tesisrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/mpu 182912 kompetensi... · 2020. 11. 18. · 4 pascasarjana...

166
1 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK HAPPY KIDS KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT TESIS Diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar magister pendidikan islam dalam konsetrasi pendidikan anak usia dini Oleh: FADULAH ARIFIN NIM : MPU 182912 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

1

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK

KANAK HAPPY KIDS KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT

TESIS

Diajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar magister pendidikan islam dalam konsetrasi pendidikan anak usia dini

Oleh:

FADULAH ARIFIN NIM : MPU 182912

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Page 2: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

2

Page 3: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

3

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim Telanaipura Jambi Telp. ( 0742 ) 60731 FAX. (0741) 60548

Pembimbing I : Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd Jambi,17 November 2020 Pembimbing II : Dr. Minnah El Widdah, M.Ag Alamat : Pascasarjana UIN STS Jambi Kepada

Jln. Arif Rahman Hakim Bapak Direktur Telanaipura Jambi Pascasarjana UIN STS Jambi

di- JAMBI

NOTA DINAS

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan

persyaratan yang berlaku di Pascasarjana UIN STS Jambi, maka kami

berpendapat bahwa tesis saudara Fadulah Arifin NIM. MPU.182912,

dengan Judul “Kompetensi Pedagogik Guru Paud dalam

Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini 5-6 Tahun di Taman Kanak-

kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat” telah dapat

diajukan untuk ujian tesis sebegai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister (S2) Program Study Manajemen Pendidikan dalam

Konsentrasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini pada Pascasarjana UIN STS

Jambi.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada bapak, semoga

bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wssalamu ‘alaikum Wr. Wb. Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Syahran Jailani, M.Pd Dr. Minnah El Widdah, M.Ag

Page 4: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

4

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim Telanaipura JambiTelp. ( 0742 ) 60731 FAX. (0741) 60548

PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “Kompetensi Pedagogik Guru PAUD Dalam

Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Happy

Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat” yang diujiankan oleh Sidang Pascasajana UIN STS Jambi Pada : Hari/Tanggal : Senin/ 16 November 2020 Jam : 14.30 – 16.00 WIB Tempat : Ruang Sidang ( Aplikasi Zoom ) Online Nama : Fadulah Arifin NIM : MPU. 182912 Judul :“Kompetensi Pedagogik Guru PAUD dalam

Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung

Barat” Telah diperbaiki sebagaimana sidang diatas dan telah diterima

sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Dua (S2) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini pada Pascasarjana UIN STS Jambi.

No Nama Tandatangan Tanggal

1

.

Dr. Badarussyamsi, S.Ag., M.A

( Ketua Sidang ) 17 – 11 2020

2. Dr. H. M. Syahran Jalilani, M.Pd

( Pembimbing I ) 17 – 11 2020

3. Dr. Minnah El Widdah, M.Ag

( Pembimbing II ) 17 – 11 2020

4 Dr. Yusria, M.Ag

( Penguji I ) 17 – 11 2020

5. Dr. Diana Rozelin, M.Hum

( Penguji II ) 16 – 11 2020

Page 5: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

5

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim Telanaipura Jambi Telp. ( 0742 ) 60731 FAX. (0741) 60548

PERSETUJUAN PEMBIMBING UNTUK UJIAN TESIS

Pembimbing I Pembimbing II Dr.H. Syahran Jailani, M.Pd Dr. Minnah El Widdah, M.Ag

Mengetahui,

Wakil Direktur

Dr. Badarussyamsi, S.Ag. MA

Nama : FADULAH ARIFIN Nim : MPU. 182912 Judul : KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 5 – 6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK HAPPY KIDS KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT

Page 6: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

6

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim Telanaipura Jambi Telp. ( 0742 ) 60731 FAX. (0741) 60548

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fadulah Arifin NIM : MPU.182912 Tempat/Tgl. Lahir : Lumahan, 15 Juni 1993 Konsentrasi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Alamat : Jln. Jamrud RT 04 Desa Lumahan

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnyabahwa tesis yang berjudu “Kompetensi Pedagogik Guru Paud dalam Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat” adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggungjawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan ketentuan Pascasarjana UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui tesis ini

Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Jambi, Oktober 2020 Penulis FADULAH ARIFIN NIM. MPU.182920

Page 7: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

7

MOTTO

ئك ة يدعون إلى ٱلخير ويأمرون بٱلمعروف وينهون عن ٱلمنكر وأول نكم أم ولتكن م

لحون هم ٱلمف

Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung ( Q.S. Ali Imran : 104).1

1 Anonim, Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka (Banten:

Kalim, tt), hal. 544.

Page 8: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

8

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan untuk Kedua orang tuaku

Ayahandaku Abdul Gani dani bundaku Siti Nurbayah

Saudara-saudariku yang kusayang

Yang sudah memberikan dukungan dan supportnya

mengiringiku dengan Do’a

Majelis Guru di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal, Para

Guru dan Dosenku, yang telah mendidik, membimbing, dan memotivasi dalam menuntut ilmu mulai dari awal hingga Akhir

.

Page 9: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

9

ABSTRAK

Fadulah Arifin : Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pengembangan

Kognitif_Anak Usia”Dini 5–6 Tahun di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat

Masalah pokok dari penelitian ini ialah mengapa kompetensi pedagogik guru belum optimal didalam pengembangan kognitif anak usia dini, dengan indikator guru melakukan proses pembelajaran secara terpisah dengan bermain, guru melakukan kegiatan belajar tidak berdasarkan rencana kegiatan harian secara kreatif, guru hanya menggunakn buku paket saja. Penelitian ini bertujuan agar memperoleh informasi mengenai mengapa kompetensi pedagogik guru belum optimal didalam pengembangan kognitif anak usia dini. Penelitian ini berfokus tentang Kompetensi Pedagogik Guru dalam pengembangan Kognitif Anak Usia Dini Usia 5–6 Tahun diTaman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat pada kelas B. Manfaat dari penelitian ini yakni memberi konstribusi sebagai masukan serta perbandingan guru sehingga bias memberi peningkatan kompetensi pedagogiknya sehingga dapat mengembangkan kognitif anak usia dini.

Penelitian kualitatif sebagai metode pendekatan dengan tekhnik Pusposive Sampling. Cara peneliti melakukan pengumpulan data yakni dengan observasi, wawancara serta dokumentasi Tahap tekhnik analisi data meliputi mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, serta verifikiasi atau menyimpulkan, mengecek keabsahan data dilaksanakan melalui memperpanjang keikut sertaan, ketelitian dalam mengamati, triangulasi, serta melaksanakan konsultasi kepada pembimbing.

Hasil temuan dalam penelitian pertama, Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini 5–6 Tahun di Taman Kanak-kanak Happy Kids, guru diTaman Kanak-kanak Happy Kids masih ada yang belum berkompetensi pedagogik pengembangan materi serta konsep bidang ilmu kognitif anak usia dini, belum melakukan rancangan beragam kegiatan dalam perkembangan secara kreatif, belum melakukan evaluasi. Kedua, factor latar belakang pendidikan guru, faktor anggapan tuntutan administrasi, faktor minimnya sarana dan prasarana yang menjadi penyebab rendanya Kompetensi pedagogik guru Ketiga, Upaya untuk mengembangkan kompentensi pedagogik anak usia dini meliputi melanjutkan kuliah jurusan paud, mengikuti pelatihan dan pembinaan guru, pengadaan media belajar. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik Guru, Kognitif anak usia dini

Page 10: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

10

ABSTRACT

Fadulah Arifin: Teacher_Pedagogical Competence in Early Childhood Cognitive Development 5–6 Years at Happy Kids Kuala Tungkal Kindergarten, Tanjung Jabung Barat

The main problem of this research is why the pedagogical competence of teachers is not optimal in early childhood cognitive development, with the indicator that the teacher carries out the learning process separately by playing, the teacher does the learning process not based on creative daily activity plans, which the teacher uses in the learning process only uses textbook course. The purpose of this study was to obtain information about why teachers' pedagogical competence was not optimal in early childhood cognitive development. This research focuses on Teacher Pedagogical Competence in the development of Early Childhood Cognitive Age 5–6 Years at Happy Kids Kuala Tungkal Kindergarten, Tanjung Jabung Barat in class B. The benefit of this research is to contribute as input and comparison of teachers in order to improve pedagogic competence so as to develop early childhood cognitive.

Qualitative research as an approach method with Pusposive Sampling technique. The way researchers collect data is through observation, interviews and documentation. The data analysis technique stage includes data collection, data reduction, data presentation, and verification or drawing conclusions, while checking the validity of the data is done by extending participation, careful observation, triangulation, and consulting with the supervisor. .

The findings in the first study, Teacher Pedagogic Competence in Early Childhood Cognitive Development 5–6 Years in Happy Kids Kindergarten, Happy Kids Kindergarten teachers still have no pedagogical competence in developing materials and concepts in early childhood cognitive science. , have not designed various creative development activities, have not conducted an evaluation. Second, the factor of teacher education background, the factor of perceived administrative demands, the factor of the lack of facilities and infrastructure which is the cause of the low teacher's pedagogical competence.Third, efforts to develop pedagogic competence in early childhood include continuing studies majoring in paud, participating in teacher training and coaching, procurement of learning media . Keywords: Teacher Pedagogic Competence, Early childhood cognitive

Page 11: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

11

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang

memberikan nikmat kesehatan sehingga penulisan tesis ini bisa

terselesaikan.

Sholawat beriring salam selalu dilimpahkan pada baginda Nabi besar

Muhammad SAW. karena beliaulah yang kita harap-harapkan syafa’atnya

di hari kiamat nanti Amin.

atas bimbmbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini penulis

haturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.Suaidi Asy’ari, MA,.Ph.D , Rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

2. Bapak Prof Dr. Ahmad Syu’ri SS. MA, Direktur Pasca Sarjana Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Badarussyamsi, MA selaku Wakil Direktur Pascasarjana UIN

STS Jambi

4. Bapak Dr.H. Syahran Jailani, M.Pd selaku Pembimbing I

5. Bapak Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku pembimbing II

6. Bapak/Ibu Dosen Konsentrasi Magister Pendidikan di Pascasarjana

UIN SulthanThaha Saifuddin Jambi

7. Bapak/Ibu Kepala Perpustakaan Pascasarjana UIN STS Jambi.

Penulis berharap, atas jasa dan budi baik dari mereka semua semoga senantiasa mendapat ridho Allah swt. Semoga hasil tesis ini semoga bias memberikan manfaat untuk dibaca

Jambi, September 2020 Penulis,

FADULAH ARIFIN NIM. MPU.182912

Page 12: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR LOGO ................................................................................. ii

HALAMAN NOTA DINAS .................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS ........................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................ ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

LITERASI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 11

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 12

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

A. Landasan Teori ........................................................................ 14

B. Penelitian yang Relevan........................................................... 60

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 63

B. Situasi Sosial ............................................................................ 65

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 68

D. Tehnik dan Pengumpulan Data ................................................ 70

Page 13: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

13

E. Tehnik Analisis Data ................................................................. 73

F. Uji Keterpercayaan Data (Trusthworthines) .............................. 75

G. Rencana dan Waktu Penelitian ................................................ 79

BAB IV DISKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 80

B. Temuan Penelitian Dan Pembahasan Penelitian ........................ 103

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 144

B. Impikasi ................................................................................................... 144

C. Rekomendasi .......................................................................................... 146

D. Saran ...................................................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

14

DAFTAR TABEL

Table 1. indikator perkembangan Anak Usia Dini ............................... 56 Tabel 2. Upaya pencapaian perkembangan kognitif ........................... 57 Tabel 3 Rencana dan waktu penelitian .............................................. 79 Tabel 4. Tenaga Pendidik Taman Kanak-Kanak Happy Kids .............. 89 Tabel 5. KeadaanTenaga Kependidikan TK Happy Kids .................... 91 Table 6. Jumlah Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Happy Kids ....... 92 Table 7. Dafatar Sarana dan Prasarana TK Happy Kids ..................... 94 Tabel 6. Jadwal Kegiatan Pembelajaran TK Happy Kids .................... 100

Page 15: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi TK Happy Kids ................................... 85 `

Page 16: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Hakikatnya pendidikan anak usia dini ialah pendidikan bertujuan

agar mempasilitasi tumbuh kembang anak secara merata ataupun lebih

ditekankan terhadap pengembangana keseluruhan aspek perkembangan

anak. Secara istitusi pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk

pelaksanaan pendidikan yang dititikberatkan terhadap penetapan dasar

yang mengarah pada tumbuh kembang , baik motoric (halus maupun

kasar), kecerdasan emosi, jamak, serta spiritual.2

Menurut Berk sebagaimana yang dikutip Hendra, anak usia dini

adalah individu yang mengalami proses pengembangan secara peat

terhadap kehidupan berikutnya. Anak usia dini pada rentang umur 0 sampai

8 tahun. Proses tumbuh kembang dimasa ini dengan beragam aspek telah

menjalani periode yang cepat didalam pengembangan kehidupan manusia.

Pengembangan kognitifsebagai bentuk perilaku yang diberi kepada anak

perlu melihat karakter yang ada pada tiap tahap pengembangannya. 3

Pendidikan anak usia dini ialah priode pendidikan yang sangat

ditentukan oleh pengembangan serta mengarah kemasa depan mereka

dikarenakan pendidikan yang berawal sejak dini akan melekat baik apabila

dimasa pengembangannya dihadapi dengan kondisi yang terbaik,

harmonis, serasi, serta memberi kesenangan.4 Pendidikan anak usia dini

ini ialah ujung tombak dari pendidikan yang akan datang dengan tantangan

serta masalah yang akan dijalani oleh mereka. Sehingga pendidikan usia

dini menjadi ujung tombak bagi mereka.

2Suyadi dan maulidya ulfah, Konsep Dasar PAUD (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2015), hlm. 17. 3Hendra sofyan, Perkembangan Anak Usia Dini Dan Cara Praktis Peningkatanya

(jakarta : medika, 2014), hal. 48. 4Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini

(Jakarta : Gaung Persada Pres, 2010), hal. 3

Page 17: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

17

Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting didalam

kehidupan berbangsa, dikarenakan pendidikan dapat mewarisi kebudayaan

terhadap anak usia dini selanjutnya meliputi pengetahuan, keterampilan,

sikap, serta tata nilai. Allah akan mengangkat derajat seseorang yang

berilmu dan dengan pendidikan seseorang akan hidup bahagia, dalam

surah Al- Mujadallah ayat 11 Allah SWT berfirman :

ا إذا قيل لكم تفسحوا أيها ٱلذين ءامنو لس فٱفسحوا يفسح ٱلله لكم وإذا قيل ٱنشزوا ي في ٱلمج

ت وٱلله بما تعملو ر ن خبيفٱنشزوا يرفع ٱلله ٱلذين ءامنوا منكم وٱلذين أوتوا ٱلعلم درج

Artinya : wahai orang-orang beriman ! jika dikata kan padamu "Berilah

kelapangan didalam majelis-majelis" maka lapangkan lah niscaya

allah akan memberikan kelapangan padamu, dan jika di

katakan,"Berdirilah kamu", maka berdiri lah. Niscaya allah swt

mengangkat derajar orang-orang yang beriman diantara kamu

maupun mereka yang diberikan ilmu bebrapa derajat, dan allah

maha teliti sesuatu yang engkau kerjakan (QS. Al-Mujadallah : 11)5

Surat Al-Mujadilah ayat 11 menyebutkan bahwasanya orang-orang

berilmu akan allah angkat deajatnya dan dimuliakan. Maka kita sebagai

orang dewasa disekitar anak memberikan ilmu kepada anak dengan

pendidikan yang disesuaikan terhadap apa yang dibutuhkannya, agar anak

mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan dalam menunjang

aspek perkembangan anak. Seperti yang tercantum dalam UU RI Nomor

20 tahun 2003 tetang siste pendidikan Nasional dijelaskan bahwa

pendidikan nasional bertujuan untuk melakukan pengembangan potensi

pada anak sehingga membentuk manusia yang beriman serta bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak yang mulia memiliki ilmu,

menjadikan warga yang demokratis serta memiliki tanggung jawab.6

5Anonim, Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka

(Banten: Kalim, tt), hal. 544. 6Anonim, Undang Undang Diknas (system pendidkan Nasional) 2004 (Jakrta : sinar

Grafika, 2007), hal. 5-6.

Page 18: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

18

Pendidikan anak usia dini menjadi pondasi dan mempunyai peranan

strategis terhadap perkembangan anak, menjadi dasar padai anak yang

mempengaruhi kedewasaannya. Apabila dasarnya baik, maka

pengembangan itu menjadi baik ataupun sebaliknya. Semua itu tidak

terlepas dari pendidkan yang akan diperolehnya kelak. Sebagaimana hadits

Rasulullah SAW sebagai berikut :

ه دان ال رسول الله صلى الله عليه وسلم : قال مامن مولود إلايولدعلى الفطرةفأبواه يهو قسانه )رواه البخارى رانه أويمج )أوينص

Artinya ; setiap anak dilahir kan atas pitrah (kesucian agama yang

disesuaikan dengan naluri), hingga lancer lidah nya.makatergantung kedua

orangtuanyalah yang menjadi kan mereka beragama yahudi, nasrani

ataupun majusi. (HR . Bukhari)7

Pendidkan PAUD adala upaya membina yang tertuju pada anak

sejak dilahirkan hingga berusia 6 tahun yang dilaksanakan dengan memberi

stimulus pendidikan sehingga memberi bantuan tumbuh kembang jasmani

maupun rohani sehingga mereka siap ketika measuki pendidkan

selanjutnya8

Keberhasilan mengoptimalkan keseluruhan pengembangan potensi

anak usia dini dipengaruhi berbagai factor. Factor tersebut diantaranya

yaitu mutu guru didalam perancangan serta pelaksanaan kegiatan belajar,

kurikukum maupun saran prasarana yang ada serta memotivasi peserta

didik, factor lain ialah strategi guru dalam belajar, mengelola proses

pembelajaran serta pemberi penguatan, factor pentig yaitu guru karena

guru factor dalam menunjang keberhasilan pendidkan anaka usia dini yang

tergambar pada pengembangan potensi peserta didik ketika

pengembangan kognitif dengan cara bermain yang disesuaikan pada tema

ketika kegiatan pembelajaran9

7 Muhammad bin islmail al-bukhari, Al Jami’Al-Shalih

8Anonim, peraturan menteri pendidikn dan kebudayaan RI nomor 146 Tahu 2014 tentang Krikulum 2013 pendidikn anak usia dini hal. 3.

9Hendra Sofyan, Op. Cit., hal. 3.

Page 19: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

19

Guru diminta agar membuat kondisi menyenangkan sehingga

peserta didiki aktif berekplarasi serta menanyakan , menyampaikan

gagasannya, hakikat pembelajaran merupakn kegiatan aktif peserta didik

didalam menumbuhkan pengetahuannya. Peserta didik berartisipasi aktif

didalam membentuk generasi yang berkreativitas sehingga memiliki

kemampuan memperoleh sesuatu demi kebutuhan diri anak, maupun

masyarakat dilingkungan nya. Kognitif dapat dimiliki peserta didik dengan

kegiatan belajar yang diusahakan guru melalui penciptaan proses

pembelajaran yang berbagai macam hingga mereka memberikan perhatian

secara menyeluruh mengenai sesuatu yang ia pelajari.10

Oleh karena itu guru harus memili tugas maupun fungsi yang

komplek sehingga memerlukan kompetnsi yang standar. Kompetensi guru

yang lebih personal serta komplek dan menjadi suatu kesatuan lengkap

yang memberi gambaran potensi meliputi pengetahuan, keterampilan,

sikap serta nilai, yang ada pada guru sesuai profesi nya sehingga bisa

disampaikan didalam pengamalan maupun kinerja guru melalui

pengelolaan kegiatan belajar disekolah.11

Guru pendidikan anak usia dini harus dilakukan revatalisir potensi

yang menyeluruh sehingga bisa melakukan pekerjaan yang mengantarkan

peserta didik agar mengenali potensi besar yang ada serta cara

pengasahan maupun pengembangan yang konsisten maupun continu.

Golden age (usia emas) anak jangan sampai terabaikan tidak mempunyai

pendidikan yang bermutu, dikarenakan pada golden agelah, potensi,

karakter, serta kepribadian anak dapat tercipta secara baik.12

Masa anak usia dini ialah massa yang subur dalam pengembangan

berbagai kognitif, serta sangat kritis terhadap perkembangan kogniti dan

intelektual yang lain. Proses mentalitas berkembang pada anak usia dini

10E.Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 64. 11E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), hal. 32. 12Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD (Yogyakarta:

DIVA Press, 2015), hal. 13.

Page 20: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

20

membentuk sesuatu yang permanen pada setiap individu, yang berdampak

pada perkembangan intelektualnya. Perkembangan anak usia dini dalam

berpikir, dan berpripalaku kresatif sehingga terbentuk pondasi kuat

terhadap prestasi orang dewasa didalam bidang keilmuan. Seni serta

teknologi, agar menikamti kehidupan yang mendalam..13

Dilembaga pendidikan anak usia dini factor penentu dan

berkembangnya kreatifas anak terletak pada guru, serta kelengkapan

sarana prasasrana, media dan sumber belajar anak yang di sediakan oleh

lembaga itu. Mendidk anak anak usia dini guru harus mempunyai sosok

kreatif dan guru harus mampu mengembangkan pembelajaran berorientasi

kreatif, karena hamper sebagian komponen lingkungan membutuhkan

peanan guru utnuk mengolah dan mengoperasikan memjadi pengalaman

keartif bagi anak.14

Setiap pekerjaan apabila dilakukan oleh ahli dalam bidangnya maka

pekerjaan akan lebih baik dan optimal hasilnya, dan begitu sebaliknya jika

pekerjaan tersebut diserahkan pada yang bukan ahlinya , amak pekerjaan

akan sulit untuk dikembangkan, dan besar kemungkinan mengalami

kegagalan dan kehancuran.15 Pada umumnya guru ialah seorang yang

memberi bantuan orang lain dalam proses pembelajaran. Tetapi

sesungguhnya guru lebih melaksanakan berbagai hal daripada hanya

memberi penjelasan, menerangkan, maupun memberikan pelatihan. Guru

merancang materi, menciptakan tugas, melakukan evaluasi prilaku anak

didik, serta penetapan kedisiplinan. Guru diharuskan memiliki

penilaian/pencatatan, pengaturan ruangan kelas, membentuk rasa nyaman

dalam pembelajaran, berbincang dengan orang tua wali serta memberi

bimbingan anak didik.16

13E. Mulyasa, Op.Cit., hal. 103. 14Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2013), hal. 233-234. 15Zulmaizarna, Akhlak Mulia bagi Para Pemimpin, (Bandung: Pustaka Al-Fikriis,

2009), hal 153. 16Anita E. Woolfolk dan Lorraine McCune-Nicolich, Mengembangkan Kepribadian dan

Kecerdasan Anak-anak, (Jakarta: Inisiasi Press, 2004), hal. 3.

Page 21: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

21

Tujuan dasar pembelajaran adalah bagaimana mentransfer ilmu

pengetahuan secara efektif dan menyeluruh (totality) dalam artian bahwa

pengembangan kognitifdituntut untuk membentuk pola berpikir dalam

konsep pengetahuan yang lengkap dan detail, sehingga perlu strategi yang

efektif pula dalam mencapai proses tersebut. Dalam pengaruhnya lebih

lanjut dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan keperibadian

anak. Diperlukan penemuan terbaru serta usaha lebih lanjut didalam

system pendidikan hingga perlu peningkatan kualitas pendidikan dengan

memperbaiki maupun membenahi secara terus-menerus.

Memberi pengalaman yang membangkitkan tumbuh kembang

seluruh potensi siswa. Pengalaman ini dilakukan penggambaran kemudian

dibuat didalam rangcangan belajar. Oleh karnanya dibutuhkan keadaan

serta sitimulasi disesuaikan terhadap apa yang dibutuhkan sehingga

pengembangan mereka tercapai dengan optimal.17

“The golden ages ialah masa keemasan pada anak, yakni pada saat

anak memiliki berbagai potensi yang terbaik untuk dikembangkannya.

Ditahap tersebutlah, waktu paling tepat dalam penanaman nilai karakter

yang baik sehingga anak bisa menciptakan kepribadian sendiri.”18

Prinsip-prinsip penyelengaraan pendidkan anak usia dini yakni :

1. Berorientasi terhadap apa yang dibutuhkan peserta didik. Proses belajar

diharuskan selalu tertuju sehingga apa yang dibutuhkan terhadap

pengembangan anak dapat terpenuhi secara individu.

2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara permainan. Melalui

permainan yang memberi kesenangan bisa memicu anak agar

mengekplorasi yang mempergunakan benda yang berada disekitar nya,

hingga mereka memperoleh pengetahuan yang didapat dari benda yang

anak mainkan.

17Anita, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman- kanak-kanaK, ( Jakarta

Kencana:2011), hal. 21. 18Muhammad Fadlillah dan Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:

Konsep dan Aplikasinya dalam PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 48.

Page 22: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

22

3. Lingkungan diharuskan menciptakan lingkungan yang menarik serta

memberi kesenangan terhadap bagi anak ketika melakukan permainan.

4. Pengembangan kecakapan kehidupan anak, mengarahkan dalam

membentuk anak mandiri, di siplin, maupun bersosialisasi, mempunyaii

keterampilan mendasar yang bermanfaat terhadap kehidupan anak.

5. Memicu timbulnya kognitif serta inovasi. Dicerminkan dengan kegiatan

yang menciptakan kefokusan, ketertarikan, keseriusan serta konsentrasi.

6. Mengacu pada perinsip-perinsip perkembangan anak dan dilakukan

melalui tahapan serta berulang-ulang.

7. Mempergunakan banyak sumber maupun media pembelajaran yang

tersedia di lingkungan sekitarnya.

8. Perangsangan pendidikan mempunyai sifat menyeluruh yang meliputi

seluruh aspek pengembangan. Pada tiap kegiatan anak mampu

melakukan pengembangan segala aspek kecerdasanya. Tugas pendidik

(guru/kader/pamong) iaalah memberikan fasilitas supaya segala aspek

pengembangan anak bisa berkembang dengan optimal.19

Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan mendasar serta

berkedudukan sebagai Golden ege yang strategis didalam sumber daya

manusia. Maka tidak jarang dikatakan bahwa pendidikan anak usia dini

juga menjadi cerminan dimasa depan, karna apa bila masa kanak-kanak ini

dilalui dengan baik ini akan sangat berpengaruh terhadap kelak masa

dewasa anak. Pengembangan anak tidak sama dari segi integritas, minat,

kognitif, emosi yang matang, kepribadian, mandiri baik jasmani dan social

anak. Namun apabila anak mendapat ransangan di masa kecil anak maka

akan ditemukan potensi yang menonjol pada diri anak. Sehingga, anak

membutuhkan suatu program pendidikan yang mempu melihat suatu

kompetensi yang tidak terlihat pada anak. Disamping itu program

pendidikan anak usia dini yang memiliki kualitas serta sesuaidengan

19Diknas, Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT)

(Pendekatan Sentra dan Lingkaran) dalam Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Departamen Pendidikan Nasional, 2006), hal. 4.

Page 23: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

23

perkembangan anak sehingga memperoleh efek positif baik jangka pendek

ataupun jangka panjang dalam pengembangan kognitif maupun sosialnya.

Anak sukses dalam pendidkannya tergantung pada mutu pendidkan yang

diberikan

Dikemukakan didalam undang-undang No 14 tahun 2005 mengenai

Guru maupun Dosen bahwah kompetensi Pedagogik Guru Paud

merupakan kemampuan dalam pengelolaan proses belajar anak.

Depertemen pendidkan Nasional menyebutkan Kompetensi sebagai

“kompetensi pengelolaan pembelajaran” kompetensi inidapat diamati

melalui indikatornya yaitu kemampuan melaksanakan intraksi atau

mengelola kegiatan pembelajaran, kemapuan merangcang program

pembelajaran serta mampu melakukan penilaian.20

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republic

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Mengenai Standar Nasional

Pendidkkan, menjelaskan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD meliputi

hal-hal berikut :

1. Menyatukan aspek pengembangan disesuaikan terhadap krakterisktik anak

usia dini

2. Memeriksa teori dalam permainan yang disesuaikan terhadap aspek maupun

tahap pengembangan apa yang dibutuhkan, bakat, potensi, maupun minat

mereka

3. Melakukan perancangan proses pengembangan anak yang disesuaikan

dengan kurikulumnya

4. Menggunakan teknilogi, informasi, dan komunikasi untuk penyelenggaran

proses pengembanganyang mendidk

5. Mengembanagkan potensi anak usia dini

6. Berkomunikasi secara efektif, santun dan empatik

20 Diknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, (Jakarta: Ciputat Press, 2006), hal. 66.

Page 24: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

24

7. Menyusun laporan penilaian, evaluasi proses maupun hasil pembelajaran

anak

8. Hasil pembelajaran anak usia dini ditentukan dengan lingkup sasaran

asesmen proses

9. Mempergunakan hasil penilaian, perkembangan serta mengevaluasi program

terhadap apa yang penting bagi perkembangan anak usia dini

10. Melaksanakan tindangan korktif, reflektif, serta inovatif didalam peningkatan

mutu proses maupun hasi perkembangan anak usia dini.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka peneliti

menemukan permasalahan didalam penelitian tersebut. Diantara beberapa

gejala yang ditimbulkan diantaranya :21

1. Guru kurang memahami bagaimana membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPPH) serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mingguan (RPPM)) Kenyataan ini menunjukkan bahwasanya

kompetensi pedagogik guru belum optimal.

2. Guru belum Melakukan pengorganisasian aspek pengembangan yang

disesuaikan terhadap karakter anak usia dini

3. Didalam bidang tehnologi guru belum melakukan pemanfaatan

tehnologi, informasi maupun komunikasi dalam kegiatan belajar, guru

masih gaptek (gagap tehnologi) hingga jarang menggunakan internet

dalam mendapatkan informasi yang diperlukan.

4. Guru kurang mampu membangun suana belajar yang kondusif untuk

belajar mandiri,dan kegiatan eksplorasi diri.

5. Guru kurang memanfaatkan profesi seutuhnya, dikarenakan kebanyakan

guru bekerja diluar sekolah dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya

21 Observasi Awal peneliti, tanggal 02 September – 07 September 2019

Page 25: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

25

hingga waktu dalam membaca maupun menulis dalam peningkatan

dirinya tidak tersedia.

Berdasarkan penemuan tersebut ada kesenjangan yang perlu diteliti

hingga kompetensi pedagogic guru paud penting dikarenakan saling

berkaitan serta perkembangan anak dari setiap individual anak usia dini.

Bertolak dari latarbelakang diatas sehingga peneliti tertaris

melaksanakan penelitian berjudul “KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

PAUD DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 5 – 6

TAHUN DITAMAN KANAK-KANAK HAPPY KIDS KUALA TUNGKAL

TANJUNG JABUNG BARAT”

B. Rumusan Masalah

Sesuai latarbelakang yang telah dijelaskan, sehingga pertanyaan

pertama peneliti ialah mengapa kompetensi Pedagogik guru belum optimal

didalam perkembangan kognitif anak usia dini diTaman-taman Happy Kids

Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat ? Sehingga perumusan masalahnya

yakni :

1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam pengembangan kognitif

Anak Usia Dini 5 sampai 6 Tahun diTaman Kanak-Kanak Happy Kids

Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat?

2. Apa kendala guru yang menyebabkan rendahnya kompetensi pedagogik

guru dalam pengembangan kognitif Anak Usia Dini 5 sampai 6 Tahun

diTaman Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung

Barat?

3. Upaya apa saja yang dilaksanakan guru didalam mengoptimalkan

kemampuan pedagogik dalam pengembangan kognitif Anak Usia Dini 5

sampai 6 Tahun diTaman Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal

Tanjung Jabung Barat?

C. Fokus Penelitian

Page 26: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

26

Supaya tidak terjadi simpangsiur didalam penelitian tersebut, oleh

karena itu Peneliti lebih fokus dalam memahami kemampuan pedagogik

guru didalam Pengembangan kognitif anak Usia Dini 5-6 Tahun diTaman

Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat pada

kelas B. yakni Melakukan pengorganisasian aspek pengembangan yang

disesuaikan terhadap karakter anak usia dini, Melakukan perancangan

proses perkembangan anak usia dini sesuai kurikulum, melakukan

komunikasi yang efektif, empatik serta santun.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan agar memperoleh informasi mengetahui

pengetahuan pedagogic guru didalam pengembangan kognitif anak usia

dini, yaitu :

a. Mengetahui Kompetensi pedagogik guru dalam Pengembangan kognitif

anak Usia Dini 5 sampai 6 Tahun diTaman Kanak-Kanak Happy Kids

Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat

b. Mengetahui kendala guru yang menyebabkan rendahnya kompetensi

pedagogik guru dalam Pengembangan kognitif anak Usia Dini 5 sampai

6 Tahun diTaman Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung

Jabung Barat

c. Mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengoptimalkan

kompetensi pedagogik dalam Pengembangan kognitif anak Usia Dini 5

sampai 6 Tahun diTaman Kanak-Kanak Happy Kids Kuala Tungkal

Tanjung Jabung Barat

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat memberi

berbagai manfaat, diantaranya :

a. Dapat memberikan kontribusi sebagai bahan masukan dan

perbandingan kepada pihak-pihak terkait di Taman Kanak-Kanak

Page 27: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

27

Happy Kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat khususnya, dan

dilembaga pendidikan anak usia dini yang lain

b. Dapat menambah hazanah keilmuan serta literatur tentang

kemampuan pedagogik guru paud didalam perkembangan kognitif

anak usia dini

c. Memberikan kontribusi pemikiran kepada guru dalam melaksanakan

pengembangan kognitif yang disesuaikan terhadap prinsip belajar anak

usia dini

d. Agar guru selalu berusaha meningkatkan kompetensi pedagogik

semaksimal mungkin, sehingga tanggungjawabnya sebagai seorang

pendidik anak usia dini dapat berhasil dengan baik.

Page 28: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

28

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori

1. Kompetensi Pedagogik Guru

a. Pengertian Kompetensi

Pendapat Danim Sudarman kompetensi ialah seperangkat keterampilan,

pengetahuan, serta nilai mendasar yang di refleksikan melalui kebiasaan berpikir

serta bertindak bagi tenaga pedagogik. Kompetensi juga berarti perincian suatu

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang ada pada guru yang

menerapankan didalam bekerja disesuaikan terhadap standarisasi kinerja yang

diperlukan masyarakat maupun didunia pekerjaan.22

Kompetensi menurut John M. Ivancevich, much more general than

traditional knowledge, skills, and abilities needed to perform one specific

job,competencies are general attributes employees need to do well across

multiple jobs or within the organizations as a whole. Kompetensi adalah sifat

umum pegawai yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan

dengan baik dan termasuk kedalam keseluruhan organisasi. Hal ini lebih

umum dari pengetahuan, skill, dan kemampuan yang dibutuhkan pada satu

pekerjaan yang spesifik.23

Menurut Munsyi sebagaimana yang dikutip Hamzah kompetensi

ialah mampu didalam melakukan hal yang didapat dari pendidkan.

Kompetensi menunjukan tindakan secara rasional, agar terpeenui

spesifikan tertentu didalam melakukan tugas pendidikan. Hal itu disebut

rasional dikarenakan memilikii arah serta tujuan, Performance ialah

tindakan nyata yang tidak hanya diperhatikan tapi berupa prihal yang

tidak.24

22Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Prajabatan, Induksi, Ke

Profesional Madani (Jakarta: Prenamdia Group, 2011), hal. 111. 23John M. Ivancevich, Human Resource Management (New York: McGraw Hill, 2007),

hal. 169. 24Hamzah Uno dan Nina Lamatengo, Tugas Guru dalam Pembelajaran : aspek yang

mempengaruhi (Jakarta : bumi Aksara, 2016. 11-12.

