suaramahasiswa

Upload: gilar-amrizal

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    1/8

    Toggle navigation

    • EKOPOLKUM

    • SOSBUD

    • IPTEK

    • KESEHATAN

    • SOSOK & MINAT BAKAT

    • EVENT

    • RISET & RESENSI

    • GALERI

    • KOLOM

    Peran Perguruan Tinggi Mempersiapkan

    Mahasiswa Menghadapi AEC 2015Wednesday, 05 November 14 | 05:16 WIB

    Tweet 

    Oleh Salomo Harvard Hamonangan*

     Association of Southeast Asian Nations(ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia

    Tenggara (PERBARA) merupakan organisasi dari negara-negara di kawasan Asia

    Tenggara. Saat ini, ASEAN mempunyai 10 negara anggota, yakni: Indonesia, Malaysia,

    Thailand, Singapura, Filipina, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam dan Myanmar. ASEAN

    pertama kali dibentuk pada tahun 1967. Pada saat itu, hanya ada lima negara yang

    tergabung di dalam ASEAN, yakni: Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina

    Salah satu pertimbangan dibentuknya ASEAN adalah kerjasama ekonomi.

    s ubs cribe http://s uaramaha w idget blog_s ubs cription 4fc7aab1f1

    Berlangganan

    http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkumhttp://suaramahasiswa.com/category/sosbudhttp://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologihttp://suaramahasiswa.com/category/kesehatanhttp://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakathttp://suaramahasiswa.com/category/eventhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensihttp://suaramahasiswa.com/category/galerihttp://suaramahasiswa.com/category/kolomhttp://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/https://twitter.com/sharehttp://suaramahasiswa.com/category/sosbudhttp://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologihttp://suaramahasiswa.com/category/kesehatanhttp://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakathttp://suaramahasiswa.com/category/eventhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensihttp://suaramahasiswa.com/category/galerihttp://suaramahasiswa.com/category/kolomhttp://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/peran-perguruan-tinggi-mempersiapkan-mahasiswa-menghadapi-aec-2015/https://twitter.com/sharehttp://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    2/8

    Pada tahun 1992 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ke-5 di

    Singapura. Dalam pertemuan tersebut, telah ditandatanganiFramework Agreement on

    Enhancing ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai dicanangkannya ASEAN

    Free Trade Area (AFTA) pada tanggal 1 Januari 1993 denganCommon Effective

    Preferential Tariff (CEPT) sebagai mekanisme utama. Pendirian AFTA memberikan impikasidalam bentuk pengurangan dan eliminasi tarif, penghapusan hambatan-hambatan non-tarif,

    dan perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan fasilitasi perdagangan.

    Pada KTT ke-9 ASEAN yang dilaksanakan di Bali pada tahun 2003, para pimpinan ASEAN

    menyepakati pembentukan komunitas ASEAN yang salah satu pilarnya adalah ASEAN

    Economic Community (AEC). AEC bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis

    produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja

    terampil dan perpindahan barang modal secara lebih bebas. Pada KTT tersebut juga

    ditetapkan sektor-sektor prioritas yang akan diintegrasikan, yakni: produk-produk pertanian,

    otomotif, elektronik, perikanan, produk-produk turunan dari karet, tekstil dan pakaian,produk-produk turunan dari kayu, transportasi udara, e-ASEAN, kesehatan, dan pariwisata.

    Pada bulan Agustus tahun 2006 di dalam ASEAN Economic Ministers Meeting (AEM) di

    Kuala Lumpur, para negara anggota ASEAN menyetujui untuk membuat suatu cetak biru

    (blueprint) untuk menindaklanjuti pembentukan AEC dengan mengindentifikasi sifat-sifat

    dan elemen-elemen AEC pada tahun 2015 yang konsisten dengan KTT ke-9 dan dengan

    target-target dantimeline yang jelas serta pre-agreed flexibility untuk mengakomodir

    kepentingan negara-negara anggota ASEAN.

