siapakah kami dalam quran
TRANSCRIPT
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 1/11
SIAPAKAH KAMI DALAM QURAN
Islam adalah ajaran tauhid, yang meyakini bahwa Allah adalah Esa,
tunggal, satu secara kuantitas/jumlah. Tiada Tuhan Selain Allah. Jadi, jika ada ajaran yang
bertentangan dengan ke”satu”an Tuhan, ajaran itu dianggap syirik, kafir. Syirik adalah dosa
terbesar dalam Islam.
Didalam Quran, Allah banyak menggunakan kata “KAMI” untuk membahasakan dirinya! Dalam
bahasa Indonesia, kami adalah kata ganti orang jamak, lebih dari satu. Para penafsir awal
menyatakan bahwa kami di Quran adalah Allah sendiri, tanpa pribadi lain. Namun setelah
banyak kerancuan, penggunaan “KAMI” dalam Quran lalu ditafsirkan sebagai berikut :
Konteks penggunaan pertama.
Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-
unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya Qur'an, makhluk-makhluk yang
terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril;kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll.
Konteks penggunaan kedua.
Kata Kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan untuk
menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang
banyak]. Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses
komunikasi dengan etika yang lebih sopan (mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan
bahasa "krama")
Konteks penggunaan ketiga.
Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di
luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan
langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 2/11
menokohkan/memberi kesan "Kemahaan-Nya" kepada manusia, agar manusia dapat
menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar manusia.
Jadi, KAMI disini dapat diartikan Allah sendiri, atau Allah beserta makluk lain, tergantung
konteksnya. Yang pasti harus ada unsur Allah disitu. Tidak boleh Malaikat sendiri, atau
Muhammad sendiri. Sebab Kaum Muslim meyakini bahwa Quran dari halaman pertama hingga
terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Muhammad secara verbal, baik
kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma’nan). Sehingga Quran haruslah dibaca seakan-
akan Allah mengucapkan sendiri kata-kata di dalamnya. Jika “Kami” diartikan malaikat sendiri,
atau Muhammad sendiri, berarti kebenaran Quran akan runtuh, karena kebenaran itu berasal
dari makhluk ciptaan, dan itu berarti bertentangan dengan apa yang diyakini selama ini bahwa
Quran berasal dari Allah.
Tapi benarkah seperti itu? Benarkah panggunaan Kami adalah kontekstual? Bukan dalam arti
jamak, lebih dari satu? Ayat-ayat dibawah hanya 2 dari ratusan ayat yang memakai kata Aku dan
Kami.
“Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya
matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa”. (QS 70:40)
Siapakah aku disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata "AKU" ditafsirkan sebagai
"Allah", apa pantas "tuhan" bersumpah dengan Tuhan? Tuhan yang mana lagi? Lalu siapakah
“KAMI” yang benar-benar maha kuasa?
“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat
sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka
(yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang
pedih”. (QS 16:63)
Siapakah Kami disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata "KAMI" ditafsirkan
sebagai "Allah", apa pantas "Allah" bersumpah dengan Allah? Allah yang mana lagi? Jika “KAMI”
ditafsirkan sebagai malaikat, ini berarti kita telah mengingkari keyakinan kita sendiri bahwa
Quran adalah ucapan ALLAH.
Bahkan ALLAH menantang manusia untuk menunjukkan kekurangan, kesalahan, dan
kejanggalan dalam Quran, jika ternyata Quran bukan berasal dari Allah. Secara spesifik Allah
menantang untuk dibuatkan satu saja surah seperti yang ada dalam Quran.
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 3/11
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS 2:23)
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah:
"(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika
kamu memang orang-orang yang benar". (QS 11:13)
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS 17:88)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS 4:82)
MUNGKINKAH ALLAH YANG MAHA KUASA MENANTANG MANUSIA HANYA
UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN UCAPANNYA. DIMANAKAH
OTORITASNYA SEBAGAI ALLAH?
Hanya manusialah yang mempunyai sifat sombong, dan takabur. Tuhan tidak mungkin bersifat
dan bersikap demikian. Kurang masuk akal kiranya Tuhan menantang manusia dalam hal tulis-
menulis sedangkan adalah hal yang mudah bagi Tuhan untuk menjamah hati manusia untuk
menerima FirmanNya. Tidak perlu tantang menantang, ALLAH VS MANUSIA . Itulah usaha
Muhammad untuk meyakinkan pengikutnya bahwa Quran benar2 berasal dari Allah, bukan dari
dirinya sendiri.
Terlalu banyak bukti dan fakta bahwa Al Quran penuh dengan kesalahan baik internal maupun
external, baik konseptual maupun gramatikal. Salah satu contoh nyata adalah masalah Maryam
(ibunda Yesus) yang disebutkan sebagai anak Imran dan saudara perempuan Harun. Padahal kita
semua tahu bahwa Harun saudara Musa mempunyai ayah kandung bernama Imran dan saudara
perempuan kandung bernama Maryam. Sudah tidak ada keraguan bahwa Muhammad mengira
kedua Maryam adalah sama, atau tidak mengetahui sama sekali bahwa ada dua Maryam.
LIHAT TOPIK SELENGKAPNYA : KONTRADIKSI AL QURAN
Tantangan untuk membuatkan surah seperti dalam Al Quran adalah permainan Muhammad
untuk membodohi pengikutnya. Orang-orang di tantang untuk membuatkan satu saja surah
sepeti Quran, tetapi kalau ada yang berhasil membuatnya akan langsung di ancam hukuman mati
karena dituduh telah membuat surah palsu yang menyesatkan. (Bandingkan dengan Ahmadiah)
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 4/11
Surah seperti dalam Quran tidaklah susah untuk dibuat. Bukannya susah, tetapi kebanyakan
orang enggan untuk merespon tantangan ini karena hadiahnya sangatlah tidak menarik, yaitu
hukuman mati. Dengan kemajuan internet yang begitu pesat, ancaman dari para Muslim tidak
lagi terlalu efektif. Ada yang berhasil membuatkan surah seperti dalam Al Quran dan bisa diakses
online: Tantangan dalam Al Quran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat diatas bukanlah hal
yang sulit untuk dipenuhi. Berikut beberapa Surah yang sudah memenuhi tatangan tersebut:
The True Furqan http://www.islam-exposed.org/furqan/contents.html
Suralikeit http://www.suralikeit.com/
Kita seharusnya dengan rendah hati mengakui bahwa QURAN BUKAN HANYA
PERKATAAN DARI ALLAH SAJA , namun juga perkataan dari makluk seperti malaikat dan
Muhammad. Berikut adalah salah satu ayat yang mengklaim bahwa Quran hanyalah berasal dari
Allah sendiri;
“Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu)
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam”. (QS
10:37)
Namun mari kita bandingkan ayat diatas dengan ayat2 dibawah ini:
A. PERKATAAN MUHAMMAD
“ Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah
menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 27:91)
Ayat ini jelas adalah ucapan Muhammad. Jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada
perintah “Katakanlah”. Ayat awal ini saja sudah membuktikan bahwa Quran hanyalah perkataan
Muhammad, bukan perkataan Allah.
“Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat
(kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat
kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali
bukanlah pemelihara (mu).” (QS 6:104)
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 5/11
Dalam ayat ini, jelas sekali yang mengatakan “..aku sekali-kali bukanlah pemelihara..” adalah
Muhammad. Bahkan Dawood dalam terjemahannya menambahkan tulisan kaki bahwa “Aku”
merujuk pada Muhammad. (Ed - Kata Muhammad dalam terjemahan bahasa Indonesia ini
ditambahkan oleh pihak penterjemah http://quran.al-islam.com/ dan karena itu ditulis dalam
kurung)
Dan masih banyak ayat lainnya; (QS 6:114, 27:92, 42:10, 81:15, 84:16-19). Setiap orang waras bisa
melihat bahwa ayat2 diatas bukanlah kata-kata Tuhan, tetapi kata-kata ucapan Muhammad
sendiri. Sekali lagi, jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada kata perintah
“Katakanlah”, yang dalam versi bahasa Arab memang tidak tercantum.
B. PERKATAAN MALAIKAT
Dalam Quran juga terdapat kata-kata yang diucapkan oleh malaikat;
“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” (QS19.64)
“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,
dan sesungguhnya Kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan
sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” (QS 37:164-166)
Jadi malaikat berkata bagi diri mereka sendiri dalam ayat diatas dan tidak diilhami oleh
perkataan Tuhan (hal ini juga disebutkan dalam ‘the perfection in the quran sciences’ oleh Al-
Syouty).
C. PERKATAAN MANUSIA, ENTAH SIAPA?
Surat AL FAATIHAH adalah doa seorang manusia kepada Tuhannya;
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari
pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat”. (QS 1:1-7)
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 6/11
SEKALI LAGI KITA TELAH DIBODOHI! Karena semua penjelasan diatas menjelaskan
bahwa “AKU” dan “KAMI” dalam Quran dapat diartikan bermacam-macam, yaitu: 1. Allah sendiri
2. Muhammad sendiri 3. Malaikat sendiri, atau 4. Pencampuran ketiganya. Penjelasan diatas juga
membuktikan bahwa Quran bukanlah perkataan Allah saja, namun juga perkataan dari
Muhammad dan Malaikat. Dapatkah kita mempercayai kebenaran ucapan Muhammad, melihat
perilakunya yang barbar? Dapatkah kita mempercayai ucapan malaikat, bagaimana jika ternyata
malaikat itu adalah setan yang menyamar dan ingin menjerumuskan kita dalam jurang
kebencian?
Lihatlah ayat pembelaan Allah terhadap Muhammad;
“Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya".
Sebenarnya Al Qur'an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi
peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan
sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”. (QS 32:3)
Tak perlu menjadi seorang Einstein untuk mengerti bahwa kata “KAMI” dalam Quran hanyalah
Allah rekaan Muhammad sendiri. Allah dalam Quran hanyalah boneka ciptaan Muhammad saja,
karena dia adalah seorang psikopat narsisis, manusia yang gila hormat. Mungkin anda menuduh
kami mengada2, tapi marilah dengan bijak kita cermati ayat2 berikut:
QS 4:18 Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di
dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
QS 33:36 Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 7/11
QS 72:23 Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan
barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah
neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Dan masih banyak ayat lainnya (QS 3:32, 3:132, 4:13, 4:14, 4:59, 4:69, 4:80, 4:92, 8:20, 8:46,9:71, 24:47, 24:51, 24:52, 24:54, 24:56, 33:33, 33:71, 47:33, 48:17, 49:14, 58:13, 64:12 ). Itulah
Muhammad, yang menduetkan namanya disisi Allah. Hanya manusia yang narsis dan gila
hormat saja yang menjajarkan namanya sendiri dengan nama Allah.
Durhaka pada Muhammad = durhaka pada Allah
Tidak taat pada Muhammad = tidak taat pada Allah
Tidak hormat pada Muhammad = tidak hormat pada Allah
Menentang Muhammad = menentang Allah
Tidakkah kita melihat KEGANJILAN di sini? Siapakah Muhammad itu? Jika dia hanya rasul
penyampai berita saja, mengapa pula manusia harus memperlakukannya sama seperti
memperlakukan Tuhan agar bisa masuk surga?
Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. Malah dia
mengklaim “hanya utusan saja”. Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan
cerdiknya dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “ Allah dan Rasul-Nya.” Dalam
sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
“Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:
"Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah
kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8.1)
Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 hasil perampokan? Muhammad
menggunakan “Allah” sebagai bonekanya. Akan sungguh memalukan jika dia katakan, “harta
rampasan perang itu kepunyaanku”. Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah
di depan namanya.
Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan
adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. Dialah yang harus di taati dan takuti karena
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 8/11
hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada
pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.
“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-
Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS 48.9)
Sekali lagi, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah.
Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? Muhammadlah
sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan!
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-
ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya;
dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:14)
Ayat di atas menunjukkan EGO, dan bukan menunjukkan kemurnian dari seorang utusan Tuhan.
Akan sangat TINGGI NILAINYA bila ayat tersebut tertulis begini:
Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya,
niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya
siksa yg menghinakan. (Surat Murtadin ayat 1)
Coba kita simak satu ayat lagi, sebagai contoh.
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS 33:36)
Ayat-ayat itu sangat sarat dengan EGO seorang manusia yang ingin diakui, dipatuhi dan ditakuti.
Muhammad telah menyetarakan dirinya dengan allah buatannya sendiri.
Akan LEBIH MULIA bila ayat tersebut tertulis begini:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah maka sungguhlah dia
telah sesat, sesat yang nyata. (Surat Murtadin ayat 2)
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 9/11
Dibawah ini adalah salah satu ayat yang membuktikan bahwa “KAMI” dalam Quran adalah Allah
dan Muhammad sendiri.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-
dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 39:53)
Siapapun anda, coba tafsirkan kata “Ku” pada ayat diatas? Jika anda
mengerti bahasa Arab, pasti anda mengatakan “Ku” tersebut adalah
Muhammad.
Dalam Quran, dari awal hingga akhir, menegaskan konsep bahwa manusia adalah hamba Allah
saja, dan semua pesannya berputar pada maksud bahwa mereka harus menyembah hanya pada
Allah saja. Muhammad sendiri adalah hamba Allah. Namun ayat diatas menyatakan bahwa
Muhammad menjadi Tuan atas pengikut2nya. Itulah ucapan seseorang yang gila hormat. Hanya
ada 2 penjelasan mengenai ayat tersebut, pertama, Allah kepleset dalam menurunkan ayat
tersebut! Atau, kedua, Muhammad lah Allah itu sendiri, hamba Allah=hamba
Muhammad!