Page 29: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

29

Kompetensi menurut Luciano L’Abate et,. Al, competence has been

defined in so many ways that would be difficult to limit it, except by how

effectively we are in dealing with ourselves and others. Kompetensi telah

didefinisikan dalam banyak cara yang akan sulit untuk membatasinya,

kecuali dengan seberapa efektif kita dalam mengarahkan diri kita sendiri

dan orang lain kepada kebaikan.25 Firman Allah dalam Al-qur’an surah al-

an’am ayat 135

قبة ٱلدار إن فسوف تعلمون من تكون لهۥ ع قوم ٱعملوا على مكانتكم إن ي عامل فلح هۥ لا ي قل ي لمون

ٱلظ

Artinya: Katakanlah: "Hai umatku, berbuat lah sepenuh kemampuan mu,

Sesungguh nya aku pun berbuat (pula). kelak kamu akan

mengetahui, siapa (diantara kita) yang akan mendapat hasil yang

baik didunia ini. Sesunggunya orang zalim itu tidak dapat

keberuntungan. (QS. Al-an’am: 135)26

Kompetensi adalah kecakapan ataupun kemampuan dalam

pengerjaan sesuatu pekerjaan, selain itu kompetensi juga diartikan sebagai

sifat (karakter) orang yang mempunyai kecakapan, kemampuan,

wewenangan, keterampilan, pengetahuan dalam menyelesaikan sesuatu

yang dibutuhkan. Lebih jauh lagi kompetensi diartikan sebagai prilaku atau

kinerja rasional dalam mencapai tujuan yang memberi kepuasan atas dasar

kondisi (prasyarat) yang diinginkan.27

Spencer and Spancer sebagaimana yang dikuti Sagala melihat

bahwasanya kompetensi sebagai karakter yang muncul dari individu yang

mempunyai hubungan bagi kinerja yang efektif ataupun superior didalam

pekerjaan situasi.28Hall dan Jones Sebagaimana yang dikutip Sagala

kompetensi ialah pernyataan yang memberi gambaran penampilan dari

25Luciano L’Abate et.al, Relational Competence Theory, (New York: Springer

Science+Business Media, 2010), hal. 7 -9. 26Departemen Agama RI, Op. Cit., hal. 145. 27Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.

44. 28Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif (Jakrta: Bumi Aksara, 2012), hal. 78.

Page 30: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

30

kemampuan tertentu yang bulat yakni menyatukan diantara pengetahuan

serta kemampuan yang bisa dilihat maupun di ukur.29Menurut Littrel

sebagaimana yang dikutip Hamzah, kompetensi ialah kekuatan mental

maupun fisik dalam melaksanakan tugas ataupun keterampilan yang

diajarkan dengan pelatihan serta praktik.30

Elizabeth Moore Plionis dalam bukunya mengatakan competency in

social work practice requires that students acquire and value skill sets for

both direct and indirect practice, critically assess the available empirical

evidence when making decisions, realistically appraise a variety of theories,

and master the art and science of relationship building in direct and indirect

practice. Kompetensi adalah praktek pekerjaan social mengharuskan siswa

memperoleh dan keterampilan nilai untuk melatih diri baik langsung dan

tidak langsung, kritis menilai bukti empiris yang adak etika membuat

keputusan, realistis menilai dalam berbagai teori, dan menguasai seni dan

ilmu membangun hubungan antara teori dan praktek.31

b. Kompetensi Guru

Kompetensi merupakan karakteristik mendasar seseorang yang

berhubungan pada kinerja yang berkreteria unggul serta efektif didalam

pekerjaan serta setuai tertentu. Menurut Muhaimin, kompetensi ialah

seseorang yang harus memiliki sifat intelegen, tanggung jawab, ahli

didalam melakukan pekerjaan didalam bidang tertentu.32 Sipat intelegen

perlu diperlihatkan sebagai keterampilan, ketetapan maupun keberhasilan

dalam berprilaku. Sipat tanggungjawab perlu diperlihatkan sebagai sesuatu

yang benar sesuai tindakan baik dilihat berdasarkan sudut teknologi,

pengetahuan ataupun etika.

29Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung:

Alfabeta, 2013), hal. 157. 30Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Op. Cit., hal. 12. 31Elizabeth Moore Plionis, Competency in generalist practice: a guide to theory

andevidence-based decision making (New York : Oxford University Press, 2007), hal. xi. 32

Muhaimiin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. Hal 151

Page 31: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

31

Kompetensi_guru ialah menguasai kemampuan yang terdapat

didalam diri guru sehinga bisa terwujud kinerja yang tepat serta ifektif.

Berdasarkan Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas, standarisasi

kompetensi guru ada 4 komponen, yakni : 1). Mengeloa

pembelajaran, 2). Mengembangkan potensi 3). Menguasai akademik, 4).

Sifat kepribadian. Semua standarisasi kompetensi guru terbagi menjadi 7

kompetensi diantaranya : 1). Penyusugnan perencanaan kegiatan belajar,

2).Melaksanakan interaksi pembelajaran, 3). Menilai prestasi pembelajaran

bagi anak, 4).Melaksanakan penindaklanjutan hasil peenilaian prestasi

pembelajaran anak, 5).Mengembangkan profesi, 6). Memahami wawasan

pendidikan, 7).Menguasai materi pengkajian akademik.33

Kompetensi ialah peleburan terhadap pengetahuan (daya berpikir),

sikap (daya kalbu), serta ketrampilan (daya fisik) yang terwujud didalam

bentuk tindakan. Sehingga kompetensi ialah gabungan dari menguasai,

pengetahuan, ketrampilan, nilai maupun sikap yang direfleksi didalam

kebiasaan_berpikir serta melakukan tindak didalam melakukan tugas

ataupun pekerjaanya. Kompetensi ialah penggabungan terhadap

kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, memahami,

mengapresiasi serta pengharapan yang didasari pada karakter seseorang

agar berunjuk pekerjaan didalm menyelesaikan tugas ataupun bekerja agar

tercapai standarisasi mutu bekerja nyata.

Perumusan kompetensi t terdiri dari 3 aspek yakni : 1)

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, bersikap, sifat, memahami,

mengapresiasi maupun harpan yang berciri serta berkarakter bagi

seseorang didalam melaksanakan tugasnya. 2) ciri serta karakteristik

kompetensi yang tergambar didalam aspek pertama ini menampilkan

secara nyata didalam prilaku, tingkah laku serta unjuk kerja. 3) unjuk kerja

tersebut yakni terpenuhinya suatu kriteria standarisasi mutu tertentu.34

33 Kunandar, Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 56 34 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan (Bandung

ALFABETA, 2013), hal. 23.

Page 32: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

32

Pendapat Barlow yang mana dikutip oleh Muhibbin Syah bahwo

kompetensi guru ialah keterampilan seorang guru didalam melakukan

kewajibannya dan mmpertanggung jawabkannya secara layak.35

Dari gambaran diatas kesimpulannya bahwa kompetensi guru ialah

pengetahuan, ketrampilan, kemampuan serta wewenang yang perlu ada, di

hayati serta di kuasai guru didalam melakukan pekerjaan professional nya.

Menurut Mulyasa sebagaimana yang dikutip Nurhabibullah

kompetensi guru ialah memadukan antar kemampuan personal, ilmu,

tehnologi, sosial, maupun spiritualnya berdasarkan kaffah terbentuk

kompetensi standarisasi profesi guru, meliputi materi, memahami anak,

proses belajar yang mendidik, pengambangan kepribadian maupun

rofesional.36 Kompetensi guru berkaitan bagi keseluruhan kemampuan

yang dilaksanakan bagi guru didalam pengembangan amanat serta

bertanggungjawab didalam mendidik, mengajarkan, bimbingan,

pengarahan serta mengarakan peserta didik agar tercapai tingkatan

kedewasaan maupun kematangan nya yang dilaksanakan dengan

profesional.37

Kompetensi guru diartikan sebagai penggambaran mengenai

sesuatu yang seyogya nya bisa dilaksanakan bagi guru didalam melakukan

pekerjuaanya seperti kegiatan, berprilaku serta hasil yang

bisa*ditampilkan.38 Menurut Barlow sebagaimana yang dikutip Hamzah

kompetensi guru ialah kemampuan guru didalam melakukan kewajibannya

dengan pertanggung jawaban yang layak.39. Kompetensi guru

mecarminkan tugas1kewajiban guru, yang perlu dilaksanakan

berhubungan terhadap arti jabatan guru yang dituntut bagi kompetensi

tertentu.

35 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000),

hal. 230. 36Nurhabibullah Dkk, Pembinaan Profesi Guru di Indonesia (Bandung: Mujahid Press,

2017), hal. 127. 37Ibid., hal. 127. 38Sri Marmoah, Profesi Kependidikan (Bandung: Rizqi Press, 2015), hal. 62. 39Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Op.Cit., hal.17.

Page 33: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

33

Istilah pendidik pada anak usia dini berkaitan erat terhadap istilah

guru yang umum. Guru di identifikasi sebagai: seorang yang mempunyai

kharisma ataupun kewibawaan sehingga harus di tiru serta di teladani,

orang dewasa dengan sadar memperrtanggung jawabkan didalam

pendidikan, pengajaran, serta membimbing peserta didik, seseorang yang

mampu melakukan perancangan program belajar agar memiliki

kemampuan penataan maupun pengelolaan kelas.40

Menurut David Elkind sebagaimana yang dikutip Suyadi dan

Maulidya menyatakan bahwasanya guru pendidikan anak usia dini harus

paham 3 perinsip yang merupakn fondasi terhadap-pendidik didalam

pembelajaran, berikuti ini ialah tiga prinsip tersebut :41

1) Mengelompok peserta didik didalam beragam umur, yang

memerhatikan pengembangan peserta didik yang bergarum dan

bervariasi.

2) Materi kurikulum tidak-trikat tingkatan kelas (non grade curricular

material). Materi kurikulum dipergunakan berdasarkan pengembangan

peserta didik yang tidak sama diberbagai jenjang.

3) Pembelajaran yang interaktif (interactive teaching), yang mana guru

memberi layanan peserta didik serta memiliki fungsi sebgai perantara

.(matc Maker) karena peserta didik serta materi ataupun peralatan

pembelajaran serta permainan. Didalam pembelajaran yang interaktif

ini, guru perlu memiliki arti yang berkomprehensif mengenai tuntunan

intelektual berdasarkan materi serta kecakapan kognitif peserta didik.

Adapun Prinsip yang digunakan dalam pengembangan kognitif anak

usia dini yang tertera didalam peraturan menteri-pendidikan dan

kebudayaan Republik Indonesianomor 146 tahun 2014, yakni :42

1. Belajar dengan bermain; Peserta didik dibawah umur enam tahun ada

dimasa bermain. Memberi rangsangan pendidikan melalui cara yang

40Mukhtar Latif Dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan Aplikasi

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hal. 245. 41Suyadi dan Maulidya Ulfah, Op. Cit.,hal. 162. 42Anonim, Op Cit., hal.64-65.

Page 34: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

34

tepat dengan permainan, sehingga bisa memberi pengajaran yang

mempunyai makna kepada peserta didik.

2. Beroreintasi terhadap pengembagan peserta didik; Pendidik

diharuskan bisa melakukan pengembangan segala aspek

pengembangan disesuaikan terhadap tahap usia peserta didik.

3. Berorientasi terhadap apa yang dibutuhkan peserta didik; Guru

Pendidik diharuskan bisa memberikan rangsaingan pendidikan ataupun

stimulasi yang disesuaikan terhadap apa yang dibutuhkan peserta

didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

4. Memusat kepada peserta didik; Pendidik diharuskan menumbuhkan

situasi yang dapat memotivasi semangat pembelajaran, dorongan,

minat, kognitif, inisiatif, inspirasi, berinovasi, serta mandiri yang

disesuaikan terhadap karakter, minat, potensi, tingkatan

pengembangan, serta apa yang dibutuhkan peserta didik.

5. Pembelajaran aktif; Pendidik diharuskan bisa membentuk situasi

sehingga memotivasi peserta didik agar aktif melakukan pencarian,

menemukan, menetapkan pilihan, menyampaikan pendapat, serta

melaksanakan dan mengalaminya sendiri.

6. Berorientasi terhadap perkembangan nilai karakteristik; yang memberi

rangsangan pendidikan yang mengarah dalam pengembangan nilai

sehingga membentuk karakteristik yang positif bagi peserta didik.

Perkembangan nilai yang berkarakter tdak melalui proses belajar

secara langsung, tapi dengan belajar mengenai pengembangan

kompetensi pengetahuan serta keterampilan dengan kebiasaan

maupun keteladanan.

7. Berorientasi terhadap perkembangan kecakapan hidup; memberikan

rangsangan pendidikan yang mengarah pada pengembangan

kemandirian peserta didik. Perkembangan kecakapan hidup

dilaksanakan dengan terpadu melalui proses belajar sehingga dapat

mengembang kan kemampuan pengetahuan serta keterampilan

dengan kebiasaan maupun keteladanan.

Page 35: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

35

8. Didukung dari lingkungan yang kondusif; Lingkungan belajar dibentuk

sedemikian rupa sehingga menarik, memberi kesenangan, keamanan,

serta kenyamanan terhadap peserta didik. Menata ruangan disusun

sehingga peserta didik bisa melakukan interaksi antara pendidik,

pengasuh, serta peserta didik lainnya.

9. Berorientasi terhadap proses belajar secara demokratis; Proses belajar

secara demokratis sangatlah dibutuhkan agar pengembangan rasa

saling menghargai diantara peserta didik dengan guru, antar peserta

didik dengan peserta didik yang lainnya.

10. Memanfaatkan-media pembelajaran, sumber pembelajaran, serta

narasumbernya; menggunakan media pembelajaran, sumber

pembelajaran, maupun narasumber yang berada dilingkungan PAUD

yang memiliki tujuan sehingga kegiatan belajar menjadi kontekstual

serta memiliki makna. Narasumber ialah seorang yang memiliki profesi

tertentu yang melibatkan disesuaikan pada tema, seperti dokter, polisi,

nelayan, serta petugas pemadam kebakaran.

Untuk menerapkan prinsip belajar anak usia dini, maka diperlukan

pedidik anak usia dini yang mempunyai kualifikasi akademik serta

kemampuan dengan syarat, sehat jasmani, rohani atau mental, serta

sosialnya. Kompetensi guru PAUD dimana tertera pada peruturan menteri-

pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun 2013,

meliputi kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial, serta pedagogik.43

c. Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedag0gik dijalaskan didalam standar nasional

pendidikan pasal’28 ayat 3 butir a dijelaskan bahwasanya kompetensi

pedagogik ialah: Kemampuan pengelolaan belajar anak diantaranya

pemahaman mengenai anak, merencanakan serta melaksanakan proses

belajar, mengevaluasi hasil pembelajaran, serta mengembangkan anak

43Anonim, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, hal. 14-15.

Page 36: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

36

agar melakukan aktualisasi beberapa potensi yang dimilikinya.44

Kompetensi pedagogik ialah kompetensi khas, yang memberi perbedaan

antar guru terhadap profesi yang lain. Menguasai kompetensi pedagogik di

sertai pedagogik bisa menjadi penentu tingkatan berhasilnya proses

maupun hasil belajar anak. Kompetensi bisa terlihat dari kemampuan

perencanaan program pembelajaran, mampu melakukan hubungan

ataupun pengelolaan proses pembelajaran, serta mampu melaksanakan

penilaian.

Menurut Hoogveld “pedagogik ialah ilmu yang memplajari

permasalahan terhadap bimbingan peserta didik menuju arah tujuan-

tertentu, agar nantinya bisa lebih mandiri dalam penyelesaian tugas hidup

nya. Kompetensi pedagogik adalah suatu jenis kompetensi yang wajib

dikuasi pendidik. Kompetensi pedagogik ialah guru mampu didalam

pengelolaan kegiatan belajar anak. Kompetensi pedagogik memberi

perbedaan antara guru terhadap profesi yang lain serta menetapkan

tingkatan berhasilnya proses maupun hasil dari kegiatan belajar anak.45

Penyataan dari berbagai ahli tersebut, sehingga kesimpulannya

yaitu kompetensi pedagogic iyalah ilmu yang perlu pengkajian serta di

pelajari orang dewasa dalam pengelolaan proses belajar ataupun

membimbing peserta didik sehingga nantinya memiliki kemampuan mandiri

dalam penyelesaian tugasnya. Guru yang memiliki kompetensi terlihat dari

tingkatan berhasilnya proses serta hasil bagi anak didik.

Seiring dengan Badan Standar*Nasional Pendidkan “kompetensi

pedagogik ialah mampu didalam mengelola anak didik mencakup,

memahami wawasan ataupun landasan anak, pemhaman mengenai anak,

mengembangkan kurikulum atau silabus, merancang kegiatan belajar,

melaksanakan proses belajar yang memberi didikan serta dialogis,

44 Nur Habibullah. Op.Cit, hlm. 127

45 Sadulloh, Uyoh, dkk, Pedagogik Ilmu Mendidik . (Bandung : CV. Alfabeta 2011). Hlm 54

Page 37: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

37

mengevaluasi hasil pembelajaran, maupun mengembangkan anak agar

melakukan aktualisasi dari beragam potensi yang dimilikinya.46

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan-

Republik indonesia Nomor 137 Tahun 2014 mengenai Standar Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini kompetensi pedagogik PAUD yaitu :47

Kompetensi Sub Kompetensi

1. Pedagogik

A. Mengorganisasi kan aspek

prkembangan berdasarkan

pengembangan karakter

anak usia dini

1. Melakukan telaah aspek

pengembangan berdasarkan karakter

anak usia dini

2. Melakukan pengelompokan=anak usia

dini berdasarkan apa yang dibutuhkan

terhadap beragam aspek

pengembangan

3. Melakukan identifikasi kemampuan

utama anak usia dini didalam beberapa

bidang perkembangan

4. Melakukan identifikasi hal yang sulit

bagi anak usia dani didalam beberapa

bidang Perkembangan

B. Melakukan analisis-teori

permainan disesuaikan

atas aspek serta tahap

pengembangan, apa yang

dibutuhkan,

potensi, bakat, serta minat

anak usia dini

1. Memahumi berbagai teori belajar dan

prinsip-prinsip bermain sambil belajar

yang mendidik yang terkait dengan

berbagai bidangpengembangan di

PAUD

2. Melakukan telaah teori belajar didalam

konteks permainan serta pembelajaran

yang disesuaikan berdasarkan apa

yang dibutuhkan bagi aspek

pengembangan anak usia dini

3. Melakukan penerapan beberapa

pendekatan, strategi, metode, maupun

46 Musfah, Jejen. “Peningkatan Kompetensi Guru” (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group 2011).hlm. 89 47 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137

Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

Page 38: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

38

tehnik permainan sembari belajar

memiliki sifat holistik, disesuaian

dengan yang dibutuhkan anak usia

dini, serta memiliki makna, yang

berkaitan dengan beberapa bidang

perkembangan diPAUD

4. Melakukan rancang-kegiatan

permainan yang menjadi bentuk

kegiatan belajar yang membimbing

anak usia dini

C.Melakukan rancangan

proses perkembangan

anak usai dini sesuai

kurikulum

1. Melakukan penyusunan isi program

perkembangan peserta didik

berdasarkan tema serta apa yang

dibutuhkan anak usia dini terhadap

aspek pengembangan

2. Merancang proses bermain kedalam

program tahunan, semester,

mingguan, serta harian

D.*Menyelenggaraka

kegiatan perkembangan

yang memberi didikan

1. Menentukan prinsip perkembangan

yang membimbing serta memberi

kesenangan

2. Melakukan rancangan proses

perkembangan yang memberi didikan

serta lengkap, baik terhadap kegiatan

didalam kelas dan diluar kelas

3. Melakukan penerapan proses bermain

yang memiliki sifat holistik, autentik,

serta memiliki makna

E. Memberi manfaat

teknologi, informasi

dan komunikasi untuk

kepentingan

penyelenggaraan

kegiatan

pengembangan yang

memberi didikan

1. Menentukan tehnologi informasi

maupun berkomunikasi dan materi

pengajaran berdasarkan kegiatan

perkembangan anak usia dini

2. Mempergunakan tehnologi informasi

maupun berkomunikasi dalam

peningkatan mutu kegiatan

perkembangan yang memberi didikan

Page 39: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

39

F. Melakukan

pengembangan

potensi anak usia dini

untuk

pengaktualisasian diri

1. Menentukan sarana kegiatan maupun

sumber pembelajaran dalam

perkembangan anak usia dini

2. Menciptakan media proses

perkembangan anak usia dini

3. Melakukan pengembangan potensi

serta kreativitas anak usia dini dengan

proses bermain sembari belajar

G.Melakukan komunikasi

yang efektif, empatik, serta

santun

1. Menentukan beragam strategi

komunikasi efektif, empatik serta

santun pada anak usia dini

2. Melakukan komunikasi yang efektif,

empatik, serta santun pada anak usia

dini

H. Melakukan

penyelenggaraan

maupun pembuatan

laporan penilaian,

mengevaluasi proses

maupun keberhasilan

pembelajaran anak usia

dini

Paham prinsip dalam menilai serta

mengevaluasi proses maupun

keberhasilan pembelajaran anak usia dini

I. lingkup sasaran asesmen

proses maupun hasil

belajar bagi anak usia dini

1. Menentukan pilihan pendekatan,

metode serta tehnik asesmen proses

mapun hasil perkembangan bagi anak

usia dini

2. Mempergunakan prinsip serta prosedur

asesmen proses maupun hasil

perkembangan anak usia dini

3. Melakukan administrasi dalam menilai

proses serta hasil pembelajaran yang

mempunyai kesinambungan dengan

mempergunakan beragam instrument

4. Penentuan tingkatan pencapaian

pengembangan anak usia dini

Page 40: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

40

5. Melakukan analisis hasil dalam menilai

proses serta keberhasilan

pembelajaran bagi beragam tujuan

6. Mengevaluasi proses serta hasil

pembelajaran

J. Mempergunakan hasil

penilaian,pengembangan

serta mengevaluasi

program demi kebutuhan

perkembangan anak usia

dini

1. Mempergunakan informasi hasil menilai

serta mengevaluasi bagi

kesinambungan pembelajaran anak

usia dini

2. Melakukan program remedial serta

pengayaan

3. Memanfaat kan informasi keberhasilan

dalam menilai serta mengevaluasi

proses belajar guna peningkatan mutu

belajar

4. Mengkomunikasi kan hasil dalam

menilai perkembangan serta

mengevaluasi program bagi pemangku

kepentingannya

K. Melaksanakan tindakan

reflektif, korektif dan

inovatif dalam peningkatan

kualitas proses dan hasil

pengembangan

anak usia dini

1. Melakukan refleksi bagi kegiatan

perkembangan anak usia dini yang

sudah dilakukan

2. Melakukan peningkatan mutu

perkembangan anak usia dini dengan

meneliti tindakan kelas

3. Melaksanakan penelitian kegiatan

kelas

*berdsarkan penjelasan diatas, bisa memahami bahwasanya

kompetensi pedagogik sangat penting dipunyai oleh pendidik terutama guru

Pendidikan Anak Usia Dini dikarenakan kompetensi pedagogik iaalah

landasan awal didalam melaksanakan kegiatan belajar dikelas dengan

kunci keberhasilan mencapai tujuan belajar teradap anak. Dikarenakan

Page 41: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

41

kompetensi pedagogik ialah mampu mendidik, menumbuhkan situasi serta

pengalaman pembelajaran yang beragam didalam mengelola anak untuk

pemenuhan kurikulum yang dipersiapkan misalnyai kemampuan

pengembangan kurikulum atau silabus; kemampuan penyusunan rencana

kegiatan belajar, melakukan kegiatan belajar yang mendidik serta dialogis;

mengevaluasi keberhasilan pembelajaran sesuai aturan yang benar.

Menjadii pendidik, ia diharuskan mempunyai ilmu yang bisa di

ajarkan. Dikarenaan pendidik tidak mungkin memberi suatu pada orang lain

jika pendidik itu tidak mempunyainya. Apa yang diajari perlu di kuasai

pendidik sebelumnya, dan langsung di ajarkan ke yang lainnya. Keadaan

tersebut diartikan didalam ilmu pendidikan sebagai personifikasi pendidik.

Pendidikan anak usia dini merupukan aktifitas yang terus ikut serta

terhadap hidup manusia, berawal dari bangsa yang sederhana peradaban

nya hingga bangsa yang tinggi peradaban nya. Permasalahan ini timbul

bersamaan bagi keberadaan manusia dilingkungannya, disebabkan

manusia ialah mahluk yang sering memperoleh didikan serta membantu

kehidupannya lebih jauh karena manusia haruslah bisa memberi didikan

terhadap diri sendiri, keluarga serta masyarakat yang ada dilingkungannya.

Dengan demikian pendidik atau guru memiliki fungsi dan berperan penting

didalam pendidikan. Hal ini diungkapkan juga dalam surat At-Taubah ayat

122 berbunyi:

Artinya: “Tidak lah sepatut nya orang mukmin pergi semua (kemedan

perang). Mengapa tidak pergi dari tiap golongan diantara mereka beberapa orang agar mendalami pengetahuan mereka mengenai agama (ad-din) serta untuk memberikan peringatan pada kaum

(٢١١)التوبة:

Page 42: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

42

nya jika mereka sudah kembali kepada nya agar mereka bisa menjaga dirinya” (Q.S. 9: 122).48

Dalam surah Al-Hujurat ayat 13, Allah SWT juga berfirman keutamaan

seorang bertakwa yang berkorelasi positif dengan orang yang berilmu

berikut ini:

Artinya: “ hai_manusia sesungguh nya Kami menciptakan engkau dari seorang laki-laki maupun seorang perempuan serta menjadi kan kamu berbangsa - bangsa serta bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguh nya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang bertakwa di antara kamu. Sesungguh nya Allah Maha Mengetahui maupun Maha Mengenal (Q.S. 49: 13).49

*kak seto menjalaskan bahwasanya dunia peserta didik ialah dunia

permainan, yakni dunia yang secara spontan serta memberi kesenangan.

Berbagai hal bisa dilaksanakan oleh peserta didik dengan bersemangat jika

berkaitan dengan situasi yang menimbulakn keseenangan.50 Anak-anak

butuh banyak permainan. Tentu saja permainan yang dimaksud di sini

adalah permainan edukatif sehingga mampu meningkatkan kecerdasan,

mengasah imajinasi, dan semakin meluas wawasannya.51 Untuk itu,

manjatuhkan pilihan hidup_sebagai PAUD sangat bertanggungjawab

besar. Karena membimbing peserta didik diusia dini tidak dapat dipandang

remeh.52

48Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), hal.

301-302. 49Ibid., hal. 847. 50Kak Seto, “Peran Pendidikan dalam Membangun Karakter Anak” dalam Arismantoro

(Penyunting), Tinjauan Berbagai Aspek Character Building: Bagaimana Mendidik Anak berkarakter, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), hal. 3.

51Ajeng Yusriana, Kiat-Kiat Menjadi Guru PAUD yang disukai Anak-Anak, (Jogyakarta: Diva Press, 2012), hal. 82.

52Lily Alfiyatul Jannah, Kesalahan-Kesalahan Guru PAUD yang sering Diangggap Sepele, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), hal. 21.

(٣١׃)الحجرات

Page 43: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

43

Melalui kegiatan belajar, guru diharuskan mempunyai kemampuan

dalam bimbingan serta memberi fasilitas peserta didik supaya ia paham

kekuatan maupun kemampuan ysng dimiliki, kemudian memotivasi supaya

peserta didik terdorong agar melakukan pekerjaam ataupun belajar dengan

baik agar terwujud hasil yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.53

Guru memengaruhi keputusan berdasarkan berpartisipasi di

antaranya :

1. Perencanaan_Program Pembelajaran (Planning Instructional Program)

walaupun guru bisa menuntut berfikir dengan alternatif serta lateral,

merencanakan program belajar yang begitu sangat diperlukan.

Merencanakan program belajar terkait dengan substansi material,

runtut material, tugas terstruktur mandiri terhadap peserta didik, standar

pencapaian, instrumen evaluasi, dan lainnya. Keseluruhan menjadi

acuan mendasar bagi guru didalam melaksanakan pengembangan

kognitifdi kelasnya, praktik dilaboratorium, beserta program lain yang

menunjang.

2. Pengembangan program Pembelajaran (Developing Instructional

Program). Didalam diri guru profesional timbul proses kreatifv bagi

kegiatan belajar. Dalam merencanakan program mengacu pada

pekerjaan yang bisa dirubah berdasarkan apa yanh dibutuhkan serta

konteks belajar yang berlangsung.

3. Pemantauan Program Pembelajaran (Monitoring Instructional

Programs). Program tersebut dilakukan penyusunan yang

mengusahakan sesuatu agar menghindari deviasi ataupun tidak

melebihi dari suatu dokumen. Memantau program belajar yang sudah

dibentuk dalam menetapkan apa kah standarisasi tersebut bisa di ikuti

dengan ketaatan terhadap asas serta mampu melakukan modifikasi

ditingkat belajar yang riil.

53Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 13.

Page 44: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

44

4. Peningkatan_mutu Program Pembelajaran (Improving Instructional

Programs). Filosofi Kaizen ialah tidak terdapat kalimat berhenti

menciptakan mutu serta didalam kerangka tersebut tidaklah bisa timbul

lompatan yang mempunyai kecepatan. Sehingga, memperbaiki kualitas

pembelajaran haruslah fokus lebih teliti dalam belajar sendiri, misalnya

manajerial kegiatan belajar, gaya mengajar pendidik, metode yang

dipergunakan, media yang digunakan, instrumen dalam mengevaluasi,

mengatur ruangan, buku-buku, tugas bagi peserta didik, serta

menganalisis hasil penilaian.54

Kompetensi pedagogik guru didalam pengembangan aspek kognitif

anak diTaman Kanak-Kanak adalah:

Pertama, Merencanaan Kegiatan Program Pendidikan, Pengasuhan

dan Perlindungan. Perencanaan yaitu memikirkan ataupun proses dalam

melakukan pekerjaan ataupun dalam pengambilan hal yang diputuskan

terhadap hal yang ingin dilakukan seseorang guna menggapai tujuan

tertentu sebagaimana yang sudah ditentukan berdasarkan prosedur

ataupun tahap yang terstruktur dengan melihat prinsip dalam

melaksanakan tugas atau pekerjaannya.55 Specify your goals and visualize

the results you want to achieve. Planning involves knowing how to system

work and finding the resources and information or need.56

Pengembangan kognitif merupakan suatu usaha dalam

pengembangan serta menumbuh kan semua aspek kepribadian didalam

menyiapkan kehidupan yang mulia serta keberhasilan didalam masyarakat.

Dengan demikian, penerapan kurikulum yang ada dilaksanakan dengan

sistematis serta direncanakan diawali dari merencanakan, melaksanakan

serta mengevaluasi.

Hal ini juga sama dengan pernyataan Schmoker, komunitas

pembelajaran profesional menyaratkan para guru untuk menetapkan

54Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.

169-170. 55Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 69. 56Sharon K. Ferrett, Peak Performance, (New York: Mcgraw-Hill, 2006), hal. 312.

Page 45: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

45

kurikulum bersama yang penting dan ringkas, lalu mengajarkannya kepada

siswa dalam jadwal yang disepakati bersama.57 Tantangan utama dewasa

ini adalah merancang sebuah kurikulum yang relevan sekaligus akuntabel.

Akuntabilitas dapat dicapai, sebagian dengan pencocokan kurikulum.

Pencocokan berarti bahwa standar, konten, penilaian, dan strategi

pengajaran itu koheren, dan menciptakan satu kecocokan komplementer.58

Menurut Marzano, dikutip Stronge, fakor-faktor yang harus

dipertimbangkan di tingkat sekolah salah satunya adalah kurikulum yang

terjamin dan memungkinkan untuk dilaksanakan.59

The practice of planning a curriculum withaout the involment of the

students for whom it is designed originated fom a time before contruktivist

theories of learning had begun to be widely influential.60 “Perencanaan

belajar ialah suatu panduan ataupun bimbingan pekerjaan guru yang

tersusun dengan terencana menjadi acuan didalam pekerjaan agar

mengalir pada materi yang terpilih terhadap metode pengorganisasian

kedalam rangkaian proses maupun prosedur bekerja.”61 Pengembangan

rencana pembelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 mengenai

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah perencanaan dalam

menyelenggarakan PAUD meliputi Merencanaan Semester, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) serta Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Mingguan (RPPM), berdasarkan prinsip-prinsipnya yakni :

1. Memperhati kan tingkatan pengembangan, yang dibutuhkan, minat serta

karakter peserta didik.

57Mike Schmoker, Results Now, Terj. Devri Bernadi Putra, (Danvers MA: Clearance

Centre, 2006), hal. 102. 58Susan M. Drake, Creating Standards-Based Integrated Curriculum: The Common

Core State Standards Edition, Terj. Benyamin Molan, (California: Teller Road Thousand Oaks, 2012), hal. 40

59James H. Stronge, Holly B. Richard dan Nancy Catano, Qualities of Effective Principals, Terj. Siti Mahyuni, (Alexandria VA, Association for Supervision dan Curriculum Development (ASCD) N. Beauregard St. 2008), hal. 94.

60David N. Aspin and Judith D. Chapman, Values Education and lifelong Learning, (AA. Dordrecht, The Netherlands: Springer, 2007), hal. 282.

61Mukhtar Latif, dkk, op. cit., hal. 86.

Page 46: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

46

2. Melakukan integrasi kesehatan, gizi, pendidikan, mengasuh serta

melindungi.

3. Proses belajar dilakukan dengan bermain.

4. Proses belajar dilaksanakan dengan bertahap, berkesinambungan serta

sifat pembiasaan.

5. Pengembangan kognitifbersifat aktif, kreaktif, interaktif, efektif serta

memberikan kesenangan.

6. Pengembangan kognitifberpusat pada anak.62

Pengorganiasian rencana pembelajaran taman kanak-kanak adalah:

1) Memilih metode yang sesuai serta beragam, 2) Memilih peralatan

permainan maupun sumber pembelajaran yang tersedia dlingkungannya

dan 3) Memilih tehnik serta peralatan sehingga dalam menilai disesuaikan

bagi kegiatan yang dilakukan.63 Dalam pengukuran kualifikasi guru, siap

mengenai materi yang akan disampaikan, siap merencanakan kegiatan

belajar maupun mampu mempergunakan media atau peralatan praktek

yang dipergunakan ketika praktek terjadi. Allah SWT juga berfirman:

Artinya: hai_orang _yang beriman, bertakwa lah pada Allah serta hendaknya tiap diri memperhati kan apa yang sudah dilakukannya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwa lah pada Allah, sesungguh nya Allah Maha Mengetahui terhadap suatu yang kamu kerjakan (Q.S 59: 18).64

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap orang harus memperhatikan yang

diperbuatnya, termasuk yang dilakukan guru dalam mengajar. Kompetensi

pedagogik guru TK dijelaskan secara rinci yakni :

1. *Penguasaan karakter anak berdasarkan aspek fisik, moral, sosial,

kultural, emosional, serta intelektual.

62Diknas, Peraturan Menteri… op. cit., hal. 20. 63Ibid., hal. 21. 64Departemen Agama R.I, Al-Qur’an… op. cit., hal. 919.

(٣١: لحشر١)

Page 47: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

47

2. Penguasasan teori pembelajaran serta prinsip belajar yang mendidik.

3. Pengembang kurikulum yang berhungan pada bidang perkembangan

yang di ambil.

4. Penyelenggaraan proses perkembangan yang memberi didikan

5. Pemanfaatan tehnologi informasi serta komunikasi demi kepentingan

dalam menyelenggarakan kegiatan perkembangan yang memberi

didikan.

6. Memberi fasilitasi perkembangan potensi anak dalam mengaktualisasi

beragam kemampuan yang ada.

7. Melakukan komunikasi yang efektif, berempatik, serta santun bagi anak

didik.

8. Penyelenggaraan dalam menilai serta mengevaluasi kegiatan hasil

pembelajaran

9. Pemanfaatan hasil dalam menilai serta mengevaluasi demi

kepentingan proses belajar.

