skripsi hubungan lingkar lengan atas dan …

104
SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN PENEMBAHAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI KLINIK BERSALIN NURHALMA DAN KLINIK PRATAMA JANNAH TAHUN 2018 OLEH : NATASYA KRISTANTY SARAGIH P07524414033 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN PENEMBAHAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN

BAYI LAHIR DI KLINIK BERSALIN NURHALMA DAN KLINIK PRATAMA JANNAH TAHUN 2018

OLEH :

NATASYA KRISTANTY SARAGIH P07524414033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN PENEMBAHAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN

BAYI LAHIR DI KLINIK BERSALIN NURHALMA DAN KLINIK PRATAMA JANNAH TAHUN 2018

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi Diploma IV

OLEH :

NATASYA KRISTANTY SARAGIH P07524414033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN,PRODI D-IV KEBIDANAN MEDAN SKRIPSI, 16 JULI 2018

NATASYA KRISTANTY SARAGIH (P07524414033)

Hubungan Lingkar Lengan Atas Dan Penambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Klinik Bersalin Nurhalma Dan Klinik Pratama Jannah Medan 2018

x + 67 Halaman + 17 tabel + 2gambar + 9 lampiran

ABSTRAK

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu 25,5 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut melampaui target MDG’s sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyumbang terbesar AKB adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Prevelanci BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia. Salah satu fator penyebab BBLR adalah status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat dinilai dari penambahan berat badan ibu selama kehamilan dan lingkar lengan atas ibu hamil (LILA). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analytic dengan pendekatan cross sectional . Penelitian ini dilakukan pada 45 orang ibu yang bersalindengan teknik sampling Accidental. Data dalam penelitian ini menggunakan uji Fishe’s Exact Test dan uji Korelasi Pearson.

Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai p 0,00 (p< 0,05) dan r 0,767 untuk hubungan LILA dengan berat bayi lahir dengan nilai PR 6,475. Hubungan penambahan berat badan selama kehamilan dengan berat bayi lahir memperoleh hasil nilai p 0,00 (p<0,05) dan r 0,842 dengan nilai PR sebesar 3,1.

LILA dan penambahan bera badan ibu selama hamil memiliki nilai yang signifikat dengan berat badan bayi lahir.Bidan diharapkan untuk melakukan pengukuran LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil secara rutin untuk mencegah ibu mengalami gizi buruk.

Kata kunci : LILA, berat badan ibu, berat badan bayi lahir Pustaka : 28 (2006 s/d 2017)

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Penambahan Berat Badan Selama

Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir di Klinik Nurhalma dan Klinik

Pratama Jannah Tahun 2018”. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan Poltekkes

Kemenkes RI Medan.

Dalam laporan penelitian ini, peneliti menyadari masih banyak

kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun bahasanya, namun

demikian peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan di

masa yang akan dating. Kiranya tulisan ini dapat menambah pembendaharaan

kepustakaan dan menjadi bahan bagi kita semua.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI

Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun Skripsi.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan untuk

menyusun Skripsi.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes sebagai Plt. Ketua Prodi D-IV Kebidanan

Medan.

4. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku pembimbing Utama saya yang

telah memberikan kesempatan dan membantu saya dalam menyusun

Skripsi.

5. Evi Desfauza, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing II dan Dosen

Penguji I yang mendukung dalam proses menyelesaikan Skripsi.

6. Eva Mahayani, SST, M.Kes selaku Ketua Penguji yang telah menguji dan

memberikan masukan dan kritik untuk perbaikandalam penyusunan

Skripsi.

7. Teristimewa kepada orang tua tercinta penulis, Bapak (Ir. Bastian

Saragih) dan Ibu (Astuti Situmorang), Abang (Agustantio Saragih) dan

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

adek ( Andre June Agri Saragih dan Anggita Saragih), yang telah

memberikan doa dan dukungan kepada penulis penyusunan Skripsi.

8. Terimakasih untuk ibu Hj. Nurhalma selaku Ibu Klinik di Klinik Nurhalma

dan ibu Satiani selaku ibu klinik di Klinik Pratama Jannah Medan

Tembung yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian di klinik ibu

tersebut.

9. Terimakasih untuk sahabat penulis Winda Hulu, Sri Melati Manullang,

Arni Anjuita Sinaga, Mishika Khairani dan Rika Angrenisa yang telah

mendukung dan memberi saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

dan seluruh teman-teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI

Medan, terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita

sama-sama tuntas dalam penyelesaian Skripsi.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mencurahkan berkat dan

kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peningkatan dan pengembangan praktik kebidanan.

Medan, 17 Juli 2018

Penulis

Natasya Kristanty Saragih

P07524414033

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i ABSTRAK ..................................................................................................... ii ABSTRACT .................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

C1. Tujuan Umum .............................................................................. 4 C2. Tujuan Khusus ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 D1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 4 D2. Manfaat Praktik ........................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 5 BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

A. Berat badan bayi lahir ....................................................................... 7 A1. Pengertian .................................................................................. 7 A.2 Faktor yang mempengaruhi berat lahir bayi ............................... 7

B. Kehamilan......................................................................................... 13 B.1 Pengertian .................................................................................. 13 B.2 Gizi Ibu Hamil ............................................................................. 14 B.3 Masalah Gizi Ibu Hamil dan Dampaknya .................................... 18 B.4 Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil ................................................... 19 B.5 Penambahan Berat Badan Ibu Hamil .......................................... 21 B.6 Hubungan LILA dan Penambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir ........................................ 23

C. Kerangka Teori .................................................................................. 24 D. Kerangka Konsep .............................................................................. 25 E. Defenisi Operasional ......................................................................... 26 F. Hipotesis ........................................................................................... 28

BAB III Metode Penelitian ............................................................................. 29

A. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................. 29 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 29 C. Polulasi dan Sampel.......................................................................... 30 D. Jenis dan Cara pengumpulan data .................................................... 30 E. Alat/Instrumen dan bahan penelitian ................................................. 31 F. Uji validitas dan reliabilitas ................................................................ 31 G. Prosedur Penelitian ........................................................................... 31 H. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 32 I. Etika Penelitian ................................................................................. 33

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB IV Hasil Dan Pembahasan .................................................................... 34

A. Hasil .................................................................................................. 34 A.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 34 A.2 Karakteristik Responden ................................................................... 34 A.3 Analisis Univariat .............................................................................. 36

A.3.1 Lingkar Lengan Atas Ibu (LILA)................................................... 36 A.3.2 Peningkatan Berat Badan Ibu Selama Hamil .............................. 37 A.3.3 Berat Badan Bayi Lahir ............................................................... 38

A.4 Analisis Bivariat ................................................................................ 38 A.4.1 Hubungan LILA Dengan Berat Badan Bayi Lahir ........................ 38 A.4.2 Hubungan Peningkatan Berat Badan Ibu Dengan Berat Badan

Bayi Lahir ................................................................................... 41 B. Pembahasan ..................................................................................... 44 B.1 Hubungan LILA Dengan Berat Badan Bayi Lahir .............................. 44 B.2 Hubungan Peningkatan Berat Badan Ibu Dengan Berat Badan

Bayi Lahir......................................................................................... 47 C. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 51

BAB V Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 52

A. Kesimpulan ....................................................................................... 52 B. Saran ................................................................................................ 53

Daftar Pustaka .............................................................................................. 57 Lampiran

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil ................................................. 15 Tabel 2.2 Angka Gizi Makro-Mikro Ibu Hamil ............................................... 18 Tabel 2.3 Penilaian Body Mass Indexs ........................................................ 21

Tabel 2.4 Perubahan Berat Badan Yang Direkomendasikan ...................... 22 Tabel 2.5 Pembagian Kenaikan Berat Badan Selama Hamil........................ 22 Tabel 2.6 Definisi Operasional ..................................................................... 26 Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden ............................................... 36 Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata LILA, Penambahan BB Ibu Dan BB Bayi ............. 37 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi LILA di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah ................................................................ 38 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan Ibudi Klinik Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .................. 38 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayidi Klinik Bersalin Bidan

Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah.......................................... 39 Tabel 4.6 Hubungan LILA Dengan Berat Badan Bayi Lahir ......................... 40 Tabel 4.7 Hasil Tes Moralitas Data Dengan Metode Shapiro All .................. 40

Tabel 4.8 Uji Korelasi Pearson LILA Dengan Berat Badan Bayi Lahir .......... 41 Tabel 4.9 Hubungan Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan

Berat Badan Bayi Lahir ................................................................. 41 Tabel 4.10 Hasil Tes Moralitas Data Dengan Metode Shapiro All ................. 42

Tabel 4.11 Uji Korelasi Pearson Peningkatan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Dengan Berat Badan Bayi Lahir .................................................... 43

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan Kerangka teori.......................................................................24

2. Bagan kerangka Konsep...................................................................25

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran. 1 Jadwal penelitian Lampiran. 2 Surat Survey Lampiran. 3 Surat Balasan Penelitian Lampiran. 4 SOP pengukuran LILA Lampiran. 5 Lembar SOP Pengukuran Berat Badan Ibu Hamil Lampiran. 6 SOP Menimbang Bayi Lampiran. 7 Lembar Persetujuan menjadi responden Lampiran. 8 Ethical Clearance

Lampiran. 9 Output

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi, dilihat dari

trend kematian bayi dari tahun 1991-2015 dimana ditahun 1991 angka

kematian bayi sebesar 68 per 1000 kelahiran hidup, tahun 1995 sebesar 57

per 1000 kelahiran hidup, tahun 1999 sebesar 46 per 1000 kelahiran hidup,

tahun 2003 sebesar 35 per kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 34 per 1000

kelahiran hidup, tahun 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup, dan tahun

2015 naik menjadi 22,35 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan

Indonesia, 2016). AKB untuk tahun 2016 adalah 25,5 per 1000 kelahiran

hidup (BPS, 2016), angka tersebut sudah melampaui target MDG’s sebesar

23 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyumbang tersebar AKB adalah

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan afiksia ( Kemenkes RI, 2016).

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan

lahir kurang dari 2500 gram (Arief, 2009 dalam Pantiawati I, 2010).

Prevelanci bayi berat badan rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di

negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik

menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan

angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

badan normal. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antar satu

daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9% - 30%, hasil studi di 7

daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1% - 17,2 %.

Secara Nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%.

Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7% (

Pantiawati I, 2010).

Riskesdas 2007 mendata berat badan bayi lahir dalam 12 bulan

terakhir tidak semua bayi diketahui berat badan dengan penimbangan

sewaktu lahir, terdapat 11,5 % bayi lahir dengan berat badan kurang dari

2500 gram atau BBLR (Riskesdas 2007 dalam Siagian L, 2010). Di

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Sumatera Utara angka kejadian BBLR pada tahun 2007 mencapai 0,73 %

(Dinkes Sumut 2007 dalam Siagian L, 2010).Persentase BBLR tahun 2013

sebesar 10,2% lebih rendah dari tahun 2010 sebesar 11,1%. Untuk

Persentase BBLR tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi Tengah (16,9%) dan

terendah di Sumatera Utara (7,2%) (Riskesdas, 2013). Untuk wilayah kota

Medan pada tahun 2014, jumlah bayi yang mengalami BBLR adalah 0,40%

(Profil Sumut, 2014).

BBLR dapat disebabkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah

faktor dari status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat dinilai dari

penambahan berat badan ibu selama kehamilan dan lingkar lengan atas ibu

hamil (LLA) (Patimmah S, 2017). Penambahan berat badan ibu yang normal

selama kehamilan untuk ibu dengan indeks masa tubuh yang normal adalah

11,5-16,0 kg (Patimmah S, 2017). Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan

mengukur ukuran lingkar lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka ibu

hamil tersebut termasuk Kurang Energi Kronis (KEK), ini berarti ibu sudah

mengalami keadaan kurang gizi dalam jangka waktu yang telah lama, bila ini

terjadi maka kebutuhan nutrisi untuk proses tumbuh kembang janin menjadi

terhambat, akibatnya melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR)

(Depkes RI, 2008 dalam Siagian L, 2010).

Pada masa kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin dapat

di bagi menjadi beberapa priode yang meliputi priode embrionik, priode janin

dini, priode janin akhir, priode parturien dan priode neonatal (Hassan dkk,

2005 dalam Hayati N A, 2010), dimana semua priode pertumbuhan dan

perkembangan ini dipengaruhi oleh kesehatan ibu saat hamil, sehingga

pertambahan berat badan ibu yang kurang pada saat hamil akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan

(Hayati N A, 2010).

Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi risiko KEK wanita hamil

umur 15–49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2 persen. Prevalensi risiko

KEK terendah berada di provinsi Bali (10,1%) dan tertinggi di provinsi Nusa

Tenggara Timur (45,5%). Dari 34 provinsi di Indonesia, terdapat 13 provinsi

dengan prevalensi risiko KEK diatas nasional, yaitu Maluku Utara, Papua

Barat, Kepulauan Riau, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,

Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku,

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Papua dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi wanita usia subur dengan risiko

kurang energi kronis (KEK) menurut umur tahun 2007 dan 2013, pada wanita

hamil kelompok umur 15-49 tahun naik 15,1 persen(Riskesdas, 2013).

Hasil PSG 2016, persentase ibu hamil menurut konsumsi energi

terhadap standar kecukupan gizi sebesar 73,6%, artinya rata-rata tingkat

konsumsi energi pada ibu hamil per hari di Indonesia sebesar 73,6% Angka

Kecukupan Energi (AKE). Persentase ibu hamil menurut konsumsi protein

terhadap standar kecukupan gizi sebesar 86,4%, karbohidrat 76,8% dan

lemak 70,0%.Berdasarkan kecukupan energi, 53,9% ibu hamil mengalami

defisit energi (<70% AKE) dan 13,1% mengalami defisit ringan (70-90%

AKE). Untuk kecukupan protein, 51,9% ibu hamil mengalami defisit protein

(<80%AKP) dan 18,8% mengalami defisit ringan (80-99% AKP). Hasil PSG

2016 didapatkan 79,3% ibu hamil risiko KEK, angka tersebut lebih besar dari

target nasional tahun 2016 sebesar 50%. Untuk Sumatera Utara sendiri pada

tahun 2016, ibu hamil yang mengalami defisit energi(<70% AKE) sebesar

48,3 dan 14,9% ibu hamil di Sumatera Utara yang mengalami defisit ringan (

70-90% AKE) (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).

