laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · web view2017-10-19 · daftar pustaka. 24. bab i....

41
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN GERAKAN JAMAAH DAN DAKWAH JAMAAH Kelompok III Aidatul Nurjanah 412016018 Arman Tika 412014009 Preli Yulianto 412016009 Tri setiawan 412016030 Jurusan/Semester : Agribisnis A/III Dosen Pengasuh : Rulitawati, S.Ag. M.Pd.I

Upload: duongnga

Post on 20-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

GERAKAN JAMAAH DAN DAKWAH JAMAAH

Kelompok III

Aidatul Nurjanah 412016018

Arman Tika 412014009

Preli Yulianto 412016009

Tri setiawan 412016030

Jurusan/Semester : Agribisnis A/III

Dosen Pengasuh : Rulitawati, S.Ag. M.Pd.I

FAKULTAS PERTANIAN PRODI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2017/2018

Page 2: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Al-islam

Kemuhammadiyahan yang berjudul “Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah”

Dalam proses pembuatan makalah ini penulis banyak mengalami kendala, namun

itu semua dapat teratasi berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti

kepada pembaca. Kami selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-

teman, dan Pembimbing yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat

lebih baik lagi.

Palembang, 03 Oktober 2017

Penyusun

Page 3: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................IDaftar Isi.......................................................................................................II

BAB II PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................1B. Rumusan Masalah..............................................................................2C. Tujuan Masalah..................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Dakwah..............................................................................................31. Akidah..........................................................................................42. Akhlaq..........................................................................................5

B. Pengertian tentang Jamaah.................................................................6C. Pengertian tentang Hidup Berjamaah................................................7,8D. Pengertian tentang Inti Jamaah..........................................................9E. Organisasi Jamaah.............................................................................10,11F. Lokasi Gerakan Jamaah Dan Dakwah Jamaah..................................12G. Peranan Ranting dalam Gerakan Jamaah dam Dakwah Jamaah.............13

a. Pelayanan Ibadah sesuai Tuntunan Rasullah...................14,15,163. Penataan pengumpulan dan Penyaluran ZIS..............17

1. Penyiapan sarana dua sholat idh.............................182. Penataan Kehidupan Bermasyarakat.......................19

b) Pembentukan Jamaah.........................................20H. Diskusi Permasalahan dalam Lapangan.......................................21,22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................23B. Saran............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................24

Page 4: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman dari sejak dulu sampai sekarang, banyak sekali hal-hal yang dilakukan umat manusia, khususnya umat islam yang mulai melenceng dari agama. Seperti yang kita semua kenal, sesajen merupakan hal yang lumrah yang sering kita dengar, yang sering dilakukan orang-orang untuk menyembah dan meminta apa yang diharapkannya.Maka dari itu, banyak hal yang dilakukan oleh sosok KH.Ahmad Dahlan, antara lain factor intern (factor dalam) dan extern (factor luar). Factor dalam umat dan masyarakat kita yang diliputi bid’ah, khurafat, tahayul, jumud, dan ta’asub; factor luar adanya penjajahan dan usaha-usaha kristenisasi, yang akibatnya kemerosotan dan kemunduran total bangsa Indonesia.

Dengan Pemikirannya yang sangat luas KH.Ahmad Dahlan membentuk sebuah organisasi yaitu bernama Muhammadiyah. Persyerikatan Muhammadiyah yang didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 M di Kauman Yogyakarta Menurut asal katanya diambil dari bahasa arab yang berarti “Muhammad” adalah nama rasul terakhir Muhammad saw, “iyah” berarti pengikut, jadi muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain Muhammadiyah itu adalah umat islam yang hidup dan kehidupannya mengikuti, mencintai dan menghidupkan sunnah, tuntunan dan pelajaran serta melangsungkan usaha Da’wah Islam A’mar Ma’ruf Nahi Munkar.Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, maka muhammadiyah berhadapan dengan tantangan cultural. Suatu hal tak perlu ditanyakan lagi , bahwa tantangan itu berasal dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat yang banyak membawa perubahan, boleh dikata dalam semua lapangan kehidupan.

Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Dakwah Islam, Amar Ma’ruf Nahi Munkar (memerintahkan kebajikan/kebaikan dan mencegah kemungkaran atau apa saja yang diingkari dan ditolak oleh islam). Penegasan seperti ini jelas menggambarkan komitmen Muhammadiyah terhadap Surat Al-Imran ayat 104, suatu ayat yang menjadi factor utama yang melatarbelakangi berdirinya perjuangan gerakan Muhammadiyah.Berdasarkan ayat tersebut Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu Dakwah (menyeru, mengajak) Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan masyarakat sebagai medan/kancah perjuangannya.

Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak Taman Kanak-kanak, hingga Perguruan Tinggi, membangun sekian banyak Rumah Sakit, Panti Asuhan, dsb. Seluruh amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan yang tunggal, yaitu dijadikan sarana dan wahana dakwah islam sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Quran dan As-sunnah Shahihah.

Page 5: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

B. Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dakwah, jamaah, hidup jamaah dan inti jamaah ?b. Apa organisasi jamaah?c. Dimana lokasi gerakaan jamaah dan dakwah jamaah?d. Apa Peranan ranting dalam gerakan jamaah dan gerakan jamah?e. Bagaimana penataan pengumpulan dan pengumpulan ZIS?f. Bagaimana diskusi permasalahan lapangan?

C. Tujuan Penulisan Makalaha. Untuk mengetahui gerakan jamaah dan dakwah jamaah secara umum,b. Untuk mengetahui organisasi jamaah,c. Agar tau lokasi gerakan jamaah dan dakwah jamaah, dand. Untuk mengetahui peranan ranting dalam gerakan gerakan jamaah, dan

gerakan jamaah.

