yogyakarta, kamis 5 april 2012 -...

9
1 Yogyakarta, Kamis 5 April 2012 www.djokolegono.com 1 Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi. www.djokolegono.com 2 1. Peserta mengenali fungsi bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan bagi 2. Peserta mampu melakukan analisis hidraulika bangunan sadap, saluran pembawa, dan bangunan bagi, serta menuangkannya pada suatu gambar teknik. 1. Standar Perencanaan Irigasi, 1986, “Kriteria Perencanaan, KP-02 (Bangunan Utama) dan KP- 04 (Bangunan), Badan Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta www.djokolegono.com 3 Umum, Jakarta. 2. Legono, D., 1997, “Bendung”, Pengantar Kuliah, Jurusan Teknik Sipil, Bendung merupakan salah satu bangunan air yang ditujukan untuk menaikkan elevasi muka air sungai agar dapat dialirkan ketempat lain Definisi : www.djokolegono.com 4 - Weir - Diversion Structure Mengambil sebagian air sungai dan selanjutnya dialirkan ketempat lain Nama Lain : Fungsi : Bangunan pembawa merupakan bangunan air yang ditujukan untuk mengangkut air dari bendung ke tempat lain yang lebih rendah. Definisi : www.djokolegono.com 5 Bangunan pengangkutan: saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran kuarter) Mengambil sebagian air sungai dan selanjutnya dialirkan ketempat lain Nama Lain : Fungsi : Bangunan bagi merupakan bangunan air yang ditujukan untuk membagi sejumlah air dari suatu saluran yang lebih tinggi ordonya ke saluran yang lebih rendah tingkatannya atau ke daerah layanan Definisi : www.djokolegono.com 6 (Tidak ada) (Cukup jelas) lebih rendah tingkatannya atau ke daerah layanan Nama Lain : Fungsi :

Upload: hoangnhu

Post on 08-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Yogyakarta, Kamis 5 April 2012

www.djokolegono.com 1

Mengenalkan kepada Peserta beberapa contoh bangunan irigasi, khususnya bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan pembagi.

www.djokolegono.com 2

1. Peserta mengenali fungsi bangunan sadap, bangunan pembawa, serta bangunan bagi

2. Peserta mampu melakukan analisis hidraulika bangunan sadap, saluran pembawa, dan bangunan bagi, serta menuangkannya pada suatu gambar teknik.

1. Standar Perencanaan Irigasi, 1986, “Kriteria Perencanaan, KP-02 (Bangunan Utama) dan KP-04 (Bangunan), Badan Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta

www.djokolegono.com 3

Umum, Jakarta.

2. Legono, D., 1997, “Bendung”, Pengantar Kuliah, Jurusan Teknik Sipil,

Bendung merupakan salah satu bangunan air yang ditujukan untuk menaikkan elevasi muka air sungai agar dapat dialirkan ketempat lain

Definisi :

www.djokolegono.com 4

- Weir- Diversion Structure

Mengambil sebagian air sungai dan selanjutnya dialirkan ketempat lain

Nama Lain :

Fungsi :

Bangunan pembawa merupakan bangunan air yang ditujukan untuk mengangkut air dari bendung ke tempat lain yang lebih rendah.

Definisi :

www.djokolegono.com 5

Bangunan pengangkutan: saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran kuarter)

Mengambil sebagian air sungai dan selanjutnya dialirkan ketempat lain

Nama Lain :

Fungsi :

Bangunan bagi merupakan bangunan air yang ditujukan untuk membagi sejumlah air dari suatu saluran yang lebih tinggi ordonya ke saluran yang lebih rendah tingkatannya atau ke daerah layanan

Definisi :

www.djokolegono.com 6

(Tidak ada)

(Cukup jelas)

lebih rendah tingkatannya atau ke daerah layanan

Nama Lain :

Fungsi :

2

Pintu RomyinParshall FlumePintu geser (peluapan atas, peluapan bawah, dll)

