1.1 proses perancangan
TRANSCRIPT
ELEMEN MESIN IProses perencanaan & analisis Tegangan, Teori Kegagalan & faktor Keamanan
Frederikus Konrad, ST, MT, MMJURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
BEBANTEGANGAN & REGANGAN
Secara umum
Beban atau sering disebut juga dengan gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda/massa berpindah atau bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Jadi beban (gaya) dapat dikatakan sebagai penyebab utama atau sumber penyebab adanya perpindahan atau perubahan bentuk suatu massa/benda.
BEBANTEGANGAN & REGANGAN
Secara umum sumber beban : (Khurmi bab 4)
Energi yang dipindahkan (transmisi yang dipindahkan/ diteruskan)
Berat mesin Hambatan gesek Inersia elemen yang bergerak Perubahan suhu, dll
Jenis beban (load) Beban tetap : beban terpusat, beban merata, teratur. Beban tidak tetap (bervariasi) Beban kejut
BEBANTEGANGAN & REGANGANTegangan (stress)
Adalah besarnya beban/gaya tiap satuan luas penampang, secara matematis dapat ditulis :
Regangan (strain) Adalah besarnya deformasi tiap satuan panjang
mula-mula, secara matematis dapat ditulis :
)(
)(/
)/(
2
2
mpenampangLuasA
NgayaBebanF
mNteganganA
F
mulamulapanjangl
mdeformasill
l
)(
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan normal :
tegangan tarik (-), tegangan tekan (+)
Tegangan tarik / tensile stress
Tegangan tekan / compressive stress
)/( 2mNA
Ft
)/( 2mNA
Fc
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan geser (shear stress)
)/( 2mNA
F
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan tahanan permukaan
(bearing/crushing stress)
)/( 2mNA
Fcr
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan lentur (bending stress)
)(
)(
)/(.
4
4
2
mluasModulusZ
mluasinersiaMomenI
mNZ
M
I
yMb
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan puntir (torsional stress)
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan puntir
(torsional stress)
)1(16
16
2)(
32
lub16
2
32
32
)(
)(
)/(
)(
)/(
)(
).(
43
440
44
3
4
4
2
2
4
kdxxT
kd
dbila
d
ddx
dxddxT
angberporoskasusPada
dx
dx
dxT
porosdiameterd
dIyyIxxJr
JxT
rJ
T
Dari
mporosPanjangl
radpuntirSudut
mNrigiditasModulusG
mjariJarir
mNgeserTegagan
mpolarinersiaMomenJ
mNtorsiMomenTl
G
rJ
T
o
o
i
o
i
oio
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan kejut (impact stress)
)/(
)(/2
11
2
2
mNstisitasModulusElaE
NBebanWmNlW
EAh
A
Wi
JENIS 2 TEGANGAN Tegangan geser akibat gaya lintang pada
batang
)(
)(
)(
)(
)(int
4
2
mpenampangLebarb
minersiaMomenI
mnetralgarisdggravitasipusatantaraJaraky
mPenampangLuasA
NanglGayaFbxI
yxAxF
JENIS 2 TEGANGAN → TEGANGAN KOMBINASI
Tegangan Normal – Tegangan GeserPenampang A mendapat σx dan σy saling tegak lurus dan xy
JENIS 2 TEGANGAN → TEGANGAN KOMBINASI
Tegangan Normal – Tegangan Geser Tegangan Utama (normal) maksimum
Tegangan Utama (normal) minimum
Tegangn geser maksimum
xyyxyx 2
2
max 22
xyyxyx 2
2
max 22
xyyx 2
2
2
JENIS 2 TEGANGAN → TEGANGAN KOMBINASI
Tegangan akibat beban eksentrik
maksicmaksttc Z
eF
A
F .
JENIS 2 TEGANGAN → TEGANGAN KOMBINASI
Tegangan akibat beban eksentrik Tegangan tekan maksimum (pada Y)
Tegangan tarik maksimum (pada X)
langsungTegangan
xatauxyZ
eFMbendingMomenA
F
Z
M
A
F
I
xeF
b
tc
cmaksc
00
11
.)(..
0
.. bt
makst A
F
Z
M
A
F
I
xeF
DIAGRAM TEGANGAN - REGANGAN
DIAGRAM TEGANGAN - REGANGAN
OA = daerah elastis (proporsional), dan tegangannya σP(regangan yang terjadi sangat kecil dan regangannya proporsional/sepadan dengan tegangan). Harga reganga dapat dihtung dengan Hukum Hooke ε = σ/E, dalam hal ini E adalah modulus elastisitas dan ε adalah perpanjangan spesifik δl/l.Contoh : Baja E=2 100 000 N/mm2. Apabila tegangan di A misalnya = 210 N/mm2, maka ε = 2 100 000/210 = 0,001 atau 0,1 %.Kalau panjang asli 1000 mm, maka regangannya = 0,001 x 1000 mm = 1 mm
DIAGRAM TEGANGAN - REGANGAN
AB = daerah plastis
Apabila tegangan diperbesar melebihi batas proporsional maka akan terjadi regangan plastis (tetap) dan apabila beban dilepaskan akan ditemukan regangan sebesarv OB’ yang dapat ditentukan dengan menarik garis BB’ sejajar dengan garis OA, dan regangan yang terjadi masih kecil hanya beberapa persepuluh persen dari panjang batang saja.
DIAGRAM TEGANGAN - REGANGAN
BC = daerah luluh (yield point)
Apabila beban diperbesar sampai titik C, maka bahan mulai menyerah/luluh (yield) dan tegangan menurun untuk pertama kali (kadang-kadang nilai tegangan tetap sampai titik D)
E = titik ultimate
Titik E menunjukkan tagngan tertinggi dimana batang mulai berkontraksi setempat dan baru patah di titik F dan secara semu tegangannya lebih rendah
F = Failure
Pada titik ini batang menjadi patah/putus, dan regangannya didapat dengan menarik garis dari titik F yang sejajar dengan garis OA.
Tegangan kerja/tegangan perencanaan & faktor keamanan
Untuk bahan-bahan yang mudah berubah bentuk dan dibengkokkan (benda ulet / ductile dan yield point nya jelas)
Untuk bahan yang getas (britle) yield point nya tidak jelas seperti besi cor
factorofsafety
stressimumstressdesignorWorking
max
factorofSafety
stresspoYieldstressdesignorWorking
int
factorofSafety
stressUltimatestressdesignorWorking
Tegangan kerja/tegangan perencanaan & faktor keamanan
Pemilihan factor keamananMaterial Beban statis
(steady load)
Beban dinamis
(live load)
Beban kejut
(shock load)
Cast iron 5-6 8-12 16-20
Besi kasar 4 7 10-15
Stel 4 8 12-16
Logam lunak/alloy 6 9 15
Kulit 9 12 15
Kayu 7 10-15 20
Modulus Rigiditas (G)
Hubungan Modulus rigiditas – elastisitas
)(
)/( 2
radgeserregangan
mNgeserteganganG
ratiosPoisson
selastisitaModulusE
rigiditasModulusGE
G
'
212
Modulus Rigiditas (G)
Sifat beberapa material
Material/bahan Modulus Elastisitas Poisson’s ratio
Steel (2-2,2) x 107 0,25-0,33
Cast iron (1,9-2) x 107 0,23-0,27
Copper (0,9-1,1) x 107 0,31-0,34
Brass (0,8-0,9) x 107 0,32-0,42
Alumunium 0,7 x 107 0,32-0,36
ELEMEN MESIN ITerima Kasih
Frederikus Konrad, ST, MT, MMJURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA