tinjauan hukm islam terhada investsi dana zkan infag
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
1/90
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI DANA
ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) DI BADAN AMILZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN BREBES
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1Dalam Ilmu Syari’ah
Oleh:
LILIS SONDARI
NIM : 082311015
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
2/90
PERSETUJ Lamp.Hal
ii
KEMENTERIINSTITUT AGAMA ISLA
FAKULTAS Jl. Prof. Dr. Hamka KM. 2 NgaliyanTelp/F
AN PEMBIMBING
4 (empat) eks Naskah SkripsiAn. Sdr. Lilis Sondari
Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari’ahIAIN Walisongo
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadak ini saya kirim naskah skripsi saudar
Nama : LilisSondari Nomor Induk : 082311015Judul : Tinjauan Hukum
Zakat Infaq danKabupaten Breb
Dengan ini saya mohon kiranya skridimunaqasyahkanDemikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I,
Dr. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag.NIP. 19590413 198703 2 001
N AGAMANEGERI WALISONGO
SYARI’AHax. (024) 7601291 / 7624691 Semarang
an perbaikan seperlunya bersama:
Islam Terhadap Investasi Danahadaqah di Badan Amil Zakat
s
psi Saudara tersebut dapat segera
Semarang, 15 Juni 2012Pembimbing II,
Rustam Dahar KAH, M.A NIP. 19690723 199803 1 00
.5
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
3/90
Nama : Li
Nim : 0
Fakultas : S
Jurusan : M
Judul : T
Z
Z
Telah dimun
Negeri
predikatcuml
Dan dapat dit
ilmu Syari’ah
Ketua Sidang
A. Arief Bud NIP. 1969103 Penguji I
Drs. H. Mak NIP. 1968051 Pembimbing
Dr. Hj. Siti NIP. 1959041
iii
KEMENTERIINSTITUT AGAMA ISLA
FAKULTAS Jl. Prof. Dr. Hamka KM. 2 NgaliyanTelp/F
PENGESAHA
lisSondari
2311015
ari’ah
uamalah
NJAUAN HUKUM ISLAM TE
KAT INFAQ DAN SHADAQ
KAT (BAZ) KABUPATEN BRE
qosahkan oleh dewan penguji Faku
alisongo Semarang dan
ude/baik/cukup pada tanggal :
28 Juni 2012
rima sebagai syarat guna memperole
jurusan Muamalah tahun akademik 2
man, M.Ag.1 199503 1 002
un, M.Ag.5 199303 1 002
ujibatun, M.Ag.3 198703 2 001
N AGAMANEGERI WALISONGO
SYARI’AHax. (024) 7601291 / 7624691 Semarang
HADAP INVESTASI DANA
H (ZIS) DI BADAN AMIL
ES
tas Syari’ah Institut AgamaIslam
dinyatakan lulus dengan
h gelar sarjana Strata I (S1) dalam
011/2012.Semarang, 28 Juni 2012
Sekretaris Sidang
Dr. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. NIP. 19590413 198703 2 001
Penguji II
Dr. H. Imam Yahya, M. Ag. NIP. 19700410 199503 1 001
Pembimbing II
Rustam Dahar Kah, M.Ag. NIP. 19690723 199803 1 005
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
4/90
iv
MOTTO
$ y ϑ Ρ̄ Î)à M ≈ s %y ‰ ¢Á 9 $#Ï™ !#t s ) à ù= Ï9È Å 3≈ | ¡ y ϑ ø9 $#u ρt , Î # Ïϑ≈ y è ø9 $#u ρ$ p κ ö n = t æÏπ x ©9x σ ßϑ ø9 $#u ρöΝ åκ æ 5 θ è= è%† Î ûu ρÉ >$ s %Ìh 9 $#t ÏΒÌ ≈ t ó ø9 $#u ρ† Î ûu ρÈ≅‹ Î6 y ™«! $#È ø⌠ $#u ρÈ≅‹ Î6 ¡¡ 9 $# ( Zπ ŸÒ ƒÌ s ùš∅ ÏiΒ«! $# 3 ª! $#u ρí ΟŠ Î= t æÒ Ο‹ Å6 y m∩∉⊃∪
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untukmereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 1 (At-Taubah:60)
1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya , Semarang: TohaPutra, 1992, hlm. 288.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
5/90
v
PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN
Dalam perjalanan hidup ini ada belaian lembut dan kasiBapakkuCartoni dan BundakuTariyah iringan do’a dan la
senantiasa dan tak henti-hentinya mereka senandungkan untBarokah dan Ade Yusuf Irmawan serta Amelia Zahro yan
semangat. Terima kasih atas motivasinya.Keluargaku tercinta (Buyut Hj.Sulkhi, simbah Muid dan s
Mas Najib yang selama ini telah mengisi kehidupanku terimmotivasinya, bersamamu aku ingin meniti kehidup
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
6/90
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulismenyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yangtelah pernah ditulis orang lain
atau diterbitkan. Demikianjuga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-
pikiran oranglain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi
yangdijadikan bahan rujukan.
Semarang, 15 Juni 2012
Deklarator
Lilis Sondari082311015
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
7/90
vii
ABSTRAK
Zakat pada dasarnya adalah bentuk ibadah sosial yang telah ditentukan olehAllah mengenai pengelolaannya.Dalam kajian teori Islam, pengelolaan Zakat Infaqdan Shadaqah mencakup pemungutan/penarikan, pendistribusian dan
pendayagunaan. Penarikan zakat dapat dilakukan dengan muzakki datang langsungatau dengan penarikan disetiap instansi.Pendistribusian zakat dapat dilakukan denganmendasarkan pada dua aspek, yakni aspek konsumtif dan produktif. Pendistribusianmelalui aspek konsumtif lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan konsumsi paramustahik . Sedangkan pemberian melalui aspek produktif identik sebagai modalusaha bagi mustahik . Dalam perkembangannya, pendayagunaan zakat dengan jalanmenginvestasikan/ penanaman modal.Oleh sebab itu perlu adanya penelusuranterkait dengan praktek pendayagunaan Zakat Infaq dan Shadaqah yang dilakukan
oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes. Penelitian ini tentu akan menjadi saranauntuk mengetahui legalitas pendayagunaan Zakat Infaq dan Shadaqah dalam kontekshukum Islam.
Untuk mencari jawaban tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan duarumusan masalah yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan Zakat Infaq danShadaqah di Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes serta bagaimana tinjauan hukumIslam terhadap pengelolaan Zakat Infaq dan Shadaqah dalam bentuk investasi diBadan Amil Zakat Kabupaten Brebes.
Metodologi penelitian yang digunakan sebagai penunjang adalah metodologi penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan denganteknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan teknikdeskriptif normatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa langkah pendayagunaan ZakatInfaq dan Shadaqah yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes
berdasarkan hukum Islam tidak dapat disepakati. Hal ini karena dalam prakteknya pendayagunaan Zakat Infaq dan Shadaqah yang dilakukan oleh Badan Amil ZakatKabupaten Brebes lebih cenderung merupakan bentuk kebijakan untukmenghilangkan kemungkinan yang terjadi dari pengelolaan sebelumnya. Ditinjaudari hukum Islam Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes hanya mengimplementasikanaspek Istihsan (menganggap baik). Sebagaimana yang telah diperintahkan Allah
bahwa pendayagunaan dana Zakat Infaq dan Shadaqah adalah hak mustahik yangharus dimiliki mustahik . Dengan pendayagunaan seperti ini mengurangi hakmustahik untuk menerima Zakat Infaq dan Shadaqah yang dikelola oleh Badan AmilZakat Kabupaten Brebes.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
8/90
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Rabb al-
Izzati, Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan nikmat kepada semua hamba-nya.
Terlebih kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, Nabi akhir
zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam yang dinanti-nantikan
syafaat-Nya kelak di hari kiamat.
Dengan sepenuh hati penulis sadar bahwa penulisan skripsi tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, ucapkan terima kasih penulissampaikan kepada:
1. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Moh. Arifin, S.Ag., M.Hum. dan Afif Noor, S.Ag., SH., M.Hum. selaku ketua
dan sekretaris jurusan Mu’amalah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
3. Ibu Dr, Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. dan Bapak Rustam Dahar KAH, M.Ag selaku
pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis di Fakultas Syari’ah serta staf karyawan.
5. Seluruh Pengurus BAZ Kabupaten Brebes yang telah memberikan informasi dan
bantuannya mengenai permasalahan yang penulis bahas.
6. Bapak dan Ibu tercinta berkat do’a yang selalu memberikan kasih sayang,
perhatian dan motivasi yang selalu mengiringi setiap langkahku.
7. Pengasuh Pondok PesatrenRaudhotut-Thalibin H. ZainalAsyikin (Alm). Hj.
Muthohiroh, H.AbdulKholik, Lc. H.Mustaghfirin, H. Mawardi.
Ust.Qolyubi,S.Ag. Hj. Muniroh, Hj. Arofah, Hj. Istirokhah terima kasih atas
nasehat dan ilmunnya.
8. Teman-Teman MU dan semua angkatan, khususnya MUA yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, dukungan dan motivasinya.
9. Sahabat-Sahabat PPRT 2008 yang senasib seperjuangan, Uus, Anis, Atin, Muji,
Ida, Isma, Musting, Alipatun, Likah, Aziziah, Dian, Zaky, Othim, Oci, Ely.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
9/90
ix
10. Keluarga besar PPRT Blok Kulon, Mb Ipeh, Indah, Anis, Arda, Nihlah, Sakin,
Iin, Atikah yang rukun, rajin ngaji dan jangan lupa sholat jamaah.
11. Kawan-kawan posko 23 Kluwanpenawangan, PakdeCholid, Ricky, Umam, Lutfi,
Ali, Imboel, Efa, Lina, Lulu, Daimatun, Azzah, mbEny dan Mas agus. Khusunya
untuk Pak lurah Puji Haryanto, SH. Dan Bu lurah IvoneAriyani, SH. Kan ku
kenang selalu.
12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga selesainya skripsi ini.