Bangunan Ukur

www.djokolegono.com 7

Jembatan, gorong-gorong, talang (viaduct), syphon

Drop structure

n u g r (p uapan a a , p uapan awa , )

Bangunan Persilangan

Bangunan Terjunan

SALURAN IRIGASI MATARAMSALURAN IRIGASI MATARAM

www.djokolegono.com 8

Saluran Irigasi Mataram

www.djokolegono.com 9

Lokasi

Terletak sebagian kecil di wilayah Kab. Magelang, Propinsi Jawa

www.djokolegono.com 10

pTengah, dan sebagian besar di Kab. Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta.

Saluran Induk Mataram

Kali Progo Kali Opak

Bd. Karangtalun

Bd. Mojosari

K. Krasak

K. BedogK. Winongo

K. Denggung

K. BoyongK. Gajahwong

K.Tambakbayan

K. Kuning

K. Tepus

K. Wareng

K. Konteng

K. Krusuk

K. Jetis

K. Putih

K. Mlinting

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Kali Progo Kali Opak

Bd. Karangtalun

Bd. Mojosari

K. Krasak

K. BedogK. Winongo

K. Denggung

K. BoyongK. Gajahwong

K.Tambakbayan

K. Kuning

K. Tepus

K. Wareng

K. Konteng

K. Krusuk

K. Jetis

K. Putih

K. Mlinting

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

www.djokolegono.com 11

Van DerWijck

11

Ring Road Barat Ring Road Timur

Van DerWijck

11

Ring Road Barat Ring Road Timur

Aksesibilitas ke lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat,

www.djokolegono.com 12

kondisi jalan cukup bagus, termasuk sepanjang jalan inspeksi.

3

U m u m

1. Perkembangan sarana pendidikan:

www.djokolegono.com 13

pUGM, UPN, UII, STTNAS, UAJY, STIE UP, dll.

2. Perkembangan pemanfaatan non-irigasi: pengambilan langsung untuk

Pengambilan air untuk perikanan (di Pringgolayan)

www.djokolegono.com 14

langsung untuk perikanan, tempat pembuangan limbah rumah tangga dll.

Pengelolaan (bak) sampah (di Babarsari)

3. Jalan inspeksi yang dirancang dengan klas jalan yang rendah

Pengelolaan (bak) sampah di di kawasan Babarsari

www.djokolegono.com 15

yang r n ah telah mengalami beban yang jauh di atas kapasitas.

Bendung Karangtalun

www.djokolegono.com 16

0

50

100

150

200

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

Tengah bulan ke-

Deb

it (m

3 /dt)

Q 80%Q 50%Q 20%

Pola Ketersediaan

Intake Bendung Karangtalun

www.djokolegono.com 17

Bangunan Penguras Bendung Karangtalun

Pola Pemanfaatan

1. Pemenuhan kebutuhan air irigasi secara umum berkurang karena adanya alih fungsi lahan.

2. Pemanfaatan air non-irigasi t l i t k k l

www.djokolegono.com 18

antara lain untuk keperluan sanitasi,yaitu untuk penggelontoran riol kota Yogyakarta (melalui suplai ke bendung Bendolole di kali Winongo dan bendung Pogung di sungai Code).

4

Pintu Air Saluran Van Der Wijck dari arah hulu

www.djokolegono.com 19

Pintu Air Saluran Van Der Wijck dari arah hilir

Inlet Syphon SIM dengan Kali Krasak

www.djokolegono.com 20

Inlet Syphon SIM dengan Kali Putih

Kerusakan tebing kiri pada Km 19.50

www.djokolegono.com 21

Kerusakan tebing kiri pada Km 19.55

Kerusakan tebing kiri pada Km 26.50

www.djokolegono.com 22

Kerusakan tebing kiri pada Km 26.55

Kerusakan tebing kiri pada Km 26.57

Talang Babarsari setelah diperbaiki

www.djokolegono.com 23

Talang Babarsari setelah diperbaiki

Kerusakan handrail jembatan jalan inspeksi (K. Kuning)

