venansia dwiantika pasolon22

47
8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22 http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 1/47

Upload: amalia-nur-azizah

Post on 05-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 1/47

Page 2: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 2/47

  Di Indonesia, imunisasi merupakankebijakan nasional melalui programimunisasi. Imunisasi masih sangat

diperlukan untuk melakukan pengendalianPenyakit yang Dapat Dicegah DenganImunisasi (PD3I), seperti Tuberkulosis (TB),dipteri, pertusis (penyakit pernapasan),

campak, tetanus, polio dan hepatitis B.  Imunisasi diperkirakan dapat mencegah

,! juta kasus kematian anak per tahun diseluruh dunia.

Page 3: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 3/47

  "esuai Peraturan #enteri $esehatan%epublik Indonesia &omor ' Tahun 3

 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi,pengertian Imunisasi adalah suatu upayauntuk menimbulkan+ meningkatkankekebalan seseorang secara akti

terhadap suatu penyakit, sehingga bilasuatu saat terpapar dengan penyakittersebut tidak akan sakit atau hanyamengalami sakit ringan

Page 4: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 4/47

  Imunisasi adalah suatu proses untukmeningkatkan sistem kekebalan tubuh

dengan cara memasukkan -aksin, yakni-irus atau bakteri yang sudahdilemahkan, dibunuh, atau bagianbagiandari bakteri (-irus) tersebut telah

dimodi/kasi.

Page 5: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 5/47

. $uman yang telah dilemahkan+ dimatikan0ontoh yang dimatikan 1 2aksin polio salk

0ontoh yang dilemahkan 1 -aksin B0,-aksin polio sabin, -aksin campak

. 4at racun (toksin) yang telah dilemahkan(toksoid)

0ontoh 1 toksoid tetanus, toksoid diphteri

 3. Bagian kuman tertentu+ komponen kumanyang biasanya berupa protein khusus

0ontoh 1 -aksin hepatitis B

Page 6: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 6/47

  Di Indonesia pelayanan imunisasidasar+ imunisasi rutin dapat diperoleh

pada pusat pelayanan yang dimilikioleh pemerintah, seperti Puskesmas,Posyandu, Puskesmas pembantu,%umah "akit atau %umah Bersalin

Page 7: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 7/47

Imunisasi dilakukan di seluruhkelurahan di 5ilayah Indonesia.

 

Imunisasi rutin

 kegiatan imunisasiyang dilaksanakan secara terusmenerus sesuai jad5al

 imunisasi dasar

imunisasi lanjutan  Imunisasi tambahan  Imunisasi khusus

Page 8: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 8/47

 JenisVaksin

keterangan

B0 2aksin B0 (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak lahir.Imunisasi ini betujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap

penyakit tubercolocis (TBC). 6pabila -aksin B0 akan diberikanpada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu ujituberkulin. B0 boleh diberikan apabila hasil tuberkulin negati.

7epatitis B 2aksin 7epatitis B yang pertama harus diberikan dalam 5aktu  jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur bulan dan3 hingga 8 bulan. 9arak antara dua imunisasi 7epatitis B minimal '

minggu. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit Hepatitis B

polio Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisamenyebabkan kelumpuhan

DPT 2aksin DPT adalah -aksin kombinasi untuk mencegah penyakitditeri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. $etiga penyakit ini

sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikanpada bayi umur lebih dari 8 minggu. 2aksin DPT dapat diberikansecara simultan (bersamaan) dengan -aksin 7epatits B. :langanDPT diberikan pada usia ; bulan dan ! tahun. :sia tahunmendapat -aksin TT (tetanus) melalui program Bulan Imunisasi6nak "ekolah (BI6")

campak 2aksin 0ampak diberikan pada usia < bulan, lalu 0ampak padausia 8 tahun melalui program BI6".

Page 9: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 9/47

VAKSI !"#B"$IA

IT"$VA% &#&$ K"T

B0 = bulan Tidak adabatasan

maksimal

DPT 3= ' mg(minimal)

bulan

P>?I> '= ' minggu(minimal)

bulan lengkapisebelum

umur th06#P6$ = < bulan

7@P6TITI" B 3= dan 8bulan darisuntikan

pertama

bulan

Page 10: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 10/47

&mur bayi Vaksin yang 'iberikan

bayi bulan+langsungsetelah dilahirkan

:mur 7epatitis B

bulan B0, Polio

bulan DPT , 7ep B, Polio

3 bulan DPT, 7ep B3, Polio3

' bulan DPT3, Polio'< bulan campak

Page 11: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 11/47

Page 12: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 12/47

kemasan -aksin tunggal 1 B0, Polio,7epatitis B, 7ib, campak.

