tinjauan pustaka bab leaching

Upload: arina

Post on 05-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    1/14

    BAB III

    LEACHING

    3.1. Tujuan Percobaan

    − Mengetahui pengaruh lama waktu ekstraksi terhadap jumlah ekstrak yang

    didapatan dengan menggunakan proses ekstraksi.

    − Mengetahui pegaruh suhu ekstraksi terhadap hasil ekstrak yang didapatkan

    dengan menggunakan proses ekstraksi.

    3.2. Tinjauan Pustaka

    Salah satu proses pemisahan suatu komponen dalam campuran yang sering

    dijumpai dalam industri kimia adalah proses ekstraksi. Berdasarkan fase yang terlibat,

    ekstraksi yang dibagi menjadi 2 macam, yaitu: ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-

    cair. kstraksi padat-cair banyak digunakan pada pengambilan suatu !at dari padatan,

    misalnya pengambilan minyak dari biji-bijian hasil pertanian "jagung, kacang tanah,

    kemiri, jarak#, ataupun dari daun dan akar tanaman. $ada proses ekstraksi padat-cair

    tersebut, bahan padat dikontakkan dengan cairan "disebut dengan pelarut#, sehingga

    akan diperoleh larutan solute dalam pelarut "disebut ekstrak#. Selanjutnya ekstrak dipisahkan dari pelarutnya dengan cara distilasi atau %aporasi. Sedangkan ekstraksi cair-

    cair banyak digunakan dalam industri pengilangan minyak bumi. &'(

    Banyak proses biologi, inorganik dan substansi organik terjadi dalam campuran

    dengan komponen yang berbeda dalam solid. )ujuannya adalah untuk memisahkan

    campuran solute atau menghilangkan komponen solute yang tidak diinginkan fase solid,

    solid dikontakkan dengan fase cair. *ua fase ini dikontakkan dengan intim dan solute

    dapat mendifusi dari fase solid ke fase cair yang mana menyebabkan pemisahan originalkomponen dalam solid. $roses ini disebut li+uid-solid leaching atau leaching sederhana.

    stilah ekstraksi juga digunakan untuk mendeskripsikan unit operasi, meskipun itu juga

    mengarah pada li+uid-li+uid. *alam leaching ketika komponen yang tidak diinginkan

    dihilangkan dari solid dengan menggunakan air, proses ini disebut washing "pencucian#.&2(

    omponen-komponen kimia yang terkandung di dalam bahan organik seperti

    yang terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan sangat dibutuhkan oleh keperluan hidup

    manusia, baik komponen senyawa tersebut digunakan untuk keperluan industri maupun

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    2/14

    untuk bahan obat-obatan. omponen tersebut dapat diperoleh dengan metode ekstraksi

    dimana ekstraksi merupakan proses pelarutan komponen kimia yang sering digunakan

    dalam senyawa organik untuk melarutkan senyawa tersebut dengan menggunakan suatu pelarut.

    Menurut Mc abe "'///#, ekstraksi dapat dibedakan menjadi dua cara

    berdasarkan wujud bahannya yaitu:

    '. kstraksi padat cair, digunakan untuk melarutkan !at yang dapat larut dari

    campurannya dengan !at padat yang tidak dapat larut.

    2. kstraksi cair-cair, digunakan untuk memisahkan dua !at cair yang saling bercampur,

    dengan menggunakan pelarut dapat melarutkan salah satu !at kstraksi padat cair secara umum terdiri dari maserasi, refluktasi, sokletasi, dan perkolasi.

    kstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga

    terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Senyawa aktif yang terdapat

    dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam golongan 0 minyak atsiri,

    alkaloid, fla%onoid, dan lain-lain. *engan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung

    simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. &1(

    $rinsip kerja dari proses ekstraksi

    dapun mekanisme yang terjadi dalam proses ekstraksi padat- cair sebagai berikut :

    &3eankoplis, '//0(

    '. $adatan dikontakkan dengan pelarut sehingga pelarut akan bergerak dari bulk sol%ent

    solution menuju permukaan padatan. ontak padatan dengan pelarut dapat dilakukan

    dengan dua cara, yaitu : perkolasi "padatan disusun menyerupai unggun tetap dan

    sol%ent dialirkan melewati unggun tersebut# atau dispersi "padatan didispersikan ke

    dalam pelarut hingga seluruh permukaan padatan diselimuti oleh pelarut, dispersi

    dapat dibantu dengan pengadukan#. $ada penelitian ini, kontak dilakukan secara

    dispersi menggunakan magnetic strirrer

    2. $elarut berdifusi ke dalam padatan. $ada proses difusi, suatu !at akan berpindah

    melewati membran dari daerah berkonsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah.