    Pada KTT ASEAN yang ke-13 di Singapura, bulan November 2007, telah disepakati

    Blueprint for the ASEAN Economic Community ( AEC Blueprint) yang akan digunakan

    sebagai peta kebijakan (roadmap) untuk mengubah kawasan ASEAN menjadi suatu pasar

    tunggal dan basis produksi, kawasan yang kompetitif dan juga kawasan yang terintegrasi

    dengan ekonomi global. Selain itu, AEC Blueprint juga akan mendukung ASEAN menjadi

    kawasan yang berdaya saing tinggi dengan tingkat pembangunan ekonomi yang merata

    serta kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi yang makin berkurang.

    Persiapan Indonesia Menghadapi AEC 2015

    Tanpa kita sadari, AEC yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2003 akan segera hadir. Pada

    tahun 2015, Indonesia akan segera memasuki babak baru dalam persaingan global.

    Seharusnya dalam jangka waktu yang singkat ini, sudah sepantasnya Indonesia lebih dari

    siap dalam menghadapi AEC. Ironisnya, Indonesia masih jauh dari kata “siap”. Menurut

    hasil penelitian dari Lembaga penelitianCenter for International Relations Studies (CIReS)

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) sampai awal tahun

    2014 masih hanya 17 persen masyarakat umum termasuk mahasiswa yang mengetahui

    soal AEC.

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    3/8

    “Ini dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah agar kita siap menghadapi AEC 2015,

    cuma 17 persen masyarakat umum termasuk mahasiswa yang mengetahuinya, dan hanya

    2 persen yang sadar akan keuntungannya, kenapa kami memilih Pemda karena mereka

    yang paling berdampak langsung nantinya, dan yang bisa bersaing hanya yang punya

    modal danskill,” ujar Peneliti CIReS FISIP UI, Sofwan Albanna seperti dikutipsindonews.com.

    Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa tantangan utama dari Indonesia untuk

    menghadapi AEC adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tahu dan mampu untuk

    menghadapi AEC 2015. Dalam menghadapai AEC, mahasiswa sebagaiiron stock adalah

    pilar utama atau garda terdepan di bidang SDM.

    Sebagai perbandingan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, dapat dicermati

    data daya saing Indonesia menurutThe Global Competitiveness Report 2013-2014 oleh

    World Economic Forum (WEF) seperti dikutipkpiunhas.com. Indonesia masih tertinggal

    dengan negara-negara tetangganya seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Selain itu

    data dari ASEAN Productivity Organization (APO) juga menunjukkan dari 1000 tenaga kerja

    Indonesia hanya ada sekitar 4,3% yang terampil sedangkan Filipina 8,3%, Malaysia 32,6%

    dan Singapura 34,7%.

    Indonesia perlu bangkit dari kondisi yang memprihatinkan ini. Seperti yang sudah

    diutarakan diatas, salah satu hal yang perlu diperhatikan dari AEC adalah tenaga terampil.

    Indonesia perlu mempersiapkan para mahasiswanya sebagaiIron Stockdalam menghadapi

    AEC. Dalam hal tenaga terampil, tentunya pendidikan memegang peranan yang penting.

    Khususnya pendidikan tinggi yang memiliki peran penting dalam menentukan nasib

    Indonesia saat AEC mulai diberlakukan.

    Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi

    Jika kita berbicara mengenai perguruan tinggi, maka mahasiswa adalah salah satu unsur

    yang melekat di dalam pembahasan tersebut. Mahasiswa yang dikenal sebagaiagent of

    change, social control, dan iron stock, pada dasarnya menurut Kamus Besar Bahasa

    Indonesia (KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Layaknya seperti sekolah

    mempunyai siswa-siswi, perguruan tinggi mempunyai mahasiswa-mahasiswi.

    Setiap lembaga pendidikan tentunya mempunyai visi dan misi, karena proses pembelajaran

    itu sendiri memang harus diawali oleh visi dan misi. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah

    salah bentuk konkret dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Karena sudah

    menjadi keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk melahirkan manusia-manusia yang

    intelek, kritis, peduli, dan berakhlak mulia. Dalam rangka memenuhi hal tersebut,

    mahasiswa itu sendiri harus tahu dan paham dengan betul apa yang maksud dengan Tri

    Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    4/8

    Pendidikan adalah poin pertama dan utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan

    dan pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran.

    Undang-Undang dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

    terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

    secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

    dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Perguruan tinggi perlu melakukan revitalisasi dalam hal ini. Perlu dipahami bahwa

    perkembangan dan ranah pendidikan saat ini sudah sangat berbeda dan sangat kompleks.

