syarifudin, kepribadian diri

11
Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 1 Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 MERAWAT KEPRIBADIAN DIRI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Oleh: Syarifudin

Upload: syarifudin-amq

Post on 06-Jul-2015

195 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 1

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013

MERAWAT KEPRIBADIAN DIRI

DALAM PERSPEKTIF

AL-QURAN

Oleh:

Syarifudin

Page 2: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 2

MERAWAT KEPRIBADIAN DIRI DALAM

PERSPEKTIF AL-QURAN

Khutbah Pertama;

نو ونست هديو ون عوذ باهلل من الحمداهلل نحمده ونست غفره ونستعي شرور أن فسنا ومن سيئات أعمالنا، من ي هد اهلل فال مضل لو ومن يضلل فال ىادي لو وأشهد أن ال إلو إال اهلل وحده ال شريك لو

ا ع ده ورسولو لوات اهلل وسالمو وأشهد أن محمدد

Maasyiral Muslimin rahimakumullah! Marilah tingkatkan taqwa kita kepada Allah swt

dengan usaha yang keras dan tegas untuk menjauhi

larangn-Nya. Karena jika menghiraukannya ia dapat

mengancam dan merusak alam pikiran kita jiwa kita, dan

hati kita. Tak lupa kita kirimkan shalawat kepada

Rasulullah yang suci yang mewariskan ajaran hikmah

agar kita tetap merasa aman, tertib, terbebas dari

berbagai ancaman, kemelaratan di dunia dan di akhirat.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah! Ketika kita mencermati pola kehidupan masyarakat

moderen dewasa ini para ahli sosial menemukan bahwa

pribadi bangsa Indonesia telah mengalami krisis

multidimensi. Sulitnya mencari pekerjaan, kemiskinan

merajalela, Minimnya kepribadian di semua level

Page 3: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 3

kehidupan cobaan hidup terus bergejolak, prilaku

demonstrasi tak terbendung, prilaku korupsi, free sex,

aborsi, homoseksual, minuman keras, tawuran, pencurian,

perselingkuhan, tingkat perceraian di pengadilan semakin

tinggi, jumlah kriminal di kepolisian berkembangan

makin pesat, dan prilaku anak bangsa mulai tidak

terkendali. Pertanyaanya apa sebenarnya yang terjadi

pada masyarakat dan diri kita. Dan kenapa semua itu bisa

terjadi pada bangsa kita ini semua. Dalam menjelaskan permasalahan ini saya mengutip

sebuah kitab Tsaqafatu Da’wah karya Yusuf Qardawi dimana terjadi dialog panjang Seorang murid yang

gelisah dan resah pada kondisi masayarakat yang mulai

hilang kepribadian dirinya sehingga masyarakat tersebut

dilanda musibah dan krisis multidimensi. Seorang murid

bertanya kepada Gurunya saat pelajaran agama di mulai.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah! 1. Si Murid bertanya Gurunya: Bagaimana konsep Al-

Quran menjelaskan syarat orang yang beruntung dan

memiliki sifat Islam?

2. Jawab Si Guru; Nak Allah jelaskan dalam QS Al-Surah

Mu’minun قدافلح الوؤهى Sungguh beruntunglah orang

yang beriman. Ciri kepribadian diri yang beriman yang

dijelaskan dalam ayat tersebut ketika shlatanya dapat

mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar,

istiqamah dalam pendiriannya yang banyak bermanfaat

bagi sesama umat manusia, menjauhi pemikiran yang

berpotensi merusak orang lain, bershlawat pada nabi,

menjaga amanah dan kejujuran pada diri sendiri.

Page 4: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 4

3. Kemudian Si murid lagi pada Gurunya bagaimana cara

membuat kemandirin diri ya Ustazd;

4. Pertanyaan yang cukup berat Murid ini Si Guru

bernapas panjang sambil berpikir. Sang guru mengutip

QS Arrdu Ayat 11 Allah Berfirman;

Terjemahnya; 11. Sesungguhnya Allah tidak merobah

Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila

Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,

Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak

ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah! Para ahli tafsir menjelaskan ayat ini bahwa setiap

manusia perlu memiliki kemandiri diri, karena prubahan

diri kearah yang lebih baik itu perlu usaha yang keras dan

tegas merubah masa depan yang suram menjadi cerah

dan bercahaya. Ayat ini memberikan informasi kepada

kita semua bahwa kemandirian diri melalui mangaji diri dan mengkaji diri agar kita kenal diri kita ini siapa

sebenarnya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah!

