sungai batanghari

Upload: nurul-aisyah

Post on 14-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rek. sungai

TRANSCRIPT

Batang Hari.Koordinat:1358,49LU1041220,91BT

Batang Hari(atauSungai Hari) adalahsungaiterpanjang dipulau Sumaterasekitar 800 km. Mata airnya berasal dariGunung Rasan(2585 m)[1], dan yang menjadi hulu dari Batang Hari ini adalah sampai kepadaDanau Diatas, yang sekarang masuk kepada wilayahKabupaten Solok, provinsiSumatera Barat, dan mengalir ke selatan sampai ke daerahSungai Pagu, sebelum berbelok ke arah timur. Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di provinsi Sumatera Barat dan provinsiJambi, sepertiKabupaten Solok Selatan,Kabupaten Dharmasraya,Kabupaten Bungo,Kabupaten Tebo,Kabupaten Batang Hari,Kota Jambi,Kabupaten Muaro JambidanKabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke perairan timur sumatera dekatMuara Sabak.Pada Batang Hari ini ada banyak sungai lain yang bermuara padanya diantaranyaBatang Sangir,Batang Merangin,Batang Tebo,Batang Tembesi, dan lain sebagainya. Sistem aliran sungai ini membawa banyak depositemas, sehingga muncul nama legendarisSwarnadwipa("pulau emas") yang diberikan dalambahasa Sanskertabagi Pulau Sumatera.Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia, mencakup luas areal tangkapan (catchment area) 4.9 juta Ha. Sekitar 76% DAS Batang Hari berada pada provinsi Jambi, sisanya berada pada provinsi Sumatera Barat.Adanya aktivitas pertambangan dan kegiatan pengusahaan (eksploitasi) hutan yang dilakukan secara mekanis sepanjang aliran sungai, telah berdampak terhadap berubahnya alur sungai, erosi di tepian sungai, pendangkalan atau sedimentasi yang tinggi di sepanjang aliran DAS Batang Hari terutama sebelah hilir. Perubahan alur dan arah arus Batang Hari ini mengakibatkan air sungai dengan cepat naik pada saat musim hujan datang, sebaliknya cepat surut saat musim kemarau. Hal ini juga diperburuk dengan meningkatnya populasi penduduk terutama pada daerah transmigrasi sedikit banyaknya akan membebani wilah DAS Batang Hari itu sendiri.Sebagian areal DAS Batang Hari berada di dalam kawasanTaman Nasional Kerinci Seblat(TNKS) yaitu mencakup 234.000 Ha, dan di zona tengah terdapatTaman Nasional Bukit Duabelas(TNBD) seluas 60.500 Ha.Sekilas Sejarah[sunting|sunting sumber]Batang Hari, merupakan aliran sungai yang mulai dari hulu sampai ke muaranya banyak menyimpan catatan sejarah, terutama yang berkaitan dengan peradabanMelayu[2].Catatan sejarah juga mencatat bahwa pada Batang Hari inilah, pernah muncul suatuKerajaan Melayuyang cukup disegani, yang kekuasaannya meliputi pulauSumaterasampai keSemenanjung Malaya. Dan juga dahulunya sejak abad ke-7 sehiliran Batang Hari ini sudah menjadi titik perdagangan penting bagi beberapa kerajaan yang pernah muncul di pulau Sumatera sepertiSriwijayadanDharmasraya[3].Pertemuan Batang Hari dengan Batang Tembesi, foto diambil sekitar tahun 1877-1879

NegaraIndonesia

ProvinsiSumatera Barat,Jambi

KabupatenKabupaten Solok,Solok Selatan,Dharmasraya,Bungo,Tebo,Kabupaten Batang Hari,Muaro Jambi,Tanjung Jabung Timur

KotaKota Jambi

Hulu

-Elevasi1.531m(5.023ft)

-Koordinat163,98LU1004641,18BT

Muara

-Elevasi0m(0ft)