    $eristiwa difusi dapat terjadi karena adanya dri%ing force berupa perbedaan

    konsentrasi. &Bailey, '/40(

    0. Solute yang terkandung dalam padatan akan larut dalam pelarut yang telah masuk ke

    dalam padatan. Solute dapat larut dalam sol%ent karena adanya gaya antar aksi

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    3/14

    diantara molekul - molekulnya, yaitu gaya dipol - dipol dimana !at yang bersifat

    polar - polar atau non polar - non polar akan saling berikatan. Selain itu juga

    terdapat gaya 5ondon ayng terjadi antara dipol - dipol yang lemah sehinggamemungkinkan pelarut polar melarutkan senyawa non polar.

    6. Solute akan menuju permukaan padatan dan berdifusi kembali keluar padatan. *ifusi

    ini terjadi karena konsentrasi pelarut yang mengandung solute lebih besar

    dibandingkan konsentrasi pelarut di luar padatan yang tidak mengandung solute

    7. Solute berpindah ke dalam bulk solution. kstraksi dilakukan hingga tercapainya

    waktu kesetimbangan, dimana dri%ing force bernilai nol "atau mendekati nol#.

    Selama terjadi kontak antara padatan dengan pelarut, sebagian solute akan berpindahke dalam pelarut secara difusi dan berlangsung hingga kesetimbangan tercapai. 5aju

    difusi ini sebanding dengan luas permukaan partikel padatan dan berbanding terbalik

    dengan ketebalan padatan sehingga umumnya bahan dibuat menjadi serbuk terlebih

    dahulu.

    Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencapai unjuk kerja ekstraksi yang

    baik, antara lain:

    '. memperkecil ukuran padatan sehingga lintasan kapiler yang harus dilewati "secara

    difusi# menjadi lebih pendek dan tahanan akan berkurang. Solute seringkali

    terkurung di dalam sel sehingga perlu dilakukan kontak langsung dengan pelarut

    melalui pemecahan dinding sel. $emecahan dapat dilakukan dengan penekananatau

    penggerusan, namun kuran partikel tidak

    boleh terlalu kecil8

    2. )emperaturyang lebih tinggi "%iskositas pelarut lebih rendah, kelarutan solutelebih

    besar# pada umumnya menguntungkan unjuk kerja ekstraksi. 9amun, temperature

    kstraksi tidak boleh melebihi titik didih pelarut karena akan menyebabkan

    pelarutmenguap. Biasanya temperatur ekstraksi yang paling baik adalah sedikit di

    bawah titik didih pelarut8

    0. Semakin banyak pelarut yang digunakanakan meningkatkan unjuk kerja ekstraksi,

    namun akan meningkatkan biaya operasisehingga pemilihan perbandingan pelarut

    yang optimalperlu diperhatikan8 serta

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    4/14

    Semakin lama waktu ekstraksi akan meningkatkan unjuk kerja ekstraksi, namun jika

    terlalu lama peningkatan perolehan ekstrak terhadap waktu menjadi tidak sebanding dan

    tidak efisien.ur%a kesetimbangan adalah kur%a yang terdiri dari garis-garis kesetimbangan

    antara konsentrasi ekstrak dan rafinat pada ekstraksi tahap tunggal, dengan rasio

    "perbandingan# umpan dan pelarut yang ber%ariasi. )ujuan dari pembuatan kur%a

    kesetimbangan ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara konsentrasi ekstrak

    dan rafinat sebagai data yang harus diperhatikan dalam perancangan unit ekstraksi.

    ur%a kesetimbangan ini kemudian digunakan untuk menentukan jumlah tahap teoritik

    dan efisiensi tahap pada ekstraksi padat-cair multitahap. 3aris kesetimbangan " tie– lines # menghubungkan titik-titik distribusi konsentrasi solut dan padatan inert dalam

    ekstrak dan rafinat. ur%a kesetimbangan dapat digambarkan dalam diagram segitiga

    sama sisi atau diagram segitiga siku-siku, diagram -;, dan diagram Janecke . &7(

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    5/14

    $emilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :

    '. Selekti%itas

    $elarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. *alam praktek, terutama pada ekstraksi bahan-

    bahan alami, sering juga bahan lain "misalnya lemak, resin# ikut dibebaskan

    bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. *alam hal itu larutan ekstrak

    tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya di ekstraksi lagi dengan

    menggunakan pelarut kedua.

    2. elarutan

    $elarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar "kebutuhan pelarut lebih sedikit#.

