modul 4 perancangan proses

Upload: taufiq-setya-rifai

Post on 17-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    2

    MODUL 4

    PERENCANAAN PROSES

    1. Deskripsi

    Perencanaan proses merupakan tahapan untuk menentukan bagaimana suatu produk itu diproduksi.

    Tahapan tersebut mendefinisikan secara detil proses produksi dan perakitan, termasuk waktu produksi

    dari setiap komponen dan perakitannya, material serta peralatan yang dibutuhkan. Sehingga hasil

    perencanaan proses ini dapat langsung digunakan untuk produksi.

    Tujuan:

    1. Memahami proses pembuatan sebuah produk

    2. Memahami proses perakitan sebuah produk

    3. Mampu merancang Bill Of Material dari sebuah produk

    4. Mampu merancang Operation Process Chart( OPC ) dari sebuah produk

    5. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk

    6. Mengerti dan memahami penggunaan mesin-mesin dalam melakukan proses produksi.

    2. Input dan Output

    Input:

    1. Data raw material yang dibutuhkan untuk membuat produk

    2. Data proses produksi tiap-tiap komponen produk

    3. Data urutan perakitan produk

    Output:

    1. Bill of material (BOM)

    2. Operation process chart ( OPC )

    3. Assembly chart (AC)

    4. Gambar volume decomposition dari komponen yang telah ditentukan

    3. Referensi

    Apple, James M (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.Bandung : ITB

    Gasperz, Vincent (1998). Production Planning and Inventory Control. Jakarta : Gramedia Pustaka

    Utama

    Wignjosoebroto, Sritomo (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.Jakarta : Guna Widya

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    3

    Sutalaksana dkk. (1979). Teknik Tata Kerja.Bandung : ITB Laboratorium Sistem Produksi. Modul

    Praktikum Tata Letak dan Fasilitas Dekomponenemen Teknik Industri ITB

    4. Landasan Teori

    Definisi dari Process Planning menurut ANSI Standar Z94.10 1972 adalah: a procedure for

    determining the operations or actions necessary to transform material from one state to another.

    Sedangkan Bedworth pada bukunya yang berjudul Computer Integrated Design and Manufacturing

    lebih tajam lagi mengatakan Process Planning adalah: The preparation of a set of instructions that

    describe how to fabricate a komponen or build an assembly which will satisfy engineering design

    specifications.

    Perancangan proses merupakan suatu aktivitas yang memrlukan serangkaian langkah/kegiatan

    yang berurutan di mulai dengan penetapan tahapan proses produksi sampai dengan evaluasi/pemilihan

    alternative proses produksi dari masing-masing tahapan sesuai dengan produk yang dibuat.

    Bagian perancangan produksi di dalam prosedur perancangan produk dapat dinyatakan sebagai

    berikut :

    1. Analisis produk atau jasa

    2. Penentuan operasi apa yang ddiperlukan untuk memproduksi atau melaksanakannya.

    3. Bagaimana semua itu akan dilaksanakan.

    4. Patokan baku apa yang akan mengatur kelaksanaan hasilan.

    Fungsi perancangan proses biasanya menghasilkan :

    1. Sketsa operasi

    2. Pengurutan atau spesifikasi

    3. Gambar tata letak perkakas

    4. Lembaran operasi

    5. Gambar awal tata letak kerja

    6. Sketsa awal tata letak kerja

    Fungsi perancangan proses mencakup kegiatan-kegiatan berikut :

