sistem pengelolaan kos-kosan di kompleks iain ambon …repository.iainambon.ac.id/563/1/bab i, iii,...
TRANSCRIPT
SISTEM PENGELOLAAN KOS-KOSAN DI KOMPLEKS IAIN AMBON
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(S.E) pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
Oleh:
LA ODE JERLIN
NIM. 160105104
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITU AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2020
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : La Ode Jerlin
NIM : 160105104
Fakultas : Syariah dan Ekonomi Islam
Jurusan : Ekonomi Syariah
Judul : Sistem Pengelolaan Kos-Kosan di Kompleks Iain Ambon dalam
Perspektif Ekonomi Islam
Menyatakan bahwa, skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
karya sendiri bukan ciplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau diambil berdasarkan kode-
kode etik ilmia. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan
duplikan, tiruan, plagiat, dibuat atau dibantu orang lain secara keseluruhan, maka
gelar yang diperolehnya batal demi hukum.
iv
MOTTO
Kesombongan akan terlihat melaluli percakapan kita dengan orang lain maka
hindarilah percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat dan mulailah bangkit
untuk melawan kesombongan dalam diri kita, agar bisa mencapai cita-cita yang
luar biasa. (LA ODE JERLIN, SE)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta yang berkerja keras untuk kepentingan
kuliaku, mendidik, memberikan dukungan, dan doa semoga hasil dari
skripsi ini dapat memberikan kebahagiaan dan kebagaan bagi mereka.
2. Seluruh keluargaku yang senantiasa mendoakanku, memberikan motivasi,
serta dukungan.
3. Civitas academica IAIN Ambon.
4. Para pencari ilmu dan pengelola kos-kosan.
vi
ABSTRAK
Nama : La Ode Jerlin NIM : 160105104 Judul Skripsi : Sistem Pengelolaan Kos-kosan di Kompleks IAN Ambon Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
Setiap orang yang menjalankan usaha bisnis berskala kecil maupun besar,
pasti menginginkan agar usahanya bisa berjalan dengan baik, sehingga sejak jauh hari pihak pengelola sudah mengatur sistem pengelolaannya. Sistem pengelolaan rumah kos mempunyai peranan yang sangat penting, karena tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka usaha kos-kosan tidak akan berjalan dengan baik pula.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana sistem pengelolaan kos-kosan di kompleks IAIN Ambon dan bagaimana sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon dalam persfektif ekonomi Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon dan sistem pengelolaan kos-kosan dalam prespektif ekonomi Islam di Kompleks IAIN.
Adapun metode penelitian ini, merupakan penelitian lapangan, yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan dilakukan untuk menghimpun data tentang sistem pengelolaan kos-kosan di kompleks IAIN Ambon. Sumber data yang digunakan adalah data primer, dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam pengolahan data dilakukan melalui, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penlitian ini menunjukan bahwa, dalam fungsi organizing, pengelola kos telah menjalankan fungsinya yaitu menyediakan fasilitas seperti: Kamar tidur, kamar mandi umum, kamar mandi dalam kamar, dapur umum, tempat cuci piring, tempat jemur pakaian, ruang tamu, tempat parkiran, karpet, ranjang, fasilitas tambahan seperti wi-fi dan lain-lain. Fasilitas tersebut layak digunakan ada pula yang tidak layak digunakan dan ada fasilitas yang tidak memadai sama sekali. Dalam pengelolaan kos-kosan dimana pengelola tidak adil terhadap penghuni kos dan penghuni kos sering tidak mendapatkan pelayanan terhadap kerusakan yang tidak disengaja oleh penghuni kos. Dalam pelaksanaan pembayaran uang kos suda sesuai dengan fungsi actuating, dan termasuk dalam prinsip al-rida kerelaan diantara kedua bela pihak yang melakukan transaksi. Pengelola yang memberikan dispensasi kepada penghuni kos pada saat jatu tempo pembayaran termasuk dalam prinsip al-ta’wun (tolong-menolong). Pengelola kos mempunyai peraturan/tata tertib yang melibatkan seluruh penghuni kos yang melanggar peraturan/tata tertib akan dikenai sangsi berupa: teguran secara lisan, denda, dan dikeluarkan. Dalam fungsi controlling, sebagian pengelola kos tidak menjalankan pungsinya dengan baik, peraturan yang mereka buat tidak dikontrol atau diawasi, dan dalam prinsi ekonomi Islam mayoritas pengelola kos tidak ada sifat amanah, kerena peraturan yang dibuat tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kelimpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Sistem Pengelolaan Kos-Kosan Di
Kompleks Iain Ambon Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memperjuankan Islam sehingga kita
bisa menikmati manisnya Islam hingga sekarang ini dan para keluaraga, sahabat
serta seluruh pengikutnya hingga akhir jaman.
Skripsi ini di kerjakan demi memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa selama
perkuliahan sampai tersusunnya skripsi ini banyak hambatan yang penulis temui,
namun dengan kesabaran serta motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan kerendahan hati,
penulis menyampaikan rasa syukur dan terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag, selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. H.
Mohdar Yanlua, MH selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga, Dr. Ismail DP, M.Pd selaku Wakil Rektor II
Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan serta, Dr.