    Perguruan tinggi perlu memperlengkapi para mahasiswa-mahasiswinya dengan

    keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja sekarang. Berdasarkan laporan dari

    Pearson (2014) seperti dikutitribunnews.com, pendidikan jaman sekarang bukan lagi

    sekedar 3Rs (Reading, wRiting, and aRithmetic), tetapi juga harus menyangkut

    keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan dunia kerja sekarang, seperti:Leadership,Digital Literacy, Communication, Emotional Intelligency, Entrepreneurship, Global

    Citizenship, Problem Solving, and Team-working.

    Leadership adalah keterampilan untuk memengaruhi diri sendiri (self leadership),

    memengaruhi tim (team leadership), dan juga memengaruhi semua orang di dalam

    organisasi (organizational leadership) agar berkomitmen dan bekerjasama untuk mencapai

    visi dan misi yang dicanangkan organisasi tersebut.

    Digital Literacy berkaitan dengan keterampilan dalam tiga hal berikut, yakni: kemampuan

    untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi atau jaringan untuk menemukan,

    mengevaluasi, menggunakan dan menciptakan informasi, kemampuan untuk memahami

    dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari berbagai sumber ketika disajikan

    melalui komputer, dan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas secara efektif

    dalam lingkungan digital.

    Communication berkaitan dengan keterampilan mengkomunikasikan informasi penting

    secara mudah dan singkat agar dapat dipergunakan untuk pembuatan keputusan

    peningkatan kinerja organisasi.

    Emotional Intelligence (EQ) adalah keterampilan untuk mengidentifikasi, menggunakan,

    memahami, dan mengelola emosi secara positif untuk meredakan stres, berkomunikasisecara efektif dengan orang lain, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan, dan

    meredakan konflik.

    Entrepreneurship adalah keterampilan untuk mengembangkan, mengatur dan mengelola

    usaha-usaha kreatif bersama dengan risiko yang diperhitungkan (calculated risks) dalam

    rangka untuk menciptakan manfaat-manfaat dari usaha-usaha kreatif itu.

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    5/8

    Global citizenship adalah keterampilan seseorang yang mampu menempatkan identitas

    mereka agar sesuai dengan komunitas global lebih daripada identitas mereka sebagai

    warga negara tertentu atau asal suku bangsa tertentu.

    Problem Solving adalah proses mental yang melibatkan, menemukan, menganalisis dan

    memecahkan masalah. Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasihambatan dan menemukan solusi yang terbaik untuk memecahkan masalah.

    Teamwork adalah proses bekerja bersama-sama dengan sekelompok orang untuk

    mencapai suatu tujuan bersama.Teamwork merupakan bagian penting dari keberhasilan

    organisasi, karena kita membutuhkan rekan-rekan kerja untuk bekerja sama dengan baik,

    mencoba ide-ide terbaik mereka dalam situasi apapun agar mencapai sinergi dalam hasil.

    Prinsip dua kepala lebih baik daripada satu kepala berlaku dalamteamwork ini.

    Peneitian adalah poin kedua di dalam Tri Dahrma Perguruan Tinggi. Penelitian mempunyai

    peranan bagi kemajuan perguruan tinggi, kesejahteraan masyarakat serta kemajuanbangsa dan negara. Dari penelitian maka mahasiswa mampu mengembangkan ilmunya

    dan berpikir kritis. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dan pengembangan

    ini dalam suatu proses pembelajaran untuk memporoleh suatu perubahan-perubahan yang

    akan membawa Indonesia kearah yang lebih maju dan terdepan.

    Sayangnya, dalam hal penelitian pun, Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara

    tetangga anggota ASEAN lainya. Menurut data yang disajikan majalah Suara Mahasiswa

    edisi ke-30, publikasi ilmiah yang dilakukan oleh para akademisi di Indonesia masih sangat

     jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga anggota ASEAN, terutama dengan

    Singapura. Di dalam majalah tersebut dikatakan bahwa jumlah publikasi ilmiah UniversitasIndonesia (UI), sebagai salah satu universitas papan atas Indonesia, bahkan tidak mampu

    mencapai 10 persen saja dari jumlah publikasi ilmiahUniversity of Singapore. Di dalam

    majalah tersebut dikatakan bahwa publikasi ilmiah yang dilakukan UI hanya sebesar 2714

    publikasi, sedangkanUniversity of Singapore telah melakukan 64.991 publikasi.