    1. Perencanaan pra produksi

    2. Pengkajian kelayakan proses

    3. Pengkajian kemampuan proses

    4. Pengkajian kapasistas proses

    5. Pengembangan peralatan dan proses

    6. Pengembangan dan rancangan peralatan dan perkakas

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    4

    7. Evaluasi operasi produksi

    8. Perencanaan operasi pengerjaan ulang atau operasi tambahan

    9. Perkiraan ongkos produksi

    10. Analisa kapasitas pengilanagan

    11. Persiapan bagi perubahan produk produk, model dan rancangan

    12. Kemasan serta metode dan proses pengepakan

    13. Perencanaan jangka panjang sehubungan dengan peralatan

    14. Prosedur perencanaan

    4.1 Bill Of Material (BOM)

    Struktur produk atau bill of materials didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu

    bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufacturing dan merupakan daftar dari semua

    material, komponens dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang di butuhkan untuk

    memproduksi satu unit produk atau parent assembly. Struktur produk typicalakan menunjukkan bahan

    baku yang dikonversi kedalam komponen-komponen fabrikasi kemudian komponen-komponen itu

    akan bergabung secara bersama untuk membuat sub-assemblies, kemudian sub-assemblies bergabung

    bersama membuat assemblies dan seterusnya sampai produk akhir. Struktur produk sering

    ditampilkan dalam bentuk gambar (chart format) kebanyakan produk memiliki struktur standar

    dimana lebih banyak subassemblies daripada produk akhir, dan lebih banyak komponen dari

    subassemblies.

    Terdapat juga produk-produk seperti mobil dan computer yang memiliki struktur modular,

    dimana lebih sedikit subassemblies atau modules daripada produk akhir.. Terakhir ada produk seperti

    minyak, kertas, dan gelas yang memiliki struktur inverted, dimana lebih sedikit subassemblies

    dibandingkan produk akhir dan lebih sedikit komponen dan bahan baku daripada subassemblies.

    4.1.1 Single level BOM

    Format sederhana dari BOM disebut sebagai single level BOM. Format ini terdiri dari daftar seluruh

    komponen yang dibutuhkan untuk membuat end item, termasuk untuk setiap komponen (1) komponen

    number, (2) keterangan singkat, (3) jumlah yang dibutuhkan untuk setiap single end item, dan (4) unit

    ukuran komponen.

    Contoh :

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    5

    1040

    1021 10311011

    Gambar 1. Single level BOM

    4.1.2 Struktur Multilevel Tree

    Single level BOM tidak cukup untuk menggambarkan produk yang memiliki subassembly. Untuk

    menggambarkan struktur produk tersebut dapat digunakan dengan pohon yang memiliki beberapa

    level. Produk akhir berada pada level 0 dan nomor level bertambah untuk level - level di bawahnya.

    Contoh:

    4110

    4091 41014081

    Level 0

    Level 1

    2032 2042 2052 3062 3072

    1013 1023

    Level 2

    Level 3

    Gambar 2 Multilevel Tree

    4.2 Peta Perakitan

    Peta perakitan adalah gambaran grafis dari dari urut-urutan aliran komponen dan rakitan-bagian ke

    dalam rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukan cara yang mudah dipahami

    tentang :

    1. Komponen-komponen yang membentuk produk

    2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama

    3. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian

    4. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

    5. Ketertarikan antara komponen dengan rakitan bagian

    6. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

    7. Urutan waktu komponen bergabung bersama

    8. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

    Langkah-langakah membuat peta perakitan :

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    6

    1. Dengan menggunakan senarai komponen atau dokumen barang atau yang sejenis, dan lintasan

    produksi bagi proses perakitan, tentukan operasi terakhir dalam produksi atau dalam rakitan

    rakitan suatu produk. Gambarkan operasi terakhir ini dengan lingkaran berdiameter 12 mm pada

    sudut kanan bawah selembar kertas, dan tuliskan operasi itu dengan jelas di sebelah kanan

    lingkaran tadi.

    2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran ke arah kiri, tempatkan lingkaran berdiameter 6 mm

    pada ujungnya, dan tunjukkan setiap komponen (nama, nomor komponen, jumlah dsb.) yang di

    rakit pada operasi tersebut. Komponen sebaiknya disusun berdasarkan urutan pemasanganya,

    komponen terakhir di pasng di bawah.

    3. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian (bukan komponen), buat garis tadi sebagian dan akhiri

    dengan lingkaran berdiameter 9 mm untuk menggambarkan operasi rakitan-bagian tadi.