Abdullah Latuapo, M.Pd.I selaku wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama.
2. DR. Djumadi Djunaidi, M.HI. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam, Bapak Dr. Husin Wattimena, S.Ag. M.Si selaku wakil
viii
Dekan I Bidang Akademik, Dr. Abubakar Kabakoran, M.Si selaku Wakil
Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Maswara, M.Th. I selaku
Wakil Dekan III Bidang Perencanaan dan Keuangan.
3. Ibu H. Maratun Salihah M.Si selaku ketua jurusan dan Ibu Dety Aryani
Relubun M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Institut Agama
Islam Negeri Ambon (IAIN) Ambon.
4. Bapak Dr. Husin Wattimena, S.Ag. M.Si selaku pembimbing I dan Pak
Arizal Hamizar M.Si selaku pembimbing II yang dengan tulus dan ikhlas
membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Pak Dr. H. Rajab, M.Ag selaku penguji I dan Pak Hasan, M.Ag selaku
penguji II yang bersedia meluangkan waktu menjadi penguji dan telah
memberikan saran dan masukan demi kelengkapan skripsi ini.
6. Bapak/ibu dosen dan seluruh staf yang ada di fakultas syariah dan
Ekonomi Islam IAIN Ambon.
7. Pimpinan dan staf administarsi perpustakaan di IAIN Ambon yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menggunakan buku yang
disediakan di perpustakan sebagai referensi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda La Ode Ujen dan Ibunda Wa Atina
yang selalu memberikan materil, dukungan, motivasi, nasehat-nasehat dan
doa yang luar biasa kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
ix
9. Kepada kakakku La Ode Juna dan adikku La Artin Ode, Wa Ode Helmi
dan Faldan Ode.
10. Kepada bapak tengaku La Endaku S.E yang selalu memberikan arahan dan
motifasi dalam pengurusan skripsi ini.
11. Teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2016 yang telah menjadi teman
seperjuangan selama masa perkuliahan, Ruslan Kosso, La Iman Taudu
Dade Laitupa, dan Astini Alimin.
12. Untuk teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam
(IAIN) Ambon, angkatan 2019 di Desa Ubung Kecamatan Lilialy
Kabupaten Buru, khusus untuk La Iman Taudu, Kusuma Samal Ainar
Rumakamar, dan Rindiani Latukolengsusu.
13. Untuk kekasiku Ramina yang selalu menemani penulis dalam keadaan
suka maupun duka dan banyak membatu penulis dalam menyelesaikan
hasil penelitian ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
ikut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan
bagi semua pihak serta dipergunakkan sebagaimana semestinya. Skripsi ini masi
jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini
sangat diharapkan.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………iii
MOTTO………………………………………………………………………….iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………………...v
ABSTRAK……………………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………8
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….9
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...9
E. Pengertian Judul………………………………………………………….10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Manajemen………………………………………………………11
1. Defenisi Manajemen…………………………………………………12
2. Prinsip-Prinsip Manajemen…………………………………………..25
B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam…………………………………………..29
C. Konsep Manajemen Dalam Islam………………………………………..35
D. Pajak Atas Bisnis Kos-kosan…………………………………………….38
E. Kajian Riset Sebelumnya………………………………………………...39
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………...41
B. Metode Pendekatan………………………………………………………41
C. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………….42
D. Sumber Data……………………………………………………………...42
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….43
F. Metode Analisis Data…………………………………………………….44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kos-Kosan di Kompleks IAIN Ambon……………………………46
B. Deskripsi Informan……………………………………………………….47
C. Hasil Penelitian…………………………………………………………..49
D. Pembahasan………………………………………………………………69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………84
B. Saran……………………………………………………………………...85
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.2. Identitas Informan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis merupakan kegiatan manusia yang bersifat universal. Makna
universal berarti bukan sesuatu hal yang dimiliki oleh seseorang, bangsa, atau
salah satu agama saja. Semua orang siapapun dan apapun latar belakangnya
berhak melakukan kegiatan bisnis. Semua orang berhak memenuhi kebutuhan
hidupnya dari hasil melakukan bisnis. Kemudian perbedaan latar belakang
tersebut membuat dunia bisnis menjadi ramai dan lebih kompleks karena setiap
orang atau bangsa memiliki peraturan atau kententuan yang berbeda.1
Setiap orang yang menjalankan usaha bisnis berskala kecil maupun besar,
pasti menginginkan agar usahanya bisa berjalan dengan baik, sehingga sejak jauh
hari pihak pengelola sudah mempersiapkan atau mengatur sistem pengelolaannya.
Sistem pengelolaan usaha bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan usaha
yang dijalankan sehingga dapat mencapai tujuan usaha tersebut. Istilah
pengelolaan usaha mungkin sudah tidak asing lagi bagi pendengaran kita karena
istilah ini sudah menjadi bahasa sehari-hari bagi para pelaku usaha di sekitar kita.