Page 6: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dakwah

Menurut syekh Ali Mahfudz dalam kitab Hidayat al-Mursyidin

mendifinisikan dakwah islamiyyah adalah sebagaiberikut “upaya membawa

(mendorong) manusia kepada kebajikan, petunjuk danbimbingan-bimbingan

(ilahiah), beramar Ma’ruf nahi munkar, untuk menggapai keberhasilan hidup

dunia dan akhirat”. Dalam kaitan ini,kajian tentang esensi dakwah diarahkan

kepada telaah atas beberapa ayat penting yang berkaitan dengan dakwah dan

sering menjadi acuan dari gerakan Muhammadiyah maupun ortomnya, yaitu Q.S

Ali Imran[3]:104

�مرون ." ويأ �ر �خي ال إلى يد�عون أمة �كم� من �تكن� ول�مف�لحون ال هم وأولئك �كر �من ال عن �هو�ن وين �مع�روف بال

(QS Ali-Imran:104)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar

merekalah orang-orang yang beruntung.

Ayat di atas membicarakan bagaimana menegakkan dan memeliharan masyarakat

yang beriman dan bertaqwa kepada allah yakni dengan jalan dakwah dan amar

ma’ruf nahi mungkar. Maka pembahasan ayat ini biasanya mencakup tentang

cukupan kewajiban dakwah,materi dakwah,langkah-langkah dakwah, dan tujuan

akhir dakwah islam.

a. Pengembangan Konsep Dakwah Muhammdiyah

Sebagai gerakan dakwah yang multidimensi, muhammadiyah senantiasa

melakukan revitalisasi sebagai upaya penguatan terus menerus langkah-langkah

Page 7: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

dakwah, baik secara kualitifmaupun kuantitatif menuju terwujudnya cita-cita dan

tujuan muhammdiyah, yaitu masyarakat islam yang sebenar benarnya.

Muhammdiyah memandang bahwa dakwah memiliki pengertian yang luas, yakni

dengan tujuan untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang(masyarakat)

agar memeluk dan mengamalkan ajaran islam kedalam kehidupan nyata.Tujuan

dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga sasaran yaitu:

1. Agar supaya umat manusia menyembah kepada Allah, tidak

mempersyarikatkan-Nya dengan sesuatu, dan tidak menyembah Tuhan

selain Allah semata-mata.

2. Agar supaya umat manusia bersedia menerima islam sebagai

agamanya, memurnikan keyakinan, hanya mengakui Allah sebagai

Tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq dan selalu

menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran

agama yang diianutnya.

3. Dakwah islamiyah ditujukan untuk mengubah sistem pemerintahan ke

dalam pemerintahan islam. Dalam matan kepribadian Muhammadiyah

dinyatakan bahwa “maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf

Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang yaitu Perseorangan

dan masyarakat.

Pada kategori ini sifat dakwah yang digerakkan muhammadiyah berbeda-beda

disesuaikan dengan karakter, situasi dan kondisi masing-masing.

b. Sifat Dakwah kepada orang yang sudah Islam (Umat Ijabah)

Sifat dakwah yang ditujukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi

bersifat ajakan untuk menerima islam sebagai keyakinan, akan tetapi bersifat

Tajdid dalam arti pemurnian. Artinya bahwa tajdid yang dikenakan pada golongan

ini adalah bersifat menata kembali amal keagamaan mereka sedemikian bersih

dan murninya.Sebagaiman yang diajarkan oleh Allah dan Rsul-rasul-Nya. Tajdid

terhadap amal keberagamaan umat Ijamah meiputi beberapa bidang, yaitu :

Page 8: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

1. Akidah

Akidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan keyakinan

hidup.Pada bidang ini tekanan Tajdid yang perlu mendapat perhatian cukup serius

adalah dalam bidang ajaran tauhid, seperti 3 bentuk penyakit yang ditegaskan

dalam Matan yaitu Syirik, Bid’ah, Khurafat. Contohnya adalah : memakai

kalung/benang penangkal bala (syirik), masih mempercayai faham animisme dan

dinamisme (khurafat).

2. Akhlaq

Tajdid dalam bidang Akhlaq adalah berupa mendidikkan dan mendayakan

sikap hidup yang mulia dan terpuji dan bersamaan dengan hal tersebut

menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan hidup yang tercela

dan menjijikan. Dalam matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah

dinyatakan bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq

mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul,

tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.

3. Ibadah

Tajdid dalam bidang ibadah terhadap orang yang sudah islam adalah

menuntunkan ibadah sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah saw tanpa

tambahan/perubahan dari manusia (bid’ah) serta menghilangkan kebiasaan berniat

Taqliq/membeo.

4. Muamalat Duniawiyat

Tajdid dalam bidang Muamalat Duniawiyat ini adalah dalam bentuk

membimbingkan, menuntunkan kepada mereka agar dalam berkiprah ditengah-

tengah masyarakat dengan berbagai kegiatannya mereka selalu berpedoman

kepada qaidah-qaidah yang telah digariskan oleh ajaran agama.

5. Sifat dakwah kepada orang yang belum islam

Dakwah islam kepada orang yang belum islam adalah merupakan ajakan,

seruan dan panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau tabsyir.

Page 9: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

Adapun tujuan utamanya adalahagar mereka bisa mengerti, memahami ajaran

Islam, dan kemudian mau menerima Islam sebagai agamanya, dilakukan dengan

menunjukkan Mahasinul-Islam (keindahan islam) dengan keterangan-keterangan

dan tingkah laku (contoh teladan) serta tanpa paksaan.

Dakwah terhadap orang yang belum islam hendaknya lebih dikedepankan Islam

dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan, yang dapat menimbulkan

kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata mudah dan

menggembirakan, bukan menambah beban dan tidak akan menimbulkan

kesusahan dan kesulitan.

c. Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah Muhammadiyah

Gerakan yang dimaksud dalam rangka gerakan jama'ah dan dakwah

jama'ah disini adalah suatu usaha Persyarikatan Muhammadiyah, melalui

anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air, untuk secara serempak teratur dan

terencanameningkatkan keaktifannya dalam membina lingkungannya ke arah

kehidupan yangsejahtera lahir dan batin.

