skripsi - unair repository | universitas airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/kkc kk...

79
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PROSES PEMURNIAN MINYAK IKAN KASAR (Crude Fish Oil) HASIL SAMPING INDUSTRI PENGALENGAN IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) Oleh : UMI NADHIRO SURABAYA JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

Upload: nguyennhu

Post on 25-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

SKRIPSI

PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PROSES

PEMURNIAN MINYAK IKAN KASAR (Crude Fish Oil) HASIL

SAMPING INDUSTRI PENGALENGAN IKAN LEMURU

(Sardinella lemuru)

Oleh :

UMI NADHIRO

SURABAYA – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Umi Nadhiro

NIM : 141211132133

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 27 Mei 1994

Alamat : Jalan Kalibutuh Barat IV/ 85 RT 02 RW 06 Surabaya

Telp./HP (089631341761)

Judul Skripsi : Penggunaan Bentonit Sebagai Adsorben Pada Proses Pemurnian

Minyak Ikan Kasar (Crude Fish Oil) Hasil Samping Industri

Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru)

Pembimbing : 1. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA.

2. Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si..

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil tulisan laporan Skripsi yang saya buat

adalah murni hasil karya saya sendiri (bukan plagiat) yang berasal dari Dana Penelitian :

Mandiri / Proyek Dosen / Hibah / PKM (coret yang tidak perlu).

Di dalam skripsi / karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya, serta kami bersedia :

1. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Airlangga;

2. Memberikan ijin untuk mengganti susunan penulis pada hasil tulisan skripsi /

karya tulis saya ini sesuai dengan peranan pembimbing skripsi;

3. Diberikan sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga, termasuk

pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh (sebagaimana diatur di

dalam Pedoman Pendidikan Unair 2010/2011 Bab. XI pasal 38 – 42), apabila

dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau

meniru tulisan orang lain yang seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari siapapun dan

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 3: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

iii

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

SKRIPSI

PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PROSES

PEMURNIAN MINYAK IKAN KASAR (Crude Fish Oil) HASIL

SAMPING INDUSTRI PENGALENGAN IKAN LEMURU

(Sardinella lemuru)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Pada

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :

UMI NADHIRO

NIM. 141211132133

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Page 4: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

iv

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

SKRIPSI

PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PROSES

PEMURNIAN MINYAK IKAN KASAR (Crude Fish Oil) HASIL

SAMPING INDUSTRI PENGALENGAN IKAN LEMURU

(Sardinella lemuru)

Oleh:

UMI NADHIRO

141211132133

Telah diujikan pada

Tanggal : 7 November 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Boedi Setya Rahardja, Ir., MP

Anggota : Agustono, Ir., M.Kes.

Sudarno, Ir., M.Kes.

Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA.

Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si

Page 5: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

v

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

RINGKASAN

UMI NADHIRO. Penggunaan Bentonit Sebagai Adsorben Pada Proses

Pemurnian Minyak Ikan Kasar (Crude Fish Oil) Hasil Samping Industri

Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru). Dosen Pembimbing : Prof.

Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA dan Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si.

Ikan lemuru (S. lemuru) merupakan sumberdaya ikan pelagis yang

mempunyai nilai ekonomis penting dan dapat dimanfaatkan sebagai ikan kaleng.

Pada proses pengalengan dihasilkan limbah cair berupa minyak ikan kasar (crude

fish oil) yang diperoleh pada tahap pemasakan dengan uap air panas (pre

cooking). Minyak ikan kasar hasil samping pre cooking industri pengalengan ikan

memiliki kualitas yang rendah. Selain itu, permintaan pasar yang tinggi terhadap

minyak ikan dan nilai ekspor minyak ikan Indonesia yang rendah maka diperlukan

pemurnian minyak ikan. Pemurnian minyak ikan dapat melalui tahap degumming,

netralisasi, dan bleaching menggunakan bentonit sebagai adsorben. Berdasarkan

latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai

bentonit yang diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan serta perbedaan

konsentrasi bentonit yang ditambahkan pada proses pemurnian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian bentonit dengan

konsentrasi berbeda berpotensi dalam proses pemurnian minyak ikan kasar (crude

fish oil) hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S. lemuru). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dan

data dianalisis secara deskriptif. Rancangan percobaan pada penelitian ini

menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima

variasi konsentrasi bentonit (0%, 2%, 4%, 6%, 8%) dan empat ulangan. Parameter

utama yang diamati adalah kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida,

kejernihan, bilangan paraanisidin (p-anisidin), dan total oksidasi. Parameter

pendukung yang diamati adalah rendemen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bentonit dengan

konsentrasi berbeda berpotensi sebagai adsorben dalam proses pemurnian minyak

ikan kasar (crude fish oil) hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S.

lemuru) yaitu pada konsentrasi bentonit 6% menghasilkan kadar asam lemak

bebas sebesar 0,265 %; bilangan peroksida sebesar 6,343 meq/kg; kejernihan

60,275 %T, 88,075 %T, 87,5 %T, 87,425 %T, 87,975 %T pada panjang

gelombang (λ) 450 nm, 550 nm, 620 nm, 665 nm, 700 nm; paraanisidin sebesar

3,725 meq/kg; menghasilkan total oksidasi sebesar 16,41 meq/kg; dan rendemen

33,418 %.

Page 6: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

vi

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

SUMMARY

UMI NADHIRO. Application Of Bentonite As Adsorbent In Refining

Processes Of Crude Fish Oil ByProducts Of Lemuru (Sardinella lemuru)

Canning Industry. Academic Advisor : Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA

and Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si.

Lemuru (Sardinella lemuru) is a pelagic fish resources that have economic

value that is important and can be used as canned fish. At the canning process

liquid waste can be used as canned fish. At the canning process liquid waste such

as crude fish oil is obtained at the stage of pre-cooking. Crude fish oil byproduct

in pre-cooking fish canning industry are of low quality. In addition, the market

demand for a high level of fish oil and fish oil export value of Indonesia were

lower then the necessary refining of fish oil. Refining of fish oil can go through

stages of degumming, neutralization, bleaching and using bentonite as adsorbent.

Based on this background, it is necessary to do further research on bentonite

which is activated before use and differences in the concentration of bentonite is

added to the refining process.

This study aims to determine the provision of bentonite with potentially

different concentrations in the refining process of crude fish oil byproducts

industry of lemuru (S. lemuru) canning. The method used in this research is the

experimental methods and data were analyzed descriptively. The experimental

design used in this study using a completely randomized design (CRD) with five

variation of bentonite concentration (0%, 2%, 4%, 6%, 8%) and four replications.

The main parameters measured were free fatty acid content, peroxide value,

clarity, paraanisidin (p-anisidin) number, and total oxidation. The second

parameters measured were yield.

The results showed that the giving of bentonite with different

concentrations potentially as adsorbent in refining process of crude fish oil

byproduct of lemuru (S. lemuru) canning industry are at a concentration of 6%

bentonite to produce free fatty acid content value of 0,265 %; peroxide number

value of 6,343 meq/kg; the clarity value of 60,275 %T, 88,075 %T, 87,5 %T,

87,425 %T, 87,975 %T at a wavelength (λ) of 450 nm, 550 nm, 620 nm, 665 nm,

and 700 nm; paraanisidin (p-anisidin) number value of 3,725 meq/kg; total

oxidation was 16,41 meq/kg; produce the yield of 33.418 %.

Page 7: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

vii

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya serta tidak lupa Shalawat dan salam selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi tentang

Penggunaan Bentonit Sebagai Adsorben Pada Proses Pemurnian Minyak Ikan

Kasar (Crude Fish Oil) Hasil Samping Industri Pengalengan Ikan Lemuru

(Sardinella lemuru). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis demi perbaikan dan

kesempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

wawasan yang lebih luas serta menjadi sumber informasi bagi semua pihak,

terutama bagi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas

Airlangga, Surabaya guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi

dalam bidang perikanan terutama industri hasil perikanan.

Surabaya, 03 Oktober 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

viii

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga Surabaya

2. Bapak Abdul Manan, S.Pi., M.Si selaku Dosen Wali yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA selaku Dosen Pembimbing

Pertama dan Ibu Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si. selaku Dosen

Pembimbing Kedua yang telah memberikan arahan, masukan serta

bimbingan sejak penyusunan usulan hingga penyelesaian Skripsi ini

4. Bapak Boedi Setya Rahardja, Ir., MP., Bapak Agustono Ir., M.Kes., dan

Bapak Sudarno, Ir., M.Kes. sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran atas penyempurnaan Skripsi ini

5. Ibu Patmawati Wahyudi, S.Pi., M.Si, yang telah memberikan dukungan

maupun arahan dalam pelaksanaan dan penyelesaian Skripsi ini

6. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan

moril maupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan lancar

7. Machfud Dwi Diantoro, Yustika, Ainin Nadia, Farah Kartikasari, dan

teman-teman yang telah memberi dukungan, motivasi, dan do’a kepada

penulis dalam pelaksanaan maupun penyelesaian Skripsi ini.

Surabaya, 03 Oktober 2016

Penulis

Page 9: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ix

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ...................................................................................................... v

SUMMARY ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................................. viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5

2.1 Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) ................................................................ 5

2.1.1 Taksonomi dan Morfologi .................................................................. 5

2.1.2 Biologi ................................................................................................. 6

2.1.3 Kandungan Gizi dan Manfaat ............................................................. 7

2.2 Hasil Samping Pengalengan Ikan ............................................................... 8

2.3 Minyak Ikan ................................................................................................. 9

2.3.1 Proses Pemurnian Minyak Ikan ......................................................... 10

2.3.2 Mutu Minyak Ikan ............................................................................ 13

2.4 Bentonit ...................................................................................................... 15

2.4.1 Aktivasi Bentonit ............................................................................... 18

Page 10: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

x

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ...................................... 20

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 20

3.2 Hipotesis .................................................................................................... 23

IV METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 25

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 25

4.2 Materi Penelitian ........................................................................................ 25

4.2.1 Alat Penelitian .................................................................................... 25

4.2.2 Bahan Penelitian ................................................................................. 25

4.3 Metode Penelitian ...................................................................................... 26

4.3.1 Rancangan Percobaan ........................................................................ 26

4.3.2 Prosedur Kerja ................................................................................... 27

A. Penelitian Pendahuluan ........................................................................ 27

B. Penelitian Utama .................................................................................. 28

1) Aktivasi Bentonit ............................................................................... 28

2) Pemurnian Minyak Ikan ..................................................................... 28

4.4 Parameter yang Diukur .............................................................................. 30

4.4.1 Parameter Utama ................................................................................ 30

4.4.2 Parameter Pendukung ........................................................................ 33

4.4 Analisis Data .............................................................................................. 33

V HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 36

5.1 Hasil ........................................................................................................... 36

5.1.1 Karakteristik Awal Minyak Ikan Lemuru (S. lemuru) ....................... 36

5.1.2 Karakteristik Akhir Minyak Ikan Lemuru (S. lemuru) ...................... 37

5.2 Pembahasan ............................................................................................... 40

VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 49

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 49

5.2 Saran .......................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

LAMPIRAN ........................................................................................................ 55

Page 11: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

xi

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1. Hasil karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru)............................ 37

5.2. Hasil karakteristik kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) .................. 37

5.3. Hasil karakteristik akhir minyak ikan lemuru (S. lemuru) ........................... 38

5.4. Hasil uji kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan .. 39

Page 12: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

xii

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Morfologi ikan lemuru (Sardinella lemuru) .................................................. 6

2.2 Struktur bentonit ........................................................................................... 16

3.1 Kerangka konsep ........................................................................................... 24

4.1 Diagram alir penelitian .................................................................................. 34

4.2 Diagram proses pemurnian ........................................................................... 35

5.1 Penampakan fisik minyak ikan lemuru kasar................................................ 36

Page 13: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

xiii

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil penelitian pendahuluan kenampakan minyak ikan lemuru

(S. lemuru) setelah dimurnikan ...................................................................... 55

2. Perhitungan treat pada proses netralisasi ........................................................ 56

3. Hasil perhitungan karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru) .......... 57

4. Hasil uji kadar asam lemak bebas (free fatty acid) minyak ikan lemuru

(S. lemuru) setelah dimurnikan ........................................................................... 58

5. Hasil uji peroksida minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan ...... 59

6. Hasil uji kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan ..... 60

7. Hasil uji paraanisidin (p-anisidin value) minyak ikan lemuru

(S. lemuru) setelah dimurnikan ...................................................................... 61

8. Hasil uji total oksidasi minyak ikan lemuru (S. lemuru) Setelah Dimurnikan 62

9. Hasil perhitungan rendemen minyak ikan lemuru (S. lemuru).............. .... 63

10. Dokumentasi aktivasi bentonit ...................................................................... 64

11. Dokumentasi pemurnian minyak ikan .......................................................... 65

Page 14: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan lemuru (S. lemuru) merupakan sumberdaya ikan pelagis yang

mempunyai nilai ekonomis penting (Pradini dkk., 2001). Kandungan gizi ikan

lemuru (S. lemuru) per 100 gram bahan yaitu protein 20,0 gram; lemak 3,0 gram;

dan vitamin A 100 SI (Satuan Internasional) (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009).

Ikan lemuru dapat dimanfaatkan sebagai ikan kaleng. Menurut Muchtadi (1995),

pengalengan makanan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan yang

dikemas secara hermetis yang kemudian disterilkan.

Pada proses pengalengan dihasilkan limbah cair berupa minyak ikan kasar

(crude fish oil). Menurut Estiasih (2009), pada industri pengalengan ikan

dihasilkan cairan hasil samping pengalengan yang merupakan campuran dari

fraksi minyak, fraksi air, dan padatan tersuspensi yang diperoleh pada tahap

pemasakan dengan uap air panas (pre cooking). Minyak ikan kasar hasil samping

pre cooking industri pengalengan ikan memiliki kualitas yang rendah karena tidak

memenuhi standar International Association of Fish Meal Manufactures dan

farmakope Indonesia sebagai minyak ikan layak konsumsi (Sari dkk., 2015).

Minyak ikan menurut Sathivel (2011), mengandung banyak asam lemak tak jenuh

(polyunsaturated fatty acids) terutama eikosapentaenoat (EPA) dan

dokosaheksaenoat (DHA). Manfaat minyak ikan yaitu dapat menurunkan

kolesterol dalam darah terutama low density lipoprotein (LDL), anti inflamasi,

dan dapat menurunkan resiko kematian akibat jantung koroner (Haris, 2004).