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam
mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang
1 Fanani Asna, Pemasaran Syariah, (Cet. 1, Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 19
2
dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya yang lain.2
Sistem pengelolaan rumah kos mempunyai peranan yang sangat penting,
karena tanpa adanya pengelolaan yang baik maka usaha kos-kosan tidak akan
berjalan dengan baik pula. Tujuan pengelolaan kos-kosan adalah agar segenap
sumber daya yang ada seperti sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang
ada dalam kos dapat digerakkan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Kos-kosan merupakan salah satu tempat penyediaan jasa,
penginapan atau tempat tinggal sementara yang terdiri dari beberapa kamar.
Biasanya usaha ini terletak di kawasan yang strategis. Lokasi yang strategis
biasanya berada di lingkungan kampus (universitas), atau perkantoran. Bisnis ini
dapat dijalankan dengan memanfaatkan rumah tinggal atau kamar yang tidak
terpakai.3
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,
tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan, mulai dari urusan terkecil seperti mengatur
urusan rumah tangga, bisnis, sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur
urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan
terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa
diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.
2 Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis, (Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 23 3 Aslan Fathkudin, Sistem Informasi Pemasaran Rumah Kos di Kota Pekalongan Berbasis
Website, (Jurnal) Surya Informatika Vol. 01, (Nomor 01, 2015), h. 02
3
Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah mengajarkan tentang kehidupan yang serbah terarah dan teratur
merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada
keteraturan.4 Islam memandang bahwa berusaha atau bekerja merupakan bagian
integral dari ajaran Islam. Bahkan jika seseorang memiliki niat yang tulus ketika
bekerja semata-mata untuk mencari rizki yang diridhai oleh Allah Swt. Maka
apapun yang dilakukan pada saat bekerja bernilai ibadah dan tentunya memiliki
kemuliaan di mata Allah Swt.5 Anjuran bekerja dan usaha ekonomi dalam surah
At-Taubah (9):105
È≅è%uρ (#θè=yϑôã$# “u�z� |¡sù ª!$# ö/ ä3n=uΗxå … ã&è!θ ß™u‘uρ tβθ ãΖÏΒ ÷σßϑø9 $#uρ ( šχρ–Š u�äIy™uρ 4’ n<Î) ÉΟÎ=≈ tã
É=ø‹ tó ø9 $# Íοy‰≈ pꤶ9 $#uρ / ä3ã∞Îm7 t⊥ ã‹sù $ yϑÎ/ ÷ΛäΖä. tβθ è=yϑ÷ès? ∩⊇⊃∈∪
Artinya; dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Tafsiran ayat, dan katakanlah Muhammad kepada mereka (orang yang
pura-pura beriman), i’malu (bekerjalah kalian) niscaya Allah Swt dan rasul-Nya
pasti akan melihat (menyaksikan) prestasi kalian, bahkan Allah akan memberikan
pembelasan atas amal perbuatanmu itu dalam bentuk kekayaan, kemampuan,
kemuliaan, keluasan, dan keutamaan rizki yang tiada tara. Demikian pula
Rasulullah dan orang-orang beriman lainnya akan menyaksikan prestasi kerja
kalian semua sehingga mereka akan memberikan hak-hak kalian di dunia ini,
adapun di akhirat kelak. Singkatnya, jika kerjanya baik, maka itu akan
4 Abdul Goffar, Manajemen Dalam Islam, (Perspektif Al-Qur’an dan Hadits), h. 35 5 Nur Asnaw, Pemasaran Syariah, (Cet. 1, Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 75
4
mendapatkan imbalan yang baik, dan sebaliknya manakala perbuatannya buruk,
maka akan mendapatkan imbalan yang buruk pula.6
Yang dimaksud dengan kompleks IAIN Ambon adalah kos-kosan yang
terdapat di RT 001, 002, 004, 005, 006, 007 009, 010 dan 011 RW 17.
Sebagaimana yang terjadi di area ini, sebagian masyarakatnya menjalankan usaha
kos-kosan, latar belakang mereka menjalankan usaha ini, karena mereka
mempunyai lokasi tanah yang dibeli dari pihak lain, mereka memanfaatkan lokasi
tanah yang berada di samping, depan, atau di belakang rumah mereka, dan usaha
ini sebagai penghasilan tambahan karena sebagian besar dari mereka yang
menjalankan usaha ini adalah yang satatusnya PNS.
Jumlah kos-kosan yang ada di Kompleks IAIN Ambon berjumlah 137
kos-kosan, setiap kos yang memiliki jumlah kamar lebih dari sepuluh dikenai
pajak, sementara untuk usaha kos dengan jumlah kamar kurang dari sepuluh,
bukan berarti terbebas dari pajak, namun tetap dikenakan kewajiban pajak. Apa
bila dilihat dari keberadaan kos-kosan dan pemiliknya, maka dapat dibedakan
menjadi: (1) Kos-kosan dengan rumah pengelolanya tetap dalam satu bangunan,
(2) Kos-kosan berada dalam satu gedung sendiri namun penghuni dan pengelola
tidak bertempat tinggal di gedung yang sama, (3) Kos-kosan dengan rumah
dimana pengelola dalam areal yang sama tetapi tempat berbeda gedung.
