2. landasan teori 2.1. perdagangan luar negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan...

28
8 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1. Pengertian Perdagangan Luar Negeri Amir (2004) mendefinisikan perdagangan luar negeri adalah suatu aktivitas menjual yang disebut ekspor dan aktivitas membeli yang sering disebut “impor”. Kegiatan ekspor dan impor dalam pengertian ini dibatasi pada ekspor dan impor barang-barang (visible goods). Ada dua faktor khusus yang harus diperhatikan dalam perdagangan luar negeri yaitu faktor hasil (proceeds) dan biaya (cost). Barang yang dijual keluar negeri adalah barang yang biaya produksinya relatif rendah dibandingkan dengan biaya pembuatannya di luar negeri, yang artinya apabila di ekspor akan dapat dijual dengan harga yang tinggi. Sebaliknya barang-barang yang akan di impor adalah barang yang biaya produksinya di dalam negeri terlalu tinggi atau tidak dapat diproduksi sendiri. Kedua aktivitas ini hanya dapat dilakukan dalam batas tertentu sesuai dengan kebijakan pemerintah. Adakalanya suatu jenis barang harus di ekspor sekalipun akan menderita rugi apabila dihitung dalam mata uang sendiri ketika pemerintah memerlukan penghasilan dalam bentuk valuta asing. Sebaliknya apabila pemerintah memandang sesuatu jenis barang tidak begitu diperlukan demi melindungi produsen dalam negeri, maka pemerintah dapat membatasi jenis-jenis barang yang dapat di impor. Dalam melakukan aktivitas perdagangan luar negeri harus diperhatikan ketentuan dan peraturan yang diatur oleh pemerintah mengenai ekspor dan impor. Amir (2004) mengungkapkan pada umumnya tata cara perdagangan luar negeri lebih sulit dan lebih rumit daripada perdagangan dalam negeri yang disebabkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geopolitik). b. Barang harus dikirim dari suatu negara ke negara lainnya melalui bermacam peraturan seperti peraturan pabean dan pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

8

Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1. Perdagangan Luar Negeri

2.1.1. Pengertian Perdagangan Luar Negeri

Amir (2004) mendefinisikan perdagangan luar negeri adalah suatu

aktivitas menjual yang disebut ekspor dan aktivitas membeli yang sering disebut

“impor”. Kegiatan ekspor dan impor dalam pengertian ini dibatasi pada ekspor

dan impor barang-barang (visible goods). Ada dua faktor khusus yang harus

diperhatikan dalam perdagangan luar negeri yaitu faktor hasil (proceeds) dan

biaya (cost). Barang yang dijual keluar negeri adalah barang yang biaya

produksinya relatif rendah dibandingkan dengan biaya pembuatannya di luar

negeri, yang artinya apabila di ekspor akan dapat dijual dengan harga yang tinggi.

Sebaliknya barang-barang yang akan di impor adalah barang yang biaya

produksinya di dalam negeri terlalu tinggi atau tidak dapat diproduksi sendiri.

Kedua aktivitas ini hanya dapat dilakukan dalam batas tertentu sesuai dengan

kebijakan pemerintah. Adakalanya suatu jenis barang harus di ekspor sekalipun

akan menderita rugi apabila dihitung dalam mata uang sendiri ketika pemerintah

memerlukan penghasilan dalam bentuk valuta asing. Sebaliknya apabila

pemerintah memandang sesuatu jenis barang tidak begitu diperlukan demi

melindungi produsen dalam negeri, maka pemerintah dapat membatasi jenis-jenis

barang yang dapat di impor. Dalam melakukan aktivitas perdagangan luar negeri

harus diperhatikan ketentuan dan peraturan yang diatur oleh pemerintah

mengenai ekspor dan impor.

Amir (2004) mengungkapkan pada umumnya tata cara perdagangan luar

negeri lebih sulit dan lebih rumit daripada perdagangan dalam negeri yang

disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geopolitik).

b. Barang harus dikirim dari suatu negara ke negara lainnya melalui bermacam

peraturan seperti peraturan pabean dan pembatasan yang dikeluarkan oleh

masing-masing pemerintah.

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

9

Universitas Kristen Petra

c. Antara satu negara dengan negara lainnya tidak jarang terdapat perbedaan

dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan.

Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan selama ribuan tahun

seperti jalur sutra tetapi dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan

politik baru dirasakan abad ini. Perdagangan internasional juga turut mendorong

industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi dan perusahaan multinasional.

Amir (2004) mengungkapkan latar belakang suatu negara perlu melakukan

perdagangan internasional antara lain:

a. Kemajuan Teknologi dalam Bidang Komunikasi dan Transportasi

Kemajuan teknologi komunikasi memudahkan suatu bangsa dalam

mengetahui di mana terdapat kebutuhan konsumsi negaranya dan ke mana

memasarkan komoditi unggulannya. Perkembangan dalam bidang

transportasi (kontainerisasi) telah mengubah strategi dan struktur armada

kapal tradisional menjadi lebih besar serta meningkatkan kapasitas muat dan

bertambahnya frekuensi pelayaran.

b. Interdepedensi Kebutuhan

Negara satu dengan negara yang lain saling membutuhkan karena tidak ada

negara yang sanggup memenuhi semua kebutuhannya sendiri, sehingga

tercipta perdagangan antar negara.

c. Asas Keunggulan Komparatif

Keunikan komoditi yang diproduksi oleh negara tersebut dan tidak diproduksi

oleh negara lain. Hal ini akan membuat negara memiliki keunggulan mutlak

atau keunggulan komparatif yang dapat diandalkan sebagai sumber

pendapatan.

d. Selera Konsumen

Komoditi yang mutu, desain, ketepatan waktu penyerahan, pengaturan

pengemasan dan standarisasi produk tersebut sesuai dan memenuhi selera

konsumen pada suatu negara maka barang tersebut akan mempunyai potensi

yang besar untuk di ekspor.

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

10

Universitas Kristen Petra

e. Adanya Kepentingan Tertentu

Suatu negara memiliki kepentingan tertentu untuk menjaga stabilitas ekonomi

dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah membuat beberapa kebijakan

untuk menjaga kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi.

2.2. Transportasi Internasional

2.2.1. Penjelasan Transportasi Internasional

Brian (2006) mendefinisikan transportasi adalah memudahkan

perpindahan penumpang, kargo atau informasi yang berhubungan dengan biaya

transportasi bersama dengan atribut yang dipindahkan (misal barang pecah belah,

barang berharga, barang mudah rusak) dari satu tempat ke tempat lain, di mana

terdapat unsur pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas barang

dengan atau tanpa alat angkut. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Miro

(2005) yang mengartikan transportasi sebagai “kegiatan memindahkan,

menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke

tempat lain, di mana di tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat untuk tujuan

tertentu” (p. 4). Dengan pertumbuhan perdagangan luar negeri dan globalisasi

produk, sistem transportasi internasional berada di bawah tekanan yang tinggi

untuk mendukung permintaan arus perpindahan barang. Tanpa perbaikan dan

peningkatan sistem transportasi maka pengangkutan barang dan penumpang

dalam jumlah yang besar tidak dapat diangkut secara lebih cepat dan efisien.