B. Pengertian tentang jama'ah

Jama'ah adalah suatu bentuk kehidupan bersama sekelompok orang yang

tujuannya membina hidup berjama'ah. Pengertian sekelompok orang yang

dimaksud adalah sekelompok keluarga yang tempat tinggalnya saling berdekatan,

tidak membedakan golongan, baik agama, status sosial maupun mata

pencaharian .Kelompok itu-oleh sekelompok kecil anggota Muhammadiyah yang

ada didalamnya diusahakan dapat terwujud suatu kehidupan yang sejahtera, lahir

dan batin, bagi segenap anggota kelompok, sehingga merupakan satu kesatuan

kehidupan bersama dan serasi, yang selanjutnya dapat menyumbangkan

kemampuannyauntuk ikut serta membangun bangsa dan negaranya.Sekelompok

anggota Muhammadiyah yang mengambil inisiatif itu, disebut intijama'ah, yang

membentuk dirinya sebagai potensi penggerak kelompok (group dinamics).Alasan

untuk menempatkan diri sebagai inti jama'ah bagi anggota Muhammadiyahini,

tidak lain karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya sebagai muslim

Page 10: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

yangmelaksanakan ajaran agamanya, sebagai ibadahnya kepada Allah subhanahu

wata'ala.Oleh karena itu, niat untuk membentuk jama'ah adalah semata-mata

untukmendapat ridha Allah subhanahu wa ta'ala, tidak dikerjakan untuk

menyusunkekuatan politik atau golongan, tidak pula untuk kepentingan

pribadinya.Kesejahteraan hidup adalah milik dan kepentingan bersama bagi setiap

orang,setiap keluarga, setiap kelompok.Jama'ah sebagai bentuk kehidupan

bersama tidak selalu harus dimulai denganmembentuk organisasi jama'ah yang

nyata (kongkrit).Titik berat gerakan iniadalah menyebarkan dan mengembangkan

ide hidup berjama'ah.Bentuk organisasijama'ah tidak boleh dipaksakan.Akan

tetapi pengelompokan anggota Muhammadiyahmenjadi inti jama'ah menjadi

sarana yang paling dekat untuk dicapai olehPersyarikatan.Dengan melalui

pertemuan dan lain sebagainya inti-inti jama'ah ini melangkahkan kakinya untuk

memprakarsai hidup berjama'ah di lingkungan tempat tinggalnya dan kalau situasi

dan kondisi setempat mengizinkan, melangkah lebih jauh untuk mewujudkan

jama'ah sebagai lembaga sosial yang terbukti memang dikehendaki dan

dibutuhkan masyarakat (sosial need).

C. Pengertian tentang Hidup Jama'ah

Bahwa hidup berjama'ah seperti yang dijelaskan di atas bisa tumbuh dan

berkembang dengan sendirinya, apalagi bisa teratur dan berencana mudah kita

duga.Manusia sebagai makhluk sosial, yang secara fitrahnya harus hidup

berkelompokkarena saling membutuhkan.Tetapi manusiapun disifati sebagai

makhluk individual, yang terjadi dari jiwa raga yang tak terpisahkan, dengan

cipta, rasa dan karsanya itu memiliki kemampuan untuk membebaskan dirinya

dari ikatan lingkungannya, walapun hanya di dalam hatinya.Oleh karena itu sifat

egoistis-mementingkan diri sendiri, sering lebih menonjol dari sifat sosialnya.Dari

pokok pangkal pikiran ini, kita mudah menduga bahwa hasrat untuk hidup

berjama'ah tidak bisa tumbuh dan berkembang sendiri.Harus ada sekelompok

kecil di tengah-tengah kelompok yang lebih besar yang membentuk dirinya

menjadi inti kelompok -dus inti jama'ah- mengajak untuk hidup sejahtera,

membina kebaikandan menjauhkan kemungkaran.Hidup berjama'ah harus

dida'wahkan, tetapi tidak cukup hanya dengan khutbah-khutbah di masjid atau

Page 11: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

ceramah-ceramah di dalam pengajian-pengajian; pendeknya tidak cukup

diomongkan.Hidup berjama'ah harus diprakarsai muballigh (inti jama'ah) dan

umat yangdida'wahi (calon jama'ah)nya harus merupakan satu pernyataan hidup

bersama. Apayang dida'wahkan si muballigh - baik materi maupun sasarannya,

baik langsungmaupun tidak langsung akan menyangkut dan mengenai pribadi si

muballigh.Oleh karena itu sistem da'wah dalam rangka menimbulkan hidup

berjama'ah ini tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tujuannya

a. Menumbuhkan dan membina hidup berjamaah yaitu hidup bersama yang

serasi,rukun dan dinamis;

b. Menumbuhkan dan membina hidup sejahtera, yakni hidup yang

terpenuhikebutuhan lahir dan batin bagi segenap warga jama'ah;

c. Kesemuanya itu untuk mengantarkan warga jama'ah dalam pengabdiannya

kepadaAllah subhanahu wa ta'ala, kepada bangsa dan negara serta

kemaslahatan manusiapada umumnya.

Materinya adalah sebagai berikut:

1. Bidang pendidikan: menumbuhkan kesadaran dan memberikan

pengertian tentangmutlak perlunya pendidikan bagi anak-anak dan

generasi muda, khususnyapendidikan agamanya, untuk menjadi

pegangan hidup dan kehidupannya di masadepan;

2. Bidang sosial: membina kehidupan yang serasi antara keluarga yang

satudengan yang lainnya, saling tolong menolong dan bantu

membantu mengatasikesulitan yang sedang dialami oleh anggota

jama'ahnya. Menghilangkan sifategois dan menutup diri;

3. Bidang ekonomi: berusaha mencegah kesulitan-kesulitan ekonomi/

penghidupanyang dialami oleh anggota jama'ahnya, antara lain

dengan membantu permodalan,mencarikan pekerjaan, memberikan

latihan ketrampilan/ keahlian dan sebagainya;

4. Bidang kebudayaan: membina kebudayaan yang tidak bertentangan

dengan Islamsebagai sarana / alat da'wah dan mengikis/

Page 12: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

menghindarkan pengaruh kebudayaanang merusak, dari manapun

datangnya;

5. Bidang hukum: membina kesadaran dan memberikan pengertian

tentang tertibhukum untuk kebaikan bersama dalam kemasyarakatan.

Melaksanakan danmempraktekkan ajaran-ajaran agama (Islam) yang

berhubungan dengan mu'amalahduniawiyah;

6. Bidang hubungan luar negeri (solidaritas): menumbuhkan rasa setia

kawan danimpati terhadap sesama umat Islam khususnya dan umat

manusia umumnya yangsedang mengalami musibah, penderitaan,

penindasan dan sebagainya kemudianmenyata-laksanakannya dengan

mengumpulkan bantuan dan sebagainya.