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan.
Sesungguhnya KAMI telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada
siksa yang menghinakan. (QS 58:5)
Muhammad selalu menuliskan dirinya berdampingan dengan allah, (allah dan rasulnya), dan
kemudian pada kalimat selanjutnya dia memakai kata ganti KAMI.
Coba simak ayat di atas. Allah dan Rasul-Nya = KAMI
Seorang nabi haruslah rendah hati dan tidak menempatkan dirinya sejajar dengan Allah yang
telah mengutusnya.
Malaikat saja tak berani menempatkan dirinya sejajar dengan nama Allah, misal : Patuhlah pada
Allah dan Malaikatnya; atau kalau malaikat itu menyampaikan firman kepada manusia: Patuhlah
kepada Allah dan aku (malaikat). Apalagi seorang manusia biasa!
Tidak ada model firman Allah seperti ini dalam sejarah Yahudi dan Nasrani, yang mensejajarkan
Allah dan Nabi-Nya.
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 10/11
Lebih lanjut, ada beberapa bukti dalam Quran dan hadis yang menyebutkan motif penurunan
ayat-ayat dan menunjukkan bahwa "INTEGRITAS" MUHAMMAD DALAM PEWAHYUAN
QURAN sangat diragukan. Ya Allah dalam Islam adalah ego Muhammad sendiri.
Ketika Muhammad berkunjung kerumah Zaid, anak angkatnya, beliau melihat Zainab (istri Zaid)
dengan tubuh moleknya yang hanya ditutupi oleh pakaian tipis. Gelora birahi nabipun
memuncak, dan beliau berniat untuk mengawini Zainab, MENANTUNYA! Lalu sim salabim,
muncullah ayat yang menghalalkan Muhammad untuk mengawini MENANTUNYA SENDIRI.
(Sumber: Abbas Jamal Hal 55*, Hadis Bukhari 60:310)
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan
bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan
menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk
kamu takuti. MAKA TATKALA ZAID TELAH MENGAKHIRI KEPERLUAN TERHADAP
ISTRINYA (MENCERAIKANNYA) , KAMI KAWINKAN KAMU DENGAN DIA supaya tidak ada
keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila
anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah
ketetapan Allah itu pasti terjadi. (QS 33 : 37)
Ketika Muhammad mengadakan jamuan makan pernikahannya dengan Zainab, ia memberikan
kode agar tamu yang diundang segera pulang, tapi masih ada TIGA TAMU dan Anas yang ngeyel
tak mau segera pulang. Nabi mengulangi lagi tindakan dan kodenya, akhirnya ketiganya pun
pulang. Namun Anas masih saja tetap ingin bersama nabi. Karena GELORA MALAM PERTAMA
nya sudah sangat membara, nabi akhirnya menempuh cara terang-terangan dengan cara
menutup tirai di antara mereka berdua. Tidak cukup hanya itu, nabi juga mengeluarkan JURUS
PAMUNGKAS nya dengan mengeluarkan ayat 33:53! (SUMBER HADIS BUKHARI
60:314)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu
diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika
kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik
memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabimalu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang
benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan
tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-
lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
(QS 33:53)
8/4/2019 Siapakah Kami Dalam Quran
http://slidepdf.com/reader/full/siapakah-kami-dalam-quran 11/11
Dan masih banyak lagi ayat seperti ayat2 diatas yang membuktikan bahwa Quran hanyalah ego
Muhammad sendiri. Bukankah itu sebuah KEANEHAN. Bukankah kita seharusnya mempunyai
pertanyaan seperti Aisah, ketika banyak wanita yang menawarkan tubuhnya kepada sang nabi?
Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 311
Diceritakan oleh Aisha: Aku memandang rendah wanita2 yang memberikan dirinya
kepada rasulullah dan aku katakan, "Dapatkah seorang wanita memberikan dirinya
kepada seorang laki2 ? Tetapi ketika Allah mengungkapkan: "Kamu ( O Muhammad)
dapat menunda giliran kepada siapa saja yang kamu kehendaki atas istrimu, dan
kamu boleh menerima siapapun yang kamu inginkan…" ( 33.51) Aku berkata
( kepada Nabi), " Aku merasakan bahwa ALLAHMU BERTINDAK
CEPAT UNTUK MEMENUHI NAFSU DAN KEINGINANMU”
Apa yang dikatakan Aisha? "KUKIRA ALLAH BERTINDAK
CEPAT UNTUK MEMENUHI KEINGINAN DAN NAFSUMU
(MUHAMMAD)”!