susunan saraf tepi
DESCRIPTION
edukasiTRANSCRIPT
![Page 1: Susunan saraf tepi](https://reader031.vdokumen.net/reader031/viewer/2022020106/55cf9c2c550346d033a8e119/html5/thumbnails/1.jpg)
Macam Saraf1. Saraf sensoris adalah saraf yang membawa impuls dari reseptor ke SSP (Sistem Saraf
Pusat)2. Saraf konektor adalah saraf menghubungkan saraf sensoris dan saraf motoris di
medula spinalis pada gerak reflek
3. Saraf motoris adalah saraf yang membawa impuls dari SSP ke efektor
Macam Saraf
Sistem Lokomotorius
Gerak Reflek Gerak reflek adalah gerak (respon terhadap impuls sensoris) yang tidak disadari Jarasnya: reseptor → saraf sensoris → saraf konektor (medulla spinalis) → saraf
motorik → efektor
Reseptor Sensoris Reseptor sensorik adalah organ/sel yang berfungsi menerima rangsang/stimulasi
lingkungan menjadi impuls saraf Reseptor dibagi berdasarkan:
![Page 2: Susunan saraf tepi](https://reader031.vdokumen.net/reader031/viewer/2022020106/55cf9c2c550346d033a8e119/html5/thumbnails/2.jpg)
Sumber (lokasi) sensasi
Jenis sensasi yang terdeteksi
Macam Reseptor Eksteroseptor: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan,
nyeri, suhu, penciuman, penglihatan, pendengaran) Propioseptor: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon,
persendian, keseimbangan)
Interoseptor/viseroseptor: reseptor yang terletak di organ visera dan pembuluh darah yang diinervasi oleh SSO. (digesti, ekskresi dan sirkulasi)
Mekanoreseptor: reseptor untuk rangsangan mekanik. (vibrasi, tekanan, propriosepsi, pendengaran, keseimbangan, tekanan darah)
Termoreseptor: reseptor untuk suhu
Reseptor nyeri/nosiseptor: reseptor untuk kerusakan jaringan
Fotoreseptor: reseptor untuk cahaya
Kemoreseptor: reseptor untuk zat kimia
Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari cerebrum dan medulla spinalis Sistem Saraf Tepi (SST) adalah saraf yang keluar dari SSP yang terdiri dari nervi
cranialis dan nervi spinalis
Sistem Saraf Otonom (SSO) adalah saraf SST yang sifatnya tidak sadar (involunter) terdiri dari nervi simpatis dan nervi parasimpatis
Jaras Saraf Sensoris Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor
ke SSP Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia
Ada dua jalur:1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui
serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri
2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri
![Page 3: Susunan saraf tepi](https://reader031.vdokumen.net/reader031/viewer/2022020106/55cf9c2c550346d033a8e119/html5/thumbnails/3.jpg)
Jaras Motoris Jaras motoris adalah jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebri sampai ke efektor
(otot, kelenjar) Jaras menyilang di medulla oblongata
Dibagi dua yaitu:
1. UMN
2. LMN
Upper Motor Neuron (UMN) Jaras saraf mulai dari cortex motorik cerebrum sampai cornu anterior medulla spinalis Kerusakan pada jaras UMN akan menyebabkan paralisa yang bersifat spastik
Lower Motor Neuron (LMN) Jaras saraf mulai dari cornu anterior medulla spinalis sampai ke efektor Kerusakan LMN akan mengakibatkan paralise yang bersifat flacid (layuh)
upper motor neuron : dari kortek serebri ke batang otak dan medulla spinalis lower motor neuron : dari batang otak dan medulla spinalis ke otot
Neurotransmitter merupakan zat pembawa dari pre-sinaps ke post-sinaps. Pre-sinaps merupakan rangsang dari akson ke celah sinaptik sedangkan post-sinaps merupakan
perambatan potensial aksi di neuron pre sinaps .
Peranan neurotransmitter dalam penjalaran impuls saraf adalah sebagai alat transport impuls saraf antara pre-sinaps dan post-sinaps. Proses tersebut diawali dengan adanya potensial aksi di neuron pre-sinaptik yang merambat ke terminal akson sehingga membuka saluran-saluran Ca2+ voltage di kepala sinaps. Ion Ca2+ mengalir ke dalam sinaps karena konsentrasi Ca2+ pada cairan ekstra sel jauh lebih tinggi. Melalui eksositosis, ion Ca2+ menginduksi pelepasan neuro transmitter disebagian vesikel sinaps ke dalam celah sinaps. Neurotransmitter yang bebas akan berdifusi melalui celah dan berikatan dengan reseptor proton spesifik di membran subsinaps. Pengikatan ini memberikan efek terbukanya saluran-saluran ion spesifik di membran subsinaps sehingga terjadi perubahan permeabilitas neuron pasca sinaps