1. labiopalatognatoskisis- sulistyawati n 111 14 017

Upload: sulistyawati-wrimun

Post on 25-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    1/23

    TUTORIAL JULI 2015

    LABIOGNATOPALATOSKISIS

    Oleh:

    Sulistyaati

    Lesta!i I!aa" #a$i

    %i"$y &e"ta!i

    Re'a A$itya

    &(h) *aesa! B)A)P)#

    Siti Rah+a

    N 111 1, 01-

    N 111 1, 01.

    N 111 1, 02/

    N 111 1, 0..

    N 111 1, 020

    N 111 1, 015

    Pe+i+i" : $!) Sul$iah S3)A

    4PART&N IL&U KS#ATAN ANAK

    6AKULTAS K4OKTRAN UNI7RSITAS TA4ULAKO

    RU&A# SAKIT U&U& 4ARA# UN4ATA

    PALU

    2015

    TUTORIAL

    1

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    2/23

    LABIOGNATOPALATOSKISIS

    Skenario

    Bayi laki-laki berusia 5 hari rujukan RS. Nasanapura dengan diagnosis

    labiognatopalatoskisis. Bayi lahir pada pukul 14.00 tanggal 26 uni 2015 di RS.

    Nasanapura dengan berat badan lahir 2200 gra! dan panjang 4" #!. Bayi lahir

    se#ara se#tio #aesaria dengan indikasi #ephalopel$i# disproportion %&'(). Bayi

    lahir tidak langsung !enangis* tidak ada sianosis dan !erintih. +ir ketuban

    ber,arna jernih. Nilai +pgar s#ore tidak diketahui. eha!ilan kurang bulan. butidak pernah de!a! sela!a ha!il* na!un sejak dua bulan !enjelang persalinan

    tekanan sistolik ibu sela!a keha!ilan 1/0 !!g. Sela!a ha!il ibu hanya

    !engkonsu!si obat-obatan yang diberikan dari puskes!as. bu rutin !engikuti

    Antenatal Care di puskes!as.

    'e!eriksaan isik bayi saat !asuk denyut jantung 103!enit* pernapasan

    62 3!enit* dan suhu aksila 6*2&. Berat badan saat !asuk RS( ndata 2200

    gra!. Skor (o,ne 1 %tidak ada ga,at napas). Bunyi jantung dan !urni

    reguler* tidak ada !ur!ur atau gallop. ulit pu#at dan tidak ikterus. 7idak ada

    !untah* diare* atau residu la!bung. 'ada palpasi abdo!en* hepar dan lien tidak

    teraba. Bayi akti* #o!pos!entis* ontanela datar* sutura belu! !enutup* releks

    #ahaya 88* tidak kejang* dan tonus otot nor!al. 7idak dite!ukan anus

    i!perorata* hidrokel* hernia* hipospadia* atau epispadia. 7estis sudah turun ke

    s#rotu!. 'ada pe!eriksaan juga dite!ukan terdapat #elah pada bibir* gusi dan

    pallatu! %labiognatopalatoskisis). 'e!eriksaan darah rutin dite!ukan leukosit

    11*2 3 10!!* eritrosit 5*4" 3 10!!* he!oglobin 1"*9 gdl* he!atokrit

    5/*5:* tro!bosit 1/0 3 10!!.

    Bayi dira,at dengan diagnosis Bayi Berat Badan ;ahir Rendah 8

    ;abiopalatognatoskisis8 ipoter!ia ringan-sedang. Bayi !endapatkan terapi

    N 1 B / tetes!enit* +S'+S / 3 20 ## $ia ?@7* njeksi #eota3i!

    125 !g12 ja! i.$* dan ra,at inkubator 5&.

    2

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    3/23

    Pe+e!i8saa" 6isi8 #a!i Ke95

    (enyut jantung A 10 3!enit

    'ernapasan A 62 3!enit

    Suhu a3illa A 6*2 &

    &R7 A 1 detik

    Berat badan A 2200 gra!

    'anjang badan A 4" #!

    Siste! pernapasan

    - Sianosis A tidak - erintih A tidak

    - +pnea A tidak

    - Retraksi dinding dada A tidak

    - 'ergerakan dinding dada A si!etris bilateral

    - &uping hidungA tidak

    - Stridor A tidak

    - Bunyi napas A bronko$esikuler 88

    - Bunyi ta!bahan A tidak ada

    S8(! 4("e

    - =rekuensi napas A 1

    - Retraksi A 0

    - Sianosis A 0

    - dara !asuk A 0

    - erintih A 0

    - 7otal skor A 1

    - esi!pulan A tidak ada ga,at napas

    Siste+ 8a!$i(as8ula!

