mers-cov · pdf filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang...

22
1 MERS-CoV A. Definisi MERS-CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus. Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan Maret 2012 di Arab Saudi. (Depkes RI, 2013) MERS-CoV B. Etiologi Middle East Respiratory Syndrome atau disingkat MERS adalah penyakit virus pada pernapasan yang disebabkan oleh corona virus yang disebut MERS-Cov. Virus ini pertama kali dilaporkan mewabah di Arab Saudi pada tahun 2012. MERS- CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus) adalah virus yang termasuk dalam spesies coronavirus dan terletak dalam sub-family yang sama dengan SARS- coronavirus. Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Secara genetik kerabat paling dekat dari MERS-CoV yang telah ditemukan sampai saat ini merupakan coronavirus yang berasal dari kelelawar, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa MERS-CoV juga berasal dari kelelawar. Ada juga bukti-bukti yang mengarahkan bahwa virus MERS-CoV ditransmisikan melalui kontak dengan unta atau kambing, namun sampai sekarang belum ada data pasti yang mendukung teori tersebut. Pada orang, corona virus dapat menyebabkan penyakit mulai dalam tingkat keparahan seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut atau SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). MERS Coronaviruses pertama kali terdeteksi pada bulan April 2012, ini merupakan virus baru (novel coronaviruses) yang belum pernah terlihat pada manusia sebelumnya. Pada kebanyakan kasus,virus ini telah menyebabkan penyakit yang parah, bahkan setengah dari kasus yang tercatat mengalami kematian. Hingga kemudian, corona virus ini dikenal sebagai Middle East Respiratory Syndrome Coronaviruses (MERS-Cov) ). Nama itu diberikan Coronavirus Study Group of the International Committee di Taxonomy of Viruses pada May 2013. Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan

Upload: phungdat

Post on 30-Jan-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

1

MERS-CoV

A. Definisi

MERS-CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus.

Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus. Virus ini pertama kali

dilaporkan pada bulan Maret 2012 di Arab Saudi. (Depkes RI, 2013)

MERS-CoV

B. Etiologi

Middle East Respiratory Syndrome atau disingkat MERS adalah penyakit

virus pada pernapasan yang disebabkan oleh corona virus yang disebut MERS-Cov.

Virus ini pertama kali dilaporkan mewabah di Arab Saudi pada tahun 2012. MERS-

CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus) adalah virus yang termasuk

dalam spesies coronavirus dan terletak dalam sub-family yang sama dengan SARS-

coronavirus.

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada

manusia dan hewan. Secara genetik kerabat paling dekat dari MERS-CoV yang telah

ditemukan sampai saat ini merupakan coronavirus yang berasal dari kelelawar,

sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa MERS-CoV juga berasal dari kelelawar.

Ada juga bukti-bukti yang mengarahkan bahwa virus MERS-CoV ditransmisikan

melalui kontak dengan unta atau kambing, namun sampai sekarang belum ada data

pasti yang mendukung teori tersebut.

Pada orang, corona virus dapat menyebabkan penyakit mulai dalam tingkat

keparahan seperti flu biasa hingga Sindroma Pernapasan Akut atau SARS (Severe

Acute Respiratory Syndrome). MERS Coronaviruses pertama kali terdeteksi pada

bulan April 2012, ini merupakan virus baru (novel coronaviruses) yang belum pernah

terlihat pada manusia sebelumnya. Pada kebanyakan kasus,virus ini telah

menyebabkan penyakit yang parah, bahkan setengah dari kasus yang tercatat

mengalami kematian. Hingga kemudian, corona virus ini dikenal sebagai Middle East

Respiratory Syndrome Coronaviruses (MERS-Cov) ). Nama itu diberikan

Coronavirus Study Group of the International Committee di Taxonomy of Viruses

pada May 2013. Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012

hingga awal tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan

Page 2: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

2

peringatan sejak Mei lalu untuk mewaspadai ancaman penyebarannya. Arab Saudi

adalah sumber penularan pertama, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107

kematian. Tetapi sedikitnya ada 14 negara yang juga melaporkan kasus penyakit ini,

antara lain Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia,

Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan kini Amerika Serikat. Sampai

saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERSCov,

karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak

dekat dengan penderita.

Unta hampir dipastikan menjadi sumber virus korona MERS di Timur Tengah.

Hasil penelitian di negara tersebut menunjukkan kebanyakan unta, meski tidak semua,

terinfeksi jenis virus yang secara genetik hampir identik dengan virus yang

menginfeksi manusia. Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia

masih diteliti sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang

terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering

Kelelawar yang terinfeksi. Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan

hewan lain yang menjadi mediator penularan virus Corona guna menangani

meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih

mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan

SARS.

C. Manifestasi Klinis

Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan MERS-COV mengalami penyakit

pernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, sesak napas. Beberapa orang juga

memiliki gejala gastriintestinal seperti diare, mual, atau muntah. Bagi banyak orang

dengan MERS, komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal

ginjal. Sekitar 30% dari orang dengan MERS meninggal.

Symtomps of middle east repiratory syndrome in saudi cases (assri, 2013) :

Fever with chills/rigors

Cough

Hemoptysis

Shortness og breath

Chest pain

Sore throat

Page 3: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

3

Runny nose

Abdominal pain

Nause

Vomiting

Diarrhea

Myalgia

Headache

D. Patofisiologi

Coronavirus (CoVs) virus RNA yang menginfeksi burung dan berbagai

mamalia, termasuk manusia. Virus ini terdiri dari protein struktural beberapa yang

memegang relative panjang (sekitar 30 kb) positif-terdampar genom. Mereka terjadi

di seluruh dunia dan dapat menyebabkan penyakit signifikansi medis dan kedokteran

hewan. Umumnya, infeksi terlokalisasi pada pernapasan, dan/ atau sistem saraf. Saat

ini, terdapat jenis CoVs yang dapat menginfeksi manusia antara lain:

a. Human CoVs HKU1,

b. NL63,

c. 229E dan

d. OC43

Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan, ditandai

dengan penyakit saluran pernapasan atas yang mencakup: coryza, batuk dan sakit

tenggorokan. Virus ini hanya sesekali menginduksi penyakit saluran pernapasan

bawah, seperti: bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia.

Selain sebagai penyebab penyakit MERS, virus ini juga dapat menyebabkan

penyakit SARS di Negara China tahun 2002. Sejauh ini, laporan yang menjelaskan

otopsi fatal MERSCoV kasus belum banyak dipublikasikan. Oleh karena itu, pada

tahap satu ini hanya bisa berspekulasi tentang patologi dari Mers-CoV pada manusia.

Semua CoVs manusia diperkirakan berasal dari waduk hewan, baik itu SARS-

CoV dan mers-COV. Antara lain seperti muncul dari kelelawar, musang kelapa di

Negara Cina. Ada juga unta di Timur Tengah. Penyakit MERS ini diduga besar

penyebabnya adalah unta dromedaris di Timur Tengah dan beberapa bagian Afrika.

Penyakit ini juga dapat disebarkan dari manusia ke manusia. Seperti halnya yang

Page 4: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

4

terjadi di rumah sakit, yang mana penularan dari orang ke orang ini banyak terjadi di

unit hemodialisis, unit perawatan intensif atau di-pasien unit, di mana pasien

terinfeksi Mers-CoV dari clade monofiletik tunggal menularkan ke tenaga kesehatan

disana karena kepadatan penduduk dan langkah-langkah pengendalian infeksi yang

tidak memadai. Hal ini masih belum jelas apakah transmisi melalui orang-ke-orang ini

terjadi melalui pernapasan besar, tetesan, karena batuk dan bersin, seperti dalam

SARS, atau melalui fomites. Juga, episode penularan tidak jelas tetapi dilaporkan

berlangsung selama kedua gejala dan fase inkubasi.

