siapakah kami dalam quran

11
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 1/11 SIAPAKAH KAMI DALAM QURAN Islam adalah ajaran tauhid, yang meyakini bahwa Allah adalah Esa, tunggal, satu secara kuantitas/jumlah. Tiada Tuhan Selain Allah. Jadi, jika ada ajaran yang  bertentangan dengan ke”satu”an Tuhan, ajaran itu dianggap syirik, kafir. Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam. Didalam Quran, Allah banyak menggunakan kata “KAMI” untuk membahasakan dirinya! Dalam  bahasa Indonesia, kami adalah kata ganti orang jamak, lebih dari satu. Para penafsir awal menyatakan bahwa kami di Quran adalah Allah sendiri, tanpa pribadi lain. Namun setelah  banyak kerancuan, penggunaan “KAMI” dalam Quran lalu ditafsirkan sebagai berikut : Konteks penggunaan pertama. Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur- unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll. Konteks penggunaan kedua. Kata Kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan untuk menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang  banyak]. Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses komunikasi dengan etika yang lebih sopan (mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan  bahasa "krama") Konteks penggunaan ketiga.  Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin

Upload: gilbert-hanz

Post on 07-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 1/11

SIAPAKAH KAMI DALAM QURAN 

Islam adalah ajaran tauhid, yang meyakini bahwa Allah adalah Esa,

tunggal, satu secara kuantitas/jumlah. Tiada Tuhan Selain Allah. Jadi, jika ada ajaran yang

  bertentangan dengan ke”satu”an Tuhan, ajaran itu dianggap syirik, kafir. Syirik adalah dosa

terbesar dalam Islam.

Didalam Quran, Allah banyak menggunakan kata “KAMI” untuk membahasakan dirinya! Dalam

 bahasa Indonesia, kami adalah kata ganti orang jamak, lebih dari satu. Para penafsir awal

menyatakan bahwa kami di Quran adalah Allah sendiri, tanpa pribadi lain. Namun setelah

 banyak kerancuan, penggunaan “KAMI” dalam Quran lalu ditafsirkan sebagai berikut :

Konteks penggunaan pertama.

Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-

unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya Qur'an, makhluk-makhluk yang

terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril;kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll.

Konteks penggunaan kedua.

Kata Kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan untuk 

menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang

 banyak]. Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses

komunikasi dengan etika yang lebih sopan (mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan

 bahasa "krama")

Konteks penggunaan ketiga.

 Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di

luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan

langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin

Page 2: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 2/11

menokohkan/memberi kesan "Kemahaan-Nya" kepada manusia, agar manusia dapat

menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar manusia.

Jadi, KAMI disini dapat diartikan Allah sendiri, atau Allah beserta makluk lain, tergantung

konteksnya. Yang pasti harus ada unsur Allah disitu. Tidak boleh Malaikat sendiri, atau

Muhammad sendiri. Sebab Kaum Muslim meyakini bahwa Quran dari halaman pertama hingga

terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Muhammad secara verbal, baik 

kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma’nan). Sehingga Quran haruslah dibaca seakan-

akan Allah mengucapkan sendiri kata-kata di dalamnya. Jika “Kami” diartikan malaikat sendiri,

atau Muhammad sendiri, berarti kebenaran Quran akan runtuh, karena kebenaran itu berasal

dari makhluk ciptaan, dan itu berarti bertentangan dengan apa yang diyakini selama ini bahwa

Quran berasal dari Allah.

Tapi benarkah seperti itu? Benarkah panggunaan Kami adalah kontekstual? Bukan dalam arti

 jamak, lebih dari satu? Ayat-ayat dibawah hanya 2 dari ratusan ayat yang memakai kata Aku dan

Kami.

“Maka   Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya

matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa”. (QS 70:40)

Siapakah aku disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata "AKU" ditafsirkan sebagai

"Allah", apa pantas "tuhan" bersumpah dengan Tuhan? Tuhan yang mana lagi? Lalu siapakah

“KAMI” yang benar-benar maha kuasa?