Sejak peti kemas dan kegiatan transportasi intermoda meningkatkan efisiensi

pada sistem distribusi global, pangsa pasar muatan kargo dengan menggunakan

peti kemas menjadi sangat banyak digunakan secara internasional.

Transportasi internasional lebih mengacu kepada skala geografis di mana

arus perpindahan barang melibatkan beberapa moda transportasi, terutama pada

kegiatan pengiriman ketika asal barang dan tujuan pengiriman terpisah jauh. Oleh

karena itu dibutuhkan rantai transportasi untuk melayani arus tersebut dengan

cara memperkuat moda transportasi internasional baik melewati darat, laut dan

udara serta menempatkan terminal-terminal di lokasi yang strategis. Menurut

Rodrigue (2013) ada tiga komponen transportasi internasional untuk

memfasilitasi perdagangan yaitu (p. 164):

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

11

Universitas Kristen Petra

a. Infrastruktur Transportasi.

Kekhawatiran pengirim barang terhadap infrastruktur fisik seperti terminal,

bandara maupun pelabuhan, alat transportasi yang tersedia dan jaringan.

Efisiensi atau ketidak-efisiensian dalam infrastruktur transportasi akan

menaikkan tingkat perpindahan barang atau menghambat perdagangan

internasional.

b. Jasa transportasi.

Kekhawatiran pengirim barang pada ketersediaan penyedia jasa yang terlibat

dalam pergerakan barang pada kegiatan perdagangan internasional serta

orang-orang yang terlibat di dalamnya seperti kegiatan logistik pergudangan,

keuangan, pemasaran dan asuransi barang.

c. Lingkungan transaksional.

Menyangkut hukum yang berlaku di suatu negara, pengaturan politik dan

budaya di mana sistem transportasi internasional dapat beroperasi. Ini

mencakup aspek-aspek seperti peraturan, tarif pajak serta kuota barang masuk

dan keluar sebagai preferensi konsumen dalam mengembangkan usahanya.

2.2.2. Tujuan Transportasi Internasional

Joetata (1997) berpendapat transportasi dibuat dengan tujuan agar proses

transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam skala

ruang dan waktu, dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan

kelancaran serta efisiensi atas waktu dan biaya. Objek yang diangkut setiap

harinya selalu bertambah yang disebabkan oleh pertambahan penduduk suatu

negara, produksi barang, pendapatan, kesejahteraan penduduk, perkembangan

wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Dengan pertambahan tersebut maka dengan

sendirinya menuntut pertambahan alat pendukung berupa sarana transportasi.

Apabila tidak diantisipasi akan terjadi masalah yakni terjadi ketidakseimbangan

antara kebutuhan transportasi dengan pengguna jasa transportasi. Beberapa

persoalan yang akan terjadi apabila tidak adanya transportasi adalah sulitnya

suatu kawasan berkembang dan tingginya biaya ekonomi yang terjadi apabila

mengirimkan barang.

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

12

Universitas Kristen Petra

Untuk mengantisipasinya, dilakukan tindakan-tindakan berupa

perencanaan dan pengembangan alat pendukung proses pindah untuk mencapai

kondisi yang seimbang. Tujuan dari perencanaan transportasi dapat

diformulasikan sebagai berikut (Miro, 2005):

a. Mencegah masalah yang tidak diinginkan yang akan terjadi pada masa akan

datang (tindakan preventif).

b. Mencari jalan keluar untuk berbagai masalah yang ada (problem solving).

c. Melayani kebutuhan transportasi (demand of transport) semaksimal mungkin.

d. Mempersiapkan tindakan untuk tanggap pada keadaan di masa depan.

e. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang untuk mencapai tujuan.

Transportasi dalam kegiatannya memindahkan barang tidak dapat lepas

dari keperluan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan

sesuai dengan waktu yang diinginkan. Alat pendukung dalam proses pindah

bervariasi, tergantung pada bentuk objek, jarak tempat dan maksud dari objek

yang akan dipindahkan. Joetata (1997) berpendapat bahwa transportasi sekarang

ini merupakan bagian dari aktivitas masyarakat, di mana terdapat hubungan yang

erat dengan gaya hidup, jangkauan, lokasi kegiatan produksi dan pemenuhan

kebutuhan. Untuk mengetahui keseimbangan antara objek yang diangkut dengan

alat pendukung dapat dilihat melalui ukuran standar kuantitas dan kualitas dari

alat pendukung. Standar kuantitas dan kualitas alat pendukung dapat

diidentifikasikan melalui pertanyaan-pertanyaan berikut (Miro, 2005):

a. Aman: Apakah objek yang diangkut aman selama proses perpindahan dan

mencapai tujuan dalam keadaan utuh, tidak rusak?

b. Cepat: Apakah objek yang diangkut mencapai tujuan sesuai dengan batasan

waktu yang telah ditentukan?

c. Lancar: Apakah selama proses perpindahan objek yang diangkut tidak

mengalami hambatan?

d. Nyaman: Apakah selama proses perpindahan objek yang diangkut terjaga

keutuhannya?

e. Ekonomis: Apakah proses perpindahan memakan biaya yang tinggi dan

merugikan objek yang diangkut?

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

13

Universitas Kristen Petra

f. Terjamin ketersediaannya: Apakah alat pendukung selalu tersedia kapan saja

ketika objek yang diangkut membutuhkannya tanpa mempedulikan waktu dan

tempat?

Di dalam sistem ini terdapat beragam unsur seperti ruang untuk bergerak

(jalan), tempat awal/akhir pergerakan (terminal), yang bergerak (alat

angkut/kendaraan dalam bentuk apapun dan pengelolaan yang

mengkoordinasikan ketiga unsur sebelumnya. Masing-masing unsur tidak dapat

beroperasi sendiri-sendiri, kesemuanya harus terintegrasi secara bersamaan.

2.2.3. Permintaan Transportasi Internasional

Sasaran utama dari analisis permintaan transportasi internasional adalah

terdapatnya kebutuhan akan jasa transportasi dari penduduk suatu negara yang

berawal dari interaksi diantara aktivitas sosial dan ekonomi. Analisa permintaan

transportasi merupakan proses yang berusaha menghubungkan antara kebutuhan

akan jasa transportasi dengan aktivitas sosial ekonomi yang menimbulkan

kebutuhan transportasi tersebut (Kanafi, 1983, p. 3). Penyebab permintaan

transportasi muncul karena beberapa faktor seperti yang disajikan pada gambar

2.1 (Miro, 2005).

Gambar 2.1: Skema Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permintaan

Transportasi.