Berdasarkan penelitian Silitonga H N, 2011 menunjukkan bahwa hasil

uji chi-square diperoleh nilai = 115,2 . sedangkan nilai dengan df=1 adalah

3,481. Karena hitung > tabel maka dapat 0,000 disimpulkan bahwa memang

terdapat hubungan antara lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat bayi

lahir. Pengambilan keputusan ini dapat juga didasarkan pada nilai p-value

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α=5 persen (Silitonga H N, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Hayati N A, 2010 mengatakan

Berdasarkan uji chi quare dan convidence interval 95% (derajat kemaknaan

0,05) yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis hubungan variabel

pertambahan berat badan ibu saat hamil dengan berat bayi lahir diperoleh

nilai p value (nilai signifikansi) 0,002 < p = 0,005, derajat kebebasan (df) = 1.

Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang

bermakna secara statistik antara kedua variabel tersebut.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan di klinik Pratama Jannah

didapatkan bahwa masih banyak bayi yang lahir dengan berat badan < 2500

gram. Dari 17 yang bersalin di Klinik Pratama Jannah terdapat 6 bayi yang

lahir dibawah 2500 gram, 2 bayi lahir dengan berat badan diatas 4000 gram,

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

dan 9 bayi lahir dengan berat badan diatas 2500 gram dan dibawah 4000

gram. Di Klinik Nurhalma dari 6 orang yang melahirkan terdapat 2 bayi

dengan berat badan dibawah 2500 gram. Untuk lingkar lengan atas di Klinik

Pratama Jannah dari 15 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di klinik

jannah, ada 8 orang yang memiliki LILA dibawah 23,5. Dan untuk Klinik

Nurhalma dari 17 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ada 10 orang

ibu hamil yang memiliki LILA dibawah 23,5 cm.

Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang hubungan LLA dan penambahan berat badan selama hamil terhadap

berat badan bayi lahir .

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hubungan LLA ibu

hamil dan penambahan berat badan ibu selama hamil terhadap berat badan

bayi lahir .

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan LLA ibu hamil dan penambahan berat badan

ibu selama hamil terhadap berat badan bayi lahir.

C.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui LLA ibu hamil di klinik Nurhalma dan Klinik

Pratama Jannah .

2. Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu selama kehamilan di

klinik yang beradadi klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

3. Untuk mengetahui berat badan bayi lahir di klinik yang beradadi klinik

Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah ..

4. Untuk mengetahui hubungan LLA ibu hamil dengan berat badan bayi

lahirdi klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

5. Untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan ibu selama

hamil dengan berat badan bayi lahirdi klinik Nurhalma dan Klinik

Pratama Jannah .

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

D. MANFAAT PENELITIAN

D.1 Manfaat Bagi Instansi Pendidikan

Dapat menjadi sumber informasi dan wacana kepustakaan terkait dengan

upaya peningkatan gizi pada ibu hamil untukmenghindari terjadinya

Kekurangan energi kronik (KEK) dan peninjauan penambahan berat badan

ibu selama hamil untuk mengurangi resiko BBLR.

D.2 Manfaat Bagi Praktik Bidan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan

pertimbangan terhadap program-program yang ada di pelayanan kebidanan

khususnya pada pelayanan ibu hamil dan pelayanan neonatus.

D.3 Manfaat Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta merupakan bentuk

pengaplikasian ilmu yang telah didapat selama masa perkuliahan mengenai

cara menilai status gizi pada ibu hamil melalui LLA dan penambahan berat

badan ibu selama kehamilan dan BBLR pada neonatus.

D.4 Manfaat Bagi Ibu Hamil

Dapat menambah pengetahuan tentang pemenuhan gizi selama kehamilan

bagi ibu hamil atau ibu yang sedang mempersiapkan kehamilannya, dengan

tujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya sebelum dan selama masa

kehamilannya sehingga bayi yang akan dilahirkan memiliki perkembangan

yang baik didalam rahim

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian dengan judul Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dan Kejadian

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang dilakukan oleh Adhi Y B pada

tahun 2010 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan metode cross sectional

memberikan hasilhubungan antara lingkar lengan atas dengan berat badan

lahir dengan menggunakan OR dan X2. Ibu dengan lingkar lengan atas

kurang dari 23,5 cm memiliki resiko 10 kali lebi besar untuk melahirkan bayi

dengan berat badan rendah dari pada ibu dengan lingkar lengan atas diatas

23,5 cm .

2. Penelitian dengan judul Hubungan Hemoglobin, Lingkar Lengan Atas, Umur

Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir yang dilakukan oleh

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Marmi, et al., 2013 di Puskesmas Kasihan 1 Bantul dengan metode cross

Sectional memberikan hasil terdapat hubungan yang positif antara LILA ibu

hamil dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,000). Berdasarkan

berbagai faktor yang berhubungan dengan berat badan bayi lahir yang diteliti

pada penelitian ini hanya LILA ibu hamil yang menunjukkan hubungan yang

positif dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000, R : 0,000), sedangkan secara

bersama-sama berbagai faktor risiko (Umur, Paritas, LILA dan HB ibu hamil)

tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap berat badan bayi lahir (p :

0,003).

3. Penelitian dengan judul Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama

Kehamilan Terhadap Berat Badan Bayi Baru Lahir 2010-2011 yang dilakukan

oleh Mardiah tahun 2011 di klinik Nurhasanah dengan metode deskriptif

korelasi memberikan hasil uji statistik pada 100 responden diperoleh nilai P =

0,000 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara

kenaikan berat badan selama kehamilan dengan berat badan bayi. Nilai r =

0,506 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat, dengan arah

positif, yang berarti jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain

akan turun.

4. Penelitian yang saya lakukan dengan judul Hubungan Lingkar Lengan Atas

Ibu Hamil dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan Berat

Badan Bayi Lahir yang dilakukan di klinik yang berada di klinik Nurhalma dan

Klinik Pratama Jannah .dengan metode Cross sectional.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berat Badan Bayi Lahir

A.1 Pengertian

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang berat lahir, prevelensi bayi

berat lahir rendah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi berat lahir menjadi

pembahasan berikut. Di negara maju maupun negara berkembang. Berat

lahir merupakan determinan yang paling penting untuk kelangsungan hidup

bayi baru lahir (Mc Cormick, 1985; WHO, 1992 dalam Melva, dkk, 2014).

Semakin rendah berat lahir semakin tinggi resiko kematian dan kesakitan,

dibanding bayi lahir normal. Resiko kematian neonatal bayi dengan berat

lahir kurang dari 2500 gram adalah 40 kali lebih tinggi dan bayi dengan berat

badan lahir kurang dari 1500 gram adalah 200 kali lebih tinggi (Kiely et all,

2000 dalam Melva, dkk, 2014).

Berat badan adalah suatu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rata-

rata berat bayi normal (gestasi 37-41 minggu) adalah 3000-3600 gram. Berat

badan ini tergantung juga dari ras, status ekonomi orang tua, ukuran orang

tua, dan paritas ibu . Secara umum berat bayi lahir rendah dan berat bayi

lahir berlebih lebih besar resikonya untuk mengalami masalah (Sylviati, 2008

dalam Silitonga H N, 2011).

Masa gestasi juga merupakan indikasi kesejahteraan bayi baru lahir

karena semakin cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi.

Konsep berat bayi lahir rendah tidak sama dengan prematuritas karena tidak

semua berat bayi lahir rendah lahir dengan kurang bulan (Sylviati, 2008

dalam Silitonga H N, 2011).

Hubungan antara umur kehamilan dengan berat bayi lahir

mencerminkan kecukupan pertumbuhan intrauterine. Penentuan hubungan

ini akan memperbudah morbiditas dan mortalitas bayi. Menurut hubungan

berat lahir/umur kehamilan maka berat bayi lahir dikelompokkan menjadi

Sesuai Masa Kehamilan (SMK), Kecil Masa Kehamilan (KMK) dan Besar

Masa Kehamilan (BMK). Klasifikasi bayi menurut masa gestasi dan umur

kehamilan adalah bayi kurang bulan, bayi cukup bulan dan bayi lebih bulan.

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam

pertama setelah lahir. Klasifikasi menurut berat lahir adalah Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) yaitu berat lahir < 2500 gram, bayi berat lahir normal dengan

berat lahir 2500-4000 gram dan bayi berat lahir lebih dengan berat badan >

4000 gram (Sylviati, 2008 dalam Silitonga H N, 2011).

A.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Lahir

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor

melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai

berikut :

1. Faktor Lingkungan Internal yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran,

paritas, kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan,

dan penyakit pada saat kehamilan.

2. Faktor Lingkungan Eksternal yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan

zat gizi dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil.

3. Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi

pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) (Silitonga H N, 2011)

Kardjati (1985) dalam Melva, dkk (2014) membuat konsep hubungan

berbagai faktor dengan berat lahir, secara gari besar faktor yang

mempengaruhi berat waktu lahir meliputi :

1. Faktor Intrinsic (bayi) yang terdiri dari : Jenis kelamin, genetic, ras dan

keadaan plasenta.

2. Faktor ibu yang terdiri dari : faktor biologi, yang meliputi umur ibu,

paritas, tinggi badan, berat badan sebelum kehamilan, pertambahan

berat badan selama kehamilan, para meter antopometrik lainnya dan

faktor lingkungan ibu yang terdiri atas status social ekonomi, gizi, jarak

kelahiran, adanay penyakit atau infeksi, aktivitas fisik, pemanfaatan

layanan kesehatan, ketinggian tempat tinggal, kebiasaan merokok,

kebiasaan minum alkohol atau obat-obat terlarang. Menurut Kardjati

(1985) dalam Melva, dkk (2014) status gizi ibu hamil selama kehamilan

langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan jainin, sementara umur,

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

pariatas, jarak kelahiran dan yang lainnya berpengaruh terhadap

pertumbuhan janin melalui ibu (Melva, dkk, 2014).

Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi

lahir antara lain sebagai berikut :

1. Usia Ibu hamil

Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah

umur 16 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi

di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada

umur yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan

fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum

cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat

menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi

komplikasi. Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka akan terjadi

bahaya bayi lahir kurang bulan, perdarahan dan bayi lahir ringan (Poedji

Rochjati, 2003). Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi

kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan karena sangat

berbahaya. Mengingat mulai usia ini sering muncul penyakit seperti

hipertensi, tumor jinak peranakan, organ kandungan sudah menua dan

jalan lahir telah kaku. Kesulitan dan bahaya yang akan terjadi pada

kehamilan diatas usia 35 tahun ini adalah preeklamsia, ketuban pecah

dini, perdarahan, persalinan tidak lancar dan berat bayi lahir rendah

(Poedji Rochjati, 2003 dalam Silitonga H N, 2011)

2. Jarak Kehamilan/Kelahiran

Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga

berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih,

kerena jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu

belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan

sebelumnya. Ini merupakan salah satu faktor penyebab kelemahan dan

kematian ibu serta bayi yang dilahirkan. Risiko proses reproduksi dapat

ditekan apabila jarak minimal antara kelahiran 2 tahun (Poedji Rochjati,

2003 dalam Silitonga H N, 2011).

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

3. Paritas

Paritas secara luas mencakup gravida/jumlah kehamilan,

prematur/jumlah kelahiran, dan abortus/jumlah keguguran. Sedang dalam

arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas

dikatakan tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau

lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi

kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering

mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir

dan letak bayi sungsang ataupun melintang.

4. Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi

yang dilahirkan. Menurut Sarwono (2007), seorang ibu hamil dikatakan

menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 12 gr/dl. Data

Depkes RI (2008) diketahui bahwa 24,5% ibu hamil menderita anemia.

Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi berat

lahir rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat

persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika

ibu hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes RI, 2008). Hal ini

disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen pada

plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin

(Silitonga H N, 2011).

5. Status Gizi Ibu Hamil

Menurut Sunita Almatsier (2004), status gizi dapat diartikan sebagai

keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-

zat gizi. Berdasarkan pengertian diatas status gizi ibu hamil berarti

keadaan sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

sewaktu hamil. Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil

dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Solihin

Pudjiadi, 2003 dalam Silitonga H N, 2011).

Selain itu gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka

pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran

antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan

adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas

(LLA) selama kehamilan (Riskesdas, 2007 dalam Silitonga H N, 2011).

Sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan gizi ibu hamil

bisa di lihat dari kenaikan berat badannya. Ibu yang kurus dan selama

kehamilan disertai penambahan berat badan yang rendah atau turun

sampai 10 kg, mempunyai resiko paling tinggi untuk melahirkan bayi

dengan BBLR. Sehingga ibu hamil harus mengalami kenaikan berat

badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil

(Depkes RI, 2008 dalam Silitonga H N, 2011).

Sedang Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah antropometri yang dapat

menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui

resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang

memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) di bawah 23,5 cm berisiko

melahirkan bayi BBLR (Depkes RI, 2008). Pengukuran LLA lebih praktis

untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana

dan mudah dibawa kemana saja, dan dapat dipakai untuk ibu dengan

kenaikan berat badan yang ekstrim (Silitonga H N, 2011).

6. Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan

mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga

kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu

dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita dapat segera mengetahui

apabila terjadi gangguan / kelainan pada ibu hamil dan bayi yang

dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Depkes

RI, 2008 dalam Silitonga H N, 2011).

Menurut Sarwono (2007) pemeriksaan kehamilan dilakukan setelah

terlambat haid sekurang-kurangnya 1 bulan, dan setelah kehamilan harus

dilakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu :

a. Setiap 4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu

b. Setiap 2 minggu sekali selama kehamilan 28 – 36 minggu

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

c. Setiap minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu

sampai masa melahirkan. Selain dari waktu yang telah ditentukan di

atas ibu harus memeriksakan diri apabila terdapat keluhan lain yang

merupakan kelainan yang ditemukan (Silitonga H N, 2011).

7. Penyakit Saat Kehamilan

Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi

lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit

infeksi TORCH(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes).

Penyakit DM adalah suatu penyakit dimana badan tidak sanggup

menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah

pankreas tidak cukup memproduksi insulin/tidak dapat menggunakan

insulin yang ada. Bahaya yang timbul akibat DM diantaranya adalah bagi

ibu hamil bisa mengalami keguguran, persalinan prematur, bayi lahir mati,

bayi mati setelah lahir (kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan

terlalu besar lebih dari 4000 gram dan kelainan bawaan pada bayi (Poedji

Rochjati, 2003 dalam Silitonga H N, 2011).

Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi

yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis

penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin

yang dikandungnya. Bayi yang dikandung tersebut mungkin akan terkena

katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh

seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat

bayi tidak normal, keterbelakangan mental, hepatitis, radang selaput otak,

radang iris mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya (Sarwono, 2007

dalam Silitonga H N, 2011).

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak

langsung/eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan

lingkungan serta ketinggian tempat tinggal.

2. Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat

pendidikan dan pengetahuan ibu hamil (Silitonga H N, 2011)

.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

B. Kehamilan

B.1 Pengertian

Kehamilan adalah serangkaian proses berawal dari konsepsi, kemudian

fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal berlangsung selama 38-40 minggu atau

sekitar 280 hari. Sedangkan menurut kalender kira-kira 9 bulan 7 hari

dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Adapun rentang waktu

kehamilan dibagi menjadi tiga, trimester pertama (1-3 bualn), trimester kedua

(4-6 bulan), dan trimester ketiga (7-9 bulan) (Mardalena I, 2017).

Seorang wanita baru dapat dipastikan hamil jika terbukti dari adanya

tanda pasti hamil. Tanda pasti hamil tersebut yaitu gerakan janin dalam rahim

dan denyut jantung. Gerakan janin bisa dideteksi melalui rabaan, dimana

nantinya akan terlihat/ teraba gerakan janin ataupun teraba bagian-bagian

dari janin. Edangkan detak jantung dapat didengar menggunakan stetoskop

Laenec, alat Kardiotografi, Doppler, dan dengan menggunakan ultrasonografi

(USG) (Mardalena I, 2017).

Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak

konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007

dalam Siagian L, 2010). Menurut Sylviati (2008) dalam Siagian L (2010)

lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah 259-293 hari

dengan perhitungan sebagai berikut:

a. Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (<

259 hari).

b. Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37- 42 minggu.

c. Bayi lebih bulan jika bayi dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (>

294 hari) (Siagian L, 2010).

Menurut Sarwono (2007) dalam Siagian L (2010) ditinjau dari tuanya

kehamilan. kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :

a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu.

b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu.

c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu (Siagian L, 2010).

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

B.2 Gizi ibu hamil

Berdasarkan Survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahn

2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terbilang tinggi, yakni 359 dari

100.000 kelahiran hidup. Angka ini sebenarnya menunjukkan penurunan jika

dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, sbesar 390 per 100.000 kelahiran

hidup. Namun apabila menilik tahun 2007 di mana AKI sebesar 228 per

100.000 kelahiran hidup, artinya hasil survei tahun 2012 menunjukkan

adanya kenaikan yang memprihatinkan (Mardalena I, 2017).

Adapun faktor merahnya rapor Angka kematian Ibu di Indonesia, salah

satunya adalah akibat kasus aborsi. Ditaksir ada 2,3 juta abortus tidak aman

terjadi setiap tahun di Indonesia. Efeknya, tak hanya mematikan janin, tapi

juga berisiko tinggi mengancam jiwa pelakunya (Mardalena I, 2017).

Selain kasus aborsi, penyebab paling umum terjadinya kematian pada

ibu yaitu pendarahan, eklampsia, dan adanya penyakit infeksi. Ketiga kondisi

ini, baik langsung ataupun tidak, berhubungan erat dengan status gizi ibu

(Mardalena I, 2017).

Pada Masa usia kehamilan muda, tambahan gizi dalam bentuk vitamin,

dan mineral sangat diperlukan, sedangkan kebutuhan akan kalori dan protein

sangan diperlukanpada minggu kedelapan sampai kelahiran. Selain dalam

masa kehamilan yang memerlukan tambahan gizi yang sangat banyak, ibu

juga memerlukan tambahan gizi yang lebih besar lagi menjelang kelahiran

dan menyusui. Seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi, maka

bayi yang dilahirkan akan memiliki berat badan yang rendah, mudah sakit-

sakitan, dan mempengaruhi kecerdasannya (Proverawati A, dan Asfuah S,

2009).

Perhitungan kebutuhan gizi pada ibu hamil, yaitu dengan penambahan

nilai kebutuhan dari ibu yang tidak hamil yang akan meng-cover pemenuhan

kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin, serta perubahan dalam

metabolisme ibu (ladipo, 2000 dalam Patmah S, 2017). Tambahan jumlah

kebutuhan berbagai zat gizi ibu hamil selama hamil berdasarkan angka

kecukupan gizi tahun 2013 yang diproduksi oleh Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia melalui Permenkes No.75 Tahun 2013 dapat diihat pada

tabel dibawah ini.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel. 2.1 Angka Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil

Jenis Zat Gizi Kebutuhan sebelum hamil

Tambahan kebutuhan selama hamil

Satuan

19-29 th

30-49 th

Tr I Tr II Tr III

Energi 2250 2150 180 300 300 kkal

Protein 56 57 20 20 20 Gr

Vitamin A 500 500 300 300 350 Re

Vitamin D 15 15 0 0 0 µg

Vitamin E 15 15 0 0 0 mg

Vitamin K 55 55 0 0 0 µg

Thiamin 1,1 1,1 0,3 0,3 0,3 mg

Riboflavin 1,4 1,3 0,3 0,3 0,3 mg

Niacin 12 12 4 4 4 mg

Asam folat 400 400 200 200 200 µg

Piridoksin 1,3 1,3 0,4 0,4 0,4 mg

Vitamin B 12 2,4 2,4 0,2 0,2 0,2 µg

Vitamin C 75 75 10 10 10 mg

Kalsium 1100 100 200 200 200 mg

Fosfor 700 700 0 0 0 mg

Magnesium 310 320 0 0 0 mg

Besi 26 26 0 0 0 mg

Iodium 150 150 70 70 70 mg

Seng 10 10 2 4 10 mg

Selenium 30 30 5 5 5 µg

Mangan 1,8 1,8 0,2 0,2 0,2 mg

Flour 2,5 2,7 0 0 0 mg

Kalium 4700 4700 0 0 0 Mg

Tembaga 900 900 100 100 100 µg

Natrium 1500 1500 0 0 0 Mg Sumber : Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Nuha

Medika.Yogyakarta.

Kebutuhan energi pada trimester I sedikit sekali mengalami peningkatan.

Asupan energi pada trimester pertama diperlukan untuk perkembangan dan

pertumbuhan plasentan dan pembentukan organ (organogenesis) janin, serta

pertumbuhan kepala dan badan. Energi tambahan selama trimester II

diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah,

pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak, pertumbuhan

kepala, bdan dan tulang janin. Pada trimester III, energi diperlukan untuk

pertumbuhan janin, cairan amnion, dan plasenta (Arisman, 2008 dan

Sulistyoningsih, 2011 dalam Patimah S, 2017).

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Terkait dengan protein, hampir 70% digunakan untuk pertumbuhan janin,

juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, tumbuh kembang sel-

sel otak dan mielin (Sulistyoningsih, 2011 dalam Patimah S, 2017). Asam

lemak esensial juga diperlukan untuk pertumbuhan jaringan, khususnya

perkembangan membran sel syaraf dan jaringan otak, dan perkembangan

fungsi organ, untuk mencapai perkembangan janin yang optimal (Schlenker

dan Long, 2007 dalam Patimah S, 2017).

Energi yang terkandung dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan

lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan

energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang

terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan

demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah

74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran

energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 250

(perkiraaan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300

Kkal (Budianto, 2009 dalam Silitonga H N, 2011)

Kebutuhan energi pada trimester I menjadi 2140 kalori, pada trimester II

meningkat menjadi 2200 dan pada trimester III mengalami penurunan yaitu

2020 kalori. Begitu juga dengan protein yaitu trimester I adalah 75 gram,

trimester II adalah 75 gram dan trimester III adalah 70 gram. Zat besi dan

mineral lainnya juga mengalami penurunan jumlah asupan setelah trimester

III (Budianto, 2009 dalam Silitonga H N, 2011)).

Wanita hamil harus sering makan agar memenuhi kebutuhan gizi yang

meningkat. Makanan ini harus terdiri dari empat kelompok makanan utama.

Kalori harus cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan anabolok ibu dan

janin, dengan 1,3 gram protein per kilogram berat badan, 35 sampai 40

persen dari keseluruhan kalori sebagai lemak, dan sisanya sebagai

karbohidrat. Kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dengan memilih makanan

secara bijaksana (Budianto, 2009 dalam Silitonga H N, 2011).

Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-

100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori); atau sekitar 1,3 g/kgBB/hari

(gravida mature), 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari (di

bawah 15 tahun). Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya

(2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak,

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan

(nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian (Budianto, 2009 dalam Silitonga H

N, 2017).

Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan

kebutuhan Fe atau Zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg

dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat

meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan seorang ibu

hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1.000 mg termasuk untuk keperluan

janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Makanan rata-rata hanya

memberikan sekitar sekitar 200-300 mg dari total 1000 mg yang diperlukan.

Jadi wanita hamil memerlukan tambahan besi dalam jumlah 30-60 mg sehari

(Budianto, 2009 dalam Silitonga H N, 2017).

Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2002) ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain

memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar

Lengan Atas (LLA), dan mengukur kadar Hb. Pertambahan berat badan

selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan

kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.

Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau

pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui

apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan

pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita

anemia gizi (Silitonga H N, 2011).

B.3 Masalah Gizi Ibu Hamil dan Dampaknya terhadap kehamilannya.

Masalah gizi ibu hamil yang sering dijumpai di masyarakat adalah

kurangnya asupan gizi makro dan mikro. Kekurangan gizi makro yang sering

dijumpai adalah kekurangan energi kronik (KEK) yang ditandai dengan

ukuran lingkar lengan atas (LLA) < 23,5cm. KEK pada ibu hamil dapat

menurunkan kekuatan otot pada proses persalinan sehingga terjadi partus

lama/ macet dan pendarahan pasca melahirkan, sedangkan efek pada janin

dapat berupa gagal tumbuh dalam kandungan dan bayi lahir dengan berat

badan lahir rendah (< 2500 gram), yang nanti kalau dapat bertahan hidup

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

sampai usia dewasa berisiko mengalami penyakit tidak menular berupa

gangguan pembuluh darah (hipertensi, stroke), penyakit jantung koroner, dan

diabetes militus (Patimah S, 2017)

Mahajan, S., et al ( 2008) dalam Patimah S, 2017 mengutip pernyataan

dari sejumlah ahli, bahwa kekurangan zat gizi pada ibu hamil akan

mengurangi ketersediaan zat gizi pada janin, menghasilkan penurunan

hormon anabolik {insulin, IGF-1, thyroxine (T4)}, dan meningkatkan hormon

katabolik (kortisol, katakolamine, dan growth hormon) (Patimah S, 2017).

Tabel 2.2 Asupan Gizi Makro dan Mikro ibu hamil.

Jenis Zat Gizi Mean ± SD AKG* % AKG

Energi (kkal) 1301,63 ± 474,85 2200 59,16

Protein (g) 48,42 ± 17,81 67 72,26

Vitamin A (RE) 604, 65 ± 483,58 800 75,58

Vitamin D (µg) 13,73 ± 7,81 10 137,3

Vitamin E (mg) 4,89 ± 2,39 30 16,3

Vitamin C (mg) 31,78 ± 32,86 85 37,69

Thiamin (mg)s 0,52 ± 0,18 1,3 40

Riboflavin (mg) 0,53 ± 0,29 1,4 37,86

Niasin (mg) 7,18 ± 2,98 18 42,23

Vitamin B6 (mg) 0,81 ± 0,39 1,7 47,64

As. Folat (µg) 1170,35 ± 613,00 600 195,06

Vit. B12 (µg) 3,69 ± 2,093 2,6 142,13

Kalsium (mg) 208,19 ± 183,48 950 21,91

Posfor (mg) 739,54 ± 256,28 600 123,26

Magnesium (mg) 167,95 ± 63,08 240 69,98

Besi (mg) 6,12 ± 10,58 35 17,49

Zink (mg) 5,92 ± 10,18 13,5 43,86

Fiber (gr) 7,08 ± 4,15 30 23,61

Phitat (gr) 0,74 ± 0,29 30 2,46

Sumber :Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Nuha

Medika.Yogyakarta. .

B.4 Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil

Antropometri yang paling sering digunakan untuk menilai status gizi yaitu

LLA (Lingkar Lengan Atas). Pengukuran LLA adalah salah satu cara untuk

mengetahui resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur

(WUS). Tujuan pengukuran LLA mencakup masalah WUS baik ibu hamil

maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran petugas lintas sektoral

(Depkes RI, 2008 dalam Siagian L, 2010).

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Menurut Depkes RI 1994 dalam Nyoman I D (2012) pengukuran Lingkar

Lengan Atas (LLA) pada wanita usia subur adalah salah satu cara deteksi

dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk

mengetahui kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Wanita usia

subur adalah wanita usia 15-45 tahun. Uraian dibawah ini akan dibahas

pengertian tujuan, ambang batas, pelaksanaan serta tindak lanjut

pengukuran LLA. Sumber rujukan yang digunakan adalah Pedoman

Penggunaan Alat Ukur Linggar Lengan Atas (LLA) pada wanita subur yang

dikeluarkan oleh Depkes 1994 ( Nyoman I D, 2012).

Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah suatu cara untuk mengetahui risiko

kekurangan Protein (KEP) wanita usia subur (WUS). Pengukuran LLA tidak

dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka

pendek. Pengukuran LLA digunakan karena pengukurannya sangat mudah

dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Beberapa tujuan pengukuran LLA

adalah mencakup masalah WUS baik ibu hamil maupun calon ibu,

masyarakat umum dan peran petugas lintas sektoral. Adapun tujuan tersebut

adalah :

a. Mengetahui resiko KEK wanita usia subur, baik ibu hamil maupun calon

ibu, untuk menapis wanita yang mepunyai risiko melahirkan bayi berat

lahir rendah (BBLR).

b. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan

dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

c. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

d. Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan gizi

WUS yang menderita KEK.

e. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang

menderita KEK (Nyoman I D, 2012).