Setiap kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon menawarkan fasilitas yang
berbeda pada umumnya terdapat kamar tidur, kamar mandi umum, ruang tamu,
tempat parkiran, listrik, kamar mandi dalam, dan fasilitas tambahan seperti wi-fi
6 Muhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, (Cet. 1, Jakarta: Amzah, 2013), h. 61
5
dan lain-lain. Dalam sistem pengelolaan kos-kosan yang dipraktekkan di
Kompleks IAIN Ambon, terdapat fenomena yang penulis temukan di lapangan,
pada saat observasi awal seperti fasilitas kamar yang ukuranganya berbeda tapi
harganya sama. Pada hal secara ekonomi biaya yang dikeluarakan dalam
membangun kamar tersebut tidak sama, dan ada juga fasilitas yang tidak layak
digunakan ada pula yang layak digunakan bahkan penghuni kos sering tidak
mendapatkan pelayanan terhadap kerusakan fasilitas yang tidak disegaja.
Jika dalam ekonomi Islam cara ini tidak adil terhadap penghuni kos. Al-
‘Adl (keadilan) adalah salah satu prinsip yang sangat penting dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi Islam. Perilaku tidak hanya berdasarkan kepada Al-Qur’an dan
Al-Hadis, tetapi didasarkan pula pada pertimbagan hukum alam, yang didasarkan
pada keseimbangan dan keadilan. Keadilan dalam ekonomi dapat diterapkan
secara menyeluruh, antara lain dalam penentuan harga, kualitas produk,
perlakukan terhadap para pekerja, dan dampak dari kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan.
Penegakan keadilan dan usaha mengeliminisasi segala bentuk
diskriminisasi menjadi prioritas utama Al-Qur’an sebagaimana yang difirmakan
oleh Allah SWT dalam surat al-Maidah (5) ayat 8.
$ pκš‰r' ¯≈ tƒ š Ï%©!$# (#θ ãΨtΒ#u (#θ çΡθ ä. šÏΒ≡ §θ s% ¬! u!#y‰pκà− ÅÝó¡ É)ø9 $$ Î/ ( Ÿωuρ öΝà6̈ΖtΒ Ì� ôftƒ
ãβ$ t↔oΨx© BΘ öθ s% #’ n? tã āωr& (#θ ä9 ω÷ès? 4 (#θ ä9 ωôã$# uθ èδ Ü>t� ø%r& 3“uθ ø)−G=Ï9 ( (#θ à)̈?$#uρ ©! $# 4 āχÎ) ©!$#
7�� Î6 yz $yϑÎ/ šχθè=yϑ÷ès? ∩∇∪
6
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Prinsip keadilan sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah tersebut haruslah
dilaksanakan dalam segala dimensi kehidupan, bila hal ini tidak terlaksana, maka
penindasan, kekerasan, dan eksploitasi akan tarus berlangsung. Jadi keadilan
dalam Islam bermakna tidak berbuat zalim kepada sesama manusia, dan bukan
berarti sama rata sama rasa. Maksud adil dalam Islam adalah menempatkan
sesuatu pada tempatnya. Dengan demikian, keadilan merupakan komponen
penting dalam mengembangkan sendi-sendi ekonomi yang sesuai dengan syariat
Islam.7
Fenomena lainnya seperti sistem pembayaran yang terjadi antara penghuni
kos dan memilik kos adalah jika penghuni kos belum mampu membayar uang
kos, ketika jatu tempo pembayaran dengan alasan tertentu maka pengelola kos
akan memberikan dispensasi kepada penghuni kos. Secara teori memberikan
dispensasi kepada penghuni kos itu tidak boleh karena dalam perusahaan ada
biaya tengang waktu yang haru dibayar oleh perusahaan tersebut agar dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari. Biaya operasional mencakup hal-hal seperti;
biaya listrik, air, pajak, gaji pegawai dan lain-lain. Dalam ekonomi Islam
memberikan batas waktu atau perpanjangan tuggakan kepada penghuni kos
termasuk perbuatan yang baik, ini merupakan salah satu prinsip al-ta’awun atau
7 Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama, (Cet. 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 10-11
7
tolong menolong. Namun apabila memberikan batas tuggakan kepada penghuni
kos yang dapat merugikannya, ini merupakan pemberian tuggakan yang tidak
sesuai dengan ketentuan-ketentuan ekonomi Islam.
Dalam pandangan Islam, kegiatan ekonomi termasuk bagian al-bir
(kebaikan) dan ibadah sehingga dalam pelaksanaannya diperintahkan untuk
berta’awun (saling menolong). Ketika ta’awun dijadikan landasan dalam
berekonomi oleh para pelaku bisnis, mereka akan terhindar dari sikap-sikap yang
merugikan orang lain termasuk sikap monopoli. Ayat Al-Qur’an surah al-Maidah
ayat 2 sangat lantang mendeklerasikan keniscayaan tolong menolong dalam
mengemban misi kemanusiaan menuju kebajikan dan taqwa.
(#θ çΡuρ$ yès?uρ ’ n?tã Îh�É9 ø9 $# 3“uθ ø)−G9 $#uρ ( Ÿωuρ (#θ çΡuρ$ yès? ’ n?tã ÉΟøOM}$# Èβ≡ uρô‰ãè ø9 $#uρ 4 (#θ à)̈?$#uρ ©!$# ( ¨βÎ)
©!$# ߉ƒ ωx© É>$s)Ïè ø9 $# ∩⊄∪
“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.”