Metodenya

a) Dakwah jama'ah dilaksanakan oleh sekelompok kecil warga jama'ah

(intijama'ah) yang ditujukan kepada kelompok (jama'ahnya);

b) Inti jama'ah bertindak sebagai penggerak kelompok yang

merencanakan,melaksanakan dan menilai langkah-langkah dan materi

da'wahnya;

c) Dakwah jama'ah menggunakan teknik-teknik pembinaan masyarakat

(communitydevelopment).

Sifatnya

1) Da'wah jama'ah dilaksanakan atas nama pribadi masing-masing muballigh;

2) Da'wah jama'ah bersifat informil, artinya tidak mengikatkan dirinya

kepadainstansi / lembaga yang formil;

3) Instansi/lembaga-lembaga masyarakat yang ada menjadi tempat

menyalurkankegiatan warga berjama'ah.

Page 13: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

D. Pengertian tentang inti jama'ah

1. Inti jama'ah terjadi dari anggota Muhammadiyah. Satu inti jama'ah

terdiridari sekitar 3 (tiga) sampai 7 (tujuh orang, dari pria dan wanita;

2. Ruang gerak satu inti jama'ah sekurang-kurangnya meliputi satu

rukuntetangga (RT), seluas-luasnya meliputi satu rukun kampung / warga /

dukuh;

3. Tugas inti jama'ah adalah melaksanakan dan merencakan da'wah jama'ah

sertadinilai hasil-hasilnya untuk langkah-langkah perubahan;

4. Inti-inti jama'ah di satu keluarga saling mengkoordinir dan

menyeleraskankegiatan menjadi satu unit gerakan jama'ah.

Unit-unit ini yang menjadi salauran komunikasi dengan induk organisasi

Muhammadiyah;

a. Keanggotaan inti jama'ah serta pembagian tugas perhatiannya

diatur/dimusyawarahkan bersama oleh anggota Muhammadiyah dalam

satu jama'ah.Apabila di dalam satu jama'ah terdapat kelebihan anggota

Muhammadiyah, tugasinti jama'ah dapat digilirkan secara periodik.

Anggota yang kebetulan tidakmenjadi inti jama'ah berfungsi sebagai

pendukung dan pelopor kegiatanjama'ahnya. Kelebihan anggota tersebut

dapat ditugaskan untuk membina tempatlain yang tidak terdapat anggota

Muhammadiyah di dalamnya;

b. Apabila bentuk jama'ah sudah gatra (maujud), inti jama'ah

mempersiapkanterbentuknya organisasi jama'ah dengan mempersiapkan

pamong jam'ahnya;

c. Di dalam hal organisasi jama'ah belum terwujud, inti jama'ah

berfungsisebagai pamong jama'ah sementara. Kalau organisasi jama'ah dan

pamong jama'ahsudah terwujud, inti jama'ah dapat mengintegrasikan diri

ke dalamnya atauberdiri di luar sebagai pembantu, aktif menjadi sumber

inspirasi dan kreasikegiatan jama'ahnya.

Page 14: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

E. Organisasi jama'ah

Organisasi jama'ah adalah organisasi yang informal, dalam arti tidak terikatdan

bertanggungjawab kepada organisasi lain.Organisasi ini lahir sebagai proses yang

wajar dari kebutuhan kelompokmasyarakat di suatu tempat, sebagai akibat dari

suksesnya dakwah jama'ah yangdilaksanakan oleh inti jama'ah. Organisasi

jama'ah tidak dapat dipaksakanadanya. (Nama jama'ah itu sendiri tidak mutlak

harus dipergunakan sekiranyajustru akan menghambat pengertian hidup

berjama'ah).

a. Di dalam satu lingkungan tempat di mana semua atau sebagian

besarpenghuninya warga Muhammadiyah, masalah terbentuknya

organisasi jama'ah tidakperlu dipersoalkan. Karena ide hidup berjama'ah

memang sudah menjadi sebagiandari kepribadiannya; maka timbulnya

organisasi jama'ah berfungsi sebagaiintensifikasi semangat dan kegiatan

hidup berjama'ah;

b. Organisasi jama'ah dipimpin oleh pamong jama'ah yang terjadi dari

wargajama'ah dan terdiri dari Bapak dan Ibu jama'ah dengan beberapa

pembantu. Ibudan Bapak jama'ah dipilih dari dan oleh warga jama'ah

sebagai sesepuh/tertualingkungan itu. Sedang pembantu-pembantunya

terdiri dari tenaga-tenaga mudayang lincah dan penuh daya kreasi dan

bertanggungjawab kepada Bapak dan Ibujama'ah;

c. Pamong jama'ah bisa terjadi, sebagian dari inti jama'ah atau seluruhnya,

atau dapat pula inti jama'ah ada di luar pamong jama'ah

d. Tugas pamong jama'ah adalah memimpin dan mengantarkan jama'ahnya

menuju kekehidupan berjama'ah yang sejahtera. Menampung dan

menyalurkan ide-ide kegiatandan kebutuhan-kebutuhan hidup warganya

yang sesuai dengan sasaran hidupberjama'ah yang sejahtera;

e. Saluran ide-ide, kegiatan dan kebutuhan warga jamaah dapat ditumbuhkan

dalamjama'ah atau memanfaatkan instansi / lembaga yang telah ada di luar

jama'ah;

f. Sekali lagi perlu ditegaskan, bahwa secara resmi jama'ah tidak

adahubungannya dengan organisasi Muhammadiyah; yang ada hubungan

Page 15: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

secaraorganisatoris adalah antara anggota Muhammadiyah (sebagai warga

jama'ah yangmenjadi inti jama'ah) dengan Muhammadiyah (Ranting).

