transformasi masyarakat menuju kemandirian masyarakat teknologi

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat adalah makhluk sosial yang cenderung selalu berubah dan mengalami proses evolusi. Pada zaman modern ini, masyarakat dituntut untuk bisa berubah dari masyarakat yang dulunya masih sederhana menjadi masyarakat yang lebih modern, mandiri dan sanggup berinovasi untuk mendorong kemajuan negara. Dalam proses pembangunan, dibutuhkan keterlibatan teknologi agar bisa memecahkan segala masalah dan tantangan lingkungan/zaman. Sehingga manusia diwajibkan unttuk melek teknologi dan informasi. Dengan ini, diperlukan pemikiran-pemikiran inovatif agar tercipta masyarakat yang bisa berpikir maju, kritis, kreatif, mandiri dan berjiwa tangguh. Berdasarkan uraian di atas, perkembangan masyarakat menuju masyarakat yang lebih maju dan mandiri ini sangat menarik untuk untuk dikaji lebih lanjut. Oleh sebab itu penulis menyusun makalah yang berjudul “Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi”. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi? 1

Upload: melda-amelia

Post on 22-Jun-2015

725 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat adalah makhluk sosial yang cenderung selalu berubah dan

mengalami proses evolusi. Pada zaman modern ini, masyarakat dituntut untuk

bisa berubah dari masyarakat yang dulunya masih sederhana menjadi masyarakat

yang lebih modern, mandiri dan sanggup berinovasi untuk mendorong kemajuan

negara.

Dalam proses pembangunan, dibutuhkan keterlibatan teknologi agar bisa

memecahkan segala masalah dan tantangan lingkungan/zaman. Sehingga manusia

diwajibkan unttuk melek teknologi dan informasi. Dengan ini, diperlukan

pemikiran-pemikiran inovatif agar tercipta masyarakat yang bisa berpikir maju,

kritis, kreatif, mandiri dan berjiwa tangguh.

Berdasarkan uraian di atas, perkembangan masyarakat menuju masyarakat

yang lebih maju dan mandiri ini sangat menarik untuk untuk dikaji lebih lanjut.

Oleh sebab itu penulis menyusun makalah yang berjudul “Transformasi

Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat

Teknologi?

2. Bagaimana menciptakan Masyarakat yang mandiri dan melek IPTEK?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Transformasi Masyarakat Menuju

Kemandirian Masyarakat Teknologi.

2. Untuk mengetahui cara menciptakan Masyarakat yang mandiri dan melek

IPTEK.

1

Page 2: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat

Teknologi.

Transformasi adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi). Sehingga bila kita

cermati, pengertian dari transformasi masyarakat menuju kemandirian masyarakat

teknologi adalah perubahan rupa masyarakat, dari masyarakat yang terbelakang

menuju masyarakat yang berpikiran maju, mandiri, inovatif, kreatif dan melek

IPTEK.

Masyarakat mengalami proses evolusi. Proses evolusi ini pada dasarnya

adalah proses rekonstruksi secara berkesinambungan, yaitu yang lama secara

perlahan digantikan yang baru. Proses evolusi merupakan proses meningkatnya

kompleksitas suatu sistem. Meningkatnya kompleksitas ini diimbangi pula oleh

makin meningkatnya stabilitas sistem tersebut. Daya inovasi masyarakat

merupakan kunci terjadinya proses perubahan itu. Hanya melalui inovasi yang

terjadi secara terus menerus masyarakat memiliki kemampuan untuk mengatasi

permasalahan dan tantangan yang acapkali diciptakannya sendiri. Dalam dua abad

terakhir ini, proses kontruksi-rekontruksi sistem sosial terjadi makin cepat sebagai

akibat revolusi teknologi.

Dari berbagai literatur dalam zaman globalisasi terdapat empat ciri yang

sifatnya esensial. Pertama, economic drive merupakan pemacu perilaku

masyarakat. Kedua, monetary incentives hampir sebagai satu-satunya tolok ukur

umum. Ketiga, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai instrument

utama keunggulan suatu bangsa. Keempat, keadilan atau ketidakadilan menjadi

tolok ukur keberhasilan pembangunan. Jadi, terwujudnya masyarakat baru yang

maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan yang kita cita-citakan itu akan sangat

tergantung dari kemampuan masyarakat  untuk dapat menyesuaikan diri dengan

ciri-ciri tersebut.

