05 profil kes prov.jambi 2012

252

Upload: aziz-abdul

Post on 20-Oct-2015

686 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 2: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI

2012

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI

2013

Page 3: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TIM PENYUSUN

Pengarah

Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi

Ketua

Bairizal, SKM, M.Kes

Kepala Bidang Pendataan, Evaluasi dan

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan

Sekretaris

Yan Niaga, SKM, M.Kes

Kepala Seksi Pendataan

Editor

Triyesnatman. SKM

Anggota

Herwan, SKM; Ika Asrini M, S.Pd; Parida Harahap, S. Psi; Hj. Evariani, S.Sos;

Kontributor

BPS Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas Kesehatan, Bidang Evaluasi dan Pengendalian, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penanggulangan

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Page 4: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kepada Allah SWT selalu kami panjatkan, karena dengan rahmat dan

karuniaNya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 telah dapat diselesaikan. Profil

Kesehatan Provinsi Jambi merupakan sarana penyajian data dan informasi

kesehatan yang merupakan potret status kesehatan masyarakat dengan

berbagai faktor yang mempengaruhinya. Profil kesehatan Provinsi Jambi selain

sebagai penyajian data dan informasi kesehatan juga dimanfaatkan sebagai

bahan evaluasi dari program-program pembangunan kesehatan di kabupaten/

kota. Data Profil Kesehatan Provinsi Jambi saat ini telah pula dimanfaatkan

dalam penyusunan RPJMD dan renstra Dinas Kesehatan.

Penyajian data dalam profil kesehatan diupayakan dalam bentuk data “facility

based” dan data “community based” serta data yang disajikan diupayakan

lengkap dari segi jenis dan cakupan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2012

ini penyusunannya berbeda dari profil kesehatan sebelumnya, profil kesehatan

yang sekarang penyajiannya menyesuaikan dengan Profil Kesehatan Indonesia,

lebih banyak penyajian datanya. Sumber data masih sama dengan profil

sebelumnya yaitu bersumber dari profil kesehatan kabupaten/ kota, data dari

program dan juga data dari lintas sektor terkait.

Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagai

koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi bersama-sama dengan

program di Dinas Kesehatan menyusun Profil Kesehatan. Profil Kesehatan

Provinsi Jambi ditampilkan dalam bentuk yang lebih menarik agar para pembaca

lebih mudah menggunakannya. Profil Kesehatan ini menggambarkan tentang

kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor

terkaitlainnya serta perbandingan dengan Nasional.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 dengan segala keterbatasannya tetap

diupayakan agar dapat terbit lebih cepat dari tahun sebelummya. Profil

Page 5: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

ii

Kesehatan Provinsi Jambi 2012 dibuat dalam bentuk cetakan buku, bagi yang

membutuhkan dapat menghubungi Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas

Kesehatan Provinsi Jambi. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam

penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi ini.

Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini bermanfaat dalam

mengisi kebutuhan data informasi di bidang kesehatan.

Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, Juli 2013

Tim Penyusun

Page 6: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

iii

SAMBUTAN

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kahadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbinganNya, Dinas

Kesehatan Provinsi Jambi telah menerbitkan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi

2012” yang mencakup seluruh kabupaten/ kota. Meskipun berat dan banyak

tantangan didalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan ini,

akhirnya Seksi Pendataan dan Pengendalian berhasil menghimpun data tahun

2011 dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012”.

Tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu

ternyata cukup banyak, sehingga data dan informasi dari kabupaten/ kota

maupun program masih belum dapat terisi secara lengkap. Dengan terbitnya

“Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini, saya harapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak baik institusi pemerintah, swasta, profesi, mahasiswa dan lainnya

diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi.

Ucapan selamat dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada semua

pihak, terutama kepada Seksi Pendataan dan Pengendalian yang telah menjadi

coordinator dalam penyusunannya, dan kontribusi program, sehinga

memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini.

Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, Agustus 2013

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jambi

Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes

NIP 19620318 198901 2 002

Page 7: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 4

A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan 4

B. Keadaan Penduduk 8

C. Keadaan Ekonomi 12

D. Keadaan Pendidikan 18

E. Keadaan Kesehatan Lingkungan 20

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 27

A. Mortalita 27

B. Morbiditas 35

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 59

A. Pelayanan Kesehatan Dasar 60

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 90

C. Perbaikan Gizi Masyarakat 97

BAB V SUMBER DAYAKESEHATAN 108

A. Sarana Kesehatan 108

B. Tenaga Kesehatan 116

C. Pembiayaan Kesehatan 120

BAB VI PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL 126

A. Kependudukan 126

B. Derajat Kesehatan 132

C. Upaya Kesehatan 134

LAMPIRAN

Page 8: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

No Tabel Judul Tabel Lampiran Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah

Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur,

Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok

Umur Di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang

Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 5 Persentase Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Berusia 10

Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 6 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten /

Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 7 Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin

Dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompk Umur Dan

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 9 Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Dan AFP Rate (NON

POLIO) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tbel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru Dan kematian Akibat TB Paru

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 11 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Page 9: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Lampiran Tabel 12 Jumlah KAsus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, Dan Infeksi Meular Lainnya

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 15 Persentse Donor Darah Diskrining Terhadap HIV, AIDS,

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 16 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin kabupaten

/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012. Lampiran Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut

Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 19 Jumlah Kasus dan Prevalansi Penyakit Kusta Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dicegah Dengan Imunisasi

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin kabupaten/ Kota Tahun 2012.

Lampiran Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut jenis Kelamin Kabupaten/ Kota

di Provinsi Jambi tahun 2012. Lampiran Tabel 24 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 25 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi JambiTahun 2012.

Page 10: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Lampiran Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 27 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di

Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga

Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampira Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet FE I Dan FE 3

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 31 Jumlah Dan Persenatase Ibu Hamil Dan Neonatal Resiko

Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Balita, Ibu Nifas

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012. Lampiran Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kabupaten/

Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota di

Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Page 11: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Lampiran Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin kabupaten? Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 41 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia Anak 6-23 Bulan

Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 44 Jumlah Balita Yang Ditimbang Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 45 Cakupan Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut

Jenis Kelamin Kabupate/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Tahun 2012. Lampiran Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan

Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 50 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis

KLB Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012. Lampiran Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis

Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Page 12: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Lampiran Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten/ Kota di

Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat JAlan Masyarakat Miskin

(Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir

Miskin) Menurut Strata Kesehatan, Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Inap, Dan Kunjungan

Gangguan Jiwa Disarana Kesehatan Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Provinsi Jambi

Tahun 2012. Lampiran Tabel 60 Indikator Kenerja Pelayanan di Ruamh sakit Kabupaten/

Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan

Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 62 Persenatse Rumah Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di

Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk

AEDES Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 64 Persentase Keluarga Menurut Sarana Air Bersih Yang

Digunakan Di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 65 Persenatase Keluarga Menurut Sumber Air Bersih Yang

Digunakan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Page 13: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Lampiran Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 67 Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan

(TUPM) Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat di Provinsi Jambi

Tahun 2012. Lampiran Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan

di Provinsi Jambi tahun 2012. Lampiran Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes

Dan Memiliki Sfesialis Dasar di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 72 Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan Kabupaten/ Kota di

provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 73 Usaha Kesehatan Yang Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jmbi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Provinsi

Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan di

Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi di Sarana Kesehatan

di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarkat Dan Sanitasi Di

Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fsioterafis di Sarana

Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2012. Lampiran Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupten/ Kota di Provinsi Jambi

Tahun 2012.

Page 14: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 50,196 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 1506 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 1,664,091 1,596,420 3,260,511 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.0 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

65.0 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 50.5 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 104.2 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 94.1 96.0 97.8 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+ 47.4 41.5 44.5 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 36,744 36,450 73,194 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.1 3.7 4.9 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 257 174 431 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7.0 4.8 5.9 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 278 202 480 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7.6 5.5 6.6 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 77 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 110.1 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.70 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 137 90 113.88 per 100.000 penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 137 88 113.88 per 100.000 penduduk Tabel 10

21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 1.93 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 0.00 0.00 67.03 % Tabel 11

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

TAHUN 2012

PROVINSI JAMBI

Page 15: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! 93.38 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 19.45403609 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 66 62 128 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 40 17 57 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 202 1,136 1,338 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 21 6 27 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0.38 0.00 0.36 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 6.28 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 6 8 14 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 27 42 69 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 3 3 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! #DIV/0! 5.88 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! #DIV/0! 10.59 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.00 0.42 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 41.18 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 0 0 390 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 31.01 29.94 30.49 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 2.21 % Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 1.53 1.89 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.10 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 14 6 10 per 100.000 penduduk Tabel 25

Page 16: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 97 91 94 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.76 0.42 1.25 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik - - 82.93 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang - - 1.79 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 0.03 0.03 0.07 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.16 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 90.22 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 91.00 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 86.23 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 89.82 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 65.63 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani - - 30.16 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 90.85 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 84.47 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92.46 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 26.98 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 82.07 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 47.60 48.02 95.62 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 91.94 87.20 89.58 % Tabel 36

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 92.25 44.64 90.95 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 90.23 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98.72 % Tabel 39

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0.97 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 20.43 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 44.87 % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 24.22 24.08 54.36 % Tabel 43

82 Balita ditimbang - - 71.07 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 0 0 90,4 % Tabel 44

Page 17: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 0 1 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

- - 53.97 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

4.89 5.03 53.97 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 34.81 34.98 62.87 % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 - % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.05 0.04 0.05 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 88.91 sekolah Tabel 49

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 88.91 sekolah Tabel 49

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! 77.79 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 102.38 114.57 237.28 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 102.38 114.57 237.28 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 42.01 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

Askeskin/Jamkesmas 24.62 24.25 91.30 % Tabel 56

99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

26.97 26.56 53.52 %

Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

- - 3.33 %

Tabel 56

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

0.15 0.20 0.34 %

Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

- - 1.02 %

Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 20.71 23.17 35.83 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.50 0.33 0.60 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS - - 1.61 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

Page 18: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

106 Nett Death Rate (NDR) di RS - - 1.14 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 47.25 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 4.23 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 4.72 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 166,045.00 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 72.11 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 72.11 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 18.95 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 66.96 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 59.66 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 33.05 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 52.82 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 51.31 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 24.00 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3.00 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 67.00 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 107.00 Tabel 70

123 Jumlah Apotek 440.00 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 0.97 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 362.96 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 3,313.00 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 100.00 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 0.99 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 1,329.00 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 49.29 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 570.00 Poskesdes Tabel 73

Page 19: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 138.00 59.00 282.00 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 8.29 3.70 8.62 per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 64.00 125.00 889.00 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 3.85 7.83 26.47 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 27.00 23.00 256.00 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 838.00 2,504.00 3,342.00 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100.78 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 1.00 339.00 5,429.00 Orang Tabel 75

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 20.00 142.00 1,810.00 Orang Tabel 76

141 Jumlah Tenaga Gizi 8.00 23.00 322.00 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Kesmas - - 1,511.00 Orang Tabel 77

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 31.00 33.00 385.00 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis - - - Orang Tabel 78

145 Jumlah Fisioterapis - - 28.00 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 516,856,617,746.00 Rp Tabel 79

147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 79

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 158,520.13 Rp Tabel 79

Page 20: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan

masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator

umur harapan hidup (UHH), angka kematian, angka kesakitan, dan status

gizi masyarakat.

Sistem informasi kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk

menyediakan data dan informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan

yang ada saat ini masih belum dapat menyediakan data dan informasi

yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen

kesehatan yang efektif. Masih terfrakmentasinya sistem informasi.

kesehatan sehingga mengakibatkan redundant data, duplikasi kegiatan

dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya, situasi ini mengakibatkan

pendistribusian informasi menjadi terlambat terutama dari sumber data di

unit pelayanan.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi merupakan gambaran tentang situasi

pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selalu diterbitkan setiap

tahun. Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012, merupakan alat ukur

capaian indikator pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota

dibandingkan dengan target provinsi, nasional dan target Millenium

Development Goals (MDGs). Profil Kesehatan Provinsi Jambi memuat

berbagai data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan

dengan kesehatan.seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan dan

keluarga berencana.

Page 21: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

2

Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel, grafik,

peta dan narasi, dengan melihat peringkat dari tiap indikator, sehingga

kabupaten/ kota dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap

indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan kabupaten/ kota

lainnya. Data profil kesehatan Provinsi Jambi juga digunakan sebagai

bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di

kabupaten/ kota.

Dalam penyajian data Profil Kesehatan Provinsi Jambi diusahakan untuk

menampilkan data dan informasi yang dapat menjawab visi dan misi

Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Dimana visi

Kementrian Kesehatan adalah “Masyarakat Sehat yang Mandiri”

sedangkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah “Masyarakat

Jambi Sehat Adil dan Mandiri” dengan misi adalah sebagai berikut :

1. Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat.

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau.

3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kualitas lingkungan.

4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia bidang

kesehatan.

5. Meningkatkan kualitas manjemen, pembiayaan kesehatan dan

jaminan pemeliharaan kesehatan.

Meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka,

mengakibatkan kebutuhan informasi kesehatan dan akses terhadap

informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan informasi

kesehatan. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan

termasuk kesiapan informasi untuk mendisain dan menilai pelayanan

kesehatan yang tepat. Disentralisasi adalah kebijakan yang mendorong

untuk terjadinya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Page 22: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

3

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 diharapkan dapat bermanfaat dalam

mendukung menajemen kesehatan yang lebih baik terutama untuk

mendukung visi dan misi pembangunan kesehatan baik pusat dan daerah.

Adapun sistimatika Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 terdiri atas 6

(enam) BAB, yaitu :

Bab I. Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang latar belakang

diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 serta sistimatikanya.

Bab II. Situasi Umum dan Perilaku Penduduk, bab ini menyajikan

tentang gambaran umum Provinsi Jambi yang meliputi, (1). Letak

geografis, fotografi, dan pemerintahan. (2). Kependudukan (3).

Perekonomian. (4). Pendidikan. (5). Lingkungan fisik dan, (6). Perilaku

penduduk yang terkait dengan kesehatan.

Bab III. Situasi Derajat Kesehatan, bab ini berisikan tentang uraian hasil-

hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2012, yang

mencakup angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan, dan

status gizi masyarakat.

Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan, bab ini berisikan tentang upaya yang

telah dilaksakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2012, gambaran

upaya kesehatan yang dilakukan meliputi : pencapaian kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan, upaya pencegahan dan pemberantasan

penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.

Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang

sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun

2012. gambaran sumber daya mencakup keadaan tenaga, sarana

kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI. Perbandingan Provinsi Jambi dengan Provinsi lain di Sumatera,

Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator yang meliputi data

kependudukan, angka kelahiran, angka kematian, dan beberapa penyakit

tertentu.

***

Page 23: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN

PERILAKU PENDUDUK

A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan

Provinsi Jambi adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang berada di

Pulau Sumatera, Provinsi Jambi secara resmi berdiri menjadi provinsi

tahun 1958 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 61

tahun 1958 tanggal 25 Juni 1958. Provinsi Jambi terletak antara 0° 45'

sampai 2° 45' Lintang Selatan dan 101° 0' - 104° 55' Bujur Timur, terletak

ditengah pulau sumatera membujur sepanjang pantai timur sampai barat,

dengan luas wilayah keseluruhan 50.160,05.Km². Secara geografis

Provinsi Jambi terletak pada Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan

dengan laut Cina Selatan.

Gambar 2.1

Letak Geografis Provinsi Jambi

Batas wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut ; sebelah utara

dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, sebelah selatan dengan

Provinsi Sumatera Selatan, sebelah barat dengan Provinsi Sumatera

Page 24: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 5

Barat dan Bengkulu, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan. Provinsi

Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-

Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).

Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan

menggunakan kapal cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.

Luas wilayah Provinsi Jambi 50.160,05 km2, dengan luas wilayah per

kabupaten/ kota adalah sebagai berikut :

- Kabupaten Kerinci 3.355,27 km2 ( 6,69%)

- Kabupaten Merangin 7.679,00 km2 (15,31%)

- Kabupaten Sarolangun 6.184,00 km2 (12,33%)

- Kabupaten Batanghari 5.804,00 km2 (11,57%)

- Kabupaten Muaro Jambi 5.326,00 km2 (10,62%)

- Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445,00 km2 (10,86%)

- Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 km2 ( 9,27%)

- Kabupaten Tebo 6.461,00 km2 (12,88%)

- Kabupaten Bungo 4.659,00 km2 ( 9,29%)

- Kota Jambi 205,43 km2 ( 0,41%)

- Kota Sungai Penuh 391,50 km2 ( 0,78%)

Page 25: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 6

Persentase luas wilayah kabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi dapat

dilihat pada gambar 2.2, dimana kabupaten terluas wilayahnya adalah

Kabupaten Merangin, sedangkan wilayah terkecil adalah Kota Jambi.

Gambar 2.2

Persentase Luas Wilayah Kabupaten/ Kota

Provinsi Jambi 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Otonomi daerah membuat adanya pemekaran wilayah sesuai dengan

Undang-Undang No. 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten

Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo dan Kabupaten

Tanjung Jabung Timur, maka ada 4 kabupaten yang dimekarkan. Wilayah

Kabupaten Sarolangun Bangko dimekarkan menjadi dua yaitu Kabupaten

Sarolangun dan Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun beribukota

di Sarolangun dan Kabupaten Merangin beribukota di Bangko. Kabupaten

Tanjung Jabung dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten

Kabupaten Tanjung Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal dan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur beribukota di Muara Sabak. Kabupaten

Bungo Tebo dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo

Page 26: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 7

dan Kabupaten Tebo, Kabupaten Kabupaten Bungo beribukota di Muara

Bungo dan Kabupaten Tebo beribukota di Muara Tebo.

Dengan ditetapkannya Kota Sungai Penuh sebagai daerah tingkat II yang

baru berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008, maka Provinsi

Jambi mempunyai 2 Kota dalam wilayahnya. Kota Sungai Penuh ini

dimekarkan dari Kabupaten Kerinci sebagai induknya. Wilayah kecamatan

yang menjadi bagian Kota Sungai Penuh adalah Kecamatan Tanah

Kampung, Sungai Penuh, Hamparan Rawang, Pesisir Bukit dan Kumun

Debai.

Saat ini Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu

Kabupaten Kerinci ibukotanya Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun

ibukotanya Sarolangun, Kabupaten Merangin ibukotanya Bangko,

Kabupaten Bungo ibukotanya Muara Bungo, Kabupaten Tebo ibukotanya

Muara Tebo, Kabupaten Batanghari ibukotanya Muara Bulian, Kabupaten

Muaro Jambi ibukotanya Sengeti, Kabupaten Tanjung Jabung Barat

ibukotanya Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ibukotanya

Muara Sabak, dan Kota Jambi yang juga merupakan ibukota Provinsi

Jambi, dan yang terakhir adalah pembentukan Kota Sungai Penuh.

Sampai dengan bulan Desember 2012 kecamatan di Provinsi Jambi

berjumlah 138 sedangkan desa dan kelurahan berjumlah 1.506

Adanya pemekaran wilayah kabupaten/ kota kini jarak tempuh melalui

jalan darat dari pusat kota Provinsi Jambi ke 9 Kabupaten dan 2 Kota

terdiri dari :

Prov. Jambi Ke Kab. Kerinci (Sungai Penuh) 419 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Merangin (Bangko) 290 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Sarolangun (Sarolangun) 179 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Bungo (Muara Bungo) 252 Km.

Page 27: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 8

Prov. Jambi Ke Kab. Tebo (Muara Tebo) 206 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Batanghari (Muara Bulian) 60 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Muara Jambi (Sengeti) 27 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) 131 Km.

Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak) 129 Km.

Prov. Jambi Ke Kota Jambi (Kota Baru) 3 Km.

Prov. Jambi Ke Kota Sungai Penuh (Sungai Penuh) 420 Km.

B. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data agregat per kabupaten/ kota hasil Sensus Penduduk

2012, Jumlah penduduk Provinsi Jambi adalah 3.260.511 yang terdiri dari

1.664.091 penduduk laki-laki dan 1.596.420 penduduk perempuan.

Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Provinsi Jambi Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2012

Kabupaten/ Kota Laki-laki Perempuan Total

1. Kab. Kerinci 117.017 117.652 234.669

2. Kab. Merangin 179.934 171.167 351.101

3. Kab. Sarolangun 134.149 128.776 262.925

4. Kab. Batanghari 129.040 123.464 252.504

5. Kab. Muaro Jambi 191.456 178.783 370.239

6. Kab. Tanjab Timur 108.301 103.221 211.522

7. Kab. Tanjab Barat 153.385 142.305 295.690

8. Kab. Tebo 162.702 152.627 315.329

9. Kab. Bungo 165.808 158.239 324.047

10. Kota Jambi 280.121 277.094 557.215

11. Kota Sungai Penuh 42.178 43.092 85.270

Provinsi Jambi 1.664.091 1.596.420 3.260.511

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Page 28: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 9

Tingkat persebaran penduduk Provinsi Jambi masih terpusat di Kota

Jambi yaitu sebesar 17,09 persen. Sedangkan kabupaten/ kota lainnya

seperti Kabupaten Muaro Jambi ditempati oleh sekitar 11,36 persen

penduduk, Kabupaten Merangin ditempati oleh10,77 persen penduduk

dan kabupaten/ kota lain ditempati oleh kurang dari 10 persen penduduk

Jambi. Tiga kabupaten/ kota lainnya dengan jumlah penduduk terendah di

Provinsi Jambi yaitu Kota Sungai penuh, Kabupaten Tanjung Jabung

Timur dan Kabupaten Kerinci. Provinsi Jambi dengan luas wilayah

sebesar 50.160,05 kilometer persegi dan jumlah penduduk

3.260.511 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi

Jambi sebanyak 64,96 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten yang paling

tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Jambi yaitu sebesar

2.712,83 jiwa per kilometer persegi, sedangkan kabupaten dengan tingkat

kepadatan paling rendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu

38,85 jiwa per kilometer persegi.

Distribusi penduduk Provinsi Jambi menurut jenis kelamin dan kelompok

umur dapat kita lihat pada piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2012

seperti pada gambar 2.3. Indikator tentang struktur umur penduduk

bermanfaat untuk mengetahui piramida penduduk yang memberikan

gambaran jumlah penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia

produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah

penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum

dan tidak produktif lagi, maka beban tanggungan penduduk produktif di

suatu wilayah akan besar.

Piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2012 dapat digolongkan dalam

piramida penduduk muda (expansive) yang dicirikan dengan tingkat

kelahiran tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah sehingga angka

pertumbuhan penduduk relatif tinggi. Selain penduduk pada kelompok

umur kurang dari 15 tahun yang terlihat sangat menonjol, penduduk pada

kelompok umur 25-29 tahun juga terlihat lebih besar dibandingkan

kelompok umur lainnya. Penduduk pada kelompok umur ini adalah

mereka yang terlahir di tahun 1980an dan termasuk dalam generasi baby

boom, dimana pada saat periode sensus memasuki usia produktif.

Page 29: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 10

Gambar 2.3

Piramida Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2012

200 150 100 50 0 50 100 150 200

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

75+

Laki-Laki Perempuan

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak

penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia

produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan

(Dependency Ratio). Dependency Ratio tahun 2012 sebesar 50,48

mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus

menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 45 orang

penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk berumur

lebih dari 65 tahun.

Page 30: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 11

Gambar 2.4

Laju Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk

Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Angka beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan

antara penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke

atas) dengan usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun) dikalikan 100. Di

Provinsi Jambi Kabupaten/ Kota dengan persentase beban tanggungan

tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun yaitu sebesar 55, 39%, diikuti oleh

Kabupaten Bungo sebesar 53,43 % dan Kabupaten Tanjab Barat sebesar

52,68 %. Sedangkan kabupaten dengan beban tanggungan terendah

adalah Kota Jambi yaitu sebesar 44,54 % dan Kabupaten Muaro Jambi

sebesar 48,91 %. Angka beban tanggungan Provinsi Jambi per

Kabupaten/ Kota tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 2.5 dan lampiran

tabel 2.

Page 31: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 12

Gambar 2.5

Angka Beban Tanggungan Menurut Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

44,54

48,91

49,48

50,37

50,97

51,77

52,17

52,6

52,68

53,43

55,39

50,48

0 10 20 30 40 50 60

Kota Jambi

Muaro Jambi

Kerinci

Tanjab Timur

Batang hari

Sungai Penuh

Merangin

Tebo

Tanjab Barat

Bungo

Sarolangun

Provinsi Jambi

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

C. Keadaan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan

jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu.

Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan

oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total

dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu,

pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan PDB. Apabila

“diibaratkan” kue, PDB adalah besarnya kue tersebut. Pertumbuhan

ekonomi sama dengan membesarnya “kue” tersebut yang pengukurannya

merupakan persentase pertambahan PDB pada tahun tertentu terhadap

PDB tahun sebelumnya .

PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga

konstan; dan penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep

Page 32: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 13

harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu untuk

mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun

dasar 2000.

Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam

menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Perekonomian di

Provinsi Jambi selama 2012 telah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan

ekonomi Jambi tidak hanya bisa berada di atas target yang ditetapkan

sekitar 7 persen, bahkan tingkat pertumbuhannya berada di atas tingkat

pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012 ini pertumbuhan

perekonomian nasional ditargetkan tumbuh 5 persen, namun setelah

melihat riak ekonomi semakin membaik lalu pemerintah menaikkan

targetnya menjadi 5.5 persen. Pertumbuhan ekonomi Jambi 2012 ternyata

masih jauh di atas target pertumbuhan nasional yang telah disesuaikan

tersebut.

Tabel 2.2

Indikator Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

No Tahun

Jenis Indikator

Inflasi PDRB (miliyar Rupiah) Pertumbuhan

Ekonomi Berlaku Konstan Perkapita

1. 2005 16,50 22.487,01 12.619,97 7.625,66 5,57

2. 2006 10,66 26.061,77 13.363,62 8.680,76 5,89

3. 2007 7,24 32.076,68 14.275,16 11.697,44 6,82

4. 2008 11,57 41.056,48 15.297,77 14.724,72 7,16

5. 2009 2,49 42.815,92 16.272,26 15.107,07 6,37

6. 2010 10,52 53.816,69 17.465,00 17.424,19 7,30

7. 2011 2,76 63.268,14 18.962,40 19.959,57 8,54

8. 2012 4,22 72.564,2 20.373,5 22.283,1 7,44

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Page 33: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 14

Tingkat capaian yang lebih tinggi dari target ini terutama didorong oleh

semakin membaiknya harga produk-produk sektor pertanian dalam arti

luas seperti produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertanian

tanaman pangan.

Bagusnya kondisi perekonomian Provinsi Jambi juga ditopang oleh

indikator ekonomi lainnya seperti tingkat inflasi yang masih berada dalam

ambang batas normal. Inflasi adalah Kenaikan harga barang dan jasa

secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan

pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Inflasi

Provinsi Jambi pada tahun 2012 sebesar 4,22%, sedangkan pertumbuhan

ekonominya adalah 7,44 %. Di samping itu, kebijakan otoritas moneter

yang menetapkan tingkat suku bunga rendah ikut pula berpengaruh

terhadap sektor riil. Salah satu faktor lain yang menjadi determinan

membaiknya perekonomian Provinsi Jambi adalah iklim politik dan

keamanan yang semakin kondusif.

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi pada tahun 2012 berdasarkan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami penurunan dari

8,54% (2011) menjadi 7,44. Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur

berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai

Rp. 72.564,2 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada

tahun 2012 sebesar Rp. 20.373,5 milyar.

Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan

angkatan kerja (economically active population) dan struktur

ketenagakerjaan adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi,

pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja

dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan

kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang

senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah

Page 34: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 15

penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan

masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan

berbagai masalah dibidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan

sosial.

Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok

yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan tingkat

kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu

tertentu. Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk

mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga.

Tenaga kerja merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan.

Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan

seiring dengan berlangsungnya proses demografi.

Tabel 2.3

Penduduk Bukan Angkatan Kerja Berumur 15 Tahun ke Atas

di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2012

Tahun Bukan Angkatan Kerja

Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Total

2007 176.031 392.415 84.956 653.402

2008 171.621 400.766 94.169 666.556

2009 186.312 390.743 90.806 667.861

2010 212.777 484.057 107.225 804.059

2011 198.096 433.284 82.956 714.336

2012 218.501 480.057 91.210 789.768

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Salah satu alat ukur untuk melihat keberhasilan pemerintah dalam

menjalankan program-program pembangunan adalah dengan melihat

indikator ketenagakerjaan yang dihasilkan baik dari data Survei maupun

Sensus.

Page 35: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 16

Akses ke pasar tenaga kerja yang lebih baik menyebabkan kesempatan

kerja dan kesempatan berusaha penduduk juga meningkat, sehingga hal

ini dapat menekan tingkat pengangguran di suatu wilayah. Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan jumlah

antara penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja dengan penduduk

usia kerja. Jika digambarkan menurut kelompok umurnya, pola TPAK

penduduk Provinsi Jambi menyerupai huruf ’U’ terbalik.

Pada kelompok usia muda, tingkat partisipasi angkatan kerjanya

cenderung kecil, karena sebagian besar dari mereka masih berada di

bangku sekolah. Angka TPAK tertinggi berada pada kelompok umur 25-59

tahun, untuk kemudian mulai mengalami penurunan pada usia di atas 60

tahun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menggambarkan banyaknya

penduduk yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha dan mereka

yang merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discourage worker).

Pada umumnya pola TPT menurut kelompok umur di Provinsi Jambi

mengindikasikan angka yang relatif tinggi di kelompok umur muda untuk

kemudian mengalami penurunan pada kelompok umur setelahnya.

Indonesia memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam. Masing-

masing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah

satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang hidup

di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang

Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau tidak menetap dan

mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun diantara

mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian

lainnya. Sebagian dari mereka masih berpaham animisme, meskipun

sudah ada yang mengenal agama Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi

hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu di wilayah utara Provinsi

Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan

Page 36: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 17

wilayah selatan Provinsi Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan

Sensus Penduduk 2010 berjumlah 3.205 orang yang hidup di wilayah

administrasi Merangin, Sarolangun, Batang Hari, Tanjung Jabung Barat,

Tebo dan Bungo.

Tabel 2.4

Jumlah Suku Anak Dalam per Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Kabupaten/ Kota Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Total

Merangin 436 429 865

Sarolangun 534 559 1.093

Batang Hari 39 40 79

Tanjung Jabung Barat 31 26 57

Tebo 416 406 822

Bungo 147 142 289

Total 1.603 1.602 3.205

Sumber : BPS Provinsi Jambi, Berdasarkan SP2010

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan

termasuk kesehatan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam

pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat

melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan

untuk terserang penyakit-penyakit tertentu. Pada tahun 2009 tingkat

kemiskinan di Provinsi Jambi relatif lebih rendah dibanding tingkat

kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan Provinsi Jambi 8,77 persen lebih

rendah dari nasional yang sebesar 14,15 persen. Untuk wilayah

Sumatera, Provinsi Jambi menempati urutan ketiga terendah setelah

Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Persentase jumlah penduduk

miskin di Provinsi Jambi pada tahun 2012 mencapai 8,28 %.

Page 37: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 18

Gambar 2.6

Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi

Tahun 2005 s/d 2012

11,88 11,3710,27

9,288,55 8,4 8,65 8,28

0

2

4

6

8

10

12

14

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

D. Keadaan Pendidikan

Indikator pendidikan dapat memberikan gambaran kualitas penduduk

secara akademis yang merupakan modal pemerintah untuk evaluasi,

perencanaan, dan intervensi program pendidikan yang menyangkut

penduduk yang putus sekolah, buta huruf, meningkatkan pendidikan

masyarakat, dll. Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur untuk

melihat tingkat kemajuan sosial di suatu wilayah. Semakin tinggi

pendidikan yang ditamatkan, semakin tinggi pula kemampuan seseorang

untuk baca tulis dan berbahasa Indonesia sehingga dengan demikian

peran serta dalam kehidupan sosial serta peluang untuk mengakses

informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain semakin terbuka lebar.

Secara umum penduduk di perkotaan mempunyai kemampuan baca tulis

yang lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan. Angka melek huruf

tertinggi terdapat di Kota Jambi sebesar 99,07 Dibandingkan provinsi

Page 38: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 19

lainnya, ternyata penduduk Provinsi Jambi bersekolah relatif lebih lama,

dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 8,05 tahun,

atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP.

Tabel 2.5

Indikator Pendidikan Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2011

Uraian 2008 2009 2010 2011

Angka Melek Huruf

Laki-laki 98,05 98,34 98,44 97,82

Perempuan 93,57 93,85 96,87 94,14

Rata-rata Lama Sekolah

Laki-laki/ Perempuan 7,63 7,68 7,84 8,05

Angka Partisipasi Sekolah

7 - 12 97,59 98,11 98,27 98,34

13 - 15 84,78 85,10 85,56 88,07

16 - 18 55,72 55,13 56,11 59,49

19 - 24 12,77 11,83 12,81 15,36

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2011

Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas

pendidikan. Jumlah guru yang tersedia pada suatu sekolah baik secara

langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan

di suatu sekolah. Semakin besar angka rasio ini, angka mutu pendidikan

diharapkan akan lebih baik, dibanding sekolah yang mempunyai guru

yang sedikit.

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh

perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan

capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan

melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang

Page 39: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 20

dicapai Provinsi Jambi dalam pembangunan manusia tidak terlalu

signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya

mengalami sedikit peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45

pada tahun 2009.

Gambar 2.7

Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jambi

Tahun 2005 s/d 2011

73,3

72,74

70,95

72,4571,99

71,4671,29

69

70

71

72

73

74

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2011

E. Keadaan Kesehatan Lingkungan

Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat

kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara

lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar.

Kesehatan lingkungan yang merupakan kegiatan lintas-sektor belum

dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan. Lingkungan

merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus

dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk menilai keadaan

Page 40: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 21

lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan

sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang

memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan

kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan

Makanan (TUPM) . Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan

lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai

berikut :

1. Air Bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang

bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk

dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari

termasuk diantaranya adalah sanitasi. Syarat-syarat air minum

adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak

mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat

diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar

oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Hasil

capaian pelaksanaan program air bersih untuk akses terhadap air

bersih per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012 dapat dilihat

pada gambar 2.8.

