written by mudjia rahardjo thursday, 01 april 2010 01:46...

3

Click here to load reader

Upload: halien

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Written by Mudjia Rahardjo Thursday, 01 April 2010 01:46 ...mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/component/content/article/35... · Seorang kawan yang sudah lama bermukim di luar negeri

Perubahan Sosial

Written by Mudjia RahardjoThursday, 01 April 2010 01:46 - Last Updated Thursday, 01 April 2010 01:50

Seorang kawan yang sudah lama bermukim di luar negeri pulang kampung tempatkelahirannya untuk berkunjung ke orangtua dan sanak keluarganya yang masih hidup. Betapakagetnya dia melihat desa kelahirannya dan tempat sanak kelurganya tinggal itu kini telahberubah total. Jalan-jalan beraspal halus, sepeda motor dan bahkan mobil banyak lalu lalang,rumah-rumah penduduk tidak ada lagi yang berdinding bambu (Jawa: gedhek), banyak toko dipinggir jalan, listrik ada di setiap rumah, beberapa rumah bahkan memasang pesawat telepon.Gedung Sekolah Dasar tempat dia belajar dulu juga telah berubah menjadi bangunan modern.Langgar kecil tempat kami mengaji dulu kini tekah diubah menjadi masjid yang cukup besaruntuk ukuran desa. Yang lebih mengagetkan lagi adalah banyak anak-anak muda memegang hand phone. Dia masa dia anak-anak seusia itu dulu pekerjaannya merumput (Jawa: ngarit) untuk makananternak.

Pada saat yang sama dia melihat ada sesuatu yang hilang, antara lain tidak banyak orangbekerja di sawah, tidak ada lagi dokar yang dulu lalu lalang dan menjadi sarana transportasiutama, tidak lagi ada penggembala sapi, kerbau, dan itik yang dulu merupakan pemandangansehari-hari. Tak terlihat juga petani beramai-ramai memanen padi secara bersama-sama (Jawa:derep). Guru kami yang dulu menjadi tempat bertanya masalah apa saja kini telah tiada. Sungaitempat dia mencari ikan sekarang tidak lagi berair. Dibanding desa sekitarnya, desa itu lebihsubur sehingga petani yang punya lahan luas umumnya kaya karena hasil panennya banyak.Dia juga merasa senang karena di desa itu tidak lagi tampak ada orang miskin yang dulubiasanya bekerja membantu tetangganya yang lebih kaya.

Suatu saat dia berkunjung ke rumah saya sambil bernostalgia. Bertemu dengan taman lamayang dulu sangat akrab tentu merupakan kebahagiaan tersendiri. Apalagi dia sekarangbermukim di negeri orang. Tentu banyak pengalaman yang bisa diceritakan. Pertemuan itumengenang masa lalu. Banyak kenangan lama yang saling kami ungkap kembali. Saat-saatkami berdua berjalan tanpa alas kaki melintasi jalan pedesaan dan sawah menuju sekolahmerupakan kenangan indah yang sampai sekarang masih kami ingat. Andai saja waktu bisadiputar, rasanya kami ingin sekali mengulanginya.

Kawan itu tidak henti-hentinya menyampaikan keheranannya atas perubahan yang terjadi didesa kelahirannya yang demikian pesat, mulai dari sarana fisik jalan, transportasi, rumahpenduduk, listrik, sampai persoalan kebiasaan warga sehari-hari yang tidak lagi bekerja disawah atau ladang. Selama ini dia membayangkan bahwa desanya masih seperti dulu ketikadia masih tinggal bersama orangtuanya. Kalaupun berubah tidak  sedemikian banyak.

1 / 3

Page 2: Written by Mudjia Rahardjo Thursday, 01 April 2010 01:46 ...mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/component/content/article/35... · Seorang kawan yang sudah lama bermukim di luar negeri

Perubahan Sosial

Written by Mudjia RahardjoThursday, 01 April 2010 01:46 - Last Updated Thursday, 01 April 2010 01:50

Sebagai orang yang belajar ilmu sosial, saya jelaskan bahwa kehidupan bukan barang cetakan,melainkan sebuah proses berkesinambungan yang selalu membaharu, bertumbuh- kembang,dan berubah. Para pakar menyebutnya gejala seperi di atas sebagai perubahan sosial.Perubahan sosial merupakan proses yang dilalui oleh masyarakat sehingga menjadi berbedadengan sebelumnya. Penanda perubahan sosial  adalah adanya perbedaan pola budaya,struktur dan perilaku sosial antara satu waktu dan dengan waktu lain. Karena itu, perubahansosial hanya dapat ditemukenali setelah membandingkan antara pola budaya, struktur, danperilaku sosial yang ada pada waktu sebelumnya dengan waktu sekarang. Semakin besarperbedaan, mencerminkan semakin luas dan mendalamnya suatu perubahan sosial.Mendengarkan penjelasan saya itu, dia tampak tertegun sambil matanya sesekali menerawangkembali ke masa silam. “Perubahan memang berlangsung cepat, mas”, begitu respons dia.