Sumber : Perencanaan Transportasi (2005)

Aktivitas-aktivitas tersebut menimbulkan suatu kebutuhan perjalanan

sehingga terbentuk semacam klasifikasi profil perjalanan yang sesuai dengan

aktivitas masyarakat yang dapat dihitung jumlah perjalanannya dan dijadikan

sebagai jumlah kebutuhan akan jasa transportasi untuk tiap profil perjalanan.

Aktivitas ekonomi memiliki jumlah perjalanan terbanyak apabila dibandingkan

AKTIVITAS

Ekonomi

Sosial Budaya

Pendidikan Rekreasi

Kegiatan lain-lain

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

14

Universitas Kristen Petra

dengan aktivitas-aktivitas lainnya terutama di wilayah perkotaan dan juga pada

negara-negara modern yang setiap harinya melakukan perdagangan baik dalam

maupun luar negeri. Untuk menunjang aktivitas ekonomi serta memenuhi

permintaan transportasi maka dibutuhkan jasa pengangkut. Dalam kegiatan

transportasi terdapat dua jenis angkutan yaitu (Miro, 2005):

a. Angkutan Penumpang/Orang

Dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan

atau tanpa kendaraan. Tujuannya sarana ini adalah membantu

orang/kelompok menjangkau tempat yang dihendaki, dari segi kepemilikan

kendaraan dapat dikategorikan menjadi angkutan pribadi dan angkutan

umum.

b. Angkutan Barang

Barang umumnya diangkut untuk jarak yang lebih jauh dan lebih bervariasi

dikarenakan kebutuhan orang di berbagai wilayah berbeda-beda serta setiap

jenis barang memiliki perbandingan volume dan berat yang beragam yang

menuntut sistem pengangkutan yang khusus. Secara umum barang dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu barang kering (dry bulk), cair dan

umum (general cargo). Masing-masing memerlukan jenis moda yang berbeda

karena sifatnya yang berbeda dan menghendaki penanganan tertentu selama

proses pengangkutan.

● Barang kering

Merupakan barang belum jadi atau bahan baku, pada umumnya tidak

dikemas, dapat langsung dibongkar muat ke kendaraan atau tempat

barang. Pengangkutan jenis barang ini biasanya dalam volume besar,

namun nilainya rendah dibanding dengan beratnya. Untuk mengangkutnya

dibutuhkan kendaraan besar dan terbuka, contohnya: pasir, besi dan batu.

● Barang Cairan

Dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu cairan dalam kemasan

dan cairan curah. Mengangkut cairan dalam kemasan dapat menggunakan

kendaraan yang terbuka, sedangkan cairan curah dibutuhkan kendaraan

tangki, selain perlu penanganan khusus dibutuhkan pula perhatian

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

15

Universitas Kristen Petra

terhadap tumpahan. Salah satu cara terbaik/termudah untuk mengangkut

cairan curah dengan menggunakan pipa khusus.

● Barang Umum

Merupakan kiriman berupa barang jadi atau setengah jadi, ataupun barang

konsumsi. Moda angkut yang digunakan mengangkut barang ini beragam

tetapi memiliki perbedaan tegas yang harus dilakukan yaitu pemisahan

atas muatan unit dan muatan biasa. Muatan biasa mudah ditangani

perpindahannya, sedangkan muatan unit adalah berupa penggunaan peti

kemas atau kereta gandeng yang diisi dengan muatan dengan memiliki

sifat yang sama.

2.2.4. Moda Transportasi Internasional

Menurut sebagian ahli, perencanaan transportasi merupakan bagian

terpenting dan tersulit karena pada tahap ini ditemui berbagai kendala/hambatan

memodelkan realita yang terjadi di dunia nyata sebagai akibat dari sulitnya

membaca perilaku orang banyak, terutama masyarakat pengguna jasa transportasi

dan dipihak lain juga banyak bentuk-bentuk transportasi dari segi jarak

georgrafis, teknis, kecepatan dan ekonomis yang menawarkan karakteristik

layanan yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Joetata (1997)

mengungkapkan dasar pemilihan penggunaan transportasi intermoda yaitu ciri

perjalanan yang dilakukan berdasarkan waktu dan tujuan, status pengguna jasa

dilihat dari tingkat penghasilan, sistem pengangkutannya, dari sisi lama

perjalanan dan efisiensi ketika mengirimkan barang dari segi waktu dan biaya.

Secara tidak langsung pilihan moda merupakan proses perencanaan yang

bertugas untuk menentukan pembebanan (biaya) perjalanan yang harus

dibayarkan. Adapun hasil analisis tahap pilihan moda ini bermanfaat sebagai

masukan bagi pihak-pihak penyedia jasa (transport supplier) seperti perusahaan

mobil (truck dan bus), kereta api, kapal laut dan pesawat untuk melihat pangsa

pasar sebagai dasar pertimbangan untuk memperkirakan jumlah armada yang

harus disediakan untuk melayani transportasi.

Dalam melayani jumlah perjalanan yang terjadi, maka dibutuhkan fasilitas

transportasi berupa alat pengangkut (sarana) dengan mempertimbangkan

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

16

Universitas Kristen Petra

perbedaan kondisi geografis pada setiap negara. Dalam keadaan seperti ini

pengirim barang dihadapkan pada beberapa alternatif penggunaan alat angkut

untuk mencapai tingkat efektifitas pengiriman dan agar dapat sampai ke tujuan.

Rustian Kamaruddin (2006) mengelompokkan moda transportasi menurut sudut

teknis dan alat angkutannya yaitu sebagai berikut :

a. Angkutan jalan raya atau highway transportation (road transportation)

seperti pengangkutan dengan menggunakan truk, bus, dan sedan.

b. Pengangkutan rel (rail transportation) yaitu angkutan kereta api.

c. Pengangkutan melalui air di pedalaman (inland transportation) seperti

pengangkutan sungai, danau dan sebagainya.

d. Alat pengangkutan pipa (pipe line transportation), seperti transportasi untuk

mengangkut atau mengalirkan minyak tanah, bensin dan air minum.

e. Pengangkutan laut atau samudera (ocean transportation), yaitu angkutan

dengan menggunakan kapal laut yang mengarungi samudera.

f. Pengangkutan udara yaitu pengangkutan dengan menggunakan pesawat

terbang yang melalui udara.

Brian (2006) berpendapat bahwa moda jalan dan kereta api cenderung

menempati porsi yang kecil pada transportasi internasional karena alat

transportasi ini berada di atas semua moda untuk layanan transportasi wilayah

nasional atau regional. Namun sebagian besar dari perdagangan luar negeri yang

dilakukan NAFTA (North American Free Trade Agreement) antara Kanada,

Amerika Serikat dan Meksiko serta sebagian besar dari perdagangan Eropa Barat

didukung oleh transportasi darat seperti truk maupun kereta api.