Selain itu volume impor minyak ikan di Indonesia sebesar 11.378.422 kg dengan

Page 15: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

2

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

nilai nominal 22.256.508 juta dolar Amerika, sedangkan volume ekspor sebesar

331.420 kg dengan nilai nominal 372.164 juta dolar Amerika. Hal ini

menunjukkan permintaan pasar yang tinggi terhadap minyak ikan dan nilai ekspor

minyak ikan Indonesia yang rendah sehingga diperlukan pemurnian minyak ikan

(KKP, 2012).

Menurut Estiasih (2009), pemurnian minyak ikan dapat melalui tahap

degumming, netralisasi, dan bleaching. Menurut Rubio-Rodriguez et al. (2010),

degumming bertujuan menghilangkan fosfolipid dengan penambahan asam fosfat

atau sitrat; netralisasi asam lemak bebas dengan natrium hidroksida; bleaching

dengan lempung aktif (activated clays) bertujuan menyerap produk oksidasi dan

warna. Pada tahap bleaching minyak ikan menggunakan bentonit. Menurut Faisal

(2015), bentonit (mineral aluminosilikat) merupakan salah satu jenis tambang

yang banyak terdapat di Indonesia. Mineral ini banyak digunakan sebagai katalis

dan buffer, pemucat, dan juga sebagai adsorben. Penggunaan bentonit sebagai

adsorben memiliki keunggulan karena bentonit mempunyai struktur antar lapis

yang dapat dengan mudah dimodifikasi sehingga akan memperbaiki sifat

penyerapan bentonit. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

(2015), jumlah sumber daya bentonit pada tahun 2015 sebesar 672.077.720 ton

dan produksi bentonit sebesar 1.805.802 ton.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan Sari dkk. (2015) mengenai

pemurnian minyak hasil samping pre cooking industri pengalengan ikan lemuru

(S. lemuru) yang menggunakan variasi metode pemurnian menunjukkan bahwa

metode pemurnian terbaik terdapat pada tahap degumming, netralisasi, bleaching

Page 16: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

3

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

serta penambahan bentonit 1% yang menghasilkan minyak ikan murni sesuai

standar farmakope Indonesia untuk minyak ikan layak konsumsi yaitu bilangan

asam lemak bebas 9,38%; bilangan peroksida 4,88 meq/kg; bilangan iodine

225,39 gram/100 gram sampel. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu

dilakukan penelitian lanjutan mengenai bentonit yang diaktivasi terlebih dahulu

sebelum digunakan serta perbedaan konsentrasi bentonit (0%; 2%; 4%, 6%; 8%)

yang ditambahkan pada proses pemurnian sehingga diketahui pemberian bentonit

dengan konsentrasi berbeda berpotensi pada proses pemurnian minyak ikan kasar

(crude fish oil) hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S. lemuru) dapat

meningkatkan kualitas minyak ikan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian bentonit dengan konsentrasi berbeda berpotensi dalam

proses pemurnian minyak ikan kasar (crude fish oil) hasil samping industri

pengalengan ikan lemuru (S. lemuru) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pemberian bentonit dengan konsentrasi berbeda berpotensi

dalam proses pemurnian minyak ikan kasar (crude fish oil) hasil samping industri

pengalengan ikan lemuru (S. lemuru).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah bagi

para ilmuwan, mahasiswa, maupun masyarakat mengenai pemberian bentonit

Page 17: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

4

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

dengan konsentrasi berbeda berpotensi dalam proses pemurnian minyak ikan

kasar (crude fish oil) hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S. lemuru)

serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas minyak ikan di Indonesia.

Page 18: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Lemuru (Sardinella lemuru)

2.1.1 Taksonomi dan Morfologi

Klasifikasi ikan lemuru (S. lemuru) menurut Integrated Taxonomic

Information System (2016), adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Infraphylum : Gnathostomata

Superclass : Osteichthyes

Class : Actinopterygii

Subclass : Neopterygii

Infraclass : Teleostei

Superorder : Clupeomorpha

Order : Clupeiformes

Suborder : Clupeoidei

Family : Clupeidae

Subfamily : Clupeinae

Genus : Sardinella

Spesies : Sardinella lemuru Bleeker, 1853 – Bali Sardinella

Menurut FAO (2016), ciri morfologi ikan lemuru (S. lemuru) yaitu memiliki

bentuk tubuh memanjang, agak bulat dan bagian perut membundar. Bagian

belakang tutup insang (operculum) terdapat kuning keemasan diikuti dengan garis

berwarna kekuningan pada gurat sisi (lateral line), terdapat bintik hitam yang

berbeda di tepi belakang tutup insang (operculum). Morfologi ikan lemuru (S.

lemuru) terdapat pada Gambar 2.1.

Page 19: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

6

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Gambar 2.1 Morfologi ikan lemuru (S. lemuru)

Sumber : FishBase (2016)

Keterangan : 1. Sirip dorsalis, 2. Linea lateralis, 3. Sirip caudalis, 4. Operculum,

5. Sirip pectoralis, 6. Anal

2.1.2 Biologi

Lemuru (S. lemuru) tersebar di Samudera Hindia bagian Timur (Phuket,

Thailand, di pantai sebelah Selatan Jawa Timur dan Bali, Australia Barat) dan

Samudera Pasifik sebelah Barat (Laut Jawa ke Utara sampai Filipina, Hongkong,

Taiwan sampai Selatan Jepang) (FAO, 2016). Menurut Merta et al. (2000), pada

siang hari ikan lemuru berada di dekat dasar perairan, sedangkan pada malam hari

lemuru berada di dekat permukaan air dalam bentuk gerombolan yang menyebar.

Seringkali, gerombolan lemuru akan muncul ke permukaan pada siang hari ketika

cuaca mendung dan hujan.

Ikan lemuru tergolong ikan yang mempunyai fekunditas tinggi. Ikan lemuru

diperkirakan memijah satu kali dalam setiap masa pemijahan dan melepaskan

Page 20: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

7

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

telur sekaligus dalam waktu yang relatif singkat (total spawner) (Tampubolo dkk.,

2002). Menurut FAO (2016), kemungkinan ikan lemuru melakukan pemijahan

pada musim hujan setiap tahun (rata-rata bulan September-Februari, terutama

mengalami peningkatan pada bulan Desember-Januari).

Menurut penelitian Pradini dkk. (2001), jenis pakan ikan lemuru berupa

organisme dari kelas Bacillariophyceae yaitu Coscinodiscus sp. (33,01%),

Pleurosigma sp. (23,88%), Nitzschia sp. (6,28%); dari kelas Dinophyceae

ditemukan jenis Peridinium sp. (10,26%) serta dari kelas Sarcodina ditemukan

jenis Amphilithium sp. (1,85%). Ikan lemuru mengkonsumsi Coscinodiscus sp.

sebagai pakan utama, Pleurosigma sp. dan Nitzschia sp. sebagai pakan sekunder.

Pola kebiasaan pakan S. lemuru cenderung mengalami perubahan menurut ukuran

kelompok. Perubahan pakan tersebut disebabkan karena perbedaan tapis insang,

ukuran pakan, tingkat kelaparan, dan frekuensi pengambilan pakan.

2.1.3 Kandungan Gizi dan Manfaat

Menurut Poedjiadi dan Supriyanti (2009), komposisi lemuru (S. lemuru) per

100 gram bahan yaitu air 76 gram; protein 20,0 gram; lemak 3,0 gram; kalsium

(Ca+) 20 mg; fosfor (P) 100 mg; besi (Fe) 1,0 mg; vitamin A 100 Satuan

Internasional (SI); vitamin B1 0,05 mg. Menurut Batafor (2014), ikan sardin

berpotensi sebagai sumber minyak ikan sebesar 15-20% dan memiliki konsentrasi

asam lemak ω-3 yang tinggi. Menurut Haris (2004), ω-3 merupakan salah satu

asam lemak tak jenuh yang esensial bagi tubuh dan dibutuhkan terutama bagi

penderita kolesterol tinggi. Eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat

(DHA) merupakan jenis ω-3 yang tidak diproduksi oleh ikan, melainkan oleh

Page 21: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

8

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

tumbuhan laut seperti alga. Kandungan eikosapentaenoat (EPA) dan

dokosaheksaenoat (DHA) dalam ikan disebabkan karena ikan lemuru (S. lemuru)

mengkonsumsi alga yang mengandung kedua asam tersebut. Hasil penelitian

Maulana dkk. (2014) menunjukkan bahwa kandungan eikosapentaenoat (EPA)

dan dokosaheksaenoat (DHA) minyak ikan lemuru sebesar 8,97% dan 6,56%.

Menurut Haris (2004), mengkonsumsi eikosapentaenoat (EPA) dan

dokosaheksaenoat (DHA) dapat menurunkan kolesterol dalam darah terutama low

density lipoprotein (LDL), anti agregasi platelet, anti inflamasi, dan dalam jangka

waktu yang panjang berdampak positif terhadap penderita jantung koroner, yaitu

mampu menurunkan resiko kematian mendadak hingga 45% jika dibandingkan

terhadap penderita yang tidak mengkonsumsi eikosapentaenoat (EPA) dan

dokosaheksaenoat (DHA).

2.2 Hasil Samping Pengalengan Ikan

Limbah adalah zat, energi atau komponen yang dapat menurunkan kualitas

lingkungan. Limbah (polutan) dapat berupa padat, cair dan gas. Sebagian besar

limbah akhir yang dikeluarkan pabrik berupa cair, tetapi masih ada yang berupa

padat (Hikamah dan Mubarok, 2012).

Pada industri pengalengan ikan dihasilkan cairan hasil samping pengalengan

yang merupakan campuran dari fraksi minyak, fraksi air, dan padatan tersuspensi

yang diperoleh pada tahap pemasakan dengan uap air panas (pre cooking). Pada

industri pengalengan ikan, fraksi cair tersebut biasa ditampung dan dipisahkan

berdasarkan fraksi-fraksi. Pemisahan dilakukan secara sederhana dengan

mendiamkan (dekantasi) cairan hasil samping pengalengan tersebut selama waktu

Page 22: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

9

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

tertentu. Selama dekantasi, cairan hasil samping pengalengan tersebut akan

terpisah berdasarkan fraksi, yaitu fraksi paling bawah berisi air dan padatan

tersuspensi, sedangkan fraksi bagian atas berupa fraksi minyak (Estiasih, 2009).

Menurut Sahubawa (2011), limbah cair industri perikanan (terutama pengolahan

ikan kaleng) tidak mengandung senyawa kimia yang beracun dan berbahaya

karena dalam proses pengalengan tidak menggunakan senyawa kimia tambahan.

Senyawa kimia yang dihasilkan dalam proses pengolahan ikan kaleng yaitu

protein dan lemak hasil proses penyiangan dan pencucian, yang terdapat dalam

bentuk tersuspensi dan larut air (terlarut). Menurut Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 menyatakan bahwa kadar maksimal minyak dan

lemak pada kegiatan pengalengan ikan yaitu 15 mg/L dengan beban pencemaran

maksimum 2,25 kg/ton.

2.3 Minyak Ikan

Minyak ikan merupakan komponen lemak dalam jaringan tubuh ikan yang

telah diekstraksi dalam bentuk minyak (Estiasih, 2009). Minyak ikan yang

diproduksi di Indonesia merupakan salah satu hasil samping dari industri

pengalengan dan penepungan ikan (Batafor, 2014). Komponen yang terdapat pada

minyak ikan menurut Estiasih (2009), yaitu trigliserida, fosfolipid, hidrokarbon,

sterol, vitamin, dan pigmen. Kandungan minyak ikan sardin per 100 gram yaitu

vitamin D 332 IU (International Unit); kolesterol 710 mg; polyunsaturated fatty

acids (PUFA) 31,867 gram; monounsaturated fatty acids (MUFA) 33,841 gram;

total asam lemak jenuh 29,892 gram (USDA, 2016). Faktor kerusakan minyak

ikan sama dengan faktor kerusakan pada minyak nabati, akan tetapi minyak ikan

Page 23: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

10

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

dipengaruhi oleh jenis bahan baku yang dapat mengurangi kemurnian minyak dan

mengandung lebih banyak polyunsaturated fatty acids (PUFA) sehingga minyak

ikan akan lebih mudah mengalami kemunduran mutu (Batafor, 2014).

Menurut Estiasih (2009), minyak ikan berbeda dengan jenis minyak yang

lain, yaitu mempunyai jenis asam lemak yang lebih beragam dengan asam lemak

yang dominan adalah asam lemak dengan jumlah atom karbon 20 (C20) dan 22

(C22) yang bersifat sangat tak jenuh karena mempunyai 5 dan 6 ikatan rangkap

dalam satu molekul. Asam lemak dominan tersebut termasuk ke dalam kelompok

asam lemak ω-3. Asam lemak ω-3 berwujud cair pada suhu ruang dan sangat

mudah teroksidasi karena jumlah ikatan rangkap yang banyak sehingga asam

lemak ω-3 bersifat tidak stabil. Asam lemak ω-3 berperan dalam pencegahan

penyakit jantung melalui penurunan resiko trombosis dan aterosklerosis akibat

perubahan profil lipid plasma dan sintesis eikosanoid. Sintesis eikosanoid dari

asam lemak ω-3 berperan dalam mencegah agregasi platelet pada proses

trombosis dan berperan sebagai vasodilator pembuluh darah. Asam lemak ω-3

menurunkan pembentukan low density lipoprotein (LDL) dan very low density

lipoprotein (VLDL) kolesterol yang berisiko terhadap penyakit jantung. Asam

lemak ω-3 juga mempunyai efek negatif yaitu eikosanoid yang dihasilkan dari

asam lemak ω-3 bersifat sebagai anti-agregasi sehingga proses pembekuan darah

menjadi sulit.

2.3.1 Proses Pemurnian Minyak Ikan

Untuk menghilangkan komponen yang tidak diinginkan atau dikenal dengan

nama pengotor (impurities) seperti asam lemak bebas, gum, dan pigmen yang

Page 24: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

11

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

terdapat pada minyak ikan kasar (crude fish oil) maka dapat dilakukan pemurnian

(Estiasih, 2009). Pemurnian minyak ikan dapat dilakukan melalui beberapa tahap

yaitu:

(1) Degumming

Proses degumming sangat penting untuk pemurnian fisik tetapi opsional

untuk pemurnian kimia. Proses degumming terdiri dari penanganan minyak kasar

(crude oils) dengan air, larutan garam, enzim, soda kaustik, atau asam lemah

seperti fosfat, sitrat, atau maleat untuk menghilangkan fosfatida, lilin (waxes),

prooksidan, dan kotoran lainnya (O’Brien, 2004). Prinsip degumming adalah

hidrasi fosfatida dan komponen pengotor berlendir. Hidrasi dilakukan dengan

menambahkan air. Pada proses hidrasi, fosfatida dan gum menjadi tidak larut

dalam minyak. Degumming dilakukan dengan menambahkan air sejumlah 75%

dari kadar fosfatida dalam minyak yang berkisar 1-1,5%. Suhu yang digunakan

pada proses degumming tidak terlalu tinggi, sekitar 50-80°C. Pada prinsip

degumming suhu yang digunakan adalah suhu saat viskositas minyak cukup

rendah untuk memudahkan fosfatida terhidrasi. Setelah proses hidrasi selesai,

fosfatida dan gum yang terhidrasi dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifugasi

(Estiasih, 2009).