Page 41: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 22

Gambar 2.8

Persentase Akses Terhadap Air Bersih per Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi dari Tahun 2012

39,11

100

89,42

100

68,07

70,88

99,11

85,99

80

42,57

73,44

70,3

0 20 40 60 80 100 120

Tanjab Timur

Tanjab Barat

Muaro Jambi

Merangin

Batang hari

Tebo

Sarolangun

Bungo

Kerinci

Kota Jambi

Sungai Penuh

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan gambar 2.8 dapat dilihat bahwa akses terhadap air

bersih di Provinsi Jambi pada tahun 2012 yaitu sebesar 70,3%, jika

dibandingkan dengan tahun 2011 ( 69,98 %) menunjukkan adanya

peningkatan sebesar 0,32%. Berdasarkan standar yang telah

ditetapkan maka untuk tahun 2012 ( 70,3%) hasil dari pemeriksaan

terhadap keluarga yang telah diperiksa jenis sarana air bersihnya

maka hasilnya telah melewati target yang ditetapkan untuk daerah

pedesaan dengan standar air bersih untuk daerah pedesaan yaitu

sebesar 63,5%. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah

keluarga yang telah diperiksa akses terhadap air minum pada tahun

tahun 2012 hasil pemeriksaan tertinggi adalah Kabupaten Merangin

dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat masing-masing sebesar

100%, dan diikuti Kabupaten Sarolangun (99,11%) dan Kabupaten

Page 42: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 23

Bungo (85,99%). Sedangkan cakupan terendah dari keluarga yang

diperiksa adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (39,11%) dan

Kota Jambi (42,57%).

2. Rumah Sehat

Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat

berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan

sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan

dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota

keluarga atau tetangga sekitarnya.

Gambar 2.9

Persentase Rumah Sehat di Provinsi Jambi Tahun 2012

55,4

66,1

73

45,2

77,6

56,7

82,9

75,3

94,5

81,9

52,6

72,1

0 20 40 60 80 100

Kerinci

Tebo

Bungo

Tanjab Timur

Sarolangun

Tanjab Barat

Muaro Jambi

Merangin

Kota Jambi

Batang hari

Sungai Penuh

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan terhadap 229.710 rumah pada

tahun 2012 khusus untuk kegiatan penyehatan lingkungan

pemukiman pada 2012 dapat dilihat pada gambar 2.9, dimana untuk

Page 43: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 24

tahun 2012 persentase rumah sehat di Provinsi Jambi adalah

sebesar 72,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 66,2

% mengalami peningkatan sebesar 5,9 %. Persentase kabupaten/

kota dengan rumah sehat tertinggi adalah Kota Jambi yaitu sebesar

94,5 % diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi sebesar 82,9 %,

sedangkan kabupaten/ kota terendah adalah Kabupaten Tanjung

Jabung Timur yaitu sebesar 45,2 %.

3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi

dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat

umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai

jenis penyakit. Sasaran khusus yang harus diberikan dalam

pengawasan tempat-tempat umum meliputi :

(1) Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum

maupun personal hygiene) ;

(2) Alat-alat kebersihan ;

(3) Tempat kegiatan.

Page 44: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 25

Pelaksanaan program tempat-tempat umum di Provinsi Jambi tahun

2012 memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. 6

Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat

Di Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2012

No Kabupaten / Kota % Tempat-Tempat Umum Sehat

2008 2009 2010 2011 2012

1. Kerinci 75,85 72,98 57,2 49,87 54,24

2. Merangin 70,96 73,09 65,3 75,48 66,86

3. Sarolangun 56,74 58,87 --- 64,37 73,74

4. Batanghari 63,86 65,99 68,63 55,61 38,94

5. Muaro Jambi 71,07 78,22 57,88 --- 11,29

6. Tanjung Jabung Timur 44,86 46,99 36,01 58,31 58,60

7. Tanjung Jabung Barat 45,81 47,94 --- 48,34 14,80

8. Tebo 56,16 58,29 74,27 63,90 65,58

9. Bungo 72,61 74,74 72,70 75,24 63,95

10. Kota Jambi 68,00 75,80 77,93 67,17 76,59

11. Kota Sungai Penuh --- --- --- 65,08 32,20

Jumlah 55,57 63,37 65,50 58,54 58,82

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa persentase tempat-tempat umum

yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2012 sebanyak 3.067

buah (58,82%) dari semua TTU yang telah diperiksan (5.807 buah),

dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (58,54 %) mengalami

peningkatan sebesar 0,28 %.

Upaya penyehatan makanan ditujukan untuk melindungi masyarakat

dan konsumen terhadap penyakit-penyakit yang ditularkan melalui

makanan dan mencegah masyarakat dari keracunan makanan.

Upaya tersebut meliputi orang yang menangani makanan, tempat

pengolahan makanan dan proses pengolahan makanannya.

Page 45: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 26

Sedangkan untuk pemeriksaan Tempat pengolahan makanan (TPM)

di Provinsi Jambi tahun 2012 hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.7

berikut ini.

Tabel 2.7

Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

No Kabupaten/ Kota

% Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Jumlah Diperiksa

Jumlah

Memenuhi

Syarat

%

Memenuhi

Syarat

1 Kerinci 102 59 32 54,24

2 Merangin 441 347 232 66,86

3 Sarolangun 1.884 1.093 806 73,74

4 Batanghari 1.214 113 44 38,94

5 Muaro Jambi 1.307 363 41 11,29

6 Tanjung Jabung Timur 947 541 317 58,60

7 Tanjung Jabung Barat 1.334 1.311 194 14,80

8 Tebo 362 276 181 65,58

9 Bungo 535 466 298 63,95

10 Kota Jambi 2.346 1.179 903 76,59

11 Kota Sungai Penuh 132 59 19 32,20

Provinsi 10.604 5.807 3.067 52,82 Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 tercatat Tempat

Pengolahan Makanan di Provinsi Jambi berjumlah sebanyak 10.604

tempat dan baru diperiksa sebanyak 5.807 tempat (54,76 %). Dari

jumlah yang diperiksa yang baru memenuhi syarat berjumlah sebanyak

3.067 tempat (52,82 %). Berdasarkan kabupaten/ Kota persentase

tertinggi yang memenuhi syarat adalah Kota Jambi yaitu sebanyak 903

tempat (76,59 %) dan yang terendah adalah Kabupaten Muaro Jambi

yaitu sebanyak 41 tempat (11,29 %).

Page 46: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,

bukan hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja seperti pelayanan

kesehatan, sarana dan prasarana namun juga dipengaruhi oleh faktor

ekonomi, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Faktor-faktor ini

juga mempengaruhi kajadian morbiditas, mortalitas dan status gizi

masyarakat. Situasi derajat kesehatan di Indonesia digambarkan melalui

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka

Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit, serta Umur

Harapan Hidup (UHH) dan status gizi masyarakat.

A. MORTALITAS

Mortalitas adalah angka kematian yang tejadi pada kurun waktu dan

tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa

penyakit maupun sebab lainnya. Berikut ini adalah beberapa angka

kematian yaitu kematian bayi, balita, ibu, dan angka kematian kasar.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) dapat

didefenisikan sebagai banyaknya bayi meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun yang di nyatakan dalam 1.000 kelahiran

hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan

indikator yang biasa digunakan untuk menentukan derajat

kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional.

Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan angka

kematian bayi.

Page 47: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

28

Gambar 3.1 Estimasi Angka Kematian Bayi

per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2010

68

60,2

68,3

3539

74

57

46

32 34 29

26

0

20

40

60

80

1991 1994 1997 2003 2007 2010*

JAMBI

NASIONAL

Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007

2010* Hasil Sensus Penduduk 2010.

Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun

1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup, hasil

SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup,

sedangkan hasil SP2010 estimasi AKB tahun 2010 sebesar 26 per 1.000

kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi menunjukkan

kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi

sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 AKB Provinsi

Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan

hasil SP2010 AKB Provinsi Jambi tahun 2010 sebesar 29 per 1.000

kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi

Jambi pada tahun 2010 masih berada di atas angka nasional.

Page 48: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

29

Beberapa faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB seperti yang

ditampilkan, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan dan

fasilitasnya. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan

pelayanan kesehatan. Perbaikan status ekonomi masyarakat yang

meningkat juga dapat berkontribusi terhadap penurunan kematian bayi.

Hasil laporan fasilitas kesehatan pada tahun 2011 dapat dilihat jumlah

bayi yang meninggal di Provinsi Jambi. Jumlah bayi yang meninggal

paling banyak di laporkan terdapat di Kabupaten Tanjab Barat sedangkan

paling sedikit terdapat di Kabupaten Sarolangun gambaran jumlah

kematian yang di laporkan per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun

2012 dapat di lihat pada Gambar 3.2 berikut dan lampiran tabel 7.

Gambar 3.2 Jumlah Kematian Bayi Per kabupaten/ kota

di Provinsi Jambi Tahun 2012

23

41

54

21

15

104

32

35

21

64

21

0 20 40 60 80 100 120

Sarolangun

Muaro Jambi

Kerinci

Kota Jambi

Tanjab Timur

Merangin

Batang hari

Bungo

Sungai Penuh

Tebo

Tanjab Barat

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 2012

Page 49: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

30

2. Angka Kematian Balita (AKABA).

Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal

sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka

per 1.000 kelahiran hidup. Pada periode tahun tertentu. AKABA

mempersentasekan peluang terjadinya kematian pada pase antara

kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium Developmeant

Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat

tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang

dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional

hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada

tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup

sedangkan pada tahun 2007 AKABA adalah 44 per 1.000 kelahiran

hidup.

Gambar 3.3 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup

di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2007

102

87.5

62.4

51 47

97

81

58

46 44

0

20

40

60

80

100

120

1991 1994 1997 2002/2003 2007

AK

AB

A P

er

1.0

00

Ke

lah

ira

n H

idu

p JAMBI

INDONESIA

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

AKABA di Provinsi Jambi pada tahun 1991 tercatat pada angka 102

per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2007 terjadi

penurunan yaitu pada angka 47 per 1.000 kelahiran hidup, angka

ini masih di atas angka nasional.

Page 50: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

31

Berdasarkan laporan dari pelayanan kesehatan di ketahui jumlah

balita yang meninggal di Provisi Jambi tahun 2012 adalah 49 orang,

jumlah kematian balita paling banyak terjadi di Kota Jambi dengan

jumlah 11 orang. Gambaran jumlah kematian balita per kabupaten/

kota di Provinsi Jambi pada tahun 2012 dapat dilihat pada gambar

3.4 dan lampiran tabel 7.

Gambar 3.4 Jumlah Kematian Anak Balita per Kabupaten/ Kota

di Provinsi Jambi Tahun 2012.

2

2

2

8

3

4

2

6

1

11

8

0 2 4 6 8 10 12

Sarolangun

Bungo

Sungai Penuh

Kerinci

Muaro Jambi

Merangin

Tebo

Batang hari

Tanjab Barat

Kota Jambi

Tanjab Timur

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2011

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah jumlah kematian ibu akibat proses kelahiran persalinan dan

pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.

atau angka pengukuran resiko kematian wanita yang berkaitan

dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita

dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6

minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia

kehamilan maupun tempat melekatnya janin, oleh sebab apapun

Page 51: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

32

yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau

pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.

AKI dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan umum,

pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.

Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan

menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

dengan masa kehamilan, persalina dan nifas. Hasil SDKI 2007 AKI

secara nasional menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun

1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan penurunan AKI

secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per 100.000

kelahiran hidup.

Gambar 3.5 Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)

di Indonesia Tahun 1994 -2007

228

307334

390

0

100

200

300

400

500

1994 1997 2002 2007

AK

I P

er

10

0.0

00

KH

Sumber : BPS, 2008

Page 52: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

33

Hasil laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat jumlah

kematian ibu (hamil, bersalin dan nifas) di Provinsi Jambi tahun

2012 adalah 77 kasus. Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di

Kabupaten Merangin (16 kasus) sedangkan paling sedikit terdapat

di Kota Sungai Penuh (1 kasus) dan Kabupaten Bungo (3 kasus).

Gambaran jumlah kematin ibu per kabupaten/ kota di Provinsi

Jambi pada tahun 2012 dapat di lihat pada gambar 3.6 dan

lampiran tabel 8.

Gambar 3.6 Jumlah Kematian Ibu (Hamil,Bersalin dan Nifas)

per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

3

1

0

0

2

1

1

5

0

4

4

0

1

0

5

1

4

4

4

6

4

7

7

2

1

2

0

2

0

1

0

0

5

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Kerinci

Batang hari

Sungai Penuh

Sarolangun

Bungo

Muaro Jambi

Tanjab Barat

Tanjab Timur

Tebo

Kota Jambi

Merangin

HAMIL BERSALIN NIFAS

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2012.

4. Angka Kematian Kasar (AKK)

Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian selama setahun

per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka kematian kasar di

Indonesia pada tahun 2007, berdasarkan estimasi SUPAS 2005

adalah sebesar 6.9 per 1.000 penduduk.

Page 53: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

34

5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir

Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator menilai

derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat selain sebagai salah

satu indikator derajat kesehatan UHH juga digunakan sebagai indikator

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Keberhasilan pembangunan

sektor kesehatan akan mempengaruhi peningkatan Umur Harapan

Hidup. Di Indonesia Umur Harapan Hidup di Provinsi Jambi tahun 2011

sebesar 69,25 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2011 pada

kabupaten/kota adalah Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 71,03 tahun

dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,54 tahun.

Gambar 3.7

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

67,54

68,61

69,24

69,32

69,36

69,57

69,87

69,91

70,76

70,96

71,03

69,25

65 66 67 68 69 70 71 72

Bungo

Merangin

Tebo

Muaro Jambi

Batang hari

Sorolangun

Tanjab Barat

Kota Jambi

Tanjab Timur

Kerinci

Sungai Penuh

Provinsi Jambi

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011

Page 54: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

35

B. MORBIDITAS

Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insident maupun

prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian

penyakit pada kurun waktu tertentu.

1. Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi

Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi pada tahun 2012

menurut daftar tabulasi menunjukkan bahwa kasus terbanyak

merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas akut

lainnya dengan jumlah kasus sebanyak 834.372 kasus. Adapun

persentase rincian mengenai 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi

dapat di lihat pada tabel berikut .

Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi

Tahun 2010 s/d 2012

No Jenis Penyakit Persentase

2010 2011 2012

1. Infeksi akut lain saluran pernafasan atas

1. 44.7 1. 36.6 1. 24.43

2. Penyakit sistem otot dan jaringan pengikat

2. 11.49

2. 11,8 3. 11,22

3. Penyakit tekanan darah tinggi 3. 9.33 3. 9,8 4. 10.05

4. Gastritis 5. 8.33 4. 9,1 6. 8.74

5. Diare (termasuk tersangka kolera)

6. 5.00 5. 9,0 5. 8.78

6. Penyakit kulit alergi 4. 8.66 6. 8,4 7. 7.82

7. Penyakit lain pada saluran pernafasan atas

8. 4.01 7. 5,8 2. 21.40

8. Penyakit infeksi kulit 7. 4.82 8. 4,9 8. 4,23

9. Kecelakaan dan rudapaksa 10. 1.73 9. 2,8 9. 2,10

10. Penyakit pulpa & jaringan/ rongga

9. 1.92 10. 1,9 10. 1,9

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, 2012

Page 55: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

36

Gambaran pola 10 penyakit terbanyak selama 3 (tiga) tahun terakhir

menunjukkan pola yang cenderung sama, yaitu penyakit infeksi akut lain

saluran pernafasan atas dan penyakit sistem otot dan jaringan pengikat

masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan dimasyarakat. Dari 10

pola penyakit terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi pada tahun 2012

untuk penyakit infeksi Akut lain pada saluran Pernapasan Bagian Atas

masih merupakan penyakit tertinggi yaitu sebanyak 203.859 kasus

(24,43%).

2. Penyakit Menular

a. Malaria

Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia

karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi

penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi ini dapat terjadi karena

adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang

digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial

yang dapat menularkan dan menyebarkan malaria. Malaria disebabkan

oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui

gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya

adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik,

sarana traspormasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan

kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat

yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasan

hidup sehat.

Kementrian Kesehatan telah menetapkan Sertifikasi endemisitas

malaria suatu wilayah di indonesia menjadi 4 strata yaitu :

1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000

penduduk.

3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.

Page 56: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

37

4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan

malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Tabel 3.2 Jumlah Penderita, Kematian, AMI dan SPR Malaria

Di Provinsi Jambi Tahun 2003 s/d 2012

Ket : AMI = Annual Malaria Incidence (%) SPR = Slide Positif Rate.

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Kasus malaria klinis tahun 2012 di Provinsi Jambi dilaporkan sebanyak

56.006 kasus, sebesar 6.155 dari kasus tersebut diperiksa sediaan

darahnya.

Tahun Malaria Klinis

Meninggal AMI (%) Sediaan darah

Diperiksa SPR (%)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

47.634 42.013 34.396 56.137 47.510 51.401 55.486 41.691 11.846 56.006

0 0

15 7 3

60 53 41 17 17

22,10 16,77 23,55 21,24 17,02 18,09 18,67 13,99 2,17

-

12.479 11.771 10.747 22.262 22.852 19.041 28.604 24.336

6.889 6.155

26,19 28,02 40,05 38,31 16,22 37,04 51,6 58,4

58,15 10,99

Page 57: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

38

Untuk melihat Annual Malaria Inciden (AMI) di Provinsi Jambi lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini.

Gambar 3.8

Anual Malaria Incidence (%) Di Provinsi Jambi Tahun 2002 s/d 2012

2,17 1,89

17,02

23,55

21,24

13,99

18,6718,09

0

5

10

15

20

25

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012

Pe

r 1

.00

0 p

en

du

du

k

Sumber : Bidang P2PL, 2012

2012* API (Annual Parasit Incidence)

Upaya pengendalian malaria di Provinsi Jambi menggunakan Annual

Malaria Incidence (AMI). Pada gambar 3.8 menunjukkan bahwa AMI di

Provinsi Jambi dari tahun 2005 sampai dengan 2010 cenderung menurun.

Pada tahun 2005 AMI di Provinsi Jambi berada pada angka 23,55 per

1.000 penduduk sampai dengan tahun 2010 menunjukkan angka 13,99

per 1.000 penduduk dan pada tahun 2012 untuk Annual Parasit Incidence

(API) mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 2,17 per 1.000

penduduk (tahun 2011) menjadi 1,89 per 1.000 penduduk. Malaria klinis

sebenarnya tidaklah akurat dijadikan indikator permasalahan malaria yang

sebenarnya karena ditetapkannya sebagai malaria klinis hanya berdasar

anamnese dokter dan pada awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya

sulit dibedakan dengan gejala penyakit infeksi lainnya (sering dijadikan

diagnosa banding penyakit infeksi lainnya).

Page 58: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

39

b. TB Paru

Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru termasuk penyakit menular kronis.

Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu

menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa

penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah

sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya pola pengobatan harus dimulai

dari awal dengan biaya yang bahkan menjadi lebih besar serta

mengabiskan waktu berobat yang lebih lama. Tuberkulosis paru

merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui

doplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB Paru menjadi salah satu

penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmet global dalam MDGs.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB Paru

adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru

BTA positif ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA

positif yang yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kementrian

Kesehatan menetapkan target CDR minimal pada tahun 2010 sebesar

73 %. Dalam gambar 3.9 berikut ini dapat dilihat angka penemuan

kasus BTA (+) pada tahun 2012, dan persentase penemuan setiap

kabupaten/ kota di Propinsi Jambi.

Page 59: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

40

Gambar 3.9 Cakupan Case Detection Rate (CDR) TB Paru BTA (+)

di Provinsi Jambi Tahun 2012

40

58

68

57

72

79

68

65

76

77

62

67,03

0 20 40 60 80 100

Kerinci

Tebo

Merangin

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Kota Jambi

Batang hari

Muaro Jambi

Sarolangun

Bungo

Tanjab Barat

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pencapaian CDR pada tahun 2012 sebesar 67,03 %, angka ini belum

memenuhi target minimal yang telah ditetapkan nasional yaitu sebesar

73%. Pada tingkat kabupaten/ kota, CDR tertinggi di Kota Jambi yaitu

sebesar 79 % diikuti Kabupaten Bungo sebesar 76 %. sedangkan

kabupaten dengan CDR terendah terdapat di Kabupaten Kerinci yaitu

sebesar 40 %.

Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru digunakan angka

keberhasilan pengobatan (SR=Succes Rate) yang mengindikasikan

persentase pasien baru TB paru BTA positif menyelesaikan

pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan

lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif.

Page 60: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

41

Tabel 3.3 Hasil Cakupan Pengobatan Penderita TBC

di Provinsi Jambi Tahun 2009 s/d 2012

No Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012

1. Perkiraan penderita TB Paru 4.679 4.779 4.934 5.108

2. Jumlah suspek yg diperiksa 28.347 31.393 6.900

3. Case Detect Rate (CDR) (%) 58,56 65,87 63,96 67.03

4. Penderita diobati 3.288 3.455 3.147 3.156

5. Konversi (%) 93,52 94,61 89,39 88,87

6. Sukses Rate (%) 94,17 93,45 93.38 )* Ket : *) Angka Sukses Rate baru dievaluasi Th. 2013

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa pencapaian Success Rate (SR)

pada tahun 2009 s/d 2012 telah melampaui target nasional 85 %.

Adapun angka Succes Rate (SR) untuk tahun 2011 yang telah

dievaluasi pada tahun 2012 telah mencapai angka 93, 38 %.

Sedangkan untuk Angka Suskses Rate tahun 2012 baru bias

dievaluasi pada tahun 2013.

c. HIV & AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno

Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh infeksi virus Human

Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang

menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh

sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi

melalui proses hubungan heteroseksual, tranfusi darah yang tidak

aman, penggunaan jarum suntik bersama yang terkontaminasi secara

bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui

kandungan dan menyusui.

Page 61: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

42

Di Provinsi Jambi HIV & AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap

tahun. Pada tahun 2012 di Provinsi Jambi jumlah kasus baru HIV dan

AIDS adalah 128 kasus HIV dan 57 AIDS. Kasus baru HIV dan AIDS

terbanyak berada di Kota Jambi dengan jumlah kasus masing-masing

adalah HIV 85 kasus dan AIDS 42. Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota

pada tahun 2012 kasus baru yang tidak ditemukan adalah Kabupaten

Merangin dan Kota Sungai Penuh. Jika dibandingkan dengan tahun

2011 maka kasus HIV/ AIDS mengalami peningkatan sebesar 32 %

dimana pada tahun 2011 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS berjumlah

578 kasus (HIV 282 kasus dan AIDS 296 kasus) sedangkan pada

tahun 2012 jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS mencapai 763

kasus, terdiri dari 410 kasus infeksi HIV dan 353 kasus AIDS.

Gambar 3.10

Jumlah Kasus Baru HIV dan AIDS Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

85

9

7

20

3

0

3

0

0

1

0

42

1

2

5

2

2

1

0

0

2

0

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Kota Jambi

Muaro Jambi

Bungo

Tanjab Barat

Batang Hari

Tanjab Timur

Kerinci

Tebo

Sarolangun

Merangin

Sungai Penuh HIV AIDS

Sumber : Bidang P2PL, 2012.

Page 62: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

43

d. Pneumonia

Pneumonia atau radang paru-paru adalah sebuah penyakit pada paru-

paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang menyerap oksigen dari

atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat

disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria,

virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga

disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada

paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker

paru-paru atau berlebihan minum alkohol. Pneumonia merupakan

infeksi akut yang mengenai jaringan paru (aveoli). Radang paru-paru

adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan

merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan

orang yang sakit menahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia

adalah anak-anak usia usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari

65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,

gangguan imunologi).

Tahun 2011 di Provinsi Jambi, cakupan penemuan pneumonia pada

balita sebesar 15,3 % dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak

4.963 kasus. Sedangkan tahun 2012 jumlah kasus pneumonia balita

di Provinsi Jambi di temukan sebanyak 5.972 kasus atau dengan

cakupan sebesar 21,7% . Jika dibandingkan dengan tahun 2011 maka

untuk tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 20,33%

(peningkatan sebesar 1.099 kasus).

Untuk mengetahui besarnya cakupan penemuan kasus Pneumonia

Balita menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012 dapat

dilihat pada gambar 3.11, kasus pneumonia balita tertinggi berturut-

turut adalah Kabupaten Merangin (1.568 kasus), Kota Jambi (1.497

kasus) dan Kabupaten Muaro Jambi (742 kasus), dan yang terendah

terdapat pada Kabupaten Tanjab Timur (3 kasus).

Page 63: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

44

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.11 dibawah ini.

Gambar 3.11 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

0,8

2,9

21,8

0,1

8,5

10,8

6,4

29,8

24,2

28,3

48,5

19,5

0 10 20 30 40 50 60

Tanjab Barat

Muaro Jambi

Tebo

Sungai Penuh

Bungo

Merangin

Sumber : Bidang P2PL, 2012.

e. Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh

kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit

dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali menimbulkan

masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya

dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi,

budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bukan

penyakit keturunan atau kutukan tuhan. Penatalaksanaan kasus yang

buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan

kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.

Page 64: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

45

Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang

berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut

dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang

kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial ekonomi pada

masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat,

keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan . Hal ini disebabkan

masih kurangnya pengetahuan/ pengertian, kepercayaan yang keliru

terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.

Kemajuan teknologi dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta

sudah bisa diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah

kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah

penyakit kusta, maka diperlukan program pengendalian secara terpadu

dan menyeluruh melalui strategi yang sesuai dengan endemisitas

penyakit kusta, guna mencegah kecacatan.

Tabel 3.12 Jumlah Kasus Baru Penderita Kusta Tipe PB dan MB

di Provinsi Jambi Tahun 2004 s/d 2012

14

76 80

160

80 75 69

9181

69

12 916 17

10 4

3117

0

25

50

75

100

125

150

175

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012PB MB

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2010 di Provinsi Jambi dilaporkan terdapat kasus baru tipe

Pausi Basiler sebanyak 31 kasus dan tipe Multi Basiler sebanyak 91

kasus. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus baru kusta tipe

Page 65: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

46

Pausi Basiler (PB) berjumlah 17 kasus terjadi penurunan yang cukup

banyak yaitu berkurang 14 kasus dan kusta tipe Multi Basiler (MB)

berjumlah 81 kasus terjadi penurunan sebanyak 10 kasus

dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012 untuk kasus kusta baik

tipe Multi Basiler maupun tipe Pausi Basiler mengalami penurunan,

dimana tipe Multi Basiler dari 81 kasus (2011) menjadi 69 kasus

(2012) begitu juga dengan tipe Pausi Basiler dari 17 kasus (2011)

menjadi 14 kasus (2012). Di Provinsi Jambi penyakit Kusta pada tahun

2010 termasuk Provinsi yang low endemic dengan prevalensi < 1 per

100.000 penduduk, tetapi secara spesifik daerah masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian, karena

setiap tahun masih ditemukan penderita baru dibeberapa kabupaten/

kota, rata-rata 1 – 44 kasus tiap tahun atau NCDR antara 1 - 3

/100.000 penduduk. Pada tahun 2010 NCDR sebesar 3,95 per 100.000

penduduk.

Page 66: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

47

Untuk mengetahui penemuan kasus baru penyakit kusta di Provinsi

Jambi dapat dilihat pada gambar 3.13 dibawah ini.

Gambar 3.13 Kasus Baru Kusta Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi

Tahun 2012

0

0

2

0

0

0

0

1

0

0

11

1

2

5

3

6

3

0

7

7

9

26

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sungai Penuh

Merangin

Bungo

Tebo

Batang hari

Sarolangun

Kerinci

Kota Jambi

Muaro Jambi

Tanjab Barat

Tanjab Timur

PB MB

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tingginya

proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat

penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0 – 14

tahun) diantara penderita baru. Kabupaten dengan kasus terbanyak

adalah kabupaten Tanjung Jabung Timur (37 kasus), diikuti Kabupaten

Tanjung Jabung Barat (9 kasus) dan Kota Jambi (8 kasus). sedangkan

kasus terendah adalah Kabupaten kerinci (tidak ada kasus).

Informasi menurut kabupaten/ kota terkait penyakit kusta terdapat pada

lampiran tabel 17.

Page 67: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

48

f. Rabies).

Kasus gigitan hewan penular rabies di Provinsi Jambi pada tahun 2012

berjumlah sebanyak 672 kasus gigitan yang tersebar di 11 kabupaten/

Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut dibawah ini.

Tabel 3.4

Kasus Penyakit Rabies Kab/ Kota di Provinsi Jambi

No Kab/ Kota TAHUN 2012

KG PET L SP

1. Kota Jambi 37 16 0 16

2. Batang Hari 74 60 0 55

3. Muaro Jambi 119 108 0 8

4. Bungo 61 48 0 1

5. Tebo 86 61 0 17

6. Merangin 18 11 0 0

7. Sarolangun 93 77 0 26

8. Kerinci 40 33 0 0

9. Sungai Penuh 33 18 0 1

10. Tanjab Barat 67 57 0 7

11. Tanjab Timur 44 32 0 0

PROVINSI 672 521 0 131

NB: KG : Kasus Gigitan PET : Kasus yg diberi VAR/SAR L : Lysa/Kematian SP : Spesimen Positif

Untuk kasus penyakit rabies yang terjadi pada tahun 2012 berjumlah

sebanyak 672 kasus, yang tersebar di 11 (sebelas) kabupaten Kota.

Untuk kasus tertinggi terjadi di kabupaten Muaro Jambi (119 kasus)

dan Kabupaten Sarolangun (93 kasus), sedangkan kasus terendah

terdapat di Kabupaten Merangin (18 kasus) dan Kota Sungai Penuh

(33 kasus). Sedangkan untuk kasus yang mendapat VAR/SAR tertinggi

Page 68: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

49

di kabupaten Muaro Jambi (108 kasus) dan Kabupaten Sarolangun (77

kasus). Adapun untuk kasus yang specimen positif yang tertinggi

terjadi di Kabupaten Batang Hari (55 kasus).

3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Tetanus Neonatorium

Penyakit tetanus neonatorum pada bayi baru lahir dengan tanda

klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan

menyusui secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul

kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka

mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang.

Kejang yang sering di jumpai pada bayi baru lahir, yang bukan

karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh

infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai

akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak bersih.

Tetanus Neonatorium (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani,

yang masuk kedalam tubuh melalui luka. Penyakit ini

menginfeksikan bayi yang baru lahir yang salah satunya

disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak

steril. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan

manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora

yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu

tetanospasmin dan tetanolysin. Di Provinsi Jambi pada tahun 2012

dari 11 kabupaten/ kota dilaporkan tidak terdapat adanya kasus

Tetanus Neonatorium.

b. Campak

Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang

ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput

ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan

Page 69: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

50

karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. Penularan

infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.

Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2 - 4 hari

sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya

dia akan kebal terhadap penyakit ini. Campak merupakan salah

satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Penularan

dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret

yang terinfeksi. Berikut dapat ditampilkan Insidence Rate (IR)

Campak menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Gambar 3.14 Incidence Rate (IR) Campak Per 10.000 Penduduk Menurut

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

0

0,28

0,03

0,23

0,04

0,38

0,13

0,51

0,69

1,47

2,15

0,99

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Kerinci

Tanjab Timur

Merangin

Tanjab Barat

Sarolangun

Bungo

Tebo

Batang hari

Sungai Penuh

Muaro Jambi

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 314 kasus campak dengan

Incidence Rate sebesar 0,99 per 10.000 penduduk, sedangkan

tahun 2012 terjadi peningkatan terdapat 374 kasus campak dengan

Incidence Rate (IR) 0,71 per 10.000 penduduk. Incidence Rate

Page 70: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

51

tertinggi tahun 2012 terdapat di Kota Jambi sebesar 199 kasus

(2,15 per 10.000 penduduk) diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi

sebesar 1,47 per 10.000 penduduk, dan Kota Sungai Penuh

sebesar 0,69 per 10.000 penduduk serta Kabupatan Batang hari

sebesar 0,51 per 10.000 penduduk. Sedangkan Incidence Rate

terendah terdapat Kabupaten Kerinci ( 0 per 10.000 penduduk).

c. Polio dan AFP (Acute Paralisis Layu Akut)

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk

kedalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem

syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang

pada umumnya menyerang anak berumur 0 - 3 tahun ini ditandai

dengan munculnya demam, lelah, mual, kaku di leher dan sakit di

tungkai dan tangan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal

ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa

penyebab yang jelas kemudian beakibat pada kelumpuhan.

Tahun 2012 di Provinsi Jambi kasus non polio AFP Rate tertinggi

adalah Kabupaten Bungo sebesar 100 per 100.000 anak usia < 15

tahun, diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur 8 per 100.000

anak usia < 15 tahun, Kota Sungai Penuh sebesar 8 per 100.000

anak usia <15 tahun, Kabupaten Muaro Jambi sebesar 4 per

100.000 anak usia <15 tahun, Kabupaten Merangin, Sarolangun,

Batang Hari masing-masing sebesar 3 per 100. 000 anak usia < 15

tahun dan Kota Jambi sebesar 2,67 per 100.000 anak usia <15

tahun. Sedangkan Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat

masing-masing 1 per 100.000 anak usia <15 tahun. Sedangkan

kabupaten dengan non polio AFP Rate terendah adalah Kabupaten

Kerinci 0 per 100.000 anak usia < 15 tahun. Data lengkap dapat

dilihat di lampiran tabel 22.

Page 71: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

52

4. Penyakit Potensial KLB/ Wabah

Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering

terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah (DBD),

Diare,dan Cikungunya. Seluruh penyaki potensial KLB ini banyak

mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

a. Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes

Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <

15 tahun, namun juga bisa menyerang orang dewasa. Masalah

DBD tidak hanya berdampak pada masalah klinis individu yang

terkena DBD, namun juga berdampak pada kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat sehingga penanganannya tidak hanya

diselesaikan oleh sektor kesehatan saja namun memerlukan peran

aktif masyarakat, lintas sektor/ Pokjanal DBD, Pemerintah Daerah

dan DPRD, khususnya ditingkat kabupaten/ kota. Hal ini sejalan

dengan diterapkannya sistem otonomi daerah.

Sektor kesehatan sebagai instansi tekhnis dalam penanggulangan

demam berdarah dengue dalam upaya penemuan dan tatalaksana

penderita DBD masih dihadapkan pada beberapa permasalahan

antara lain bahwa penemuan kasus DBD secara dini bukanlah hal

yang mudah, karena pada awal perjalanan penyakit, gejala dan

tandanya sulit dibedakan dengan gejala penyakit infeksi lainnya.

Selain sulitnya penemuan dini kasus DBD secara surveilans

epidemiologis permasalahannya adalah kasus-kasus yang

dilaporkan sebagai DBD, tidak semuanya didukung dengan hasil

pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan

hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang

ditetapkan WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita

Page 72: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

53

dan pelaporan demam dengue (DD), DBD atau Sindrom Syok

Dengue (SSD) belum terlaksana seperti yang diharapkan.

