surat pastoral karunia - karunia roh · pdf fileoleh: ps. andreas rahardjo efektif, karena...

Download Surat Pastoral Karunia - Karunia Roh · PDF fileOleh: Ps. Andreas Rahardjo efektif, karena kuasa Roh Kudus terlibat di dalamnya. Ada tiga sikap yang perlu kita punyai berkenaan dengan

If you can't read please download the document

Upload: phamkhanh

Post on 08-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Oleh: Ps. Andreas Rahardjo

    efektif, karena kuasa Roh Kudus terlibat di dalamnya. Ada tiga sikap yang perlu kita punyai berkenaan dengan karunia-karunia Roh Kudus;

    1. Kita Harus Merindukannya

    Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh,(1 Korintus 14:1). Tanpa kerinduan, maka karunia-karunia itu tidak akan bekerja dalam kehidupan kita. Apakah saudara rindu dipakai Tuhan dan diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus?

    2. Kita Harus Mengobarkannya

    Mengobarkan karunia Allah yang ada padamu (2 Timotius 1:6). Tuhan ingin karunia-karunia-Nya itu bekerja secara kontinyu atau berkesinambungan dalam kehidupan orang percaya. Jika kita setia, dalam menggunakan karunia itu, maka akan ada impartasi yang lebih besar. Dalam pengalaman kita dalam karunia-karunia Roh Kudus.

    3. Mengimbanginya Dengan Buah Roh

    Buah roh atau karakter yang dimunculkan oleh Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaaan diri (Galatia 5: 22-23).

    Kesaksian gereja akan semakin tajam ketika karunia-karunia Roh Kudus bekerja secara nyata dalam kehidupan orang percaya. Tuhan Yesus memberkati.

    Karunia - Karunia

    Roh Kudus

    1

    Surat Pastoral

    November 2014 Multiply

  • Oleh: Ps. Daniel Toto Sumitro

    3

    Sajian Utama

    November 2014 Multiply2

    Sajian Utama

    Multiply November 2014

    Tuhan memberikan Karunia-Karunia Rohani kepada kita, gereja-Nya. Memang telah diberikan karunia-karunia Rohani kepada kita yang percaya, namun karunia milik kita itu bukanlah semata-mata bagi kita. Tetapi karunia milik kita itu harus dipakai untuk membangun gereja-Nya.

    1Korintus 14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih daripada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun jemaat.

    Rasul Paulus dalam kitab Roma pasal 12 memakai konsep tubuh manusia dalam mengajarkan bagaimana orang kristen harus hidup dan melayani sebagai gereja. Tuhan memberikan karunia-karunia rohani dengan maksud agar setiap anggota tubuh dalam jemaat dapat saling melayani dan saling melengkapi.

    Karunia-Karunia Rohani

    Karunia-Karunia Rohani

    [Spiritual Gifts ]

    Allah memberikan Karunia-Karunia Rohani untuk melayani Dia dan untuk saling melayani.

    Setiap Karuna Rohani berasal dari Roh Kudus, mempunyai tujuan khusus dan khas. Namun semuanya terintegrasi dalam penggunaannya dalam membangun jemaat.

    Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut anugerah yang diberikan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan belas kasihan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.(Rom 12:6-9).

    Karunia-Karunia yang Allah berikan untuk membangun Gereja-Nya

    Setiap pemberian Allah, harus :

    a) Perlunya menyadari bahwa semua Karunia rohani dan kemampuan itu datangnya dari Allah. b) harus disadari bahwa setiap kita tidak diberikan Karunia Rohani yang sama. c) Sesuai Karunia yang dimiliki setiap kita harus tahu perannya dan apa yang dikerjakan semaksimal mungkin dengan cara terbaik. d) Setiap Karunia harus didedikasikan kepada Tuhan dalam melayani dan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Dan e) setiap Karunia yang Tuhan berikan harus digunakan sepenuh hati, dan tidak menahan-nahannya bahkan tidak menyimpan; karena setiap Karunia Rohani diberikan agar dipakai dalam pelayanan untuk membangun gereja-Nya.

    Karunia-Karunia Rohani sekaligus dapat menyebabkan perpecahan karena kesombongan dan iri hati.

    Seandainya tangan, kaki, mata, lidah dan gigi serta anggota yang lain mengatakan bahwa kita tidak perlu makan, karena semuanya menuju ke perut. Enak saja perut. Saat ini kita boikot perut. Alhasil, tubuh jadi lemes, tenaga tak ada. Dan kemudian anggota-anggota tubuh mengevaluasi bahwa perlunya kebersamaan, lalu mereka makan lagi untuk keperluan bersama. Karena setiap anggota harus berfungsi demi kepentingan bersama.

    Karunia Rohani bisa menjadi simbol kekuatan, yang dapat menimbulkan persaingan. Beberapa orang merasa lebih rohani dari orang lain karena karunia yang mereka miliki. Kesombongan rohani ini menimbulkan iri hati dan lebih parah lagi menyebabkan perpecahan.