(2) Netralisasi

Menurut Feryana dkk. (2014), netralisasi alkali adalah salah satu teknik

pemurnian minyak ikan yang paling umum digunakan untuk memisahkan bahan

pengotor serta menurunkan nilai paramater oksidasi pada minyak. Menurut

Estiasih (2009), prinsip pemurnian alkali adalah alkali dapat bereaksi dengan

Page 25: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

12

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

asam lemak bebas membentuk sabun. Sabun dan fraksi tidak tersabunkan

dipisahkan sehingga kadar asam lemak bebas dalam minyak menjadi berkurang.

Tahap pemurnian alkali meliputi tahap pencampuran minyak dengan larutan

alkali selama waktu tertentu, hidrasi untuk memudahkan pemisahan fraksi

tersabunkan dan fraksi tidak tersabunkan, pemisahan yang dapat dilakukan

dengan cara dekantasi atau sentrifugasi. Jumlah larutan soda kaustik yang

ditambahkan pada minyak dalam proses pemurnian dinyatakan sebagai treat.

Nilai treat didasarkan pada jumlah natrium hidroksida dengan konsentrasi

tertentu yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak termasuk kelebihan

(excess) yang diperlukan. Treat biasanya dinyatakan sebagai persen dengan

perhitungan sebagai berikut:

Treat = (0,142 x ALB) + excess

%NaOH/100

Keterangan: Treat = persentase (b/b) larutan NaOH yang dibutuhkan untuk

pemurnian minyak ikan dengan bobot tertentu.

0,142 = bobot molekul NaOH dan asam oleat.

ALB = kadar asam lemak bebas dinyatakan dalam persen

Excess = kelebihan larutan NaOH

(3) Bleaching

Menurut Sari dkk. (2015), bleaching adalah suatu proses pemurnian minyak

yang bertujuan untuk menghilangkan atau memucatkan warna yang tidak disukai,

menghilangkan getah (gum), dan diserap pula suspensi koloid dan hasil degradasi

minyak yaitu peroksida yang ada dalam minyak. Bleaching dilakukan dengan

penambahan adsorben. Menurut O’Brien (2004), jenis adsorben yang digunakan

dalam bleaching minyak makan yaitu lempung, activated earths, karbon aktif, dan

Page 26: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

13

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

silika amorf sintetis. Menurut Estiasih (2009), jumlah adsorben yang digunakan

pada proses bleaching beragam bergantung pada keaktifan dan sifat atau cirinya.

Faktor lain yang menentukan adalah jenis minyak, intensitas warna minyak, dan

warna yang diinginkan dari minyak hasil bleaching. Parameter proses bleaching

seperti suhu dan waktu kontak juga mempengaruhi jumlah adsorben yang

dibutuhkan. Secara umum, tidak ada suhu pasti untuk bleaching yang optimum.

Pada pemucatan kondisi non vakum atau atmosferik, suhu yang digunakan 105-

110°C.

2.3.2 Mutu Minyak Ikan

Minyak ikan bermutu baik harus mempunyai kadar asam lemak bebas,

kotoran dan air, tingkat oksidasi, warna, dan kadar logam yang tidak melebihi

batas maksimum yang ditetapkan berdasarkan standar minyak ikan (Estiasih,

2009). Standar minyak ikan murni menurut International Fish Oil Standard

(IFOS), yaitu bilangan peroksida < 3,75 meq/kg; bilangan anisidin < 15 meq/kg;

kadar asam lemak bebas < 2%; bilangan total oksidasi (totox) < 20 meq/kg.

Parameter mutu minyak ikan sebagai berikut :

(1) Bilangan asam lemak bebas (free fatty acid)

Bilangan asam adalah bilangan yang menunjukkan jumlah asam lemak

bebas yang terkandung dalam minyak atau lemak yang dihubungkan dengan

proses hidrolisis minyak atau lemak. Hidrolisis minyak atau lemak oleh air

dengan katalis enzim atau panas pada ikatan ester trigliserida akan menghasilkan

asam lemak bebas. Keberadaan asam lemak bebas ini biasa dijadikan indikator

awal terjadi kerusakan minyak/lemak. Asam lemak bebas lebih mudah teroksidasi

Page 27: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

14

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

jika dibandingkan dalam bentuk ester. Jumlah asam lemak bebas pada sampel

ditujukan dengan bilangan asam yang dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH

yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1

gram minyak atau lemak (Andarwulan dkk., 2011).

(2) Bilangan peroksida

Asam lemak bebas yang terdapat pada sampel dapat mempercepat proses

oksidasi lemak. Oksidasi asam lemak bebas dapat berlangsung baik secara

enzimatis maupun non enzimatis. Tahap awal reaksi oksidasi adalah terbentuk

senyawa radikal bebas yang kemudian akan menghasilkan senyawa peroksida jika

bereaksi dengan oksigen (Andarwulan dkk., 2011). Angka peroksida merupakan

nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan minyak. Kerusakan pada

lemak atau minyak dapat terjadi karena proses oksidasi oleh oksigen dari udara

terhadap asam lemak tidak jenuh dalam lemak atau minyak yang terjadi selama

proses pengolahan atau penyimpanan (Panagan dkk., 2011).

(3) Bilangan paraanisidin (p-anisidin value)

Nilai p-anisidin berkaitan dengan kualitas selama masa simpan minyak ikan.

Senyawa p-anisidin merupakan turunan dari senyawa hidroperoksida pada

oksidasi primer berupa senyawa aldehid dan keton. Senyawa tersebut yang

menyebabkan perubahan bau dari minyak ikan dan menjadi parameter (Feryana

dkk, 2014). Prinsip bilangan paraanisidin (p-anisidin value) pada sampel lemak

atau minyak menggunakan prinsip pengukuran warna kuning yang dihasilkan dari

reaksi antara senyawa aldehid dengan pereaksi paraanisidin pada pelarut asam

Page 28: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

15

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

asetat yang absorbansi paraanisidin (p-anisidin value) dapat diukur dengan λ350

nm (Andarwulan dkk., 2011).

(4) Bilangan total oksidasi

Bilangan total oksidasi merupakan hubungan antara bilangan peroksida dan

bilangan anisidin yang menunjukkan tingkat oksidasi lemak/minyak (Estiasih,

2009). Menurut Andarwulan dkk. (2011), penentuan bilangan total oksidasi (total

oxidation value) yaitu yang ekuivalen dengan dua kali bilangan peroksida

ditambah dengan bilangan paraanisidin.

(5) Kejernihan

Tingkat kejernihan minyak digunakan sebagai kapasitas adsorpsi masing-

masing adsorben (Suarya, 2008). Menurut Sulistiawati dkk. (2012), untuk menilai

tingkat kejernihan minyak, maka yang digunakan adalah parameter absorbansi.

Angka absorbansi terendah dipakai sebagai acuan untuk absorbansi lain, dan

dinyatakan sebagai angka relatif kejernihan. Semakin rendah angka yang

diperoleh berarti warna minyak semakin pucat.

2.4 Bentonit

Menurut Faisal (2015), bentonit (mineral aluminosilikat) merupakan salah

satu jenis bahan tambang yang banyak terdapat di Indonesia. Mineral ini banyak

digunakan sebagai katalis dan buffer, pemucat, dan juga sebagai adsorben. Selain

itu menurut Tanjaya dkk. (2006), bentonit merupakan salah satu jenis adsorben

yang sering digunakan pada proses bleaching minyak kelapa sawit, untuk

menyerap zat warna dan pengotor dalam minyak. Menurut Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.52.0100 tentang

Page 29: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

16

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

pengawasan pangan olahan organik bahwa bentonit merupakan bahan tambahan

pangan dan bahan lain yang diizinkan untuk digunakan dalam produksi pangan

olahan organik. Penyebaran bentonit menurut Zulkifli (2014) terdapat di Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara,

Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah.

Menurut Syuhada dkk. (2009), kandungan utama bentonit adalah mineral

monmorilonit (80%) dengan rumus kimia Mx(Al4xMgx)Si8O20(OH)4.nH2O.

Kandungan lain dalam bentonit merupakan pengotor dari beberapa jenis mineral

seperti kwarsa, ilit, kalsit, mika dan klorit. Struktur monmorilonit terdiri dari tiga

lapisan yang terdiri dari satu lapisan alumina (AlO6) berbentuk oktahedral pada

bagian tengah diapit oleh dua buah lapisan silika (SiO4) berbentuk tetrahedral.

Diantara lapisan oktahedral dan tetrahedral terdapat kation monovalent maupun

bivalent seperti Na+, Ca

2+ dan Mg

2+ dan memiliki jarak (d-spacing) sekitar 1,2 -

1,5 μm. Lapisan dalam bentonit ini teraglomerasi (menggumpal) karena terdapat

gaya tarik menarik antar partikel. Struktur bentonit terdapat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur bentonit (Syuhada dkk., 2009)

Page 30: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

17

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Menurut Faisal (2015), penggunaan bentonit sebagai adsorben memiliki

keunggulan karena bentonit mempunyai struktur antar lapis yang dapat dengan

mudah dimodifikasi sehingga akan memperbaiki sifat penyerapan. Hal ini juga

dinyatakan oleh Bath dkk. (2012) bahwa bentonit dapat digunakan sebagai bahan

adsorpsi karena memiliki kemampuan untuk mengembang dan memiliki kation

yang dapat ditukarkan. Menurut Suarya (2008), kemampuan adsorpsi adsorben

ditentukan oleh luas permukaan dan volume pori dari adsorben tersebut.

Menurut Panjaitan (2010), bentonit mempunyai ciri khas yaitu apabila

disentuh seperti lilin dan tekstur seperti sabun. Bagian bentonit yang berdekatan

dengan permukaan tanah cenderung berwarna hijau kekuningan atau abu-abu dan

menjadi terang pada waktu dikeringkan. Endapan yang ada di bawah permukaan

tanah cenderung berwarna abu kebiruan. Selain itu, bentonit juga berwarna putih,

coklat terang dan coklat kemerahan. Bentonit dapat dibagi menjadi dua golongan

berdasarkan kandungan aluminium silikat hydrous, yaitu activated clay dan

fuller’s earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya

pemucat, tetapi daya pemucat activated clay dapat ditingkatkan melalui

pengolahan tertentu. Sementara itu, fuller’s earth digunakan di dalam fulling atau

pembersih bahan wool dari lemak. Menurut Andini dkk. (2016), bentonit sering

digunakan karena memiliki sifat :

(1) Tahanan jenis yang sangat rendah dan stabil

(2) Dapat mengembang menjadi beberapa kali lipat bila dicelupkan ke dalam air

dan dapat menahan air pada struktur.

(3) Harga ekonomis.

Page 31: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

18

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

(4) Tidak menyebabkan korosi pada elektroda.

(5) Tidak mudah hancur karena bentonit merupakan bagian dari tanah liat itu

sendiri

2.4.1 Aktivasi Bentonit

Aktivasi merupakan perlakuan terhadap zat kimia yang bertujuan untuk

memperbesar pori yaitu dengan cara memecah ikatan hidrokarbon atau

mengoksidasi molekul permukaan sehingga zat kimia tersebut mengalami

perubahan fisik (Andini dkk., 2016). Hal tersebut juga dinyatakan oleh Dewi dan

Hidajati (2012) bahwa tujuan dari aktivasi menggunakan asam adalah melepaskan

ion Al, Fe dan Mg dan pengotor lain dari kisi struktur, sehingga secara fisik

bentonit tersebut menjadi aktif. Menurut Andini dkk. (2016), aktivasi terbagi

menjadi dua yaitu fisika dan kimia. Aktivasi fisika dilakukan dengan bantuan

panas, uap dan gas CO2. Aktivasi kimia merupakan aktivasi yang dilakukan

dengan bantuan zat kimia lain yang disebut aktivator. Aktivator yang sering

digunakan untuk proses aktivasi adalah alkali, klorida, sulfat, fosfat dan asam

organik seperti H2SO4 dan H3PO4. Menurut Komadel (2003), aktivasi lempung

menggunakan asam akan menghasilkan lempung dengan situs aktif lebih besar

dan keasaman permukaan yang lebih besar, sehingga akan dihasilkan lempung

dengan kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi dibandingkan sebelum diaktivasi.

Menurut Faisal (2015), adsorpsi merupakan proses difusi suatu komponen

pada suatu permukaan atau antar partikel. Adsorpsi dapat terjadi secara fisika

maupun kimia. Adsorpsi fisika sering disebut fisiosorpsi, terjadi akibat ada gaya

tarik-menarik (interaksi elektrolisis antar dipol) antara permukaan adsorben

Page 32: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

19

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

dengan molekul adsorben yang disebabkan oleh ikatan kimia yang disebut

adsorpsi kimia. Adsorben yang digunakan dapat bersifat polar (silika dan alumina)

ataupun non polar (arang aktif, lempung bentonit). Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi adsorpsi antara lain :

(1) Sifat kimia dan fisika dari adsorben (ukuran pori, luas permukaan, dan

komposisi kimia).

(2) Sifat kimia dan fisika dari adsorbat (ukuran dan molaritas molekul, komposisi

kimia).

(3) pH, tekanan dan temperatur.

(4) Konsentrasi adsorben.

(5) Waktu kontak antara adsorbat dengan adsorben.

Page 33: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Ikan lemuru (S. lemuru) merupakan sumberdaya ikan pelagis yang

mempunyai nilai ekonomis penting (Pradini dkk., 2001). Kandungan gizi ikan

lemuru (S. lemuru) yaitu protein 20,0 gram; lemak 3,0 gram; dan vitamin A 100

SI (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009). Sementara kandungan asam lemak tak jenuh

(polyunsaturated fatty acids) ikan lemuru menyebabkan bau tengik akibat daging

ikan mudah mengalami proses oksidasi sehingga diperlukan penanganan yaitu

pengalengan. Pengalengan makanan merupakan bahan pangan yang dikemas

secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas, atau

aluminium. Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupan

pengemasan sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air,

kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa (Adawyah, 2008).

