tesise-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/tesis.pdfmenyelesaikan tesis ini. sholawat serta...

71
i PENANAMAN BUDAYA BERBAHASA JAWA KRAMA DI MADRASAH IBTIDAIYYAH TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN DAN MADRASAH IBTIDAIYYAH AL ISLAM BONOMERTO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018 TESIS Diajukan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh KHULUKUL KHUZAEFI NIM 12020160010 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) TAHUN 2018

Upload: others

Post on 03-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

i

PENANAMAN BUDAYA BERBAHASA JAWA KRAMA

DI MADRASAH IBTIDAIYYAH TEGALWATON

KECAMATAN TENGARAN DAN MADRASAH

IBTIDAIYYAH AL ISLAM BONOMERTO

KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2018

TESIS

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

Oleh

KHULUKUL KHUZAEFI

NIM 12020160010

PROGRAM PASCASARJANA

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

TAHUN 2018

Page 2: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

ii

Page 3: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

iii

Page 4: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

iv

ABSTRAK

Khuzaefi, Khulukul. 2018. Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di

Madrasah Ibtidaiyyah Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan

Madrasah Ibtidaiyyah Al Islam Bonomerto Suruh Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun 2018. Tesis. Program Pasca Sarjana

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Noor Malihah, Ph.D.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling esensial bagi manusia.

Bahasa yang dimiliki oleh manusia sangat dinamis sehingga terus

berkembang dari waktu ke waktu. Aturan berbahasa itu diistilahkan sebagai

Linguistic Etiquette. Dalam Linguistic Etiquette terdapat istilah tingkat tutur

(speech levels). Penanaman bahasa di SD/MI dilaksanakan secara terpadu

dengan bentuk keterkaitan antar bidang studi. Bahasa Jawa adalah bahasa

ibu orang - orang Jawa. Tingkat tutur dalam bahasa Jawa yang umum adalah

(1) Ngoko, (2) Krama Madya, dan (3) Krama Inggil. MI Tegalwaton dan MI

Al Islam Bonomerto berhasil melakukan penanaman budaya berbahasa Jawa

krama yang prakteknya antara siswa dengan guru, guru dengan guru dan

guru dengan kepala madrasah. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif

terhadap informan dari pihak MI Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto.

Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk

menggambarkan keadaan atau status fenomena dari data-data yang

diperoleh dari obyek penelitian, yang kemudian dilakukan analisis. Hasil

penelitian ini adalah (1) Program madrasah yang menanamkan budaya

berbahasa Jawa krama, yaitu: MI Tegalwaton dengan senyum, salam, sapa,

santun (4S), menjadi pembiasaan setiap hari di lingkungan madrasah

dimulai dari pagi hari. MI Al Islam Bonomerto dengan penggunaan dua

yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jawa krama saat pembelajaran di kelas

antara guru dan siswa. (2) Hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama

di MI Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto dapat dilihat melalui

pengamatan perilaku peserta didik yang mulai konsisten dalam praktek

berbahasa Jawa krama; (3) Hambatan dialami siswa ialah: kurang sesuai

menggunakan kosa kata, kesulitan menghafal dan siswa kurang minat dalam

menggunakan bahasa Jawa krama.

Kata Kunci: Penanaman, Bahasa Jawa, Madrasah Ibtidaiyyah.

Page 5: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada

beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan

para pengikutnya yang selalu istiqomah di jalan-Nya. Yang telah menunjukkan

kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zaman kebodohan hingga ke

zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

Penulisan tesis ini dapat terwujud sedemikian rupa karena bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menghaturkan terima

kasih dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Direktur Pasca Sarjana IAIN Salatiga.

3. Ibu Dr. Maslikhah, M.Si. selaku ketua progdi Pasca Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga. dan pembimbing yang telah membantu

penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan tesis ini.

4. Ibu Noor Malihah, Ph.D. selaku pembimbing yang telah membantu penulis

selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan tesis ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian

akademik Pasca Sarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan serta

bantuan kepada penulis.

6. Keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun batin.

7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan

bantuan dan bimbingan pada penyusunan tesis ini.

Hanya rasa syukur yang dapat penulis haturkan kepada Allah SWT

yang telah memberikan anugerah-Nya dalam penyusunan tesis ini. Dengan

demikian, akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih dan tentunya dalam

Page 6: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

vii

penulisan atau penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan. Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga tesis ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan

serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Aamiin.

Penulis,

KHULUKUL KHUZAEFI

NIM. 12020160010

Page 7: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PEERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iii

ABSTRAK ...............................................................................................................iv

PRAKATA ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ............................................................ 4

1. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

2. Fokus Masalah .................................................................................. 4

C. Signifikansi Penelitian .......................................................................... 5

1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

1. Penelitian Terdahulu......................................................................... 6

2. Kajian Teori ...................................................................................... 9

a. Perkembangan Bahasa Anak ......................................................... 9

Page 8: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

ix

b. Penanaman Bahasa ....................................................................... 12

c. Bahasa Jawa ................................................................................... 13

E. Metode Penelitian ................................................................................. 15

1. Jenis Penelitian ................................................................................. 15

2. Tempat Penelitian ............................................................................. 15

3. Teknik Pengambilan Data ................................................................ 15

4. Teknik Analisis Data ........................................................................ 16

5. Teknik Keabsahan Data .................................................................... 16

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 16

BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tegalwaton

1. Keadaan Geografis MI Tegalwaton ............................................... 19

2. Profil Madrasah.............................................................................. 19

3. Visi dan Misi MI Tegalwaton ........................................................ 20

4. Keadaan Guru dan Siswa MI Tegalwaton ..................................... 20

5. Waktu Penelitian ............................................................................ 21

B. Gambaran Umum MI Al Islam Bonomerto

1. Keadaan Geografis MI Al Islam Bonomerto ................................. 22

2. Profil Madrasah.............................................................................. 22

3. Visi dan Misi MI Tegalwaton ........................................................ 23

4. Keadaan Guru dan Siswa MI Tegalwaton ..................................... 23

5. Waktu Penelitian ............................................................................ 24

Page 9: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

x

C. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian .................................................................... 25

2. Subjek Penelitian ........................................................................... 25

3. Objek Penelitian ............................................................................. 25

4. Alat Bantu Pengumpulan Data ...................................................... 26

BAB III ANALISIS DATA PENELITIAN

1. Gambaran Informan ....................................................................... 27

2. Temuan Penelitian ......................................................................... 28

a. Penanaman Budaya Berbahasa Krama di MI Tegalwaton ......... 28

b. Penanaman Budaya Berbahasa Krama di MI Al Islam

Bonomerto .................................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Proses Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Tegalwaton

dan MI Al Islam Bonomerto ............................................................. 34

B. Hasil Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Tegalwaton

dan MI Al Islam Bonomerto ............................................................. 36

C. Kendala Dalam Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI

Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto ........................................ 37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 39

B. Saran ...................................................................................................... 39

C. Penutup .................................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 42

LAMPIRAN–LAMPIRAN ..................................................................................... 45

Page 10: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

xi

DAFTAR TABEL

1. 2. 1. Tabel Daftar Guru MI Tegalwaton .......................................................... 20

2. 2. 2. Tabel Jumlah Siswa MI Tegalwaton ..................................................... 20

3. 2. 3. Tabel Daftar Guru MI Al Islam Bonomerto ........................................... 23

4. 2. 4. Tabel Jumlah Siswa MI Tegalwaton ..................................................... 23

5. 3. 1. Daftar Informan MI Tegalwaton ............................................................ 27

6. 3. 2. Daftar Informan MI Al Islam Bonomerto .............................................. 27

Page 11: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Pengesahan Proposal Tesis

3. Lembar Pengantar Bimbingan Tesis

4. Lembar Konsultasi Tesis

5. Surat Keterangan Penelitian

6. Pedoman Wawancara

7. Dokumentasi Foto Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI

Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al Islam Bonomerto Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang

Page 12: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Orang Jawa merupakan penduduk asli yang tinggal di wilayah Jawa

Tengah, DIY dan Jawa Timur. Kebiasaan - kebiasaan yang dilakukan oleh

kelompok etnik yang dianggap mempunyai dan nilai-nilai dalam penciptaan

batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan

dalam berkehidupan sosial sehari-hari oleh masyarakat Jawa .1 Undang –

Undang 1945 pasal 32 yang menyatakan bahwa pembinaan dan

pengembangan kebudayaan daerah bertujuan untuk mengembangkan

kebudayaan nasional Indonesia. Pembinaan di bidang kebudayaan diarahkan

memberikan wawasan budaya dan makna pada pembangunan nasional dalam

segenap dimensi kehidupan masyarakat, untuk meningkatkan harkat dan

martabat jati diri serta kepribadian bangsa.