2

Page 3: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

Proses kontruksi dan rekontruksi, atau perubahan dari lama menjadi baru,

direkayasa agar berlangsung secara sistematis dan kontinyu. Proses ini kita kenal

dengan istilah ”pembangunan”. Dalam konteks pembangunan negara kita,

formulasi tentang masyarakat baru yang kita cita-citakan itu tidak lain adalah

amanat GBHN, yaitu bahwa masyarakat baru itu adalah yang maju, mandiri,

berkeadilan, bebas dan sejahtera.

Pembangunan pada hakikatnya bukanlah sebuah proses yang semata-mata

bertujuan untuk meningkatkan tersedianya sumber daya di masyarakat. Akan

tetapi, seperti yang dikemukakan oleh Amartya Sen dalam Commodities and

Capabilties (1985), pembangunan harus dipandang sebuah proses besar yang

memperdayakan dan mengembangkan kemampuan masyarakat. Paradigma

pembangunan yang selama ini ada dan memusatkan serta megorientasikan diri

secara dominan mereduksi makna pembangunan secara mekanis dan sempit pada

commodity centered approach, pendekatan yang semata berorientasi komoditas di

mana kemajuan teknologi sering diaksentuasikan sebagai tujuan akhir dan

menafikan tujuan yang lebih tinggi dan mulia, meningkatkan kualitas dan

mencerahkan kehidupan manusia. Padahal, kualitas hidup manusia tidaklah

ditentukan oleh banyaknya komoditas yang dapat dihasilkan, tetapi seperti

dikemukakan Sen, “...what matter is what people are capable of being, or going,

with the goods to which they have access...” (Romijn, 1999). Pembangunan yang

hakiki adalah pembangunan yang berhasil menghasilkan dan mengoptimalkan

kemampuan dan kemandirian. Sebab, hanya dengan kemampuan dan

kemandirianlah maka kemerdekaan, kewenangan, dan kebebasan menjadi niscaya

dan menemukan maknanya secara mendasar.1

Pertumbuhan masyarakat maju melahirkan kelompok-kelompok masyarakat

yang mandiri. Hal ini didorong oleh sifat fitri manusia yang membutuhkan

pengakuan (recognition) atas kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Semakin

besar kompleksitas masyarakat akibat pembangunan, semakin kuat hasrat

memperoleh pengakuan terhadap kehadiran diri sebagai anggota masyarakat.

Apabila masyarakat diberi kebebasan sepenuhnya untuk mengaktualisasikan

1 H. Moh. Ali Aziz, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metologi, (Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2005), hlm. 176

3

Page 4: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

dirinya dalam mewujudkan aspirasinya secara mandiri, maka timbullah kekuatan

besar dalam masyarakat untuk membangun. Karena itu, kebebasan masyarakat

untuk mengaktulisasikan diri dan mewujudkan aspirasinya merupakan prasarat

pokok bagi perkembangan masyarakat maju.2

B. Cara Menciptakan Masyarakat Yang Mandiri dan Melek IPTEK

Beberapa alternatif strategi dan upaya menciptakan manusia yang bersumber

daya unggul dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Dalam memberdayakan masyarakat terdapat tiga hal penting yang perlu

dipahami bersama, yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

yang berkembang.

b. Memperkuat potensi atau pemberdayaan (empowering) masyarakat.

c. Memberdayakan mengandung pula pengertian melindungi. Artinya dalam

proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah

lemah.

Ketiga strategi pemberdayaan masyarakat di atas bermuara pada tiga

langkah, yaitu:

1. Secara konkret pemberdayaan masyarakat diupayakan melalui

pembanguan ekonomi rakyat.

2. Pemberdayaan masyarakat diarahkan pada terwujudnya transfomasi

struktur sosial secara bertahap.

