zaman a mengalami perubahan begitulah sunatullah

21
 Zaman senantiasa mengalami perubahan Begitulah S unatullah. Yang Kekal hanyalah Sunnatullah, aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, Maha pencipta. Memasuki alaf ketiga atau abad dua puluh satu, ditemui suatu kenyataan, terjadinya lonjakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pesat. Ditandai dengan lajunya teknologi komunikasi dan informasi (information technology). Suatu gejala yang disebutsebut sebagai arus globalisasi, perdagangan bebas, persaingan yang tinggi dan tajam. Era globalisasi akan terjadi perubahanperubahan cepat. Dunia akan transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas. Hubungan komunikasi, informasi, transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat, sebagai akibat dari revolusi industri, hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan oleh Arus g lobalisasi: 1. Menggeser Pola Hidup Masyarakat. Dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern. Dari kehidupan berasaskan kebersamaan, kepada kehidupan individualis. Dari lamban kepada serba cepat. Dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialis. Dari tata kehidupan tergantung dari alam kepada kehidupan menguasai alam. Dari kepemimpinan formal kepada kepemimpinan kecakapan (profesional). 2. Pertumbuhan Ekonomi. Globalisasi menyangkut langsung kepentingan sosial masingmasing negara. Masingmasing akan berjuang memelihara kepentingannya, dan cenderung tidak akan memperhatikan nasib negaranegara lain. Kecenderungan ini bisa melahirkan kembali “Social Darwinism“. Dan ini kita rasakan kini dampaknya ketika dunia dilanda ambruknya sistim ekonomi kapitalis yang berbuah dengan krisis financial global. Kondisi ini mirip dengan kehidupan sosial budaya masyarakat jahiliyah, antara lain mengagungkan materi (berhala), mengabaikan kaedah-kaedah halal-haram, memutus hubungan silaturrahim, berbuat anarkis dan kegaduhan terhadap masyarakat (tetangga, bangsa,negara), yang kuat menelan yang lemah.

Upload: abrar-hidayat-hanafiah

Post on 17-Jul-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 1/21

 

Zaman senantiasa mengalami perubahan Begitulah Sunatullah. Yang Kekal hanyalah Sunnatullah, aturan

yang telah ditetapkan oleh Allah, Maha pencipta.

Memasuki alaf ketiga atau abad dua puluh satu, ditemui suatu kenyataan, terjadinya lonjakan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pesat.

Ditandai dengan lajunya teknologi komunikasi dan informasi (information technology).

Suatu gejala yang disebut‑sebut sebagai arus globalisasi, perdagangan bebas, persaingan yang tinggi

dan tajam.

Era globalisasi akan terjadi perubahan‑perubahan cepat.

Dunia akan transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.

Hubungan komunikasi, informasi, transportasi menjadikan satu sama lain menjadi dekat, sebagai akibat

dari revolusi industri, hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan oleh Arus globalisasi:

1. Menggeser Pola Hidup Masyarakat.

Dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern.

Dari kehidupan berasaskan kebersamaan, kepada kehidupan individualis.

Dari lamban kepada serba cepat.

Dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris materialis.

Dari tata kehidupan tergantung dari alam kepada kehidupan menguasai alam.

Dari kepemimpinan formal kepada kepemimpinan kecakapan (profesional).

2. Pertumbuhan Ekonomi.

Globalisasi menyangkut langsung kepentingan sosial masing‑masing negara.

Masing‑masing akan berjuang memelihara kepentingannya, dan cenderung tidak akan memperhatikan

nasib negara‑

negara lain. Kecenderungan ini bisa melahirkan kembali “Social Darwinism“. Dan ini kitarasakan kini dampaknya ketika dunia dilanda ambruknya sistim ekonomi kapitalis yang berbuah dengan

krisis financial global.

Kondisi ini mirip dengan kehidupan sosial budaya masyarakat jahiliyah, antara lain mengagungkan

materi (berhala), mengabaikan kaedah-kaedah halal-haram, memutus hubungan silaturrahim, berbuat

anarkis dan kegaduhan terhadap masyarakat (tetangga, bangsa,negara), yang kuat menelan yang lemah.

Page 2: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 2/21

 

3. Dampak Globalisasi

1. Globalisasi membawa banyak tantangan (sosial, budaya, ekonomi, politik dan bahkan menyangkut

setiap aspek kehidupan kemanusiaan.

2. Globalisasi juga menjanjikan harapan‑harapan dan kemajuan.

Harapan dan kemajuan yang menjanjikan, adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat, sebagai alat untuk

menciptakan kemakmuran masyarakat. Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara.

Apa artinya semua ini? Kita akan menjadi pasar raksasa yang akan diperebutkan oleh orang‑orang di

sekeliling. Bangsa kita akan dihadapkan pada “Global Capitalism”. Kalau kita tidak hati‑hati keadaan

akan bergeser menjadi “Capitalism Imperialism” artinya kita akan terjajah di negeri sendiri tanpa

kehadiran fisik si penjajah.

Globalisasi membawa perubahan perilaku, terutama pada generasi muda (para remaja).

3.1. Masalah Remaja.

Dunia remaja kita akhir-akhir ini digoncangkan oleh fenomena kurang menggembirakan.

Banyaknya tawuran pelajar, pergaulan a-susila dikalangan pelajar dan mahasiswa. Pornografi yang susah

dibendung. Kalangan remaja dijangkiti kebiasaan bolos sekolah.

Kesukaan terhadap minuman keras.

Kecanduan terhadap ectasy (XTC), menjadi budak kokain dan morfin.

Kesukaan judi dalam urban popular culture, musro, world-wide sing, dan sejenisnya.

Para remaja cenderung bergerak menjadi generasi buih terhempas dipantai menjadi dzurriyatan

dhi’afan suatu generasi yang bergerak menjadi “X-G” the loses generation dan tidak berani ikut serta

didalam perlombaan ombak gelombang samudera globalisasi.

Penyimpangan perilaku menjadi ukuran atas kemunduran moral dan akhlak.

Hilangnya kendali para remaja, berakibat ketahanan bangsa akan lenyap dengan lemahnya remaja.

Apa Penyebab Utama kesemuanya itu? Kalau ingin dirinci, antara lain:

rusaknya sistim, pola dan politik pendidikan.

hilangnya tokoh panutan,

berkembangnya kejahatan orang tua,

luputnya tanggung jawab lingkungan masyarakat,

impotensi dikalangan pemangku adat,

Page 3: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 3/21

 

hilangnya wibawa ulama,

bergesernya fungsi lembaga pendidikan menjadi bisnis,

profesi guru dilecehkan.

3.2. Perilaku Umat.

Terjadi pula interaksi dan ekspansi kebudayaan secara meluas. Di tandai dengan semakin

berkembangnya pengaruh budaya,

Pengagungan materia secara berlebihan (materialistik),

Pemisahan kehidupan duniawi dari supremasi agama (sekularistik),

Pemujaan kesenangan indera mengejar kenikmatan badani (hedonistik).

Sebenarnya perilaku umat ini merupakan penyimpangan jauh dari budaya luhur. Akibatnya dapat

memunculkan;

a. Kriminalitas,

b. Sadisme,

c. Krisis moral secara meluas.

Terjadinya dis-equilibrium, (hilangnya keseimbangan moral), dalam tatanan kehidupan bermasyarakat

menyebabkan lahir krisis-krisis, krisis nilai, menyangkut etika individu dan sosial berubah drastik, pada

mulanya berpandangan luhur bergeser kencang kearah tidak acuh, dan lebih parah mentolerir krisis

konsep pergeseran pandang (view) cara hidup, dan ukuran nilai jadi kabur. Sekolahan yang merupakancerminan idealitas masyarakat tidak bisa dipertahankan. Krisis kridebilitas dengan erosi kepercayaan.

