sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

27
Nama : Khairul Anwar Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi NIM : 41816010076 Universitas Mercu buana Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pertemuan 3 Dosen : Prof. Dr. Hapzi, MM Selasa, 21 Maret, 2017 Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Transaction Processing Systems (TPS)

Upload: khairul-anwar

Post on 11-Apr-2017

21 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Nama : Khairul Anwar Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi

NIM : 41816010076 Universitas Mercu buana

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 3

Dosen : Prof. Dr. Hapzi, MM

Selasa, 21 Maret, 2017

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung

pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :

1. Transaction Processing Systems (TPS)

Page 2: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk

memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji

dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan

organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh

TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level

operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem

ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan

outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.

sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan

lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS

untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di

perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke

hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama

sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi

manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data

elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems

mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,

pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems

menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun

eksternal.

Contoh :

1. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,

order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga

memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut

oleh Sistem Informasi Manajemen.

2. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu

pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem

perhitungan gaji. Dalam inventory system yaitu Database berisi kelengkapan

peralatan sarana dan prasarana sekolah serta pemeliharaan sekolah beserta

Page 3: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

murid, guru dan lingkungan sekolah, yang tujuannya untuk mengembangkan

suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai dengan apa yang diharapakan.

3. Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi bantuan

keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan

Keuangan seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua

proses Mekanisme Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari

proses Usulan Bantuan, Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan,

Pencairan Bantuan, beserta seluruh proses Pelaporan di dalamnya.

2. Office Automation Systems (OAS)

Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office

(VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information

Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan

satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas

(paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan

kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS

Page 4: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat

pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para pemakai (user) dapat

saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi

dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai

software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui

penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang

user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa

ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.

Contoh :

1. Desktop Publishing

2. Electronic Calender

3. Email

4. Electronic Spreadsheet

3. Knowledge Work System

Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan

mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System

mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan

Page 5: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka

mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

4. Informatic Management System

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat

keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,

dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi (basis data).

Contoh :

A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LELANG/ TENDER

E-Procurement ( E-PROC)

Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung

proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa, sehingga proses tersebut

akan lebih transparan, efektif dan efisien. Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan

proses pengadaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip

persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak,

sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan,

maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi

electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan

untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet yang didisain untuk

mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang efektif, efisien dan

terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas transaksi antara Buyer dan

Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses

pembelian barang/ jasa. Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai

pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh Buyer.

Keunggulan e-Procurement

§ Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis

internet.

Page 6: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

§ Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.

§ Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh

seluruh stakeholder.

§ Proses akan berlangsung secara :

a. Efisien,

b. Efektif,

c. Terbuka dan bersaing,

d. Transparan,

e. Adil/ tidak diskriminatif,

f. Akuntabel.

§ Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.

§ Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme ( KKN) dalam pelaksanaan

pengadaan barang/ jasa.

Manfaat e-Procurement

1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.

2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.

3. Proses pengadaan akan lebih transparan.

4. Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.

5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.

6. Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.

7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.

Page 7: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

B. Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)

SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen perizinan yang ada di

Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan aplikasi yang

mengelola penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap

permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

Aplikasi seperti ini dapat memberikan kepuasan kepada para pihak yang mengajukan

izin dikarenakan dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses

pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau.

5. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber

data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat

keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang

eksklusif pembuat keputusan.

Tujuan

Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur

• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya

• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada

efisiensinya.

Tahap-tahap

Page 8: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

kegiatan intelijen,

kegiatan merancang,

kegiatan memilih dan menelaah.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk

mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan

dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan

sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi

internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah

keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk

dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi

serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah

diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini

terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan

untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan

melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis – Jenis DSS

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan

masalahnya adalah sebagai berikut:

Mengambil elemen-elemen informasi.

Menaganalisis seluruh file.

Menyiapkan laporan dari berbagai file.

Memperkirakan dari akibat keputusan.

Mengusulkan keputusan.

Membuat keputusan.

Model

Model DSS terdiri dari:

Page 9: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

1. Model matematika.

2. Database.

3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS

generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen.

Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan

maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk

menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model

digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke

dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic

spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk

berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.

Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi

Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?

• Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.

• Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.

• Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-

operasi bisnis.

• Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan

dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar

menguntungkan.

Dampak Pemanfaatan DSS

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :

Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.

Problem yang kompleks dapat diselesaikan.

Page 10: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan

keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.

Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

manajer yang kurang berpengalaman.

Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.

Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa

manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Faktor Pendukung DSS

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :

Faktor teknologi

Faktor kompleksitas struktural

Faktor pasar internasional

Faktor stabilitas politik

Faktor konsumerisme

Faktor intervensi pemerintah

Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,

Faktor gaya pengambilan keputusan dan

Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta

Pertimbangan pengambil keputusan.

Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil

keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan

membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan

terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif

pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah

yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat

menrberikan keuntungan yang maksimal.

• Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan

kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support

Page 11: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support

system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung

kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang

menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

Contoh :

1. Program Sekolah Tunas Bangsa mempunyai LinK Elektronik yang

memudahkan manajerial dan User menerima respon secara interaktif untuk

mengetahui jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa tahun ajaran baru, dan

daya tampung kapasitas sekolah serta masyarakat bisa mengetahui tentang

sekolah yang menjadikan sekolah favoritnya, sebagai informasi yang lebih

lengkap. Dan dari sinilah masyarakat bisa tau bagaimana alur, atau kelebihan

sekolah tersebut, karena orang tua tidak mau menyekolahkan anak-anaknya

pada sekolah yang asal-asalan.

2. Penerapan Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Dalam

Sistem Informasi Manajemen Akademik Di kampus STMIK Insan

Pembangunan

Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah

banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan

pada saat :

Keputusan penerimaan mahasiswa baru

Evaluasi prestasi akademik

Yudisium dan

Penentuan mahasiswa berprestasi.

Page 12: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Berbagai basis data dikembangkan oleh unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah

pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit

lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :

Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi

Akademik (SISKA), termasuk di antaranya basis data mahasiswa

Basis data keuangan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi

Keuangan (BAK).

Basis Data Perpustakaan (Perpus) yang dikelola oleh bagian perpustakaan

termasuk didalamnya data buku, literature dll.

ulasan :

Pengembangan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan

Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu

program STMIK Insan Pembangunan untuk menunjang pengembangan pendidikan

dan pengelolaan Sekolah tinggi. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi

(TI), yang juga disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi (information and

communication technology = ICT) merupakan strategi dasar pengembangannya

sehingga dapat menunjang sistem pendidikan dan pengelolaan yang efisien dan

efektif. Sedangkan langkah pencapaian tujuan pengembangan adalah dengan

meningkatkan aksesibilitas sumberdaya dan aktivitas sivitas akademika dalam satu

sistem informasi manajemen (SIM) yang terpadu dan modern sehingga dapat

melakukan evaluasi diri, pemantauan, audit akademis maupun finansial, dan

perencanaan secara komprehensif.

Infrastruktur sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dikembangkan

untuk menunjang decision support system dan menggunakan ICT pada semua unit

kerja. ICT bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengendalian

manajemen internal. Strategi implementasi pada unsur peningkatan kinerja organisasi

adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan manajemen sistem informasi .

Pengembangan SIM STMIK Insan Pembangunan diarahkan menjadi tiga jenjang,

yaitu :

Page 13: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

1) Executive Information System : kebutuhan informasi strategis untuk pimpinan

puncak

2) Decision Supporting System : kebutuhan informasi untuk manager menengah yang

dipergunakan untuk implementasi perencanaan; dan

3) Transaction Processing System : dipergunakan untuk manager operasi agar dapat

melaksanakan fungsi tugasnya dan melakukan monitoring.

Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem informasi tersebut, maka diperlukan

beberapa prasyarat, yakni tersedianya:

Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet, intranet,

pusat / gudang data (data centre / ware-house), PC network dengan berbagai

variannya.

Staf dan karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini berguna bagi

pihak manajemen dalam menyusun rencana kerja dan mengontrol pelaksanaan

kegiatan yang ada.

Pengelolaan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan

Pengelolaan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan berada di bawah tanggung

jawab langsung Ketua Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan dan

pengembangan sistem informasi STMIK Insan Pembangunan dilakukan oleh Bagian

Litbang yang membawahi Bagian IT dan UPT

Sistem Aliran Data dan Otoritas Akses Data

melakukan penataan dan perbaikan SIM STMIK Insan Pembangunan beserta

pengelolaannya untuk menyempurnakan tata laksana dan responsibilitas dengan

baik. Guna menunjang kokohnya layanan informasi di lingkungan STMIK Insan

Pembangunan, untuk mendorong tercapainya aplikasi SIM STMIK Insan

Pembangunan yang berjalan realtime secara online dan up to date.

Beberapa yang dilakukan dalam menunjang hal tersebut, sebagai berikut:

Page 14: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Pendayagunaan Unit Sistem Informasi

Pendayagunaan operator di setiap unit / lembaga / badan

Membangun SIM STMIK Insan Pembangunan yang terintegrasi

Melakukan perkuatan terhadap kebijakan, sasaran dan strategi sistem informasi

seluruh input yang diolah diharapkan mampu memberikan output yang sesuai

dengan kebutuhan institusi. dalam hal ini, juga melaksanakan otomasi EPSBED

ke dalam SIM STMIK Insan Pembangunan dengan menggunakan program visual

basic, melalui :

Integrasi sistem akademik

Pengisian nilai akademik tepat waktu

Pengisian data EPSBED, termasuk entry data tabel mata kuliah, data KRS, KHS,

alumni, serta data kapasitas dan fasilitas.

Adapun data valid yang dimaksud, dengan menyertakan beberapa hal sebagai berikut

:

a. Laporan semester berjalan dalam kondisi valid

b. laporan data yang terakhir dan print out evaluasi per semester.

Otorisasi akses data senantiasa dikelola untuk menjaga kelangsungan dan stabilitas

sebuah sistem aplikasi. Diharapkan, seluruh sistem informasi yang dibangun, dapat

sesuai dengan kebutuhan setiap user. Otorisasi terhadap akses data merupakan

jawabannya. Implementasi pengelolaan otoritas biasa dimulai dengan login dan

pencantuman user password. Implementasi atas user classification dilakukan, dimana

menu-menu yang muncul atau aktif, dapat disesuaikan dengan group user yang telah

melakukan login.

Akses data memerlukan sebuah form khusus yang biasa digunakan untuk melakukan

sentralisasi objek. Selanjutnya, objek tersebut akan mengarah pada akses database

(basis data). Secara umum, klasifikasi user dalam sistem informasi STMIK Insan

Pembangunan dibagi menjadi :

a. Login operator. Berperan sebagai user yang hanya bisa mengisi dan atau

memutakhirkan content.

Page 15: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

b. Login admin. Berperan sebagai administrator yang mampu mengisi content,

sekaligus berhak melakukan editing, penambahan atau penghapusan user.

c. Untuk sistem aplikasi tertentu, dilakukan klasifikasi berdasarkan login pimpinan,

operator, user dan admin, atau terkadanng ditambahkan super-admin.

Klasifikasi User Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan

Gambar : Klasifikasi User

3. Pemanfaatan Sistem Informasi STMIK Insan Pembangunan

Pemanfaatan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi di STMIK

Insan Pembangunan meliputi pemanfaatan basis data & informasi, pemanfaatan

dalam dukungan pengambilan keputusan (Decision Support System = DSS), dan

pemanfaatan dalam komunikasi dan akses informasi.

Pemanfaatan Basis Data dan Informasi

SIM STMIK Insan Pembangunan memiliki basis data dan informasi yang lengkap yang

dikelompokkan dalam beberapa sub-sistem, meliputi administrasi akademik,

keuangan, sistem pembelajaran, dan data perpustakaan di STMIK Insan

Pembangunan. secara bertahap, akan diintegrasikan menjadi suatu SIM STMIK Insan

Pembangunan yang lebih handal.

Administrasi Akademik

Basis data dan informasi akademik dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi

Akademik (SISKA), termasuk di antaranya master mahasiswa.

Page 16: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Gambar : Aplikasi SISKA

Kelompok Aplikasi ini merupakan piranti utama dalam pelaksanaan registrasi

mahasiswa, monitoring kemajuan akademik mahasiswa, penginputan nilai mhs dan

lain-lain.

Keuangan Perguruan Tinggi

Subsistem informasi keuangan dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi

Keuangan (BAK). Termasuk di dalamnya adalah aplikasi Pengelolaan Keuangan

Sistem Pembelajaran

dalam peningkatan mutu pembelajaran. Mahasiswa bisa dengan download dokumen

atau modul kuliah

Selain sebagai pemanfaatan basis data buku Perpustakaan STMIK Insan

Pembangunan juga menyimpan hasil penelitian mahasiswa jenjang diploma hingga

sarjana.

Sistem Analisis Pengambilan Keputusan

Data dan informasi akan diolah dalam sebuah rumusan tertentu, dianalisis dan

kemudian dapat disajikan untuk memenuhi kebutuhan decission maker. Pelaksanaan

analisis antara lain dilakukan dalam kaitan berbagai kebutuhan spesifik.

Page 17: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

1. Aplikasi SIM STMIK Insan Pembangunan pada berbagai aktivitas pengelolaan

STMIK Insan Pembangunan, seperti pada saat registrasi mahasiswa baru ataupun

mahasiswa lama berlangsung dan pada saat pengambilan keputusan penerimaan

mahasiswa, Pengisian KRS dan Pengambilan KHS

2. Proses pengumpulan dan penyusunan dokumen akreditasi berdasarkan 15 Standar

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

3. Proses evaluasi diri di lingkungan STMIK Insan Pembangunan.

4. Monitoring dan penigkatan mutu web STMIK Insan Pembangunan

5. Analisis benchmarking dengan institusi eksternal melalui kompilasi informasi dari

pihak eksternal

6. Data dasar dan SWOT untuk perencanaan pengembangan bagian penelitian dan

pengembangan (litbang) STMIK Insan Pembangunan.

Pemanfaatan untuk Komunikasi dan Akses terhadap Sumber Ilmiah

Website STMIK Insan Pembangunan dengan

alamat http://www.insanpembangunan.ac.id. Pemanfaatannya terus dikembangkan

dan diharapkan senantiasa dapat memenuhi keinganan seluruh civitas akademika

dan masyarakat pada umumnya.

Akses Internet

Akses internet telah disediakan bagi civitas akademika STMIK Insan

Pembangunan dengan menggunakan WiFi hotspot area.Fasilitas internet ini

digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang tersedia di dunia maya

Alamat e-mail Ketua dan Kajur

Alamat e-mail bagi civitas akademika yang dikelola

dibawah http://www.insanpembangunan.ac.id

Page 18: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Secara bertahap, seluruh civitas akademika akan diberikan alamat email, melalui

pengelolaan email tersentralisasi, kecuali untuk email mahasiswa

Gambar : Login E-mail

Jaringan lokal

Jaringan komputer STMIK Insan Pembangunan menggunakan Local Area

Network (LAN). Selain itu STMIK Insan Pembangunan juga sedang mengembangkan

jaringan nirkabel perangkat seluler dalam bentuk SMS Gateway yang nantinya akan

bekerjasama dengan PT Telkomsel yang di antaranya meliputi fitur: web2 sms,

shortcode, queing, dan hunting.

6. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.

Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan

menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan

logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk

menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli

(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan

menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami

dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir

bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap

suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base.

Page 19: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem

melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

Contoh :

1. System jadwal mekanik

2. Aplikasi ramalan

7. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support

Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-

terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu

solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama

menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,

kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW

Page 20: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk

kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

Contoh :

1. E- Government

8. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu

eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan

grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti

kantor.