Rodrigue (2013) mengemukakan diantara berbagai moda transportasi

terdapat dua moda transportasi yang secara khusus berkaitan dengan perdagangan

internasional yaitu transportasi udara dan transportasi laut. Hal ini diakibatkan

oleh kemampuan kedua moda transportasi tersebut dalam menempuh jarak yang

jauh yang mengakibatkan pada meningkatnya permintaan kepada perusahaan

industri tersebut untuk mengembangkan usahanya. Transportasi udara memiliki

kemampuan mengangkut barang yang lebih sedikit daripada pengangkutan laut

tetapi jika dilihat dari nilai barang, transportasi udara memiliki nilai yang lebih

tinggi di mana barang yang diangkut berupa alat-alat elektronik dan berbagai baju

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

17

Universitas Kristen Petra

untuk dijual. Transportasi laut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi di mana

moda ini kurang lebih menangani 90% perdagangan luar negeri diseluruh dunia

dan hampir semua kegiatan transportasi laut menggunakan peti kemas untuk

pengirimannya, yang kebanyakan dilakukan menuju negara dengan sistem

produksi dan tingkat konsumsi yang tinggi.

2.2.5. Transportasi Laut

Menurut Shopna (2009) transportasi laut adalah “proses pemindahan

barang dan manusia melalui laut, sungai, kanal, danau dan samudera

menggunakan perahu atau kapal” (p. 90). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,

kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan

sebagainya). Brian (2006) berpendapat keuntungan dalam menggunakan

transportasi laut adalah biaya operasional kapal yang murah dan memiliki

kemampuan membawa barang dalam jumlah yang besar dengan konsumsi energi

yang rendah dan sumber daya manusia yang dibutuhkan sedikit.

2.2.5.1. Manfaat industri Jasa Pelayaran

Usaha pelayaran merupakan usaha industri bidang jasa transportasi laut

atau shipping industry yang memberi manfaat sebagai berikut (Kosasih, 2007):

a. Place utility

Barang yang di suatu tempat kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat yang

manfaatnya lebih besar.

b. Time utility

Barang dari satu tempat yang saat tertentu sudah diproduksi dan berlebihan

dipindahkan ke tempat pada waktu yang sama belum diproduksi dan

membutuhkan pengangkutan dengan kapal dapat dilakukan melalui laut,

danau, maupun sungai.

2.2.5.2. Kegiatan Pelayaran

Menurut Kosasih (2007) kegiatan pelayaran dilihat dari bidang

kegiatannya ada dua jenis bidang yaitu (p. 7):

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

18

Universitas Kristen Petra

a. Pelayaran Niaga (shipping business)

Usaha pengangkutan barang (khususnya barang dagangan) atau penumpang

melalui laut, baik yang dilakukan antar pelabuhan-pelabuhan dalam wilayah

sendiri atau antarnegara.

b. Bukan Pelayaran Niaga

Meliputi pelayaran angkatan perang, dinas pos, dinas peambuan, penjagaan

pantai hidrografi dan sebagainya.

Dalam pelayaran niaga dibedakan antara pelayaran niaga nasional dengan

pelayaran internasional. Dalam pelayaran niaga nasional, kegiatan pelayaran

berlangsung dalam batas-batas wilayah teritorial negara. Sementara itu, dalam

pelayaran niaga internasional kegiatan pelayaran berlangsung dalam perairan

internasional yang menghubungkan dua negara atau lebih. Pada pelayaran

internasional timbul masalah hubungan hukum internasional dan timbul berbagai

konvensi internasional yang mengatur aspek-aspek pelayaran, baik yang

berkaitan dengan masalah teknis maupun yang berkenaan dengan

penyelanggaraan atau pengusahaan pelayaran.

2.2.5.3. Pihak-pihak yang Terkait dalam Kegiatan Pelayaran Niaga

Kegiatan pelayaran niaga timbul karena adanya kebutuhan untuk

mengangkut barang-barang niaga yang dihasilkan di suatu tempat dan akan dijual

di tempat lain sehingga timbul semboyan the flag follows the trade (bendera atau

kapal mengikuti perdagangan) (Kosasih, 2007). Oleh karena itu, dalam suatu

pengiriman atau pengapalan barang dengan kapal laut terkait pihak yang saling

berhubungan hukum satu sama lain.

a. Pengirim barang (shipper)

Badan hukum atau orang yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari

suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan muatan) untuk diangkut ke pelabuhan

tujuan.

b. Pengangkut barang (carrier)

Perusahaan pelayaran yang melaksanakan pengangkutan barang dari

pelabuhan muat untuk diangkut ke pelabuhan tujuan dengan kapal.

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

19

Universitas Kristen Petra

c. Penerima barang (consignee)

Badan hukum atau orang kepada siapa barang kiriman ditujukan.

Disamping itu, pihak lain yang tidak saling berhubungan hukum/tidak

diatur oleh undang-undang adalah sebagai berikut:

a. Ekspeditur (perusahaan ekspedisi muatan kapal laut, forwarding, dan lain-

lain)

Perusahaan yang menyelenggarakan usaha mengurus dokumen-dokumen dan

formalitas yang diperlukan untuk mengirim/mengeluarkan barang ke/dari

kapal atau ke/dari gudang/lapangan penumpukan kontainer di pelabuhan.

Ekspeditur menjadi wakil dari pengirim/penerima barang muatan kapal laut

b. Perusahaan pergudangan (warehousing)

Usaha penyimpanan barang di dalam gudang pelabuhan, menunggu pemuatan

ke atas kapal atau pengeluaran dari gudang.

c. Container Freight Situation (CFS)

Gudang tempat menyimpan barang/muatan umum dari beberapa shipper lalu

untuk pelabuhan tujuannya sama, perlu digabungkan ke dalam kontainer

(stuffing) dan siap dimuat ke kapal. Sebaliknya, barang/muatan dari kontainer

dikeluarkan (stripping) dan disimpan dalam gudang sebelum diambil oleh

beberapa consignee.

d. Container Yard (CY)

Tempat menyusun/menumpuk kontainer (stacking) sebelum dimuat ke atas

kapal (ekspor) atau sebelum diambil oleh consignee (impor).

e. Perusahaan stevedoring atau perusahaan bongkar muat (PBM)

Usaha pemuatan atau pembongkaran barang-barang muatan kapal.

f. Freight forwarding

Lembaga jasa pengurusan transportasi yang mengkoordinasikan angkutan

multimoda sehingga terselenggara angkutan terpadu sejak dari door ship

sampai dengan door consignee. Pelaksananya adalah EMKL, PBM dan

pelayaran.

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

20

Universitas Kristen Petra

2.2.5.4. Dokumen Perdagangan Pelayaran

Beberapa dokumen yang dibutuhkan jika kegiatan ekspor impor

menggunakan kapal antara lain (Suyono, 2005):

a. Bill of Lading

Bill of Lading (B/L) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan

pelayaran dan mempunyai fungsi sebagai:

● Bukti bahwa barang telah dimuat kapal.