Pergaulan orang tua, guru dan muballig dimimbar kehidupan mengalami kegoncangan wibawa. Krisis

beban institusi pendidikan terlalu besar.Tuntutan tanggung jawab moral sosial kultural dikekang oleh

sisitim dan aturan birokrasi. Kesudahannya, membelenggu dinamika institusi, akhirnya impoten memikul

beban tanggung jawab. Krisis relevansi program pendidikan yang mendukung kepentingan elitis non-

populis, tidak demokratis. Orientasi pendidikan beranjak dari mempertahankan prestasi kepada

orientasi prestise, keijazahan. Krisis solidaritas, dan membesarnya kesenjangan miskin kaya, dan

kesempatan mendapatkan pendidikan tidak merata, kurangnya idealisme generasi remaja tentang

peran dimasa datang.

Pergeseran budaya dengan mengabaikan nilai-nilai agama pastilah akan melahirkan tatanan hidup

masyarakat dengan penyakit sosial (masyrakat) atau PEKAT yang kronis, di antaranya akan meruyak

menjadi; Kegemaran berkorupsi. Aqidahnya bertauhid namun akhlaknya tidak mencerminkan akhlak

Islami. Melalaikan ibadah.

3.3. Perilaku kehidupan non-science

Page 4: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 4/21

 

Di antaranya tampak pula pada perangai ; Sangat berminat terhadap kehidupan non-science, asyik

mencari kekuatan gaib belajar sihir. Mencari jawaban paranormal, menguasai kekuatan jin, bertapa

ketempat angker.

Menyelami black-magic, mempercayai mistik.

f. Tidak terkecuali menghinggapi juga para cendekiawan. Mencari dukungan melalui pedukunan.

Perangai sedemikian ini telah banyak melahirkan peribadi yang terbelah (split personalities), dengan

sikap “too much science too little faith”, lebih banyak ilmu dengan tipisnya kepercayaan keyakinan

agama, berkembangnya paham nihilisme budaya senang lenang (culture contenment).

Keadaan di atas diperparah lagi oleh limbah budaya, antara lain;

a. Sensate-culture yang selalu bertalian dengan hedonistik.

b. Orientasi hiburan berselera rendah,

c. Tourisme sun-sea-sex.

d. Gaya hidup konsumeristis, rakus, boros, cinta mode.

e. Pergaulan bebas sex, ittiba’ syahawat (memperturutkan hobi nafsu syahawat). 

f. Kebebasan salah arah.

g. Lepas dari kawalan agama dan adat luhur.

h. Tampil dengan sikap permissif dan anarkis.

Pada hakekatnya semua perilaku a-moral tersebut lahir karena lepas kendali dari nilai-nilai agama dan

menyimpang jauh dan keluar dari alur akhlak mulia, atau menjauh dari adat istiadat warisan leluhur dan

budaya bangsa. Kondisi seperti itu telah membawa perubahan buruk terhadap generasi bangsa dan

menjadikan dunia pendidikan pada umumnya mendapat cercaan.

Jawaban untuk keluar dari problematika ini adalah ikatan sinerjitas antara Umarak dan Ulama

Membentuk Generasi Masa Depan

1. Generasi muda akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan (millenium ketiga). Karena itu,generasi muda (remaja) harus dibina dengan budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang

relevan dengan realiti kemajuan di era globalisasi.

Generasi masa depan (era globalisasi) yang diminta lahir dengan:

a. budaya luhur (tamaddun),

b. berpaksikan tauhidik,

c. kreatif dan dinamik,

d. memiliki utilitarian ilmu berasaskan epistemologi Islam yang jelas,

e. tasawwur (world view) yang integratik dan ummatik sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan

transparan).

1. Perkembangan ke depan banyak ditentukan oleh peranan remaja sebagai generasi penerus dan

pewaris dengan kepemilikan ruang interaksi yang jelas menjadi agen sosialisasi guna menggerakkan

kelanjutan survival kehidupan ke depan.

Page 5: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 5/21

 

 

2. Kita memerlukan generasi yang handal, dengan beberapa sikap;

a. daya kreatif dan innovatif, dipadukan dengan kerja sama berdisiplin,

b. kritis dan dinamis, memiliki vitalitas tinggi,

c. tidak mudah terbawa arus, sanggup menghadapi realita baru di era kesejagatan.

d. memahami nilai‑nilai budaya luhur,

e. siap bersaing dalam knowledge based society,

f. punya jati diri yang jelas, hakekatnya adalah generasi yang menjaga destiny,

g. individu yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai mulia iman dan taqwa,

h. motivasi yang bergantung kepada Allah, yang patuh dan taat beragama akan berkembang secara pastimenjadi agen perubahan,

i. memahami dan mengamalkan nilai‑nilai ajaran Islam sebagai kekuatan spritual, yang memberikan

motivasi emansipatoris dalam mewujudkan sebuah kemajuan fisik‑material, tanpa harus mengorbankan

nilai‑nilai kemanusiaan.

Sangat dipahami, bahwa kekuatan hubungan ruhaniyah spiritual emosional dengan iman dan taqwa

akan memberikan ketahanan bagi umat.

Hubungan ruhaniyah ini akan lebih lama bertahan daripada hubungan struktural fungsional. Generasi ke

depan wajib digiring menjadi taat hukum.

Upaya ini dapat dilakukan dengan cara ;

a. memulai dari lembaga keluarga dan rumah tangga, memperkokoh peran orang tua, ibu bapak ,

b. fungsionalisasi peranan ninik mamak dan unsur masyarakat secara efektif,

c. memperkaya warisan budaya dengan setia mengikuti dan mempertahankan, bertumpu kepada cita

rasa patah tumbuh hilang berganti

d. menanamkan aqidah shahih (tauhid), dan istiqamah pada agama yang dianaut,

e. menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur.

f. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama,

konsekwensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian.

g. Menanamkan kesadaran tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban asasi individu secara amanah,

Page 6: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 6/21

 

h. penyayang dan adil dalam memelihara hubungan harmonis dengan alam,

i. teguh politik, kukuh ekonomi,

 j. melazimkan musyawarah dengan disiplin dan

k. bijak memilih prioritas pada yang hak sebagai nilai puncak budaya Islam yang benar. Sesuatu akan

selalu indah selama benar.

Budaya adalah wahana kebangkitan bangsa.

Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan budayanya.

Generasi yang mampu mencipta akan menjadi syarat utama keunggulan. Keutuhan budaya bertumpu

kepada individu dan masyarakat yang mampu mempersatukan seluruh potensi yang ada.

Menghadapi Abad Keduapuluh satu

Alaf Baru atau abad keduapuluh satu ini ditandai oleh;

a. mobilitas serba cepat dan modern,

b. persaingan keras dan kompetitif,

c. komunikasi serba efektif, dunia tak ada jarak seakan global village,

d. akan banyak ditemui limbah budaya kebaratan westernisasi.

Alaf baru itu diyakini bahwa kehadirannya tak bisa di cegah. Bahkan sudah berada didepan mata.

Pertanyaan yang perlu dijawab segera:

Sudahkah kita siap menghadapi perubahan zaman yang cepat dan penuh tantangan ini?

Di antara jawabnya adalah, kita berkewajiban sesegeranya mem-persiapkan generasi baru yang siap

bersaing dalam era global tersebut.

Kita berkewajiban membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih berkecenderungan individual

menjadi Sumber Daya Umat (SDU) yang bercirikan kebersamaan dengan nilai asas “gotong royong”,

berat sepikul ringan sejinjing, atau prinsip ta’awunitas. 

Maka tidak dapat tidak, proses pembangunan SDM-SDU mesti ditempuh,

1. Tahap kesadaran tinggi tentang perlunya perubahan dan dinamik yang futuristik. Langkah ini perlu

dengan penggarapan secara sistematik dan pendekatan proaktif mendorong terbangunnya proses

pengupayaan (the process of empowerment).

Page 7: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 7/21

 

2. Tahap perencanaan dengan rangka kerja yang terarah, terencana mewujudkan keseimbangan dan

minat (motivasi) dan gita kepada iptek, keterampilan dan pemantapan siyasah. Aspek pendidikan dan

latihan adalah faktor utama dalam peng-upayaan. Konsep-konsep visi, misi, selalu terbentur dalam pen-

capaian oleh karena lemahnya metodologi dalam operasional pencapaiannya.