Page 5: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 5

1. Si Murid bertanya pada gurunya bagimana Rasulullah

saw membangun kepribadian dirinya Si Guru

menjawab; Rasulullah berkhalwat di Gua hira sembari

berikhtila sambil bertasbih sampai didatangi malaikat

Jibril membawa wahyu (kunci-kunci memperbaiki

masyarakat yang terkena dampak krisis).

2. Si Murid bertanya lagi; Bagaimana cara merawat diri

kita sehingga bisa sehat secara lahir batin agar hidup

terasa nyaman, nikmat dan sejahtaerah seperti yang

Rasulullah ajarkan dalam hadisnya.?

3. Guru Menjawab;Nak caranya belajar Teladani pola

kerja rasul, dan pola makan Rasullullah. Mengsucikan

kekotoran jasad dan rohani dari segala macam

penyakit. Ciri manusia yang sehat ketika Sehat cara

berpikirnya, Sehat cara berkomunikasinya, dan sehat

cara berprilakunya.

4. Si murid kemudian bertanya lalu apa lagi ustadz?

5. Si Guru menjawab hindari makanan yang didapatkan

dengan cara yang haram karena ketika ia menjadi

darah dan daging maka ia dapat merusak anaotmi dan

sel-sel tubuh kita. Dan selain itu menjaga input informasi negatif yang berpotensi merusak pikiran

kita. Allah berfirman;

31.Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Page 6: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 6

Janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh

tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan

yang dihalalkan agar alam kesemimbangan merawat

alam pikiran. Karena semakin suci alam pikiran kita

semakin baik prilaku kita menata, menjaga dan merawat

alam sekitar kita.

6. Si Murid bertanya bagaimana caranya mencapai

kepribadian diri agar jiwa kita tetap suci, sehat dan

memancarkan sifat, karakter, serta prilaku yang dapat

menerbarkan pikiran yang dapat mencerahkan sesama

umat manusia.?

7. Sang Guru menjawab dengan mengutip firman lagi

Allah swt surah As-Syams 9-10.

Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Penekanan ayat ini bahwa orang yang paling

beruntung adalah orang yang menjaga kepribadian

dirinya dari segala macam yang berpotensi merusak jiwa

kita sebagai seorang manusia.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah Dari dialog antara Sang Guru dengan Muridnya kita

mendapat beberapa petunjuk dan pelajaran yang besar

agar hidup ini tidak menjadi beban yang berat, tetapi kita

mampu bergerak dan berusaha secara maksimal dengan

Page 7: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 7

mengikuti syarat-syaratnya maka kita mampu menggapai

sebuah kesehatan jiwa yang paripurnah.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah Sehingga prilaku ini sesuai dengan pesan Rasulullah

saw bahwa; orang yang paling mulia dimata agama itu adalah orang yang paling banyak merawat kepribadian dirinya sehingga berdampak sesama umat manusia. Dan orang yang paling rugi adalah orang yang sedikit manfaatnya sesama umat manusia.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah Olehnya itu saya sebagai khatib mengajak diri saya

dan jama’ah sekalian untuk mengingatkan kita semua

untuk menuju sebuah peradaban masyarakat yang

memiliki karakter cinta pada kebersiham alam disekitar

kita dan suka berbuat baik serta takut berbuat dosa yang

dapat mengancam jiwa kita. Inilah hasil dari sebuah

pencapaian manusia yang mampu menjaga alam

pikirannya dan alam sekitar kita.

Inilah sebuah untaian hikmah dan pelajaran besar

dari Al-Quran dan Sunnah yang kami sampaikan, mogah

menjadi pertimbangan dan perenungan yang mendalam

untuk menggetarkan sukma kita dalam-dalam sehingga

cipratan surga yang namanya Indonesia Raya dapat kita

rawat bersama untuk kita digunakan mengabdi pada

Allah swt.

Jama’ah sekalian berbahagia, marilah kita berikrar

dan menyentuh sukama kita yang amat dalam, kita

Page 8: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 8

renungkan umur kita terus bertambah dan semakin dekat

dengan kematian, mari kita renungkan prilaku kita

pakaian kita dalam menyikapi alam diri kita dan alam

disekitar kita.