    - Bunyi jantung A SS !urni reguler

    - ur!ur A tidak -

    Siste+ he+at(l(i

    - 'u#at A tidak

    - kterus A tidak

    Siste+ ast!(i"testi"al

    - elainan dinding abdo!en A tidak

    -untah A tidak

    3

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    4/23

    - (iare A tidak

    - Residu la!bung A tidak

    - ?rgano!egali A hepar dan lien tidak teraba- Bising usus A kesan nor!al

    - !bilikus A kering

    o eluaran A tidak ada

    o Carna ke!erahan A tidak

    o >de!a A tidak

    Siste+ sa!a;

    - +kti$itas A akti

    - esadaran A #o!pos !entis

    -=ontanela A datar - Sutura A belu! !enutup

    - ejang A tidak

    - 7onus otot A baik

    Siste+ e"etalia

    - +nus i!perorata A tidak

    - ;aki-laki

    o ipospadia A tidak

    o idrokel A tidak

    o ernia A tidak

    o 7estis A sudah turun ke s#rotu!

    Re;le8s 6isi(l(i

    - Rooting su#king A -

    - Babinski A 88

    - oro A 8

    - 'al!ar graps A 88

    - 'lantar grasp A 88

    - 7oni# ne#k A 8

    Pe+e!i8saa" lai"

    - >kstre!itas A lengkap

    - 7urgor A 1 detik

    - elainan kongenital A labiognatopalatoskisis

    - 7rau!a lahir A tidak ada

    Pe+e!i8saa" Pe"u"

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    5/23

    >ritrosit A 5*/ 3 106!!

    e!oglobin A 1"*9 gdl

    'latelet A 1/0 3 10!!

    ;eukosit A 11*23 10!!

    e!atokrit A 5/*5:

    ,09/0 = 10/>++.

    1.591?5 >$l

    2009,00 = 10.>++.

    1092/ = 10.>++.

    ,,9/,@

    Te!a3i

    - N 1 B / tetes!enit

    - +S'+S / 3 20 ## $ia ?@7

    - njeksi #eota3i! 125 !g12 ja! i.$- onsul spesialis bedah !ulut

    STP 1

    dentiikasi asalahA

    - Berat badan lahir 2200gr

    - Bayi lahir tidak !enangis

    - eha!ilan kurang bulan

    - 7ekanan darah sistolik ibu 1/0!!g

    - onsu!si obat-obatan

    - 'ernapasan 623!enit

    - Bayi hipoter!ia

    - ulit bayi pu#at

    - 7erdapat #elah pada bibir* gusi dan pallatu! %labiognatopalatoskisis)

    STP 2Ru!usan !asalah.

    1. apan indikasi dilakukan tindakkan pe!bedahan pada kasus iniD %indikasi

    pe!bedahan)D

    2. =aktor resiko pada labiopalatognatoskisisD +pa yang ada pada kasus iniD

    %ter!asuk obat-obatan)D

    . 'atogenesis terjadinya labiopalatognatoskisisD

    4. Bagai!ana #ara pe!berian nutrisi pada bayi dengan

    labiopalatognatoskisisD %apa yang dapat diberikan* #ara pe!berian)D

    5. 'roses e!briogenesisD

    5

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    6/23

    6. o!plikasi dari labiopalatognatoskisisD

    9. ubungan obat-obatan terhadap bayi kurang bulan dan terjadinya

    labiopalatognatoskisisD

    1.

    STP .

    1) Ka3a" i"$i8asi $ila8u8a" ti"$a88a" 3e+e$aha" 3a$a 8asus i"i

    i"$i8asi 3e+e$aha"C

    a,aban A

    'enanganan anak kelainan #elah bibir dengan atau tanpa #elah palatu!

    dan kelainan #elah palatu! !e!erlukan kerjasa!a ti!* seperti bagian anak* 77*

    bedah* gigi* ortopedi* ahli rehabilitasi suara dan pendengaran* dan beberapa

    bidang lain seperti bedah sara* !ata* prostodontik* pera,at* dan psikolog.