● Dokumen hak milik dari pemilik barang (document of title).

● Kontrak angkutan (contract of affreightment).

b. Sea Waybills

Sea Waybills adalah pengganti ocean B/L yang saat ini sudah dianggap tidak

memadai lagi. Waybill adalah dokumen yang tidak dapat diperdagangkan atau

non-negotiable dan dibuat untuk consignee yang disebut di dalamnya.

Penerima barang dapat mengambil barang dengan menggunakan waybill ini.

Meskipun demikian, tanpa waybill, asal dapat menunjukkan identitasnya

penerima barang bisa mengambil barangnya.

c. Manifest

Cargo Manifest merupakan dokumen yang berisi informasi tentang muatan di

atas kapal. Freight manifest memberikan keterangan mengenai freight dan

surcharges. Manifest disiapkan oleh agen/perwakilan pengangkut. Namun

dapat juga dikerjakan oleh freight forwarding bila harus berhubungan dengan

pelayaran.

d. Shipping Note

Shipping note merupakan dokumen yang dibuat oleh shipper dan dialamatkan

kepada carrier untuk meminta ruangan muatannya. Shipping note merupakan

tanda komitmen untuk mengapalkan muatannya dan juga digunakan untuk

mempersiapkan Bill of Lading (B/L) muatan keluar.

e. Delivery order

Delivery order (DO) adalah sebuah dokumen yang dibuat oleh pihak yang

berkuasa menyimpan barang. Untuk mengeluarkan barang itu dari tempat

penyimpanannya harus mempunyai delivery order, artinya pemilik barang

sudah menyelesaikan kewajibannya terhadap yang dikuasakan oleh barang.

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

21

Universitas Kristen Petra

Dalam delivery order, perusahaan pelayaran telah memilih freight, bea

masuk, biaya storage dan lain-lain.

2.2.5.5. Arus Barang dengan Menggunakan Transportasi Laut

Mekanisme arus barang dari shipper atau pengirim barang hingga siap

untuk diangkut menggunakan kapal dapat digambarkan sebagai berikut

(Soewodo, 2007):

Gambar 2.2: Arus Perpindahan Barang Pada Angkutan Laut

Sumber: Manajemen Perusahaan Pelayaran (2007)

Keterangan gambar :

1. Gudang pengiriman (shipper consignee).

2. EMKL/pengangkutan (freight forwarding).

3. Kantor perusahaan pelayaran (shipping company).

4. Gudang (warehouse).

5. Pabean (customs).

6. Jasa bongkar/muat (stevedoring company).

7. Kapal laut pengangkutan (carrier).

2.2.5.6. Kelebihan Pelayaran Niaga

Menurut Kosasih (2007) bagi dunia perdagangan luar negeri, pelayaran

niaga memegang peranan yang sangat penting dan hampir semua barang ekspor

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

22

Universitas Kristen Petra

dan impor diangkut dengan kapal laut yang memiliki kelebihan daripada alat

transportasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan berikut (p. 7):

a. Unit capacity kapal jauh lebih besar untuk pengangkutan dalam jumlah besar

sekaligus.

b. Biaya bongkar muatnya lebih efisien dibanding melalui darat.

c. Biaya angkut (freight) per-unit lebih murah karena pengangkutan dalam

jumlah banyak.

2.3. Freight Forwarding

2.3.1. Pengertian Freight Forwarding

Menurut Suyono (2005) pengertian freight forwarding adalah “badan

usaha yang bertujuan memberikan jasa pelayanan/pengurusan atau seluruh

kegiatan diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan

penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui

darat, laut atau udara” (p. 239). Menurut Kosasih (2007) adalah “lembaga jasa

pengurusan yang mengkoordinasikan angkutan multimoda sehingga terselenggara

angkutan terpadu sejak dari door ship sampai door consignee” (p. 12). Hal ini

juga merujuk pada definisi jasa freight forwarding pada PER 70/PJ/2007 yang

mengacu pada keputusan Menteri Perhubungan No. KM/10 Tahun 1988 tentang

jasa pengurusan transportasi di mana jasa freight forwarding adalah “usaha yang

ditujukan untuk mewakili kepentingan pemilik barang, untuk mengurus semua

kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang

melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan

penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran,

penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan,

klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya

lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan

diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya”. Dapat disimpulkan bahwa

bisnis utama dari freight forwarding adalah membeli jasa transportasi dari

bermacam-macam pelayaran (shipping line atau airline) dan memuat pengiriman

(shipment) dari pengirim barang (shipper) yang ditujukan ke beberapa penerima

barang (buyer) dalam jumlah kecil ataupun besar, ke tujuan tertentu dengan harga

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

23

Universitas Kristen Petra

yang diharapkan dapat lebih murah dan tepat waktu dalam pengirimannya. Dari

pengertian tersebut terlihat jelas bahwa freight forwarding menjadi pemeran

utama dalam arus laju perekonomian dunia untuk pengiriman barang ekspor

maupun impor.

2.3.2. Dasar Hukum Penyelenggaraan

Dasar hukum freight forwarding yang diatur dalam negara adalah sebagai

berikut:

a. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 10 Tahun 1988 Tentang Jasa

Pengurusan Transportasi (“Kepmenhub No.10/1988”)

b. Permendag Nomor 16/M-DAG/PER/2006 tentang Penataan dan Pembinaan

Pergudangan (“Permendag No.16/2006”)

c. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“Perka BPS No.57/2009”)

d. Kegiatan usaha yang ditentukan dalam Pasal 1 angka 3 Kepmenhub

No.10/1988, yaitu meliputi: kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,

pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian

dokumen dan penerbitan dokumen angkutan.

Selain dasar hukum yang ditetapkan oleh negara, dasar hukum freight

forwarding juga diatur dalam standard trading condition (STC). STC adalah

dasar aturan perdagangan yang mengatur hubungan antara perusahaan freight

forwarding dengan pengguna jasa, yang didalamnya terdapat hak dan kewajiban

masing-masing pihak (Indonesian Forwarders Association). Pengguna harus

memperhatikan pasal-pasal yang membatasi tanggung jawab perusahaan dan

sekaligus pasal-pasal yang mengharuskan hal tertentu jika ada ganti rugi. Selain

itu, freight forwarding bertanggung jawab untuk:

a. Menjaga barang yang dipercayakan kepadanya.

b. Mematuhi instruksi pelanggan yang berkaitan dengan transportasi mereka

(shipping instruction).