Pada industri pengalengan didapatkan hasil samping dari proses produksi

berupa limbah padat dan limbah cair. Menurut Estiasih (2009), fraksi padat berupa

daging ikan diolah lebih lanjut menjadi tepung ikan, sedangkan fraksi cair yang

diperoleh dari tahap pemasakan dengan uap air panas (pre cooking) maupun

diperoleh dari pengepresan merupakan fraksi yang mengandung minyak ikan.

Minyak ikan merupakan komponen lemak dalam jaringan tubuh ikan yang telah

diekstraksi dalam bentuk minyak. Menurut KKP (2012), volume impor minyak

ikan di Indonesia sebesar 11.378.422 kg dengan nilai nominal 22.256.508 juta

dolar Amerika, sedangkan volume ekspor sebesar 331.420 kg dengan nilai

nominal 372.164 juta dolar Amerika. Hal ini menunjukkan permintaan pasar yang

Page 34: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

21

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

tinggi terhadap minyak ikan dan nilai ekspor minyak ikan Indonesia yang rendah.

Selain itu menurut Suseno et al. (2011), kualitas minyak hasil samping

pengalengan dan penepungan belum memenuhi standar dan semua parameter

masih di bawah International Fish Oil Standard yaitu kandungan senyawa

peroksida > 3,75 meq/kg; bilangan asam lemak bebas > 2250 mg KOH/kg;

bilangan p-anisidin > 15 meq/kg; bilangan totox > 20 meq/kg; dan warna coklat

gelap sehingga diperlukan pemurnian minyak ikan dengan mutu sesuai standar

untuk memenuhi permintaan pasar.

Minyak ikan kasar (crude fish oil) dimurnikan dari bahan atau kotoran yang

terdapat di dalam minyak tersebut untuk memperoleh minyak dengan mutu yang

baik. Tahap pemurnian minyak yaitu pengendapan (settling) dan pemisahan gum

(degumming); netralisasi dengan alkali; pemucatan (bleaching). Pengendapan

(settling) dan pemisahan gum (degumming) bertujuan untuk menghilangkan

partikel halus yang tersuspensi atau berbentuk koloidal. Netralisasi dengan alkali

bertujuan untuk memisahkan senyawa terlarut seperti fosfatida, asam lemak

bebas, dan hidrokarbon. Pemucatan (bleaching) bertujuan untuk menghilangkan

zat warna dalam minyak dengan penambahan adsorbing agent (Winarno, 2004).

Menurut Estiasih (2009), prinsip tahap degumming adalah hidrasi fosfatida dan

komponen pengotor berlendir. Prinsip netralisasi dengan alkali adalah reaksi

antara asam lemak bebas dengan alkali seperti NaOH yang menghasilkan sabun.

Tahap pemucatan (bleaching) menurut Garcia-Moreno et al. (2013),

merupakan tahap penting yang dipertimbangkan untuk menghasilkan minyak ikan

yang lebih efisien bagi konsumsi manusia. Pemucatan (bleaching) terdapat dua

Page 35: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

22

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

metode yaitu adsorpsi dengan menggunakan adsorben dan pemucatan kimiawi

(Estiasih, 2009). Pada penelitian ini, minyak ikan kasar (crude fish oil) diharapkan

bisa diaplikasikan dalam bidang pangan, sehingga metode yang digunakan yaitu

metode adsorpsi dengan menggunakan adsorben, hal ini dikarenakan menurut

Estiasih (2009), metode pemucatan kimiawi tidak digunakan untuk minyak

makan. Jenis adsorben penting yang digunakan pada tahap bleaching yaitu tanah

pemucat (bleaching earth). Bleaching earth pada penelitian ini yaitu bentonit.

Bentonit terdiri atas mineral aluminium silikat (Estiasih, 2009). Mineral

tersebut digunakan sebagai katalis dan buffer, pemucat, dan juga sebagai adsorben

(Faisal, 2015). Menurut Andini dkk. (2016), bentonit memiliki sifat tahanan jenis

yang sangat rendah dan stabil, memiliki harga yang ekonomis. Selain itu

ketersediaan bentonit cukup melimpah di alam, hal ini menurut Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral (2015), jumlah sumber daya bentonit pada

tahun 2015 sebesar 672.077.720 ton dan produksi bentonit sebesar 1.805.802 ton.

Menurut Estiasih (2009), penggunaan bleaching earth pada proses pemurnian

minyak ikan dilakukan aktivasi terlebih dahulu. Aktivasi yang biasa dilakukan

adalah aktivasi asam. Menurut Andini dkk. (2016), aktivasi bertujuan

memperbesar pori yaitu dengan cara memecah ikatan hidrokarbon atau

mengoksidasi molekul permukaan. Bleaching earth yang telah diaktivasi menurut

Estiasih (2009), dapat berfungsi sebagai adsorben dengan mengadsorpsi

komponen minor seperti aroma, senyawa bersulfur; mengurangi produk hasil

oksidasi lemak seperti peroksida, aldehid, keton; mengurangi kadar fosfatida dan

senyawa berlendir atau gum dalam minyak; memperbaiki warna minyak. Dengan

Page 36: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

23

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

demikian, pemurnian hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S. lemuru)

yang melalui tahap degumming, netralisasi, dan bleaching dapat menghasilkan

minyak ikan murni. Hal ini berdasarkan penelitian Sari dkk. (2015) bahwa metode

pemurnian terbaik terdapat pada tahap degumming, netralisasi, bleaching serta

penambahan bentonit 1% yang menghasilkan minyak ikan murni sesuai standar

farmakope Indonesia untuk minyak ikan layak konsumsi. Selain itu berdasarkan

penelitian Handayani dan Yusnimar (2013) bahwa bentonit yang telah diaktivasi

secara fisika maupun kimia terjadi penurunan nilai warna yang berarti semakin

banyak warna yang diserap oleh bentonit. Kerangka konsep penelitian terdapat

pada Gambar 3.1.

3.2 Hipotesis

H1 : Pemberian bentonit dengan konsentrasi berbeda berpotensi dalam proses

pemurnian minyak ikan kasar (crude fish oil) hasil samping industri

pengalengan ikan lemuru (S. lemuru)

Page 37: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

24

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Keterangan : a. = Dilakukan penelitian

b. = Tidak dilakukan penelitian

Gambar 3.1 Kerangka konsep

Ikan lemuru (S. lemuru)

Pengalengan

Limbah

Limbah padat Limbah cair

Tepung

ikan Minyak ikan kasar (crude fish oil)

Pemurnian

Degumming

Senyawa peroksida > 3,75 meq/kg ; bilangan asam

lemak bebas > 2250 mg KOH/g; bilangan p-anisidin >

15 meq/kg; bilangan total oksidasi > 20 meq/kg; warna

coklat gelap

Netralisasi Bleaching Deodorisasi

Metode adsorspi

dengan

mengunakan

adsorben

Metode

pemucatan

kimiawi

Adsorben

sintetik Bleaching

earth

Silika

Bentonit

Aktivasi

Memperbesar

pori adsorben

Penyusun :

aluminium

silikat

Mengadsorspi warna, aroma, peroksida,dan gum

pada minyak

Minyak ikan murni (pure fish oil)

stabil, harga

ekonomis, dan

ketersediannya

cukup melimpah di

alam

Untuk

menghilangkan

fosfatida dan

senyawa berlendir

(gum) lainnya

dalam minyak

Untuk

menghilangka

n asam lemak

bebas dalam

minyak

NaOH dapat

bereaksi dengan

asam lemak

bebas

membentuk

sabun

Fosfatida dan

senyawa

berlendir (gum)

akan terhidrasi

sehingga

terpisah dari

minyak

Page 38: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2016 di

Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga

Surabaya.

4.2 Materi Penelitian

4.2.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain oven, gelas Beaker 500

ml, gelas beker 1 L, waterbath, magnetic stirrer, pH meter, Erlenmeyer 250 ml,

pengaduk, magnetic bar, cawan porselin, timbangan digital, sentrifus, labu ukur

25 ml, tabung reaksi, spektrofotometer, pipet tetes, termometer, aluminium foil,

dan corong pemisah.

4.2.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain minyak ikan lemuru

(S. lemuru) dari perusahaan pengalengan di daerah Bali, bentonit, H2SO4 5N,

akuades, asam sitrat 3%, NaOH 9,5%, etanol 95%, KOH 0,1 N, indikator

phenolptalein (PP), asam asetat, kloroform, potassium-iodin (KI), natrium

anisidin.

Page 39: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

26

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

4.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Menurut

Sugiyono (2006), metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan.

Teknik pengambilan data dilakukan secara observasi langsung yaitu

melakukan uji karakteristik sebelum dan sesudah pemurnian minyak ikan lemuru

(S. lemuru) dengan mengukur bilangan asam lemak bebas, bilangan peroksida,

bilangan p-anisidin, bilangan total oksidasi, dan kejernihan. Variabel dari

penelitian ini yaitu:

(1) Variabel bebas : penambahan bentonit pada proses bleaching dengan

berbagai konsentrasi.

(2) Variabel terikat : kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida,

bilangan p-anisidin, bilangan total oksidasi, dan

kejernihan.

(3) Variabel kontrol : degumming; netralisasi; pemanasan dan pemisahan

pada bleaching.

4.3.1 Rancangan Percobaan

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) yaitu rancangan yang digunakan untuk percobaan yang mempunyai media

atau bahan percobaan yang seragam, namun sumber keragaman hanya satu yaitu

perlakuan disamping pengaruh acak (Kusriningrum, 2012). Penelitian ini

Page 40: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

27

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

menggunakan RAL dengan lima variasi konsentrasi bentonit dan empat ulangan

pada proses pemurnian minyak ikan lemuru (S. lemuru) yaitu:

Perlakuan P0 : penambahan bentonit 0 % pada proses bleaching (kontrol).

Perlakuan P2 : penambahan bentonit 2 % pada proses bleaching

Perlakuan P4 : penambahan bentonit 4 % pada proses bleaching

Perlakuan P6 : penambahan bentonit 6 % pada proses bleaching

Perlakuan P8 : penambahan bentonit 8 % pada proses bleaching

Penempatan perlakuan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada penelitian ini

menggunakan tabel bilangan acak. Penempatan perlakuan RAL terdapat pada

Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Penempatan perlakuan RAL

P6C P0A P4B P8B P2A

P6A P0C P2C P6B P8A

P2B P8C P0D P4A P2D

P4C P4D P6D P8D P0B

4.3.2 Prosedur Kerja

A. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan dua percobaan. Pada percobaan

pertama yaitu minyak ikan hasil degumming, dilakukan tahap netralisasi yaitu

dengan cara pemberian larutan NaOH 9,5% sebanyak 12,6 gram (Sari dkk., 2015)

kemudian pada tahap bleaching, dilakukan penambahan bentonit dengan

konsentrasi 2% dan 0,5%. Pada percobaan kedua yaitu minyak ikan hasil

degumming, dilakukan tahap netralisasi yaitu dengan cara pemberian larutan

NaOH 9,5% sebanyak 50,3 gram kemudian pada tahap bleaching, dilakukan

penambahan bentonit dengan konsentrasi 8% dan 2%. Hasil kenampakan fisik

Page 41: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

28

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

berupa warna minyak ikan lemuru (S. lemuru) pada percobaan pertama

menunjukkan tidak ada perbedaan, sedangkan pada percobaan kedua

menunjukkan perbedaan sehingga pada penelitian ini menggunakan range

konsentrasi 2-8% yaitu 0% (kontrol), 2%, 4%, 6%, 8%. Hasil penelitian

pendahuluan terdapat pada Lampiran 1.

B. Penelitian Utama

(1) Aktivasi Bentonit

Prosedur aktivasi bentonit dilakukan berdasarkan penelitian Handayani dan

Yusnimar (2013). Aktivasi bentonit dilakukan secara kimia yaitu bentonit

dicampur dengan H2SO4 5N (1 gram bentonit : 10 ml asam) ke dalam gelas

Beaker. Aktivasi ini dilakukan di waterbath selama dua jam pada suhu 70°C.

Bentonit yang telah diaktivasi kemudian disaring dan dicuci dengan air suhu 75°C

sampai pH air pencuci netral. Bentonit kemudian dikeringkan dalam oven pada

suhu 105°C sampai berat bentonit konstan.

(2) Pemurnian Minyak Ikan

Minyak ikan lemuru (S. lemuru) yang diperoleh dari perusahaan

pengalengan di daerah Bali terlebih dahulu dilakukan karakteristik awal (bilangan

asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan paraanisidin, bilangan total

oksidasi, dan kejernihan kemudian disimpan pada suhu 20°C dan ditimbang

sebanyak 100 gram sebelum dilakukan pemurnian. Prosedur pemurnian minyak

ikan kasar (crude fish oil) dilakukan berdasarkan penelitian Sari dkk. (2015) yang

telah dimodifikasi yaitu pada sentrifugasi tahap degumming, netralisasi dan

Page 42: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

29

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

bleaching; pemberian larutan NaOH pada tahap netralisasi; penambahan bentonit

pada proses bleaching dengan berbagai konsentrasi (0; 2; 4; 6; 8%); dan suhu

pemanasan pada tahap bleaching. Prosedur pemurnian minyak ikan kasar (crude

fish oil) terdapat beberapa tahap yaitu degumming, netralisasi, dan bleaching.

Pada tahap degumming yaitu minyak ikan dipanaskan pada suhu 70°C selama satu

menit kemudian minyak ditambahkan 3 ml larutan asam sitrat 3% dan dipanaskan

pada suhu 70°C selama satu menit dengan diaduk. Minyak yang telah dipanaskan

kemudian didiamkan pada suhu ruang dan dipisahkan menggunakan sentrifus

dengan kecepatan 2600 rpm selama 10 menit.

Minyak yang telah mengalami proses degumming kemudian dilakukan tahap

netralisasi yaitu minyak hasil degumming ditambahkan 50,3% (b/b) larutan NaOH

9,5% dan dipanaskan pada suhu 65°C selama 20 menit dengan diaduk. Pemberian

larutan NaOH 9,5% mengacu pada perhitungan treat yang terdapat pada Lampiran

2. Minyak yang telah dipanaskan kemudian didiamkan pada suhu ruang dan

dipisahkan menggunakan sentrifus dengan kecepatan 2600 rpm selama 10 menit.

Minyak hasil sentrifus kemudian dibilas dengan akuades tiga kali hingga

diperoleh minyak dan sabun.