10. Melaksanakan kegiatan reflektif agar meningkatkan mutu belajar.65

*salah satu faktur yang menjadi penentu didalam usaha peningkatan

mutu SDM dengan pendidikan ialah guru, dari guru pendidikan dilakukan

implementasi didalam tatanan mikro, artinya bahwasanya sebagaimana

mutu pendidikan serta hasil belajar ada pada sebagaimana guru melakukan

pekerjaannya berlandaskan dari nilai mendasar kehidupan bukan hanya

penilaian materil tetapi penilaian transenden yang bisa menjadi proses

pendidikan kearah situasi yang ideal serta memiliki makna terhadap

kebahagiaan kehidupan anak, guru maupun masyarakat yang menyelurun.

Implementasi kurikulum dilihat dari aspek kompetensi pedagogik

akan-menampakan ciri-ciri (1) mempunyai pengetahuan wawasan ataupun

landasan kependidikan; (2) memahami anak didik (3) kemampuan dalam

pengembangan kurikulum ataupun silabus yang relevan berdasarkan apa

yang dibutuhkan stakeholder; (4) kemampuan penyusunan kurikulum

65Diknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 op. cit., hal.

5-8.

Page 48: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

48

kedalam bentuk pengalaman pembelajaran lebih lanjut masuk kedalam

rancangan belajar; (5) melakukan kegiatan belajar sesuai apa yang sudah

direncanakan berdasarkan cara-cara yang komunikatif, mendidik, menarik

serta dialogis; (6) melaksanakan penilaiani hasil pembelajaran melalui

prosedur serta tagihan yang sesuai kebenaran; serta (7) memiliki

kemampuan dalam penyediaan pengalaman pembelajaran melalui

pengembangan anak mengaktualiasikan potensi yang dimilikinya. Oleh

karena itu perlu validasi kurikulum yang menggambarkan kompetensi

pedagogik, memastikan bahwa pendidik telah menyusun (1) silabus yang

memuat kompetensi, indikator, dan materi pelajaran; (2) perancanaan

pembelajaran yang mengatur strategi belajar, media serta peralatan yang

digunakan serta sumber pembelajaran, (3) menyiapkan pengalaman

pembelajaran yang memungkinkan anak lebih terampil sebagaimana

kompetensi yang disiapkan.66

Sentuhan pedagogis guru merupkan uraian kemapuan yang

memadai dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, serta penguasaan

standarisasi materi. Kemampuan tersebut perlu ada serta di kembangkan

dengan kemajuan maupun berlanjut searah bagi pengembangan anak

disesuaikan terhadap materi standarisasi yang di ajarkan guru. Pekerjaan

mengajar membutuhkan kompetensi pedagogik. Seluruh kemampuan itu

disatukan membentuk wawasan yang secaran utuh pada saat guru

mengajar dikelas.

Kedua, Melaksanakan Proses Pendidikan, Pengasuhan dan

Perlindungan. Pengembangan kognitifyang dilaksanakan melalui

pendekatan kompetensi pedagogik ialah proses pendeteksian kemampuan

mendasar pada tiap peserta didik sehingga memberi kemudahan

terciptanyu tujuan secara teoritis serta praktis. Sehingga kompetensi dasar

ialah kemampuan minimal didalam materi pembelajaran yang perlu ada

bagi lulusan, kemampuan yang perlu dilaksanakan ataupun di tampilkan

66Syaiful Sagala, op. cit., hal. 159-160.

Page 49: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

49

bagi peserta didik berdasarakan standar kompetensi terhadap suatu materi

pembelajaran.

Change strategy and the rapid growth of basic discipline knowledge

and andvanced analytical tool drive the need for new knowledge and

competencies.67 Pada awal sebuah pelajaran, guru harus menjelaskan

tugas akademiknya supaya siswa jelas akan tugas tersebut dan memahami

tujuan-tujuan dari pelajarannya.68 Guru dapat membantu siswa untuk

memperhatikan pelajaran; untuk mengidentifikasi apa yang penting, sulit

atau tidak akrab; untuk mengingat kembali informasi yang telah diajarkan

sebelumnya; dan untuk memahami materi baru dengan

menghubungkannya dengan informasi yang sudah ada pada memori

jangka panjang.69

Pelaksanaan pembelajaran bagi anak di Taman Kanak-Kanak

adalah: 1) Membentuk kondisi bermain yang memberi rasa aman,

kenyamanan, kebersihan, kesehatan serta menarik, 2) Menggunakan

peralatan bermain edukatif agar terpenuhinya standar keamanan,

kesehatan serta disesuaikan terhadap fungsi stimulasi yang sudah

terencana dan 3) Memanfaat kan lingkungannya.70 Pengorganisasian

proses pembelajaran bagi anak diTaman Kanak-Kanak adalah:

1. Kegiatan dilakukan didalam maupun diluar ruangan kelas

2. Kegiatan dilakukan didalam situasi yang memberi kesenangan.

3. Mengelola kegiatan belajar terhadap anak yang berusia 4 sampai 6 tahun

dilaksanakan oleh individu, kelompok kecil maupun kelompok besar

diantaranya 3 kegiatan pokok, yakni pembukaan, inti serta penutup.

4. Melibat kan orangtua atau keluarga.71

67Susan E. Jackson, et. Al, (Editors), Managing Knowledge for Sustained Competitive

Andvantage, (San Francisco: Jossey-Bass, 2003), hal. 104. 68David W. Johnson, Roger T. Johnson dan Edythe Johnson Holubec, The Ne Circle

Learning, Terj. Narulita Yusron, (Virginia: Alexandria, 2004), hal. 70. 69Anita E. Woolfolk dan Lorraine McCune-Nicolich, Educational Psikology for Teacher,

Terj. M. Khairul Anam, (Englewood Cliffs NJ: College Division Prentice Hall, 2004), hal. 279.

70Diknas, Peraturan Menteri… op. cit., hal. 21. 71Ibid., hal. 21.

Page 50: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

50

Di samping guru sebagai pendidik profesional, guru anak usia dini

juga memiliki fungsi:

1) Fungsi Adaptasi. Memiliki peran didalam membantu peserta didik

melaksanakan kesesuaian diri mengenai beragam kondisi lingkungan

yang melakukan penyesuaian terhadap diri mereka.

2) Fungsi Sosialisasi. Memiliki peran didalam membantu peserta didik

supaya mempunyai keterampilan sosial yang digunakan didalam

pergaulan maupun kehidupan kesehariannya.

3) Fungsi pengembangan. Berhubungan terhadap perkembangan beragam

potensi yang ada pada peserta didik.

4) Fungsi bermain. Berhubungan dengan memberikan kesempatan kepada

peserta didik dalam bermain, dikarenakan bermain ialah hak mereka.

5) Fungsi ekonomi ialah pendidikan yang direncanakan bagi peserta didik

termasuk investasi jangka panjang orangtua.72

Pola pendidikan sekarang ini akan semakin jelas tentang kedudukan

guru dan anak didik pada saat terjadinya proses belajar mengajar, karena

murid dipandang sebagai titik sentral (student oriented aktivities) terjadinya

proses belajar dan kedudukan guru sebagai penggerak untuk membawa

siswa pada suatu taraf kematangan. Maka salah satu cara untuk

meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran ialah berdasarkan segi

metode pembelajaran yang dipergunakan guru didalam kegiatan belajar,

dikarenakan materi pelajaran menuntut adanya kemampuan guru

memberikan sebuah metode penyampaian yang diharapkan siswa dapat

mengerti dan dapat menerapkannya. Metode yang tepat dalam setiap kali

belajar yang dilaksanakan oleh seorang guru sehingga mendorong

pembelajaran peserta didik, karena dengan kreasi atau ragam bentuk

metode yang dipakai dalam pembelajaran tentu melahirkan suasana atau

iklim belajar yang berbeda pula dan itu bisa sebagai pendorong semangat

belajar anak. Menurut suatu pendapat bahwa guru memerlukan banyak

72Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, Panduan PAUD (Pendidikan Anak Usia

Dini), (Ciputat: Gaung Persada Press Graoup, 2013), hal. 30.

Page 51: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

51

pendekatan agar terpenuhinya tujuan mereka berdasarkan populasi

peserta siswa yang begitu beragam. Sebuah pendekatan ataupun metode

tunggal tidak lagi mencukupi.73

Berkaitan terhadap hal tersebut, maka sistem pendidikan anak usia

dini yang ideal adalah:

1. Proses pembelajaran peserta didik dikelas 1 dilaksanakan seperti diTK,

yakni bermain sembari belajar serta belajar yang mengajak peserta didik

agar sering bergerak.

2. Proses pembelajaran dikelas 2, dilaksanakan melalui tahapan serta

dapat dirubah ke arah yang formal misalnya kanak-kanak kelas nya.

Sehingga, ketika peserta didik masuk kekelas 3, dia telah memiliki

kesiapan menjadi peserta didik praremaja awal.74

Dari penjelasan di atas telah terungkap bahwa bagaimana

penggunaan metode dengan segala prosedur yang ada. Jika penggunaan

metode mengikuti pola yang telah disebutkan di atas maka tidak mustahil

akan menghasilkan suatu pelaksanaan metode yang baik sesuai dengan

teori yang dipelajari oleh guru itu sendiri saat mereka menempuh jenjang

pendidikan sebelumnya.

Metode pengajaran balita dan anak pra sekolah/taman kanak-kanak

adalah:

1. Bermain. Bermain ialah beragam bentuk kegiatan yang memberi rasa

puas bagi peserta didik yang memiliki sifat tidak serius, kelenturan serta

bahan permainan yang ada didalam kegiatan yang imajinatif

ditarnformasikan sama terhadap dunia kedewasaan. Bermain

mempunyai makna terpenting terhadap tumbuh kembang peserta didik.

2. Karyawisata. Berkarya wisata memiliki arti terpenting terhadap

pengembangan peserta didik dikarenakan bisa membangkit kan minat

peserta didik terhadap suatu hal, informasi yang diperoleh lebih meluas,

73Richard I. Arends, Learning to Teach, (Buku Satu), Terj. Helly Prajitno Soejipto dan

Sri Mulyantini Soejipto, (Yogjakarta: Pustaka Pelajaran, 2008), hal. 25. 74Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), hal.

365.

Page 52: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

52

memperkaya lingkungan program proses pembelajaran anak balita

yang tidak di hadirkan dikelas (misalnya seperti melihat berbagai hewan

ataupun melihat proses pertumbuhannya).75

Belajar ialah proses menumbuhkan arti serta pemahaman, peserta

didik, bagi pengelaman informasi yang di saring melalui pendapat,

pemikiran perasaan, sehingga belajar dijadikan kegiatan memperoleh

gagasan. Yang berarti peserta didik perlu menyampaikan materi

pembelajaran yang telah diajarkan baik berupa tulisan ataupun kedalam

bentuk presentasi. Peserta didik perlu menghasilkan gagasan kegiatan

pembelajaran yang inivartif, mempunyai kreativitas, serta produktif.

Sehingga implementasi kompetensi pedagogis terhadap guru tentunya

memotivasi prilaku pembelajaran sehingga termotivas agar senantiasa

melaksanakan perubahan. Agar mendapatkan kualitas hasil pembelajaran

yang bisa bersaing tentunya guru perlu mempunyai kemampuan serta

berkeinginan melaksanakan perubahan yang berinovatif serta berkreatif

mempergunakan strategi yang menarik melalui sentuhan pedagogis.76

Dalam kondisi ini maka guru harus bisa berkomunikasi secara efektif.

Menurut DuBrin, berkomunikasi secara kuat dan dramatis bisa

mempengaruhi dan memberi inspirasi orang lain. Tipe komunikasi yang

dibutuhkan untuk membantu orang tumbuh dan berkembang adalah

komunikasi yang lembut.77

Pengalaman menunjukkan profil guru yang tidak mempergunakan

pendekatan pedagogik diantaranyan (1) guru kebanyakan ceramah serta

berinteraksi belajarnya searah; (2) media tidak di manfaatkan; (3)

mengelola pembelajaran lebih klasikal serta kegiatannya tidak terlalu

bervariasi ; (4) tuntutan pendidikan mengenai keberhasilan dalam

pembelajaran serta produktiftas rendah ; (5) tidak adanya hasil karya

peserta didik yang pantas untuk diperlihatkan; (6) pendidik maupun buku

75Maimunah Hasan, op. cit., hal. 359-362. 76Syaiful Sagala, op. cit., hal. 159. 77Andrew J. DuBrin, The Complete Ideal’s Guides: Leadership, Terj. Tri Wibowo BS,

(Jakarta: Prenada, 2009), hal. 286.

Page 53: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

53

yang menjadi sumber pembelajaran; (7) seluruh peserta didik di anggap

sama; (8) Menilainya dalam bentuk test; serta (9) pelatihan ataupun

tugasnya tidak menantang. Pengalaman ini tentunya tidak dpat terabaikan

lebih lanjut. Proses belajar yang hanya memusat kepada guru, perlu

dirubah agar memusat kepada peserta didik. Pendidik mengutamakan

metode dalam memahami serta menjadi syarat dalam pemenuhan

kompetesi. Sehingga kemampuan guru harus di tingkatkan melalui

kemantapan terhadap kemampuan pedagogis.78

Proses belajar ialah suatu hubungan antar guru dengan peserta didik

guna pencapai tujuan yang sudah ditentukan didalam proses belajar.

Interaksi ini bertujuan untuk menambahkan pengalaman peserta didik baik

teori ataupun praktek serta merubah prilaku peserta didik. Pengembangan

kognitifmembutuhkan tersedianya kegiatan berkomunikasi. Komunikasi

muncul dikarenakan terdapat hubungan timbal balik diantara guru dengan

peserta didik yang ber tujuan agar berpengaruh pada perubahan intelek,

watak serta sosial karena hubungan itu berdasarkan kepada hubungan

yang memiliki sifat mendidik. Didalam kegiatan belajaran, dibutuhkan ada

nya aksi serta reaks sebagai hubungan antar guru dengan peserta didik

yang memiliki fungsi yang tidak sama, yakni guru memiliki fungsi menjadii

pengajar sedangakan peserta didik sebagai pelajar. Dialam kegiatan

belajar, peserta didik di hadapkan pada beragam masalah didalam

menerima pembelajaran. Oleh Karen itu perlu ada motivasi (dorongan) dari

seorang guru.

Peran guru anak usia dini didalam melaksanakan proses belajar

adalah:

1. Peranan_guru ketika berinteraksi

2. Peranan_guru ketika pengasuhan

3. Peranan_guru ketika tekanan/stress

4. Peranan_guru ketika memberi fasilitas

78Ibid., hal. 159.

Page 54: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

54

5. Peranan_guru ketika perencanaan

6. Peranan_guru ketika pengayaan

7. Peranan_guru ketika menangani masalah

8. Peranan_guru ketika pembelajaran

9. Peranan_guru ketika bimbingan serta pemeliharaan.79

Sebagai salah satu aspek terpenting dalam pengembangan

kognitifaktivitas siswa merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu

pengembangan kognitiftersebut. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, maka

sumbangan partisipasi siswa akan optimal, sehingga mempercepat dalam

mencapai kemandirian serta dapat mengembangkan cakrawala berpikir

siswa. Dengan demikian aktivitas belajar siswa menjadi keharusan dalam

pengembangan kognitifagar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal. Ketentuan yang telah dijelaskan sebagai usaha yang dilaksanakan

bagi tenaga pengajar atau institusi penyedia layanan pendidikan agar bisa

mengembangkan potensi peserta didik agar sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pembelajaran.

Peranan guru terpenting didalam memotivasi peserta didik ialah

peningkatan apa yang diinginkan peserta didik ataupun motivasinya dalam

pembelajaran.80 Menurut Wlodkowski dan Jaynes, ketika siswa ingin

melaksanakan usaha selanjutnya yang diperlukan, guru memiliki tanggung

jawab untuk menbentu anak tersebut merasakan keberhasilan. semua

metode, jangan siswa akan bosan di sekolah akibat masa yang lama.81

Salah satu cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam suatu unit

bidang penjelasan pelajaran adalah dengan meminta siswa untuk

mengindentifikasi sesuatu yang menarik bagi mereka diluar tujuan belajar

yang sudah ditentukan oguru.82 Artinya guru harus kreatif dalam

79Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, op. cit., hal. 31-32. 80David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak, Methods for Teaching, Terj.

Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 11. 81Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes, Motivasi Belajar, (Jakarta: Cerdas

Pustaka, 2004), hal. 146. 82Robert T. Marzano, The Art and The Science of Teaching, Terj. Rahmat Purwono,

(Jakarta: Indeks, 2013), hal. 24.

Page 55: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

55

mengembangkan anak. Kognitif secara umum merujuk kepada

kecenderungan umum untuk berpikir secara kreatif dalam beragam

situasi.83 Berfikirlah tentang setiap proses kreatif sebagai mempercepat

sesuatu, membuatnya menjadi lebih baik dan lebih cepat. Kalau kita berpikir

tentang kognitif dengan cara ini. Maka kita bisa menentukan apakah suatu

proses itu benar-bena kreatif atau tidak.84

Dalam kelas yang berorientasi pembelajar, siswa dianggap sebagai

pemikir independen yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunitas

belajar yang lebih besar. Tiap siswa merupakan jati diri dari persoarangan

yang kompleks. Adanya peluang bagi siswa untuk berbagi pemikiran dan

mempertimbangkan pendapat orang lain sangatlah penting. Ketika siswa

bisa berbeda pendapat dengan tetap saling menghormat dan kemudian

bisa mencapai kesepakatan, berarti mereka belajar cara mengkaji

persoalan dari beragam sudut panjang.85

Pertama, siswa perlu didorong dalam setiap tahanan pembelajaran

yang mereka lalui untuk mengadopsi sikap aktif terhadap pendidikan

mereka. Mereka sebaiknya tidak hanya menerima pelajaran, tetapi juga

mencari tahu tentang pelajaran yang mereka dalami. Ini perilaku yang

sangat berharga untuk ditanamkan, karena di dalam dunia kerja tidak ada

yang akan memberi tahu Anda formula yang seharusnya digunakan.

Kesuksesan bergantung pada kemampuan dalam pemecahan permasalah

melalui cara kreatif serta baru. Lagi pula, memimta anak-anak bersikap aktif

tidak lebih daripada meminta mereka menjadi diri sendiri. Apakah alami

bagi anak untuk duduk diam selama sejam, sekedar mendengarkan orang?

Tidak, yang alami bagi mereka adalah keinginan melakukan sesuatu, sibuk

dengan pekerjaan atau permainan, dan berinteraksi. Siswa secara alamiah

tidak pasif. Sebaliknya, mereka harus diajarkan menjadi pasif. Kepasifan

83Gary A. Davis, Anak berbakat dan Pendidikan Keberbakatan, Terj. Ati Cahayani,

(Jakarta: indeks, 2012), hal. 262. 84Andrei G. Aleinikov, Mega Creativity Five Steps to Tinking Like a Genius, Terj.

Gunardi, (Yogyakarta: Imperium, 2012), hal. 42. 85Laura Lipton dan Deborah Hubble, Sekolah Kreatif, (Bandung: Nuansa Cendekia,

2013), hal. 131.

Page 56: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

56

kemudian menjadi kebiasaan yang membuat mereka lebih penurut,

mungkin, tetapi kurang kritis, kurang terlibat dalam apa yang mereka

sedang kerjakan. Tarik ulur semacam ini mungkin membantu kelas

konvensional yang padat jam pelajarannya untuk tetap tertib, tetapi bukan

berarti ini cara terbaik bagi siswa untuk belajar.86

Strategi-pengajaran utama iyalah kemampuan yang ada padai

seluruh pendidik, terlepas daripada pengalaman, kelas yang guru ajari,

ataupun materi agar memenuhi kuantitas pengetahuannya. Modeling serta

antusiasme, harapan, peduli serta evektifitas pembelajaran guru ialah

mempunyai kesamaan yang penting utama dalam memotivasi prose belajar

sebagai mana penting bagi seluruh peserta didik terhadap usaha dalam

membentuk iklim ruangan kelas yang positif. Strategi pengajaran utama

seperti menyusun proses pembelajaran agar waktu yang ada untuk

pengajaran bisa semaksimal mungkin, melakukan komunikasi dengan

jelas, menarik serta mempertahan kan focus peserta didik, memberi

feedback informasi mengenai kemajuan pembelajaran, pemantauan tanda

apa kah peserta kebingungan ataupun kurang memperhatikan,

mengajukan Tanya jawab dengan cakap dalam melibati seluruh peserta

didik, serta melakukan review informasi penting agar memasti kan

kevalidan dalam memahaminya.87

Menggabungkan strategi-strategi diskusi ke dalam ruang kelas yang

aktif bisa menolong peserta didik dalam peningkatan kemampuan berbicara

serta mendengarkannya. Strategi tersebut memberikan kesempatan pada

peserta didik dalam melakukan interaksi bersama rekan-rekan sekelas,

menumbuhkan koneksi diantara sesuatu yang dibaca dan yang di

diskusikan, menginteraksikan berita baru, mempertanggungjawabkan

pengetahuannya terhadap subjek ia pelajari. Menyenangkan rasanya.

Maka, peserta didik tidak lagi Cuma duduk terdiam dimeja mereka sendiri,

86Salman Khan, The One Word Schoolhouse, (Jakarta: Noura Books, 2013), hal. 63. 87Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, (Jakarta: Indeks,

2012), hal. 120.

Page 57: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

57

menunggu giliran berbicara. Strategi diskusi menuntut peserta didik agar

tahu materinya, ikut melibatkan diri didalam pembicaraan dalam tingkata

yang tidak sama, serta bekerja sama bersama pihak lainnya agar

menumbuhkan kemampuan mereka. Guru yang memasuk kan beragam

tehnik diskusi bisa menjadi ruangan kelas yang hidup dengan gembira: tiap

minggu terdapat tantangan serta strategi terbaru, agar peserta didik agar

terdorong serta semangat dalam pembelajaran. Seketika, ruangan kelas

penuh dengan ucapan semangat mengenai pembelajar serta saling

berbagi, yang mana peserta didik membawakan pengalaman pribadi yang

memiliki keistimewaan kedalam diskursus yang cerdas tentang apa yang

telah mereka baca dan teliti.88

Proses komunikasi dialam dunia pendidikan sama bagi

perkembangan kognitifkecuali terhadap aspek konteks terjadinya

komunikasi proses instruksional (PBM). Sumber informasi ialah tenaga

guru,peserta didik, orang lain, materi dan lainnya. Media pembelajaran

beragam serta fungsinya dialam menyampaikan informasi serta alat

bantuan ddalam proses belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka media

pembelajaran sebagai sarana untuk memperlancar jalannya

pengembangan kognitifjuga harus dikelola oleh kepala sekolah.

Tiap materi pembelajaran tentunya mempunyai tingkatan kesulitan

yang beragam. Disatu sisi terdapat materi pembelajaran tanpa perlu alat

bantuan, tapi dari pihak lainnya terhadap bahan pembelajaran yang

membutuhkan alat bantuan seperti globe, grafik, gambar dan lainnya. Dan

di dalam buku strategi belajar mengajar dijelaskan fungsi media sebagai

berikut: Media berfungsi melicinkan jalan ke arah tercapai nya tujuan

pembelajaran. Hal tersebut berlandaskan pada kepercayaan bahwasanya

proses pembelajaran berdasarkan bantuan media dalam proses

pembelajaran peserta didik didalam tenggang waktu yang agak lama.

88Andi Stix dan Frank Hrbek, Guru Sebagai Pelatih Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2007),

hal. 8.

Page 58: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

58

Dalam artian proses pembelajaran peserta didik melalui bantuan media

agar mendapat hasil pembelajaran yang terbaik tanpa dibantu media.89

Media pendidikan menjadii salah satu sumber pembelajaran

mengikuti guru dalam memperluas wawasan peserta didik. Beragam bentuk

serta jenis media dipergunakan guru sebagai sumber keilmuan terhadap

pengetahuan peserta didik. Didalam menjelaskan suatu benda, guru bisa

membawa benda langsung kehadapan peserta didik dikelas.

Terdapat 4 fungsi media belajar diantaranya ialah :.

1. Fungsi-atensi ialah penarikan serta pengarahan perhatian peserta didik

dalam berkonsentrasi terhadap isi pembelajaran yang berhubungan

terhadap arti visual yang di tampilkan disertai teks materi pembelajaran.

2. Fungsi-afektif media visual terlihat berdasarkan tingkatan kenimatan

peserta didik pada saat melakukan pembelajaran ataupun pembacaan

teks bergambar. Gmabar bisa menimbulkan emosi serta tindakan

peserta didik, milsanya informasi yang berhubungan dengan

permasalahan sosial serta ras.

3. Fungsi kognitif, bahwasanya lambang visual ataupun gambar

melancarkan dalam mencapai agar paham ataupun ingat informasi serta

pesan yang ada didalam gambar.

4. Fungsi kompensantoris, media visual yang memberi konteks agar

mengerti teks sehingga menolong peserta didik yang lemah didalam

membaca agar melakukan organisasi informasi didalam teks sehingga

ingat lagi.90

Media pembelajaran ialah semua hal yang bisa dipergunakan

pendidik dalam menyampaikan pesan dari pengirim (guru) kepenerima

(siswa) agar bisa merangsang pemikiran, rasa, perhatian serta minat

peserta didik hingga proses pembelajaran dapat berlangsung.

89Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Surabaya: Usaha Nasional,

2003), hal. 11. 90Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hal. 17.

Page 59: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

59

Berdasarkan media pendidikan yang tersedia serta berdayaguna didalam

proses belajar dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Bahan (material), yakni suatu yang berisi pesan belajar; baik yang di niati

khusus misalnya film pendidikan, peta, grafik, buku paket, yang di sebut

media pembelajaran (instruktional media), serta memiliki sifat umum;

berupai film dokumentasi dalam memilih presiden dapat di manfaatkan

demi kebutuhan proses belajar.

2. Alat dan peralatan (tools and equipment), yakni media pendidikan dalam

memproduksi serta mempermainkan sumber lainnya. Alat dan peralatan

dalam memproduksi seperti kamera dalam memproduksi foto, serta tape

recorder untuk perekaman. Sedangkan alat dan peralatan yang

dipergunakan dalam memain kan sumber lainnya, seperti proyektor film,

pesawat televisi, maupun pesawat radio.91

Dalam menggunaan media ditahap orientasi pembelajaran sangat

menolong keevektifan pengembangan kognitifdan menyampaikan pesan

maupun isi pembelajaran disaat tersebut. Selain menumbuhkan dorongan

serta minat peserta didik, mediaopun bisa menolong mereka dalam

peningkatan dalam memahaman penyajian data yang memiliki ketertarikan

serta dipercaya sehingga mudah menafsirkan data maupun memadat kan

informasi.

Ketiga, Melakukan Penilaian mengenai Proses serta Hasil

Pendidikan, mengasuh serta melindungi. Penilaian ialah proses

mengumpulkan serta mengolah informasi dalam penentuan tingkatan untuk

mencapai pengembangan peserta didik yang meliputi tehnik menilai yakni

mengamati, melakukan tugas, unjuk pekerjaan, mencatat anekdot,

pembicaraan atau dialog, laporan orangtua, serta dokumentasi hasil karya

(fortofolio) serta deskripsi profil peserta didik.92

91E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 177-178. 92Diknas, Peraturan Menteri… op. cit., hal. 21.

Page 60: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

60

"Penilaian berhubungan pada informasi mengenai dirinya didalam

suatu kegiatan, waktu ataupun dorongan tertentu. Informasi didapat atas

dasar peraturan tertentu secara keseluruhan. Infomasi tidak cuma

bermanfaat bagi seseorang yang diberi penilaian, tapi terhadap yang lain

misalnyai guru maupun orangtua.”93 Penilaian hasil belajar diantaranya

membuat pertimbangan mengenai jasa, penilaian ataupun manfaat dari

program, proses serta hasil belajar. Penilaian ialah proses terstruktur yang

berisi informasi, analisis serta interpretasi informasi tersebut untuk

membuat keputusan-keputusan.94 Program pedagogik umum yang

diuraikan di sini dianggap pemahaman yang akurat dari profil kecerdasan

orang yang sedang belajar. Prosedur menilai secara saksama seperti itu

mungkin pemilihan karier serta hobi telah memperoleh informasi yang

lengkap. Prosedur ini juga memungkinkan pencarian yang terarah untuk

mengatasi kesulitan. Menilai kekurangan bisa mengira sesuatu yang sulit di

hadapi oleh peserta didik, dan bisa juga diberik saran rute alternatif

terhadap sasaran pendidikan. Penilaian mempunyai peran sentral dalam

sistem pendidikan.95

Lingkup menilai bagi proses serta hasil pendidikan, mengasuh

maupun melindungi ialah 1) Meliputi keseluruhan tingkatan dalam

mencapai pengembangan anak dan 2) Meliputi data mengenai status

kesehatannya, mengasuh maupun dan mendidik.

Sedangkan proses penilaian meliputi:

1. Dilaksanakan dengan berkala, intensif, memiliki makna, keseluruhan

serta berkelanjutan.

2. Pengamatan dilaksanakan ketika peserta didik melaksanakan aktifitas

sehari-hari.

3. Secara berkala tim guru melakukan kajian kembali pencatatan

pengembangan peserta didik terhadap beragam informasi lainnya

93Anita Yus, op. cit., hal. 40. 94Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2007), hal. 357. 95Howard Gardner, Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk: Teori dan Praktek),

Terj. Alexander Sindoro, Batam: Interaksara, 2003), hal. 55.

Page 61: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

61

seperti kebutuhan khusus peserta didik dikumpul berdasarkan

pencatatan pengamatan, anekdot, cheklist maupun portofolio.

4. Berkomunikasi bersama orangtua mengenai pengembangan peserta

didik, seperti kebutuhan khusus mereka.

5. Dilaksanakan dengan terstruktur, terpercaya serta konsisten.

6. Memonitor keseluruhan aspek tingkatan dalam mencapai

pengembangan peserta didik.

7. Mengutama kan pemrosesan yang berdampak hasil.

8. Belajar sambil bermain menggunankan benda konkrit.96

Mengelol hasil dari penilaian proses pendidikan di Taman Kanak-

Kanak adalah:

1. Guru menyimpulkan serta membuat pelaporan kemajuan peserta didik

sesuai informasi yang ada.

2. Guru melakukan penyusunan serta penyampaian pelaporan

pengembangan peserta didik melalui tulisan pada orangtua dengan

berkala, minimal sekali didalam satu semester.

3. Pelaporan pengembangan peserta didik di sampaikan pada orangtua

kedalam bentuk pelaporan lisan maupun tulisan yang bijak, serta saran

yang bis dilaksanakan orangtua dirumah.97

Penilaian yang ada sesuai kurikulum saat ini juga mempunyai fungsi

yaitu :

1. Formatif, ialah umpan balik guru yang menjadi dasar dalam melakukan

perbaikan proses pembelajaran serta pengadaan program remedial

terhadap peserta didik yang tidak mengetahui sepenuh nya teori yang

disampaikan.

2. Sumatif, yakni bisa mengetahui tingkatan penguasaan peserta didik

mengenai materi pembelajaran, penentuan angka nilai yang menjadi

bahan dalam menentukan kenaikan kelas serta pelaporan

96Diknas, Peraturan Menteri … op. cit., hal. 21-22. 97Ibid., hal. 22.

Page 62: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

62

pengembangan pembelajaran peserta didik, sehingga bisa

menumbuhkan dorongan pembelajaran bagi peserta didik.

3. Diagnostik, yakni bisa mengetahui latarbelakang peserta didik

(psikologis, fisik, serta lingkungan) yang sulit dalam memahami

pembelajaran.

4. Seleksi dan penempatan, yakni hasil menilai bisa menjadi dasar dalam

melakukan seleksi serta penempatan peserta didik berdasarkan minat

serta kemampuan mereka.98

Pelaksanaan penilaian dalam hal ini ingin mengetahui hasil belajar

siswa mestinya berlangsung terus menerus setiap kali selesai memberikan

materi pelajaran dan di akhir pertemuan dalam satu waktu tertentu.

Penilaian terhadap pengembangan kognitifmasih kurang memperoleh

perhatian dibanding kan dalam menilai suatu hasil belajar yang diinginkan

mereka.

Prinsip-prinsip penilaian bagi perkembangan anak TK diantaranya :

1. Menyeluruh. artinya dalam menilai dilaksanakan baik bagi proses

ataupun hasil tindakan peserta didik.

2. Berkesinambungan. Penilaian dilaksanakan terencana, memilik tahapan

serta terus menerus. Dilaksanakan supaya informasi yang didapat

memang benar dari gambaran pengembangan hasil pembelajaran anak

sebagai hasil didikan pada kegiatan melaksanakan program.

3. Berorientasi pada proses dan tujuan. Penilaian dilakukan berorientasi

kepada tujuan serta proses tumbuh kembang peserta didik.

4. Objektif. Penilian perlu memenuhi prinsip objektifitas. Penilaian obyektif

ialah cara menilai yang bisa memberi informasi yang sesungguhnya

mengenai obyek keterampilan ataupun perubahan tumbuh kembang

peserta didik.

98Kunandar, op. cit., hal. 369.

Page 63: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

63

5. Mendidik. Hasil penilaian bisa melakukan pembinaan serta melakukan

dorongan munculnya keinginan peserta didik dalam peningkatan tumbuh

kembangnya.

6. Kebermaknaan. Hasil penilaian perlu mempunyai arti terhadap orangtua,

peserta serta pihak lainnya yang memiliki kepentingan terhadap tumbuh

kembang peserta didik.

7. Kesesuaian. Penilaian mengarah pada penyesuaian diantara hasil

ataupun penilaian yang didapat peserta didik serta sesuatu yang

dilaksanakan ataupun yang diajari pendidik.99

Tindak lanjut dalam menilai proses pendidikan diTaman-Kanak-

Kanak ialah:

1. Guru mempergunakan hasil penilaian dalam peningkatan komampuan.

2. Guru mempergunakan hasil penilaian dalam melakuka perbaikani

program, metode, jenis aktifitas/kegiatan, menggunakan serta menata

peralatan bermaian edukatif, peralatan kebersihan maupun kesehatan,

dalam melakukan perbaikan sarana serta para sarana bagi peserta didik

terhadap apa yang dibutuhkan secara khusus.

3. Melakukan pertemuan bersama orangtua atau keluarganya guna

melakukan diskusi serta peniindak lanjutan demi kemajuan

pengembangannya.

4. Guru memberi perujukan atas terlambatnya pengembangan peserta

didik pada ahli nya melalui orangtua.

5. Melakukan perencanaan program layanan bagi peserta didik yang

mempunyai kebutuhan khusus.100

Setiap guru harus memahami tujuan penilaian kelas dengan baik

agar fungsi yang telah disebutkan terlaksana. Kalau ada masalah maka

diharapkan guru segera mencari pemecahan masalahnya. Usaha remedial

belajar yang jarang dilaksanakan oleh pendidik, menyebabkan strategi

99Anita Yus, op. cit., hal. 56-59. 100Diknas, Peraturan Menteri… op. cit., hal. 22.

Page 64: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

64

belajar belum menunjuk terdapatnya perubahan yang memiliki arti dari

waktu kewaktu serta dari situasi kesituasi.

2. Perkembangan Kognitif Anak usia dini

a. Pengertian perkembangan kognitif

Pada usia dini terutama saat berumur 1-5 tahun . Perkembangan membaca

dan berfikir anak itu kalau dalam dunia psikologi disebut kognitif.

Bagaimana melihat proses masuknya persepsi terhadap informasi-

informasi yang masuk ke dalam otaknya. Barangkali bila disebutkan

menjadi lebih simple itulah pengetahuan, atau pemahaman terhadap

sesuatu yang dari tidak tahu sebelumnya menjadi tahu.