    0. emampuan tidak saling bercampur $ada ekstraksi cair-cair pelarut tidak boleh "atau

    hanya secara terbatas# larut dalam bahan ekstraksi.

    6. erapatan

    )erutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaaan kerapatan

    yaitu besar amtara pelarut dan bahan ekstraksi. >al ini dimaksudkan agar kedua fasa

    dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran "pemisahan dengan

    gaya berat#. Bila beda kerapatan kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan

    menggunakan gaya sentrifugal "misalnya dalam ekstraktor sentrifugal#.

    7. ?eaktifitas

    $ada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada

    komponen-komponen bahan ekstraksi. Sebaliknya dalam hal-hal tertentu diperlukan

    adanya reaksi kimia "misalnya pembentukan garam# untuk mendapatkan selekti%itas

    yang tinggi. Seringkali ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. *alam hal ini

    bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.

    1. )itik didih

    kstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau

    rektifikasi, maka titik didih kedua bahan it tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya

    tidak membentuk aseotrop. ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika

    pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi "seperti juga halnya

    dengan panas penguapan yang

    @. riteria yang lain

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    6/14

    $elarut sedapat mungkin harus:

    − Murah

    − )ersedia dalam jumlah besar− )idak beracun

    − )idak dapat terbakar

    − )idak eksplosif bila bercampur dengan udara

    − )idak korosif

    − )idak menyebabkan terbentuknya emulsi

    −Memilliki %iskositas yang rendah

    − Stabil secara kimia dan termis

    Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut:

    '. ara dingin

    − Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan

    atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan

    sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan

    teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panasataupun tahan panas. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana.

    Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari.

    − $erkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui bahan yang

    telah dibasahi. $erkolasi adalah metoda ekstraksi cara dingin yang menggunakan

    pelarut mengalir yang selalu baru. $erkolasi banyak digunakan untuk ekstraksi

    metabolit sekunder dari bahan alam, terutama untuk senyawa yang tidak tahan

    panas.2. ara panas

    − ?efluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama

    waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya

    pendingin balik. ?efluks adalah teknik yang melibatkan kondensasi uap dan

    kembali kondensat ini ke sistem dari mana ia berasal.

    − SoAhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam

    sampel padat dengan cara penyarian berulang ulang dengan pelarut yang sama,sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    7/14

    sempurna. SoAhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan,

    cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi

    menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisiadalam klonsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah

    melewati pipa sifon. &1(

    Cprasi )ahap kstraksi $adat- air

    $ada umumnya proses ekstraksi dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

    '. Cperasi tahap tunggal "single stage# Cperasi tahap tunggal ini terjadi karena adanya

    kontak antara umpan dengan pelarut "sol%ent# yang hanya dilakukan satu kali.

    kstraksi tahap tunggal dapat dilakukan secara batch atau kontinu. =mpan "

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    8/14

    Gambar 3.2. Skema Cperasi Multi )ahap dengan liran cross-current

    0. Cperasi bertahap banyak " multi stage # dengan aliran counter-current Cperasi multi

    stage dengan aliran lawan arah " counter-current # merupakanproses ekstraksi dimana

    kontak antara padatan dan pelarut " solvent # dilakukan 26 lebih dari satu kali. $rinsip

    ekstraksi multi stage counter-current adalah padatan DbaruE dikontakkan dengan

    pelarut yang telah banyak mengandung solut yaitu ekstrak sebagai hasil kontak pada

    tahap-tahap berikutnya, sedangkan padatan yang solutnya telah menipis dikontakkan

    dengan pelarut segar pada tahap berikutnya. Cperasi ekstraksi counter-current

    banyak diterapkan dalam industri karena menghasilkan perolehan " yield # yang cukup

    tinggi. >al ini disebabkan oleh kontak antara ekstrak dengan padatan baru dan antara

    rafinat dengan pelarut baru memberikan driving force berupa perbedaan konsentrasi

    dan kelarutan dalam setiap tahapnya sehingga akan selalu terjadi perpindahan solut

    dari padatan ke pelarut. Cperasi ekstraksi kontinu countercurrent dapat disimulasikan

    dengan operasi batch antara umpan dan pelarut, tetapi harus mengikuti skema

    operasi ekstraksi multi tahap counter-current secara kontinu sampai mencapai steady

    state &)reybal,'/4F(.