Page 17: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

24

Universitas Kristen Petra

2.3.3. Hak kewajiban dan tanggung jawab freight forwarding

Status hukum dari freight forwarding sangatlah beragam. Status hukum

yang sangat umum digunakan adalah menggunakan Standard Trading Conditions

(STC) sebagai dasar dalam menetapkan hak, kewajiban dan tanggung jawab

freight forwarding terhadap pelanggannya. Persyaratan-persyaratan

diformulasikan sesuai dengan praktek dagang atau sistem hukum yang berlaku di

masing-masing negara. Beberapa negara yang menggunakan standard trading

conditions adalah negara Indonesia, Jerman, dan Inggris. Di tempat yang berbeda

banyak juga yang menggunakan formulasi dari FIATA (The Federation of

International Freight Forwaders Associations) yang didirikan tahun 1928.

(R.P.Suyono, 2005, p. 241-242).

2.3.4. Peran Freight Forwarding

Menurut Manual on Freight Forwarding UNESCAP (1990), peran freight

forwarding secara khusus dibagi menjadi dua yaitu freight forwarding sebagai

agent dan freight forwarding sebagai principal:

a. Sebagai agent

● Memiliki tanggung jawab terbatas, dalam melaksanakan fungsinya atas

dasar aturan tradisional keagenan. Bertanggung jawab atas kesalahan

yang dilakukan oleh karyawannya sendiri.

● Tidak menerima tanggung jawab atas kesalahan maupun kelalaian pihak

ketiga seperti carrier, reforwarder, dan lain-lain, dengan catatan bahwa

telah memilih pihak ketiganya dengan sungguh-sungguh.

● Tidak melakukan konsolidasi muatan kargo.

● Tidak melakukan integrasi muatan dan pelayanan door to door.

● Dokumen pengapalan antara lain menerbitkan master air waybill untuk

angkutan udara dan master bill of lading untuk angkutan laut tetapi tidak

menerbitkan FIATA bill of lading.

b. Sebagai principal

● Status sebagai principal dari carrier dan badan usaha lainnya seperti

pemilik kapal/pesawat, angkutan darat, kereta api, pengelola gudang,

packing dan lain-lain.

Page 18: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

25

Universitas Kristen Petra

● Dalam mengatur pengangkutan barang atas dasar sales contract dan

condition of contract mengenai carriers limitation of liability.

● Memiliki tanggung jawab yang lebih luas, tidak hanya sebatas kesalahan

yang dilakukan oleh karyawannya sendiri tetapi juga terhadap kesalahan

pihak-pihak yang terkait.

● Bertanggung jawab atas segala kerusakan maupun kehilangan barang

selama dalam masa pengangkutan, kecuali bila diakibatkan oleh keadaan

barang itu sendiri, act of god, atau kejadian diluar kekuasaannya.

● Menerima tanggung jawab atas kesalahan maupun kelalaian pihak ketiga

seperti carrier, reforwarder.

● Melakukan konsolidasi muatan kargo

● Berada dalam mata rantai kegiatan bisnis angkutan yang terintegrasi atau

melakukan pelayanan door to door.

● Dokumen pengapalan antara lain menerbitkan master & house air waybill

untuk angkutan udara dan master & house bill of lading untuk angkutan

laut dan FIATA bill of lading.

Freight forwarding dalam menjalankan usahanya memiliki beberapa

peran yaitu (Suyono, 2005 p. 289):

a. Peran freight forwarding dalam muatan konsolidasi muatan (cargo

consolidation)

Disebut juga groupage, adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari

beberapa eksportir/shipper di tempat asal yang akan dikirimkan untuk

beberapa consingnee di tempat tujuan yang dikemas dalam satu unit paket

muatan, kemudian muatan terkonsolidasi tersebut dikapalkan dan ditujukan

keagen konsolidasi kemudian diantarkan ke tempat tujuan. Agen kemudian

melaksanakan penyerahan barang ke pihak consingnee masing-masing.

b. Peran freight forwarding sebagai pengangkut

Banyak freight forwarding bertindak sebagai operator dan bertanggung jawab

penuh dalam melaksanakan pengangkutan meskipun tidak memiliki kapal

sendiri. Operator tang dimaksud adalah BHI (Badan Hukum Indonesia) yang

melaksanakan kegiatan usaha pelayanan jasa terhadap kapal dan barang di

Page 19: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

26

Universitas Kristen Petra

pelabuhan dalam rangka menunjang kegiatan angkutan laut. Selain itu,

freight forwarding juga bertindak sebagai :

● Vessel-operating Multimodal Transport Operator secara penuh yang

melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara door-to-door

dengan satu dokumen intermodal yang biasanya berbentuk FBL.

● Non-Vessel Operator (NVO) yaitu operator muatan yang mengurus

pengangkutan lewat laut dari pelabuhan ke pelabuhan dengan

menggunakan satu house bill of lading.

● Non-Vessel-Operating Common Carrier (NVOCC) yang mempunyai

jadwal pelayaran yang tetap dan melaksanakan konsolidasi muatan atau

melayani multimodal transport dengan house bill of lading (HBL) atau bill

of lading dari FIATA.

c. Peran freight forwarding dalam dokumentasi.

Dengan belum adanya kekuatan konvensi internasional, maka operator

multimodal transport bebas untuk membuat kontrak maupun syarat kondisi

yang dapat diterima oleh para pelanggannya. Sebagian besar operator

mengikuti ketentuan yang disusun oleh gabungan International Chambere of

Commerce (ICC) yang dikenal uniform rules for combined transport

document. Berdasarkan ketentuan tersebut, dokumen-dokumen multimodal

transport telah dikembangkan oleh BIMCO (Baltic International Maritime

Conference) dan FIATA (The International Federation of Freight Forwarder

Association). Dokumen yang dikenal sebagai multimodal transport

documents dapat diberikan kekuatan hukum sesuai dengan kontrak yang

dibuat. Jenis dokumen yang dipakai adalah FIATA Combined Transport Bill

of Lading (FBL) yang dimasukkan dalam golongan freight forwarding

documents. FBL adalah dokumen pengangkutan antar moda yang dipakai

oleh freight forwarding yang bertindak sebagai badan jasa angkutan

bersambung atau intermodal transport operator.

d. Peran freight forwarding dalam pembungkusan (packing).

Pengiriman maupun penerima barang selalu mengharapkan agar barang

sampai kepada pihak yang dituju dengan memenuhi syarat 3K, yaitu:

keamanan, keaslian, kepuasan.

Page 20: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

27

Universitas Kristen Petra

Syarat ini mengandung tuntutan bahwa barang yang dikirim dan diterima

tidak mengalami perubahan bentuk, sifat maupun rupa dan tidak ada

kekurangan dalam jumlahnya, tidak basah, dan lain-lain. Pada umumnya yang

bertanggung jawab langsung terhadap keadaan barang adalah pengirim.