F. Lokasi gerak jama'ah dan dakwah Jama'ah

a. Gerakan jama'ah dan dakwah jama'ah bertitik tolak pada pembinaan

mentalpribadi warga jama'ah dalam keluarganya dan dalam lingkungan

tetangganya;

b. Pembinaan ini dapat melalui sarana-sarana intern jama'ah dan dapat

memanfaatkansarana/fasilitas di luar jama'ah. Secara rutin pamong jama'ah

memperhatikansituasi dan kondisi warga jama'ahnya, mengamati rumah

tangganya dan suasanahidup bertetangga. Masalah-masalah yang tampak

segera ditangani, yaitu dicaripemecahannya baik secara langsung maupun

tidak langsung.Ide-ide yang positif dan kreatif diusahakan melalui

musyawarah, sehinggamenjadi milik bersama dan tanggung jawab

bersama jama'ahnya.

c. Selanjutnya gerakan jama'ah dan dakwah jama'ah meluaskan

pandangannya seluasbatas-batas kelurahan tempat jama'ah-jama'ah. Ada

inisiatif inti-inti jama'ahyang tergantung dalam unit gerakan jama'ah;

Jama'ah-jama'ah diajakberpartisipasi dalam pembangunan kelurahannya

(pembangunan desa/ kota).Kompetensi Da'i Pendamping sebagai berikut :

1. Kompetensi Subtantif

a) Ikhlas

b) Amanah

c) Shidq (Kejujuran ) : Perkataan, niat dan kehendak, 'azm/tekad,

menepati janji

d) dan dalam bekerja.

* Akhlaq karimah: rahmah, rifq (lemah lembut) dan hilm (santun), sabar, hirsh

(mencintai dan perhatian kepada mad'uw/audiens)

* Pemahaman Islam yang komprehensif

* Pemahaman akan hakekat dakwah/Fikih dakwah

Page 16: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

* Mengenal lingkungan

1. Kompetensi Metodologis

Kompetensi metodologis adalah sejumlah kemampuan yang dituntut oleh seorang

da'i pendamping jama'ah yang berkaitan dengan masalah perencanaan dan metode

dakwah. Dengan ungkapan lain, kompetensi metodologis ialah kemampuan

profesional yang ada pada diri da'i pendamping jama'ah sehingga ia :

a) Mampu membuat perencanaan dakwah (persiapan, kegiatan dakwah)

yang akan dilakukan dengan baik dan sekaligus mampu melaksanakan

perencanaannya.,

b) Da'i pendamping jama'ah harus mampu mengidentifikasi permasalahan

dakwah yang dihadapi, yaitu mampu mendiagnosis dan mengemukakan

kondisi "keberagamaan" obyek dakwah yang dihadapi, baik pada tingkat

individu maupun tingkat masyarakat.,

c) Da'i pendamping jama'ah harus mampu mencari dan mendapatkan

informasi mengenai ciri-ciri obyektif dan subyektif obyek dakwah serta

kondisi lingkungannya,

d) Berdasarkan informasi yang diperoleh dengan kemampuan pertama dan

kedua di atas, seorang da'i pendamping jama'ah akan mampu menyusun

langkah perencanaan bagi kegiatan dakwah yang dilakukan,

e) Kemampuan untuk merealisasikan perencanaan tersebut dalam

pelaksanaan kegiatan dakwahmenentukan, tetapi faktor latihan (dan

pengalaman) akan sangat menunjang kompetensi ini.

G. Peranan ranting dalam gerakan jamaah dan dakwah jamaah

Misi sosial Ranting Muhammadiyah pada dasarnya adalah perwujudan

dari shodaqoh jariyah.Arti dari kata jariyah sendiri ialah mengalir, sehingga

shodaqoh jariyah sering diartikan shodaqoh yang pahalanyaa terus mengalir

meskipun orang yang melakukannya telah meninggal dunia.Makna shodaqoh

tidak hanya berbentuk pemberian barang atau uang kepada yang membutuhkan,

Page 17: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

namun sangat luas cakupannya. Rasulullah bersabda: “Senyummu terhadap

wajah saudaramu adalah shodaqoh.” (HR. Tirmidzi).

Bahkan dalam sebuah sabdanya Rasulullah meyebutkan bahwa hubungan

intim suami istri pun bernilai shodaqoh. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia

berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah,

orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat

sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan

mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk

bershodaqoh?Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid

adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan

adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan

salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh“.Mereka

bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami

memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada

yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada

yang halal, ia mendapat pahala” (HR. Muslim no. 2376).

Secara fungsional shodaqoh adalah suatu usaha “menggembirakan” orang

lain yang tidak bertentangan dengan ajaran agama. Meskipun beberapa ulama

mengartikann shodaqoh jariyah itu adalah wakaf, namun dengan pengertian di

atas bisa kita simpulkan bahwa semua usaha untuk menggembirakan orang lain

yang berkelanjutan (tidak hanya dirasakan sekali saja manfaatnya) bisa

digolongkan sebagai shodaqoh jariyah. Tentu saja jika hal itu tidak bertentangan

dengan perintah dan larangan Allah.Misi sosial untuk “menggembirakan” dalam

gerakan dakwah yang dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah

setidaknya ada dua:

a. Pelayanan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah

Allah berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

Page 18: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab [33]:

21).

Ada dua syarat diterimanya ibadah, yaitu ikhlas dan sesuai dengam

tuntunan Rasulullah.Syarat pertama mendasari gerakan meluruskan niat dalam

dakwah akar rumput, dan dalam hal ini masuk dalam misi keilmuan.Sedang syarat

kedua mendasari gerakan pelayanan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah,

dan dalam hal ini masuk dalam misi sosial. Salah satu bentuk pelayanan ibadah

sesuai dengan tuntunan Rasulullah ialah meluruskan shaf sholat di masjid atau

mushola yang dikelola sehingga dengan pelurusan itu maka setiap orang yang

sholat di sana akan mengirimkan pahala yang terus mengalir bagi mereka yang

berjasa meluruskan shaf sesuai tuntunan Rasulullah itu. Itu hanyalah satu contoh

kecil dari misi sosial dalam bentuk pengelolaan masjid/mushola sesuai tuntunan

Rasulullah. Secara umum ada beberapa bentuk pelayanan ibadah ini yang

merupakan bagian dari misi sosial, yaitu:

1. Pengelolaan masjid/mushola sesuai tuntunan Rasulullah

Masjid dan mushola pada prinsipnya didirikan sebagai tempat ibadah,

meski dalam GJDJ atau Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah peran masjid tidak

hanya itu.Sebagai tempat ibadah, maka pengelolanya punya amanah untuk

berusaha dengan sungguh-sungguh agar pelayanan ibadah di dalamnya benar-

benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Untuk menjamin terselenggaranya

peribadatan seperti itu secara terus menerus maka dibutuhkan:

Pembinaan Imam (agar sholatnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, dengan

bacaan Qur’an yang baik, dan hafalan Qur’an yang memadai) Pembinaan

Khatib/Penceramah (agar yang disampaikan kepada jamaah benar-benar sesuai

dengan tuntunan Rasulullah). Pembinaan Takmir (agar masjid tetap dalam

komitmen mendukung GJDJ atau terikat secara organisatoris dengan dakwah akar

rumput seperti halnya dengan PRM).