    Gambar 3.3. Skema Cperasi Multi )ahap dengan liran counter-current

    6. Cperasi bertahap banyak " multi stage # dengan aliran searah " co-current # Cperasi

    multi tahap dengan aliran co-current ini merupakan proses ekstraksi dimana kontak

    antara padatan dan pelarut " solvent # dilakukan lebih dari satu kali dalam aliran

    searah. Cperasi secara co-current sebenarnya mirip dengan 27ekstraksi tahap tunggal

    tetapi ekstrak dan rafinat yang diperoleh dari satu tahap diaduk lagi sampai waktukesetimbangan pada tahap berikutnya sehingga yield yang dihasilkan lebih besar

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    9/14

    daripada yield yang dihasilkan pada ekstraksi tahap tunggal . Cperasi ekstraksi ini

    tidak mungkin dilakukan karena ekstrak " E1 # akan dikontakkan kembali dengan

    rafinat " R1#. Gika tahap operasi berada dalam keadaan ideal maka ekstrak dan rafinatakan berada dalam kesetimbangan sehingga ekstrak dari tahap dua " E2 # akan sama

    dengan ekstrak dari tahap satu " E1# dan rafinat dari tahap dua " R2# akan sama pula

    dengan rafinat dari tahap satu " R1#. ondisi tersebut akan berlangsung untuk

    tahaptahap berikutnya sehingga jumlah tahap akan sulit dihitung karena letaknya

    pada garis operasi jauh dari kur%a kesetimbangan &)reybal,'/4F(. &7(

    Gambar 3.4. Skema Cperasi Multi )ahap dengan liran co-current

    Bayam merah " elosia argentea# merupakan tumbuhan dari keluarga

    maranthacea. 9ama saintifiknya adalah maranthacea 3angeticus dan nama

    nggrisnya ?ed Spinach. *i Gawa, tanaman ini dinamai bayem abrit, bayem lemag atau

    bayem sekul. 9amun, tak dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat kita tak banyak

    mengenal bayam merah. Masyarakat lebih familiar dengan bayam hijau untuk

    konsumsi sehari-hari. etidak populeran bayam merah berakibat pada budidaya

    maupun pemasarannya juga belum begitu masif. $adahal, tanaman bernama latin

    alternanthera amoena %oss ini mengandung banyak khasiat yang dapat mengobati

    berbagai penyakit. Bahkan, bayam merah dipercaya juga dapat membersihkan darah

    setelah melahirkan, memperkuat akar rambut, mengobati disentri, dan mengatasi

    anemia.

    Bayam terkenal dengan sayuran sumber !at besi, selain mengandung %itamin, %itamin , dan kalsium. Bayam juga mengandung karotenoid dan fla%onoid yang

    merupakan !at aktif dengan khasiat antioksidan. Genis karotenoid utama dalam bayam

    adalah beta karoten, sedangkan !at aktif lainnya adalah klorofil. Genis fla%onoid yang

    terkandung di dalam bayam adalah lutein dan kuersetin. uersetin merupakan

    antioksidan kuat yang mampu menangkap radikal bebas superoksida dan menghambat

    oksidasi kolesterol 5*5.

    5ebih lanjut dikatakan bahwa ada dua jenis bayam, yaitu bayam hijau dan bayam merah. eduanya kaya %itamin , tetapi bayam hijau lebih kaya %itamin

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    10/14

    sedangkan bayam merah lebih banyak mengandung !at besi. Berdasarkan kandungan

    !at besi yang terkandung pada bayam merah "@mgH'FF g# yang lebih banyak

    dibandingkan sayur-sayuran lainnya, maka bayam merah dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan alternati%e untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi !at

    besi. &0(

    andungan kimia yang terdapat dalam tanaman bayam antara lain protein,

    lemak, kabohidrat, kalium, !at besi, amrantin, rutin, purin, dan %itamin " , B, dan #.

    Bayam memiliki kandungan !at besi yang lebih tinggi dibandingkan sayuran berdaun

    lainnya. *ibandingkan dengan tanaman bayam duri " maranthus spinosus#, tanaman

    bayam merah " maranthus gangeticus# memiliki kadar besi yang lebih tinggi yaitusekitar 2,16 mg

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    11/14

    A. lat-alat yang digunakan:

    - olom ekstraktor

    - )angku penampung "pemanas#- $ompa

    - beakerglass

    - neraca digital

    - piknometer

    - thermometer

    - stopwatch

    - corong- spektrofotometer

    .%. Prose#ur Percobaan

    . $ersiapan Bahan

    - Menyiapkan bayam merah dipotong kasar sebanyak @F gram

    " Memasukkan pelarut air sebanyak 25 ke dalam tangki pemanas

    B. $reparasi larutan

    " Buat larutan besi sulfat 2-'F ppm sebanyak 'FF m5

    C. Menentukan $anjang 3elombang Maksimum

    - $ipet larutan besi sulfat 2 ppm sebanyak 7F m5

    - Mengukur nilai K) dan dari larutan 2 ppm dengan spektrofotometer sinar

    tampak pada panjang gelombang F nm sampai 72F nm

    " Menggunakan larutan blangko untuk mengenolkan harga K) sebelum

    pengukuran serapan larutan standart pada setiap penggantian panjang

    gelombang.

