turbin air
DESCRIPTION
TURBIN AIRTRANSCRIPT
TURBIN AIR
Fungsi Turbin Air
Dikembangkan mulai abad 19 dan secara luas digunakan untuk tenaga industri. Sekarang lebih umum dipakai untuk penggerak mula PLTA. Memanfaatan tenaga air yang merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui. Sudu dan poros turbin terhubung dengan poros generator. Poros generator menggerakkan rotor, yang selanjutnya bergerak di kumparan stator generator. Air mengalir melalui turbin, memberi tenaga pada sudu turbin (blade) dan membuatnya berputar. Akibatnya tenaga mekanik poros akan diubah menjadi tenaga listrik.
Turbin air adalah jantung PLTA, dan membentuk komponen biaya terbesar PLTA.
Posisi turbin air sebagai penggerak mula (prime mover) PLTA dan komponen lain sepeti dam, pipa pesat (penstock), reservoir atas dan bawah, dan generator.Klasifikasi Berdasarkan Tekanan
Terdiri : A.Turbin Impuls B.Turbin Reaksi
A.Turbin Impuls, disebut juga turbin tanpa tekanan
Jatuh tekanan terjadi di difuser atau nosel
Mengubah energi kinetik jet air yang menubruk sudu turbin (bucket) dan keluar pada tekanan atmosfer
Tidak ada jatuh tekanan melintas turbin
tidak ada sisi bawah isapan, aliran air keluar melalui rumah turbin setelah menubruk air
Aplikasi head tinggi, debit rendah.
Jenisnya : Turbin Pelton, aliran silang (crossflow) dan Turgo
Gambaran Gaya impuls ditunjukkan gambar 11.3 dan gambar 11.4
a. Roda Pelton
Nosel mengalirkan arus air langsung dengan kuat menumbuk rangkaian bucket yang terpasang di sekeliling roda.
Setiap bucket membalikkan aliran air dan daya dorong ini memutar turbin. Cocok untuk head yang tinggi dan lokasi dengan debit rendah
Unit terbesar dapat mencapai hingga 200 MW.
Dapat beroperasi dengan head sekecil 15 meter dan setinggi 1.800 meter.
Gbr.11.6.Turbin roda Pelton (a) Potongan vertikal; (b) aliran air telihat dari sudu yang berpindah; (c) gerak aktual air dan sudu
b. Turbin Aliran Silang (Cross Flow)
Berbentuk drum
Mulut nosel segi empat memanjang,mengarah langsung sudu-lengkung di runner bentuk silinder
Blower sangkar tupai
aliran air melewati blade dua kali Laluan pertama: air mengalir dari sisi luar sudu (blade) ke bagian dalam
Laluan kedua: dari sisi dalam dalam arah mundur
Aliran air lebih besar dan head lebih rendah daripada Pelton.
c. Turbin Turgo
B. Turbin Reaksi Atau Turbin Tekan
Daya didapat dari jatuh tekanan melintas turbin
Aksi gabungan tekanan dan perpindahan air
Secara total terbenam di air, arus tidak menumbuk setiap blade seperti turbin pelton
Gerak putar dan linier dikonversi menjadi daya poros
Jenisnya : Francis, Turbin Propeler, Kaplan, dan Deriaz
Head lebih rendah dan aliran lebih tinggi dibanding dengan turbin impuls.
a. Turbin Francis
Lubang masuk (inlet) berbentuk spiral.
Sudu pengarah secara langsung memberi gaya tangensial air ke sudu jalan (runner).
Aliran radial ini beraksi pada sudu runner menyebabkan runner berputar. Sudu pengarah (guide vanes atau wicket gate) memungkinkan disetel agar operasi turbin efisien pada kondisi kisaran debit air.
Paling diharapkan untuk lokasi dengan debit tinggi dengan head rendah hingga sedang.
Efisiensi 90%.
Mahal didesain, pembangunan dan pemasangan tetapi beroperasi hingga puluhan tahun.
b.Turbin Baling-baling (Propeller) Runner mempunyai 3 6 sudu.
Air bersinggungan dengan semua sudu air dengan tetap.
Tekanan air di pipa selalu konstan
Sudu propeler tetap atau dapat digerakkan / diatur-atur.
Rumah turbin berbentuk gulungan (Scroll case), wicket gates, dan draft tube
Tipe: Kaplan, turbin Bulb, Straflo, turbin Tube, c. Turbin Kaplan
Jenis khusus dari turbin propeler, karena sudu pengarah dan sudu runner dapat diatur (controlable pitch propeller)
Saluran masuk (inlet) adalah tabung berbentuk gulungan ( scroll-shaped tube) yang mengelilingi sudu pengarah (wicket gate).
Air diarahkan secara tangensial melewati wicket gate, dan bentuk spiral runner akan menyebabkan putaran propeler.
Saluran buang (outlet) adalah draft tube bentuk khusus yang membantu perlambatan aliran dan merubahnya menjadi energi kinetik.
d. Turbin Bulb
Turbin dan generator adalah satu unit tersegel (kedap air) diletakkan secara langsung di arus air
Turbin Jenis Lain Straflo : generator diletakkan langsung di sekeliling turbin.
turbin tabung (tube turbin): pipa pesat belok tepat sebelum atau setelah sudu jalan (runner), memungkinkan hubungan garis lurus dengan generator
Klasifikasi Berdasarkan Tinggi Tekan (Head)
Head
Air harus jatuh dari elevasi lebih tinggi ke sisi yang lebih rendah guna melepaskan potensi energi tersimpannya.
Perbedaan antara kedua elevasi (beda tinggi air di forebay dan tailbay) dinamakan head Klasifikasi tinggi tekan bermacam-macam diantaranya :
- Tinggi Tekan (Head) rendah 2-15 m
- Tinggi Tekan (Head) sedang 16- 70 m
- Tinggi Tekan (Head) tinggi 71 -700 m
- Tinggi Tekan sangat tinggi > 500 m
Klasifikasi Berdasarkan Arah Aliran
Arah aliran sejajar poros disebut aksial
Arah aliran tegak lurus poros disebut tangensial
Rah aliran meninggalkan poros disebut arah radial
Arah bersiku dengan poros , arah diagonal
Jenis Turbin Arah Aliran
FrancisRadial atau gabungan
PeltonTangensial
Propeler/Ka-planAksial
DeriazDiagonal
a.Turbin Aliran Gabungan (mixed)
b. Turbin Aliran Aksial (Axial Flow)
Klasifikasi Berdasarkan Debit
Pembagian ini adalah terminologi kualitatif
Terbagi menjdi :
-Turbin debit rendah
-Turbin debit sedang
-Turbin debit tinggi
Jenis Turbin Debit Aliran
Pelton Rendah
FrancisSedang
Propeler/Ka-planTinggi
Klasifikasi Berdasarkan Tenaga
Tenaga tergantung dengan debit, head dan efisiensi pembangkit
Dari bagan kisaran aplikasi turbin maka potensi tenaga terbesar berturut-turut : T. Francis > T. Pelton > T. Kaplan
Klasifikasi Berdasarkan Kecepatan Spesifik
Kecepatan Spesifik Turbin (Ns) adalah kecepatan pada keadaan dimana mesin menghasilkan daya 1 BHP pada head 1 meter (Kothadaraman, Basic Power Plant Engineering)
Kecepatan Spesifik Turbin (Ns): Ns = N (P)1/2 / H5/4 , Ns antara 4 s.d 1100
Ns berbanding langsung dengan kecepatan (N), sehingga Ns makin rendah menunjukkan adalah runner yang makin lambat.
Penggerak Kecepatan Spesifik
Lambat Sedang Cepat
Pelton
Francis
Kaplan 4 15 16 - 30 31-70
60 - 150 151-250 251-400
300- 450 451- 700 701-1100