suaramahasiswa
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 suaramahasiswa
1/8
Toggle navigation
• EKOPOLKUM
• SOSBUD
• IPTEK
• KESEHATAN
• SOSOK & MINAT BAKAT
• EVENT
• RISET & RESENSI
• GALERI
• KOLOM
Peran Perguruan Tinggi Mempersiapkan
Mahasiswa Menghadapi AEC 2015Wednesday, 05 November 14 | 05:16 WIB
Tweet
Oleh Salomo Harvard Hamonangan*
Association of Southeast Asian Nations(ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (PERBARA) merupakan organisasi dari negara-negara di kawasan Asia
Tenggara. Saat ini, ASEAN mempunyai 10 negara anggota, yakni: Indonesia, Malaysia,
Thailand, Singapura, Filipina, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam dan Myanmar. ASEAN
pertama kali dibentuk pada tahun 1967. Pada saat itu, hanya ada lima negara yang
tergabung di dalam ASEAN, yakni: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina
Salah satu pertimbangan dibentuknya ASEAN adalah kerjasama ekonomi.
s ubs cribe http://s uaramaha w idget blog_s ubs cription 4fc7aab1f1
Berlangganan
http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkumhttp://suaramahasiswa.com/category/sosbudhttp://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologihttp://suaramahasiswa.com/category/kesehatanhttp://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakathttp://suaramahasiswa.com/category/eventhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensihttp://suaramahasiswa.com/category/galerihttp://suaramahasiswa.com/category/kolomhttp://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/https://twitter.com/sharehttp://suaramahasiswa.com/category/sosbudhttp://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologihttp://suaramahasiswa.com/category/kesehatanhttp://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakathttp://suaramahasiswa.com/category/eventhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensihttp://suaramahasiswa.com/category/galerihttp://suaramahasiswa.com/category/kolomhttp://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/https://twitter.com/sharehttp://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum
-
8/18/2019 suaramahasiswa
2/8
Pada tahun 1992 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ke-5 di
Singapura. Dalam pertemuan tersebut, telah ditandatanganiFramework Agreement on
Enhancing ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai dicanangkannya ASEAN
Free Trade Area (AFTA) pada tanggal 1 Januari 1993 denganCommon Effective
Preferential Tariff (CEPT) sebagai mekanisme utama. Pendirian AFTA memberikan impikasidalam bentuk pengurangan dan eliminasi tarif, penghapusan hambatan-hambatan non-tarif,
dan perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan fasilitasi perdagangan.
Pada KTT ke-9 ASEAN yang dilaksanakan di Bali pada tahun 2003, para pimpinan ASEAN
menyepakati pembentukan komunitas ASEAN yang salah satu pilarnya adalah ASEAN
Economic Community (AEC). AEC bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis
produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja
terampil dan perpindahan barang modal secara lebih bebas. Pada KTT tersebut juga
ditetapkan sektor-sektor prioritas yang akan diintegrasikan, yakni: produk-produk pertanian,
otomotif, elektronik, perikanan, produk-produk turunan dari karet, tekstil dan pakaian,produk-produk turunan dari kayu, transportasi udara, e-ASEAN, kesehatan, dan pariwisata.
Pada bulan Agustus tahun 2006 di dalam ASEAN Economic Ministers Meeting (AEM) di
Kuala Lumpur, para negara anggota ASEAN menyetujui untuk membuat suatu cetak biru
(blueprint) untuk menindaklanjuti pembentukan AEC dengan mengindentifikasi sifat-sifat
dan elemen-elemen AEC pada tahun 2015 yang konsisten dengan KTT ke-9 dan dengan
target-target dantimeline yang jelas serta pre-agreed flexibility untuk mengakomodir
kepentingan negara-negara anggota ASEAN.