-Koordinat1358,49LU1041220,91BT

Pendahuluan: Latar Belakang/SejarahMaksud & TujuanIsi:Morfologi sungai ( dalam, lebar, tipe sungai )DASKualitas dan kuantitas air sungaiHulu dan hilirWaduk-wadukFlood plainPenutup: Kesimpulan dan saranDaftar PustakaSungai terpanjang di pulau Sumatera adalah Sungai Batanghari, sungai ini juga merupakan sungai terpanjang ke empat di Indonesia, dengan panjang kurang lebih 800 km dan lebar sungai antara 200-600 meter. Sungai Batanghari berasal dari kata "Batang" yang artinya Sungai dan"Hari", sehingga penyebutannya menjadi Sungai Hari. Namun, kebiasaan masyarakat lokal menyebut Sungai Hari tersebut dengan sebutan "Sungai Batanghari" dan berlaku sampai saat ini.Bagian terpanjang Sungai Batang Hari dan muaranya memang terletak di Provinsi Jambi, sebagian kecil bagian hulunya di Provinsi Sumatera Barat.Teramat panjangnya, sungai ini seakan membelah teritorial darat Provinsi Jambi jadi dua bagian, utara dan selatan.Bagian terpanjang Sungai Batanghari dan muaranya memang terletak di Provinsi Jambi, sebagian kecil bagian hulunya di Provinsi Sumatera Barat. Sungai Batanghari merupakan aliran sungai yang mulai dari hulu sampai ke muaranya banyak menyimpan catatan sejarah, terutama yang berkaitan dengan peradaban Melayu. Catatan sejarah juga mencatat bahwa pada Sungai Batanghari ini lah pernah muncul suatu Kerajaan Melayu yang cukup disegani, yang kekuasaannya meliputi Pulau Sumatera sampai ke Semenanjung Malaya. Dan juga dahulunya sejak abad ke -7 sehiliran Sungai Batanghari ini sudah menjadi titik perdagangan penting bagi beberapa kerajaan yang pernah muncul di Pulau Sumatera seperti Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Dharmasraya.

Mata air Sungai Batanghari berasal dari Gunung Rasan (2.585 m) dan yang menjadi hulu dari Sungai Batanghari ini adalah sampai kepada Danau Diatas, yang sekarang masuk kepada wilayah Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat dan mengalir ke selatan sampai ke daerah Sungai Pagu, sebelum berbelok ke arah timur. Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi, seperti : Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke perairan timur Sumatera dekat Muara Sabak.Sungai Batanghari memiliki banyak sungai lain yang bermuara padanya diantaranya adalah : Sungai Batang Sangir, Sungai Batang Merangin, Sungai Batang Tebo, Sungai Batang Tembesi dan lain sebagainya. Sistem aliran sungai ini membawa banyak deposit emas, sehingga muncul nama legendaris "Swarnadwipa" (Pulau Emas) sebagai julukan dalam bahasa Sanskerta bagi Pulau Sumatera. Sama seperti sungai-sungai besar lainnya di Indonesia, Sungai Batanghari banyak dimamfaatkan untuk kebutuhan air sehari-hari, pengairan, transportasi air dan perikanan.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia, mencakup luas areal tangkapan (catchment area) kurang lebih 4,9 juta hektar. Sekitar 76% DAS Batanghari berada pada Provinsi Jambi dan sisanya berada pada Provinsi Sumatera Barat.Adanya aktifitas pertambangan dan kegiatan pengusahaan (eksploitasi) hutan yang dilakukan secara mekanis sepanjang aliran sungai, telah berdampak terhadap berubahnya alur sungai, erosi di tepian sungai, pendangkalan atau sedimentasi yang tinggi di sepanjang aliran DAS Batanghari terutama sebelah hilir. Perubahan alur dan arah arus Sungai Batanghari ini mengakibatkan air sungai dengan cepat naik pada saat musim hujan datang, dan sebaliknya cepat surut saat musim kemarau. Hal ini juga diperburuk dengan meningkatnya populasi penduduk terutama pada daerah transmigrasi sedikit banyaknya akan membebani wilayah DAS Batanghari itu sendiri.