Di Provinsi Jambi, kejadian Demam Berdarah Dengue telah

menyebar ke seluruh kabupaten / kota. Kota Jambi masih mencatat

kasus tertinggi sepanjang tahun 2006 hingga tahun 2012, sesuai

dengan pattern of disease dari penyakit DBD, yaitu Urban Disease.

Hal ini dapat dimengerti mengingat Kota Jambi telah mempunyai

fasilitas pelayanan kesehatan dengan laboratorium yang

mendukung dan mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis

DBD merupakan faktor resiko tingginya kasus DBD di Kota Jambi.

Untuk tahun 2012 pada umumnya di Provinsi Jambi ( 91 %)

kabupaten Kota telah terjangkit penyakit DBD dan hanya kabupaten

kerinci yang masih bebas dari penyakit DBD.

Jika dibandingkan capaian angka kesakitan (diukur dengan

incidence rate) dan angka kematian (diukur dengan case fatality

rate) periode 5 tahun terakhir angkanya terlihat relatif menurun (IR

tahun 2006 sebesar 10,1 per 100.000 penduduk; tahun 2007

sebesar 11,3 per 100.000 penduduk; tahun 2008 sebesar 8,6 per

100.000 penduduk, tahun 2009 sebesar 8,5 per 100.000 penduduk

dan tahun 2010 sebesar 6,0 per 100.000 penduduk) sementara

angka kematian masih berfluktuasi (CFR tahun 2006 sebesar 5,1%;

tahun 2007 sebesar 1,6%; tahun 2008 sebesar 3,7%; tahun 2009

sebesar 2,0% dan tahun 2010 sebesar 2,8%). Sedangkan pada

tahun 2011 di Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah 59,4 per

100.000 penduduk dan CFR 2,1 %. Untuk tahun 2012 di Provinsi

Jambi IR kasus DBD adalah 30,5 per 100.000 penduduk dan CFR

2,2 %.

Page 73: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

54

Angka Incidence Rate DBD di Provinsi Jambi tahun 2012 lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.16 dibawah ini.

Gambar 3.16 Incidence Rate DBD Per 10.000 Penduduk dan

Case Fatality Rate DBD di Provinsi Jambi Tahun 2012

59,4

30,5

68,58,611,313,3

10,1

2,22,12

2,8

3,7

1,6

5,1

3,1

0

25

50

75

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

IR P

er

10

0.0

00

Pe

nd

ud

uk

0

1

2

3

4

5

6

CF

R (

%)

IR CFR

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Incidence Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jambi pada periode 5

tahun terakhir relatif menurun. Hal ini dimungkinkan oleh dampak

intervensi adanya kejadian luar biasa demam chikungunya tahun 2009,

dimana upaya pembersihan sarang nyamuk oleh masyarakat masih

terus dilakukakan. Karena penyakit ini sangat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan (Environment Based Disease) yang terkait erat dengan

perilaku hidup bersih dari masyarakat. Tetapi pada tahun 2011 terjadi

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Jambi yang jumlah kasusnya

mencapai 1.110 kasus DBD. Untuk tahun 2012 angka kematian DBD

berjumlah 22 orang dengan rincian jumlah kematian tertinggi terdapat

di Kota Jambi yaitu sebanyak 16 orang, Kabupaten Bungo 3 orang dan

Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat masing-masing 1 orang.

Page 74: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

55

b. Diare

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami

rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau

feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare

merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan

konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang

dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau

bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang

berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

Penyakit Diare sering kita jumpai dimasyarakat bahkan timbul

dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga membuat panik

masyarakat dan petugas kesehatan. Hal ini dapat kita lihat dari

angka kesakitan penyakit diare dari tahun ketahun selalu

meningkat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya

penyakit diare adalah oleh kuman melalui kontaminasi makanan/

minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan

penderita diare. Sasaran program penanggulangan penyakit diare

adalah semua kelompok umur dengan mengutamakan pelayanan

bagi golongan balita.

Untuk tahun 2012 kasus Diare di Provinsi Jambi terjadi di 11

kabupaten/ kota dengan jumlah penderita sebesar 84.188 kasus.

Jika dibandingkan dengan tahun 2011 ( 82.975) terjadi peningkatan

sebesar 1,5% (1.213 kasus).

Jumlah kasus diare di Provinsi Jambi tahun 2012 terbanyak

terdapat di Kabupaten Merangin yaitu sebesar 12.498 kasus, Kota

Jambi (11.520 kasus). Adapun kasus terendah adalah Kota Sungai

Penuh (2.598 kasus).

Page 75: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

56

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.17 dibawah ini.

Gambar 3.17 Jumlah Kasus Diare per Kabupaten/ Kota

di Provinsi Jambi Tahun 2012

2.598

3.954

3.656

8.828

7.013

6.768

9.678

8.540

9.135

12.498

11.520

0 2.500 5.000 7.500 10.000 12.500 15.000

Sungai Penuh

Kerinci

Tanjab Timur

Sarolangun

Bungo

Tanjab Barat

Tebo

Muaro Jambi

Batang hari

Merangin

Kota Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

c. Filariasis

Sesuai dengan kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The

Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health

Problem by year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi

WHO pada tahun 1997, ditetapkan 2 pilar utama kegiatan eliminasi

filariasis, yaitu pengobatan massal untuk memutuskan transmisi

penyakit dan penatalaksanaan kasus kronis untuk meringankan

beban penderita filariasis kronis.

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa

cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancroofti, Brugia malayi

dan timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (Getah Bening).

Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing

Page 76: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

57

filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut

tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap dijaringan limfe

sehingga menyebabkan pembengkakan dilengan dan organ genital.

Dalam rangka melaksanakan komitmen Global Eliminasi Limfatik

Filariasis di Provinsi Jambi telah dilakukan kegiatan pengobatan

massal di 4 (empat) kabupaten endemis Filariasis, yaitu: Kabupaten

Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Batang Hari. Kabupaten

Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan

Pilot Project Pengobatan Massal filariasis yang awal

pelaksanaannya dengan kecamatan sebagai unit implementasi ( 2

kecamatan percontohan) yang diharapkan pada tahun ke 5

pengobatan massal sudah mencakup seluruh desa dalam

Kabupaten.

Gambar 3.19

Jumlah Kasus Filariasis Di Provinsi Jambi Tahun 2012

0

0

3

6

1

9

11

18

57

78

151

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Kerinci

Sungai Penuh

Sarolangun

Bungo

Tebo

Kota Jambi

Merangin

Tanjab Barat

Tanjab Timur

Batang hari

Muaro Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari grafik diatas untuk tahun 2012 di Provinsi Jambi dimana

Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten

Page 77: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

58

Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

masih merupakan penyumbang terbanyak untuk kasus penyakit

filariasis. Dimana kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Muaro

Jambi (151 kasus), diikuti Kabupaten Batang Hari (78 kasus),

Kabupaten Tanjung Jabung Timur (57 kasus) dan kabupaten

Tanjung Jabung Barat (18 kasus). Sedangkan Kabupaten Kerinci

dan Kota Sungai Penuh belum ditemukan adanya kasus filariasis.

Page 78: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

59

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, untuk itu dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan

masyarakat. Dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan.

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya

kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan. Kesehatan perorangan

mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,

pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan

pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Page 79: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

60

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada

masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat

dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat

dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan

adalah sebagai berikut. ;

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan

yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,

ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Seorang ibu

berperan penting dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak.

Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu yang sedang hamil

dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga

kelahiran dan masa pertumbuhan anaknya.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan

perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas

pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah

atau fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,

peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan

menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran

Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu

diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal

(cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar

(K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

Page 80: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

61

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir

tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang

mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik

dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara

konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi

dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy

Safer (MPS) yang di canang oleh pemerintah pada tahun 2000.

Setelah melewati tahun 2010 dengan berbagai kegiatan yang memicu

pemikiran-pemikiran baru tentang kesehatan ibu dan anak maka pada

tahun 2011 terjadi perubahan antara lain:

Berubahnya pandangan yang selama ini tidak mementingkan

pendekatan klinik dan penanganan Rumah Sakit untuk mengurangi

angka kematian ibu dan anak. Pendekatan baru menyatakan

bahwa pengurangan kematian sebaiknya dilakukan secara

integratif antara preventif dan kuratif, tidak bisa dilakukan secara

terpisah-pisah. Penanganan perlu dilakukan dengan pendekatan

“natural history of disease”.

Penanganan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam pelayaan KIA

akan berada di bawah satu unit yang berdampak pada integrasi

lebih baik PONED dan PONEK. Restrukturisasi sangat penting

untuk mengurangi fragmentasi pelayanan primer dengan sekunder

dan tertier.

Peran penyedia pelayanan swasta ditingkatkan secara optimal.

Kebijakan mengenai penyebaran tenaga kesehatan yang

mencakup sistem kontrak dalam kelompok, dokter plus dalam

MDG4 dan MDG5, dan kepemimpinan teknis oleh klinisi.

Adanya kebijakan Jaminan Persalinan Nasional (Jampersal) dan

BOK Puskesmas.

Page 81: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

62

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai

dengan standar pelayanan antenatal yang berkompeten yang

memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain

dokter spesial kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai standar meliputi

timbang berat badan, pungukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai

status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri

menentukan presetasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining

status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90

tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),

tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling) termasuk

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta

KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga

kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula

bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah 4 kali

selama masa kehamilan, dengan ketentuan pemberian pelayanan

yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali

pada trwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar untuk

pelayanan kesehatan antenatal tersebut dianjukan untuk menjamin

perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko

dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat

dinila dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang di

hitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan

Page 82: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

63

pemeriksaan antenatal yang pertama kali oleh tenaga kesehatan

(untuk menghitung indikator K1) atau ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga

kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk

menghitung indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang

ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.

Gambar 4.1 memperlihat cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu

hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1

selama tahun 2005 sampai tahun 2011 terus mengalami

peningkatan dari 91,27 % pada tahun 2005 menjadi 98,2 % pada

tahun 2011. Sedangkan cakupan K4 sama dengan K1 pada tahun

2005 sampai dengan tahun 2011 juga cenderung meningkat, pada

tahun 2005 dari 78,48 % menjadi 93, 0 % pada tahun 2011. Pada

tahun 2012 cakupan K1 dan K4 jika dibandingkan dengan tahun

2011 mengalami penurunan, untuk tahun 2012 K1 96,9 % (tahun

2011 93,0%) dan K4 92,2 % (tahun 2011 92,2%).

Gambar 4.1

Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4

Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

96,992,2

98,2

91,27 91,97 91,78 92,1894,58 95,59

93

78,4883,32 82,42 83,61

88,03 88,1

50

70

90

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

K1 K4

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 83: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

64

Dari gambar 4.1 dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara

cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2005 terjadi selisih antara

cakupan K1 dan K4 sebesar 12,79 % kemudian pada tahun 2011

kesenjangan atau selisih menjadi lebih kecil yaitu sebesar 5,2 %.

Untuk tahun 2012 masih terdapat selisih antara cakupan K1 dan K4

sebesar 4,7 % akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2011

kesenjangan atau selisih antara K1 dan K4 mengalami penurunan

sebesar 0,5%. Kesenjangan cakupan K1 dan K4 menunjukkan

adanya angka drop out K1-K4, dengan kata lain kesenjangan K1

dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan

kunjungan pertama pelayanan neonatal hingga kunjungan keempat

pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat dipantau oleh

petugas kesehatan.

Gambar 4.2

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Per Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

95,3

99,8

94,9

96,7

98,6

90,1

100,8

98,8

97,8

97

98,3

96,9

84 86 88 90 92 94 96 98 100 102

Kerinci

Bungo

Tebo

Sungai Penuh

Tanjab Barat

Merangin

Tanjab Timur

Batang hari

Sarolangun

Muaro Jambi

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 84: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

65

Gambar 4.2 menyajikan hasil pencapaian cakupan ibu hamil K1 per

kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012, yang menunjukkan

pencapaian sebesar 96,9 %, yang berarti telah mencapai target K1

Provinsi Jambi tahun 2011 yaitu sebesar 95 %. Cakupan tertinggi

K1 adalah Kabupaten Tanjab Timur (100,8%) diikuti oleh

Kabupaten Bungo (99,8%) dan kabupaten batang Hari (98,8%),

Sedangkan Kabupaten Merangin (90,1%) merupakan kabupaten

dengan capaian K1 terendah yaitu dibawah target Provinsi Jambi.

Gambar 4.3

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Per Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

91,5

84,8

94,7

93,8

93,1

84,4

93,9

88,7

94,4

97,3

97

92,2

75 80 85 90 95 100

Kerinci

Tebo

Bungo

Sungai Penuh

Kota Jambi

Merangin

Sarolangun

Tanjab Timur

Batang hari

Tanjab Barat

Muaro Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Pada tahun 2012, hasil pencapain indikator pelayanan K4 di

Provinsi Jambi sebesar 92,2 % yang berarti sudah diatas target

yang ditetapkan di Provinsi Jambi yaitu sebesar 91 %. Dari

kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi sebagian besar

Page 85: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

66

kabupaten/ kota telah mencapai target cakupan K4 yang ditetapkan

Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjab Timur merupakan kabupaten

dengan capaian K4 tertinggi (97,3%), diikuti Kabupaten Muaro

Jambi (97 %) dan Kabupaten Bungo (94,7%). Sedangkan untuk

capaian terendah adalah Kabupaten Merangin dengan capaian K4

terendah (84,4 %).

Gambar 4.4

Pencapaian Cakupan K4 Ibu Hamil Per Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang Yankes, 2012

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehtan dengan

Kompetensi Kebidanan (Pn)

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang

berkontribussi terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.

Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%

dari kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where and why;

Page 86: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

67

lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s salah satu upaya

yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkat pertolongan

persalinan oleh tenaga keseahatan menjadi 90 % pada tahun 2015

dari 40,7 % pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Gambar 4.5

Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

90,2

91,186,7885,7485,91

75,9478,05

82,14

50

70

90

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pn

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Gambar 4.5 menggambarkan cakupan persalinan yang ditolang

oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jambi dari tahun 2005 sampai

2011 yang cenderung meningkat. Akan tetapi apabila dibandingkan

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011

dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,9% (tahun

2011 (91,1%).

Page 87: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

68

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) di Provinsi Jambi

tahun 2012 yang sebesar 90,2 % telah mencapai target Pn tahun

2012, yang sebesar 88,5 % dan melampaui target Nasional yang

ditetapkan untuk tahun 2010 sebesar 84 %. Dari indikator capaian

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan per kabupaten/ kota di

Provinsi Jambi tahun 2012, dapat dilihat seperti pada gambar 4.6

dimana dari 11 Kabupaten/ Kota yang ada hanya Kabupaten

Merangin (81,1%) danTanjung Jabung Timur (88,)%) yang

capaiannya masih dibawah target Provinsi (88,5 %). Adapun

capaian tertinggi untuk tahun 2012 adalah Kabupaten Batang Hari

yang merupakan kabupaten dengan pencapaian tertinggi (95,2%),

diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Barat (95,2 %) dan

Kabupaten Sarolangun (94,2 %), Kota Sungai Penuh (93,4%).

Gambar 4.6

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

89,3

81,1

90,2

90,5

91,2

88

93,4

94,2

94,5

95,2

90,3

90,2

70 75 80 85 90 95 100

Kerinci

Merangin

Bungo

Muaro Jambi

Tebo

Tanjab Timur

Sungai Penuh

Sarolangun

Tanjab Barat

Batang hari

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 88: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

69

Pada tahun 2012 sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi

telah mencapai target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yaitu sebesar 88,5 %. Pada gambar 4.6 terlihat bahwa

sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi yang memiliki

cakupan Pn diatas 90 %, kabupaten/ kota yang lainnya memiliki

pencapaian kurang dari 90 %. Sehingga dalam upaya peningkatan

cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan

program unggulan kesehatan ibu, diantaranya adalah kemitraan

bidan dukun, peningkatan persalinan difasilitas kesehatan melalui

jaminan program persalinan, model rumah tunggu di kabupaten/

kota dengan Puskesmas didaerah terpencil guna pencegahan

terhadap komplikasi yang terjadi selama persalinan, revitalisasi

Bidan Koordinator melalui pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk

peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong persalianan, serta

peningaktan kualitas suveilans kesehatan ibu pelaksanaan

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.

Dilapangan masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga

kesehatan dan dilakukan diluar fasilitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009, di Provinsi Jambi masih

terdapat lebih dari 29 % persalinan ditolong bukan oleh tenaga

kesehatan. Oleh karena itu secara bertahap diupayakan seluruh

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan

dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonami Nasional (Susenas) 2009,

sebesar 70 % kelahiran pada balita ditolong tenaga kesehatan.

Persentase penolong kelahiran pada balita yang tertinggi adalah

ditolong oleh bidan pada kelahiran pertama sebesar 55,36 %

sedangkan penolong kelahiran terakhir oleh bidan mencapai 61 %.

Page 89: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

70

Gambar 4.7

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama dan Terakhir

Di Provinsi Jambi Tahun 2009

7,71

55,36

0,5

36,43

8,86

61

0,65

29,5

0

10

20

30

40

50

60

70

Dokter Bidan Nakes Lain Non Kesehatan

Pertama Terakhir

Sumber : BPS, Susenas 2009

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar

pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga

kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas

minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama

(KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan

nifas yang kedua (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah

persalinan; dan 3) kunjungan nifas yang ke-3 (KF3) dilakukan pada

minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini

dilakuakan pada saat dilaksanakannya kegiatan diposyandu dan

dilakukan secara bersamaan pada kunjungan bayi.

Page 90: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

71

Pelayanan ibu nifas yang diberikan meliputi ; 1) pemeriksaan

tekanan darah nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara dan

anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A

200.000 IU sebanyak dua kali (2 x 24 jam; dan 5) pelayanan KB

pasca persalinan.

Gambar 4.8 berikut ini menyajikan persentase pelayanan ibu nifas

menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Gambar 4.8

Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

89,7

81,2

90,1

93,4

92

90,3

91,5

95,3

93,6

95,2

95,4

91

0 20 40 60 80 100

Kerinci

Merangin

Bungo

Sungai Penuh

Muaro Jambi

Kota Jambi

Tanjab Timur

Sarolangun

Tebo

Tanjab Barat

Batanghari

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Cakupan kunjungan ibu nifas pada di Provinsi Jambi tahun 2012

adalah 91,0 %. Sementara taget kunjungan ibu nifas di Provinsi

Jambi pada tahun 2012 adalah 88,5 %, hal ini berarti bahwa untuk

Page 91: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

72

cakupan pelayanan nifas di Provinsi Jambi telah melewati target

yang telah ditetapkan. Dilihat dari gambar diatas maka capaian

tertinggi adalah Kabupaten batang hari (95,4%) diikuti Kabupaten

Sarolangun (95,3%), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (95,2%).

Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin

(81,2 %).

d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di

desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti)

dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena terbatasnya

kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut

perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang

memadai.

Risti/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu

maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%

tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg),

oedeme nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah

dini, letak lintang pada usia kehamilan 32 minggu, letak sungsang

primigravida, infeksi berat/ sepsis, dan persalinan prematur.

Neonatus risti/ komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorium,

sipsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram),

sindroma ganggguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus

risti/ komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/ komplikasi

yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih

yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan

rumah sakit.

Page 92: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

73

Untuk melihat hasil cakupan komplikasi kebidanan untuk tahun

2012 dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah ini.

Gambar 4.9

Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

16,3

54,7

41,4

61,6

44,8

34,9

69,2

76,7

75,1

83,1

97,4

65,5

0 20 40 60 80 100 120

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Kerinci

Merangin

Tebo

Bungo

Tanjab Barat

Kota Jambi

Sarolangun

Muaro Jambi

Batanghari

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan penanganan

komplikasi kebidanan di Provinsi Jambi baru mencapai 65,5% dan

ini artinya hasil yang telah dicapai belum memenuhi target yang

telah ditetapkan (70%). Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota yang

telah mencapai target Provinsi adalah Kabupaten Batang Hari

(97,4%), Kabupaten Muaro Jambi (83,11 %), Kota Jambi ( 76,7% )

dan Kabupaten Sarolangun ( 75,1% ).

Sebagian Kabupaten/ Kota yang cakupan penanganan komplikasi

kebidanan belum mencapai target yang telah ditetapkan antara lain

Kota Sungai Penuh (16,3%), Kabupaten Bungo (34,9%),

Page 93: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

74

Kabupaten Kerinci (41,4%), Kabupaten Tebo (44,8%), Kabupaten

Tanjab Timur (54,7%), Kabupaten Merangin (61,6%) dan

Kabupaten Tanjab Barat (69,2%).

Sedangkan untuk melihat persentase cakupan penanganan

komplikasi neonatal pada tahun 2012 dapat dilihat pada gambar

4.10 dibawah ini.

Gambar 4.10

Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

31,3

31,4

36,3

78,6

21,7

26,7

80,2

34,4

87,9

25,2

67,2

48,7

0 20 40 60 80 100

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Kerinci

Merangin

Tebo

Bungo

Tanjab Barat

Kota Jambi

Sarolangun

Muaro Jambi

Batanghari

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat bahwa cakupan

penanganan komplikasi neonatal untuk tahun 2012 baru mencapai

48,7%. Sementara target yang ditetapkan di Provinsi Jambi untuk

indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2012 yaitu

sebesar 70 %. Pencapaian cakupan penanganan neonatal

Page 94: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

75

komplikasi tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun (87,(%) dan

Kabupaten Tanjab Barat (80,2%), sedangkan cakupan yang

terendah adalah Kabupaten Tebo (21,7%).

e. Kunjungan Neonatal

Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga

kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan

pemeriksaan kesehatan neonatal, baik didalam maupun diluar

gedung puskesmas, termasuk bidan didesa, polindes dan

kunjungan kerumah. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan

kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan

hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi

berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi);

pemberian vitamin K; manajemen Terpadu Balita, Muda (MTBM);

dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku

KIA. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan

disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan

konseling perawatan bayi kepada ibu.

Bayi umur 0 - 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki

resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang

dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan

melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan

kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada

6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir; pada hari 3 sampai

dengan 7 hari, dan hari 8 sampai dengan 28 hari.

Page 95: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

76

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini.

Gambar 4.11

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1)

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

100

96

100

99,8

97,8

93,6

86,7

96

97,4

96,8

95,6

95,62

80 85 90 95 100 105

Sarolangun

Tanjab Timur

Sungai Penuh

Tanjab Barat

Batang hari

Bungo

Merangin

Muaro Jambi

Tebo

Kerinci

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan

kunjungan Neonatal (K1) bahwa Provinsi Jambi pada tahun 2012

sebesar 95,62% sudah melewati target yang ditetapkan sebesar

90 %.

Dari hasil laporan masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi Jambi

hampir rata-rata kabupaten/ kota telah mencapai target. Untuk

cakupan KN1 tertinggi adalah Kota Sungai Penuh, Kabupaten

Sarolangun mencapai 100 %. Adapun cakupan kunjungan neonatal

(KN1) kabupaten yang masih jauh dari target adalah kabupaten

Merangin (86,7%).

Page 96: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

77

Pada tahun 2012 target cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN

Lengkap) adalah sebesar 87 %, sementara cakupan yang telah

dicapai oleh Provinsi Jambi yaitu sebesar 89,58 %. Dari data

kabupaten/ kota yang telah masuk ternyata sebagian besar

kabupaten/ kota telah melampaui target cakupan kunjungan

neonatal lengkap. Kabupaten/ kota tertinggi adalah Kabupaten

Sarolangun dengan capaian sebesar 99,39 %, diikuti oleh

Kabupaten Tebo dengan capaian sebesar 98,88 %. Kabupaten/

kota yang target pencapaiannya paling rendah adalah Kota Jambi

sebesar 79,60 %, diikuti diatasnya adalah Kabupaten Merangin

sebesar 83,43 %, dan Kabupaten Bungo sebesar 84,92 %. Untuk

lebih lengkap melihat capaian dari masing-masing kabupaten/ kota

tentang cakupan kunjungan neonatal lengkap dapat dilihat pada

gambar 4.11.

Gambar 4.11

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

99,36

85,7

98,58

83,43

91,27

84,92

79,6

88,57

98,88

97,7

95,66

89,58

0 20 40 60 80 100

Sarolangun

Tanjab Timur

Sungai Penuh

Merangin

Kerinci

Bungo

Kota Jambi

Tebo

Tanjab Barat

Batanghari

Muaro Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 97: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

78

f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi berumur

29 hari sampai dengan 11 bulan disarana pelayanan kesehatan

(polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit)

maupun dirumah, posyandu, tempat penititipan anak, panti asuhan

dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi

memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun,

yaitu pada umur 29 hari sampai dengan 3 bulan, satu kali pada

umur 3 s/d 6 bulan, 1 kali pada umur 6 s/d 9 bulan, dan satu kali

pada umur 9 s/d 11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi pemberian imunisasi

dasar (BCG, DPT/ HB1 s/d 3, Polio 1 s/d 4, dan Campak), indikator

ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam

melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyedian

pelayanan kesehatan.

Gambar 4.12

Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

98,6

87,9

80,9

88,5

77,2

79,5

94,94

93,4

98,2

87,9

100,5

91

0 20 40 60 80 100 120

Tebo

Tanjab Timur

Bungo

Merangin

Batanghari

Kerinci

Muaro Jambi

Sungai Penuh

Sarolangun

Tanjab Barat

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 98: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

79

Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi di Provinsi

Jambi yaitu sebesar 91 % sementara target yang ditetapkan

Provinsi Jambi yaitu sebesar 80 %. Jika dibandingkan dengan

cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2011 (91,22%)

mengalami sedikit penurunan (0,22%). Pada tahun 2012 Sebanyak

10 kabupaten/ kota sudah melewati target yang ditetapkan Provinsi

yaitu ; paling tinggi adalah Kota Jambi 100,5%), Kabupaten Tebo

(98,6%). Sedangkan kabupaten/ kota yang belum mencapai target

Provinsi adalah Kabupaten Batang Hari (77,2%) dan Kabupaten

Kerinci ( 79,5 %).

g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Balita merupakan anak usia 1 - 4 tahun, pelayanan kesehatan

pada anak balita, meliputi ; pemeriksaan kesehatan anak balita

secara berkala; penyuluhan pada orang tua ( Kebersihan anak,

Perawatan gigi, Perbaikan gizi/ pola pemberian makan anak,

Kesehatan lingkungan, Pendidikan seksual dimulai sejak balita

atau sejak anak mengenali identitasnya sebagai laki-laki atau

perempuan, Perawatan anak sakit, dan Jauhkan anak dari

bahaya); Cara menstimulasi perkembangan anak; Imunisasi dan

upaya pencegahan penyakit; Pemberian vitamin A, kapsul vit.A

berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun; dan Identifikasi

tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan

cara menanggulanginya.

Page 99: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

80

Gambar 4.13

Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

23,3

33,4

76

51,3

83,6

87,6

76

71,1

93,3

91,9

95,5

70,79

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Muaro Jambi

Bungo

Tanjab Barat

Kota Jambi

Tebo

Batanghari

Tanjab Timur

Merangin

Sarolangun

Sungai Penuh

Kerinci

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4

Tahun) sebesar 59,0 %, sedangkan tahun 2012 yaitu sebesar

70,79 %, sementara target yang harus dicapai adalah sebesar 80

%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per kabupaten/ kota

dapat dilihat pada gambar 4.13 dimana kabupaten/ kota yang

capaiannya tertinggi adalah Kabupaten Kerinci yaitu sebesar 95,5

% diikuti Kabupaten Sarolangn dengan capaian sebesar 93,3 %,

sedangkan kabupaten paling rendah adalah Kabupaten Muaro

Jambi yaitu sebesar 23,3 %.

h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan

pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan

pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak

Sekolah Dasar/ Sederajat, serta pelayanan kesehatan pada anak

Page 100: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

81

remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran

serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS,

dan dokter kecil.

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia

sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar

biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci

tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang

sering dialami oleh anak usia sekolah adalah karies gigi,

kecacingan, kelainan refleksi/ ketajaman penglihatan dan masalah

gizi. Untuk melihat cakupan dari pelayanan kesehatan siswa SD/

Setingkat pada tahun 2012 di Provinsi Jambi dapat dilihat pada

Gambar 4.14 berikut dibawah ini.

Gambar 4.14

Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD/ Setingkat

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

12,9

74,2

100

63,1

100

100

86

99,4

83,6

100

54

0 20 40 60 80 100 120

Muaro Jambi

Merangin

Kerinci

Bungo

Tebo

Batanghari

Sarolangun

Sungai Penuh

Kota Jambi

Tanjab Barat

Tanjab Timur

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 101: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

82

Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun

2012 capaian cakupan penjaringan anak sekolah di Provinsi Jambi

yaitu sebesar 54%. Sedang Kabupaten/ kota dengan capaian

cakupan penjaringan murid SD dan setingkat tertinggi adalah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Sarolangun,

Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Bungo dimana capaian

cakupan penjaringan anak sekolah masing-masing kabupaten

tersebut telah mencapai 100%, diikuti oleh Kota Sungai penuh (86

%) serta Kabupaten Tanjung Jabung Barat (83,6 %). Adapun

capaian cakupan untuk Kabupaten/ Kota yang terendah adalah

Kabupaten Merangin (12,9 %) dan Kabupaten Tebo (63,1%),

sedangkan Kabupaten Muaro Jambi tidak diketahui datanya. Untuk

melihat hasil capain Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD/

setingkat secara lebih rinci jelas dapat dilihat pada lampiran tabel

46.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Menurut hasil penelitian, usia subur wanita biasanya antara 15 - 49

tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau

menjarangkan kelahiran, wanita/ pasangan ini lebih diprioritaskan

mengguanakan alat/ cara KB.

Tingkat pencapaian keluarga berencana dapat dilihat cakupan peserta

KB yang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat

pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.

Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang

digunakan di Provinsi Jambi dapat di lihat pada gambar 4.15 dibawah

ini.

Page 102: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

83

Gambar 4.15

Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru

Menurut Jenis Kontrasepsi Di Provinsi Jambi Tahun 2012

0

3,8

34,3

48,7

0

8,6

0,5

0,1

4,1

0

0

22

50,4

0

18,3

1

0,3

8,1

0 10 20 30 40 50 60

Lainnya

Kondom

Pil

Suntik

Obat Vagina

Implan

MOW

MOP

IUD

Peserta KB Baru Peserta KB Aktif

Sumber : BKKBN, 2012

Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang

digunakan di Provinsi Jambi yang terbanyak adalah jenis kontrasepsi

Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) yaitu dengan

menggunakan suntik, untuk peserta KB Aktif yang mengunkan Suntik

yaitu sebesar 50,4 % sedangkan peserta KB Baru sebesar 48,7 %.

Jenis kontrasepsi paling sedikit yang digunakan adalah Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu MOP, untuk peserta KB

Aktif sebesar 0,3 %, sedangkan peserta KB Baru sebesar 0,1 %.

Proporsi peserta KB Aktif menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi

tahun 2012 pada umumnya cakupan rata-rata masih dibawah 100 %,

dan hanya 3 kabupaten/ kota yang peserta KB Aktifnya diatas 100 %.

Proporsi peserta KB aktif untuk tahun 2012 cakupan terendah yaitu

Page 103: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

84

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar 40,1 %, diikuti diatasnya

adalah Kota Jambi (50,3%) dan Kabupaten Tebo sebesar 52,7%.

Gambar 4.16

Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

68,9

83,3

143,2

94,5

102

128,7

40,1

50,3

90,5

52,7

97,5

82,1

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Bungo

Sungai Penuh

Kerinci

Muaro Jambi

Batanghari

Merangin

Tanjab Barat

Kota Jambi

Tanjab Timur

Tebo

Sarolangun

Provinsi Jambi

Sumber : Propil BKKBN Prov. Jambi, 2012

Kabupaten/ kota dengan persentase peserta KB aktif tertinggi adalah

Kabupaten Kerinci sebesar 143,2 %, diikuti Kabupaten Merangin

sebesar 128,7 % dan Kabupaten Batang Hari 102 %. Sedangkan

persentase peserta KB aktif terendah adalah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat sebesar 40,1 %.

Persentase peserta KB Baru menurut kabupaten/ kota di Provinsi

Jambi tahun 2012 terlihat dalam gambar 4.17. Pada tahun 2012

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh cakupan

persentase tertinggi yaitu sebesar 35,9 %, diikuti Kabupaten Bungo

(30,6%), Kabupaten Sarolangun (30,2%) serta kabupaten Merangin

Page 104: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

85

(30,1%). Sedangkan Kabupaten/ Kota paling rendah adalah Kota

Jambi 20, 2 %

Gambar 4.17

Proporsi Peserta KB Baru Menurut Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

30,6

35,9

30,1

23,1

26,2

20,2

24,9

30,2

26,6

35,9

28,9

27

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Bungo

Sungai Penuh

Merangin

Muaro Jambi

Tanjab Barat

Kota Jambi

Batanghari

Sarolangun

Tebo

Tanjab Timur

Kerinci

Provinsi Jambi

Sumber : Propil BKKBN Prov. Jambi, 2012

3. Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang

penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus,

Hepatitis B, Typhus, Radang selaput otak, Radang paru-paru, dan

masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang

terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah

melalui imunisasi.

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka

sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan

antibodi. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk

Page 105: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

86

antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai

“pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya,

tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut

sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat

dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa

jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi

atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan

agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atru seandainya terkena

pun, tidak akan menimbulkan akibat yang vatal.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi

aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan

atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi

antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio atau Campak.

Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi,

sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah

penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami

kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru

lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari

ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya

antibodi terhadap Tetanus dan Campak.

a. Imunisasi Dasar Pada Bayi

Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisai Dasar

Lengkap) pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis

Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.

Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan

imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita.

Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting

dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan

Page 106: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

87

yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah

satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak

sebesar 90 %.

Gambar 4.18

Persentase Pencapaian Imunisasi Campak

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2012, Provinsi Jambi telah mencapai cakupan

imunisasi campak sebesar 98,7 % sedangkan pada tahun 2011

yaitu sebesar 100,6 %. Jika dibandingkan hasil cakupan imunisasi

campak yang telah dilaksanakan mengalami penurunan, akan

tetapi secara keseluruhan kita Provinsi Jambi telah mampu

mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO

dan target Nasional yaitu sebesar 90%.

Dari 11 kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi, seluruh

kabupaten/ kota telah mencapai target yang ditetapkan Nasional.

Kabupaten/ kota yang capaiannya lebih dari 100 % adalah Kota

Jambi, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.

Page 107: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

88

Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah desa/

kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut

sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu

tertentu.