    Sebenarnya Allah mengaruniakan Karunia-karunia rohani ini untuk membangun jemaat agar berfungsi efektif, bukan untuk menimbulkan perpecahan.

    Kita tidak boleh menggunakan karunia rohani untuk kepentingan diri dan memanipulasi orang atau melayani demi kepentingan sendiri.

    Setiap Karunia Rohani tidak lebih unggul dari Karunia lainnya. Tetapi semua Karunia digunakan untuk saling melengkapi dan seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam - 1Korintus 12:22-27 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. (23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. (24) Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, (25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. (27) Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

    Karunia Rohani telah dikaruniakan menjadi milik kita, namun bukan semata-mata untuk kita sendiri. Melainkan demi pembangunan tubuh Kristus dan kemajuan bersama. Mari semakin berusaha memperoleh karunia Rohani dan biarlah Tuhan memberikan pertumbuhan jemaat-Nya. Amin.

  • Setelah mengikuti enam pelajaran dari kelas Dasar Kekristenan dan kelas Hidup Berjemaat yang dimulai pada 17 Agustus lalu, kami kemudian mengadakan retreat baik peserta Dasar Kekristenan dan Hidup Berjemaat bertempat di Puncak Ayana, Trawas Kabupaten Mojokerto pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2014.

    Retreat yang diikuti oleh kurang lebih seratus empat (104) orang baik peserta maupun pembimbing dari

    " Jadi siapa yang

    ada di dalam

    Kristus, ia

    adalah ciptaan

    baru yang lama

    sudah berlalu,

    sesungguhnya

    yang baru

    sudah datang." (2 Korintus 5 : 17)

    Oleh: Elsypurnama Adisuputra

    kelas Dasar Kekrietenan dan Hidup Berjemaat. Adapun materi yang diberikan pada Kelas Dasar Kekristenan dan Hidup Berjemaat tidaklah sama. Jika pada kelas Dasar Kekristenan berkaitan erat dengan cleaning ministy yakni pelayanan lebih kepada Inner Healing atau kesembuhan batin, Deliverance atau pelayanan pelepasan, dan Pribadi dan Baptisan Roh Kudus, maka pada kelas Hidup Berjemaat lebih kepada bagaimana sebagai orang yang telah

    dipenuhi oleh Roh Kudus dan terikat dalam gereja lokal, mengembangkan karunia-karunia yang telah diberikan untuk dipergunakan baik membangun diri sendiri atau membangun jemaat Tuhan.

    Pada kesempatan yang sangat luar biasa ini juga, terdapat 13 (tiga belas) orang peserta dari kelas Dasar Kekristenan yang memutuskan dirinya untuk mengambil bagian dalam baptisan air.

    Sukacita menyelimuti baik peserta yang mengambil bagian dalam sakramen ini maupun yang menyaksikannya. Walaupun terdapat beberapa kendala teknis yang terjadi, tetapi tidak menyurutkan sukacita tersebut.

    Setelah rangkaian retreat dilangsungkan yang di tutup dengan pengutusan oleh Pdt. Lydia CSES, peserta dan pembimbing membawa sebuah harapan baru, harapan dimana Allah masih berkarya dalam kehidupan orang

    percaya, yang siap untuk diutus untuk menjadikan murid seperti Amanat Agung yang Tuhan Yesus mandatkan kepada setiap orang percaya: Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20).

    4 5

    Pemuridan Pemuridan

    Multiply November 2014 November 2014 Multiply

    Retret Dasar Kekristenan dan Hidup Berjemaat MDC

    Periode 2, 2014, Puncak Ayana, Trawas, 4-5 Oktober 2014

    New Hope New Hope

  • 7

    Komunitas

    November 2014 Multiply6

    Komunitas

    Multiply November 2014

    Jika diamat-amati ketika menemukan gambar ini pertama kali, saya sulit menentukan apakah ini foto sunset atau sunrise, ada perbedaan perspektif setiap kali orang melihatnya. Seperti gelas yang terisi air setengahnya: selalu terjadi perbedaan perspektif apakah gelas itu separuh penuh atau separuh kosong. Demikian juga kehidupan, dengan perjalanan waktu, dengan segala daya tariknya, dapat membuat seseorang seolah-olah hidup selamanya dan dapat membuat yang lain seolah-olah besok adalah hari terakhir hidupnya. Ada permulaan, ada juga saat terakhir.

    Jadi, apa tujuan hidup kita?

    Dengan latar belakang perantauan, dan ekonomi yang lemah, saya awalnya bertujuan mengubah hidup: memutuskan rantai kemiskinan keluarga supaya saya bisa membahagiakan orang tua saya. Terdengar cukup mulia, bukan?

    Namun tidak demikian menurut Tuhan. Setelah anak kami, Rey, meninggal April 2014 yang lalu, semuanya menjadi berubah, tujuan kami hidup pun berubah

    direset ke titik nol. Kita tidak diciptakan dengan