3. Pengembangan kelembagaan, melalui pemberdayaan masyarakat, harus

diupayakan adanya pengembangan kelembagaan (institusional

development). Dalam konteks ini perlu dilakukan revitalisasi

organiasasi masyarakat bahkan perlu diupayakan reformasi dan

transfomasi organisasi masyarakat tersebut, sehingga keberadaannya

benar-benar dapat menjadi peluang yang terbuka bagi seluruh anggota

2 · Dephankam. 1999. Pembinaan Mahasiswa Dalam Rangka Kaderisasi Kepemimpinan Nasional, Lemhanas.

4

Page 5: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

masyarakat untuk ikut serta dalam proses pembangunan.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan

masyarakat untuk maju dan mandiri:

a. Prinsip keberpihakan (mengutamakan yang terabaikan); dalam

proses pembangunan kerap kali sebagian besar masyarakat tetap

berada di pinggir arus pembangunan yang berjalan cepat.

b. Prinsip penguatan (empowering) masyarakat, dalam konteks ini

terkandung pengertian bahwa masyarakat memiliki akses (peluang

kesempatan) dan kontrol terhadap berbagai keadan yang terjadi

dalam kehidupan sekitarnya.

c. Prinsip masyarakat sebagai pelaku dan orang luar sebagai

fasilitator dan bukan guru.

d. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan; diawali dari

adanya pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan tradisonal

masyarakat.

e. Prinsip informal, upaya pemberdayaan masyarakat bersifat luwes,

terbuka dan tidak memaksa. Dengan prinsip ini akan timbul

hubungan yang akrab, karena orang luar akan berproses masuk

sebagai anggota komunitas, bukan sebagai tamu asing.

f. Prinsip mengoptimalkan hasil informasi kepada masyarakat,

artinya dalam mengumpulkan informasi tentang suatu komunitas,

orang luar harus juga menyerap pendapat masyarakat tentang

informasi yang menurut masyarakat itu lebih penting daripada

yang dirumuskan orang luar.

g. Prinsip oriental praktis, yaitu pengembangan kegiatan bersama

yang diarahkan pada pemecahan masalah komunitas dan

meningkatkan kehidupan bersama.

h. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu; kepentingan dan masalah

masyarakat terus berkembang, bergeser menulis waktu sesuai

dengan perubahan yang dialami oleh masyarakat itu sendiri.

i. Prinsip belajar dari kesalahan; dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakat adalah sesuatu yang wajar.

5

Page 6: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

j. Prinsip terbuka (transparancy); setiap kegiatan harus terbuka, baik

informasi, sumber dana, maupun pengelolaannya sehingga

masyarakat ikut bertanggung jawab atas kegagalan dan ikut

menikmati atas keberhasilan.

2. Strategi Keterpaduan Penyelenggaraan Pendidikan

Sistem Pendidikan Nasional secara terbuka memberi peluang pada setiap

warga negara untuk mengikuti pendidikan tanpa membeda-bedakan jenis kelamin,

agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi dengan

tetap mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan.

3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi

a. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada

kemampuannya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan

menerapkan industrialisasi dalam kehidupan ekonominya. Industrialisasi itu

sendiri berintikan Iptek, sedangkan teknologi merupakan ilmu yang

diterapkan dalam menunjang proses kehidupan sehari-hari. Penerapan

teknologi tersebut hanya dapat dilakukan oleh sumber daya manusia yang

berkualitas.

b. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan untuk meningkatkan tarap hidup

bangsa dengan jalan peningkatan nilai tambah sumber daya manusia.

Sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan Indonesia

diarahkan menuju suatu negara industri. Dalam pencapaian tujuan tersebut

oleh Menristek dikemukan empat tahapan transformasi teknologi, yaitu (i)

Pemanfaatan teknologi yang sudah ada, (ii) Integrasi teknologi untuk

memproduksi barang-barang baru dengan cara menciptakan desain baru,

(iii) Inovasi dan pengembangan teknologi baru dengan menciptakan

teknologi tahap sebelumnya, dan (iv) Penelitian ilmu-ilmu dasar.

c. Iptek akan menjadi unsur dinamis dan mempunyai peranan yang semakin

intensif dan ekstensif dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Upaya untuk mengoptimalkan peranan Iptek menuntut perhatian yang

sungguh-sungguh terhadap empat agenda strategi berikut ini:

6

Page 7: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

1. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, khususnya dalam

menguasai, mengembangkan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan.