Dalam konteks ini, tolong menolong dalam kebajikan diwujudkan dalam
kegiatan takaful, yaitu saling menanggung, saling menjaga amanah, saling
melindungi dan saling bertanggungjawab. Tolong menolong atau saling
membantu merupakan upaya strategis mewujudkan kekuatan umat Islam.
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
ا.مُتَّفقَُّ عَلَيْهِ الَْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبنُْياَنِ يشَُدُّ بَعْضُهُ بَعْضَ
Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain
saling menguatkan. [Muttafaq ‘Alaihi]8
8 Rivai Zainal Veithzal, Ekonomi Mikro Islam, (Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.), h. 115
8
Selain itu setiap kos-kosan di kompleks IAIN Ambon, mempunyai
peraturan/tata tertib tersendiri biasanya peraturan/tata tertib tersebut ditempel di
dinding yang berdekatan dengan pintu masuk kos. Peraturan/tata tertib
dimaksudkan untuk mengatur orang-orang agar menciptakan ketertiban dan
kenyamanan di lingkungan tempat kos. Akan tetapi peraturan tersebut masi
dilanggar oleh penghuni kos. Peraturan/tata tertib dapat dijalankan dengan baik
harus adanya pengawasan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha
untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
memastikan apakah tujuan organisasi dapat tercapai. Selain adanya pengawasan
pengelola kos harus mempunyai sifat amanah sifat ini senantiasa menjelma dalam
perilaku kehidupan dalam bentuk kejujuran, saling mempercayai, prasangka baik,
dan tanggung jawab.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, penulis tertarik melihat
permasalahan ini dari sisi Ekonomi dan sisi Perspektif Ekonomi Islam dengan
mengangkat judul “Sistem Pengelolaan Kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon
dalam Perspektif Ekonomi Islam.”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon?
2. Bagaimana sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon
dalam persefektif ekonomi Islam?
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN
Ambon
2. Untuk mengetahui sistem pengelolaan kos-kosan di Kompleks IAIN
Ambon dalam prespektif ekonomi Islam.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat dirumuskan dalam dua unsur yaitu
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1. Untuk menjadi bahan pengetahuan bagi pembaca yang berupaya
mendapatkan informasi tentang sistem pengelolaan usaha kos-
kosan di Kompleks IAIN Ambon dalam perspektif ekonomi Islam
serta dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang
pengelolaan usaha kos-kosan dalam perspektif ekonomi Islam.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi pengelola usaha kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon, hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan pengetahuan, informasi atau
masukan tentang sistem pengelolaan kos-kosan yang dijalankan
dalam persepektif ekonomi Islam.
2. Untuk bahan informasi kepada mahasiswa/mahasiswi dan
karyawan tentang sistem pengelolaan kos-kosan yang dijalankan di
10
Kompleks IAIN Ambon, agar mereka tidak salah memilih kos-
kosan.
E. Pengertian Judul
Agar tidak terjadi salah penafsiran pada judul ini, maka penulis merasa
perlu untuk memberikan definisi yang digunakan dalam judul yaitu, sistem
pengelolaan dan ekonomi Islam.
1. Sistem pengelolaan adalah suatu bagian yang membentuk satu
kesatuan yang saling terkait satu sama yang lain yang dibutuhkan
untuk mengelola suatu organisasi atau bisnis agar berjalan sesuai
dengan tujuan dengan aktivitasnya terdiri dari: planning, organizing,
actuating dan controlling yang dilakuan untuk mencapai cita-cita atau
tujuan organisasi.
2. Ekonomi Islam adalah suatu usaha untuk memahami masalah ekonomi
dan perilaku manusia dalam hubunganya kepada persoalan tersebut
menurut perspektif Islam.9
9 Ismail Nawawi, Ekonomi Islam Perspektif Teori Sistem dan Aspek Hukum, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara), hal. 06
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka atau mengadakan
perhitungan. Penelitin kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.44 Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamia maupun rekayasa manusia. Tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandaran secara sistematis,
factual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada dan sistem pengelolaan kos-
kosan di Kompleks IAIN Ambon.
B. Metode Pendekatan
Dalam penelitian ini cenderung kepada penelitian kualitatif deskriptif
dengan menggunakan Pendekatan Sya’ri, pendekatan Sya’ri yaitu, pendekatan
yang didasarkan pada norma-norma Islam dengan menggunakan dalil al-qur’an,
al-hadits dan pendapat para ulama.45
44 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), h. 04 45 Amsari,Fuad, Islam kaafah Tantangan Sosial dan Aplikasinya di Indonesia, (Cet. 1,
Jakarta: Gema Insani Pres, 1995), h. 35
42
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, guna
untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan.46 Lokasi penelitian ini
dilakukan di Kompleks IAIN Ambon. Secara administrasi berada di wilayah Desa
Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Waktu penelitian kurang lebih satu
bulan setelah proposal ini diseminarkan.