Semoga semua amal dan kebaikannya yang telah diperbuat akan mendapat
imbalan yang lebih baik lagi dari Allah SWT dan penulis berharap semoga skripsi inidapat bermanfaat. Amin…
Semarang, 28 Juni 2012
Penyusun
LilisSondari082311015
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
10/90
x
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………. v
HALAMAN DEKLARASI ………………………………………… vi
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………….….. viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1
B. Perumusan Masalah ………………………………. 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………… 5
D. Telaah Pustaka …………………………………… 6
E. Metode penelitian ………………………………… 8
F. Sistematika Penulisan …………………………….. 10
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
11/90
xi
BAB II KONSEP HUKUM TENTANG ZAKAT INFAQ DAN
SHADAQAH
A. Pengertian Zakat Infaq dan Shadaqah ………………… 12
B. Dasar Hukum Zakat Infaq dan Shadaqah……………… 16
C. Hikmah Zakat Infaq dan Shadaqah…………………. 19
D. Pendistribusian Zakat…….…………………………….. 20
E. Urutan dalam pendistribusian Infaq (Sahadaqah)………. 24
F. Orang yang Berhak Menerima Shadaqah (Infaq)……….. 27
G. Yang Membatalkan Shadaqah (Infaq)………………..…..29
H. Investasi ……………………………………………….29
I. Organisasi Pengelolaan Zakat Infaq dan Shadaqah …..…33
BAB III PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA ZAKAT
INFAQ DAN SHADAQAH DI BADAN AMIL ZAKAT
KABUPATEN BREBES
A. Profil Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes ………… 41
B. Sistem Pengumpulan Zakat Infaq dan Shadaqah…….. 45
C. Sistem Pendistribusian Zakat Infaq dan Shadaqah … 50
D. Pelaksanaan Investasi di Badan Amil Zakat Kabupaten
Brebes………………………………..……………. 53
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
12/90
xii
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA ZAKAT
INFAQ DAN SHADAQAH DI BADAN AMIL ZAKAT
KABUPATEN BREBES
A. Analisis Hukum Islam Terhadap Sistem Pengumpulan Dana
Zakat Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Kabupaten
Brebes……………………………….…………………. 58
B. Analisis Hukum Islam Terhadap Sistem Pendistribusian
Dana Zakat Infaq dan Shadaqah di Badan Amil Zakat
Kabupaten Brebes………………………………….. 60
C. Analisis Hukum Islam Terhadap Investasi Dana Zakat Infaq
dan Shadaqah di Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes…61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………… 68
B. Saran ………………………………………………. 69
C. Penutup …………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
13/90
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT adalah pemilik seluruh alam raya dan segala isinya
termasuk pemilik harta benda. Manusia pada hakekatnya hanya menerima
titipan sebagai amanat untuk disalurkan dan dibelanjakan sesuai dengan
kehendak pemilik-Nya (Allah SWT). Manusia yang dititipi berkewajiban
memenuhi ketetapan-ketetapan yang digariskan oleh sang pemilik (Allah)
baik dalam penggunaannya maupun dalam pengembangannya. 1
Zakat, infaq dan shadaqah merupakan ibadah maaliyyah yang
memiliki posisi sangat penting baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun
dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Di dalam Al-Qur’an terdapat
ayat-ayat yang memuji secara sungguh-sungguh orang yang
menunaikannya, 2 dan sebaliknya memberikan ancaman bagi orang yang
sengaja meninggalkannya. 3 Ketegasan seperti itu menunjukkan bahwa
perbuatan meninggalkan pemberian yang berupa zakat, infaq dan shadaqah
adalah suatu kedurhakaan.4
1 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat , Bandung: Mizan, 1994, hlm 323
2 Dalam surat At-Taubah ayat 5 dinyatakan bahwa kesediaan berzakat dipandang sebagaiindikator utama ketundukan seseorang kepada ajaran Islam
3 Dalam surat At-Taubah Ayat 34-35 dinyatakan bahwa orang-orang yang menumpuk emasdan perak tidak mengeluarkan zakatnya maka hartanya itu kelak di hari akhir akan berubahmenjadi azab baginya
4 Didin Hafidudin, Zakat dalam Perekonomian Modern , Jakarta: Gema Insani, 2002
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
14/90
2
Allah menjadikan harta benda sebagai sarana kehidupan untuk
umat manusia seluruhnya, maka harus dipergunakan untuk kepentingan
bersama. Zakat, infaq dan shadaqah termasuk salah satu ketetapan Tuhan
yang menyangkut masalah harta dan Allah melarang manusia memberikan
harta benda kepada orang-orang yang akan menyia-nyiakannya, walaupun
harta itu “milik” (atas nama) ia yang akan menyia-nyiakannya karena
tindakan seperti itu akan merugikan semua pihak. 5 Harta merupakan
kebutuhan hidup manusia yang cenderung untuk mengumpulkan dan
menguasai harta tersebut tanpa batas, dalam rangka menciptakan, menjaga
dan memelihara kemaslahatan hidup serta martabat kehormatan manusia. 6
Sebagaimana dalam firman Allah
s 9(# θ ä9$ o Ψ s ?§ É 9 ø9 $#4© ® L y m(# θ à) Ï Ζ è ?$ £ϑ ÏΒšχθ ™6 Ït é B 4 $ t Βu ρ(# θ à) Ï Ζ è ? ÏΒ&™ó© x «β̈ Î* s ù ©! $#ϵ Î/Ò ΟŠ Î= t æ∩®⊄∪ Artinya“ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yangkamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan MakaSesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS.Al-Imran: 92)
Manusia sebagai makhluk sosial harus mengeluarkan atau
memberikan sebagian harta kekayaan kepada mereka yang berhak menerima
(mustahik ), dalam ajaran Islam bahwa harta kekayaan bukan merupakan
tujuan hidup tetapi sebagai perantara ( wasilah ) untuk saling memberi
manfaat dan memenuhi kebutuhan. Islam tidak memperbolehkan adanya
penumpukan harta kekayaan karena akan melahirkan pola kehidupan
5 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat , Loc. Cit
6
Suparman Usman, Hukum Islam Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam DalamTata Hukum Indonesia, Jakarta: gaya media Pratama, 2002, hlm 157
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
15/90
3
mewah pada sekelompok kecil juga menimbulkan penindasan dan
penderitaan.7 Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT dan hadist
Nabi SAW:
$ y γ •ƒr ' ¯≈ t ƒt Ï% © ! $#(#þ θ ãΖ t Β#u ™(# θ à) Ï Ρr & ÏΒÏ M ≈ t 6 ÍhŠ s Û$ t Βó Ο çF ö; | ¡ Ÿ2 !$ £ϑ ÏΒu ρ$ o Ψ ô _t ÷ zr &Ν ä 3 s 9z ÏiΒÇ Úö ‘F{ $# ( Ÿωu ρ(# θ ßϑ £ϑ u ‹ s ?y ] Š Î7 y ‚ ø9 $# çµ ÷Ζ ÏΒt βθ à) Ï Ψ è ?Ν çG ó¡ s 9u ρϵƒÉ‹ Ï{$ t ↔ Î/ Hω Î)βr &(# θ àÒ Ïϑ øó è ?ϵ‹ Ïù 4 (#þ θ ßϑ n = ôã $#u ρβ̈r & ©! $#
;© Í _ x îî‰ Š Ïϑ y m∩⊄∉∠∪ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamumemilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkandengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwaAllah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.(QS. Al-Baqarah:267)
ن رسو ا مٍ مِنِ حزا صدةعن حكي ل ضلُ ا فْ ه وسما ُ عي ِ صى ا ا
عو ُ عن
واد
ى ل سفْ ل ا
لد ا
من
خر
عْا ل ا
لد ا و
غى
ظهرِ
عن
Artinya: “Dari Hakim bin Hizam bahwa Rasulullah SAW bersabda: Derma
yang lebih utama (Afdhol) ialah yang diserahkan pada waktu berkelapangan, tangan diatas lebih mulia dari tangan yangdibawah, dan utamakan menderma kepada orang yang menjaditanggungannya”. (HR. Bukhari Muslim)
Zakat, infaq dan shadaqah merupakan alat bantu yang menjadi
kewajiban masyarakat untuk bisa saling membantu dan menolong mereka
yang miskin dan terabaikan yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya dengan jaminan sosial untuk bisa memberikan hak orang
yang membutuhkan. 8 Oleh karena pentingnya manfaat zakat, maka Islam
memberikan tata aturan dalam pengelolaan zakat maupun shadaqah.
7 Kutbuddin Aibak, Kajian Fiqh Kontemporer, Yogyakarta: Teras, 2009, hlm 155 8
Qadry Azizy, Membangun Fondasi Ekonomi Umat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004,hlm 144
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
16/90
4
Manajemen yang berkaitan dengan hukum Islam 9 maupun dalam hukum
tata Negara.10
Berdasarkan undang-undang No.23 Tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat BAB III Pasal 27 Tentang Pendayagunaan Zakat bahwa
hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahik sesuai dengan
ketentuan agama dan Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan
skala prioritas kebutuhan mustahik dan dapat diusahakan untuk usaha yang
produktif apabila kebutuhan pokok mustahik sudah terpenuhi. 11 Atas dasar
itu, pemerintah Kabupaten Brebes berijtihad untuk membentuk lembaga
dalam penanggulangan kemiskinan dengan pengelolaan secara professional.
Dengan pengelolaan yang baik diharapkan dapat mengembangkan dana
yang ada di lembaga untuk dijadikan sumber dana umat agar mencapai
tujuan atau sasaran dari wajib zakat. 12
Dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang dilakukan oleh
Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Brebes yaitu pendayagunaan ZIS
dengan menginvestasikan dana zakat, infaq dan shadaqah.
9 Surat At-Taubah ayat 103õ
‹ è{ô ÏΒöΝ Ïλ Î ;≡u θ øΒr &Zπ s %y ‰ | ¹öΝ èδã Îdγ s Ü è ?Ν Íκ Ïj . t “ è ?u ρ$ p κ Í 5Èe≅ | ¹ u ρöΝ Îγ ø‹ n = t æ ( β̈ Î)y 7 s ?4 θ n = | ¹ Ö s 3 y ™öΝ çλ ° ; 3 ª! $#u ρìì ‹ Ïϑ y ™í ΟŠ Î= t æ∩⊇⊃⊂∪ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
10 Masdar F. Mas’udi, et.al., Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju Efektifitas Zakat, Infaq dan Sedekah , Jakarta: Cet.ke-1, 2004, hlm. 15
11 Undang-Undang No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat 12 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah , Jakarta: Haji Masagung, 1994, hlm 232
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
17/90
5
Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan latar belakang di atas,
bermaksud melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan
dengan menginvestasikan dana zakat, infaq dan shadaqah di Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) Al-Muawanah yang dilakukan oleh BAZ
Kabupaten Brebes dengan program yang ada serta permasalahan-
permasalahan mengenai pengelolaan dana tersebut. Maka, peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih jauh tentang “TINJAUAN HUKUM ISLAM
TERHADAP INVESTASI DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS)
DI BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KABUPATEN BREBES”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di
BAZ Kabupaten Brebes?