Proses masuknya informasi-informasi tersebut berkembang sesuai

tahapan-tahapannya. Melewati pembelajaran yang modelnya bermacam-

macam dan teknik yang beranekaragam pula. Neisser (1967) menunjuk

secara tepat “arti kognisi mengarah terhadap keseluruhan proses di mana

input sensorik dirubah, dilakukan pengurangan, dilakukan pemaknaan,

dilakukan penyimpanan, diambil kembali, serta dipergunakan. Terlihat

bahwasanya kognisi terlibat didalam seluruh perihal yang akan

dilaksanakan anak; bahwasanya keseluruhan peristiwa psikologis iaalah

peristiwa kognitif.101

Perkembangan kongnitif diterapkan kepada anak melalui cara

mengetahui sesuatu. Dan upaya menguasai bahkan mengaplikasikan akan

suatu stimulus pelajaran yang dapat dilihat melalui keterkaitan stimulus dan

respon. Seperti apa yang berlangsung didalam pemrosesan mental anak.

Pendekatan kongnisi bahasa lainnya ditekankan pada struktur mental

ataupun pengaturan/organisasi, yaitu keahlian untuk mengatur

pengalaman, yang menjadi faktor stimulant didalam pengembangan

kognisi.

101 Robbert L.SOLSO dkk. Psikologi Kognitif. (Jakarta: Penerbit Erlangga), hal.10

Page 65: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

65

b. Proses Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Menurut Piageit, peserta didik lahir melalui berbagai skemata

sensorimotorik, yang memberikan kerangka terhadap hubungan pertama

peserta didik terhadap lingkungan. Pengalaman utama peserta didik bisa

ditentu kan berdasarkan skemata sensorimotorik. Sehingga, Cuma

peristiwa yang bisa diasimilasi keskemata inilah yang bisa direspons

peserta didik, dankarenanya peristiwa tersebut menentu kan keterbatasan

pengalaman peserta didik. Melaluipengalaman, skemata utama tersebut

dilakukan modifikasi.

Sedangkan pendapat_Howard (1983) selain bahwasanya kognisi

mempunyai 3 ciiri yang sudah dijelaskan, terori kognisi, bisa dikatakan teori

pemrosesan informasi, yang mempunyai 3 asumsi yaitu :

Pertama, asumsi yang mengatakan bahwasabya diantara dorongan

serta tanggapan bagi serangkaian tahap prosessan pada setiap tahapan

yang membutuhkan jumlah waktu yang mempunyai kepastian. Kedua

asumsi yang mengatakan bahwasanya apabila dorongan di proses dengan

tahap itu sehingga bentuk maupun isi (form and context) dorongan diasumsi

kan sudah melewati berbagai tahap perubahan dan informasi. Ketiga,

asumsi yang mengatakan bahwasanya tiap tahap pada system

pemrosesan mempunyai kapasitas terbatas, yang berarti terdapat

keterbatasan didalam julah proses yang dilaksanakan berkesinambungan.

Berdasarkan pendekatan pemprosesan tersebut, yang menentukan

serangkaian tahap sehingga terbentuk suatu kognisi serta menentukan sifat

pada perubahan ataupun transformasi yang berlangsung ditahapan itu,

sangatlah penting agar bisa memahimi siat kognisi peserta didik102

Betapa pada usia dini yang begitu awal sekali anak-anak menerima

informasi data berupa pengetahuan.Menjadi hal yang harus diperhatikan

dalam kurikulum bahkan titik fokus bagi institusi negara. Terutama kepada

102 Seto Mulyadi, M.Psi dkk Psikologi Pendidikan.(Jakarta: Rajawali Press, 2016)

hal 206

Page 66: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

66

para pengajarnya yakni guru-guru yang berada di PAUD maupun taman

kanak-kanak. Karena pada dasarnya anak-anak di usia saat itu benar-benar

tinggi rasa keingintahuannya akan sesuatu yang baru diluarnya. Namun

tidak semua yang terlihat oleh panca indera mereka merupakan sesuatu

yang baik dan bermanfaat bagi mereka. Jadi dibutuhkan penjagaan dari

orang tua atau guru yang mengawasi proses berlangsungnya

perkembangan kognitif anak-anak.

Menurut Martinis Yamin tujuan kongnitif memiliki orientasi terhadap

kemampuan “berpikir”, meliputi kemampuan intelektual yang paling

sederhana seperti mengingatkan, hingga kepada kemapuan pemecahan

permasalahan yang menuntu peserta didik agar menghubugkan dan

menggabbungkan gagasan metode ataupun prosedur yang sebelum nya

mempelajari pemcahan permasalahan itu. Hingga bisa disimpulakan

bahwasanya kawasan kognitif ialah sub taksonomi yang menjelaskan

mengenai kegiatan mental yang dimulai dari tingkatan “mengingat’ hingga

tingkatan tertinggi yakni “menciptakan”.103

Perkembangan kognitif menjadi sesuatu yang harus diperhatikan

dalam model pembelajaran anak usia dini. Karena kegiatan yang diberikan

bagaimana menstimulus kemampuan berfikir anak-anak mulai dari yang

sederhana. Melalui permainan bergambar, maupun berbentuk angka, atau

susunan geometri. Supaya dapat melatih perkembangan kognitif anak usia

dini tentang nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan.

c. Pendekatan Pembelajaran dalam Perkembangan Kognitif Anak usia

dini

Sebagaimana sudah diketahui bersama istilah kognitif sudah

menjadi salah satu diskursus penting dalam ilmu psikologi. Untuk itu

perlunya juga pendekatan pembelajaran yang merangsang perkembangan

kognitif anak usia dini agar dapat tumbuh dengan subur kecerdasaanya.

103 Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik,(Jakarta: Referensi,

2012) hal 41

Page 67: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

67

Adapun kegiatan pembelajaran tersebut ialah yang mewajibkan

kemampuan berfikir diawali berdasarkan yang paling sederhana. Cuma

sekadar mengetahui hingga sesuatu yang utuh yakni menilai terhadap

suatu yang terbaik ataupun terburuk, benar ataupun salah, memiliki

manfaat ataupun sebaliknya. Dalam mencapai semuanya tadi menurut

Bloom, mesti melewati aspek kognitif yang terdiri atas enam tingkatan,

diantaranya sebagai berikut :

1) Knowledge (Pengetahuan); Aktifitas belajar menginginkan anak berfikir

agar mengingatkan ulang mengenai pengetahuan yang sudah

didapatkan diantaranya fakta, data, konsep, ide, frase, kalimat, definisi,

nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus teori, serta penyimpulan. Dengan

menghafal, menanamkan, menerjemahkan, membuat daftar, mengenal

kembali, menemukan arti, mendiskripsikan sesuatu lewat jalan

pencitraan atau penguraian apa yang telah terjadi maupun sudah

dikerjakan.

2) Comprehension (Pemahaman): dalam proses kegiatan pembelajaran

ini menginginkan anak didik paham hubungan antar faktor, antar konse

serta antar data, hubungan sebabakibat, serta penyimpulan sesudah

proses mengetahui maupun mengingat. Dengan menunjukan

pemahamannya melalui bercerita menjelaskan ide, gagasan pokok

memakai kata-kata sendiri.

3) Application (Penerapan): kegiatan belajar yang memberikan

keterampilan bagai mana penerapan pengetahuan tentang Ide, konsep,

teori ataupun petunjuk tehnis didalam kehidupan kesehariannya serta

mempergunakan pengetahuan dalam pemecahan permasalahan

kegiatan pembelajaran. Dengan menyelesaikan masalah, menghitung

seberapa kebutuhan dan melakukan percobaan ringan saja.

4) Analysis (Analisis): kegiatan_pembelajaran menujukkan suaru gagasan

serta hubungan antara bagian dari pembelajaran suatu permasalahan

serta bagaimana menyelesaikannya. Didalam kegiatan pembelaiarna

analisis anak diajar kan bagai mana memilah suatu kesatiu dari

Page 68: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

68

berbagai unsur maupun bagian yang bisa memberi petunjuk hierarki

dan susunan tersebut.

5) Synthesis (Sintesis) pembelajaran ini iyalah aktifitas belajar dengan

melakukan penggabungan bermacam informasi membentuk satu

konsep serta menyimpulkan, mengungkap kan maupun melakukan

perangkaian beragam gagasan sebagai sesuatu yang terbaru. Melalui

kemampuan sintesis individu bisa mempersatukan berbagai unsur

ataupun bagian menjadikan bentuk baru yang kompleks secara

keseluruhan.

6) Evaluation (Evaluasi) iyalah aktifitas belajar dengan melakukan

pertimbangan maupun penilaian mengenai suatu ide, gagasan,

pandangan, aktifitas, prilaku, sikap, kebiasaan, nilai, benar ataupun

salah, baik ataupun buruk, memiliki manfaat ataupun tidak sesuai

standaritas tertentu.104

Pendidik mesti mengikuti setiap aspek yang ditawarkan pendekatan

perkembangan kognistif dalam ilmu psikologi. Agar anak-ank usia dini yang

dalam dunia belajarnya sambil bermain—menguunakan alat permainan

misalnya seperti tangram benar-benar sampai kepada maksud informasi

yang akan dihantarkan.

d. Indikator perkembangan kognitif Anak usia dini

Berkaitan terhadap indikator pengembangan kognitif anak usia dini,

Piaget memiliki pendapat bahwasanya anak ada ditiap tahapan ataupun

priode Pra operasional, yang mendeskripsikan kemampuannya pada tabel

dibawah ini :105

Tabel 1.1 Indikator perkembangan anak usia dini

104 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), hal. 152 105 Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT

Raja Grasindo, 2012), hal. 55

Page 69: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

69

Lingkup

`Perkembangan

Indikator-Indikator praoperasional

Kognitif

(pengetahuan)

*mampu berfikir dengan mengegunakan

simbolnya (symbolic- function). Kemampuan

tersebut ialah subtahapan utama kepada pra

operasional, yang berlangsung pada umur 2

sampai 4 tahun. Ditahap ini, anak bisa

melakukan pengembangan kemampuan dalam

membayang kan melalui mental dari obyek

(misalnya manusia, rumah, hewan, dan

sebagainya.) yang tidak tersedia.

Cara pikirnya terbatas terhadap persepsi nya.

Mereka meya- kini sesuatu yang terlihat, serta

berfokus pada satu atribut/dimensi bagi suatu

obyek dlam waktu yang bersamaan ,Cara

berfikir memiliki sifat memusat (centering).

Perhatian tersebut berpusat pada satu

karakteristik serta mengesampingkan

karakteristik lain.

Cara Berpikir terlihat kaku belum fleksibel. Cara

pikirnya berfokus pada kondisi awal ataupun

akhir bagi suatu transformasi (perubahannya),

bukan pada transformasi itu sendiri yang

mengantarai kondisi itu.

Cara Berpikir terlihat kaku belum fleksibel. Cara

pikirnya berfokus pada kondisi awal ataupun

akhir bagi suatu transformasi (perubahannya),

bukan pada transformasi itu sendiri yang

mengantarai kondisi itu.

Page 70: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

70

Berdasarkan tabel diatas terlihat bagaimana melalui alat permainan

tangram diharapkan anak usia dini untuk bisa mengembangkan daya

berfikirnya. Tanpa mesti dipaksakan tetapi melalui pembimbingan yang

intens agar informasi-informasi masuk kedalam kognisinya. Benar-benar

menyerap persepsi yang diarahkan oleh pendidik khususnya guru.

e. Pencapaian perkembangan kognitif anak usia dini

Tabel 1.2 Upaya pencapaian perkembangan kognitif anak usia dini106

Lingkup Aspek Pencapaian Upaya Perkembangan

Intelektual

(Kecerdasan)

Keberbakatan/Kognitif/

Daya Pikir/Daya Cipta

a. Memberikan contoh

ataupun memotivasi

anak agar gemar

membaca

b. Memperkenalkan

lingkungan ataupun

melakukan stimulasi

anak dalam beragam

informasi yang ada

dilingkungannya

(berupa sosial, alam

(flora, fauna),

transportasi peralatan

serta komunikasi).

c. Mengenalkan angka,

huruf, serta bangun

geometri (berupa segi

tiga, segi empat

kubus, serta

trapesium)

106 Ibid, hal. 56-57

Page 71: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

71

d. Melatih anak agar

belajar berfikir

sebabakibat

e. Membiasakan anak

agar memberanikan

diri dalam

pengungkapan

ide/eagasan serta

mengaju kan

pertanyaan

f. Melatih problem

solving

(bertanyajawab

dengan anak

mengenai pemecahan

permasalahan dalam

hidup sehari-harinya,

misalnya cara

pemeliharaan gigi

supaya tidaksakit,

serta pemeliharaan

diri supaya sehat)

g. Mendorong

kemandirian anak

melaksanakan

pekerjaannya sendiri

(misalnya pengerjaan

PR).

h. Pengembangan

kemampuan

Page 72: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

72

berimajinatif / berdaya

cipta anak

(mengarang, melukis,

merupa, serta

meneliti)

i. Pengadaan program

yang memberi

peluang bagi anak

agar berkompetisi,

misalnya perlombaan

meng gambar,

bernyanyi, dan

berdeklamasi.

j. Melakukan identifikasi

kecerdasan anak

dengan melalui tes

kecerdasan, serta

Memanfaatkannya

untuk pelayanan

bimbingan ).

k. Pengenalan pada

anak mengenai

produk tekhnologi

yang berkaitan dengn

komunikasi

informatika (misalnya

HP, komputer, video,

televisi, transportasi

(pesawat terbang, laut

kereta api,

Page 73: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

73

mobil, dsb

Anak usia dini iyalah individu yung tengah menjalani proses tumbuh

kembang yang cepat, sehingga disebut sebagai batu loncatan

pengembangan.107 Pendidikan anak usia dini hakekatnya adalah

pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak

secara keseluruhan.108

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas, tampak

jelas bahwa upaya pencapaian perkembangan kognitif pada anak usia dini

dalam lingkup perkembangan intelektual (kecerdasan) atau kognisi yang

berhubungan dengan alat permainan tangram adalah mengenalkan kepada

anak tentang angka, warna, huruf serta sebab dan akibat dari setiap pilihan

yang nantinya dalam memainkan alat edukatif berupa tangram.

A. Penelitian yang Relevan

1. Nurtaniawati yang berjudul peran guru dan media pemebelajaran

didalam menstimulasi perkembangan kognitif anak diTaman kanak-

kanak dikelompok A ditaman kanak-kanak negeri Pembina sadang

serang bandung. Dalam penelitian tersebut diangkat permasalahan

belum optimal nya peranan guru serta media pemebelajaran didalam

melakukan stimulasi pengembangan kognitif anak ditaman kanak-kanak

negeri Pembina sadang serang bandung, penelitian ini bertujuan dalam

memberi gabaran yang berkaitan terhadap proses stimulasi kognitif anak

dengan peranan guru serta media belajar. Penelitian ini mempergunakan

pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus terhadap kelompok A (

berusia 4 - 5 tahun) diamana didalam nya terdapat proses pembelajaran

dengan dua orang guru menjadi responden. Hasil penelitian mengatakan

bahwasanya guru mempunyai peran terpenting didalam stimulasi

107 Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.16. 108 Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: PT. Remaja

Rosdkarya, 2016), hal. 17

Page 74: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

74

pengembangan anak, guru memiliki peran menjadi creator melalui

pembuatan rencana belajar, guru sebagai fasilitator didalam

melaksanakan rencana belajar serta guru sebagai evaluator didalam

penelitian. Persamaannya penelitian kami disini dalam perkembangan

kognitifnya yang menjadi pembedanya saja adalah alat yang di gunakan.

2. Penelitian Yuhasriati dalam jurnal nya berjudul Upaya Guru Didalam

peningkatan Kognitif Melalui Kartu Angka Bergambar diTK Bungong

Seulanga Lamteuba Dro Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian nya

menunjukkan bahwa dengan alat permainan edukatif kartu angka

bergambar dapat meningkat kan kognitif anak yaitu melalui berhitung.

Penggunaannya yaitu memberi pertanyaan dan menunjuk kan gambar

yang ada pada alat permaianan edukatif kartu angka bergambar.

Penelitian ini berkaitanterhadap penelitian yang dilakukan yakni

samasama melakukan kegiatan pembelajaran yang meningkatkan

kognitif anak melalui alat permaianan edukatif,hanya yang berbeda alat

permainan edukatifnya saja yaitu kartu angka bergambar dan tangram.

3. Penelitian Eka Cahya Maulidiyah dalam jurnalnya yang berjudul

Peningkatan kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan

Membilang Benda Sekitar.Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa penerapan kegiatan membilang yang di lakukan dengan

menggunakan berbagai variasi kegiatan (bermain, bernyanyi, berlomba,

dan bertepuk) dan variasi alat (jari, balok, biji jagung, dan

kelereng).sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sekitar anak

mampu meningkatkan kognitif anak melalui kegiatan

membilang.Penelitian berkaitan terhadap penelitian yang dilakukan

karna mempunyai kesamaan dalam meningkatkan kemampuan kognitif

anak, tapi yang berbeda hanya pada kegiatan pembelajaranntya

saja,bila peneliti diatas melalui kegiatan membilang benda sekitar

penulis dengan alat permaianan edukatif tangram. 6. Penelitian Ramaikis

Jawati dalam jurnalnya yang berjudul

Page 75: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

75

peneingkatan kemampuan kognitif anak melalui permaianan

ludo geometri di PAUD Habibul Ummi II.Hasil penelitiannya

menunjukan bahwasanya dengan permainan ludo geometri mampu

meningkat kan kemampuan kognitif anak usia dini 5 sampai 6 tahun

didalam aspek pengenalan bentuk geometri,pengenalan bilangan serta

mengelompokan warna. Penitian ini berkaitan pada penelitian yang

dilakukan karna sama-sama meningkatkan kognitif anak.

Page 76: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

76

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian

Perkembangan metodologi penelitian sampai saat ini muncul banyak

paradigma, namun dalam pembagian garis besarnya terdiri dari dua aliran

yakni metodologi penelitian kualitatif serta metodologi penelitian kuantitatif

dengan masing-masing pendekatan yang berbeda. Penelitian ini

mengangkat judul “Kompetensi pedagogikguru dalam pengembangan

kognitif anak usia dini 5 sampai 6 tahun ditaman kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat” pendekatan yang dilakukan peneliti adalah studi

kualitatif, untuk mengetahui lebih dekat aktifitas yang dilakukan guru

didalam pengembangan kognitif anak usia dini.

Menurut taylur dan bogdan dikutip oleh-meleong, mengartikan

kualitatif ialah prosedur penelitian yang memperoleh data deskriptif seperti

kata tertulis maupun lisan dari orang serta prilaku yang diteliti. Pendekatan

tersebut ditujukan kepada latar serta individu dengan cara holistic (utuh).

Sehingga, tidak diperbolehkan untuk melakukan isolasi individu ataupun

organisasi didalam variabel dan hipotesisnya, tapi harus melihat sebagai

bagian sesuatu yang utuh.109 Adapun alasan penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif iyalah karna didalam penelitian ini data yang diperoleh

seperti data deskriptif dari data seperti tulisan, kata-kata maupun dokumen

dari informan yang diamati sehingga bisa di percaya.

Penelitian kualitatif dilakukan dengan proses induktif, yakni berasal

dari konsep khusus keumum, terkonseptualisasi, kategorisasi, serta

deskripsi dilakukan pengembangan berdasarkan permasalahan yang

berlangsung dilapangan. Sehingga didalam penelitian kualitatif

mengumpulkan data bisa diilaksanakan dengan cara simultan atas dasar

109Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Rosda Karya, 2010),

hal. 4

Page 77: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

77

analisis data selama penelitian dilaksanakan. Penelitian kualitatif bertujuan

agar mengerti peristiwa setting sosial yang ada di lapangan, memiliki sifat

melingkar atau siklus. Kajian kualitatif menyajikan perhatian deskriptif

secara terstruktur sesuai konteks sehingga bisa mendapatkan kesempatan

terhadap peneliti dalam pembelajaran mengenai sesuatu sistem maupun

hubungan seluruh aktifitas didalam sistem itu yang terlihat dengan cara

global serta tidak hanya bagiannya saja.

Metode kualitatif dipergunakan atas berbagai tinjauan, 1).

penyesuaian metode kualitatif menjadi mudah jika berhadapan terhadap

kenyataan ganda, 2). Metode ini mengutarakan langsung hakikat yang

berhubungan diantara peneliti dengan respondennya, 3). Metode ini lebih

peka serta bisa melakukan penyesuai diri dalam mempertajam

pengaruhnya secara bersama maupun dengan pola nilai yang dijalani.110

Didalam penelitian kualitatif pengumpulan data mungkin menjadi

kunci bagi sesuatu yang telah diamati. Sehiingga, isi dari laporan penelitian

berupa kutipan data yang menggambarkan penyampaian laporan. Data ini

diperoleh dari naskah wawancara, pencatatan dilapangan, tape recorder,

dokumen pribadi, memo serta dokumen resmi yang lain.111 Penelitian

kualitatif menginginkan supaya penelitian serta hasil interpretasinya yang

didapat dilakukan perbandingan lalu di sepakati bagi individu yang menjadi

sumber data.

Pendekatan penelitan kualitatif deskriptif sangat membantu peneliti

dan pihak terkait atau pihak yang berkepentingan terhadap riset yang

dilakukan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan pendekatan

penelitian adalah112 :

110Ibid., hal. 9-10. 111Ibid., hal. 11. 112Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriftif Kualitatif (Jakarta : GP Press Group,

2013), hal. 86.

Page 78: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

78

1. Mempertegas metode penelitian yang dipilih dan model penelitian yang

digunakan

2. Memandu peneliti agar penelitiannya benar-benar fokus pada masalah

dan tujuan penelitian yang dirumuskan.

3. Memperjelas wilayah keilmuan dan kompetensi seorang periset baik

rumpun ilmu hingga konsentrasi yang menjadi keahliannya.

4. Mengungkap pihak mana yang terlibat dan berkepentingan dengan

peneliti yang dilaksanakan atau hanya untuk kepentingan akademis.

5. Lebih memaksimalkan hasil penelitian disesuaikan terhadap

perencanaan serta desain yang sudah disiapkan sebelum nya.

6. Memperjelas serta mempertegas hasil penelitian agar dengan sangat

mudah dikenali oleh pembaca bahwa hasil penelitian adalah problem

solving atau pemecahan masalah dan bukan memuat masalah baru.

Dengan demikian, didalam penelitian tersebut peneliti

mempergunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriftif, didalam

operasionalisasinya, peneliti terjun langsung kelapangan di Taman kanak-

kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat untuk mendengarkan, mengamati

dengan cermat, bertanya, dan mencatat untuk kemudian difahami dan

dimengerti atas dasar interpretasi peneliti, lalu dilakukan perbandingan

berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan bagi peneliti yang lalu,

dengan mempergunakan sumber agar menjadi sandaran serta penguat

data yang didapatkan dilapangan.

B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian

1. Situasi Sosial

Situasi sosial ialah lokasi ataupun tempat yang ditentukan dalam

melaksanakan penelitian. Dikarenakan penelitian ialah riset sosial ataupun

lingkungan masyarakat serta budaya secara ilmiah yang disebut situasi

sosial. Situasi sosial langsung mengarah pada peneliti misalnya peneliti

yang tinggal didalam rumah, supaya orang yang melakukan riset berfokus

Page 79: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

79

kepada kondisi didalam rumah yang diamati.113 Ada beberapa

pertimbangan yang dapat dilakukan peneliti dalam menetapkan situasi

sosial diantaranya adalah114 :

a. Peneliti harus bukan bagian dari situasi sosial yang diteliti misalnya

tempat bekerja, tempat mengajar, bagian dari manajemen dan

kepemiminan.

b. Situasi sosial tidak terlalu luas. Jarak yang terlalu jauh dan terpisah

disuatu lokasi dan lokasi lainnya.

c. Situasi sosial dapat didatangi kapanpun oleh peneliti untuk mendapat

informasi melalui snawball data dan proses elaborasi data.

d. Situasi sosial bukan sesuatu yang asing sama sekali bagi peneliti baik

menyangkut lokasi, nama, istilah dan keberadaan kelembagaan

maupun eksistingnya.

e. Situasi sosial memiliki informasi ataupun data yang disesuaikan pada

judul serta permasalahan penelitian yang mungkin bisa dikumpul kan.

Adapun situasi sosial didalam penelitian ini ialah diTaman kanak-

kanak Happy Kids. Taman kanak-kanak ini terletak di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat, tepatnya di Jalan Mawar RT. 008, kelurahan Tungkal III

kecamatan Tungkal Ilir. Adapun alasan memilih lokasi ialah :

a. Letak geografis sangatlah strategis, dikarenakan terletak tidak

berjauhan dari rumah peneliti, dan mudah dijangkau hingga

mempermudah peneliti dalam pengambilan data kapanpun peneliti

butuhkan.

b. Didalam kegiatan penelitian yang sudah dilaksanakan dari berbagai

penelitian yang lalu diTaman kanak-kanak Happy Kids belum terdapat

ada nya peneliti yang telah meneliti masalahan ini.

113Ibid., hal. 88. 114Ibid., hal. 90-91.

Page 80: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

80

c. Data-data nya lengkap serta tidak sulit diperoleh, sehingga

memudahkan bagi peneliti untuk meneliti masalah yang berkaitan

dengan fokus penelitian.

2. Subjek Penelitian

Menemukan subyek penelitian mempergunakan tehnik purposive

sampling, yakni tehnik mengambil sampel sumber data berdasarkan

pertimbangan.115 Menentukan subyek bertujuan dalam peningkatan fungsi

informasi yang diperoleh berdasarkan subyek kecil. Peneliti melakukan

pemilihan subyek yang memiliki pengetahuan serta informasi mengenai

peristiwa yang sedang di teliti. Didalam pemilihan subyek penelitian,

menjadi informasi utama, peneliti mengarah kepada ungkapan Spradley

yang di kutip Sugiono, bahwasanya subyek yang di pilih ialah:116

a. Mereka yang menguasai ataupun paham permasalahan yang dilakukan

penelitian.

b. Mereka yang sedang melibatkan diri terhadap kegiatan yang diteliti.

c. Mereka yang memilikii waktu yang cukup agar di mintai informasi.

d. Mereka yang tidak berkeinginan melakukan penyampaian informasi

hasil kemasan peneliti

e. Mereka yang awalnya asing bagi peneliti hingga menimbulkan gairah

agar di jadikan sebagai guru ataupun narasumber.

Subyek didalam penelitian ini ialah kepala sekolah, 2 Guru kelas B1,

dan untuk mendapatkan data yang asli dibutuhkan diskusi bersama subyek

lainnya, misalnya ketua yayasan, staf tata usaha beserta personil-personil

taman kanak-kanak Happy Kids lainnya yang dianggap perlu terlibat

langsung ataupun tidak langsung dalam kompetensi pedagogik Guru

PAUD. Adapun informasi kunci (key informan) ialah kepala sekolah.

115Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

& D (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 300. 116Ibid., hal. 303.

Page 81: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

81

C. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong *mengatakan

bahwa sumber pertama didalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, serta

tindakan selebih nya yaitu data tambahan berupa dokumen dan lainnya.

Kata serta tindakan sesorang diteliti ataupun dilakukan wawancara menjadi

sumber utama. Sumber data utama ditulis melalui pencatatan tertulis

ataupun perekaman video, pengambilan foto maupun film dan lain-lain.117

1. Jenis Data

Data ialah keseluruhan informasi empiris serta dokumentatif yang

didapat dilapangan mendukung kearah kontruksi ilmu yang ilmiah dan

akademis. Data_penelitian iyalah data tersebut suatu yang di ketahui atau

diakui. Yang berarti suatu yang telahh berlangsung berdasarkan fakta yang

tersedia.118

Manfaat data iyalah, agar mengetahui atao mendapat

penggambaran mengenai suatu kondisi ataupun permasalahan. Kedua,

agar menciptakan keputusan ataupun pemecahan masalah. Dikarenaan

masalah yang muncul tersebut ada penyebab nya, sehingga pemecahan

masalah artinya menghilang kan faktor yang menjadi penyebab munculnya

masalah.119 Adapun jenis data yang berkaitan dalam bahan pengkajian

penelitian diantaranya :

a. Data Kualitatif

Data kualitatif ialah data yang tidak dapat di ukur ataupun diberi nilai

dalam bentuk angka dengan langsung, seperti kalimat-kalimat, catatan foto,

rekaman suara, gambar dan lain-lain.120 Diantara data kualitatif didalam

penelitian ini yakni :

1) Kompetensi pedagogikguru ditaman kanak-kanak Happy Kids.

2) Kognitif anak-usia dini ditaman kanak-kanak Happy Kids.

117Lexy J. Moleong, Op Cit., hal. 157. 118Mukhtar, Op.Cit., hal. 99. 119Ibid., hal. 99. 120Ibid., hal. 103.

Page 82: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

82

3) Penggambaran umum obyek yang diteliti, diantaranya : Sejarah berdiri

nya, letak geografis, struktur berorganisasi, visi misi, motto dan tujuan,

kurikulum pendidikan maupun prestasi nonakademik ditaman kanak-

kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif yakni data berbentuk angka. Data tersebut

dipergunakan agar : mengetahui jumlah guru, karyawan, jumlah siswa,

jumlah sarana pra sarana serta fasilitas lainnya ditaman kanak-kanak

Happy Kids yang menunjang.

2. Sumber Data

Sumber data didalam penelitian ialah subyek darimana data bisa

didapatkan dengan lengkap dan jelas.121 Didalam penelitian tersebut

sumber data yang dipergunakan oleh peneliti ialah sebagai berikut :

a. Sumber liteter, yakni memiliki tujuan dalam mendapatkan data teoritis

melalui pembelajaran serta pembacaan sumber yang berhubungan

terhadap masalah dalam penelitian.

b. Sumber Field Reseach ataupun sumber dilapangan, terdapat dua

macam yakni :

1) Data Primer

Data_primer iayalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber nya, dengan tidak ada perantara. Sumber yang di maksud, seperti

benda, situs, ataupun manusia. Tehnik mengumpulkan data didalam

konteks data primer bergantung pada data yang dibutuhkan, apabila data

tersebut berkaitan dengan manusia, peneliti bisa mendapatkannnya melalui

persiapan berbagai peralatan instrumen, ataupun melaksanakan

pengamatan langsung bagi subjek ataupun setting social yang diteliti.122

121Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), hal. 172. 122Mukhtar. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah (Jakarta: Gaung Persada

Press. 2007), hal. 87.

Page 83: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

83

Data primer yang berkaitan dengan permasalahan yang ada didalam

penelitian ini ialah meliputi :

a) Bagaimana kompetensi petagogik guru didalam pengembangan

kognitif anak usia dini ditaman kanak-kanak Happy Kids Kuala

Tungkal?

b) Apa faktor penghambat kompetensi pedagogik guru didalam

pengembangan kognitif anak Usia Dini diTaman Kanak-Kanak Happy

KidsKuala Tungkal ?

c) Apa upaya yang dilakukan guru didalam mengoptimalkan kompetensi

pedagogik dalam perkembangan kognitif anak Usia Dini di Taman

Kanak-Kanak Happy KidsKuala Tungkal?

2) Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang tidak diupayakan sendiri daam

mengumpulkannya, seperti biro statistik, majalah, koran, keterangan serta

publikasi yang lain.123 Adapun data sekunder dalam penelitian ini meliputi,

sejarah berdiri, struktur organisasi, keadaan guru maupun siswa, fasilitas

yang dimiliki taman kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat beserta

dokumen lainnya yang berhubungan terhadap penelitian ini.

D. *teknik pengumpulan data

Teknik mengumpulkan data adlah tahapan utama didalam

penelitian, dikarenakan bertujuan dalam memperoleh data. Apabila tidak

diketahui tehnik mengumpulkan data, peneliti tidak bisa memperoleh data

yang sesuai standarisasi data yang ditentukan.124 Agar memperoleh data

yang nyata serta berkaitan terhadap permasalahan yang di bahas,

sehingga didalam-penelitian ini mempergunakan* metode yaitu :

123Ibid., hal. 91. 124Sugiyono, Op. Cit., hal. 308.

Page 84: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

84

1. Observasi

Observasi/ pengamatan diartikan oleh Creswel yaitu suatu peralatan

panting dalam_mengumpulkan data didalam penelitian kualitatif.

Mengamati artinya memperhati kan kejadian menggunakan 5 indra peneliti,

menggunakan instrument ataupun perangkat serta melakukan perekaman

yang bertujuan ilmiah.125, *Pengobservasian (observer) harusnya sudah

menentukan dulu aspek yang ingin diamati. Aspek itu harusnya sudah

dilakukan perumusan dengan cara operasional, agar observasi yang ingin

ditulis nantinya hanya sesuatu yang sudah dirumus kan tersebut.

Lebih lanjut Creswell mengklasifikasi mengenai_jenis pengamatan

terlihat berdasarkan berbagai sudut pandang diantaranya :126

a. Partisipan sempurna, yakni peneliti melibatkan diri sepenuhnya

terhadap seseorang yang sedang diamati nya.

b. Partisipan sebagai pengamat, yakni peneliti berpatisipasi didalam

aktifitas ditempat penelitian. Peran menjadi partisipan lebih banyak

daripada peran sebagai pengamat.

c. Nonpartisipan, yakni peneliti ialah outsider berdasarkan kelompok yang

sedang dilakukan penelitian, melihat serta membuat pencatatan

dilapangan dari kejauhan. Peneliti bisa melakukan perekaman data

yang tidak ikut langsung terhadap aktifitas ataupun masyarakat.

d. Pengamatan sempurna, yakni peneliti tidak tampak atau diketahui oleh

masyarakat yang sedang diteliti.

Didalam pengamatan ini peneliti tidak meilbatkan diri langsung

dengan aktivitas orang yang diamati, serta dengan cara terpisah memiliiki

kedudukan sebagai pengamat. Ditahapan ini peneliti memilih jenis ke 2,

yakni mengamati secara langsung dan membuat catatan lapangan

terhadap lokasi fisik dan aktivitas yang dilaksanakan bagi seseorang yang

125Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih diantara Lima

Pendekatan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hal. 231. 126Ibid., hal. 232.

Page 85: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

85

di teliti, untuk mendapatkan informasi terlengkap tentang Kompetensi

pedagogikguru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5 sampai 6

tahun ditaman kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.

2. *Wawancara

*wawancara iyalah suatu pembicaraan yamg mengarah kepada

permasalahan tertentu serta proses bertanyajawab dengan lisan antara 2

orang ataupun lebih yang bertatap muka secara fisik.127 Wawancara ialah

bentuk komunikasi verbal membentuk pembicaraan yang memiliki tujuan

dalam mendapatkan informasi. Wawancara juga *proses tanyajawab antar

peneliti bersama subyek penelitian ataupun informan didalam suatu kondisi

sosial. Wawancara tersebut dilaksanakan didalam bentuk tidak mempunyai

struktur secara terbuka tapi tetap berfokus terhadap permasalahan sebagai

topik yang dibicarakan. Didalam pengumpulan data tersebut tidak

memerlukan instrumen dalam bentuk berbagai pertanyaan terlengkap

berdasarkan redaksionalnya.

Didalam hal tersebut, peneliti bertanya langsung pada kepala

sekolah, guru, dan personil yang dianggap perlu di taman kanak-kanak

Happy Kids Tanjung Jabung Barat, baik terlibat secara langsung maupun

tidak dalam kompetensi pedagogikguru terhadap kognitif anak usia dini.

3. *Dokumentasi

Dokumentasi merupakan usaha untuk pencarian data tentang_hal

seperti pencatatan, gambar, peta, grafik, struktur organisasi, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan lainya. Metode

dokumentasi merupakn pencatatan peristiwa yang telah terjadi. Dokumen

seperti tulisan, penggambaran, ataupun karya monumental dari

seseorang.128 tehnik tersebut dipergunakan dalam pengumpulan data yang

telah ada didalam pencatatan dokumen. Yang berfungsi mendukung serta

127Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal. 160. 128Ibid., hal. 176.

Page 86: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

86

melengkapi berbagai data primer yang didapat dari pengamatan serta

wawancara mendalam.

Data yang ditemukan dengan teknik dokumentasi ialah data-data

tentang geografis dun historis, struktur_organisasi, keadaan guru, keadaan

siswa, keadaan sarana serta pravsarana ditaman kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat, maupun data yang berkaitan terhadap penelitian ini.