www.djokolegono.com 24

Situasi Bendung Ngebruk, Kalasan

Oulet SIM di K. Opak

5

Bendung Mojosari, Kali Opak

www.djokolegono.com 25

Bendung Mojosari, Kali Opak

Pemanfaatan Sumberdaya Air

1. Saluran Induk Mataram membentang dari intakenya di

www.djokolegono.com 26

intakenya di Bendung Karangtalun di Sungai Progo sampai Bendung Mojosari di Sungai Opak.

2. Daerah yang dilewati berupa persawahan dan perkampungan dengan kondisi

ki

www.djokolegono.com 27

pemukiman (tingkat kepadatan dan aktivitas) bervariasi.

3. Pengambilan secara langsung (dengan

Desa Babarsari (sawah berada di sebelah utara saluran)

www.djokolegono.com 28

pompa untuk berbagai keperluan) terjadi di sepanjang saluran.

Sebelah timur desa Babarsari

4. Pada daerah perkotaan (dengan kondisi pemukiman padat) terdapat banyak

Dari Perkampungan (Utara F. Kehutanan UGM)

www.djokolegono.com 29

p yaktivitas pembuangan limbah rumah tangga, menimbulkan pencemaran kualitas.

Dari Perkampungan (Cepit Baru)

5. Pemanfaatan saluran untuk pembuangan limbah rumah tangga diperparah oleh tumbuhnya bangunan

Klebengan (Utara Kampus UNY)

www.djokolegono.com 30

y g(warung makan, bangunan tempat tinggal, dll) yang dibangun di atas tanggul saluran.

Desa Puren

6

6. Selain limbah rumah tangga, banyak pula dijumpai limbah padat /sampah yang dibuang

Timbunan sampah (sebelah timur Jl. Kaliurang)

www.djokolegono.com 31

p y g gke dalam saluran baik langsung ataupun dengan cara menimbun pada tanggul saluran.

Timbunan sampah (Desa Babarsari)

Pemanfaatan Lahan & Utilitas Terkait

www.djokolegono.com 32

Bendung Karangtalun dilihat dari hulu

www.djokolegono.com 33

Saluran Induk Mataram dilihat dari hulu

SKEMA UMUM PENGAMBILAN AIR DARI SUNGAISKEMA UMUM PENGAMBILAN AIR DARI SUNGAI

Sungai

Saluran Penangkap PasirBangunan Sadap atau Bendung

www.djokolegono.com 34

Pintu Penguras

Saluran Pengambilan

Saluran Penguras

Kebutuhan Air Irigasi di Petak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Eto (mm/hari) 3.32 3.32 3.61 3.61 3.68 3.68 3.60 3.60 3.55 3.55 3.40 3.40 3.61 3.61 4.13 4.13 4.37 4.37 4.39 4.39 3.97 3.97 3.74 3.74Golongan A:- Cp 1.35 1.24 1.12 0.00 1.20 1.27 1.33 1.30 1.30 0.00 0.00 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45 0.00 0.00 1.20 1.20 1.32 1.40- Ep = Cp x Eto (mm/hari) 4.48 4.12 4.04 0.00 4.42 4.67 4.79 4.68 4.62 0.00 0.00 0.00 1.81 2.71 4.13 4.13 3.58 1.97 0.00 0.00 4.76 4.76 4.94 5.24- kebutuhan air (l/det/ha) 0.52 0.48 0.47 0.00 0.51 0.54 0.55 0.54 0.53 0.00 0.00 0.00 0.21 0.31 0.48 0.48 0.41 0.23 0.00 0.00 0.55 0.55 0.57 0.61- luas lahan (ha) 1100 1100 1100 1100 880 880 880 880 880 880 880 880 660 660 660 660 660 660 660 660 1100 1100 1100 1100- kebutuhan air di petak (m3/det) 0.57 0.52 0.51 0.00 0.45 0.48 0.49 0.48 0.47 0.00 0.00 0.00 0.14 0.21 0.32 0.32 0.27 0.15 0.00 0.00 0.61 0.61 0.63 0.67- kebutuhan air di intake (m3/det) 0.99 0.91 0.90 0.00 0.78 0.83 0.85 0.83 0.82 0.00 0.00 0.00 0.24 0.36 0.55 0.55 0.48 0.26 0.00 0.00 1.06 1.06 1.10 1.16