Minyak yang telah mengalami proses netralisasi kemudian dilakukan tahap

bleaching yaitu minyak hasil netralisasi ditambahkan bentonit 0%; 2%; 4%; 6%;

8% dari bobot minyak dan dipanaskan pada suhu 80°C selama 20 menit dengan

diaduk. Minyak yang telah dipanaskan kemudian dipisahkan menggunakan

sentrifus dengan kecepatan 6500 rpm selama 10 menit untuk menjadi minyak ikan

murni. Pemberian konsentrasi bentonit pada tahap bleaching tersebut mengacu

Page 43: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

30

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

pada penelitian pendahuluan yang terdapat pada Lampiran 1 serta penelitian Sari

dkk. (2015) yang menunjukkan bahwa metode pemurnian terbaik terdapat pada

tahap degumming, netralisasi, bleaching dan penambahan bentonit 1% yang

menghasilkan minyak ikan murni sesuai standar farmakope Indonesia untuk

minyak ikan layak konsumsi.

4.4 Parameter yang Diukur

4.4.1 Parameter Utama

Parameter uji utama pada penelitian ini yaitu kadar asam lemak bebas,

bilangan peroksida, bilangan paraanisidin, bilangan total oksidasi (totox), dan

kejernihan.

(1) Kadar asam lemak bebas (AOAC, 1995)

Minyak hasil pemurnian sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam

Erlenmeyer 200 ml kemudian ditambahkan 25 ml etanol 95%. Minyak kemudian

dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit sambil diaduk, setelah dingin

kemudian ditambahkan indikator phenolptalein (PP) sebanyak 2 ml. Campuran

minyak tersebut dikocok dan dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna

merah muda yang tidak hilang dalam 10 detik. Persentase dihitung berdasarkan

persamaan berikut :

% FFA = A x N x M

10G

Keterangan : A = jumlah titrasi KOH (ml)

N = normalitas KOH

M = bobot molekul asam lemak dominan (asam oleat 282,5 g/mol)

G = gram sampel

Page 44: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

31

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

(2) Bilangan peroksida (AOAC, 1995)

Sampel minyak ditimbang sebanyak kurang lebih 5 gram, kemudian

dimasukkan ke dalam Erlenmeyer bertutup 250 ml dan ditambah 30 ml larutan

asam asetat-kloroform (3:2). Larutan dikocok hingga semua bahan terlarut lalu

ditambah 0,5 ml larutan jenuh KI. Larutan tersebut kemudian didiamkan selama

satu menit dengan seringkali dikocok kemudian ditambah 30 ml akuades. Iodium

yang dibebaskan dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,01 N

sampai warna kuning hampir hilang lalu ditambah 0,5 ml larutan pati 1% yang

akan merubah warna larutan menjadi biru. Titrasi kemudian dilanjutkan dengan

bersamaan mengocok larutan hingga warna biru hilang yang menandakan

pelepasan iodine dari lapisan kloroform. Perhitungan nilai peroksida dilakukan

dengan persamaan berikut :

Angka peroksida (miliekuivalen per 1000 gram) = mLtiosulfat x Ntiosulfat x 1000

berat sampel (g)

(3) Bilangan paraanisidin (p-anisidin value) (Andarwulan dkk., 2011)

Sebanyak 0,5 gram sampel dimasukkan dalam labu takar 25 ml. Sampel

kemudian dilarutkan dengan isooktana sampai tanda batas dan dikocok.

Dilakukan pembacaan absorbansi larutan pada λ 350 nm secepat mungkin dengan

menggunakan referensi cell yang diisi dengan pelarut.

Sebanyak 5 ml larutan dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian

ditambah dengan 1 ml pereaksi p-anisidin. Larutan yang telah bereaksi selama 10

menit kemudian dibaca absorbansi p-anisidin larutan tersebut pada λ 350 nm.

Page 45: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

32

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Blanko dibuat dengan cara mengukur larutan yang mengandung 5 ml isooktan dan

1 ml p-anisidin. Perhitungan bilangan p-anisidin dihitung dengan rumus :

AnV = 25 x (1,2 AS – AB)

m

Keterangan : AnV = p-Anisidin Value

AS = Absorbansi sampel

AB = Absorbansi blangko

m = massa minyak (g)

(4) Bilangan total oksidasi (Andarwulan dkk., 2011)

Total oksidasi value dihitung dari data peroksida value dan paraanisidin

value. Total oksidasi value ditentukan dengan rumus berikut :

Totox value = 2 PV + AnV

Keterangan : Totox value = Total oxidation value

PV = Peroxide value

AnV = p-anisidine value

(5) Kejernihan (AOAC, 1995 with modification)

Panjang gelombang pada spektrofotometer untuk mengukur kejernihan

minyak dilakukan berdasarkan AOAC (1995) yang dimodifikasi oleh Suseno

(2011) yaitu 450, 550, 620, 665, 700 nm. Kuvet dibersihkan dan diisi dengan

standar yang akan digunakan. Standar diukur hingga jarum skala menunjukkan

skala 100%. Kuvet yang berisi standar diganti dengan kuvet berisi minyak dan

diukur kejernihan minyak dalam bentuk persentase transmisi (%T). Pengukuran

dilakukan dengan cara mencampurkan satu bagian minyak (1 ml) dengan

sembilan bagian pelarut (9 ml). Pada penelitian ini digunakan heksan sebagai

pelarut.

Page 46: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

33

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

4.4.2 Parameter Pendukung

Parameter pendukung pada penelitian ini yaitu rendemen. Rendemen

merupakan hasil akhir yang dihitung berdasarkan proses input dan output

(AOAC, 1995). Rendemen dihitung sebagai berikut:

Rendemen (%) = Berat akhir sampel (g) x 100

Berat awal sampel (g)

4.5 Analisis Data

Analisis data penggunaan bentonit sebagai adsorben pada proses pemurnian

hasil samping industri pengalengan ikan lemuru (S. lemuru) murni menggunakan

metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang mendeskripsikan

suatu peristiwa pada masa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta, sifat serta hubungan antarfenomena yang diteliti (Nazir, 2011). Data

diperoleh dari hasil pengujian minyak ikan yang meliputi bilangan asam lemak

bebas, bilangan peroksida, bilangan paraanisidin, bilangan total oksidasi,

kejernihan, dan rendemen. Hasil pengujian tersebut kemudian dibandingkan

dengan International Fish Oil Standard (IFOS).

Page 47: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

34

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Gambar 4.1 Diagram alir penelitian

Minyak ikan kasar (crude fish oil)

Karakteristik awal

Kadar asam

lemak bebas

< 2%

Bilangan

peroksida <

3,75 meq/kg

Bilangan

p-anisidin <

15 meq/kg

Bilangan

total

oksidasi <

20 meq/kg

Kejernihan

(%T)

Pemurnian

Bentonit

0 % dari

bobot

minyak

(P0)

Bentonit 2

% dari

bobot

minyak

(P2)

Bentonit 4

% dari

bobot

minyak

(P4)

Bentonit 6

% dari

bobot

minyak

(P6)

Bentonit

8 % dari

bobot

minyak

(P8)

Karakteristik akhir

Kejernihan

(%T)

Minyak ikan murni (pure fish oil)

Kadar asam

lemak bebas

< 2%

Bilangan

peroksida <

3,75

meq/kg

Bilangan

p-anisidin <

15 meq/kg

Bilangan

total

oksidasi <

20 meq/kg

Analisis data

Degumming Netralisasi Bleaching

Ulangan

P0.A P0.B

P0.C P0.D

Ulangan

P2.A P2.B

P2.C P2.D

Ulangan

P4.A P4.B

P4.C P4.D

Ulangan

P6.A P6.B

P6.C P6.D

Ulangan

P8.A P8.B

P8.C P8.D

Page 48: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

35

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Gambar 4.2 Diagram proses pemurnian

Bentonit

Aktivasi dilakukan di

waterbath selama dua jam

pada suhu 70°C dengan

bentonit dicampur dengan

H2SO4 5N (1g bentonit : 10

ml asam) ke dalam Beaker

glass.

Disaring dan dicuci

dengan air suhu 75°C

sampai pH air pencuci

netral.

Dikeringkan dalam oven

pada suhu 105°C sampai

berat bentonit konstan

Minyak ikan kasar (crude fish oil)

Minyak ikan kasar dipanaskan pada suhu 70°C selama satu menit

kemudian minyak ditambahkan 3 ml larutan asam sitrat 3% dan

dipanaskan pada suhu 70°C selama satu menit dengan diaduk.

Minyak didiamkan pada suhu ruang lalu minyak dipisahkan

menggunakan sentrifus dengan kecepatan 2600 rpm 10 menit

(degumming).

Minyak ikan hasil proses degumming

Minyak hasil degumming ditambahkan 50,3% (b/b) larutan

NaOH 9,5% dan dipanaskan pada suhu 65°C selama 20 menit

dengan diaduk. Minyak didiamkan pada suhu ruang. Minyak

dipisahkan menggunakan sentrifus dengan kecepatan 2600

rpm selama 10 menit. Minyak hasil sentrifus kemudian dibilas

dengan akuades tiga kali hingga diperoleh minyak dan sabun

(netralisasi).

Minyak ikan hasil proses

netralisasi

Disimpan pada suhu 20°C dan ditimbang sebanyak 100 gram

sebelum dilakukan pemurnian

Minyak ditambahkan bentonit (0%; 2%; 4%; 6%; 8%) dan

dipanaskan pada suhu 80°C selama 20 menit dengan diaduk.

Minyak yang telah dipanaskan kemudian dipisahkan

menggunakan sentrifus dengan kecepatan 6500 rpm selama 10

menit (bleaching).

Minyak ikan murni (pure fish oil)

Karakteristik akhir

Karakteristik awal

Page 49: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Karakteristik Awal Minyak Ikan Lemuru (S. lemuru)

Minyak ikan lemuru (S. lemuru) diperoleh dari perusahaan pengalengan di

daerah Bali. Minyak ikan lemuru (S. lemuru) tersebut dihasilkan dari hasil

samping proses pengalengan ikan yaitu pada tahap pre cooking berupa minyak

kasar dan berwarna coklat gelap. Penampakan fisik minyak ikan lemuru kasar

terdapat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Penampakan fisik minyak ikan lemuru kasar

Karakteristik minyak ikan lemuru kasar dilakukan terlebih dahulu sebelum

pemurnian. Hasil perhitungan karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru)

terdapat pada Lampiran 3. Hasil karakteristik awal minyak ikan lemuru (S.

lemuru) berupa kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan

paraanisidin (p-anisidin), bilangan total oksidasi terdapat pada Tabel 5.1. Hasil

karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru) berupa kejernihan terdapat

pada Tabel 5.2

Page 50: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

37

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Tabel 5.1 Hasil karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru)

Karakteristik Nilai IFOS

Kadar asam lemak bebas (%) 32,245 < 2

Bilangan peroksida (meq/kg) 10,945 < 3,75

Bilangan paraanisidin (p-anisidin) (meq/kg) 41, 825 < 15

Bilangan total oksidasi (meq/kg) 63,715 < 20

Tabel 5.2 Hasil karakteristik awal kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru)

λ450 nm λ550 nm λ620 nm λ665 nm λ700 nm

Minyak Ikan

Komersial (sebagai

standar)

89,5 %T ±

0,707

96,05 %T

± 0,919

97,1 %T ±

0,99

97,45 %T

± 0,919

97,95 %T

± 1,344

Minyak Ikan Awal 12,5 %T ±

9,899

57,2 %T ±

9,758

71,05 %T

± 4,031

70,05 %T

± 6,152

78,5 %T ±

1,697

Hasil karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru) berupa kadar

asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan paraanisidin (p-anisidin), dan

bilangan total oksidasi belum memenuhi International Fish Oil Standard (IFOS)

yaitu kadar asam lemak < 2%, bilangan peroksida < 3,75 meq/kg, bilangan

paraanisidin (p-anisidin) < 15 meq/kg, dan bilangan total oksidasi < 20 meq/kg.

Hasil karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru) berupa kejernihan belum

mendekati standar minyak ikan komersial karena nilai persentase transmisi (%T)

masih rendah.

5.1.2 Karakteristik Akhir Minyak Ikan Lemuru (S. lemuru)

Karakteristik minyak ikan lemuru akhir dilakukan setelah pemurnian. Hasil

perhitungan karakteristik akhir minyak ikan lemuru (S. lemuru) terdapat pada

Page 51: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

38

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Hasil karakteristik akhir minyak ikan lemuru (S.

lemuru) berupa kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan

paraanisidin (p-anisidin), bilangan total oksidasi terdapat pada Tabel 5.3. Hasil uji

kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan terdapat pada

Tabel 5.4.

Tabel 5.3 Hasil karakteristik akhir minyak ikan lemuru (S. lemuru)

Perlakuan

P0 P2 P4 P6 P8 IFOS

Kadar

Asam

Lemak

Bebas (%)

0,38 ±

0,126

0,33 ±

0,058

0,365 ±

0,159

0,265 ±

0,103

0,245 ±

0,099

< 2

Bilangan

Peroksida

(meq/kg)

4,213 ±

2,24

3,815 ±

1,593

8,553 ±

4,404

6,343 ±

2,995

10,165 ±

5,543

< 3,75

Bilangan

Paraanisidin

(meq/kg)

3,545 ±

2,639

5,32 ±

6,465

7,29 ±

2,319

3,725 ±

3,725

7,84 ±

4,265

< 15

Bilangan

Total

Oksidasi

(meq/kg)

11,97 ±

6,426

12,95 ±

5,806

24,395 ±

7,97

16,41 ±

7,073

28,17 ±

11,788

< 20

Rendemen

(%)

28,763 ±

5,972

29,228

± 7,795

27,87 ±

7,461

33,418

± 1,224

27,305 ±

5, 501

-

Keterangan: P0 = bentonit 0%, P2 = bentonit 2%, P4 = bentonit 4%, P6 = bentonit

6%, P8 = bentonit 8%.

Hasil karakteristik akhir minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah

dimurnikan berupa kadar asam lemak bebas pada semua konsentrasi bentonit

sesuai International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 2%. Konsentrasi bentonit

dengan nilai kadar asam lemak bebas terendah terdapat pada konsentrasi bentonit

8% yaitu 0,245 %. Hasil uji bilangan peroksida terendah terdapat pada konsentrasi

bentonit 2% yaitu 3,815 meq/kg. Nilai tersebut masih belum memenuhi

International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 3,75 meq/kg. Hasil uji bilangan

Page 52: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

39

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

paraanisidin (p-anisidin) pada semua konsentrasi bentonit sesuai dengan

International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 15 meq/kg. Konsentrasi bentonit

dengan nilai bilangan paraanisidin terendah terdapat pada konsentrasi bentonit 0%

yaitu 3,545 meq/kg. Hasil bilangan total oksidasi minyak ikan lemuru (S. lemuru)

terendah terdapat pada konsentrasi bentonit 0% yaitu 11,97 meq/kg. Nilai tersebut

telah memenuhi International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 20 meq/kg. Hasil

rendemen minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan tertinggi terdapat

pada konsentrasi bentonit 6% yaitu 33,418 %.