Pada KTT ASEAN yang ke-13 di Singapura, bulan November 2007, telah disepakati
Blueprint for the ASEAN Economic Community ( AEC Blueprint) yang akan digunakan
sebagai peta kebijakan (roadmap) untuk mengubah kawasan ASEAN menjadi suatu pasar
tunggal dan basis produksi, kawasan yang kompetitif dan juga kawasan yang terintegrasi
dengan ekonomi global. Selain itu, AEC Blueprint juga akan mendukung ASEAN menjadi
kawasan yang berdaya saing tinggi dengan tingkat pembangunan ekonomi yang merata
serta kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi yang makin berkurang.
Persiapan Indonesia Menghadapi AEC 2015
Tanpa kita sadari, AEC yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2003 akan segera hadir. Pada
tahun 2015, Indonesia akan segera memasuki babak baru dalam persaingan global.
Seharusnya dalam jangka waktu yang singkat ini, sudah sepantasnya Indonesia lebih dari
siap dalam menghadapi AEC. Ironisnya, Indonesia masih jauh dari kata “siap”. Menurut
hasil penelitian dari Lembaga penelitianCenter for International Relations Studies (CIReS)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) sampai awal tahun
2014 masih hanya 17 persen masyarakat umum termasuk mahasiswa yang mengetahui
soal AEC.
-
8/18/2019 suaramahasiswa
3/8
“Ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah agar kita siap menghadapi AEC 2015,
cuma 17 persen masyarakat umum termasuk mahasiswa yang mengetahuinya, dan hanya
2 persen yang sadar akan keuntungannya, kenapa kami memilih Pemda karena mereka
yang paling berdampak langsung nantinya, dan yang bisa bersaing hanya yang punya
modal danskill,” ujar Peneliti CIReS FISIP UI, Sofwan Albanna seperti dikutipsindonews.com.
Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa tantangan utama dari Indonesia untuk
menghadapi AEC adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tahu dan mampu untuk
menghadapi AEC 2015. Dalam menghadapai AEC, mahasiswa sebagaiiron stock adalah
pilar utama atau garda terdepan di bidang SDM.
Sebagai perbandingan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, dapat dicermati
data daya saing Indonesia menurutThe Global Competitiveness Report 2013-2014 oleh
World Economic Forum (WEF) seperti dikutipkpiunhas.com. Indonesia masih tertinggal
dengan negara-negara tetangganya seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Selain itu
data dari ASEAN Productivity Organization (APO) juga menunjukkan dari 1000 tenaga kerja
Indonesia hanya ada sekitar 4,3% yang terampil sedangkan Filipina 8,3%, Malaysia 32,6%
dan Singapura 34,7%.
Indonesia perlu bangkit dari kondisi yang memprihatinkan ini. Seperti yang sudah
diutarakan diatas, salah satu hal yang perlu diperhatikan dari AEC adalah tenaga terampil.
Indonesia perlu mempersiapkan para mahasiswanya sebagaiIron Stockdalam menghadapi
AEC. Dalam hal tenaga terampil, tentunya pendidikan memegang peranan yang penting.
Khususnya pendidikan tinggi yang memiliki peran penting dalam menentukan nasib
Indonesia saat AEC mulai diberlakukan.
Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi
Jika kita berbicara mengenai perguruan tinggi, maka mahasiswa adalah salah satu unsur
yang melekat di dalam pembahasan tersebut. Mahasiswa yang dikenal sebagaiagent of
change, social control, dan iron stock, pada dasarnya menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Layaknya seperti sekolah
mempunyai siswa-siswi, perguruan tinggi mempunyai mahasiswa-mahasiswi.
Setiap lembaga pendidikan tentunya mempunyai visi dan misi, karena proses pembelajaran
itu sendiri memang harus diawali oleh visi dan misi. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah
salah bentuk konkret dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Karena sudah
menjadi keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk melahirkan manusia-manusia yang
intelek, kritis, peduli, dan berakhlak mulia. Dalam rangka memenuhi hal tersebut,
mahasiswa itu sendiri harus tahu dan paham dengan betul apa yang maksud dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.
-
8/18/2019 suaramahasiswa
4/8
Pendidikan adalah poin pertama dan utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan
dan pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran.