Ambang batas LLA wanita usia subur dengan resiko KEK di Indonesia

adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LLA kurang 23,5 cm atau dibagian merah

pita LLA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan

akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR), BBLR mempunyai risiko

kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan

anak (Nyoman I D, 2012).

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Pengukuran LLA dilakukan melalui urut-urutan yang telah ditetapkan.

Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu :

1) Tetapkan posisi bahu dan siku.

2) Letakkan pita antara bahu dan siku.

3) Tentukan titik tengah lengan.

4) Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan.

5) Pita jangan terlalu ketat.

6) Pita jangan terlalu longgar.

7) Cara pembacaan skala benar (Nyoman I D, 2012).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran dilakukan di bagian

tengah antara bahu dan siku lengan kiri (kecuali orang kidal kita ukur

dilengan kanan). Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot

lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukuran dalam

keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga

permukaannya sudah tidak rata (Nyoman I D, 2012).

Hasil pengukuran LLA ada dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm

dan diatas atau sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran < 23,5 cm

berarti berisiko KEK dan ≥ 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK (Nyoman I D,

2012).

B.5 Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi

untuk setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama

kehamilan , ibu perlu pertambahan berat badannya karena membawa si

calon bayi yang tumbuh dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk

persiapan proses menyusui. Jadi, ibu hamil tidak perlu kwatir bila badannya

menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai merencanakan dan melakukan apa

yang terbaik dan sehat bagi kehamilan (suririnah, 2008: 51 dalam Mardiah,

2011).

Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari

tinggi badan dan berat badanya sebelum kehamilan, ukuran bayi dan

plasenta, dan kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan.

Berdasarkan dari perhitungan BMI (body mass index), peningkatan berat

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

badan selama kehamilan tergantung dari berat badan sebelum hamil.

Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat badan dan tinggi badan untuk

memperkirakan jumlah total lemak dalam tubuh.Dengan BMI juga dapat

dipakai untuk menilai adanya risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit

lainya secara umum (Mardiah, 2011).

Misalnya, berat badan sebelum hamil 50 kg, tinggi badan 1,6 m.

Maka, BMI adalah : 50

1,6 𝑥 1,6 = 19,53.

Tabel 2.3 Penilaian Body Mass Index (BMI)

Nilai BMI Penilaian Berat Badan Peningkatan Berat badan Yang diharapkan selama

kehamilan

> 30 Obesitas – kegemukan 6-9 kg

25-29,9 Berat badan berlebihan 6-11 kg

18,5-24,9 Berat Badan Ideal 11-15 kg

< 18,5 Berat Badan Kurang 12-18

Sumber : Mardiah. 2011.Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Bayi Baru Lahir Diklinik Nurhasanah Tahun 2010-2011.

Salah satu parameter untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah

pertambahan berat badan selama kehamilan. Selama trimester I, kisaran

pertambahan berat badan ibu 1-2 kg (350-400 gr/ minggu), trimester II dan III

sekitar 0,34-0,50 kg tiap minggu. Sekalipun laju pertumbuhan berat badan ibu

di trimester II dan III sama, tetapi penimbunan porsi ibu dan pertambahan

jaringan janin tidak terjadi serentak. Pertambahan komponen tubuh ibu terjadi

sepanjang trimester III, sedangkan pertumbuhan janin dan plasenta, dan

penambahan jumlah cairan amnion berlangsung cepat di trimester III.

Pertambahan berat badan kumulatif didasarkan pada berat dan tinggi badan

sebelum hamil, dan dinilai berdasarkan IMT atau indeks masa tubuh

(BB/TB2). Apabila IMT < 19,8, diharapkan pertambahan berat badan sebesar

12,7-21,8 kg, IMT 19,8-26,0 (Normal) dianjurkan bertambah sekitar 11,5-

BMI = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 (𝑘𝑔)

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚 )𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

16,0kg, bagi yang obese (IMT 26,1-29,0), direkomendasikan bertambah

sebanyak 7-11,5 kg (Arisman, 2008 dalam Pattimah S, 2017)

Penambahan berat badan yang direkomendasikan selama hamil

sepeerti dibawah ini.

Tabel 2.4 Penambahan Berat Badan Yang Direkomendasikan Selama Hamil

BMI Pra Hamil Total Tambahan BB (kg)

Tambahan BB Trimester I (kg)

Tambahan BB per minggu Trimester II dan III

<18,5 12,5-18 2,3 0,5

18,5-23 11,5-16 1,6 0,4

23-27 7,0-11,5 0,9 0,3

>27 6,0

Sumber : Mardalena, I. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan.

Cetakan pertama. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Pembagian kenaikan berat badan berdasarkan nilai rata-rata seprti

dibawah ini.

Tabel 2.5 Pembagian kenaikan berat badan

Pembagian Kenaikan berat badan (Semua berdasarkan nilai rata-rata)

Bayi 3,75 kg

Placenta 0,75 kg

Cairan ketuban 1 kg

Pembesaran rahim 1 kg

Jaringan payudara ibu 1 kg

Volume darah ibu 2 kg

Cairan dalam jarinagn ibu 2 kg

Cadangan Lemak ibu 3,5 kg

Rata-rata jumlah 15 kg pertambahan berat badan keseluruhan

Sumber :Mardiah. 2011.Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Bayi Baru Lahir Diklinik Nurhasanah Tahun 2010-2011

B.6 Hubungan Lingkar Lengan Atas Dan Penambahan Berat Badan

Ibu Selama Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir.

Masalah gizi ibu hamil yang sering dijumpai di Masyarakat adalah

kurangnya asupan gizi makro dan mikro. Kekurangan gizi makro yang sering

dijumpai adalah kekurangan energi kronik (KEK) yang ditandai dengan

ukuran lingkar lengan atas (LLA) <23,5. KEK pada ibu hamil dapat

menurunkan kekuatan otot pada proses persalinan sehingga terjadi partus

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

lama/ macet dan pendarahan pasca melahirkan, sedangkan efek pada janin

dapat berupa gagal tumbuh dalam kandungan dan bayi lahir dengan berat

badan lahir rendah (< 2500kg) (Pattimah S, 2017)

Perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat dengan

tingginya angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan

kelahiran dini (prematur). Dalam mempengaruhi berat lahir bayi berat badan

ibu lebih besar pengaruhnya terhadap berat lahir bayi daripada tinggi badan

Ibu (Setianingrum, 2005: 129 dalam Mardiah 2011)

Bayi dengan berat badan dibawah 2500 gram (BBLR) dapat disebabkan

oleh berbagai faktor, yaitu gangguan pertumbuhan sejak berada dalam intra

uterin, infeksi yang terjadi pada ibu, asupan gizi yang kurang, kehilangan zat

gizi yang tinggi, dan atau peningkatan kebutuhan gizi selama hamil (Pattimah

S, 2017).

Penyebab BBLR sangat kompleks dan saling independen, tetapi ukuran

antopomrtei ibu dan asupan zat gizi merupakan perhatian yang sangat

penting. Berat badan sebelum hamil, indeks massa tubuh, pertambahan

berat badan selam hamil memiliki efek yang kuat dan positif terhadap

pertumbuhan bayi. Peningkatan berat badan ibu sebelum konsepsi dan

pertambahan berat badan selama hamil merupakan strategi yang potensial

terhadap berat badan lahir bayi (Pattimah S, 2017).

C. Kerangka Teori

Faktor Bayi Faktor Ibu

umur ibu paritas pertambahan berat badan

selama kehamilan para meter antopometrik

(LLA)

Jenis kelamin

Genetic

Ras

keadaan plasenta.

Berat Badan Bayi Lahir

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Keterangan :

= yang tidak diteliti.

= yang diteliti

D. Kerangka Konsep

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Lingkar lengan atas ibu

hamil dan penambahan berat badan selama kehamilan. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah berat badan bayi lahir.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah : Pengukuran Lingkar

lengan atas yang dilakukan pada ibu hamil yang bersalin ditempat penelitian

dan pengukuran berat badan selama kehamilan yang dilakukan pada ibu

hamil yang bersalin ditempat penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengukuran berat badan

bayi baru lahir yang ada ditempat penelitian.

Variabel Independen Variabel dependen

Lingkar Lengan Atas

Berat Badan Bayi Lahir

Penambahan berat badan selama hamil

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

E. Defenisi Operasional

No Variabel Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1 Independ

en:

Lingkar

Lengan

Atas

Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah ukuran lengan atas kiri ibu hamil dimana diukur pada lengan yang jarang digunakan sehingga bila ibu hamil tersebut kidal maka yang diukur adalah lengan kanan ibu. Pengukuran pada pertengahan antara tulang acromion dan olecranon, tidak boleh terlalu kebawah atau keatas dalam sentimeter dengan ketelitian 1 desimal.

Pita LILA Megukur

LILA

berdasark

an SOP

LILA <23,5 = 1 LILA >23,5 = 2 Cm

Nominal

Rasio

Pertamba

han berat

Badan

Selama

kehamilan

Peningkatan berat badan ibu yang terjadi selama kehamilan sampai persalinan.

Timbangan

berat badan

dewasa

SOP

penimban

gan BB

ibu hamil

< 20% BB sebelum

hamil =1

> 20% BB sebelum

hamil = 2

Kg

Nominal

Rasio

2 Variabel

dependen

:

Bayi yang lahir di Klinik Nurhalma dan Klinik Jannah dengan kehamilan aterm.

Timbangan

berat badan

bayi

SOP

penimban

gan BB

< 2500 dan >4000

gram = 1

2500-4000 gram = 2

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Berat

badan

bayi lahir.

bayi Gram Rasio

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

F. Hipotesis

1. Ada Hubungan Antara LILA Ibu Hamil Dengan Berat Badan Lahir

Bayi.

2. Ada Hubungan Antara Penambahan Berat Badan Ibu Selama

Hamil Dengan Berat Badan Lahir Bayi

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik. Survei

analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika

korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dan faktor

efek(Notoadmodjo S,2010). Desain penelitian pada penelitian ini adalah

cross sectional dimana peneliti akan melakukan pengukuran terhadap LILA,

penambahan berat badan ibu hamil dan berat badan bayi yang dilahirkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukandi klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah ,

karena sampel yang saya butuhkan banyak terdapat di daerah tersebut dan

kriteria warga yang tinggal di daerah tersebut memiliki kesamaan dengan

kriteria sampel yang saya butuhkan.

B.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 hingga Juni 2018.

Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan,

penyusunan proposal (Desember-Januari), seminar proposal (Februari),

perbaikan proposal (Februari-Maret), Administrasi izin penelitian sampai

penelitian (April-Juni), analisis data dan menyusun hasil penelitian (Mei-Juli),

seminar hasil dan perbaikan (Juli-Agustus), dan penyusunan laporan akhir

(Agustus).

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

C. Populasi dan Sampel

C.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di klinik

Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah mulai dari 1 Mei 2018 – 25 Juni 2018

sebanyak 45 sampel.

C.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling Accidental.

Accidental Sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan

berdasarkan kebetulan. Siapa saja yang ditemui, asalkan sesuai dengan

persyaratan data yang diinginkan (Machofoedz I, 2010). Dimana sampel yang

saya ambil adalah ibu bersalin di klinik yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Tembung mulai bulan 1 Mei 2018 sampai dengan 25 juni 2018

dengan jumlah 45 sampel.

C.3 Kriteria Inklusi

1. Ibu yang melahirkan di klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

2. Ibu yang melahirkan pada usia kandungan aterm.

3. Ibu yang melahirkan janin tunggal.

C.4 KriteriaEkslusi

1. Ibu yang bersalin dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus.

2. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Jenis data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) jenis,

yaitu : data primer dan data sekunder.

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan rekam medic

atau dokumendi klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

2. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung

dari hasil pengukuran LILA dan penambahan berat badan ibu hamil

dan pengukuran berat badan bayi lahir.

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

D.2 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin

pelaksanaan penelitian dari jurusan kebidanan Politeknik Kemenkes RI

Medan. Kemudian Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari

penelitian kepada responden. Setelah ibu setuju, maka ibu akan diberikan

lembar informed consent sebagai bukti bahwa ibu bersedia menjadi

responden. Setelah itu, peneliti menanyakan data subjektif berupa nama,

umur, paritas, dan berat badan sebelum hamil kepada responden setelah itu

peneliti akan mulai mengukur LILA ibu hamil yang menjadi responden dan

mengukur berat badan ibu, kemudian akan mengukur berat badan bayi yang

ibu lahirkan nantinya.

E. Alat ukur/ instrumen penelitian

1. Pita Lila

Pita LILA digunakan untuk mengukur lingkar lengan atas ibu, dimana pita

lila ini memiliki ketelitian 0,1cm dan sudah sesuai standar Depkes.

2. Timbangan Bayi

Timbangan bayi digunakan untuk mengukur berat badan bayi baru lahir

dengan kapasitas 20kg dan ketelitian 0,1 cm.

3. Timbangan berat badan

Timbangan berat badan digunakan untuk melihan kenaikan berat badan ibu hamil.

F. Uji validitas

Uji Validitas dan releabilitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena alat

ukur yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai dengan fungsinya

G. Prosedur penelitian

Dalam penelitian ini pertama-tama peneliti meminta surat izin dari program

studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan tentang rekomendasi data

penelitian dan mengajukan izin ke Kaprodi D-IV kebidanan untuk meminta

data awal (survey awal) di klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

Setelah peneliti meperoleh data dalam survey awal untuk penelitian dan

sampel yang dibutuhkan terpenuhi di lokasi survey awal maka peneliti

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

meminta surat izin dari program studi D-IV kebidanan Poltekkes Medan untuk

melakukan penelitian di klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah .

Kemudian peneliti membawa surat izin penelitian kepada ibu klinik untuk

meminta izin melakukan penelitian di klinik tersebut. Setelah mendapat

persetujuan dari ibu klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah. Peneliti

melakukan penelitian terhadap responden dengan terlebih dahulu

memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. Setelah itu

peneliti memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek bersedia

menjadi responden, kemudian subjek diminta untuk mendatangani

persetujuan untuk menjadi responden. Setelah responden setuju dan

menandatangani lembar persetujuan maka peneliti akan melakukan

pengukuran terhadap lingkar lengan atas ibu hamil dengan mengunakan pita

lila, mengukur penambahan berat badan selama kehamilan dan mengukur

berat badan bayi lahir nantinya.