3. Tahap aktualisasi secara sistematis (the level of actualization). Bila pendidikan ingin kita jadikan

modus operandus di samping kurikulum ilmu terpadu dan holistik, sangat perlu pembentukan kualita

pendidik (murabbi) yang sedari awal mendapatkan pembinaan. Pendekatan integratif dengan

mempertimbangkan seluruh aspek metodologis berasas kokoh tamaddun yang holistik dan bukan

utopis.

Antisipasi Umat.

Umat mesti mengantisipasi dengan penyesuaian-penyesuaian agar tidak menjadi kalah. Dalam

menghadapi persaingan beberapa upaya semestinya disejalankan dengan ;

a. Memantapkan watak terbuka,

b. Pendidikan moral berpaksikan tauhid,

c. mengamalkan nilai-nilai amar makruf nahi munkar seperti tertera dalam QS.31, Lukman:13-17.

d. Integrasi moral yang kuat, berakhlak dan memiliki penghormatan terhadap orang tua,

e. mempunyai adab percakapan ditengah pergaulan,

f. pendalaman ajaran agama tafaqquh fid-diin,

g. berpijak pada nilai-nilai ajaran Islam yang universal, tafaqquh fin-naas,

h. perhatian besar terhadap masalah sosial atau umatisasi, teguh memilih kepentingan bersama dengan

ukuran moralitas taqwa,

i. responsif dan kritis terhadap perkembangan zaman,

 j. mengenal kehidupan duniawi yang bertaraf perbedaan,

k. memacu penguasaan ilmu pengetahuan,

l. kaya dimensi dalam pergaulan rahmatan lil ‘alamin menampilkan kecerahan bagi seluruh alam. 

m. iman dan ibadah, menjadi awal dari ketahanan bangsa.

Ketahanan umat bangsa terletak pada kekuatan ruhaniyah dan keyakinan agama dengan iman taqwa

dan siasah kebudayaan.

Bila penduduk negeri beriman dan bertaqwa dibukakan untuk mereka keberkatan langit dan bumi

(QS.7,al-A’raf:96). 

Page 8: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 8/21

 

 

Ini juga dapat dicapai antara lain lewat pintu pendidikan.

Pendidikan yang akan dikembangkan adalah pendidikan akhlak, budi pekerti. Kita dapat memahami

bahwa pendidikan Akhlak adalah, jiwa pendidikan, inti ajaran agama, dan buah dari keimanan.

Maka akhlak karimah (budi pekerti sempurna) adalah tujuan sesungguhnya dari proses pendidikan, dan

menjadi wadah diri dalam menerima ilmu-ilmu lainnya. Ilmu yang benar membimbing umat kearah amal

karya, kreasi, inovasi, motivasi yang shaleh (baik).

Untuk itu, beberapa model perlu dikembangkan;

1. pemurnian wawasan fikir disertai kekuatan zikir,

2. penajaman visi,

3. perubahan melalui ishlah atau perbaikan,

4. mengembangkan keteladanan uswah hasanah,

5. sabar, benar, dan memupuk rasa kasih sayang melalui pengamalan warisan spiritual religi.

6. Menguatkan solidaritas beralaskan pijakan iman dan adat istiadat luhur, “nan kuriak kundi nan sirah

sago, nan baik budi nan indah baso” 

7. Intensif menjauhi kehidupan materialistis, “dahulu rabab nan batangkai kini langgundi nan babungo,

dahulu adat nan bapakai kini pitih nan paguno”. 

Mewujudkan model ini diperlukan sinerji antara Umarak dan Ulama. Setiap Muslim harus jeli (‘arif)dalam menangkap setiap pergeseran yang terjadi karena perubahan zaman ini.

Pemerintah dan Ulama Suluah Bendang di Sumatera Barat harus mampu menjaring peluang‑peluang

yang ada, sehingga memiliki visi jauh ke depan. “Laa tansa nashibaka minaddunya“, artinya “jangan

sampai kamu melupakan nasib/peranan dalam percaturan hidup dunia (Q.S. 28: 77).

Langkah-langkah ke depan dalam bentuk nyata dari sinerjitas Umarak dan Ulama itu dapat dilakukan

antara lain ;

a. pembinaan human capital melalui keluasan ruang gerak mendapatkan pendidikan,

b. pembinaan generasi muda yang akan mewarisi pimpinan berkualiti, memiliki jati diri, padu dan lasak,

integreted inovatif.

c. Mengasaskan agama dan akhlak mulia sebagai dasar pembinaan generasi muda.

d. Langkah drastik mencetak ilmuan Muslim yang benar-benar beriman taqwa.

Page 9: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 9/21

 

e. Pembinaan minda wawasan generasi muda ke depan yang bersatu dengan akidah, budaya dan bahasa

bangsa.

f. Secara sungguh-sungguh mewujudkan masyarakat madani yang berteras kepada prinsip keadilan

(equity) sosial yang terang.

Sungguh suatu nikmat yang wajib disyukuri. “Lain syakartum la adzidannakum“, bila kamu mampu

menjaga nikmat Allah (syukur), niscaya nikmat itu akan ditambah.

Di sini peran yang amat crusial dari Sinerjitas yang mesti terbangun antara Ulama dan Umarak didalam

mengatasi kemelur penyakit masyarakat karena dampak Globalisasi ini dengan mengamalkan bimbingan

Agama Islam.

Padang, Jumadil awwal 1430 H / April 2009 M.

Catatan:

[1] Perkembangan cyber space, internet, informasi elektronik dan digital, walaupun kenyataannya seringterlepas dari sistim nilai dan budaya sangat cepat terkesan oleh generasi muda yang cenderung cepat

dipengaruhi oleh elemen-elemen baru yang merangsang.

[2] Globalisasi sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau proses menjadikan sesuatu

mendunia (universal), baik dalam lingkup maupun aplikasinya, the act of process or policy making

something worldwide in scope or application menurut pengertian The American Heritage Dictionary.

[3] Dimana dalam persaingan bebas bentuk apapun, yang kuat akan bisa bertahan dan yang lemah akan

mati sendiri (Wardiman, 1997).

[4] Ungkapan Ja’far Bin Abi Thalib, lihat Al Islam Ruhul Madaniyah, Musthafa al Ghulayaini, terungkap

sebagai berkiut, “Kunna nahnu jahiliyyah, na’budul ashnam, wa na’kulul maitah, wa nuqat-ti’ul arham,

wa nusi-ul- jiwaar, wa nakkul ul qawiyyu minna dha’ifun minna,“ artinya: “Kami masyarakat jahiliyyah,

yang kuat dari kami berke-mampuan menelan yang lemah di antara kami.” 

Kehidupan sosial jahiliyyah itu telah dapat diperbaiki dengan kekuatan Wahyu Allah, dengan aplikasi

syari’at Islam berupa penerapan ajaran tauhid ibadah dan tauhid sosial (Tauhidic Weltanschaung). Ini

suatu bukti tamaddun pendekatan historik yang merupakan keberhasilan masa lalu (the glory of the

past), sesuai Firman Allah, “Demikian itulah umat sebelum kamu. Bagi mereka amal usahanya, dan bagi

kamu amal usahamu.” (Q.S. 2: 141) 

[5] Sebelum terjadinya krisis ekonomi, 1997-dampaknya masih terasa hingga hingga sekarang), dalam

tiga dasawarsa (1967-1997) ini telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat. Bank Dunia

menyebut sebagai “The Eight East Asian Miracle” yang berkembangan menjadi macan Asia bersama:

Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia.

Kini kita menghadap lagi Krisis Finansial Global, dampaknya lebih berbahaya dari krisis ekonomi 1997 itu,

karena yang rusak adalah sistim ekonomi dunia, hilangnya kepercayaan dan kegunaan dari ekonomi

kapilatalis.

Page 10: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 10/21

 

 

Populasi Asean sekarang sejak tahun 2003 saat memasuki AFTA antara 350  – 500 juta (Ini perkiraan Adi

Sasono, Cides, 1997). Bila pertumbuhan ekonomi ini dapat dipelihara, Insya Allah pada tahun 2019, saat

skenario APEC, maka kawasan ini akan menguasai 50,7 % kekayaan dunia, Amerika dan Uni Eropa hanya

39,3% dan selebihnya 10 % dikuasai Afrika dan Amerika Latin (Data Deutsche Bank, 1994).

