151079758 sistem pelumasan

Upload: kevin-simarmata

Post on 10-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yjgyj

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    1/13

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

    karuniaNyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Pelumasan pada

    Motor Bensin dan Diesel ini tepat pada batas waktunya. Makalah tugas ini dibuat dari

    berbagai sumber atau referensi.

    Pada makalah tugas ini, penulis berusaha menyusun dalam bentuk paparan yang akan

    mempermudah para pembaca untuk dapat belajar lebih baik, karena didalamnya terdapat

    ringkasan materi yang penulis buat secara sederhana sehingga mudah dipahami.

    Penulis menyadari makalah tugas ini jauh dari sempurna, hal ini mengingat

    kemampuan pengetahuan dan kepustakaan yang penulis miliki sangat terbatas, Oleh sebab

    itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya

    agar makalah tugas ini dapat digunakan sebaik mungkin.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    berpartisipasi dalam penyelesaian makalah Sistem Pelumasan pada Motor Bensin dan

    Diesel ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana

    mestinya. Wassalam.

    Palangka Raya, Desember 2010

    Penulis

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    2/13

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    1.2. Tujuan Penulisan

    BAB II. PEMBAHASAN

    2.1. Fungsi Sistem Pelumasan

    2.2. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan

    2.3. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan

    2.4 Jenis Pelumas

    2.5. Kekentalan (Viskositas)

    2.5. Klaisifikasi minyak pelumas

    BAB III. PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    REFERENSI

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    3/13

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.3. Latar Belakang

    Tidak bisa dipungkiri - pelumas - atau yang lebih popular disebut oli - merupakan

    bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih

    apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas

    sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri.

    Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin

    bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan

    sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.

    Oleh karena itu, disini penulis akan menjelaskan secara rinci tentang sistem

    pelumasan pada motor bensin dan diesel agar para pembaca dapat mengetahui prinsip

    kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel sehingga pembaca dapat memilih pelumas

    yang tepat bagi mesin kendaraannya agar dapat awet dan tahan lama.

    1.4. Tujuan Penulisan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

    1.

    Dapat mengetahui pengertian pelumasan serta fungsi pelumasan tersebut bagi mesin

    bensin dan diesel.

    2.

    Mengetahui sistem kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel.

    3. Mengetahui jenis-jenis pelumas dan klasifikasi minyak pelumas.

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    4/13

    BAB II. PEMBAHASAN

    Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan,yang diberikan diantara dua benda

    bergerak untuk mengurangi gaya gesek.Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang

    memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90%minyak

    dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalaholi mesin

    yang dipakai padamesin pembakaran dalam.

    2.1. Fungsi Sistem Pelumasan

    Sistem pelumasan merupakan bagian yang penting pada mesin yang didalamnya

    terdapat komponen-komonn yang bergerak dan bergesekan. Oleh karena itu, pelumasan

    sangat diperlukan agar kontak langsung antara dua permuakaan benda yang saling

    bergerak dapat dihindarkan. Sistem pelumasan berfungsinya sebagai :

    1. Anti Gesekan

    Oli mencegah hubungan langsung antara dua metal/part yang bergesekan

    sehingga dapat mencegah keausan dengan membentuk laipsan (Oil Film) pada

    permukaan logam/part.

    2. Pendingin

    Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan atau akibat

    pembakaran (pada cylinder block & piston). Pada mesin-mesin dengan kecepatan

    putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan-bantalan sebagai akibat dari adanya

    gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas

    dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.

    3. Pembersih

    Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan hydrocarbon. Saat

    membuka tutup oli pada mesin, biasanya terlihat.

    4. Perapat/sealing

    Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston. Akan ikut

    terbawa pada saat kompresi dan ikut keluar pada saat expansi.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gesekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gesekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_kimia
  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    5/13

    5. Anti karat/korosi.

    Melindungi permukaan part/metal dari hubungan langsung dengan air dan

    udara.

    6. Baffer / bantalan

    Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan. Biasanya terjadi

    jika dua buah gear saling bertemu/berbenturan, sehingga tumbukan/benturan tidak

    terjadi secara paksa/kasar.

    Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli

    dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara

    normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi

    dibandingkan denganMesin bensin.Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang

    lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit danperkaratan

    logam-logam bearing.

    2.2. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan

    Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang

    berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan

    penting sebagai pendingin.

    Bagian-bagian yang perlu diberi pelumasan adalah :

    Dinding silinder, torak, cicin torak, dan pena torak

    Poros engkol beserta bantalannya

    Poros nok dan bantal;annya

    Meanisme katup

    Rantai timing dan poros pompa

    Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :

    a. Sistem tekan

    Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak

    pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya.