    'rioritas !edis uta!a adalah !e!berikan !akanan dan nutrisi yang #ukup. Bayi

    dengan bibir su!bing biasanya tidak !engala!i !asalah dala! pe!berian air

    susu ibu ataupun !inu! dari botol* akan tetapi bayi dengan bibir su!bing dan

    palatu! atau #elah palatu! akan ber!asalah. ika su!bing lebar* bayi akan sulit

    !enyusu* lelah dan !enelan banyak udaraE dibutuhkan preemie nipple. 'osisi

    tegak saat !inu! susu juga !engurangi risiko regurgitasi. 'ada bayi dengan

    su!bing lebar* penggunaan protesis palatu! !e!bantu pe!berian !akanan dan

    !inu!an. Selain tatalaksana tersebut* operasi rekonstruksi ,ajah dapat dilakukanuntuk !e!perbaiki ungsi organ hidung* gigi* dan !ulut* perke!bangan

    berbi#ara* serta !e!perbaiki estetika ,ajah. ?perasi !eliputi perlekatan bibir*

    rekonstruksi bibir su!bing* dan rekonstruksi #elah palatu!.1

    Pe!le8ata" Bii!

    'ada bayi dengan bibir su!bing lebar* perlekatan ini berguna !e!bantu

    !e!perse!pit #elah* sebelu! dilakukan rekonstruksi bibir. 'ada u!u!nya

    dilakukan dengan taping !enggunakan plester hipoalergik yang dilekatkan antar

    6

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    7/23

    pipi !ele,ati #elah bibir. 'lester ini digunakan 24 ja! dan diganti setiap hari atau

    jika basah akibat pe!berian !akan atau !inu!. +pabila plester tidak eekti*

    dapat dilakukan operasi perlekatan bibir untuk !engubah su!bing se!purna

    !enjadi su!bing sebagian agar !engurangi tegangan saat dilakukan operasi

    rekonstruksi bibir. ?perasi perlekatan bibir dapat dilakukan pada bayi usia 2

    sa!pai 4 !inggu. Se!akin tua usia bayi !aka operasi perlekatan bibir akan

    !eni!bulkan jaringan parut sa!pai de,asa* ,alaupun telah dilakukan

    rekonstruksi bibir.1

    Re8("st!u8si Bii! Su+i"

    ika tidak dilakukan perlekatan bibir sebelu!nya* rekonstruksi ini

    dilakukan pada bayi usia /-12 !inggu. (i +!erika* para dokter bedah

    !enggunakan rule of tenuntuk rekonstruksi bibir dengan kiriteria bayi setidaknya

    usia 10 !inggu* berat 10 pon* dan he!oglobin 10 gra!d;.1

    Re8("st!u8si *elah Palatu+

    Rekonstruksi ini bertujuan !e!bantu perke!bangan berbi#ara* !en#egah

    ke!ungkinan gangguan pertu!bungan !aksiloasial* dan gangguan oklusi.

    Se#ara u!u!* rekonstruksi ini dilakukan pada bayi usia /-12 bulan.1

    Caktu yang paling baik dilakukan operasi palatoraphy adalah 10 bulan

    sa!pai 1 tahun* pada usia ini !ulut bayi relati #ukup besar. 'roses pe!atangan

    penye!buhan luka terjadi 6-12bulan* !aka dapat diharapkan pada usia 2 tahun

    yaitu saat anak !ulai belajar bi#ara* jaringan palatu! pas#a operasi sudah lunak

    dan !obile sehingga proses bi#ara anak tidak terganggu.1

    2. 6a8t(! !esi8( 3a$a lai(3alat("at(s8isis A3a ya" a$a 3a$a 8asus i"i. ?bat-?batan

    a. 'enggunaan +&> inhibitor sela!a tri!ester kedua dan ketiga keha!ilan

    !erupakan suatu kontraindikasi. al ini karena hubungan !ereka dengan

    peningkatan risiko etopathy %yaitu kondisi abnor!al pada janin). >ek

    terhadap janin yang dianggap sebagai eek langsung paparan +&> inhibitor

    terhadap janin adalah anuria dan oligohidra!nion karena !enginduksi

    penurunan ungsi ginjal janin. Selain itu dikarenakan reseptor angiotensin

    terdapat di beberapa jaringan tubuh janin dan !e!iliki peran penting dala!