Tetapi semua prediksi ini buyar oleh ambruknya sistim ekonomi kapitalis.

[6] Budaya sensate memuja nilai rasa panca indera, menonjolkan keindahan sebatas yang di lihat

(tonton), di dengar, dirasa, di sentuh, dicicipi, dengan tumpuan kepada sensual, erotik, seronok, kadang-

kadang ganas, mengutamakan kesenangan badani (jasmani). Orientasinya hiburan melulu, terlepas dari

kawalan agama, adat luhur, moral akhlak, ilmu dan filsafat, dan tercerabut dari budaya dan nilai-nilai

normatif lainnya. Seni dibungkus selimut art for art’s sake, sensual, eksotik, erotik, horor, ganas, yang

lazimnya melahirkan klub malam, night club, kasino dan panti pijat.

Budaya sensate ini dipertajam dampaknya dalam kehidupan remaja oleh budaya popular kekota (urban

popular culture) yang hedonistik (mulai berkembang 1960), dan berkembang lagi US culture

imperialisme (uncle Sam Culture) dan the globalization of lifestyle gaya hidup global, world wide sing(Madonna, Michael Jakson, dll) sejak tahun 1990 di pra kondisi globalisasi.

PENDAHULUAN.Upaya Pemerintah terh artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh PemerintahRepublik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenagakependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang lainnya. Kualitas profesitenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat), penataran danpelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-update wawasannya dalam kompetensi pedagogi danakademik. Pemerintah mulai meny artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkangenerasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berkualitas dan kompetitif 

sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah per artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadaban dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA)melimpah artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada kemakmuran, tetapiketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsatersebutlah artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang menguasai iptekscenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain.Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi sehingga menuntut semua pihak untuk ber artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadaptasi terhartikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap perubahan artikelini disalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang terjadi dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkanparadigma baru dalam mencapai keberhasilan, yaitu dengan persaingan. Tantangan persaingan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangsemakin tajam p artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada era globalisasi menuntut peningkatan kualitas profesi dan efisiensi secara terusmenerus, sehingga kemampuan daya saing profesional bisa lebih kompetitif. Era globalisasi mengubahhakekat kerja dari amatiran menuju kep artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada profesionalisasi di segala bidang dan aspek kehidupan.

Termasuk di dalam perubahan globalartikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id

adalah profesi guru. Sesuai dengan tuntutan perubahanmasyarakat global, tugas guru juga dituntut profesional dalam bidangnya ( Education International,1998: 112). Guru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang profesional bukan sekedar sebagai alat untuk transmisi kebudayaan akantetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dinamis dan menuntut penguasaanilmu pengetahuan dan teknologi, produktivitas artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tinggi dan kualitas karya artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mampumeningkatkan daya saing.Investasi pembangunan pendidikan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelini disalin dariwebsit e http://blog.tp.ac.idadai akan mampu menggerakkan ekonomimasyarakat dengan efek berganda artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang besar melalui pembangunan sekolah, peng artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadaan danperawatan infrastruktur pendidikan, serta kualitas guru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meningkat. Masyarakat artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang

 berkualitas, tidak saja sanggup meraih setiap peluang kerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tersedia melalui investasi, tetapi

Page 11: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 11/21

 

 juga sanggup menciptakan lapangan kerja artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baru. Apalagi masalah pendidikan merupakanmasalah lintas sektoral, sehingga harus artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada komitmen dari semua pihak terutama para penentukebijakan pendidikan untuk mengambil kebijakan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berorientasi p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada mutu pendidikan artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang berkualitas. Sebab kebijakan peningkatan mutu pendidikan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tinggi jika disikapi secarakonsisten, akan menghasilkan lulusan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang kompeten, artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang akhirnya mampu menghasilkan

 warga negara artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang kompetitif dalan jumlah artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang besar.Program pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting karena

 banyak permasalahan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang terdapat dalam institusi pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan berbagai kegiatan di masyarakat artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang efektivitasnya tergantung kep artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada kualitas sumber dayamanusia, baik dalam kemampuan intelektual maupun integritas moral dalam tanggung jawabnya p artikelinidisalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idada kemasyarakatan.Sumber daya manusia, menurut Damanhuri (2004) merupakan salah satu faktor kunci dalam menujukesejahteraan. Menciptakan sumber daya manusia artikelinidis alin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta

 berdaya saing tinggi, menjadi tuntutan pembangunan menuju kesejahteraan. Globalisasi ekonomimerupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang menyatukan kekuatan pasarsemakin terintegrasi untuk efisiensi dan meningkatkan daya saingnya.Rendahnya indeks pembangunan manusia Indonesia telah berdampak p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada merosotnyakemampuan daya saing bangsa Indonesia. Kemerosotan daya saing ini bersumber dari kualitaspendidikan di Indonesia artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan bangsa Indonesiadipengaruhi oleh beberapa komponen penunjang proses pendidikan, antara lain: kualitas guru, sarana

pembelajaran seperti buku teks, media pembelajaran, sumber-sumber belajar serta peralatan labo-ratorium pembelajaran artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang belum mem artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai. Minimnya komponen penunjang pendidikantersebut dipengaruhi oleh minimnya alokasi dana penyelenggaraan pendidikan artikel inidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang bersumber dari

 Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun sumbangan dana pendidikan dari masyarakat(orang tua siswa).Peranan guru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehinggaUndang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 8 menegaskan bahwa guru wajibmemiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani serta memilikikemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk meningkatkan mutu guru, DinasPendidikan Kota Surabaya bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (Unesa) telah menyelenggarakankerjasama untuk meng-update kompetensi guru melalui penyegaran pendidikan (Continuing Education).Menurut Sahudi (2009) program ini dilaksanakan karena kompetensi guru di Surabaya belum optimal.Bahkan digambarkan oleh Masruri (2009) kondisi sekolah-sekolah p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada umumnya masih

memprihatinkan. Partikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id

adahal perkembangan dunia pendidikan di Kota Surabaya sebagai kotametropolitan begitu pesat, apabila kemampuan guru kurang mem artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai akan merugikan siswanya.Program lainnya untuk peningkatan mutu guru yaitu dengan mendorong studi lanjut bagi guru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang

 belum sarjana (S1) dengan biaya Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Surabaya, serta Pendidikan LatihanProfesi Guru (PLPG) artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru-guru Sekolah Dasar juga dalam upaya memberdayakan kinerja guru untuk meningkatkan kualitasprofesi artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang muaranya artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah peningkatan kualitas pendidikan. Studi lanjut dan

 berbagai training artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diberikan kep artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada guru-guru tersebut diharapkan membawa dampak p artikelinid isalin

dariwebsite http://blog.tp.ac.idada peningkatan kualitas layanan pembelajaran artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang p artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada akhirnya mampu meningkatkankualitas pendidikan.Permasalahan-permasalahan di atas disarikan dalam rumusan permasalahan “Bagaimanakah pengaruhpemberdayaan kinerja guru terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya?” Dalam penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui efektivitas studi lanjut dan

 berbagai training artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diberikan kep artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di

Sekolah Dasar Kota Surabaya.Tinjauan PustakaPembangunan bangsa dan negara menuju kesejahteraan bersama merupakan isu-isu artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang terus

 berkembang. Ada beberapa terminologi paradigma artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang sempat berkembang antara lain:pembangunan berbasis kerakyatan, pembangunan bercirikan partisipatoris, pembangunan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangmanusiawi. Dewasa ini pembangunan artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berbasis p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pertumbuhan ekonomi memang telah

 berhasil mewujudkan kemakmuran, tetapi gagal dalam mewujudkan kesejahteraan artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang merata, bahkan sebaliknya banyak menimbulkan masalah artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang sulit dicari pemecahannya.Pembangunan masyarakat p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada dasarnya menekankan pentingnya pengentasan kemiskinan melalui

 berbagai pemberdayaan kelompok-kelompok marjinal, yakni peningkatan taraf hidup masyarakat artikelinidi salin dariwebsite