    Minyak ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_dieselhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkaratan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkaratan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_diesel
  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    6/13

    bagian yang membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak,

    pipa di dalam kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.

    b.Sistem percikan

    Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan

    kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur

    kedalam mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalan-

    bantalan atau bagian-bagian lain yang harus dilumasi.

    Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua langkah

    yang kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan percik hanya

    diterapkan pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta pada engine

    yang memiliki konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini hanya

    diaplikasikan pada kendaraan satu silinder dan bentuk engine yang relatif kecil. Pada

    engine multi silinder sudah menggunakan sistem paksa dan sistem rendam yang

    diterapkan pada transmisi dan differensial. Sekarang ini juga masih ada engine yang

    menggunakan sistem percik seperti pada motor bensin 5,5 HP yang banyak

    digunakan pada mesin penggerak kompresor.

    c. Sistem kombinasi

    Sistem ini digunakan untukmenjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja

    dengan baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak

    pelumas memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok

    minyak pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan minayk

    pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi.

    2.3. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan

    a. Pompa pelumas

    Pompa oli merupakan komponen penting dimana oli yang terkumpul dalam oli

    dan dihisap kedalam pompa oli melalui saringan dan pipa hisap yang kemudian

    dialirkan keseluruh komponen yang membutuhkan pelumasan. Pompa pelumas yang

    banyak digunakan pada kendaraan bermotor ada tiga jenis diantarnya :

    1. Pompa pelumas jenis roda gigi. Pompa ini terdiri atas roda gigi penggerak

    (drive gear) dan roda gigi yang bergerak dan digerakkan oli camshaft. Jenis ini

    banyak digunakan pada motor yang menggunakan prinsip kerja 4 langkah.

    2.

    Pompa pelumas jenis sentrifugal (pompa rotor/trikoida). Banyak digunakan

    pada kendaraan bermotor dan motor diesel putaran tinggi, keistimewaan jenis ini

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    7/13

    adalah ringan dan tidak memakan banyak tempat serta sederhana. Pompa ini

    memiliki dua buah rotor yang porosnya tidak simetris yang apabila bergerak

    maka kedua rotor akan terjadi perubahan volume ruangan yang mangakibatkan

    trjadinya pemompaan.

    3. Pompa pelumas jenis plunyer. Pompa ini umumnya dipakai pada motor 2

    langkah sebagai pompa pelumas silinder dengan menggunakan oli samping.

    Pompa plunyer mempunyai komponen sebagi berikut :

    a. Roda pompa

    b. Roda gigi penggerak

    c. Distribitor

    d. Plunyer

    e.

    Pengatur langkah plunyer

    b. Saringan minyak pelumas

    Saringan oli digunakAn untuk menyaring kotoran pada minyak pelumas yang

    akan beredar keseluruh komponen yang bergerak dan juga untuk menghindari dari

    kerusakan.

    c. Ventilasi ruang engkol

    Berfungsi untuk menjaga kekentalan minyak pelumas atau mencegah

    terjadinya kerusakan minyak pelumas yang ada di dalam ruang engkol dari reaksi

    kimia yang terjadi akibat bercampurnya minyak pelumas dengan blow by gas

    (campuran bahan bakar da udara yang bocor dari silinder yang tidak ikut terbakar).

    Jenisnya dibedakan menjadi dua, diantranya : ventilasi terbuka dan ventilasi tertutup.

    d.

    Penunjuk tekanan minyak pelumas

    Penunjuk tekanan minyak pelumas ada dua macam yaitu jenis mekanik dan

    menggunakan arus listrik, sedangan yang paling banyak digunakan adalah penunjuk

    tekanan minyak pelumas yang menggunakan arus listrik yang berjenis kontak tekan

    dan kumparan elektromagnetik.

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    8/13

    e. Pendingin oli (oli cooler)

    Pendingin oli yang banyak digunakan adalah pendingin air yang ditempatkan

    dibawah radiator dan untuk menghindari dari penyumbatan maka dilengkapi dengan

    bypass ketika terjadi penyumbatan maka dapat langsung dialirkan melalui katup

    bypass.

    2.4 Jenis Pelumas

    Oli Mineral

    Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi

    yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk

    meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran

    agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan

    langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya

    mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat

    dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian

    mesin.

    Oli Sintetis

    Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian

    terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian

    dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli

    mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan

    baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli

    sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat

    tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga

    menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan

    kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

    Sistem pelumasan tidak hanya sebatas oli, masih ada beberapa hal yang

    berhubungan dengan pelumasan, seperti Grease atau bahasa bengkelnya "gemuk".