Budaya Jawa menurut Koentjaraningrat (1981), hakekat pokok manusia

salah satunya yaitu, hakekat hubungan antar manusia.2 Budaya Jawa banyak

mengajarkan nilai – nilai sosial yang harmonis dan kesantunan dalam hidup

seperti halnya berbahasa krama atau berbahasa yang sopan kepada orang lain.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 83 :

1 Dimyati, “Perbedaan Orientasi Tujuan Berprestasi Belajar Pendidikan Jasmani Antara Etnis Jawa

dan Tionghoa,” Jurnal Psikologika, Volume 15, No. 8 (Mei 2003), 8. 2 Edi Sedyawati, Warisan Budaya Tak Benda: Masalahnya Kini di Indonesia , Jakarta:Lembaga

Penelitian, Universitas Indonesia, 2003, 23-24.

Page 13: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

2

Artinya : dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):

janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu

bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta

ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan

tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali

sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.3

Budaya berbahasa Jawa krama ini seharusnya diajarkan dipelbagai

tingkatan sekolah maupun madrasah dengan rumpun bahasa Jawa, agar

generasi muda di Jawa tetap menjaga dan melestarikan identitas bangsa

dengan berbahasa. Tetapi hal ini tidak sesuai kenyataannya di lapangan.

Setelah diobservasi ditambah dengan penelitian terdahulu bahwa kebanyakan

sekolah atau madrasah hanya memberikan pembelajaran Bahasa Jawa yang

bersifat teoritik, tidak mengajarkan penerapan di keseharian siswa. Penyebab

lunturnya minat berbahasa Jawa krama yang menjadi dasar turunnya

moralitas generasi muda terhadap nilai kesopanan memiliki masalah, antara

lain: (1) Orangtua tidak mengajarkan bahasa Jawa dalam komunikasi sehari –

hari dirumah; (2) Kurangnya porsi jam pelajaran Bahasa Jawa di sekolah atau

madrasah; (3) Program – program unggulan atau ekstrakurikuler di sekolah

3 Q.S. Al Baqarah[2]: 83

Page 14: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

3

maupun madrasah kini telah banyak didominasi oleh budaya luar seperti

bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin; (4)

Masyarakat pendatang melakukan alih bahasa bagi lingkungan sekitar; (5)

kurangnya kemampuan guru dalam berbahasa Jawa krama; (6) pelajaran

Bahasa Jawa namun menggunakan pengantar Bahasa Indonesia (7) aplikasi

berbahasa dalam tulisan lebih sering digunakan dibandingkan saat berbicara.4

Observasi untuk mengumpulkan beberapa informasi di beberapa

madrasah yang menerapkan budaya berbahasa Jawa krama berada di

Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa

Tengah. Ternyata di masing tempat hanya ada satu madrasah ibtidaiyyah (MI)

yang menerapkan budaya berbahasa Jawa krama. Madrasah tersebut berada di

desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan desa Bonomerto Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Praktik berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan

MI Al Islam Bonomerto yang dilakukan antara siswa dengan guru, guru

dengan guru dan guru dengan kepala madrasah. Penelitian dilakukan di

madrasah tersebut, karena keberhasilannya dalam menanamkan budaya

berbahasa Jawa krama dengan hasil yang baik sehingga menarik untuk

diteliti.

4 Noor Malihah, “The Applicative Constructions in Javanese Dialect of Kudus”, Journal Of

Linguistics and Education, Volume 1, No. 6 (2016), 18–27.

Page 15: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

4

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pemaparan di atas dapat ditemukan beberapa masalah,

yaitu : Budaya berbahasa Jawa krama telah luntur di masyarakat Jawa,

dominasi bahasa Indonesia dalam berkomunikasi di keluarga Jawa,

akibatnya komunikasi dengan Bahasa Jawa menjadi berkurang, kemampuan

guru dalam berbahasa Jawa krama yang kurang baik, adanya program

unggulan budaya berbahasa asing di madrasah, akibatnya budaya berbahasa

Jawa kurang diminati, tidak berkembangnya pengajaran Bahasa Jawa di

madrasah, porsi mata pelajaran Bahasa Jawa yang sedikit, akibatnya

pengajaran bahasa Jawa sangat terbatas.

2. Fokus Masalah

Masalah – masalah yang muncul dapat difokuskan menjadi dua, yaitu:

a. Bagaimana proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto?

b. Bagaimana hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto ?

c. Apa kendala yang dihadapi dalam penanaman budaya berbahasa Jawa

krama di MI Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto?

Page 16: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

5

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al Islam Bonomerto

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

b. Mendeskripsikan hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al Islam Bonomerto

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

c. Mengetahui kendala yang dihadapi dan penyelesaiannya dalam

penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton Kecamatan

dan MI Al Islam Bonomerto.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Dilihat dari perkembangan ilmu (teoritis) penelitian ini diharapkan

dapat memberi sumbangan referensi di bidang pendidikan pada tingkat

pendidikan sekolah dasar (SD) maupun MI dalam hal penamaman

budaya berbahasa Jawa krama.

b. Manfaat Praktis

• Manfaat bagi Guru atau Kepala Madrasah

1) Membantu guru – guru dan Kepala Madrasah untuk terus mengasah

tentang budaya Jawa.

Page 17: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

6

2) Memberikan referensi praktik Bahasa Jawa krama kepada Kepala Madrasah

dan guru – guru.

3) Meningkatkan professionalitas dan kompetensi guru dalam mengajar

Bahasa Jawa di madrasah.

• Manfaat bagi Siswa

1) Siswa memperoleh pengetahuan tentang budaya berbahasa Jawa.

2) Meningkatkan nilai – nilai luhur budaya bangsa Indonesia kepada

siswa.

3) Meningkatkan rasa percaya diri siswa menjadi Orang Jawa.

• Manfaat bagi Madrasah

1) Mengangkat nama baik madrasah dengan keberhasilan berbahasa

Jawa krama.

2) Menjadikan madrasah unggulan dalam bidang berbahasa Jawa

krama.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Pada jurnal ilmiah penelitian sebelumnya ditemukan beberapa hasil

penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini yang berkaitan dengan

nilai – nilai budaya Jawa diantaranya Ryan L Rachim dan H Fuad Anshori

(2007), Nilai Budaya Jawa dan Perilaku Nakal Remaja menjelaskan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara nilai budaya Jawa dengan perilaku nakal

pada remaja Jawa. Semakin tinggi sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai

Page 18: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

7

budaya Jawa maka semakin sedikit perilaku nakal yang ada pada remaja

Jawa.5

Ni Wayan Sartini (2009), Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa

Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka dan Peribahasa) menjelaskan tentang

ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa mengandung banyak nilai ajaran

moral yang mungkin bisa diterima oleh etnis lain. Nilai-nilai itu antara

lain (a) ungkapan yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan,

(b) ungkapan yang menggambarkan hubungan manusia dengan manusia,

(c) ungkapan yang menggambarkan sikap dan pandangan hidup, (d)

ungkapan yang menggambarkan tekad kuat. Di samping itu, ada

ungkapan yang mencerminkan sikap yang buruk dan tidak perlu

dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.6

Zulkifli Anas (2011), Pendekatan Brain Based Learning dalam

Penanaman Nilai Budaya Melalui Pendidikan Formal menjelaskan tentang

potensi peserta didik akan berkembang jika pendidikan memberikan ruang

yang seluas – luasnya. Kondisi ini akan memperkecil peluang

berkembangnya sikap-sikap negatif. Untuk itu perlu dikembangkan situasi

atau iklim pembelajaran yang alami, mirip dengan ke- hidupan nyata dan

demokratis. Jika tidak demikian, anak-anak akan tercabut dari akar

5 Ryan L. Rachim and H. Fuad Anshori, „Nilai Budaya Jawa Dan Perilaku Nakal Remaja Jawa‟,

Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, volume 9, no. 1 (2007), 30–43. 6 Ni Wayan Sartini, „Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan,

Saloka Dan Peribahasa)‟, Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, volume V, (1 April 2009), 28–29.