2. Penataan tata cara dan sistem perawatan jenazah

Perawatan jenazah adalah kegiatan sosial yang sesungguhnya penting

dalam misi sosial dakwah justru karena menyinggung persoalan budaya setempat

Page 19: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

dan dalam beberapa aspek menyentuh problematika kemiskinan di wilayah-

wilayah tertentu.Perawatan jenazah meliputi pemandian jenazah, pengkafanan,

penjelasan tentang adanya kewajiban penanggungan hutang jenazah,

mensholatkan jenazah, dan upacara pemberangkatan jenazah, serta

penguburan.Untuk mendukung perawatan jenazah tersebut butuh prasarana dan

sumber daya manusia yang memadai.

Perlu dipertegas, sebenarnya misi sosial perawatan jenazah hanya cukup

sampai di penguburan. Hanya saja tak jarang karena faktor budaya, dalam praktik

di beberapa tempat, setelah jenazah dikuburkan keluarga yang menyandang duka

masih harus ketanggungan untuk mengadakan tahlilan atau yasinan selama

beberapa hari dan kemudian masih ada peringatan kematian pada 7 hari, 40 hari,

100 hari, dan 1000 hari setelah jenazah meninggal dunia. Hal ini perlu perlakuan

dakwah yang tegas namun dengan cara bijak, karena menyangkut tradisi yang

mengakar di satu sisi dan persoalan kemiskinan di sisi lain.

Dari beberapa temuan, karena hal itu seakan menjadi keharusan tak jarang

sebuah keluarga yang miskin harus mengada-adakan doa setelah peguburan dan

peringatan kematian itu dengan berhutang kesana kemari. Orang-orang kaya di

wilayah tersebut punya peran dalam menciptakan kondisi seakan-akan ada

keharusan ada doa, tahlilan, atau yasinan serta peringatan kematian setelah

penguburan jenazah. Karena mereka punya uang dan melakukan hal itu, maka

yang miskin-miskin juga menganggap hal itu menjadi hal yang penting dan

disyariatkan dalam agama sehingga berusaha melakukan itu sampai mengada-

adakan dengan berhutang segala.

Dalam tulisan ini tidak akan diperinci bagaimana tata cara pemandian

jenazah, pengkafanan, penjelasan tentang adanya kewajiban penanggungan hutang

jenazah, mensholatkan jenazah, dan upacara pemberangkatan jenazah, serta

penguburan. Namun prinsipnya adalah bagaimana Pimpinan Ranting

Muhammadiyah dapat menyediakan pelayanan perawatan jenazah sesuai tuntunan

Rasulullah termasuk juga membuatkan sistemnya di kampung atau desa wilayah

dakwahnya.

Praktik di PRM Wirobrajan Yogyakarta bisa dijadikan contoh.Mereka

menunjuk orang untuk melayani perawatan jenazah yang disebut Rois.Ada dua

Page 20: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

orang Rois yang secara keimuan sudah dibekali untuk perawatan jenazah, satu

Rois bertugas untuk kampung sebelah barat jalan dan satu Rois bertugas di

wilayah kampung yang sebelah timur jalan. Rois tersebut yang melayani

pemandian jenazah, pengkafanan, menjelaskan proses upacara pemberangkatan

jenazah, serta memimpin doa setelah penguburan.

3. Penataan pengumpulan dan penyaluran ZIS atau Zakat Infaq Shodaqoh

Zakat Infaq Shodaqoh yang selanjutnya disingkat ZIS merupakan potensi

yang ada di masyarakat untuk melakukan penyantunan bagi mereka yang tak

mampu.Penyantunan tersebut selama ini hanya bersifat karitas atau hanya sekedar

memberi, tidak peduli apakah pemberian itu memiliki efek pemberdayaan pada

yang diberi atau tidak.Bahkan di beberapa tempat, ZIS bukan disalurkan ke orang-

orang yang tak mampu tapi mengumpul di ustadz yang tak jarang sudah kaya raya

karena tanahnya yang luas.Walaupun seorang ustadz bisa termasuk fisabilillaah

yang menjadi golongan penerima zakat, tapi dia bukan satu-satunya yang berhak

menerima zakat. Masih ada 7 golongan lain yang berhak menerima zakat.

Pengelolaan modern ZIS sekarang ini dikelola oleh Lembaga Amil zakat yang

disingkat LAZ.Ada beberapa keuntungan pengelolaan Zakat melalui

LAZ.Pertama, bisa menjamin kepastian dan disiplin pembayaran zakat.Kedua,

pengelolaaannya dapat lebih professional. Ketiga, bisa mencapai efisiensi dan

efektifitas dalam sasaran dan dalam penggunaan harta zakat menurut proritas

yang ada pada suatu wilayah. Keempat, bisa memudahkan pelaporan dan

pertanggungjawaban ke publik.Kelima, bisa memudahkan koordinasi dan

konsolidasi data muzakki dan mustahiq.Sesungguhnya dengan manajemen LAZIS

yang baik maka bisa saja dirancang sebuah sistem zakat produktif, agar bantuan

yang diberikan kepada yang tidak mampu bisa memberdayakan yang

dibantu.Beberapa pendapat ulama mendukung adanya zakat produktif ini.