Undang-Undang dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Perguruan tinggi perlu melakukan revitalisasi dalam hal ini. Perlu dipahami bahwa
perkembangan dan ranah pendidikan saat ini sudah sangat berbeda dan sangat kompleks.
Perguruan tinggi perlu memperlengkapi para mahasiswa-mahasiswinya dengan
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja sekarang. Berdasarkan laporan dari
Pearson (2014) seperti dikutitribunnews.com, pendidikan jaman sekarang bukan lagi
sekedar 3Rs (Reading, wRiting, and aRithmetic), tetapi juga harus menyangkut
keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan dunia kerja sekarang, seperti:Leadership,Digital Literacy, Communication, Emotional Intelligency, Entrepreneurship, Global
Citizenship, Problem Solving, and Team-working.
Leadership adalah keterampilan untuk memengaruhi diri sendiri (self leadership),
memengaruhi tim (team leadership), dan juga memengaruhi semua orang di dalam
organisasi (organizational leadership) agar berkomitmen dan bekerjasama untuk mencapai
visi dan misi yang dicanangkan organisasi tersebut.
Digital Literacy berkaitan dengan keterampilan dalam tiga hal berikut, yakni: kemampuan
untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi atau jaringan untuk menemukan,
mengevaluasi, menggunakan dan menciptakan informasi, kemampuan untuk memahami
dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari berbagai sumber ketika disajikan
melalui komputer, dan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas secara efektif
dalam lingkungan digital.
Communication berkaitan dengan keterampilan mengkomunikasikan informasi penting
secara mudah dan singkat agar dapat dipergunakan untuk pembuatan keputusan
peningkatan kinerja organisasi.
Emotional Intelligence (EQ) adalah keterampilan untuk mengidentifikasi, menggunakan,
memahami, dan mengelola emosi secara positif untuk meredakan stres, berkomunikasisecara efektif dengan orang lain, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan
meredakan konflik.
Entrepreneurship adalah keterampilan untuk mengembangkan, mengatur dan mengelola
usaha-usaha kreatif bersama dengan risiko yang diperhitungkan (calculated risks) dalam
rangka untuk menciptakan manfaat-manfaat dari usaha-usaha kreatif itu.
-
8/18/2019 suaramahasiswa
5/8
Global citizenship adalah keterampilan seseorang yang mampu menempatkan identitas
mereka agar sesuai dengan komunitas global lebih daripada identitas mereka sebagai
warga negara tertentu atau asal suku bangsa tertentu.
Problem Solving adalah proses mental yang melibatkan, menemukan, menganalisis dan
memecahkan masalah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasihambatan dan menemukan solusi yang terbaik untuk memecahkan masalah.
Teamwork adalah proses bekerja bersama-sama dengan sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama.Teamwork merupakan bagian penting dari keberhasilan
organisasi, karena kita membutuhkan rekan-rekan kerja untuk bekerja sama dengan baik,
mencoba ide-ide terbaik mereka dalam situasi apapun agar mencapai sinergi dalam hasil.
Prinsip dua kepala lebih baik daripada satu kepala berlaku dalamteamwork ini.
Peneitian adalah poin kedua di dalam Tri Dahrma Perguruan Tinggi. Penelitian mempunyai
peranan bagi kemajuan perguruan tinggi, kesejahteraan masyarakat serta kemajuanbangsa dan negara. Dari penelitian maka mahasiswa mampu mengembangkan ilmunya
dan berpikir kritis. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dan pengembangan
ini dalam suatu proses pembelajaran untuk memporoleh suatu perubahan-perubahan yang
akan membawa Indonesia kearah yang lebih maju dan terdepan.
Sayangnya, dalam hal penelitian pun, Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara
tetangga anggota ASEAN lainya. Menurut data yang disajikan majalah Suara Mahasiswa
edisi ke-30, publikasi ilmiah yang dilakukan oleh para akademisi di Indonesia masih sangat
jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga anggota ASEAN, terutama dengan
Singapura. Di dalam majalah tersebut dikatakan bahwa jumlah publikasi ilmiah UniversitasIndonesia (UI), sebagai salah satu universitas papan atas Indonesia, bahkan tidak mampu
mencapai 10 persen saja dari jumlah publikasi ilmiahUniversity of Singapore. Di dalam
majalah tersebut dikatakan bahwa publikasi ilmiah yang dilakukan UI hanya sebesar 2714
publikasi, sedangkanUniversity of Singapore telah melakukan 64.991 publikasi.
