4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 omar...

2
inl/ahkoran o Selasa 0 Rabu • Kamls 0 Jumat 0 Sabtu 45678 9 10 11 12 13 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 @ o Mar OApr eMel OJun OJul OAgs OSep OOId ONov ODes Fenomena Anak-anakPerok k DIHariAnti Tembakau Sedunia yang diperlngati setiap 31 Mei, masyarakat diingatkan (lagi) akan bahaya merokok. Namun, sehitam apapun kampanye tentang rokok, batang- batang kaya nikotin ini tetaplarls di pasaran, Celakanya, kini usia perokok pemula , berangsur kian belia, hahkan telah menjerati anak-anak. B erdasarkan data Komisi Na- sional Perlindungan Anak (Komnas PA),ada sekitar 21 juta anak Indonesiajadi perokok. Mereka menghabiskan 5 hingga 40 batang per harinya, dengan rentang usia mulai merokok IB bulan sampai usia empat tahun. . Seperti diberitakan INILAH- KORAN (15/4), salah satunya ada- lah Ilham Hadi (B), asal Sukabumi, yang mulai merokok pada usia empat tahun, dan menghabiskan dua bungkus rokok per hari pada usia delapan tahun. Boeah terse but sampai melarikan diri dari rumah lantaran tak tahan menanggung ketergantungannya pada rokok, walaupun ia pernah menjalani . rehabilitasi di bawah pengawasan Komnas PA. Fenomena kelam ini mern- buahkan keprihatinan nasional. Jika kondisi ini tidak diantisi- pasi seeepatnya,jumlah anak- anak yang teraneam kesehatan- nya akibat merokok,bakal terus meroket. Ketika raeun rokok telah meresap seeara sempur na ke dalam organ tubuh si keeil, maka biaya jaminan kese- hatan yang wajib ditanggung pemerintah 15-20 ttthun ke depan, yakni ketika anak- anak itu telah meneapai usia produktif, akan meng- gelembung tanpa ampun. Kondisi ini akan berdampak pada pendapatan nasional, ka- rena di usia produktif, angkat- an kerja ini tak mampu bekerja seeara optimal akibat kesehatan yang buruk. Dalam jangka pan- jang, negara akan merugi seeara ekonomis karena kehilangan generasi produktif. Ironisnya, dalam 15tahun ke depan, prevalensi booming tenaga kerja produktif di Indonesia sa- ngat tinggi. Jika tidak berkualitas dari sisi kesehatan, maka mereka bukanlah SDM layakjual di bursa tenaga kerja. Laporan Lembaga Demografi . Fakultas Ekonomi Universitas Indo- nesia menyebutkan,jumlah perokok remaja dan anak-anak di Indonesia melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Dari sebelurnnya 7% pada 199~,merjadi 19%pada 20lO. ~enYlkapl keadaan ini, negara tak bisa berdiam dirf. UU Perlin- dungan Anak 23/2002 Pasal44 ayat (1) menyebutkan: Pemerintah wajib menyediakanjasilitas dan m~nyelenggarakan upaya kesehat- .;: , ~ " - - - Kllplng Humas Unpad 2012

Upload: trankien

Post on 12-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 oMar …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/inilah... · 2012-06-01 · .••••.~ -e prinsip perlindungan

inl/ahkorano Selasa 0 Rabu • Kamls 0 Jumat 0 Sabtu4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1620 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 @oMar OApr eMel OJun OJul OAgs OSep OOId ONov ODes

FenomenaAnak-anakPerok k

DIHariAntiTembakau Sedunia

yang diperlngati setiap31 Mei, masyarakat

diingatkan (lagi) akanbahaya merokok.Namun, sehitam

apapun kampanyetentang rokok, batang-batang kaya nikotin initetaplarls di pasaran,

Celakanya, kini usiaperokok pemula ,

berangsur kian belia,hahkan telah menjerati

anak-anak.

Berdasarkan data Komisi Na-sional Perlindungan Anak(Komnas PA), ada sekitar 21

juta anak Indonesiajadi perokok.Mereka menghabiskan 5 hingga 40batang per harinya, dengan rentangusia mulai merokok IB bulan sampaiusia empat tahun. .

Seperti diberitakan INILAH-KORAN (15/4), salah satunya ada-lah Ilham Hadi (B), asal Sukabumi,yang mulai merokok pada usiaempat tahun, dan menghabiskandua bungkus rokok per hari padausia delapan tahun. Boeah terse butsampai melarikan diri dari rumahlantaran tak tahan menanggungketergantungannya pada rokok,walaupun ia pernah menjalani .rehabilitasi di bawah pengawasanKomnas PA.

Fenomena kelam ini mern-buahkan keprihatinan nasional.Jika kondisi ini tidak diantisi-pasi seeepatnya,jumlah anak-anak yang teraneam kesehatan-nya akibat merokok,bakal terusmeroket.

Ketika raeun rokok telahmeresap seeara sempur na kedalam organ tubuh si keeil,maka biaya jaminan kese-hatan yang wajib ditanggungpemerintah 15-20 ttthun kedepan, yakni ketika anak-anak itu telah meneapaiusia produktif, akan meng-gelembung tanpa ampun.Kondisi ini akan berdampakpada pendapatan nasional, ka-rena di usia produktif, angkat-an kerja ini tak mampu bekerjaseeara optimal akibat kesehatanyang buruk. Dalam jangka pan-jang, negara akan merugi seearaekonomis karena kehilangangenerasi produktif.

Ironisnya, dalam 15 tahun kedepan, prevalensi booming tenagakerja produktif di Indonesia sa-ngat tinggi. Jika tidak berkualitasdari sisi kesehatan, maka merekabukanlah SDM layakjual di bursatenaga kerja.

