tarikh tasyrik 1

12
TARIKH TASYRIK 1 Pengertian dan Periodesasi Tarikh Tasyrik

Upload: ali-me

Post on 17-Feb-2017

95 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tarikh tasyrik 1

TARIKH TASYRIK 1Pengertian dan Periodesasi

Tarikh Tasyrik

Page 2: Tarikh tasyrik 1

1.      Apakah pengertian Tarikh Tasyri’ itu ?2.      Apa saja macam-macam Tarikh Tasyri’ ?3.      Bagaimana karakteristik atau sifat dari

ilmu Tarikh Tasyri’ ?4.      Bagaimana periodisasi perkembangan

hukum Islam ?

Page 3: Tarikh tasyrik 1

Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal hari, bulan dan tahun. Lebih popular dan sederhana diartikan sebagai sejarah, riwayat atau kitab.

Sedangkan tasyri’ artinya pembentukan dan penetapan perundang-undangan yang mengatur hokum perbuatan dan hal-hal yang terjadi tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi di kalangan mereka.

A.    Pengertian Tarikh Tasyri’

Page 4: Tarikh tasyrik 1

Bila kata tasyri’ dikaitkan dengan kata syari’at, maka ia memiliki makna: “sebuah proses pembentukan dan penetapan hokum-hukum syari’at”, atau bisa bermakna cara, sumber dan jalan yang ditempuh didalam merumuskan dan membentuk hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesame makhluknya.

Page 5: Tarikh tasyrik 1

Tasyri’ terdiri atas dua macam:1.  Tasyri’ al-Habiy yaitu penetapan

perundang-undangan atau hokum yang bersumber dari Allah dengan perantaraan para Rasul dari kitab-kitabnya.

2.      Tasyri’ al-Wadh’iy yaitu penetapan perundang-undangan atau hukum yang bersumber dari kekuatan pemikiran atau ijtihad manusia.

B.     Macam-macam Tasyri’

Page 6: Tarikh tasyrik 1

Tujuan mempelajari Tarikh Tasyri’ adalah sebagai berikut:

1.       Untuk mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum atau sebab-sebab ditetapkannya suatu hukum syari’at, dalam hal ini penetapan hukum atas suatu masalah yang terjadi pada periode Rasulullah saw adalah tidak sama atau memungkinkan adanya perbedaan dengan periode-periode setelahnya.

2.      Untuk mengetahui dan mampu memaparkan sejarah perkembangan hukum dari periode Rasulullah saw sampai sekarang.

3.      Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap hukum Islam.

C.    Tujuan Tarikh Tasyri’

Page 7: Tarikh tasyrik 1

4. Agar membangkitkan dan menghidupkan kembali semangat kita dalam mempelajari tarikh tasyri’.

5.      Agar kita mampu memahami perkembangan syari’at Islam.

6.      Agar kita tidak salah dalam memahami hukum Islam tersebut.

Page 8: Tarikh tasyrik 1

1.      SempurnaKesempurnaan hukum Islam dapat dilihat dimana syariat Islam

diturunkan dalam bentuk yang umum dan mengglobal permasalahannya. Penetapan al-Qur’an mengenai hukum dalam bentuk yang global dan simpel dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada para ulama untuk berijtihad sesuai dengan panggilan, tuntutan dan kebutuhan situasi dan kondisi. Mengenai hukum-hukum yang lebih rinci, syariat Islam hanya menetapkan kaidah dan memberikan patokan dasar umum.

2.      UniversalSyariat Islam bersifat Universal meliputi seluruh alam tanpa tapal

batas, tidak dibatasi oleh wilayah dan kawasan tertentu, seperti ajaran para Nabi terdahulu. Hukum Islam berlaku bagi orang Arab dan non Arab, kulit putih dan kulit hitam.

D.    Sifat dan karakteristik Tasyri’

Page 9: Tarikh tasyrik 1

3.      Elastis dan DinamisSyariat Islam bersifat elastis meliputi segala bidang dan lapangan kehidupan

manusia. Permasalahan kemanusiaan, kehidupan jasmani dan rohani, hubungan interaksi sesame makhluk, hubungan makhluk dengan Khalik, Pencipta serta tuntunan hidup dunia dan akhirat terkandung dalam ajaran-Nya.