    7

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    8/23

    perke!bangan janin* !aka pe!berian +&> inhibitor yangberkaitan dengan

    kon$ertase angeiotensin !enjadi angiotensin * !enyebabkan peningkatan

    risiko terhadap kelainan kongenital !ayor.

    b. elainan kongenital !ayor yang terjadi pada bayi baru lahir yang terpapar

    obat antiepileptik saat di kandungan !e!punyai rentang *-"*0: atau

    sekitar dua hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan bayi yang tidak

    terpapar. Beberapa obat antiepileptik* seperti #arba!aFepin* enobarbital*

    enitoin dan pri!idone* !engubah !etabolis!e asa! olat dan

    !engakibatkan kadar asa! olat dala! darah !enurun seiring dengan

    !eningkatnya kadar obat antiepileptik dala! darah.#. bu dengan !engkonsu!si obat-obat yang !engakibatkan $asoakti* seperti

    pseudoephedrine* aspirin* ibuproen* a!pheta!ine* kokain atau ekstasi* serta

    !erokok* dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya oral #let.

    d. Sedangkan obat-obat anti kon$ulsi seperti enobarbital* tri!ethadione*

    $alproate dan dilantin telah dilaporkan dapat !eningkatan risiko untuk

    !e!iliki oral #let dengan atau tanpa palatu!.

    e. sotretinoin telah diidentiikasi sebagai aktor yang berpotensi sebagai

    penyebab terbentuknya oral #let. +!inopterin %obat kanker) juga telah

    dikaitkan dengan pe!bentukan oral #let. sotetinoin juga dapat !enyebabkan

    kelainan kongenital lain seperti !i#rotia* !i#rophthal!os* #ranioa#ial dan

    kelainan jantung ba,aan.

    . Satu studi !ene!ukan bah,a penggunaan di!enhydrinate %anti-!ual atau

    obat anti-tu!pah) dite!ukan pada ibu dari janin yang !e!iliki su!bing

    palatu!* sedangkan besi %=e) !e!iliki eek perlindungan terhadap kondisi

    ini. Risiko lebih rendah untuk terjadinya oral #let pada janin dengan ibu yang

    !engala!i hipere!esis gra$idaru! %G!orning si#knessG yang berat dengan

    !untah).

    g. 7halido!ide !erupakan obat yang !e!berikan eek sedati dan hipnotik*

    na!un obat ini ter!asuk golongan dengan kategori 3* yang artinya bah,a

    pe!berian obat ini kontraindikasi pada keadaan ibu ha!il* di!ana per#obaan

    terhadap he,an !aupun !anusia telah terbukti !enunjukkan ano!ali pada

    organ janin. 7halido!ide dapat !enyebabkan kelainan pada anggota gerak

    tubuh* anotia* !i#rotia dan kelainan pada saluran pen#ernaan.

    8

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    9/23

    . erokok

    erokok 15 batang rokok per hari atau lebih pada ,anita akan !engurangi

    kadar enFi! @S771 %@lutathione S 7ranserase 7heta-1) yang dapat

    !eningkatkan risiko untuk !elahirkan bayi dengan oral #let. 7e!uan di

    o,a dan (en!ark dan !ereka !en#atat dala! database &?@>N> bah,a

    gen ini ada dala! perke!bangan struktur kranioasial. bu !erokok dapat

    !e!berikan risiko untuk !e!iliki oral #let dengan atau tanpa palatu! pada

    janinnya. Selain itu* ada bukti bah,a !ungkin ada interaksi yang kuat antara

    ibu tertentu dan atau $ariasi gen bayi dan !erokok !enyebabkan oral #let

    pada bayi.. neksi ntrauterin

    neksi 7?R& intrauterin dapat !enyebabkan kelainan kongenital a#io-oral

    seperti ineksi $irus rubella dan $ari#ella dapat !enyebabkan katarak

    kongenital* lalu sito!egalo$irus yang dapat !enyebabkan tuli kongenital dan

    !i#rophthal!os dan ineksi to3oplas!osis dapat !enyebabkan

    retino#horoiditis.

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    10/23

    bah,a dengan !engkonsu!si lebih dari 400 Hg per hari dapat !engurangi

    terjadinya kelainan kongenital oral #let.