Contoh :

9. Loket Layanan Online

Di took rumah saya terdapat loket layanan yang dimana loket layanan online

ini mempermudah masyarakat disekitar lingkungan saya untuk membayar listrik & non

taglis, penualan token / pulsa listik, pembeyaran telefon & internet, penjualan pulsa

Page 21: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

elektrik dan lain – lain. Ini akan saya tunjukan gambar aplikasi system intelegen semu

yang terdapat di toko rumah saya seperti ini:

Aplikasi seperti ini pun bukan hanya terdapat dilingkungan saya tapi didaerah mana –

mana pun hampir rata – rata sudah menggunakan aplikasi seperti ini, dan aplikasi

seperti ini bekerja sama dengan bank – bank salah satunya ditempat saya dengan

Bank Danamon.

SUB SISTEM KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence)

Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem informasi

yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan

manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki

kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk

mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya

diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,

perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang

berbasis komputer.

Kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh

suatu entitas buatan.

Page 22: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah bagian dari ilmu

komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat

melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa

lebih baik daripada yang dilakukan manusia.

Menurut John McCarthy, 1956, AI: untuk mengetahui dan memodelkan proses-

proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku

manusia.

Cerdas = memiliki pengetahuan + pengalaman, penalaran (bagaimana membuat

keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik

Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan karena manusia

mempunyai pengetahuan & pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari belajar.

Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki tentu akan lebih mampu

menyelesaikan permasalahan. Tapi bekal pengetahuan saja tidak cukup,

manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,mengambil kesimpulan

berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki. Tanpa memiliki kemampuan

untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman

dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik,namun tanpa bekal

pengetahuan dan pengalaman yang memadai,manusia juga tidak akan bisa

menyelesaikan masalah dengan baik.

Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti & sebaik manusia) maka harus diberi

bekal pengetahuan & mempunyai kemampuan untuk menalar.

Tujuan Kecerdasan buatan:

1. Untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan

masalah,masalah yang biasa diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia,

misalnya pengolahan citra,perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan

kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.

2. Untuk meningkatkan pengertian/pemahaman kita pada bagaimana otak

manusia bekerja

Keuntungan Kecerdasan Buatan :

1. Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat

mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa.

Page 23: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak

mengubahnya.

2. Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer

pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama.

Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap.

Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan

tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer

ke komputer lain

3. Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami.

Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan

harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam

jangka waktu yang sangat lama.

4. Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan

busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami

senantiasa berubah-ubah.

5. Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer

dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem

tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.

6. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding

dengan kecerdasan alami

7. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan

kecerdasan alami.

Komponen Kecerdasan Buatan

1. Basis Pengetahuan

Basis Pengetahuan berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,

memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2

elemen dasar yaitu :

Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada,

serta teori dalam bidang itu.

Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan

masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus.

Page 24: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

2. Mesin Inferensi

Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Kecerdasan buatan. Juga

dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program

komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan

memformulasi kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi :

Menentukan aturan mana yang akan dipakai

Menyajikan pertanyaan kepada pemakai ketika diperlukan.

Menambahkan jawaban ke dalam memori kecerdasan buatan dan sistem

pakar.

Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan

Menambahkan fakta tadi (yang telah diperoleh) ke dalam memori.

3. Interface Kecerdasan buatan dan Sistem Pakar

Mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik

berupa bahasa alami, biasanya disajikan dalam bentuk tanya-jawab dan kadang

ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi

dengan percakapan (voice communication).

Sejarah Artificial Intelligence

John McCarty

Logic Theorist

General Problem Solver (GPS)

Bidang Artificial Intelligence

1. Jaringan Syaraf (Neural Network)

2. Sistem Persepsi (Perceptive System)

3. Belajar (Learning)

4. Robot (Robotics)

5. Perangkat Keras AI (Artificial Intelligence)

6. Pemrosesan Bahasa Alamiah (Natural Language Processing)

Persamaan dan Perbedaan antar Sistem Pakar dengan Kecerdasan Buatan

Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence(AI) atau

kecerdasan buatan, dimana letak persamaannya adalah sama-sama untuk

mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, dan perbedaannya

adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam

Page 25: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam

menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI

mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai

yang maksimal.

Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem

pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika

Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika.

Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-

fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan

dalam novel berjudul With Folded Hands karangan Jack Williamson, digambarkan

bangsa Humanoids (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan

menggantikan semua peranan manusia.

KARAKTERISTIK ARTIFICIAL INTELLIGENCE (KECERDASAN BUATAN)

Karakteristik didasarkan pada pandangan bahwa AI ada 4 (empat) kategori yaitu :

1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)

2. Sistem yang dapat beraksi seperti manusia (Acting Humanly)

3. Sistem yang dapat berpikir secara rasional (Thinking Rationally)

4 Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional (Acting Rationally)

Sistem yang dapat berpikir seperti manusia Thinking Humanly : Pendekatan model

kognitif Dikatakan program dapat berpikir seperti manusia, maka ada beberapa cara

untuk menyatakannya, yaitu :

1. Melalui introspeksi : mencoba menangkap pemikiran - pemikirannya sendiri pada

saat berpikir.

2. Melalui eksperimen-eksperimen psikologi. Sistem ini menggunakan teori pemikiran

presisi untuk diekspresikan sebagai program komputer program komputer Sistem

Newell & Simon’s GPS (general problem solver) mencari penyelesaian masalah “jalan

yang dilakukan manusia” Sistem ini menggunakan gabungan antara model komputer

Ai dan teknik psikologi.

Sistem yang dapat beraksi seperti manusia Acting Humanly :Pendekatan Uji Turing

Turing mendefinisikan tingkah laku yang cerdas sebagai suatu kemampuan untuk

meniru manusia dalam semua tugas kognitif, mencukupi untuk “fool interrogator”.

Page 26: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Uji yang dilakukan Turing merupakan komputer yang akan dijalankan oleh manusia

melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan apakah yang diinterogasi

manusia atau komputer maka komputer berintelegensia komputer, maka komputer

berintelegensia tersebut lolos dari uji Turing (Turing Test). Untuk lolos dari sistem uji

Turing (Turing Test) ini diperlukan : Natural Language Processing, Knowledge

Representation, Automated Reasoning, dan Machine Learning.

Sistem yang dapat berpikir secara rasional Thinking Rationally : The Laws of Thought

Approach 1. Tidak mudah membuat pengetahuan informal dan menyatakan dalam

formal term yang diperlukan oleh notasi logika khususnya jika diperlukan oleh notasi

logika, khususnya jika pengetahuan memiliki ketidakpastian < 100%. Thinking

Rationally : The Laws of Thought Approach 2. Terdapat perbedaan besar antara dapat

memcahkan masalah “dalam prinsip” dan memecahkannya dalam praktek.

Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional Acting Rationally : The Rational

Agent Approach Membuat inferensi yang benar, kadangkadang merupakan bagian

dari suatu rational agent rational agent, karena satu cara untuk , karena satu cara

untuk melakukan aksi secara rasional. Acting Rationally : The Rational Agent

Approach Aksi secara rasional adalah menalar secara logika untuk mendapatkan

kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai tujuan, dan kemudian

melakukan aksi atas kesimpulan tersebut.

Page 27: Sim 2, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017

Referensi

Anonim. (2017) “Aplikasi System Intelegen Semu” [Online]. (Diakses dari:

https://getcharintegerina.wordpress.com/2012/04/19/jenis-jenis-sistem-informasi-

dan-contoh-aplikasinya/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.11 WIB)

Anonim. (2017) “Aplikasi System Intelegen Semu” [Tidak Online]. (Diakses dari:

pendapat saya sendiri/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.11 WIB)

Anonim. (2017) “Sub Sistem Intelegen Semu” [Online]. (Diakses dari:

http://noteinformatic.blogspot.co.id/2015/11/sistem-pakar-dan-kecerdasan-

buatan.html/ pada 21 Maret 2017 pukul 09.43 WIB)

Anonim. (2017) “Karakteristik Sistem Intelegen Semu berikut Contohnya” [Online].

(Diakses dari:

http://elista.akprind.ac.id/upload/files/7912_02-pertemuan2.pdf pada 21 Maret 2017

pukul 09.59 WIB)