“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat

sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka

(yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang

pedih”. (QS 16:63)

Siapakah Kami disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata "KAMI" ditafsirkan

sebagai "Allah", apa pantas "Allah" bersumpah dengan Allah? Allah yang mana lagi? Jika “KAMI”

ditafsirkan sebagai malaikat, ini berarti kita telah mengingkari keyakinan kita sendiri bahwa

Quran adalah ucapan ALLAH.

Bahkan ALLAH menantang manusia untuk menunjukkan kekurangan, kesalahan, dan

kejanggalan dalam Quran, jika ternyata Quran bukan berasal dari Allah. Secara spesifik Allah

menantang untuk dibuatkan satu saja surah seperti yang ada dalam Quran.

Page 3: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 3/11

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba

Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-

penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS 2:23)

Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah:

"(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang

menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika

kamu memang orang-orang yang benar". (QS 11:13)

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al

Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun

sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS 17:88)

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari

sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS 4:82)

MUNGKINKAH ALLAH YANG MAHA KUASA MENANTANG MANUSIA HANYA 

UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN UCAPANNYA. DIMANAKAH

OTORITASNYA SEBAGAI ALLAH?

Hanya manusialah yang mempunyai sifat sombong, dan takabur. Tuhan tidak mungkin bersifat

dan bersikap demikian. Kurang masuk akal kiranya Tuhan menantang manusia dalam hal tulis-

menulis sedangkan adalah hal yang mudah bagi Tuhan untuk menjamah hati manusia untuk 

menerima FirmanNya. Tidak perlu tantang menantang,  ALLAH VS MANUSIA . Itulah usaha

Muhammad untuk meyakinkan pengikutnya bahwa Quran benar2 berasal dari Allah, bukan dari

dirinya sendiri.

Terlalu banyak bukti dan fakta bahwa Al Quran penuh dengan kesalahan baik internal maupun

external, baik konseptual maupun gramatikal. Salah satu contoh nyata adalah masalah Maryam

(ibunda Yesus) yang disebutkan sebagai anak Imran dan saudara perempuan Harun. Padahal kita

semua tahu bahwa Harun saudara Musa mempunyai ayah kandung bernama Imran dan saudara

perempuan kandung bernama Maryam. Sudah tidak ada keraguan bahwa Muhammad mengira

kedua Maryam adalah sama, atau tidak mengetahui sama sekali bahwa ada dua Maryam.

LIHAT TOPIK SELENGKAPNYA : KONTRADIKSI AL QURAN

Tantangan untuk membuatkan surah seperti dalam Al Quran adalah permainan Muhammad

untuk membodohi pengikutnya. Orang-orang di tantang untuk membuatkan satu saja surah

sepeti Quran, tetapi kalau ada yang berhasil membuatnya akan langsung di ancam hukuman mati

karena dituduh telah membuat surah palsu yang menyesatkan. (Bandingkan dengan Ahmadiah)

Page 4: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 4/11

Surah seperti dalam Quran tidaklah susah untuk dibuat. Bukannya susah, tetapi kebanyakan

orang enggan untuk merespon tantangan ini karena hadiahnya sangatlah tidak menarik, yaitu

hukuman mati. Dengan kemajuan internet yang begitu pesat, ancaman dari para Muslim tidak 

lagi terlalu efektif. Ada yang berhasil membuatkan surah seperti dalam Al Quran dan bisa diakses

online: Tantangan dalam Al Quran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat diatas bukanlah hal

 yang sulit untuk dipenuhi. Berikut beberapa Surah yang sudah memenuhi tatangan tersebut:

The True Furqan http://www.islam-exposed.org/furqan/contents.html

Suralikeit http://www.suralikeit.com/

Kita seharusnya dengan rendah hati mengakui bahwa QURAN BUKAN HANYA 

PERKATAAN DARI ALLAH SAJA , namun juga perkataan dari makluk seperti malaikat dan

Muhammad. Berikut adalah salah satu ayat yang mengklaim bahwa Quran hanyalah berasal dari

 Allah sendiri;

“Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu)

membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah

ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam”. (QS

10:37)

Namun mari kita bandingkan ayat diatas dengan ayat2 dibawah ini:

 A. PERKATAAN MUHAMMAD

“  Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah

menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku

termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 27:91)

 Ayat ini jelas adalah ucapan Muhammad. Jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada

perintah “Katakanlah”. Ayat awal ini saja sudah membuktikan bahwa Quran hanyalah perkataan

Muhammad, bukan perkataan Allah.

“Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat

(kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat

kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali

 bukanlah pemelihara (mu).” (QS 6:104)

Page 5: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 5/11

Dalam ayat ini, jelas sekali yang mengatakan “..aku sekali-kali bukanlah pemelihara..” adalah

Muhammad. Bahkan Dawood dalam terjemahannya menambahkan tulisan kaki bahwa “Aku”

merujuk pada Muhammad. (Ed - Kata Muhammad dalam terjemahan bahasa Indonesia ini

ditambahkan oleh pihak penterjemah http://quran.al-islam.com/ dan karena itu ditulis dalam

kurung)

Dan masih banyak ayat lainnya; (QS 6:114, 27:92, 42:10, 81:15, 84:16-19). Setiap orang waras bisa

melihat bahwa ayat2 diatas bukanlah kata-kata Tuhan, tetapi kata-kata ucapan Muhammad

sendiri. Sekali lagi, jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada kata perintah

“Katakanlah”, yang dalam versi bahasa Arab memang tidak tercantum.

B. PERKATAAN MALAIKAT

Dalam Quran juga terdapat kata-kata yang diucapkan oleh malaikat;

“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” (QS19.64)

“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,

dan sesungguhnya Kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan

sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” (QS 37:164-166)

Jadi malaikat berkata bagi diri mereka sendiri dalam ayat diatas dan tidak diilhami oleh

perkataan Tuhan (hal ini juga disebutkan dalam ‘the perfection in the quran sciences’ oleh Al-

Syouty).

C. PERKATAAN MANUSIA, ENTAH SIAPA?

Surat AL FAATIHAH adalah doa seorang manusia kepada Tuhannya;

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi

  Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari

pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami

mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah

Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan

(pula jalan) mereka yang sesat”. (QS 1:1-7)

Page 6: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 6/11

SEKALI LAGI KITA TELAH DIBODOHI! Karena semua penjelasan diatas menjelaskan

 bahwa “AKU” dan “KAMI” dalam Quran dapat diartikan bermacam-macam, yaitu: 1. Allah sendiri

2. Muhammad sendiri 3. Malaikat sendiri, atau 4. Pencampuran ketiganya. Penjelasan diatas juga

membuktikan bahwa Quran bukanlah perkataan Allah saja, namun juga perkataan dari

Muhammad dan Malaikat. Dapatkah kita mempercayai kebenaran ucapan Muhammad, melihat

perilakunya yang barbar? Dapatkah kita mempercayai ucapan malaikat, bagaimana jika ternyata

malaikat itu adalah setan yang menyamar dan ingin menjerumuskan kita dalam jurang

kebencian?

Lihatlah ayat pembelaan Allah terhadap Muhammad;

“Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya".

Sebenarnya Al Qur'an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi

peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan

sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”. (QS 32:3)

Tak perlu menjadi seorang Einstein untuk mengerti bahwa kata “KAMI” dalam Quran hanyalah

 Allah rekaan Muhammad sendiri. Allah dalam Quran hanyalah boneka ciptaan Muhammad saja,

karena dia adalah seorang psikopat narsisis, manusia yang gila hormat. Mungkin anda menuduh

kami mengada2, tapi marilah dengan bijak kita cermati ayat2 berikut:

QS 4:18 Dan barang siapa yang mendurhakai   Allah dan Rasul-Nya dan melanggar

ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di

dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

QS 33:36 Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang

mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka

pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai  Allah dan Rasul-

Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Page 7: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 7/11

QS 72:23 Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan

  barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah

neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

Dan masih banyak ayat lainnya (QS 3:32, 3:132, 4:13, 4:14, 4:59, 4:69, 4:80, 4:92, 8:20, 8:46,9:71, 24:47, 24:51, 24:52, 24:54, 24:56, 33:33, 33:71, 47:33, 48:17, 49:14, 58:13, 64:12 ). Itulah

Muhammad, yang menduetkan namanya disisi Allah. Hanya manusia yang narsis dan gila

hormat saja yang menjajarkan namanya sendiri dengan nama Allah.