E. Teknik analisis Data*

Analisis data iyalah_proses mengolah serta penyusunan dengan

cara sistematis data yang didapat berdasarkan wawancara, pencatatan

dilapangan, serta dokumentasi, melalui pengorganisasian data ke dalam

kategori, penjabaran melalui unit-unit, melaksanakan sintesa, penyusunan

pola, Menentuksn suatu yang penting serta yang ingin di pelajari dan

menyimpulkan agar mempermudah didalam memahami diri sendiri ataupun

orang lain.129

Pada penelitian tersebut, analisis yang dipergunakan ialah

berdasarkan analisis interaktif yaitu model analisis data berlangsung

ataupun mengalir (Flow model analysis) sebagaimana di kemukakan oleh

miles dan Huberman. Analisis itu terbagi menjadi 4 aktifitas didalam analisa

data yakni : mengumpulkan data, mereduksi data, display data, serta

verifikasi/penyimpulan. Masing-masing di jelaskan sebagai berikut :130

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data ialah proses yang berlansung disepanjang

penelitian dengan mempergunakan berbagai instrumen yang sudah

dipersiapkan untuk mendapat informasi data dengan pengamatan,

wawancara, serta dokumentasi. Instrumen utama didalam penelitian

tersebut ialah peneliti tersendiri. Didalam proses mengumpulkan data,

129Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,

2010), hal. 244. 130Mukhtar, Op.Cit., hal. 135.

Page 87: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

87

seorang peneliti bisa melaksanakan analisis langsung berdasarkan

informasi data yang didapat dari lapangan.’

2. Reduksi Data

Reduksi_data ialah bentuk’ analisis yang memiliki ketajaman,

keringkasan, fokus mengeluarkan data yang tidak berguna serta melakukan

organisasi data melakukan penggambaran maupun memverrifikasi

penyimpulan akhir. Reduksi data menunjuk pada proses melakukan seleksi,

terfokus, penyederhanaan, melakukan abstraksi maupun trasnformasi data

mentah yang ada didalam menulis pencatatan dilapangan.

Menurut Mattew B. Miles & A. Michael Huberman reduksi data

dimaknakan suatu proses memilih, memusatkan pandangan kepada

sesuatu yang sederhana, mengabstraksikan, serta mentransformasikan

data mentah yang timbul berdasarkan pencatatan tertulis dilapangan. Yang

mana kita tahu, mereduksi pendataan, terjadi terus-menerus saat projek

yang berorientasikan kualitatif terjadi.131

Proses reduksi data tersebut didasarkan atas relevansi dan

kecakupan informasi, sehingga semua data harus relevan dengan hal yang

disajikan dalam reduksi data, kemudian data di seleksi sesuai dengan yang

menjadi pertanyaan. Dalam penelitian ini penulis telah mengorganisasikan

data-data yang ada. Data yang tidak terkait dalam penelitian ini tidak

digunakan dan di pisahkan dengan data yang dipergunakan didalam

penelitian tersebut.

3. Penyajian Data (Display Data)

ketiga kegiatan analisis iyalah Menyajikan data. Kami melakukan

batasan terhadap penyajian berbagai informasi yang disusun sehingga

memungkinkan tersedianya penyimpulan serta mengambil tindakan.132

Menyajikan data_berusaha dalam menampil kan ataupun menjelaskan data

dengan transparan. Menyajikan data yang diartikan didalam teks naratif

131Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI

Press. 2009),hal 16. 132Ibid., hal. 17

Page 88: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

88

maupun tabel. Teknik*menyajikan data yang terus menerus serta terstruktur

memberi bantuan peneliti didalam penyimpulan maupun verifikasi yang

memadai dalam bentuk pola hubungan yang konsisten antar kepala

sekolah, guru, staf serta siswa.

Penelitian kualitatif dalam menyajikan data dapat dilaksanakan

didalam bentuk penjelasan singkat, bagan, hubungan antara kategori

ataupun yang sering dipergunakan ialah melalui teks naratif. Sehingga

mempermudah dalam pemahaman sesuatu yang terjadi, perencanaan

pekerjaan berikutnya atas dasar sesuatu yang sudah dimengerti.

4. Kesimpulan dan Verifikasi

Menurut Mattew B. Miles & A. Michael Huberman kegiatan

analisis_terpenting adlah penyimpulan serta memverifikasi. Menarik

kesimpulan, didalam pandangan kami, hanya sebagian daripada suatu

kegiatan konfigurasi secara komplet. Kesimpulanpun dilakukan verifikasi

selama penelitian terjadi. Makna-makna yang timbuul dary data perlu

dilakukan pengujian kebenaranya, kekokohanya, serta kecocokanya, yaitu

kevaliditasnya. Apabila tidak seperti itu, yang kita punyai ialah cita-cita yang

memukau tentang suatu yang berlangsung serta tidak memiliki kejelasan

apa yang benar maupun manfaatnya.133

Verifikasi ialah aktivitas analisis dimana diawal mengumpulkan data,

seorang analisis memulai penentuan apakah hal tersebut mempunyai

makna ataupun tidak ada ketentuan, pola, kejelasan, kemungkinan bentuk,

hubungan penyebab serta profosisi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

ini dilaksanakan dalam menjawab perumusan permasalahan yang

dijelaskan pada bab sebelumnya.

F. ‘Uji keterpercayaan data (Trusthworthines)

Tehnik dalam memeriksa_dilaksanakan melalui kriteria yakni

kepercayaan (credibility). Standarisasi credibility dibutuhkan supaya hasil

133Ibid., hal. 18.

Page 89: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

89

dari penelitian kualitatif bisa terpercaya serta diakui kebenaran nya bagi

partisipan yang diamati. Ada empat pemeriksaan data yang dipergunakan

didalam penelitian ini:

1. ‘Perpanjangan_Keikutsertaan

Ditahap-awal peneliti’ mengunjungi lapangan, peneliti disangka

orang asing, hingga informasi yang disampaikan tidak lengkap, tidak

menyeluruh, serta terlalu banyak yang di rahasiakan. Dengan

memperpanjang pandangan, peneliti melakukan pengecekan ulang

benarkah data yang sudah disampakan ialah data yang tepat. Apabila data

yang didapat selama ini sesudah dilakukan pengecekan salah, peneliti bisa

mengamati kembali yang lebih meluas serta menyeluruh agar didapatkan

data yang sudah benar. Apabila sesudah dilakukan pengecekan lagi

kelapangan data telah mempunyai kebenaran yang artinya meyakinkan,

agar waktu memperpanjang pengamaatan bisa dihentikan.

2. Meningkatkan_Ketekunan

Dalam penelitian tersebut ketentuan’yang diamati peneliti sangatlah

dibutuhkan dalam penemuan ciri-ciri fenomena ataupun gejala sosial

didalam kondisii yang relevan hingga peneliti bisa memusat kan

perhatiannya dengan rinci serta mendalam. Ketekunan dalam mengamati

member bantuan dalam penyediaan secara mendalam tentang informasi

berdasarkan ketelitian dan rinci yang berkesinambungan.

‘Dengan meningkatkn ketekunan sehingga peneliti bisa mengecean

ulang apakah data yang sudah didapat ada kesalahan ataupun tidak, serta

peneliti bisa mendeskripsikan data yang tepat maupun terstruktur. Menjadi

bekal peneliti dalam peningkatan ketekunan melalui membaca beragam

sumber ataupun hasil penelitian serta dokumentasi yang berkaitan dengan

penemuan yang di teliti.

Page 90: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

90

3. Triangulasi;

Triangulasi data merupakan tehnik yang dipergunakan untuk

menguji kepercayaan data (memeriksa keabsahan data), melalui

pemanfaatan hal lainnya yang berada di luar data itu bagi kebutuhan

mengecek ataupun membandingkan data yang sudah di kumpulkan.134

Data tersebut dijamin abash jika mempergunakan tehnik triangulasi,

sehingga_didalam penelitian tersebut mempergunakan 4 bentuk

triangulasi, diantaranya :

a. ‘Triangulasi data ialah-usaha peneliti melakukan perbandingan berbagai

data yang didapat melalui teknik serta sumber data yang memiliki

kesamaan. Triangulasi tersebut dilaksanakan didalam 2 bentuk yakni 1)

kevalidan data berdasarkan sisi masa, yakni mengamati tanggal berapa

data itu disah kan, sehingga peneliti mengusahakan sumber

berdasarkan dokumen yang baru. 2) kevalidan data berdasarkan sisi

rasionalitas, yakni mengamati data itu apakah rasional ataupun

sebaliknya diamati melalui sisi angka yang ada didokumen, rasionalitas

wawancara serta observasi, dan data dokumen dimaksud kan dalam

menguatkan hasil wawancara, ataupun tidak.

b. ‘Triangulasi sumber_ialah melalukan perbandingan serta pengecekan ulangi

derajat kepercayaan berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber yang

tidak sama. Yang dilaksanakan melalui perbandingan data yang didapat dari

satu sumber terhadap data yang dari sumber lainna. Tehnik yang dilaksanakan

ialah melakukan perbandingan data yang didapat berdasarkan hasil

wawancara yang dilaksanakan dengan guru terhadap data yang didapat

berdasarkan hasil wawancara dengan yang lainnya serta melakukan

perbandingan hasil wawancara terhadap dokumen disekolah.

c. ‘Triangulasi metode adalah usaha membanding kan data yang didapat

melalui cara yang tidak sama. Metode tersebut dipergunakan dalam

mengecek derajat legalitas hasil penelitian yang ditemukan melalui

134Mukhtar. Op. Cit., hal. 84.

Page 91: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

91

berbagai tehnik dalam mengumpulkan data. Seperti data yang didapat

dengan pengamatan dibanding kan bersama data dari hasil wawancara.

d. Triangulasi teori adalah peneliti melakukan konfirmasi data yang didapat

melalui teori yang sudah dijelaskan sebelum nya. Jika tidak memiiliiki

kecocokan, data itu diteliti lagi karena bisa saja ada yang salah didalam

mengumpulkannya.

Berdasarkan teknik triangulasi diatas, dalam pengecekan sesuatu

yang benar serta keaslian data yang didapat dari lapangan mengenai

kompetensi pedagogik guru didalam perkembangan ‘kognitif anak usia dini

ditaman kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil

pengamatan, wawancara serta dokumentasi hingga bisa diberi

pertanggungjawaban atas keseluruhan data yang didapat dilapangan dari

penelitian ini.

4. Berkonsultasi_dengan pembimbing

Berkonsultasi bersama pembimbing dilakukn melalui konsultasi hasil

yang ditemukan sementara agar memperoleh petunjuk serta jalan keluar

daripada beragam masalah yang ada dilapangan. Konsultasi ini penting

serta mempunyai manfaat bagi akhir penelitian yang dilaksanakan.

G. Waktu penelitian

‘Kegiatan penelitian dimulai dengan membuat proposal sampia

menyusun tesis yang perencanaannya enam bulan serta dilakukan dibulan

April hingga Mei 2019. Tahap serta dan waktu kegiatannya dijelaskan

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1. Rencana dan Waktu Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019

April Mei Juni Juli Agustus Sept

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan proposal

√ √ √ √

2 Perbaikan hasil seminar

√ √ √

Page 92: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

92

3 Pengumpulan data

√ √

√ √ √ √ √

4 Verifikasi dan analisis data

√ √

5 Konsultasi pembimbing

√ √

6 Perbaikan √ √

7 Penggandaan Laporan

√ √

Catatan : Jadwal penelitian ini dapat berubah sesuai waktu

Page 93: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

93

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Letak Geografis

a. Sejarah Taman Kanak-kanak Happy Kids

Pada mulanya Taman Kanak-Kanak didaerah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat ini sangat sedikit/ jarang, yang telah ada dan banyak pada

saat itu yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP) serta Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), sementara untuk

pendidikan anak usia dini itu sangat sedikit sekali, padahal jumlah anak usia

dini pada saat itu sudah cukup banyak terlebih di kecamatan Tungkal Ilir.

Pada saat itu masyarakat mulai berfikir dan sadar bahwa pentingnya

pendidikan anak sejak usia dini, maka beberapa penduduk Kelurahan

Tungkal IV yakni Ibu Kartika Sari dan Bapak Sugiran,yang sudah lama

tinggal didaerah Kelurahan Tungkal IV yang memiliki sebidang tanah dan

bangunan milik pribadi dengan panjang 25 M dan Lebar 15 m, menjadi luas

keseluruhan 375 M2, sehingga dengan adanya bangunan tersebut mereka

mempunyai niat baik umtuk membuka lembaga pendidikan

Taman Kanak-kanak Happy Kids ialah sebuah taman kanak-kanak

yang terletak di jalan mawar RT 08 Kelurahan Tungkal IV Kota Kecamatan

Tungkal Ilir. Taman Kanak-kanak ini di dirikan berdasarkan kesepakatan

masyarakat yang tergabung dalam BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim)

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Berdasarkan hasil musyawarah ibu-ibu

yang ikut gabung didalam Badan Kontak Majelis Ta’lim Kabupaten Tanjung

Jabung Barat, maka pada tahun 2011 berdirilah Taman Kanak-kanak

tersebut, yang diberi nama Taman Kanak-kanak Happy Kids dengan

Jumlah bangunan awal 5 ruangan, 4 ruang kelas, serta 1 ruang kantor.

Dananya diperoleh dari hasil sumbangan masyarakat setempat, khususnya

dalam lingkungan kecamatan Tungkal ilir, terutama para hartawan dan

dermawan.

Page 94: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

94

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat mulai

beroperasional pada tahun 2011, pertama kali dikelola oleh Ibu Kartika

Sari,S.Pd, AUD dan guru sebanyak 5 orang yakni, Aminah Zuhria, S.Pd.I

dan Herly yanti untuk kelas play group, Susanti, S.Pd memegang kelas A1,

Mariyani, S.Pd,I mengelola kelas B1 dan Diana Fitra, S.Kom,I memegang

kelas B2. dengan Jumlah peserta didik keseluruhan sebanyak 40 orang.

Taman Kanak-kanak Happy Kids sejak berdiri pada tahun 2011

sampai sekarang belum pernah berganti pengelola, pada tahun 2011

sampai sekarang Taman Kanak-kanak Happy Kids dikelola oleh Ibu Kartika

Sari, S.Pd AUD

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat sejak

beroperasional pada tahun 2011 sampai sekarang tetap berjalan dan

berkembang walaupun harus mengalami pasang surut, Hal ini terbukti dari

banyaknya para orang tua yang berminat memasukkkan anaknya ke

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.

Berikut data umum megenai Taman Kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat :135

1) Nama Lembaga : TK HAPPY KIDS

2) Alamat : Jln.Mawar RT 08 Kel. Tungkal IV

3) Nama Kepala/ Pengelola : Kartika Sari, S.Pd AUD

4) No. Telp/ Hp : 0852667346

5) NPSN : 69791965

6) Tahun Berdiri : 2011

7) Status Tanah : Milik Pribadi

8) Status Bangunan : Milik Pribadi

9) NPWP Lembaga :

10) Email [email protected]

Sejak tahun 2014 hingga sekarang Taman Kanak-kanak Happy Kids

telah memiliki gedung yang tergolong permanen, bila dibandingkan tahun-

135Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 95: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

95

tahun sebelumnya. Taman Kanak-kanak ini setahap demi setahap

mengalami kemajuan, terutama telah dimasukkannya pembelajaran

membaca dan menghafal Alqur’an yang disesuaikan dengan tingkatan

masing-masing peserta didik.

b. Letak Geografis

Letak geografis Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat terletak di Jalan Mawar Kelurahan Tungkal IV Kecamatan Tungkal Ilir

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terdiri 2 Lantai parmanen dengan luas

kepemilikan tanah yakni panjang tanah 25 M dan Lebar 15 M dengan Batas-

batas tanah sebagai berikut :136

1) Sebelah utara berbatasan dengan jalan umum

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Rumah Penduduk

3) Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah Makan Soto

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Wisma Balqis

Disisi lain Taman Kanak-kanak Happy Kids mempunyai lokasi

berdekatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

sehingga Taman Kanak-kanak ini sangat mudah dijangkau dan sangat

strategis karena Taman Kanak-kanak ini letaknya padat penduduk.Taman

Kanak-kanak Happy Kids termasuk kedalam wilayah kecamatan Tungkal

Ilir. Tepatnya terletak dijalan Mawar RT.08 kelurahan Tungkal IV kecematan

Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat.137

2. Struktur Organisasi

Mengelola suatu lembaga pendidikan, yang berstatus negeri dan

berstatus swasta keseluruhannya memerlukan organisasi pendidikan yang

menjadi tempat implementasi dan aktualisasi program pendidikan.

Keberadaan organisasi didalam lembaga pendidikan mempengaruhi

didalam tumbuh kembang lembaga pendidikan yang saling berkaitan,

136Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020 137Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 96: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

96

sehingga media organisasi tersebut tidak memiliki daya fungsi jika tidak ada

sokongan personali dari organisasi yang mempunyai kewajiban terhadap

kemajuan berorganisasi.

Struktur organisasi merupakan suatu susunan yang keterkaitan

antarsatu dan lainnya untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi. Begitu

pula organisasi kepenguruasan Taman Kanak-kanak, di mana suatu

lembaga apabila tidak ada kepengurusan maka tidak akan berjalan sesuai

yang diharapkan, dan tujuan dari suatu pendidikan anak usia dini belum

sesuai terhadap apa yang diinginkan.

Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang

mempunyai bermacam kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan anak

usia dini. Dalam mengatur maupun penyusunan program kegiatan ditaman

kanak-kanak supaya mengalami kelancaran serta sistematis, memerlukan

satu organisasi untuk membagi tugas dengan rata maupun profesional dan

pengurusnya disesuaikan terhadap jabatan masing-masing.

Struktur organisasi merupakan tolak ukur didalam suatu lembaga

organisasi baik lembaga pendidikan ataupun lembaga lainnya. Organisasi

yang baik dapat menunjukkan kegiatan yang baik dan juga merupakan

pendukung dan pelaksanaan semua program kerja organisasi tersebut.

Susunan struktur organisasi pun dapat memudahkan dalam mencapai

tujuan pendidikan yang ditentukan.

Sebagai satuan organisasi tidak akan lepas daripada suatu struktur

organisasi kepengurusan, dikarenakan kepengurusanlah yang bisa

menyelenggarakan roda organisasian. Maju ataupun mundur organisasi

bergantung kepada manusia yang berada dipeguruan itu. Selanjutnya

tugas seorang pemimpin untuk mengurus serta memberi kebijaksanaan

dalam menyusun tahapan yang akan dilalui dikarenakan pemimpin memiliki

kewenangan serta bertanggungjawab sepenuhnya serta konsekuen.

Page 97: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

97

Lembaga pendidikan formal sebagai penyelanggaraan organisasi

kerja, diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena

organisasi dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang

terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiatan

kerja maka untuk mencapai tujuan organisasi kegiatan bekerja sehingga

dalam mencapai tujuan organisasi itu perlu penyusunan menjadi

tatalaksana sehingga bisa melaksanakan tugas sendiri untuk tujuan umum

maupun tujuan khususnya berdasarkat jenisnya serta tingkatan tersendiri.

Struktur sangat berperan penting dalam setiap lembaga pendidikan, untuk

menyusun perencanaan pendidikan bersama-sama dan mencapai tujuan

pendidikan, sehingga didalam melaksanakan tugasnya, kepala Taman

Kanak-kanak diberi bantuan guru serta stafnya diTaman Kanak-kanak

tersebut.

Oleh karena itu, maka tiap pengurus ataupun anggotanya yang

memperoleh tugas serta amanah supaya melaksanakan tugasnya secara

terbaik. Disamping itu tindakan anggota organisasi yang tidak melakukan

tugas serta tidak bertanggungjawab diberi perbaikan dan mengutamakan

asas musyawarah guna mencarikan mufakat serta memperoleh solusinya.

Dalam memudahkan manajemen organisasi Taman Kanak-kanak Happy

Kids Tanjung Jabung Barat, maka Taman Kanak-kanak ini memiliki struktur

organisasi. Agar lebih jelas dibawah ini struktur organisasi Taman Kanak-

kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat :

Page 98: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

98

Gambar1. Struktur Organisasi Taman Kanak-Kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat Tahun 2019/2020138

Berdasarkan bagian struktur organisasi diatas menggambarkan

bahwa Kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat

memberi tugas, wewenang dan tanggung jawab pada anggota organisasi

dari bendahara, tata usaha,guru, samapai security Struktur Organisasi

bertujuan supaya tiap anggota memahami tugas, kewajiban, hak serta

bertanggungjawab .

Kepengurusan organisasi Taman Kanak-kanak Happy Kids sudah

ada sejak berdirinya, akan tetapi sering mengalami perubahan. Organisasi

Taman Kanak-kanak yang baik adalah suatu organisasi yang didalamnya

terdapat kepala Taman Kanak-kanak, guru, pegawai tata usaha, bendahara

serta siswa mempunyai tugas dan kedudukan sesuai dengan fungsinya.

Dengan adanya susunan kepengurusan organisasi, maka kelangsungan

138Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Kepala TK Kartika Sari, S.Pd AUD

Bendahara Nia Natalia, A.Ma Pd. TK

Sekretaris Diana Fitri, S.Kom.I

Guru Kelas

A1 : Herli Yanti

A2 : Fitriani, S.Pd.I

A3 : Aminah Zuhria, S.Pd

A4 : Samarsih

A5 : Mariani, S.Pd

Kebersihan

Jubaidah

Security M. Arifin

Koki

Guru Kelas

B1 : Jainah

B2 : Desi Wulandari, S.Sos

B3 : Sari Banun

B4 : Susanti

B5 : Anita, S.Sos

Page 99: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

99

pengembangan kognitifpada Taman kanak-kanak tersebut dapat berjalan

dengan baik serta dalam menjalankan tugasnya sehari-hari haruslah

didasari rasa tanggung jawab.

3. Keadaan Guru, Pegawai Tata Usaha dan Peserta Didik

a. Keadaan Guru

‘Guru ialah suatu faktor dominan didalam menetapkan kelancaran

serta mencapai’ tujuan terhadap pengembangan kognitif anak usia dini,

tidak bergantung kepada jumlah guru yang tersedia juga termasuk dari

kualitas guru tersebut misalnya pengalaman serta latarbelakang pendidikan

yang dimiliki harus berdasarkan pendidikan guru anak usia dini. Secara

menyeluruh proses pendidikan ditingkat operasional, guru menentukan

berhasilnya suatu pendidikan, dengan kinerjan ditingkat institusional,

instruksional, serta eksperiensial. Seiring pada tugas utama menjadi

pendidik disekolah, guru melaksanakan tugas kinerja pendidikan

berdasarkan bimbingan, ajaran, maupun pelatihan.

Keberadaan guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik dalam

dunia pendidikan sangatlah dibutuhkan *guru mempunyai peranan didalam

membantu tumbuh kembang anak didik dalam mencapai tujuan hidup yang

optimal. Kepercayaan tersebut timbul dikarenakan manusia ialah makhlu

lemah, didalam perkembangan mereka selalu memerlukan orang lain, mulai

dilahirkan sampai meninggal dunia.139

Hal ini berarti bahwasanya tiap manusia memerlukan manusia lain,

Begitu juga dengan anak usia dini, minat, bakat, kompetensi, serta potensi

yang ada pada anak usia dini tidak mengalami perkembangan dengan

maksimal tanpa dibantu oleh guru atau pendidik, karena itu seorang guru

yang baik haruslah memberikan perhatian yang sama kepada semua

139E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hal.

35.

Page 100: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

100

peserta didiknya, guru perlu dipacu didalam kegiatan belajar mengajar agar

dapat mengoptimalkan semua perkembangan anak usia dini.

Penjelasan diatas jelas bahwasanya peran guru sangat besar dalam

proses pembelajaran, karena itu dapat dikatakan jika tidak ada guru

lembaga pendidikan tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Disamping itu

guru juga harus memberi bantuan peserta didik yang mengalami

perkembangan agar belajar suatu hal yang tidak mereka ketahui,

dikarenakan untuk pencapaian tujuan pendidikan maka diperlukan tenaga

guru berkualitas serta berkompetensi yang sesuai dengan bidangnya.

Adapun guru yang aktif didalam kegiatan belajar mengajar diTaman

Kanak-kanak Happy Kids berjumlah 11 orang. Pendidik yang mempunyai

kompetensi, terampil dan mempunyai kemauan keras, ikhlas dalam

menjalankan tugas serta disiplin. Selain itu di Taman Kanak-kanak Happy

Kids juga terdapat komponen lain selain guru yang mempunyai andil yang

cukup besar dalam memperlancar dan mensukseskan kegiatan

pembelajaran yaitu tenaga administrasi atau tata usaha.

Penulis menemukan di lapangan ketika mengadakan observasi

bahwa 80% tenaga pendidik yang mengajar diTaman Kanak-kanak Happy

Kids tidak berdasarkan pendidikan guru anak usia dini, hal ini menjadi

kendala tersendiri dalam mendisiplinkan guru untuk meningkatkan mutu

pendidikan.140 Berdasarkan hasil observasi di atas, bahwa masih

ditemukan pendidik di Taman Kanak-kanak Happy Kids yang mengajar

belum sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya, dan bahkan masih ada

yang pendidikanya belum Strata Satu sehingga untuk meningkatkan mutu

pendidikan belum dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan demikian, maka tingkat pendidikan tenaga pendidik di

Taman Kanak-kanak Happy Kids bagi mereka yang telah menyelesaikan

pendidikan strata satu dan sebagian masih tingkat sekolah menengah atas,

140Observasi, 19 Januari 2020, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat

Page 101: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

101

belum dapat dijadikan sebagai standar kualitas pembelajaran yang

mencerdaskan peserta didik dan untuk peningkatan mutu pendidikan anak

usia dini.Adapun tenaga pengajar diTaman Kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat, dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Page 102: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

102

Tabel 2.Tenaga Pendidik Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat141

Dari tabel diatas masih banyak yang mesti dibenahi, dalam

administrasi harus di tata rapi kembali dokumen-dokumen yang ada, guru

jugabanyak mengadakan pelatihan karena 90% guru tidak sesuai dengan

bidang keprofesionalan seorang itu dalam mengajar di lembaga pendidikan

anak usia dini. Dari guru-guru ini ternyata hanya satu orang yang lulusan

Sarjana Paud, dan tidak ada yang berstatus sebagai pegawai Negeri Sipil

141Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2019

No Nama guru Status Kepegawaian Jabatan

1. Kartika Sari, S.Pd AUD

GTY Kepala Sekolah

2. Aminatun,

S.Pd.I GTY Guru

3. Desi Wulandari,

S.Sos GTY Guru

4. Janainah, S.Pd.I GTY Guru

5. Aminah Zuhria

S.Pd.I GTY Guru

6. Susanti, S.Pd GTY Guru

7. Herli Yanti GTY Guru

8. Diana Fitri,

S.Kom.I GTY

Guru/Sekretaris

9. Nia Natalia, A.Ma Pd. TK

GTY Guru/Bendahara

10. Sari Banun GTY Guru

11. Anita, S.Sos GTY Guru

12. Fitriani, S.Pd GTY Guru

13. Mariani, S.Pd.I GTY Guru

Page 103: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

103

(PNS), karena memang Taman Kanak-kanak Happy Kids adalah yayasan

pendidikan swasta.

b. Keadaan Tenaga Kependidikan

Suatu lembaga pendidikan, agar proses pembelajaran berjalan

lancar, urusan peserta didik, perpustakaan serta interaksi masyarakat

dibutuhkan karyawan tata usaha, merupakan individu yang bertugas

disuatu lembaga (kantor atau perusahaan dan sejenisnya) kemudian

memperoleh gaji. Didalam peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 dijelaskan, tenaga

kependidikan anak usia dini ialah tenaga yang memiliki tugas melakukan

administrasi, mengelola, mengembangkan, mengawas serta melayani

teknis agar menunjang kegiatan pendidikan disuatu program pendidikan

anak usia dini.

Adapun operasional kegiatan administrasi ditaman kanak-kanak

tidak terlepas daripada upaya maksimal yang dilaksanakan tenaga

pendidik. Begitupun diTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat, peran aktif mereka dalam administrasi Taman Kanak-kanak

mengantarkan Taman kanak-kanakHappy Kids Tanjung Jabung Barat terus

terlaksana hingga sekarang.

Tugas karyawan (Tata Usaha) yakni melakukan penyusunan

program kerja tata usaha Taman kanak-kanak, mengelola keuangan,

pengurusan administrasi perlengkapan, penyusunan serta penyajian

data/statistik. Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat,

jumlah karyawan (TU) berjumlah 1 orang yang membantu dalam

pelaksanaan proses administrasi.

Page 104: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

104

Tabel 3. Keadaan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2018/2019142

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Desi Wulandari, S.Sos S1 Tata Usaha

2 M. Arifin MAN Penjaga Sekolah

3 Halimah SMA Koki

Sesuai tabel tersebut, penulis paparkan bahwasanya tenaga

kependidikan yang dimiliki Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung

Jabung Barat ada 3 orang tenaga kependidikan dan memiliki kualifakasi

pendidikan S1, MAN dan SMA. Jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya

tenaga kependidikan yang dimiliki oleh taman kanak-kanak Happy Kids

belum memenuhi standar kualifikasi pendidikan sebagai tenaga

kependidikan.

c. Keadaan Peserta Didik

Keadaan peserta didik sangat berperan penting dalam mendukung

Taman kanak-kanak tersebut. Apabila Taman kanak-kanak tanpa peserta

didik, tentu tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Keberadaan peserta

didik di Taman kanak-kanak Happy Kids ialah unsur utama didalam

menyelenggarakan pendidikan serta kegiatan belajar. Jika tidak ada

peserta didik maka pelaksanaan pendidikan kegiatan belajar tidak bisa

dilaksanakan. Peserta didikadalah objek dari tujuan pendidikan. Sehingga

adanya peserta didik sangat penting dalam mencapai sasaran pendidikan

diTaman kanak-kanak.

142Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 105: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

105

Dari sumber data yang penulis peroleh mengenai kondisi peserta

didik diTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat tahun ajaran

2019/2020 terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Jumlah Peserta Didik Taman Kanak-kanak Happy KidsTahun Ajaran 2018/2019143

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 A1 5 6 11

2 A2 6 7 13

3 A3 8 6 14

4 B1 4 6 10

5 B2 6 6 12

6 B1 4 8 12

Jumlah 33 39 72

Tabel tersebut diatas menjelaskan tentang keadaan peserta didik

Taman kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat pada tahun ajaran

2019/2020 berjumlah 119 orang anak, yang terdiri dari 6 kelas yakni kelas

A1 berjumlah 11 peserta didik, kelas A2 sebanyak 13 peserta didik, kelas

A3 sebanyak 14 peserta didik, kelas B1 sebanyak 10 peserta didik, kelas

B2 sebanyak 12 peserta didik, kelas B1 sebanyak 18 peserta didik, Dari

sumber data yang penulis peroleh dapat diketahui bahwa jumlah peserta

didik secara kuantitas tergolong banyak karena letak Taman Kanak-kanak

yang berada di tengah kota dan penduduk masyarakatnya juga tergolong

banyak, sehingga anak yang sekolah di Taman Kanak-kanak Happy Kids

ini lumayan banyak.

143Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 106: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

106

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana serta prasarana ialah suatu bentuk dari instrumen yang perlu

dan mesti ada didalam proses belajar mengajar. Dan suatu faktor yang

mendasar didalam menyelenggarakan pendidikan serta sebagai faktor

yang menentukan berhasilnya pendidikan dan pengajaran.Tanpa adanya

sarana dan prasarana ataupun sarana serta prasarana tidak mencukupi

atau kurang komplit sehingga akan menghambatproses kegiatan

pembelajaran dan tidak tercapainya tujuan pembelajaran dan keberhasilan

pendidikan dan pengajaran.

Sarana maupun prasarana menjadi faktor baik langsung serta tidak

langsung menjadi penunjang maupun penentu bagi lancarnya proses

pendidikan serta pembelajaran. Fungsi nya agar memudahkan mencapai

tujuan pendidikan. Untuk menunjang lancarnya proses pembelajaran,

sarana dan prasarana sangat diperlukan. Jika tidak ada sarana serta

prasarana, pendidikan maupun pembelajaran tidak bisa terlaksana secara

baik maupun lancar.

Umumnya terdapat 3 faktor penting yang harus ada didalam

lembaga pendidikan, dimana ketiga faktor tersebut sebagai penentu

kegiatan pendidikan serta kegiatan belajar mengajar dalam setiap sekolah,

terutama diTaman Kanak-kanak. Ketiga faktor ini adalah guru, peserta didik

dan instrumen pembelajaran. Apabila satu yang tidak ada dari ketiga faktor

itu maka pengembangan kognitiftidak akan berjalan dengan baik dan

maksimal. Jika sarana dan prasarana tidak mendukung, maka pelaksanaan

pengembangan kognitifdi Taman Kanak-kanak tersebut tidak berjalan

sempurna berdasarkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula

sebaliknya, ketersediaan sarana serta prasarana yang memadai serta

memilki kelengkapan dapat berimplikasi pada kegiatan pembelajaran.

Sarana dan prasarana yang lengkap bisa memberikan variasi dalam

kegiatan belajar, secara khusus ataupun umum didalam implementasi

pembelajaran.

Page 107: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

107

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat yang

menjadi lembaga pendidikan tidak lepas dari sarana serta prasarana

menjadi salah satu instrumen bagi tercpainya tujuan proses pembelajaran.

Adapun kelengkapan sarana serta prasarana yang ada diTaman Kanak-

kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat dalam rangka menunjang dan

membantu terlaksananya kegiatan pendidikan dan pengembangan

kognitifdapat terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5. : Daftar Sarana dan Prasarana Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat144

144Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy KidsTanjung Jabung Barat 2020

No

Nama Barang

Jumlah Kondisi

A

B

Bangunan / Gedung :

- Ruang Kepala Sekolah

- Ruang Tata Usaha

- Ruang Majelis Guru

- Ruang Kelas

- Kamar Kecil

- Dapur

- Ruang Kesehatan

Meubeler

- Meja Anak

- Kursi Anak

- Papan Tulis

- Rak Mainan

- Rak Sepatu

- Rak Buku

- Meja Majelis Guru

- Kursi Majelis Guru

- Kursi Tamu

- Almari

-

1 Kelas

1 Kelas

6 Kelas

1 Unit

1 Unit

-

30 Buah

59 Buah

7 Buah

4 Buah

5 Buah

7 Buah

3 Buah

9 Buah

2 Buah

1 Buah

-

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

-

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 108: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

108

Berdasarkan tabel tersebut disampaikan bahwasanya jumlah sarana

serta prasarana yang ada diTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung

Jabung Barat belum cukup memadai, karena seperti yang dikatakan oleh

C

D

E

F

G

Perlengkapan Administrasi / TU

- Komputer

- Printer

- Mesin Tik

- Meja TU

- Kursi TU

Alat Permainan Edukatif Dalam

- Pazzel

- Boneka Tangan

- Balok Bangunan

- Menjahit

- Mainan Masak

- Geometri

- Pengeras Suara

- Televisi

- VCD

- Dispenser

Alat Permainan Edukatif Luar

- Ayunan

- Jembatan

- Jungkat Jangkit

- Mangkuk Putar

- Perosotan

- Kuda

Fasilitas Keterampilan

- Alat Drum Band

Sumber Air dan Penerangan

- PAM

- PLN

1 Unit

2 Unit

-

1 Buah

1 Buah

20 Set

6 Set

7 Set

4 Set

10 Set

6 Set

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

2 Buah

1 Buah

2 Buah

1 Buah

1 Buah

2 Buah

1Paket

1 Unit

1 Unit

Baik

Baik

-

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

KurangBaik

Baik

KurangBaik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 109: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

109

kepala Taman Kanak-kanak, bahwa kurangnya biaya untuk melengkapi

sarana dan prasarana seperti peralatan bermain edukatif didalam, diluar,

maupun lokasi untuk sekolah itu sendiri.145

Walaupun keadaanya seperti ini diharap kan guru dapat melakukan

proses pembelajaran secara optimal disekolah serta peserta

didikdapatmengembangkan potensinya secara maksimal disekolah.