Gambar 4.19

Persentase Cakupan UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan

Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

94,9

90,2

88,6

83,97

85,8885,06

92,98

88,95

70

80

90

100

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

UCI

Sumber : Bidang P2PL, 2011

Cakupan desa UCI di Provinsi Jambi pada tahun 2012 berjumlah

1.247 desa dengan persentase cakupan sebesar 90,2 %, jika

dibandingkan dengan tahun 2011 (94,9%) cakupan desa uci

mengalami penurunan sebesar 4,7%, hal ini disebabkan selain

faktor iklim juga disebabkan faktor kebiasaan dari masyarakat yang

mempunyai mata pencaharian sebagai petani sehingga waktu

dilakukan imunisasi bayi/anak balita tidak dijumpai karena ikut

orangtuanya keladang/ humo. Untuk kabupaten/ kota cakupan UCI

rata-rata sudah diatas 80%, adapun cakupan UCI tertinggi adalah

Kabupaten Tebo (95,5%), diikuti Kabupaten Muaro Jambi (94,8%)

serta kabupaten Sarolangun (93,7%). Cakupan UCI terendah

adalah kabupaten Batang Hari (84,1%). Untuk lebih jelas tentang

Page 108: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

89

cakupan desa UCI menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi

dapat dilihat pada lampiran tabel 38.

b. Imunisasi Pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka terbuka

dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf

pusat. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri

yang disebut Clostridium tetani. Penderita mengalami kejang otot

serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas. Imunisasi

Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan

sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin

Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan

kemudian dimurnikan.

Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi yang dilahirkan

dengan bantuan dukun bayi dirumah dengan peralatan yang tidak

steril. Mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak bersih

digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional

atau abu digunakan untuk menutup luka bekas potongan.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan

program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur

termasuk ibu hamil. Upaya pencegahan tetanus neonatorum

dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid)

pada ibu hamil.

Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil adalah melindungi bayi baru lahir

dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit

tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan)

yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang

mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.

Page 109: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

90

Dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil

diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/

subkutan dalam.

Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk

mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT 1 dapat diberikan sejak

diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan

pertama ibu hamil ke sarana kesehatan Jarak pemberian (interval)

imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu.

Gambar 4.20

Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Di Provinsi Jambi

Tahun 2012

66,2

44,6

57,5

83,7

72,5

87,8

72,3

78,6

86,2

0 20 40 60 80 100

Kota Jambi

Muaro Jambi

Sungai Penuh

Kerinci

Bungo

Tanjab Timur

Merangin

Tebo

Sarolangun

Batanghari

Tanjab Barat

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2012 kabupaten/ kota dengan cakupan ibu hamil yang

mendapat imunisasi TT2+ tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun

dengan capaian sebesar 122,5 %, diikuti oleh Kota Jambi sebesar

103,3% dan Kabupaten Tebo sebesar 101,8%. Adapun cakupan

Page 110: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

91

terendah adalah Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 44,6 %. Gambar

4.20 dan lampiran table 29 memperlihatkan dari 11 kabupaten/ kota

di Provinsi Jambi hanya 5 kabupaten/ kota yang berhasil mencapai

cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil > 80 % yaitu Kabupaten

Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten

Bungo dan Kota Jambi. Sedangkan kabupaten/ kota dengan

capaian dibawah 80% adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Muaro

Jambi.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah

peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi

penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat

darurat , dan lain-lain.

1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya

dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan

tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan

pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain

pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/ BOR), rata-rata lama

hari perawatan (Length of Stay/ LOS), rata-rata tempat tidur dipakai

(Bed Turn Over/ BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur

(Turn of Interval/ TOI), persentase pasien keluar yang meninggal

(Gross Death Rate/ GDR), dan persentase pasien keluar yang

meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/ NDR).

Berdasarkan data Bidang Pelayanan Kesehatan, tingkat pelayanan

tempat tidur (BOR) di rumah sakit umum di Provinsi Jambi tahun 2011

Page 111: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

92

sebagian besar belum mencapai angka ideal yang diharapkan (yaitu

60-85%). Beberapa rumah sakit pemerintah yang mencapai BOR

diatas 60 % yaitu Rumah Sakit Umum Raden Mattaher sebesar

133,2%, Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie sebesar 72,3 % dan

Rumah Sakit Umum daerah H.A. Madjid Batoe sebesar 64,7%. Untuk

Rumah Sakit Swasta yang mencapai BOR adalah Rumah Sakit ST.

Theresia sebesar 78,0% dan Rumah Sakit Ibu dan Anaka Annisa

sebesar 64,5%.

Untuk melihat capaian indicator kinerja pelayanan di Rumah Sakit baik

milik pemerintah maupun milik swata untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada table 4.1 berikut dibawah ini :

Page 112: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

93

Tabel 4.1

Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS

RS JLH TT

BOR LOS TOI GDR NDR

1 RSU. Raden Mattaher Jambi Umum 321 133,2 6,2 -1,5 0 2,1

2 RSUD. H.A. Madjid Batoe Umum 132 45,1 3,9 4,8 2,7 2.1

3 RSUD. K.H. Daud Arif Umum 81 11.2 3,6 28.5 6.4 0,6

4 RSUD. H. Hanafie Umum 186 72.3 3,6 1,4 1,1 0,3

5 RSUD. Kolonel Abundjani Umum 132 31.7 2,5 5.4 2,8 0,6

6 RSUD. Mayjen H.A Thalib Umum 139 11.3 2,6 20.2 3,4 1,4

7 RSUD. Nurdin Hamzah Umum 43 7.2 2.5 32.7 3,4 0,9

8 RSUD. St.Thaha Saifuddin Umum 88 7.1 3,8 49.7 1,7 1,2

9 RSUD. Prof. Dr.H.M. Chatib Quzwain Umum 59 10.8 0,0 0,0 1,7 1,2

10 RSUD. Ahmad Ripin Umum 95 3.7 3,3 85.8 1,3 1,0

11 RS. Jiwa Jambi Jiwa 200 39,3 16,7 25,8 - -

12 RS. St. Theresia Umum 125 78.0 3,3 0,9 2,1 0,9

13 RS. Budi Graha Umum 36 6.2 2,1 3.8 0,3 -

14 RS. Siloam Hospital Umum 89 50.8 3.9 3.8 2,1 1,0

15 RS. Bhayangkara Umum 46 0,0 0,0 0,0 - -

16 RS. Ibu Dan Anak Annisa Bersalin 64 64.5 2.9 1.6 0,1 0,1

17 RSUD.H.Abdul Manap Kota Jambi Umum 162 35.2 3,7 3.3 1,3 0,7

18 RS. Dr. Bratanata Umum 152 57.9 3,4 2.5 4,7 2,1

19 RS. Bersaudara Umum 38 0,0 0,0 0,0 - -

20 RS. Mayang Medical Center Umum 78 39.8 3.0 4.5 2,3 1,2

21 RSUD. Sungai Bahar Umum 50 7.96 1.6 18.2 0,4 0,1

22 RS Kambang Umum 47 6.1 1.0 15.8 1,0 0,2

23 RS Royal Prima Jambi Umum 71 1.7 2.9 169.9 3,3 2,7

24 RS Islam Arafah Umum 67 37.6 3.2 5.3 1,4 0,6

Sumber : Bidang Yankes, 2012

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini

disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat

memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada

diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang

lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Tabel

Page 113: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

94

4.1 memperlihatkan rata-rata LOS di Provinsi Jambi masing-masing

rumah sakit umum selama tahun 2012 yang berkisar antara 1 – 26,6

hari dan belum mencapai angka ideal. Berdasarkan rumah sakit,

Rumah Sakit Jiwa Jambi memiliki LOS tertinggi (16,7 hari) dan Rumah

Sakit Kambang memiliki LOS terendah (1 hari).

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata-

rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan

sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong

antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur

kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Pada tahun 2012 TOI di

rumah sakit berkisar antara -1,5 – 169,9 hari.

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita

keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien

berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR

adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2012 angka GDR di

rumah sakit Provinsi Jambi berkirar antara 0,1 – 6,4 kematian per

1.000 pasien keluar rumah sakit.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per

1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu

pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah

mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah

sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika

pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor

keterlambatan pasien datang kerumah sakit yang menjadi penyebab

utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000

pasien keluar. NDR pada tahun 2012 berada pada kisaran 0,1 – 2,7

per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka

ideal yaitu < 25 per 1.000 pasien keluar.

Page 114: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

95

2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin

agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara

efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,

menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka

kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi

masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan lima tahun,

dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses

pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di

puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rumah sakit.

Pemerintah pusat telah melaksanakan program Jamkesmas untuk

memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap masyarakat

miskin dan tidak mampu. Berdasarkan ketetapan Menteri Kesehatan

RI jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu di Provinsi Jambi yang

menjadi kuota penjaminan melalui Jamkesmas tahun 2012 sebesar

785.224 jiwa sementara masyarakat miskin dan tidak mampu yang ada

sebesar 860.038 maka terdapat sisa 74.814 yang mesti harus dijamin

melalui Jamkesmasda.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

686/Menkes/SK/VI/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas,

Bahwa Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu

diluar kuota Jamkesmas maka pembiayaan kesehatannya menjadi

tanggungjawab Pemda setempat (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dan

mekaniskme pengelolaannya seyogyanya mengikuti Jamkesmas.

Page 115: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

96

Provinsi Jambi bersama kabupaten/ kota telah mengembangkan

Jamkesmasda tahun 2012 yang mencakup kepesertaan lebih kurang

253.776 jiwa.

Kepersertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin di Provinsi Jambi

pada tahun 2012, untuk kepesertaan Jamkesmas berjumlah 785.224

maskin dan 253.667 maskin menggunakan Jamkesda. Sedangkan

Jumlah masyarakat miskin di Provinsi Jambi berdasrkan data tahun

2008 berjumlah 849.016 maskin. Gambaran kepesertaan Jaminan

Kesehatan Masyarakat Miskin menurut kabupaten/ kota di Provinsi

Jambi seperti pada gambar 4.21.

Gambar 4.21

Kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Menurut

Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

62.436

63.886

69.032

73.067

75.881

76.004

76.696

22.491

85.908

86.919

92.902

63.886

69.032

73.067

75.881

76.004

76.696

22.491

85.908

86.919

92.902

19.639

10.500

6.000

54.761

15.000

3.570

10.000

11.000

32.000

7.250

8.450

41.364

62.436

0 20000 40000 60000 80000 100000

Provinsi Jambi

Tebo

Bungo

Batanghari

Tanjab Barat

Tanjab Timur

Muaro Jambi

Kerinci

Sungai Penuh

Sarolangun

Merangin

Kota Jambi

Maskin Jamkesmas Jamkesda

Sumber : Bidang PKM, 2012

Page 116: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

97

Berdasarkan data tahun 2012 jumlah masyarakat miskin terbanyak

berada di Kota Jambi yaitu sebanyak 92.902 maskin, dan paling sedikit

adalah Kabupaten Tebo dengan jumlah 62.436 maskin.

C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program perbaikan gizi masyarakat secara umum ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan, kesadaran dan keinginan masyarakat dalam

mewujudkan kesehatan yang optimal khususnya pada bidang gizi,

terutama bagi golongan rawan dan masyarakat yang berpenghasilan

rendah baik di desa maupun di kota.

Kegiatan pokok Kementerian Kesehatan dalam mengimplementasikan

Perbaikan Gizi Masyarakat meliputi, peningkatan pendidikan gizi,

penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi,

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan

kekurangan zat gizi lebih, peningkatan surveillance gizi, dan

pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

(Perpres, 2007). Adapun sasaran pokok program Perbaikan Gizi

Masyarakat yakni menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita,

terlaksananya penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi

besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin

1. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)

Untuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu

hamil pemerintah sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu

program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas dan

Posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah, dimana 1

tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara

dengan 60 mg besi dan 0.25 mg asam folat). Setiap ibu hamil

dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu tablet

Page 117: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

98

setiap hari selama masa kehamilannya dan empat puluh hari setelah

melahirkan.

Anemia merupakan salah satu keadaan kurang gizi dengan keadaan

kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari keadaan

normal. Orang yang mempunyai Hb yang rendah, secara fisik belum

menunjukkan gejala anemia dan masih terlihat berada dalam

keadaan yang relative sehat. Namun makin rendah Hb, menunjukkan

makin berat keaadaan anemia yang diderita dan makin rendah pula

kemampuan kerja fisiknya.

Penangulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada

pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil

mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.

Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di

Provinsi Jambi selama 7 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar

4.22 berikut dibawah ini.

Gambar 4.22

Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Di Provinsi Jambi Tahun 2006 s/d 2012

Fe1; 94,98

Fe1; 75,27 Fe1; 75,67 Fe1; 72,87Fe1; 80 Fe1; 78,19

Fe1; 96,51

Fe3; 89,82Fe3; 90,23

Fe3; 73,89

Fe3; 64,85Fe3; 69,93

Fe3; 75,83Fe3; 70,9

0

25

50

75

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Fe1 Fe3

Sumber : Bidang PKM, 2012

Page 118: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

99

Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe)

selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 terlihat ada

kecendrungan peningkatan baik cakupan Fe1 dan Fe3.

Sebaran cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu

hamil menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2012

dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut ini.

Gambar 4.23

Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah (Fe3)

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

93,56

82,36

89,07

82,4

93,16

88,18

92,86

93,11

89,19

90,52

93,07

89,82

76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96

Bungo

Merangin

Kerinci

Tebo

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Sarolangun

Kota Jambi

Tanjab Barat

Batanghari

Muaro Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang PKM, 2012

Kabupaten/ kota dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten

Bungo yaitu sebesar 93,56 %, diikuti oleh Kota Sungai Penuh

sebesar 93,16 % dan Kota Jambi sebesar 93,11 %. Sedangkan

cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin sebesar 82,36 %,

diikuti diatasnya adalah Kabupaten Tebo sebesar 82,4 % dan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 88,18 %.

Page 119: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

100

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan

balita (12-59 bulan), dilakukan secara serentak dua kali setahun yaitu

pada bulan Februari dan Agustus di posyandu atau puskesmas.

Untuk bayi diberikan kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis

100.000 SI, sedangkan untuk balita kapsul berwarna merah dengan

dosis 200.000 SI. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita

adalah untuk meningkatkan daya tahan balita terhadap penyakit

serta meningkatkan proses penglihatan. Dan juga bertujuan untuk

menurunkan angka kematian, dan menghindari masalah kekurangan

vitamin A. Kapsul vitamin A dalam dosis tinggi terbukti efektif dalam

mengatasi masalah diatas apabila cakupannya tinggi.

Ada berbagai bukti yang menunjukkan peran besar vitamin A dalam

menurunkan angka kematian anak. Jadi selain diberikan untuk

menghindari kebutaan, maka pemberian vitamin A saat ini juga

utamanya dikaitkan dengan masalah kelangsungan hidup anak,

berikut kesehatan dan pertumbuhan mereka.

Vitamin A berguna bagi kesehatan mata serta mencegah kebutaan,

dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Anak yang

mendapatkan cukup vitamin A, tidak akan terlalu parah kondisinya

saat ia terkena diare, campak, atau penyakit lain, sehingga penyakit

yang menyerang tersebut tidak akan sampai mengancam jiwanya.

Sementara itu pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan

dapat dilaksanakan secara terpadu bersama dengan pelayanan

kesehatan ibu nifas. Meski demikian, bila ibu nifas belum juga

memperoleh kapsul vitamin A, maka vitamin ini masih bisa diberikan

diluar pelayanan tersebut.

Page 120: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

101

Gambar 4.24

Persentase Bayi, Balita dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

90,9

88,2

97,8

92

100

92,7

87,4

97,5

86,3

82,3

90,6

80,6

84,47

80,31

96,86

92

96,49

78,45

80,18

93,44

64,39

91,92

78,63

72,97

92,46

59,5

99,59

100

89,23

97,1

100

99,28

90,87

100

97,81

79,46

0 20 40 60 80 100 120

Provinsi Jambi

Kerinci

Bungo

Muaro Jambi

Batanghari

Tanjab Barat

Sungai Penuh

Kota Jambi

Tebo

Sarolangun

Tanjab Timur

Merangin

Bufas

Balita

Bayi

Sumber : Bidang PKM, 2012

Pada tahun 2012 di Provinsi Jambi dengan jumlah 11 kabupaten/

kota terdapat 37.200 bayi laki-laki dan perempuan, namun hanya

sebanyak 33.797 bayi berumur 6 – 11 bulan yang mendapat vitamin

A sehingga persentasenya hanya 90,9% dari total bayi yang ada.

Jumlah anak balita laki-laki dan perempuan sebanyak 261.233

dengan anak yang mendapatkan vitamin A 2x sebanyak 220.658,

dan persentasenya mencapai 84,47 %. Ada sebanyak 70.870 ibu

nifas sedangkan yang mendapat vitamin A sebanyak 65.523 orang

hingga persentasenya mencapai 94,46 %.

Page 121: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

102

3. Cakupan Konsumsi Garam Beryodium

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan

sekumpulan gejala yang muncul akibat kurangnya unsur Iodium

secara terus menerus dalam jangka waktu lama pada tubuh

seseorang. Kekurangan Iodium saat ini tidak terbatas hanya pada

gondok dan kretinisme, melainkan juga berpengaruh pada kualitas

sumber daya manusia dalam arti luas. Mulai dari masalah tumbuh

kembang, termasuk perkembangan otak yang menyebabkan

terjadinya penurunan potensi tingkat kecerdasan (Intelligence

Quotient = IQ). Pemantauan GAKY dilakukan melalui Ekspresi

Yodium dalam Urine (EYU) sebagai cerminan mengenai asupan

yodium serta cajupan rumah tangga mengonsumsi garam beryodium.

Permasalahan mengenai masih rendahnya cakupan konsumsi garam

beryodium dimasyarakat disebabkan antara lain, belum optimalnya

pemberdayaan masyarakat juga kampanye untuk menkonsumsi

garam beryodium, dan ditambah dengan regulasi yang belum

memadai. Masalah lain yang juga muncul adalah belum teraturnya

pelaksanaan pemantauan garam beryodium dimasyarakat secara

terus menerus.

Page 122: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

103

Gambar 4.25

Hasil Pemantauan Cakupan Garam Beryodium

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

95,7

100

100

96,3

98,5

98,9

100

99,1

99,2

99,1

96,3

99

93 94 95 96 97 98 99 100 101

Sungai Penuh

Tanjab Barat

Tebo

Provinsi Jambi

Kota Jambi

Tanjab Timur

Batang Hari

Bungo

Kerinci

Sarolangun

Muaro Jambi

Merangin

Sumber : Bidang PKM, Tahun 2012

Pada gambar 4.25 dapat dilihat cakupan garam beryodium yang

Cukup untuk tingkat rumah tangga adalah Kabupaten Merangin,

Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Batang Hari dimana

masing-masing kabupaten cakupannya mencapai 100 %, sedangkan

cakupan terendah adalah Kota Sungai Penuh (95,7%), Kabupaten

Tebo dan Kabupaten Sarolangun masing-masing sebesar 96,3%.

4. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang

manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan

perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang

dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI

Page 123: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

104

eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan

berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan

radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu

menjarangkan kelahiran.

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah

menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6

bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai

umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi

sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Untuk melihat cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif di

Provinsi jambi dapat dilihat pada gambar 4.26 berikut dibawah ini.

Gambar 4.26

Persentase Bayi yang Diberikan ASI Eksklufif

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

15,3

31,8

29,2

15,3

15,5

13,9

19,7

28,6

20

11,3

26,6

20,4

0 5 10 15 20 25 30 35

Muaro Jambi

Sarolangun

Batanghari

Kerinci

Bungo

Kota Jambi

Tebo

Tanjab Barat

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Merangin

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang PKM, 2012

Page 124: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

105

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan pemberian

ASI Eksklusif di Provinsi Jambi Tahun 2012 sebesar 20,4 %.

Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian pemberian ASI

Eksklusif Nasional yaitu 80 %. Untuk pemberian ASI Eksklusif

tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun sebesar 31,8 % dan yang

terendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar

11,3 %.

5. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)

Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator

yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan

pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi

gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan

vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah

prevalensi gizi kurang. Untuk melihat berapa besarnya persentase

kunjungan balita yang ditimbang di Posyandu dapat dilihat pada

gambar 4.27 berikut dibawah ini.

Page 125: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

106

Gambar 4.27

Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang di Posyandu

Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

59,9

59,8

69,6

61,7

70,6

78,1

68,6

81,5

80,6

75,9

97,4

71,1

0 20 40 60 80 100 120

Kerinci

Merangin

Bungo

Kota Jambi

Tebo

Muaro Jambi

Batanghari

Tanjab Timur

Sungai Penuh

Tanjab Barat

Sarolangun

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang PKM, 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk persentase kunjungan

balita yang ditimbang di Posyandu untuk tahun 2012 mencapai 71,1

% dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (65,3%) mengalami

kenaikan sebesar 8,8%.

Adapun untuk tahun 2012 cakupan tertinggi adalah Kabupaten

Sarolangun (97,4%) diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur

(81,5%) dan Kota Sungai Penuh (80,6%). Sedangkan untuk cakupan

terendah Kabupaten Merangin (59,8%), Kabupaten Kerinci (59,9%)

dan Kota Jambi (61,7%).

Masalah yang berhubungan dengan kunjungan posyandu antara lain:

dana operasional serta sarana prasarana untuk menggerakkan

Page 126: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

107

kegiatan posyandu; tingkat pengetahuan kader berikut kecakapan

petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling; tingkat

pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat posyandu; dan

pelaksanaan pembinaan kader.

* * *

Page 127: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan harapan bisa

memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya

kesehatan diulas dengan memaparkan gambaran keadaan sarana

kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang disajikan meliputi: puskesmas, rumah sakit

(rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan

Bersumber daya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi

kefarmasian dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga

kesehatan.

1. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa dikenal dengan

Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten/ kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan

kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan

kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan

beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,

kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan

pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1)

pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan

masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4)

pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

Page 128: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

109

Jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2011

sebanyak 174 unit, dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 67

unit, puskesmas non perawatan 104 unit. Untuk tahun 2012 jumlah

puskesmas di Provinsi Jambi sudah mencapai 178 unit, yang saat

dirinci akan menunjukkan bahwa jumlah puskesmas perawatan

sebanyak 72 unit, sementara puskesmas non perawatan sendiri

berjumlah 106 unit.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap

masyarakat diwilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana

pelayanan kesehatan berupa puskesmas keliling dan puskesmas

pembantu. Untuk mengetahui rasio puskesmas terhadap penduduk

dari tahun 2005 s/d tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah

ini.

Gambar 5.1

Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk

Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

5,45

5,495,565,755,675,45,225,12

0

2

4

6

8

10

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Tahun

Pe

r 1

00

.00

0 P

en

du

du

k

Rasio Pusk

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan

penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000

Page 129: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

110

penduduk. Pada kurun waktu 2005 s/d 2010 rasio puskemas per

100.000 penduduk di Provinsi Jambi adalah dari 5,12 menjadi 5,56 per

100.000 penduduk. Di tahun 2012 jumlah puskesmas keliling di

Provinsi Jambi sebanyak 282 unit, dengan jumlah puskesmas

pembantu mencapai 1,101 unit, sehingga total jumlah puskesmas

keliling dan puskesmas pembantu di Provinsi Jambi adalah berjumlah

1,383 unit. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi

pada tahun 2012 sudah mencapai angka 5,45.

Gambar 5.2

Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk

Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/ kota

menunjukkan bahwa rasio tertinggi pada tahun 2012 adalah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 8,04 per 100.000

penduduk, sedangkan rasio terkecil adalah Kota Jambi yaitu sebesar

3,58 per 100.000 penduduk.

Page 130: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

111

2. Rumah Sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain merupakan upaya

promotif dan preventif, juga meliputi pembangunan kesehatan yang

bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan

kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam lingkup kegiatan

kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana

pelayanan kesehatan rujukan.

Di tahun 2012 Provinsi Jambi sudah memiliki rumah sakit sebanyak 24

unit, dengan rincian yaitu; rumah sakit umum (RSU) sebanyak 22 unit

dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. Dari 24 unit rumah

sakit di Provinsi Jambi terdiri dari rumah sakit umum (RSU) sebanyak

22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. rumah sakit

tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/

Kota, TNI/ POLRI, serta sektor swasta.

Gambar 5.3

Persentase Kepemilikan Rumah Sakit

di Provinsi Jambi Tahun 2012

TNI/ Polri,

8%

Swasta,

38%

Pemerintah,

54%

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Page 131: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

112

Jumlah tempat tidur pada suatu rumah sakit dapat digunakan untuk

menggambarkan kemampuan rumah sakit dimaksud dalam

memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Di Provinsi

Jambi tahun 2012 jumlah tempat tidur berjumlah sebanyak 2.501

tempat tidur. Adapun jumlah tempat tidur tahun 2012 terbanyak masih

dimiliki oleh RSU Raden Mattaher Jambi dengan 321 tempat tidur

diikuti oleh Rumah sakit Jiwa (200 tempat tidur). Sedangkan jumlah

tempat tidur yang paling sedikit adalah Rumah Sakit Budi Graha

dengan 36 tempat tidur.

3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan

menerapkan berbagai pendekatan, termasuk dengan melibatkan

masyarakat sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Pendekatan

dimaksud bisa dilihat dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM antara lain terdiri dari Pos

Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di

Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa

(POD).

Salah satu jenis UKBM yang sudah lama dikembangkan dan sangat

dikenal baik oleh masyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan

fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program

prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan

gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.. Dalam rangka menilai

kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi

empat tingkatan yakni, Posyandu Pratama, Posyandu Madya,

Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.

Di tahun 2012 Provinsi Jambi terdapat 3.313 Posyandu aktif, dimana

angka tersebut didapat dari penjumlahan semua posyandu aktif di

Page 132: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

113

Provinsi Jambi yaitu 471 Posyandu Pratama, 1470 Posyandu Madya,

1.076 Posyandu Purnama, dan 336 Posyandu Mandiri. Sementara

tahun 2011 di Provinsi Jambi tercatat sebanyak 3.130 jumlah

Posyandu yang aktif, dengan rincian yaitu 560 Posyandu Pratama,

1466 Posyandu Madya, 864 Posyandu Purnama, dan 240 Posyandu

Mandiri. Pada tahun 2012 jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri

terjadi peningkatan Posyandu Purnama tahun 2011 (864 Posyandu)

menjadi 1.076 (tahun 2012) artinya ada peningkatan sebesar 212

Posyandu (19,73%) dan Posyandu Mandiri tahun 2011 (336

Posyandu) menjadi 336 Posyandu (tahun 2012), untuk Posyandu

mandiri terjadi peningkatan sebesar 96 Posyandu (28,57%). Informasi

selengkapnya mengenai keadaan posyandu di tiap kabupaten/kota dan

juga dilihat dari jumlah puskesmas yang ada dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Gambar 5.4

Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

0 20 40 60 80 100 120

Kerinci

Merangin

Sarolangun

Batanghari

Muaro Jambi

Tanjab Timur

Tanjab Barat

Tebo

Bungo

Kota Jambi

Sungai Penuh

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang PKM, 2012

Page 133: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

114

Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

yang dibentuk di desa sebagai upaya untuk mempermudah akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mendekatkan

penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini

(surveilans perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan

lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan

terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang

diberikan poskesdes juga mencakup tempat pertolongan persalinan

dan pelayanan KIA. Poskesdes merupakan salah satu indikator

sebuah desa untuk disebut desa siaga. Untuk tahun 2012 jumlah

Poskesdes di Provinsi Jambi adalah 570, dengan jumlah Desa Siaga

sebanyak 1.329 desa dan Desa Siaga Aktif sebanyak 655 desa.

4. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi

Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga

kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk

menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja

dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementrian

Kesehatan merupakan institusi dari sektor pemerintah yang berperan

didalam penyedian tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam

penyelenggaraan tenaga kesehatan jenjang pendidikan menengah dan

Diploma (D-III) yang berada dibawah pembinaan Kementrian

Kesehatan dikelompokkan dalam Politeknik Kesehatan (milik

Kemenkes) dan Non Poltekkes (milik swasta,TNI/ POLRI dan Pemda).

Pada 2012 jumlah institusi Diknakes di Provinsi Jambi sebanyak 16

institusi, yang terdiri dari 4 jurusan/ program studi di Poltekes dan 12

institusi Non poltekkes.

Page 134: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

115

Gambar 5.5

Jumlah Program Studi Pada Institusi Poltekes dan Non Poltekes

Di Provinsi Jambi tahun 2012

1 1 1 1

7

6

1 1

0

2

4

6

8

Keperawatan Kebidanan Kesling Kesehatan

Gigi

Analis Kes Farmasi

Poltekes Non Poltekes

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Gambar menunjukkan jumlah program pada institusi Diknakes non

poltekkes; untuk prodi keperawatan terdiri dari keperawatan,

kebidanan, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi.

b. Akreditasi Institusi

Dengan banyaknya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada

saat ini, Kementrian Kesehatan berusaha melakukan upaya untuk

terus meningkatkan kualitas pendidikan. Akreditasi merupakan salah

satu upaya pembinaan yang dilakukan terhadap institusi-institusi

pendidikan kesehatan yang ada, selain itu juga untuk melihat kualitas

dari masing-masing institusi.

Akreditasi dilaksanakan bagi institusi yang telah menjalankan

perkuliahan sampai dengan semester V (lima), dan institusi lama yang

Page 135: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

116

telah habis masa berlaku akreditasinya. Pada tahun 2007 , institusi

Diknakes milik Kemenkes mengalami perubahan status kelembagaan

dari Akdemi menjadi Poltekkes. Untuk melihat perubahan-perubahan

yang terjadi pada Poltekkes, mulai tahun 2004 Pusdiknakes melakukan

akreditasi terhadap jurusan / program studi poltekkes yang ada.

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan

melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Pada 2011 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang

bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah

administratif Provinsi Jambi berjumlah : 12.499 orang, terdiri dari

10.087 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan

2.412 orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-kesehatan.

Untuk tahun 2012 jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-

Kesehatan) yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan

dalam wilayah administratif Provinsi Jambi adalah : 14.419 orang,

terdiri dari 11.729 orang memiliki latar belakang pendidikan formal

kesehatan dan 2.690 orang memiliki latar belakang pendidikan formal

non-kesehatan.

Page 136: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

117

Gambar 5.6

Proporsi SDM Kesehatan Menurut Latar Belakang Pendidikan

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Non

Kesehatan,

18,66%

Kesehatan,

81,34%

Sumber : Bidang Evdal, 2012

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan

kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana

pelayanan kesehatan dimasyarakat. Menurut pendataan Bidang

Evaluasi dan Pengendalian, jumlah tenaga medis di Kabupaten/ Kota

dan Provinsi Jambi tahun 2012 sebanyak 1.533 orang terdiri dari dokter

spesialis sebanyak 282 orang, dokter umum sebanyak 889 dan dokter

gigi sebanyak 256 orang. Rasio dokter umum terhadap 100.000

penduduk adalah sebesar 26,5 per 100.000 penduduk di kabupaten/

kota. Tahun 2012 dokter spesialis berjumlah 282 orang dengan rasio

sebesar 8,6 per 100.000 penduduk di kabupaten/ Kota. Rasio dokter

gigi tahun 2012 adalah sebesar 7,8 per 100.0000 penduduk.

Page 137: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

118

Adapun Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk menurut

kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 5.7

Gambar 5.7

Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

12,34

11,11

14,07

14,66

13,32

18,26

18,22

18,91

18,64

14,06

42,53

20,03

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Bungo

Merangin

Sungai Penuh

Tanjab Timur

Tebo

Tanjab Barat

Batanghari

Muaro Jambi

Sarolangun

Kerinci

Kota Jambi

Provinsi Jambi

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Pada tahun 2012 jumlah dokter umum yang ada di Puskesmas di

Kabupaten Kota berjumlah sebanyak 653 orang. Apabila dilihat dari

table diatas dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap 100.000

penduduk yang ada di Kabupaten Kota tertinggi adalah di Kota Jambi

(42,53 per 100.000 penduduk), sedangkan yang terendah adalah di

kabupaten Merangin (11,11 per 100.000 penduduk). Adapun rasio

dokter umum untuk Provinsi Jambi sebesar 20,03 per 100.000

penduduk.

Jumlah tenaga dokter gigi pada tahun 2012 sebanyak 178 orang

dengan rasio sebesar 5,5 per 100.000 penduduk. Kabupaten/ kota

dengan rasio tertinggi adalah Kota Jambi dengan rasio sebesar 12,02

Page 138: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

119

per 100.000 penduduk, sedangkan terendah adalah Kabupaten

Merangin dengan rasio 2,3 per 100.000 penduduk dan Kabupaten

Sarolangun dengan rasio 3,4 per 100.000 penduduk.

Jumlah bidan pada tahun 2011 sebanyak 2.259 orang sehingga

rasionya terhadap penduduk sebesar 73 per 100.000 penduduk. Pada

tahun 2011 di Provinsi Jambi kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi

terdapat pada Kabupaten Batang Hari dengan rasio 92,40 per 100.000

penduduk dan yang terendah adalah Kabupaten Kerinci dengan rasio

43,57 per 100.000 penduduk. Terdapat 2.511 bidan dikabupaten/kota

dalam Provinsi Jambi pada tahun 2012 dengan rasio sebesar 77 per

100.000 penduduk. Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat

pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan rasio 107 per 100.000

penduduk dan yang terendah adalah Kota Jambi dengan rasio 40 per

100.000 penduduk.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel 74 – 78.

2. Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Jambi terdiri dari SDM

Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan

non pelayanan) diprovinsi dan kabupaten/ kota, dengan status

kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/ POLRI dan swasta. SDM

Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan unit

pelaksana teknis (UPT), Dinas Kabupaten/Kota dan UPT, rumah sakit/

Poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat,

pemerintah daerah, swasta dan TNI/ POLRI.

Dari data yang diterima tahun 2012 terdapat sebanyak 14.419 orang

yang terdiri dari 11.729 orang tenaga kesehatan dan 2.690 orang

tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari 1.330 orang

tenaga medis, 4.753 orang tenaga keperawatan, 2.876 orang tenaga

Page 139: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

120

bidan, 726 orang tenaga kefarmasian, 721 orang tenaga kesehatan

masyarakat, 232 orang tenaga gizi, 70 orang tenaga keterapian fisik,

566 orang keteknisan medis.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya

manusia yang dimiliki, terutama ketersedian tenaga kesehatan. Pada

tahun 2011 terdapat 5.684 orang yang bertugas di puskesmas dengan

rincian 5.382 orang tenaga kesehatan dan 302 orang tenaga non

kesehatan. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang

bertugas di puskesmas sebanyak 300 orang, bila dibandingkan jumlah

puskesmas yang terdata tenaganya (172 puskesmas) dengan jumlah

dokter, maka rasio dokter umum adalah 1,7 dokter umum per

puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas pada tahun 2011

sebanyak 86 orang, bila dibandingkan dengan seluruh puskesmas

maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas memiliki dokter

gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas yaitu 0,5 per puskesmas.