D. Sumber Data
Jenis data yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti dari informan, sumber data dalam penelitian ini pada 4 kos-
kosan Putri, 2 (BP), 2 (TBP), 6 kos-kosan Campuran, 4 (BP), 2 (TBP)
dan 2 kos-kosan rumah tangga (BP). Seluruhnya berjumlah 12 kos-
kosan, setiap kos-kosan yang akan diwawancarai yaitu;
pengelola/asistenya dan penghuni kos.
b. Data sekunder
Yaitu sumber data yang ada dalam pustaka dalam hal ini penulis
melakukan pengumpulan data dengan cara mempelajari, mendalami
46 Saindar Wati & Slame Muchsit, Pengelolaan Pajak Rumah Kos Di kota Malang Dalam
Meningkatkan Pendaptan Asli Daerah, Vol 13, (No. 4, Tahun 2019), h. 20
43
konsep dari sejumlah sumber referensi seperti buku, jurnal, dan skripsi
yang terpercaya atau literature yang sesuai dengan topik penelitian.47
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau perilaku objek sasaran.48
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan, dan terwawancara.49 Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan keterangan dan informasi tentang sistem pengelolaan
kos-kosan di kompleks IAIN Ambon, dengan cara mewawancarai
respoden di lapangan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk, mengambil gambar kos-kosan serta
lokasi kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon. Dokumentasi dalam
47 Usman dan Masdi, Aplikasi Pencarian Lokasi Kos di kota Tembilahan Berbasis Web
Mobile, (Jurnal Sitematis). Vol. 7 (Nomor, 01, 2018), h. 40 48 Fathoni Abdurrahman, Metodologi Penelitian & Teknik Penyususan Skripsi, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104 49
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 186
44
penelitian ini, berguna untuk memperkuat data-data yang sudah
didapatkan di lokasi penelitian.
F. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses pengaturan urutan data, mengorganisasikannya
dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja mengorganisasikan data memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritrakan kepada orang lain.50 Analisis data dimulai dengan menyusun
sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Metode analisis data ini dimaksudkan setelah data yang telah dihimpun, akan
dianalisis secara kualitatif deskriptif. Dengan tahapan tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas.51
50 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), h. 248 51
Sugiyono, Metode Penelitian Kunantitatif Kuali tatif dan R&D, (Bandung Alfabeta 2008), h. 340
45
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan
data yaitu mengumpulkan beberapa bahan dan pertanyaan yang saling
berkaitan.52
3. Penarikan kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif deskriptif adalah
penarikan kesimpulan atau verifikasi. Peneliti akan menggambil makna
yang terkandung dalam data yang diperoleh kemudian membentuk
pola hubungan persamaan dan sebagainya. Kemudian diwujudkan
dalam suatu kesimpulan yang bersifat tentative.53
52 Sofyan Adiputra, Model Analisis Data Kualitatif, (2011),http//
bkpemula.wordpress._Com/201/1204model-model-analisisdata-kualitatif/. Diakses, tanggal 16 Juni, 2019
53 Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif kualitatif dan R&d, (Bandung Alfabeta 2018), h. 430
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Mayoritas kos-kosan di kompleks IAIN Ambon telah menerapkan
fungsi organizing, yaitu menyediakan fasilitas umum seperti: Kamar
tidur, kamar mandi umum, kamar mandi dalam kamar, dapur umum,
tempat cuci piring, tempat jemur pakaian, ruang tamu, tempat parkiran,
karpet, ranjang, fasilitas tambahan seperti wi-fi, dan menjalankan
fungsi actuating karena pengelola memberikan kejelasan mengenai
harga kamar kos perbulan dengan fasilitas yang disediakan, dan setiap
pengelola kos, memberikan dispensasi kepada penghuni kos ketika jatu
tempoh pembayaran dan tidak menjalankan pungsi controlling
sehingga banyak penghuni kos melangar peraturan yang sudah
ditetapakan.
2. Pemilik kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon, menyediakan fasilitas
umum seperti: Kamar tidur, kamar mandi umum, kamar mandi dalam
kamar, dapur umum, tempat cuci piring, tempat jemur pakaian, ruang
tamu, tempat parkiran, karpet, ranjang, fasilitas tambahan seperti wi-fi.