Page 19: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

8

budayanya. Brain Based Learning menjadi salah satu model untuk mengatasi

persoalan tersebut.7

Murtisari (2013), Some traditional Javanese values in Natural Semantic

Metalanguage (NSM) : From God to social interaction menjelaskan tentang

kepercayaan terhadap Tuhan memiliki hubungan yang sangat erat dengan

berkembangnya norma-norma di masyarakat tradisional Jawa. Hal ini

ditunjukkan dalam interaksi hubungan sosial masyarakat yang baik dan

memiliki sikap empati dimanapun mereka tinggal. 8

Wahyuni Eka Pratiwi (2015), Pengaruh Budaya Jawa dan Harga Diri

Terhadap Asertivitas Pada Remaja Siswa Kelas XDI SMA Negeri 3 Ponorogo

menjelaskan tentang Asertivitas terkandung dalam perilaku kesanggupan

bermasyarakat, berempati dan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

Remaja yang asertif memiliki keyakinan serta keberanian untuk bertindak

maupun berpendapat, walaupun tindakan dan pemikirannya berbeda dengan

lingkungannya. Hal tersebut didukung oleh kepercayaan diri yang dimiliki

oleh remaja, perasaan mampu, dan yakin akan dirinya sendiri.9

Fokus penelitian yang berbeda yaitu berjudul Penanaman Budaya

Berbahasa Jawa Krama di Madrasah Ibtidaiyyah Tegalwaton Kecamatan

7 Zulkifli Anas, „Pendekatan Brain Based Learning Dalam Penanaman Nilai Budaya Melalui

Pendidikan Formal‟, Jurnal Komunitas, volume 3, no. 2 (Juni 2011), 150–58. 8 Elisabet Titik Murtisari, „Some Traditional Javanese Values in NSM: From God to Social

Interaction‟, International Journal of Indonesian Studies, volume 1, no. 1 (Juni 2013), 23. 9 Wahyuni Eka Pratiwi, “Pengaruh Budaya Jawa dan Harga Diri Terhadap Asertivitas Pada

Remaja Siswa Kelas XDI SMA Negeri 3 Ponorogo,” eJournal Psikologi Volume 3 (Juni 2015),

348–57.

Page 20: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

9

Tengaran dan Madrasah Ibtidaiyyah Al Islam Bonomerto Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun 2018. Penelitian ini berkaitan dengan penelitian

– penelitian sebelumnya yang membahas tentang budaya Jawa, dan generasi

muda Jawa. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu : (a) membahas cara atau

langkah – langkah pengelola madrasah yang ditempuh dalam proses

penanaman budaya berbahasa Jawa krama; (b) membahas praktik berbahasa

Jawa di madrasah; (c) membahas kendala dan cara penyelesaiannya dalam

praktik – praktik penanaman budaya berbahasa Jawa di madrasah.

2. Kajian Teori

a. Perkembangan Bahasa Anak

Kemampuan berbahasa anak tidak diperoleh secara tiba-tiba atau

sekaligus, tetapi bertahap. Kemajuan berbahasa mereka berjalan seiring

dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, dan sosialnya.

Perkembangan bahasa anak ditandai oleh keseimbangan dinamis atau suatu

rangkaian kesatuan yang bergerak dari bunyi-bunyi atau ucapan yang

sederhana menuju tuturan yang lebih kompleks.10

Menurut Anita (2011),

perkembangan didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang tersusun

dan teratur. Semua perubahan dalam perkembangan ini akan membantu

individu dalam proses mencapai kematangan.11

Pendapat lain tentang

perkembangan, yaitu sebuah perubahan secara kualitatif serta cenderung ke

10

Darmiati dan Budiasih Zuhdi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah,

Jakarta: Depdikbud, 1997, 33.` 11

Anita Woolfolk, Educational Psychology , New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2011, 76.

Page 21: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

10

arah lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial.12

Menurut Karl

E. Garrison (2001), perkembangan adalah dihasilkan daripada tindakan yang

saling berkaitan di antara perkembangan jasmani dan pembelajaran.13

Sementara D.S Wright dan Ann Taylor (2007) berpendapat bahwa

perkembangan sebagai perubahan yang berlaku sepanjang hayat dan saling

berkaitan serta berhubungan dengan pertambahan umur.14

Teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli psikologi mengenai

perkembangan individu adalah:

1) Teori Perkembangan Arnold Gesell bahwa perkembangan anak usia

SD usia 7 – 10 tahun masa penyatuan dan penyesuaian kepada

lingkungan sekolah.15

2) Teori Perkembangan Robert Havighurst bahwa perkembangan

individu sangat dipengaruhi sosiobudaya di sekitarannya.

Perkembangan anak usia SD usia 6 – 12 tahun belajar kemahiran

fisikal untuk bermain, membentuk konsep diri yang sehat,

menguasai kemahiran membaca, menulis dan berhitung.

3) Teori Perkembangan Jean Piaget bahwa perkembangan anak usia SD

ciri – cirinya adalah perkembangan kognitif anak usia SD usia 7 – 11

tahun yaitu tahap pengolahan kongkrit yaitu berfikir lebih luas dan

12

Eggen P & Ksuchak, Educational Psychology Windows On Classrooms, New Jersey: Merrill

Prentice Hall., 2009, 66. 13

R Gross, Psychology The Science Of Mind And Behaviour, London: British Library

Cathaloguing in Publication Data., 2010, 58. 14

C Alderfer, Existence, relatedness, & growth, New York: Free Press, 2009, 73. 15

lihat Woolfolk, Educational Psychology, 28–29.

Page 22: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

11

logik, berfikir tersusun dalam penyelesaian masalah, egocentrik

berkurang/lebih berinteraksi dengan orang lain, naluri ingin tahu

tinggi, perkembangan mental baik/penguasaan pengetahuan, ingatan

dan pemikiran semakin bertambah, berfikiran rasional.16

4) Teori Perkembangan Sigmund Freud bahwa perkembangan

berkaitan dengan perkembangan fisik dan emosi yang terdiri id, ego

dan superego. Perkembangan anak usia SD (6 – 12 tahun) memiliki

ciri – ciri sebagai berikut: mencari tahu tentang teman sebayanya,

belajar menyerap nilai moral, muncul nilai kasih sayang kepada

orang lain dan munculnya nilai sentimen kepada orang lain.17

5) Teori Perkembangan Erik Erikson menyatakan bahwa

perkembangan manusia berpotensi mengalami perkembangan

psikologi yang sehat dan mampu mengatasi kesulitan sesuai dengan

masanya. Pada usia SD (6 – 12 tahun) memiliki ciri - ciri

perkembangan sebagai berikut: menghadapi pembelajaran dengan

kemahiran baru, menghadapi resiko perasaan rendah diri, kegagalan,

dan tidak cakap. 18

Proses perkembangan bahasa anak yang berdasarkan teori – teori

tersebut. Maka disimpulkan bahwa ada tiga macam cara yang biasa

16

Woodsworth J, Piaget’s Theory Of Cognitive Development, New York: David Mckay Co.,

2002, 36–37. 17

lihat Woolfolk, Educational Psychology, 65. 18

David Shaffer, Social and Personality Development , United States of America: Thomson

Wadsworth, 2005, 34–35.

Page 23: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

12

ditempuh dalam mengembangkan kalimat anak usia SD, yaitu:

pengembangan, pengurangan, dan peniruan bahasa.19

b. Penanaman Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling esensial bagi

manusia. Bahasa yang dimiliki oleh manusia sangat dinamis sehingga terus

berkembang dari waktu ke waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia

menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran,

bersosialisasi, dan memenuhi hasrat hidupnya. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa berbahasa adalah kebutuhan dasar setiap manusia.20

Menurut Chaer (2009), bahasa itu sendiri memiliki arti sistem lambang

bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial

untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.21

Penanaman

bahasa merupakan sebuah usaha yang dirancang untuk mempengaruhi

emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan

kehendaknya sendiri yang memungkinkan proses belajar siswa.

Teori behavioristik menyatakan bahwa proses belajar dipengaruhi

oleh lingkungan belajar. Pada tahap ini proses untuk menganalisis input atau

stimulus yang berupa ucapan dan menghasilkan output atau respon yang

berupa pemahaman atas bahan pemahaman.22

Slavin (2009) berpendapat

bahwa penanaman bahasa adalah proses perubahan tingkah laku sebagai

19

Richard Owens, Language Development, New York: Macmillan Publising Company, 2008, 58. 20

Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 26. 21

Chaer, 34. 22

Richard James, Methods in Language Teaching Learning , Cambridge: Cambridge University

Press, 2009, 265.