SBY, presiden Republik Indonesia, mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa
yang berorientasi budaya tulis. Hal tersebut dipertegas melalui akun twitter-nya yang
mengatakan, “Biasakan beri hadiah buku pada anak, karena bangsa yang maju berorientasi
pada budaya tulis dibanding budaya tutur dan lisan,” seperti dikutipnews.bisnis.com.
Dalam melakukan penelitian, pola pikir mahasiswa juga memegang peranan yang penting.
Mahasiswa perlu mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitianya. Menurut
Suparno dan Mohamad Yunus, penulis yang baik mempunyai tujuan menjadikan pembaca
ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan,
menjadikan pembaca beropini dan mengerti, membuat pembaca terpersuasi oleh
-
8/18/2019 suaramahasiswa
6/8
karangannya, serta membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang
dikemukakan.
Ketiga adalah pengabdian. Menurut Undang-Undang, pengabdian kepada masyarakat
adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat danmencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengabdian kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada
hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu
berkontribusi nyata. Bentuk konkret pengabdian mahasiwa dapat dilakukan dengan
sosialisasi seputar AEC 2015 kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan pemuda
dengan berbagai cara. Pemuda dapat melakukan sosialisasi dengan cara konvensional
seperti melakukan sosialisasidoor to door. Pemuda juga dapat memanfaatkan berbagai
media dalam melakukan sosialiasi, seperti memanfaatkan berbagai aplikasi sosial media,
membuat blog, membuat berbagai poster, membuat film pendek, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaanya, seorang pemuda juga dapat bekerja sama dengan para pemuda
lainya dan membentuk sebuah kelompok dalam melakukan sosialisasi. Dalam hal ini,
mereka dapat berbagi peran dalam membagi tugas dan tanggung jawab, dapat saling
topang dalam kelemahan, dan yang terpenting adalah adanya rasa percaya kepada
kemampuan dan kesungguhan teman yang dapat memberi dampak positif dalam
pelaksanaan tanggung jawab.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam pelaksanaan kelompok, yakni: visi dan
misi, strategi, kesadaran kepentingan untuk bersama, unjuk kerja, saling percaya dan salingmemberi dukungan. Dalam strategi, antara lain akan diuraikan tentang: tujuan, sasaran, isi
pesan, media yang digunakan, pengorganisasian, dan pemantauan dampak sosialisasi.
Revitalisasi Mahasiswa Menghadapi AEC 2015
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa memegang peranan yang penting dalam
Indonesia menghadapi AEC 2015 mendatang. Hal tersebut juga dipertegas oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh. Beliau juga ikut mengajak
perguruan tinggi untuk bersiap menghadapi ASEANEconomy Community (AEC).
“Urusan sebesar ini tidak cukup sekadar jadi pengetahuan. Tetapi kita harusmenerjemahkannya. Apa implikasi dan apa yang harus kita siapkan dalam menghadapi
perubahan pasar, perubahan interaksi sosial? Sehingga kompetensi, sertifikasi, danskill
tertentu menjadi bagian yang harus kita persiapkan,” tutur beliau saat memberikan
sambutan dalam pelantikan pimpinan perguruan tinggi di Jakarta, Selasa (9/9/2014) seperti
dikutip darikembdikbud.go.id.