kemasan -aksin kombinasi 1 DPT(Diptheri, Pertusis, Tetanus), ##%(campak, gondong, campak jerman),tetra-accine (kombinasi DPT dan polio

suntik)

Page 13: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 13/47

  Beberapa -aksin yang dikemas tunggal dapatdiberikan

  bersamasama, aman dan proteksinyamemuaskan, misalnya1

) 2aksin B0 bersama cacar

)  2aksin B0 bersama polio

3) 2aksin B0 bersama 7epatitis B

') 2aksin DPT bersama B0

!) 2aksin DPT bersama polio

8) 2aksin DPT bersama hepatitis BA) 2aksin DPT bersama polio dan campak

;) 2aksin DPT bersama ##%

<) 2aksin campak bersama polio

Page 14: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 14/47

!enyimpanan lemari es suhu *+,C

Dosis .! ml

$emasan ampul dengan bahan pelarut ' ml (&a0laali)

#asa kadaluarsa satu tahun setelah tanggal pengeluaran(dapat dilihat pada label)

%eaksi imunisasi biasanya tidak demam

@ek samping jarang dijumpai, bisa terjadi pembeng

kakan kelenjar getah bening setempatyang terbatas dan biasanya menyembuh sendiri 5alaupun lambat

$ontra indikasi tidak ada larangan, kecuali pada anakyang berpenyakit TB0 atau uji mantou=positi dan adanya penyakit kulit

berat+menahun

Page 15: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 15/47

  Di Indonesia ada 3 jenis kemasan 1 kemasantunggal khusus tetanus, kombinasi DT (diphteritetanus) dan kombinasi DPT

Page 16: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 16/47

!engimpanan lemari es suhu *+,C

Dosis .! ml, tiga kali suntikan, inter-al minimal'mg

$emasan 2ial ! ml

#asa kadaluarsaDua tahun setelah tanggal pengeluaran(dapat dilihat pada label)

%eaksi imunisasi ejalagejala yang bersiat sementaraseperti lemas, demam, kemerahan padatempat suntikan.$adangkadang terdapateek samping yang lebih berat, seperti

demam tinggi atau kejang, yangbiasanya disebabkan unsur pertusisnya

@ek samping ejalagejala yang bersiat sementaraseperti lemas, demam, kemerahan padatempat suntikan. $adangkadang terdapateek samping yang lebih berat, seperti

demam tinggi atau kejang, yangbiasanya disebabkan unsur pertusisnya

$ontra indikasi 6nak yang sakit parah, anak yangmenderita penyakit kejang demamkompleks, anak yang diduga menderita

  batuk rejan, anak yangmenderita penyakit gangguan kekebalan.

Page 17: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 17/47

 Terdapat jenis -aksin dalam peredaran, yang masingmasing

mengandung -irus polio tipe I, II dan IIIC yaitu() -aksin yang mengandung -irus polio yang sudah dimatikan (salk),

biasa diberikan dengan cara injeksi,

() -aksin yang mengandung -irus polio yang hidup tapi dilemahkan(sabin), cara pemberian per oral dalam bentuk pil atau cairan

lebih banyak dipakai di Indonesia.Penyimpanan 1 reeer, suhu E0

Dosis 1 tetes mulut

$emasan 1 -ial, disertai pipet tetes

#asa kadaluarsa 1 dua tahun pada suhu F0

%eaksi imunisasi 1 biasanya tidak ada, mungkin pada bayi adadiare ringan

@ek samping 1hampir tidak ada, bila ada berupa

kelumpuhan anggota gerak

$ontra Indikasi 1 diare berat, sakit parah, gangguan

kekebalan

Page 18: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 18/47

  #engandung -aksin campak hidup yangtelah dilemahkan. $emasan untukprogram imunisasi dasar berbentukkemasan kering tunggal. &amun ada-aksin dengan kemasan kering kombinasidengan -aksin gondong+ mumps danrubella (campak jerman) disebut ##%.