H. Pengolahan dan analisis data

H.1 Pengolahan Data

Pengelolahan data dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak. Data

yang diperoleh diolah, dinalisis kembali dengan tahap (Notoadmojo, 2010) :

Data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap pengolahan data seperti

pengeditan, pengkodean, pengelompokan, memasukkan data, dan

pemberian skor. Pada tahap pengeditan data yang diperoleh akan di lakukan

pengecekan dan penormalan data. Kemudian pada tahap pengkodean data

yang diperoleh seperti :

1) Umur ( 1. <20 tahun dan >35 tahun ; 2. 20-35 tahun)

2) Paritas (1. Primigravida ; 2. Multigravida ; 3. Grandemultipara)

3) Pendidikan (1. Dasar, SD dan SMP ; 2. Menengah SMA ; 3. Tinggi

D3, D4, S1, S2)

4) Pekerjaan (1. IRT ; 2. Wiraswata ; 3. PNS)

Data yang diperoleh setelah dilakukan pengkodean akan melalui tahan

pengelompokkan, dimana data yang diperoleh akan dimasukkan kedalam

tabel. Kemudian setelah dimasukkan kedalam tabel makan data akan

dimasukkan kedalam perangkat lunak komputer untuk dilakukan analisis.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Setelah data dianalisis dengan perangkat lunak maka pada tahap akhir akan

diberi skor seperti LILA <23,5 diberi skor 1 dan LILA > 23,5 diberik skor 2.

Peningkatan berat badan <20 % berat badan sebelum hamil diberi skor 1 dan

peningkatan berat badan > 20 % berat badan sebelum hamil diberi skor 2.

H.2 Analisa Data

1. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui tingkat lingkar lengan atas

(LLA) ibu hamil, penambahan berat badan ibu selama hamil dan berat

bayi lahir di Klinik Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah..

2. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara lingkar

lengan atas (LLA) dan penambahan berat badan ibu hamil dengan berat

bayi lahir. Pada analisi bivariat digunakan 2 uji yaitu untuk mengetahui

hubungan dan besar resiko variabel independen dilakukan uji Chi-Square

dan untuk menguji hubungan antara variabel berdata rasio atau pun data

kuantitatif yaitu data yang berisi angka yang uji Korelasi Pearson. Untuk

mengetahui terdapat hubungan atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikan

dan seberapa besar hubungannya dapat dilihat dengan nilai r.Jika Sig >

0,05 maka Ho diterima. Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak (Sujarweni V W,

2014)

I. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini segi etik yang diperlukan oleh penelitian antara lain:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lembar ini merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed Consent tersebut diberikan sebelum dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Lembar Izin Penelitian (Ethical Clearance)

Lembar ini merupakan lembar izin peneliti yang akan melakukan

penelitian yang dikeluarkan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Ri

Medan.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan

penelitian. Selanjutnya hasil penelitian ini akan dianalisa sesuai dengan

variabel yang akan di teliti dan akan di bahas untuk menjawab penelitian.

Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Mei sampai Juni 2018 di Klinik

Bersalin Pratama Jannah dan Klinik Bersalin Nurhalma Tembung.Penyajian

data dibagi menjadi 2 yaitu, data umum (Univariat) dan data khusus

(Bivariat). Data umum meliputi usia, paritas, tingkat pendidikan, pekerjaan.

Sedangkan data khususnya meliputi LILA ibu, penambahan berat badan ibu

selama hamil, dan berat badan bayi lahir. Jumlah responden pada penelitian

ini sebanyak 45 orang dengan hasil sebagai berikut :

A.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung di Klinik bersalin Bidan Nurhalma, Hsb yang

beralamat di Jl. Batang Kuis no 34, 20371, Jl. Raya Medan, Bangun Mulia,

Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utaradan Klinik Pratama

Jannah yang beralamat di Jl. Makmur pasar 9, tembung. Klinik Bersalin

Bidan Nurhalma, Hsb dan Klinik Pratama Jannah ini termasuk praktek bidan

yang paling sering dikunjungi oleh ibu-ibu hamil yang berada di kecamatan

tersebut ataupun dari kecamatan lainnya. Klinik Bersalin Bidan Nurhalma,

Hsb dan Klinik Pratama Jannah sering dipakai sebagai tempat penelitian

karena sering dikunjungi banyak pasien sehingga sampel yang dibutuhkan

dalam peneitian ini terpenuhi dan sesuai dengan kriteria yang sudah

ditentukan oleh peneliti.

A.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari usia, paritas,

pendidikan, dan pekerjaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di

Klinik Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah, diperoleh

distribusi karakteristik responden sebagai berikut :

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel 4.1 Ditribusi Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase Umur < 20 tahun dan > 35 tahun 20 – 35 tahun

14 31

31,1 68,9

Paritas Primigravida Multigravida Grande

9 31 5

20 68,89 11,11

Pendidikan Dasar (SD dan SMP) Menengah (SMA) Tinggi (D3, D4, S1, dan S2)

10 31 4

22,2 68,9 8,89

Pekerjaan IRT Wiraswasta PNS

34 9 2

75,6 20,0 4,4

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diperoleh kesimpulan bahwa usia rata-

rata ibu yang menjadi responden masih dalam usia reproduksi sehat. Hal

tersebut terbukti dari mayoritas responden yang bersalin di Klinik Bersalin

Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik Pratama Jannah berada dalam usia yang

tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 31 orang (68,9%) dan minoritas

berada dalam status usia beresiko sebesar 14 orang (31,1%).

Distribusi karakteristik berdasarkan Gravida diperoleh hasil bahwa

kesimpulan rata-rata atau mayoritas ibu yang bersalin di Klinik Bersalin

Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik Pratama Jannah berstatus Multigravida

sebanyak 31 orang (68,89%), dan minoritas berstatus Grande Multipara

sebanyak 5 orang (11,11%).

Distribusi karakteristik berdasarkan pendidikan diperoleh hasil bahwa

kesimpulan rata-rata atau responden dalam penelitian ini memiliki jenjang

pendidikan menengah. Hal tersebut dapat dilihat dari mayoritas responden

dalam penelitian ini memiliki pendidikan akhir SMA yaitu 31 orang (68,9%)

dan minoritas memiliki tingkat pendidikan tinggi (D3, D4, S1, dst) yaitu 4

orang (8,89%).

Distribusi karakteristik berdasarkan pekerjaan diperoleh kesimpulan

rata-rata atau mayoritas ibu yang bersalin di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

dan Klinik Pratama Jannah memiliki pekerjaan IRT yaitu 34 orang (75,56%)

dan minoritas memiliki pekerjaan PNS yaitu 2 orang (4,44%

A.3 Analisis Univariat

Penelitian ini dilakukan pada ibu yang melahirkan di Klinik Bersalin

Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah dari tanggal 1 Mei – 24 Juni

2018 sejumlah 45 sampel . Karakteristik sampel yang diamati yaitu, , LILA

ibu, pertambahan berat badan ibu hamil dan berat bayi lahir.

Tabel 4.2

Nilai Rata-rata (Mean) LILA, Penambahan Berat Badan Ibu, dan Berat Badan Bayi Lahir.

Variabel N Min Max Mean SD

LILA 45 22,60 32,8 27,07 2,53 Penambahan Berat Badan Ibu 45 6 15 11,3 1,96 Berat badan Bayi lahir 45 2200 4200 3.242,22 537,87

Dari tabel 4.2 diatas diperoleh hasil, nilai min dan max LILA adalah

22,60cm dan 27,07cm. Nilai mean dan SD untuk lila adalah 27,07cm dan

2,53. Nilai min dan max penambahan berat badan ibu adalah 6kg dan 15kg,

serta nilai mean dan SD untuk penambahan berat badan ibu hamil adalah

11,3kg dan 1,96. Nilai min dan max untuk berat badan bayi adalah 2200gr

dan 4200gr, serta nilai mean dan SD untuk berat badan bayi adalah 3.242gr

dan 537,87.

A.3.1 Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu

Dalam penelitian ini LILA dibagi dalam 2 kelompok yaitu, ibu dengan

Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (KEK) dan ibu dengan Lingkar

Lengan Atas > 23,5 cm . Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Klinik

Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah, ibu yang bersalin

memiliki status LILA sebagai berikut :

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi LILA Di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Dan Klinik

Pratama Jannah

LILA Frekuensi (orang) %

Tidak Normal 8 17,8

Normal 37 82,2

Total 45 100

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata responden

dalam penelitian memiliki LILA > 23,5, cm yaitu 37 orang (82,2 %) dan

minoritas memiliki LILA < 23,5 cm yaitu 8 orang (17,8%). Dari data di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata responden pada penelitian ini tidak

mengalami KEK (kekurangan energi kronik)

A.3.2 Penambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan.

Ibu hamil selama masa kehamilannya harus memperoleh kenaikan berat

badan berkisar 11-12,5 kg atau 20 % berat badan ibu sebelum hamil

(Depkes RI, 2008 dalam Silitonga H N, 2011). Pada penelitian ini

penambahan berat badan ibu selama kehamilan akan dibagi atas 2

kelompok yaitu tidak normal (< 20% berat badan sebelum hamil) dan normal

(>20% berat badan sebelum hamil).Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah, ibu

yang bersalin memiliki status penambahan berat badan sebagai berikut :

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan Ibu Di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Dan Klinik Pratama Jannah

Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

Frekuensi (orang)

%

Tidak normal 14 31,1

Normal 31 68,9

Total 45 100

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa kesimpulan rata-rata atau

mayoritas ibu yang bersalin di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik

Pratama Jannah memiliki peningkatan berat badan yang normal selama

kehamilan yaitu 31 orang (68,9%) dan minoritas responden memiliki

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan yaitu 14 orang

(31,1%)

A.3.3 Berat Badan Bayi

Dalam Penelitian ini berat badan bayi akan dibagi menjadi 2 kelompok

yaitu berat badan bayi lahir normal (2500 - 4000 gram), bayi makro ( > 4000

gram) dan berat badan bayi lahir rendah (< 2500 gram). Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma dan Klinik

Pratama Jannah, bayi yang lahir memiliki status berat badan berikut :

Tabel 4.5 Distribusi FrekuensiBerat Badan Bayi Lahir Di Klinik Bersalin Bidan

Nurhalma Dan Klinik Pratama Jannah

Berat Badan Bayi Lahir Frekuensi (orang) %

BB Bayi Normal 33 73,33

BB Bayi tidak normal 12 26,67

Total 45 100

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa kesimpulan rata-rata atau

mayoritas bayi yang lahir di Klinik Bersalin Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik

Pratama Jannah memiliki berat badan bayi lahir normal (>2500-4000 gram)

yaitu 33 orang (73,33%) dan minoritas lahir dengan berat badan bayi lahir

tidak normal ( <2500 dan >4000 gram) yaitu 12 orang (22,67%).

A.4 Analisis Bivariat

A.4.1 Hubungan LILA dengan Berat Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah melihat adanya

hubungan antara Lingkar Lengan Atas ibu hamil dengan berat bayi lahir,

untuk mendapatkan hasil tersebut maka data dari 45 sampel yang telah

terkumpul diolah dengan menggunakan uji Fishersehingga didapat hasil

sebagai berikut.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel 4.6 Hubungan LILA Dengan Berat Badan Bayi Lahir dengan uji Fisher.

LILA Ibu Berat Bayi Lahir Total % p PR

BBLTN % BBLN %

Tidak Normal 7 87,5 1 12,5 8 100 0,0 6,47

Normal 5 13,5 32 86,5 37 100

Total 38 84,44 7 15,56 45 100

Hubungan antara LILA ibu hamil dengan Berat Badan Bayi lahir pada

tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa dari 8 ibu yang memiliki LILA dibawah

23,5 , 7 orang ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, 1 orang

ibu melahirkan bayi dengan berat badan normal dan ibu yang memiliki LILA

diatas 23,5 seluruhnya melahirkan bayi dengan berat badan normal.

Dari analisis bivariat diperolehlah nilai sig Fisher's Exact Testyaitu 0,000

dimana sig < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara LILA dan berat badan bayi lahir, dan diperoleh nilai

PR yaitu 6,475. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ibu dengan lingkar

lengan dibawah 23,5 memiliki resiko 6,4 kali lebih besar untuk melahirkan

bayi dengan berat badan tidak normal.

Tabel 4.7 Hasil tes normalitas data LILA dan Berat Badan Bayi Lahir dengan

metode Shapiro Wilk

Variabel Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig

LILA 0,966 45 0,214

Berat Bayi Lahir 0,952 45 0,060

Untuk melihat korelasi (hubungan) antara LILA dengan Berat Badan

Bayi Lahir maka digunakan Uji Korelasi Pearson menggunakan perangkat

lunak. Data yang dikumpulkan telah dilakukan uji normalitas data

menggunakan metode Shapiro wilk. Dimana hasil uji normalitas LILA

memiliki nilai signifikan 0,214 dan nilai signifikan Berat Badan Bayi Lahir

0,060. Karena nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Setelah data berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian korelasi

pearson untuk melihat hubungan antara LILA dengan Berat Badan Bayi

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lahir. Dimana probabilitas (p < 0,05) artinya adanya hubungan yang

signifikan dan koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan kekuatan

hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi ( r )

berkisar 0 – 1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat derajat

hubungan. Korelasi dapat menghasilkan angka positif dan negatif. Jika

angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah dan begitu juga

sebaliknya. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar maka

variabel tergantungan juga besar.

Tabel 4.8 Hubungan LILA dengan Berat Badan Bayi Lahir di Klinik Bidan

Nurhalma dan Klinik Pratama Jannah tahun 2018

Lila Bb Bayi

Lila R p < 0,05

N

1

45

0,767 0,000

45

Berat Badan Bayi

R p < 0,05

N

0,767 0,000

45

1

45

Dari tabel diatas diperoleh bahwa nilai probabilitas untuk hubungan LILA

dengan Berat Badan Bayi lahir sebesar 0,000 dimana p< 0,05 yang berarti

terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan diantara kedua variabel. Untuk

melihat kekuatan dari korelasi tersebut dilihat dari nilai Pearson Correlation

antara LILA dengan Berat Badan Bayi Lahir yaitu sebesar 0,767(r = 0,767).