Page 12: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 12/21

 

http://blog.tp.ac.id yang kurang memiliki kemampuan ekonomi secara berkelanjutan. Pemerintah dituntut untuk menciptakan dan mengoptimalkan sumber daya manusia dalam berbagai bidang sesuai dengankebutuhannya. Analisis penelitian ini mendasarkan p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada teori pemberdayaan SDM sesuai dengankebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan menuju terciptanya SDM artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang unggul dankompetitif dimulai dari peningkatan kualitas kinerja tenaga kependidikan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang profesional.Pemberdayaan (empowerment ) mengandung dua pengertian, yaitu: (1) to give power to (memberikekuasaan, mengalihkan kekuasaan, mendelegasikan otoritas p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pihak lain, (2) to give abilityto (usaha untuk memberi kemampuan) (Oxfort English Dictionary). Makna tersebut mensyiratkan

 bahwa konsep peningkatan kualitas pendidikan belum mengoptimalkan p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pemberdayaan kinerjaguru, artikelinidis alin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemberdayaan tenagapendidik merupakan perwujudan capacity building artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang bernuansa p artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pemberdayaansumber daya manusia tenaga pendidik melalui pengembangan berbagai kemampuan (kinerja) dantanggungjawab serta suasana sinergis antara pemerintah (masyarakat) dengan guru. Upaya optimalisasikinerja guru artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berkelanjutan merupakan faktor artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang penting dibanding faktor lainnyadalam peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini telah dis artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadari dan dilakukan oleh pemerintahmelalui penugasan studi lanjut, berbagai training dan penataran p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada guru.Studi lanjut diperuntukkan bagi guru-guru Sekolah Dasar artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang belum memiliki kualifikasi S1Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), bahkan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang sudah berijazah S1 bukan PGSD sebagiandisarankan untuk menempuh lagi p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada S1 PGSD. Sedangkan berbagai training atau pelatihantentang pengembangan profesi seperti: penyusunan silabus, perencanaan pelaksanaan pembelajaran

(RPP), model-model pembelajaran, pengembangan evaluasi hasil belajar, diberikan kep artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada guru.Selain itu juga diselenggarakan berbagai seminar tentang optimalisasi kinerja guru untuk menunjangkompetensinya secara profesional.Kinerja guru (Job Performance) merupakan sejumlah hasil kegiatan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang telah dilaksanakan atauakan dilakukan oleh guru sesuai profesinya sebagai guru. Suman (2005) mendefinisikan kinerja sebagai“sesuatu artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dikerjakan atau produk/jasa artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang kep artikelini disalin dari

  website http://blog.tp.ac.idada sekelompok orang”. Rao (dalam Mulyasa, 2007) mengemukakan bahwa kinerja  artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah hasildari kemampuan serta usaha. Sedangkan menurut Porter (2006) bahwa kinerja artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah succesfull role achievement artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Kinerja merupakan perilaku artikelinidi salin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang ditampakkan oleh individu atau kelompok.Dalam mencapai sesuatu seseorang biasanya termotivasi oleh kinerja. Motivasi merupakan unsurpenting artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sebab peranan motivasi bisa berfungsi sebagaipendorong kinerja. Kinerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah kapasitas artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dimiliki seseorang untuk melakukan atau

menyelesaikan suatu pekerjaan. Usahaartikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id

adalah waktu dan tenagaartikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id

 yang dikeluarkan seseoranguntuk mencapai motivasinya. Sedangkan motivasi artikelinidisa lin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah harapan, keinginan, dorongan hati, desak-an untuk mencapai sesuatu. Motivasi diartikan sebagai sikap (menerima/menolak) terkait dengan minat,kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan. Dalam kaitannya dengan seseorang, maka motivasidimaksudkan sebagai kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan seseorang untuk melakukan tugas artikelini disalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang menjadi tanggungjawabnya.Kemampuan seseorang itu p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada dasarnya merupakan hasil proses belajar, artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Gagne (1992) hasil belajar merupakan perubahan artikelini

disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi cognitive, attitude dan psychomotor. Begitu juga pendapat Krathwohl (1994) artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangmenyatakan bahwa hasil belajar (learning outcomes) artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi tiga domain, yaitu: (a) cognitive,(b) affective, dan (c) psychomotor, artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang sering juga disebut dengan taxonomy of educationobjectives. Kemampuan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi tiga aspek tersebut akan mempengaruhi kinerja seseorang artikelinidi salin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang p artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada gilirannya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan organisasi dalam hal ini kualitaspendidikan.

McClelland (2001) menyatakan bahwa artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada hubungan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang positif antara motivasi kerja dankinerja seseorang. Artinya setiap pekerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang memiliki motivasi kerja tinggi akan menghasilkanprestasi kerja artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tinggi pula. Demikian juga bahwa pemberdayaan memiliki kaitan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangpositif terhartikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap motivasi seseorang. Teknik-teknik untuk memotivasi kinerja guru tersebut menurutPrabu Mangkunegara (2005) antara lain: (1) teknik pemenuhan kebutuhan, (2) teknik komunikasipersuasif. Pemenuhan kebutuhan guru merupakan fondamen artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mendasar bagi perilaku kerja.Manajemen tidak mungkin dapat memotivasi guru tanpa memenuhi kebutuhan artikelinidi salin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai.Menurut Maslow (2005) hirarki kebutuhan guru meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.Kerangka Konseptual Dan Hipotesis Penelitian 

Page 13: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 13/21

 

Penelitian ini berusaha mengungkap peran pemberdayaan guru dalam mendorong peningkatan kualitaskinerjanya dengan harapan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya.Kerangka pemikiran artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang telah dirancang dalam penelitian ini artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah sebagai berikut:Gambar: Kerangka konseptual PenelitianHipotesis Berdasarkan latar belakang permasalahan dan kerangka dasar teoritik dalam penelitian ini dapatdirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1.  Hipotesis PertamaPeningkatan kualifikasi pendidikan guru, akan membawa pengaruh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang signifikan bagipeningkatan kinerja guru antara lain dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melaksanakan pembelajaran

2.  Hipotesis KeduaKinerja guru dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakanpembelajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa berpengaruh terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap peningkatan kualitaspendidikan di Sekolah Dasar, seperti: Kualitas nilai ujian nasional dan ujian akhir sekolah.

3.  Hipotesis KetigaPeningkatan pemberdayaan terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru seperti: kualifikasi pendidikan, pelatihandan penataran, akan membawa pengaruh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang signifikan terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap peningkatan kualitaspendidikan di Sekolah Dasar artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi: Kualitas nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian AkhirSekolah.

METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisispengaruh pemberdayaan kinerja guru terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah

 Dasar Kota Surabaya ini sebagai upaya untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaranpengaruh pemberdayaan kinerja guru terh artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap produktifitas kinerjanya dalam upaya meningkatkankualitas pendidikan di sekolah dasar. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini dirancang sebagai model 

 penelitian eksplanatori , yaitu untuk menjelaskan bagaimana peran pemberdayaan kinerja guru dalammeningkatkan kualitas kinerjanya agar meningkatkan produktifitas kinerjanya, sehingga mampumeningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar.Lingkup Penelitian Untuk memfokuskan kajian, penelitian ini dibatasi p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pemberdayaan guru dalam meningkatkanproduktivitas kinerjanya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya.