    " Membuat kur%a hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi

    "K)# dan menentukan panjang gelombang maksimum.

    &. $embuatan kur%a kalibrasi

    - mbil larutan besi sulfat 2-'F ppm

    - =kur besarnya transmitan pada panajang gelombang maksimum

    " Buat kur%a kalibrasi antara panjang gelombang dan konsentrasi

    E. $engukuran sampel larutan

    - mbil sampel produk ekstraksi pada berbagai waktu 'F,2F,0F,6F dan 7F

    B. Bahan-bahan yang

    digunakan:

    " bayam merah

    " a+uadest "> 2C#

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    12/14

    - =kur besarnya transmitan pada panjang gelombang maksimum

    - )entukan konsentrasi larutan dari kur%a kalibrasi

    '. $rosedur proses ekstraksi warna- Memasukkan air sebagai pelarut pada tangki pemanas sebanyak 25 dan

    memanaskan sampai suhu mencapai 7F o .

    - Memasukkan bahan ke dalam kolom ekstraktor sebanyak @F gram.

    - Membuka %al%e "globe %al%e# dari tangki pemanas ke dalam kolom

    ekstraktor setelah pelarut "air# mencapai suhu 7F o .

    - Menghidupkan pompa dan motor ekstraktor, mengalirkan pelarut ke dalam

    kolom ekstraktor dengan menggunakan spray dan membiarkan bahan didalam kolom ekstraktor selama 7 menit.

    - Mengeluarkan larutan warna yang telah terbentuk dari kolom ekstraktor

    dengan membuka %al%e dari tangki ekstraktor ke dalam tangki penampung.

    - emudian mengulangi prosedur diatas dengan waktu : 'F,2F,0F,6F,7F

    menit.

    - *an mengulangi kembali pada waktu yang sama dengan suhu @F o .

    3. Menghitung densitas larutan warna

    - Menimbang piknometer kosong dan mencatat berat serta %olume

    piknometer kosong.

    - Mengambil beberapa m5 larutan warna dan memasukkannya ke dalam

    piknometer sampai penuh.

    - Menimbang piknometer yang telah terisi dengan larutan warna dan

    mencatatnya.

    - Menghitung massa jenisnya dengan menggunakan rumus:

    ( ) piknometer Iolume

    kosong piknometer berat-isi piknometer berat= ρ

    >. Menghitung Kyield produk

    - Menghitung Kyield dengan rumus sebagai berikut:

    ( )( )

    K'FF baku bahan berat

    produk beratKyield x=

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    13/14

    .%. Gambar Pera!atan

    3ambar 0.'. nstrumentasi ekstraksi padat-cair " leaching #

    eterangan gambar:

    '. )ombol pompa

    2. )ombol >eater

    0. )ombol motor penggerak

    6. BoA control

    7. Sprayer

    1. olom ekstraktor

    @. eranjang "tempat bahan#

    4. $ompa

    /. )angki pemanas

  • 8/16/2019 Tinjauan Pustaka Bab Leaching

    14/14

    &A'TA( P)*TA+A

    '. $rof. *r. 9urfina , pt., 2FF1, Gurnal imia, >asil penelitian imia, )eori dan$enerapannya, =ni%ersitas 9egri ;ogyakarta, G. im., 9o 7, )h. I.

    2. 3eankoplis, . )ransport $rocesses and =nit Cperations. =ni%ersity of Minnesota,

    9ew *elhi, '//@.

    0. omang S., Maryam ?., dan ?i!+a . $., $emanfaatan Bayam Merah "Blitum

    ?ubrum# =ntuk Meningkatkan adar Lat Besi *an Serat $ada Mie ering.

    $oliteknik, Malang.

    6. Melati . emoglobin *an Lat

    Besi *alam *arah. =ni%ersitas ndonesia, *epok.

    7. $rasetyo, Susiana, S. dan $rima , ., 2F'F, ur%a esetimbangan Minyak Biji )eh

    9ormal >eksana dan plikasinya $ada kstraksi $adat air multitahap.

    =ni%ersitas hatolik $arahayangan, Bandung.

    1. nonim 2F'6.

    @. oulson, ?ichardson s. hemical ngineering Iolume 2