2. Kekayaan sumber daya alam yang kita miliki memerlukan pemanfaatan

dan pengelolaan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan

kesejahteraan seluruh bangsa.

3. Penyebaran pemerataan kegiatan pembangunan sampai ke kepulauan dan

daerah terpencil, sehingga memberikan manfaat yang merata pada

seluruh rakyat.

4. Globalisasi di bidang ekonomi sebagai akibat dari perkembangan di

bidang komunikasi, transpormasi dan teknologi produksi menuntut

antisipasi melalui upaya meningkatkan daya saing produk industri dan

jasa terhadap negara-negara lain. Upaya mewujudkan keempat agenda

strategi tersebut memerlukan pemahaman yang komprehensif terhadap

berbagai karakteristik yang melekat pada teknologi. Karakteristik itu

meliputi: (1) irama perkembangan dan inovasi teknologi yang semakin

cepat, (2) terciptanya mekanisme penemuan baru, (3) sinergi antara

berbagai disiplin ilmu dan teknologi, dan (4) pendekatan multidisipliner

dalam penerapan iptek.

5. Di samping melalui jalur pendidikan sekolah, ilmu pengetahuan dan

teknologi perlu dibudayakan dalam masyarakat. Pembudayaan ini

dimaksudkan agar mereka menjadi masyarakat yang melek Iptek, yaitu

masyarakat yang menyadari bahwa Iptek merupakan uapaya rasional

untuk memahami alam sekitar mampu berkomunikasi dengan bahasa

Iptek, dan mampu mengapresiasikan kebijakan dan isu-isu di bidang

Iptek. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa mereka yang buta Iptek

adalah orang-orang asing di tengah kebudayaan sendiri.

4. Fungsi Iman dan Taqwa

Tujuan Diknas adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan

(Depdikbud, 1989). Dengan demikian, iman dan taqwa akan mejiwai sekaligus

menjadi perekat dalam membina kualitas sumber daya manusia yang berwawasan

7

Page 8: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan agama. Manusia agamis, sesuai dengan

tuntutan ajaran agamanya, adalah sosok pribadi yang memiliki solidaritas sosial

tinggi, pikiran dan perilakunya berjiwa demokratis, berbuat kebajikan dan

kesalihan, santun berbudi pekerti luhur penuh kedamaian, disiplin waktu dan

beribadah yang keseluruhannya itu dilandasi iman dan taqwa. Indikator sosok

pribadi tersebut adalah selaras dengan kandungan isi tujuan Diknas. Oleh sebab

itu, keterpaduan Iptek dan Imtaq dalam mewujudkan manusia seutuhnya dalam

arti manusia yang bersumber daya unggul, telah terintegrasikan, baik konsepsi

maupun operasionalisasinya. Yang penting diperhatikan dalam era reformasi ini

adalah keterpaduan konsep dengan pelaksanaannya, keterpaduan sikap dan

perilaku, keterpaduan niat dan ucapan dengan perbuatan, dan didalam menghadapi

setiap perkembangan dinamika pembangunan selalu berkiprah mempertahankan

dan memelihara kebiasaan lama yang baik dan mengambil pemikiran yang baru

yang lebih baik.

Berdasarkan uraian strategi di atas, kualitas manusia Indonesia yang

diharapkan oleh T. Jacob adalah:

1. Kreatif dan inovatif,

2. Taqwa dan taat peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis,

3. Sadar waktu, bukan hanya sadar akan waktu, melainkan sadar akan

perjalanan waktu: masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang yang

bersifat linear. Masa lalu mempengaruhi masa kini dan masa yang akan

datang. Meskipun demikian, hendaknya waktu tidak mendominasi manusia

dan waktu harus dikejar.

4. Sadar konsumsi. Dalam hal mengonsumsi, kita harus selektif, mana yang

baik dan mana yang tidak baik,

5. Berpikir jernih dan cerdas. Kecerdasan umum diperlukan untuk menghadapi

kehidupan yang semakin kompleks melalui media massa dan kursus-kursus.