Item Jan Peb Mar Apr Mei Jun Nop DesJul Agt Sep Ok

www.djokolegono.com35

Golongan B:- Cp 1.32 1.40 1.35 1.24 1.12 0.00 1.20 1.27 1.33 1.30 1.30 0.00 0.00 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45 0.00 0.00 1.20 1.20- Ep = Cp x Eto (mm/hari) 4.38 4.65 4.87 4.48 4.12 0.00 4.32 4.57 4.72 4.62 4.42 0.00 0.00 0.00 2.07 3.10 4.37 4.37 3.60 1.98 0.00 0.00 4.49 4.49- kebutuhan air (l/det/ha) 0.51 0.54 0.56 0.52 0.48 0.00 0.50 0.53 0.55 0.53 0.51 0.00 0.00 0.00 0.24 0.36 0.51 0.51 0.42 0.23 0.00 0.00 0.52 0.52- luas lahan (ha) 1100 1100 1100 1100 1100 1100 660 660 660 660 660 660 660 660 440 440 440 440 440 440 440 440 1100 1100- kebutuhan air di petak (m3/det) 0.56 0.59 0.62 0.57 0.52 0.00 0.33 0.35 0.36 0.35 0.34 0.00 0.00 0.00 0.11 0.16 0.22 0.22 0.18 0.10 0.00 0.00 0.57 0.57- kebutuhan air di intake (m3/det) 0.97 1.03 1.08 0.99 0.91 0.00 0.58 0.61 0.63 0.61 0.59 0.00 0.00 0.00 0.18 0.27 0.39 0.39 0.32 0.18 0.00 0.00 1.00 1.00

Total kebutuhan di Intake (m3/det) 1.97 1.94 1.98 0.99 1.70 0.83 1.43 1.44 1.45 0.61 0.59 0.00 0.24 0.36 0.73 0.82 0.86 0.65 0.32 0.18 1.06 1.06 2.09 2.16

FUNGSI BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN PENGAMBILAN DI SUNGAIFUNGSI BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN PENGAMBILAN DI SUNGAI

Sungai:

Bendung:

Saluran Penangkap Pasir:

Sungai:

Bendung:

Saluran Penangkap Pasir:

Tempat mengambil (sebagian) air untuk pemenuhan kebutuhan irigasi dan non-irigasiTempat mengambil (sebagian) air untuk pemenuhan kebutuhan irigasi dan non-irigasi

Menaikkan elevasi muka air sungai, membelokkan sebagian, kemudian dialirkan ke daerah layanan Menaikkan elevasi muka air sungai, membelokkan sebagian, kemudian dialirkan ke daerah layanan

Mengendapkan sedimen yangMengendapkan sedimen yang

www.djokolegono.com 36

Saluran Penangkap Pasir:

Saluran Penguras:

Saluran Pengambilan/Primer:

Pintu Penguras:

Saluran Penangkap Pasir:

Saluran Penguras:

Saluran Pengambilan/Primer:

Pintu Penguras:

Mengendapkan sedimen yang masuk ke saluran pengambilan Mengendapkan sedimen yang masuk ke saluran pengambilan

Mengeluarkan endapan sedimen kembali ke sungaiMengeluarkan endapan sedimen kembali ke sungai

Mengalirkan air yang bersih ke daerah layananMengalirkan air yang bersih ke daerah layanan

Mengatur proses pengurasan/pembilasan endapan sedimen Mengatur proses pengurasan/pembilasan endapan sedimen