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    11/23

    I. =aktor risiko janin

    a. eha!ilan ke!bar

    e!bar* teruta!a ke!bar !onokorionik* !e!iliki risiko lebih tinggi

    terhadap ano!ali kongenital dibanding yang tidak ke!bar. o!plikasi

    terjadinya ano!ali kongenital terjadi 16 keha!ilan* yang !elibatkan 1/2

    orang %"0*9 per 10 000 ke!bar yang terdatar). 're$alensi ke!bar lahir

    hidup adalah 1*4 per 10 000 kelahiran hidup.

    b. @enetik

    =aktor genetik yang sering diyakini berperan dala! beberapa kelainan

    kongenital* sering di dala!nya !erupakan suatu ko!binasi dengan satu atau

    lebih aktor lingkungan. Beberapa lokus telah diidentiikasi untuk oral #let

    dengan atau tanpa su!bing palatu! dan di kasus lain juga dite!ukan bah,a

    gen tertentu !erupakan penyebabnya. (ala! sebuah penelitian !enyatakan

    bah,a su!bing palatu! saja* satu gen telah teridentiikasi* tetapi !ungkin

    !asih banyak lagi gen yang ikut terlibat. 7ipe perta!a dikendalikan oleh gen

    tunggal* yang !ungkin !engkode untuk transor!ing-gro,th-a#tor-alpha

    %7@=-alpha). (an tipe kedua adalah !ultiaktorial dari ala! sekitar.

    ubungan antara $ariasi gen ibu dan atau bayi tertentu dengan ibu !erokok

    dite!ukan dapat !enyebabkan oral #let pada bayi.

    'ada kasus* ibu bayi !e!iliki ri,ayat hipertensi dan penggunaan obat-

    obatan. Sehingga penyebab dari kelainan pada bayi di duga adalah konsu!si

    obat.2

    . Pat(e"esis te!

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    12/23

    !ulut atau biid u$ula sa!pai deor!itas berat berupa #elah bibir yang !eluas ke

    tulang al$eolar dan seluruh palatu! se#ara bilateral.

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    13/23

    !elibatkan palatu! dina!akan cheilognatopalatoschisis atau

    labiognatopalatoschisis.

    &elah bibir diakibatkan dari usi struktur e!brional sekitar rongga !ulut

    pri!iti yang tidak se!purna. &elah ini dapat unilateral atau bilateral dan sering

    disertai dengan perke!bangan abnor!al hidung eksterna* kartilago hidung* dan

    rigi al$eolus !aksilaris. &elah bibir ini dapat disertai atau tidak disertai dengan

    #elah palatu!. ;uasnya #elah bibir sangat ber$ariasi dari lekukan pada bibir di

    ba,ah satu lubang hidung sa!pai issura dala! dan lebar !eluas sa!pai kedua

    lubang hidung. 'ada #elah yang berat* lubang hidung pada sisi yang terkena

    rendah* dan hidung berde$iasi pada sisi tersebut.

    &elah bibir dan palatu! !erupakan kegagalan bersatunya jaringan sela!a

    perke!bangan. @angguan pola nor!al pertu!buhan !uka dala! deisiensi

    prosesus !uka !erupakan penyebab kesalahan perke!bangan bibir dan palatu!.

    'eriode perke!bangan struktur anato!i bersiat spesiik sehingga #elah bibir

    dapat terjadi terpisah dari #elah palatu!* !eskipun keduanya dapat terjadi

    bersa!a-sa!a dan ber$ariasi dala! derajat keparahannya bergantung pada luas

    #elah yang dapat ber$ariasi !ulai dari lingir al$eolar %alveolar ridge) sa!pai ke

    bagian akhir dari palatu! lunak.

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    14/23

    tidak terbentuk se!purna akibat kegagalan proses penyatuan pro#essus sela!a

    perke!bangan e!brio intra uterine. 7ingkat pe!bentukan #elah bibir dapat

    ber$ariasi* !ulai dari yang ringan yaitu berupa sedikit takikan %notching) pada

    bibir* sa!pai yang parah di!ana #elah atau perbukaan yang !un#ul #ukup besar

    yaitu dari bibir atas sa!pai ke hidung. &elah langit-langit terjadi ketika palatu!

    tidak !enutup se#ara se!purna* !eninggalkan pe!bukaan yang dapat !eluas

    sa!pai ke ka$itas nasal. &elah bisa !elibatkan sisi lain dari palatu!* yaitu !eluas

    ke bagian palatu! keras di anterior !ulut sa!pai palatu! lunak ke arah

    tenggorokan. Seringkali terjadi bersa!aan antara #elah bibir dan #elah al$eolar

    atau dapat tanpa kelainan lainnya. &elah biasanya suatu kejadian tersendiri tetapi

    dapat terjadi sebagai bagian dari suatu sindro!.