Saya lanjutkan penjelasan saya. Para ilmuwan sosial membedakan perubahan dalammasyarakat menjadi tiga jenis, yaitu: (1) perubahan peradaban, (2) perubahan budaya, (3)perubahan sosial. “Apa mas bedanya masing-masing?”, tanya dia. Perubahan peradabanbiasanya dikaitkan dengan perubahan unsur-unsur atau aspek yang lebih bersifat fisik, sepertimesin-mesin, pakaian, sarana komunikasi –transportasi, bangunan rumah, dan sebangainyayang berjalan sangat cepat.

Perubahan budaya menyangkut aspek rohaniah, seperti keyakinan, nilai-nilai,  pengetahuan,dan penghayatan seni. Norma hubungan antara anak dengan orangtua, antara peserta didikdengan pendidik, antara bawahan dengan atasan, antara santri dengan kyai, termasuk polahubungan antar-tetangga merupakan jenis perubahan budaya. Norma-norma ini , meskipunmengalami perubahan, tidak bisa secepat perubahan barang-barang peradaban.

Sedangkan perubahan sosial menunjuk pada perubahan aspek-aspek hubungan sosial,pranata-pranata masyarakat, dan pola perilaku kelompok. Salah satu bentuk perubahan sosialadalah semakin banyaknya pranata-pranata masyarakat yang bersifat formal, mulai dariorganisasi pemerintahan, hingga organisasi arisan warga, dengan pola hubungan yang lebihrasional. Dahulu pola hubungan organisasi-organisasi demikian bersifat informal dengan polahubungan emosional.

“Apa mas penyebab utama perubahan sosial?”, tanya dia lagi. Banyak faktor penyebabperubahan. Misalnya, arus globalisasi, pengembangan sains dan teknologi, kontak budayaantara warga masyarakat yang satu dengan warga yang lain, dan sebagainya termasukperpindahan penduduk atau migrasi. Begitu saya menyebut migrasi, dia kaget dan berujar “Lho, kalau begitu saya juga menjadi penyebab perubahan sosial ya?, “Tentu saja iya”, jawabsaya. “Padahal, saya belum pernah sekalipun pulang sejak saya meninggalkan desa kita.

2 / 3

Page 3: Written by Mudjia Rahardjo Thursday, 01 April 2010 01:46 ...mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/component/content/article/35... · Seorang kawan yang sudah lama bermukim di luar negeri

Perubahan Sosial

Written by Mudjia RahardjoThursday, 01 April 2010 01:46 - Last Updated Thursday, 01 April 2010 01:50

Bagaimana ini menjadi penyebab perubahan?, tanya dia lagi. Saya pun balik bertanya“Tahukah masyarakat desa  jika mas pergi dan tinggal di negeri orang?”. Dia menjawab “ya,semua tahu”. Nah! Mereka mengidolakan mas karena keberhasilannya. Mas adalah contohpemuda desa yang hebat karena berani merantau di negeri orang dengan hanya berbekalpendidikan STM. Mas berhasil karena tekun dan tidak cengeng. Dia tersenyum mendengarkankata-kata saya.

Waktu sudah menujukkan pukul 22. 30, rasa kantuk sudah mulai mengganggu karena sehariankerja penuh. Obrolan ringan itu segera kami akhiri dengan harapan bisa ketemu lagi di lainkesempatan. Usai pertemuan, hati saya berkata “Kalau begitu agen perubahan memang tidakharus hadir secara fisik di tempat terjadinya perubahan, dari jauh pun orang bisa melakukanperubahan”. Agar tidak menjadi beban pikiran waktu tidur, kesimpulan akhir itu saya serahkansepenuhnya kepada para pakar dan pengkaji perubahan sosial. !

Malang, 1 April 2010

3 / 3