Dengan demikian pengirim akan berusaha agar bungkusan/packing barang

dapat memenuhi tuntutan 3K. Menurut Suyono (2005), jenis packing yang

diperlukan untuk membungkus suatu barang dapat dikemas menjadi satu

kesatuan atau dikemas secara terpisah akan tergantung dari sifat dan jenis

barang, volume, berat, jumlah dan jenis barang, cara pengiriman dan tujuan

pengiriman. Dalam bungkus juga harus diperhatikan letak dari merek barang

dan segala keterangan yang sesuai dengan shipping mark yang akan dicatat

dalam dokumen. Tujuan dari shipping mark adalah agar barang bisa lebih

mudah dikenal.

2.3.5. Lingkup Kerja Jasa Freight Forwarding

Dalam melakukan pekerjaannya freight forwarding memiliki dua lingkup

kerja yaitu dari sisi pengirim barang (eksportir) dan penerima barang (importir)

(Manual On Freight Forwarding UNESCAP, 1990, p. 3-4):

a. Forwarding sesuai dengan instruksi pengirimannya (shipping instructions),

akan:

● Memilih rute, moda transportasi dan pengangkutan yang sesuai.

● Melakukan booking tempat untuk muatan dengan operator yang dipilih.

● Mengambil barang yang hendak dikirim dan mengeluarkan dokumen

yang relevan seperti surat penerimaan barang, surat jalan dan lain-lain.

● Mempelajari ketentuan LC (letter of credit) dan semua peraturan

Pemerintah berlaku untuk pengiriman barang di negara ekspor, negara

impor, serta negara transit apapun. Freight forwarding juga akan

menyiapkan semua dokumen yang diperlukan.

● Mengemas barang (kecuali hal ini dilakukan oleh pengirim sebelum

diserahkan kepada freight forwarding) dengan mempertimbangkan rute,

moda transportasi, sifat barang dan peraturan yang berlaku di negara

ekspor, negara transit dan negara tujuan.

Page 21: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

28

Universitas Kristen Petra

● Mengatur pergudangan untuk barang, apabila dibutuhkan.

● Mengatur asuransi barang, apabila diperlukan oleh pengirim.

● Transportasi barang ke pelabuhan, mengatur segala kegiatan yang

berurusan dengan Bea Cukai dan terkait formalitas dokumentasi dan

mengantarkan barang ke carrier.

● Membayarkan biaya dan biaya lainnya termasuk biaya pengiriman.

● Mendapatkan tagihan dari operator dan mengatur pengiriman tagihan ke

pengirim barang mengatur transhipment perjalanan jika diperlukan.

● Memantau pergerakan barang sampai ke penerima barang melalui kontak

dengan operator dan agen forwarding di luar negeri.

● Mencatat segala kerusakan atau kerugian, jika ada.

● Membantu pengirim dalam mengejar klaim, jika ada, terhadap carrier

untuk hilangnya barang atau kerusakan kepada mereka.

b. Atas nama penerima barang (importir)

Forwarding sesuai dengan instruksi pengirimannya (shipping instructions),

akan:

● Memantau pergerakan barang atas nama penerima barang.

● Menerima dan memeriksa semua dokumen yang relevan yang berkaitan

dengan pergerakan barang.

● Mengambil pengiriman barang dari carrier jika perlu, dan membayarkan

biaya freight barang tersebut.

● Mengatur/menyelesaikan urusan dengan Bea Cukai dan membayar bea

dan biaya lainnya untuk Bea Cukai dan otoritas publik lainnya.

● Mengatur angkutan menuju gudang, jika diperlukan. Membantu penerima

barang, jika perlu, dalam mengejar klaim, jika ada, terhadap carrier untuk

kehilangan barang atau kerusakan kepada mereka.

● Membantu penerima barang dalam meminta klaim, jika ada, terhadap

carrier untuk hilangnya barang atau kerusakan kepada mereka.

● Membantu penerima barang, jika perlu, dalam kegiatan pergudangan dan

distribusi barang.

Page 22: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

29

Universitas Kristen Petra

2.4. Hubungan antara Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengguna

Jasa dengan Pemilihan Freight Forwarding

Secara umum freight forwarding adalah penyedia jasa transportasi yang

mampu mengkoordinasikan beberapa alat transportasi beserta pengurusan

dokumen, pabean, asuransi dan freight kapal yang di mana fungsi-fungsi tersebut

dapat mempermudah seseorang dalam melakukan kegiatan perdagangan luar

negeri. Dengan banyaknya jumlah freight forwarding pengguna jasa harus

mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada. Ketika mempertimbangkan,

terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pengguna dalam mengambil

keputusan. Menurut Stoner (2006) keputusan adalah “pemilihan diantara berbagai

alternatif mengenai adanya pilihan atas dasar pertimbangan, ada beberapa

alternatif, ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan mendekatkan pada tujuan

tersebut” (p. 32).

Di dalam sebuah keputusan pemilihan freight forwarding terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi pengguna jasa antara lain expertise, personal

treatment, customization, additional logistic services, reliability, quality

certification, experience, company size, information availability, taxation, total

cost dan specialisation of transport. Berikut penjelasan mengenai faktor-faktor

penentu penggunaan jasa freight forwarding:

a. Expertise

Untuk dapat berkompetisi dalam skala global setiap perusahaan dituntut

memiliki keahlian yang berbeda dengan perusahaan freight forwarding

lainnya yang ditawarkan kepada pengguna jasa. Dalam hal ini, freight

forwarding dituntut untuk memiliki keterampilan dalam menyediakan jasa-

jasa yang relevan.

b. Personal Treatment

Pada perusahaan freight forwarding, personal treatment ditunjukkan dari

hubungan pribadi yang dekat dengan perusahaan sebagai langkah awal untuk

membuat suatu hubungan jangka panjang yang kedepannya akan memberikan

pelayanan yang lebih baik, memberikan informasi yang sebenarnya dan

memberikan saran kepada pengguna jasa.

Page 23: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

30

Universitas Kristen Petra

c. Customization

Bagi freight forwarding, customization sangat penting di mana perusahaan

harus dapat memenuhi keinginan pengguna jasa yang berbeda-beda antara

satu dengan yang lainnya, ada yang hanya menggunakan jasa EMKL saja dan

ada juga yang hanya melakukan booking space kapal saja sehingga

diperlukan kemampuan freight forwarding untuk memenuhi permintaan dan

harapan dari pengguna jasa.

d. Additional Logistic Services

Penyedia jasa logistik mempunyai peranan penting dalam memfasilitasi

integrasi rantai pasok, bahkan dalam beberapa kasus mampu mengelola rantai

pasok. Tujuan jangka panjang adalah untuk menciptakan kinerja bisnis

perusahaan yang unggul dalam pelayanan. Beberapa jasa logistik untuk

memfasilitasi integrasi rantai pasok seperti jasa packing, warehousing,

trucking dan labelling.

e. Reliability

Pada perusahaan freight forwarding kehandalan dilihat dari ketepatan waktu

dalam penerimaan serta pengiriman barang. Dengan kata lain, kehandalan

adalah pengukuran mengenai stabilitas dan konsistensi dari konsep dan

membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran.

f. Quality Certification

Keamanan transportasi adalah terwujud dari penyelenggaraan transportasi

yang bebas dari gangguan dan tindakan yang melawan hukum sesuai dengan

prosedur operasi dan persyaratan kelayakan teknis terhadap sarana dan

prasarana beserta penunjangnya yang berhubungan dengan International

Organization for Standardization (ISO) 9002, IATA dan FIATA.

g. Experience

Pengalaman/lamanya beroperasi merupakan hal yang penting bagi sebuah

freight forwarding. Manajer yang berpengalaman akan menjamin realisasi

terbaik dalam transportasi, perlindungan barang dan kemampuan untuk

menghadapi masalah yang tidak terduga.