Nilai korelasi pearson 0,767 berada diantara >0,75-1 yang berarti nilai

korelasi tersebut masuk kedalam kategori korelasi sangat kuat dan berpola

positif yang artinya makin tinggi tinggi nilai LILA semakin tinggi pula Berat

Badan Bayi lahir atau sebaliknya. (Rivanto A, 2010).

A.4.2 Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan

Berat Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah melihat adanya

hubungan antara Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan

berat bayi lahir, untuk mendapatkan hasil tersebut maka data dari 45 sampel

yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji Fisher sehingga

didapat hasil sebagai berikut :

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel 4.9 Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat

Badan Bayi Lahir dengan uji Fisher Exact Test Penambahan Berat Badan

Ibu

Berat Bayi Lahir Total % P Value

PR

BBLTN % BBLN %

Tidak normal 7 50 7 50 14 100 0,029 3,1

Normal 5 16,12 26 83,87 31 100

Total 12 26,67 33 73,3 45 100

Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu selama hamil dengan Berat

Badan Bayi lahir pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa dari mayoritas

responden memiliki peningkatan berat badan yang normal. Dari 31

responden yang memiliki peningkatan berat badan yang normal, 5

responden melahirkan bayi dengan berat badan tidak normal, dan 26 orang

responden melahirkan bayi dengan berat badan normal. Dari 14 responden

yang memiliki penambahan berat badan yang tidak normal, 7 orang ibu

melahirkan bayi dengan berat badan normal dan 7 orang ibu melahirkan bayi

dengan berat badan lahir tidak normal.

Dari hasil analisis bivariat diperoleh nilai sig Fisher's Exact Test

sebesar0,029, dimana sig < 0,05 yang memiliki arti ada hubungan yang

signifikant antara peningkatan berat badan ibu hamil dengan berat badan

bayi lahir dan diperoleh nilai PR sebesar 3,1 yang memiliki makna bahwa ibu

dengan peningkatan berat badan yang tidak normal memiliki resiko 3,1 kali

lebih besar untuk melahirkan berat badan bayi tidak normal (< 2500 gram

dan > 4000 gram)

Untuk melihat korelasi (hubungan) antara Penambahan Berat Badan

Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir maka digunakan Uji Korelasi

Pearson. Data yang dikumpulkan telah dilakukan uji normalitas data

menggunakan metode Shapiro wilk. Dimana hasil uji normalitas

Penambahan Berat Badan ibu selama hamil memiliki nilai signifikan

0,081dan nilai signifikan Berat Badan Bayi Lahir 0,060. Karena nilai sig >

0,05 maka data berdistribusi normal.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tabel 4.10 Hasil tes normalitas data Penambahan Berat Badan Ibu dan Berat

Badan Bayi Lahir dengan metode shapiro All .

Variabel Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig

Penambahan berat badan ibu 0,954 45 0,081

Berat Bayi Lahir 0,952 45 0,060

Setelah data berdistribusi normal, maka dilakukan pengolahan data

dengan Uji korelasi Pearson yang menggunakan untuk melihat hubungan

antara Penambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi

Lahir. Dimana probabilitas (p < 0,05) artinya adanya hubungan yang

signifikan dan koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan kekuatan

hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi ( r )

berkisar 0 – 1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat derajat

hubungan. Korelasi dapat menghasilkan angka positif dan negatif. Jika

angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah dan begitu juga

sebaliknya. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar maka

variabel tergantungan juga besar. Dari hasil pengujian korelasi diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.11 HubunganPenambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan Berat

Badan Bayi Lahir

Penambahan Berat Badan Ibu

BB BAYI

Penambahan Berat Badan Ibu

R P < 0,05

N

1

45

0,842 0,000

45

Berat Badan Bayi

R P < 0,05

N

0,842 0,000

45

1

45

Dari tabel diatas diperoleh bahwa nilai probabilitas (p) untuk hubungan

Penambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi lahir

sebesar 0,000 dimana p< 0,05 yang berarti terdapat korelasi (hubungan)

yang signifikan diantara kedua variabel. Untuk melihat kekuatan dari korelasi

tersebut dilihat dari nilai Pearson Correlation antara Penambahan Berat

Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir yaitu sebesar 0,842 (r

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

= 0,842). Nilai korelasi pearson 0,842 berada dalam kategori korelasisangat

kuatdan berpola positif yang artinya makin tinggi tinggi nilai Penambahan

berat badan ibu semakin tinggi pula Berat Badan Bayi lahir atau sebaliknya

(Rivanto A, 2010).

B. Pembahasan

B.1 Hubungan LILA dengan Berat Badan Bayi Lahir

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata (mean) LILA ibu

yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 27.07 cm, hal tersebut

dapat diartikan bahwa rata-rata responden dalam penelitian ini masih

termasuk dalam status gizi yang baik dan tidak mengalami Kekurangan

Energi Kronik (KEK). Berat badan bayi memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 3.242 gr, hal tersebut dapat diartikan bahwa rata-rata bayi yang

dilahirkan responden dalam penelitian ini memiliki berat badan yang normal

(2500 gram – 4000 gram).

Untuk melihat kenaikan berat badan bayi per 1 cm lila ibu dapat

diperoleh dengan membandingkan mean dari berat badan bayi dengan

mean lila ibu, dimana 3.242 gr / 27,07cm = 119,7 gram/cm. Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 cm lila diharapkan dapat

menaikkan berat badan janin sebesar 119,7 gr.

Analisis bivariat antara LILA dan berat badan bayi lahir menghasilkan

nilai sig Fisher's Exact Test sebesar 0,000 dimana sig < 0,05 yang memiliki

arti terdapat hubungan yang signifikant antara LILA dengan Berat Badan

Bayi lahir dan nilai PR sebesar 6,475. Dimana nilai PR >1 ini menunjukkan

bahwa LILA ibu hamil merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Dari hasil PR

sebesar 6,475 dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu yang memiliki LILA < 23,5

cm beresiko 6,475 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat

badan tidak normal.

Setelah dilakukan uji korelasi Pearson antara LILA dan Berat Badan

Bayi Lahir terdapat p value sebesar 0,000 , dimana jika p < 0,05 maka

hubungan LILA dan Berat Bayi Lahir memiliki nilai yang significan dengan

besar kekuatan korelasi pearson sebesar 0,767 yang termasuk dalam

kategori korelasi sangat kuat. Hasil uji korelasi ini bersifat positif yang

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

memiliki arti bahwa jika LILA ibu semakin besar maka berat badan bayi yang

akan dilahirkan juga akan semakin besar.

Besar sumbangan atau pengaruh LILA terhadap berat badan bayi lahir

dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi dengan rumus KD= r2 x

100%, dimana r dalam penelitian ini adalah 0,767 sehingga diperoleh hasil

KD= 0,7672 x 100 % = 58,82 %. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa faktor LILA menyumbang pengaruh sebesar 58,82 % terhadap berat

badan bayi lahir dan sisanya 41,8 % dipengaruh oleh faktor lainnya,

(Sarwono J, 2006)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang significan

antara LILA dengan Berat Badan Bayi lahir. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulinar pada tahun 2010, dimana

penelitian tersebut menyatakan Ibu dengan lingkar lengan <23.5 cm memiliki

risiko 10 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah

daripada ibu dengan lingkar lengan >23.5 cm ( Adhi, Y B, 2010).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Rs. S. Paulo,

Brazil. Dimana dalam penelitian tersebut menggunakan respoden ibu hamil

sebanyak 92 orang dengan hasil lingkar lengan pertengahan ibu (MUAC)

dan berat kehamilan sebelumnya ditemukan berkorelasi positif dengan berat

lahir (r = 0,399; r = 0,378, masing-masing). Data pada MUAC maternal

menunjukkan bahwa indikator ini merupakan prediktor berat lahir yang

signifikan. Kenaikan 45 g dalam berat lahir bayi dapat diharapkan untuk

setiap cm tambahan dalam pengukuran lingkar lengan atas .Regresi linear

multivariat menunjukkan bahwa usia kehamilan, lingkar lengan ibu dan berat

badan sebelum kehamilan terus menjadi prediktor berat lahir yang signifikan.

Dalam penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Lingkar lengan

bagian tengah ibu adalah indikator potensial status gizi ibu. Ini bisa

digunakan dalam kaitannya dengan pengukuran antropometri lainnya,

daripada berat badan pra-kehamilan, sebagai indikator alternatif untuk

menilai perempuan yang berisiko mengalami kehamilan yang buruk (Ricalde,

A E, dkk, 1998).

Penelitian lainnya yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan di empat unit praktik bidan di daerah Metro West, Cape

Town, Afrika Selatan. Dimana hasil dalam penelitian ini adalah MUAC

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

(Lingkar Lengan Atas) berkorelasi kuat dengan BMI pada kehamilan hingga

kehamilan tiga puluh minggu pada wanita di layanan bersalin Metro Barat. Di

tempat rendah pengaturan sumber daya, pengukuran MUAC yang lebih

sederhana untuk menilai status gizi dan menyaring wanita yang berisiko

mengalami potensi hasil kehamilan yang merugikan. Saat ini MUAC

digunakan dalam catatan kasus antenatal sebagai nilai normal untuk MUAC

adalah 23-33cm. Jika MUAC di atas 33cm, itu akan menjamin rujukan ke ahli

gizi untuk saran diet. Tinjauan sistematis dilakukan oleh Thangaratinam

menunjukkan bahwa intervensi diet adalah yang paling berhasil untuk

mengurangi berat badan ibu dan hasil kehamilan, terutama pengurangan

risiko preeklampsia. Hal Ini juga akan disarankan untuk menyaring

kehamilan diabetes dengan melakukan tes toleransi glukosa (GTT) pada

enam belas minggu, dan jika normal akan diulang pada 28 minggu (Farkier,

A, 2015).

Hasil penelitian Lethig et al (1979) di Negara berkembang melaporkan

bahwa perubahan LILA setiap bulannya selama kehamilan ialah kurang lebih

0,05 cm. Di Indonesia, Hull (1983) menemukan bahwa ukuran LILA wanita

selama kehamilan pada usia kehamilan 1-3 bulan hingga 7-9 bulan, berubah

sebanyak 0,4 cm. Perubahan LILA selama kehamilan ini tidak terlalu besar

sehingga pengukuran LILA pada masa kehamilan masih dapat dilakukan

untuk melihat status gizi ibu hamil (krasovec, 1991). Pengukuran ini berguna

karena kebanyakan wanita dinegara berkembang jarang datang ke pusat

kesehatan untuk pemeriksaan ANC. Kebanyakan mereka datang setelah 14

sampai 20 minggu kehamilan, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan

berat badan prahamil untuk mengetahui status gizi prahamil ibu (Krasover,

1991 dalam Aryani , D E, 2012).

Kekurangan energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar

lengan atas (LLA) < 23,5cm dapat menurunkan kekuatan otot pada proses

persalinan sehingga terjadi partus lama/ macet dan pendarahan pasca

melahirkan, sedangkan efek pada janin dapat berupa gagal tumbuh dalam

kandungan dan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (< 2500 gram),

yang nanti kalau dapat bertahan hidup sampai usia dewasa berisiko

mengalami penyakit tidak menular berupa gangguan pembuluh darah

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

(hipertensi, stroke), penyakit jantung koroner, dan diabetes militus (Patimah

S, 2017).

Dari uraian diatas, peneliti dapat menarik asumsi bahwa LILA ibu pada

saat hamil memiliki hubungan yang kuat terhadap berat badan bayi yang

akan dilahirkan ibu. LILA berhubungan dengan status gizi ibu, akan tetapi

banyak faktor yang bisa mempengaruhi ukuran LILA salah satunya

pekerjaan dan aktivitas ibu. Pola hidup di wilayah tersebut berpengaruh

karena terkait dengan aktivitas fisik.Semakin modern kehidupan di suatu

wilayah, semakin berkurang aktivitas fisik penduduk di wilayah tersebut. Hal

tersebut disebabkan oleh modernisasi yang cenderung memberikan

kemudahan pada setiap orang sehingga aktivitas menjadi berkurang dan

menyebabkan massa lemak bertambah karena energi dari makanan

disimpan sebagai lemak cadangan. Pembentukan lemak tersebut

berkontribusi pada peningkatan ukuran LILA. Dalam penelitian ini mayoritas

responden memilik pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, dimana kegiatan

rumah tangga hampir seluruhnya mengandalkan kekuatan otot

tangan(lengan) yang juga dapat mempengaruhi massa otot lengan yang juga

dapat berkontribusi dalam peningkatan ukuran LILA Selain itu, kemajuan

perekonomian di suatu wilayah juga berpengaruh terhadap perbedaan status

gizi atau ambang batas optimal LILA di wilayah tersebut.

B.2 Hubungan Penambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat

Badan Bayi lahir.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata (mean)

penambahan berat badan ibu yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah 11,30 kg, hal tersebut dapat diartikan bahwa rata-rata responden

dalam penelitian ini masih termasuk dalam status gizi yang baik dan memiliki

kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan. Berat badan bayi

memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 3.242 gr. hal tersebut dapat diartikan

bahwa rata-rata bayi yang dilahirkan responden dalam penelitian ini memiliki

berat badan yang normal (2500 gram – 4000 gram).

Untuk melihat kenaikan berat badan bayi per 1 kg berat badan ibu dapat

diperoleh dengan membandingkan mean dari berat badan bayi dengan

mean kenaikan berat badan ibu, dimana 3.242gr / 11,30kg = 286,9 gram/kg.

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenaikan 1 kg berat badan ibu

diharapkan dapat menaikkan berat badan janin sebesar 286,9 gr.

Analisis bivariat antara peningkatan berat badan ibu selama

kehamilandan berat badan bayi lahir menghasilkan nilai sig Fisher's Exact

Test sebesar 0,29 dimana nilai sig < 0,05 yang memiliki arti adanya

hubungan yang signifikant antara penambahan berat badan selama

kehamilan dengan berat badan bayi lahir dan diperoleh nilaiRR sebesar 3,1.

Dimana nilai PR >1 ini menunjukkan bahwa berat badan ibu hamil

merupakan faktor risiko terjadinya BBLR, sehingga dapat diartikan bahwa

ibu yang memiliki penigkatan berat badan yang tidak normal beresiko 3,1kali

lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan tidak normal.