4.      SistematisSyariat Islam bersifat sistematis artinya ia berhubungan antara satu dengan yang

lainnya secara logis. 5.      Ta’abbudi dan Ta’aqquliSyariat Islam dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu bentuk ibadah yang fungsi

utamanya untuk mendekatkan manusia kepada Allah, yakni beriman kepada-Nya dan segala konsekuensinya berupa ibadah yang mengandung sifat ta’abbudi, makna (ide dan konsep) yang terkandung didalamnya tidak dapat dinalar atau irrasional. Hal yang dapat dipahami dari sifat ta’abbud ini hanyalah kepatuhan pada perintah Allah, merendahkan diri kepada-Nya dan mengagungkan-Nya. Dan yang kedua berbentuk mu’amalah yang didalamnya terkandung sifat ta’aqquli. Ini bersifat duniawi yang maknanya dapat dipahami oleh nalar atau rasional, maka manusia dapat melakukannya dengan bantuan nalar dan pemikiran manusia. Illat dari mu’amalah yang bersifat ta’aqquli dapat dirasionalkan dengan melihat ada maslahat atau mudarat terkandung didalamnya. Sesuatu dilarang karena ada mudaratnya dan diperintahkan karena ada maslahat didalamnya

Page 10: Tarikh tasyrik 1

Sejarah merupakan salah satu cara untuk mengetahui peristiwa yang telah lalu dengan mempelajari secara kronologis untuk mengetahui sejarah hukum Islam khususnya masalah periodesasi sejarah hukum Islam. Para ahli sejarah (muarrikhin) berbeda pendapat. Menurut al-Khudhari, Hukum Islam dalam sejarahnya melalui enam fase tasyri’ (legislasi) yang mempunyai ciri tersendiri sesuai dengan perkembangan yang dilalui oleh masyarakat Islam.

1.      Fase kerasulan Nabi Muhammad dimana segala sesuatu tentang hukum dikembalikan kepada beliau.

2.      Fase para sahabat Nabi yang senior (kibar ash-shahabah), mulai dari saat kematian Nabi sampai akhir masa Khulafa’ Rasyidin.

E.     Tinjaauan Ahli Sejarah tentang Periodisasi Perkembangan Hukum Islam

Page 11: Tarikh tasyrik 1

3.      Fase para permulaan nabi yang junior (shighar ash-shahabah), mulai dari permulaan masa Umawi sampai lebih kurang satu abad setelah Hijrah.

4.      Fase fiqh menjadi ilmu tersendiri, mulai dari abad kedua hijrah sampai akhir abad ketiga.

5.      Fase perdebatan mengenai berbagai masalah hukum di kalangan fuqaha’, mulai dari awal abad keempat atas dunia Islam pada abad ketujuh Hijrah (1258 M)

6.      Fase taqlid (mengikuti kepada pendapat imam-imam terdahulu), mulai dari kejatuhan Dinasti ‘Abbasiyah sampai sekarang.

Page 12: Tarikh tasyrik 1

Sedangkan menurut Abdul Wahab Khallaf, terbagi kepada empat periode:

1.      Periode Rasulullah Saw yaitu periode pertumbuhan dan pembentukan yang berlangsung selama kurang lebih 22 tahun beberapa bulan, sejak pelantikannya sebagai rasul Allah pada tahun 610 M sampai wafatnya tahun 632 M

2.      Periode sahabat yaitu periode penjelasan, pencerahan dan penyempurnaan yang berlangsung sekitar 90 tahun, sejak wafatnya Rasul Saw tahun 11 H/632 M sampai akhir abad pertama 101 H atauh 720 M.

3.      Periode tadwin atau kodifikasi yaitu periode kodifikasi atau pembukuan atau tampilnya para imam mujtahid. Periode ini dikenal sebagai masa puncak keemasannya yang berlangsung selama kurang lebih 250 tahun, yakni dari tahun 101-350 H/720-971 M.

4.      Periode taklid, yaitu periode statis dan kebekuan yang berlangsung sejak pertengahan abad ke 4 H yakni sekitar tahun 351 H dan tidak seorang pun yang tahu masa berakhkirnya kecuali Allah.