417_k_pdt.sus_2012
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
1/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
Nomor 417 K/Pdt.Sus/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata khusus BPSK dalam tingkat kasasi telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara antara :
MUHAMMAD AZHAR, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di
Legenda Malaka Blok CC7, No. 06, Batam Kota, Kota Batam;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pemohon Keberatan ;
m e l a w a n
PT. ADHYA TIRTA BATAM, berkedudukan di Batam Center Square,
Blok D2, No. 5, Jalan Engku Putri, Batam Center, Kota Batam, yang
diwakili oleh Graham John Fairclough bertindak selaku Direktur Utama,
dalam hal ini memberi kuasa kepada SAVITRI WIDIANA, Jabatan
Legal Counsel, Nomor Pegawai 20912558, yang merupakan karyawan
dari Pemberi Kuasa, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 April
2012;
Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Termohon Keberatan;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon
Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pemohon Keberatan telah mengajukan gugatan
terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat/ Termohon Keberatan di muka
persidangan Pengadilan Negeri Batam, pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
1 Konsumen merasa diperas karena tagihan ATB naik 2 (dua) kali lipat akibat
keterlambatan pembayaran selama dua bulan berturut-turut;
2 Konsumen merasa dicuri meterannya, tidak menerima sikap tim teknis ATB
dilapangan yang arogan karena pihak ATB mencabut meterannya tanpa
sepengetahuan pelanggan;
3 Pencabutan meteran tidak sesuai prosedur tanpa diberi tahu terlebih dahulu
dan konsumen tidak pernah menerima surat pemberitahuan dari pihak ATB;
4 Konsumen merupakan pihak penyewa rumah;
5 Konsumen meminta kejelasan tentang kepemilikan meteran;
Hal. 1dari 7 hal.Put.Nomor 417 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
2/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6 Konsumen telah melakukan pelunasan atas tunggakan 2 bulan berturut-turut
dan sekaligus tagihan meter bulan berjalan meteran sudah terpasang kembali
dan air mengalir berjalan normal;
7 Konsumen menuntut perbaikan SOP dan ATB secara keseluruhan tidak
bertentangan dengan klausula baku Undang-Undang Perlindungan Konsumen;
Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang
pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
1 Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libel);
Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas antara posita dan petitumnya, didalam posita
Penggugat berusaha menjelaskan mengenai ketidak-sesuaian Putusan Arbitrase
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) akan tetapi didalam petitum
Penggugat tidak menegaskan apa yang dituntutnya, selain hanya memintapembatalan terhadap Putusan Arbitrase BPSK tersebut. Posita gugatan Penggugat
tidak rinci dan terkesan terlalu umum dan multi-tafsir, sehingga mengakibatkan
gugatan ini menjadi tidak jelas. Hal yang tidak dapat diterima secara hukum adalah
tidak ada posita Penggugat yang dapat dipertimbangkan bahwa Putusan Arbitrase
BPSK tersebut layak secara hukum untuk dapat dibatalkan, sehingga menjadikan
gugatan ini kabur oleh karena dasar gugatan yang tidak kuat tersebut. Hal ini
menyebabkan gugatan Penggugat tidak jelas dasar tuntutan dengan apa yang
dituntutnya;
Oleh karena alasan di atas, Tergugat meminta gugatan ini untuk dinyatakan ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
2 Penggugat tidak mempunyai Ius Standi untuk mengajukan gugatan bahwa
Penggugat tidak mempunyai hak untuk melakukan gugatan ini, karena yang
memiliki hubungan hukum langganan air dengan Tergugat adalah Bapak
Sugianto yang tercatat sebagai pelanggan Tergugat berdasarkan syarat-syarat
sebagai pelanggan, yaitu :
a Mengajukan surat permohonan kepada Tergugat sebagai perusahaan
konsesi;
b Daftar Isian;
c Ijin Mendirikan Bangunan;
d Surat Bukti Pelaksanaan Mendirikan Bangunan (SPMB);
e Gambar Lokasi dan Denah Bangunan;
f Kartu Tanda Penduduk;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
3/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Demikian Bapak Sugianto lah yang seharusnya mempunyai hak untuk mengajukan
gugatan terhadap hubungan hukum antara Tergugat dengan Bapak Sugianto, dan
bukannya Penggugat. Oleh karena di dalam hubungan hukum langganan air tidak
menyebutkan nama Penggugat, dan di dalam gugatan ini Penggugat bertindak untuk
dan atas namanya sendiri, maka sudah patut secara hukum apabila Penggugat tidak
mempunyai Ius Standi terhadap perkara ini. Oleh karena Penggugat tidak layak
sebagai orang yang berhak menggugat dalam perkara ini, sudah sepatutnya apabila
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan gugatan ini ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).