2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan
Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di BAZ Kabupaten Brebes?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Dana Zakat,
Infaq dan Shadaqah di BAZ Kabupaten Brebes.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Pelaksanaan Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di BAZ
Kabupaten Brebes.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
18/90
6
D. Telaah Pustaka
Sebelum penulis mengadakan penelitian tentang pengelolaan zakat,
infaq dan shadaqah di BAZNAZ Kabupaten Brebes. Penulis berusaha
menelusuri dan menelaah berbagai hasil kajian antara lain:
Skripsi oleh Mila Sartika, penulis adalah alumni Program Studi
Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta yang berjudul “Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap
Pemberdayaan Mustahik pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Solo
Peduli Surakarta”. 13 dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli menyalurkan dana zakat
produktif pada suatu program yang kemudian dikembangkan yaitu Program
Pemberdayaan Ekonomi, program ini adalah program pemberdayaan
pembinaan umat atau mustahiq produktif dengan memberikan bantuan
modal usaha yang disalurkan dengan fasilitas Qordhul Hasan untuk bantuan
modal yang berupa uang dan Murabahah dengan sistem gaduh untuk
bantuan modal yang berupa hewan ternak. Dengan bantuan modal usaha
yang diberikan Yayasan Solo Peduli, mustahiq dapat mengembangkan
usaha mereka dan bisa meningkatkan pendapatan mereka.
Ervan Agung Saputra (2104125), mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang dalam pembahasannya tentang “ Studi Analisis Terhadap Praktek
Penyaluran Infaq dan Shadaqah dalam Bentuk Pemberian Pinjaman Modal
Untuk Usaha Di Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes” mengungkapkan
Mila Sartika, “Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Mustahik pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Solo Peduli Surakarta”, Solo, 2006
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
19/90
7
bahwa pendistribusian dana infaq dan shadaqah yang dipinjamkan oleh
BAZ Kabupaten Brebes untuk modal usaha bagi kaum dhua’fa secara
produktif akan tetapi pinjaman yang dilakukan harus dikembalikan dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pihak BAZ.
Buku yang ditulis oleh Dr.Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya
“Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan” yang
menjelaskan bahwa salah satu problematika ekonomi juga menjadi
problematika sosial dan politik dengan masalah kemiskinan. Disamping itu,
zakat merupakan instrumen yang dianggap mampu mengatasi krisis
ekonomi masyarakat dan mempunyai efek dalam kehidupan masyarakat
terutama dalam mengangkat garis kemiskinan. Yusuf Qardhawi
memaparkan pelbagai urgensitas zakat dalam membangun ekonomi
kerakyatan dalam menanggulangi kesenjangan sosial dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Qodry Azizy dalam bukunya “Membangun Fondasi Ekonomi
Umat, Meneropong Prospek Berkembangnya Ekonomi Islam” mengatakan
bahwa zakat merupakan sumber dana umat, dalam pembagian zakat tidak
harus konsumtif akan tetapi bisa juga dengan produktif. Pembagian
konsumtif diperbolehkan tetapi hanya untuk kepentingan yang darurat atau
mendesak. Artinya, mustahik tidak mungkin untuk dibimbing melakukan
usaha mandiri. Adapun untuk pembagian produktif kepada mustahik yang
mampu dibimbing melakukan usaha mandiri untuk meningkatkan
perekonomian hidupnya.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
20/90
8
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu sebuah fakta yang
diperoleh dari subjek penelitian melalui informasi langsung dari pihak
pengurus BAZ Kabupaten Brebes dan dokumen di tempat subjek
penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu sumber data yang langsung memberikan kepada
pengumpul data. 14 Data yang terkumpul merupakan gambaran umum
tentang Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes dari latar belakang,
sistem pemungutan, pendistribusian serta proses pengelolaan investasi
dana zakat, infaq dan shadaqah.
b. Data Sekunder
Yaitu sumber data sebagai pendukung pembahasan penelitian.
Data sekunder ini meliputi data yang bersumber dari buku-buku yang
terkait dengan penelitian yaitu tentang infaq dan shadaqah seperti
bukunya Dr. Yusuf Qardhawi tentang Fiqh Az-Zakat.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Interview (wawancara)
Yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan mengumpulkan
keterangan atau informasi dari pihak-pihak yang terkait dalam objek
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta:2009, hlm 225
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
21/90
9
penelitian. 15 Dalam hal ini ialah dengan ketua BAZ Kabupaten Brebes
dan seksi pengembangan.
b. Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan
berbagai kegiatan 16 dalam penelitian ini penulis menggunakan
dokumen yang berbentuk tulisan serta rekaman yang menyangkut
tentang pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di BAZ Kabupaten
Brebes.
4. Metode Analisis Data
Adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil interview dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan dan menyusun kedalam pola dan membuat
kesimpulan sehingga dapat difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain. 17 Analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan
deskriptif normatif yang dimana peneliti menggambarkan hasil dari
penelitian yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Metode deskriptif
normatif dalam hal ini berusaha mencoba membandingkan antara fakta
lapangan dengan undang-undang No.23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat dan hukum Islam yang berlaku.
15 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Gaja Grafindo Persada,2007, hlm 89
16 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Loc. Cit 17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Jakarta: PT RinekaCitra, 1998, hlm 188
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
22/90
10
5. Sistematika Penulisan
Adapun garis besar sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab pertama ini penulis akan menguraikan latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan
skripsi, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II KONSEP TENTANG INFAQ DAN SHODAQOH
DALAM HUKUM ISLAM
Dalam bab ini menjelaskan landasan teori yang menjadi
dasar penulisan skripsi yang meliputi, pengertian zakat,
infaq dan shodaqoh, dasar hukum zakat, infaq dan
shadaqah, tujuan atau hikmah infaq dan shodaqoh,
pendistribusian zakat, infaq dan shadaqah, hal yang
membatalkan infaq dan shadaqah dan organisasi
pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah.
BAB III PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA INFAQ DAN
SHADAQAH DI BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN
BREBES
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil
penelitian yang berisikan tentang gambaran umum BAZ,
pengumpulan, penyaluran/pendistribusian dan pelaksanaan
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
23/90
11
investasi dana zakat, infaq dan shadaqah di Badan Amil
Zakat Kabupaten Brebes.
BAB IV ANALISIS
Bab ini analisis hukum Islam terhadap praktek pengelolaan
zakat, infaq dan shadaqah meliputi pemungutan dan
pendistribusian/penyaluran dan analisis hukum Islam
terhadap pelaksanaan investasi dana zakat, infaq dan
shadaqah di Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dari pelaksanaan
pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqoh yang
merupakan jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini,
serta saran-saran atas permasalahan yang ada untuk
penelitian selanjutnya dan penutup
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
24/90
BAB II
KONSEP HUKUM ISLAM TENTANG ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH
A. Zakat, Infaq dan Shadaqah
1. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah
Zakat termasuk rukun Islam, Zakat mulai disyari’atkan pada bulan
syawal tahun ke 2 Hijriyah sesudah pada bulan Ramadhan diwajibkan zakat
fitrah, kemudian diwajibkan zakatmaal atau kekayaan.1
Zakat berasal dari kata ز berarti berkah, bersih, baik dan
meningkat .2 Sedangkan secara bahasa At-Thaharah (kesucian), Al-barakah
(keberkahan), An-Nama’ (pertumbuhan/perkembangan).3 Penjelasan makna
secara harfiah tersebut mengerucut pada pengertian zakat sebagai proses
pembersihan diri yang didapatkan setelah pelaksanaan kewajiban membayar
zakat.4
Sedangkan pengertian zakat menurut syara’ yaitu memberikan
sebagian harta kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan aturan-aturan
yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an.5
1Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Dirjen Bimas Islam Dan PenyelenggaraHajiDepag RI, Pedoman Zakat , 2003, hlm 108.
2 Ahmad Warson Munawir, Kamus Al Munawir Arab-Indonesia Terlengkap , Surabaya :Pustaka Progresif, 1997, hlm. 577.
3 Teuku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy, Pedoman Zakat , Semarang: PT. Pustaka RizkiPutra, Cet. ke-10, 2006, hlm. 3.
4 Fazlur Rahman, Economic Doktrines of Islam . Terj Suroyo Nastangin “ Doktrin Ekonomi
Islam”, Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1996, hlm. 235.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
25/90
13
Madzhab Maliki mendefinisikan zakat dengan mengeluarkan sebagian
harta yang khusus yang telah mencapai nishab (batas kwantitas minimal yangmewajibkan zakat) kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Madzhab
Hanafi mendefinisikan zakat dengan menjadikan sebagian harta yang khusus
dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus yang ditentukan oleh
syari’at karena Allah. Madzab Syafi’i, zakat merupakan ungkapan keluarnya
harta sesuai dengan cara khusus. Sedangkan menurut madzhab Hambali zakat
ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang
khusus pula.6
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menyebutkan tentang zakat dan
shalat sejumlah 82 ayat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa setelah shalat,
zakat merupakan rukun Islam terpenting. Pelaksanaan shalat melambangkan
baiknya hubungan seseorang dengan Tuhannya, sedangkan zakat adalah
lambang harmonisnya hubungan antar sesama manusia. Hal ini menunjukkan
bahwa zakat mempunyai arti yang sangat signifikan baik dalam kehidupan
religi dan sosial.7
Infaq ditinjau dari segi bahasa berarti“membelanjakan” ,8
Sedangkan menurut syari’at Infaq adalah mengeluarkan sebagian dari hartaatau pendapatan (penghasilan) untuk suatu kepentingan kemanusiaan yang
diperintahkan ajaran Islam.
6 Fanani ‘‘Zakat Kajian Berbagai Mazhab’’ , Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,Cet. ke-1, 2000, hlm. 83.
7 Muhammad,Zakat Profesi : Wacana Pemikiran Dalam Fiqh Kontemporer , Jakarta:Salemba Diniyah, 2002, hlm. 12.
8
Abdul Mujieb, Mabruri Tholhah Syafi’ah, Kamus Istilah Fiqh , Jakarta: PT. PustakaFirdaus, 1994, hlm 121
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
26/90
14
Di dalam Al-Qur’an infaq mengandung pengertian yang bervariasi ada
yang menunjukkan pada shadaqah wajib yaitu zakat, seperti yang ditemuidalam surat Al-Baqarah ayat 267, infaq pada surat At-Talaq ayat 6 dan 7
menunjukkan nafkah wajib seorang suami kepada istri dan anak, infaq pada
surat Ali-Imran ayat 92 dipahami sebagai anjuran mendermakan harta.