Page 19: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 19/47

  Penyimpanan 1reeer, suhu ;E 0

  Dosis 1setelah dilarutkan,

  diberikan .! ml  $emasan 1-ial berisi dosis -aksin

  yang dibekukeringkan,

  beserta pelarut !ml  (aGuadest)

  #asa kadaluarsa 1 tahun setelahtanggal pengeluaran

Page 20: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 20/47

Page 21: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 21/47

  Imunisasi akti dilakukan dengan suntikan3 kali dengan jarak 5aktu satu bulanantara suntikan dan , lima bulan antara

suntikan dan 3. &amun cara pemberianimunisasi tersebut dapat berbedatergantung pabrik pembuat -aksin. 2aksinhepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil

dengan aman dan tidak membahayakan janin, bahkan akan membekali janindengan kekebalan sampai berumurbeberapa bulan setelah lahir

Page 22: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 22/47

  %eaksi imunisasi 1nyeri pada tempatsuntikan, yang

mungkin disertai rasa panas atau

pembengkakan. 6kan menghilangdalam hari.

  Dosis 1.! ml sebanyak 3 kali pemberian

  @ek samping 1selama tahun belum

dilaporkanada eek samping yang berarti

  Indikasi kontra 1anak yang sakit berat

Page 23: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 23/47

Page 24: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 24/47

  6lergi atau asma (kecuali alergi terhadap komponen -aksin)

  "akit ringan seperti I"P6 atau diare dengan demamH3;E0

  %i5ayat keluarga tentang peristi5a membahayakan setelahimunisasi

  Dalam pengobatan antibiotik  Dugaan ineksi 7I2 atau positi 7I2 tanpa tanda dan gejala 6ID"

  6nak diberi 6"I

  "akit kronis seperti jantung kronis, paruparu, ginjal atau hati

  $ondisi syara labil seperti kelumpuhan otak atau Do5n

"undrome  Prematur atau Berat Bayi ?ahir %endah

  Pembedahan baru atau direncanakan dengan segera

  $urang gii

  %i5ayat sakit kuning pada kelahiran

Page 25: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 25/47

  @ekti/tas -aksin di Indonesia selaludimonitor oleh badan P># denganmengambil sampel secara acak, atau

dengan alat 2accine 2ial #onitor+ 22#,yaitu sejenis stiker yang ditempelkanpada botol -aksin. Bila -aksin rusak maka22# akan berubah 5arna

Page 26: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 26/47

Penyimpanan -aksin

"emua 2aksin disimpan pada suhu F0 s+d ;F0

Bagian ba5ah lemari es diletakkan cool pack

sebagai penahan dingin dan kestabilan suhu

Peletakan dus -aksin bejarak minimal cm

2aksin yang sensiti terhadap panas (B0,

0ampak, Polio) diletakan dekat e-aporator 2aksin yang sensiti terhadap dingin

(DT,TT,DPT,7B) diletakan jauh dari e-aporator.

Page 27: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 27/47

Page 28: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 28/47

$ondisi -aksin dapat digunakan15arna segi empat bagian dalamlebih terang dari 5arna gelapsekelilingnya

$ondisi -aksin harus segeradigunakan1 5arna segi empatbagian dalam sudah mulai gelapnamun masih terang dari 5arnagelap sekelilingnya

$ondisi -aksin tidak bolehdigunakan1 5arna segi empatbagian dalam sama gelap + lebihgelap dari 5arna gelap disekelilingnya.

Page 29: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 29/47

Page 30: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 30/47

-. !enyiapan !elayanan Imunisasi/

-aksin

 Auto Disable Syringesafety box 

emergency kit 

dokumen pencatatan status imunisasi

Page 31: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 31/47

   Termos+2aksin carrier

    0ool Pack + $otak dingin cair

    2aksin, Pelarut dan penetes (dropper)

    6lat suntik

    "aety bo= (kotak pengaman)

    Pemotong+kikir ampul pelarut    ormulir

    $apas dan 5adah

    Bahan penyuluhan (poster, leaet, dan lainnya)

 

  6lat tulis (kertas, pensil dan pena)    $artukartu Imunisasi ($#", kartu TT)

    Buku register bayi

    Tempat sampah

    "abun untuk cuci tangan

Page 32: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 32/47

Page 33: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 33/47

  !rose'ur !engeluaran 0aksin 'anpelarut 'ari lemari es

"ebelum membuka lemari es, tentukanseberapa banyak -ial -aksin yangdibutuhkan untuk pelayanan.

0atat suhu di dalam lemari es.Pilih dan

keluarkan -aksin sesuai ketentuan yangtelah ditetapkan untuk 22# dan tanggalkedaluarsa

Page 34: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 34/47

  !rose'ur pemeriksaan keamanan 0aksin

"ebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bah5a-aksin telah aman untuk diberikan, dengan prosedur

sebagai berikut1 Periksa label -aksin dan pelarut. 9ika label tidak ada,

 jangan gunkan -aksin atau pelarut tersebut.