Page 24: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

13

akibat antara stimulus dan respon.23

Hal ini menunjukan bahwa peran

lingkungan dan sekolah sangat berpengaruh besar terhadap penanaman

bahasa anak. Proses ini tujuan yang ingin dicapai oleh individu tersebut

jelas, sehingga proses ini pun dilakukan dengan sadar.24

Penanaman bahasa di SD/MI dilaksanakan secara terpadu dengan

bentuk keterkaitan antar bidang studi. Maka fungsi pembelajaran bahasa

adalah sebagai sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa,

peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

c. Bahasa Jawa

Bahasa Jawa adalah bahasa ibu orang - orang Jawa yang tinggal di

Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten sebelah

utara, Lampung dan daerah-daerah transmigrasi di beberapa pulau di

Indonesia, serta di luar negeri seperti Suriname, Belanda, Hongkong,

Taiwan Jepang dan lainnya. Bahasa Jawa mempunyai berbagai dialek

geografi. Dialek geografi seperti dialek Banyumas, Tegal, Yogya-Solo,

Surabaya, Samin, Osing dan lain-lain memiliki sub-dialeknya sendiri.

Masyarakat Jawa membedakan cara berbahasa dengan golongan, yaitu

masyarakat golongan atas (priyayi) dan masyarakat golongan bawah

(kawula). Masyarakat yang menggunakan bahasa (speech community)

dapat dipastikan memiliki aturan berbahasa yang disepakati oleh para

23

Slavin, Belajar dan Pembelajaran , Jakarta: Pranada Media Group, 2009, 143. 24

Syukur Ghazali, Pemerolehan dan Pengajaran Bahasa Kedua , Jakarta: Dikti Depdiknas, 2000,

14.

Page 25: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

14

anggotanya.

Wedhawati (2006) menyatakan bahwa aturan berbahasa itu

diistilahkan sebagai Linguistic Etiquette. Dalam Linguistic Etiquette

terdapat istilah tingkat tutur (speech levels), yaitu sistem kode penyampai

rasa kesopanan yang di dalamnya terdapat unsur kosa kata tertentu, aturan

sintaksis tertentu, aturan morfologi tertentu dan juga fonologi tertentu.

Tingkat tutur dalam bahasa Jawa yang umum adalah (1) Ngoko, (2) Krama

Madya, dan (3) Krama Inggil. Masing-masing tingkat tutur itu memiliki

kosa kata sendiri dalam bahasa Jawa. Kata-kata Ngoko memancarkan arti

tanpa sopan santun; Krama Madya memancarkan arti sopan (konotasi

hormat) tetapi tingkat kesopanannya agak setengah-setengah saja; Krama

Inggil memancarkan konotasi hormat yang sangat tinggi, itu menunjukkan

bahwa pemakainya kurang mengetahui bentuk krama yang benar-benar

standar.25

Menurut Geertz (2001), salah satu etiket orang Jawa adalah andap

asor, yakni: merendahkan diri sendiri dengan sopan dan merupakan

kelakuan yang benar yang harus ditunjukkan kepada setiap orang yang

kira-kira sederajat atau lebih tinggi. Selalu ada semacam kegelisahan

bilamana dua orang Jawa bertemu untuk pertama kalinya, karena masing-

masing menentukan tingkatan pihak lainnya agar masing-masing dapat

menggunakan bentuk linguistis yang tepat dan menerapkan pola andap

asor. Masing - masing penutur berusaha (bersaing) untuk menempatkan

25

Wedhawati, Tata Bahasa Jawa Mutakhir, Yogyakarta: Kanisius, 2006, 9 –11.

Page 26: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

15

dirinya pada posisi yang paling rendah agar dapat mencairkan suasana

pertemuannya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis kualitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan

sebuah fenomena menggunakan kata dan kalimat (kualitatif-deskriptif).

Creswell (2007) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah

proses investigasi permasalahan yang berkaitan dengan manusia dalam

pandangan yang komprehensif, tersusun menggunakan kalimat,

dipresentasikan secara mendetail dari sebuah informasi dan dilaksanakan

dengan pengaturan yang alamiah.26

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI

Al Islam Bonomerto Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan

mempertimbangkan data yang diperoleh dan representasif sebagai subjek

penelitian karena praktik penerepan budaya berbahasa Jawa yang baik.

3. Teknik Pengambilan Data

Sumber data penelitian, peneliti akan menggunakan teknik pengambilan

data menggunakan in-depth interview atau wawancara mendalam, observasi

dan dokumentasi.

a) Wawancara Mendalam / In-depth Interview

26

Creswell J.W., Quantitave Inquiry & Research Design : Choosing among Five Approaches ,

California: Sage Publication Inc., 2007, 37.

Page 27: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

16

Wawancara kepada Kepala Madrasah, guru – guru terkait topik

praktik penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang sebagai subjek penelitian.

b) Observasi

Observasi dilakukan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan

MI Al Islam Bonomerto Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

sebagai subjek terkait kondisi subjek yang alami (natural setting)

dalam bentuk data yang ditemukan adalah hasil dari penerapan

berbahasa Jawa di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al

Islam Bonomerto Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang praktik

berbahasa Jawa krama antara siswa dengan guru, guru dengan guru

dan guru dengan kepala madrasah dimana peneliti bertindak

sebagai non partisipan,

c) Dokumentasi

Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai pelengkap pada

penelitian ini. Dokumen dapat berupa skrip/tulisan seperti silabus,

RPP, evaluasi, modul, gambar atau karya - karya monumental yang

ditemukan saat penelitian berlangsung.

4. Teknik Analisis Data

Upaya yang dilakukan dalam analisis data penelitian menggunakan model

Miles dan Huberman (2008) yaitu : data reduction, data display, dan

conclusion.

Page 28: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

17

a) Data reduction yaitu mencatat semua data yang ada secara rinci

dan teliti kemudian memfokuskanpada hal yang penting dan

pengkodean tema pola catatan sesuai dengan kode agar sumber

datanya tetap dan dapat ditelusuri.

b) Data display yaitu peneliti mengumpulkan, memilah - milah,

mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat iktisar dan membuat

indeksnya, menarasikan data atau bisa juga dalam bentuk grafik

dan matriks.

c) Conclusion yaitu membuat penarikan kesimpulan data agar dapat

bermakna, mencari bukti - bukti dan menentukan pola dan

hubungan – hubungannya, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).27

5. Teknik Keabsahan Data

Mengupayakan keabsahan data melalui triangulasi data yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dengan

membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori.

F. Sistematika Penulisan

Penyajian penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu :

Bab I Berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, kerangka teori,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Berisi deskripsi data penelitian terkait metode penelitian, data

27

Miles and Huberman, Analisis Data Kualitatif , Jakarta: UI-Press, 2008, 56–58.

Page 29: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

18

lokasi, subjek, objek dan waktu penelitian.

Bab III Berisi pembahasan analisis data terdiri dari gambaran informan dan

temuan penelitian.

Bab IV Berisi hasil penelitian.

Bab V Berisi penutup yang terdiri dari simpulan penelitian, saran, daftar

pustaka, lampiran dan biografi penulis.

Page 30: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

19

BAB II

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tegalwaton

1. Keadaan Geografis MI Tegalwaton

Terletak di Jalan Letjend Soemitro Desa Tegalwaton Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Madrasah ini berdiri pada

tahun 1962 yang luas bangunannya 350 m2 yang terdiri dari ruang kelas, ruang

guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, toilet guru, toilet siswa.

Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga

b. Sebelah timur berbatasan dengan kebun milik warga

c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun dan sawah milik warga.

Jika ditinjau dari segi lokasi MI Tegalwaton sangatlah strategis karena terletak di

tepi jalan dan sangat mudah untuk di masuki kendaraan bermotor. Selain itu,

masyarakat sekitar masih memegang teguh terhadap leluhur budaya Jawa

terutama penggunaan bahasa Jawa krama untuk bahasa percakapan sehari - hari.

2. Profil Madrasah

a. Nama : MI Tegalwaton

b. NSM : 111233220014

c. Alamat : Jl. Letjend Soemitro, Tegalwaton, Kec.