Namun sebagian fasilitas tersebut tidak layak digunakan dan
pengelolannya tidak adil terhadap penghuni kos hal ini terdapat pada
kos-kosan Ibu Ayu, Ibu Fatima, Bapak Il Duwi, Ibu Ermi, Bapak
84
Masud Banda, Bapak Imam dan layak digunakan terdapat pada kos-
kosan, Bapak Haris Ahmad, Bapak Pakde, Ibu Ainar, Ibu Mirna, Ibu
Aryati, Ibu Pipit
3. Pada saat pembayaran uang bulanan dari pihak penghuni kos ada yang
mendapatkan kwintansi pembayaran, dan ada pula yang tidak
mendapatkan kwintansi. Pengelola yang memberikan kwintansi
pembayaran, hal ini diterapkan oleh: Bapak Haris Ahmad, Ibu Erni,
Bapak Irwan, Bapak Il Duwi, Ibu Ainar dan Ibu Pipit. Adapula yang
tidak memberikan kwintansi seperti: Ibu Mirna, Ibu Fatima, Ibu Aryati,
Bapak Imam, Bapak Masud Banda dan Ibu Ayu. Seluruh pengelola kos
memberiakan dispensasi kepada penghuni kos dengan syarat-syarat
sebagai berikut: (1) Sebelum jatu tempoh pembayaran uang bulanan,
penghuni kos harus memberitahu kepada pengelola kos/asistennya
secara lisan. (2). Karena terlambat kiriman uang dari orang tuanya
(bagi mahasiswa). (3). Penghuni kos tersebut tidak berada di kos-kosan
(pulang kampung). (4). Karena adanya virus Corona. Pengelola kos
yang memberikan perpanjangan tunggakan kepada penghuni kos
selama satu hinga dua bulan. Hal ini diterapkan oleh Bapak Haris
Ahmmad, Bapak Irwan, Ibu Ainar, Ibu Pipit, Ibu Aryati, dan Bapak Il
Duwi. Adapula yang memberikan dispensasi satu minggu hinga dua
minggu diterapkan oleh: Ibu Ermi, Ibu Mirna, Ibu Fatima, Bapak
Imam, Masud Banda, dan Ibu Ayu. Apabilah lebih dari waktu yang
sudah ditentukan oleh pengelola kos maka, ada beberapa tindakan yang
85
dilakukan oleh pengelola kos yaitau: (1). menegurnya secara lisan, (2).
menahan berkas-berkas atau barang-barang sebagai jaminan (3).
dikenakan dendah sebesar Rp 5.000, perhari, dan (4) tidak sama sekali
menahan berkas-berkas atau denda dan dibiarakan tinggal di kos.
Bemberikan dispensasi kepada penghuni kos, pada saat jatu tempo
pembayaran termasuk dalam akad yang sudah disepakati antara
pemilik kos dan penghuni kos dan termasuk dalam prinsip al-ta’awun
dan mayoritas pengelola kos tidak maksimal dalam menjalankan
peraturan yang sudah ditetapkan.
B. Saran
1. Pengelola kos harus memilih material bangunan terbaik, kalau memilih
material bukan beton kelak bangunan akan rapuh dan butuh perbaikan
lebih cepat. Selain itu, hal ini tentu akan menjadi keluhan dari para
penghuni kos. Pengelola harus menambahkan fasilitas kamar kos, agar
penghuni kos bisa mendapatkan haknya dengan benar dan penghuni kos
butuh komunikasi intensif dengan pengelola kos, yakni untuk mengadukan
bila ada permasalahan kalau perlu, pengelola berikan kontak customer
service sebagai pusat keluhan.
2. Kepada pengelola kos, ketika bertransaksi sebaiknya disertai kwitansi
sebagai tanda bukti pembayaran. Karena dikhwatirkan terjadi perselisihan
dikemudian hari, sehingga dapat merugikan penguhuni kos karena tidak
ada bukti untuk menuntut hak.
86
3. Dengan melihat peraturan yang sering dilanggar sudah seharusnya semua
penghuni sadar akan peraturan tersebut. Termasuk pemilik kos harus
memiliki tanggung jawab tanpah adanya pihak yang dirugikan. Pengelola
kos harus menggunakan cara, seperti memantau penghuni kos setiap
malam, melakukan pengecekan secara rutin, mengawasi, melihat dan
berkeliling di perkarangan kos setiap malam. Apa bila cara ini dilakukan,
maka dapat mengurangi pelangaran.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyususan Skripsi,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Abu Isa al-Tirmizi, Sunan al-Tirmizi, Juz III (Beirut: Dar lhya al-Turas al-
Arabi,t.th).
Adiputra, Sofyan, Model Analisis Data Kualitatif, (2011),http// bkpemula.wordpress._Com/201/1204model-model-analisisdata-kualitatif/. Diakses, tanggal 16 Juni, 2019.
Amin, Suma Muhammad, Tafsir Ayat Ekonomi, Cet. I, Jakarta: Amzah, 2013. Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan, Cet. I, Bandung: Alfabeta, 2007.
Asna, Fanani, Pemasaran Syariah, Cet. 1, Depok: Rajawali Pers, 2017. Asnaw, Nur. Pemasaran Syariah, Cet. I, Depok: Rajawali Pers, 2017. Danupranata, Gita, Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba Empat,
2013. Fathkudin, Aslan. Sistem Informasi Pemasaran Rumah Kos di Kota Pekalongan
Berbasis Website, (Jurnal) Surya Informatika Vol. 01, Nomor 01, 2015. Faturrahman, Djamil, “Hukum Perjanjian Syariah”, dalam Mariam Darus
Badrulzaman et.all, Komplikasi Hukum Perikatan, cet. 1 Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Firdaus, Muhammad, Manajemen Agribisnis, Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Fuad, Amsari, Islam Kaafah Tantangan Sosial dan Aplikasinya di Indonesia,
Edisi. 1, Jakarta: Gema Insani Pres, 1995. Goffar, Abdul, Manajemen Dalam Islam, (Perspektif Al-Qur’an dan Hadits)
Skripsi. Hafidhuddin Didin & Tanjung Hendri, Manajemen Syriah dalam Praktik Cet. 1,
Jakarta: Gema Insani Pres, 2003. Handoko, Hani, Dasar-dasar Manajement Produksi dan Operasi, Edisi 1. Cet.13,
Jakarta. 1997. Herujito, Yayat M., Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001.