Pendapat Ibnu Qudamah seperti yang dinukil oleh Yusuf Qaradhawi mengatakan

“Sesungguhnya tujuan zakat adalah untuk memberikan kecukupan kepada fakir

miskin….” Hal ini juga seperti dikutip oleh Masjfuk Zuhdi yang membawakan

pendapat Asy-Syafi’i, An-Nawawi, Ahmad bin Hambal serta Al-Qasim bin Salam

dalam kitabnya Al-Amwal, mereka berpendapat bahwa fakir miskin hendaknya

Page 21: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

diberi dana yang cukup dari zakat sehingga ia terlepas dari kemiskinan dan dapat

mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya secara mandiri. Salah satu hal

yang penting dalam pengelolaan ZIS ini adalah pembuatan sistem santunan untuk

pendidikan.Harus ada jaminan anak-anak yang kurang mampu tetap bisa

mengeyam pendidikan minimal sampai SMA/SMK di kampung atau desa tempat

dakwah akar rumput dijalankan. Caranya bisa dengan pendirian sekolah melalui

sistem subsidi silang, atau bisa juga dengan pemberian bea siswa bagi anak-anak

yang kurang mampu itu. Bisa juga dengan mengkoordinir gerakan orang tua asuh

misalnya melalui Pimpinan Ranting Aisyiyah atau yang lainnya.

Sekarang ini dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat setiap orang termasuk Takmir Masjid dilarang dengan sengaja

bertindak selaku amil zakat, yaitu melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau

pendayagunaan zakat, tanpa izin pejabat yang berwenang. Menurut Undang-

undang tersebut, amil zakat yang tak berizin itu diancam pidana kurungan paling

lama 1 tahun dan/atau denda paling banyak 50 juta rupiiah. Untuk tidak terjerat

pada pelanggaran itu, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam menjalankan

fungsi amil zakatnya menggunakan label Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infak

dam Shodaqoh Muhammadiyah) yang telah mendapatkan izin dengan SK

Kementrian Agama RI No 457 tahun 2002.Untuk itu status Lazis di Ranting

Muhammadiyah adalah selaku UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Lazismu.

1) Penyiapan sarana dua sholat ‘idh

Penyiapan sarana sholat ‘idh merupakan bagian dari misi sosial karena ada

unsur syiar dalam penyelenggaraan sholat ‘idh.Tempat sholat ‘idh idealnya di

lapangan terbuka sebagaimana dilakukan Rasulullah, kecuali jika hujan. Dengan

jumlah massa yang besar terkumpul di lapangan, memunculkan rasa kebanggaan

sebagai seorang muslim dan berdampak pada kualitas ukhuwah islamiyah.

Alhasil, yang demikian mendukung usaha untuk menata kehidupan

bermasyarakat.Di PRM Ngoro-oro Gunung Kidul, bahkan sampai memiliki

wakaf untuk lapangan hari raya agar sholat ‘Idh bisa senantiasa dilakukan di

lapangan. Tentu saja tidak semua bisa menyediakan lapangan khusus untuk sholat

Page 22: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

‘idh ini, namun minimal bisa jauh-jauh hari menyiapkan peminjaman alun-alun

milik pemerintah, lapangan sepak bola, atau lapangan terbuka lainnya yang

menampung jamaah yang banyak.Idealnya untuk di perkotaan, satu kecamatan

hanya ada satu tempat sholat ‘idh agar syiar Islam benar terasa dengaan jumlah

massa yang banyak berkumpul.Sedang pelaksanaan di pedesaan bisa disesuaikan

dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

b. Penataan kehidupan bermasyarakat

Penataan kehidupan bermasyarakat dilakukan dengan tiga pilar GJDJ,

yaitu: a) Majelis/Lembaga; b) Jamaah; c.) Organisasi otonom. Pembuatan

majelis/lembaga dilakukan untuk menangani bidang-bidang garap dakwah yang

spesifik.Pembentukan jamaah-jamaah untuk melakukan pembinaan berbasis

komunitas, yaitu komuitas berbasis hobi, profesi, kewilayahan, maupun kelompok

pengajian.Sedang pendirian organisasi otonom dilakukan untuk mengorganisir

penggerak dakwah dengan spesifikasi tertentu. Misalnya dibentuk NA untuk

menampung para remaja putri yang akan menjadi penggerak dakwah. Untuk

penggerak dakwah ibu-ibu bisa dibentuk Aisyiyah.

a) Pembuatan Majelis/Lembaga

Pembuatan Majelis atau Lembaga bisa dilakukan setelah memiliki konsep

yang matang tentang apa bidang garap Majelis / Lembaga yang akan didirikan.

Setelah ditentukan siapa yang akan diberi amanah untuk memegang Majelis atau

lembaga tersebut, selanjutnya dalam kerjanya Majelis atau Lembaga tersebut

segera membuat prioritas-prioritas program untuk menjawab problematika umat

di desa atau kampung tersebut.

Di depan telah dicontohkan salah satu lembaga yang penting untuk

dibentuk, yaitu LAZIS. Selain itu bisa pula dibentuk Majelis Tabligh untuk

menata pengelolaan masjid dan mushola, serta merancang pengajian atau majelis

ilmu yang dibutuhkan.Majelis Pendidikan Kader juga penting dibentuk untuk

mengawal penyiapan kader-kader dakwah akar rumput.Sedang untuk untuk

menyantuni warga dalam hal kesehatan bisa dibentuk Majelis Pelayanan

Page 23: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

Kesehatan Umat.Untuk mengurusi wakaf bisa dibentuk Majelis Wakaf.Untuk

pemberdayaan masyarakat bisa dibentuk Majelis Pemberdayaan

Masyarakat.Untuk mendukung dakwah dengan seni bisa dibentuk lembaga Seni

Budaya.Untuk menggerakkan bisnis pendukung dakwah bisa dibentuk Majelis

Ekonomi.