Kepribadian diri adalah akhlaq, pakaian adalah

sesuatu yang menjadikan manusia indah dan mulia

dimata Allah. Pakaianlah adalah pegangan nilai, pakaian

adalah landasan moral, etika, akhlaq, dan sistem nilai.

Sistem nilai itulah yang harus kita cuci, kita bersihkan,

dalam alam pikiran kita dan alam disekitar kita dengan

menjaga tiga prinsip dasar dan pedoman keyakinan yakni

Iman, Islam, dan Ihsan.

Ketika diri kita yang mulai ini dipakaian busana

Iman, Islam, dan Ihsan maka Allah akan memanggil kita

yang dijelaskan dalam Firmannya; Al-Fajr ayat 27-30.

27. Hai jiwa yang tenang.

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas

lagi diridhai-Nya.

29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

30. masuklah ke dalam syurga-Ku.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah 1. Allah-lah yang Maha menggenggam alam semesta

dn alam jiwa-jiwa manusia menjadi pribadi-pribadi

yang tundu hatinya pada Allah.

Page 9: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 9

2. Allah-lah yang Maha menguasai semua kerajaan

manusia, yang mematikan, menghidupkan,

mengangkat, menurunkan dari sebuah tahta

kerajaan-Nya yang tinggi ke tahta kerajaannyang

rendah, karena Dialah yang menguasai dan pemilik

kekuasaan itu.

3. Allah-lah yang Maha mengatur peredaran darah

manusia sehingga manusia mampu bernapas,

bekerja, dan berusaha. Segala macam peran

manusia sesuai ketentuan dan kadarnya masing-

masing.

4. Allah yang memberi daya, spirit, energi, dan

kekuatan pada semua alam semesta agar manusia

dapat mempertahankan hidupnya atas kehendak

dan kebesaran Allah swt. Amin ya Rabbal’alamin

بارك اهلل لي ولكم في القرآن العظيم، ون فعني وإياكم بما فيو من اآليات والذكر الحكيم . و ق ل مني ومنكم الو و وإنو ىو السمي العليم

Page 10: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 10

Khutbah Kedua

فسب ز أ ذ ثبهلل هي شس ع دي سز سزعي سزغفس الحودهللا حود

أشد هي يضلل فال بدي ل د هللا فال هضل ل هي سيئبد أعوبلب، هي ي اد ل صل زس دا عجد أشد أى هحو حد ال شسيك ل أى ال إل إال هللا

ل أزسل عل ل زس ساله علي .هللا

الكسين السالم عل جي ا أى هللا أهس ن ثأهسل عظينل ، أهس ن ثبلصالح اعلو الكسين :ف ب هللا رعبل ف زبث

ثسن هللا السحوي السحين أعذ ثبهلل هي الشيطبى السجين

إن هللا ومالئكته يصلىن على النبي يا أيها الذيه ءامنىا صلىا عليه }

{وسلمىا تسليما

دل دل عل ا سيدب هحو الل ن صل عل سيدب هحو

وب صليذ عل سيدب إثساين عل ا سيدب إثساين ثبزك عل سيدب

دل دل عل ا سيدب هحو هحو

. وب ثبز ذ عل سيدب إثساين عل ا سيدب إثساين إك حويدد هميدد

الوسلوبد اللن اغفس للوسلويي

الوؤهبد الوؤهيي

اد األه ن األحيب ه

اد يبقض الحبجبد، إك سويعد قسيتد هميت الدع

الوشس يي، اللن حجت إليب لك الكفسح أ الوسلويي اللن أعص اإلسالم

اجعلب هي العسيبى ق الفس إليب الكفس س ثب ف قل شي اإليوبى

الساشديي،

Page 11: Syarifudin, kepribadian diri

Khutbah Jumat, 15 Nopember, 2013 11

قب عراة البز ف ااآلسح حسخ يب حسخ ب رب ف الد .زث

عجبد هللا، إى هللا يأهس ثبلعد اإلحسبى إيزب ذي ال سث ي عي

.الفحشب الوكس الجغ ، يعظكن لعلكن رر سى

أقن . .الصالح