-
8/18/2019 suaramahasiswa
7/8
Perguruan tinggi juga harus mampu melahirkan mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang
kompeten, kritis dan solutif guna menghadapi AEC 2015. Guna mencapai hal tersebut,
perguruan tinggi harus selalu menerapkan prinsip transparan dan akuntabel. Dengan
melibatkan sebanyak mungkin sivitas akademika, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi kebijakan tertentu. Diharapkan dengan ini, mahasiswa-mahasiswi Indonesiadapat membuat AEC 2015 bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk
menuju Indonesia yang lebih baik.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Komentar
Berita TerkaitMEA 2015: Ajang Kompetisi Kualitas Tenaga Kerja
Persepsi Keliru Soal MEA 2015
Standardisasi Tenaga Kerja Terampil Indonesia Menuju AEC 2015
AEC 2015: Mampukah Kesehatan Indonesia Bersaing?
Gerbatama, ini UI!
Editorial
Apa Pentingnya Menyerukan Stop Perkawinan Anak?Terkait isu mengenai perlindungan perempuan dan anak, beberapa waktu lalu,
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi UU Perkawinan Nomor 1
tahun 19! mengenai batas usia perkawinan khusus bagi perempuan" UU tersebut
men#atakan bahwa usia minimum perkawinan bagi laki$laki adalah 19 tahun,
sedangkan bagi perempuan 1% tahun" Permohonan uji materi bertujuan untuk
menaikkan usia perkawinan perempuan menjadi 1& tahun ke atas"Selengkapnya...
Pers MahasiswaSuara USU
LPM Arena
Suaka Online
@SumaUIMy Tweets
• Home
• Ekopolkum
http://suaramahasiswa.com/mea-2015-ajang-kompetisi-kualitas-tenaga-kerja/http://suaramahasiswa.com/persepsi-keliru-soal-mea-2015/http://suaramahasiswa.com/standardisasi-tenaga-kerja-terampil-indonesia-menuju-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/aec-2015-mampukah-kesehatan-indonesia-bersaing/http://wp.me/p4pDrO-LGhttp://wp.me/p4pDrO-LGhttp://suarausu.co/http://lpmarena.com/http://suakaonline.com/http://suaramahasiswa.com/http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum/http://suaramahasiswa.com/mea-2015-ajang-kompetisi-kualitas-tenaga-kerja/http://suaramahasiswa.com/persepsi-keliru-soal-mea-2015/http://suaramahasiswa.com/standardisasi-tenaga-kerja-terampil-indonesia-menuju-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/aec-2015-mampukah-kesehatan-indonesia-bersaing/http://wp.me/p4pDrO-LGhttp://suarausu.co/http://lpmarena.com/http://suakaonline.com/http://suaramahasiswa.com/http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum/
-
8/18/2019 suaramahasiswa
8/8
• Sosbud
• Event
• IPTEK
• Sosok & Minat Bakat
•Kolom
• Galeri
• Riset & Resensi
• Suma UI App
• Tentan SUMA
• Redaksi
• Editorial
• Kontak Kami
• Iklan !onasi
• Edisi !iital
• Alumni
• MASA PEREKRUTA" A"GG#TA $%
http://suaramahasiswa.com/category/sosbud/http://suaramahasiswa.com/category/event/http://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologi/http://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakat/http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensi/http://suaramahasiswa.com/aplikasisumahttp://suaramahasiswa.com/tentang-suma-uihttp://suaramahasiswa.com/redaksi/http://suaramahasiswa.com/category/editorial/http://suaramahasiswa.com/kontak-kami/http://suaramahasiswa.com/iklan-donasi/http://suaramahasiswa.com/category/gerbatama-digital/http://suaramahasiswa.com/alumni/http://suaramahasiswa.com/mpa25/http://suaramahasiswa.com/category/sosbud/http://suaramahasiswa.com/category/event/http://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologi/http://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakat/http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensi/http://suaramahasiswa.com/aplikasisumahttp://suaramahasiswa.com/tentang-suma-uihttp://suaramahasiswa.com/redaksi/http://suaramahasiswa.com/category/editorial/http://suaramahasiswa.com/kontak-kami/http://suaramahasiswa.com/iklan-donasi/http://suaramahasiswa.com/category/gerbatama-digital/http://suaramahasiswa.com/alumni/http://suaramahasiswa.com/mpa25/