Tahun 2012 terdapat 6.666 orang yang bertugas di puskesmas dengan

rincian 6.308 orang tenaga kesehatan dan 358 orang tenaga non

kesehatan. Dari keseluruhan jumlah tenaga kesehatan, dokter umum

yang bertugas di puskesmas sebanyak 328 orang, yang jika

dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya (174

puskesmas) dengan jumlah dokter, maka rasio dokter umum adalah

1,88 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas

tahun 2012 sebanyak 108 orang, bila dibandingkan dengan seluruh

puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas

memiliki dokter gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas yaitu 0,62

per puskesmas.

Page 140: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

121

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam

menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan.

Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan

yang bersumber dari masyarakat.

1. Anggaran Kesehatan Provinsi

Anggaran Kesehatan APBD Provinsi Jambi dibagi berdasarkan

program/ kegiatan kesehatan yang terdiridari Dinas Kesehatan

Provinsi, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa. Program/

kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat diberikan pada Dinas Kesehatan.

Sedangkan program/ kegiatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif

diberikan pada Rumah Sakit.

Tabel 5.1

Alokasi Anggaran Kesehatan terhadap APBD Provinsi Jambi

Tahun 2012

No Peruntukan Dana Alokasi

1. Total APBN Provinsi Rp. 467.905.166.596.

2. Total APBD Provinsi

Rp. 108.951.451.150.

a. APBD Dinkes Provinsi

Rp. 48.951.451.150.

b. APBD RSU Provinsi

Rp. 60.000.000.000.

Jumlah Dana Kesehatan

Rp. 576.856.617.746.

Sumber : Subbag Program & Evdal Prov. Jambi, 2012

Untuk tahun 2013 dana yang tersedia berjumlah sebesar

Rp. 576.856.617.746. yang terdiri dari dana APBN sebesar

Rp. 467.905.166.596 dan APBD sebesar Rp. 108.951.451.150. Jika

Page 141: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

122

dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar

121% (Rp. 256.235.246.047).

Selain anggaran bersumber dari APBD Provinsi, anggaran

kesehatan juga bersumber dari APBN dalam bentuk dana

dekonsentrasi, DAK, dan BOK. Informasi selengkapnya tentang

alokasi anggaran kesehatan di Provinsi Jambi tahun 2010 terdapat

pada lampiran tabel 79 .

Gambar 5.8

Alokasi Anggaran Kesehatan Di Provinsi Jambi

Tahun 2012

APBN, 81,11%

APBD Prov,

18,89%

Sumber ; Bidang Evdal, 2012

2. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Menurut data tahun 2012 hanya 42 % penduduk yang tercakup

oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Persentase

penduduk yang memiliki jaminan pembiayaan oleh program

jaminan pembiayaan/ asuransi disajikan pada gambar 5.9 menurut

sumber pembiayaan sampai tahun 2012.

Page 142: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

123

Gambar 5.9

Persentase Yang Dilindungi Jaminan Kesehatan

Masyarakat/ Asuransi Kesehatan

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Jaminan

Kesehatan

Lain

60,05%

Jamkesmas

24,10%

Jamkesda

7,80%

Askes

8,05%

Askes

Jamkesmas

Jamkesda

Jaminan Kesehatan Lain

Sumber ; Bidang PKM, 2012

Pada tahun 2012 terdapat 178 unit Puskesmas di Provinsi Jambi

melayani Jamkesmas. Untuk pelayanan kesehatan rujukan tersedia

12 Rumah Sakit yang persentase terbesarnya merupakan rumah

sakit umum dan khusus milik pemerintah sebanyak 26.130 orang

rawat jalan dan 8.741 rawat inap secara keseluruhan peserta

jamkesmas dilayani oleh rumah sakit pemerintah. Gambar 5.10

menunjukkan cakupan pemberi pelayanan kesehatan rujukan

peserta jamkesmas di Provinsi Jambi tahun 2012.

Page 143: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

124

Gambar 5.10

Cakupan Layanan Kesehatan Rujukan Rawat Inap dan Rawat Jalan

Peserta Jamkesmas Menurut Kabupaten/ Kota

Di Provinsi Jambi Tahun 2012

3,22

1,62

0,31

0,81

2,86

0,55

1,55

4,33

1,3

1,14

0

3,33

2,1

1,6

0,3

0,3

0,9

0,2

1,9

1,7

1,3

0,7

0

1

0 1 2 3 4 5

Kerinci

Sarolangun

Muaro Jambi

Tanjab Timur

Tanjab Barat

Tebo

Bungo

Kota Jambi

Merangin

Batanghari

Sungai Penuh

Provinsi Jambi

R Inap

R Jalan

Sumber : Bidang PKM, 2012

Sementara di tahun 2012 terdapat sekitar 42% penduduk yang

tercakup oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Data

mengenai persentase penduduk yang memiliki jaminan

pembiayaan/ asuransi kesehatan menurut kabupaten/ kota untuk

tahun 2012 terdapat pada Lampiran tabel 55.

Peserta Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan

komprehensif dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di

puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan

di Rumah Sakit.

Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin dan

hampir miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui

Kementrian Kesehatan dan beberapa pemerintah daerah telah

memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis di

Page 144: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

125

puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta Jaminan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Jumlah penduduk yang di

tanggung oleh program Jamkesmas pada tahun 2011 sebanyak

784.842 jiwa. Untuk tahun 2012 Jumlah penduduk yang ditanggung

oleh program Jamkesmas berjumlah 785.224 dan terjadi

peningkatan sebesar 0,05 % (382 jiwa).

* * *

Page 145: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

BAB VI

PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL

A. KEPENDUDUKAN

Beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan

merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan

nasional, antara lain adalah ;

Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan

pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang

dilakukan. Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus dibina

dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan.

Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang

bersangkutan.

Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat

mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang

memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat

kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi

pembangunan.

Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa

dalam jangka yang panjang. Karena dampaknya baru terasa dalam

jangka waktu yang panjang, sering kali peranan penting penduduk dalam

pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberpa ahli kesehatan

memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan

Page 146: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

127

dampak negatif terhadap kesehatan seseorang selama 25 tahun kedepan

atau satu genarasi.

Gambar 6.1

Estimasi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio

Jenis Kelamin Menurut Provinsi Tahun 2011

Sumber : Kemkes RI, 2011

Page 147: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

128

Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk tahun

2011 yaitu sebanyak 241.182.182 jiwa terdiri dari 121.413.414 jiwa laki-

laki dan 119.768.768 jiwa perempuan. Dimana jumlah penduduk Provinsi

Jambi berjumlah 3.169.813 jiwa, dengan 1.620.275 jiwa laki-laki dan

1.549.536 jiwa perempuan.

1. Laju Pertumbuhan Penduduk

Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk

memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah dimasa yang akan

dating. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang,

diketahui pula kebutuhan dasar penduduk disegenap bidang

kehidupan termasuk bidang kesehatan. Indikator tersebut biasa dikenal

dengan laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk

dipengaruhi 3 faktor, yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat dilihat pada gambar

6.2 berikut.

Page 148: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

129

Gambar 6.2

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Provinsi

di Indonesia Tahun 1990 - 2000

0.08

0.17

0.48

0.63

0.7

0.72

0.94

0.97

1.17

1.31

1.32

1.33

1.45

1.46

1.49

1.59

1.64

1.82

1.84

2.03

2.29

2.39

2.57

2.81

2.97

2.99

3.15

3.21

3.22

4.35

0 1 2 3 4 5

Maluku

DKI Jakarta

Maluku Utara

Sumatera Barat

Jawa Timur

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Kep. Bangka Belitung

L a m p u n g

B a l i

Sumatera Utara

Sulawesi Utara

Kalimantan Selatan

Nanggroe Aceh

Sulawesi Selatan

Gorontalo

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Barat

J a m b i

Jawa Barat

Kalimantan Barat

Sumatera Selatan

Sulawesi Tengah

Kalimantan Timur

B e n g k u l u

Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara

Banten

Papua

R i a u

Sumber : BPS Pusat, 2010

Laju pertumbuhan penduduk secara Nasional pada periode tahun 1990

– 2000 adalah sebesar 1,49. Pada gambar 6.2 dapat dilihat bahwa

Provinsi dengan laju pertumbuhan penduduknya yang tinggi hádala

Provinsi Riau dengan pertumbuhan 4,35, sedangkan paling kecil

ádalah Provinsi Maluku dengan pertumbuhan 0,08. Sedangkan untuk

Provinsi Jambi masih berada ditengah dengan pertumbuhan 1,84.

Page 149: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

130

2. Penduduk Menurut Kelompok Umur

Distribusi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin dan kelompok umur

dapat kita lihat pada piramida penduduk tahun 2012 seperti pada gambar

6.3. Indikator tentang struktur umur penduduk bermanfaat untuk

mengetahui piramida penduduk yang memberikan gambaran jumlah

penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia produktif (15-64)

dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah penduduk usia produktif

lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum dan tidak produktif lagi,

maka beban tanggungan penduduk produktif di suatu wilayah akan besar.

Gambar 6.3

Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur Dan

Jenis Kelamin Tahun 2011

Sumber : Kemkes RI, 2011

Page 150: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

131

Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak

penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia

produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan

(Dependency Ratio). Dependency Ratio Nasional tahun 2010 sebesar

51,33 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif

harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 29

orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk

berumur lebih dari 65 tahun.

3. Indeks Pembangunan Manusia

Human Development Index (HDI) merupakan suatu ukuran gabungan tiga

dimensi tentang pembangunan manusia, yaitu panjang umur, dan

menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik (diukur

dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan memiliki standar

hidup yang layak (diukur dari penghasilan/ pengeluaran riil perkapita).

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh

perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan

capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan

melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang

dicapai Provinsi Jambi dalam pembangunan manusia tidak terlalu

signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya

mengalami sedikit peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45

pada tahun 2009. Sedangkan IPM Indonesia dari tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009 adalah 69,57 pada tahun 2005 menjadi 71,76 pada

tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 72,27. Dilihat dari peringkat

rangking Provinsi Jambi pada tahun 2005 berada pada angka 70,95,

kemudian naik menjadi 72,45 pada tahun 2009 dan 2010 naik lagi

menjadi ke 72,74.

Page 151: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

132

Gambar 6.4

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

Tahun 2005 s/d 2010

69,57 70,1 70,59 71,1771,76 72,27

50

55

60

65

70

75

80

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Sumber : BPS Pusat, 2011

B. DERAJAT KESEHATAN

Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasa digunakan untuk

menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi

maupun nasional. Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam

menurunkan angka kematian bayi.

Gambar 6.5 Estimasi Angka Kematian Bayi

per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2010

68

60,2

68,3

3539

29

74

57

46

32 34

26

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1991 1994 1997 2003 2007 2010*

JAMBI

NASIONAL

Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007

2010* Hasil Sensus Penduduk 2010

Page 152: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

133

Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun

1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup,

sedangkan hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran

hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi menunjukkan

kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi

sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2007 AKB

Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup.

Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi Jambi pada tahun

2007 masih berada di atas angka nasional. Pada tahun 2010 berdasarkan

hasil sensus penduduk tahun 2010 AKB Provinsi jambi masih diatas

angka Nasional yaitu 29 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan nasional 26

per 1.000 kelahiran hidup.

Millenium Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative

AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140,

sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional

hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada tahun 1991

AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada

tahun 2007 AKABA adalah 44 per 1.000 kelahiran hidup.

Gambar 6.6

Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2007

475162,4

87,5

102

444658

81

97

0

20

40

60

80

100

120

1991 1994 1997 2002/2003 2007

AK

AB

A P

er

1.0

00 K

ela

hiran H

idup

JAMBI

INDONESIA

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Page 153: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

134

Hasil SDKI 2007 AKI secara nasional menunjukkan kecenderungan

menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per

100.000 kelahiran hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan

penurunan AKI secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per

100.000 kelahiran hidup.

Gambar 6.7 Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)

di Indonesia Tahun 1994 -2007

228

307

334

390

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1994 1997 2002 2007

AK

I P

er

100.0

00 K

H

Sumber : BPS, 2008

C. UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya

kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat.

Page 154: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

135

Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,

peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan

menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran

Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu

diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal

(cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar

(K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

* * *

Page 155: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI

2012

TABEL LAMPIRAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI

2013

Page 156: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 KERINCI 3,355.3 16 225 21 246 234,669 68,513 3.43 69.94

2 MERANGIN 7,679.0 24 204 8 212 351,101 88,855 3.95 45.72

3 SAROLANGUN 6,184.0 10 152 6 158 262,925 63,258 4.16 42.52

4 BATANGHARI 5,804.0 8 106 7 113 252,504 61,460 4.11 43.51

5 MUARO JAMBI 5,326.0 11 152 3 155 370,239 92,577 4.00 69.52

6 TANJAB TIMUR 5,445.0 11 80 13 93 211,522 52,661 4.02 38.85

7 TANJAB BARAT 4,649.9 13 114 20 134 295,690 74,381 3.98 63.59

8 TEBO 6,461.0 12 108 3 111 315,329 78,504 4.02 48.80

9 BUNGO 4,695.0 17 143 10 153 324,047 79,117 4.10 69.02

10 KOTA JAMBI 205.4 8 3 59 62 557,215 133,109 4.19 2,712.83

11 KOTA SUNGAI PENUH 391.5 8 35 34 69 85,270 22,459 3.80 217.80

JUMLAH PROVINSI 50,196.10 138 1,322 184 1,506 3,260,511 814,894 4.00 64.96

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH

PENDUDUKNO KABUPATEN/KOTA

DESA KELURAHAN DESA+KEL.

JUMLAH

KECAMATAN

Page 157: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/ KOTA

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KERINCI 234,669 10,652 22,137 54,252 23,902 6,074 117,017 9,786 20,224 54,529 24,312 8,801 117,652 49.48 99.46

2 MERANGIN 351,101 19,051 36,939 90,178 28,108 5,658 179,934 18,078 34,896 87,140 25,309 5,744 171,167 52.17 105.12

3 SAROLANGUN 262,925 14,992 28,653 66,614 19,879 4,011 134,149 14,480 26,571 64,891 17,822 5,012 128,776 55.39 104.17

4 BATANGHARI 252,504 13,859 25,627 65,658 20,122 3,774 129,040 13,325 24,339 63,494 17,977 4,329 123,464 50.97 104.52

5 MUARO JAMBI 370,239 19,888 36,924 100,126 29,050 5,468 191,456 19,165 34,536 95,054 24,395 5,633 178,783 48.91 107.09

6 TANJAB TIMUR 211,522 10,416 20,248 53,373 18,858 5,406 108,301 10,078 19,544 50,842 17,599 5,158 103,221 50.37 104.92

7 TANJAB BARAT 295,690 16,026 31,207 78,295 22,926 4,931 153,385 15,888 28,939 72,732 19,711 5,035 142,305 52.68 107.79

8 TEBO 315,329 17,161 32,899 82,453 24,851 5,338 162,702 16,323 30,926 77,424 21,912 6,042 152,627 52.60 106.60

9 BUNGO 324,047 18,262 33,897 83,727 24,952 4,970 165,808 17,441 32,004 79,581 22,944 6,269 158,239 53.43 104.78

10 KOTA JAMBI 557,215 27,291 50,939 146,863 46,395 8,633 280,121 25,896 48,288 148,839 43,421 10,650 277,094 44.54 101.09

11 KOTA SUNGAI PENUH 85,270 4,140 8,402 19,969 7,830 1,837 42,178 3,835 7,887 20,005 8,379 2,986 43,092 51.77 97.88

JUMLAH PROVINSI 3,260,511 171,738 327,872 841,508 266,873 56,100 1,664,091 164,295 308,154 814,531 243,781 65,659 1,596,420 50.48 104.24

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

3,260,511

RASIO

BEBAN

TANG

GUNGAN

RASIO

JENIS

KELAMI

N

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PENDU-

DUK

Page 158: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 171,738 164,295 336,033

2 5 - 9 168,443 156,829 325,272

3 10 - 14 159,429 151,325 310,754

4 15 - 19 146,502 142,331 288,833

5 20 - 24 143,809 143,289 287,098

6 25 - 29 150,504 152,068 302,572

7 30 - 34 151,833 143,654 295,487

8 35 - 39 134,729 127,030 261,759

9 40 - 44 114,131 106,159 220,290

10 45 - 49 94,944 88,311 183,255

11 50 - 54 76,524 71,551 148,075

12 55 - 59 58,268 50,404 108,672

13 60 - 64 37,137 33,515 70,652

14 65 - 69 23,902 26,746 50,648

15 70 - 74 16,150 18,070 34,220

16 75+ 16,048 20,843 36,891

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

3,260,511JUMLAH 1,664,091 1,596,420

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 159: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

JUMLAHMELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 KERINCI 94,378 91,538 96.99 99,032 91,569 92.46 193,410 183,107 94.67

2 MERANGIN 139,341 135,930 97.55 129,779 121,307 93.47 269,120 257,237 95.58

3 SAROLANGUN 99,316 97,783 98.46 97,388 90,419 92.84 196,704 188,202 95.68

4 BATANGHARI 101,326 99,856 98.55 93,415 84,401 90.35 194,741 184,257 94.62

5 MUARO JAMBI 145,380 143,686 98.83 133,724 127,365 95.24 279,104 271,051 97.11

6 TANJAB TIMUR 86,836 79,629 91.70 82,387 69,660 84.55 169,223 149,289 88.22

7 TANJAB BARAT 117,931 115,448 97.89 105,187 100,042 95.11 223,118 215,490 96.58

8 TEBO 122,430 119,543 97.64 118,038 113,314 96.00 240,468 232,857 96.83

9 BUNGO 124,332 122,152 98.25 118,984 113,248 95.18 243,316 235,400 96.75

10 KOTA JAMBI 216,755 215,200 99.28 219,125 215,054 98.14 435,880 430,254 98.71 11 KOTA SUNGAI PENUH 31,657 30,959 97.80 35,897 34,267 95.46 67,554 65,226 96.55

1,279,682 1,251,724 97.82 1,232,956 1,160,646 94.14 2,512,638 2,412,370 96.01

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH PROVINSI

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi Tahun 2011

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUANNO

Page 160: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/ KOTA

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/ MA

AKADEMI/

DIPLOMA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/ MA

AKADEMI/

DIPLOMA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KERINCI 2,127 23,025 22,413 18,064 22,738 1,114 4,897 94,378 5,706 26,704 25,674 16,417 17,958 2,743 3,830 99,032 7,833 49,729 48,087 34,481 40,696 3,857 8,727 193,410

2 MERANGIN 2,232 29,728 54,085 26,579 22,365 1,526 2,826 139,341 7,016 32,637 48,782 20,746 15,454 2,239 2,905 129,779 9,248 62,365 102,867 47,325 37,819 3,765 5,731 269,120

3 SAROLANGUN 1,615 22,856 36,649 19,630 15,649 1,035 1,882 99,316 6,146 26,090 33,219 14,880 13,897 1,334 1,822 97,388 7,761 48,946 69,868 34,510 29,546 2,369 3,704 196,704

4 BATANGHARI 1,425 20,220 30,440 21,723 22,045 1,956 3,517 101,326 7,649 20,607 27,689 18,690 13,370 2,380 3,031 93,416 9,074 40,827 58,129 40,413 35,415 4,336 6,548 194,742

5 MUARO JAMBI 1,182 27,715 49,685 34,466 28,107 1,915 2,310 145,380 7,487 30,829 46,421 27,107 18,019 1,534 2,326 133,723 8,669 58,544 96,106 61,573 46,126 3,449 4,636 279,103

6 TANJAB TIMUR 7,393 25,934 26,199 14,775 9,967 1,395 1,173 86,836 12,925 21,190 25,711 12,421 7,827 1,335 978 82,387 20,318 47,124 51,910 27,196 17,794 2,730 2,151 169,223

7 TANJAB BARAT 1,625 33,845 37,888 20,541 21,119 1,028 1,885 117,931 5,287 29,792 34,695 16,123 16,217 1,668 1,405 105,187 6,912 63,637 72,583 36,664 37,336 2,696 3,290 223,118

8 TEBO 2,102 28,223 42,555 25,946 19,830 1,679 2,095 122,430 4,449 31,793 41,375 20,978 15,299 2,227 1,917 118,038 6,551 60,016 83,930 46,924 35,129 3,906 4,012 240,468

9 BUNGO 1,724 23,287 41,099 26,054 26,290 1,779 4,099 124,332 4,785 25,795 39,540 22,802 18,057 3,871 4,134 118,984 6,509 49,082 80,639 48,856 44,347 5,650 8,233 243,316

10 KOTA JAMBI 1,478 25,558 35,725 45,812 81,643 5,804 20,735 216,755 3,833 28,667 42,607 42,573 74,671 10,942 15,833 219,126 5,311 54,225 78,332 88,385 156,314 16,746 36,568 435,881

11 KOTA SUNGAI PENUH 370 5,645 6,719 5,209 10,583 1,081 2,050 31,657 970 7,234 8,404 5,764 10,044 1,085 2,395 35,896 1,340 12,879 15,123 10,973 20,627 2,166 4,445 67,553

JUMLAH PROVINSI 23,273 266,036 383,457 258,799 280,336 20,312 47,469 1,279,682 66,253 281,338 374,117 218,501 220,813 31,358 40,576 1,232,956 89,526 547,374 757,574 477,300 501,149 51,670 88,045 2,512,638

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

NO KABUPATEN/KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2011

Page 161: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 12 2,364 2,334 9 2,343 4,686 21 4,707 1771

2 MERANGIN 20 4,478 47 4,525 4,442 26 4,468 8,920 73 8,993 15

3 SAROLANGUN 13 3,239 23 3,262 3,214 7 3,221 6,453 30 6,483 1786

4 BATANGHARI 17 2,616 33 2,649 2,595 16 2,611 5,211 49 5,260

5 MUARO JAMBI 18 4,152 34 4,186 4,119 25 4,144 8,271 59 8,330

6 TANJAB TIMUR 17 1,857 19 1,876 1,843 14 1,857 3,700 33 3,733

7 TANJAB BARAT 16 3,370 16 3,386 3,344 8 3,352 6,714 24 6,738

8 TEBO 15 3,257 18 3,275 3,232 19 3,251 6,489 37 6,526

9 BUNGO 18 4,091 16 4,107 4,058 7 4,065 8,149 23 8,172

10 KOTA JAMBI 20 6,447 6 6,453 6,396 2 6,398 12,843 8 12,851

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 3 888 873 1 874 1,758 4 1,762

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 227 36,971 36,450 134 36,584 73,194 361 73,555

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.1 3.7 4.9

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

Page 162: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 163: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 22 2 24 32 6 38 54 8 62

2 MERANGIN 20 74 4 78 30 - 30 104 4 108

3 SAROLANGUN 13 19 1 20 4 1 5 23 2 25

4 BATANGHARI 17 23 2 25 9 4 13 32 6 38

5 MUARO JAMBI 18 25 2 27 16 1 17 41 3 44

6 TANJAB TIMUR 17 9 3 12 6 5 11 15 8 23

7 TANJAB BARAT 16 14 - 14 7 1 8 21 1 22

8 TEBO 15 35 1 36 29 1 30 64 2 66

9 BUNGO 18 18 1 19 17 1 18 35 2 37

10 KOTA JAMBI 20 9 4 13 12 7 19 21 11 32

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 9 1 10 12 1 13 21 2 23

JUMLAH PROVINSI 178 257 21 278 174 28 202 431 49 480

7 1 8 5 1 6 5.89 0.67 6.56

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKI

Page 164: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 165: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN/ KOTA

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20

Thn

20-34

Thn

≥35

Thn

JUML

AH

< 20

Thn

20-34

Thn

≥35

Thn

JUML

AH

< 20

Thn

20-34

Thn

≥35

Thn

JUML

AH

< 20

Thn

20-34

Thn

≥35

ThnJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 KERINCI 18 4,560 - - - 3 - - - - - - - 7 - - - 10

2 MERANGIN 20 7,636 - - - 4 - - - 7 - - - 5 - - - 16

3 SAROLANGUN 13 6,350 - - - - - - - 5 - - - 2 - - - 7

4 BATANGHARI 17 5,097 - - - 1 - - - 1 - - - 2 - - - 4

5 MUARO JAMBI 18 7,941 - - - 1 - - - 4 - - - 2 - - - 7

6 TANJAB TIMUR 17 3,553 - - - 5 - - - 4 - - - 1 - - - 10

7 TANJAB BARAT 16 6,690 - - - 1 - - - 4 - - - - - - - 5

8 TEBO 15 6,367 - - - - - - - 6 - - - - - - - 6

9 BUNGO 18 7,701 - - - 2 - - - 1 - - - - - - - 3

10 KOTA JAMBI 20 12,269 - - - 4 - - - 4 - - - - - - - 8

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,771 - - - - - - - - - - - 1 - - - 1

178 69,935 - - - 21 - - - 36 - - - 20 - - - 77

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 110.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

PUSKESMAS

JUMLAH

LAHIR

HIDUP

KEMATIAN IBU HAMIL

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH PROVINSI

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NO KABUPATEN/KOTA

Page 166: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 9

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 JUMLAH KASUS AFP RATE 1 2 3 4 5 6

1 KERINCI 18 62,799 - 0.002 MERANGIN 20 108,964 3 3.003 SAROLANGUN 13 84,696 3 3.004 BATANGHARI 17 77,150 3 3.005 MUARO JAMBI 18 110,513 4 4.006 TANJAB TIMUR 17 60,286 4 8.007 TANJAB BARAT 16 92,060 1 1.008 TEBO 15 97,309 1 1.009 BUNGO 18 101,604 10 10.0010 KOTA JAMBI 20 152,414 4 2.6711 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,264 2 8.00

JUMLAH PROVINSI 178 972,059 35 3.70AFP RATE (NON POLIO) 3.60

Sumber: - Laporan Bidang P2PL - Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 972.059

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/ KOTAPROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 167: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 168: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 169: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 10

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 80 70 150 0 0 0 80 70 150 68.4 59.5 63.9 2

2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 232 137 369 0 0 0 232 137 369 128.9 80.0 105.1 9

3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 206 126 332 0 0 0 206 126 332 153.6 97.8 126.3 2

4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 172 118 290 0 0 0 172 97 290 133.3 78.6 114.8 11

5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 251 143 394 0 0 0 251 143 394 131.1 80.0 106.4 6

6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 145 97 242 0 0 0 145 97 242 133.9 94.0 114.4 2

7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 184 114 298 0 0 0 184 114 298 120.0 80.1 100.8 4

8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 177 117 294 0 0 0 177 117 294 108.8 76.7 93.2 8

9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 257 183 440 0 0 0 257 183 440 155.0 115.6 135.8 6

10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 529 292 821 0 0 0 529 292 821 188.8 105.4 147.3 11

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 50 33 83 0 0 0 50 33 83 118.5 76.6 97.3 2

JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 2,283 1,430 3,713 0 0 0 2,283 1,409 3,713 137.2 88.3 113.9 0 0 63

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 137.2 89.6 113.9 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 1.9

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSCatatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 3,260,511

JUMLAH PENDUDUKKABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMASKASUS BARU KASUS LAMA

KASUS BARU +

KASUS LAMA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

JUMLAH KASUS TB PARU PREVALENSI

(PER 100.000

PENDUDUK)

JUMLAH

KEMATIAN AKIBAT

TB PARUNO

Page 170: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 - - 376 - - - 80 70 150 - - 40.00

2 MERANGIN 20 - - 515 - - 2,714 218 125 343 - - 68.00

3 SAROLANGUN 13 - - 414 - - - 198 116 314 - - 76.00

4 BATANGHARI 17 - - 403 - - - 162 108 270 - - 68.00

5 MUARO JAMBI 18 - - 561 - - - 232 128 360 - - 65.00

6 TANJAB TIMUR 17 - - 331 - - - 139 96 235 - - 72.00

7 TANJAB BARAT 16 - - 467 - - - 178 110 288 - - 62.00

8 TEBO 15 - - 486 - - - 169 111 280 - - 58.00

9 BUNGO 18 - - 526 - - - 244 169 403 - - 77.00

10 KOTA JAMBI 20 - - 894 - - - 456 249 705 - - 79.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 135 - - - 46 30 76 - - 57.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 5,108 0 0 2,714 2,122 1,312 3,424 - - 67.03

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KLINIS

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

TB PARU

ANGKA PENEMUAN KASUS

(CDR)BTA (+)NO KABUPTEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN

KASUS BARU

Page 171: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 0 0 178 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 168 94.38 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 1.69 #DIV/0! #DIV/0! 96.07

2 MERANGIN 20 0 0 257 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 196 76.26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 28 10.89 #DIV/0! #DIV/0! 87.16

3 SAROLANGUN 13 0 0 303 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 281 92.74 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 4.29 #DIV/0! #DIV/0! 97.03

4 BATANGHARI 17 0 0 243 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 191 78.60 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 8.23 #DIV/0! #DIV/0! 89,47

5 MUARO JAMBI 18 0 0 383 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 353 92.17 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 4.18 #DIV/0! #DIV/0! 96.34

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 180 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 159 88.33 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 7.78 #DIV/0! #DIV/0! 96.11

7 TANJAB BARAT 16 0 0 359 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 330 91.92 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 6.41 #DIV/0! #DIV/0! 98.33

8 TEBO 15 0 0 232 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 213 91.81 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 1.29 #DIV/0! #DIV/0! 93.10

9 BUNGO 18 0 0 384 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 343 89.32 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 89.32

10 KOTA JAMBI 20 0 0 567 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 519 91.53 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 1.94 #DIV/0! #DIV/0! 93.47

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 70 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 60 85.71 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 4.29 #DIV/0! #DIV/0! 90.00

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 3,156 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2,813 89.13 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 134 4.25 #DIV/0! #DIV/0! 93.38

Sumber: - Laporan Bidang P2PL, 2012

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TB PARU

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

KESEMBUHAN

L L + P

PENGOBATAN LENGKAP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS PL

Page 172: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 13

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 - - 32,441 - - 2,295 - - - 0.0 66 2.9

2 MERANGIN 20 - - 34,485 - - 3,236 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,568 48.5

3 SAROLANGUN 13 - - 25,873 - - 2,447 - - - 0.0 264 10.8

4 BATANGHARI 17 - - 25,006 - - 2,410 - - - 0.0 719 29.8

5 MUARO JAMBI 18 - - 31,072 - - 3,407 - - - 0.0 742 21.8

6 TANJAB TIMUR 17 - - 19,067 - - 2,045 - - - 0.0 3 0.1

7 TANJAB BARAT 16 - - 23,402 - - 2,771 - - - 0.0 78 2.8

8 TEBO 15 - - 28,315 - - 2,967 - - - 0.0 252 8.5

9 BUNGO 18 - - 31,077 - - 3,011 - - - 0.0 730 24.2

10 KOTA JAMBI 20 - - 44,722 - - 5,287 - - - 0.0 1,497 28.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 8,297 - - 822 - - - 0.0 53 6.4

JUMLAH PROVINSI 178 - - 303,757 - - 30,698 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,972 19.5

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 173: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 0 3 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1

2 MERANGIN 20 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0

3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BATANGHARI 17 2 1 3 0 2 2 0 0 0 0 1 1

5 MUARO JAMBI 18 3 6 9 1 0 1 0 0 0 0 0 0

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 0 1

7 TANJAB BARAT 16 8 12 20 2 3 5 59 90 149 2 2 4

8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 BUNGO 18 2 5 7 2 0 2 55 91 146 0 0 0

10 KOTA JAMBI 20 51 34 85 30 12 42 88 955 1,043 17 3 20

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 66 62 128 40 17 57 202 1,136 1,338 21 6 27

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

INFEKSI MENULAR

SEKSUAL LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN

AKIBAT AIDS

Page 174: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

0

1 Unit Donor Darah PMI Kota Jambi 12,466 487 12,953 12,208 97.93 463 95.07 12,671 97.82 46 0.38 0 0.00 46 0.36

JUMLAH 12,466 487 12,953 12,208 97.93 463 95.07 12,671 97.82 46 0.38 0 - 46 0.36

Sumber: - PMI Kota Jambi

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

POSITIF HIV

L + P L P L + P

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH PENDONOR

Page 175: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 16

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 48,094 48,355 96,449 0 0 0 0 3,954 4.10

2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 73,953 70,350 144,303 0 0 0 0 12,498 8.66

3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 55,135 52,927 108,062 0 0 0 0 8,828 8.17

4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 53,035 50,744 103,779 0 0 0 0 9,135 8.80

5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 78,688 73,480 152,168 0 0 0 0 8,540 5.61

6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 44,512 42,424 86,936 0 0 0 0 3,656 4.21

7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 63,041 58,487 121,529 0 0 0 0 6,768 5.57

8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 66,871 62,730 129,600 0 0 0 0 9,678 7.47

9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 68,147 65,036 133,183 0 0 0 0 7,013 5.27

10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 115,130 113,886 229,015 0 0 0 0 11,520 5.03

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 17,335 17,711 35,046 0 0 0 0 2,598 7.41

JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 683,941 656,129 1,340,070 0 0.0 0 0.0 84,188 6.28

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN KASUSDIARE DITANGANI

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

P L + PLNO

Page 176: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 17

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 MERANGIN 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2

3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3 2 1 3

4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 2 5 4 2 6 4 2 6

5 MUARO JAMBI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 7 0 7 7 0 7

6 TANJAB TIMUR 17 1 0 1 4 6 10 5 6 11 2 0 2 0 24 24 2 24 26 7 30 37

7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 2 8 7 2 9 7 2 9

8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3

9 BUNGO 18 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 2 3 5 2 3 5 3 4 7

10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 5 7 2 5 7 2 6 8

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

JUMLAH PROVINSI 178 1 0 1 5 8 13 6 8 14 4 0 4 23 42 65 27 42 69 33 50 83

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1.98 3.13 2.55

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah

JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

Page 177: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 18

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

2 MERANGIN 20 - - 2 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1 0.00 1 0.00 2 0.00

3 SAROLANGUN 13 - - 5 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00

4 BATANGHARI 17 - - 6 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 16.67 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

5 MUARO JAMBI 18 - - 7 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 3 #DIV/0! - #DIV/0! 3 42.86

6 TANJAB TIMUR 17 - - 37 3 #DIV/0! - #DIV/0! 3 8.11 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

7 TANJAB BARAT 16 - - 9 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 11.11 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 11.11

8 TEBO 15 - - 3 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

9 BUNGO 18 - - 7 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3 0.00 3 42.86

10 KOTA JAMBI 20 - - 8 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 85 4 #DIV/0! 1 #DIV/0! 5 5.88 4 #DIV/0! 5 #DIV/0! 9 10.59

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

LNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+P P L+P

CACAT TINGKAT 2

KASUS BARU

Page 178: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 19

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 - - - - - - - - -

2 MERANGIN 20 - - - - - 2 - - 2

3 SAROLANGUN 13 - - - - - 8 - - 8

4 BATANGHARI 17 - - 1 - - 7 - - 8

5 MUARO JAMBI 18 - - - - - 9 - - 9

6 TANJAB TIMUR 17 - - 15 - - 60 - - 75

7 TANJAB BARAT 16 - - - - - 11 - - 11

8 TEBO 15 - - - - - 4 - - 4

9 BUNGO 18 - - 2 - - 7 - - 9

10 KOTA JAMBI 20 - - - - - 9 - - 9

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - - - - 3 - - 3

JUMLAH PROVINSI 178 - - 18 - - 120 - - 138

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.42

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

Page 179: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 20

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

2011 2009

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 0 0 0 - #DIV/0! 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 2 #DIV/0!