    Kemudian lanjutkan ke kiri rakitan-bagian tersebut, diuraikan ke dalam kmponen-komponennya.

    Setelah penggambaran peta rakitan selesai, rakitan dapat diberi nomor. Garis yang menunjukan

    komponen mandiri harus di tarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan lingkaran berdiameter

    dengan lingkaran berdiameter 6 mm yang nomor komponenya dapat dimasukan.

    4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponen selesai dicatat, gambarkan garis tegak

    pendek dari lingkaran 8 mm ke atas, masuki lingkaran 12 mm yang menunjukan operasi rakitan

    sebelum operasi rakitan yang telah di gambarkan pada langkah 2 dan 3. Ulangi langkah 2 dan 3.

    Teruskan sampai seluruh produk selesai di uraikan dan semua komponen telah dicatat di sebeleh

    kiri dari atas ke bawah.

    5. Periksa kembali peta ini terhadap dokumen barang untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen

    telah tercantum.

    Lingkaran yang menunjukan rakitan atau rakitan bagian tidak selalu harus menunjukan lintasan

    stasiun kerja atau lintasan rakitan atau bahkan orang, tetapi benar-benar hanya menunjukan urutan

    operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan apa yang

    harus dikerjakan oleh tiap operator.

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    7

    Gambar 3. Keterangan Assembly Chart

    112

    132

    122

    SA1

    Strccher

    Kaki

    Pasak

    212

    Daun Meja

    A1

    I

    Meja

    A2

    Gambar 4 Contoh Assembly Chart

    4.3 Peta Proses

    Di dalam menguraikan tahapan pengerjaan suatu benda dari phase analisis sampai ke phase akhir

    operasi dapat diperjelas dengan menggunakan peta proses. Peta proses adalah alat yang sangat penting

    dalam didalam pelaksanaan studi mengenai proses manufacturing dalam suatu sistem produksi. Peta

    proses secara umum dapat di definisikan sebagai gambar grafik yang menjelaskan setiap operasi yang

    terjadi dalam proses manufacturing. Peta proses yang paling sederhana kita kenal adalah process

    block diagram yang umum dipakai dalam analisa proses secara awal. Dalam block diagram ini akan

    digambarkan struktur proses yang harus dilalui di dalam operasi kerja pembuatan suatu jenis produk.

    Jumlah dari tahapan proses yang harus dilalui akan bergantung pada kompleks tidaknya disain produk

    yang harus dibuat.

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    8

    Gambar 5. Block Diagram

    Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan peta proses :

    Tabel 1. Simbol dan keterangan Peta Proses

    Simbol Nama

    kegiatan Definisi kegiatan

    Operasi

    Kegiatan operasi yang terjadi bilamana sebuah objek (benda

    kerja/bahan baku) mengalami perubahan bentuk baik secara

    fisik maupun kimiawi, perakitan dengan objek lainya atau

    diurai rakit dan lain-lain

    Inspeksi

    Kegiatan inspeksi terjadi bilamana sebuah objek mengalami

    pengujian ataupun pengecekan ditinjau ari segi kuantitas

    ataupun kualitas.

    Transportasi

    Kegiatan transportasi terjadi bilamana sebuah objek

    dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Bilamana gerakan

    perpindahan itu merupakan bagian dari operasi/inspeksi

    seperti halnya dengan loading/unloading material maka hal

    tersebut bukan termasuk kegiatan transportasi.

    Menunggu

    Proses menunggu terjadi bila material, benda kerja, operator

    atau fasilitas kerja dalam keadaan berhenti atau tidak

    mengalami kegiatan apapun. Biasanya obyek terpaksa

    menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat

    dikerjakan/diperlukan kembali.

    Menyimpan

    Proses penyimpanan terjadi bilamana obyek disimpan dalam

    jangka waktu yang cukup lama. Disini obyek akan disimpan

    secara permanen dan dilindungi terhadap pengeluaran /

    pemindahan tanpa ijin khusus.