Sarana serta prasarana ialah peralatan yang digunakan ataupun

dibutuhkan demi melancarkan jalan nya pengembangan kognitifdi Taman

Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, baik dalam bentuk gedung

atau peralatan lain yang menjadi penunjang agar tercapai tujuan pendidikan

anak usia dini.

5. Visi dan Misi Taman Kanak-kanak Happy Kids

Dalam era kepemimpinan modern, person pemimpin sangat

menentukan arah kebijakan sebuah lembaga, bahkan ditangan pemimpin

atau kepala taman kanak-kanak setelah dilantik menjadi kepala sekolah

dituntut kompetensinya dalam merencanakan pembangunan masa depan

sekolah. Untuk mencapai maksud dan tujuan kepemimpinannya maka

seorang kepala taman kanak-kanak wajib meletakkan sebuah visi dan misi

untuk dijabarkan lebih lanjut kedalam tujuan, sasaran, strategi pencapaian,

program kerja dan kegiatan, bahkan diperlukan adanya indikator-indikator

ketercapaian untuk mengukur keberhasilan kerjanya.

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat adalah

lembaga pendidikan milik masyarakat yang diharapkan dapat menjadi

lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan output yang berkualitas

sesuai tujuan pendidikan nasional. Selain harapan pemerintah, harapan

dan tuntutan juga lahir dari masyarakat sebagai pemesan dan pengguna

jasa. Untuk mendorong lahirnya lembaga pendidikan yang berkualitas dan

145Kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika Sari,

Wawancara, 19 Januari 2020, Keadaan Sarana Prasarana.

Page 110: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

110

mutu yang standar nasional, maka diperlukan perencanaan-perencanaan

yang terukur dan bertahap.

Sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat

dapat membantu peserta didik didalam menggapai cita-cita maupun dimasa

depannya, sehingga seluruh kegiatan perlu terencana dengan baik dengan

dipandu sebuah visi yang menantang masa depannya yang dibangun oleh

pimpinannya khusus kepala Taman kanak-kanak yang diberi mandat untuk

mengembangkannya.

a. Visi Taman Kanak-kanak Happy Kids

Visi Taman Kanak-kanak Happy Kids adalah “Membentuk anak

cerdas, baik, terampil serta beretika hingga terwujudnya anak yang kreatif

serta mandiri.”146 Visi tersebut menggabarkan bahwa pentingnya cerdas dan

akhlak sebagai tujuan utama dari pendidikan di taman kanak-kanak Happy

Kids ini, disisi lain taman kanak-kanak ini ingin mencapai keunggulan dalam

mencetak generasi yang berfikir cerdas serta berprestasi dan mandiri. Visi

tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yakni melahirkan

generasi berakhlak, mandiri serta bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Misi Taman Kanak-kanak Happy Kids

Dalam mencapai tujuan ataupun visi dari taman kanak-kanak, maka

sangat diperlukan berbagai misi sehingga dapat berjalan lancar dan

tercapailah tujuan pendidikan anak usia dini. Adapun misi dari Taman

Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat adalah, Berupaya

semaksimal mungkin:147

1) Melakukan proses belajar yang aktif, kreatif, efektif serta inovatif

2) Mendidik anak dengan maksimal berdasarkan kompetensi anak

146Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020 147Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 111: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

111

3) Mempersiapkan peserta didik menuju kejenjang Pendidikan dasar

melalui pencapaian kompetensi dasar berdasarkan tahap

pengembangan mereka.

Keberhasilan pendidikan ditaman kanak-kanak inilah yang bisa di uji

dengan misi-misi yang dibuat oleh sekolah dalam memajukan taman kanak-

kanaknya. Sehingga peran serta kepala Taman Kanak-kanak, guru, peserta

didik, dan seluruh warga sekolah sangatlah penting dalam mewujudkan

Taman Kanak-kanak yang diinginkan sesuai dengan visi Taman Kanak-

kanak tersebut.

c. Tujuan Pendidikan Taman Kanak-kanak Happy Kids

Tujuan ialah mengimplementasikan ataupun menjabarkan misi serta

merupakan suatu yang hendak digapai ataupun diperoleh dalam masa

waktu yang ditentukan. Tujuan UmumTaman Kanak-kanak Happy Kids

adalah Pembentukan identitas muslim sejak dini, dan tujuan khususnya

adalah sebagai berikut :148

1) Membentuk anak-anak yang cerdas

2) Melakukan pengembangan kreavifitas keterampilan anak didik dalam

mengekspresi kan dirinya didalam karya seni

3) Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang inovatif

4) Peningkatan profesionalisme tenaga guru didalam melakukan

pengelolaan Pendidikan yang member kesenangan serta memiliki potensi

yang bermutu.

d. Ruang Lingkup Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran anak usia dini berperan penting didalam membentuk

kemampuan serta perilaku dalam pembelajaran ditahap selanjutnya.

Pembelajaran juga menggambarkan hubungan dinamis diantara unsur-

148Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2020

Page 112: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

112

yang berkaitan dengan proses belajar, yakni guru, anak didik, materi,

sarana, proses serta yang mempengaruhi proses belajar hingga mengarah

menjadi kegiatan yang dilaksanakan dalam mengoordinasikan peserta didik

supaya bisa melaksanakan kegiatan pemmbelajaran.

Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat merupakan

Taman kanak-kanak yang menerapkan model pembelajaran kelompok,

yaitu pola pembelajaran yang mana diwaktu yang bersamaan, kegiatannya

dilaksanakan semua peserta didik didalam satu kelas (dengan cara

klasikal).149 Model tersebut ialah model yang pertama digunakan pada

pendidikan prasekolah, melalui sarana belajar yang umum nya dibatasi.

Model pembelajaran kelompok kebanyakan dipergunakan Taman

Kanak-kanak diKabupaten Tanjung Jabung Barat, salah satunya ialah

Taman Kanak-kanak Happy Kids. Perkembangan model pembelajaran

selalu berkembang dan bervariatif, seperti melalui kegiatan pengaman,

ialah pola pembelajaran yang mana peserta didik dibedakan jadi beberapa

kelompok, seperti biasa peserta didik dibedakan jadi 2 atau 3 (tiga)

kelompok, tiap kelompoknya melaksanakan kegiatan yang tidak sama.

Didalam sekali pertemuan, anak diharuskan menyelesai kan 2 sampai 3

kegiatan didalam kelompoknya dengan bergiliran. Jika didalam pertukaran

kelompok, ada peserta didik yang telah selesai melakukan tugas tercepat

dari teman nya, peserta didik itu bisa melanjutkan kegiatan lainnya selama

dikelompok lain ada tempat. Tetapi jika tidak ada tempatnyya, peserta didik

itu bisa bermain ditempat tertentu dalam kelasnya yang sudah dipersiapkan

guru yang dinamakan kegiatan pengaman.

Pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak meliputi kegiatan

pembukaan, inti, serta penutup. Kegiatan pembuka yang dilaksanakan

pendidik ialah usaha menyiapkan anak didik dengan cara psikis maupun

fisik dalam melaksanakan beragam aktifitas pembelajaran. Kegiatan inti

149Observasi, 16 Februari 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat

Page 113: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

113

dilaksanakan sebagai usaha belajar yang dilaksanakan pendidik pada anak

didik dengan kegiatan permainan agar peserta didik mendapatkan

langsung pengalamannya. Terakhir kegiatan penutup, dimana pendidik

mengingatkan lagi pengalaman permainan peserta didik yang sudah

dilaksanakan didalam 1 hari dan memotivasi peserta didik untuk ikut proses

belajar selanjutnya. Adapun jadwal kegiatan belajar secara umum Taman

kanak-kanak Happy Kids terlihat ditabel dibawah ini:

Tabel 6. Jadwal Kegiatan Pembelajaran Taman Kanak-Kanak Happy

Kids Tanjung Jabung Barat 2018 – 2019150

JAM/ WAKTU

SENIN SELASA RABU

07.00-07.15

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

07.15-07.30

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

07.30-08.00

Pembiasaan sikap perilaku: berbaris dan upacara

Pembiasaan sikap perilaku: Berbaris dan motorik kasar

Pembiasaan sikap perilaku: Berbaris dan motorik kasar

08.00-08.30

Pengembangan Agama : Tahfiz dan Tahsin

Pengembangan Agama : Tahfiz dan Tahsin

Pengembangan Agama : Tahfiz dan Tahsin

08.30-09.00

Kegiatan Awal / Pembuka : tanya jawab, bercakap-cakap, dan berbagi cerita mengenai tema

Kegiatan Awal / Pembuka : tanya jawab, bercakap-cakap, dan berbagi cerita mengenai tema

Kegiatan Awal / Pembuka : tanya jawab, bercakap-cakap, dan berbagi cerita mengenai tema

09.00-10.00

Kegiatan Inti : Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui bermain dengan Sudut/ Area. Dengan mengembangkan NAM dan SosEm,

Kegiatan Inti : Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui bermain dengan Sudut/ Area. Dengan mengembangkan NAM dan SosEm,

Kegiatan Inti : Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui bermain dengan Sudut/ Area. Dengan mengembangkan NAM dan SosEm,

150Dokumentasi Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat 2019

Page 114: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

114

Mengembangkn Kemampuan Dasar : Kognitif, Bahasa, Fisik Motorik Halus

Mengembangkn Kemampuan Dasar : Kognitif, Bahasa, Fisik Motorik Halus

Mengembangkn Kemampuan Dasar : Kognitif, Bahasa, Fisik Motorik Halus

10.00-10.30

Merapi kan lagi peralatan bermain yang telah dipergunakan, Berdoa serta makan Bersama

Merapi kan lagi peralatan bermain yang telah dipergunakan, Berdoa serta makan Bersama

Merapi kan lagi peralatan bermain yang telah dipergunakan, Berdoa serta makan Bersama

10.30-10.45

Bermain diluar / didalam kelas

Bermain diluar / didalam kelas

Bermain diluar / didalam kelas

10.45-11.00

Kegiatan Akhir / Penutup : bertanyajawab kegiatan 1 hari, doa dan pulang

Kegiatan Akhir / Penutup : bertanyajawab kegiatan 1 hari, doa dan pulang

Kegiatan Akhir / Penutup : bertanyajawab kegiatan 1 hari, doa dan pulang

JAM/ WAKTU

KAMIS JUMAT SABTU

07.00-07.15

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

Datang kesekolah dan mempersiapkan alat kelengkapan dan proses belajar anak

07.15-07.30

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

Menyambut kedatangan peserta didik dengan salam dan ramah

07.30-08.00

Pembiasaan sikap perilaku: Berbaris dan motorik kasar

Pembiasaan sikap perilaku: Berbaris dan motorik kasar

Pembiasaan sikap perilaku: Berbaris dan motorik kasar

08.00-08.30

Pengembangan Agama : Tahfiz dan Tahsin

Kegiatan Awal / Pembuka : Tanya Jawab, Bercakap-cakap

KegiatanAwal / Pembuka : Tanya Jawab, Bercakap-cakap

08.30-09.00

KegiatanAwal / Pembuka : Tanya Jawab, Bercakap-cakap, dan berbagi cerita mengenai tema

KegiatanInti : Pengembangan nilai agama, praktek wudhu

KegiatanInti : Pengembangan Fisik Motorik Kasar

09.00-10.00

Kegiatan Inti : Peserta diberi kesempatan untuk

Lanjutan Kegiatan Inti :

Sabtu Ceria Sabtu Bersih-bersih Sabtu Kreatif

Page 115: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

115

belajar melalui bermain dengan Sudut/ Area. Dengan mengembangkan NAM dan sosem, Mengembangkan Kemampuan Dasar : Kognitif, Bahasa, Fisik Motorik Halus

Praktek Sholat, Bacaan Sholat, Bercerita, berdoa, makanbersama Kegiatan Akhir : BertanyaJawab Kegiatan 1 hari, Berdoa dan Pulang

Sabtu Jalan-jalan Berdoa, makan Bersama Kegiatan Akhir : BertanyaJawab Kegiatan 1 Hari Berdoa dan Pulang

10.00-10.30

Merapi kan lagi peralatan bermain yang telah dipergunakan, Berdoa serta makan Bersama

10.30-10.45

Bermain diluar / didalam kelas

10.45-11.00

Kegiatan Akhir / Penutup : Tanya Jawab Kegiatan 1 hari, Doa dan Pulang

Dari tabel tersebut diketahui bahwasanya pengembangan kognitif

Taman Kanak-kanak Happy Kids dimulai mulai hari senin sampai sabtu.

Mulai hari senin sampai kamis kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

mulai jam 07.30 sampai 11.00 Wib, dan hari jum’at serta sabtu jam 07.30-

10.00 WIB di awali kegiatan Berbaris dihalaman dan membaca ikrar,

setelah itu di mulai kegiatan pembelajaran didalam kelas pukul 08.00-11.00

WIB.

B. Temuan Penelitian

1. Kompetensi pedagogik guru dalam pengembangan Kognitif_Anak

Usia Dini 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung

Jabung Barat

a. Merancang berbagai kegiatan pengembangan

Menjadi pendidik Taman Kanak-kanak merupakan keahlian dalam

bekerja_kemahiran, keahlian serta khusus yang mencapai standarnya.

Disaat ini standarnya berpacu kepada Peraturan Menteri Pendidkan dun

Page 116: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

116

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor_137 Tahun 2013 mengenai

standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Pada Permendikbud tersebut

ditegaskan bahwu pendidik pendidikan anak usia dini* ialah tenaga

profesional yang memiliki tugas melakukan perencanaan, melakukan

pembelajaran, penilaian hasil pembelajarannya, melaksanakan bimbingan,

melatih, mengasuh serta melindungi anak usia dini.

Didalam pengembangan kognitif_anak usia dini diperlukan

*seorang guru berkompetensi pedagogic dalam merancang kegiatan

pengembangan *pada anak usia dini. perencanan sangatlah penting

keberadaannya bagi pengembangan kognitif diTaman Kanak-kanak (TK),

karena perencanaan adalah pijakan dalam mencapai tujuan sehingga

dalam perencanaan pembelajaran_ditaman kanak-kanak akan

menentukan apakah anak akan diberi kesempatan terbaik untik

memperoleh kemajuan dalam perkembangan atau malah melenceng dari

program pembelajaran yang harus diterima oleh anak pada saat usianya

yang masih dini.

Sebelum mengajar, hendaknya guru memikirkan dan

merencanakan kegiatan mingguaan yang isinya berbagai

materi_perkembangan diri bahan pengembangan diri berdasarkan bidang

perkembangan yang terpadu serta terstruktur. *kegiatan mingguan ini

terbagi didalam kegiatan harian, Untuk kegiatan harian isinya penjelasan

mengenai tindakan yang hendak dilakukan para guru dihari yang

ditentukan. Didalam menyusun suatu kegiatan harian, perlu di ingat

bahwasanya melaksanakan pengembangan peserta didik harus melalui

permainan, dan menarik. Selain itu juga memungkiinkan anak untuk

melakukan-kegiatan berdasarkan kebutuhan, minat, serta kemampuannya

yang mandiri.

Sebagian guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak Happy Kids,

mempersiapkan program semester, mingguan dan harian. Mengelola

program pembelajaran meliputi peerencanaan pada jangka waaktu tertentu

yangberisi tentang yang ingin dilaksanakan*guru didalam mengajar.

Page 117: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

117

Sehingga, proses mengajar ialah usaha untuki mengira kegiatan yang ingin

dilaksanakan didalam proses belajar. Perencanaan pembelajaran dibuat

agar mengkordinasikan komponen belajar. Mengenai perencanaan

pembelajaran berikut wawancara dengan SB guru kelas B1 yang

mengatakan bahwa untuk melakukan pembelajaran di kelas, maka terlebih

dahulu harus menyiapkan beberapa hal tentang pembelajaran itu sendiri

yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran harian atau disebut RPPH. Hal itu

meliputi semester mingguan-, hari dan tanggal, kelompok, tema/ sub tema,

tingkatan mencapai pengembangan, kegiatan belajar, peralatan atau

sumber pembelajaran, menilai kegiatan proses pembelajaran.151

Dalam mensukseskan suatu kurikulum, guru Taman Kanak-kanak

mengelola program dimulai dari perencanaan belajar, dalam

mengidentiifikasi standar kompetensinya,_kompetensi mendasar, tema

kegiatan, peralatan serta sumber belajar, dan menilai. Mengenai

perencanaan pelaksanaan belajar, berikut wawancara dengan JN seorang

guru kelas B1, mengatakan bahwa untuk melakukan pembelajaran dikelas,

maka terlebih dahulu guru menyiapkan beberapa hal tentang pembelajaran

itu sendiri. Hal itu meliputi mempersiapkan standar kompetensi, kompetensi

dasar, tema pembelajaran, kegaiatan belajar, peralatan maupun sumber

belajar, dan menilai proses belajar terhadap suatu materi yang akan

diajarkan nantinya di kelas.152

Wawancara penulis dengan KS selaku kepala sekolah Taman

Kanak-kanak Happy Kids, mengatakan bahwa proses *kegiatan

pembelajaran yng dilakukan dikelas B. maka setiap guru wajib membuat

rencana_pelaksanaan pembelajarann harian (RPPH), hal ini dikarenakan

adanya keinginan bersama untuk membangun Taman Kanak-kanak ini

menjadi yang lebih baik, serta upayanya yaitu menciptakan lulusan darii

lembaga pendidikan menjaidi lebih baik. Hal itu bisa9terwujud, dikarenakan

151Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Merancang-Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini. 152Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Jainainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Merancang-Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini.

Page 118: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

118

pendidik membentuk perencanaan kegiatan anak secara terstruktur

maupun berkelanjutan didalam pengembangan kognitifnya sendirii.153

Tujuan membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran untuk

memberi arah pada pengembangan kognitif anak usia dini. Tanpa

perencanaan guru tidak bisa melakukan pengembangan kognitif dengan

baik. Guru tidak memiliki gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai. Guru

juga tidak bisa menentukan arah dan cara yang dipakai dalam mencapai

tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya akan menjadi membingungkan.

Oleh karena itu perencanaan juga harus disusun secara jelas.

Hasil pengamatan peneliti di Taman Kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat, ketika guru melakukan pengembangan kognitif tidak

mengacuu pada rencana pembelajaran_harian (RPPH) yang telah dibuat.

Terlihat guru melakukan pengembangan kognitif ‘menggunakan buku-buku

bergmbaar yang telah disediakan” oleh pihak sekolah, padahal di dalam

rencana kegiatan peserta didik tidak tertera mengenai buku-buku yang

diajarkan tersebut.154

Wawancara dengan salah seorag guru kelas B1 Taman Kanak-

kanak Happy Kids mengatakan, dalam melakukan pengembangan kognitif

biasanya anak-anak saya berikan tugas kegiatan sesuai dengan perintah

yang ada didalam buku. Biasanya isi dari buku tersebut mengidentifikasi

gambar, mewarnai gambar, menebalkan huruf, menghitung gambar dan

lain-lain. Buku-buku tersebut telah disediakan oleh sekolah, setiap anak

wajib memiliki buku-buku tersebut agar guru tidak kesulitan melakukan

proses pembelajaran. Pada semester ganjil, buku-buku yang digunakan

sebanyak 7 buah buku, dan pada semester genap, buku yang digunakan

sebanyak 8 buah buku sebagai sumber utama untuk anak belajar.155

153Kepala Sekolah Taman-Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020, Merancang Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini. 154Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat. 155Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, ‘Merancang Kegiatan_Pengembangan Anak usia Dini.

Page 119: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

119

Lebih dalam lagi peneliti menanyakan tentang rencana pelaksnaan

pembelajarran harian yang”dibuat oleh guru’, wawancara dengan SB salah

seorang guru kelas B1 mengatakan, rencana kegiatan pembelajaran yang

telah kami tulis di dalam buku agenda yang besar menjadi acuan dalam

melakukan pengembangan kognitif menggunakan pendekatan tematik,

tetapi kami para guru di Taman Kanak-kanak Happy Kids mengajar

menggunakan buku yang telah disediakan, dan buku-buku tersebut tidak

sesuai dengan tema yang telah kami rencanakan, sehingga pelaksanaan

pengembangan kognitif berbeda dengan rencana pembelajaran yang telah

kami buat.156

Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran dengan cara menyalin

punya teman, baik dalam perencanaan, pelaksaan, maupun evaluasi.8guru

harus slalu membuat dan melihat proses stiap mau melakukan_kegiatan

pembelajaran, harus selalu di ingat mengajar tanpa proses ialah jalan pintas

serta prilaku yang membahayakan, bagi pengembangan anak serta

member ancaman terhadap kenyamanannya.

Wawancara dengan JN, guru kelas B1 diTaman Kanak-kanak

Happy Kids. Ketika ditanya mengenai cara memnbuat rencana

pelaksanaan-pembelajaran harian (RPPH), mengatakan Setiap pendidik

diTaman kanak-kanak Happy Kids diwajibkan memiliki dan membuat

Rencana pelaksanaan pembelajaran’’harian (RPPH) oleh kepala sekolah.

Terkadang saya hanya menyalin Rencana pelaksanaan pembelajaran

harian yang dibentuk oleh ibu SB atau ibu JN, kemudian saya tinggal

mengganti nama saya dan nama kelas yang saya pegang.157

Lebih lanjut SB guru kelas B1 diTaman Kanak-kanak Happy Kids,

ketika peneliti menanyakan tentang cara membentuk rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH), mengatakan, saya biasanya membuka

google untuk mencari rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH),

156Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Merancang-Kegiatan Pengembangan”Anak usia Dini. 157Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Merancang ‘Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini.

Page 120: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

120

yang sesuuai terhadap model belajar diTaman Kanak-kanak0Happy Kids

yakni model kelompok atau klasik, di google banyak sekali bisa kita

temukan berbagai macam rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH). Namun saya tetap harus mencari yang sesuai terhadap model

belajar diTaman Kanak-kanak Happy Kids yakni model kelompok.158

7Perencanaan kegiatan pembelajaraan sangatlah menolong guru

didalam pengarahan maupun pengoptimalan proses pembelajaran dengan

cara bermain peserta didik, agar dapat meningkatkan perkembangan anak

dengan optimal. Melihat pentingnya serta manfaatnya merencanakan

proses belajar sehingga guru perlu mengenali, belajar dan menggunakan

perencanaan proses pembelajaran sebelum melaksanakan proses

pembelajaran.

Kompetensi pedagogik guru salah satu indikatornya adalah guru

mampu membuat rancangan proses perkembangan anak usia dini. Dalam

pengembangan kognitif anak usia dini sangat diperlukan seorang guru yang

mampu merancang kegitan pengembangan anak usia dini dengan baik.

Permasalahan yang terjadi adalah dari beberapa hal yang menunjukkan

mengenai kompetensi pedagogik seorang guru adalah masalah

perencanaan pembelajaran yang belum dibuat oleh guru itu sendiri

dikarenakan guru belum memahami cara membuat rencana kegiatan

tersebut dan lemahnya semangat belajar guru.

Berdasarkan observasi peneliti, sebagian guru masih ada yang

belum maksimal membuat perencanaan pembelajaran untuk menunjang

perkembangan kognitif anak usia dini. Sebagian guru juga membuat

rencana kegiatan pembelajaran dengan cara menyalin milik guru lainnya,

bahkan guru menjadikan rencana kegiatan hariah (RPPH) sebagai syarat

perlengkapan mengajar tetapi tidak dilaksanakan sebagai bahan acuan

dalam mengajar. Setiap guru mempunyai RPPH untuk dijadikan pedoman

dalam mengajar )supaya peroses belajar mengajar terarah dan supaya

158Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Merancang Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini.

Page 121: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

121

tujuan pembelajaran tercapai,* Namun di Taman Kanak-kanak Happy Kids

Tanjung Jabung Barat guru mempunyai RPPH tetapi tidak digunakan dalam

proses pembelajaran.159

Mengenai sebagian guru di Taman Kanak-kanak Happy Kids lebih

memilih cara praktis untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

harian (RPPH), dengan cara menyalin milik teman sesama guru kelas B.

Berikut wawancara dengan SB salah seorang guru kelas B Taman Kanak-

kanak Happy Kids mengatakan, saya membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH) melihat milik ibu JN, karena Tema setiap

minggunya sama, jadi saya samakan saja, antara rencana^pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH) dikelas saya dengana(RPPH) kelas ibu JN.160

b. Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak

Happy Kids

Berdasarkan Permendikbudd137 Tahun 2014 mengenai standar

nasional pendidikan anak usia dini bahwas penilaian belajar anak usia dini

dilaksanakan oleh guru PAUD dengan penerapan prinsip menilai. Prinsip

dalam pembelajaran tersebut, ialah membimbing,, memiliki

kesinambungan,-obyektif, akuntabel, transparan, terstruktur, utuh, serta

mempunyai makna.#.

“Penilaian pada pendidikaan anak usia dini dilakukan ketika peserta

didik melaksanakan berbagai tindakan. Dari peserta didik tiba, berbaris, ikut

kegiatan belajar, melakukan cuci tangan, makan bekal, istirahat atau

permainan bebas, hingga mereka pulang. Penilaian tersebut dilaksanakan

dengan_alami, baik atas keadaan nyata yang timbul berdasarkan sikap

peserta didik dalam tiap kegiatan ataupun hasil kegiatan itu.

Hasil pengamatan peneliti di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala

Tungkal bahwa ketika anak datang, guru menyambut anak dengan

159Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat. 160Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, penilaian Anak Usia Dini.

Page 122: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

122

senyuman dan sapaan manis sembari bersalaman dan mempersilahkan

anak bermain secara bebas sambil menunggu teman lainnya datang. Hal

itu dilakukan hingga semua anak berkumpul di halaman TK. Setelah semua

anak berkumpul, guru menginstruksikan agar anak berbaris dengan rapi

untuk memulai kegiatan pembukaan.161

Begitu pula, hasil wawancara terhadap guru kelas kelompok B1,

bahwa diTaman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal selalu memulai

kegiatan dengan berbaris di halaman sambil melakukan beberapa kegiatan

ringan sebagai pemanasan atau kegiatan pembuka sebelum masuk kelas.

Pemanasan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan anak secara fisik dan

psikis agar siap mengikuti pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan biasanya

bernyanyi sambil menggerak-gerakkan anggota badan.162

Kegiataan pembelajaran dalm pendidikan_anak usia dini diatur guna

membolehkan peserta didik bermain. Tiap tindakan diharuskan

menggambarkan jiwanya bermain, yakni kesenangan, merdeka, serta

demokratis. Sehingga tiap permainan yang diajarkan perlu diberikan

muatan pendidikan agar peserta didik bisa sambil melakukan kegiatan

pembelajaran. Maka guru PAUD haruslah berkreatif memandang potensi

dilingkungannya serta melakukan desain proses belajar yang memberi

kesenangan.

Pengamatan peneliti di lapangan, mendapati bahwa kegiatan

pembelajarann di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal sudah

mencerminkan jiwa bermain. Sehingga anak yang mengikuti kegiatan

tersebut merasa gembira, meskipun sesungguhnya mereka sedang belajar.

Kegembiraan tersebut menggambarkan bahwa anak terlibat dalam

kegiatan pembelajaran.163

161Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019. 162Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Sari

Banun, Wawancara, 17 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini. 163Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019.

Page 123: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

123

Hasil wawancara bersama SB guru di Taman Kanak-kanak Happy

Kids Kuala Tungkal bahwa hasil penilaian yang guru lakukan terhadap

anak, selalu guru jadikan pedoman untuk mengkaji ulang yang berkaitan

dengan kegiatan pembelajaran. Terutama dalam pembuatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Guru juga selalu mengamati

anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, jika pembelajaran hari ini

kurang menarik bagi anak, maka keesokan harinya guru berusaha untuk

membuat yang berbeda dari hari ini”.164

Terkait dengan hasil wawancara diatas, peneliti melakukan

observasi. Hasil pengamatan peneliti yang dilaksanakan diTaman Kanak-

kanak Happy Kids Kuala Tungkal bahwa guru belum terlihat melaksanakan

penilaian. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru terlihat sibuk

menyiapkan lembar kerja dari area pembelajaran yang satu kearea

pembelajaran lainnya. Terkadang, guru juga terlihat sibuk membantu

peserta didik yang tidak bisa mengerjakan tugasnya berdasarkan apa yang

disampaikan pada area pembelajaran tertentu .165

Penilaian ialah proses yangg diintegrasikan terhadap aktifitas

pendidik didalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Menurut Dewi Fitri

bahwa penilaian_bagi anak usia dini, tempat serta waktunya dilaksanakan

berdasarkan waktu kegiatan melaksanakan program tersebut.166

Penilaian=itu dilaksanakan dengan cara alami, yakni ketika peserta didik

bermain, membuat gambar ataupun karyanya.167

Untuk memastikan keabsahan data, peneliti mengadakan

wawancara kepada guru pendamping Taman Kanak-kanak Happy Kids

Kuala Tungkal bahwa guru melakukan penilaian terhadap lembar kerja

164Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, sari

banun, Wawancara, 17 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini. 165Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019. 166Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak .......Op. Cit., hlm. 64. 167Rohita dan Nurfadilah, pelaksanaan penilaian pembelajaran.......Op. Cit., hlm. 60.

Page 124: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

124

anak. Setelah anak menyelesaikan tugasnya, guru akan meminta lembar

kerja tersebut dan mengumpulkannya menjadi satu.168

Hasil pengamatan peneliti di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala

Tungkal bahwa lembar kerja yang dikumpulkan guru, kemudian disimpan

dalam lemari TK setelah guru mempersilahkan anak untuk istirahat sambil

makan bekal bagii anak yang membawa0bekal. Dan bagi anak yang tidak

membawa bekal, maka guru mempersilahkan anak tersebut untuk bermain

di halaman TK dan melarang untuk bermain di luar halaman TK.169

Terkait fenomena diatas, untuk menguji keabsahan data peneliti

mengadakan wawancara bersama Kepala Taman Kanak-kanak Happy

Kids Kuala Tungkal bahwa lembar kerja yang guru kumpulkan itu menjadi

penilaian bagi guru untuk membuat laporan diakhir semester. Selain itu,

guru juga selalu melakukan pengamatan terhadap anak mengenai

perkembangan belajarnya. Dan saya juga yakin, pasti guru sudah hapal

masing-masing perkembangan anak didiknya. Karena memang guru yang

selalu bersama anak dalam setiap harinya.170

Penilaian yang guru lakukan tidak sesuai dengan prinsip penilaian itu

sendiri, dimana hasil penilaian diharapkaan dapat memberikan feedback

bagi anak untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Dan bagi guru bisa

di gunakan dalam pengkajian kembali rangsangan pendidikan yang

disampaikan, salah satunya metode maupun media dalam belajar, proses

ataupun hubungan bersama peserta didik, perencanaan belajar, dan

lainnya. Maka penilaian ialah proses yang diintegrasikan terhadap aktifitas

guru didalam pelaksanaan kegiatan belajar.*.

Ketika penilaian yang dilakukan guru hanya sebatas pengamatan

tanpa menggunakan lembar observasi. Maka sulit bagi pendidik tahu

tingkatan pelaksanaan program serta keberhasilan peserta didik dalam

168Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 169Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019. 170Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini

Page 125: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

125

pencapaian kemampuan yang diinginkan. Sehingga tidak ada tolak ukur

bagi guru untuk memperbaiki perencanaan kegiatan pembelajaran

berikutnya.

Guru melakukan penilaian belajar terhadap anak usia_dini secara

berkesinambungan, maksudnya ialah proses penilaian dilakukan secara

terencana, bertahap, dan selalu mempergunakan metode maupun

peralatan penilaian yang benar. Hal itu dilakukan agar mendapat cerminan

dari proses tumbuh kembang peserta didik. Kemudian_hasilnya tersebut

dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan program belajar

sehingga peserta didik bisa mencapai tingkatan pengembangan tertinggi.171

Hasil wawancara bersama guru di Taman Kanak-kanak Happy Kids

Kuala Tungkal bahwa penilaian pembelajaran sudah terencana di dalam

RPPH. Guru juga selalu membawa RPPH ketika melaksanakan

pembelajaran sebagai acuan agar pembelajaran yang diberikan tidak

keluar dari apa yang direncanakan. Dan penilaian guru terhadap anak juga

berdasarkan yang ada dalam RPPH.

*Hasil pengamatan peneliti dilapangan, juga menemukan bahwa

penilaian pembelajaran sudah terencana di dalam RPPH. Yang mana

RPPH tersebut selalu dibawa oleh guru setiap kali melaksanakan

pembelajaran. Namun untuk pelaksanaannya, guru belum terlihat

melakukan penilaian karena belum adanya alat penilaian ataupun catatan-

catatan mengenai informasi sikap, pengetahuan dan keterampilan anak

sebagai bukti bahwa guru telah melaksanakan penilaian.172

Untuk memastikan keabsahan data mengenai fenomena belum

adanya alat penilaian yang membuktikan bahwa guru sudah melakukan

penilaian, peneliti melaksanakan wawancara bersama guru kelas B1

diTaman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal bahwa penilaian yang

guru lakukan memang tidak menggunakan alat penilaian. Guru sekedar

mengamati anak. Dan pengamatan itu menjadi penilaian bagi guru apakah

171Kemendikbud, Penilaian dalam Pembelajaran .hlm. 19. 172Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019

Page 126: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

126

anak sudah mencapai target apa belum, sebagaimana yang sudah

direncanakan dalam RPPH.173

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh kepala Taman Kanak-

kanak Happy Kids Kuala Tungkal saat ditemui di ruangannya, bahwa guru

belum mempunyai alat penilaian. Dan untuk teknis penilaian pembelajaran

anak, kepala lembaga memberikan wewenang sepenuhnya kepada para

guru. Karena gurulah yang selalu bersama anak, jadi merupakan hal yang

wajar jikalau guru hapal mengenai masing-masing anak didiknya. Sebab

guru merasa hapal, sehingga guru tidak perlu mencatatnya kembali.174

Sebagaimana definisi penilaian menurut Mulyasa bahwa penilaian

dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan bukti terpercaya, teliti serta

konsisten.175 Tujuan penilaian guru harus dibuktikan dengan bukti-bukti

yang autentik agar hasilnya bisa diakses secara terbuka bagi orangtua serta

seluruh pihak yang berkepentingan secara langsung tanpa ada yang

disembunyikan.

Berhubungan dengan alat penilaian di Taman Kanak-kanak Happy

Kids Kuala Tungkal, guru kelas memberikan penjelasan saat ditemui di

ruangannya ketika jam istirahat, guru menjelaskan bahwa pada semester

ganjil lalu, guru menggunakan alat penilaian, yaitu berupa: ceklis, catatan

anekdot dan hasil karya. Pada waktu itu, guru mengisinya ketika anak

sudah pulang. Apa yang diamati selama pembelajaran, itulah yang akan

dituangkan dalam alat penilaian. Namun untuk semester ini, guru belum

menggunakan itu karena belum ada disediakan dari sekolah. 176

Untuk menguji kebenaran data, peneliti mengadakan wawancara

bersama kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal bahwa

173Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini. 174Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 175Mulyasa, Manajemen PAUD.......Op. Cit., hlm. 195. 176Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini

Page 127: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

127

memang benar pada semester lalu penilaian guru *mempergunakan ceklis,

pencatatan anekdot, serta hasil karyanya. Kemarin dari TK yang

membuatkan itu semua. Untuk sekarang ini, belum sempat dibuatkan

karena beberapa faktor. Insyaallah dengan segera akan diadakan kembali.

Supaya penilaian yang guru lakukan itu terbukti.177

Menurut Een dalam safitri terdapat beberapa alat penilaian yang bisa

mengungkapkan beberapa kemampuan aspek tertentu tetapi tidak bisa

digunakan untuk aspek lainnya.178

Penilaian pembelajaran anak usia dini yang didasarkan pada

indikator capaian perkembangan anak harus mempergunakan prinsip

objektivitas,_berarti disesuaikan deengan keadaan. Sehingga, pendidik

diinginkan mampu memisah diantara kenyataan dan dugaan berupa

memberi panggilan khusus pada peserta didik atau hal-hal subyektif

lainnya.