Pengertian infaq dalam Al-Qur’an dapat dipahami bahwa istilah tersebut
mengandung pengertian yang umum mencakup setiap aktivitas pengeluaran
dana baik berupa kewajiban seperti zakat maupun kewajiban menafkahi
keluarga, pengertian infaq juga bisa sebagai kedermawanan dari seseorang
untuk menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan sosial.9 Dengan
demikian, infaq terlepas dari ketentuan dan ukuran, tetapi tergantung kepada
kerelaan masing-masing. Sehingga, kewajiban memberikan infaq tidak
tergantung pada mereka yang kaya saja tetapi juga ditunjukkan kepada orang-
orang yang mempunyai kelebihan dari kebutuhannya sehari-hari.10
Kata infaq dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 73 kali, dalam kajian
fiqh Islam infaq dibedakan dari zakat dan shadaqah, zakat merupakan derma
yang sudah ditetapkan jenis, jumlah dan waktu pelaksanaannya sedangkan
infaq tidak ada ketentuan mengenai jenis dan jumlah harta yang akandikeluarkan serta tidak ditentukan kepada siapa diberikan.11
Berkaitan dengan infaq yang memiliki makna sama dengannya adalah
sedekah, sedekah berasal dari kata ا jamakت yang berarti “derma” .
9 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia , Jakarta: Djambatan, 1992, hlm 425 10 Muhammad,Zakat profesi: wacana pemikiran zakat dalam fikih kontemporer, Loc. Cit 11 Ahsin Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an , Jakarta: Amzah, 2005, hlm 117
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
27/90
15
Shadaqah adalah pemberian berupa sesuatu yang berguna bagi orang lain yang
memerlukan bantuan (fakir, miskin) dengan tujuan beribadah (mencari pahala)kepada Allah semata.12 Quraish Shihab mengartikan shadaqah sebagai
pengeluaran harta secara ikhlas yang bersifat sunnah atau anjuran. Jika infaq
berkenaan dengan materi maka shadaqah memiliki arti lebih luas dari sekedar
material.13 Menurut ulama fikih sepakat mengatakan bahwa shadaqah
merupakan salah satu perbuatan yang disyari’atkan dan hukumnya adalah
sunnah, kesepakatan mereka didasari pada surat Al-Baqarah ayat 280.14
Para ulama membedakan shadaqah kedalam dua macam yaitu
shadaqah wajib dan shadaqah sunnah. Shadaqah wajib umumnya disebut
dengan istilah zakat, baik itu zakat fitrah maupun zakatmaal sebagaimana
dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60.15 Shadaqah sunnah bisa dilakukan
setiap waktu, untuk melakukannya terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 280. Shadaqah tidak hanya dikhususkan pada waktu tertentu
seperti bulan ramadhan tetapi dianjurkan setiap saat.16 Kata shadaqah dalam
Al-Qur’an disebutkan 12 kali baik shadaqah wajib maupun shadaqah
sunnah.17
12 Abdul Mujieb, Mabruri Thalhah, Op.cit , hlm 311 13 Quraish Shihab,Quraish Shihab Menjawab; 1001 Keislaman yang patut anda ketahui,
Jakarta: Lentera Hati, 2008,hlm 191 14 Abdul Aziz Dahlan, ed, Ensiklopedi Hukum Islam , Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
1996, hlm 1619 15 Harun Nasution, Op.cit ., hlm 848 16 Adil Sa’di, Fiqhun-Nisa: Shiyam, Zakat, Haji, Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2006,
hlm 216 17
Yusuf Qardhawi, Fiqhu Az-Zakah , terj, Didin Hafidudin, et, al, “ Hukum Zakat”, Bogor:Pustaka Liter Antar Nusa, 2004, hlm 40
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
28/90
16
Shadaqah pada prinsipnya sama dengan infaq hanya saja shadaqah
memiliki pengertian yang lebih luas. Shadaqah dapat berupa bacaan tahmid,takbir, tahlil, istighfar maupun bacaan-bacaan kalimat tayyibah lainnya,
shadaqah juga dapat berupa pemberian benda atau uang, bantuan tenaga atau
jasa serta menahan diri dari tidak berbuat kejahatan. Shadaqah adalah
keseluruhan amal kebajikan yang dilakukan setiap pribadi muslim untuk
menciptakan kesejahteraaan sesama umat manusia, termasuk untuk kelestarian
lingkungan hidup dan alam semesta ciptaan illahi guna memperoleh hidayah
dan ridha Allah SWT.18
2. Dasar Hukum Zakat, Infaq dan Shadaqah
a. Dasar Hukum Zakat, Infaq dan shadaqah dalam Al-Qur’an
õ‹ è{ô ÏΒöΝ Ïλ Î ;≡u θ øΒr &Zπ s %y ‰ | ¹öΝ èδã Îdγ s Ü è ?Ν Íκ Ïj . t “ è ?u ρ$ p κ Í 5Èe≅ | ¹ u ρöΝ Îγ ø‹ n = t æ ( β̈ Î)y 7 s ?4 θ n = | ¹ Ö s 3 y ™öΝ çλ ° ; 3 ª! $#u ρìì ‹ Ïϑ y ™í ΟŠ Î= t æ∩⊇⊃⊂∪
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamumembersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untukmereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwabagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.(At-Taubah:103)
Ayat di atas, merupakan keterangan tentang faidah-faidah
menyedekahkan harta dan anjuran untuk melakukannya. Sekalipun sebab
turunya ayat ini bersifat khusus, namunnash tentang pengambilan harta pada
ayat ini bersifat umum, mencakup para khalifah Rasul setelah wafat beliau,
dan para pemimpin kaum muslimin setelah wafatnya para khalifah. Juga
mencakup secara umum tentang orang-orang yang diambil hartanya yaitu
18
Makhlul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta: UIIPress, 2002, hlm 69
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
29/90
17
kaum muslimin yang kaya. Oleh sebab itulah, abu Bakar Ash-Shidiq bersama
para sahabat lainnya memerangi orang-orang yang menolak zakat, sehinggamereka mau mengeluarkan zakat kembali.19
(# θ à) Ï Ρr &u ρ’ Î ûÈ≅‹ Î6 y ™«! $#Ÿωu ρ(# θ à) ù= è ?ö / ä 3ƒÏ‰ ÷ƒr ' Î/’ n < Î)Ïπ s 3 è= öκ − J 9 $# ¡(#þ θ ãΖ Å¡ ô mr &u ρ ¡β̈ Î) ©! $# = Ït ä † t ÏΖ Å¡ ós ßϑ ø9 $#∩⊇®∈∪
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalamkebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allahmenyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS.Al-Baqarah:195)
$ y γ •ƒr ' ≈̄ t ƒt Ï% © ! $#(#þ θ ãΖ t Β#u ™(# θ à) Ï Ρr &$ £ϑ ÏΒΝ ä 3≈ o Ψ ø%y —u ‘ ÏiΒÈ≅ ö7 s %βr &u ’ Î Aù' t ƒ ×Πö θ t ƒāωÓì øŠ t /ϵŠ ÏùŸωu ρ ×' © # ä zŸωu ρ ×π y è ≈ x x © 3 t βρã Ï ≈ s 3 ø9 $#u ρãΝ èδt βθ ãΚ Î=≈ ©à 9 $#∩⊄∈⊆∪
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamusebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual belidan tidak ada lagi syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim”. (QS.Al-Baqarah 254)
Arti “ keluarkan nafkah” yang terkandung dalam kataا ialah ا
mengeluarkan harta untuk kepentingan agama seperti pembelanjaan
penunaian haji, menghubungkan silaturahmi, bershadaqah serta menyumbang
pada amal-amal kebajikan.20
Sedangkan shadaqah hanyalah untuk mencapai keridhaan Allah
semata dan dianjurkan walau hanya perkataan saja. Dan bagi siapa saja yang
Ahmad Mustafa Al-Maraghi,Terjemah Tafsir Maraghi , Semarang: CV. Toha Putra,1987, hlm 25
20 Syaikh H. Abdul Hasan Binjai,Tafsir Al-Ahkam , Jakarta: Kencana, 2006, hlm 56
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
30/90
18
mengeluarkan shadaqah akan lebih baik jika diberikan kepada fakir miskin
secara sembunyi, meskipun secara terang-terangan diperbolehkan tetapi tidakmenimbulkan riya’. Apabila ini terjadi maka pahalanya menjadi terhapus.21
b. Dasar Hukum Zakat, Infaq dan shadaqah dalam Al-Hadist
ِ ا َ ِ ِ َ ِ َ َ ِ ِ َ ُ َنَ ِ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ لَ َ َ ُ ُ ِ ا ُ َ ُ َ َ َ اَ ِ رَ َ َ ُ ِ
لَ َ َ ُ ِ َمُ َلَ رَ :َ َ ا ِ ُ َ َ ِ وَ َ َ َ ا نل ا َ ُ وَ ِ ا َ َ ِ َ ن ِة َ َ دَ َ ٍ َ َ َ
َ َنَ َ مِ َر َ وَ ا ةِ وَ آَ َ ءِ ا ِ ةِ َو ِ َمِ ا َ ِ َو ُ لُ ا ً رَ َ ر(َ ا و )ر
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Musa berkata,telah mengabarkan kami Handhalah bin Abi Sufyan dan ‘Ikrimahbin Khalid dari Ibn Umar ra Berkata: “Telah Bersabda RasulullahSAW: Didirikan Islam itu atas lima perkara; Syahadat bahwa tidakada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikanshalat, Membayar zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.(HR. Bukhary)
ٍ َ ٍ ْ َ ْ ِ ٍَ ْ َ ِل ْ َ ِ َ قَ َ ْ َ َ ِ و ْ َ َ َ َ ا ُ ل ا ل رَ َََ َ ِ ُه َ ْ َ,ُ َ ْ َ َ وَ
َ ِ ا َ,ا َ َ َ َ َ ن ا ِ ِ وَ ِ ْ ِ َ ِ, َ ُ و ُ َ ْ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ ِ ِ ِ َ ِ َ ِ ُ ُ
ِ َ َ َ ا ْ ِ ُ نَ ي( َ ر ا ا و )ر
Artinya: dari Abu Hurairoh, Rasulullah Bersabda: “Barangsiapa bersedekahdengan senilai satu biji kurma dari usaha yang baik, dan Allah tidakmenerima kecuali dari yang baik. Sesungguhnya Allah menerima
dengan tangan kanan-Nya. Kemudian, Allah mengembangkannyauntuk pemiliknya sebagaimana salah seorang kalianmengembangkan anak kudanya hingga menjadi seperti gunung.(Hr. Bukhary)
21
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2003, hlm 84
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
31/90
19
ِ ص لُ ا ْ ُ لَ َر َ َ ً ِ ا َ ْ َ ن َ ٍ ْ ِ َ ِ َ ْ َ..ِ ِ ِ ْ ِ َ َ َ َ ٌ ْ ِ َ َ َ ْ َ ن ِ َ َ ْ َ َلَ وَ َِ ْ ِ ِ ا َ
لَ َ َ َ َ َ َ ى دِ َ ُ َ َ ِ َ َ ْ ِ َك ِ َ َ ْ َ ن ا ِ َ ِ َ ِ ا ءِ َ ر ْ وَ ِ ْ َ ْ َ لَ َْ َ َ لَ َْ َ َر( ا ا و )ر
Artinya: “dari Abu Sa’id r.a, katanya: ada seorang arab dusun kepadaRasulallah Saw tentang hijrah. Sabda Nabi “ sesungguhnyakeadaan pindah itu sulit. Adakah kamu mempunyai unta untukkamu bayarkan zakatnya?” jawabnya: Ada. Sabda Nabi: “Beramallah diseberang lautan, sesungguhnya Allah tidak akanmenyia-nyiakan amalmu suatu juapun”. (HR. Bukhary ).22
3. Hikmah Zakat, Infaq/ Shadaqah
a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT. Mensyukuri Nikmat-
Nya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,
menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan
ketenangan hidup sekaligus mengembangkan dan membersihkan harta
yang dimiliki.
b. Karena zakat, infaq dan shadaqah adalah hakmustahik , maka berfungsi
untuk menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin
ke arah kehidupan yang lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya lebih layak, dapat beribadah kepada Allah, terhindar
dari bahaya kekufuran sekaligus menghindarkan sifat iri, dengki dan hasud
yang mungkin timbul dikalangan mereka.
c. Menuju terwujudnya sistem masyarakat Islam yang berdiri diatas prinsip
umat (persamaan derajat, hak dan kewajiban), persaudaraan islam
(ukhuwah islamiyah ) dan tanggung jawab bersama (takaful ijtima’ ).
Zainuddin Hamidy, Terjemah Shahih Bukhary, Jakarta: Widjaya: 1970, hlm. 139
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
32/90
20
d. Mewujudkan keseimbangan dalam distribusi dan kepemilikan harta serta
keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakate. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan adanya
hubungan seorang dengan lainnya rukun, damai dan harmonis, sehingga
tercipta ketentraman dan kedamaian lahir dan batin.23
4 . Pendistribusian zakat
Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 60
$ y ϑ Ρ̄ Î)à M ≈ s %y ‰ ¢Á 9 $#Ï™ !#t s ) à ù= Ï9È Å 3≈ | ¡ y ϑ ø9 $#u ρt , Î # Ïϑ≈ y è ø9 $#u ρ$ p κ ö n = t æÏπ x ©9x σ ßϑ ø9 $#u ρöΝ åκ æ 5 θ è= è%† Î ûu ρÉ >$ s %Ìh 9 $#t ÏΒÌ ≈ t ó ø9 $#u ρ† Î ûu ρÈ≅‹ Î6 y ™«! $#È ø⌠ $#u ρÈ≅‹ Î6 ¡¡ 9 $# ( Zπ ŸÒ ƒÌ s ùš∅ ÏiΒ«! $# 3 ª! $#u ρí ΟŠ Î= t æÒ Ο‹ Å6 y m∩∉⊃∪
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yangdibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yangberhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedangdalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,
dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (At-Taubah:60)a. Fakir Miskin
Fakir (al -faqara ) ialah orang yang tidak berharta dan tidak pula
mempunyai pekerjaan atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan hidupnya,
sedangkan orang yang menanggungnya tidak ada.
Miskin adalah orang yang tidak dapat mencukupi hidupnya meskipun
ia memiliki pekerjaan atau usaha tetap tetapi hasil usahanya belum mencukupi
kebutuhannya dan orang yang menanggungnya tidak ada. Fakir miskin dapat
digolongkan menjadi dua kategori yaitu:
23 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT Grasindo, 2006, hlm 14
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
33/90
21
1) Fakir miskin yang sanggup bekerja mencari nafkah yang hasilnya dapat
mencukupi dirinya sendiri dan keluarganya. Seperti : pedagang, petani,tukang buruh pabrik dan lain-lain. Akan tetapi, modal dan sarana serta
prasarana kurang sesuai dengan kebutuhannya, maka mereka wajib diberi
bantuan modal usaha sehingga memungkinkannya mencari nafkah yang
hasilnya dapat mencukupi kebutuhan hidup serta layak untuk selamanya.
2) Fakir miskin yang secara fisik dan mental tidak mampu bekerja dan
mencari nafkah. Seperti : orang sakit, buta, tua, janda, anak-anak terlantar
dan lain-lain.24
b. Amil
Amil adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat,
mulai dari para pengumpul sampai pada bendahara dan para penjaganya, juga
mulai dari pencatat sampai pada penghitungan yang mencatat keluar
masuknya zakat dan pembagi kepadamustahik nnya.25
c. Muallaf
Muallaf atauqulubihim ialah mereka yang diharapkan kecenderungan
dalam hatinya atau keyakinannya dapat makin bertambah Islam atau orang
yang baru memeluk Islam, tetapi secara mental dan fusiknya teraniaya.Menurut Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad orang muallaf adalah:
1) Orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah. Mereka diberikan
zakat sebagai bantuan untuk meningkatkan imannya.
24 Elsi Kartika Sari, Ibid, hlm. 37 25 Yusuf Qardawi, Fiqhus Zakat , Terj. Salman Harun,et.al ., Hukum Zakat , Bogor:Pustaka Litera Antar Nusa, Cet. ke-10, 2007, hlm 545
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
34/90
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
35/90
23
system perbudakan.29 Dengan kata lain, dana zakat diberikan kepada golongan
ini adalah untuk usaha membebaskan budak (mukatab ) baik untuk membelibudak dan mengentaskannya atau diberikan kepada seorang budak yang telah
mendapatkan jaminan dari tuannya untuk melepaskan dirinya dengan
membayar harta yang telah ditentukan.30
f. Sabilillah
Menurut jumhur ulama sabilillah adalah membelanjakan dana zakat
untuk orang-orang yang berperang dan petugas-petugas jaga perbatasan /
untuk jihad. Sebagian ulama mazhab Syafi’i dan Hambali mengatakan; dana
zakat tidak boleh dibagikan kecuali kepada orang-orang yang berperang dan
orang-orang yang berjihad yang fakir. Pendapat ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa orang kaya yang berperang itu sudah dapat
mempersiapkan diri dan menyiapkan perlengkapannya. Sedangkan orang fakir
yang ikut perang, dibiayai negara tidak termasuk dalam kelompok sabilillah.31
Menurut Ibnu Atsair, sebagaimana dikutip oleh Yusuf Qardahwi kata
sabilillah mempunyai dua arti:
1) Menurut bahasa adalah setiap amal perbuatan ikhlas yang dipergunakan
untuk bertaqarrub kepada Allah. Meliputi segala amal perbuatan amalsaleh, baik yang bersifat pribadi maupun yang bersifat kemasyarakatan.
29 Imam At-Thabari, Majmu’u Al-Bayan Fi Tafsiri Al-Quran, jilid 5, Dar Al-Ma’rifah, tt,hlm. 65.
30 Ibid , hlm 69 31
Muhammad Abu Zahrah,Zakat Dalam Perspektif Sosial, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet.IV, 2004, hlm. 146
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
36/90
24
2) Arti yang biasa difahami pada kata ini apa bila bersifat mutlak adalah jihad
sehingga karena seringnya dipergunakan untuk itu, seolah-olah artinyahanya khusus untuk jihad.
Dengan demikian kata sabilillah bukan hanya sebatas pada peperangan,
melainkan berarti segala sesuatu untuk kebaikan.32
g. Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah orang asing yang menempuh perjalanan ke negeri
lain dan sudah tidak punya harta lagi. Menurut ahmad Azhar Basyir, Ibnu
Sabil adalah orang yang sedang dalam perantauan atau perjalanan.
Kekurangan atau kehabisan bekal, untuk biaya hidup atau pulang ke tempat
asalnya. Yang termasuk golongan ini adalah pengungsi-pengungsi yang
meninggalkan kampung halamannya untuk menyelamatkan diri atau
agamanya dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang.33
5 . Urutan dalam Pendistribusian Infaq
Allah Ta’ala mengatur urutan pendistribusian infaq /shadaqah
sebagaimana diatur dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 215;
š t Ρθ è= t ↔ ó¡ o „ #s Œ$ t Βt βθ à) Ï Ζ ãƒ ( ö≅ è% !$ t Β Ο çF ø) x Ρr &ô ÏiΒ 9 ö y zÈ ø y ‰ Ï9≡u θ ù= Î= s ùt Î/t ø%F{ $#u ρ4’ y ϑ≈ t G u Š ø9 $#u ρÈ Å 3≈ | ¡ p R ù Q $#u ρÈ ø⌠ $#u ρÈ≅‹ Î6 ¡¡ 9 $# 3 $ t Βu ρ(# θ è= y è ø s ?ô ÏΒ 9 ö y zβ̈ Î* s ù ©! $#ϵ Î/Ò ΟŠ Î= t æ∩⊄⊇∈∪
Artinya: “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepadaibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin danorang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan
32 Yusuf Qardawi, Fiqhus Zakat , Terj. Salman Harun,et.al ., Hukum Zakat, Loc. Cit, hlm594
33
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Zakat , Yogyakarta: Lukman Offset, Cet. ke-1, 1997,hlm.84
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
37/90
25
yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Mahamengetahuinya”.
a. Orang tua (walidain )
Nafkah ayah dan ibu wajib dipenuhi oleh anak-anaknya sesuai dengan
firman Allah dalam surat Al-Luqman ayat 15 “Dan pergaulilah keduanya di
dunia ini dengan baik.” Tidaklah dalam kategori berbuat kebajikan jika
seorang anak hidup dalam kenikmatan Allah sementara kedua orang tuanya
meninggal karena kelaparan. Termasuk berbuat kebajikan juga adalah
memenuhi kebutuhan kedua orang tua.34
b. Kerabat
Setelah kedua orang tua, Allah menyebutkan selanjutnya yaitu kerabat.
Adapun yang dimaksud kerabat, seperti saudara laki-laki, saudara perempuan,
paman dan bibi (dari ayah/ibu). Hal ini dikarenakan seorang tidak mungkin
memenuhi kepentingan kepada semua orang miskin. Adapun yang menjadi
alasan, ialah; Pertama, kerabat merupakan orang yang paling akrab
hubungannya dengan kerabat satunya, sehingga mereka saling memperhatikan
keadaan yang lainnya. Kedua, apabila kerabat yang kaya tidak memperhatikan
kerabatnya yang miskin, maka yang miskin akan meminta bantuan kepada
yang lain. Dan yang demikian ini menjadikan kerabat yang kaya itu tercela
dalam pandangan orang lain, maka dialah yang lebih layak menjamin
34
Jaribah Bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab , Jakarta: Khalifa,2006. h. 295
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
38/90
26
kemaslahatan kerabatnya itu, untuk menghilangkan kemadharatan baginya.
K etiga, kerabat merupakan bagian dari dirinya.35
Meskipun demikian diantara fuqaha terjadi perselisihan tentang
infaq/nafkah kepada kerabat. Diantara yang berpendapat memperbolehkan
infaq/nafkah kepada kerabat bahwa apa yang termasuk mempererat
persaudaraan/silaturahmi.
Adapun pendapat yang tidak memperbolehkan nafkah/infaq kepada
kerabat, diantaranya; Imam Syafi’i tidak menetapkan kewajiban nafkah
kecuali kepada ayah walaupun terus ke atas (kakek dst) dan kepada anak
walaupun terus ke bawah (cucu dst). Berbeda dengan pendapatnya madzhab
Malik yang semakin mempersempit bahwa mewajibkannya kecuali ayah
terhadap anak kandungnya, laki-laki sehingga dewasa, perempuan hingga
kawin. Berbeda dengan cucu dimana tidak wajib bagi si kakek memberi
nafkah kepada mereka, sebagaimana mereka tidak wajib memberi nafkah
kepada kakeknya. Wajib si anak memberi nafkah kepada orang tuanya yang
miskin, sebagaimana wajib bagi suami memberi nafkah kepada istri. Tidak
wajib memberi nafkah kepada saudara/ kerabat. Dengan demikian, maka
kerabat-kerabat selain kedua orang tua dan anak-anak diperbolehkan memberinafkah kepada mereka.36
35 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Terj. Noor Hasanuddineds , Jilid 1, Jakarta: Pena PundiAksara, Cet ke 1, 2006, hlm 561
36
Yusuf Qardhawi, Fiqhus Zakat , Terj. Salman Harun,et.al ., Hukum Zakat, Loc. Cit,hlm 705
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
39/90
27
c. Anak yatim
Pada dasarnya anak yatim termasuk dalam kategori fakir dan miskindikarenakan keluarga keduanya meninggal, sehingga membutuhkan orang
yang menanggung biaya hidup dan memeliharanya.37
d. Orang-orang Miskin
Miskin yaitu mereka yang mempunyai harta atau penghasilan layak
dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggungannya tetapi
tidak sepenuhnya tercukupi.
e. Ibnu Sabil
Ibnu sabil ialah seorang musafir muslim yang sedang sangat
membutuhkan bekal perjalanannya ia perlu dibantu dari hasil zakat.38 Menurut
Ahmad Azhar, Ibnu Azhar adalah orang yang sedang dalam perantauan atau
perjalanan kekurangan atau kehabisan bekal untuk biaya hidup atau pulang ke
tempat asalnya. Yang termasuk golongan ini adalah pengungsi-pengungsi
yang meninggalkan kampong halamannya untuk menyelamatkan diri atau
agamanya dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang.39
6 . Orang yang berhak menerima Shadaqah40
Diantara orang-orang yang berhak menerima shadaqah adalah:
37 Jaribah Bin Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab , Jakarta: Khalifa,2006. hlm 295
38 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Ibadah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004, hlm 570 39 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Zakat , Yogyakarta: Lukman Offset, Cet. ke-1, 1997, hlm.
84 40 Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, hlm 254
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
40/90
28
a. Orang-orang yang shaleh atau orang yang ahli dalam kebaikan.
b. Orang yang paling dekat
c. Orang yang sangat membutuhkan
Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah yang diberikan
kepada orang-orang yang membutuhkan dan ketika hal tersebut lebih
bermanfaat bagi mereka, maka hal tersebut lebih utama lagi. Orang yang
membutuhkan apabila ia diberi harta maka dia akan menggunakan sesuai
dengan hal-hal yang dibutuhkannya, seperti makanan, pakaian, untuk
membayar hutang atau yang lainnya.41
d. Orang kaya keturunan Bani Hasyim, orang kafir dan orang fasik
Orang kaya dibolehkan menerima shadaqah walaupun dari
keluarganya, begitu pula keturunan Bani Hasyim. Hanya saja mereka tidak
boleh menerima zakat.
e. Sedekah kepada jenazah
Dibolehkan memberikan shadaqah kepada jenazah, seperti
memberikan pahala shadaqah pemberian makanan, minuman dan pakaian.
Juga dibolehkan memberi shadaqah dengan do’a menurut ijma’ ulama.42
7 . Yang membatalkan shadaqah (infaq)
a. Al-mann (membangkit-bangkitkan). Artinya seseorang yang bershadaqah
(infaq) kemudian terus mengingat dan menyebut-nyebutnya di hadapan
orang lain sehingga orang banyak mengetahui bahwa ia bershadaqah
41 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmaimin, Fatwa-Fatwa Zakat , Jakarta: DarusSunnah, 2008, hlm 272
42 Wahbah Al-Zuhaiyli, Al-Fiqh Al-Islam Wa Adillatuh, juz II, Dar Al-fikr, 1989 hlm 920
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
41/90
29
b. Al-Aza (menyakiti). Artinya seseorang yang telah bershadaqah (infaq),
kemudian dengan shadaqah itu ia menyakiti hati orang yang menerimanyabaik dengan ucapan maupun dengan perbuatan
c. Riya’ (memperlihatkan). Artinya seseorang menunjukkan atau
memamerkan kepada orang lain bahwa ia bershadaqah. Misalnya, ia
bershadaqah di depan orang banyak. Shadaqah secara diam-diam lebih
baik sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah:271:43
β Î)u ρ$ y δθ à ÷‚ è ?$ y δθ è ?÷ σ è ?u ρu ™ !#t s ) à ø9 $#u θ ßγ s ù × ö y zöΝ à6 ©9 4 ã Ïe s 3 ãƒu ρΝ à6Ζ t ã ÏiΒöΝ à6 Ï ?$ t ↔ Íh‹ y ™ 3 ª! $#u ρ$ y ϑ Î/t βθ è= y ϑ ÷è s ? × Î6 y z∩⊄∠⊇∪
Artinya: “Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepadaorang-orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu.dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.44
B. InvestasiKata investasi merupakan adopsi dari bahasa inggris yaituinvestment .
Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan
sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperolah keuntungan. Dan menurut kamus lengkap ekonomi
investasi diartikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan
lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat bertahan
selama periode tertentu supaya menghasilkan pendapatan.45
43 Abdul Aziz Dahlan, ed ,Op.cit., hlm 1619 44 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjamahnya , Semarang: PT Karya Toha Putra,
1998 45
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, Jakarta:Kencana, 2008, hlm 8
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
42/90
30
Secara umum investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan baik oleh orang pribadi ( Natural person ) maupun badan hukum( juridical person ), dalam upaya meningkatkan atau mempertahankan nilai
modalnya baik yang berbentuk uang tunai (cash money ), peralatan
(equipment ), asset tak bergerak , hak atas kekayaan intelektual maupun
keahlian.
Menurut Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 pasal
1 ayat 1, penanaman modal diartikan sebagai segala bentuk kegiatan
menanamkan modal baik oleh penanam modal dalam negeri maupun
penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik
Indonesia.46
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berinvestasi karena harta
yang diam atau tidak dimanfaatkan tidak akan membawa manfaat positif baik
bagi pemegangnya maupun bagi umat. Lain halnya jika harta tersebut
diinvestasikan Karena kewajiban zakat hanya akan diambil sebagian dari
keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut. Hubungan zakat dengan
investasi dalam perekonomian sangat berkaitan Semakin produktif (investasi)
menggunakan harta tersebut tidak hanya akan menghasilkan pembayar zakatyang semakin banyak namun juga membuat roda perekonomian menjadi lebih
baik.47
46 Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal , Jakarta: PT grafindo Persada, 2007,hlm 10
47 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: PT Trans Media, 2011, hlm 26
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
43/90
31
Sedangkan tujuan investasi adalah mendapatkan sejumlah keuntungan,
dalam konteks perekonomian ada beberapa motif mengapa seseorangmelakukan investasi, antara lain adalah:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak merupakan keinginan
setiap manusia , sehingga upaya-upaya untuk mencapai hal tersebut dimasa
datang selalu akan dilakukan.
2. Mengurang tekanan inflasi. Factor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan
dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalkan
resiko akibat adanya inflasi, hal demikian karena variable inflasi dapat
mengoreksi seluruh pendapatan yang ada. Investasi dalam sebuah bisnis
tertentu dapat dikategorikan sebagai langkah yang efektif.
3. Sebagai sebuah usaha untuk menghemat pajak. Di beberapa Negara
belahan dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan
kepada masyarakat yang melakukan investasi pada usaha tertentu.48
Selain pembagian penanaman modal yang dikenal dalam Undang-
Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yaitu yang membagimenjadi penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing,
kegiatan penanaman modal hakikatnya dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
1. Investasi Langsung atau penanaman modal jangka Panjang
48 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution,Op.cit. , hlm 8
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
44/90
32
Penanaman modal langsung adalah kegiatan penanaman modal baik
dalam negeri maupun asing untuk melakukan usaha di wilayah NegaraRepublik Indonesia, investasi langsung ini karena dikaitkan dengan adanya
keterlibatan secara langsung dari pemilik modal dalam kegiatan pengelolaan
modal.
Investasi langsung ini dapat dilakukan dengan mendirikan
perusahaan patungan dengan mitra lokal, melakukan kerja sama operasi
tanpa membentuk perusahaan baru, mengonversikan pinjaman jadi
penyertaan mayoritas dalam perusahaan lokal, memberikan bantuan teknis
dan manajerial maupun dengan memberikan lisensi.
2. Investasi tak langsung atau portofolio investment
Investasi tak langsung pada umumnya merupakan penanaman modal
jangka pendek karena jual beli saham atau mata uang dalam jangka waktu
yang relative singkat tergantung kepada fluktuasi nilai saham atau mata
uang yang hendak mereka jual belikan, yang mencakup kegiatan transaksi di
pasar modal dan pasar uang.
Perbedaan antara investasi langsung dengan tak langsung adalah:
a. Pada investasi tak langsung pemegang saham tidak memiliki kontrol pada pengelolaan perseroan sehari-hari
b. Pada investasi tak langsung biasa resiko ditanggung sendiri oleh pemegang
saham sehingga pada dasarnya tidak dapat menggugat perusahaan yang
menjalankan kegiatannya.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
45/90
33
c. Kerugian pada investasi tak langsung pada umumnya tidak dilindungi oleh
hukum kebiasaan internasional.49
C . Organisasi Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah
Pada masa Khulafaur-Rasyidin mempunyai petugas khusus yang
mengatur masalah zakat, baik yang mengambil maupun yang
mendistribusikannya. Diambilnya zakat darimuzakki (orang yang memiliki
kewajiban zakat) melalui amil zakat untuk kemudian disalurkan kepada
mustahik , ini menunjukkan bahwa kewajiban zakat itu bukanlah semata-mata
bersifat amal karitatif (kedermawanan), tetapi juga suatu kewajiban yang
bersifat otoritatif (ijbari ).50
Pola pengelolaan zakat di Indonesia telah dilakukan sejak Indonesia
belum merdeka. Pada masa penjajahan belanda pelaksanaan ajaran Islam
(termasuk zakat) diatur dalamordonantie pemerintah Hindia-Belanda Nomor
6200 tanggal 28 Pebruari 1905. Dalam pengaturan ini pemerintah tidak
mencampuri masalah pengelolaan zakat dan menyerahkan sepenuhnya kepada
umat Islam serta bentuk pelaksanaannya sesuai syariat Islam. Ketika Indonesia
merdeka pemerintah melegalkan pengelolaan zakat dengan Undang-Undang
No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dengan keputusan menteri
agama (KMA) No.581 Tahun 1999 tentang pelaksanaan UU No. 23 Tahun
2011 dan Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan
49 Dhaniswara K. Harjono,Op.cit. , hlm 12 50
Didin Hafidudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, 2002,hlm 126
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
46/90
34
Urusan Haji No. D/291 Tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan
zakat.51
Undang-Undang No.23 Tahun 2011 pada BAB I pasal 1 bahwa Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh
BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat di setiap instansi. Selanjutnya
pada pasal 2 disebutkan pengumpluan zakat meliputi; Zakat Maal dan Zakat
Fitrah.
Zakat maal terdiri dari;
a. Emas, perak dan logam mulia lainnya
b. Uang dan surat berharga lainnya
c. Perniagaan
d. Pertanian, perkebunan dan kehutanan
e. Peternakan dan perikanan
f. Pertambangan
g. Perindustrian
h. Pendapatan dan jasa, dan
i. Rikaz.
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 2 bahwaPengelolaan Zakat Berasaskan:
1. Syari’at Islam,
2. Amanah,
3. Kemanfaatan,
51
Muhammad Hasan, Manajemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif , Yogyakarta: IdeaPress, 2011, hlm 14
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
47/90
35
4. Keadilan,
5. Kepastian Hukum,6. Terintregrasi, dan
7. Akuntabilitas.
Sedangkan pada pasal 3 zakat bertujuan “ merupakan efektifitas dan
efesiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan manfaat zakat
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan.
Pengelolaan zakat oleh lembaga dengan kekuatan hukum formal akan
memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
Pertama , untuk menjamin kepastian dan disiplin membayar zakat.
Kedua, untuk menjaga perasaan rendah diri paramustahik zakat apabila
berhadap langsung untuk menerima zakat dari paramuzakki . Ketiga, untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas, serta sasaran tepat dalam penggunaan harta
zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat. Keempat, untuk
memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintah
yang Islami. Sebaliknya, jika zakat diserahkan langsung darimuzakki kepada
mustahik , Meskipun secara hukum Islam adalah sah, akan tetapi disampingakan terabaikannya hal-hal tersebut di atas juga hikmah dan fungsi zakat
terutama uang berkaitan dengan kesejahteraan umat akan sulit diwujudkan.52
Adapun dalam pengelolaan zakat ada beberapa upaya(manajemen)
untuk bisa meningkatkan dalam pengelolaan zakat antara lain:
52 Didin Hafidudin, Ibid, hlm 126
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
48/90
36
1. Kegiatan perencanaan
2. Pengorganisasian3. Pelaksanaan dan
4. Pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian serta pendayagunaan
zakat, infaq dan shadaqah
Dalam peraturan Undang-Undang No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Zakat BAB II diakui adanya dua jenis organisasi pengelolaan zakat, Infaq dan
shadaqah, yaitu:
1 . Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Badan Amil Zakat adalah organisasi pengelolaan zakat yang dibentuk
oleh pemerintah.53Adapun dalam Undang-undang pada Bab II pasal 7 bahwa
dalam melaksanakan tugas BAZNAS menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat.
b. Pelaksanaan Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat.
c. Pengendalian Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat.
d. Pelaporan dan PertanggungJawaban Pelaksanaan Pengelolaan Zakat.
Beberapa persyaratan/kriteria yang harus dipunyai oleh pengurus
BAZNAZ dalam pasal 11 antara lain:a. Warga Negara Indonesia
b. Beragama Islam
c. Bertakwa kepada Allah SWT
d. Berakhlak Mulia
53
Gustian Djuanda, et al. Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006, hlm 3
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
49/90
37
e. Berusia Minimal 40 Tahun
f. Sehat Jasmani dan Rohanig. Tidak Menjadi anggota Partai Politik
h. Memiliki Kompetensi di Bidang Pengelolaan Zakat, dan
. Tidak Pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun.
2. Lembaga Amil zakat
Lembaga Amil Zakat adalah organisasi pengelolaan zakat yang
sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah.
Pendirian lembaga amil zakat diatur dalam Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia No.581 Tahun 1999 tentang pelaksanaan undang-undang
Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.54 Pengelolaan dana zakat,
infaq dan shadaqah oleh LAZ atau lembaga yang dibentuk oleh pemerintah
maupun yang sepenuhnya diprakarsai oleh masyarakat dapat lebih
professional, amanah dan transparan sehingga dapat berdampak positif
terhadap pemberdayaan dan kesejahteraan umat. Sebagai organisasi
pengelolaan zakat mempunyai karakteristik yang membedakan dengan
organisasi lainnya, yaitu:a. Terikat dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam
b. Sumber dana utama adalah dana zakat, infaq, shadaqah dan wakaf
c. Biasanya memiliki Dewan Syariah dalam struktur organisasinya.55
54 Mahmudi,Sistem Akuntasi Organisasi Pengelola Zakat, Yoyakarta: P3EI Press, 2009,hlm 17
55 Gustian Djuanda, et al.Op.cit., hlm 10
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
50/90
38
Adapun izin untuk mendirikan Lembaga Amil Zakat dalam Undang-
undang No.23 Tahun 2011 pasal 10 tentang organisasi pengelolaan zakat danberdasarkan keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 Tahun 1999 dan
pedoman teknis pengelolaan zakat melalui Keputusan Dirjen Bimmas Islam
urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 dikemukakan bahwa Lembaga Amil
Zakat harus memiliki persyaratan, berdasarkan peraturan tersebut untuk
mendapatkan pengukuhan atau sertifikat, antara lain yaitu:
a. Terdaftar sebagai organisasi kemsyarakatan Islam yang mengelola bidang
pendidikan, dakwah dan sosial.
b.Membentuk lembaga berbadan hukum
c. Mendapat rekomendasi dari BAZNAS
d.Memiliki pengawasan syari’at
e. Memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk
melaksanakan kegiatannya
f. Bersifat nirbala
g.Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat,
dan
h.Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.Persyaratan tersebut tentu mengarah pada profesionalitas dan
transparan dari setiap lembaga pengelola zakat. Dan jika dalam pelaksanaannya
Lembaga zakat melakukan pelanggaran atau penyimpangan dalam pengelola
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
51/90
39
zakat maka pemerintah berhak melakukan peninjauan ulang atau pencabutan
ijin Lembaga Zakat tersebut.56
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat
pada BAB III pasal 27 tentang pendayagunaan zakat, bahwa zakat dapat
didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin
dan peningkatan kualitas umat dan pendayagunaan zakat untuk usaha produktif
dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.
Dalam pendayagunaan zakat terdapat usaha nyata yang berpeluang
menguntungkan dan mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Pertimbangan.
Adapun prosedur pendayagunaan pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
untuk usaha produktif berdasarkan:
a. Melakukan studi kelayakan
b. Menetapkan jenis usaha produktif
c. Melakukan bimbingan dan penyuluhan
d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan
e. Mengadakan evaluasi dan
f. Membuat laporan
Sistem pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah yang dilakukan olehBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) harus mampu mengangkat dan
meningkatkan taraf hidup umat Islam, mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dan keadilan sosial.57
56 Mahmudi,Op.cit. , hlm 1857
Andri Soemitro, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Kencana, 2009, hlm424
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
52/90
40
Adanya Undang-Undang tersebut diharapkan dapat memberikan
motivasi kepada pemerintah dan Para Pengurus Badan Amil Zakat Nasional(BAZNAS) dalam pengelolaan zakat sebagaimana yang telah dilakukan sejak
pemerintahan awal Islam. dalam hal ini para pengurus BAZNAS berperan aktif
dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan guna kesejahteraan
umat Islam.
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
53/90
41
BAB III
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAHDI BADAN AMIL ZAKAT KABUPATEN BREBES
A. Profil Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Brebes
1. Sejarah Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes
Badan Amil Zakat (BAZ) adalah Lembaga yang melayani kepentingan
publik dalam penghimpunan dan penyaluran dana umat. Pembentukan BAZ
Kabupaten Brebes ditetapkan melalui Keputusan Bupati Kabupaten Brebes
Nomor. 18/2.a/BA.03.02/9079/2002 tanggal 30 Desember 2002 yang disusun
pembentukan personalia kepengurusan BAZ diusulkan oleh kepala kantor
Kementrian Agama Kabupaten Brebes.
Dengan terbentuknya BAZ dimaksudkan dapat meningkatkan sumber
daya manusia dan untuk memberdayakan umat, menanggulangi kemiskinan serta
keterbelakangan yang masih ada di masyarakat yang dapat menjembatani
kesenjangan sosial. Dengan terbentuknya BAZ diharapkan dapat membantu para
kaum dhua’fa dalam permasalahan perekonomian, menjalin ukhuwah dan juga
mempermudah para dermawan untuk menyalurkan kewajibannya dalam
membayar zakat, infaq dan shadaqah.
Susunan organisasi kepengurusan BAZ Kabupaten Brebes terdiri dari
unsur pertimbangan, unsur pengawasan dan unsur pelaksana. Sedangkan anggota
terdiri dari unsur masyarakat dan pemerintah. Unsur masyarakat terdiri dari
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
54/90
42
ulama, tokoh masyarakat serta kalangan professional, sedangkan unsur
pemerintah terdiri dari kalangan Kementrian Agama serta instansi-instansi
terkait. 1
Seperti dalam organisasi lembaga lainnya bahwa BAZ Kabupaten Brebes
juga mempunyai visi dan misi, yaitu:
Visi: terlaksananya pengelolaan zakat yang optimal serta berkembangnya
lembaga dengan tujuan untuk perekonomian masyarakat.
Misi: BAZ kabupaten Brebes sebagai lembaga pengumpul dana zakat,
fasilitator dan meningkatkan pendayagunaan zakat secara professional serta
meningkatkan fungsi dan peran lembaga pengelola zakat sehingga menjadi
lembaga yang professional, transparan, mandiri dan amanah.
Visi dan misi BAZ Kabupaten Brebes merupakan sebuah tolak ukur kerja
dari lembaga BAZ yang tentunya diharapkan akan menambah semangat dari para
pengurusnya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat serta usaha untuk mengatasi permasalahan kemiskinan serta menjadi
lembaga kepercayaan masyarakat. 2
2. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Keputusan Bupati Brebes Nomor 451/ 069 Tahun 2012
tentang pembentukan pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes masa tugas
1 Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupaten Brebes Tahun 2003 2 Wawancara dengan Bapak Syauqi Wijaya selaku Ketua bagian Zakat di Kementrian Agama
Kab. Brebes dan selaku seksi Pengembang BAZ Kab. Brebes pada Tanggal 3 Februari 2012 di KantorKementrian Agama
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
55/90
43
2012-2015, bahwa struktur organisasi pengurus BAZ Kabupaten Brebes
meliputi;
a. Dewan Pertimbangan, yang bertugas
1) Menetapkan garis-garis kebijakan umum BAZ bersama komisi Pengawas
dan Badan Pelaksana
2) Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak berkaitan
dengan hukum zakat yang wajib diikuti oleh Pengurus BAZ
3) Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada Badan
Pelaksana dan Komisi Pengawas
4) Menampung, mengolah dan menyampaikan pendapat umat tentang
pengelolaan zakat
b. Komisi Pengawas, yang bertugas
1) Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan
2) Mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
3) Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan Badan Pelaksana,
yang mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan
4) Melakukan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syariah dan
peraturan perundang-undangan
5) Menunjuk akuntan publik
c. Badan Pelaksana
1) Membuat rencana kerja yang meliputi rencana pengumpulan, penyaluran
dan pendayagunaan zakat
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
56/90
44
2) Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai rencana kerja yang
telah disahkan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
3) Menyusun laporan tahunan
4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemerintah
Kabupaten Brebes dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Brebes
5) Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama Badan Amil
Zakat baik ke dalam maupun ke luar.
Adapun personalia dan susunan pengurus Badan Amil Zakat (BAZ)
Kabupaten Brebes masa tugas 2012-2015 sebagai berikut:
No NAMA DARI UNSUR KEDUDUKAN
1.2.
3.4.5.6.7.
1.2.3.4.5.
1.2.3.4.
DEWAN PERTIMBANGANK.H. Ahmad Said BasalamahDrs. K.H. Rosyidi
Drs. H. Imam Hidayat, M. Pd. IKH. Aminudin MasyhudiH. Soewardi Wirjaatmadja, S.H.H. Mualim HartonoH. Masyhudi, S. Ag, M. Si
KOMISI PENGAWASH. Husnan ZainDrs. H. Asmuni Abd. Azis, M. SiDrs. H. Imam MudjahiedDrs. H. Basyori, M.S.IH. Mahbub
BADAN PELAKSANAH. Zaenal Arifin, S.HH. Athoillah, S.E., M. SiIr. H. Mohamad IqbalAkrom jangka Daosat, M.S.I
UlamaUlama
Kantor KementerianAgama Kab.BrebesUlamaTokoh MasyarakatTokoh MasyarakatDosen STIT Brebes
UlamaDindukcapil Kabupaten BrebesTokoh MasyarakatKantor Kementrian Agama Kab. BrebesTokoh masyarakat
Tokoh MasyarakatBKD Kabupaten BrebesSekretariat Kabupaten BrebesKantor Kemenag Kabupaten Brebes
KetuaWakil Ketua
SekretarisAnggotaAnggotaAnggotaAnggota
KetuaWakil ketuaSekretarisAnggotaAnggota
KetuaWakil KetuaWakil KetuaSkretaris
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
57/90
45
5.6.
7.
1.2.3.4.
1.
2. 3.4.
1.2. 3.4.
1.2.3.4.
H. Agus CiptonoH. Mabruri, S.H.
Harun, S.Ag
SEKSI-SEKSIPENGUPULANH. Ony Sya’roni, S. AgDrs. H. Djauhar ArifinDrs. H. Sya’roni, M. Pd.IHj. Nurhalimah, S.H.
PENDISTRIBUSIANDrs. H. Syamsudin
H. Masruri, BAH. Ma’mur Yusuf, S. Pd.IDrs. Sodikin Rahman
PENDAYAGUNAANH. Yusuf Wibisono, BAKH. Ahmad Muzani AsikinDra. Hj. KhulasohAbdul Aziz, S. Ag
PENGEMBANGANIr. H. Djoko Gunawan, M. T.Drs. H. Syauqi WijayaH.M. Sadjid Syah, BAKasturi, BA
Tokoh MasyarakatSekretariat Daerah Kabupaten Brebes
Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes
Tokoh MasyarakatUlamaKantor Kementrian Agama Kab. BrebesKantor Kementrian Agama Kab. Brebes
Kantor Kementrian Agama Kab. Brebes
Tokoh MasyarakatKantor Kementrian Agama Kab. BrebesKantor Kementrian Agama Kab. Brebes
Tokoh MasyarakatUlamaTokoh MasyarakatKantor Kementrian Agama Kab. Brebes
Bappeda Kabupaten BrebesKantor Kementrian Agama Kab. BrebesTokoh MasyarakatTokoh Masyarakat
Wakil SekretarBendahara
WakilBendahara
KetuaAnggotaAnggotaAnggota
KetuaAnggotaAnggotaAnggota
KetuaAnggotaAnggotaAnggota
KetuaAnggotaAnggotaAnggota
B. Sistem Pengumpulan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Badan Amil Zakat
(BAZ) Kabupaten Brebes
Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes dalam pemungutan ZIS melalui
keputusan Nomor 13 Tahun 2006 SERI: E No.6 Peraturan Daerah Kabupaten
Brebes Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Zakat dan dalam keputusan
bahwa BAZ dapat membentuk Unit Pengumpulan Zakat pada instansi atau
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
58/90
46
lembaga pemerintah daerah, seperti BUMN, BUMD dan perusahaan swasta yang
berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. Adapun prosedur pembentukan unit
pengumpulan zakat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Badan Amil Zakat sesuai dengan tingkatannya mengadakan pendapatan di
berbagai instansi dan lembaga sebagaimana tersebut di atas.
2. Badan Amil Zakat sesuai dengan tingkatannya mengadakan kesepakatan
dengan pimpinan instansi dan lembaga sebagaimana tersebut di atas, untuk
membentuk Unit Pengumpulan Zakat
3. Ketua Badan Amil Zakat sesuai dengan tingkatannya mengeluarkan surat
keputusan pembentukan Unit Pengumpul Zakat. 3
Bahwa dalam pengelolaan ZIS Badan Amil Zakat di semua tingkatan
dapat membentuk Unit Pengumpulan Zakat (UPZ). Unit Pengumpulan Zakat
(UPZ) adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh Badan amil Zakat di semua
lingkungan dengan tugas untuk melayani muzakki yang menyerahkan zakatnya.
UPZ tidak bertugas sebagai penyalur atau pendayagunaan zakat melainkan sebagai
pengumpul zakat, infaq dan shadaqah.
Dalam pengumpul ZIS, Unit Pengumpul Zakat memberikan kebijakan
kepada para muzakki yang akan menyalurkan zakatnya. Adapun cara yang
dilakukan Badan Amil Zakat dalam Pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah dapat
dilakukan dengan cara:
3 Lembaran Daerah Pemerintah Kab. Brebes Tentang Pengelolaan Zakat Tahun 2006 BAB IVPasal 24 Tentang Pembentukan Unit Pengumpul Zakat
-
8/15/2019 Tinjauan Hukm Islam Terhada Investsi Dana Zkan Infag
59/90
47
1. Muzakki dapat menyerahkan langsung (datang) ke Badan Amil Zakat
2.
Melalui counter zakat
3. Melalui pos
4. Melalui Bank
5. Melalui Pemotongan gaji dan lain-lain.
Badan Amil Zakat dalam pelaksanaan pengumpulan tidak ada unsur
paksaan terhadap muzakki , akan tetapi melakukan perhitungan sendiri hartanya
dan zakatnya berdasarkan hukum Islam yaitu dengan kadar 2,5%. Jika muzakki
tidak bisa menghitung sendiri hartanya dari kewajiban zakatnya mereka dapat
meminta bantuan kepada Badan Amil Zakat. Meskipun BAZ sudah memberi
kebijakan kepada para muzakki ada juga beberapa donator yang enggan untuk
memberikan kewajibannya untuk zakat, atau infaq shadaqah dengan berbagai