Periksa alat pemantau botol -aksin (22#).

Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan -aksin dan

pelarutjika tanggal kadaluarsa telah le5at.

Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. 9ikaindikator ini menunjukkan adanya pembekuan atauanda menduga bah5a -aksin yang sensiti beku

(-aksin-aksin DTP, DT, TT, 7epB, DTP7epB ) telah membeku, anda sebaiknyamelakukan tes kocok

Page 35: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 35/47

Penting diperhatikan,  "elama pelayanan imunisasi, -aksin dan pelarut harus

disimpan dalam -accine carrier dengan menggunakan coolpack, agar suhu tetap terjaga pada temperature ; 0 dan-aksin yang sensiti-e terhadap pembekuan tidak beku.

  7indari -accine carrier yang berisi -accine dari cahayamatahari langsung.

  "ebelum sasaran datang -aksin dan pelarut harus tersimpandalam -accine carrier yang tertutup rapat.

   9angan membuka -accine atau melarutkan -accine bila belumada sasaran datang.

  Pada saat pelarutan suhu pelarut dan -aksin harus sama.  Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka -ial baru

sebelum -ial lama habis.  Bila sasaran belum datang, -aksin yang sudah dilarutkan

harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar,seharusnya dengan cara diletakkan di lubang busa yangterdapat diatas -aksin carrier (lihat gambar di ba5ah).

  Dalam setiap vaccine carrier  sebaiknya terdapat empat cool pack .

  Bila -aksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan

selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang hendakdiimunisasi.

Page 36: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 36/47

. !enyiapan Tempat !elayanan Imunisasi

   #udah diakses

   Tidak terkena langsung oleh sinar matahari,

hujan atau debuC  0ukup tenang

  "edangkan syarat tempat pelayanan imunisasilapangan (outreach)

   9ika di dalam gedung maka harus cukup terangdan cukup -entilasi.

   9ika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yangpanas, tempat itu harus teduh

Page 37: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 37/47

Page 38: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 38/47

 &ama $egiatan

Pemberian Imunisasi DPT7b 0ombo

 Tujuan

DPT agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus dan 7epatitis B

 %uang ?ingkup

"emua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak berumur bln

 $eterampilan Petugas

Dokter

Bidan

Pera5at

6lat dan Bahan

2aksin DPT "puit disposible

$apas alkohol

?angkah $erja 1

› Petugas mencuci tangan

› Pastikan -aksin yang akan di gunakan

›  9elaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak ( bulan) jumlah suntikan 3= untuk imunisasiDPT.

› 6mbil ,! cc -aksin DPT

› Bersihkan +3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

› "untikan secara intra muskuler (im)

›  Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat penurun panas +antipiretik kepada ibu anak tersebut.

› 6njurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

› %apikan alatalat

› Petugas mencuci tangan› #encatat dalam buku

Page 39: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 39/47

1. !emantauan Ke2a'ian Ikutan !ascaImunisasi (KI!I)

  semua kejadian sakit dan kematianyang terjadi dalam masa bulan setelahimunisasi. Pada kejadian tertentu lamapengamatan $IPI dapat mencapai masa

' hari (artritis kronik pasca -aksinasirubella), atau sampai 8 bulan

Page 40: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 40/47

a. %eaksi 2aksin, misal 1 induksi -aksin, potensiasi -aksin, siatdasar -aksin

b. $esalahan program, misal 1 salah dosis, salah lokasi dan carapenyuntikan, semprit dan jarum tidak steril, kontaminasi-aksin dan alat suntik, penyimpanan -aksin salah

c. $ebetulan (coincidental), kejadian terjadi setelah imunisasitapi tidak disebabkan oleh -aksin. Indikator aktor kebetulandiketemukannya kejadian yang sama disaat yang sama padakelompok populasi setempat tetapi tidak mendapatimunisasi.

d. Injection reaction, disebabkan rasa takut+gelisah atau sakitdari tindakan penyuntikan, bukan dari -aksin. #isalnya rasasakit, bengkak dan kemerahan pada tempat suntik, takut,pusing dan mual.

e. Penyebab tidak diketahui, yaitu penyebab kejadian tidakdapat ditetapkan.

Page 41: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 41/47

7alhal yang harus diperhatikan pada pelaporan1 Identitas anak lengkap dan jelas  9enis -aksin yang diberikan, dosis, nomor batch, siapa yang

memberikan. 2aksin sisa disimpan dan diperlakukan seperti -aksinutuh (perhatikan cold chain)

&ama dokter yang bertanggung ja5ab %i5ayat $IPI pada imunisasi terdahulu ejala klinis yang timbul dan atau diagnosis (bila ada). Pengobatan yang diberikan dan perjalanan penyakit (sembuh,

dira5at, meninggal). 7asil laboratorium (bila ada) penyakit lain (bila ada). Jaktu pemberian imunisasi (tanggal, jam) "aat timbulnya $IPI hingga diketahui, berapa lama inter-al 5aktu

antara pemberian imunisasi dengan terjadinya $IPI, lama gejala $IPI. 6pakah terdapat gejala sisa, setelah dira5at dan sembuh 6dakah tuntutan dari keluarga

Page 42: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 42/47

KI!I yang harus 'ilaporkan 1 2am pasca imunisasi

$eaksi ana3laksisAna3laksis #enangis men2erit yang ti'akberhenti selama45 2am

(persistent incosolablescreaming)Hypotonic hypresponsi0eepiso'e To6ic shocksyn'rome

$IPI yang harus dilaporkan ! hari

pasca imunisasi

%eaksi lokal hebat

"epsis6bses pada tempat suntikan

$IPI yang harus dilaporkan 3 haripasca imunisasi

@nsealopati$ejang#eningitis aseptik

 Trombositopenia?umpuh layuh (accute accidparalysis) #eninggal, dira5at di%"%eaksi lokal yang hebat6bses di daerah suntikan

&euritis Brakhial

Page 43: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 43/47

Page 44: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 44/47

 Jenis 7e2ala Tin'akan

%eaksi lokal ringan nyeri, eritema, bengkak didaerah suntikan H cm, timbul

H'; jam setelah imunisasi

kompres hangat jika nyeri mengganggu dapat

diberi obat (parasetamol)

%eaksi lokal berat @ritema+ indurasi K ;cm nyeribengkak dan maniestasisistemik

kompres hangatparasetamol

%eaksi umum+ sistemik demam, lesu, nyeri otot, nyerikepala, menggigil

berikan minum hangat danselimut, parasetamol

$olaps+ keadaan seperti syok 6nak tetap sadar tapi tidakbereaksi terhadap rangsangan  pada pemeriksaan rekuensinadi serta tekanan darah dalambatas normal

%angsang dengan 5e5angianatau bau  bila tidak segera teratasidalam 3 menit, rujuk

"yok ana/laktik terjadi mendadak $emerahan

merata, edem :rtikaria,sembab kelopak mata, sesak,naas bunyi 9antung berdebarkencang 6nak pingsan+tidaksadar

"untikkan adrenalin 1.

dosis ..3ml,subkutan+intramuskuler atau. ml+kgBB = maks dosis .!ml+ kali

 9ika membaik suntikkandeksametason ampul i-+imPasang inus &a0l .< L %ujuk%"

Page 45: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 45/47

 2enis ge2ala tin'akan

6bses dingin Bengkak,keras,nyeri daerahsuntikan. $arena -aksin

disuntikkan kondisi dingin

$ompres hangatParasetamol

Pembengkakan Bengkak disekitar suntikan$arena penyuntikan kurangdalam

$ompres hangat

"epsis M Bengkak di sekitarsuntikanM Demam

 M $arena jarum suntik tidaksteril M ejala timbul mgsesudah disuntikkan

$ompres hangatParasetamol %ujuk %"

 Tetanus M $ejang, dapat disertademam6nak tetap sadar

%ujuk %"

$elumpuhan+ kelemahanotot

M 6nggota gerak yangdisuntik tidak bisadigerakkanM Terjadi karena daerahpenyuntikan sala

M %ujuk %" untuk /sioterapi

Page 46: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 46/47

aktor kebetulan M ejala penyakitterjadi kebetulanbersamaan dengan

5aktu imunisasi  M ejala dapatberupa salah satugejala $PI diatas

 Tangani sesuai gejalaM 0ari inormasidisekitar apakah ada

kasus serupa padaanak yang tidak diimunisasiM $irim %"

Page 47: Venansia Dwiantika Pasolon22

8/15/2019 Venansia Dwiantika Pasolon22

http://slidepdf.com/reader/full/venansia-dwiantika-pasolon22 47/47