Hasil wawancara bersama guru diTaman Kanak-kanak Happy Kids

Kuala Tungkal bahwa penilaian guru tidak pernah dicampuri unsur-unsur

apapun. Murni dari hasil pengamatan selama berkegiatan dan hasil yang

telah dibuat anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Semuanya

berdasarkan apa adanya. Guru yang selalu bersama anak pasti tahu

mengenai sikap sehari-hari, pengetahuan, dan juga keterampilan yang

dihasilkan. Itu semua guru nilai tanpa unsur pilih kasih dan lain-lainnya”.179

Pelaksanaan penilaian tujuan utamanya adalah untuk mengetahui

hasil dari kegiatan belajar anak. Hasil belajar tersebut digunakan untuk

merancang kembali pelajaran yanq akan dilakukan hari berikutnya. Oleh

karena itu, penilaian harus selalu dilakukan untuk mendapatkan informasi-

informasi yang berbeda dalam setiap harinya agar rancangan pembelajaran

177Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 178Umi Safitri dkk, Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar....Op. Cit., hlm. 2. 179Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini

Page 128: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

128

dihari berikutnya lebih bervariatif dan inovatif. Hal ini sebagaimana

pendapat Al Tabany bahwa+penilaian iyalah upaya pengumpulan serta

penafsiran beberapa informasi yang terstruktur, berkala,

berkesinambungan, keseluruhan mengenai pengembangan anak yang

tercapai dengan belajar.180

Untuk memastikan keaslian data mengenai guru melaksanakan

penilaian, peneliti mengadakan wawancara kepada guru pendamping di

Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal bahwa pengamatan guru

itu merupakan penilaian. Kemudian hasil kegiatan anak setelah mengikuti

pembelajaran itu juga penilaian. Guru selalu mengumpulkan hasil kegiatan

anak dalam tiap harinya. Meskipun, kadang-kadang sebagian dari hasil

karya anak ditempel di dinding kelas sebagai hiasan. Namun sebelum

ditempel, guru memerintahkan kepada anak untuk memberi nama pada

hasil karyanya. Jadi walaupun ditempel, guru tetap bisa kasih nilai.181

Hasil pengamatan peneliti di lapangan, bahwa guru Taman Kanak-

kanak Happy Kids Kuala Tungkal memang selalu mengumpulkan hasil

belajar anak dan menyimpannya dalam sebuah lemari sebelum hasil karya

tersebut diamati dan diukur tingkat perkembangan yang membuat karya

tersebut. Hingga anak pulang dan sampai keesokan harinya karya tersebut

tidak di amati kembali oleh guru, sebagai upaya untuk mendapatkan

informasi mengenai perkembangan anak melalui hasil karya.182

“melaksanakan pengamatan pendidik harusnya mencatat yang

menjadi bukti serta mengingatkan semua hal yang diamati. *hal iini perlu

dilaksanakan sebab terbatasnya kemampuan dalam mengingatkan lagi

sesuatu yang sudah berlangsung disepanjang hari dengan peserta didik.

Kemudian tepat serta cepatnya dokumentasi sangatlah mempengaruhi

180Trianto *Ibnu Badar Al Tabany, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik

(Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 213. 181Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 182Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019

Page 129: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

129

ketelitian terhadap kegiatan hasil penilaian. Maka guru harusnya

mempunyai berbagai strategi dalam mendokumentasikan.

Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas kelompok B1 diTaman

Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal bahwa guru selalu mengamati

perkembangan anak ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Terlebih saat

anak aktif dalam menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan guru ketika

kegiatan belajar berlangsung. Namun guru memang belum

mendokumentasikan pengamatan yang dilakukan, guru hanya sebatas

menghapal siapa saja yang mengalami perkembangan.183

Penjelasan serupa dari kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids

Kuala Tungkal bahwa sesungguhnya guru selalu melakukan pengamatan

perkembangan anak. Hanya saja guru belum mempunyai cara yang tepat

dalam mendokumentasikan hasil penilaian tersebut. Saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, guru disibukkan dengan mendampingi anak

dan terkadang menyiapkan media pembelajaran. Sehingga tidak sempat

mencatat atau mendokumentasikan hasil pengamatannya. Kemudian

setelah anak pulang, guru juga mungkin sudah merasa lelah, sehingga ingin

segera pulang kerumah, begitu seterusnya. Namun saya yakin bahwa guru

mampu memberikan penilaian terhadap ketercapaian perkembangan

anak.184

Salah satu tujuan guru mendokumentasikan hasil penilaian

pembelajaran adalah agar guru dengan mudah menganalisis agar tahu

pencapaian kemampuan peserta didik, apa kah ada dalam kemampuan

Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai

Harapan (BSH), atau Berkembang Sangat Baik (BSB). Sesuai hasil

pengamatan peneliti diTaman Kanak-kanak Happy Kids Kuala Tungkal

183Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 184Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini

Page 130: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

130

bahwa guru belum menerapkan skala pengembangan anak usia dini

didalam penilaiannya. Sehingga memungkinkan pendidik akan kesulitan

dalam menganalisis aspek-aspek perkembangan anak berdasarkan skala

perkembangan.185

Skala perkembangan tersebut digunakan untuk mengukur

ketercapaian aspek perkembangan anak, kiranya anak berada pada skala

yang mana. Sehingga penilaian yang dilakukan guru harus meliputi seluruh

aspek tumbuh kembang peserta didik baik prilaku, pengetahuan ataupun

keterampilannya. Sehingga diketahuilah status pertumbuhan dan

pengembangan peserta didik keseluruhan. Sebagaimana yang terdapat

dalam prinsip penilaian.

Selain itu, hasil penilaian yang dilakukan guru PAUD harus

bermakna atau memiliki arti, serta dapat memberi informasi yang berguna

terhadap peserta didik, orang tua, guru, serta pihak lainnya. Hasil penilaian

juga bukan hanya dokumen yang perlu diselesaikan tepat waktu.

*Dengan demikian, hasil penilaian haruslah mampu memberi

gambaran tentang peserta didik secara tepat, agar orang tua ataupun pihak

lainnya yang mempergunakan bisa mengerti. Seperti, pada saat hasil

penilaian mempergunakan kategori, misalnya mulai berkembang,

berkembang ataupun berkembang sangat baik, sehingga 3 kategori itu

haruslah memiliki kejelasan makna. Sehingga, indikator yang dipergunakan

haruslah operasional, dan diberi penjelasan secara benar kepada yang

menggunakan hasil penilaian. Jika hasil penilaiannya tidak memilki makna,

Cuma berbentuk dokumen yang disimpan rapi didalam lemari arsip,

sementara hasil penilaian sebenarnya ialah “sepenggalan pencatatan hidup

peserta didik”.

Hasil wawancara peneliti bersama guru Taman Kanak-kanak Happy

Kids Kuala Tungkal bahwa guru selalu berusaha memberikan kegiatan

185Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019

Page 131: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

131

pembelajaran yang memiliki arti bagi kehidupan anak. Dengan harapan,

kegiatan-kegiatan yang diberikan dapat menggambarkan tentang kemajuan

perkembangan dan pembelajaran anak. Sehingga hasil penilaiannya pun

dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.186

Terkait kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak Happy Kids

Kuala Tungkal, pengamatan peneliti pada saat kegiatan inti, mendapati

bahwa guru memberikan kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda pada

setiap area pembelajaran. Guru memberikan kegiatan pembelajaran

berdasarkan tema pembelajaran yang telah dibahas sebelumnya pada

kegiatan pembukaan, yaitu rekreasi/tempat-tempat rekreasi. Setiap anak

diberikan kesempatan untuk memilih area pembelajaran yang diminati.

Namun setelah selesai kegiatan dalam satu area, anak akan di rolling

secara bergantian untuk mengikuti kegiatan di area lainnya. Pada area

bahasa, kegiatannya menulis nama tempat-tempat rekreasi dan menempel

huruf nama beberapa binatang. Pada area seni, kegiatannya mewarnai

binatang dan bernyanyi kebun binatang. Pada area berhitung, kegiatannya

melakukan penjumlahan. Pada area balok, kegiatannya anak bebas

berekspresi dengan menggunakan balok-balok tersebut.187

Hasil pengamatan peneliti di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala

Tungkal bahwa banyaknya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan,

namun guru belum juga terlihat melakukan penilaian selain mengumpulkan

lembar kerja anak setelah selesai pembelajaran. Dan lembar kerja itu pun

hanya disimpan dalam lemari TK, ditinggalkan begitu saja tanpa

memberikan penilaian. Dan kemudian guru mendampingi kegiatan bermain

anak saat jam istirahat sebelum pulang. Setelah semua anak pulang, guru

pun menyegerakan diri untuk pulang. Tanpa mengecek kembali lembar

186Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Penilaian Anak usia Dini 187Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019

Page 132: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

132

kerja anak yang tersimpan dalam lemari untuk mendapatkan informasi

ketercapaian kegiatan pembelajaran hari itu.188

Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan_diatas,

kesimppulannya bahwasanya penilaian belajar anak usia dini yang

dilakukan oleh guru PAUD di Taman Kanak-kanak Happy Kids Kuala

Tungkal belum berdasarkan aspek penilaian dalam pendidikan anak usia

dini. Karena penilaiannya belum terbukti terlaksana secara sistematis,

berkesinambungan, akuntabel dan terintegrasi bersamaan dengan

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dan hasil penilaiannya juga belum

bisa dikatakan mendidik, autentik, objektif, transparan, dan menyeluruh.

Sebab belum ada bukti secara dokumentasi

1. Faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi Pedagogik guru

dalam pengembangan Kognitif_anak usia dini 5-6 tahun di taman

kanak-kanak’ Happy Kids Tanjung Jabung Barat

Setiap suatu kebijakan yang dilaksanakan apabila kurang optimal,

tentu ada beberapa faktor penyebabnya, begitu juga mengenai kompetensi

pedagogic guru Didalam perkembangan kognitif’anak usia dini, belum

sepenuhnya bejalan sempurna sebagaimana yang di inginkan. dalam

kenyataannya, terdapat beberapa penyebab rendahnya kompetensi

pedagogic guru didalam perkembangan kognitif anak usia dini.

hasil temuan dilapangan, faktor yang menyebabkan rendahnya

kompetensi pedagogic guru dalam pengembangan kognitif “anak usia dini

5 sampai 6 tahun diTaman Kanak-kanak Happy Kids adalah :

a. Faktor Latar Belakang Pendidikan Guru

Permasalahan yang terjadi adalah dari beberapa hal yang

menunjukkan mengenai kompetensi Pedagogik guru adalah masalah

latar_belakang pendidikan guru itu sendiri. Pendidik anak usia dini

diharuskan berlatar belakang keilmuan pendidikan anak usia dini atau

188Observasi peneliti di TK Happy Kids, tanggal 02 September 2019

Page 133: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

133

psikologi perkembangan, agar mempunyai keahlian akademik maupun

intelektual. Harusnya_pendidik mempunyai kesamaan diantara

latarbelakang keilmuannya terhadap subyek yang ia bina. Kemudian

pendidik mempunyai pengetahuan serta pengalaman didalam

menyelenggarakan kegiatan belajar. Secara nyata dua hal ini bisa

disertakan dengan ijazah keahliannya dalam pengajaran (akta mengajar)

yang diperoleh dari lembaga yang terakreditasi dari pemerintah.

Kualifikasi akademik pendidik atau guru pendidikan anak usia dini

sesuai aturan yang telah ditetapkan didalam Permendikbud nomor 137

tahun 2013 yakni sebagai berikut:

1. Mempunyai_ijazah Diploma empat (D-IV) ataupun sarjana (S-1) didalam

bidang pendidikan anak usia dini didapat daripada program studi yang

diakreditasi.

2. Mempunyai“ijazah diploma empat (D-IV) ataupun sarjana (S-1)

kependidikan lainnya yang berkaitan ataupun psikologi yang

mempunyai sertifikat pendidikan profesi guru (PPG) PAUD dari

perguruan tinggi yang diakreditasi.

Berdasarkan deskripsi diatas, * Secara_kualifikasi akademik tidak

terdapat perbedaan diantara guru PAUD dan guru SD, SMP, ataupun SMA.

Sehingga tuntutan kualifikasi akademik S1 terhadap guru PAUD sudah

menyajarkan kedudukan mereka sebagai guru profesional terhadap guru

lain. *ijazaah S1 yang ada pada guru PAUD mempresentasikan ataupun

setidaknya sebagai legalitas formal bahwasanya pendidik PAUD sudah

ahli, mahir, serta cakap dengan terpenuhinya standarisasi pendidikan anak

usia dini.

KS selaku kepala sekolah mengatakan bahwa guru

pendidikan_anak usia dini yang mengajar diTaman Kanak-kanak Happy

Kids, berlatarbelakang pendidikan_yang tidak sama, tidak semua guru

berpendidikan anak usia dini (PAUD) yakni terdapat Strata Satu (S1) dari

berbagai disiplin ilmu, antara lain ada guru yang lulusan dari Pendidikan

Page 134: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

134

Agama Islam (PAI), dan terdapat pula alumni dari Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas (SLTA) sederajat.189

Ketika peneliti melakukan observasi, peneliti memang menemukan

guru Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat yang

kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan pendidikan anak usia dini,

belum mempunyai sertifikat pendidik anak usia dini, dan guru mengajar

hanya menggunakan buku kegiatan anak saja sebagai sumber

pembelajaran, sehingga bisa dikatakan belum terpenuhinya salah satu

indikatur sebagai guru yang memiliki kompetensi pedagogik.190

Kompetensi guru didalam melakukan kegiatan pembelajaran bisa

dilihat dari bagaimana guru tersebut melakukan proses pembelajaran, jika

hanya menggunakan buku kegiatan anak saja dalam melaksanakan proses

pembelajaran, maka bisa dikatakan bahwa guru tersebut belum memenuhi

standar sebagai seorang guru yang berkompetensi pedagogik, karena

salah satu indikator guru yang memiliki kompetensi pedagogic dalam

melakukan pengembangan kognitif harus menggunakan setertegi dan

sarana belajar yang berkaitan terhadap tema yang dijelaskan kepada

peserta didik.

Wawancara dengan SB guru kelas B1, ketika ditanya tentang latar

belakang pendidikannya, beliau mengatakan, saya mulai mengajar di

Taman Kanak-kanak Happy Kids sejak Tahun 2016. Pada saat tahun

pertama dan kedua mengajar, saya dipercaya mengajar anak-anak kelas

A, sedangkan pada tahun ini saya diamanahkan untuk mengajar di kelas

B1. Saya alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kuala Tungkal,

dan di tahun 2017 saya baru bisa *melanjutkan pendidikan kesalah satu

perguruan tinggi satu perguruan tinggi yakni di stai An-Nadwah_Kuala

Tungkal Tanjung Jabung Barat.191

189Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

sari, Wawancara, 19 Februari 2020 Latar Belakang Pendidikan Guru. 190Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat. 191Guru Kelas B3 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Sari

Banun, Wawancara, 17 Februari 2020, Latar Belakang Pendidikan Guru.

Page 135: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

135

Untuk memahami prinsip bermain seraya belajar yang dapat

mengembangkan kognitif anak usia dini, maka seorang guru harus

mengajar sesuai dengan bidang yang dikuasai dan memiliki_latar belakang

pendidikan yang disesuaikan terhadap pendidikan anak usia dini. Ketika ia

mengajar anak usia dini, maka guru tersebut harus berlatarbelakang

pendidikan keguruan pendidikan anak usia dini ataupun psikologi serta

Bimbingan Konseling, agar pendidik yang bersangkutan mudah melakukan

proses pembelajaran, sehingga bisa melakukan pengembangan kognitif

anak usia dini yang baik.

Wawancara dengan JN salah seorang guru kelas B diTaman

Kanak-kanak Happy Kids menuturkan bahwa guru diTaman Kanak-kanak

Happy Kids Tanjung Jabung Barat ini hanya ibu KS yang sarjana

pendidikan anak usia dini. Guru lainnya berlatarbelakang pendidikan yang

tidak sama, terdapat guru berPendidikan Agama Islam (PAI), ada yang

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), dan ada pula yang alumni SMA,

sedangkan saya sendiri mulai melanjutkan studi mengambil jurusan guru

pendidikan Agama Islam (PAI) An-Nadwah Kuala Tungkal.192

Hasil observasi di lapangan, sebagian pendidik yang mengajar

diTaman Kanak-kanak Happy Kids belum sesuai dengan bidang

keprofesionalan.193 latarbelakang pendidikan yang bukan dari pendidikan

anak usia dini, sehingga akan mengakibatkan guru kesulitan didalam

perencanaan serta pelaksanaan proses belajar. Karena prinsip

pembelajaran anak usia dini yang berbeda dengan prinsip belajar SD, SMP,

maupun SMA. Seperti salah satu prinsip pembelajarannya, yakni prinsip

belajar seraya bermain.

b. Faktor Anggapan Tuntutan Administrasi

Dalam program pendidikan anak usia dini (PAUD)

perencanaan_pembelajaran ialah tahap utama yang terpenting dalam

192Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat,Janainah

Wawancara, 18 Februari 2020, Latar Belakang Pendidikan Guru. 193Observasi, 23 Februari 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat.

Page 136: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

136

memberi arahan yang sesuai didalam melaksanakan kegiatan belajar, dan

perencananaan belajar diatur guna memberi panduan didalam penyiapan

proses belajar yang disesuaikan terhadap kompetensi peserta didik.

Menyusun perencanaan proses belajar haruslah sesuai pada tahapan

pengembangan dan prinsip pembelajaran anak usia dini.

Perencanaan pelaksaan pembelajaran sangat perlu dibuat oleh

para pendidik Taman Kanak-kanak, sesuai dengan tujuan_yaitu agara

pelaksanaan pembelajran berlangsung secara evektif serta efisien. Setiap

kegiatan pembelajaran haruslah disusun matang agar berjalan sesuai

dengan tujuan yang di inginkan. Sebelum pembelajaran berlangsung harus

ada perencanaan yang jelas sehingga alur pembelajaran menjadi terarah.

Namun berdasarkan hasil pengamatan peneliti, yang menjadi masalah

mengenai rencana kegiatan pembelajaran ini, bagi sebagian pendidik di

Taman kanak Happy Kids dianggap hanya sebatas perlengkapan

administrasi, dan dalam kegiatan pembelajaran tidak memiliki esensi yang

tinggi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sampai detik ini masih

dipahami sebagai formalitas dalam dunia pendidikan saja. Rencana

pelaksanan pembelajaran dipandang sebagai tuntutan administrasi yang

harus dipenuhi oleh guru sebagai persyaratan akademik, bukan sebagai

bahan landasan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai nantinya. Padahal

rencana pembelajaran merupakan pedoman dalam kegiatan

pengembangan kognitif dan nantinya juga menjadi bahan evaluasi guru

atas kegiatan pembelajaran yang sudah dijalani, apakah tujuan belajar telah

tercapai sepenuhnya atau sebaliknya secara efektif dan efisien.

* Hasil pengamatan yang dilakukan, sebagian guru kelas B

diTaman Kanak-kanak Happy Kids masih ada yang belum maksimal

membuat rencana kegiatan pembelajaran anak usia dini. Sebagian guru

menganggap bahwa rencana itu tidak penting dan hanya sebagai syarat

administrasi saja. Sehingga membuat perencanaan pelaksanaan

Page 137: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

137

pembelajaran hanya untuk kepentingan administrasi bukan untuk

kepentingan proses pembelajaran.194

*Wawancara dengan salah satu guru kelas B, mengatakan, setiap

guru kelas diTaman Kanak-kanak Happy Kids diwajibkan untuk membuat

rencana_pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) serta rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH), melalui 2 cara, ada yang diketik

di komputer dan ada pula ditulis dengan tangan di buku agenda yang besar,

hal ini dilakukan atas instruksi dari kepala sekolah untuk keperluan

administrasi Taman Kanak-kanak Happy Kids dikemudian hari, misalnya

untuk keperluan akreditasi, untuk diperlihatkan kepada pengawas Taman

Kanak-kanak dan lain-lain.195

Pembuatan rencana kegiatan mingguan dan harian dengan tujuan

seperti itu mencerminkan guru belum berkompetensi pedagogikmerancang

kegiatan pengembangan terhadap anak usia dini. Sistem pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) sebagai syarat

administrasi di Taman Kanak-kanak Happy Kids,hanya dilakukanoleh satu

atau dua orang guru untuk seluruh anak kelas B, sehingga guru kelas B

yang lain tinggal menyalin/ copy paste dan hasilnya RPPM maupun RPPH

dibuat secara seragam.

Fungsi perencanaan kegiatan pengembangan anak usia dini yakni

dapat mendorong seorang guru untuk melakukan kegiatan pengembangan

dengan matang, dan dapat meng-efektifkan pembelajaran sesuai dengan

pembelajaran yang akan dilakukan. Namun ketika peneliti melakukan

pengamatan saat guru mengajar, peneliti melihat rencana kegiatan tidak

dilaksanakan sesuai tahapannya, adapula pendidik yang mengajarkan tidak

mengacu terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) dan

tidak menjadikannya bahan acuan dalam pembelajaran.196

194Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat. 195Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Sari

Banun, Wawancara, 17 Februari 2020, Anggapan Tuntutan Administrasi. 196Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat.

Page 138: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

138

Wawancara dengan JN seorang guru kelas B Taman kanak-kanak

Happy Kids, mengungkapkan bahwa saya membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH), selain digunakan untuk acuan melakukan

proses pembelajar juga digunakan sebagai bahan kelengkapan

administrasi Taman kanak-kanak, karena setiap guru kelas diTaman

Kanak-kanak ini diharuskan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

harian (RPPH) oleh kepala sekolah.197

Wawancara dengan JN, guru kelas B diTaman Kanak-kanak

Happy Kids, mengatakan, ketika saya melakukan pengembangan kognitif

tidak mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH),

karena RPPH harian belum diberikan oleh ibu KS kepada saya, biasanya

beliau yang buat rencana pelaksanaan pembelajaran harian dan diberikan

kepada guru-guru kelas B, jadi terkadang RPPH waktunya terlambat,

akhirnya RPPH dibuat setelah pengembangan kognitif selesai.198

Pelaksanaan pembelajaran selayaknya berpedoman terhadap

sesuatu yang dituangkan didalam rencana pelaksanaan pembelajaran

harian (RPPH). Berdasarkan pengamatan peneliti,sebagian guru kelas B

diTaman kanak-kanak Happy Kids sudah memiliki RPPH, akan tetapi

rencana yang tersedia tersebut tidak digunakan ketika melakukan proses

kegiatan pembelajaran.199 Padahal berdasarkan RPPH seorang guru

diharapkan menerapkan pembelajaran secara terprogram. Hal ini terjadi

dikarenakan guru menganggap bahwa fungsi perencanaan pembelajaran

yang dibuat hanya untuk keperluan administrasi, bukan untuk diaplikasikan

dalam pengembangan kognitifdi kelas.

Dengan demikian apabila hal ini masih saja berlangsung, maka

akan dapat dipastikan hasil dari pengembangan kognitif tidak akan tercapai

dengan baik, efektif dan efisien. Seorang guru harus benar-benar

197Guru Kelas B1 Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Jainah,

Wawancara 18 Feberuari 2020, Anggapan Tuntutan Administrasi. 198Guru Kelas B2,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Anggapan Tuntutan Administrasi. 199Observasi, 02 September 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat.

Page 139: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

139

memahami fungsi dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)

ini, bukan hanya sekedar tuntutan formalitas administrasi saja, akan tetapi

memang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam pengembangan

kognitifdan bahan evaluasi nantinya setelah selesai proses pembelajaran.

c. Faktor Minimnya Sarana dan Prasarana

Suatu aspek yang perlu diperhatikan tiap pendidikan anak usia dini

ialah tentang sarana serta prasarana pendidikan ataupun fasilitas

pendidikan. Sarana pendidikan secara umum meliputi seluruh fasilitas yang

langsung dipergunakan serta menjadi penunjang didalam kegiatan

pendidikan, diantaranya gedung, ruang belajar atau kelas, peralatan sarana

pendidikan, meja, kursi dan lainnya Fasilitas ataupun prasarana yakni

secara tidak langsung sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan

pendidikan diantaranya halaman, kebun atau taman, perjalanan kesekolah.

Maka, sarana pra sarana pendidikan ialah seluruh benda bergerak serta

tidak bergerak yang menjadi penunjang dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran, secara langsung ataupun tidak langsung.

*sarana prasarana dialam kontek lembaga pendidikan sangat

penting, terutama didalam kontek pendidikan diTaman Kanak-kanak yang

identik dengan bermain sebagai instrumen pembelajaran.

Penyelenggaraan_pendidikan’diTaman Kanak-kanak haruslah sadar akan

hal tersebut, karena Taman kanak-kanak yang memiliki sarana dan

prsarana yang memiliki kelengkapan disukai masyarakat. Melalui sarana

pra sarana yang lengkap, proses belajar bisa dilaksanakan dengan

bervariatif serta kreatif. Tidak hanya disatu tempat, satu pendekatan, serta

satu permainan. Melalui bantuan sarana dan prasarana, peserta didik bisa

merasakan perkembangan kognitif yang disampaikan. Kegiatan bermain

yang diadakanpun bermutu berdasarkan sarana dan prasarana yang

tersedia.

Taman Kanak-kanak yang tidak menunjang sarana prasarana

lengkap sulit melakukan penerapan tehnik belajar. Kegiatan bermain yang

yang ada tidak terlalu menarik tanpa adanya sarana dan prasarana.

Page 140: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

140

Dengan demikian ketersediaan sarana prasarana penting didalam

mendorong proses belajar. Wawancara dengan KS selaku kepala sekolah

Taman Kanak-kanak Happy Kids, mengatakan, Guru Taman Kanak-kanak

akan semakin pedagogik jika sarana prasarana lengkap. Paling tidak,

sarana prasarana minimal yang harus ada diTaman Kanak-kanak yakni alat

permainan edukatif yang dipergunakan dalam pengembangan

pembelajaran.200

Suasana belajar di isi peralatan bermain disesuaikan terhadap apa

yang dibutuhankan serta bisa bermanfaat dalam melatih peserta didik

supaya kognitif mereka mengalami perkembangan yang baik. Guru

hendaknya menggunakan seluruh sarana yang dperoleh dari lingkungan

alam sekitarnya, murah ataupun bahan bekas, walaupun ada yang di beli,

mengingat tingkatan kompetensi memerlukan presisi (ketepatan) serta

teknologi lainnya. Yang paling penting pendidik mempergunakan sarana

pembelajaran itu seefektif dan seefisien mungkin.

Sesuai hasil pengamatan, peneliti melihat bahwasanya sarana

yang tersedia diTaman Kanak-kanak Happy Kids meliputi meja, kursi, rak

sepatu, papan tulis, balok bangunan, puzzle, mainan masak, pohon angka,

ayunan, mangkuk putar dan lain-lain. Dari hasil observasi tersebut dapat

dilihat bahwa sarana prasarana yang tersedia di Taman Kanak-kanak

Happy Kids masih tergolong belum cukup memadai sebagai penunjang

pengembangan potensi dan kognitif anak usia dini.201

Proses belajar diTaman Kanak-kanak pasti memerlukan beberapa

peralatan peraga, media, permainan, serta alat bantu yang lain,

dikarenakan umur anak sekolah diTaman Kanak-kanak mesih memerlukan

semuanya. Sehingga pendidik diTaman Kanak-kanak haruslah kreatif,

berimajinatif, serta komunikatif dialam membentuk ataupun mendapatkan

beragam peralatan bermain serta media bagi anak didiknya.

200Kepala Sekolah,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 Februari 2020 Minimnya Sarana Prasaran. 201Observasi, 02 september 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat.

Page 141: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

141

Guru Taman Kanak-kanak sering kali dihadapi dengan masalah

pemilihan media yang pas dalam proses belajar anak diTaman Kanak-

kanak. Terkadang kesulitan itu bukan karena pendidik tidak mampu

menentukan media, tapi media yang sama dengan tingkatan

pengembangan peserta didik tidak ada. Guru dituntut mampu memecahkan

persoalan ini, melalui perancangan, pengembangan, serta pembuatan

sendiri media yang dibutuhkan khususnya bagi media sederhana.

Sarana prasarana merupakan pendukung proses pembelajaran,

tercapainya tujuan pembelajaran juga bisa ditentukan dengan kualitas

sarana prasarana yang tersedia, apabila sarana dan prasarana baik dan

digunakan secara optimal, maka proses belajar akan efektif sehingga dapat

meningkatkan perkembangan kognitif anak. Namun apabila sarana dan

prasarana yang ada tidak digunakan dengan maksimal, maka berdampak

tidak baik terhadap efektif pengembangan kognitifdan perkembangan anak.

Wawancara dengan JN, guru kelas B1 diTaman Kanak-kanak

Happy Kids, Mengatakan apabila sarana prasarana yang tersedia memadai

serta digunakan dengan baik, maka perkembangan anak dan tujuan

pembelajaran yang kita harapkan akan dapat tercapai, namun saat ini

Taman Kanak-kanak Happy Kids belum bisa menyediakan sarana

prasarana secara lengkap, dikarenakan terbatasnya kemampuan pihak

Taman Kanak-kanak Happy Kids dalam mengadakan sarana prasarana

tersebut. Saat ini kami hanya bisa menggunakan sarana yang tersedia dan

menjaganya dengan baik.202

Wawancara dengan DF, guru kelas B2 diTaman Kanak-kanak

Happy Kids, mengatakan sarana pembelajaran seperti alat permainan

edukatif didalam ruangan, jarang kami gunakan sebagai sumber atau media

pembelajaran, kami para guru melakukan pengembangan kognitif anak

menggunakan media seadanya, seperti kertas origami dan gambar-gambar

yang telah disediakan dibuku pembelajaran anak. Adapun alat permainan

202Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020 , Minimnya Sarana Prasaran.

Page 142: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

142

edukatif didalam ruangan seperti pohon angka, mainan masak-masak

belum diberikan sepenuhnya kepada kelas, hal ini dilakukan karena

keterbatasan jumlah mainan yang tidak sebanding dengan jumlah anak.203

Wawancara dengan KS, kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids,

mengatakan sarana pembelajaran seperti alat permainan edukatif didalam

ruangan belum kami berikan kepada guru dan anak-anak sepenuhnya,

sebab jumlah mainan yang tidak sebanding dengan jumlah anak yang

banyak. Oleh sebab itu APE (alat permainan edukatif) didalam ruangan,

kami simpan di kantor dengan tujuan sebagai perawatan sarana, karena

dikawatirkan rusak di mainkan/ diperebutkan oleh anak-anak, sementara

itu, alat permaianan edukatif yang ada tidak tergolong murah.204

Sarana dan prasarana menjadi instrument pendukung

pelaksanaan pengembangan kognitif anak usia dini. Agar kognitif peserta

didik bisa berkembang secara baik diperlukan sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar seraya bermain anak.

*Hasil wawancara serta pengamatan yang dipaparkan, diketahui

Faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi pedagogic*guru dalam

pengembangan kognitif anak usia dini diTaman kanak-kanak Happy Kids

disebabkan oleh faktor latar belakang pendidikan guru, faktor anggapan

tuntutan administrasi serta faktor minimnya sarana dan prasarana.

3. *Upaya yang dilakukan_untuk mengembangkan kompetensi pedagogik

guru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5-6 tahun di taman

kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat

a. Upaya Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD

Sama halnya seperti guru SD, SLTP, SMA sederajat,_menjadi guru

anak usia dini harus memenuhi syarat berpendidikan S1 pendidikan guru

203Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Minimnya Sarana Prasaran. 204Kepala Sekolah,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara,18 Februari 2020, Minimnya Sarana Prasaran.

Page 143: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

143

anak usia dini. Artinya untuk menjadi_guru anak usia dini butuh pendidikan

dan keahlian khusus. Guru tidak bisa dilakoni oleh semua orang.

Pemerintah telah mensyaratkan untuk menjadi guru, minimal harus

memenuhi dua syarat, yaitu kualifikasi akademik dan kompetensi.

Menurut KS, selaku kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids, guru

Taman Kanak-kanak Happy Kids yang belum memiliki kualifikasi akademik

sarjana pendidikan guru PAUD terlihat perbedaaanya baik

dalam_memahami anak ataupun didalam proses pembelajaran. Guru

Taman Kanak-kanak yang memiliki kualifikasi akademik bukan dari sarjana

pendidikan anak usia dini secara-pisik terlihat memiliki kemampuan didalam

pembelajaran, tetapi kejiwaan sebagai pendidik yang mampu didalam

pehamaman karakter anak serta keterampilan didalam mpembelajaran

terlihat kurangtampak. Didalam pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH), terlihat beda diantara guru yang memiliki

kualifikasi akademik sarjana pendidikan anak usia dini terhadap yang bukan

sarjana pendidikan anak usia dini.205

Lebih jauh lagi JN mengatakan, mengenai kegiatan harian dan

pengembangan kognitif. Dalam pengembangan kognitif juga demikian, guru

yang berkualifikasi akademik sarjana pendidikan anak usia dini terlihat

memiliki kemampuan memberik materi belajar, yakni melalui metode yang

bervariasi serta teknik belajar yang menarik serta menyenangkan, jika

dibandingkan dengan guru yang bukan dari sarjana pendidikan anak usia

dini.206

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh kepala Taman Kanak-

kanak Happy Kids KS, mengatakan bahwa setelah beliau menyelesaikan

S1 pendidikan guru anak usia dini, sangat menjiwai peserta didik daripada

sebelum nya. Menurutnya memahami karakter peserta didik sangat

penting, baik karakter pengembangan fisik, sosial emosional, kognitif serta

205Kepala Sekolah,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari , Wawancara, 19 Februari 2020, Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD. 206Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD

Page 144: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

144

aspek pengembangan lain.” Sehingga mempunyai implikasi yang penting

untuk guru didalam memahami seluruh prilaku peserta didik.207

Melanjutkan kuliah jurusan pendidikan anak usia dini menjadi suatu

alternatif terbaik guna peningkatan kompetensi guru. Namun selain

mahalnya kuliah pendidikan anak usia dini, tempat juga menjadi kendala

yang lain. Perguruan tinggi yang membuka program pendidikan anak usia

dini masih jarang dan kebanyakan berada dikota-kota besar, sehingga

guru-guru dipedesaan merasa kesulitan melanjutkan studi. Mereka

memerlukan waktu dan biaya besar untuk menjangkaunya. Tempat yang

jauh menjadi pertimbangan, paling tidak mereka harus mempunyai

penginapan selama studi.

Wawancara bersama SB, Guru Kelas B1 diTaman Kanak-kanak

Happy Kids mengatakan, Pihak Taman Kanak-kanak Happy Kids

memberikan izin belajar kepada guru yang ingin melanjutkan kuliah

pendidikan anak usia dini. Saya bersama ibu JN kuliah di sekolah tinggi

agama Islam (STAI) Mauizah Kabupaten Tanjab Barat dan mengambil

juruan pendidikan anak usia dini.208

Wawancara dengan JN Guru Kelas B1, mengatakan ketua

yayasan menghimbau kepada guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak

Happy Kids untuk melanjutkan kuliah dengan jurusan pendidikan guru anak

usia dini, sebab jika tidak kuliah S1 maka akan diganti dengan guru yang

baru dan berkualifikasi akademik pendidikan guru anak usia dini. Atas

himbauan ini saya melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka, dan

mengambil jurusan pendidikan guru anak usia dini.209

Berdasarkan observasi peneliti, Sebagian guru Taman Kanak-

kanak Happy Kids ada yang=lanjut kuliah diSekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Mauizzah, ada pula yang melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka

207Kepala Sekolah,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari , Wawancara, 19 Februari 2020, Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD 208Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Sari

Banun, Wawancara, 17 Februari 2020, Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD 209Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Melanjutkan Kuliah Jurusan PAUD

Page 145: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

145

(UT) di Tanjung Jabung Barat dengan jurusan pendidikan_guru anak usia

dini. Biasanya bagi guru yang kuliah di STAI Mauizzah setiap bulannya

meminta izin dengan kepala sekolah untuk tidak masuk mengajar karena

harus memenuhi tanggung jawab belajar di kampus yang jauh dengan jarak

tempuh 3 jam menggunakan mobil.210

b. Upaya Mengikuti Pelatihan Guru

Pelatihan dan pengembangan guru ^pendidikan anak usia dini ialah

2 konsep yang mempunyai kesamaan, yakni sama-sama dilakukan guna

peningkatan pengetahuan, keterampilan serta kemampuan=guru

pendidikan anak usia dini. Sehingga dalam pelatihan dan pengembangan

guru pendidikan anak usia dini dilakukan serangkaian usaha dalam

meningkatkan kinerja guru pendidikan anak usia dini dimasa kini maupun

dimasa yang akan datang melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan

kepribadian.