Dikarenakan etiologi dari penyakit MERS dan SARS adalah sama

memungkinkan bahwa histologi dari penyakitnya juga sama, yaitu fase eksudatif,

proliferatif sebuah fase dan fase fibrosis.

a. Fase eksudatif adalah terlihat pada pasien di awal 10 hari dari penyakit, dan

ditandai dengan nekrosis alveolar, bronchiolar dan sel epitel bronkus, edema

intraluminal, fibrin eksudasi, pembentukan membran hialin, perdarahan dan

infiltrasi sel-sel inflamasi, seperti monosit atau makrofag, limfosit dan neutrofil,

ke dinding alveolar dan lumina.

b. Fase proliferasi, setelah 10-14 hari, menunjukkan interstitial dan fibrosis

alveolar, obliterans bronchiolitis mengorganisir pneumonia (Boop), regenerasi

dengan tipe II Pneumosit hiperplasia dan sel raksasa berinti.

c. Tahap fibrosis, setelah 14 hari, menunjukkan penebalan interstitial, dengan

fibrosis dan Boop-seperti sel inflamasi pola dan beberapa (terutama histiosit dan

limfosit).

Page 5: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

5

E. Pathway

Virus MERS-CoV

Langsung: melalui percikan dahak (droplet) pada

saat pasien batu katau bersin

Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda

yang terkontaminasi virus.

Infeksi saluran nafas bawah

Parenkim Paru

Koloni Organisme Patogen Antigen Respon hormonal

Antigen patogen berikatan

dengan antibodi

Antigen-antibodi berikatan

dengan molekul komplemen Pengaktifan kaskode komplemen

Kemotaksis netrofil dan makrofag

Aktifasi proses fagositosis

oleh netrofil dan makrofag

Penumpukan fibrin, eksudat,

ritrosit dan leukosit

Aktifasi Sel Mast dan Basofil Pelepasan histamine

aktifasi bradikinin

Vasodilator kapiler Penebalan kapiler meningkat

Perpindahan eksudat

plasma ke intertisiel

Pelepasan pirogen

endogen (sitokin)

Interleukin-1

Interleukin-6

Menembus sawar otak Merangsang saraf vagus

Sinyal mencapai sistem saraf pusat

Pembentukan prostaglandin otak

Merangsang Hipotalamus

meningkatkan suhu

Menggil, meningkatkan

suhu basal

HIPERTERMI

Metabolisme

meningkat

Peningkatan

penggunaan energi

Keletihan

INTOLERANSI

AKTIVITAS

Edema ruang kapiler alveoli

Fagositosis

sel debris

Sekret Menumpuk

pada bronkus

Batuk, sesak

napas, Dispnea

KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN

NAFAS

Penurunan difusi

oksigen

GANGGUAN

PERTUKARAN GAS

Penurunan saturasi

oksigen

Hipoksia Jaringan

KETIDAKEFEKTIFAN

PERFUSI JARINGAN

PERIFER

Peningkatan produksi

eritopoetin ginjal

Stimulasi produksi

sel darah merah

Polisitemia

Page 6: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

6

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Spesimen Klinis Rutin

Kultur mikroorganisme sputum dan darah pada pasien dengan pneumonia

2. Spesimen dari saluran napas atas dan bawah

Dilakukan pemeriksaan Virus Influenza A dan B, virus influenza A subtype H1

dan H3 dan H5, dan H5N1

3. Pemeriksaan Spesimen Corona Virus Baru ( Pemeriksaan Untuk Konfirmasi

Diagnosa)

Dilakukan dengan menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain

Reaction (RT-PCR)

Bahan Pemeriksaan :

Spesimen dari saluran napas atas (hidung/nasofaring/dan atau swab

tenggorokan

Spesimen saluran nafas bawah ( Sputum , aspirat endotracheal, kurasan

bronkoalveolar)

Tempat Pemeriksaan : Laboratorium Badan Litbangkes RI Jakarta

Pengambilan specimen serial dari beberapa tempat dalam waktu beberapa

hari (setiap 2-3 hari) untuk melihat Viral Sheeding

Hasil laboratorium inkonklusif

Adalah apabila di dapatkan :

Hasil positif pada pemeriksaan skrining yang tidak diikuti dengan

pemeriksaan konfirmasi molekuler.

Hasil pemeriksaan serologis dinyatakan positif pada pemeriksaan

laboratorium

Harus mendapat pemeriksaan virologis dan serologis tambahan untuk

dapat menetapkan konfirmasi kasus MERS-CoV:

- Bila memungkinkan, gunakan spesimen yang berasal dari saluran

pernapasan bagian bawah: dahak, aspirate endotracheal, cairan

bilasan bronckhoalveolar

Page 7: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

7

- Jika kasus tidak memiliki gejala atau tanda infeksi saluran napas

bawah dan tidak tersedia spesimen dari saluran napas bawah, maka

harus diambil spesimen nasofaring dan orofaring.