Durhaka pada Muhammad = durhaka pada Allah

Tidak taat pada Muhammad = tidak taat pada Allah

Tidak hormat pada Muhammad = tidak hormat pada Allah

Menentang Muhammad = menentang Allah

Tidakkah kita melihat KEGANJILAN di sini? Siapakah Muhammad itu? Jika dia hanya rasul

penyampai berita saja, mengapa pula manusia harus memperlakukannya sama seperti

memperlakukan Tuhan agar bisa masuk surga?

Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. Malah dia

mengklaim “hanya utusan saja”. Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan

cerdiknya dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “ Allah dan Rasul-Nya.” Dalam

sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:

“Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:

"Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah

kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan

Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8.1)

Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 hasil perampokan? Muhammad

menggunakan “Allah” sebagai bonekanya. Akan sungguh memalukan jika dia katakan, “harta

rampasan perang itu kepunyaanku”. Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah

di depan namanya.

Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan

adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. Dialah yang harus di taati dan takuti karena

Page 8: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 8/11

hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada

pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.

“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-

Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS 48.9)

Sekali lagi, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah.

Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? Muhammadlah

sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan!

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-

ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya;

dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:14)

 Ayat di atas menunjukkan EGO, dan bukan menunjukkan kemurnian dari seorang utusan Tuhan.

 Akan sangat TINGGI NILAINYA bila ayat tersebut tertulis begini:

Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya,

niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya

siksa yg menghinakan. (Surat Murtadin ayat 1)

Coba kita simak satu ayat lagi, sebagai contoh.

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,

apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi

mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan

Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS 33:36)

 Ayat-ayat itu sangat sarat dengan EGO seorang manusia yang ingin diakui, dipatuhi dan ditakuti.

Muhammad telah menyetarakan dirinya dengan allah buatannya sendiri.

 Akan LEBIH MULIA bila ayat tersebut tertulis begini:

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,

apabila Allah telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan

(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah maka sungguhlah dia

telah sesat, sesat yang nyata. (Surat Murtadin ayat 2)

Page 9: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 9/11

Dibawah ini adalah salah satu ayat yang membuktikan bahwa “KAMI” dalam Quran adalah Allah

dan Muhammad sendiri.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku  yang melampaui batas terhadap diri mereka

sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-

dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 39:53)

Siapapun anda, coba tafsirkan kata “Ku” pada ayat diatas? Jika anda

mengerti bahasa Arab, pasti anda mengatakan “Ku” tersebut adalah

Muhammad.

Dalam Quran, dari awal hingga akhir, menegaskan konsep bahwa manusia adalah hamba Allah

saja, dan semua pesannya berputar pada maksud bahwa mereka harus menyembah hanya pada

  Allah saja. Muhammad sendiri adalah hamba Allah. Namun ayat diatas menyatakan bahwa

Muhammad menjadi Tuan atas pengikut2nya. Itulah ucapan seseorang yang gila hormat. Hanya

ada 2 penjelasan mengenai ayat tersebut, pertama, Allah kepleset dalam menurunkan ayat

tersebut! Atau, kedua, Muhammad lah Allah itu sendiri, hamba Allah=hamba

Muhammad!

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan.

Sesungguhnya KAMI telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada

siksa yang menghinakan. (QS 58:5)

Muhammad selalu menuliskan dirinya berdampingan dengan allah, (allah dan rasulnya), dan

kemudian pada kalimat selanjutnya dia memakai kata ganti KAMI.

Coba simak ayat di atas. Allah dan Rasul-Nya = KAMI

Seorang nabi haruslah rendah hati dan tidak menempatkan dirinya sejajar dengan Allah yang

telah mengutusnya.