2 MERANGIN 20 0 0 2 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - - #DIV/0!

3 SAROLANGUN 13 0 0 1 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 1 #DIV/0!

4 BATANGHARI 17 0 0 1 - - 0 0 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 6 #DIV/0!

5 MUARO JAMBI 18 0 0 2 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 5 #DIV/0!

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 6 - 0.0 0 - 6 100.0 - - - - #DIV/0! - - 7 #DIV/0!

7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 - - 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 10 #DIV/0!

8 TEBO 15 0 0 0 - - 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 7 #DIV/0!

9 BUNGO 18 0 0 3 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - - #DIV/0!

10 KOTA JAMBI 20 0 0 2 - - 0 - 1 50.0 - - - - #DIV/0! - - 4 #DIV/0!

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 - #DIV/0! 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 4 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 178 - - 17 - 0.0 - 0.0 7 41.18 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

L + P

RFT MB

L P

PENDERITA PB PENDERITA MBNO KABUPATEN/KOTA

JUMLA

H

PUSKE

SMAS

RFT PB

L + PL P

Page 180: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 21

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 MERANGIN 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 MUARO JAMBI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 BUNGO 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0.00 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

PERTUSISNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

DIFTERI

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

Page 181: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 22

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 MERANGIN 20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

3 SAROLANGUN 13 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

4 BATANGHARI 17 0 0 21 0 0 0 0 0 0 0

5 MUARO JAMBI 18 0 0 99 0 0 0 0 0 0 0

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0

7 TANJAB BARAT 16 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0

8 TEBO 15 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0

9 BUNGO 18 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0

10 KOTA JAMBI 20 0 0 202 0 0 0 0 0 0 0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 390 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

Page 182: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 23

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0

2 MERANGIN 20 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 SAROLANGUN 13 15 13 28 0 0 1 0.0 0.0 3.6

4 BATANGHARI 17 74 61 135 0 0 1 0.0 0.0 0.7

5 MUARO JAMBI 18 32 28 60 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 TANJAB TIMUR 17 36 32 68 0 0 0 0.0 0.0 0.0

7 TANJAB BARAT 16 24 22 46 0 0 1 0.0 0.0 2.2

8 TEBO 15 25 14 39 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 BUNGO 18 66 70 136 0 0 3 0.0 0.0 2.2

10 KOTA JAMBI 20 221 229 450 0 0 16 0.0 0.0 3.6

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 21 8 29 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 516 478 994 0 0 22 0.0 0.0 2.2

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 31.0 29.9 30.5

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

KABUPATEN/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSJUMLAH PUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 183: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 24

MALARIA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 0 0 36 10 25 35 0 0 0 0 0 0.00

2 MERANGIN 20 0 0 373 1,045 649 1,694 0 0 0 0 0 0.00

3 SAROLANGUN 13 0 0 3,783 281 163 444 0 0 0 0 0 0.00

4 BATANGHARI 17 0 0 0 413 260 673 0 0 0 0 0 0.00

5 MUARO JAMBI 18 0 0 30 399 268 667 0 0 0 0 0 0.00

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 318 40 11 51 0 0 0 0 0 0.00

7 TANJAB BARAT 16 0 0 1,148 175 165 340 0 0 2 0 0 0.13

8 TEBO 15 0 0 2,848 1,099 747 1,846 0 0 1 0 0 0.02

9 BUNGO 18 0 0 1,630 101 34 135 0 0 0 0 0 0.00

10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 148 120 268 0 0 14 0 0 5.22

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 10,167 3,713 2,442 6,155 0 0 17 0.0 0.0 0.10

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 1.5 1.89

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

TANPA PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMASCFRMENINGGAL

PROVINSI JAMBI

Page 184: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 25

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0

2 MERANGIN 20 0 0 0 7 4 11

3 SAROLANGUN 13 0 0 0 2 1 3

4 BATANGHARI 17 22 10 32 54 24 78

5 MUARO JAMBI 18 8 1 9 105 46 151

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 44 13 57

7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 11 7 18

8 TEBO 15 1 0 1 1 0 1

9 BUNGO 18 0 0 0 4 2 6

10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 4 5 9

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 31 11 42 232 102 334

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 14 6 10

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 185: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 26

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 2,354 100.1 2,181 93.4 4,535 96.8 64 1.4 29 0.6 93 2.1

2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 4,129 92.2 3,507 79.0 7,636 85.6 98 1.1 50 0.6 148 1.9

3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,596 111.0 2,754 85.7 6,350 98.4 69 1.1 35 0.5 104 1.6

4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,618 100.1 2,479 95.5 5,097 97.8 69 1.3 37 0.7 106 2.1

5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,071 98.0 3,850 93.5 7,921 95.8 51 0.6 32 0.4 83 1.0

6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,913 103.0 1,640 89.0 3,553 96.0 27 0.7 14 0.4 41 1.2

7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,474 103.1 3,216 96.2 6,690 99.6 48 0.7 28 0.4 76 1.1

8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,221 98.9 3,100 95.9 6,321 97.4 58 0.9 34 0.5 92 1.5

9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,720 90.9 3,904 96.2 7,624 93.6 40 0.5 27 0.3 67 0.9

10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 5,818 90.2 5,731 89.6 11,549 89.9 24 0.2 16 0.1 40 0.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 873 98.6 885 101.4 1,758 100.0 11 0.6 4 0.2 15 0.9

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 35,787 97.4 33,247 91.2 69,034 94.3 559 0.8 306 0.4 865 1.3

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

P LL + P L + P

Page 186: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 27

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 KERINCI 18 0 0 19,426 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,449 89.82 0 0.00 0 0.00 1,912 9.84 4 0.02 3 0.02 7 0.04

2 MERANGIN 20 0 0 20,633 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 19,815 96.04 0 0.00 0 0.00 469 2.27 6 0.03 8 0.04 14 0.07

3 SAROLANGUN 13 0 0 25,191 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24,776 98.35 0 0.00 0 0.00 258 1.02 21 0.08 13 0.05 34 0.13

4 BATANGHARI 17 0 0 17,147 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,780 103.69 0 0.00 0 0.00 121 0.71 8 0.05 10 0.06 18 0.10

5 MUARO JAMBI 18 0 0 24,278 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24,115 99.33 0 0.00 0 0.00 239 0.98 7 0.03 4 0.02 11 0.05

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 15,538 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15,147 97.48 0 0.00 0 0.00 204 1.31 1 0.01 6 0.04 7 0.05

7 TANJAB BARAT 16 0 0 17,755 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,633 99.31 0 0.00 0 0.00 67 0.38 1 0.01 0 0.00 1 0.01

8 TEBO 15 0 0 19,995 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15,765 78.84 0 0.00 0 0.00 124 0.62 4 0.02 5 0.03 9 0.05

9 BUNGO 18 0 0 21,641 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 20,017 92.50 0 0.00 0 0.00 373 1.72 1 0.00 3 0.01 4 0.02

10 KOTA JAMBI 20 0 0 27,601 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 12 0.04 19 0.07 31 0.11

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 6,690 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6,545 97.83 0 0.00 0 0.00 93 1.39 2 0.03 4 0.06 6 0.09

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 215,895 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 179,042 82.93 0 0.00 0 0.00 3,860 1.79 67 0.03 75 0.03 142 0.07

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

L+P

NO

L

BALITA

KABUPATEN/KOTA GIZI BURUKJUMLAH

PUSKES

MAS L+P L+PP

GIZI KURANG

PL

GIZI LEBIH

P

GIZI BAIK

L

BALITA DITIMBANG

P L+PL

Page 187: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 28

MENURUT KABUPATEN/ KOTA

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 KERINCI 18 5,341 5,089 95.3 4,885 91.5 5,098 4,554 89.3 5,098 4,573 89.7

2 MERANGIN 20 9,775 8,810 90.1 8,247 84.4 9,317 7,556 81.1 9,317 7,570 81.2

3 SAROLANGUN 13 7,115 6,957 97.8 6,682 93.9 6,792 6,401 94.2 6,792 6,471 95.3

4 BATANGHARI 17 5,621 5,554 98.8 5,309 94.4 5,367 5,110 95.2 5,367 5,122 95.4

5 MUARO JAMBI 18 9,096 8,826 97.0 8,826 97.0 8,685 7,857 90.5 8,685 7,994 92.0

6 TANJAB TIMUR 17 4,070 4,103 100.8 3,612 88.7 3,885 3,417 88.0 3,885 3,553 91.5

7 TANJAB BARAT 16 7,385 7,278 98.6 7,189 97.3 7,050 6,659 94.5 7,050 6,710 95.2

8 TEBO 15 7,268 6,897 94.9 6,160 84.8 6,696 6,104 91.2 6,696 6,265 93.6

9 BUNGO 18 8,962 8,947 99.8 8,488 94.7 8,553 7,712 90.2 8,553 7,710 90.1

10 KOTA JAMBI 20 14,250 14,005 98.3 13,266 93.1 13,603 12,277 90.3 13,603 12,277 90.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 1,922 96.7 1,864 93.8 1,897 1,772 93.4 1,897 1,771 93.4

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 78,388 96.9 74,528 92.2 76,943 69,419 90.2 76,943 70,016 91.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALINJUMLAH

PUSKESMASNO KABUPATEN/KOTA

IBU HAMIL

PROVINSI JAMBI

Page 188: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 29

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KERINCI 18 5,341 3,432 64.3 3,082 57.7 0 0.0 0 0.00 0 0.0 3,082 57.7

2 MERANGIN 20 9,775 7,290 74.6 6,940 71.0 363 3.7 764 7.82 520 5.3 8,587 87.8

3 SAROLANGUN 13 7,115 5,784 81.3 5,461 76.8 255 3.6 0 0.00 0 0.0 8,716 122.5

4 BATANGHARI 17 5,621 3,970 70.6 3,579 63.7 385 6.8 41 0.73 58 1.0 4,063 72.3

5 MUARO JAMBI 18 9,096 2,664 29.3 2,664 29.3 1,425 15.7 986 10.84 949 10.4 6,024 66.2

6 TANJAB TIMUR 17 4,070 2,999 73.7 2,726 67.0 116 2.9 96 2.36 14 0.3 2,952 72.5

7 TANJAB BARAT 16 7,385 5,561 75.3 4,784 64.8 351 4.8 666 9.02 0 0.0 5,801 78.6

8 TEBO 15 7,268 5,633 77.5 5,566 76.6 1,261 17.4 414 5.70 160 2.2 7,401 101.8

9 BUNGO 18 8,962 7,593 84.7 6,941 77.4 563 6.3 0 0.00 0 0.0 7,504 83.7

10 KOTA JAMBI 20 14,250 6,352 44.6 5,482 38.5 3,942 27.7 3,078 21.60 2,215 15.5 14,717 103.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 685 34.5 694 34.9 164 8.2 29 1.46 0 0.0 887 44.6

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 51,963 64.3 47,919 59.3 8,825 10.9 6,074 7.51 3,916 4.8 69,734 86.2

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 189: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 30

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 5,341 5,085 95.21 4,757 89.07

2 MERANGIN 20 9,775 8,639 88.38 8,051 82.36

3 SAROLANGUN 13 7,115 6,870 96.56 6,607 92.86

4 BATANGHARI 17 5,621 4,976 88.53 5,088 90.52

5 MUARO JAMBI 18 9,096 8,826 97.03 8,466 93.07

6 TANJAB TIMUR 17 4,070 4,058 99.71 3,589 88.18

7 TANJAB BARAT 16 7,385 6,888 93.27 6,587 89.19

8 TEBO 15 7,268 6,753 92.91 5,989 82.40

9 BUNGO 18 8,962 8,790 98.08 8,385 93.56

10 KOTA JAMBI 20 14,250 14,005 98.28 13,268 93.11

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 1,922 96.68 1,852 93.16

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 76,812 94.98 72,639 89.82

Sumber: - Laporan Bidang PKM Tahun 2012

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

KABUPATN/KOTAJUMLAH

IBU HAMILNO

JUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 190: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 31

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 KERINCI 18 5,341 1,068 442 41.4 2,352 2,334 4,678 353 350 844 - 0.0 - 0.0 306 36.3

2 MERANGIN 20 9,775 1,955 1,204 61.6 4,478 4,442 7,385 672 666 1,206 354 53 394 59.1 748 62.0

3 SAROLANGUN 13 7,115 1,423 1,069 75.1 3,239 3,214 7,225 486 482 947 486 100 297 61.6 783 82.7

4 BATANGHARI 17 5,621 1,124 1,095 97.4 2,616 2,595 4,972 392 389 765 252 64 228 58.6 480 62.7

5 MUARO JAMBI 18 9,096 1,819 1,512 83.1 4,152 4,119 7,240 623 618 1,094 - 0.0 - 0.0 276 25.2

6 TANJAB TIMUR 17 4,070 814 445 54.7 1,857 1,843 3,768 279 276 551 89 32 85 30.7 276 50.1

7 TANJAB BARAT 16 7,385 1,477 1,022 69.2 3,370 3,344 6,658 506 502 984 - 0.0 - 0.0 789 80.2

8 TEBO 15 7,268 1,454 651 44.8 - - 6,308 - - 986 - 0.0 - 0.0

9 BUNGO 18 8,962 1,792 626 34.9 4,091 4,058 7,224 614 609 1,157 163 27 146 24.0 309 26.7

10 KOTA JAMBI 20 14,250 2,850 2,185 76.7 6,447 6,396 11,889 967 959 1,926 342 35 321 33.5 663 34.4

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 398 65 16.3 885 873 1,588 133 131 249 - 0.0 - 0.0 78 31.3

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 15,718 10,316 65.6 33,487 33,218 68,935 5,023 4,983 10,469 1,686 0.0 1,471 0.0 3,157 30.2

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

L + PL P

BUMIL

RISTI/KOMPLIKA

SI DITANGANI

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

NOJUMLAH

PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

JUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/

KOMPLIKASI

PERKIRAAN NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

Page 191: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 32

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 - - 2,374 - 0.0 - 0.0 2,094 88.2 - - 27,795 - 0 - 0 22,322 80.31 4,978 2,962 59.50

2 MERANGIN 20 - - 4,554 - 0.0 - 0.0 3,672 80.6 - - 33,757 - 0 - 0 24,632 72.97 9,430 7,493 79.46

3 SAROLANGUN 13 - - 3,535 - 0.0 - 0.0 2,908 82.3 - - 19,404 - 0 - 0 17,837 91.92 6,463 6,463 100.00

4 BATANGHARI 17 - - 2,600 - 0.0 - 0.0 2,600 100.0 - - 19,768 - 0 - 0 19,075 96.49 5,117 4,571 89.33

5 MUARO JAMBI 18 - - 4,124 - 0.0 - 0.0 3,796 92.0 - - 27,625 - 0 - 0 25,415 92.00 7,995 7,995 100.00

6 TANJAB TIMUR 17 - - 1,662 - 0.0 - 0.0 1,506 90.6 - - 16,822 - 0 - 0 13,227 78.63 3,611 3,532 97.81

7 TANJAB BARAT 16 - - 3,406 - 0.0 - 0.0 3,156 92.7 - - 19,013 - 0 - 0 14,915 78.45 6,408 6,222 97.10

8 TEBO 15 - - 3,644 - 0.0 - 0.0 3,145 86.3 - - 25,124 - 0 - 0 16,177 64.39 5,061 4,599 90.87

9 BUNGO 18 - - 3,835 - 0.0 - 0.0 3,750 97.8 - - 23,717 - 0 - 0 22,973 96.86 7,755 7,723 99.59

10 KOTA JAMBI 20 - - 6,407 - 0.0 - 0.0 6,244 97.5 20,266 20,175 40,979 - 0 - 0 38,289 93.44 12,280 12,191 99.28

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,059 - 0.0 - 0.0 926 87.4 - - 7,229 - 0 - 0 5,796 80.18 1,772 1,772 100.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 37,200 - 0.0 - 0.0 33,797 90.9 20,266 20,175 261,233 - 0 - 0 220,658 84.47 70,870 65,523 92.46

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS JUMLAHL + PJUMLAH

MENDAPAT VIT A 2X

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L P

Page 192: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 33

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL %KON

DOM %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 12,418 22.6 37 0.1 432 0.8 7,486 13.6 20,373 37.1 14,800 26.9 19,766 36.0 0.0 0 0.0 0 0.0 34,566 62.9 54,939 100.0

2 MERANGIN 20 2,046 2.7 128 0.2 409 0.5 15,678 20.5 18,261 23.9 31,445 41.1 26,850 35.1 0.0 0 0.0 0 0.0 58,295 76.1 76,556 100.0

3 SAROLANGUN 13 906 2.2 43 0.1 182 0.5 8,392 20.8 9,523 23.6 17,481 43.3 13,359 33.1 0.0 0 0.0 0 0.0 30,840 76.4 40,363 100.0

4 BATANGHARI 17 1,360 3.2 57 0.1 359 0.8 7,278 17.1 9,054 21.2 17,417 40.8 16,169 37.9 0.0 0 0.0 0 0.0 33,586 78.8 42,640 100.0

5 MUARO JAMBI 18 1,160 2.0 117 0.2 335 0.6 5,663 10.0 7,275 12.8 27,077 47.7 22,390 39.5 0.0 0 0.0 0 0.0 49,467 87.2 56,742 100.0

6 TANJAB TIMUR 17 2,993 10.0 101 0.3 182 0.6 5,384 18.0 8,660 28.9 21,294 71.1 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 21,294 71.1 29,954 100.0

7 TANJAB BARAT 16 1,321 6.3 238 1.1 172 0.8 4,472 21.2 6,203 29.4 14,876 70.6 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 14,876 70.6 21,079 100.0

8 TEBO 15 2,580 7.5 128 0.4 422 1.2 9,039 26.4 12,169 35.6 22,010 64.4 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 22,010 64.4 34,179 100.0

9 BUNGO 18 2,198 6.1 231 0.6 377 1.0 12,674 35.1 15,480 42.8 20,661 57.2 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 20,661 57.2 36,141 100.0

10 KOTA JAMBI 20 5,543 12.3 120 0.3 1,130 2.5 3,713 8.3 10,506 23.4 34,487 76.6 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 34,487 76.6 44,993 100.0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 3,626 32.2 10 0.1 598 5.3 2,373 21.1 6,607 58.7 4,641 41.3 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 4,641 41.3 11,248 100.0

JUMLAH PROVINSI 178 36,151 8.1 1,210 0.3 4,598 1.0 82,152 18.3 124,111 27.7 226,189 50.4 98,534 22.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 324,723 72.3 448,834 100.0

Sumber: - BKKBN Provinsi Jambi Tahun 2012

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/ KOTA

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON

MKJP

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

NON MKJP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 193: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 34

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 1,127 10.2 6 0.1 18 0.2 928 8.4 2,079 18.7 4,485 40.4 4,386 39.5 151 1.4 0 0.0 0 0.0 9,022 81.3 11,101 100.0

2 MERANGIN 20 455 2.5 18 0.1 58 0.3 748 4.2 1,279 7.2 10,184 56.9 5,912 33.1 513 2.9 0 0.0 0 0.0 16,609 92.8 17,888 100.0

3 SAROLANGUN 13 202 1.6 5 0.0 9 0.1 1,347 10.8 1,563 12.5 6,766 54.1 3,737 29.9 444 3.5 0 0.0 0 0.0 10,947 87.5 12,510 100.0

4 BATANGHARI 17 218 2.1 1 0.0 149 1.4 942 9.1 1,310 12.6 5,283 50.8 3,314 31.9 485 4.7 0 0.0 0 0.0 9,082 87.4 10,392 100.0

5 MUARO JAMBI 18 374 2.7 2 0.0 23 0.2 1,102 8.0 1,501 10.8 6,982 50.4 4,699 34.0 658 4.8 0 0.0 0 0.0 12,339 89.2 13,840 100.0

6 TANJAB TIMUR 17 324 2.7 16 0.1 0 0.0 1,105 9.3 1,445 12.2 4,422 37.3 5,667 47.8 333 2.8 0 0.0 0 0.0 10,422 87.8 11,867 100.0

7 TANJAB BARAT 16 532 3.9 48 0.3 10 0.1 1,070 7.8 1,660 12.1 5,389 39.2 6,018 43.7 698 5.1 0 0.0 0 0.0 12,105 87.9 13,765 100.0

8 TEBO 15 215 1.2 10 0.1 72 0.4 1,150 6.7 1,447 8.4 9,000 52.2 6,022 34.9 780 4.5 0 0.0 0 0.0 15,802 91.6 17,249 100.0

9 BUNGO 18 353 0.0 25 0.0 33 0.0 2,525 0.0 2,936 0.0 8,295 51.8 4,258 26.6 531 3.3 0 0.0 0 0.0 13,084 81.7 16,020 81.7

10 KOTA JAMBI 20 1,934 10.7 19 0.1 311 1.7 983 5.4 3,247 17.9 9,263 51.2 4,768 26.4 816 4.5 0 0.0 0 0.0 14,847 82.1 18,094 100.0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 316 6.5 0 0.0 29 0.6 801 16.5 1,146 23.6 1,734 35.8 1,783 36.8 183 3.8 0 0.0 0 0.0 3,700 76.4 4,846 100.0

JUMLAH PROVINSI 178 6,050 4.1 150 0.1 712 0.5 12,701 8.6 19,613 13.3 71,803 48.7 50,564 34.3 5,592 3.8 0 0.0 0 0.0 127,959 86.7 147,572 100.0

Sumber: - Profil BKKBN Provinsi Jambi 2012

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/ KOTA

NON MKJPMKJP +

NON MKJP

% MKJP +

NON

MKJP

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 194: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 38,357 11,101 28.9 54,939 143.2

2 MERANGIN 20 59,504 17,888 30.1 76,556 128.7

3 SAROLANGUN 13 41,396 12,510 30.2 40,363 97.5

4 BATANGHARI 17 41,817 10,392 24.9 42,640 102.0

5 MUARO JAMBI 18 60,043 13,840 23.1 56,742 94.5

6 TANJAB TIMUR 17 33,072 11,867 35.9 29,954 90.6

7 TANJAB BARAT 16 52,545 13,765 26.2 21,079 40.1

8 TEBO 15 64,828 17,249 26.6 34,179 52.7

9 BUNGO 18 52,432 16,020 30.6 36,141 68.9

10 KOTA JAMBI 20 89,412 18,094 20.2 44,993 50.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 13,500 4,846 35.9 11,248 83.3

JUMLAH PROVINSI 178 546,906 147,572 27.0 448,834 82.1

Sumber: - Profil BKKBN Provinsi Jambi Tahun 2012

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

Page 195: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 36

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 2,321 98.68 2,214 95 4,535 96.8 2,180 92.69 2,097 89.85 4,277 91.27

2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 3,528 78.79 4,202 95 7,730 86.7 3,997 89.26 3,445 77.56 7,442 83.43

3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,467 107.04 2,987 93 6,454 100.0 3,580 110.53 2,832 88.11 6,412 99.36

4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,563 97.97 2,534 98 5,097 97.8 2,615 99.96 2,476 95.41 5,091 97.70

5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,332 104.34 3,609 88 7,941 96.0 4,063 97.86 3,849 93.45 7,912 95.66

6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,810 97.47 1,743 95 3,553 96.0 1,742 93.81 1,429 77.54 3,171 85.70

7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,365 99.85 3,334 100 6,699 99.8 3,447 102.28 3,192 95.45 6,639 98.88

8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,119 95.76 3,202 99 6,321 97.4 2,793 85.75 2,954 91.40 5,747 88.57

9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,570 87.26 4,054 100 7,624 93.6 3,367 82.30 3,553 87.56 6,920 84.92

10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 5,880 91.21 6,396 100 12,276 95.6 5,141 79.74 5,082 79.46 10,223 79.60

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 885 100.00 873 100 1,758 100.0 858 96.95 875 100.23 1,733 98.58

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 34,840 47.60 35,148 48.02 69,988 95.62 33,783 91.94 31,784 87.20 65,567 89.58

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

L

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO

Page 196: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 1,272 54.1 2,454 105.1 3,726 79.5

2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 4,148 92.6 3,748 84.4 7,896 88.5

3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,488 107.7 2,847 88.6 6,335 98.2

4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,196 83.9 1,826 70.4 4,022 77.2

5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,052 97.6 3,849 93.4 7,901 94,94

6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,756 94.6 1,495 81.1 3,251 87.9

7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,143 93.3 2,755 82.4 5,898 87.8

8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,173 97.4 3,224 99.8 6,397 98.6

9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,275 80.1 3,318 81.8 6,593 80.9

10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 6,585 102.1 6,325 98.9 12,910 100.5

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 810 91.5 832 95.3 1,642 93.4

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 33,898 92.3 32,673 44.64 66,571 91.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTAPROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

P L + PLNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH BAYIKUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

Page 197: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 38

1 2 3 4 5 6

1 KERINCI 18 210 192 91.4

2 MERANGIN 20 212 181 85.4

3 SAROLANGUN 13 142 133 93.7

4 BATANGHARI 17 113 95 84.1

5 MUARO JAMBI 18 153 145 94.8

6 TANJAB TIMUR 17 93 75 80.6

7 TANJAB BARAT 16 70 65 92.9

8 TEBO 15 112 107 95.5

9 BUNGO 18 146 134 91.8

10 KOTA JAMBI 20 62 56 90.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 64 92.8

JUMLAH PROVINSI 178 1,382 1,247 90.2

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/ KOTA

% DESA/ KEL UCINO KABUPATEN/KOTAJUMAH

PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/ KELDESA/ KEL UCI

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 198: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 39

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 - - 4,686 2,370 ##### 2,351 ##### 4,721 100.7 2,427 ##### 2,407 #### 4,834 103.2 2,350 ##### 2,331 ##### 4,681 99.9 0.8 0.9 0.8

2 MERANGIN 20 - - 8,920 3,936 ##### 3,905 ##### 7,841 87.9 4,097 ##### 4,065 #### 8,162 91.5 4,001 ##### 3,969 ##### 7,970 89.3 -1.7 -1.6 -1.6

3 SAROLANGUN 13 - - 6,453 3,236 ##### 3,210 ##### 6,446 99.9 3,218 ##### 3,193 #### 6,411 99.3 3,107 ##### 3,083 ##### 6,190 95.9 4.0 4.0 4.0

4 BATANGHARI 17 - - 5,211 2,601 ##### 2,580 ##### 5,181 99.4 2,579 ##### 2,558 #### 5,137 98.6 2,488 ##### 2,468 ##### 4,956 95.1 4.3 4.3 4.3

5 MUARO JAMBI 18 - - 8,271 4,057 ##### 4,024 ##### 8,081 97.7 4,036 ##### 4,004 #### 8,040 97.2 3,907 ##### 3,875 ##### 7,782 94.1 3.7 3.7 3.7

6 TANJAB TIMUR 17 - - 3,700 1,764 ##### 1,749 ##### 3,513 94.9 1,689 ##### 1,675 #### 3,364 90.9 1,695 ##### 1,682 ##### 3,377 91.3 3.9 3.8 3.9

7 TANJAB BARAT 16 - - 6,714 3,359 ##### 3,333 ##### 6,692 99.7 3,340 ##### 3,313 #### 6,653 99.1 3,301 ##### 3,275 ##### 6,576 97.9 1.7 1.7 1.7

8 TEBO 15 - - 6,489 3,365 ##### 3,339 ##### 6,704 103.3 3,328 ##### 3,302 #### 6,630 102.2 3,289 ##### 3,263 ##### 6,552 101.0 2.3 2.3 2.3

9 BUNGO 18 - - 8,149 4,130 ##### 4,097 ##### 8,227 101.0 4,117 ##### 4,084 #### 8,201 100.6 4,099 ##### 4,067 ##### 8,166 100.2 0.8 0.7 0.7

10 KOTA JAMBI 20 - - 12,843 6,939 ##### 6,883 ##### 13,822 107.6 6,800 ##### 6,745 #### 13,545 105.5 7,173 ##### 7,115 ##### 14,288 111.3 -3.4 -3.4 -3.4

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,758 874 ##### 867 ##### 1,741 99.0 861 ##### 855 #### 1,716 97.6 864 ##### 857 ##### 1,721 97.9 1.1 1.2 1.1

JUMLAH PROVINSI 178 - - 73,194 36,631 ##### 36,338 ##### 72,969 99.7 36,492 ##### 36,201 #### 72,693 99.3 36,274 ##### 35,985 ##### 72,259 98.7 1.0 1.0 1.0

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + PL + P L P L + P

NO KABUPATEN/KOTAL P

JUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

Page 199: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 40

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 0 0 - 2,392 #DIV/0! 2,372 #DIV/0! 4,764 #DIV/0! 2,320 #DIV/0! 2,322 #DIV/0! 4,642 #DIV/0!

2 MERANGIN 20 0 0 - 4,011 #DIV/0! 3,980 #DIV/0! 7,991 #DIV/0! 3,972 #DIV/0! 3,941 #DIV/0! 7,913 #DIV/0!

3 SAROLANGUN 13 0 0 - 3,248 #DIV/0! 3,223 #DIV/0! 6,471 #DIV/0! 3,267 #DIV/0! 3,240 #DIV/0! 6,507 #DIV/0!

4 BATANGHARI 17 0 0 - 2,626 #DIV/0! 2,605 #DIV/0! 5,231 #DIV/0! 2,649 #DIV/0! 2,627 #DIV/0! 5,276 #DIV/0!

5 MUARO JAMBI 18 0 0 - 3,999 #DIV/0! 3,967 #DIV/0! 7,966 #DIV/0! 4,053 #DIV/0! 4,021 #DIV/0! 8,074 #DIV/0!

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 - 1,721 #DIV/0! 1,708 #DIV/0! 3,429 #DIV/0! 1,741 #DIV/0! 1,728 #DIV/0! 3,469 #DIV/0!