    SBY, presiden Republik Indonesia, mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa

    yang berorientasi budaya tulis. Hal tersebut dipertegas melalui akun twitter-nya yang

    mengatakan, “Biasakan beri hadiah buku pada anak, karena bangsa yang maju berorientasi

    pada budaya tulis dibanding budaya tutur dan lisan,” seperti dikutipnews.bisnis.com.

    Dalam melakukan penelitian, pola pikir mahasiswa juga memegang peranan yang penting.

    Mahasiswa perlu mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitianya. Menurut

    Suparno dan Mohamad Yunus, penulis yang baik mempunyai tujuan menjadikan pembaca

    ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan,

    menjadikan pembaca beropini dan mengerti, membuat pembaca terpersuasi oleh

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    6/8

    karangannya, serta membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang

    dikemukakan.

    Ketiga adalah pengabdian. Menurut Undang-Undang, pengabdian kepada masyarakat

    adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika dengan memanfaatkan

    ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat danmencerdaskan kehidupan bangsa.

    Pengabdian kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada

    hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu

    berkontribusi nyata. Bentuk konkret pengabdian mahasiwa dapat dilakukan dengan

    sosialisasi seputar AEC 2015 kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan pemuda

    dengan berbagai cara. Pemuda dapat melakukan sosialisasi dengan cara konvensional

    seperti melakukan sosialisasidoor to door. Pemuda juga dapat memanfaatkan berbagai

    media dalam melakukan sosialiasi, seperti memanfaatkan berbagai aplikasi sosial media,

    membuat blog, membuat berbagai poster, membuat film pendek, dan sebagainya.

    Dalam pelaksanaanya, seorang pemuda juga dapat bekerja sama dengan para pemuda

    lainya dan membentuk sebuah kelompok dalam melakukan sosialisasi. Dalam hal ini,

    mereka dapat berbagi peran dalam membagi tugas dan tanggung jawab, dapat saling

    topang dalam kelemahan, dan yang terpenting adalah adanya rasa percaya kepada

    kemampuan dan kesungguhan teman yang dapat memberi dampak positif dalam

    pelaksanaan tanggung jawab.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam pelaksanaan kelompok, yakni: visi dan

    misi, strategi, kesadaran kepentingan untuk bersama, unjuk kerja, saling percaya dan salingmemberi dukungan. Dalam strategi, antara lain akan diuraikan tentang: tujuan, sasaran, isi

    pesan, media yang digunakan, pengorganisasian, dan pemantauan dampak sosialisasi.

    Revitalisasi Mahasiswa Menghadapi AEC 2015

    Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa memegang peranan yang penting dalam

    Indonesia menghadapi AEC 2015 mendatang. Hal tersebut juga dipertegas oleh Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh. Beliau juga ikut mengajak

    perguruan tinggi untuk bersiap menghadapi ASEANEconomy Community (AEC).

    “Urusan sebesar ini tidak cukup sekadar jadi pengetahuan. Tetapi kita harusmenerjemahkannya. Apa implikasi dan apa yang harus kita siapkan dalam menghadapi

    perubahan pasar, perubahan interaksi sosial? Sehingga kompetensi, sertifikasi, danskill 

    tertentu menjadi bagian yang harus kita persiapkan,” tutur beliau saat memberikan

    sambutan dalam pelantikan pimpinan perguruan tinggi di Jakarta, Selasa (9/9/2014) seperti

    dikutip darikembdikbud.go.id.

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    7/8

    Perguruan tinggi juga harus mampu melahirkan mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang

    kompeten, kritis dan solutif guna menghadapi AEC 2015. Guna mencapai hal tersebut,

    perguruan tinggi harus selalu menerapkan prinsip transparan dan akuntabel. Dengan

    melibatkan sebanyak mungkin sivitas akademika, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

    dan evaluasi kebijakan tertentu. Diharapkan dengan ini, mahasiswa-mahasiswi Indonesiadapat membuat AEC 2015 bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk

    menuju Indonesia yang lebih baik.