Tengaran, Kab. Semarang Jawa Tengah.

d. Terakreditasi : A

Page 31: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

20

e. Tahun Berdiri : 1962

f. Luas Bangunan : 350 m2

g. Jumlah Siswa : 120

```

3. Visi & Misi MI Tegalwaton

a. Visi

Mencetak lulusan yang cerdas, terampil dan berahlakul karimah.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam mencapai

prestasi akademik.

2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru.

3) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi

masyarakat.

4) Melanjutkan pembentukan karakter islami dengan pembiasaan-

pembiasaan yang baik.

4. Keadaan Guru dan Siswa MI Tegalwaton

a. Keadaan Guru

Guru-guru di MI Tegalwaton merupakan guru yang profesional

mengajar sesuai bidangnya dan lulusan S1, untuk mengetahui lebih rinci dapat

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1.

Daftar Guru MI Tegalwaton

No Nama Pendidikan Jabatan

1 G1 S1 Kepala Madrasah

2 G2 S1 Wali Kelas I

3 G3 S1 Wali Kelas II

4 G4 S1 Wali Kelas III

5 G5 S1 Wali Kelas IV

Page 32: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

21

6 G6 S1 Wali Kelas V

7 G7 S1 Wali Kelas VI

8 G8 S1 Guru Kelas I – VI

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa MI Tegalwaton tahun pelajaran 2017/2018 secara

keseluruhan adalah dengan rincian sebagai berikut :

Tabel. 2.2.

Jumlah Siswa MI Tegalwaton

No Kelas Laki – Laki Wanita Jumlah

1 Kelas I 20 12 32

2 Kelas II 12 15 27

3 Kelas III 11 7 18

4 Kelas IV 11 5 16

5 Kelas V 5 8 13

6 Kelas VI 8 6 14

Jumlah Total 67 53 120

5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan februari pada awal semester genap tahun

pelajaran 2017/2018 selama kurang lebih 3 pertemuan.

Jadwal pelaksanaan penelitian :

a. Observasi hari/tanggal : Senin, 26 Februari 2018

b. Wawancara I hari/tanggal : Selasa, 27 Februari 2018

c. Wawancara II hari/tanggal : Rabu, 28 Februari 2018

Penelitian ini dilakukan di MI Tegalwaton pada proses belajar mengajar dan sampai

selesai.

Page 33: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

22

B. Gambaran Umum MI Al Islam Bonomerto

1. Keadaan Geografis MI Al Islam Bonomerto

Terletak di Dusun Krajan RT 03/01 Desa Bonomerto Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Madrasah ini berdiri pada

tahun 1966 yang luas bangunannya 3017.54 m2 yang terdiri dari ruang

kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, toilet guru, toilet

siswa.

Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga

b. Sebelah timur berbatasan dengan kebun milik warga

c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun milik warga.

2. Profil Madrasah

a. Nama : MI Al Islam Bonomerto

b. NSM : 111233220052

c. Alamat : Dusun Krajan 03/01, Bonomerto, Kec.

Suruh, Kab. Semarang Jawa Tengah.

d. Terakreditasi : B

e. Tahun Berdiri : 1966

f. Luas Bangunan : 3017.54 m2

g. Jumlah Siswa : 85

h.

Page 34: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

23

3. Visi & Misi MI Al Islam Bonomerto

a. Visi

Terwujudnya peserta didik yang beriman, berilmu pengetahuan dan

berprestasi serta berakhlak mulia.

b. Misi

1) Melaksanakan pendidikan nilai-nilai ke-Islaman;

2) Melaksanakan KBM dan bimbingan secara aktif, kreatif, inovatif,

efektif, dan efisien;

3) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik;

4) Mewujudkan kesadaran berakhlak mulia di madrasah, rumah, dan

masyarakat

4. Keadaan Guru dan Siswa MI Al Islam Bonomerto

a. Keadaan Guru

Guru-guru di MI Al Islam Bonomerto merupakan guru yang

profesional mengajar sesuai bidangnya dan lulusan S1, untuk

mengetahui lebih rinci dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.3.

Daftar Guru MI Al Islam Bonomerto

No Nama Pendidikan Jabatan

1 G1 S1 Kepala Madrasah

2 G2 S1 Wali Kelas I

3 G3 S1 Wali Kelas II

4 G4 S1 Wali Kelas III

5 G5 S1 Wali Kelas IV

6 G6 S1 Wali Kelas V

7 G7 S1 Wali Kelas VI

8 G8 S1 Guru Kelas I – VI

9 G9 S1 Guru Kelas I – VI

Page 35: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

24

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa MI Al Islam Bonomerto tahun pelajaran

2017/2018 secara keseluruhan adalah dengan rincian sebagai berikut :

Tabel. 2.4.

Jumlah Siswa MI Al Islam Bonomerto

No Kelas Laki – Laki Wanita Jumlah

1 Kelas I 16 11 27

2 Kelas II 8 5 13

3 Kelas III 8 5 13

4 Kelas IV 10 3 13

5 Kelas V 6 3 9

6 Kelas VI 2 8 10

Jumlah Total 50 35 85

5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan maret pada awal semester genap

tahun pelajaran 2017/2018 selama kurang lebih 3 pertemuan.

Jadwal pelaksanaan penelitian :

a. Observasi hari/tanggal : Kamis, 1 Maret 2018

b. Wawancara I hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2018

c. Wawancara II hari/tanggal : Rabu, 6 Maret 2018

Penelitian ini dilakukan di MI Al Islam Bonomerto pada proses belajar

mengajar dan sampai selesai.

Page 36: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

25

C. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif berupa

deskriptif analisis. Creswell (2007) mengatakan bahwa penelitian kualitatif

adalah sebuah proses investigasi permasalahan yang berkaitan dengan

manusia dalam pandangan yang komprehensif, tersusun menggunakan

kalimat, dipresentasikan secara mendetail dari sebuah informasi dan

dilaksanakan dengan pengaturan yang alamiah.28

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah MI di dua kecamatan yaitu Kecamatan

Tengaran dan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subejek di MI

Tegalwaton yaitu: kepala madrasah, guru – guru, siswa kelas I sampai VI.

Jumlah 128 responden terdiri dari 2 guru laki-laki dan 6 perempuan, siswa

perempuan 53 dan laki – laki 67. Subjek di MI Al Islam Bonomerto yaitu:

kepala madrasah, guru – guru, siswa kelas I sampai VI. Jumlah 94

responden terdiri dari 2 guru laki - laki dan 7 perempuan, siswa perempuan

35 dan siswa laki – laki 50.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian di MI Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto adalah

Kepala Madrasah, Wakasek bidang kurikulum, Wakasek bidang

kesiswaan, guru – guru dan siswa kelas IV sampai VI.

28

Creswell J.W., Quantitave Inquiry & Research Design : Choosing among Five Approaches ,

California: Sage Publication Inc., 2007, 37.

Page 37: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

26

4. Alat Bantu Pengumpulan Data

Menurut Poerwandari (2003), peneliti berperan besar dalam seluruh proses

penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik, mengumpulkan data

hingga menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam mengumpulkan

data-data, penulis membutuhkan alat bantu (instrument penelitian). Dalam

penelitian ini digunakan: (1) Pedoman Wawancara Dalam melakukan

wawancara, peneliti menggunakan pedoman umum wawancara. Pedoman

wawancara disusun berdasarkan permasalahan dan teori-teori yang

berkaitan dengan penanaman bahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan

MI Al Islam Bonomerto; (2) Pedoman Observasi Peneliti manyusun

pedoman observasi untuk mengamati perilaku agresi. Selain itu pada saat

wawancara peneliti juga melakukan observasi dengan memperhatikan

aspek- aspek fisik, cara menjawab dan gerak tubuh subjek. pedoman

observasi disusun berdasarkan permasalahan dan teori-teori yang berkaitan

dengan penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan

MI Al Islam Bonomerto; (3) Alat Perekam Alat perekam berguna sebagai

alat bantu pada saat wawancara, agar penulis dapat benar-benar

berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk

mencatat jawaban-jawaban responden; (4) Alat Tulis Alat tulis yang

digunakan adalah buku tulis, pulpen, dan penghapus. Tujuan untuk

mencatat semua data dan informasi dalam penelitian.29

29

Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Depok: Fakultas Psikologi.

Universitas Gunadarma, 2003, 44–45.

Page 38: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

27

BAB III

ANALISIS DATA PENELITIAN

1. Gambaran Informan

Penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan MI Al Islam

Bonomerto dapat didasarkan pada hasil wawancara terhadap Kepala Madrasah,

Wakasek bidang kurikulum, Wakasek bidang kesiswaan, Guru kelas dan Siswa.