7 TANJAB BARAT 16 0 0 - 3,362 #DIV/0! 3,335 #DIV/0! 6,697 #DIV/0! 3,308 #DIV/0! 3,282 #DIV/0! 6,590 #DIV/0!

8 TEBO 15 0 0 - 3,350 #DIV/0! 3,323 #DIV/0! 6,673 #DIV/0! 3,358 #DIV/0! 3,331 #DIV/0! 6,689 #DIV/0!

9 BUNGO 18 0 0 - 4,168 #DIV/0! 4,135 #DIV/0! 8,303 #DIV/0! 4,159 #DIV/0! 4,125 #DIV/0! 8,284 #DIV/0!

10 KOTA JAMBI 20 0 0 - 7,807 #DIV/0! 7,744 #DIV/0! 15,551 #DIV/0! 7,073 #DIV/0! 7,016 #DIV/0! 14,089 #DIV/0!

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 - 865 #DIV/0! 858 #DIV/0! 1,723 #DIV/0! 861 #DIV/0! 854 #DIV/0! 1,610 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 0 37,549 #DIV/0! 37,250 #DIV/0! 74,799 #DIV/0! 36,761 #DIV/0! 36,487 #DIV/0! 73,143 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

P L + PL P L + P L

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

Page 200: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 41

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 - 0.0 - 0.0 719 15.3

2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 - 0.0 - 0.0 2,375 26.6

3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 - 0.0 - 0.0 2,054 31.8

4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 - 0.0 - 0.0 1,521 29.2

5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 - 0.0 - 0.0 1,267 15.3

6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 - 0.0 - 0.0 417 11.3

7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 - 0.0 - 0.0 1,918 28.6

8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 - 0.0 - 0.0 1,281 19.7

9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 - 0.0 - 0.0 1,262 15.5

10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 - 0.0 - 0.0 1,790 13.9

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 - 0.0 - 0.0 351 20.0

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 - 0.0 - 0.0 14,955 20.4

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH BAYIJUMLAH

PUSKESMASL P L + P

Page 201: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 42

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00

2 MERANGIN 20 0 0 10 0 0 2 0.00 0.00 20.00

3 SAROLANGUN 13 0 0 1,512 0 0 1,512 0.00 0.00 100.00

4 BATANGHARI 17 0 0 93 0 0 93 0.00 0.00 100.00

5 MUARO JAMBI 18 0 0 386 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 3,366 0 0 2,598 0.00 0.00 77.18

7 TANJAB BARAT 16 0 0 1,025 0 0 234 0.00 0.00 22.83

8 TEBO 15 0 0 2,319 0 0 41 0.00 0.00 1.77

9 BUNGO 18 0 0 678 0 0 17 0.00 0.00 2.51

10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 637 0 0 2 0.00 0.00 0.31

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 10,026 0 0 4,499 0 0 44.87

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

Page 202: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 43

Final

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 10,652 9,786 28,528 0 0.0 0 0.0 0 0.0

2 MERANGIN 20 19,051 18,078 37,895 12,966 34.2 13,964 36.8 26,930 71.1

3 SAROLANGUN 13 14,992 14,480 25,085 11,959 47.7 11,454 45.7 23,413 93.3

4 BATANGHARI 17 13,859 13,325 19,324 8,470 43.8 8,459 43.8 16,929 87.6

5 MUARO JAMBI 18 19,888 19,165 27,488 0 0.0 0 0.0 6,391 23.3

6 TANJAB TIMUR 17 10,416 10,078 20,384 8,012 39.3 7,479 36.7 15,491 76.0

7 TANJAB BARAT 16 16,026 15,888 17,407 7,430 42.7 7,127 40.9 14,557 83.6

8 TEBO 15 17,161 16,323 28,742 0 0.0 0 0.0 20,633 71.8

9 BUNGO 18 18,262 17,441 31,938 9,431 29.5 9,846 30.8 10,665 33.4

10 KOTA JAMBI 20 27,291 25,896 59,321 15,454 26.1 14,968 25.2 30,422 51.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 4,140 3,835 8,232 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 171,738 164,295 304,344 73,722 24.2 73,297 24.1 165,431 54.4

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMASJUMLAH

PROVINSI JAMBI

Page 203: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 44

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA

H% JUMLA

H% JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 0 0 32,441 0 0.0 0 0.0 19,426 59.9 0 0.0 0 0.0 16,570 96,9 0 0.0 0 0.0 34 0.18

2 MERANGIN 20 0 0 34,485 0 0.0 0 0.0 20,633 59.8 0 0.0 0 0.0 5,893 78,3 0 0.0 0 0.0 95 0.46

3 SAROLANGUN 13 0 0 25,873 0 0.0 0 0.0 25,191 97.4 0 0.0 0 0.0 16,113 88,4 0 0.0 0 0.0 106 0.42

4 BATANGHARI 17 0 0 25,006 0 0.0 0 0.0 17,147 68.6 0 0.0 0 0.0 22,207 86,8 0 0.0 0 0.0 86 0.50

5 MUARO JAMBI 18 0 0 31,072 0 0.0 0 0.0 24,278 78.1 0 0.0 0 0.0 12,997 95,9 0 0.0 0 0.0 1 0.00

6 TANJAB TIMUR 17 0 0 19,067 0 0.0 0 0.0 15,538 81.5 0 0.0 0 0.0 21,115 90,6 0 0 0 0 100 0.64

7 TANJAB BARAT 16 0 0 23,402 0 0.0 0 0.0 17,755 75.9 0 0.0 0 0.0 11,433 96,4 0 0 0 0 51 0.29

8 TEBO 15 0 0 28,315 0 0.0 0 0.0 19,995 70.6 0 0.0 0 0.0 16,559 88,3 0 0.0 0 0.0 59 0.30

9 BUNGO 18 0 0 31,077 0 0.0 0 0.0 21,641 69.6 0 0.0 0 0.0 14,562 92,0 0 0.0 0 0.0 264 1.22

10 KOTA JAMBI 20 0 0 44,722 0 0.0 0 0.0 27,601 61.7 0 0.0 0 0.0 18,403 90,7 0 0.0 0 0.0 258 0.93

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 8,297 0 0.0 0 0.0 6,690 80.6 0 0.0 0 0.0 21,523 95,6 0 0.0 0 0.0 208 3.11

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 303,757 0 0.0 0 0.0 215,895 71.1 0 0.0 0 0.0 177,375 90,4 0 0.0 0 0.0 1,262 0.58

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS P BALITA YANG ADA

LL+P L+P

BALITA

BGM

L+P L P

DITIMBANG BB NAIK

L P

Page 204: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 45

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 4 3 7 4 100 3 100 7 100

2 MERANGIN 20 6 8 14 7 117 8 100 15 107

3 SAROLANGUN 13 21 13 34 21 100 13 100 34 100

4 BATANGHARI 17 8 10 18 7 88 10 100 17 94

5 MUARO JAMBI 18 7 4 11 7 100 4 100 11 100

6 TANJAB TIMUR 17 1 6 7 1 100 6 100 7 100

7 TANJAB BARAT 16 1 - 1 1 100 - 0 1 100

8 TEBO 15 4 5 9 4 100 5 100 9 100

9 BUNGO 18 1 3 4 1 100 3 100 4 100

10 KOTA JAMBI 20 12 19 31 12 100 19 100 31 100

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 2 4 6 2 100 4 100 6 100

JUMLAH PROVINSI 178 67 75 142 67 100 75 100 142 100

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS LJUMLAH

Page 205: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 46

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 5,437 0 0.0 0 0.0 4,032 74.2

2 MERANGIN 20 23,130 25,160 48,290 3,027 13.1 3,197 12.7 6,224 12.9

3 SAROLANGUN 13 5,225 4,615 9,840 5,225 100.0 4,615 100.0 9,840 100.0

4 BATANGHARI 17 3,681 3,893 7,574 3,681 100.0 3,893 100.0 7,574 100.0

5 MUARO JAMBI 18 0 0 8,323 0 0.0 0 0.0 0 -

6 TANJAB TIMUR 17 2,320 2,282 4,602 2,320 100.0 2,282 100.0 4,602 100.0

7 TANJAB BARAT 16 0 0 7,703 0 0.0 0 0.0 6,439 83.6

8 TEBO 15 0 0 8,386 0 0.0 0 0.0 5,290 63.1

9 BUNGO 18 5,012 3,632 8,644 5,012 100.0 3,632 100.0 8,644 100.0

10 KOTA JAMBI 20 6,098 5,971 12,069 3,943 64.7 3,825 64.1 11,993 99.4

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,870 0 0.0 0 0.0 1,608 86.0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 122,738 23,208 18.9 21,444 17.5 66,246 54.0

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 54.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L + P

PROVINSI JAMBI

Page 206: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 47

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 5,437 0 0.0 0 0.0 4,032 74.2

2 MERANGIN 20 0 0 48,290 0 0.0 0 0.0 6,224 12.9

3 SAROLANGUN 13 0 0 9,840 0 0.0 0 0.0 9,840 100.0

4 BATANGHARI 17 3,681 3,893 7,574 3,681 48.6 3,893 100 7,574 100.0

5 MUARO JAMBI 18 0 0 8,323 0 0.0 0 0.0 0 0.0

6 TANJAB TIMUR 17 2,320 2,282 4,602 2,320 50.4 2,282 49.6 4,602 100.0

7 TANJAB BARAT 16 0 0 7,703 0 0.0 0 0.0 6,439 83.6

8 TEBO 15 0 0 8,386 0 0.0 0 0.0 5,290 63.1

9 BUNGO 18 0 0 8,644 0 0.0 0 0.0 8,644 100.0

10 KOTA JAMBI 20 0 0 12,069 0 0.0 0 0.0 11,993 99.4

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,870 0 0.0 0 0.0 1,608 86.0

JUMLAH PROVINSI 178 6,001 6,175 122,738 6,001 4.9 6,175 5.0 66,246 54.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

L

PROVINSI JAMBI

Page 207: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 48

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 6,253 6,748 13,001 1,586 25.36 3,178 47.10 4,764 36.64

2 MERANGIN 20 9,339 9,517 18,856 - - 14,888 78.96

3 SAROLANGUN 13 6,866 7,072 13,938 5,497 80.06 5,187 73.35 10,684 76.65

4 BATANGHARI 17 6,742 6,918 13,660 0 - 0 - 5,389 39.45

5 MUARO JAMBI 18 9,700 9,702 19,402 0 - 0 - 0 -

6 TANJAB TIMUR 17 5,751 5,866 11,617 4,113 71.52 5,275 89.92 9,388 80.81

7 TANJAB BARAT 16 7,902 7,866 15,768 8,420 106.56 7,464 94.89 15,884 100.74

8 TEBO 15 8,400 8,446 16,846 0 - 0 - 4,757 28.24

9 BUNGO 18 8,485 8,671 17,156 0 - 0 - 16,599 96.75

10 KOTA JAMBI 20 14,634 15,486 30,120 10,424 71.23 9,932 64.14 20,356 67.58

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 2,229 2,434 4,663 0 - 0 - 7,337 157.35

JUMLAH PROVINSI 178 86,301 88,726 175,027 30,040 34.81 31,036 34.98 110,046 62.87

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 208: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 49

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 27 0 -

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 0 -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 0 -

4 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 #DIV/0!

5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 29 0 -

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 209: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 50

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 KERINCI 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -

2 MERANGIN 1 1 849 807 1,656 3 2 5 0.35 0.25 0.30 0 0 0 - - -

3 SAROLANGUN 1 1 849 815 1,664 8 9 17 0.94 1.10 1.02 0 0 0 - - -

4 BATANGHARI 2 2 2,209 2,261 4,470 6 8 14 0.27 - 0.31 0 0 0 - - -

5 MUARO JAMBI 6 9 10,823 10,674 21,497 65 77 142 0.60 0.72 0.66 0 0 0 - - -

6 TANJAB TIMUR 1 1 1,129 1,145 2,274 3 4 7 0.27 0.35 0.31 0 0 0 - - -

7 TANJAB BARAT 4 4 4,237 4,589 8,826 8 8 16 0.19 0.17 0.18 0 1 1 - 12.50 6.25

8 TEBO 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -

9 BUNGO 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -

10 KOTA JAMBI 3 4 17,720 18,229 35,949 44 50 94 0.25 0.27 0.26 0 0 0 - - -

11 KOTA SUNGAI PENUH 3 6 3,402 4,012 7,414 19 21 40 0.56 0.52 0.54 0 0 0 - - -

21 28 41,218 42,532 83,750 156 179 335 0.38 0.42 0.40 0 1 1 - 0.56 0.30

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH PROVINSI

JUMLAH

DESA

CFR (%)NO KABUPATEN/KOTA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK TERANCAMJUMLAH

KEC

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 210: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 51

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI

<24 JAM%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 209 0 0.00 0 -

2 MERANGIN 20 212 1 0.47 1 100.00

3 SAROLANGUN 13 136 1 0.74 1 100.00

4 BATANGHARI 17 113 2 1.77 2 100.00

5 MUARO JAMBI 18 137 9 6.57 9 100.00

6 TANJAB TIMUR 17 112 1 0.89 1 100.00

7 TANJAB BARAT 16 76 4 5.26 4 100.00

8 TEBO 15 107 0 0.00 0 -

9 BUNGO 18 153 0 0.00 0 -

10 KOTA JAMBI 20 62 4 6.45 4 100.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 73 6 8.22 6 100.00

JUMLAH PROVINSI 178 1,390 28 2.01 28 100.00

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

DESA/ KELURAHAN TERKENA KLB

NOJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

KABUPATEN/KOTA

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 211: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 19 34 53 598 1,081 1,679 0.0 0.0 0.0

2 MERANGIN 19 - - - - - - 0.0 0.0 0.0

3 SAROLANGUN 12 - - - 732 548 1,280 0.0 0.0 0.0

4 BATANGHARI 16 - - 272 - - 2,111 0.0 0.0 0.1

5 MUARO JAMBI 18 - - - - - - 0.0 0.0 0.0

6 TANJAB TIMUR 17 - - - - - 186 0.0 0.0 0.0

7 TANJAB BARAT 16 171 135 306 2,149 1,962 4,111 0.1 0.1 0.1

8 TEBO 14 54 57 111 765 967 1,732 0.1 0.1 0.1

9 BUNGO 18 - - - - - - 0.0 0.0 0.0

10 KOTA JAMBI 20 180 295 475 4,222 7,141 11,363 0.0 0.0 0.0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 23 - - 635 0.0 0.0 0.0

JUMLAH PROVINSI 174 424 521 1,240 8,466 11,699 23,097 0.1 0.0 0.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

NOJUMLAH

PUSKESMASKABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 212: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 53

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KERINCI 18 269 256 95.2 256 95.2 - - 5,437 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,032 74.2 887 1,776 2,665 - 0.0 - 0.0 - 0.0

2 MERANGIN 20 327 251 76.8 251 76.8 - - 9,271 - #DIV/0! - #DIV/0! 6,408 69.1 - - 3,843 - 0.0 - 0.0 - 0.0

3 SAROLANGUN 13 236 207 87.7 207 87.7 - - 9,656 - #DIV/0! - #DIV/0! 9,656 100.0 - - 233 - 0.0 - 0.0 - 0.0

4 BATANGHARI 17 218 206 94.5 206 94.5 - - 7,574 - #DIV/0! - #DIV/0! 7,574 100.0 - - 1,832 - 0.0 - 0.0 1,109 60.5

5 MUARO JAMBI 18 265 241 90.9 241 90.9 - - 8,323 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

6 TANJAB TIMUR 17 230 209 90.9 209 90.9 - - 5,000 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,602 92.0 - - 1,466 - 0.0 - 0.0 134 9.1

7 TANJAB BARAT 16 237 213 89.9 213 89.9 - - 7,703 - #DIV/0! - #DIV/0! 6,439 83.6 2,237 2,734 2,729 1,594 71.3 1,995 73.0 3,589 131.5

8 TEBO 15 266 185 69.5 185 69.5 - - 8,386 - #DIV/0! - #DIV/0! 5,290 63.1 4,055 3,659 7,714 1,262 31.1 1,522 41.6 2,784 36.1

9 BUNGO 18 254 241 94.9 241 94.9 - - 7,920 - #DIV/0! - #DIV/0! 7,097 89.6 - - 3,091 - 0.0 - 0.0 - 0.0

10 KOTA JAMBI 20 258 258 100.0 258 100.0 - - 12,031 - #DIV/0! - #DIV/0! 11,993 99.7 10,637 12,493 23,130 - 0.0 - 0.0 - 0.0

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 81 81 100.0 81 100.0 - - 1,870 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,608 86.0 - - 1,095 - 0.0 - 0.0 - 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 2,641 2,348 88.9 2,348 88.9 - - 83,171 - #DIV/0! - #DIV/0! 64,699 77.8 17,816 20,662 47,798 2,856 102 3,517 115 7,616 237

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO

JUMLAH

PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

JUMLAH MURID SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA

Page 213: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 54

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

MASSA

1 2 3 4 5

1 KERINCI 18 774 -

2 MERANGIN 20 - -

3 SAROLANGUN 13 - -

4 BATANGHARI 17 1,306 443

5 MUARO JAMBI 18 2,112 2,112

6 TANJAB TIMUR 17 71 70

7 TANJAB BARAT 16 - -

8 TEBO 15 5,437 1,131

9 BUNGO 18 7,991 1,681

10 KOTA JAMBI 20 2,725 2,179

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 102 100

SUB JUMLAH I 178 20,518 7,716

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2 Rumah Sakit

JUMLAH PROVINSI 20,518 7,716

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 214: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 55

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 0 0 30,921 0 0 6,696 0 0 76,696 0 0 11,000 0 0 186 0 0 125,499 0 0.0 53.5

2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 0 0 15,179 0 0 0 43,947 42,972 86,919 0 0 8,450 0 0 162 43,947 42,972 110,710 0 25.1 31.5

3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 0 0 21,343 0 0 0 43,977 41,931 85,908 3,842 3,408 7,250 0 0 107 47,819 45,339 114,608 0 35.2 43.6

4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 0 0 19,134 0 0 2,056 0 0 69,032 0 0 54,761 0 0 152 0 0 145,135 0 0.0 57.5

5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 0 0 13,597 0 0 8,503 37,002 39,004 76,006 0 0 10,000 0 0 194 37,002 39,004 108,300 0 21.8 29.3

6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 0 0 10,198 0 0 1,558 36,899 38,982 75,881 0 0 3,570 0 0 800 36,899 38,982 92,007 0 37.8 43.5

7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 0 0 14,897 0 0 3,163 38,668 34,399 73,067 7,976 7,024 15,000 0 0 5,000 46,644 41,423 111,127 0 29.1 37.6

8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 0 0 12,594 0 0 1,652 0 0 62,436 0 0 10,500 0 0 187 0 0 87,369 0 0.0 27.7

9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 0 0 26,641 0 0 0 0 0 63,886 0 0 6,000 0 0 188 0 0 96,715 0 0.0 29.8

10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 0 0 82,819 0 0 29,634 0 0 92,902 0 0 41,364 0 0 8,024 0 0 254,743 0 0.0 45.7

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 0 0 15,179 0 0 0 11,260 11,231 22,491 0 0 32,000 0 0 128 11,260 11,231 69,798 0 26.1 81.9

12 PROVINSI 53,772 0 53,772

JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 0 0 262,502 0 0 53,262 211,753 208,519 785,224 0 0 253,667 0 0 15,128 223,571 218,951 1,369,783

PERSENTASE (KAB/KOTA) 8.05 1.6 24.1 7.8 0.5 13.4 13.7 42.0 42.0

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA/SWASTA JUMLAH

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO JAMKESDA

Page 215: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 56

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 - - 76,882 - - - - 76,696 99.8 - 0.0 - 0.0 - 0.00

2 MERANGIN 20 43,947 42,972 87,081 43,947 50.47 42,972 49.35 86,919 99.8 43,947 50.6 42,972 49.4 86,919 100.00

3 SAROLANGUN 13 43,977 41,931 86,015 43,977 51.13 41,931 48.75 85,908 99.9 43,977 51.2 41,931 48.8 85,908 100.00

4 BATANGHARI 17 - - 69,184 - - - - 69,032 99.8 - 0.0 - 0.0 - 0.00

5 MUARO JAMBI 18 37,002 39,004 76,200 37,002 48.56 39,004 51.19 76,006 99.7 37,002 48.7 39,004 51.3 76,006 100.00

6 TANJAB TIMUR 17 36,899 38,982 76,681 36,899 48.12 38,982 50.84 75,881 99.0 36,899 48.6 38,982 51.4 75,881 100.00

7 TANJAB BARAT 16 38,668 34,399 78,067 38,668 49.53 34,399 44.06 73,067 93.6 38,668 52.9 34,399 47.1 73,067 100.00

8 TEBO 15 - - 62,623 - - - - 62,436 99.7 - 0.0 - 0.0 - 0.00

9 BUNGO 18 - - 64,074 - - - - 63,886 99.7 - 0.0 - 0.0 - 0.00

10 KOTA JAMBI 20 - - 100,926 - - - - 92,902 92.0 - 0.0 - 0.0 - 0.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11,260 11,231 82,305 11,260 13.68 11,231 13.65 22,491 27.3 11,260 50.1 11,231 49.9 22,491 100.00

12 RSU RADEN MATTAHER - - - - - - - - - - - - - - -

13 RS JIWA JAMBI - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH PROVINSI 178 211,753 208,519 860,038 211,753 24.62 208,519 24.25 785,224 91.3 211,753 27.0 208,519 26.6 420,272 53.52 - 0.0 - 0.0

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PL P

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

L + PP

JUMLAH YANG ADA

L + P

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

L

TAHUN 2012

L

PROVINSI JAMBI

Page 216: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

JUMLAH %23 24

2,470 3.22

1,128 1.30

1,388 1.62

788 1.14

235 0.31

617 0.81

2,088 2.86

342 0.55

990 1.55

4,019 4.33

- 0.00

12,065 0.00

- 0.00

26,130 3.33

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

TAHUN 2012

PROVINSI JAMBI

L + P

Page 217: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 57

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KERINCI 18 - - 76,882 120 0.2 115 0.1 235 0.3 - 0.0 - 0.0 1,588

2 MERANGIN 20 43,947 42,972 87,081 64 0.1 101 0.1 165 0.2 - 0.0 - 0.0 1,106

3 SAROLANGUN 13 43,977 41,931 86,015 299 0.3 456 0.5 755 0.9 - 0.0 - 0.0 1,360

4 BATANGHARI 17 - - 69,184 180 0.3 178 0.3 358 0.5 - 0.0 - 0.0 512

5 MUARO JAMBI 18 37,002 39,004 76,200 85 0.1 145 0.2 230 0.3 - 0.0 - 0.0 252

6 TANJAB TIMUR 17 36,899 38,982 76,681 132 0.2 114 0.1 246 0.3 - 0.0 - 0.0 199

7 TANJAB BARAT 16 38,668 34,399 78,067 26 0.0 33 0.0 59 0.1 - 0.0 - 0.0 665

8 TEBO 15 - - 62,623 73 0.1 100 0.2 173 0.3 - 0.0 - 0.0 131

9 BUNGO 18 - - 64,074 34 0.1 38 0.1 72 0.1 - 0.0 - 0.0 1,224

10 KOTA JAMBI 20 - - 100,926 113 0.1 159 0.2 272 0.3 - 0.0 - 0.0 1,704

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11,260 11,231 82,305 129 0.2 268 0.3 397 0.5 - 0.0 - 0.0 -

JUMLAH PROVINSI 178 211,753 208,519 860,038 1,255 0.1 1,707 0.2 2,962 0.3 - 0.0 - - 8,741

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

Page 218: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

%18

2.1

1.3

1.6

0.7

0.3

0.3

0.9

0.2

1.9

1.7

0.0

1.0

L + P

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

Page 219: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 PUSKESMAS……..

1 KERINCI 11,774 26,397 38,171 46 75 121 0 0 0

2 MERANGIN 0 0 122,119 0 0 2,887 0 0 73

3 SAROLANGUN 33,011 25,925 58,936 558 402 960 0 0 0

4 BATANGHARI 0 0 186,980 0 0 2,535 0 0 42

5 MUARO JAMBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 TANJAB TIMUR 0 0 20,713 0 0 167 0 0 0

7 TANJAB BARAT 107,091 105,557 212,648 605 616 1,221 276 187 463

8 TEBO 66,066 73,211 139,277 2,346 1,419 3,765 27 16 43

9 BUNGO 0 0 85,086 0 0 322 0 0 85,406

10 KOTA JAMBI 116,535 128,852 245,387 827 1,006 1,833 727 437 1,164

11 KOTA SUNGAI PENUH 0 0 37,963 0 0 0 0 0 1,375

SUB JUMLAH I 334,477 359,942 1,147,280 4,382 3,518 13,811 1,030 640 88,566

II RUMAH SAKIT

1 RS Mayjen H.Abu Thalib 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 RS .Kolonel Abundjani Bangko 0 0 83 0 0 2 0 0 0

3 RSUD Chatib Quzwain 0 0 0 0 0 0 0 0

4 RSUD H.Abdoel Madjid Batoe 0 0 2 0 0 1 0 0 0

5 RSUD Muaro Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0

6 RSUD Sungai Bahar 0 0 0 0 0 0 0 0

7 RSU.Nurdin Hamzah 0 0 0 0 0 0 0 0

8 RSD KH.DAUD ARIF 0 0 143 0 0 7 0 0 0

9 RSUD Sultan Thaha Syaifuddin 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RSUD H.Hanafie 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 RS.Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 RSD.Raden Mathaher 0 0 478 0 0 98 0 0 0

13 RSD.Abdul Manap 0 0 33 0 0 8 0 0 0

14 RS.Internasional Siloam 0 0 44 0 0 3 0 0 0

15 RS.Budhi Graha 0 0 0 0 0 0 0 0

16 RS.Mayang Medikal Center 0 0 0 0 0 0 0 0

17 RS.Theresia 0 0 28 0 0 7 0 0 0

18 RSB.Anissa 0 0 0 0 0 0 0

19 RS Dr.Bratanata 0 0 2 0 0 11 0 0 0

20 RSJ.Jambi 10,226 9,906 20,132 3,862 1,765 5,627 6,860 8,810 15,670

21 RS.Bakti Lestari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 RS Islam Arafah 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 RS.Kambang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 RSB. Puri Medika 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 RS. Bersaudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 RS. Royal Prima 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 RS. Sungai Gelam 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II 10,226 9,906 20,945 3,862 1,765 5,764 6,860 8,810 15,670

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 344,703 369,848 1,168,225 8,244 5,283 19,575 7,890 9,450 104,236

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,664,091 1,596,420 3,260,511 1,664,091 1,596,420 3,260,511

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 20.7 23.2 35.8 0.5 0.3 0.6

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 220: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 59

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSU. RADEN MATTAHER JAMBI UMUM 321 - - 25,094 - - 3 - - 538 - - 0.0 - - 2.1

2 RSUD. H.A. MADJID BATOE UMUM 132 - - 5,557 - - 149 - - 35 - - 2.7 - - 0.6

3 RSUD. K.H. DAUD ARIF UMUM 81 - - 922 - - 59 - - 18 - - 6.4 - - 2.0

4 RSUD. H. HANAFIE UMUM 186 - - 13,640 - - 147 - - 44 - - 1.1 - - 0.3

5 RSUD. KOLONEL ABUNDJANI UMUM 132 - - 6,131 - - 174 - - 36 - - 2.8 - - 0.6

6 RSUD. MAYJEN H.A THALIB UMUM 139 - - 2,223 - - 76 - - 31 - - 3.4 - - 1.4

7 RSUD. NURDIN HAMZAH UMUM 43 - - 445 - - 15 - - 4 - - 3.4 - - 0.9

8 RSUD. ST.THAHA SAIFUDDIN UMUM 88 - - 600 - - 10 - - 7 - - 1.7 - - 1.2

9 RSUD. PROF. DR.H.M. CHATIB QUZWAIN UMUM 59 - - 899 - - 15 - - 11 - - 1.7 - - 1.2

10 RSUD. AHMAD RIPIN UMUM 95 - - 389 - - 5 - - 4 - - 1.3 - - 1.0

11 RSUD.H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI UMUM 162 - - 5,650 - - 75 - - 41 - - 1.3 - - 0.7

12 RSUD. SUNGAI BAHAR UMUM 50 - - 923 - - 4 - - 1 - - 0.4 - - 0.1

13 RS. JIWA JAMBI JIWA 200 - - 1,719 - - - - - - - - - - - -

14 RS. ST. THERESIA UMUM 125 - - 10,779 - - 231 - - 92 - - 2.1 - - 0.9

15 RS. BUDI GRAHA UMUM 36 - - 388 - - 1 - - - - - 0.3 - - -

16 SILOAM HOSPITAL UMUM 89 - - 4,249 - - 88 - - 44 - - 2.1 - - 1.0

17 RS. BHAYANGKARA UMUM 46 - - - - - - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0!

18 RS IBU DAN ANAK ANNISA BERSALIN 64 - - 5,246 - - 6 - - 4 - - 0.1 - - 0.1

19 RS. DR. BRATANATA UMUM 152 - - 9,317 - - 441 - - 191 - - 4.7 - - 2.1

20 RS. BERSAUDARA UMUM 38 - - - - - - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0!

21 RS. MAYANG MEDICAL CENTER UMUM 78 - - 3,775 - - 87 - - 44 - - 2.3 - - 1.2

22 RS KAMBANG UMUM 47 - - 1,016 - - 10 - - 2 - - 1.0 - - 0.2

23 RS ROYAL PRIMA JAMBI UMUM 71 - - 150 - - 5 - - 4 - - 3.3 - - 2.7

24 RS ISLAM ARAFAH UMUM 67 - - 2,872 - - 40 - - 16 - - 1.4 - - 0.6

2,501 - - 101,984 - - 1,641 - - 1,167 - - 1.6 - - 1.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

JUMLAH PROVINSI

GDR NDRJENIS RS

b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP

+ MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

Page 221: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 60

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR

MATI

PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM

DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 RSU. RADEN MATTAHER JAMBI UMUM 321 25,094 3 538 156,054 133.2 6.2 -1.5

2 RSUD. H.A. MADJID BATOE UMUM 132 5,557 149 35 21,731 45.1 3.9 4.8

3 RSUD. K.H. DAUD ARIF UMUM 81 922 59 18 3,300 11.2 3.6 28.5

4 RSUD. H. HANAFIE UMUM 186 13,640 147 44 49,096 72.3 3.6 1.4

5 RSUD. KOLONEL ABUNDJANI UMUM 132 6,131 174 36 15,277 31.7 2.5 5.4

6 RSUD. MAYJEN H.A THALIB UMUM 139 2,223 76 31 5,727 11.3 2.6 20.2

7 RSUD. NURDIN HAMZAH UMUM 43 445 15 4 1,130 7.2 2.5 32.7

8 RSUD. ST.THAHA SAIFUDDIN UMUM 88 600 10 7 2,291 7.1 3.8 49.7

9 RSUD. PROF. DR.H.M. CHATIB QUZWAIN UMUM 59 899 15 11 2,334 10.8 0.0 0.0

10 RSUD. AHMAD RIPIN UMUM 95 389 5 4 1,298 3.7 3.3 85.8

11 RSUD.H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI UMUM 162 5,650 75 41 20,824 35.2 3.7 6.8

12 RSUD. SUNGAI BAHAR UMUM 50 923 4 1 1,452 7.96 1.6 18.2

13 RS. JIWA JAMBI JIWA 200 1,719 - - 28,688 39.3 16.7 25.8

14 RS. ST. THERESIA UMUM 125 10,779 231 92 35,582 78.0 3.3 0.9

15 RS. BUDI GRAHA UMUM 36 388 1 - 815 6.2 2.1 31.8

16 SILOAM HOSPITAL UMUM 89 4,249 88 44 16,488 50.8 3.9 3.8

17 RS. BHAYANGKARA UMUM 46 - - - - 0.0 0.0 0.0

18 RS IBU DAN ANAK ANNISA BERSALIN 64 5,246 6 4 15,072 64.5 2.9 1.6

19 RS. DR. BRATANATA UMUM 152 9,317 441 191 32,111 57.9 3.4 2.5

20 RS. BERSAUDARA UMUM 38 - - - - 0.0 0.0 0.0

21 RS. MAYANG MEDICAL CENTER UMUM 78 3,775 87 44 11,344 39.8 3.0 4.5

22 RS KAMBANG UMUM 47 1016 10 2 1,052 6.1 1.0 15.8

23 RS ROYAL PRIMA JAMBI UMUM 71 150 5 4 437 1.7 2.9 169.9

24 RS ISLAM ARAFAH UMUM 67 2,872 40 16 9,199 37.6 3.2 5.3

2,501 101,984 1,641 1,167 431,302 47.2 4.2 4.7

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

BOR LOS TOI

JUMLAH PROVINSI

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH HARI

PERAWATAN

Page 222: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 71,247 17,951 25.2 9,608 53.52

2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.4 - 0.00

3 SAROLANGUN 13 68,223 39,302 57.6 24,531 62.42

4 BATANGHARI 17 58,761 9,443 16.1 6,035 63.91

5 MUARO JAMBI 18 83,216 30,110 36.2 18,877 62.69

6 TANJAB TIMUR 17 51,198 23,621 46.1 12,082 51.15

7 TANJAB BARAT 16 77,625 26,913 34.7 13,975 51.93

8 TEBO 15 75,822 22,800 30.1 11,374 49.89

9 BUNGO 18 75,696 67,800 89.6 41,671 61.46

10 KOTA JAMBI 20 170,247 24,845 14.6 21,211 85.37

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 20,686 7,836 37.9 6,681 85.26

JUMLAH PROVINSI 178 830,217 298,061 35.9 166,045 55.71

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 223: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIPERIKSA% DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 65,487 20,788 31.7 11,517 55.4

2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.4 20,661 75.3

3 SAROLANGUN 13 68,223 19,966 29.3 15,492 77.6

4 BATANGHARI 17 58,761 2,359 4.0 1,933 81.9

5 MUARO JAMBI 18 92,577 14,352 15.5 11,900 82.9

6 TANJAB TIMUR 17 52,426 27,387 52.2 12,382 45.2

7 TANJAB BARAT 16 77,625 11,004 14.2 6,239 56.7

8 TEBO 15 78,206 20,337 26.0 13,444 66.1

9 BUNGO 18 75,696 28,589 37.8 20,870 73.0

10 KOTA JAMBI 20 144,770 50,065 34.6 47,302 94.5

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 7,423 33.1 3,902 52.6

JUMLAH PROVINSI 178 813,726 229,710 28.2 165,642 72.1

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

RUMAH

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 224: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 225: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 63

RUMAH/BANGUNA

N DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 68,513 20,788 30.34 11,517 55.40

2 MERANGIN 20 88,855 27,440 30.88 20,661 75.30

3 SAROLANGUN 13 63,258 19,966 31.56 15,492 77.59

4 BATANGHARI 17 61,460 2,359 3.84 1,933 81.94

5 MUARO JAMBI 18 92,577 14,352 15.50 11,900 82.92

6 TANJAB TIMUR 17 52,661 27,387 52.01 12,382 45.21

7 TANJAB BARAT 16 74,381 11,004 14.79 6,239 56.70

8 TEBO 15 78,504 20,337 25.91 13,444 66.11

9 BUNGO 18 79,117 28,589 36.14 20,870 73.00

10 KOTA JAMBI 20 133,109 50,065 37.61 47,302 94.48

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 7,423 33.05 3,902 52.57

JUMLAH PROVINSI 178 814,894 229,710 28.19 165,642 72.11

Sumber: * Laporan Bidang P2PL

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/ KOTA

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO JUMLAH PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 226: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 64

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 65,487 26,924 41.11 - 0.00 13,879 51.55 588 2.18 5,561 20.65 787 2.92 724 2.69 - 0.00 21,539 80.00

2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.41 - 0.00 5,899 21.50 - 0.00 19,047 69.41 2,494 9.09 - 0.00 - 0.00 27,440 100.00

3 SAROLANGUN 13 68,223 29,825 43.72 - 0.00 12,072 40.48 - 0.00 17,052 57.17 435 1.46 - 0.00 15 0.05 29,574 99.16

4 BATANGHARI 17 58,761 4,998 8.51 378 0.64 437 8.74 - 0.00 2,571 51.44 - 0.00 17 0.34 14 0.28 3,417 68.37

5 MUARO JAMBI 18 92,577 12,968 14.01 10 0.01 662 5.10 359 2.77 10,492 80.91 29 0.22 44 0.34 117 0.90 11,713 90.32

6 TANJAB TIMUR 17 52,426 50,145 95.65 1,240 2.37 680 1.36 2,066 4.12 1,953 3.89 - 0.00 13,672 27.26 230 0.46 19,841 39.57

7 TANJAB BARAT 16 77,625 30,380 39.14 42 0.05 3,516 11.57 1,810 5.96 1,714 5.64 - 0.00 23,298 76.69 - 0.00 30,380 100.00

8 TEBO 15 78,206 41,785 53.43 4,315 5.52 1,158 2.77 2,931 7.01 21,193 50.72 20 0.05 - 0.00 468 1.12 30,085 72.00

9 BUNGO 18 82,065 61,313 74.71 - 0.00 6,521 10.64 - 0.00 46,201 75.35 - 0.00 - 0.00 1,395 2.28 54,117 88.26

10 KOTA JAMBI 20 144,770 92,800 64.10 - 0.00 18,102 19.51 5,277 5.69 16,100 17.35 - 0.00 27 0.03 - 0.00 39,506 42.57

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,772 24,772 100.00 - 0.00 15,166 61.22 4 0.02 2,962 11.96 - 0.00 60 0.24 - 0.00 18,192 73.44

JUMLAH PROVINSI 178 822,408 403,350 49.04 5,985 1.48 78,092 19.36 13,035 3.23 144,846 35.91 3,765 0.93 37,842 9.38 2,239 0.56 285,804 70.86

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTA KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRJUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

Page 227: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 65

JUMLA

H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA

H% JUMLA

H% JUMLA

H% JUMLAH %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 KERINCI 18 26,924 - 0.00 - - 9,802 36.4 - 0.0 415 1.5 - 0.0 556 2.1 511 1.9 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 556 2.1

2 MERANGIN 20 27,440 - 0.00 27,164 98.99 5,899 21.5 - 0.0 - 0.0 19,047 69.4 1,831 6.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 20,878 76.1

3 SAROLANGUN 13 29,825 - 0.00 - - 12,066 40.5 - 0.0 - 0.0 6,769 22.7 - 0.0 - 0.0 10,990 36.8 23 0.1 - 0.0 - 0.0 6,769 22.7

4 BATANGHARI 17 4,998 73 0.01 376 7.52 435 8.7 - 0.0 - 0.0 2,560 51.2 - 0.0 17 0.3 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,560 51.2