Jika pada pemeriksaan usap nasofaring hasilnya negative sementara kasus

diduga kuat mengidap MERS-CoV, maka kasus harus menjalani

pemeriksaan ulang dengan menggunakan spesimen

- Saluran napas bawah

- Nasofaring ditambah orofaring

- Serologis (fase akut dan konvalesen)

Konfirmasi laboratorium

Saat ini diperlukan pemeriksaan diagnostik molekuler yang mencakup

satu hasil PCR positif dengan target 2 genom spesifik, atau satu target positif

dengan sequensing pada yang kedua. Akan tetapi, rekomendasi interim untuk

pemeriksaan laboratoris untuk MERS-CoV harus merujuk pada standar

konfirmasi laboratoris terkini

G. Penatalaksanaan

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bersifat spesifik, pengobatan

hanya bersifat suportif tergantung kondisi/ gejala yang timbul pada pasien, seperti

demam, batuk, hingga sesak. WHO tidak merekomendasikan pemberian steroid dosis

tinggi. Belum ada vaksin tersedia untuk MERS-CoV.

Pengendalian Infeksi:

Transmisi penularan virus MERS-CoV belum jelas, dapat terjadi melalui :

Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin.

Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Langkah pencegahan infeksi MERS-CoV sama dengan pencegahan infeksi pada

penyakit flu burung dan infeksi saluran nafas lainnya.

Hal yang harus dilakukan dalam pengendalian infeksi MERS-CoV :

Page 8: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

8

Tindakan pencegahan transmisi droplet.

Tindakan pencegahan standar diterapkan pada setiap pasien yang diketahui atau

dicurigai memiliki infeksi pernafasan akut, termasuk pasien dengan dicurigai,

probable atau terkonfirmasi MERS-CoV.

Pencegahan infeksi dan tindakan pengendalian harus dimulai ketika pasien

masuk triase dengan gejala infeksi pernapasan akut yang disertai demam.

Pengaturan ruangan dan pemisahan tempat tidur minimal 1 meter antara setiap

pasien ISPA dan pasien lainnya yang tidak menggunakan APD.

Pastikan triase dan ruang tunggu berventilasi cukup.

Terapkan etika batuk.

PERAWATAN DI RUMAH BAGI PASIEN MERS-COV DENGAN GEJALA

RINGAN

Pengetahuan tentang penyakit MERS-CoV dan transmisinya saat ini sangat

terbatas sehingga diperlukan ruang isolasi untuk merawat di RS kasus-kasus probabel

dan konfirmasi infeksi MERS-CoV. Hal ini akan menjamin kualitas dan keamanan

perawatan maupun perlindungan kesehatan masyarakat. Namun demikian karena

beberapa alasan termasuk situasi dimana perawatan rawat jalan tidak tersedia atau

kurang aman atau ada penolakan untuk di rawat di RS maka perlu dipertimbangkan

untuk memberikan alternatif perawatan. Tergantung pada situasi dan ketersediaan

sumber daya setempat, kontak-kontak dengan simptom gejala yang ringan dan tidak

memiliki kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan risiko komplikasi, dapat

diberikan perawatan dirumah. Prinsip perawat di rumah yang serupa juga diterapkan

kepada pasien-pasien yang tidak perlu (lagi) dirawat di RS.

Keputusan ini diambil berdasarkan penentuan klinis yang hati – hati dan harus

melihat juga segi keamanan lingkungan rumah pasien. Karena kemungkinan

perkembangan yang cepat dari penyakit menjadi acute respiratory distress syndrome

(ARDS), komplikasi yang mengancam kehidupan meskipun pasien sebelumnya sehat

wal afiat, kontak-kontak yang mengalami gejala atau kasus-kasus probabel harus

ditempatkan dalam pengamatan medis yang ketat bila diberikan perawatan di rumah.