    &elah yang hanya !engenai bibir dina!akan cheiloschisis. &elah bibir

    u!u!nya terjadi pada !inggu ke 6-9 intrauterin* sesuai dengan ,aktu

    perke!bangan bibir nor!al dengan terjadinya kegagalan penetrasi dari sel

    !esoder!al pada groo$e epitel di antara prosesus nasalis !edialis dan lateralis.

    &elah se!purna yang !eliputi kelainan yang di!ulai dari perbatasan bibir dan

    kulit !elalui tulang al$eolar rahang atas sa!pai bagian ba,ah %dasar) rongga

    hidung dan rongga !ulut disebut cheilognathoschisis. &elah yang sudah

    !elibatkan palatu! dina!akan cheilognatopalatoschisis atau

    labiognatopalatoschisis.

    &elah bibir diakibatkan dari usi struktur e!brional sekitar rongga !ulut

    pri!iti yang tidak se!purna. &elah ini dapat unilateral atau bilateral dan sering

    disertai dengan perke!bangan abnor!al hidung eksterna* kartilago hidung* dan

    rigi al$eolus !aksilaris. &elah bibir ini dapat disertai atau tidak disertai dengan

    #elah palatu!. ;uasnya #elah bibir sangat ber$ariasi dari lekukan pada bibir di

    ba,ah satu lubang hidung sa!pai issura dala! dan lebar !eluas sa!pai kedua

    lubang hidung. 'ada #elah yang berat* lubang hidung pada sisi yang terkena

    rendah* dan hidung berde$iasi pada sisi tersebut.

    14

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    15/23

    4. Baai+a"a Da!a 3e+e!ia" "ut!isi 3a$a ayi $e"a"

    lai(3alat("at(s8isis

    ;abioskisisdapatdiberikansusudenganbotolatau dot

    'alatoskisisdapatdiberikan dot dengan nipple ke#il

    ?bturator plasti# plate* digunakanuntuk!enutup#elahsela!aanak!akan.1

    &ara 'e!berianA

    'osisitegak %agar tidak!udahtersedak)

    Bayidigendongdengansudut 5-45terhadaplantai

    'ilih nipple yang sesuai* ukuranpanjanglebihdianjurkan

    'ree!ie nipple %nipple yang lebihle!but)

    ead ohnson #ross #ut nipple

    %aliransusudapatdisesuaikan)

    15

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    16/23

    5) P!(ses e+!i(e"esis

    +!i(e"esis 3a$a +i"u 3e!ta+a 8eha+ila"

    Ga+a! 1) +!i(e"esis &a"usia 3a$a &i"u Pe!ta+a hi"a

    &i"u 8e Tu

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    17/23

    pene!busan korona radiata* pene!busan Fona pelusida* dan usi oosit dan

    !e!bran sel sper!a.1

    asil uta!a pe!buahan adalahA1

    1) 'enge!balian ju!lah kro!oso! !enjadi diploid* separuh dari ayah

    dan separuhnya dari ibu* karena itu* Figot !engandung ko!binasi

    kro!oso! baru yang berbeda dari kedua orang tuannya.

    2) 'enentuan jenis kela!in indi$idu baru. Sper!atoFoa pe!ba,a I

    akan !enghasilkan satu !udigah ,anita %II) dan sper!atoFoa

    pe!ba,a J !enghasilkan satu !udigah pria %IJ).