Hal mana telah sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
495 K/Sip/1973 tertanggal 6 Januari 1976 yang berisi Karena kontrak adalah
dengan CV. Palma, gugatan yang diajukan oleh Achmad Paeru, Direktu CV. Palma
tersebut, pribadi seharusnya tidak dapat diterima. Hak ini mengandung pemahamanhukum bahwa selain pihak yang terikat dalam hubungan hukum, pihak lain tidak
dapat mengajukan gugatan;
3 Gugatan Penggugat tidak sesuai dengan Prinsip Putusan Arbitrase yang
bersifat Final dan Binding
Bahwa Putusan Arbitrase, apabila akan dibatalkan harus mengacu pada Pasal 70
Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Alternatif,
hal ini juga dianut oleh Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 tahun
2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen, yaitu :
a Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan
dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
b Setelah putusan arbitrase BPSK diambil ditemukan dokumen yang
bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau
c Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa;
Bahwa hal di atas merupakan syarat utama pengajuan pembatalan atas suatu putusan
arbitrase, mengingat pada prinsipnya arbitrase mempunyai kewenangan mutlak
(kompetensi absolut) atas perkara yang telah diajukan kepadanya, hal mana sesuai
dengan Pasal 3 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 yang menyebutkan Pengadilan
Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para pihak yang telah terikat
dalam perjanjian arbitrase. Prinsip ini mengandung pengertian bahwa segala apa
yang diperiksa, dipertimbangkan dan diputuskan oleh lembaga arbitrase, menjadi
Hal. 3dari 7 hal.Put.Nomor 417 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
4/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kewenangan mutlak dari lembaga arbitrase tersebut, dengan demikian lembaga
pengadilan tidak dapat dan tidak seharusnya melakukan pemeriksaan ulang terhadap
perkara yang diputus oleh lembaga arbitrase. Sehingga dengan demikian, sudah
sepatutnya apabila pengadilan negeri tidak memberikan putusannya selain hanya
memeriksa hal diatur di dalam Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999.
Bahwa oleh karena ketentuan dalam Pasal 60 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
yang menyebutkan Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan
hukum tetap dan mengikat para pihak, dan didukung dengan ketentuan dalam
Pasal 42 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 350/MPP/
Kep/12/2001 yang menyebutkan: Putusan BPSK merupakan putusan yang final
dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap maka sudah sepatutnya apabila
atas putusan tersebut dapat dilaksanakan, kecuali pengadilan memberikan putusan
pembatalannya berdasarkan Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 atauPasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2006;
Bahwa gugatan Penggugat menuntut pembatalan putusan Arbitrase BPSK tanpa ada
dasar dari aturan-aturan yang dimaksud di atas, hal ini menyebabkan gugatan
Penggugat tidak berdasar hukum dan juga kabur sebagaimana disebut diatas;
Oleh karena alasan diatas, Tergugat meminta gugatan ini untuk dinyatakan ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Batam telah memberi
putusan Nomor 175/PDT.G.BPSK/2011/PN.BTM , tanggal 25 Januari 2012, yang
amarnya sebagai berikut:
1 Menolak permohonan keberatan dari Pemohon Keberatan/Penggugat
MUHAMMAD AZHAR tersebut;
2 Menguatkan putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Batam
Nomor : 008/PTS-ABR/BPSK/XI/2011 tanggal 17 November 2011;
3 Menghukum Pemohon Keberatan/Penggugat untuk membayar biaya perkara
yang hingga saat ini sebesar Rp. 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu
rupiah);
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Batam tersebut telah diucapkan
dengan hadirnya Penggugat dan Tergugat pada tanggal 25 Januari 2012, terhadap
putusan tersebut, Penggugat mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 7 Februari
2012, sebagaimana ternyata dari Akta Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor: 03/
AKTA/PDT.G/2012/PN.BTM. Jo. Nomor: 175/ PDT.BPSK/2011/PN.BTM. yang
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Batam, permohonan tersebut disertai dengan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
5/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam tersebut pada
tanggal 20 Februari 2012;
Bahwa setelah itu, oleh Tergugat yang pada tanggal 5 April 2012 telah
disampaikan salinan memori kasasi dari Penggugat, diajukan kontra memori kasasi
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam pada pada tanggal 19 April
2012;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi
tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Penggugat pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Pengadilan Negeri Batam telah salah dalam menerapkan Hukum dalamperkara ini yaitu dalam mempertimbangkan kedudukan Penggugat/ Pemohon Kasasi
sebagai Konsumen yang diakui keberadaannya sebagai konsumen akhir adalah
(Pemakai) oleh UU No. 18 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Bab I pasal 1
ayat 2 beserta penjelasannya yang berbunyi :
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Penjelasannya:
Didalam kepustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen akhir dan konsumen antara.
Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk, sedangkan
konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk sebagai bagian
dari proses produksi suatu produksi lainnya. Pengertian konsumen dalam Undang-
undang ini adalah konsumen akhir;
Bahwa Pengadilan Negeri Batam secara tidak langsung mengakui Tergugat sebagai
Pelanggar Hukum yang memasung Hak Konsumen dan dalam Keputusannya
Pengadilan Negeri Batal sama sekali tidak berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen apakah ini berarti bahwa UU No. 18 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen tersebut sudah tidak berlaku lagi;
Bahwa Pengadilan Negeri Batam telah salah dalam menerapkan hukum pembuktian
dalam perkara ini, karena tidak memeriksa secara jelas barang bukti yang disebutkan
oleh pihak Tergugat yaitu bukti otentik via pos seperti yang tertuang dalam putusan
BPSK dalam jawaban pihak pelaku usaha poin 3 namun setelah dilakukan pengecekan
Hal. 5dari 7 hal.Put.Nomor 417 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
6/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
ke Kantor Pos dan Giro Batam di Batam Centre baik melalui sistem Express maupun
Billing ternyata tidak pernah ada pengiriman surat peringatan kepada Sugianto di
Legenda Malaka, Blok J 5,
No. 3, tertanggal 13 September yang berarti bukti otentik via pos yang disebutkan oleh
Tergugat adalah palsu atau dipalsukan dan perlu dilakukan pemeriksaan secara
mendalam;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung
berpendapat sebagai berikut:
Bahwa alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah membaca dan
meneliti secara saksama Memori Kasasi tanggal 12 Februari 2012 dan Kontra Memori
Kasasi tanggal 19 April 2012 ternyataJudex Facti/Pengadilan Negeri Batam tidak salah
dalam menerapkan hukum karena putusan dan pertimbangan hukumnya telah tepat dan
benar yaitu bahwa gugatan pembatalan putusan Badan Penyelesaian SengketaKonsumen (BPSK) hanya bisa dilakukan apabila terpenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-
undang tentang Arbitrase.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan Penggugat/ Pemohon
Keberatan (Konsumen) tidak berhasil membuktikan dalilnya bahwa salah satu ketentuan
Pasal 70 Undang-undang tentang Arbitrase terpenuhi, yakni Penggugat/Pemohon
Keberatan (Konsumen) tidak mengajukan surat-surat/dokumen adanya surat palsu
ataupun adanya suatu kebohongan atau tipu muslihat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 70 Undang-undang tentang Arbitrase;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa
putusan Pengadilan Negeri Batam dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi: MUHAMMAD AZHAR tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa karena Pemohon Kasasi sebagai pihak yang kalah, maka ia
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, Undang-
Undang No. 48 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: MUHAMMAD AZHAR
tersebut;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
-
7/25/2019 417_K_PDT.SUS_2012
7/7
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menghukum Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pemohon Keberatan
(Konsumen) untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar
Rp 500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Agung
pada Mahkamah Agung, pada hari Rabu, tanggal 25 Juli 2012, oleh Prof. Rehngena
Purba, SH., MS, Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, H. Syamsul Ma'arif , SH., LL.M, Ph.D. dan Dr. Nurul Elmiyah SH.,
MH., Hakim Agung sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim
Anggota tersebut, dan dibantu oleh Barita Sinaga, SH., MH., Panitera Pengganti,
dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
Hakim Anggota, K e t u a, Ttd./ Ttd./
H. Syamsul Ma'arif , SH., LL.M, Ph.D. Prof. Rehngena Purba, SH., MS.
Ttd./
Dr. Nurul Elmiyah SH., MH.
Panitera Pengganti,
Ttd./
Biaya-biaya : Barita Sinaga, SH., MH.
1. M a t e r a i.Rp. 6.000,00
2. R e d a k s iRp. 5.000,003. Administrasi kasasiRp. 489.000,00
Jumlah .Rp. 500.000,00
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,
RAHMI MULYATI, SH.,MH.
NIP. 19591207 1985 12 2 002
Hal. 7dari 7 hal.Put.Nomor 417 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] 7