88
Holle, M. Hanafi, Manajemen Langka Menuju Sukses, Cet. 1, Yogyakarta: Aynat Publishing, 2011.
Lexy, J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000. Lubis, H. Ibrahim, Ekonomi Islam Suatu Pengantar I, Jakarta: Kalam Mulia,
1994. Manan, Abdul, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan
Peradilan Agama, Cet. 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Muhammad bin Ismail al-Bukhari, sahih al—Bukhari, Jus III (t.tp.: Dar Tuq al-
Najah, 1422H). Nawawi, Ismail, Ekonomi Islam Perspektif Teori Sistem dan Aspek Hukum,
Surabaya: CV. Putra Media Nusantara. Nawawi, Zaidan, Manajemen Pemerintahan, Edisi. Cet. 2, Jakarta: Rajawali Pers,
2015. Terry George R, Prinsip- Prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Rivai, Zainal Veithzal, Ekonomi Mikro Islam, Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara, 2018. Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, Cet. 3,
Jakarta: Rajawali Pers, 2016. Salim, Peter dan Salim, Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:
Modern English Press, 2002. Sugiyono, Metode Penelitian Kunantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
2008. Usman dan Masdi, Aplikasi Pencarian Lokasi Kos di Kota Tembilaan Berbasis
Web Mobile. Jurnal Sitematis. Vol. 7 Nomor, 01, 2018. Wati, Saindar & Slamet, Muchsin, Pengelolaan Pajak Rumah Kos di Kota Malang
dalam Meningkatkan Pendaptan Asli Daerah, jurnal. Vol 13, No. 4, Tahun 2019.
Zainarti, Manajemen Islami Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Iqra’. Vol. 08 (No. 01
Mei, 2014.
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
PENDOMAN WAWANCARA
Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan
masalah pada penelitian yang berjudul “Sistem Pengelolaan Kos-kosan di
Kompleks IAIN Ambon Dalam Perspektif Ekonomi Islam” yang akan
diwawancarai terkait dengan sistem pengelolaan fasilitas, pembayaran, dan
peraturan/tatatertib yang di kelola oleh pemilik kos, serta dengan penghuni kos.
Kedua informan mempunyai pertanyaan yang berbeda berikut ini daftar
pertanyaan wawancara.
A. Wawancara dengan pengelola kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon
1. Berapa harga kos-kosan perbulan?
2. Fasilitas apa yang bapak/ibu sedikan di kos-kosan yang ini?
3. Apakah bapak/ibu menyediakan fasilitas yang layak untuk digunakan?
4. Bagaimana rencana Bapak/ibu, kedepan mengenai faisilitas?
5. Bagaimana cara pembayaran uang kos yang berlaku di kos-kosan
bapak/ibu?
6. Jika penghuni kos terlambat membayar uang kos apa yang bapak/ibu
lakukan terhadapnya?
7. Peraturan apa saja yang ada di kos-kosan bapak/ibu?
8. Siapa saja yang terlibat dalam peraturan atau tatatertib tersebut?
9. Sangsi apa yang diberikan kepada penghuni kos jika melangkar peraturan
tersebut?
10. Apakah Bapak/Ibu mempunyai karyawan untuk mengurusi kos-kosan?
11. Syarat atau alasan-alasan apa sehingga Bapak/Ibu memberikan dispensasi
kepada Penghuni kos?
12. Apakah usaha ini sebagai sumber pendapatan tambahan atau utama?
B. Wawancara dengan penghuni kos-kosan di Kompleks IAIN Ambon
1. Fasilitas di kos-kosan anda sudah lengkap atau belum?
2. Apa betul fasilitas yang disediakan di kos-kosan anda layak untuk
digunakan?
3. Apakah sistem pembayaran uang kos yang diparktekan sudah sesuai
mestinya?
4. Jika anda terlambat membayar uang kos apa yang dilakukan bapak/ibu kos
kepada anda?
5. Apakah anda setujuh dengan peraturan atau tatatertib tersebut?
6. Apakah peraturan yang bapak/ibu kos terapakan sudah di jalankan
sebagaimana mestinya?
Lampiran 2
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1: Wawancara dengan pengelola kos-kosan
Gambar 2: Wawancara dengan pengelola kos-kosan
Gambar 3: Wawancara dengan pengelola kos-kosan
Gambar 4: Wawancara dengan pengelola kos-kosan kosa
Gambar 5: Wawancara dengan pengelola kos-kosan kosan
Gambar 6: Wawancara dengan pengelola kos-kosan kosan
Gambar 7: Wawancara dengan penghuni kos-kosan
Gambar 8: Wawancara dengan penghuni kos-kosan
Gambar 9: Wawancara dengan penghuni kos-kosan
Gambar 10 : Peraturan/tata tertib kos-kosan
Gambar 11: Peraturan/tata tertib kos-kosan
Gambar 12 : Rumah kos-kosan
Gambar 13 : Rumah-kos-kosan
Gambar 14: Rumah Kos-kosan
Gambar 15: Dapur kos-kosan
Gambar 16: WC kos-kosan dan tempat jemur pakaian