Setidaknya, hasil wawancara itu dapat menjadi bentuk perwakilan informasi tentang

penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI tegalwaton dan MI Bonomerto

secara umum.

Tabel. 3.1.

Daftar Informan MI Tegalwaton

No Kode Informan Jenis Kelamin Status

1. As L Kepala Madrasah

2. Tj P Wakasek Bidang Kurikulum 3. Sl P Wakasek Bidang Kesiswaan

4. Rz P Guru Kelas I

5. Rs P Guru Kelas IV

6. Nr P Guru Kelas VI

7. Mi L Siswa Kelas IV

8. Hb P Siswa Kelas V

Tabel. 3.2.

Daftar Informan MI Al Islam Bonomerto

No Kode

Informan Jenis

Kelamin Status

1. Mr L Kepala Madrasah

2. Bn P Wakasek Bidang Kurikulum

3. Un P Wakasek Bidang Kesiswaan

4. Ma L Guru Kelas II

5. Rr P Guru Kelas III

Page 39: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

28

6. Sw P Guru Kelas V

7. Tw P Siswa Kelas IV

8. Ss P Siswa Kelas V

2. Temuan Penelitian

a. Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Tegalwaton

Temuan data penelitian di lapangan menunjukkan bahwa semua pihak

MI Tegalwaton mendukung adanya penanaman budaya berbahasa Jawa

krama. Hal itu dilakukan melalui perencanaan yang baik dan matang.

Perencanaan tersebut dimulai dengan disusunnya program penanaman

budaya berbahasa Jawa krama.

Seperti yang dikatakan As, penanaman budaya berbahasa Jawa krama

di MI Tegalwaton terlebih dahulu dimulai dengan menganalisis beberapa

program madrasah yang mendukung lestarinya budaya lokal dan karakter

bangsa.

Menurut penuturannya. ”saya selaku pihak madrasah mengharapkan

setiap guru harus sudah mempersiapkan bagaimana menanamkan budaya

berbahasa Jawa krama sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar”.

(W/KM/AS/27-02-2019/09:10).

Dalam program penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton, peneliti memberikan pertanyaan kepada As, untuk

mengetahui tentang program tersebut. Bagaimana tanggapan Bapak

tentang adanya program penanaman budaya berbahasa Jawa di MI

Tegalwaton, “Tentang adanya program budaya berbahasa Jawa krama

Page 40: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

29

tanggapan saya baik, tidak hanya pada konteks umum yaitu di masyarakat

tetapi juga pada konteks khusus termasuk aspek amaliyahnya yaitu dengan

adanya pembiasaan - pembiasaan yang harus dilakukan peserta didik di

madrasah”, (W/KM/AS/27-02-2018/09:13)

Memperjelas tentang program budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton maka peneliti melontarkan pertanyaan, tentang hasil yang

didapat dari program tersebut. Tj menjawab, “Hasilnya adalah berupa

muatan-muatan yang menjadi titik fokus yang dapat diterapkan dan

dirasakan serta dipraktekkan dimana saja”. Tegas Tj ketika memberikan

keterangan. (W/WK/TJ/27-02-2018/09:15).

Peneliti memberikan pertanyaan kepada informan saat wawancara

berlangsung, tentang bagaimana proses penanaman budaya berbahasa

Jawa krama di MI Tegalwaton, “Pelaksanaan proses penanaman budaya

berbahasa Jawa krama adalah dengan adanya pembiasaan-pembiasaan

yang dilakukan peserta didik seperti 4S (senyum,sapa,salam,santun) di

pagi hari dan di dalam kelas”, jelas Nr dalam menjawab pertanyaan dari

peneliti. (W/G/NR/28-02-2018/09:10).

Selanjutnya, Rs menambahkan penjelasan mengenai proses

penanaman budaya berbahasa Jawa krama, “Pelaksanaannya dilakukan

peserta didik sebagai salah satu contoh pembiasannya adalah di dalam

kelas peserta didik menggunakan bahasa Jawa krama saat bertanya atau

menjawab pertanyaan dari guru saat pelajaran”. (W/G/RS/28-02-

2018/09:15).

Page 41: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

30

Peneliti bertanya kepada Sl tentang langkah-langkah apa yang diambil

oleh pihak madrasah. Sl menjawab, “Dalam menanamkan budaya

berbahasa Jawa krama di madrasah yaitu dalam kegiatan pembelajaran

oleh semua mata pelajaran dan dengan program madrasah yang lainnya

guru dan kepala madrasah harus terbiasa dalam berbahasa Jawa krama,

sehingga itu akan memudahkan anak dalam meniru”. Jelas Sl ketika

memberikan keterangan mengenai langkah-langkah yang diambil oleh

pihak madrasah. (W/G/NK/28-02-2018/09:20).

Terkait kendala penanaman budaya berbahasa Jawa krama maka

peneliti memberikan pertanyaan kepada Rz selaku guru kelas, tentang

kendala dalam penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton, “Kendala, bagi peserta didik adalah kemampuan berbahasa

Jawa krama yang masih rendah. Oleh karena itu mengajarkannya harus

sabar dan sering – sering diingatkan jika terjadi kekeliruan.” Tegas Rz

saat menjawab pertanyaan. (W/G/RZ/28-02-2018/09:25).

Peneliti juga bertanya kepada siswa, apakah Saudara mengalami

kesulitan dalam berbahasa Jawa krama di madrasah. Hb menjawab,”ada,

kesulitan itu terkadang saya bingung mau ngomong bahasa kramanya,

tetapi ketika saya salah, Ibu guru sering membenarkan”. Tegas Hb ketika

memberikan keterangan mengenai kesulitan. (W/S/HB/28-02-2018/09:30).

Mi menambahkan jawaban,”ada, kesulitannya saya ngomong bahasa

krama, tetapi saya campur dengan bahasa Indonesia”. Tegas Mi ketika

memberikan keterangan mengenai kesulitan. (W/S/HB/28-02-2018/09:35).

Page 42: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

31

b. Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Al Islam Bonomerto

Temuan data penelitian di MI Al Islam Bonomerto bahwa penanaman

budaya berbahasa Jawa krama dapat dilihat dari perangkat pembelajaran

guru. Untuk lebih mengetahui secara mendalam tentang penanaman

budaya berbahasa Jawa krama maka peneliti memberikan pertanyaan

untuk informan pada saat wawancara berlangsung, tentang bagaimana

proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Al Islam

Bonomerto, “Proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama yaitu

guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Selanjutnya, pada

pembiasaan berbahasa Jawa krama yang dilakukan peserta didik setiap

hari di kelas dengan guru kelas atau kepala madrasah selama

pembelajaran berlangsung. Jadi kami sering menggunakan dua bahasa

dalam penyampaian materi”, jelas Mr dalam menjawab pertanyaan dari

peneliti. (W/KM/MR/5-03-2018/09:00).

Kemudian Bn menambahkan bahwa hasil dari penanaman budaya

berbahasa Jawa krama di MI Al Islam Bonomerto, menurutnya ”Hasil dari

penanaman budaya berbahasa Jawa krama yaitu berisi nilai-nilai yang

ingin diharapkan yaitu nilai tata krama dan nilai kesopanan”.

(W/WK/BN/5-03-2018/09:10).

Pengakuan Bn tersebut dikuatkan oleh Sw, yang juga merasakan

pentingnya berbahasa Jawa krama. Menurut penuturannya, ”Budaya

berbahasa Jawa krama diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran

di kelas dan praktek dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.”

Page 43: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

32

(W/G/SW/5-03-2018/09:15).

Memperjelas gambaran mengenai penanaman budaya berbahasa Jawa

krama maka peneliti melontarkan pertanyaan kepada Rr selaku guru kelas,

tentang kendala dalam penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Al

Islam Bonomerto, “Ada kendala, bagi peserta didik yang belum mampu

berbahasa Jawa krama karena mengajarkannya harus sabar dan sering ,

disini seorang guru harus menjadi contoh yang baik bagi peserta

didiknya. Agar peserta didik memperoleh contoh nyata dari guru – guru

dalam belajar berbahasa Jawa krama”. Tegas Rr ketika memberikan

keterangan mengenai kendala yang dihadapi. (W/G/RR/6-03-2018/09:10).

Peneliti juga bertanya kepada siswa, apakah saudara mengalami

kesulitan dalam berbahasa Jawa krama di madrasah. Tw menjawab,”Ada

kesulitan, karena terkadang saya bersikap acuh dan bingung mau tanya

apa pada saat pelajarannya sulit”. Tegas Tw ketika memberikan

keterangan mengenai kesulitan. (W/S/TW/6-03-2018/09:15). Kemudian Ss

memberikan tanggapan,”Ada, kadang lupa bahasa krama pas mau matur

sama pak guru”. Tegas Ss ketika memberikan keterangan mengenai

kesulitan. (W/S/SS/6-03-2018/09:20).

Selanjutnya pertanyaan peneliti berkaitan dengan solusi yang dipilih

untuk mengatasi kesulitan penanaman budaya berbahasa Jawa krama.

“Solusi yang dipilih yaitu madrasah memberikan suatu peraturan

kedisiplinan yang wajib ditaati oleh seluruh peserta didik yang ada