    Aktivitas

    ganda

    Bilamana dikehendaki untuk menunjukan kegiatan-kegiatan

    yang secara bersama dilakukan oleh operator pada stasiun

    kerja yang sama pula, seperti kegiatan operasi yang yang

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    9

    Simbol Nama

    kegiatan Definisi kegiatan

    harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi.

    4.4 Peta Proses Operasi

    Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah - langkah proses yang

    akan dialami bahan baku mengenai urutan - urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak awal sampai

    dengan produk jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi - informasi yang

    diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang di habiskan, material yang digunakan, dan

    tempat atau mesin yang di pakai. Jadi dalam Peta Proses Operasi , yang dicatat hanyalah kegiatan -

    kegiatan operasi dan pemeriksaan saja, kadang - kadang pada akhir operasi dicatat dengan

    penyimpanan.

    Beberapa keuntungan dan kegunaan dari Operation Process Chart (OPC) ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan informasi yang

    lebih lengkap.

    2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.

    3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.

    4. Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.

    5. Menunjukkan kerumitan nisbi dari fabrikasi tiap komponen.

    6. Menunjukkan hubungan antar komponen

    7. Menunjukkan panjang nisbi dari lintas fambikasi dan ruang yang dibutuhkannya.

    8. Menunjukkan titik tempat komponen memasuki proses.

    9. Menunjukkan tingkat kebutuhan sebuah rakitan-bagian.

    10. Membedakan antara komponen yang dibuat dengan yang dibeli.

    11. Membantu perencanaan tempat kerja mandiri.

    12. Menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan.

    13. Menunjukkan secara nisbi konsentrasi mesin, peralatan dan pekerja.

    14. Menunjukkan sifat pola aliran bahan.

    15. Menunjukkan sifat masalah penanganan bahan.

    16. Menunjukkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam aliran produksi.

    17. Mencatat proses pembuatan untuk diperlihatkan pada bagian lain.

    Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu

    diikuti sebagai berikut :

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    10

    1. Pertama - tama pada baris atas dinyatakan kepala " Peta Proses Operasi " yang diikuti oleh

    identifikasi lain seperti : nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara

    sekarang, nomor peta dan nomor gambar.

    2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horisontal, yang menunjukkan bahwa

    material tersebut masuk ke dalam proses Lambang-lambang ditempatkan vertikal, yang

    menunjukkan terjadinya perubahan proses.

    3. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan

    operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut sesuai dengan proses yang terjadi.

    4. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama

    dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

    Gambar 6. Keterangan Peta Proses Operasi

    5. Alat danBahan

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    11

    Alat dan bahan yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah :

    1. Data Raw Material dari produk

    2. Data proses produksi tiap-tiap komponen produk

    3. Data urutan perakitan produk

    4. Microsoft Visio

    5. Software AutoCAD

    6. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

    Urutan yang akan dilakukan dalam praktikum perencanaan proses adalah sebagai berikut:

    1. Merancang Bill of material yang di butuhkan dari produk yang telah di tentukan

    2. Menentukan raw material dari tiap-tiap komponen produk yang telah di tentukan

    3. Menentukan proses produksi dari tiap-tiap komponen produk yang telah di tentukan

    4. Menentukan urutan perakitan dari tiap-tiap komponen produk yang telah di tentukan

    5. Membuat peta proses operasi dari produk yang telah di tentukan

    6. Membuat peta perakitan dari produk yang telah di tentukan

    7. Tugas Praktikum

    1. Menggambar volume decomposition dari produk yang telah di tentukan

    2. Mendesain tabel data base kebutuhan komponen dari produk yang telah di tentukan

    8. Lampiran

    1. Lembar kerja mahasiswa / format Bill of Material

    2. Kepala gambar (Volume Decomposition)

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    12

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    13

  • PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU I (PSIT I)

    PRODI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    14