Fokus penelitian iniartikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id

adalah peningkatan pemberdayaan guru melalui peningkatan kualifikasipendidikan dan berbagai pelatihan serta penataran. Sedangkan produktivitas kinerja guru meliputikemampuan menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melaksanakanpembelajaran dan keterampilan membimbing siswa dalam belajar intensif di sekolah. Peningkatankualitas pendidikan diwujudkan p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada kriteria meningkatnya nilai Ujian Nasional (UNAS) dan nilaiUjian Akhir Sekolah (UAS).Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi Penelitian. Populasi dalam penelitian ini artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalahsemua guru Sekolah Dasar artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang bertugas di wilayah Kota Surabaya, baik SD Negeri maupun SDSwasta artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang jumlahnya mencapai 11.650 orang, tersebar p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada 569 Sekolah Dasar Negeri dan415 Sekolah Dasar Swasta (Diknas, 2009).Sampel Penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik klaster (clustersampling) berdasarkan area, yaitu populasi guru sekolah dasar dibagi menurut kecamatan-kecamatan artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada di Surabaya. Kecamatan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dijadikan lokasi penelitian terdiri dari 29 kecamatan artikelini

disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang ber artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada di wilayah kerja Pemerintah Kota Surabaya. Masing-masing klaster ditentukan 6

responden artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang terdiri dari 3 responden guru kelas 6 Sekolah Dasar Negeri dan 3 responden gurukelas 6 Sekolah Dasar Swasta. Dengan demikian setiap klaster kecamatan akan diambil 6 guru sekolahdasar sebagai sampel artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang akan mewakili populasi kecamatan, sehingga jumlah sampel secarakeseluruhan sebesar 29 x 6 = 174 sampel.

 Analisis Data Pemilihan jenis analisis data artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tepat merupakan faktor penting di dalammenjawab permasalahan penelitian. Untuk itu setelah mempertimbangan permasalahan tujuan danhepotesis artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diajukan serta data artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tersedia, maka dalam penelitian ini digunakan 2macam analisis, yaitu: 1) Analisis deskriptif, dan 2) Analisis regresi multivariat dengan model SEM( Structural Equation Modelling) versi 4.0.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANDeskripsi Variabel Penelitian:Kualifikasi

Page 14: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 14/21

 

Pendidikan Tabel 1: Distribusi Frekuensi Kualifikasi Pendidikan Responden

No.

Kualifikasi

Pendidikan Kriteria

Frekuensi

f % % Kumulatif 

1 SMTA Sangat Jelek 6 3 3%

2 D 1 Jelek 45 26 29%

3 D 2 Cukup 65 37 66%4 D 3 Baik 24 14 80%

5 >S1 Sangat Baik 34 20 100%

Jumlah 174 100%

 Sumber : Hasil Pengolahan DataBerdasarkan indikator-indikator artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada beberapa hal artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangesensial terkait dengan: (1) kualifikasi sarjana S1, (2) diploma 3, (3) diploma 2, (4) diploma 1, (5) SMTA.Data tersebut menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berkategori tinggi akan berdampak p artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada kemampuan guru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai dalam mengembangkan kinerjanya. Dengankinerja artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik akan mendukung tercapainya hasil kerja artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik.Pelatihan Perangkat Pembelajaran Tabel 2: Distribusi Frekuensi Pelatihan Perangkat PembelajaranResponden

No.Pelatihan

PP KriteriaFrekuensi

F % % Kumulatif 

1 0 Tidak Pernah 16 9 9%

2 1 – 3 Jarang 43 25 34%

3 4 – 6 Cukup 54 31 65%

4 7 – 9 Sering 38 22 87%

5 10 – lebih Sangat Sering 21 12 100%

Jumlah : 174 100%

 Sumber : Hasil Pengolahan DataBerdasarkan indikator-indikator artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada beberapa hal artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangesensial terkait dengan: (1) aktifitas dalam mengikuti pelatihan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai, (2) sumber

 bahan pelatihan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai, (3) instruktur pelatihan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai., (4) fasilitas artikel

inidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mendukung, (5) rekan sekerja artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa dengan artikelini disalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadanya pelatihan penyusunan silabus dan RPP dengan kategori tinggi akan berdampak p artikelini disalin dari website http://blog.tp.ac.idadapelaksanaan pembelajaran.Penataran Profesi (Karya ilmiah dan pembelajaran inovatif)  Tabel 3: Distribusi Frekuensi Penataran Profesi artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diikuti Responden

No. Penataran Kriteria

Frekuensi

F % % Kumulatif 

1 0 Tidak Pernah 6 4 4%

2 1 – 3 Jarang 49 28 32%

3 4 – 6 Cukup 72 41 73%

4 7 – 9 Sering 35 20 93%

5 10 – lebih Sangat Sering 12 7 100%

Jumlah : 174 100%

Data penataran tersebut menunjukkan bahwa dengan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadanya penataran dengan kategori sering akan berdampak p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada penyelesaian tugas dengan baik pula. Penataran ini seperti: (1) pelatihan penulisankarya ilmiah, (2) pelatihan pengembangan media pembelajaran (3) pelatihan model pembelajaraninovatif. Dengan hasil kerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik maka akan berdampak p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada tercapainya kinerja artikelinidi salin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang tinggi.Kinerja Guru Tabel 4: Distribusi Frekuensi Tingkat Kinerja Responden

No. Kinerja Guru

Kriteria

(membuat PP)

Frekuensi

f % % Kumulatif 

Page 15: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 15/21

 

1 Sangat Rendah 60 – 65 13 7,47 7,47%

2 Rendah 66- 70 31 17,81 25,20%

3 Cukup 71  – 75 43 24,71 49,91 %

4 Tinggi 76 – 80 74 42,52 92,43%

5 Sangat Tinggi 81 – 100 13 7,47 100%

Jumlah : 174 100%

 Sumber : Hasil PengolahanData di atas menunjukkan bahwa dengan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadanya kinerja artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berkategori tinggi akan

 berdampak p artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada budaya kerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik pula. Dengan budaya kerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik akanmendukung tercapainya hasil kerja artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik, maka akan berdampak p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada tercapainya kinerja artikel

inidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tinggi.KualitasPendidikanTabel 5: Distribusi Frekuensi Kualitas Pendidikan (nilai UNAS)

No.

Kualitas

Pendidikan

(rata-rata

UNAS) Kriteria

Frekuensi

F % % Kumulatif 

1 3 - 5 Sangat Rendah 4 2,29 2,29%

2 5 – 6 Rendah 35 20,15 22,44%

3 6 - 7 Cukup 59 33,90 56,34%4 7 – 8 Tinggi 62 35,63 91,97%

5 8 - 10 Sangat Tinggi 14 8,04 100%

Jumlah : 174 100%

 Sumber : Hasil Pengolahan DataBerdasarkan indikator-indikator artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada beberapa hal artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangesensial terkait dengan: (1) kemampuan intelektual, (2) penguasaan akan pengetahuan dan keterampilankerja artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa dengan banyaknya guru artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang memilikikemampuan kerja dengan kategori tinggi akan berdampak p artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada penyelesaian tugas dengan baik pula. Dengan hasil kerja artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang baik maka akan berdampak p artikelini disalin dari website http://blog.tp.ac.idada tercapainya kinerja artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangtinggi.Hasil Pengujian SEM Tabel 6: Hasil pengujian analisis pemberdayaan guru artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan,

pelatihan, dan penataran Guru serta Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya

NO Variabel

Ko-efisi

en Ja lur S.E

C.R

Syarat >

1,96

Probabi lity

Syarat

< 0,05 Keterangan

1 KG ß Pendk 2.36 0.254 2.815 0.004 Signifikan

2 KG ß Plth 1.24 0.09 2.326 0.013 Signifikan

3 KG ß Pntr 0.68 0.502 1.98 0.06 Signifikan

4 KP ß Pendk 0.89 0.392 1.97 0.06 Signifikan

5 KP ß Plth 2.56 0.56 2.812 0.007 Signifikan

6 KP ß Pntr 0.03 1.341 1.036 0.002 Tdk Signifikan

7 KP ß Kin-G 3.05 1.341 1.981 0.046 Signifikan

 Sumber: data primer artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diolahDilihat dari data di atas, nilai CR dan probabilitas signifikansinya partikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada taraf signifikansi (a) = 0,05.

Dapat ditemukan bahwa pengaruh pemberdayaan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan,penataran terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru mempengaruhi Kinerja Guru serta kualitas Pendidikan di Sekolah DasarKota Surabaya, sebagai berikut:

1.  Kualifikasi pendidikan guru berpengaruh positif terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru, berarti hipotesisditerima.

2.  Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berpengaruh positif terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru, berarti hipotesis diterima.