Pasien dan anggota keluarga harus mendapat kan pengetahuan tentang higiene

perorangan dan dasar – dasar langkah pencegahan infeksi dan pengendalian infeksi

serta harus selalu mentaati rekomendasi berikut ini:

Page 9: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

9

- Sedapat mungkin membatasi kontak dengan orang yang sakit. Anggota

keluarga sebaiknya tinggal di ruangan yang berbeda dengan pasien atau jika

tidak memungkinkan jagalah jarak paling tidak 1 meter dari pasien (tidur di

tempat tidur yang berbeda) Pastikan bahwa setiap orang yang berisiko sakit

berat tidak merawat atau mendekat pada pasien. Kelompok yang saaat ini

berisiko tinggi untuk infeksi MERS-CoV adalah mereka yang mengidap sakit

jantung, ginjal, dan saluran pernapasan kronis, serta usia lanjut. Jika kontak

dengan pasien tidak dapat dihinddari oleh mereka maka pertimbangkan untuk

mencari alternatif tempat tinggal bagi mereka.

- Melakukan higiene tangan setelah melakukan kontak dengan pasien atau

lingkungan sekitar pasien. Hal ini juga harus dilakukan sebelum dan sesudah

menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan ketika

tangan tampak kotor. Membersihkan tangan dengan menggunakan air dan

sabun. Jika tangan tidak tampak kotor pembersihan dapat dilakukan dengan

menggunakan hand rubberbahan dasar alkohol. Membantu pasien melakukan

higiene tangan dapat diberikan bila diperlukan. Lebih disukai mengeringkan

tangan dengan kertas tissu tapi jika tidak ada dapat memakai handuk dan segera

ganti bila sudah terasa basah.

- Semua orang terutama pasien harus melakukan higiene pernapasan. Termasuk

dalam higiene pernapasan antara lain, menutup mulut dan hidung ketika batuk

atau bersin dengan menggunakan masker medis/bedah, masker kain, kertas

tissue atau sisi dalam lengan atas untuk kemudian diikuti dengan membersihkan

tangan. Membuang material -material yang habis digunakan untuk menutup

mulut dan hidung atau bersihkan dengan benar setelah digunakan (mencuci sapu

tangan menggunakan air dan sabun biasa / detergen).

- Petugas yang merawat harus menggunakan masker medis dengan benar ketika

berada didalam ruangan yang sama dengan pasien. Jangan menyentuh bagian

luar masker selama pemakaian. Masker segera diganti bila telah basah atau

kotor. Buang masker dan lakukan kebersihan tangan segera setelah melepas

masker.

- Pastikan bahwa ruangan – ruangan di rumah dan kamar pasien mempunyai

ventilasi yang baik (jendela yang dapat dibuka).

- Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh pasien terutama sekret mulut dan

hidung dan tinja. Jika memungkinkan,gunakan sarung tangan ketika merawat

Page 10: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

10

bagian mulut dan hidung serta ketika menangani tinja dan urin pasien. Lakukan

kebersihan tangan segera setelah melepas sarung tangan.

- Sarung tangan, tissue, masker dan limbah lain yang berasal pasien atau

perawatan pasien harus dimasukkan dalam kantongan (ditempatkan dalam

kontainer yang ada di kamar pasien) sebelum dibuang ke tempat sampah.

- Hindari bentuk – bentuk pajanan lain dengan pasien sakit atau bahan

terkontaminasi dilingkungan pasien sakit. Contoh, hindari penggunaan bersama

alat-alat makan dan minum, handuk, waslap dsb. Alat makan harus dicuci

menggunakan air dan sabun segera setelah digunakan. Permukaan –permukaan

yang disentuh oleh pasien, seperti meja disamping tempat tidur, tempat tidur,

dan furnitur kamar tidur lain, harus lebih sering dibersihkan dengan

menggunakan pembersih rumah tangga atau larutan pemutih (perbandingan 1

bagian pemutih dengan 9 bagian air).

- Bersihkan bak mandi dan toilet setiap hari dengan menggunakan pembersih

rumah tanggan atau larutan pemutih Pakaian, seprei, handuk tangan dan mandi,

dll milik pasien dapat dibersihkan dengan menggunakan air dan sabun biasa

serta dikeringkan dengan baik. Letakkan kain yang terkontaminasi kedalam

kantong laundry. Cucian yang kotor sebaiknya tidak di kucek-kucek dan

sebaiknya hindari pakaian yang terkontaminasi material yang berasal dari pasien

sakit.

- Pertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan dan pelindung pakaian

(apron plastik) ketika membersihkan atau menangani permukaan mebeler,

pakain atau kain yang kotor akibat cairan tubuh pasien. Segera mencuci tangan

setelah melepas sarung tangan.

- Sesorang yang mengalami gejala harus tetap berada dirumah sampai terjadi

perbaikan gejala yang memuaskan. Keputusan untuk memindah pasien dari

penmantauan di rumah harus dibuat berdasarkan temuan-temuan klinis atau

laboratoris atau keduanya.

- Semua anggota keluarga harus dianggap sebagai kontak dan perlu dipantau

kesehatannya seperti dijelaskan berikut ini

Page 11: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

11

Penatalaksanaan kasus

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bersifat spesifik, pengobatan hanya

bersifat suportif tergantung kondisi keadaan pasien. WHO tidak merekomendasikan

pemberian steroid dosis tinggi. Belum ada vaksin tersedia untuk MERS-CoV.

H. Komplikasi

Berdasarkan data WHO, kasus MERS-CoV sebagian besar menunjukkan

tanda dan gejala pneumonia. Hanya satu kasus dengan gangguan kekebalan tubuh

(immunocompromised) yang gejala awalnya demam dan diare, berlanjut pneumonia.

Komplikasi kasus MERS-CoV adalah pneumonia berat dengan gagal napas yang

membutuhkan alat bantu napas non invasif atau invasif, Acute Respiratory Distress

Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multi-organ yaitu gagal ginjal, Disseminated

Page 12: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

12

Intravascular Coagulopathy (DIC) dan perikarditis. Beberapa kasus juga memiliki

gejala gangguan gastrointestinal seperti diare. Dari seluruh kasus konfirmasi, separuh

diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan menurut dinkes ponorogo tahun 2014 komplikasi mers adalah

pneumonia berat dengan gagal napas yg membutuhkan alat bantu invasive dan

Noninvasive,acute respiratory distress syndrome (ARDs) dengan kegagalan

multiorgan yaitu gagal ginjal, Disseminated intravascular coagulopathy(DIC) dan

perikarditis

Komplikasi MERS Menurut Kemenkes RI tahun 2013 :

1. Pneumonia berat dengan gagal napas yang membutuhkan alat bantu napas non

invasive atau invasive

2. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multi organ

yaitu gagal ginjal, Disseminated Intravascular Coagulopathy (DIC)

3. Perikarditis

I. Asuhan Kepeawatan

1. Pengkajian

a. Anamnesa

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Agama

Suku Bangsa

Pendidikan

Pekerjaan

b. Keluhan Utama

c. Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan utama masuk RS, faktor pencetus, lamanya keluhan, timbulnya

keluhan, faktor yang memperberat, upaya yang dilakukan untuk mengatasi,

dan diagnosis medik.

d. Riwayat kesehatan masa lalu

Page 13: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

13

Penyakit yang pernah dialami, riwayat alergi, imunisasi, kebiasaan

merokok,minum kopi, obat-obatan dan alkohol

e. Riwayat kesehatan keluarga

f. Pemeriksaan umum

g. Pemeriksaan Fisik

Untuk pasien denganMERS, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan lebih

spesifik ke arah pengkajian sistem imun dan hematologi

Pengkajian ROS

1. B1 (BREATH)

2. B2 (BLOOD)

3. B3 (BRAIN)

4. B4 (BLADDER)

5. B5 (BOWEL)

6. B6 (BONE)

h. Aspek psikososial meliputi : pola pikir, persepsi diri, suasana hati,

hubungan/komunikasi, kebiasaan seksual, pertahanan koping, sistem nilai dan

kepercayaan dan tingkat perkembangan.

i. Pemeriksaan Penunjang

2. Diagnosa Keperawatan

1. Ketididakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan

sekret.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan O2 dalam

udara inspirasi.