Setelah dilakukan uji korelasi Pearson antara Penambahan Berat Badan

Selama Hamil dan Berat Badan Bayi Lahir terdapat sig sebesar 0,000 yang

berarti, jika p value < 0,05 maka memiliki nilai yang significan dengan besar

kekuatan korelasi pearson sebesar 0,842 yang termasuk dalam kategori

korelasisangatkuat. Hasil uji korelasi ini bersifat positif yang memiliki arti

bahwa jika peningkatan berat badan ibu selama kehamilan semakin besar

maka berat badan bayi yang akan dilahirkan juga akan semakin besar.

Besar sumbangan atau pengaruh peningkatan berat badan ibu selama

kehamilan terhadap berat badan bayi lahir dapat dihitung dengan rumus

koefisien determinasi dengan rumus KD= r2 x 100%, dimana r dalam

penelitian ini adalah 0,842 sehingga diperoleh hasil KD= 0,8422 x 100 % =

70,89%. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor

peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menyumbang pengaruh

sebesar 70,89% terhadap berat badan bayi lahir dan sisanya 29,1%

dipengaruh oleh faktor lainnya,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat

kuat antara Penambahan Berat Badan Selama Hamil dan Berat Badan Bayi

Lahir. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lailatuh

Maghfiroh, 2015 mengatakan bahwa ibu hamil yang memiliki pertambahan

berat badan yang kurang selama masa kehamilan berisiko lebih tinggi yaitu

4,07 kali melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang memiliki

pertambahan berat badan normal selama kehamilan (Maghfiroh, L, 2015).

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Astrid Purna Dewi (2009)

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

menyatakan bahwa peluang terjadinya BBLR untuk ibu hamil yang tidak

mengalami kenaikan adalah 5,5 kali dibanding dengan ibu hamil yang

mengalami kenaikan berat badan (Purn A D, 2009).

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan di daerah

Selatan Bangladesh dengan menggunakan sampel sebanyak 343 ibu dan

343 bayi untuk menentukan efek BMI dan MUAC terhadap berat bayi lahir,

dan Penelitian cross sectional ini mengungkapkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara faktor antropometri ibu tertentu dan berat lahir bayi

baru lahir. Indeks Massa Tubuh (BMI) dihitung dan hubungannya

diidentifikasi dengan berat lahir bayi baru lahir (Tabel-1 & 2). BMI

menunjukkan hubungan positif dengan berat lahir. Berat lahir rata-rata

terendah (2693.44g) dan tertinggi insidens BBLR (35,2%) ditemukan dengan

BMI <20 sebelum persalinan dan berat lahir rata-rata tertinggi (3100.00 g)

dan insiden terendah BBLR (0%) dengan BMI> 30 sebelum persalinan.

Ketinggian antropometri ibu, berat badan, BMI, berat badan dan MUAC

memiliki hubungan positif yang kuat dengan berat lahir bayi yang baru lahir.

Parameter antropometrik ini mencerminkan status gizi ibu. Penggunaan

metode antropometri untuk menilai malnutrisi materno-fetal sebagian besar

dapat dimanfaatkan secara praktis di klinik bersalin. Namun, sekali lagi di

sini dapat dikutip bahwa efek kronis perampasan sosial dapat membatasi

berat badan ibu, tinggi badan dan BMI dan dengan demikian mempengaruhi

berat badan lahir. Jadi untuk solusi jangka panjang permanen dari masalah

pembangunan sosial-ekonomi harus menjadi strategi utama (Islam, M, dkk,

2014).

Pengawasan bagi kecukupan gizi ibu hamil bisa di lihat dari kenaikan

berat badannya. Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan

berat badan yang rendah atau turun sampai 10 kg, mempunyai resiko paling

tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Sehingga ibu hamil harus

mengalami kenaikan berat badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat

badan sebelum hamil (Depkes RI, 2008 dalam Silitonga H N, 2011).

Menurut penelitian yang dialkukan oleh Maria (2010), faktor yang

memiliki hubungan bermakna dengan resiko KEK ialah berat badan pra

hamil (p=0,001), ibu dengan berat badan prahamil < 42 kg mempunyai

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

peluang resiko KEK sebesar 4,148 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan

ibu yang memiliki berat badan pra hamil > 42 kg ( Aryani, D E, 2012).

Hasil meta analisis WHOColaboration Study menyimpulkan bahwa berat

badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil, indeks massa tubuh, dan lingkar

lengan atas merupakan faktor yang memperngaruhi bayi BBLR. Wanita

hamil yang mengalami KEK sejak muda akan beresiko 4,8 kali lebih besar

dari pada ibu yang tidak mengalami KEK (Syofianti, 2011 dalam Aryani, D E,

2012).

Klasifikasi IMT sangat mendukung untuk digunakan analisis data

kekurangan gizi dewasa (WHO, 1995). Sesuai dengan cut-off point

Internasional, IMT < 18,5 menunjukkan KEK lebih tinggi dibandingkan

dengan IMT > 18,5 ( WHO, 2004 ). Wanita dengan KEK memiliki resiko

melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dengan demikian

pengukuran IMT pada wanita juga dapat dilakukan untuk mengetahui resiko

BBLR. Berdasarkan penelitian, wanita dengan IMT < 19 memiliki hubungan

yang bermakna dengan kelahiran bayi BBLR. Pada penelitian Abenhaim H

A, Kinch RA, Morin L, Benjamin A, dan Usher R (2007) tentang Effect Of

Pregnancy Body Mass Index Categories On Obstretical And Neonatal

Outcomes yang dikutip dalam Professinal Medical Journal oleh Usma Urooj

et al (2011), diketahui bahwa wanita hamil dengan IMT prahamil yang

rendah mengurangi berat lahir bayi sebanyak 9,5%(Aryani, D E, 2012).

Salah satu parameter untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah

pertambahan berat badan selama kehamilan. Selama trimester I, kisaran

pertambahan berat badan ibu 1-2 kg (350-400 gr/ minggu), trimester II dan III

sekitar 0,34-0,50 kg tiap minggu. Sekalipun laju pertumbuhan berat badan

ibu di trimester II dan III sama, tetapi penimbunan porsi ibu dan pertambahan

jaringan janin tidak terjadi serentak. Pertambahan komponen tubuh ibu

terjadi sepanjang trimester III, sedangkan pertumbuhan janin dan plasenta,

dan penambahan jumlah cairan amnion berlangsung cepat di trimester III.

Pertambahan berat badan kumulatif didasarkan pada berat dan tinggi badan

sebelum hamil, dan dinilai berdasarkan IMT atau indeks masa tubuh

(BB/TB2). Apabila IMT < 19,8, diharapkan pertambahan berat badan sebesar

12,7-21,8 kg, IMT 19,8-26,0 (Normal) dianjurkan bertambah sekitar 11,5-

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

16,0kg, bagi yang obese (IMT 26,1-29,0), direkomendasikan bertambah

sebanyak 7-11,5 kg (Arisman, 2008 dalam Pattimah S, 2017).

Dari uraian diatas, peneliti dapat menarik asumsi bahwa peningkatan

berat badan ibu pada saat hamil memiliki hubungan yang kuat terhadap

berat badan bayi yang akan dilahirkan ibu. Peningkatan berat badan ibu

selama hamil berhubungan dengan status gizi ibu. Penambahan berat badan

iu selama kehamilan dipengaruhi olrh pola konsumsi dan istirahat ibu.

Semakin baik pola konsumsi ibu dengan mengkonsumsi makanan yang

bergizi tinggi dan pola istirahat yang baik maka status gizi ibu juga akan

semakun baik, jika status gizi ibu baik dan meningkat pada saat hamil maka

akan memperkecil resiko ibu melahirkan bayi dengan BBLR

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sudah berupaya semaksimal mungkin untuk

memperoleh data dan mengontrol keadaan serta kondisi yang berhubungan

dengan proses dan hasil penelitian secara optimal. Dalam penelitian ini tetap

ditemukan beberapa kendala yang muncul sehingga berberapa kelemahan

dan keterbatasan pada saat penelitian ini, antara lain:

a. Keterbatasan waktu

Karena ada keterbatasan waktu maka jumlah sampel yang diambil

adalah 45 responden. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai

dari 1 Mei 2018 – 24 Juni 2018. Variabel yang diteliti hanya 2 yaitu

LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil.

b. Penelitian Cross Sectional ini memilik kelemahan karna responden

hanya diobservasi satu kali saja, yang dapat menimbulkan faktor risiko

serta dampak diukur menurut keadaan pada saat penelitian.

c. Sampel yang sedikit sehingga penelitian ini hanya dapat mewakili

masyarakat yang berada di sekitaran Medan Tembung.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini memiliki lila > 23,5 yaitu sebesar 82,22 % dan mean (rata-

rata) LILA ibu yang bersalin di Klinik Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik

Pratama Jannah adalah sebesar 27,07 cm.

2. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini memiliki penambahan berat badan yang normal yaitu 68,9

% dan mean (rata-rata) penambahan berat badan ibu yang bersalin di

Klinik Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik Pratama Jannah adalah sebesar

11,30 kg.

3. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mayoritas responden dalam

penelitian ini melahirkan bayi dengan berat badan normal (2500-4000

gram) yaitu 73,33 % dengan mean (rata-rata) berat badan bayi yang

lahir di Klinik Bidan Nurhalma Hsb dan Klinik Pratama Jannah adalah

sebesar 3,2 kg (3.240 gram).

4. Ada hubungan yang signifikan antara LILA (Lingkar Lengan Atas ) ibu

hamil dengan berat bayi lahir dimana terdapat sig sebesar 0,000 (p

value < 0,005) yang berarti memiliki nilai yang significan dengan besar

kekuatan korelasi pearson sebesar 0,767 yang termasuk dalam kategori

korelasi kuat. Dalam penelitian ini LILA menyumbang pengaruh sebesar

58,82% terhadap berat badan bayi lahir dan sisanya 41,18% sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain. Kenaikan 1 cm lila diharapkan dapat

menaikkan berat badan janin sebesar 119,7 gr.

5. Ada hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu

saat hamil dengan berat bayi lahir dimana terdapat sig sebesar 0,000 (p

value < 0,005) yang berarti memiliki nilai yang significan dengan besar

kekuatan korelasi pearson sebesar 0,842 yang termasuk dalam kategori

korelasi kuat. Dalam penelitian ini penambahan berat badan ibu hamil

menyumbang pengaruh sebesar 70,89% terhadap berat badan bayi

lahir dan sisanya 29,11% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.Kenaikan

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

1 kg berat badan ibu diharapkan dapat menaikkan berat badan janin

sebesar 286,9 gr.

B. Saran

1. Bagi Instansi Pendidikan

Dengan penelitian ini diharapkan kepada Instansi pendidikan

untuk meningkatkan dan memperluas sumber informasi dan wacana

kepustakaan terkait dengan upaya peningkatan gizi pada ibu hamil

untukmenghindari terjadinya Kekurangan energi kronik (KEK) dan

peninjauan penambahan berat badan ibu selama hamil untuk

mengurangi resiko BBLR

2. Bagi Praktik Klinik Kebidanan

Dengan penelitian ini dharapkan kepada Praktik Klinik Kebidanan

untuk tetap melaksanakan pengecekan status gizi ibu sebelum dan

selama hamil dengan pengecekan LILA dan penambahan berat badan

selama kehamilan untuk mencegah resiko melahirkan bayi dengan

BBLR.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan adanya penelitian serupa dengan

mengikuti perkembangan BMI dan LILA pada ibu hamil disetiap

kunjungan ke tenaga kesehatan dan perlunya penelitian lebih lanjut

terkait dampak dari ibu hamil dengan LILA <23,5 cm terhadap berat

badan lahir bayi dan penambahan berat badan yang tidak normal

selama kehamilan dengan berat badan bayi lahir. Serta diharapkan juga

untuk peneliti selanjutnya lebih mengembangkan penelitian ini dengan

menggunakan sampel yang lebih besar, agar penelitian ini memberikan

informasi yang lebih luas.

4. Bagi Ibu hamil

Dengan penelitian ini diharapkan bagi ibu–ibu hamil ataupun yang

sedang mempersiapkan kehamilannya, agar mencukupi kebutuhan

nutrisinya sebelum dan selama masa kehamilannya sehingga bayi yang

akan dilahirkan memiliki perkembangan yang baik didalam rahim dan

diharapkan juga untuk rutin melakukan pengukuran LILA dan berat

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

badan selama hamil untuk pemantauan status gizi ibu hamil guna

menghindari resiko melahirkan bayi BBLR.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, YB. 2010. Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Skripsi.Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret. Surakarta Aryani, DE. 2010. Validitas Ukuran Lingkar Lengan Atas Terhadapa Indeks

Massa Tubuh Mendeteksi Resiko Kekurangan Energi Kronik Pada Wanita (Usia 20-45 Tahun) Di Indonesia. Skripsi. Fakultas kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

2013.RISET KESEHATAN DASAR 2013.

Badan Pusat Statistika. 2016.Meski Menurun, Angka Kematian Bayi di

IndonesiaMasihTinggi.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/25/meski-menurun-angka-kematian-bayi-di-indonesia-masih-tinggi. 14 Februari 2018 (15.40)

Dinas Ksehatan Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Sumatera Utara.

Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Fakier, A. 2015. Mid-Upper Arm Circumference: A Surrogate For Body Mass

Index In Pregnant Women. (https://open.uct.ac.za/bitstream/handle/11427/16554/thesis_hsf_2015_faki

er_ahminah.pdf?sequence=1.3 Juli 2018. Pukul 20.25) Hayati, N A. 2010. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil Dengan

Berat Bayi Lahir Di Praktik Bidan Sumiariani, Amkeb Kecamatam Medan Johor. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.

Islam, M, et al,. 2015. Association Of Maternal Body Mass Index (Bmi) And Mid

Upper Arm Circumference (Muac) And Birth Weight Of Newborn In The Southwest Region Of Bangladesh.

(https://www.ijfans.com/volume%203%20issue1/1.pdf. 3 Juli 2018. Pukul 20.45)

Kementrian Kesehatan Indonesia. 2016. Undang-Undang Lindungi Hak Anak

Untuk Dapatkan Pelayanan Kesehatan.

http://www.depkes.go.id/article/print/16051800001/undang-undang-lindungi-hak-anak-untuk-dapatkan-pelayanan-kesehatan.html. 14 Februari 2018 (14.55).