b) Pembentukan jamaah

Jamaah dibentuk berdasarkan potensi yang ada di kampung atau desa

setempat.Jika disederhanakan, tujuan dari pembentukan jamaah dalam Gerakan

Jamaah Dakwah Jamaah ini ada dua.Pertama, ialah untuk mengikat sumber daya

manusia yang ada sesuai karakter yang dipunyai sehingga bisa memperkuat

dakwah Muhammadiyah. Kedua, ialah untuk pembinaan sumber daya manusia

yang bisa ditampung oleh jamaah yang mereka itu akan turut serta menegakkan

dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya. Pembentukan jamaah tersebut bisa berbasis hobi, profesi,

kesamaan wilayah, dan pengajian.Tujuan pertama dari pembentukan jamaah di

atas, untuk mengikat sumber daya manusia yang ada sesuai karakter yang

dipunyai sehingga bisa memperkuat dakwah Muhammadiyah, berangkat dari

kesadaran perlunya merangkul sebanyak mungkin orang untuk menjadi penggerak

dakwah.Jika dakwah hanya digerakkan oleh orang yang berasal dari kelompok

pengajian, maka menjadi terbatas orang yang bisa terlibat. Padahal, orang bisa

terikat dengan dakwah Muhammadiyah melalui hobi, profesi yang digeluti, atau

karena kesamaan wilayah. Tujuan kedua dari pembentukan jamaah, untuk

pembinaan sumber daya manusia, berangkat dari kesadaran perlunya penataan

masyarakat dengan suatu program yang menggembirakan.Program pembinaan

yang menggembirakan itu disesuaikan pada hobi, profesi, kesamaan wilayah, atau

dalam keanggotaan jamaah pengajian yang menjadi pengikat jamaah

tersebut.Dengan demikian diharapkan anggota jamaah bisa gembira meningkatkan

kualitas diri sehingga muncul semangat merealisasikan kehidupan Islam yang

sebenar-benarnya.

Page 24: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

c) Pembentukan organisasi otonom

Pembentukan organisasi otonom di Ranting Muhammadiyah dilakukan

untuk efisiensi dan efektivitas organisasi dakwah. Yang dimaksud dengan

efisiensi disini adalah pengukuhan penggerak dakwah secara lebih spesifik

sehingga tidak tumpang tindih dan tidak banyak membuang energi untuk hal-hal

yang tidak perlu. Sedang efektivitas ialah ketepatan sasaran karena telah

dispesifikkan atau dikhususkan pengelolaannya. Contoh organisasi otonom dalam

Muhammadiyah adalah Aisyiyah untuk wadah penggerak dakwah ibu-ibu.Ada

pula NA untuk wadah penggerak dakwah pemudi dan remaja putri. Ada PM untuk

penggerak dakwah pemuda dan remaja putra. Ada juga IPM untuk penggerak

dakwah di kalangan pelajar.Serta ada IMM untuk penggerak dakwah di kalangan

mahasiswa.

H. Diskusi Permasalahan dalam Lapangan

Salah satu fungsi gerakan jamaah dan dakwah jamaah adalah mendiskusikan dan

mencarikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh

anggota jamaahnya. Contoh antara lain:

1. Apabila kita mau membantu persoalan para nelayan bagaimana cara

mendapatkan ikan. Maka cara mengatasi masalah mereka bukan dengan

cara memberikan ikan sebanyak mungkin. Akan tetapi,berikan mereka kail

dan ajarilah cara menggunakkannya, bahkan lebih dari itu, ajari mereka

bagaimana cara membuat kail.

2. Membantu seseorang yang tidak mampu untuk membayar SPP dan biaya

sekolah anaknya, tidak cukup dengan memberikannya uang. Tetapi, jauh

lebih membantu lagi membantu lagi jika mereka dibimbing atau diberi

perkerjaan agar mendapatkan uang untuk mentutupi keperluan-

keperluannya.

Dua contoh diatas adalah diantara permasalahan yang terjadi pada

masyarakat, termasuk anggota jamaah. Sehubungan dengan itu, maka fungsi

pembimbing atau Bapak/Ibu sebagai inti jamaah, sangat diperlukan untuk

memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap anggota jamaahnya, baik yang

Page 25: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

menyangkit[sic!] masalah agama. Sehingga tujuan dan masalah keduniaan

mereka. Sehingga tujuan akan tercapai. (Mulkhan S.U 2014:241).

Page 26: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerakan dakwah muhammadiyah sangat dibutuhkan pada saat ini untuk

mengajak masyrakat yang belum masuk islam dan yang sudah masuk islam dalam

menjalani ibadah yang tidak tercampurnya antara budaya dan agama, dengan

demikian dapat terciptanya masyarakat islam yang sebenar benarnya yang

berlandaskan al-quran dan al-hadist.Albert Einstein mengeluarkan pernyataan

konsepsi baru tentang waktu “Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi,

manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun.Tak ada lagi lebah, tak ada

lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi

manusia.” Hal ini terindikasi oleh National Academy of Sciences pada Oktober

2011 yang menyatakan bahwa sektor pertanian Amerika Serikat terlalu

bergantung pada lebah madu sebagai penyerbuk. Reuters melaporkan, produksi

pertanian Amerika Serikat yang bergantung pada lebah mencapai 15 miliar USD

per tahun, hampir sepertiga produk pertanian pangan di Amerika Serikat.

Sehingga, jika tidak ada lebah sebagai penyerbuk, otomatis akan mengurangi

jumlah produksi pangan.

Apakah Muhammadiyah juga memberi pengaruh yang signifikan terhadap

masyarakat jika seandainya Muhammadiyah tidak lagi terasa eksistensinya? Itu

semua bergantung pada jamaah yang bergerak di dalamnya. Jika satu orang dapat

membawa manfaat bagi kemaslahatan umat, bagi tercapainya tujuan mulia yang

diusung oleh Muhammadiyah sesuai perintah Allah SWT dan Rasul dalam Quran

dan Hadits; maka bayangkan bagaimana kekuatan gerakan dakwah bila dilakukan

secara berjamaah.

B. Saran

Sebagai salah satu gerakan dakwah yang mengajak masyarakat kepada

yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, muhammadiyah harus lebih

srategis dalam mengajak masyarakat.

Page 27: laskarimpiansite.files.wordpress.com€¦  · Web view2017-10-19 · DAFTAR PUSTAKA. 24. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. ... Academy of Sciences pada Oktober 2011 yang menyatakan

DAFTAR PUSTAKA

http://malang.muhammadiyah.or.id/content-91-sdet-gerakan-jamaah-dakwah-

jamaah-dalam-muhammadiyah.html

https://muhammadsurya.wordpress.com/2009/06/13/materi-gerakan-jamaah-dan-

dakwah-jamaah-di-kampus/

Tim Penyusun. 2014. Al-islam dan Kemuhammadiyahan 2|4|6. Palembang:

Universitas Muhammadiyah Palembang.