Jangan hanya menjadi konsumen informasi, tetapi hatus menjadi pusat

produksi informasi,

6. Kepribadian yang kuat dan elastis. Banyaknya godaan dan bujukan harus

dihadapi oleh kepribadian yang kuat,

8

Page 9: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

7. Sadar uang. Kesadaran akan makna uang menjadikan hemat dan

menentukan prioritas yang tepat, jangan tergoda oleh hal-hal yang mewah

dan tidak perlu,

8. Kosmopolitanisme. Tidak berarti semua orang harus bersifat kosmopolit,

namun karena globalisasi, perlu juga di antara kita bersifat demikian,

seperti, misalnya, diplomat, ilmuan, dan pakar yang dapat menyesuaikan

diri di mana saja,

9. Sehat. Manusia perlu sehat agar efisien dan dapat hidup lama dengan penuh

makna,

10. Tangguh. Berarti mempunyai ketahanan yang tinggi. Hidup keras dan

banyak tantangan dan saingan. Tidak boleh putus asa jika mengalami

kegagalan,

11. Siaga. Harus siap menghadapi segala sesuatu yang datang dengan cepat dan

mendadak. Peka dengan segala kemungkinan,

12. Adil. Sifat adil sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat,

13. Sadar lingkungan. Manusia adalah bagian dari lingkungan. Segala

pencemaran akan merugikan diri sendiri, dan

14. Beradab. Peradaban membedakan manusia denga hewan. Manusia harus

memanusiakan diri sendiri dan menghormati orang lain.

Harapan akan tercapainya kualitas manusia di atas menurut T. Jacob dapat

dipenuhi melalui pendidikan, penyebaran ilmu dan teknologi melalui media

massa, dan mobilitas untuk mengurangi kepicikan wawasan. Lembaga

konsumen yang ada harus melaksanakan fungsinya secara optimal. Harus

ada penegakan hukum, lembaga-lembaga agama harus lebih berperan,

lembaga-lembaga etika harus didirikan untuk penelitian, pendidikan,, dan

pemecahan masalah. Semua yang diungkapkan T. Jacob tersebut harus

didasarkan pada moral bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.3

3 M. Nasruddin Anshoriy Ch, Dekonstruksi Kekuasaan: Konsolidasi Semangat Kebangsaan, (Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2008), hlm. 123-124.

9

Page 10: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Transformasi masyarakat menuju kemandirian masyarakat teknologi adalah

perubahan rupa masyarakat, dari masyarakat yang terbelakang menuju masyarakat

yang berpikiran maju, mandiri, inovatif, kreatif dan melek IPTEK. Pertumbuhan

masyarakat maju melahirkan kelompok-kelompok masyarakat yang mandiri.

Apabila masyarakat diberi kebebasan sepenuhnya untuk mengaktualisasikan

dirinya dalam mewujudkan aspirasinya secara mandiri, maka timbullah kekuatan

besar dalam masyarakat untuk membangun. Karena itu, kebebasan masyarakat

untuk mengaktulisasikan diri dan mewujudkan aspirasinya merupakan prasarat

pokok bagi perkembangan masyarakat maju.

Beberapa alternatif strategi dan upaya menciptakan manusia yang bersumber

daya unggul, maka tipe manusia yang ideal yang diharapkan: strategi

pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan berdasarkan kepada beberapa

pertimbangan, prinsip dasar dan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat,

strategi pemberdayaan masyarakat yang meliputi kebijaksanaan pendidikan

nasional dan keterpaduan pelaksanaan/operasional dan strategi keterpaduan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan iman dan taqwa (IMTAQ).

10

Page 11: Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi

DAFTAR PUSTAKA

Anshoriy Ch, M. Nasruddin. 2008. Dekonstruksi Kekuasaan: Konsolidasi

Semangat Kebangsaan. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.

Khambali, Imam dan H. Moh. Ali Aziz (Contributor). 2005. Dakwah

Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta: PT

LkiS Pelangi Aksara.

Renggani.2007.(http://renggani.blogspot.com/2007/07/strategi-menciptakan-

manusia-bersumber.html). Diakses pada 30 April 2014.

Sofyan,Reza.2011.(http://rezasofyaninfo.wordpress.com/2011/03/20/transformasi-

masyarakat-baru/). Diakses pada 27 April 2014.

11