Laporan Lembaga Demografi .Fakultas Ekonomi Universitas Indo-nesia menyebutkan,jumlah perokokremaja dan anak-anak di Indonesiamelonjak dua kali lipat dalam limatahun terakhir. Dari sebelurnnya 7%pada 199~,merjadi 19%pada 20lO.

~enYlkapl keadaan ini, negaratak bisa berdiam dirf. UU Perlin-dungan Anak 23/2002 Pasal44ayat (1) menyebutkan: Pemerintahwajib menyediakanjasilitas danm~nyelenggarakan upaya kesehat-

.;:,~"

---

Kllplng Humas Unpad 2012

Page 2: 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 oMar …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/inilah... · 2012-06-01 · .••••.~ -e prinsip perlindungan

lain-lain.Penanganan hal ini perlu diatur

sedemikian rupa, karena pada haki-katnya pengelolaan hak anak bukan-, lah urusan satu dua sektor. Selainmerupakan kewajiban pemerintah,juga kewajiban masyarakat denganberbagai elemennya.

Idealnya, dalam aneka ketentu-an tadi tercantum larangan menjualrokok pada anak, ketidakbolehanmerokok di depan anak, laranganmerokok di depan ibu hamil, larangan,merokok bagi ibu hamil, pembeba.sanasap rokok di area publik, termasuklernbaga pendidikan.

Membiarkan anak -apalagi balita- _merokok, berarti mencederai per-

,-",~' .y4//~/ kembangan mental dan perlindungan~~~~ ~ ~./'..y-' kesehatannya. Sayangnya, dalam,~ " ~//:i"1?-<:' D drafRPP tentang Tembakau,

/~.p-:.....<r: G"~ r: ~ ~...-: justru muncul upaya krimi-~~~-' 4. ....,~~nalisasianak,Dalampasal45~ "i'fi ~ ( ;;;.;~-:::=-- . - . .'-..::r ~~0-~":,. ~~~~ RPPdl~eb~tkan,setlap.anakdl~~:::;:/ ~;~ ~ bawah usia 18 tahun dilarang""~7/':::;: »e-»: 1';;:::-,:; r; ~,..! C\ '::= membeli atau mengonsum-,~ \ \ ,..:::;:""'l'U)~ si produk tembakau. Dalam'--"""~ ) :'-;:::"l.::.';":: ketentuan iniada potensi

••• " _....::- -z:-...:::: ~ -:: terj adinya pernidanaan anak j ika,..t-II_~-c, terjadi pelanggaran.~ Pasal ini tidak mengaplikasikan

.••••. ~ -e prinsip perlindungan anak dengan~..JjC'""""'" ~'\: memosisikan para bocahsebagai

~ ~ ~'\. " terhukum. Jika mau, akan lebih baik~ ~ ".,~ 'jika sanksi dijatuhkan pada pemilik'.~"S., ~ ~" warungjtoko yang kedapatan menjual

~~ ~ rokok pada anak-anak,~~ ",,, Secara hukum, pemerintah wajib~ melindungi anak agar mereka ter-

l ~~ hindar jadi perokok pemula, dengan,~~ menerbitkan berbagai regulasi. Se-,,~~ entara masvarak d•.•.~ "S mentara masyar at apat mengawasi~~ '\. pelaksanaannya.·~:::::.~~~ Pemerintah Kota Bandung me la-- ....~ lui pasal48 Perda 11/ 2005 tentang

..:~ ~--"-_ Penyelenggaraan Ketertiban, Ke-bersihan, dan Keindahan, melarangorang dewasa merokok di sekolahdan arena kegiatan anak, denganancaman denda sebesar Rp5 juta.Namun sayangnya, dalam aturantersebut tak terdapat pasal-pasalupaya pencegahan rnerokok padaanak-anak,

Sudah saatnya berbagai lini bersi-nergi merancang serta melaksanakangerakan budaya pan tang merokok bagianak-anak, Tidak adajaminan kesuk-sesan memang, namun sama sekali ti-dak mencobanya merupakanjaminankegagalan.

Kini, Indonesia bertengger padaurutan ke-3 konsumen rokok di dunia 'setelah Cina dan India, dengan meng-habiskan 220 miliar batang per tahun.Apa yang bisa dibanggakan dari 'pres-tasi' semacam ini? (*)

EIsya, Tri AhaddiniAlumnus Fakultas Hukum Unpad

an yang komprehensifbaqi anak,agar setiap anak memperoleh de-rajat kesehatanyanq optimal sejak 'dalam kandungan.

Juga pasal3 Konvensi HakAnak, yang telah diratifikasi melaluiKeppres 36 Tahun 1990: Neqaraharus memberikan perawatan yangmemadai manakala keluarga ataupihak yang bertanggung jawab tidakmampu melaksanakan tanggungjawabnya.

,Mereduksi laju prevalensi pero-kok anak merupakan hal yang tak

ILUSTHASIINILAH/Ktf'>YO JABAr(

, terhindari, sehingga perlu manuverkonkret demi penyelamatan gene-rasi masa depan. Intinya, perlu adakeberpihakan pemerintah terhadapanak-anak secara yuridis. Target ini,idealnya, dituangkan dalam peratur-an tertulis, baik berupa UU, Peratur-an Pemerintah, atau Instruksi Men-teri secara lintas sektoral, Misalnyadalam Peraturan Penggunaan danPemasaran Tembakau, penarnbah-an pasal dalam UU Kesehatan (VU23/1992), penambahan pasal dalam .UU Sisdiknas mengenai lembagapendidikan bebas asap rokok, dan