_______________, Sekretariat Jenderal. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016.

Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2017. Machfoedz, I. 2010. Metodologi Penelitian (Kualitatif & Kuantitatif). Cetakan

Pertama. Fitramaya. Yogyakarta.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Magfiroh, L. 2015. Pertambahan Berat Badan Ibu hamil dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tanggerang Selatan Tahun 2013-2015. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayahtullah. Mardalena, I. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Cetakan

pertama. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Mardiah. 2011.Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap

Berat Badan Bayi Baru Lahir Diklinik Nurhasanah Tahun 2010-2011.Skripsi. Program D-Iv Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara. Medan. Marmi, et al., 2013. Hubungan Hemoglobin, Lingkar Lengan Atas, Umur Dan

Paritas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir.

http://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/170223082338-2.pdf.6 Februari 2018 (14.45).

Maryunani, Anik dan Eka Puspita. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal &

Neonatal. Cetakan pertama. TIM. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Nuha

Medika.Yogyakarta. Patimah, S. 2017.Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kelahiran. Cetakan

pertama. PT Refika Aditama. Bandung. Proverawati, Asfuah S., 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha

Medika.Yogyakarta. Purna, AD. 2009. Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan

Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Ricalde, AE, et al,. 1998. Mid-upper arm circumference in pregnant women and

its relation to birth weight. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9713114?report=abstract&format=text.3 Juli 2018 pukul 20.15)

Rivanto, A. 2010. Pengolahan dan analisis kesehatan. Cetakan ketiga.Mulia

Medika. Yogyakarta. Sarwono, J. 2006. Analisis Data penelitian menggunakan SPSS. Cetakan 1. Cv.

Andi OFFSET. Yogyakarta. Siagian, L. 2010. Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat Bayi

Lahir Di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir. Medan.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Silitonga, H N. 2011. Hubungan Antara Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Medan. Skripsi. Departemen Obstetri

Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rsup H Adam Malik – Rs Dr Pirngadi. Medan.

Sujarweni V W. 2014.Panduan penelitian Kebidanan dengan SPSS. Cetakan

pertama. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Supriasa., et al. 2012. Penilaian Status Gizi. Cetakan 2012. EGC. Jakarta

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Perbaikan Proposal

5 Administrasi Izin

Penelitian

6 Melaksanakan

Penelitian

7 Mengelolah Hasil

Penelitian

8 Menyusun Hasil

Penelitian

9 Seminar Hasil

Penelitian

10 Perbaikan Hasil

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Penelitian

11 Menyusun Naskah

Publikasi

12 Mempublikasi Hasil

Penelitian

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 2

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 3

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 4

SOP PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL

A. Persiapan

No Kegiatan

1 Menyiapkan alat :

Pita ukur khisis untuk lengan atas

Status ibu

Alat tulis

Tempat duduk

Meja tempat alat-alat pemeriksaan

2 Menyiapkan lingkungan :

Ruangan yang kondusif

Menyiapkan meja peralatan pada tempat yang mudah diangkau

B. Pelaksanaan

No Kegiatan

Sikap Perilaku

1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan

2 Komuikasi dengan ibu/pasien selama melakukan tindakan

3 Mencuci tangan sesudah dan sebelum tindakan dengan teknik yang benar

Konten/ Isi

1 Membuka lengan baju ibu pada lengan yang akan diukur

2 Menetapkan posisi bahu pada lengan yang tidak aktif digunakan sehari-hari

3 Memposiskan lengan atas lurus kebawah (dari bahu ke siku)

4 Mengukue panjang lengan atas dengan meteran khusus, kemudian tentukan titik tengah dari lengan atas

5 Melingkarkan meteran pada titik lengan ats sesuai ukuran lengan

6 Membaca hasil pengukuran dengan tepat

7 Mencatat hasil pengukuran pada status ibu

8 Menganalisis hasil pengukuran

Sumber :Siregar Yusniar, dkk, 2016. Buku panduan praktikum mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, dan bayi baru lahir, nifas dan menyusui mahasiswa prodi D-IV kebidanan kelas ahli jenjang. Poltekkes Kemenkes RI Medan.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 5

SOP PENGUKURAN BERAT BADAN IBU HAMIL

A. Persiapan

No Kegiatan

1 Timbangan diangka nol

2 Buku KIA, kartu ibu atau status ibu hamil

3 Ruang yang nyaman dan tertutup

B. Pelaksanaan

NO Kegiatan

Sikap Dan Perilaku

1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan

2 Komunikasi dengan ibu/ pasien selama melakuakan tindakan

3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan

teknik yang benar

Konten / Isi

1 Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

2 Menyiapkan alat (timbangan diletakkan ditempat yang datar dan terang)

3 Mengatur dan mengecek timbangan dengan posisi seimbang atau

diangka nol

4 Mempersiapkan ibu meletakkan barang yang bisa menyebabkan bias

hasil pengukuran (spt: alas kaki, jaket, barang bawaan, dll)

5 Mempersilahkan ibu naik keatas timbangan dengan badan

mengahadap skala timbangan

6 Membaca skala timbangan secara tepat

7 Mempersilahkan ibu turun dari timbangan

8 Memberitahu kepada pasien hasil pengukuran

9 Melakukan dokumentasi hasil tindakan

10 Membereskan alat

Sumber :Siregar Yusniar, dkk, 2016. Buku panduan praktikum mata

kuliah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, dan bayi baru lahir, nifas

dan menyusui mahasiswa prodi D-IV kebidanan kelas ahli jenjang.

Poltekkes Kemenkes RI Meda

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 6

SOP PENGUKURAN BERAT BADAN BAYI

SOP MENIMBANG BAYI

Pengertian : mengukur berat badan bayi dengan menggunakan alat timbangan

bayi

Tujuan : untuk mendapatkan data objektif mengenai berat badan bayi

Persiapan alat :

1. Timbangan bayi

2. Buku Catatan

3. Kain Pengalas

Tahap pra interaksi :

1. Melakukan verivikasi data

2. Mencuci tangan

3. Menempatkan alat di dekat pasiendengan benar.

Tahan Orientasi :

1. Memberi salam pada pasien dan sapa nama pasen

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

3. Menanyakan kesiapan pasien dan persetujuan keluarga

(bayi)

Tahap Kerja :

1. Mencuci Tangan

2. Timbangan diberi kain pengalas

3. Timbangan bayi disetel dengan petunjuk angka pada angka

nol

4. Buka pakaian dan selimut bayi

5. Baringkan bayi di atas timbangan

6. Dokumentasikan hasil penimbangan berat badan bayi yang

didapat

7. Bayi diangkat kembali ke tempat tidurnya

8. Bereskan peralatan

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 7

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Penambahan Berat Badan Selama

Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir di klinik Nurhalma dan Klinik Pratama

Jannah Tahun 2018”

Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya

bersedia menjadi responden tanpa unsur paksaan, sebagai bukti saya akan

menanda tangani surat persetujuan penelitian.

Medan,……………………………..2018

Hormat saya sebagai responden

(_________________________)

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 8

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Lampiran 9

Output

DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL

Frequency Table

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid beresiko <25tahun dan >35

tahun 14 31.1 31.1 31.1

tidak beresiko 25-35 tahun 31 68.9 68.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

paritas

Statistics

usia paritas lila

penambahan bb

ibu bb bayi lahir

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0

Mean 29.49 2.76 27.0778 11.3000 3242.22

Median 28.00 2.00 27.2000 11.5000 3300.00

Std. Deviation 6.535 1.554 2.53806 1.96966 537.878

Range 24 8 10.20 9.00 2200

Minimum 18 1 22.60 6.00 2000

Maximum 42 9 32.80 15.00 4200

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid primigravida 9 20.0 20.0 20.0

multigravida 31 68.9 68.9 88.9

grande multipara 5 11.1 11.1 100.0

Total 45 100.0 100.0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dasar (SD dan SMP) 10 22.2 22.2 22.2

Menengah (SMA) 31 68.9 68.9 91.1

Tinggi (D3, D4, S1, S2) 4 8.9 8.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 34 75.6 75.6 75.6

Wiraswasta 9 20.0 20.0 95.6

PNS 2 4.4 4.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

LILA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak normal < 23,5 8 17.8 17.8 17.8

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

normal > 23,5 37 82.2 82.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

Penambahan BB ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak normal < 20% bb

sebelum hamil 14 31.1 31.1 31.1

normal > 20% bb sebelum

hamil 31 68.9 68.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

Berat Badan Bayi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak normal (<2500 gr dan >

4000 gr) 12 26.7 26.7 26.7

normal (2500gr - 4000gr) 33 73.3 73.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

UJI NORMALITAS DATA LILA DAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lila 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

bb bayi lahir 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Descriptives

Statistic Std. Error

Lila Mean 27.0778 .37835

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 26.3153

Upper Bound 27.8403

5% Trimmed Mean 27.0457

Median 27.2000

Variance 6.442

Std. Deviation 2.53806

Minimum 22.60

Maximum 32.80

Range 10.20

Interquartile Range 3.20

Skewness -.080 .354

Kurtosis -.429 .695

bb bayi lahir Mean 3.2422 .08018

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.0806

Upper Bound 3.4038

5% Trimmed Mean 3.2481

Median 3.3000

Variance .289

Std. Deviation .53788

Minimum 2.00

Maximum 4.20

Range 2.20

Interquartile Range .60

Skewness -.281 .354

Kurtosis -.157 .695

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Lila .109 45 .200* .966 45 .214

bb bayi lahir .126 45 .070 .952 45 .060

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

CROSSTAB LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LILA * Berat Badan Bayi 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

LILA * Berat Badan Bayi Crosstabulation

Berat Badan Bayi

Total

tidak normal

(<2500 gr dan >

4000 gr)

normal (2500gr -

4000gr)

LILA tidak normal < 23,5 Count 7 1 8

Expected Count 2.1 5.9 8.0

% within LILA 87.5% 12.5% 100.0%

normal > 23,5 Count 5 32 37

Expected Count 9.9 27.1 37.0

% within LILA 13.5% 86.5% 100.0%

Total Count 12 33 45

Expected Count 12.0 33.0 45.0

% within LILA 26.7% 73.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 18.413a 1 .000

Continuity Correctionb 14.823 1 .000

Likelihood Ratio 16.858 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 18.003 1 .000

N of Valid Casesb 45

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.13.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .539 .000

N of Valid Cases 45

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for LILA (tidak

normal < 23,5 / normal > 23,5) 44.800 4.503 445.734

For cohort Berat Badan Bayi =

tidak normal (<2500 gr dan >

4000 gr)

6.475 2.750 15.243

For cohort Berat Badan Bayi =

normal (2500gr - 4000gr) .145 .023 .908

N of Valid Cases 45

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

UJI KORELASI PEARSON LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI

LAHIR

Correlations

lila bb bayi lahir

Lila Pearson Correlation 1 .767**

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

bb bayi lahir Pearson Correlation .767** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CROSSTAB PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN

BERAT BADAN BAYI LAHIR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Penambahan BB ibu * Berat

Badan Bayi 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Penambahan BB ibu * Berat Badan Bayi Crosstabulation

Berat Badan Bayi

Total

tidak normal

(<2500 gr

dan > 4000

gr)

normal

(2500gr -

4000gr)

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Penambahan

BB ibu

tidak normal < 20%

bb sebelum hamil

Count 7 7 14

Expected Count 3.7 10.3 14.0

% within

Penambahan BB

ibu

50.0% 50.0% 100.0%

normal > 20% bb

sebelum hamil

Count 5 26 31

Expected Count 8.3 22.7 31.0

% within

Penambahan BB

ibu

16.1% 83.9% 100.0%

Total Count 12 33 45

Expected Count 12.0 33.0 45.0

% within

Penambahan BB

ibu

26.7% 73.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.658a 1 .017

Continuity Correctionb 4.059 1 .044

Likelihood Ratio 5.392 1 .020

Fisher's Exact Test .029 .024

Linear-by-Linear

Association 5.532 1 .019

N of Valid Casesb 45

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.73.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .334 .017

N of Valid Cases 45

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Penambahan BB

ibu (tidak normal < 20% bb

sebelum hamil / normal > 20%

bb sebelum hamil)

5.200 1.258 21.492

For cohort Berat Badan Bayi =

tidak normal (<2500 gr dan >

4000 gr)

3.100 1.189 8.084

For cohort Berat Badan Bayi =

normal (2500gr - 4000gr) .596 .345 1.029

N of Valid Cases 45

UJI NORMALITAS PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA

KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

penambahan bb ibu 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

bb bayi lahir 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

penambahan bb ibu Mean 11.3000 .29362

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 10.7082

Upper Bound 11.8918

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

5% Trimmed Mean 11.3827

Median 11.5000

Variance 3.880

Std. Deviation 1.96966

Minimum 6.00

Maximum 15.00

Range 9.00

Interquartile Range 2.50

Skewness -.637 .354

Kurtosis .293 .695

bb bayi lahir Mean 3.2422 .08018

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.0806

Upper Bound 3.4038

5% Trimmed Mean 3.2481

Median 3.3000

Variance .289

Std. Deviation .53788

Minimum 2.00

Maximum 4.20

Range 2.20

Interquartile Range .60

Skewness -.281 .354

Kurtosis -.157 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

penambahan bb ibu .173 45 .002 .955 45 .081

bb bayi lahir .126 45 .070 .952 45 .060

a. Lilliefors Significance Correction

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …
Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

UJI KORELASI PEARSON PENAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA

KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

Correlations

penambahan bb

ibu bb bayi lahir

penambahan bb ibu Pearson Correlation 1 .842**

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

bb bayi lahir Pearson Correlation .842** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi

Nama : Natasya Kristanty Saragih

Tempat Lahir : Medan

Tanggal Lahir : 22 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara

E-mail : [email protected]

Alamat : Jalan Bukit Barisan II No 102, Kec. Medan Timur , Kota

Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Data Orang Tua

Nama Ayah : Ir. Bastian Saragih

Nama Ibu : Dra. Astuti Situmorang

Riwayat Pendidikan

Tahun Riwayat

2002-2008 SD RK SETIA BUDI

2008-2011 SMP BUDI MURNI 1 MEDAN

2011-2014 SMA BUDI MURNI 1

MEDAN

2014-2018 D- D-IV KEBIDANAN POLTEKKES

KEMENKES RI MEDAN

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS DAN …