Tabel 5.4 Hasil uji kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan

λ 450 nm λ 550 nm λ 620 nm λ 665 nm λ 700 nm

Minyak ikan

komersial

(sebagai

standar)

89,5 %T ±

0,707

96,05 %T ±

0,919

97,1 %T

± 0,99

97,45 %T

± 0,919

97,95 %T

± 1,344

P0 49,4 %T ±

2,135

87,175 %T

± 4,764

89,2 %T

± 4,509

82,45 %T

± 5,086

90,125

%T ±

6,002

P2 40,7 %T ±

24,217

89,8 %T ±

8,109

89,675

%T ±

6,27

86,925

%T ±

5,432

90,35 %T

± 6,744

P4 58,875 %T

± 2,123

88,025 %T

± 3,99

88,35

%T ±

3,744

85,55 %T

± 3,147

90,275

%T ±

3,275

P6 60,275 %T

± 3,767

88,075 %T

± 2,447

87,5 %T

± 2,434

87,425

%T ±

5,065

87,975

%T ±

2,689

P8 64,625 %T

± 5,268

90,7 %T ±

0,931

89,525

%T ±

4,501

89,1 %T ±

3,493

90,25 %T

± 2,982

Keterangan: P0 = bentonit 0%, P2 = bentonit 2%, P4 = bentonit 4%, P6 = bentonit

6%, P8 = bentonit 8%

Hasil kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) tertinggi setelah

dimurnikan terdapat pada konsentrasi bentonit 8% dengan panjang gelombang (λ)

450 nm, 550 nm, dan 665 nm yaitu 64,625 %T; 90,7 %T, dan 89,1 %T.

Page 53: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

40

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

5.2 Pembahasan

Pada proses pengalengan ikan yaitu tahap pre cooking merupakan salah

satu cara yang sering digunakan untuk mengekstraksi minyak dengan cara

pemanasan (Winarno, 2004). Pre cooking dapat merusak sel sehingga minyak dari

dalam sel terutama sel adiposa keluar dengan mudah. Pada tahap penirisan,

dihasilkan fraksi cair yang mengandung minyak ikan (Estiasih, 2009). Minyak

ikan kasar mengandung asam lemak bebas, produk oksidasi primer, mineral,

pigmen, dan fosfolipid yang dapat mengurangi kualitas minyak (Huang and

Sathivel, 2010). Sebelum dilakukan pemurnian melalui tahap degumming,

netralisasi, dan bleaching menggunakan bentonit teraktivasi, maka diperlukan

karakteristik awal terlebih dahulu untuk mengetahui perbedaan nilai karakteristik

minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan.

Karakteristik awal kadar asam lemak bebas minyak ikan lemuru yaitu

32,245%. Nilai tersebut melebihi International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu

2%. Hal ini disebabkan karena adanya pemanasan pada saat ekstraksi yaitu pada

tahap pre cooking. Menurut Aditia dkk. (2014), rantai karbon yang memiliki

ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh akan bereaksi dengan panas sehingga

terbentuklah asam lemak bebas yang bisa mempengaruhi kualitas minyak ikan.

Menurut Estiasih (2009), asam lemak bebas mempunyai stabilitas terhadap

oksidasi yang lebih rendah dibandingkan trigliserida sehingga keberadaan asam

lemak bebas meningkatkan kerentanan minyak ikan terhadap oksidasi. Gunawan

dkk. (2003) juga menyatakan bahwa asam lemak bebas menunjukkan sejumlah

Page 54: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

41

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

asam lemak bebas yang terdapat pada minyak yang mengalami kerusakan karena

oksidasi dan hidrolisis.

Nilai bilangan peroksida pada karakteristik awal minyak ikan lemuru kasar

yaitu 10,945 meq/kg. Nilai tersebut melebihi International Fish Oil Standard

(IFOS) yaitu 3,75 meq/kg. Hal ini disebabkan adanya panas dan cahaya pada saat

penanganan dan penyimpanan sebelum pemurnian yang dapat mempercepat

reaksi oksidasi. Menurut Andarwulan dkk. (2011), senyawa peroksida merupakan

produk yang terbentuk pada awal proses oksidasi lemak. Menurut Winarno

(2004), autooksidasi dimulai dengan pembentukan radikal bebas yang disebabkan

faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau

hidroperoksida. Molekul lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak jenuh

tersebut mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap

tersebut disebabkan oleh pembentukan senyawa hasil pemecahan hidroperoksida.

Nilai kejernihan minyak ikan lemuru kasar pada panjang gelombang (λ)

450, 550,620, 665, dan 700 nm yaitu 12,5 %T; 57,2 %T; 71,05 %T; 70,05 %T;

78,5 %T. Nilai tersebut masih di bawah standar minyak ikan komersial. Hal ini

disebabkan karena minyak ikan lemuru kasar masih tercampur dengan stok sabun,

air, dan pengotor yang lain sehingga mempengaruhi kejernihan minyak.

Kejernihan minyak yang menurun tersebut juga disebabkan karena warna minyak

ikan lemuru kasar yang diperoleh dari hasil samping pengalengan berwarna coklat

gelap. Menurut Estiasih (2009), warna minyak ikan disebabkan oleh asam lemak

bebas bereaksi membentuk senyawa berwarna. Hasibuan dkk. (2013) menyatakan

Page 55: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

42

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

bahwa adanya komponen pengotor dapat mempengaruhi tingkat kejernihan

minyak karena partikel tersebut menghambat penerusan cahaya.

Nilai bilangan paraanisidin (p-anisidin) minyak ikan lemuru kasar yaitu

41,825 meq/kg. Nilai tersebut melebihi International Fish Oil Standard (IFOS)

yaitu 15 meq/kg. Hal ini disebabkan karena minyak ikan lemuru kasar masih

mengandung senyawa peroksida sehingga dapat menurunkan kualitas minyak

ikan. Menurut Andarwulan dkk. (2011), dekomposisi peroksida terjadi melalui

beberapa tahapan, tahap pertama yaitu terputusnya ikatan oksigen pada gugus

peroksida yang akan menghasilkan senyawa alkoksi radikal dan hidroksi radikal;

dan pada tahap kedua yaitu pemutusan ikatan karbon. Nilai total oksidasi minyak

ikan lemuru kasar yaitu 63,715 meq/kg. Nilai tersebut melebihi International Fish

Oil Standard (IFOS) yaitu 20 meq/kg. Menurut Estiasih (2009), produk oksidasi

primer dan sekunder cenderung mempengaruhi warna dan kekeruhan dari minyak

ikan.

Minyak hasil samping pengalengan mengandung asam lemak ω-3

sehingga untuk mendapatkan mutu yang baik maka dimurnikan lebih lanjut.

Pemurnian bertujuan menghasilkan minyak ikan yang layak dikonsumsi untuk

produk pangan atau minyak ikan yang dapat memenuhi kebutuhan industri

farmasi (Estiasih, 2009). Minyak ikan kasar yang mengandung pengotor sangat

penting untuk dihilangkan agar menghasilkan minyak ikan murni yang sesuai

dengan keinginan dan dapat memperpanjang daya simpan (Huang and Sathivel,

2010). Tahap pemurnian minyak ikan lemuru (S. lemuru) pada penelitian ini yaitu

degumming, netralisasi, dan bleaching.

Page 56: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

43

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Berdasarkan hasil penelitian terhadap minyak ikan lemuru (S. lemuru)

setelah dimurnikan, kadar asam lemak bebas pada semua perlakuan telah

memenuhi International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 2%. Kadar asam lemak

bebas terendah terdapat pada konsentrasi bentonit 8% yaitu 0,245%. Nilai tersebut

mengalami penurunan tertinggi dari kadar asam lemak bebas awal sebanyak

32,245%. Hal ini disebabkan karena bentonit yang telah teraktivasi dapat

mengadsorpsi komponen non-gliserida seperti asam lemak bebas. Menurut Bahri

(2014), semakin tinggi masa bentonit dalam tahap bleaching, maka kadar asam

lemak bebas akan semakin turun. Hal ini juga dinyatakan oleh Okolo and

Adejumo (2014) bahwa nilai FFA, nilai iodin, nilai peroksida, indeks bias, dan

viskositas mengalami penurunan dengan bleaching.

Selain itu pada tahap netralisasi terdapat pemberian NaOH yang dapat

menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak. Menurut Arita dkk. (2009),

penambahan jumlah NaOH dapat mengikat asam lemak bebas sehingga dapat

menyebabkan penurunan persen free fatty acid (FFA). Menurut Estiasih (2009),

soda kaustik (NaOH) lebih efektif dibandingkan senyawa alkali yang lemah.

Pemurnian alkali dapat mengurangi kadar asam lemak bebas sampai kadar asam

lemak bebas dalam minyak 0,01-0,03%.

Bilangan peroksida merupakan indikator utama ketengikan (oksidasi).

Bilangan peroksida menunjukkan oksidasi yang baru terjadi (Estiasih, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai bilangan peroksida

terendah minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan terdapat pada

konsentrasi bentonit 2% yaitu 3,815 meq/kg. Nilai tersebut masih belum

Page 57: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

44

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

memenuhi International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 3,75 meq/kg, akan

tetapi nilai tersebut mengalami penurunan tertinggi dari karakteristik awal

bilangan peroksida minyak ikan lemuru (S. lemuru) sebesar 10,945 meq/kg. Hal

ini menunjukkan bahwa bentonit yang telah teraktivasi dapat mengurangi produk

hasil oksidasi lemak seperti peroksida, aldehid, dan keton. Menurut Dewi dan

Hidajati (2012), bentonit mengandung alumina (Al) dan silikat (Si) yang efektif

untuk menarik adsorbat. Palanisamy et al. (2011) juga menyatakan bahwa

efektivitas adsorben untuk mengurangi peroksida tergantung pada jenis minyak

ikan yang dimurnikan, waktu, suhu, dan konsentrasi adsorben yang digunakan.

Menurut Estiasih (2009), pemurnian dengan alkali juga dapat menurunkan produk

oksidasi lemak seperti peroksida. Peroksida bersifat lebih polar dibandingkan

minyak sehingga mudah diserap oleh sabun yang terbentuk pada proses

penyabunan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kejernihan minyak ikan

lemuru (S. lemuru) tertinggi setelah dimurnikan terdapat pada konsentrasi bentonit

8% dengan panjang gelombang (λ) 450 nm, 550 nm, dan 665 nm yaitu 64,625

%T; 90,7 %T; dan 89,1 %T. Hal ini menunjukkan bahwa nilai persentase

transmisi cahaya tertinggi mendekati 100% dan mendekati transmisi cahaya

minyak komersial sehingga memiliki tingkat kejernihan yang baik. Menurut

Hasibuan dkk. (2013), hasil pengukuran persentase transmisi minyak digunakan

sebagai indikator perubahan kadar zat warna yang terdapat dalam minyak.

Korelasi hubungan antara nilai persentase transmisi dengan tingkat kejernihan

minyak adalah semakin tinggi nilai persentase transmisi maka semakin kecil kadar

Page 58: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

45

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

zat warna yang terdapat dalam minyak tersebut. Selain itu, menurut Batafor

(2014), peningkatan kecepatan sentrifugasi juga menyebabkan peningkatan nilai

transmisi cahaya terhadap sampel minyak. Tambunan et al. (2013) juga

menyatakan bahwa sentrifugasi dapat memisahkan fraksi tersabunkan yang

mempengaruhi kekeruhan minyak ikan.

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa nilai persentase

transmisi kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) mengalami peningkatan dari

karakteristik awal. Hal ini disebabkan karena bentonit yang telah teraktivasi

mampu memperbaiki warna minyak. Menurut Dewi dan Hidajati (2012), aktivasi

bentonit menggunakan asam mineral (H2SO4 / HCl) menghasilkan lempung

dengan situs aktif yang lebih besar karena asam mineral tersebut larut dan

bereaksi dengan komponen berupa tar, garam Ca dan Mg yang menutupi pori

adsorben sehingga bentonit memiliki keasaman permukaan yang tinggi, yang

mengakibatkan kemampuan adsorpsi menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum

aktivasi.

Nilai bilangan anisidin merupakan nilai dari pengukuran produk oksidasi

sekunder yang dihasilkan dari proses dekomposisi hidroperoksida sehingga

menghasilkan aldehid, keton, asam, alkohol, komponen hidroksi, hidrokarbon dan

senyawa polimer lainnya yang merupakan produk hasil oksidasi sekunder

(Panagan dkk., 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai

bilangan paraanisidin (p-anisidin) pada semua perlakuan di bawah International

Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 15 meq/kg. Nilai bilangan paraanisidin (p-

anisidin) terendah minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan terdapat

Page 59: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

46

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

pada konsentrasi bentonit 0% yaitu 3,545 meq/kg. Nilai tersebut mengalami

penurunan tertinggi dari nilai bilangan paraanisidin (p-anisidin) minyak ikan

lemuru (S. lemuru) sebelum pemurnian sebesar 41,825 meq/kg. Hal ini

disebabkan karena bentonit yang telah diaktivasi dapat menyerap produk oksidasi.

Menurut Guillen dan Cabo (2002), nilai paraanisidin (p-anisidin) tidak selalu

seiring dengan nilai peroksida yang tinggi.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin rendah kadar FFA

maka semakin panjang daya simpan minyak. Menurut Gusti dan Zulnely (2015),

penyimpanan yang baik (terhindar dari cahaya dan bersuhu rendah) akan

mengurangi resiko degradasi oksidatif dari lemak tersebut. Selain itu menurut

Suseno dkk. (2013), hasil nilai paraanisidin (p-anisidin) lebih rendah

dibandingkan dengan bilangan peroksida.

Total oksidasi merupakan hubungan antara bilangan peroksida dan

bilangan anisidin yang menunjukkan tingkat oksidasi lemak/minyak (Estiasih,

2009). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai total oksidasi

terendah minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan terdapat pada

konsentrasi bentonit 0% yaitu 11,97 meq/kg. Nilai tersebut telah memenuhi

International Fish Oil Standard (IFOS) yaitu < 20 meq/kg dan telah mengalami

penurunan tertinggi dari nilai total oksidasi minyak ikan lemuru (S. lemuru)

sebelum pemurnian yaitu sebesar 63,715 meq/kg. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai total oksidasi menurun setelah proses pemurnian. Menurut Estiasih (2009),

bilangan total oksidasi menunjukkan oksidasi total yang terdapat pada minyak

ikan.