Pelatihan dan pengembangan guru pendidikan anak usia dini

sangatlah penting untuk dilakukan apabila dihadapkan dengan berbagai

perubahan, baik itu perubahan dari diri sendiri maupun dari luar dirinya.

Guru pendidikan anak usia dini diharuskan mempunyai kemauan dan

kemampuan agar selalu belajar meng-upgrade dirinya agar pengetahuan

dan keterampilannya tidak usang ditengah berbagai perubahan yang

melanda. Hal itu dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan

pengembangan guru pendidikan anak usia dini.

Sadari atau tidak, kognitif anak usia dini dapat berkembang dengan

baik apabila memang dalam proses perkembangannya diikuti dengan

proses yang baik pula, dan salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan

teknis guru pendidikan anak usia dini dalam menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran yang efisien. Sebagai rujukan, kegiatan pembelajaran bagi

anak usia dini dikatakan efisien manakala:

210Observasi, 02 september, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.

Page 146: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

146

1) Kegiatan pembelajaran dilaksanakan_berdasarkan rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang telah disusun.

2) Kegiatan pembelajaran *dapat mengokomodir yang membedakan tiap

anak usia dini.

3) Proses pembelajaran yang di fasilitasi guru bisa menghantarkan anak

usia dini mencapaii tujuan belajaryang sudah ditetapkan.

Kegiatan pembelajaran yang efisien di atas menitikberatkan

terhadap seorang guru yang harus mampu memahami dan memfasilitasi

kegiatan pembelajaran dengan baik. Dimulai dari penyusunan_rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH), melakukan akomodir yang

membedakan tiap individu anak usia dini, dan memfasilitasi proses

pembelajaran yang telah di rencanakan. Kesemuanya ini apabila dipahami

akan mengerucutkan bagaimana seorang guru harus mampu memahami

dengan baik bidang pembelajaran anak usia dini dan dituntut meningkatkan

kompetensinya dengan terus belajar.

Peningkatan kompetensi pedagogic guru_terhadap anak usia dini

pada dasarnya bisa dilaksanakan dengan menyelenggarakan workshop,

pendidikan serta pelatihan (diklat), training of trainer (TOT), shortcourse,

dan lain sebagainya yang mengarah bagi meningkatnya kompetensi

pedagogic guru dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal bagi

anak usia dini.

Wawancara peneliti kepada kepala Taman Kanak-kanak Happy

Kids yang berinisial KS, mengatakan bahwa guru jangan hanya berjalan di

tempat dan tidak mau mengikuti pelatihan sebagai bentuk pengembangan

diri.Guru sangat penting mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti seminar dan

workshop, karena dengan guru mengikuti seminar dan pelatihan, maka

akan menambah wawasan dan menimbulkan suatu inovasi terbaru dalam

pendidikan anak usia dini, khususnya dari segi perencanaan pembelajaran

di Taman Kanak-kanak. Terkadang yang menjadi kesulitan adalah

Page 147: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

147

kurangnya waktu dan biaya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut

karena banyaknya aktifitas dan keperluan guru diluar sekolah.211

Pentingnya mengikuti pelatihan-pelatihan guru pendidikan anak

usia dini agar guru mampu menyerap pengetahuan, skill, teknik, metode,

dan aplikasinya. Memang akan banyak biaya yang dikeluarkan untuk

mengikuti pelatihan, apalagi jika mengadakan sendiri. Namun biaya

tersebut seimbang atau jauh lebih murah dari ilmu yang didapatkan.

Biasanya, peserta mendapatkan paper makalah, multimedia, wawasan,

serta praktik yang diaplikasikan.

Wawancara peneliti kepada guru kelas B1 Taman Kanak-kanak

Happy Kids, mengatakan saya jarang mengikuti pelatihan, workshop atau

seminar, karena waktu saya gunakan untuk mengurus keperluan rumah

tangga, selain itu juga saya memiliki anak kecil yang harus saya jaga dan

perhatikan dirumah. jika ada pelatihan maka saya sering tidak ikut serta dan

lebih memilih dirumah untuk menjaga dan mengawasi anak-anak saya,

karena masih kecil dan kasihan, setiap harinya saya titipkan dirumah orang

tua saya ketika saya mengajar kesekolah.212

Hasil “obserasi dan wawancara peneliti dengan guru diTaman

Kanak-kanak Happy Kids, menunjukkan guru ditaman Kanak-kanak Happy

Kids Tanjung Jabung Barat sudah berkeluarga, dan memiliki anak usia 0-4

tahun, Hal ini menyebabkan guru disibukkan dengan urusan keluarga, dan

keperluan rumah tangga lainnya, sehingga guru kurang berminat untuk

mengikuti pelatihan dan seminar-seminar yang biasa diadakan oleh

organisasi keguruan di luar maupun di dalam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.213

Lain halnya dengan JN, +merupakan guru kelas B1 diTaman

Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat yang mengatakan bahwa,

211Kepala Sekolah,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari , Wawancara, 19 Februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru. 212Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Saribanun,

Wawancara, 17 Februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru. 213Observasi, 02 september 2019,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat.

Page 148: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

148

selalu ikut serta dalam pelatihan maupun seminar pendidikan anak usia dini

yang di adakan oleh organisasi keguruan, dengan alasan selain

mendapatkan ilmu, paserta juga mendapatkan sertifikat pelatihan yang

dapat digunakan sebagai bahan administrasi mengajukan sertifikasi

guru.214 Dalam meningkatkan pengetahuan tentang membuat-rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH), maka guru jangan hanya

menunggu dan menyalin milik guru yang lain saja, guru harus belajar

membuat sendiri perencanaan pembelajaran dan bersikap kreatif dalam

menjalankan proses pembelajaran. Guru harus mencari tau strategi agar

dapat mengembangkan kognitif anak sehingga berkembang lebih baik. Hal

inilah yang diperlukan, sehingga guru dapat membuat perencanaan belajar

yang terbaik disesuaikan dangan tingkat perkembangan apa yang

dibutuhkannya.

Kepala Taman-kanak-kanak Happy Kids member penjelasan,

bahwasanya tiap guru harus mempertanggung jawabkan terhadap sesuatu

yang sudah di amanahkan, dan harus menjalankan amanah tersebut. Guru

di Taman Kanak-kanak Happy Kids harus mampu membuat rencana

kegiatan mingguan dan harian dengan baik yang disesuaikan+terhadap

pengembangan serta aspek belajar anak usia dini, jika terkendala oleh

pengetahuan guru itu sendiri, maka guru wajib belajar dengan berbagai

cara, salah satunya dengan cara mengikuti seminar, pelatihan, baik yang

diadakan oleh pemerintah maupun ornagisasi keguruan, dan bekerja sama

antara satu dan yang lainnya didalam pencapaian tujuan belajar diTaman

Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.215

Kurangnya pemahaman guru mengenai penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) diTaman Kanak-kanak,

menuntut guru untuk belajar dan mengembangkan diri secara terus

menerus, guru jangan hanya berdiam diri dalam keadaan ketidaktahuan,

214Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, janainah,

Wawancara, 18 Februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru. 215Kepala SekolahTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru..

Page 149: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

149

guru harus banyak membaca buku tentang cara penyusunan RPPH, dan

berdiskusi bersama teman sesama guru diTaman Kanak-kanak guna

menanyakan mengenai cara membuat RPPH yang benar dan sesuai

terhadap pengembangan peserta didik.

Kegiatan workshop, diklat, dan pelatihan-pelatihan terpadu lainnya

setidaknya mesti dilakukan dua kali dalam satu semester pembelajaran, di

awal penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) dan

pada saat evaluasi pembelajaran. Sehingga para guru merasa dibimbing

dan diawasi dan tumbuh semangat serta kompetensinya.

Adapun dari kegiatan di lingkungan sekolah, kegiatan peningkatan

kompetensi guru berjalan sekadarnya saja. Peningkatan kompetensi guru

hanya di dapat melalui perkumpulan, kemudian melakukan evaluasi dan

berdiskusi secara bersama dengan cara berbagi pengalaman. Hal ini pada

hakikatnya juga berdampak positif bagi para guru karena jika ini dibiasakan,

guru akan kompak dan berjuang bersama-sama dalam pengembangan

kognitif anakmelalui penyusunan rencana pembelajaran anak yang baik

dan berdasarkan tujuan yang diharapkan.

Wawancara bersama KS, kepala sekolah Taman Kanak-kanak

Happy Kids, mengatakan bahwasannya semangat belajar guru sangatlah

penting dalam menunjang peningkatan kompetensi seorang guru. Dengan

adanya semangat belajar dari guru, maka guru akan memiliki strategi

khusus dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH) dan pelaksanaannya. Namun, yang terjadi saat ini adalah para guru

terkadang kurang mendapatkan pelatihan khusus, pengembangan hanya

dilakukan berbentuk pelatihan yang sangat jarang diadakan. Kebutuhan

guru yang kreatif dalam mendidik anak di Taman Kanak-kanak sangatlah di

perlukan.216

*Memberi pendidikan serta pelatihan (diklat) dengan jenjang

tingkatan dasar bertujuan agar memberi bekal mendasar yang dimiliki guru

216Kepala SekolahTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru..

Page 150: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

150

pendidikan anak usia dini, yakni perkembangan pengetahuan ataupun

keterampilandalam perencanaan, pengelolaan serta melakukah evaluasi

belajar yang berkualitas, yaitu disesuaikan terhadap tahapan

pengembangan peserta didik, member kesenangan serta memilki makna.

Kegiatan diklat ini dilakukan bertujuan agar memberi pengetahuan

mengenai rancangan pendidikan anak usia dini yangbenar, beretika serta

berkarakter pendidik yang memiliki kekuatan.

c. Upaya Pengadaan Media Pembelajaran

Penggunaan berbagai media membutuhkan pengetahuan serta

pemahaman pendidik mengenai media pembelajaran anak usia dini. Media

dapat dipergunakan dalam mengantar proses belajar yang utuh pun

bermanfaat dalam penyampaian sesuatu dari proses belajar, memberi

penguat ataupun dorongsn yang mempergunakan media dlam

pembelajaran sehingga terdapat informasi atau pesan yang jelas mengenai

materi belajar yang didapat peserta didik.

Kemampuan tersebut sangatlah penting dikuasai oleh guru Taman

Kanak-kanak. Karna bnanyak teori yang mengatakan bahwasanya anak

usia dini ada ditaraf pikiran yang kongkret (nyata), sehingga didalam proses

mengajar guru harus kontinew mempergunakan media belajar melalui

pertimbangan utama bahwasanya media bisa mengkongkretkan hal

abstrak, kemudian banyaknya keuntungan yang didapatkan jika guru

menggunakan media didalam melaksanakan proses belajar, antara lain

peserta didik jadi tertarik merasa senang, terdorong dalam pembelajaran

serta tumbuh rasa keingintahuan anak.

Wawancara_dengan KS kepala Taman kanak-kanak Happy Kids

mengatakan, pembelajaran di Taman Kanak-kanak=sangat memerlukan

beragam peralatan peraga, media, permainan, serta peralatan bantuan lain,

kerana umur anak sekolah diTaman Kanak-kanak memerlukan semuanya.

Sehingga guru Taman Kanak-kanak diharuskan kreatif, berimajinatif, serta

Page 151: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

151

komunikatif didalam membentuk serta atau mendapatkan semua peralatan

bermain maupun media bagi peserta didik nya.217

Wawancara bersama JN, guru kelas B1 diTaman Kanak-kanak

Happy Kids mengatakan, guru Taman Kanak-kanak sering kali bertemu

masalah menentukan media berdasarkan proses belajar peserta didik

diTaman Kanak-kanak. kesulitan itu bukan karena guru tidak mampu

didalam pemilihan media, namun media yang diperlukan yang disesuaikan

dengan tingkat perkembangan anak memang tidak tersedia. Guru diharap

kan mampu memecahkan persoalan ini, melalui perancangan,

pengembangan, serta menciptakan sendiri media yang dibutuhkan

khususnya bagi media sederhana.218

Semangat pembelajaran peserta didik bisa meningkatkan dengun

sumber pembelajaran yang bermacam-macam, peralatan peraga yang

menarik. Media yang memberi dukungan serta sesuai. Sumber

pembelajaran dihubungkan terhadap tema serta sub tema dihari tersebut.

Misal, dalam membelajarkan tema tanaman dan sub tema bagian tanaman

serta fungsi nya, pendidik perlu memikirkan media yang menarik. Guru

hebat tidak berfikir sekedar menyediakan gambar tanaman di karton,

apalagi Cuma dengan spidol di papan tulis. Ia pasti berfikir lebih, misalnya

menghadirkan media berupa video tentang proses tumbuh tanaman (akar,

batang, daun, ranting, bunga, kelopak bunga, dan buah).

Sebagai salah satu komponen untuk menunjang pengembangan

kognitif anak=usia dini, media pembelajaran diTaman Kanak-kanak harus

diadakan dengan berbagai jalan, seperti dengan membeli, menyewa, atau

meminjam. Setelah diadakan barulah diberdayakan oleh pendidik Taman

217Kepala SekolahTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru.. 218Guru Kelas B1,Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, janainah,

Wawancara, 18 februari 2020, Pengadaan Media Pembelajaran.

Page 152: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

152

kanak-kanak dun peserta dididk dalam melaksanakan* kegiatan belajar

mengajar.

Wawancara dengan kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids

mengatakan, pengadaan alat permainan edukatif bagi anak usia dini

dilakukan dengan cara droping pemerintah, biasanya pemerintah

memberikan bantuan kepada Taman kanak-kanak, akan tetapi bantuan ini

sifatnya terbatas sehingga pengadaan media pembelajaran harus

diusahakan dengan cara yang lain, seperti melalui sumbangan dari orang

tua/wali murid.219

Berdasarkan observasi peneliti, media pembelajaran Taman kanak-

kanak yang sudah dibeli terlihat disimpan didalam lemari kantor, dan tidak

digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran, hal ini dikarenakan

alasan guru dan pihak Taman kanak-kanak yang ingin memelihara media

yang telah dibeli, agar bisa digunakan apabila ada pemeriksaan dan

kegiatan akreditasi di Taman kanak-kanak Happy Kids.220

Wawancara dengan KS kepala Taman Kanak-kanak Happy Kids

mengatakan bahwa, alat permainan edukatif didalam ruangan, sebagian juga kami

rawat dan kami simpan dengan baik untuk keperluan administrasi Taman Kanak-

kanak Happy Kids, jika suatu saat ada pemeriksaan terkait sarana pembelajaran,

seperti untuk kepentingan akreditasi Taman Kanak-kanak dan lain sebagainya.

Jika alat permainan edukatif ini di berikan seluruhnya kepada guru dan peserta

didik, maka dikhawatirkan akan rusak atau hilang dan tidak bisa di gunakan

kembali, oleh sebab itu kami berinisiatif untuk memelihara dengan cara

menyimpan alat permainan tersebut, dan tidak kami berikan kepada peserta

didik.221

219Kepala SekolahTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 februari 2020, Mengikuti Pelatihan Guru.. 220Observasi, 02 september 2019, Taman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung

Barat. 221Kepala SekolahTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat, Kartika

Sari, Wawancara, 19 februari 2020,

Page 153: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

153

=Hasil wawancara serta pengamatan yang dipaparkan peneliti, di

ketahui bahwasanya upaya yang dilakukan untuuk mengembangkan

kompetensi pedagogic guru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5

sampai 6 tahun diTaman kanak-kanak Happy Kids meliputi, upaya

melanjutkan kuliah jurusan paud, upaya mengikuti pelatihan dan

pembinaan guru serta upaya pengadaan media pembelajaran.

C. Analisis Hasil Penelitian

Analisi hasil-penelitian yang dilakukan tentang kompetensi

pedagogic guru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5 sampai 6

tahun diTaman Kanak-kanak Happy Kids Tanjung Jabung Barat.

Kompetensi pedagogic guru_dalam pengembangan kognitif anak

usia dini diTaman kanak-kanak Happy Kids menunjukkan, guru belum

berkompetensi pedagogic mengerti atau paham beragam teori

pembelajaran serta menerapkan prinsip bermain seraya belajar, ditandai

pengembangan kognitif yang terpisah dengan bermain. guru belum

berkompetensi pedagogic merancang kegiatan pengembangan anak,

ditandai dengan guru membuat rencana kegiatan pengembangan dengan

cara menyalin milik Taman Kanak-kanak lain serta belum

mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. guru belum

berkompetensi pedagogic mengembangkan potensi dan kognitif anak,

ditandai dengan kegiatan pembelajaran yang searah, dan buku sebagai

sumber utama yang di gunakan.

Adapun Faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi

pedagogic guru8dalam pengambangan kognitif anak usia dini diTaman

kanak-kanak Happy Kids disebabkan oleh faktor latar belakang pendidikan

guru, faktor anggapan tuntutan administrasi serta faktor minimnya sarana

dan prasarana.

Page 154: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

154

Adapun uapaya’ yang dilakukan untuk mengembangkan

kompetensi pedagogic guru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5

sampai 6 tahun diTaman kanak-kanak Happy Kids meliputi, upaya guru

melanjutkan kuliah jurusan paud, upaya guru mengikuti pelatihan dan

pembinaan guru serta upaya pengadaan media pembelajaran.

Page 155: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

155

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

*Sesuai uraian yang sudah dijelaskan_tersebut, ada bebarapa hal

penting yang dapat peneliti ambil sebagai kesimpulan yakni sebagai berikut

:

Pertama, kompetensi pedagogik guru dalam pengembangan

kognitif ‘anak usia dini 5 sampai 6 tahun diTaman kanak-kanak Happy kids

menunjukkan, guru belum berkompetensi pedagogik mengembangkan

berbagai materi dan konsep bidang keilmuan kognitif anak usia dini, guru

belum berkompetensi pedagogik merancang berbagai kegiatan

pengembangan secara kreatif, serta guru belum berkompetensi pedagogik

melakukan proses pembelajaran

Kedua, faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi

kompetensi pedagogic ‘guru dalam pengambangan kognitif anak usia dini

diTaman kanak-kanak Happy Kids disebabkan oleh faktor latar belakang

pendidikan guru, faktor anggapan tuntutan administrasi serta faktor

minimnya sarana dan prasarana.

Ketiga, usaha’ yang dilaksanakan dalam pengembangan

kompetensi pedagogic guru dalam pengembangan kognitif anak usia dini 5

sampai 6 tahun diTaman kanak-kanak Happy Kids meliputi, upaya guru

melanjutkan kuliah jurusan paud, upaya guru mengikuti pelatihan dan

pembinaan guru serta upaya pengadaan_media pembelajaran.

A. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka pada bagian ini akan

disampaikan implikasi yang berhubungan dengan kajian tesis ini, yaitu:

Page 156: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

156

1. Kepala sekolah Taman Kanak-kanan Happy kids Tanjung Jabung Barat

dapat menjadikan data yang telah peneliti kumpulkan sebagai bahan

evaluasi bagi Taman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat

dalam memperbaiki kompetensi_pedagogik guru didalam

pengembangan koginitif anak usia dini, memahami dan mampu

mengimplementasikan kurikulum yang sangat mempengaruhi *terhadap

pengembangan kognitif anak usia dini.

2. Kepala Sekolah mengevaluasi sarana serta prasarana diTaman Kanak-

kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat, serta mengevaluasi dan

mengkoreksi kembali rencana kegiatan harian para guru anak usia dini

diTaman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat bagi

terciptanya proses pembelajaran sehingga tercapainya tujuan belajar

dengan baik, efektif serta efisien.

3. Taman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat harus

mengevaluasi kembali latar pendidikan guru anak usia dini tidak

berdasarkan latar belakang pendidikan anak usia dini, atau lulusan

jurusan lain yang tidak linier dengan pendidikan anak usia dini, terlebih

lagi guru yang hanya lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTA)

dengan memberikan pendekatan-pendekatan baik berupa pelatihan

secara massif hingga merekomendasikan agar mereka mengambil

belajar pendidikan anak usia dini.

4. Taman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Baratmeng evaluasi

kembali terkait sarana serta prasarana yang diperlukan guru maupun

anak usia dini dalam proses belajar mengajar secara umum, dan dalam

kajian ini khususnya sarana dan prasarana yang berkaitan langsung

dengan pengembangan komptensi pedagogik guru terhadap

perkembangan potensi dan kognitif anak usia dini diTaman Kanak-kanak

Happy kids Tanjung Jabung Barat.

5. Kompetensi pedagogik guru merupakan instrument yang sangat

mempengaruhi pengembangan potensi dan kognitif anak. Sehingga guru

perlu menyadari hal tersebut dan terus meningkatkan kompetensinya

Page 157: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

157

demi tercapainya proses kegiatan pembelajaran maupun tujuan belajar

secara efektif serta efisien.

6. Memberikan kesadaran terhadap para guru anak usia dini terutama

diTaman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat akan

pentingnya meningkatkan kompetensi pedagogiknya, dan memahami

bagaimana dampak yang ditimbulkan apabila kompetensi pedagogik

guru belum optimal bagi pengembangan potensi dan kognitif anak usia

dini diTaman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat.

7. Peneliitian ini juga diinginkan menjadi bahan masukan terhadap

pemerintah didalam pengambilan sebuah kebijakan dimana berkaitan

dalam pemberian pelatihan-pelatihan terpadu terhadap para guru anak

usia dini baik berupa workshop, diklat, training center, seminar-seminar,

dan pelatihan-pelatihan lainnya yang dilakukan setidaknya dua kali

dalam satu semester, yakni pada saat awal dibuatnya rencana kegiatan

harian oleh para guru di awal pembelajaran dan kemudian dilakukan lagi

pada akhir pembelajaran *sebagai evaluasi terhadap proses kegiatan

belajar mengajar’ telah dilakukan. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi pedagogik guru anak usia dini.

B. Rekomendasi

Setelah melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, serta

mengkaji data-data yang ada, maka berikut ini akan diajukan beberapa

pemikiran sebagai masukan yang menurut pendapat peneliti diharapkan

akan berguna dan dapat meningkat kesadaran guru Taman Kanak-kanak

Happy kids dalam mengembangkan kompetensi pedagogiknya antara lain.

1. Taman Kanak-kanak

a. Taman kanak-kanak Happy kids Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat

harus mengevaluasi dan melengkapi_sarana serta prasarana

ditaman*kanak-kanak, khususnya sarana serta prasarana yang

berkaitan langsung terhadap pengembangan kompetensi pedagogik

Page 158: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

158

guru dan pengembangan potensi dan kognitif anak usia dini, serta

mengevaluasi dan mengkoreksi kembali rencana kegiatan harian para

guru anak-usia-dini diTaman Kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung

Barat bagi terciptanya proses kegiatan pembelajaran agar tercapainya

tujuan belajar dengan baik, efektif maupun efisien.

b. Taman kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat

merekomendasikan kepada guru untuk terus belajar dalam

meningkatkan kompetensinya. Memberikan pelatihan-pelatihan agar

guru anak usia dini mampu terus mengembangkan teori pembelajaran.

c. Taman kanak-kanak Happy kids Tanjung Jabung Barat

merekomendasikan pada guru *anak usia dini berlatar pendidikannya

tidak berdasarkan pendidikan anak usia dini untuk melanjutkan studi,

baik kursus maupun perkuliahan khususnya bagi guru anak usia dini

yang hanya lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

2. Bagi Guru Anak Usia Dini

a. Guru harus kembali memompa semangatnya untuk terus belajar,

memperbaiki latar belakang pendidikan mereka apabila belum sesuai

dengan kapasitas *pendidikan anak usia’ dini, baik dengan cara ikut

pelatihan, belajar dengan yang lebih berpengalaman dalam jangka

waktu pendek, dan kuliah pendidikan anak usia dini bagi yang lulusan

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dalam jangka waktu panjang.

b. Guru anak usia dini harus menyadari arti penting kompetensi pedagogik

bagi pengembangan kognitif anak usia dini baik dalam mengembangkan

berbagai materi dan konsep bidang keilmuan seni dan kreativitas anak

usia dini, mempelajari kembali kurikulum pendidikan anak usia dini, dan

menjadikan rencana kegiatan harian yang menjadi pedoman serta

panduan didalam proses pembelajaran, bukan semata formalitas dan

tuntutan akademik saja.

c. Melakukan upaya kerja sama antar sesama guru dengan diskusi dan

saling memotivasi, berbagi pengalaman didalam peningkatan

Page 159: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

159

kompetensi pedagogik guru, serta melakukan upaya kerjasama dengan

Taman Kanak-kanak terdekat sharing berbagi data dan saling

memotivasi, mengkritisi dalam konsep konstruktif (membangun).

d. Pemerintahdapatmenyelenggarakanpelatihan-pelatihan terhadap para

guru anak usia dini baik berupa workshop, diklat, training center,

seminar-seminar, dan pelatihan-pelatihan lainnya yang dilakukan

setidaknya dua kali dalam satu semesterdenganharapanpelatihan-

pelatihantersebutdapatmeningkatkan kompetensi profesional guru

anakusiadinisecaraumum, dankhususnya Taman Kanak-kanakHappy

kidsTanjungJabung Barat.

3. Bagi Insan Akademis

Insan akademis harus menjadi garda terdepan dalam upaya

meningkatkan kompetensi pedagogik guru anak usia dini baik dalam

mengembangkan berbagai materi dan konsep bidang keilmuan kognitif

anak usia dini.

Insan akademis harus memberikan pemahaman dalam bentuk saling

mengingatkan dalam artian kritik yang membangun akan pentingnya

‘kompetensi-pedagogik guru didalam penrkembangan kognitif anak usia

dini. Di samping itu kepada para akademisi selanjutnya dapat melakukan

kajian-kajian yang lebih mendalam lagi terhadap permasalahan kompetensi

pedagogik guru didalam pengembangan kognitif anak usia dini, sehingga

sumbangan pemikirannya dapat berguna bagi pengembangan kompetensi

pedagogik guru anak usia dini diTaman Kanak-kanak pada masa

mendatang.

C. Saran

Adapun Saran-saran-berdassarkan hasil penelitian’ pada tesis ini

yaitu :

1. Diharapkan kepada Kepala Taman kanak-kanak Happy kids Kuala

Tungkal Tanjung Jabung Barat harus mengevaluasi dan melengkapi

‘saran_dan prasarana Taman Kanak-kanak, khususnya sarana serta

Page 160: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

160

prasarana yang berkaitan langsung dengan pengembangan

kompetensi pedagogik guru dan pengembangan potensi dan kognitif

anak usia dini, serta mengevaluasi dan mengkoreksi kembali rencana

kegiatan harian para guru t bagi terciptanya proses kegiatan balajar

mengajar sehingga’ tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik,

efektif dan efisien

2. Kepada guru harus kembali memompa semangatnya untuk terus

belajar, memperbaiki latar belakang pendidikan mereka apabila belum

sesuai dengan kapasitas pendidikan anak usia dini, baik dengan cara

mengikuti pelatihan-pelatihan,

3. Kepada peneliti selanjut nya, Peneliti berharap adanya penelitian yang

dalam mengenai kompetensi pedagogik guru paud karena menurut

peneliti hal tersebut merupakan bagian dari tercapainya atau tidaknya

tujuan pembelajaran yang baik.

Page 161: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

161

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Departemen Agama’ RI (Alqur’an dan_Tafsir PerKata Tajwid Kode’ Angka). Banten :

Anonim. Panduan_Penulisan Karya Ilmiyah_Profesional’Tesis dan Disertasi.Jambi: PPs IAIN STS Jambi. 2013.

‘Peraturan Menteri_pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

*Peraturan_menteri_Pendidiakan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

*Undang-Undang_Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Syaiful_Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2008),

*Asrori. Perkembangan_Peserta_Didik: Pengembangan Kompetensi Pedagogis Guru. Yogyakarta: Media Akademi. 2015.

E.Mulyasa._Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.*

Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012.

*Elizabeth_Moore Plionis.’Competency in generalist practice: a guide to theory andevidence-based decision making.New York: Oxford University Press. 2007.

*Hamzah_Onu dan Nina Lamatenggo.Tugas Guru dalam Pembelajaran: Aspek yang Mempengaruhi.’Jakarta: Bumi Aksara. 2016.*

Hamzah B. Uno.Model_Pembelajaran:_Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif.Jakrta: Bumi Aksara. 2012.

Hendra Sofyan.“perkembangan Anak_Usia Dini dan Cara Praktis Peningkatannya. Jakarta: Infomedika. 2014.

*Jamal_Ma’mur Asmani.Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD. Yogyakarta: DIVA Press. 2015,*

Page 162: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

162

John_M. Ivancevich._Human Resource Management.New York: McGraw Hill. 2007*.

Luciano L’Abate et.al.Relational Competence Theory.New York: Springer Science+Business Media. 2010.

*Muhammad bin Ismail_Al-Bukhari, Al-Jami’ Al-Shahih

Martinis*Yamin dan Jamilah Sabri Sanan.Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada Press. 2010.

*Masnipal_Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2013.

Mukhtar Latif Dkk.Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2013.

Nurhabibullah Dkk. Pembinaan Profesi Guru di Indonesia.Bandung: Mujahid Press. 2017.

Sri Marmoah.Profesi Kependidikan. Bandung: Rizqi Press. 2015.

*Sudarwan_Danim.Pengembangan Profesi Guru: Dari Prajabatan, Induksi, Ke Profesional Madani. Jakarta: Prenamdia Group. 2011.

Suyadi dan Maulidya Ulfah.Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2015.

Syaiful Sagala.Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. 2013.

Udin Syaefudin Saud.Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. 2013.

Lily Alfiyatul Jannah, Kesalahan-Kesalahan Guru PAUD yang sering Diangggap Sepele, (Jogjakarta: Diva Press, 2013),

Diknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Ciputat Press, 2006),

Zulmaizarna, Akhlak Mulia bagi Para Pemimpin, (Bandung: Pustaka Al-Fikriis, 2009),

Anita E. Woolfolk dan Lorraine McCune-Nicolich, Mengembangkan Kepribadian dan Kecerdasan Anak-anak, (Jakarta: Inisiasi Press, 2004)

Page 163: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

163

Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana: 2011)

Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini: Konsep dan Aplikasinya dalam PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008)

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008)

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)

Suwardi, Manajemen Pembelajaran: Menciptakan Guru yang Kreatif dan Berkompetensi, (Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press, 2007).

Diknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, (Jakarta: Diknas, 2007),

Kak Seto, “Peran Pendidikan dalam Membangun Karakter Anak” dalam Arismantoro (Penyunting), Tinjauan Berbagai Aspek Character Building: Bagaimana Mendidik Anak berkarakter, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008),

Ajeng Yusriana, Kiat-Kiat Menjadi Guru PAUD yang disukai Anak-Anak, (Jogyakarta: Diva Press, 2012)

Lily Alfiyatul Jannah, Kesalahan-Kesalahan Guru PAUD yang sering Diangggap Sepele, (Jogjakarta: Diva Press, 2013),

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009)

Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

Sharon K. Ferrett, Peak Performance, (New York: Mcgraw-Hill, 2006)

Mike Schmoker, Results Now, Terj. Devri Bernadi Putra, (Danvers MA: Clearance Centre, 2006),

Susan M. Drake, Creating Standards-Based Integrated Curriculum: The Common Core State Standards Edition, Terj. Benyamin Molan, (California: Teller Road Thousand Oaks, 2012)

Page 164: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

164

James H. Stronge, Holly B. Richard dan Nancy Catano, Qualities of Effective Principals, Terj. Siti Mahyuni, (Alexandria VA, Association for Supervision dan Curriculum Development (ASCD) N. Beauregard St. 2008),

David N. Aspin and Judith D. Chapman, Values Education and lifelong Learning, (AA. Dordrecht, The Netherlands: Springer, 2007)

Susan E. Jackson, et. Al, (Editors), Managing Knowledge for Sustained Competitive Andvantage, (San Francisco: Jossey-Bass, 2003

David W. Johnson, Roger T. Johnson dan Edythe Johnson Holubec, The Ne Circle Learning, Terj. Narulita Yusron, (Virginia: Alexandria, 2004)

Anita E. Woolfolk dan Lorraine McCune-Nicolich, Educational Psikology for Teacher, Terj. M. Khairul Anam, (Englewood Cliffs NJ: College Division Prentice Hall, 2004)

Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, Panduan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), (Ciputat: Gaung Persada Press Graoup, 2013)

Richard I. Arends, Learning to Teach, (Buku Satu), Terj. Helly Prajitno Soejipto dan Sri Mulyantini Soejipto, (Yogjakarta: Pustaka Pelajaran, 2008),

Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Diva Press, 2011)

Sadulloh, Uyoh, dkk, Pedagogik Ilmu Mendidik . (Bandung : CV. Alfabeta 2011)

Musfah, Jejen. “Peningkatan Kompetensi Guru” (Jakarta : Kencana Prenada Media Group 2011).

Richard I. Arends, Learning to Teach, (Buku Satu), Terj. Helly Prajitno Soejipto dan Sri Mulyantini Soejipto, (Yogjakarta: Pustaka Pelajaran, 2008)

Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Diva Press, 2011),

David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak, Methods for Teaching, Terj. Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

Andrew J. DuBrin, The Complete Ideal’s Guides: Leadership, Terj. Tri Wibowo BS, (Jakarta: Prenada, 2009)

Page 165: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

165

Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes, Motivasi Belajar, (Jakarta: Cerdas Pustaka, 2004)

Robbert L.SOLSO dkk. Psikologi Kognitif. (Jakarta: Penerbit Erlangga)

Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik,(Jakarta: Referensi, 2012)

Masnur Muslich, Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018)

Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdkarya, 2016),

Andrew J. DuBrin, The Complete Ideal’s Guides: Leadership, Terj. Tri Wibowo BS, (Jakarta: Prenada, 2009)

David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak, Methods for Teaching, Terj. Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009),

Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes, Motivasi Belajar, (Jakarta: Cerdas Pustaka, 2004)

Robert T. Marzano, The Art and The Science of Teaching, Terj. Rahmat Purwono, (Jakarta: Indeks, 2013

Gary A. Davis, Anak berbakat dan Pendidikan Keberbakatan, Terj. Ati Cahayani, (Jakarta: indeks, 2012)

Andrei G. Aleinikov, Mega Creativity Five Steps to Tinking Like a Genius, Terj. Gunardi, (Yogyakarta: Imperium, 2012)

Laura Lipton dan Deborah Hubble, Sekolah Kreatif, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2013)

Salman Khan, The One Word Schoolhouse, (Jakarta: Noura Books, 2013)

Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, (Jakarta: Indeks, 2012),

Andi Stix dan Frank Hrbek, Guru Sebagai Pelatih Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2007

Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Surabaya: Usaha Nasional, 2003)

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009),

Page 166: TESISrepository.uinjambi.ac.id/5579/1/MPU 182912 KOMPETENSI... · 2020. 11. 18. · 4 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI JL. ArifRahman Hakim

166

*E. Mulyasa,_Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),

*Kunandar, Guru-Profesional, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2007)

Howard Gardner, Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk: Teori dan Praktek), Terj. Alexander Sindoro, Batam: Interaksara, 2003)

*Lexy J. Moleong,_Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Rosda Karya, 2010)

*Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriftif Kualitatif (Jakarta : GP Press Group, 2013)

Sugiyono,_Metode_Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011)

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta. 2010)

Mukhtar. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah (Jakarta: Gaung Persada Press. 2007

Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih diantara Lima Pendekatan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015)

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010)

“Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press. 2009)