PATOFISIOLOGI HIPOSPADIA

Embrio usia 2 minggu

Genital fold gagal bersatu di atas sinus urogenital

Terbentuk 2 lapisan : ektoderm & endoderm

Terbentuk lekukan di tengahnya :mesoderm

Mesoderm bermigrasi ke perifer,

memisahkan ektoderm & endoderm

Bagian kaudal ektoderm & endoderm bersatu membentuk kloaka

Struktur genital kekurangan reseptor androgen

Bagian anterior kloaka membentuk membran urogenital

Ruptur

Kekurangan sintesis hormone androgen

Membentuk sinus urogenital

Kekurangan enzim 5 reductase

Testosterone tidak dapat diubah jadi dihidrotestosteron (DHT)

Tidak terjadi transkripsi & translasi materi genetik

Gangguan virilisasi duktus mesonefros oleh kompleks testosterone-reseptor

Duktus mesonefros masuk ke uretra pars prostatika

Gangguan pembentukan tuberkel genital

Malu dengan teman sebaya

Muara uretra tidak di gland penis

Uretra pars prostatika berpoliferasi

Gangguan pembentukan lekukan di bawahnya, bagian lateral seharusnya menjadi genital fold

Membentuk kelenjar uretra

Perkembangan uretra tidak sempurna

Genital fold gagal bersatu di atas sinus urogenital

Atropi uretra

Hipospadia

Perubahan eliminasi urin

Aliran urin tidak memancar

Penis memendek

Indikasi operasi

BAK jongkok

Kulit pada permukaan ventral penis pendek

Chordee

Gangguan citra tubuh

Risiko infeksi

Port de entri

Merangsang saraf nyeri

Menekan saraf aferen visceral A & C

di radix dorsal medulla spinal

Traktus spinotalamikus

Thalamus

Cortex cerebri

Persepsi nyeri

Nyeri

Terputusnya kontinuitas jaringan

Anak aktif

Cemas

Kurang pengetahuan

Uretroplasty

Pemasangan kateter

Cordectomy

Risiko injuri

Indikasi operasi