toksisitas adrenokortikosteroid

2
Toksisitas Adrenokortikosteroid Ada 2 golongan efek toksik yang diakibatkan oleh penggunaan terapeutik glukokortikoid,yakni efek yang diakibatkan oleh penghentian terapi steroid dan p kontinu dosis suprafisioilogis. a.Penghentian Terapi kortikosteroid menimbulkan sejumlah keputusan yang sulit. M yang sering dihadapi pada penghentian steroid adalah memburuknya penyakit yng me pengobatan dengan steroid tersebut. Komplikasi yang sering terjadi seperti diba (!"2#. $ang paling parah yaitu insufisiensi adrenal akut,yang diakibatkan oleh kortikosteroid yang terlalu %epat setelah terapi yang diperpanjang,tetapi sumbu disupresi. Terdapat variasi yang signifikan diantara pasien berkenaan dengan der durasi supresi adrenal setelah menjalani terapi kortikosteroid. 'ehingga sulit m resiko relatif pada semua pasien.banyak pasien yang dapat pulih dari supresi &PA kortikosteroid dalam beberapa minggu hingga bulan.beberapa individu bisa pulih l setahun. ntuk mengurangi resiko insufisiensi adrenal akut iatrogenik. Telah diajukan pro penghentian terapi kortikosteroid pada pasien yang sedang menjalani ter jangka panjang. Pada umumnya pasien yang telah diberi dosis suprafisiologis glu selama dua seminggu dalam setahun sebelumnya dapat dianggap memliki beberapa der kerusakan &PA dalam kondisi stres akut. 'elain itu akibat penghentian yang paling parah,yakni sindrom penghentian gluko yang khas antara lain demam,mialgia,atralgia,dan malaise.akhirnya pseudotumor serebri,suatu sindrom klinis yang meliputi peningkatan tekanan intrakranial yang papiledema yang merupakan kondisi langka akibat pengurangan atau peghentian kortikosteroid. b. penggunaan kontinu dosis suprafisiologis kortikosteroid sejumlah komplikasi lain yang diakibatkan oleh terapi koertikosteroid yang diperpanjang yakni antara lain abnormalitas %airan dan elektrolit, hipertensi, hiperglikemia, kerentanan terhadap infeksi, osteoporosis, miopati, gangguan prilaku, katarak, p pertumbuhan sementara atau permanendan %iri )%iri fisik yang khas karena overdosis steroid,termasuk reditribusi lemak,stria,ekimosis,jera*at,hirsutisme. Pemeliharaan %airan dan elektrolit Adanya perubahan dalam pemeliharaan %airan dan elektrolit dapat me alkalosis hipokalemik,edema,hipertensi,terutama pada pasienhiperaldosteronisme primer yang disebabkan oleh adenoma adrenal atau pada pasien yang diobati seny*a glukokortikoid kuat +espon mun Karena efeknya menghambat sistem imun dan respon radang,penggunaan glukokortikoid juga menyebabkan kerentanan terhadap infeksi dan risiko rea