    ) (i!ulainya pe!belahan.

    b. 'e!belahan#. !plantasi

    +!i(e"esis 3a$a +i"u 8etia 8eha+ila"

    'eristi,a paling khas dala! !inggu ketiga adalah gastrulasi* yaitu proses

    yang !e!bentuk ketiga lapisan ger!inal pada e!brio. @astrulasi di!ulai

    dengan pe!bentukan primitive streak pada per!ukaan epiblas. 'ada ujung

    kepala dari primitive streak terdapat nodus primitive. (i daerah nodus dan

    garis ini sel-sel epiblas bergerak !asuk !e!bentuk lapisan sel-sel baru yaitu

    endoder! dan !esoder!.1

    'ada perke!bangan !inggu ke tiga hingga ke delapan* terdapat suatu

    periode yang dikenal sebagai !asa e!briogenik atau !asa organogenesis.1

    4e!iat la3isa" +u$iah e8t($e!+

    >ktoder! yang terletak di atas notokord !enebal !e!bentuk le!peng

    sara. Sel-sel le!peng sara !e!bentuk neuroektoder!* dan induksi

    pe!bentukan neuroektoder! ini !erupakan peristi,a a,al dala! proses

    neurulasi. ;apisan !udigah ektoder! !e!bentuk siste! sara pusat* siste!

    sara tepi* epitel sensorik telinga* hidung dan !ata serta epider!is ter!asuk

    ra!but dan kuku. Selain itu* lapisan ini juga !e!bentuk kelenjar-kelenjar

    ba,ah kulit* kelenjar !a!!ae* kelenjar hipoisis* serta e!ail gigi.1

    4e!iat la3isa" +u$iah +es($e!+

    17

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    18/23

    Bagian yang paling penting dari lapisan !udigah !esoder! adalah

    !esoder! para aksial* inter!ediat* dan le!peng lateral. esoder! para

    aksial !e!bentuk so!ito!erE yang !e!bentuk !esenki! di kepala dan

    tersusun sebagai so!it-so!it di seg!en oksipital dan kaudal. So!it

    !e!bentuk !ioto! %jaringan otot)* skeleto! %tulang ra,an dan sejati)* dan

    der!ato! %jaringan subkutan kulit). esoder! juga !e!bentuk siste!

    pe!buluh* yaitu jantung* pe!buluh nadi* pe!buluh getah bening* dan se!ua

    sel darah dan sel getah bening. (i sa!ping itu* ia !e!bentuk siste! ke!ih-

    kela!inE ginjal* gonad* dan saluran-salurannya %tetapi tidak ter!asuk

    kandung ke!ih). +khirnya li!pa dan korteks adrenal juga !erupakan

    turunan dari !esoder!.1

    4e!iat la3isa" +u$iah e"$($e!+

    Saluran pen#ernaan !erupakan siste! organ uta!a yang berasal dari

    lapisan !udigah endoder!. 'e!bentukannya sangat tergantung pada

    pelipatan !udigah dengan arah sealokaudal dan lateral. +kibat pelipatan

    sealo-kaudal* rongga yang dilapisi endoder! dan di#akup ke dala! tubuh

    !udigah !akin la!a !akin besar. 'ada bagian anterior* endoder!

    !e!bentuk usus depanE di daerah ekor* !e!bentuk usus belakang. Bagian

    diantara usus depan dan usus belakang disebut usus tengah. ntuk se!entara*

    usus tengah berhubungan dengan kantung kuning telur !elalui sebuh tangkai

    lebar* yaitu duktus o!alo!esenterikus atau $itellinus. ;apisan !udigah

    endoder! !ula-!ula !e!bentuk epitel yang !elapisi usus pri!iti dan

    bagian-bagian allantois yang terdapat di intrae!brional dan duktus $itellinus.

    (ala! perke!bangan selanjutnya* lapisan ini !engasilkan lapisan epitel

    saluran pernapasan* parenki! tiroid* kelenjar paratiroid* hati* pankreas*

    stro!a retikuler tonsil dan ti!usE lapisan epitel kandung ke!ih dan uretraE

    serta lapisan epitel ka$u! ti!pani dan tuba eusta#hii. 1

    18

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    19/23

    &asa

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    20/23

    Ga+a! .) Pe!8e+a"a" 6etus

    20

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    21/23

    /) K(+3li8asi $a!i lai(3alat("at(s8isis

    - asalah asupan !akanan

    asalah asupan !akanan !erupakan !asalah perta!a yang terjadi pada

    bayi penderita #elah bibir. +danya #elah bibir !e!berikan kesulitan pada bayi

    untuk !elakukan hisapan payudara ibu atau dot. 7ekanan le!but pada pipi

    bayi dengan labios#hisis !ungkin dapat !eningkatkan ke!a!puan hisapan

    oral. eadaan ta!bahan yang dite!ukan adalah releks hisap dan releks

    !enelan pada bayi dengan #elah bibir tidak sebaik nor!al* dan bayi dapat

    !enghisap lebih banyak udara pada saat !enyusu. &ara !e!egang bayi

    dengan posisi tegak lurus !ungkin dapat !e!bantu proses !enyusui bayi dan

    !enepuk-nepuk punggung bayi se#ara berkala dapat !e!bantu. Bayi yang

    hanya !enderita labios#hisis atau dengan #elah ke#il pada palatu! biasanyadapat !enyusui* na!un pada bayi dengan labiopalato#hisis biasanya