3. Hipertermi berhubungan dengan perubahan pada regulasi temperatur.

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidaksembangan

antara suplai dan kebutuhan O2

5. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan hipoksia jaringan

Page 14: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

14

3. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Berhubungan dengan:

- Infeksi, disfungsi neuromuskular,

hiperplasia dinding bronkus,

alergi jalan nafas, asma, trauma

- Obstruksi jalan nafas : spasme

jalan nafas, sekresi tertahan,

banyaknya mukus, adanya jalan

nafas buatan, sekresi bronkus,

adanya eksudat di alveolus,

adanya benda asing di jalan nafas.

Batasan Karakteristik :

- Tidak ada batuk

- Suara napas tambahan

- Perubahan frekuensi pernapasan

- Sianosis

NOC:

Respiratory status : Ventilation

Respiratory status : Airway patency

Aspiration Control

kriteria hasil :

Mendemonstrasikan batuk efektif dan

suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis

dan dyspneu (mampu mengeluarkan

sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada

pursed lips)

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien

tidak merasa tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan dalam rentang

normal, tidak ada suara nafas abnormal)

Mampu mengidentifikasikan dan

mencegah faktor yang penyebab.

Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.

Berikan O2 ……l/mnt, metode………

Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Kolaborasi pemberikan bronkodilator :

Monitor status hemodinamik

Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

Kolaborasi pemberian antibiotik

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan

keseimbangan.

Monitor respirasi dan status O2

Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk

mengencerkan sekret

Page 15: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

15

- Kesulitan berbicara atau

mengeluarkan suara

- Penurunan bunyi napas

- Dispnea

- Batuk yang tidak efektif

Saturasi O2 dalam batas normal

Foto thorak dalam batas normal

Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang

penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi.

Page 16: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

16

Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan Pertukaran gas

Berhubungan dengan :

- ketidakseimbangan perfusi

ventilasi

- perubahan membran kapiler-

alveolar

Batasan Karakteristik :

- Ph darah arteri abnormal

- Pernapasan abnormal

- Warna kulit abnormal

- Diaforesis

- Penurunan co2

- Dispnea

- Hiperkapnea

- Hipoksia

- takikardia

NOC:

Respiratory Status : Gas exchange

Keseimbangan asam Basa, Elektrolit

Respiratory Status : ventilation

Vital Sign Status

Kriteria hasi:

Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi

dan oksigenasi yang adekuat

Memelihara kebersihan paru paru dan

bebas dari tanda tanda distress pernafasan

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara

nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan

dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,

mampu bernafas dengan mudah, tidak ada

pursed lips)

Tanda tanda vital dalam rentang normal

AGD dalam batas normal

NIC :

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Pasang mayo bila perlu

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara

tambahan

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan

keseimbangan.

Monitor respirasi dan status O2

Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,

penggunaan otot tambahan, retraksi otot

supraclavicular dan intercostal

Monitor suara nafas, seperti dengkur

Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,

kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak

Page 17: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

17

Status neurologis dalam batas normal adanya ventilasi dan suara tambahan

Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental

Observasi sianosis khususnya membran mukosa

Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang

persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat

tambahan (O2, Suction, Inhalasi)

Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut

jantung

Page 18: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

18

Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Hipertermia

Berhubungan dengan :

- penyakit/ trauma

- peningkatan metabolisme

- aktivitas yang berlebih

- dehidrasi

Batasan Karakteristik

- konvulsi

- kulit kemerahan

- peningkatan suhu tubuh diatas

suhu normal

- kejang

- takikardi

- takipnea

- kulit terasa hangat

NOC:

Thermoregulasi

Kreiteria hasil:

Suhu 36 – 37C

Nadi dan RR dalam rentang normal

Tidak ada perubahan warna kulit dan

tidak ada pusing, merasa nyaman

NIC :

Monitor suhu sesering mungkin

Monitor warna dan suhu kulit

Monitor tekanan darah, nadi dan RR

Monitor penurunan tingkat kesadaran

Monitor WBC, Hb, dan Hct

Monitor intake dan output

Berikan anti piretik:

Selimuti pasien

Berikan cairan intravena

Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

Tingkatkan sirkulasi udara

Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

Catat adanya fluktuasi tekanan darah

Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban

membran mukosa)