3.  Penataran menulis karya ilmiah terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru berpengaruh positif terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru, berarti hipotesis diterima.

Page 16: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 16/21

 

4.  Kualifikasi pendidikan guru berpengaruh positif terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan di Sekolah DasarKota Surabaya, berarti hipotesis diterima.

5.  Pelatihan perangkat pembelajaran berpengaruh positif terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan di SekolahDasar Kota Surabaya, berarti hipotesis diterima.

6.  Penataran menulis karya ilmiah terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru tidak berpengaruh terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitaspendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, berarti hipotesis ditolak.

7.  Pemberdayaan guru berpengaruh positif terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya berarti hipotesis diterima.

8.   Variabel artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling dominan mempengaruh pemberdayaan guru artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah kualifikasipendidikan dan pelatihan, sedangkan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling dominan mempengaruhi kualitaspendidikan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah pemberdayaan.

 Analisis Hasil Penelitian Analisis terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap paparan data di lakukan berdasarkan p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada temuan empiris maupun teori danpenelitian sebelumnya artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang relevan dengan penelitian artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dilakukan. Pembahasan inidimaksudkan untuk menjelaskan kesesuaian dan keterkaitan masing-masing variabel dependen dan

 variabel independen.Dari pengujian artikel inidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang menggunakan program AMOS 4.0 melalui analisis SEM ( Structural Equation

 ModelIing), hasil uji terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap model baik melalui uji overall dan uji pengukuran dapat digambarkan bahwa model multilevel mampu menjelaskan fenomena mutu pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya dalam beberapa aspek penting.

Hasil penelitian ini memberi jawaban bahwa model multilevel sangat baik untuk menjelaskanmodel pemberdayaan guru dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya atau menerima hipotesis.Dengan menganalisis pengaruh pemberdayaan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihanpernagkat pembelajaran dan penataran penulisan karya ilmiah terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap Kinerja Guru serta kualitasPendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya diharapkan kita mampu mendapat pemahaman bahwapemberdayaan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dikembangkan kep artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada guru akan berpengaruh terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru artikelini

disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang partikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada akhirya dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya.Dalam penelitian ini menemukan sebuah model artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang menghubungkan lima variabel artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangdiajukan dalam model konseptual. Lima variabel tersebut meliputi: Kualifikasi Pendidikan, PelatihanPenyusunan Perangkat Pembelajaran, Penataran penulisan karya ilmiah, Kinerja Guru serta KualitasPendidikan. Indikator dari kelima variabel artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang teridentifikasi tersebut, peneliti mengeliminasi satuindikator karena tidak memenuhi syarat loading factor, indikator dari variabel kualitas pendidikan yaitu

nilai ulangan semester.Sehingga indikator artikel inidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mampu digunakan sebagai pengukur variabel artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah sebagai berikut:1.   Variabel pendidikan diukur melalui indikator: SMTA, D1, D2, D3, S1, Kedua indikator tersebut

secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel. Dari kedua indikator tersebut artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang palingmampu menjelaskan variabel artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah pendidikan formal (S1).

2.   Variabel pelatihan diukur dengan indikator: Pengembangan Silabus, RPP, Perangkat Pembelajaran.Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari ketigaindikator tersebut artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah pelatihan penyusunanSilabus kemudian penyusunan RPP dan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling akhir artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah perangkat pembelajaran.

3.   Variabel penataran terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru diukur melalui indikator: kegiatan penataran penelitiantindakan kelas (PTK) dan pembelajaran inovatif. Indikator tersebut secara bersama-sama mampumenjelaskan variabel dari indikator tersebut artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadalah variabel artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah kegiatan pengembangan model pembelajaran inovatif.4.   Variabel kinerja guru diukur melalui indikator: pengetahuan, sikap dan keterampilan guru. Ketiga

indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari ketiga indikatortersebut artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah pengetahuan kemudian sikapdan keterampilan.

5.   Variabel kualitas pendidikan diukur melalui indikator: Kualitas nilai dan kuantitas belajar. Keduaindikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari kedua indikatortersebut artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel kualitas nilai dan kemudian kuantitas

 belajar.Dalam penelitian ini selain menemukan sebuah model baru seperti artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tersebut di atas, jugamenemukan artikelinidisa lin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadanya pengaruh antara variabel pengaruh pemberdayaan artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputikualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran guru mempengaruhi kinerja guru serta kualitas

Page 17: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 17/21

 

pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya sebagaimana hasil uji hipotesis.Penjelasan tentang pengaruh antara variabel pemberdayaan artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan,pelatihan dan penataran guru terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru serta kualitas pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah sebagai berikut:Pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi: kualifikasipendidikan, pelatihan dan penataran p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.idada guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.idadap kinerja guruDari hasil analisis deskriptif ditemukan para guru Sekolah Dasar di Kota Surabaya, p artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada umumnyamemiliki kinerja dalam kriteria artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tinggi. Tingginya kinerja guru ini didukung oleh pemberdayaanguru artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran sebagai atributnya. Melaluianalisis SEM ( Structural Equation Modelling) ditemukan bahwa, kinerja guru tersebut dipengaruhi olehpemberdayaan terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap potensi guru.Dari hasil uji di atas didapat bahwa ketiga indikator artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dapat di gunakan sebagai pengukur dalammenjelaskan variabel pemberdayaan yaitu: kualifikasi pendidikan, pelatihan, dan penataran, Ketigaindikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel pemberdayaan, dari ketigaindikator tersebut artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah kualifikasi pendidikan, diikutipelatihan Perangkat Pembelajaran kemudian penataran terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru.Dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian dengan analisis SEM ( Structural Equation Modelling) melaluiprogram AMOS 4.0 menunjukkan bahwa pemberdayaan secara bersama-sama berpengaruh positif  terh artikelinid isalin dari

  website http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru. Analisis ini, khususnya pemberdayaan memiliki tiga indikator, yaitu: kualifikasi pendididikan, pelatihan

Perangkat Pembelajaran, penataran terh artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru. Ketiga indikator tersebut secara bersama-samamampu menjelaskan variabel pemberdayaan, dari ketiga indikator tersebut artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampumenjelaskan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah kualifikasi pendidikan, diikuti pelatihan Perangkat Pembelajaran, kemudian artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang paling akhir artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah penataran karya ilmiah terh artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru. Hal ini berarti untuk meningkatkan pemberdayaan para guru di sekolah dasar Kota Surabaya perlu peningkatan kualifikasipendidikan, diikuti dengan pelatihan-pelatihan artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mem artikelinidis alin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadai, kemudian penataran-penataranharus sesuai dengan kegiatannya.Pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi; kualifikasi pendidikan, pelatihan,penataran guru Terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikanDari hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya p artikelini disalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idada umumnya menyatakan kualitas pendidikan dalam kategori tinggi sedangkan sisanya rendahdengan indikator terdiri dari kualitas dan kuantitas.Dari hasil analisis SEM indikator artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mampu menjelaskan variabel kualitas pendidikan artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id

adalah: nilai ujian nasional dan nilai ujian akhir sekolah. Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan dan kedua indikator tersebut artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikelinidi salin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadalah kualitas nilai dan kemudian kuantitas belajar. Sedangkan pemberdayaan diukur melaluiindikator: peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihan, dan penataran terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru. Ketigaindikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel pemberdayaan dan dari keduaindikator tersebut artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah pengetahuan, danketerampilan kemudian sikap.Dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian dengan analisis SEM ( Structural Equation Modelling) melaluiprogram AMOS 4.0 menunjukkan bahwa tidak semua indikator dari pemberdayaan berpengaruh terh artikelinidisalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya. Hanya dua dari indikator pemberdayaan artikelinidisalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang berpengaruh terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan yaitu kualifikasi pendidikan dan pelatihan terh artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadap guru sedangkan penataran tidak berpengaruh terh artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan. Dilihat darikebanyakan jawaban artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang diberikan oleh responden pemberdayaan artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang berupa penataranpenulisan karya ilmiah tidak memberikan pengaruh terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan, ini menjadikan

guru menganggap penataran penulisan karya ilmiah hanyalah sesuatu kegiatan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang tidak menunjang kecerdasan siswa sehingga tidak berpengaruh secara nyata terh artikelinidis alin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap peningkatankualitas pendidikan.Pengaruh Kinerja Guru Terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap Kualitas pendidikanDari hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya p artikelini disalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idada umumnya menyatakan kualitas pendidikan dalam kategori tinggi sedangkan sisanya rendahdengan indikator terdiri dari kualitas nilai dan kuantitas belajar. Melalui analisis SEM ( Structural 