Page 60: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

47

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Selain itu, nilai total oksidasi terendah pada konsentrasi bentonit 0%

berbanding terbalik dengan konsentrasi bentonit 8% yang mempunyai nilai total

oksidasi tertinggi sebesar 28,17 meq/kg. Hal ini disebabkan karena bentonit yang

teraktivasi belum mengadsorpsi secara sempurna pada tahap bleaching. Menurut

O’Brien (2004), faktor yang mempengaruhi dalam proses bleaching yaitu

prosedur, jenis adsorben dan dosis, suhu, waktu, kelembaban dan filtrasi. Menurut

Batafor (2014), ukuran pori berperan penting dalam proses adsorpsi.

Rendemen merupakan kualitas dan kuantitas minyak hasil pemurnian yang

dipengaruhi langsung oleh kondisi proses pemurnian yang dilakukan (Hasibuan

dkk., 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, rendemen minyak ikan

lemuru (S. lemuru) tertinggi setelah dimurnikan terdapat pada konsentrasi bentonit

6% yaitu 33,418 %. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi rendemen

yang diperoleh maka semakin tinggi nilai ekonomi produk. Hasil ini sesuai

dengan penelitian Kurniati dan Susanto (2015) bahwa penggunaan konsentrasi

NaOH 9,5% pada proses netralisasi dapat menghasilkan rendemen yang tinggi.

Selain itu, nilai rendemen pada konsentrasi bentonit 6% berbanding

terbalik dengan konsentrasi bentonit 8% yang memiliki nilai rendemen yang

rendah yaitu 27,305 %. Hal ini sesuai dengan penelitian Suseno et al. (2014)

bahwa rendemen terendah terdapat pada kecepatan sentrifugasi 6500 rpm.

Menurut Hastarini dkk. (2012), adanya penurunan berat minyak dibandingkan

berat awal disebabkan karena proses pemurnian dapat menghilangkan komponen

pengotor yang terdapat pada minyak ikan kasar sebelum dilakukan proses

pemurnian. Estiasih (2009) juga menyatakan bahwa penurunan jumlah atau

Page 61: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

48

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

rendemen minyak hasil pemurnian terjadi karena jumlah alkali yang diberikan

berlebihan sehingga menyebabkan reaksi hidrolisis trigliserida dan membentuk

sabun yang berlebihan. Selain itu pada pemurnian alkali, pemilihan jenis alkali,

konsentrasi, jumlah larutan alkali, dan teknik yang dilakukan (seperti agitasi dan

pemisahan antara fraksi tersabunkan dan fraksi tidak tersabunkan) merupakan

faktor penting yang harus diperhatikan karena mempengaruhi proses pemurnian.

Page 62: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pemberian bentonit dengan konsentrasi berbeda berpotensi sebagai adsorben

dalam proses pemurnian minyak ikan kasar (crude fish oil) hasil samping industri

pengalengan ikan lemuru (S. lemuru) yaitu pada konsentrasi bentonit 6%

menghasilkan kadar asam lemak bebas sebesar 0,265 %; bilangan peroksida

sebesar 6,343 meq/kg; kejernihan 60,275 %T, 88,075 %T, 87,5 %T, 87,425%T,

87,975 %T pada panjang gelombang (λ) 450 nm, 550 nm, 620 nm, 665 nm, 700

nm; paraanisidin sebesar 3,725 meq/kg; total oksidasi sebesar 16,41 meq/kg; dan

rendemen 33,418 ± 1,224 %.

5.2 Saran

Saran yang diberikan pada penelitian ini, yaitu :

1. Perlu dilakukan tahap deodorisasi untuk menghilangkan bau tengik pada

minyak ikan serta berbagai senyawa yang terbentuk akibat dekomposisi

pigemen atau peroksida sehingga kandungan peroksida minyak ikan lebih

rendah.

2. Perlu dilakukan pengujian asam lemak ω-3 dan toksisitas terhadap minyak

ikan agar mengetahui minyak ikan tersebut layak dikonsumsi.

3. Perlu dilakukan aplikasi minyak ikan lemuru (S. lemuru) sebagai produk

pangan atau non pangan seperti mikroenkapsulasi.

Page 63: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Cetakan Ketiga. PT Bumi

Aksara. Jakarta. hal. 1-121.

Aditia, R.P., Y.S. Darmanto., dan Romadhon. 2014. Perbandingan Mutu Minyak

Ikan Kasar Yang Diekstrak Dari Berbagai Jenis Ikan Yang Berbeda. Jurnal

Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(3) : 55-60.

Andarwulan, N., Feri, K., dan Dian, K. 2011. Analisis Pangan. Cetakan Pertama.

PT Dian Rakyat. Jakarta. hal. 198-219.

Andini, D., Y. Martin., dan H. Gusmedi. 2016. Perbaikan Tahanan Pentanahan

Dengan Menggunakan Bentonit Teraktivasi. Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Elektro, 10 (1) : 44-53.

Arita., S., S.A. Anindya., dan H. Wildayani. 2009. Pengaruh Penambahan Asam

Pada Proses Pemurnian Minyak Jarak Pagar Kasar. Jurnal Teknik Kimia 16

(2) : 58-65.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemists. 1995. Official Methods of

Analysis. Maryland.USA. pp. 2-53.

Bahri, S. 2014. Pengaruh Adsorben Bentonit Terhadap Kualitas Pemucatan

Minyak Inti Sawit. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 25 (1) : 63-69.

Batafor, Y.M.J. 2014. Peningkatan Kualitas Minyak Ikan Sardin (Sardinella sp.)

Dengan Sentrifugasi Dan Adsorben. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

hal. 1-75.

Bath, D.S., J.M. Siregar., dan M.T. Lubis. 2012. Penggunaan Tanah Bentonit

Sebagai Adsorben Logam Cu. Jurnal Teknik Kimia, 1 (1) : 1-4.

Dewi, M.T.I dan N. Hidajati 2012. Peningkatan Mutu Minyak Goreng Curah

Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi. Journal of Chemistry, 1 (2) :

47-53.

Estiasih, T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan Penerapannya Untuk Pangan Dan

Kesehatan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. hal. 1-100.

[FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2016. Sardinella

lemuru (Bleeker, 1853). http://www.fao.org/fishery/species/2892/en. 15

April 2016. 4 hal.

Page 64: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

51

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Faisal, M. 2015. Efisiensi Penyerapan Logam Pb2+

Dengan Menggunakan

Campuran Bentonit dan Enceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia, 4 (1) : 20-

24.

Feryana, I.W.K., S.H. Suseno., dan Nurjanah. 2014. Pemurnian Minyak Ikan

Makerel Hasil Samping Penepungan Dengan Netralisasi Alkali. JPHPI, 17

(3) : 207-214.

FishBase. 2016. Fish Species in China.

http://fishbase.sinica.edu.tw/identification/RegionSpeciesList.php?resultPag

e=14&c_code=156. 03 Maret 2016. 1 hal.

Garcia-Moreno, P.J., A. Guadix., L. Gomez-Robledo., M. Melgosa., and E.M.

Guadix. 2013. Optimization of Bleaching Conditions For Sardine Oil.

Journal of Food Engineering, 116 : 606-612.

Guillen, M.D and Cabo, N. 2002. Fourier Transform Infrared Spectra Data Versus

Peroxide And Anisidine Values To Determine Oxidative Stability Of Edible

Oils. Food Chemistry, 77 : 503-510.

Gunawan., Mudji, T.M.A., dan Arianti, R. 2003. Analisis Pangan : Penentiuan

Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Kedelai Dengan

Variasi Menggoreng. JSKA, 6(3) : 1-6.

Gusti, R.E.P dan Zulnely. 2015. Pemurnian Beberapa Jenis Lemak Tengkawang

dan Sifat Fisiko Kimia. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(1) : 61-68.

Handayani, K dan Yusnimar. 2013. Pengaruh Ukuran Partikel Bentonit dan Suhu

Adsorpsi Terhadap Daya Jerap Bentonit dan Aplikasinya pada Bleaching

CPO. Jurnal Teknobiologi, 4 (2) : 117-121.

Haris, S.W. 2004. Review: Fish Oil Supplementation: Evidence For Health

Benefits. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 71 (3) : 208-219.

Hasibuan, S., Sahirman., dan N.M.A Yudawati. 2013. Karakteristik Fisikokimia

Dan Antibakteri Hasil Purifikasi Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum

inophyllum L.). Agritech, 33(3) : 311-319.

Hastarini, E., D. Fardiaz., H.E. Irianto., dan S. Budijanto. 2012. Karakteristik

Minyak Ikan Dari Limbah Pengolahan Fillet Ikan Patin Siam (Pangasius

hypopthalmus) Dan Patin Jambal (Pangasius djambal). Agritech, 32 (4) :

403-410.

Hikamah, S.R dan Mubarok, H. 2012. Studi Deskriptif Pengaruh Limbah Industri

Perikanan Muncar, Banyuwangi Terhadap Lingkungan Sekitar. Bioshell, 1

(1) : 1-12.

Page 65: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

52

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Huang, J and Sathivel, S. 2010. Purifying Salmon Oil Using Adsorption,

Neutralization, and a Combined Neutralization and Adsorption Process.

Journal of Food Engineering 96: 51-58.

[IFOS] International Fish Oils Standard. 2011. Fish Oil Purity Standards.

http://www.omegavia.com/best-fish-oil-supplement-3/. 03 Maret 2016. 4 hal.

Integrated Taxonomic Information System (ITIS). 2016. ITIS Report: Sardinella

lemuru Bleeker, 1853. http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt. 29

Februari 2016. 1 hal.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2015. Executive Summary

Pemutakhiran Data dan Neraca Sumber Daya Mineral Status 2015. Badan

Geologi Pusat Sumber Daya Geologi. hal. 21-25.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2012. Statistik Ekspor Hasil Perikanan

Menurut Komoditi, Provinsi, dan Pelabuhan Asal Ekspor. Pusat data,

Statistik dan Informasi Sekretaris Jenderal, Departemen Kelautan dan

Perikanan. hal. 35-41.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2012. Statistik Impor Hasil Perikanan

Menurut Komoditi, Provinsi, dan Pelabuhan Asal Impor. Pusat data,

Statistik dan Informasi Sekretaris Jenderal, Departemen Kelautan dan

Perikanan. hal. 23-28.

Komadel, P. 2003. Chemically Modified Smectites. Clay Minerals, 38 : 127-138.

Kurniati, Y dan Susanto, W.H. 2015. Pengaruh Basa NaOH dan Kandungan ALB

CPO Terhadap Kualitas Minyak Kelapa Sawit Pasca Netralisasi. Jurnal

Pangan dan Agroindustri, 3(1) : 193-202.

Kusriningrum, R. S. 2012. Perancangan Percobaan. Cetakan Ketiga. Airlangga

University Press. Surabaya. hal. 43-69.

Maulana, I.T., Sukraso., dan S. Damayanti. 2014. Kandungan Asam Lemak

Dalam Minyak Ikan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis,

6 (1) : 121-130.

Merta, I.G.S., K. Widana., Yunizal., and R. Basuki. 2000. Status Of The Lemuru

Fishery In Bali Strait Its Development And Prospects. FAO. pp. 1-52.

Muchtadi, D. 1995. Teknologi dan Mutu Makanan Kaleng. Cetakan Pertama.

Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. hal 11-14.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. hal 55-58.

O’Brien, R.D. 2004. Fats and Oils Formulating and Processing for Applications.

Second Edition. CRC Press. Washington D.C. hal. 79-107.

Page 66: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

53

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Okolo, J.C and Adejumo, B.A. 2014. Effect of Bleaching on Some Quality

Attributes of Crude Palm Oil. IOSR Journal of Engineering (IOSRJEN)

4:25-28.

Palanisamy, U.D., M. Sivanathan., A.K. Radhakrishnan., N. Haleagrahara., T.

Subramaniam., and G.S. Chiew. 2011. An Effective Ostrich Oil Bleaching

Technique Using Peroxide Value as an Indicator. Molecules 16: 5709-5719.

Panagan, A.T., H. Yohandini., dan J.U. Gultom. 2011. Analisis Kualitatif dan

Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 dari Minyak Ikan Patin

(Pangasius pangasius) dengan Metoda Kromatografi Gas. Jurnal Penelitian

Sains, 14 (4) : 38-42.

Panjaitan, R.R. 2010. Kajian Penggunaan Bentonit Dalam Industri. Berita Litbang

Industri, 45 (3) : 22-28.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.52.0100

Tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik. 7 Januari 2008. Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. hal 1-10.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Baku Mutu Air Limbah. 15 Okober 2014. Menteri Lingkungan

Hidup Republik Indonesia. Jakarta. hal 1-85.

Poedjiadi, A dan Supriyanti, T.M.F. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Cetakan

Pertama. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. hal 445-466.

Pradini, S., M.F Rahardjo., dan R. Kaswadji. 2001. Kebiasaan Makanan Ikan

Lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Muncar, Banyuwangi. Jurnal

Iktiologi Indonesia, 1 (1) : 41-45.

Rubio-Rodriguez, N., S. Beltran., I. Jaime., S.M de Diego., M.T. Sanz., and J.R.

Carballido. 2010. Production of Omega-3 Polyunsaturated Fatty Acis

Concentrates: A review. Innovative Food Science and Emerging

Technologies, 11 : 1-12.

Sahubawa, L. 2011. Analisis Dan Prediksi Beban Pencemaran Limbah Cair Pabrik

Pengalengan Ikan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 18 (1) : 9-18.

Sari, R.N., B.S.B. Utomo., J. Basmal., dan R. Kusumawati. 2015. Pemurnian

Minyak Ikan Hasil Samping (pre-cooking) Industri Pengalengan Ikan

Lemuru (Sardinella lemuru). JPHPI, 18 (3) : 276-286.

Sathivel, S. 2011. Handbook of Seafood Quality, Safety and Health Applications:

Fish Oil Extraction, Purification, And Its Properties. Wiley-Blackwell. UK.

pp. 423-432.

Page 67: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

54

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Suarya, P. 2008. Adsorpsi Pengotor Minyak Daun Cengkeh Oleh Lempung

Teraktivasi Asam. Jurnal Kimia, 2 (1) : 19-24.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. hal 103-119.

Sulistiawati, E., A. Sari., dan Rafiqah, H.C. 2012. Dekolorisasi Crude Rice Brain

Oil Menggunakan Bentonit. Spektrum Industri, 10 (1) : 1-107.

Suseno, S.H., Nurjanah., dan T. Faradiba. 2013. Profil Asam Lemak Dan

Kestabilan Produk Formulasi Minyak Ikan dan Habbatussauda. JPHPI 16

(2) : 142-149.

Suseno, S.H., Tajul, A.Y., and Wan Nadiah, W.A. 2011. The Use of Passive

Filtration for Optimization of Magnesol XL Function for Improving the

Quality of Sardinella lemuru Oil. International Research Journal of

Biochemistry and Bioinformatics, 1 (5) : 103-113.