5 MUARO JAMBI 18 12,968 11 0.00 1,951 15.04 1,505 11.6 - 0.0 2 0.0 8,157 62.9 69 0.5 50 0.4 759 5.9 15 0.1 6 0.0 - 0.0 8,226 63.4

6 TANJAB TIMUR 17 50,145 - 0.00 1,225 2.44 672 1.3 - 0.0 2,042 4.1 - 0.0 - 0.0 13,512 26.9 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0

7 TANJAB BARAT 16 30,380 - 0.00 - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0

8 TEBO 15 41,785 149 0.00 6,307 15.09 469 1.1 - 0.0 2,430 5.8 15,658 37.5 1,300 3.1 - 0.0 3,601 8.6 35 0.1 5,982 14.3 - 0.0 16,958 40.6

9 BUNGO 18 61,313 8,455 0.14 - - 6,348 10.4 - 0.0 - 0.0 1,395 2.3 13 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,432 2.3 1,408 2.3

10 KOTA JAMBI 20 92,800 - 0.00 - - 18,102 19.5 - 0.0 5,277 5.7 16,100 17.3 - 0.0 27 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 16,100 17.3

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,772 - 0.00 - - 15,166 61.2 - 0.0 2 0.0 2,962 12.0 - 0.0 60 0.2 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,962 12.0

JUMLAH PROVINSI 178 403,350 8,688 2.2 37,023 9.2 70,464 17.5 - 0.0 10,168 2.5 72,648 18.0 3769 0.9 14,177 3.5 15,350 3.8 73 0.0 5988 1.5 1,432 0.4 76,417 18.9

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

KELUARGA

DENGAN

SUMBER AIR

MINUM

TERLINDUNG

AIR KEMASANJUMLAH

PUSKESMAS

SUMBER AIR MINUM KELUARGA

LAIN-LAINAIR ISI ULANG AIR SUNGAIAIR HUJANMATA AIR

TERLINDUNG

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, DAN KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTASUMUR

TERLINDUNGPOMPA

MATA AIR TAK

TERLINDUNG

LEDING

METERAN

SUMUR TAK

TERLINDUNG

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER

AIR

MINUMNYA

LEDING ECERAN

Page 228: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 66

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 65,487 33,476 51.12 17,112 51.12 11,790 68.90 15,003 22.91 3,437 22.91 1,330 38.70 496 0.76 4 0.81 - 0.00

2 MERANGIN 20 77,496 21,170 27.32 5,783 27.32 3,846 66.51 15,424 19.90 3,070 19.90 611 19.90 16,886 21.79 3,679 21.79 175 1.04

3 SAROLANGUN 13 68,223 28,953 42.44 12,287 42.44 7,987 65.00 20,503 30.05 6,162 30.05 1,852 30.06 11,906 17.45 2,078 17.45 63 0.53

4 BATANGHARI 17 58,761 3,262 5.55 181 5.55 115 63.54 1,866 3.18 59 3.16 2 3.39 1,782 3.03 54 3.03 - 0.00

5 MUARO JAMBI 18 92,577 18,931 20.45 3,871 20.45 1,165 30.10 11,598 12.53 1,453 12.53 182 12.53 17,360 18.75 3,255 18.75 114 0.66

6 TANJAB TIMUR 17 52,426 29,078 55.46 16,128 55.46 7,467 46.30 22,456 42.83 9,619 42.83 6,550 68.09 15,209 29.01 4,412 29.01 371 2.44

7 TANJAB BARAT 16 77,625 53,879 69.41 37,397 69.41 16,642 44.50 29,468 37.96 11,187 37.96 2,693 24.07 31,470 40.54 12,758 40.54 2,097 6.66

8 TEBO 15 78,206 39,320 50.28 19,769 50.28 8,698 44.00 1,252 1.60 20 1.60 - 0.00 27,418 35.06 9,612 35.06 1,181 4.31

9 BUNGO 18 75,696 13,443 17.76 2,387 17.76 1,361 57.02 6,169 8.15 503 8.15 41 8.15 9,075 11.99 1,088 11.99 16 0.18

10 KOTA JAMBI 20 144,770 100,420 69.37 69,657 69.37 67,149 96.40 89,651 61.93 55,518 61.93 44,697 80.51 87,804 60.65 53,254 60.65 19,589 22.31

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 18,048 80.36 14,503 80.36 7,083 48.84 17,779 79.16 14,074 79.16 4,747 33.73 19,005 84.62 16,082 84.62 11,516 60.59

JUMLAH PROVINSI 178 813,726 359,980 44.24 199,075 55.30 133,303 66.96 231,169 28.41 105,102 45.47 62,705 59.66 238,411 29.30 106,276 44.58 35,122 33.05

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/ KOTA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

JUMLAH

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA

DIPERIKSASEHAT

KELUARGA

MEMILIKI

KELUARGA

MEMILIKINO KABUPATEN/KOTA SEHAT

KELUARGA

DIPERIKSASEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

MEMILIKI

KELUARGA

DIPERIKSA

Page 229: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 67

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 10 10 10 100.00 60 31 13 41.94 30 17 8 47.06 2 1 1 100.00 102 59 32 54.24

2 MERANGIN 20 10 10 10 100.00 161 133 94 70.68 29 20 16 80.00 241 184 112 60.87 441 347 232 66.86

3 SAROLANGUN 13 8 8 7 87.50 200 166 119 71.69 24 5 2 40.00 1,652 914 678 74.18 1,884 1,093 806 73.74

4 BATANGHARI 17 7 - - - 163 92 38 41.30 34 13 - - 1,010 8 6 75.00 1,214 113 44 38.94

5 MUARO JAMBI 18 - - - - 81 34 31 - 25 14 4 - 1,201 315 6 1.90 1,307 363 41 11.29

6 TANJAB TIMUR 17 6 6 3 50.00 86 55 34 61.82 20 17 4 23.53 835 463 276 59.61 947 541 317 58.60

7 TANJAB BARAT 16 13 13 9 69.23 192 192 115 59.90 27 13 10 76.92 1,102 1,093 60 5.49 1,334 1,311 194 14.80

8 TEBO 15 7 5 3 60.00 72 46 42 91.30 42 41 24 58.54 241 184 112 60.87 362 276 181 65.58

9 BUNGO 18 19 19 18 94.74 146 135 101 74.81 44 36 36 100.00 326 276 143 51.81 535 466 298 63.95

10 KOTA JAMBI 20 70 43 39 90.70 307 157 138 87.90 30 15 13 86.67 1,939 964 713 73.96 2,346 1,179 903 76.59

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11 11 6 54.55 54 32 6 18.75 2 2 1 50.00 65 14 6 42.86 132 59 19 32.20

JUMLAH PROVINSI 178 161 125 105 84.00 1,522 1,073 731 68.13 307 193 118 61.14 8,614 4,416 2,113 47.85 10,604 5,807 3,067 52.82

Sumber: - Laporan Bidang P2PL

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA

JUMLAH TUPM

NOJUMLAH

PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KABUPATEN/KOTA

PROVINSI JAMBI

Page 230: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

JUMLA

HDIBINA % JUMLA

HDIBINA % JUMLA

HDIBINA % JUMLA

HDIBINA % JUMLA

HDIBINA % JUMLA

HDIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 214 50 23.4 66 8 12.1 519 82 15.8 400 73 18.3 134 30 22.4 - - #DIV/0! 1,333 243 18.2

2 MERANGIN 20 44 34 77.3 2 - - 135 - - 255 - - 69 - - 187 - - 692 34 4.9

3 SAROLANGUN 13 151 101 66.9 9 9 100.0 370 217 58.6 491 243 49.5 308 222 72.1 2 2 100.0 1,331 794 59.7

4 BATANGHARI 17 126 126 100.0 16 1 6.3 346 346 100.0 289 78 27.0 119 - - 79 16 20.3 975 567 58.2

5 MUARO JAMBI 18 177 78 - - - #DIV/0! 332 129 - 632 217 - 90 20 - 189 64 - 1,420 508 -

6 TANJAB TIMUR 17 125 94 75.2 2 2 100.0 336 222 66.1 540 298 55.2 115 81 70.4 6 4 66.7 1,124 701 62.4

7 TANJAB BARAT 16 42 42 100.0 - - #DIV/0! 190 172 - 391 184 47.1 142 74 52.1 23 22 95.7 788 494 62.7

8 TEBO 15 141 121 85.8 36 34 94.4 429 317 73.9 810 450 55.6 122 91 74.6 19 19 100.0 1,557 1,032 66.3

9 BUNGO 18 101 101 100.0 - - #DIV/0! 431 391 90.7 597 448 75.0 170 155 91.2 47 25 53.2 1,346 1,120 83.2

10 KOTA JAMBI 20 252 83 32.9 1 - - 376 199 52.9 561 188 33.5 175 96 54.9 138 51 37.0 1,503 617 41.1

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 33 28 84.8 - - #DIV/0! 140 110 78.6 76 51 67.1 52 52 100.0 9 1 - 310 242 78.1

JUMLAH PROVINSI 178 1,406 858 61.0 132 54 40.9 3,604 2,185 60.6 5,042 2,230 44.2 1,496 821 54.9 699 204 29.2 12,379 6,352 51.3

Sumber: - Laporan Bidang P2PL - Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

PERKANTORANJUMLAH PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

INSTALASI

PENGOLAHAN AIR

MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

TABEL 68

NO KABUPATEN/KOTA

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/ KOTA

JUMLAHSARANA LAIN

Page 231: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 69

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister, kotak 673,766 152,614 4.41 24.53

2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 176,217 17,576 10.03 55.70

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 12,176 1,310 9.29 51.64

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) 100 tablet/strip/blister, kotak 9,057 946 9.57 53.19

5 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak 212 14 15.14 84.13

6 Amoksisilin kaplet 500mg 100 kaplet/strip, kotak 395,906 123,011 3.22 17.88

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml botol 60 ml 1,072 740 1.45 8.05

8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol 75 7 10.71 59.52

9 Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak 15,145 1,543 9.82 54.53

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi: Aluminium botol 1000 tablet 547,813 173,208 3.16 17.57

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

11 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: Basitrasin 500 IU/g + 25 tube @5 g / kotak 48,528 3,775 12.86 71.42

polimiksin 10.000 IU/g

12 Antihemoroid DOEN kombinasi: Bismut Subgalat 150 mg + 10 supp / kotak 10,132 901 11.25 62.47

Heksaklorofen 250 mg

13 Antifungi DOEN kombinasi: Asam Benzoat 6% + Asam 24 pot @ 30 g / kotak 7,638 957 7.98 44.34

Salisilat 3%

14 Antimigren: Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol 3,929 399 9.85 54.71

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi: Karbidopa 25 mg + ktk 10 x 10 tablet 603,320 91,811 6.57 36.51

Levodopa 250 mg

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet 134,293 20,653 6.50 36.12

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet 35,485 2,829 12.54 69.69

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol 339,138 78,071 4.34 24.13

21 Atropin tetes mata 0,5 % 24 btl @5 ml / kotak 4,390 378 11.61 64.52

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) 30 ampul / kotak 1,534,857 411,092 3.73 20.74

23 Betametason krim 0,1 % 25 tube @ 5 g / kotak 692,135 18,460 37.49 208.30

24 Deksametason injeksi l.v. 5mg/ml 100 ampul / kotak 24,054 7,801 3.08 17.13

25 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59

26 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril botol 500 ml 1,494 276 5.41 30.07

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 60 ml 63 4 15.75 87.50

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 1000 tablet / botol - -

29 Diazepam injeksi 5 mg/ml 30 ampul / kotak 137 2 68.50 380.56

30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 117 13 9.00 50.00

31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 126 12 10.50 58.33

32 Difenhidramin injeksi I.M. 10 MG/ML (HCL) 30 ampul / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 232: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

33 Digoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 76,888 16,239 4.73 26.30

35 Ekstraks Belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol 673,766 152,614 4.41 24.53

36 Epinefrin (Adrenalin) Injeksi 0,1 % (sebagai HCL) 30 ampul / kotak 176,217 17,576 10.03 55.70

37 Etakridin larutan 0,1 % botol 300 ml 12,176 1,310 9.29 51.64

38 Fenitoin Natriun injeksi 50 mg/ml ampul @ 2 ml 9,057 946 9.57 53.19

39 Fenobarbital injeksi l.m/l.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak 212 14 15.14 84.13

40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 395,906 123,011 3.22 17.88

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg 100 tablet / kotak 1,072 740 1.45 8.05

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg 100 tablet / kotak 75 7 10.71 59.52

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10 % 24 btl @5 ml / kotak 15,145 1,543 9.82 54.53

44 Fitomenadion (Vit K1) injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 547,813 173,208 3.16 17.57

45 Fitomenadion (Vit K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 48,528 3,775 12.86 71.42

46 Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10 tablet 10,132 901 11.25 62.47

47 Gameksan lotion 1 % botol 30 ml 7,638 957 7.98 44.34

48 Garam Oralit I serbuk kombinasi: Natriom 0,70 g, Kalium 100 ktg/kotak tahan lembab 3,929 399 9.85 54.71

Klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

49 Gentian Violet Larutan 1 % Btl 10 ml 603,320 91,811 6.57 36.51

50 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94

52 Gliserin Btl 100 ml 134,293 20,653 6.50 36.12

53 Glukosa larutan infus 5 % Btl 500 ml 35,485 2,829 12.54 69.69

54 Glukosa larutan infus 10 % Btl 500 ml 339,138 78,071 4.34 24.13

55 Glukosa larutan infus 40 % (produk lokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 4,390 378 11.61 64.52

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized ktk 10 x 10 tablet 1,534,857 411,092 3.73 20.74

57 Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet 692,135 18,460 37.49 208.30

58 Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10 tablet 24,054 7,801 3.08 17.13

59 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10 tablet 515,010 42,334 12.17 67.59

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol 1,494 276 5.41 30.07

61 Hidrokortison krim 2,5 % 24 tube @ 5 g / kotak 63 4 15.75 87.50

62 Ibuprofen tablet 200 mg 1000 tablet / botol - -

63 Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10 tablet 137 2 68.50 380.56

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg ktk 10 x 10 tablet 117 13 9.00 50.00

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol 126 12 10.50 58.33

66 Kaptropil tablet 12,5 mg ktk 10 x 10 tablet 82,813 25,368 3.26 18.14

67 Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10 tablet 86,766 19,384 4.48 24.87

68 Karbamazepim tablet 200 mg ktk 10 x 10 tablet 76,888 16,239 4.73 26.30

69 Ketamin injeksi 10 mg/ml 10 vial @20 ml / kotak 673,766 152,614 4.41 24.53

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine 100 kapsul / botol 176,217 17,576 10.03 55.70

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol 12,176 1,310 9.29 51.64

72 Kloramfenikol tetes telinga 3% 24 botol @ 5 ml / kotak 9,057 946 9.57 53.19

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 212 14 15.14 84.13

Page 233: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml - 2 ml (HCL) 30 ampul / kotak 395,906 123,011 3.22 17.88

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 1,072 740 1.45 8.05

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 75 7 10.71 59.52

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 ml (HCL) 1000 tablet / botol 15,145 1,543 9.82 54.53

78 Anti Malaria DOEN kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin

500 mg

100 tablet / kotak 547,813 173,208 3.16 17.57

79 Kotrimosazol Suspensi kombinasi: Sulfametoksazol 200 mg +

Trimetoprim 40 mg/5 ml

botol 60 ml 48,528 3,775 12.86 71.42

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) kombinasi: Sulfametoksazol 400

mg, Trimetoprim 20 mg

ktk 10 x 10 tablet 10,132 901 11.25 62.47

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) kombinasi: Sulfametoksazol

100 mg, Trimetoprim 20 mg

ktk 10 x 10 tablet 7,638 957 7.98 44.34

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg ktk 60 tablet 3,929 399 9.85 54.71

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25% - 2 ml 30 ampul / kotak 603,320 91,811 6.57 36.51

84 Lidokain injeksi 2 % (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000 - 2 ml 30 vial / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20 % - 25 ml 10 vial / kotak 3,926,152 211,888 18.53 102.94

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40 % - 25 ml 10 vial / kotak 134,293 20,653 6.50 36.12

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak 35,485 2,829 12.54 69.69

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 30 ml 339,138 78,071 4.34 24.13

89 Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet 4,390 378 11.61 64.52

90 Metilergometrin Maleat ( Metilergometrin ) tablet salut 0,125 mg ktk 10 x 10 tablet 1,534,857 411,092 3.73 20.74

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg - 1 ml 30 ampul / kotak 692,135 18,460 37.49 208.30

92 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / kotak 24,054 7,801 3.08 17.13

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 24 botol @ 5 ml / kotak 1,494 276 5.41 30.07

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol / plastik 500 ml 63 4 15.75 87.50

96 Natrium Thiosulfat injeksi l.v. 25 % ktk 10 amp @ 10 ml - -

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet salut 137 2 68.50 380.56

98 Nistatin vaginal tablet salut 100.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet vaginal 117 13 9.00 50.00

99 Obat Batuk Hitam (OBH) botol 100 ml 126 12 10.50 58.33

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14

101 Oksitetrasiklin injeksi l.m. 50 mg/ml - 10 ml 10 vial / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87

102 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 76,888 16,239 4.73 26.30

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 60 ml 603,320 91,811 6.57 36.51

104 Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48

105 Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol @ 5 ml 134,293 20,653 6.50 36.12

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg ktk 30 x 2 score 35,485 2,829 12.54 69.69

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 1000 tablet / botol 339,138 78,071 4.34 24.13

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 30 ml 4,390 378 11.61 64.52

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 300 ml 1,534,857 411,092 3.73 20.74

Page 234: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol 692,135 18,460 37.49 208.30

112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol 24,054 7,801 3.08 17.13

113 Propilitiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 100 tablet / botol 1,494 276 5.41 30.07

115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 63 4 15.75 87.50

116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet / botol - -

117 Ringer Laktat larutan infus botol 500 ml 137 2 68.50 380.56

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2 % + Belerang endap 4 % 24 pot @ 30 g / kotak 117 13 9.00 50.00

119 Salisil bedak 2 % 50 gram / kotak 126 12 10.50 58.33

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87

122 Serum Anti Difteri injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S) 10 vial / kotak 76,888 16,239 4.73 26.30

123 Serum Anti Tetanus injeksi 1.500 IU/Ampul (A.T.S) 10 ampul / kotak 673,766 152,614 4.41 24.53

124 Serum Anti Tetanus injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S) 10 vial / kotak 176,217 17,576 10.03 55.70

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 100 ampul / kotak 12,176 1,310 9.29 51.64

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % ktk 24 btl @ 5 ml 9,057 946 9.57 53.19

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5 % ktk 24 btl @ 5 ml 212 14 15.14 84.13

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol 395,906 123,011 3.22 17.88

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg ktk 10 x 10 kapsul 1,072 740 1.45 8.05

130 Tiamin (Vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ktk 30 amp @ 1 ml 75 7 10.71 59.52

131 Tiamin (Vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 1000 tablet / botol 15,145 1,543 9.82 54.53

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul @ 10 ml 547,813 173,208 3.16 17.57

133 Triheksifenidil tablet 2 mg ktk 10 x 10 tablet 48,528 3,775 12.86 71.42

134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set 10,132 901 11.25 62.47

135 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 7,638 957 7.98 44.34

Vaksin

136 BCG ampul 603,320 91,811 6.57 36.51

137 TT vial 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48

138 DT vial 3,926,152 211,888 18.53 102.94

139 Campak 10 dosis vial 134,293 20,653 6.50 36.12

140 Polio 10 dosis vial 35,485 2,829 12.54 69.69

141 DPT - HB vial 339,138 78,071 4.34 24.13

142 Hepatitis B 0,5 ML ads syringe 4,390 378 11.61 64.52

143 Polio 20 dosis vial

144 Campak 20 dosis vial 1,534,857 411,092 3.73 20.74

Page 235: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

Page 236: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 237: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 238: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 239: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 240: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 241: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 11 2 0 10 24

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 2 2

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -

5 PUSKESMAS PERAWATAN 67

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 107

7 PUSKESMAS KELILING 282

8 PUSKESMAS PEMBANTU 1,101

9 RUMAH BERSALIN 0 0 1 0 0 55 56

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 1 3 0 1 47 52

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 7 7

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 1064 1,064

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 129 129

14 POSKESDES 455

15 POSYANDU 3,130

16 APOTEK 0 0 220 0 0 220 440

17 TOKO OBAT 0 0 161 0 0 153 314

18 GFK 0 0 14 0 0 1 15

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

TAHUN 2012

PROVINSI JAMBI

NO FASILITAS KESEHATAN

Page 242: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 71

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 27 2 7.41 98 362.96

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 0 0.00 1 100.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0.00 3 300.00

4 PUSKESMAS 177 0.00 0.00

JUMLAH PROVINSI 206 2 0.97 102 49.51

Sumber: - Laporan Bidang Yankes

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 243: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 72

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 68 26.88 129 50.99 56 22.13 - 0.00 253 100.00 253 100.00

2 MERANGIN 20 104 26.60 141 36.06 88 22.51 58 14.83 391 100.00 391 100.00

3 SAROLANGUN 13 24 7.27 140 42.42 134 40.61 32 9.70 330 100.00 330 100.00

4 BATANGHARI 17 7 2.39 116 39.59 129 44.03 41 13.99 293 100.00 293 100.00

5 MUARO JAMBI 18 40 10.70 153 40.91 155 41.44 26 6.95 374 100.00 374 100.00

6 TANJAB TIMUR 17 89 32.36 68 24.73 95 34.55 23 8.36 275 100.00 275 100.00

7 TANJAB BARAT 16 20 6.58 154 50.66 51 16.78 79 25.99 304 100.00 304 100.00

8 TEBO 15 42 14.14 143 48.15 80 26.94 32 10.77 297 100.00 297 100.00

9 BUNGO 18 54 19.64 147 53.45 66 24.00 8 2.91 275 100.00 275 100.00

10 KOTA JAMBI 20 5 1.13 224 50.45 178 40.09 37 8.33 444 100.00 444 100.00

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 18 23.38 55 71.43 4 5.19 - 0.00 77 100.00 77 100.00

471 14.22 1,470 44.37 1,036 31.27 336 10.14 3,313 100.00 3,313 100.00

0.99

Sumber: - Laporan Bidang PKM

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, DAN KABUPATEN/ KOTA

178

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

POSYANDU

AKTIFNO

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

PUSKESMAS

Page 244: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012
Page 245: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 73

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KERINCI 18 246 246 100.00 14 5.69 33 253

2 MERANGIN 20 212 203 95.75 44 21.67 48 391

3 SAROLANGUN 13 141 141 100.00 68 48.23 68 330

4 BATANGHARI 17 113 113 100.00 67 59.29 53 293

5 MUARO JAMBI 18 154 154 100.00 129 83.77 103 374

6 TANJAB TIMUR 17 93 18 19.35 18 100.00 23 275

7 TANJAB BARAT 16 134 70 52.24 53 75.71 56 258

8 TEBO 15 107 107 100.00 107 100.00 101 297

9 BUNGO 18 146 146 100.00 146 100.00 70 275

10 KOTA JAMBI 20 62 62 100.00 8 12.90 10 444

11 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 69 100.00 1 1.45 5 77

JUMLAH PROVINSI 178 1,477 1,329 89.98 655 49.29 570 3,267

Sumber: - Laporan Bidang PKM

TAHUN 2012

DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/ KOTA

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESDES

JUMLAH PUSKESMAS

PROVINSI JAMBI

Page 246: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 74

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11

I PUSKESMAS1 KERINCI 0 33 - - 33 8 2 MERANGIN 0 39 - - 39 8 3 SAROLANGUN 0 49 - - 49 9 4 BATANGHARI 0 46 - - 46 16 5 MUARO JAMBI 0 70 - - 70 18 6 TANJAB TIMUR 0 31 - - 31 12 7 TANJAB BARAT 0 54 - - 54 12 8 TEBO 0 42 - - 42 12 9 BUNGO 0 40 - - 40 12

10 KOTA JAMBI 1 237 - - 238 67 11 KOTA SUNGAI PENUH - 12 - - 12 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 1 - - 653 - - 654 - - 178

II RUMAH SAKIT1 KERINCI 8 - - - 27 5 2 MERANGIN 5 - - - 12 2 3 SAROLANGUN 21 - - - 48 - 4 BATANGHARI 9 - - - 25 4 5 MUARO JAMBI 5 - - - 20 3 6 TANJAB TIMUR 5 10 11 21 10 13 21 3 6 9 7 TANJAB BARAT 7 11 - - 13 3 8 TEBO 10 - - - 26 3 9 BUNGO 13 - - - 29 5

10 KOTA JAMBI 138 59 197 54 114 168 192 173 365 24 17 41 11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - 12 PROVINSI - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 138 59 280 64 125 200 202 186 586 27 23 75

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 10 10 -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8.3 3.7 8.6 3.8 7.8 26.5 12.1 11.7 38.3 1.6 1.4 7.8

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 2 3

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA/PROV - 25 25 -

JUMLAH PROVINSI 138 59 282 64 125 889 202 186 1,277 27 23 256

Sumber: - Laporan Bidang Evdal

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 247: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 75

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I PUSKESMAS1 KERINCI 84 89 173 3 249 - - 252 2 MERANGIN 66 231 297 1 415 - - 416 3 SAROLANGUN 53 161 214 12 291 - - 303 4 BATANGHARI 63 160 223 9 460 - - 469 5 MUARO JAMBI 111 304 415 1 263 - - 264 6 TANJAB TIMUR 5 222 227 1 3 4 139 1 335 189 7 TANJAB BARAT 42 157 199 8 159 - - 167 8 TEBO 52 181 233 - 263 - - 263 9 BUNGO 97 159 256 6 527 - - 533

10 KOTA JAMBI 117 107 224 - 4 4 1,555 - 4 1,559 11 KOTA SUNGAI PENUH 10 40 50 3 72 - - 75

- - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 700 1,811 2,511 1 7 51 - - 4,393 1 339 4,490

II RUMAH SAKIT1 KERINCI 6 9 15 7 88 - - 95 2 MERANGIN - 27 27 - 133 - - 133 3 SAROLANGUN 5 26 31 - - - - - 4 BATANGHARI 11 13 24 4 69 - - 73 5 MUARO JAMBI - 6 6 1 178 - - 179 6 TANJAB TIMUR 2 17 19 - 34 - - 34 7 TANJAB BARAT 8 17 25 - - 1 - 59 - - 60 8 TEBO 4 20 24 5 80 - - 85 9 BUNGO 22 23 45 - 102 - - 102

10 KOTA JAMBI 6 163 169 - - - - - 11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - - - 12 PROVINSI 64 321 385 10 - - - 10

743 743

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 128 642 770 - - 28 - - 743 - - 771

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 5 1 - - 39 - - 40

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 101 0 21 163

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 20 20 22 12 - - 34

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 26 36 10 84 - - 94

JUMLAH PROVINSI 838 2,504 3,342 1 7 112 - - 5,271 1 339 5,429

Sumber: - Laporan Bidang Evdal

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

0

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN

aPERAWAT

bNO UNIT KERJA JUMLAH

0

Page 248: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 76

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

I PUSKESMAS

1 KERINCI 39 39 78 18 18 2 MERANGIN 38 38 76 16 16 3 SAROLANGUN 45 45 90 25 25 4 BATANGHARI 42 42 84 13 13 5 MUARO JAMBI 59 59 118 12 12 6 TANJAB TIMUR 24 24 48 17 17 7 TANJAB BARAT 50 50 100 16 16 8 TEBO 38 38 76 18 18 9 BUNGO 52 52 104 22 22

10 KOTA JAMBI 285 285 570 62 62 11 KOTA SUNGAI PENUH 15 15 30 9 9

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 687 687 1,374 228 - - - - - 228

II RUMAH SAKIT

1 KERINCI 8 16 24 8 8 2 MERANGIN 1 10 11 5 5 3 SAROLANGUN 4 7 11 3 3 4 BATANGHARI 5 6 11 3 3 5 MUARO JAMBI 1 3 4 1 1 6 TANJAB TIMUR 1 6 7 3 3 7 TANJAB BARAT 2 9 11 2 2 8 TEBO 5 5 10 5 5 9 BUNGO 3 11 14 9 9

10 KOTA JAMBI 6 21 27 14 121 135 20 142 162 7 7 8 16 24 8 23 31 11 KOTA SUNGAI PENUH12 PROVINSI

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 21 57 14 121 208 20 142 265 7 7 8 16 63 8 23 70

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 38 40 78 -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1 9 53 0 1 6

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 6 5 11 -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 34 48 82 7 17 24

JUMLAH PROVINSI 6 21 822 14 121 988 20 142 1,810 - 7 242 8 16 80 8 23 322

Sumber: - Laporan Bidang Evdal

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 249: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 77

TENAGA KESMAS TENAGA

SANITASI

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I PUSKESMAS1 KERINCI 44 - 44 26 2 MERANGIN 36 53 89 10 3 SAROLANGUN 33 56 89 12 4 BATANGHARI 51 70 121 13 5 MUARO JAMBI 49 93 142 28 6 TANJAB TIMUR 31 54 85 13 7 TANJAB BARAT 27 - 66 93 22 8 TEBO 25 46 71 - 9 BUNGO 29 71 100 15

10 KOTA JAMBI 119 10 129 3 9 12 11 KOTA SUNGAI PENUH 16 41 57 14

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 460 560 - - 1,020 3 9 165

II RUMAH SAKIT1 KERINCI 10 - - 10 - - 20 8 2 MERANGIN 2 - - 10 - - 12 8 3 SAROLANGUN 7 - - 11 - - 18 1 4 BATANGHARI 7 - - 11 - - 18 4 5 MUARO JAMBI 9 - - 20 - - 29 5 6 TANJAB TIMUR - - - - - - - 5 7 TANJAB BARAT 7 - - 1 - - 8 5 8 TEBO 6 - - 15 - - 21 - 9 BUNGO 8 - - 21 - - 29 11

10 KOTA JAMBI 60 - - 2 - - 62 28 24 52 11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - - 12 PROVINSI -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - 116 - - 217 28 24 99

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 2 16 14

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0.0 0.0 37.9 1.9 2.1 8.1

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 62 62 3

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 310 310 104

JUMLAH PROVINSI - - 949 - - 562 - - 1,511 31 33 385

Sumber: - Laporan Bidang Evdal

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 250: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 78

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

I PUSKESMAS1 KERINCI 17 - - - - - - 2 MERANGIN 9 2 - - - - - 3 SAROLANGUN 13 1 - - - - 1 4 BATANGHARI 13 - - - - - - 5 MUARO JAMBI 22 - - - - - - 6 TANJAB TIMUR 18 10 - - - - - 7 TANJAB BARAT 15 1 - - - - 1 8 TEBO 15 - - - - - - 9 BUNGO 11 - - - - - -

10 KOTA JAMBI - 57 - - - - - 1 13 11 KOTA SUNGAI PENUH 5 - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

II RUMAH SAKIT1 KERINCI 10 1 9 2 MERANGIN 8 - - - 3 SAROLANGUN 8 - - - 4 BATANGHARI 3 3 3 5 MUARO JAMBI 4 2 - 1 6 TANJAB TIMUR 4 - - 7 TANJAB BARAT 14 4 - 5 8 TEBO 9 10 - 6 9 BUNGO 15 13 2 2

10 KOTA JAMBI 7 7 - - 11 KOTA SUNGAI PENUH - 40 - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 82 80 2 26

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 13 2

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 11

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 28 6 2

JUMLAH PROVINSI - - 134 - - 88 - - 2 - - - - - 28

Sumber: - Laporan Bidang Evdal

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH NO UNIT KERJA

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

Page 251: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012

TABEL 79

Rupiah % PROVINSI % KERINCI % MERANGIN % SAROLANGUN % BATANGHARI % MUARO JAMBI % TANJAB TIMUR % TANJAB BARAT % TEBO % BUNGO % KOTA JAMBI % SUNGAI PENUH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -

a. Belanja Langsung

b. Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI 48,951,451,150 48,951,451,150

a. Belanja Langsung 28,109,351,290 28,109,351,290

b. Belanja Tidak Langsung 20,842,099,860 20,842,099,860

3 APBN : 467,905,166,596 119,114,391,996 67,060,286,400 19,560,729,000 56,917,835,500 6,887,548,500 60,489,874,700 13,099,311,000 29,689,975,500 12,291,411,000 29,674,165,000 39,560,538,000 13,559,100,000

- Dana Dekonsentrasi 15,178,568,996 15,178,568,996

- Dana Alokasi Khusus (DAK RS) 34,459,560,000 19,088,730,000 2,138,770,000 2,131,230,000 2,631,500,000 - 3,818,270,000 - - - 2,486,620,000 2,164,440,000 -

- Dana Alokasi Khusus (DAK DINKES) 29,837,110,000 2,983,630,000 4,086,960,000 3,645,590,000 2,916,240,000 2,225,540,000 - - 3,402,240,000 3,502,990,000 3,929,900,000 3,144,020,000

- KD 24,847,093,000 24,847,093,000

- TP APBN (DINKES) 96,072,184,000 - 31,596,900,000 1,681,950,000 24,775,800,000 1,426,730,000 16,596,502,000 1,511,850,000 2,604,800,000 1,256,502,000 2,785,700,000 1,767,000,000 10,068,450,000

- TP APBN (RS) 247,150,000,000 60,000,000,000 28,500,000,000 8,000,000,000 23,000,000,000 - 35,000,000,000 10,000,000,000 25,750,000,000 6,900,000,000 20,000,000,000 30,000,000,000 -

- ASKESKIN / JAMKESMAS 2,873,123,600 408,494,400 748,489,000 475,065,500 156,898,500 104,925,700 146,091,000 59,795,500 5,519,000 190,847,000 576,998,000 -

- Jampersal 17,487,527,000 1,432,492,000 2,912,100,000 2,389,880,000 2,387,680,000 2,744,637,000 1,441,370,000 1,275,380,000 727,150,000 708,008,000 1,122,200,000 346,630,000

- PPID

- Lain-lain (sebutkan) (Dana BOK)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

(CWSHP)

(GLOBAL FUND)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

- Jamkesda

516,856,617,746 100 168,065,843,146 67,060,286,400 19,560,729,000 56,917,835,500 6,887,548,500 60,489,874,700 13,099,311,000 29,689,975,500 12,291,411,000 29,674,165,000 39,560,538,000 13,559,100,000

21,716,290,784 709,927,813,915 635,494,613,926 - 850,858,402,215 ############# 660,642,022,637 - 464,917,441,714

#DIV/0!

158,520.13

Sumber: - Laporan Bidang Evdal (12,392,742,300)

- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

NO SUMBER BIAYA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD PROVINSI KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

PROVINSI JAMBI

TAHUN 2012

TOTAL ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Page 252: 05 Profil Kes Prov.jambi 2012