Malaikat saja tak berani menempatkan dirinya sejajar dengan nama Allah, misal : Patuhlah pada

 Allah dan Malaikatnya; atau kalau malaikat itu menyampaikan firman kepada manusia: Patuhlah

kepada Allah dan aku (malaikat). Apalagi seorang manusia biasa!

Tidak ada model firman Allah seperti ini dalam sejarah Yahudi dan Nasrani, yang mensejajarkan

 Allah dan Nabi-Nya.

Page 10: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 10/11

Lebih lanjut, ada beberapa bukti dalam Quran dan hadis yang menyebutkan motif penurunan

ayat-ayat dan menunjukkan bahwa "INTEGRITAS" MUHAMMAD DALAM PEWAHYUAN

QURAN sangat diragukan. Ya Allah dalam Islam adalah ego Muhammad sendiri.

Ketika Muhammad berkunjung kerumah Zaid, anak angkatnya, beliau melihat Zainab (istri Zaid)

dengan tubuh moleknya yang hanya ditutupi oleh pakaian tipis. Gelora birahi nabipun

memuncak, dan beliau berniat untuk mengawini Zainab, MENANTUNYA! Lalu sim salabim,

muncullah ayat yang menghalalkan Muhammad untuk mengawini MENANTUNYA SENDIRI.

(Sumber: Abbas Jamal Hal 55*, Hadis Bukhari 60:310)

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat

kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan

 bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan

menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk 

kamu takuti. MAKA TATKALA ZAID TELAH MENGAKHIRI KEPERLUAN TERHADAP

ISTRINYA (MENCERAIKANNYA) , KAMI KAWINKAN KAMU DENGAN DIA supaya tidak ada

keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila

anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah

ketetapan Allah itu pasti terjadi. (QS 33 : 37)

Ketika Muhammad mengadakan jamuan makan pernikahannya dengan Zainab, ia memberikan

kode agar tamu yang diundang segera pulang, tapi masih ada TIGA TAMU dan Anas yang ngeyel

tak mau segera pulang. Nabi mengulangi lagi tindakan dan kodenya, akhirnya ketiganya pun

pulang. Namun Anas masih saja tetap ingin bersama nabi. Karena GELORA MALAM PERTAMA 

nya sudah sangat membara, nabi akhirnya menempuh cara terang-terangan dengan cara

menutup tirai di antara mereka berdua. Tidak cukup hanya itu, nabi juga mengeluarkan JURUS

PAMUNGKAS nya dengan mengeluarkan ayat 33:53! (SUMBER HADIS BUKHARI

60:314)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu

diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika

kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik 

memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabimalu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang

  benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka

mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan

tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-

lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.

(QS 33:53)

Page 11: Siapakah Kami Dalam Quran

8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran

http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 11/11

Dan masih banyak lagi ayat seperti ayat2 diatas yang membuktikan bahwa Quran hanyalah ego

Muhammad sendiri. Bukankah itu sebuah KEANEHAN. Bukankah kita seharusnya mempunyai

pertanyaan seperti Aisah, ketika banyak wanita yang menawarkan tubuhnya kepada sang nabi?

Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 311

Diceritakan oleh Aisha: Aku memandang rendah wanita2 yang memberikan dirinya

kepada rasulullah dan aku katakan, "Dapatkah seorang wanita memberikan dirinya

kepada seorang laki2 ? Tetapi ketika Allah mengungkapkan: "Kamu ( O Muhammad)

dapat menunda giliran kepada siapa saja yang kamu kehendaki atas istrimu, dan

kamu boleh menerima siapapun yang kamu inginkan…" ( 33.51) Aku berkata

( kepada Nabi), "  Aku merasakan bahwa ALLAHMU BERTINDAK 

CEPAT UNTUK MEMENUHI NAFSU DAN KEINGINANMU”

  Apa yang dikatakan Aisha? "KUKIRA ALLAH BERTINDAK 

CEPAT UNTUK MEMENUHI KEINGINAN DAN NAFSUMU

(MUHAMMAD)”!