35 raihlah kebahagiaan sejati

2
1 035 RAIHLAH KEBAHGIAAN SEJATI Kebahagiaan yang abadi dan sempurna adalah kebahagiaan yang hakiki. Dimaksudkan dengan abadi adalah kebahagiaan itu tetap bertahan mula dari dunia hingga di akhirat kelak, mula dari alam ghaib hingga di alam kenyataan, mula hari ini dan esok. Sedangkan yang dimaksudkan dengan sempurna adalah ketika kebahgiaan itu tidak dirosakkan oleh kesengsaraan dan tidak dicemari oleh amarah. An-Numan bin Al-Mundzir, raja negera Iraq, sedang duduk di bawah sebatang pohon sambil melihat pemandangan dan menikmati minuman keras. Adi bin Zaid (seorang yang bijak) mempunyai keinginan menasihatinya. Katanya, Paduka raja, tahukah anda apa yang dikatakan pohon ini? Si raja bertanya semula, Apa yang dia katakan? Lalu jawab Adi, Dia (pohon itu) berkata, Ramai kafilah Yang mengistirehatkan kenderaannya Di sekitar kami Sedang mereka meneguk khamr Yang mereka campur dengan air segar Kemudian masa berbalik mempermainkan mereka Memang demikianlah karektor masa Mengubah suat u keadan menjadi keadan y ang lain Mendengar untaian syair itu, An-Numan tersedar lalu meninggalkan minuman keras dan dia hidup terlunta-lunra hingga meninggalnya. Lain lagi dengan Syah Iran yang sedang merayakan 2500 tahun berdirinya kerajaan Parsi. Dia merancangkan meluaskan kekuasaan di wilayahnya. Namun secara tiba-tiba kekuasaannya justeru dicabut hanya dalam hitungan malam. Firman Allah di dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat ke 26 bermaksud; .... Engkau member ikan kek uasan kepa da orang yan g Engkau k ehendaki dan mencab ut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki ... (Ali-Imran: 26)

Upload: kamarul-azami-bin-mohd-zaini

Post on 09-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 35 Raihlah Kebahagiaan Sejati

8/8/2019 35 Raihlah Kebahagiaan Sejati

http://slidepdf.com/reader/full/35-raihlah-kebahagiaan-sejati 1/2

1

035 RAIHLAH KEBAHGIAAN SEJATI 

Kebahagiaan yang abadi dan sempurna adalah kebahagiaan yang hakiki. Dimaksudkan

dengan abadi adalah kebahagiaan itu tetap bertahan mula dari dunia hingga di akhirat kelak, mula

dari alam ghaib hingga di alam kenyataan, mula hari ini dan esok. Sedangkan yang dimaksudkan

dengan sempurna adalah ketika kebahgiaan itu tidak dirosakkan oleh kesengsaraan dan tidak

dicemari oleh amarah.

An-Numan bin Al-Mundzir, raja negera Iraq, sedang duduk di bawah sebatang pohon sambil

melihat pemandangan dan menikmati minuman keras. Adi bin Zaid (seorang yang bijak) mempunyai

keinginan menasihatinya. Katanya, Paduka raja, tahukah anda apa yang dikatakan pohon ini? Si

raja bertanya semula, Apa yang dia katakan? Lalu jawab Adi, Dia (pohon itu) berkata,

Ramai kafilah

Yang mengistirehatkan kenderaannya

Di sekitar kami 

Sedang mereka meneguk khamr 

Yang mereka campur dengan air segar 

Kemudian masa berbalik mempermainkan mereka

Memang demikianlah karektor masa

Mengubah suatu keadan menjadi keadan yang lain

Mendengar untaian syair itu, An-Numan tersedar lalu meninggalkan minuman keras dan dia

hidup terlunta-lunra hingga meninggalnya.

Lain lagi dengan Syah Iran yang sedang merayakan 2500 tahun berdirinya kerajaan Parsi. Dia

merancangkan meluaskan kekuasaan di wilayahnya. Namun secara tiba-tiba kekuasaannya justeru

dicabut hanya dalam hitungan malam. Firman Allah di dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat ke 26

bermaksud;

.... Engkau memberikan kekuasan kepada orang yang Engkau kehendaki dan mencabut 

kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki ... (Ali-Imran: 26)

Page 2: 35 Raihlah Kebahagiaan Sejati

8/8/2019 35 Raihlah Kebahagiaan Sejati

http://slidepdf.com/reader/full/35-raihlah-kebahagiaan-sejati 2/2

2

Nasibnya kemudian sangat menyedihkan, diusir dari istananya, rumah-rumahmewahnya dan

kenikmatan dunia miliknya, dia mati merana jauh dari negerinya, dalam keadan muflis, dan tidak ada

seorang pun menangisi kematiannya.

   Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan kebun-kebun serta tempat-

tempat yang indah dan kesenangan-kesenangan yang dahulunya mereka nikmati .  (Ad-Dukhaan:

25 27)

Demikian juga dengan Ceausescu, Presiden Romania yang memerintah selama 25 tahun. Dia

memiliki pengawal khusus seramai 70,000 orang. Akan tetapi akhirnya, rakyat mengepung istanya

dan merobek-robek dirinya dan bala tentera (pendukung rejimnya) menjadi berkeping-keping.

Firman Allah s.w.t.;

... maka tidak ada baginya satu golongan pun yang dapat menolongnya terhadap azab Allah

sw .t . dan tiadalah dia termasuk orang-orang yang dapat membela diri .  (Al-Qasas: 81)

Dia mengalami kesudahannya dengan tanpa mndapatkan dunia mahupun akhirat. Perkara

yang sama jug aterjadi kepada Presiden Filipina, Ferdinand Marcos. Selama memerintah, dia telah

menimbun kekuasaan dan harta. Rakyatnya dibiarkan menderita dan diseksa dengan berbabagai

kesengsaraan.

Namun kemudian Allah s.w.t. membuatnya menderita dan sengsara, terusir dari negerinya,

keluarganya dam kekuasaannya. Tidak ada lagi tempat mengadu. Ia pun mati dalam keadan

menderita, rakyatnya menolak jasadnya dimakamkan di negerinya.

 Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia  (Al-Fiil: 2)

Maka Allah s.w .t . mengazabnya dengan azab akhirat dan azab dunia  (An-Naziat: 25)

Maka masing-masing (dari mereka itu) Kami seksa disebabkan dosa yang diperbuatnya...  (Al-

Ankabut: 40)