 Equation Modelling) ditemukan bahwa, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kinerja guru.Dari hasil analisis SEM indikator artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang mampu menjelaskan Variabel kualitas pendidikan artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadalah: kualitas nilai dan kuantitas belajar. Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu

Page 18: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 18/21

 

menjelaskan dan dari kedua indikator tersebut artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalahindikator kualitas nilai dan kemudian kuantitas belajar.Sedangkan kinerja guru diukur melalui indikator: pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga indikatortersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari kedua indikator tersebut artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yangpaling mampu menjelaskan variabel artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadalah sikap kemudian keterampilan diikuti pengetahuan.KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkansebagai berikut:

1.  Pemberdayaan kemampuan guru artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihanpenyusunan silabus dan RPP, serta penataran penulisan karya ilmiah terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap guru

 berpengaruh positif terh artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kinerja guru.2.  Pemberdayaan terh artikelinidi salin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kemampuan guru artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang meliputi peningkatan kualifikasi

pendidikan, pelatihan penyusunan silabus dan RPP, serta penataran penulisan karya ilmiah berpengaruhi positif terh artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan.

3.  Kinerja guru (melalui indikator pengetahuan, sikap, keterampilan) berpengaruh positif terh artikelinidi salin dariwebsite

http://blog.tp.ac.idadap kualitas pendidikan (kualitas nilai dan kuantitas belajar). Kinerja guru memiliki peranan artikelinid isalin dariwebsite

http://blog.tp.ac.id yang penting didalam mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar KotaSurabaya.

Saran-saranBeberapa saran artikelini disalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang dikemukakan dalam penelitian ini, antara lain:

 Pertama, kualifikasi pendidikan semua guru Sekolah Dasar di Kota Surabaya perlu disetarakan menjadiStrata 1. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru perlu diupayakan karena kinerja guru dipengaruhi olehpemberdayaan guru termasuk kualifikasi pendidikannya.

 Kedua, perlu artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idada pelatihan artikelinid isalin dariwebsite http://blog.tp.ac.id yang periodik untuk meningkatkan kemampuan guru dalammenyusun silabus dan RPP serta perangkat pembelajaran, karena pelatihan tersebut mampumeningkatkan kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

 Ketiga, penataran tentang penulisan karya ilmiah dan pembelajaran inovatif perlu diberikan kep artikelinidisalin dariwebsite http://blog.tp.ac.idadaguru, karena secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan kinerjanya dalam melaksanakanpembelajaran.Daftar Pustaka 

  Coombs, P.H. (2005). The World Crisis in Education. New York: Oxford University Press.

  Deckey & Adam. (1995). Basic Principles of Student Teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.  Depdiknas. (2006). Tiga Pilar Utama Renstra Pembangunan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

  Diknas Kota Surabaya. (2009). Buku Panduan Pendidikan tahun 2009. Surabaya: Humas DiknasKota Surabaya.

  Eaglen Andrew dkk, (2000). Modelling the benefits of training to business performance in leisureretailing.  Strategic Change. Aug 2000. Vol. 9, Iss. 5;

  Ferdinand, A. (2000). Structural Equation Modelling. AMOS 4.0. Semarang: UniversitasDiponegoro.

  Furtwengler, D. (2002). Penilaian Kinerja. Yogyakarta: Andi.

  Haris, R. (2002). Personnel   Administration in Education (3rd). Boston: Ally and Bacon Inc.

  International Education. (2000). Highlights from the Second World Congress of Education International. Washington DC: Juli 2000

  Jerome, S. A. (2005). Quality in Education: An Implementation Handbook. New york: St. Lucie,

Press.  Langbein, L. I. (2002). Discovering Whether Programs Work: A Guide to Stastistical Methods For

 Program Evaluation. Santa Monica: Goodyear Pub. Company 

  Leap, T.L, dan Crino, M.D. (2002). Personnel/Human Resources Management. New York:Macmillan Publishing Company.

  Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru yang Profesional;Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

  Mangkunegoro, P. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM). Bandung: Refika Aditama.

Page 19: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 19/21

 

  Sahudi. (2009). Program Penyegaran dan Studi Lanjut bagi Guru-guru di Kota Surabaya. Surabaya: Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

  Sudradjat, H. (2005). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Implementasi KBK . Bandung: Cipta Cekas Grafika.

  Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi . Bandung: Tarsito.

  Steers, R. M. (2001). Motivation and Work Behavior. New York: McGraw-Hili, Inc.

  Supriyono. (1989). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Pusat Bina Aksara.  Tilaar, H.A.R. (2002). Membedah Pendidikan Nasional . Jakarta: Rineka Cipta.

  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diperbanyak olehPenerbit Citra Umbara Bandung.

  Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Diperbanyak oleh Penerbit CitraUmbara Bandung.

  UNESCO. (2002). Financing Education: Invesment and Return ( Analysis of the World Education Indicator 2002. Paris: UNESCO Institute for Statistics

  UNESCO - UNDP. (1997). Basic Education for Impowerment of the Poor. Bangkok: UNESCO-PROAP.

   World Bank. (2003). Education in Indonesia: From Crisis to Recovery. Washington, DC: East Asiaand Pasific Regional Office.

 Artikel ini disalin dari : http://blog.tp.ac.id/analisis-pengaruh-pemberdayaan-guru-terhadap-kinerjanya-dalam-meningkatkan-kualitas-pendidikan-di-sekolah-dasar-kota-surabaya#ixzz1ojKpJoSL 

Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap

masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan

mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan

taraf  hidup masyarakat.

Dampak Negatif 

Dampak negatif  modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Pola Hidup Konsumtif 

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan

banyak pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi

membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah

makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Page 20: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 20/21

 

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai

menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan

bebas remaja, dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial

 

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti

arus modernisasi danglobalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. 

1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan  Dampak positif globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :

  Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.

  Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.

  Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,transparan, dan akuntabel.

  Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan,

kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.Dampak negatif globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :

  Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurangkarena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.

  Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global. Masyarakatsering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat cenderung

  bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkanpersatuan dan kesatuan bangsa.

2. Globalisasi bidang sosial budaya Dampak positif globalisasi bidang sosial budaya :

  Meningkatkan pemelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupunilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

  Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian,rasional, sportif, dan lain sebagtainya.

Dampak negatif globalisasi bidang sosial budaya :

  Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupunmedia cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.

  Semaikin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup berikutini.

Individualisme : mengutamakan kepentingan diri sendiriPragmatisme : melakukan suatu kegiatan yang menguntungkan sajaHedonisme : Paham yang mengutamakan kepentingan keduniawian semataPrimitif : sesuatu yang sebelumnya dianggap tabu, kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajarKonsumerisme : pola konsumsi yang sudah melebihi batas

  Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosialsehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditanganioleh segelintir orang

3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan Dampak positif globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan :

  Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesiauntuk ikut bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil,dan bahan tambang.

Page 21: Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah

5/14/2018 Zaman a Mengalami Perubahan Begitulah Sunatullah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/zaman-a-mengalami-perubahan-begitulah-sunatullah 21/21

 

  Di bidang jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahanalam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.

Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan :

   Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.

  Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.

  Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi Dampak positif globalisasi bidang ekonomi sektor produksi :

    Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis (melimpahnya bahan baku, areal yangluas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat terbatas dan rentan terhadapperubahan-perubahan kondisi sosial-politik dalam negeri ataupun perubahan-perubahan global,Indonesia memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.

Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi sektor produksi :

  Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisiindustridalam negeri sulit berkembang.

  Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.

  Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalamnegeri.