tidak perlu mencari tuhan

Upload: nyoman-sumantra

Post on 13-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sebuah pandangan spiritual bahwa Tuhan ada bersemayam di dalam diri setiap orang.....Jadi Marilah kita melakukan perjalanan mencari Tuhan ke dalam diri dan bukan lagi keluar diri.

TRANSCRIPT

  • TIDAK PERLU MENCARI TUHAN

    Kita seharusnya juga mengingat bahwa kebodohan yang paling besar adalah

    mengatakan,Saya mencari Tuhan. Ini adalah bentuk kebodohan yang paling

    besar. Beberapa orang mungkin bertanya,Siapakah orang yang paling bodoh?

    Apakah mereka yang tidak punya uang? atau seseorang yang tidak berpendidikan?

    Bukan keduanya. Dilihat dari kaca mata spiritual, maka kebodohan terbesar adalah

    ketika seseorang berkata Saya mencari Tuhan. Ia adalah bodoh, bodoh dan

    sangat bodoh! Engkau tidak perlu mencari Tuhan karena Tuhan bersemayam di

    dalam dirimu. Tidak ada seorangpun yang mencari dirinya sendiri. Sama halnya,

    ketika Tuhan di bersemayam di dalam dirimu, apakah nikmatnya mencari-Nya

    kesana kemari?

    Beberapa orang menangis di depan Swami. Mereka mencuci kaki Bhagavan

    dengan air mata suka cita. Mereka mencuci kaki Bhagavan dengan penuh

    penderitaan yang mendalam karena mereka harus meninggalkan Prasanthi

    Nilayam. Swami! Kami harus pergi. Visa (ijin tinggal) kami sudah mulai habis! Dan

    pesawat sudah siap menunggu kami, kami harus pergi, Bhagavan! Namun kami

    tidak bisa pergi. Kami mulai menangis. Kemudian apa yang Baba lakukan? Beliau

    akan menaruh tangan Beliau di dadamu dan berkata,Mengapa kalian menangis?

    Aku ada disana, Aku ada disana, Aku ada disana.

    Swami selalu mengatakan kepadamu,Aku ada disana. sebuah kelompok

    bhakta datang dan berkata,Swami! Kami ingin membangun sebuah tempat suci.

    Oh, dimana?

    di tempat kami.

    Dimana tempat suci itu?

    Kami telah memilih sebuah pemandangan yang bagus disana untuk

    dibangun sebuah tempat suci.

  • Omong kosong! Ini adalah tempat suci-Ku (menaruh tangan-Nya di

    dadamu). Hatimu adalah tempat suci-Ku.

    Hati yang murni adalah tempat suci bagi Tuhan. Tuhan bersemayam di dalam

    altar hati kita, Hridaya. Hri+daya berarti hati yang penuh welas asih adalah tempat

    suci-Ku (menaruh tangan Beliau di dadamu). Hatimu adalah tempat suci-Ku. Mari

    kita bersama memiliki sebuah hidup yang baru, sebuah kesadaran yang baru dan

    sebuah pemahaman yang baru, tidak hanya mempelajarinya saja tapi menjadi

    sadar, waspada dan bangkit akan hal ini. Karena kita mampu mengalami kebenaran

    ini.

    ---Disadur dari buku Sai Vedam halaman 99 tulisan Prof. Anil Kumar.