    Grease ini berbentuk semi-solid (seperti margarim makanan) yang berfungsi hampir

    sama dengan oli, dengan dasar sebagai pelumas. Grease ini juga di design untuk

    beberapa faktor tertentu seperti ketahanan terhadap suhu/temperatur dan air.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyalphaolifins&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyalphaolifins&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyol-ester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyol-ester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karbon_reaktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karbon_reaktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyol-ester&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polyalphaolifins&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    9/13

    Grease ini memiliki karakter :

    - Pada temperatur normal ke bawah (nol) akan tetap berbentuk semi-solid

    -

    Pada temperatur tinggi atau mencapai suhu leleh/cair pada saat mesin bekerja akan

    mencair dan melumasi bagian permesinan.

    Berdasarkan tipe grease terdapat 2 macam yaitu

    1. Lithium Grease, grease ini memiliki kharakter tahan terhadapa panas tinggi dan

    tahan pada putaran tinggi

    2. Calcium Grease, grease yang ini lebih tahan terhadap air dibandingkan Lithium

    Grease

    2.5. Kekentalan (Viskositas)

    Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena

    berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.

    Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas

    sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.

    Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara

    cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin

    kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli

    kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam

    yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih

    mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke

    komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada

    temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.

    Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur olehSociety

    of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE

    5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan

    5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.

    Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.

    Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin

    belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan

    juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik

    menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu

    debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Society_of_Automotive_Engineers&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Society_of_Automotive_Engineers&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Society_of_Automotive_Engineers&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Society_of_Automotive_Engineers&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    10/13

    Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan

    pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film

    cukup untuk bearing.

    2.6. Klaisifikasi minyak pelumas

    Minyak pelumas dapat diklasifikasikan denagn standar American Petroleum

    Institute (API) dan dites sesuai dengan standarnya. Klasifikasi API juga menambah

    tingkat SAE nya.

    Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin :

    SA : Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)

    SB : Untuk mesin ringan yang mengandung sedikit anti axidant

    SC : Yang mengandung detergen, dispersent, anti oxident dll

    SD : Untuk mesin yang beropersi dengan temperature tinggi, mengandung

    resisting,agent, anti aoxidant dll

    SE : Untuk mesin sedang mengandung resisting,agent, anti aoxidant yang banyak

    SF : Tingkat aliran tinggi dengan pemakaian resistane dan daya tahan yang lebih

    rendah

    Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin diesel

    CA : Untuk mesin diesel operasi beban ringan

    CB : Untuk mesin diesel operasi sedang

    CC : Untuk mesin diesel memakai turbo charge, dan temperature sedang

    CD : Untuk mesin diesel memakai turbo charge dengan kandungan sulfur pada bahan

    sedikit

    Klasifikasi minyak peluams untuk roda gigi.

    GL1 : Mineral murni tapi jarang dipakai (roda gigi)

    GL2 : Minyak hewani dan tumbuhan (worm gear)

    GL3 : Mengandug bahan tambah extreme pressure resisting (tranmisi manual dan

    stering gear)

    GL4 : Mengandug bahan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL3 (hypoid

    gear)

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    11/13

    GL5 : Kandungan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL4,-dan kondisi lebih

    berat (differensial dilengkapi hypoid gear )

    Dibedakannya pelumasan antara motor bensin dan diesel adalah karena:

    1. Diesel mempunya tekanan kompresi yang lebih tinggi dengan suhu kompresi yang

    tinggi sehingga memudahkan oksidasi.

    2. Kadar sulfur bahan bakar lebih besar, dapat terjadi pembentukan asam yang lebih

    kuat.

  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    12/13

    BAB III. PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Pelumas adalahzat kimia,yang umumnyacairan,yang diberikan diantara dua benda

    bergerak, dan fungsi utamanya adalah untuk mengurangigaya gesek.

    Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang

    berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan

    penting sebagai pendingin.

    Jenis-jenis pelumas yaitu oli mineral, oli sintetis, dan grease (gemuk).

    Minyak pelumas diklasifikasikan dengan standar American Petroleum Institute

    (API) dan dites sesuai dengan standarnya dimana klasifikasi minyak pelumas untuk

    mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF; sedangkan klasifikasi minyak

    pelumas untuk mesin diesel adalah CA, CB, CC, dan CD.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gesekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gesekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_kimia
  • 5/20/2018 151079758 Sistem Pelumasan

    13/13

    REFERENSI

    http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas

    http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-

    memilih-pelumas-.html

    http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.html

    http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.html

    http://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.html

    http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11

    http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12

    http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelumashttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-memilih-pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-memilih-pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.htmlhttp://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.htmlhttp://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11http://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-memilih-pelumas-.htmlhttp://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-memilih-pelumas-.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelumashttp://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin