tugas 3 laporan perhitungan kepadatan lalat di tps warteg amelia menggunakan fly trap (1)

10
PERHITUNGAN KEPADATAN LALAT di TPS WARTEG AMELIA MENGGUNAKAN FLY TRAP Mata Kuliah : PVBP-B (Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu-B) Achmad Fadli Saputra (P2.31.33.1.12.001) Ida Nadia Saumi (P2.31.33.1.12.021 ) Ade Putri Lestari (P2.31.33.1.12.002) Ina Isna Saumi (P2.31.33.1.12.022 ) Aliva Ikma Yuhastari (P2.31.33.1.12.003) Khairina Ariesta (P2.31.33.1.12.026 ) Aprilia Prihatiwi (P2.31.33.1.12.006 ) Priharsi Yudhita (P2.31.33.1.12.032) Kelompok 5 2 DIV POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II Jurusan Kesehatan Lingkungan

Upload: ida-nadia-saumi

Post on 22-Jun-2015

156 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

PERHITUNGAN KEPADATAN LALAT di TPS WARTEG

AMELIA MENGGUNAKAN

FLY TRAP

Mata Kuliah : PVBP-B (Pengendalian Vektor dan

Binatang Pengganggu-B)

Achmad Fadli Saputra

(P2.31.33.1.12.001)

Ida Nadia Saumi (P2.31.33.1.12.021

)

Ade Putri Lestari

(P2.31.33.1.12.002)

Ina Isna Saumi (P2.31.33.1.12.022 )

Aliva Ikma Yuhastari

(P2.31.33.1.12.003)

Khairina Ariesta

(P2.31.33.1.12.026 )

Aprilia Prihatiwi

(P2.31.33.1.12.006 )

Priharsi Yudhita (P2.31.33.1.12.032)

Kelompok 5

2 DIV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Jln. Hang Jebat Raya no. 47A Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Telp : (021)7397641 Fax: (021) 7397769

Website : poltekkesjkt2.ac.id

Page 2: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

Jakarta, 2014

Page 3: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

Pendahuluan

Seperti kita ketahui bersama bahwa lalat dianggap sebagai hewan

yang lebih banyak menghantarkan kerugian bagi manusia. Semua bagian

tubuh lalat bisa berperan sebagai alat penular penyakit (badan, bulu pada tangan dan kaki,

feces dan muntahannya). Penyakit yang biasanya menjadi langganan penularan lalat di

antaranya kolera, diare, disentri, tifus, dan virus penyakit saluran

pencernaan.

Kondisi lingkungan yang kotor dan berbau merupakan tempat yang

sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat. Kondisi

seperti ini mungkin dapat kita temui di TPS. Salah satu contoh media

perkembangbiakan yang disukai oleh lalat adalah sampah basah hasil

buangan rumah tangga, sampah basah merupakan tempat yang disukai

lalat untuk mencari makanan sekaligus tempat berkembang biak.

Lalat tidak hanya hinggap di gunungan sampah, namun dapat juga

menyebar ke permukiman warga. Dengan keadaan tersebut sudah dapat

kita ketahui bahwa kehadiran lalat cukup merepotkan dan mengganggu

dalam kehidupan manusia, baik dalam segi estetika maupun kesehatan.

Sehingga tingkat frekuensi populasi lalat perlu kita ketahui agar

masyarakat sadar akan mutu kesehatan, dan makin tanggap dalam

penanganan kehadiran insekta ini.

Maka dari itu sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kepadatan

lalat pada TPS tersebut, kami melakukan praktikum pengukuran

kepadatan lalat menggunakan media Fly Trap, agar setelah diketahui

tingkat kepadatan lalatnya dapat dilakukan tahap penanggulanagan

selanjutnya.

I. POKOK BAHASAN

Survey Perilaku Lalat Dengan Fly Trap

II. TUJUAN

1. Mengetahui tingkat frekuensi populasi lalat pada suatu tempat.

2. Mengetahui identitas species yang dominan lalat pada suatu

priode tertentu.

Page 4: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

3. Mengetahui pola perilaku lalat pada setiap periode tertentu

pengamatan.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Fly Trap 6. Antrekten

2. Stop Watch 7. Alat tulis

4. Senter 8. Piring plastik

5. Hygrometer

IV. CARA KERJA

1. Melakukan survey awal.

2. Letakan Fly Trap pada lokasi yang telah ditentukan.

3. Letakan antractent di bawah Fly Trap.

4. Catat suhu dan kelembaban setiap 4 jam sekali, amati setiap 1

jam sekali keadaaan lalat dan jumlah lalat.

5. Hitung jumlah lalat selama 4 jam tersebut.

6. Siapkan alat kedua kemudian lakukan pengamatan setiap 4 jam

sekali.

7. Seharusnya praktikum ini dilakukan selama 24 jam dan dicatat

setiap 4 jam sekali.

8. Disederhanakan pratikum ini dilakukan selama 2 jam dan dicatat

setiap 1 jam sekali.

9. Fly trap diletakkan miring agar lalat dapat masuk.

10. Dengan menggunakan antrakten udang busuk lihat berapa

banyak lalat yang mau hinggap/mendekati Fly Trap tersebut.

11. Hitung juga berapa jenis lalat yang ada dan hitung

jumlah tiap jenis lalat.

V. HASIL PENGAMATAN

Survey awal

a. Fisik

1) Jenis sampah : basah dan sampah kering.

2) Lokasi : TPS Warteg Amelia

3) Tingkat kepadatan : tinggi

Page 5: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

b. Biologi

1) Jenis predator : kucing, tikus, dan tawon

2) Tingkat kebauan : menyengat

c. Sosial

1) Keberadaan warung makan di sekitar TPS

2) Frekuensi lintasan : ramai

d. Perlakuan

Pemberian udang busuk sebagai antrakten (umpan)

Data Perlakuan

(Kegiatan pagi dan siang hari)

Periode 1

(Pukul 11.45-12.45 WIB)

• Suhu : 32° C

• Kelembaban : 57%

• Jumlah lalat :

a) Lalat hijau : 35 ekor

b) Lalat rumah : 20 ekor

Periode 2

(Pukul 12.45-13.45 WIB)

• Suhu : 31,6° C

• Kelembaban : 55%

• Jumlah lalat :

a) Lalat hijau : 30 ekor

b) Lalat rumah : 13 ekor

Tabel Kunjungan atau Tangkapan Lalat Pada Fly Trap

No Jenis Lalat Priode Waktu Dalam Dua Jam Total

T1 T2

1. Lalat hijau 35 30 65

Page 6: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

2. Lalat rumah 20 13 38

Perhitungan :

1. Rata-rata kepadatan lalat

X=T 1+T 22

=55+432

=49

Jadi : T1 = 55 – 49 = 6

T2 = 43 – 49 = 6

Jumlah = 6 + 6 = 12

Maka :

Indeks Kepadtan Lalat Y=122

=6

2. Kesalahan Presentasi (KP)

KP=YX

KP=YX×100 %= 6

49×100 %=12,24 %

3. Kealahan Relatif (KR)

KR = X + Y

= X – Y

K R1=49+6=55

KR 2=49−6 = 43

Standar Indeks Kepadatan Lalat:

0 - 2 : Rendah / tidak bermasalah

3 - 5 :Sedang perlu pengamanan terhadap perkembangbiakan

Page 7: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

6 - 0 :Padat / perlu pengamanan terhadap tempat perkembang biakan dan

pengendalian. Lalat dewasa.

20 :Sangat padat / harus ada pengamanan tempat perkembangbiakan dan

pengendalian terhadap lalat dewasa ..

VI. ANALISIS HASIL

Indeks kepadatan lalat yang didapat adalah 6 yang artinya keberadaan lalat di TPS

warteg Amelia tergolong padat dan perlu pengamanan terhadap tempat

perkembangbiakan dan pengendalian lalat dewasa.

• Kepadatan lalat ditempat pembuangan sampah dekat Warteg Amelia tergolong tinggi

karena menggunakan umpan udang yg sudah busuk.

• Jenis lalat yg ditemukan di TPS tersebut adalah lalat rumah dan lalat hijau karena

jenis sampah terdiri dari sampah organik.

• Keberadaan warteg disekitar TPS menunjang tingginya jumlah lalat karena banyak

nya sampah organik yg dibuang oleh warteg tersebut.

• Kepadatan lalat tinggi karena jumlah predator dekat TPS sedikit, diantaranya kucing

dan tawon.

• Seharusnya kepadatan lalat bisa lebih rendah dari hasil yg ditemukan karena lokasi

TPS yg ramai kendaraan bermotor.

• Pengangkutan sampah yg lama menyebabkan tumpukan sampah dan menimbulkan

bau tak sedap yg mengundang datangnya lalat.

• Jenis sampah banyak terdiri dari sampah basah hasil buangan rumah tangga yg

merupakan tempat yg disukai oleh lalat rumah utk mencari makan sekaligus tempat

berkembang biak.

• Sebenarnya keberadaan warteg disekitar TPS tidak baik karena dapat memicu

datangnya lalat.

• Keberadaan warteg dekat TPS mengurangi nilai estetika dan tidak baik utk kesehatan.

Page 8: Tugas 3 Laporan Perhitungan Kepadatan Lalat Di Tps Warteg Amelia Menggunakan Fly Trap (1)

VII. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yg dilakukan pada TPS Warteg Amelia, hasil yg didapatkan

adalah 65 ekor lalat hijau dan 38 ekor lalat rumah dengan menggunakan antrekten udang

busuk. Indeks kepadatan lalat yang didapat adalah 6 yang artinya keberadaan lalat di TPS

warteg Amelia tergolong padat dan perlu pengamanan terhadap tempat perkembangbiakan

dan pengendalian lalat dewasa.

Dengan menggunakan Fly Trap kita dapat mengetahui jumlah species dan kepadatan serta

frekuensi populasi lalat pada tempat sampah tersebut.

VIII. Saran

1. Sebaiknya TPS dekat warteg Amelia atau pusdiklat menggunakan tutup agar lalat

tidak mudah masuk kedalam TPS dan menimbulkan gangguan kesehatan

2. Sebaiknya tidak boleh ada warteg didekat TPS karena akan berbahaya bagi konsumen

dalam segi kesehatan dan estetika berupa bau yang tidak sedap.

3. Seharusnya pengangkutan sampah di TPS dekat warteg Amelia dilakukan secepat

mungkin untuk menghindari penumpukan sampah yang menjadi pemicu datangnya

lalat.

4. Sebaiknya dilakukan pemilahan sampah organic dan anorganik pada TPS tersebut

sehingga bahan organic dapat dijadikan kompos sehingga sampah organic akan

berkurang dan meminimalisir keberadaan lalat.