Page 24: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

31

Universitas Kristen Petra

h. Company Size

Ukuran perusahaan freight forwarding merupakan hal yang menjadi

pertimbangan pengguna dalam memilih freight forwarding. Besar ukuran

dapat dilihat dari banyaknya cabang kantor yang dimiliki freight forwarding

di berbagai wilayah yang akan menimbulkan rasa percaya terhadap

perusahaan.

i. Information Availibility

Di dalam information availibility terdapat beberapa kategori informasi yaitu

freight rates, reliability, transit time, over-supply, short-supply dan carrier

consideration. Selain itu, freight forwarding dapat memberikan informasi

kepada pelanggan mereka tentang peraturan yang berlaku untuk negara-

negara yang berbeda.

j. Taxation

Freight forwarding perlu memliki pengetahuan dalam mengenai jenis pajak

yang akan dibayarkan pengguna, ketika ekspor barang-barang tertentu harus

membayarkan sejumlah pajak dan untuk meringankan biaya dibutuhkan COO

(Certificate of Origin) khususnya untuk daerah ASEAN.

k. Total Cost

Dalam persaingan harga, freight forwarding perlu memiliki kemampuan

untuk menawarkan harga jasa yang terbaik agar dapat bersaing dengan

perusahaan freight forwarding lainnya.

l. Specialisation of Transport

Spesialisasi dalam sarana transportasi mencakup spesialsasi wilayah

geografis dan spesialisasi jenis kargo. Spesialisasi freight forwarding

berperan penting karena dapat menghasilkan layanan handal dan berkualitas

tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Freight forwarding yang khusus dapat

menawarkan pengiriman langsung untuk tujuan yang kurang popular dan

jaminan perlakuan yang adil terhadap kargo yang rapuh serta berbahaya dan

menawarkan harga yang bersaing dengan memanfaatkan skala ekonomi yang

mereka capai.

Page 25: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

32

Universitas Kristen Petra

2.5. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

1. Key Factors in Selecting an Internasional Freight Forwarding Company.

Oleh Yael Perlman, Tzvi Raz and Livnat Moshka (2009)

Penelitian dilakukan di Israel, dengan responden pengguna jasa freight

forwarding khususnya eksportir dan importir. Penelitian ini mencari faktor

terpenting yang digunakan oleh pebisnis eksekutif ketika memilih perusahaan

freight forwarding. Memilih freight forwarding adalah elemen terpenting

dalam mengembangkan keberhasilan perusahaan di luar negeri. Ada beberapa

faktor penentunya yaitu expertise personal attention, customization,

flexibility, additional logisitc services reliability, meeting deadlines, reliable

information, experience, company size internasional deployment, information

availability, online pricing, taxation dan quality certification. Dalam

penelitian ditemukan faktor reliability merupakan faktor yang terpenting

dalam pemilihan freight forwarding, yang diikuti dengan faktor price dan

business enviroment.

2. Freight Forwarding in Greece: Services Provided and Choice Criteria

Oleh George Kokkinis Athanassios Mihiotis Costas P. Pappis (2006)

Penelitian dilakukan di Yunani dengan responden perusahaan freight

forwarding. Dalam jurnal berisi evaluasi kriteria yang didapatkan dari

penelitian terdahulu. Ada beberapa faktor penentunya yakni personal

treatment, flexibility to possible changes of requirements, financial stability of

freight forwarder, reliability, safety of transport, experience/time of

operation, size of freight forwarder, total cost dan specialisation of transport.

Setelah dievaluasi didapatkan faktor reliability sebagai faktor terpenting

dalam pemilihan perusahaan freight forwarding diikuti dengan personal

treatment dan safety of transport.

3. Investigating Critical Factors That Influence Shippers and Freight

Forwarders preferences in Carrier Selection Using Integrated Hierarchical

Information Integration Approach.

Oleh Jin Long Lu (2013)

Penelitian ini dilakukan di Taiwan dengan responden perusahaan freight

forwarding dan pengguna jasa freight forwarding. Dalam jurnal penelitian

Page 26: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

33

Universitas Kristen Petra

peneliti membandingkan faktor pemilihan yang dilakukan freight forwarding

dengan pemilihan yang dilakukan oleh pengguna jasa freight forwarding.

Ada beberapa faktor penentunya shipping order and operation,

communication, service capability, reliaibility, general reputation dan rates.

Pada hasil analisa faktor, faktor reliability menjadi hal tepenting, diikuti

dengan faktor general reputation, transport rates, service capability dan

shipping documentation.

Page 27: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

34

Universitas Kristen Petra

2.6. Kerangka Berpikir

Gambar 2.3: Kerangka berpikir faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna

jasa dalam memilih freight forwarding.

•Expertise (1)

•Shipping order and operation (3)

Expertise

•Personal Attention(1)

•Personal treatment(2)

•Communication(3)

Personal treatment

•Customization, Flexibility (1)

•Flexibility to possible changes of requirements, Financial stability of freight forwarder (2)

•Service Capability (3)

Customization

•Additional Logisitc Services(1)

Additional Logisitc Services

•Reliability, Meeting Deadlines, Reliable Information(1)

•Reliability(2)

•Reliability(3)

Reliability

•Experience(1)

•Experience/time of operation, Safety of transport (2)

•General Reputation(3)

Experience

•Company Size, International Deployment (1)

•Size of freight forwarder(2) Company size

• Information availability, Online Pricing (1)

Information availability

•Taxation(1) Taxation

•Quality Certification(1) Quality

certification

•Total cost (2)

•Rates(3) Total cost

•Specialisation of transport(2) Specialisation of transport

Pemilihan

Freight

Forwarding

Page 28: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Perdagangan Luar Negeri 2.1.1 ... · dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan hukum dalam perdagangan. Meskipun perdagangan internasional telah dilakukan

35

Universitas Kristen Petra

Dalam bagan kerangka berpikir terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pengguna jasa dalam memilih freight forwarding. Faktor-faktor

tersebut antara lain expertise, personal treatment, customization, additional

logistic services, reliability, experience, company size, information availibility,

taxation, quality sertification, total cost dan specialisation of transport.