Page 19: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

19

Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Intoleransi aktivitas

Berhubungan dengan :

Tirah Baring atau imobilisasi

Kelemahan menyeluruh

Ketidakseimbangan antara suplei

oksigen dengan kebutuhan

Gaya hidup monoton

Batasan Karakteristik :

Respon tekanan darah abnormal

terhadap aktivitas

Respon frekuensi jantung abnormal

terhadap aktivitas

Dispnea setelah beraktivitas

Menyatakan merasa letih

NOC :

Self Care : ADLs

Toleransi aktivitas

Konservasi eneergi

Kriteria Hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan tekanan darah, nadi

dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari

(ADLs) secara mandiri

Keseimbangan aktivitas dan istirahat

Tanda-tanda vital kembali normal

NIC :

Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

Kaji adanya faktor yang menyebabkan

kelelahan

Monitor nutrisi dan sumber energi yang

adekuat

Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

emosi secara berlebihan

Monitor respon kardivaskuler terhadap

aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,

diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat

pasien

Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi

Medik dalam merencanakan progran terapi

yang tepat.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas

Page 20: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

20

yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang

sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan

sosial

Bantu untuk mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan untuk

aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas

seperti kursi roda, krek

Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang

disukai

Bantu klien untuk membuat jadwal latihan

diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi

kekurangan dalam beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif

beraktivitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi

diri dan penguatan

Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

Page 21: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

21

Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakefektifan perfusi Jaringan

Perifer

Berhubungan dengan :

- Hipoksia Jaringan

- Penurunan Saturasi oksigen

Batasan Karakteristik :

- Tidak ada nadi

- Perubahan fungsi motorik

- Perubahan karakteristik kulit

(warna, elastisitas, kuku, sensasi,

suhu)

- Perubahan tekanan darah di

ekstremitas

- Kelambatan penyembuhan luka

perifer

- Penurunan nadi

- Edema

NOC

Circulation Status

Tisue Perfusion : Cerebral

Kriteria Hasil :

Tekanan sistol dan diastol dalam rentang

yang diharapkan

Tidak ada tanda-tanda peningkatan

tekanan intrakranial

NIC :

Monitor adanya daerah tertentu yang hanya

peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

Monitor adanya paretese

Batasi gerakan kepala, leher dan punggung

Monitor kemampuan BAB

Kolaborasi pemberian analgesik

Page 22: MERS-CoV · PDF filepernapasan akut parah dengan gejala demam, batuk, ... komplikasi yang lebih parah diikuti seperti pneumonia dan gagal ginjal. ... E. Pathway Virus MERS-CoV

22

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan

NANDA NIC NOC . Yogyakarta : Mediaction

Judith MA van den Brand, Saskia L Smits and Bart L Haagmans, oktober 2014

“Pathogenesis of Middle East respiratory syndrome coronavirus”, J Pathol 2015; 235:

175–184, Wiley Online Library, Department of Viroscience, Erasmus Medical Centre,

Rotterdam, The Netherlands

WHO. Infection prevention and control during health care for probable or confirmed cases of

novel coronavirus (nCoV) infection - Interim Guidance. 2013. Available online:

http://www.depkes.go.id/resources/download/puskes-haji/5-pedoman-pencegahan-

dan-pengendalian-infeksi-mers-cov.PDF

WHO. Rapid advice note on home care for patients with Middle East respiratory syndrome

coronavirus (MERS-CoV) infection presenting with mild symptoms and management

of contacts. 2013. Available online.

http://www.siloamhospitals.com/sites/default/files/MERS%20Co-V%20IND.PDF

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA. // NO. 109/PEN/V/2014

Tentang: Himbauan Kewaspadaan Terkait Penyebaran Virus Corona

“Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus” (Mers-CoV) Di Yaman

Pedoman TataLaksana Klinis Infeksi Saluran Pernafasan Akut Berat Suspek Middle East Respiratory

Syndrome – Corona Virus (MERS-CoV)

http://www.depkes.go.id/downloads/merscov/Manajemen%20Klinis%20Mers_A5_Final120214-1.pdf

www.depkes.go.id/download.php?file=download/puskes...mers..

www.artikelkesehatan.info/mers-cov/