    !e!butuhkan penggunaan dot khusus. (ot khusus %#airan dala! dot ini dapat

    keluar dengan tenaga hisapan ke#il) ini dibuat untuk bayi dengan labio-

    palatos#hisis dan bayi dengan !asalah pe!berian !akan asupan !akanan

    tertentu.

    - asalah dental

    +nak yang lahir dengan #elah bibir !ungkin !e!punyai !asalah

    tertentu yang berhubungan dengan kehilangan gigi* !alor!asi* dan

    !alposisi dari gigi geligi pada area dari #elah bibir yang terbentuk

    - neksi telinga

    +nak dengan labio-palatos#hisis lebih !udah untuk !enderita

    ineksi telinga karena terdapatnya abnor!alitas perke!bangan dari otot-

    otot yang !engontrol pe!bukaan dan penutupan tuba eusta#hius

    - @angguan berbi#ara

    'ada bayi dengan labio-palatos#hisis biasanya juga !e!iliki

    abnor!alitas pada perke!bangan otot-otot yang !engurus palatu! !ole.

    Saat palatu! !ole tidak dapat !enutup ruang rongga nasal pada saat

    bi#ara* !aka didapatkan suara dengan kualitas nada yang lebih tinggi

    (hypernasal quality of 6 speech). eskipun telah dilakukan reparasi

    palatu!* ke!a!puan otot-otot tersebut diatas untuk !enutup ruang

    rongga nasal pada saat bi#ara !ungkin tidak dapat ke!bali sepenuhnya

    nor!al. 'enderita #elah palatu! !e!iliki kesulitan bi#ara* sebagian

    karena palatu! lunak #enderung pendek dan kurang dapat bergerak

    sehingga sela!a berbi#ara udara keluar dari hidung. +nak !ungkin

    !e!punyai kesulitan untuk !enproduksi suara kata Gp* b* d* t* h* k* g* s*

    sh* dan #hG* dan terapi bi#ara (speech therapy) biasanya sangat

    !e!bantu.6

    21

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    22/23

    -) #uu"a" (at9(ata" te!ha$a3 ayi 8u!a" ula" $a" te!

  • 7/25/2019 1. Labiopalatognatoskisis- Sulistyawati N 111 14 017

    23/23

    4A6TAR PUSTAKA

    1. endry ra,an* artika. 7eknik operasi labiopalatoskiFis. RS( (atu

    banggul. &( 41%4). 2014. (iakses dari

    httpA,,,.kalbe!ed.#o!'ortals7eknik:20;abiopalatoskiFis.pd

    2. el!i* Noor. Buku +jar @angguan uskuloskeletal. akarta. Sale!ba

    edika. 2001

    . Rudolph +* o!an >* Rudolph &(. Buku ajar pediatri Rudolph. 20 th

    ed %2). akartaA 2009.

    4. ani#ka!* 2012. &elah bibir %#let lip). (iakses tanggal / uli 2015. (ariA

    httpArepository.usu.a#.idbitstrea!...4&hapter:20.pd

    5. osi!* Sholeh et al. Buku +jar Neonatologi >disi 'erta!a. katan (okter

    +nak ndonesia* akarta* 2014.

    6. 'aul* Benja!in &. Cleft lip. (iakses dari

    httpAe!edi#ine.!eds#ape.#o!arti#le/99"90-o$er$ie, pada tanggal 10

    uli 2015.

    9. ,an (,iprahasto. Penggunaan obat pada ibu hamil dan ibu menyusui.

    Bahan ajar Bagian =ar!akologi&lini#al >pide!iology K Biostatisti#s

    nit ni$ersitas @adjah ada. 2014

    23

    http://www.kalbemed.com/Portals/Teknik%20Labiopalatoskizis.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/877970-overviewhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/877970-overviewhttp://www.kalbemed.com/Portals/Teknik%20Labiopalatoskizis.pdf