Suseno, S.H., Nurjanah, Jacoeb, A.M., and Saraswati. 2014. Purification of

Sardinella sp., Oil: Centrifugation and Bentonite Adsorbent. Journal of

Food Science and Technology 6(1): 60-67.

Syuhada., R. Wijaya., Jayatin., dan S. Rohman. 2009. Modifikasi Bentonit (Clay)

menjadi Organoclay dengan Penambahan Surfaktan. Jurnal Nanosains &

Nanoteknologi, 2 (1) : 48-51.

Tambunan, J.E., S.H. Suseno., and B. Ibrahim. 2013. Improved Quality Of

Sardines Oil (Sardinella sp.) Using Centrifugation. Global Journal Of

Biology, Agriculture & Health Sciences 2(4):196-202.

Tampubolon, W.V., S. Sukimin., dan M.F.Rahardjo. 2002. Aspek Biologi

Reproduksi Dan Pertumbuhan Ikan Lemuru (Sardinella longiceps C.V.) di

Perairan Teluk Sibolga. Jurnal Iktiologi Indonesia, 2 (1) : 1-7.

Tanjaya, A., Sudono., N. Indraswati., dan S. Ismadji. 2006. Aktivasi Bentonit

Alam Pacitan Sebagai Bahan Penjerap Pada Proses Pemurnian Minyak

Sawit. Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 5 (2) : 429-434.

USDA. 2016. Basic Report 04594, Fish Oil, sardine.

https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/730?manu=&fgcd=. 21 Februari

2015. 2 hal.

Winarno, G.F. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. hal 84-118.

Zulkifli, A. 2014. Pengelolaan Tambang Berkelanjutan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

hal 32-34.

Page 68: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil penelitian pendahuluan kenampakan minyak ikan lemuru

(S. lemuru) setelah dimurnikan

(a) (b)

Gambar 1. Pada tahap netralisasi, volume pemberian larutan NaOH 9,5%

sebanyak 12,6 gram; pada tahap bleaching, konsentrasi bentonit 2%

(a) dan konsentrasi 0,5% (b)

(c) (d)

Gambar 2. Pada tahap netralisasi, volume pemberian larutan NaOH 9,5%

sebanyak 50,3 gram; pada tahap bleaching, konsentrasi bentonit 8%

(c) dan konsentrasi 2% (d)

Page 69: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

56

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 2. Perhitungan treat pada proses netralisasi

Treat = (0,142 x ALB) + excess

%NaOH/100

= (0,142 x 32,245)+ 0,20

9,5/100

= 50,3 % (b/b)

Keterangan: Treat = persentase (b/b) larutan NaOH yang dibutuhkan untuk

pemurnian minyak ikan dengan bobot tertentu.

0,142 = bobot molekul NaOH dan asam oleat.

ALB = kadar asam lemak bebas dinyatakan dalam persen

Excess = kelebihan larutan NaOH

Page 70: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

57

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 3. Hasil perhitungan karakteristik awal minyak ikan lemuru (S. lemuru)

Karakteristik Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata

Kadar asam lemak bebas (%) 32,33 32,16 32,245

Bilangan peroksida (meq/kg) 11,48 10,41 10,945

Bilangan paraanisidin (p-anisidin) (meq/kg) 41,9 41,75 41,825

Bilangan total oksidasi (meq/kg) 64,86 62,57 63,715

Nilai persentase transmisi kejernihan minyak ikan kasar dan minyak ikan

komersial

Ulangan Panjang Gelombang

450

nm

Rata

-rata

550

nm

Rata-

rata

620

nm

Rata-

rata

665

nm

Rata-

rata

700

nm

Rata-

rata

Minyak ikan

komersial

1 90 89,5

%T

96,7 96,05

%T

97,8 97,1

%T

98,1 97,45

%T

98,9 97,95

%T 2 89 95,4 96,4 96,8 97

Minyak ikan

kasar

1 5,5 12,5

%T

50,3 57,2

%T

68,2 71,05

%T

65,7 70,05

%T

79,7 78,5

%T 2 19,5 64,1 73,9 74,4 77,3

Page 71: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

58

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 4. Hasil uji kadar asam lemak bebas (free fatty acid) minyak ikan

lemuru (S. lemuru) setelah dimurnikan

Keterangan :

P0 = Perlakuan bentonit 0%

P2 = Perlakuan bentonit 2%

P4 = Perlakuan bentonit 4%

P6 = Perlakuan bentonit 6%

P8 = Perlakuan bentonit 8%

Contoh perhitungan uji kadar asam lemak bebas :

% FFA = A x N x M

10 G

= 1 x 0,1 x 282,5

10 x 10,02

= 0,28 %

Perlakuan Ulangan Berat Sampel

(gram)

KOH

(ml)

Asam Lemak

Bebas (FFA)

(%)

Rata-rata

(%)

P0 A 10,02 1 0,28 0,38

B 10,01 1,3 0,37

C 10,06 1,1 0,31

D 10,09 2 0,56

P2 A 10,01 1,2 0,34 0,33

B 10,02 1,4 0,39

C 10,00 0,9 0,25

D 10,06 1,2 0,34

P4 A 10,07 2 0,56 0,365

B 10,01 1 0,28

C 10,03 1,5 0,42

D 10,05 0,7 0,20

P6 A 10,04 0,9 0,25 0,265

B 10,05 0,5 0,14

C 10,05 1,4 0,39

D 10,03 1 0,28

P8 A 10,03 1,4 0,39 0,245

B 10,08 0,8 0,22

C 10,04 0,6 0,17

D 10,06 0,7 0,20

Page 72: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

59

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 5. Hasil uji peroksida minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah

dimurnikan

Keterangan :

P0 = Perlakuan bentonit 0%

P2 = Perlakuan bentonit 2%

P4 = Perlakuan bentonit 4%

P6 = Perlakuan bentonit 6%

P8 = Perlakuan bentonit 8%

Contoh perhitungan uji peroksida :

Peroksida = mLtiosulfat x Ntiosulfat x 1000

berat sampel (gram)

= 1,2 x 0,01 x 1000

5,06

= 2,37 meq/kg

Perlakuan Ulangan Berat Sampel

(gram)

Sodium Tiosulfat

(ml)

Peroksida

(meq/kg)

Rata-rata

(meq/kg)

P0 A 5,06 1,2 2,37 4,2125

B 5,01 1,2 2,40

C 5,03 3,5 6,96

D 5,08 2,6 5,12

P2 A 5,08 3 5,91 3,815

B 5,01 1,2 2,40

C 5,02 2,1 4,18

D 5,05 1,4 2,77

P4 A 5,06 7,3 14,43 8,5525

B 5,06 3 5,93

C 5,08 2,3 4,53

D 5,05 4,7 9,32

P6 A 5,03 4,9 9,74 6,3425

B 5,07 1,7 3,35

C 5,05 4 7,92

D 5,05 2,2 4,36

P8 A 5,00 7,6 15,2 10,165

B 5,05 4,2 8,32

C 5,01 7 13,97

D 5,04 1,6 3,17

Page 73: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

60

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 6. Hasil uji kejernihan minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah

dimurnikan

Perlakuan Ulangan Panjang Gelombang (λ)

450

nm

Rata-

rata

550

nm

Rata-

rata

620

nm

Rata-

rata

665

nm

Rata-

rata

700

nm

Rata-

rata

P0 A 46,8 49,4

%T

80,4 87,175

%T

83 89,2

%T

75,1 82,45

%T

81,3 90,125

%T B 48,6 87,5 89,4 84,6 91,4

C 50,6 91,2 93,7 83,4 94,1

D 51,6 89,6 90,7 86,7 93,7

P2 A 5,3 40,7

%T

95,6 89,8

%T

90 89,675

%T

87,9 86,925

%T

89,3 90,35

%T B 47,3 78,3 80,9 79,2 81,5

C 60 95,4 95,5 91,9 97,3

D 50,2 89,9 92,3 88,7 93,3

P4 A 56,4 58,875

%T

88,6 88,025

%T

86,8 88,35

%T

87 85,55

%T

88,7 90,275

%T B 61,5 93,4 93,9 89,2 95,1

C 58,3 84,4 85,7 83,8 89,4

D 59,3 85,7 87 82,2 87,9

P6 A 58,9 60,275

%T

88,9 88,075

%T

87,7 87,5

%T

88,3 87,425

%T

87 87,975

%T B 58,1 84,7 84 81,2 84,7

C 65,9 90,5 89,3 93,5 90,8

D 58,2 88,2 89 86,7 89,4

P8 A 58,3 64,625

%T

90,4 90,7

%T

90,6 89,525

%T

88,2 89,1

%T

92,6 90,25

%T B 64,5 89,6 83 85 86

C 71,2 91,8 91,2 93,4 92

D 64,5 91 93,3 89,8 90,4

Page 74: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

61

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 7. Hasil uji paraanisidin (p-anisidin value) minyak ikan lemuru

(S. lemuru) setelah dimurnikan

Keterangan :

P0 = Perlakuan bentonit 0%

P2 = Perlakuan bentonit 2%

P4 = Perlakuan bentonit 4%

P6 = Perlakuan bentonit 6%

P8 = Perlakuan bentonit 8%

Contoh perhitungan uji paraanisidin :

Paraanisidin (AnV) = 25 x (1,2 AS– AB)

m

= 25 x {(1,2 x 0,406) – 0,484}

0,56

= 0,14 meq/kg

Perlakuan Ulangan Berat

Sampel

(gram)

Absorbansi

Sampel

Absorbansi

Blangko

p-anisidin

value

(AnV)

(meq/kg)

Rata-rata

(meq/kg)

P0 A 0,55 0,296 0,284 3,24 3,545

B 0,53 0,361 0,428 0,25

C 0,55 0,343 0,323 4,03

D 0,52 0,458 0,411 6,66

P2 A 0,52 0,254 0,294 0,52 5,32

B 0,54 0,381 0,434 1,07

C 0,57 0,552 0,544 5,19

D 0,55 0,380 0,137 14,5

P4 A 0,56 0,346 0,292 5,50 7,29

B 0,55 0,326 0,157 10,65

C 0,55 0,116 0,006 6,05

D 0,50 0,411 0,354 6,96

P6 A 0,56 0,406 0,484 0,14 3,725

B 0,56 0,262 0,250 2,88

C 0,55 0,396 0,278 8,96

D 0,51 0,293 0,292 2,92

P8 A 0,58 0,524 0,356 11,76 7,84

B 0,58 0,513 0,376 10,33

C 0,54 0,171 0,159 2,14

D 0,54 0,470 0,410 7,13

Page 75: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

62

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 8. Hasil uji total oksidasi minyak ikan lemuru (S. lemuru) setelah

dimurnikan

Keterangan :

P0 = Perlakuan bentonit 0%

P2 = Perlakuan bentonit 2%

P4 = Perlakuan bentonit 4%

P6 = Perlakuan bentonit 6%

P8 = Perlakuan bentonit 8%

Contoh perhitungan uji total oksidasi :

Total Oksidasi = 2 PV + AnV

= (2 x 3,35) + 2,88

= 9,58 meq/kg

Perlakuan Ulangan Peroxide

Value

(meq/kg)

p-anisidin

Value

(meq/kg)

Total

Oxidation

Value

(meq/kg)

Rata-rata

(meq/kg)

P0 A 2,37 3,24 7,98 11,97

B 2,40 0,25 5,05

C 6,96 4,03 17,95

D 5,12 6,66 16,9

P2 A 5,91 0,52 12,34 12,95

B 2,40 1,07 5,87

C 4,18 5,19 13,55

D 2,77 14,5 20,04

P4 A 14,43 5,5 34,36 24,395

B 5,93 10,65 22,51

C 4,53 6,05 15,11

D 9,32 6,96 25,6

P6 A 9,74 0,14 19,62 16,41

B 3,35 2,88 9,58

C 7,92 8,96 24,8

D 4,36 2,92 11,64

P8 A 15,2 11,76 42,16 28,17

B 8,32 10,33 26,97

C 13,97 2,14 30,08

D 3,17 7,13 13,47

Page 76: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

63

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 9. Hasil perhitungan rendemen minyak ikan lemuru (S. lemuru)

Keterangan :

P0 = Perlakuan bentonit 0%

P2 = Perlakuan bentonit 2%

P4 = Perlakuan bentonit 4%

P6 = Perlakuan bentonit 6%

P8 = Perlakuan bentonit 8%

Contoh perhitungan rendemen :

Rendemen = Berat Akhir x 100%

Berat Awal

= 36,14 x 100%

100,08

= 36,11%

Perlakuan Ulangan Berat Awal

(gram)

Berat Akhir

(gram)

Rendemen

(%)

Rata-rata

(%)

P0 A 100,20 31,19 31,13 28,7625

B 100,25 23,63 23,57

C 100,08 36,14 36,11

D 100,13 24,47 24,24

P2 A 100,10 30,05 30,02 29,2275

B 100,17 33,54 33,48

C 100,03 35,40 35,39

D 100,05 18,03 18,02

P4 A 100,08 17,24 17,23 27,87

B 100,04 34,18 34,17

C 100,19 28,56 28,51

D 100,17 31,62 31,57

P6 A 100,23 34,38 34,30 33,4175

B 100,17 34,31 34,25

C 100,24 31,76 31,68

D 100,16 33,49 33,44

P8 A 100,23 28,32 28,26 27,305

B 100,19 33,45 33,39

C 100,27 27,60 27,53

D 100,21 20,08 20,04

Page 77: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

64

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 10. Dokumentasi aktivasi bentonit

Bentonit sebelum diaktivasi

Aktivasi bentonit di waterbath

Netralisasi bentonit

Pengeringan bentonit

Desikator

Bentonit setelah diaktivasi

Page 78: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

65

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 11. Dokumentasi pemurnian minyak ikan

Minyak ikan sebelum pemurnian

Hasil minyak ikan setelah degumming

Hasil minyak setelah netralisasi

Hasil minyak setelah bleaching

Hasil pemurnian minyak ikan dengan

bentonit 0%

Hasil pemurnian minyak ikan dengan

bentonit 2%

Page 79: SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY | Universitas Airlangga …repository.unair.ac.id/60138/2/KKC KK PK.BP.85-17 Nad p... · 2017-08-09 · Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan

66

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGGUNAAN BENTONIT SEBAGAI ... UMI NADHIRO

Lampiran 11. (Lanjutan)

Hasil pemurnian minyak ikan dengan

bentonit 4%

Hasil pemurnian minyak ikan dengan

bentonit 6%

Hasil pemurnian minyak ikan dengan

bentonit 8%