sistem pernafasan amfibi
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Sistem Pernafasan Amfibi
1/4
2. Sistem Pernapasan
Selama tahap larva sebagian
besar amphibia bernapas dengan
insang. Insang ini bukan tipe internal
seperti pada ikan, tetapi insang
eksternal. Struktur insang luar adalah
filamenous, tertutup epitelium
bersilia, umumnya mereduksi selama
metamorfosis. Beberapa amphibia
berekor, insang luar ini ada selama hidupnya. Masalah fisiologis dari metamorfosis
amphibia yang berubah dari kehidupan larva aquatik ke kehidupan katak tua di darat,
memang menarik untuk dipelajari. Umumnya larva akuatik, kadar hemoglobin lebih
rendah sebagai akibat sedikitnya sirkulasi eritrosit sehingga insang lebih efisien,
sebab secara umum aktivitas di lingkungan air lebih sedikit dibandingkan didaratan.
Struktur paru-paru pada
amphibia masih sederhana.
Amphibia yang hidup di air,
permukaan dalam dari paru-paru
lembut, tetapi sebagian besar
dinding paru-paru pada katak dan
kodok berisi lipatan alveoli
sehingga meningkatkan permukaan pernafasan. Beberapa amphibia dari ordo Caudata
memiliki trakhea pendek, disokong oleh kartilago yang terbagi dalam dua cabang
yang membuka ke arah paru-paru. Ujung dari trakhea atas diperluas, khususnya pada
katak dan kodok, untuk membentuk larink atau voice box (kotak suara), dimana pita
-
7/31/2019 Sistem Pernafasan Amfibi
2/4
suara berada. Pertemuan antara farink dan larink disebut glotis. Pada umumnya udara
dipompa kedalam paru-paru melalui proses yang sederhana. Sebagian besar amphibia
brnapas melalui kulit, tetapi salamandel ketika tua mendapatkan oksigen melalui kulit
dan epitelium oral. Ini berarti bahwa kulit harus dijaga kelembabannya. Amphibia
darat dalam menjaga kelembaban tubuh ini dilengkapi dengan sejumlah kelenjar
mukus yang didistribusikan di permukaan tubuh.
a. Alat pernafasanAlat pernapasan pada amphibia, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit, dan
insang.
Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan insang luar.Insang luar berupa tiga pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh
kapiler darah. Oksigen yang larut dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam
kapiler-kapiler darah dan berdar ke seluruh jaringan tubuh. Karbondioksida dibawa
kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit kataktipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk
lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju
ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari
jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui
arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen
dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paruMammalia. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara
pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga
-
7/31/2019 Sistem Pernafasan Amfibi
3/4
paru-paru katak berwarna kemerahan. Paru parunya dilengkapi dengan lipatan-lipatan
pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk memperluas permukaan. Pada
permukaan dinding dalam terdapat kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut
oksigen dari paru-paruke jaringan-jaringan lain dan melepas karbon dioksida ke paru-
paru.
Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Seperti pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang
berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini
diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah (submandibularis),
sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut.
b. Mekanisme pernapasan katakPada saat katak berinspirasi atau menghirup oksigen dan berekspirasi
mengeluarkan karbom dioksida, mulut katak selalu dalam keadaan tertutup.
Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan otot rahang
bawah.
InspirasiMula-mula tenggorokan bergerak ke bawah sehingga rongga mulut membesar.
Hal ini menyebabkan udara masuk melalui lubang hidung ke rongga mulut. Kemudian
lubang hidung tertutup oleh diikuti dengan berkontraksinya otot rahang bawah yang
menyebabkan rongga mulut mengecil.
Dengan mengecilnya rongga mulut, udara terdorong masuk ke paru-paru. Di
paru-paru, oksigen diikat oleh kapiler darah lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
Ekspirasi
-
7/31/2019 Sistem Pernafasan Amfibi
4/4
Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan
berkontraksinya otot perut, sehingga paru-paru menegcil dan udara terdorong ke
rongga mulut. Sementara itu, celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang
bawah. Akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya oksigen.