    *Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia

    Komentar

    Berita TerkaitMEA 2015: Ajang Kompetisi Kualitas Tenaga Kerja

    Persepsi Keliru Soal MEA 2015

    Standardisasi Tenaga Kerja Terampil Indonesia Menuju AEC 2015

    AEC 2015: Mampukah Kesehatan Indonesia Bersaing?

    Gerbatama, ini UI!

    Editorial

    Apa Pentingnya Menyerukan Stop Perkawinan Anak?Terkait isu mengenai perlindungan perempuan dan anak, beberapa waktu lalu,

    Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi UU Perkawinan Nomor 1

    tahun 19! mengenai batas usia perkawinan khusus bagi perempuan" UU tersebut

    men#atakan bahwa usia minimum perkawinan bagi laki$laki adalah 19 tahun,

    sedangkan bagi perempuan 1% tahun" Permohonan uji materi bertujuan untuk

    menaikkan usia perkawinan perempuan menjadi 1& tahun ke atas"Selengkapnya... 

    Pers MahasiswaSuara USU 

    LPM Arena 

    Suaka Online 

    @SumaUIMy Tweets

    • Home

    • Ekopolkum

    http://suaramahasiswa.com/mea-2015-ajang-kompetisi-kualitas-tenaga-kerja/http://suaramahasiswa.com/persepsi-keliru-soal-mea-2015/http://suaramahasiswa.com/standardisasi-tenaga-kerja-terampil-indonesia-menuju-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/aec-2015-mampukah-kesehatan-indonesia-bersaing/http://wp.me/p4pDrO-LGhttp://wp.me/p4pDrO-LGhttp://suarausu.co/http://lpmarena.com/http://suakaonline.com/http://suaramahasiswa.com/http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum/http://suaramahasiswa.com/mea-2015-ajang-kompetisi-kualitas-tenaga-kerja/http://suaramahasiswa.com/persepsi-keliru-soal-mea-2015/http://suaramahasiswa.com/standardisasi-tenaga-kerja-terampil-indonesia-menuju-aec-2015/http://suaramahasiswa.com/aec-2015-mampukah-kesehatan-indonesia-bersaing/http://wp.me/p4pDrO-LGhttp://suarausu.co/http://lpmarena.com/http://suakaonline.com/http://suaramahasiswa.com/http://suaramahasiswa.com/category/ekopolkum/

  • 8/18/2019 suaramahasiswa

    8/8

    • Sosbud

    • Event

    • IPTEK

    • Sosok & Minat Bakat

    •Kolom

    • Galeri

    • Riset & Resensi

    • Suma UI App

    • Tentan SUMA

    • Redaksi

    • Editorial

    • Kontak Kami

    • Iklan !onasi

    • Edisi !iital

    • Alumni

    • MASA PEREKRUTA" A"GG#TA $%

    http://suaramahasiswa.com/category/sosbud/http://suaramahasiswa.com/category/event/http://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologi/http://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakat/http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensi/http://suaramahasiswa.com/aplikasisumahttp://suaramahasiswa.com/tentang-suma-uihttp://suaramahasiswa.com/redaksi/http://suaramahasiswa.com/category/editorial/http://suaramahasiswa.com/kontak-kami/http://suaramahasiswa.com/iklan-donasi/http://suaramahasiswa.com/category/gerbatama-digital/http://suaramahasiswa.com/alumni/http://suaramahasiswa.com/mpa25/http://suaramahasiswa.com/category/sosbud/http://suaramahasiswa.com/category/event/http://suaramahasiswa.com/category/sains-teknologi/http://suaramahasiswa.com/category/sosok-minat-bakat/http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/NULLhttp://suaramahasiswa.com/category/riset-resensi/http://suaramahasiswa.com/aplikasisumahttp://suaramahasiswa.com/tentang-suma-uihttp://suaramahasiswa.com/redaksi/http://suaramahasiswa.com/category/editorial/http://suaramahasiswa.com/kontak-kami/http://suaramahasiswa.com/iklan-donasi/http://suaramahasiswa.com/category/gerbatama-digital/http://suaramahasiswa.com/alumni/http://suaramahasiswa.com/mpa25/