Sebagian areal DAS Batanghari berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yaitu mencakup 234.000 hektar, dan di zona tengah terdapat Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) seluas 60.500 hektar. 1. sungai intermittentatau sungai episodik - yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Kalada di Pulau Sumba dan Sungai Batanghari di Sumatra.Delta sungai Batanghari adalah delta yang berada didaerah pulau Sumatra khususnya diwilayah provinsi jambi, kabupaten tanjung jabung timir Didaerah delta sungai Batanghari sendiri memilik formasi alluvium yang terdiri dari satuan litologi batupasir, batulanau, batulempung, kedua formasi endapan rawa yang terdiri dari satuan litologi kerakal, kerikil, batupasir dan yang ketiga adalah formasi kasai yakni formasi yang memiliki perlapisan silang siur antara batupasir tuffan dengan batulempung tuffan.Delta sungai Batanghari ini di-interpretasikan untuk proses geomorfiknya adalah proses dari aktivitas transportasi dan deposisi dari arus aliran sungai Batanghari itu sendiri. Yang ditinjau dari bentuk-bentuk geomorfologi pada daerah delta sungai Batanghari ini yang memiliki ciri-ciri sebagai morfologinya berupa rawa-rawa lalu adanya meander-meander yang terlihat dari kenampakan foto udara. Hal ini dapat di-interpretasikan bahwa daerah delta sungai Batanghari akibat juga pengaruh stadia dari sungai Batanghari.Menurut klasifiksi fisher (1969) ini tergolong kedalam Lobate Delta sedangkan menurut Galloway (1975) tergolong dalam Bird Food artinya kedua hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fluvial yang paling domianan.Tata guna lahan yang dapat dimanfaatkan pada daerah sungai Batanghari ini adalah sebagai bahan galian C berupa prodik sedimen batupasir, lalu sebagai tempat proses perikan. Disamping juga dapat sebagai bahan galian tambang endapan fosil. Sedangkan pada daerah delta sungai Batanghari sendiri dapat digunakan sebagai proses eksplorasi bahan-bahan sedimen yang dapat diolah menjai bahan mentah.Delta sungai Batanghari adalah delta yang terletak didaerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berada didalam provinsi Jambi pulau Sumatra dengan letak secara titik koordinatnya adalah 10409015 BT dan 9808000 LS. Sedangkan jika diamati dengan menggunakan peta geografi wilayah ini terletak diantara selat berhala yakni selat yang berada diantara pulau Sumatra dengan pulau berhala.Daerah delta sungai Batanghari ini merupakan daerah yang memiliki formasi Alluvium, Endapan Rawa dan Kasai yang sesuai dengan Peta Geologi Regional daerah Provinsi Jambi. Yang dimana Satuannya ketiga formasi ini adalah batupasir, batulanau, batulempung dan bersilangan antara batupasir tuffan dengan batulempungtuffan.Jika diamati dengan proses geomorfik delta sungai Batanghari ini banyak hal-hal yang dapat dikaitkan dengan proses geomorfik delta sungai batang hari diantaranya; delta batang hari merupakan daerah hilir dari sungai Batanghari yang merupakan sungai terlebar dan teluas dipulau Sumatra dengan morflogi sungai yang lebar artinya sungai Batanghari ini merupakan sungai yang sudah mengalami banyak pengerosian secara lateral yang digolongkan ke sungai berstadia tua. Sehingga banyak membawa material sedimen dari daerah hulu. Dengan debit air yang begitu besar maka material-material sedimen dari daerah hulu tertransportasi melalui media air sehingga dengan energy transportasi yang begitu besar dari debit air yang begitu banyak material sedimen terangkut dan tertransportasi menuju daerah yang lebih rendah, sesuai dengan sifat keadaan air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah karena gaya gravitasi bumi.Dengan semakin lebarnya permukaan sungai maka menyebabkan arus kecepatan sungai mulai melemah atau lambat sehingga menyebabkan material sedimen yang diangkut oleh media air tadi tidak dapat membawa material sedimen itu dan pada suatu ketika, pada suatu daerah terdapat suatu cekungan maka material sedimen yang diangkut oleh media air tadi akan terendapkan didaerah cekungan tersebut, dengan proses terus-menerus material sedimen terus terendapkan maka akan mengakibatkan proses penumpukkan pengendapan material sedimen hingga endapan tersebut muncu diatas permukaan perairan sehingga membentuk sebuah pulau kecil yang dinamakan delta sungai batang hari.Berdasarkan klasifikasi Fisher (1969) dan Galloway (1975) delta sungai batang hari ini termasuk ke dalam delta Bird Food artinya delta sungai ini terbentuk dari pengaruh endapan sungai.Pada daerah ini banyak masyrakat yang berada didaerah sekitar dimanfaatkan sebagai pusat pertambangan bahan galian C. tata guna lahan yang dapat dikelola selain bahan galian C juga dapat dikelolo berupa hasil dari produk-produk endapan fosil yang terbwa saat proses pengendapan yang sekarang dimanfaatkan oleh perusahaan asing didaerah ini.