7

BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN SADAP (BENDUNG)BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN SADAP (BENDUNG)

Ambang Pengambilan

Pintu PengambilanBendung

www.djokolegono.com 37

g

Pintu Pembilas

AMBANG PENGAMBILANAMBANG PENGAMBILAN

1. Lokasi dipilih pada bagian sungai yang tidak mudah terjadi sedimentasi, biasanya di tikungan luar.

2. Dimensi dirancang sedemikian hingga kecepatan aliran di dekat ambang tidak terlalu cepat sehingga terlalu banyak sedimen yang masuk namun juga tidak terlalu

Persyaratan Umum (Lokasi dan Dimensi) :

www.djokolegono.com 38

Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran di atas ambang dirancang sebesar 0,80 m/detik

banyak sedimen yang masuk, namun juga tidak terlalu lambat sehingga menyebabkan sedimentasi yang berlebihan di depan ambang pengambilan.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Atas Ambang :

LOKASI AMBANG PENGAMBILANLOKASI AMBANG PENGAMBILAN

Tikungan Luar

Tikungan Dalam:

Sedimentasi

www.djokolegono.com 39

Tikungan Dalam: • Pengambilan air

terganggu

• Sedimen yang masuk terlalu banyak

KECEPATAN ALIRAN DI ATAS AMBANG PENGAMBILANKECEPATAN ALIRAN DI ATAS AMBANG PENGAMBILAN

Disarankan: 0,8 m/detik

www.djokolegono.com 40

PINTU PENGAMBILANPINTU PENGAMBILAN

1. Bentuk pintu harus dirancang sedemikian hingga ukuran lebar tidak lebih besar dari ukuran tinggi.

2. Dimensi pintu dirancang sedemikan hingga kecepatan aliran di daerah pintu tidak terlalu cepat yang dapatmerusak pintu namun juga tidak terlalu lambat yang

Persyaratan Umum (Bentuk dan Dimensi) :

www.djokolegono.com 41

Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran di sekitar pintu dirancang antara 0,90 – 1,00 m/detik

merusak pintu, namun juga tidak terlalu lambat yang dapat menyebabkan sedimentasi yang berlebihan di sekitar daerah pintu.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Sekitar Pintu :

BENTUK PINTU PENGAMBILAN ATAU PINTU AIR PADA UMUMNYABENTUK PINTU PENGAMBILAN ATAU PINTU AIR PADA UMUMNYA

Disarankan:Ukuran tinggi > Ukuran lebar

www.djokolegono.com 42

Ukuran tinggi

Ukuran lebar

Ukuran lebar, agar mudah dalam pengoperasian

8

PINTU PEMBILASPINTU PEMBILAS

1. Bentuk pintu harus dirancang sedemikian hingga ukuran lebar tidak lebih besar dari ukuran tinggi.

2. Dimensi pintu dirancang sedemikan hingga seluruh debit pengambilan dapat digunakan untuk menggelontor atau membilas sedimen di depan pintu

Persyaratan Umum (Bentuk dan Dimensi) :

www.djokolegono.com 43

Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran di sekitar pintu dirancang sekurang-kurangnya sebesar 1,20 m/detik

menggelontor atau membilas sedimen di depan pintu pembilas.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Sekitar Pintu :

BENDUNGBENDUNG

1. Elevasi mercu bendung harus dirancang sedemikian untuk tujuan membelokkan sejumlah air ketempat lain yang lebih rendah dengan memperhatikan berbagai

Persyaratan Umum (Elevasi dan Bentuk Mercu)

www.djokolegono.com 44

rendah dengan memperhatikan berbagai kehilangan tinggi.

2. Bentuk mercu harus dirancang sedemikian hingga bendung dapat berfungsi sebagai peluap, dimana pada kondisi banjir rencana mampu melewatkan seluruh debit tersebut kearah hilir dengan aman, tanpa menimbulkan luapan di sebelah hulu bendung.

PERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNGPERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNG

Persyaratan Bentuk:

H

R1 = H

R2 = 2 x H

www.djokolegono.com 45

900

450R1 R2

R1

Peluapan menurut Rumus Bunchu: gdmbdQ =

Q = debit banjir rancangan (m3/detik)

PERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNGPERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNG

www.djokolegono.com 46

h d

(m3/detik)m = koefisien peluapan = 1,33b = lebar bendung (m)g = percepatan (m/detik2)d = tinggi air di atas ambang (m)h = 1,5 d (m)

Peluapan menurut Rumus Bunchu:

PERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNGPERSYARATAN HIDRAULIKA BENDUNG

FbFb = Free board

Elevasi muka tanah di sekitarnya atau tanggul

www.djokolegono.com 47

h d

Fb Free board = Tinggi jagaan (m)= Minimum 1,00 m

Elevasi muka air banjir di hulu bendung

PERSYARATAN HIDRAULIKA AMBANG PENGAMBILANPERSYARATAN HIDRAULIKA AMBANG PENGAMBILAN

Denah ambang pengambilan

A

www.djokolegono.com 48

B

Potongan A-BA B

Δh

9

PERSYARATAN HIDRAULIKA AMBANG PENGAMBILANPERSYARATAN HIDRAULIKA AMBANG PENGAMBILAN

Kehilangan tinggi di ambang pengambilan:

vh2

ΔΔh = kehilangan tinggi (m)

www.djokolegono.com 49

gvh2

=Δ v = kecepatan aliran (m/detik)g = percepatan (m/detik2)

Untuk kecepatan aliran di atas ambang sebesar 0,80 m/detik kehilangan tinggi adalah sebesar 0,03 m

PERSYARATAN HIDRAULIKA PINTU PENGAMBILANPERSYARATAN HIDRAULIKA PINTU PENGAMBILAN

Denah pintu pengambilan

A

Pintu air

Pilar

www.djokolegono.com 50

Potongan A-B

B

A B

Kecepatan aliran di sekitar pintu = 1,0 m/detik, kehilangan tinggi 0,05 m

Δh

Lantai pelayanan

JENIS BENDUNG TETAPJENIS BENDUNG TETAP

Bendung tanpa lantai rendah:

1. Arus air jatuh pada ruang penerjunan, dengan energi yang cukup besar

1

www.djokolegono.com 51

sehingga dapat menggerus tanah di sebelah hilir bendung.

2. Diperbaiki secara bertahap sehinga diperoleh kondisi yang paling stabil.

1

23

JENIS BENDUNG TETAPJENIS BENDUNG TETAP

Bendung dengan lantai rendah:

1. Arus air jatuh pada ruang penerjunan, dengan energi yang cukup besar sehingga dapat merusak lantai bawah

www.djokolegono.com 52

2. Energi air yang jatuh harus dapat dipatahkan, oleh kolam dengan kedalaman minimum yang sesuai (sesuai dengan debit banjir rencana).

dapat merusak lantai bawah.

3. Perlu didukung dengan uji model hidraulik.

PARAMETER/BAGIAN BENDUNGPARAMETER/BAGIAN BENDUNGElevasi muka tanah asli di sekitar lokasi bendung atau atau tanggul

Elevasi muka banjir di hilir bendung

Elevasi mercu bendung

Elevasi muka banjir di hulu bendung

www.djokolegono.com 53

Elevasi dasar sungai di hulu bendung

Elevasi dasar sungai di hilir bendung

g

Elevasi lantai hilir bendung

DIMENSI HIDRAULIK BENDUNGDIMENSI HIDRAULIK BENDUNG

Desain hidraulik menurut Vlughter-Sitompul (empiris):

h

k

ZHHa

DLZHD

khH

2,0

1,1

=

=+=+=

www.djokolegono.com 54

Z

D

L

2a

ads

b1

b5b2

b3b4

gVk2

2

=