kaitannya dengan budaya berbahasa Jawa krama”, tutur Ma ketika

Page 44: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

33

memberikan keterangan mengenai solusi yang dipilih untuk mengatasi

kesulitan dalam penanaman budaya berbahasa Jawa krama. (W/G/MA/6-

03-2018/09:20).

Kemudian, Un menambahkan bahwa dalam realitas kehidupan di MI

Al Islam Bonomerto sering kali ditemui berbagai pelanggaran yang

dilakukan oleh peserta didik. Un juga menceritakan mengenai solusi yang

digunakan dalam mencegah pelanggaran yang biasa terjadi pada peserta

didik, menurutnya ”Apabila terdapat peserta didik yang melanggar

peraturan kedisplinan madrasah maka harus ada sanksi yang mendidik

supaya peserta didik jera dan tidak akan mengulangi pelanggaran

tersebut”. (W/G/UN/6-03-2018/09:25). Lebih lanjut Mr menuturkan,

“biasanya madrasah memberikan hukuman kepada siswa berupa

menghafal kosa kata bahasa Jawa krama yang semestinya digunakan

peserta didik saat melanggar kebijakan madrasah”. (W/KM/MR/6-03-

2018/09:35).

Page 45: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Proses Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Tegalwaton

dan MI Al Islam Bonomerto

Chaer (2009) menyatahan bahwa bahasa memiliki arti sistem lambang

bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk

bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.30

Penanaman bahasa

merupakan sebuah usaha yang dirancang untuk mempengaruhi emosi, intelektual,

dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri yang

memungkinkan proses belajar siswa. Peneliti memberikan pertanyaan kepada

informan saat wawancara, tentang bagaimana proses penanaman budaya

berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton, “Pelaksanaan proses penanaman

budaya berbahasa Jawa krama adalah dengan adanya pembiasaan-pembiasaan

yang dilakukan peserta didik seperti 4S (senyum,sapa,salam,santun) di pagi hari

dan di dalam kelas”, Nr dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. (W/G/NR/28-

02-2018/09:10). Temuan data penelitian di MI Al Islam Bonomerto bahwa

penanaman budaya berbahasa Jawa krama dapat dilihat dari perangkat

pembelajaran guru. Peneliti bertanya kepada informan pada saat wawancara,

tentang bagaimana proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Al

Islam Bonomerto, “Proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama yaitu guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Selanjutnya, pada pembiasaan

berbahasa Jawa krama yang dilakukan peserta didik setiap hari di kelas dengan

guru kelas atau kepala madrasah selama pembelajaran berlangsung. Jadi kami

30

Chaer, 34.

Page 46: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

35

sering menggunakan dua bahasa dalam penyampaian materi”, jelas Mr dalam

menjawab pertanyaan dari peneliti. (W/KM/MR/5-03-2018/09:00).

Program madrasah yang menanamkan budaya berbahasa Jawa krama

disusun secara bersama-sama oleh kepala madrasah, bidang kurikulum, bidang

kesiswaan, guru kelas,. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program

madrasah yang merupakan wujud penanaman budaya berbahasa Jawa krama

dengan program pembiasaan, yaitu:

1) MI Tegalwaton dengan senyum, salam, sapa, santun (4S).

menjadi pembiasaan setiap hari di lingkungan madrasah dimulai

dari pagi hari ketika siswa memasuki pintu gerbang madrasah.

Sebelum masuk kelas dibudayakan untuk mengucapkan salam

dan bersalaman dengan bapak ibu guru dengan berbahasa Jawa

krama.

2) MI Al Islam Bonomerto dengan penggunaan dua yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Jawa krama saat pembelajaran di kelas

antara guru dan siswa.

Penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI diharapkan dapat

menyempurnakan proses belajar siswa yang tidak hanya berorientasi pada

pengetahuan saja tetapi juga pada penerapan nilai pendidikan budaya dan

karakter bangsa yang religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Page 47: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

36

B. Hasil Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI Tegalwaton

dan MI Al Islam Bonomerto

Teori behavioristik menyatakan bahwa proses belajar dipengaruhi oleh

lingkungan belajar. Proses untuk menganalisis input atau stimulus yang berupa

ucapan dan menghasilkan output atau respon yang berupa pemahaman atas bahan

pemahaman.31

Slavin (2009) berpendapat bahwa penanaman bahasa adalah proses

perubahan tingkah laku sebagai akibat antara stimulus dan respon.32

Hal ini

menunjukan bahwa peran lingkungan dan madrasah sangat berpengaruh besar

terhadap hasil bahasa anak.

Memperjelas hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton tentang hasil yang didapat dari program tersebut. Tj menjawab,

“Hasilnya adalah berupa muatan-muatan yang menjadi titik fokus yang dapat

diterapkan dan dirasakan serta dipraktekkan dimana saja”. Tegas Tj ketika

memberikan keterangan. (W/WK/TJ/27-02-2018/09:15). Sedangkan hasil dari

penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Al Islam Bonomerto dipaparkan

oleh Bn, ”Hasil dari penanaman budaya berbahasa Jawa krama yaitu berisi nilai-

nilai yang ingin diharapkan yaitu nilai tata krama dan nilai kesopanan”.

(W/WK/BN/5-03-2018/09:10). Pengakuan Bn tersebut dikuatkan oleh Sw, yang

juga merasakan pentingnya berbahasa Jawa krama. Menurut penuturannya,

”Budaya berbahasa Jawa krama diimplementasikan melalui kegiatan

pembelajaran di kelas dan praktek dalam kehidupan sehari-hari sangatlah

penting.” (W/G/SW/5-03-2018/09:15).

31

Richard James, Methods in Language Teaching Learning , Cambridge: Cambridge University

Press, 2009, 265. 32

Slavin, Belajar dan Pembelajaran , Jakarta: Pranada Media Group, 2009, 143.

Page 48: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

37

Hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan MI Al

Islam Bonomerto dapat dilihat dari hasil evaluasi guru melalui pengamatan. Hal

tersebut dibuktikan dengan sudah terlihatnya berbagai tanda perilaku peserta didik

yang mulai konsisten dalam pencapaian masing-masing indikatornya di madrasah

yaitu melalui kegiatan pembelajaran di kelas, madrasah dan praktek dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Kendala Dalam Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI

Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto?

Setiap pelaksanaan pembelajaran baik guru maupun murid memiliki

beberapa kendala yang dapat menghambat selama kegiatan belajar

mengajar. Di MI Tegalwaton dan MI Al Islam Bonomerto memiliki

beberapa hambatan diantaranya adalah:

1. Siswa

Hambatan tersendiri bagi siswa salah satunya karena keterbatasan

dalam kosa kata bahasa Jawa krama. Dari keterbatasan tersebut maka

siswa harus mau bertanya kepada teman atau guru dalam menggunakan

kosa kata bahasa Jawa krama yang sesuai. Hambatan dalam memahami

kosa kata bahasa Jawa krama yang dialami siswa ialah sebagai berikut :

a. Masih kurang sesuai dalam menggunakan kosa kata.

b. Kesulitan menghafal kosa kata, bagi siswa yang baru belajar bahasa

Jawa krama mengalami kesulitan cara pengucapan.

c. Siswa yang kadang kurang minat dalam menggunakan bahasa Jawa

krama, sehingga membuat siswa menjadi ketinggalan.

Page 49: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

38

2. Guru

Guru yang mengajar di MI Tegalwaton dan MI Al Islam

Bonomerto bukan lulusan asli pendidikan Bahasa Jawa. Sehingga masih

memerlukan strategi lebih untuk memaksimalkan proses penanaman

budaya berbahasa Jawa krama. Selain bukan lulusan asli pendidikan

Bahasa Jawa, guru memiliki keterbatasan dalam pemantauan terhadap

anak di luar kelas. Keterbatasan tersebut menjadikan penguasaan bahasa

anak sering berubah.

Page 50: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

39

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang Penanaman Budaya Berbahasa

Jawa Krama di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al Islam

Bonomerto Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2018 dan

kajian pustaka yang telah tersaji dalam karya tulis ini, penulis

menyimpulkan bahwa penanaman budaya berbahasa Jawa krama

berpusat pada peserta didik dan diberi kebebasan untuk aktif berpendapat