Upload: diga-ana-rusfi

Post on 04-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Toksisitas AdrenokortikosteroidAda 2 golongan efek toksik yang diakibatkan oleh penggunaan terapeutik glukokortikoid,yakni efek yang diakibatkan oleh penghentian terapi steroid dan penggunaan kontinu dosis suprafisioilogis.a.Penghentian Terapi kortikosteroid menimbulkan sejumlah keputusan yang sulit. Masalah yang sering dihadapi pada penghentian steroid adalah memburuknya penyakit yng mendasari pengobatan dengan steroid tersebut. Komplikasi yang sering terjadi seperti dibahas suillivan (1982). Yang paling parah yaitu insufisiensi adrenal akut,yang diakibatkan oleh penghentian kortikosteroid yang terlalu cepat setelah terapi yang diperpanjang,tetapi sumbu HPA telah disupresi. Terdapat variasi yang signifikan diantara pasien berkenaan dengan derajat dan durasi supresi adrenal setelah menjalani terapi kortikosteroid. Sehingga sulit menetapkan resiko relatif pada semua pasien.banyak pasien yang dapat pulih dari supresi HPA diinduksi kortikosteroid dalam beberapa minggu hingga bulan.beberapa individu bisa pulih lebih dari setahun.Untuk mengurangi resiko insufisiensi adrenal akut iatrogenik. Telah diajukan protokol untuk penghentian terapi kortikosteroid pada pasien yang sedang menjalani terapi kortikosteroid jangka panjang. Pada umumnya pasien yang telah diberi dosis suprafisiologis glukokortikoid selama dua seminggu dalam setahun sebelumnya dapat dianggap memliki beberapa derjat kerusakan HPA dalam kondisi stres akut.Selain itu akibat penghentian yang paling parah,yakni sindrom penghentian glukokortikoid yang khas antara lain demam,mialgia,atralgia,dan malaise.akhirnya pseudotumor serebri,suatu sindrom klinis yang meliputi peningkatan tekanan intrakranial yang disertai papiledema yang merupakan kondisi langka akibat pengurangan atau peghentian terapi kortikosteroid.b. penggunaan kontinu dosis suprafisiologis kortikosteroidsejumlah komplikasi lain yang diakibatkan oleh terapi koertikosteroid yang diperpanjang yakni antara lain abnormalitas cairan dan elektrolit, hipertensi, hiperglikemia, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, osteoporosis, miopati, gangguan prilaku, katarak, penghentian pertumbuhan sementara atau permanendan ciri ciri fisik yang khas karena overdosis steroid,termasuk reditribusi lemak,stria,ekimosis,jerawat,hirsutisme. Pemeliharaan cairan dan elektrolitAdanya perubahan dalam pemeliharaan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan alkalosis hipokalemik,edema,hipertensi,terutama pada pasien hiperaldosteronisme primer yang disebabkan oleh adenoma adrenal atau pada pasien yang diobati dengan senywa glukokortikoid kuat Respon ImunKarena efeknya menghambat sistem imun dan respon radang,penggunaan glukokortikoid juga menyebabkan kerentanan terhadap infeksi dan risiko reaktivasi tuberkulosis laten. Glukokortikoid diberikan jika mutlak diberikan dan diberikan bersamaan dengan antimikroba atau antifungi yang sesuai Kemungkinan resiko ulser peptikHubungan dengan glukokortikoid masih diperdebatkan. Satu laporan menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami pendarahan gastrointestinal sewaktu menerima kortikosteroid juga diberikan antiradang nonsteroid yang diketahui menyebabkan ulser.olehkarena itu peran patogenik kortikosteroid masih diperdebatkan (Piper at all 1991). MiopatiTampak pada pasien yang menggunakan kortikosteroid dosis tinggi dan juga merupakan salah satu gambaran klinis pada pasien sindrom cushing endogen. Perubahan prilakuSering terlihat pada pasien sindrom cushing yang disebabkan oleh hiperkortitisme endogen.gangguan ini dapat bermacam-macam seperti gugup,insomnia,perubahan mood atau kejiwaan dan psikis nyata (Haskett 1985) KatarakRisiko ini sering terjadi pada anak-anak. Pada terapi glukokortikoid jangka panjang prednison dosis 10-15 mg/hari atau lebih,secara berkala harus menjalani pemeriksaan slit-lamp untuk mendeteksi katarak subkapsular posterior diinduksi glukokortikoid. OsteoporosisKomplikasi yang sering terjadi dan serius.terjadi pada pasien semua usia serta terkait dengan durasi dan dosis terapi (Lane dan lukert 1998).30-50% pasien yang menerima terapi glukokortikoid jangka panjang pada akhirnya akan mengalami fraktur osteoporotik. morbiditas akibat osteoporosis glukokortikoid sangat tinggi Osteonekrosis Dikenal sebagai nekrosis avaskuler atau septik.merupakan komplikasi yang relatif umum pada terapi glukokortikoid (Lane dan Lukert,1998) Pengaturan terhadap pertumbuhan dan perkembanganLambatnya pertumbuhan dapat terjadi akibat pemberian dosis glukokortikoid yang relatif kecil pada anak-anak.walaupun mekanisme tepatnya belum diketahui tapi pemulihannya dapat diberikan dengan pemberian hormon pertumbuhan.