dan memberikan waktu untuk mempraktekan langsung. Penanaman

budaya berbahasa Jawa krama menggunakan prinsip individual dan lebih

mendekat kepada siswa agar dapat tersampaikan dengan baik. Metode

yang digunakan guru yaitu metode praktek.

Proses penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI

Tegalwaton diawali dengan 4S (senyum, salam, sapa, santun) pagi hari

siswa dengan ibu bapak guru dan dilanjutkan berdoa sebelum belajar.

Dalam pembiasaan di kelas guru juga menerapkan penggunaan bahasa

Jawa krama ketika anak. Sedangkan di MI Al Islam Bonomerto

penanaman budaya berbahasa Jawa krama saat pembelajaran di kelas.

Hasil penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton dan

MI Al Islam Bonomerto dapat dilihat dari hasil evaluasi guru melalui

pengamatan. Hal tersebut dibuktikan dengan sudah terlihatnya berbagai tanda

perilaku peserta didik yang mulai konsisten saat di madrasah yaitu melalui

Page 51: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

40

kegiatan pembelajaran di kelas dan praktek dalam kehidupan sehari-hari.

Kendala yang dihadapi guru adalah kurangnya pemantauan

terhadap siswa karena keterbatasannya waktu. Selain itu ketika siswa

masih kurang bisa menyesuaikan penggunaan kosa kata bahasa Jawa

krama. Hal tersebut menjadi hambatan tersendiri baik guru maupun

siswa membuat penyampaian materi dan waktu latihan yang kadang

belum tercapai maksimal.

B. Saran

Setelah mengumpulkan data, menganalisa, dan menyajikan dalam

karya tulis ini, penulis menganggap perlu memberikan saran bagi

penanaman budaya berbahasa Jawa krama di MI Tegalwaton Kecamatan

tengaran dan MI Al Islam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yaitu

:

1) Sebaiknya menambah guru asli lulusan Bahasa Jawa supaya proses

penaman budaya berbahasa Jawa krama menjadi lebih efektif.

2) Menambah jam pembiasaan berbahasa Jawa krama supaya anak jadi

lebih leluasa untuk mengembangkan potensi.

3) Adanya kerjasama lebih antar guru supaya penanaman budaya

berbahasa Jawa krama menjadi lebih terpantau.

4) Diadakannya kerjasama kepada orang tua dengan menggunakan

buku penghubung, supaya guru maupun orang tua mengetahui

perkembangan prestasi siswa.

C. Penutup

Page 52: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

41

Alhamdulillahirobbil‟alamin, tiada kata yang pantas dituturkan

karena rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia telah

membuka jalan pikiran penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Penanaman Budaya Berbahasa Jawa Krama di MI

Tegalwaton Kecamatan Tengaran dan MI Al Islam Bonomerto

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2018” ini dengan baik

dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya akan dinantikan di akhir

kelak.

Penulisan karya ilmiah atau tesis ini tidak luput dari keterbatasan

pengetahuan dan kekhilafan penulis, oleh karena itu tidak menutup

kemungkinan terdapat kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan, bantuan dan

dorongan dari semua pihak sehingga penulisan tesis ini. Akhir kata, semoga

tesis ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan baik bagi penulis

khususnya maupun para pembaca pada umumnya.

Page 53: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

42

DAFTAR PUSTAKA

Alderfer, C. Existence, relatedness, & growth. New York: Free Press, 2009.

Anas, Zulkifli. “Pendekatan Brain Based Learning dalam Penanaman Nilai

Budaya Melalui Pendidikan Formal.” Jurnal Komunitas 3 (Juni 2011):

150–58.

Chaer, Abdul. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Dimyati. “Perbedaan Orientasi Tujuan Berprestasi Belajar Pendidikan Jasmani

Antara Etnis Jawa dan Tionghoa.” Jurnal Psikologika 8 (Mei 2003): 8.

Eka Pratiwi, Wahyuni. “Pengaruh Budaya Jawa dan Harga Diri Terhadap

Asertivitas Pada Remaja Siswa Kelas XDI SMA Negeri 3 Ponorogo.”

eJournal Psikologi 3 (Juni 2015): 348–57.

Ghazali, Syukur. Pemerolehan dan Pengajaran Bahasa Kedua. Jakarta: Dikti

Depdiknas, 2000.

Gross, R. Psychology The Science Of Mind And Behaviour. London: British

Library Cathaloguing in Publication Data., 2010.

Huberman, and Miles. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press, 1992.

J.W., Creswell. Quantitave Inquiry & research design : Choosing among five

approaches. California: Sage Publication Inc., 2007.

Ksuchak, Eggen P. Educational Psychology Windows On Classrooms. New

Jersey: Merrill Prentice Hall., 2009.

Malihah, Noor. “The Applicative Constructions in Javanese Dialect of Kudus.”

Journal Of Linguistics and Education 1 (2016): 18-27.

Murtisari, Elisabet Titik. “Some traditional Javanese values in NSM: From God to

social interaction.” International Journal of Indonesian Studies 1 (2013):

23.

Ni Wayan Sartini. “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan

(Bebasan, Saloka dan Peribahasa).” Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra V (1

April 2009): 28–29.

Owens, R.E. Language Development. New York: Macmillan Publising Company,

2008.

Page 54: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

43

Poerwandari. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Depok: Fakultas

Psikologi. Universitas Gunadarma., 2003.

Rachim, Ryan L., dan H. Fuad Anshori. “Nilai budaya Jawa dan perilaku nakal

remaja Jawa.” Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi 9, no. 1 (2007): 30-43.

Richard J.C, Rodgers, T.S. Methods in Language Teaching Learning. Cambridge:

Cambridge University Press, 2009.

Sedyawati, Edi. Warisan Budaya Takbenda: Masalahnya Kini di Indonesia. Pusat

Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, Lembaga Penelitian, Universitas

Indonesia, 2003.

Shaffer, David. Social and Personality Development. United States of America:

Thomson Wadsworth, 2005.

Slavin. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pranada Media Group, 2009.

Wedhawati. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Woodsworth, B, J. Piaget’s Theory Of Cognitive Development. New York: David

Mckay Co., 2002.

Woolfolk, Anita. Educational Psychology. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2011.

Zuhdi, Darmiati dan Budiasih. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Rendah. Jakarta: Depdikbud, 1997.

Page 55: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

LAMPIRAN

Page 56: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 57: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 58: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 59: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 60: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 61: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 62: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 63: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 64: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 65: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 66: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/tanggal Wawancara :

Sekolah :

1. Apakah semua pihak madrasah mendukung dengan adanya program penanaman

budaya berbahasa Jawa krama di sekolah/madrasah?

2. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang adanya program budaya berbahasa Jawa

krama di MI?

3. Bagaimana hasil yang didapat dari program penanaman budaya berbahasa Jawa

krama di MI ini?

4. Bagaimana proses pelaksanaan program penanaman budaya berbahasa Jawa

krama di MI ini?

5. Bagaimana langkah – langkah yang diambil oleh pihah sekolah/madrasah dalam

penanaman budaya berbahasa Jawa krama disini?

6. Apa kendala yang dihadapi dalam penanaman budaya berbahasa Jawa krama di

MI ini?

Page 67: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 68: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 69: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 70: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
Page 71: TESISe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4248/1/TESIS.pdfmenyelesaikan tesis ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW

Gambar 1

Guru memberikan contoh kepada siswa.

Gambar 2

Pembiasaan budaya berbahasa Jawa Krama di kelas. Gambar 3

Pembiasaan budaya berbahasa Jawa Krama di pagi hari.