si empunya telur4 5 kwek! kwek! kwek! itu temanku, ata. pasti ata senang. dia selalu ingin punya...

28
Syafrida Nasution

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

Syafrida Nasution

Page 2: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

1

Si Empunya Telur

Si Empunya Telur Penulis : Syafrida NasutionIlustrator & desainer : AdrinaliaPenyunting naskah : ProVisi Education

ISBN : 978 602 9488 65 4

Diterbitkan olehDirektorat Pendidikan dan Pelayanan MasyarakatKomisi Pemberantasan Korupsi Republik IndonesiaJln. Kuningan Persada Kav. 4 Setiabudi, Jakarta 12950http://www.kpk.go.id

Cetakan 1: Jakarta, 2017

Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk tujuan pendidikan serta non-komersial lainnya, dan bukan untuk diperjualbelikan

Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016: Guru Menulis Antikorupsi merupakan wahana pengembangan kapasitas para guru kreatif yang memiliki minat dalam penulisan, terutama terkait konten antikorupsi dengan memuat nilai kearifan lokal. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini diikuti oleh 50 guru terpilih dari seluruh Indonesia sebagai bentuk partisipasi para guru dalam upaya implementasi pendidikan antikorupsi tingkat TK-SMA (sederajat). Berbagai kegiatan pengembangan kapasitas di antaranya seminar pendidikan antikorupsi, workshop penulisan cerita dalam format cerita bergambar (cergam), cerita pendek (cerpen) anak, komik, dan skenario film pendek, workshop pembuatan panduan rencana pembelajaran, dan kegiatan team building dilaksanakan selama lima (5) hari di Nusa Dua, Bali. Dari kegiatan Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016: Guru Menulis Antikorupsi tersusun “Inspirasi Pembelajaran” berupa kumpulan karya yang dilengkapi dengan panduan rencana pembelajaran sebagai media pembelajaran/pendidikan antikorupsi.

Page 3: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

1

Si Empunya Telur

Si Empunya Telur Penulis : Syafrida NasutionIlustrator & desainer : AdrinaliaPenyunting naskah : ProVisi Education

ISBN : 978 602 9488 65 4

Diterbitkan olehDirektorat Pendidikan dan Pelayanan MasyarakatKomisi Pemberantasan Korupsi Republik IndonesiaJln. Kuningan Persada Kav. 4 Setiabudi, Jakarta 12950http://www.kpk.go.id

Cetakan 1: Jakarta, 2017

Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk tujuan pendidikan serta non-komersial lainnya, dan bukan untuk diperjualbelikan

Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016: Guru Menulis Antikorupsi merupakan wahana pengembangan kapasitas para guru kreatif yang memiliki minat dalam penulisan, terutama terkait konten antikorupsi dengan memuat nilai kearifan lokal. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini diikuti oleh 50 guru terpilih dari seluruh Indonesia sebagai bentuk partisipasi para guru dalam upaya implementasi pendidikan antikorupsi tingkat TK-SMA (sederajat). Berbagai kegiatan pengembangan kapasitas di antaranya seminar pendidikan antikorupsi, workshop penulisan cerita dalam format cerita bergambar (cergam), cerita pendek (cerpen) anak, komik, dan skenario film pendek, workshop pembuatan panduan rencana pembelajaran, dan kegiatan team building dilaksanakan selama lima (5) hari di Nusa Dua, Bali. Dari kegiatan Anti-Corruption Teacher Supercamp 2016: Guru Menulis Antikorupsi tersusun “Inspirasi Pembelajaran” berupa kumpulan karya yang dilengkapi dengan panduan rencana pembelajaran sebagai media pembelajaran/pendidikan antikorupsi.

Page 4: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

2 3

Aku Betih.Di sana kan-dangku.

Page 5: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

2 3

Aku Betih.Di sana kan-dangku.

Page 6: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

4 5

Kwek! Kwek! Kwek!Itu temanku, Ata.

Pasti Ata senang.Dia selalu ingin

punya telur banyak.Namun, biasanya paling ban-

yak enam saja.

Lihat telurku.Lihat telurku.

Dia seekor ayam hutan.Kami tinggal di kandang

yang sama.

Page 7: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

4 5

Kwek! Kwek! Kwek!Itu temanku, Ata.

Pasti Ata senang.Dia selalu ingin

punya telur banyak.Namun, biasanya paling ban-

yak enam saja.

Lihat telurku.Lihat telurku.

Dia seekor ayam hutan.Kami tinggal di kandang

yang sama.

Page 8: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

6 7

Kami seringmencari makanbersama.

Aduh!Anak-anak itu selalu mengebut.

Petok! Petok!

Kwek!

Kwek!

Page 9: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

6 7

Kami seringmencari makanbersama.

Aduh!Anak-anak itu selalu mengebut.

Petok! Petok!

Kwek!

Kwek!

Page 10: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

8 9

Kwek! Kwek! Kwek!Petok! Petok! Petok!

Telur Kita!

Page 11: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

8 9

Kwek! Kwek! Kwek!Petok! Petok! Petok!

Telur Kita!

Page 12: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

10 11

Kwek! Kwek! Kwek!Itu telurku, Ata.

Petok! Petok! Petok!Telur ini dekat sarangku.Berarti ini telurku!

Page 13: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

10 11

Kwek! Kwek! Kwek!Itu telurku, Ata.

Petok! Petok! Petok!Telur ini dekat sarangku.Berarti ini telurku!

Page 14: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

12 13

Waktunya mengerami.

Ciap!Ciap! Ciap!Ciap!

Page 15: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

12 13

Waktunya mengerami.

Ciap!Ciap! Ciap!Ciap!

Page 16: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

14 15

Kwek! Kwek! Kwek!

Ah, Ata.Tentu saja telur itu belum menetas.Telur bebek perlu wak-tu lebih lama.

Petok! Petok! Petok!

Bukan, ini telurku!

Page 17: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

14 15

Kwek! Kwek! Kwek!

Ah, Ata.Tentu saja telur itu belum menetas.Telur bebek perlu wak-tu lebih lama.

Petok! Petok! Petok!

Bukan, ini telurku!

Page 18: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

16 17

Kwek!Ciap!Kwek!Ciap!

Lucunya mereka..

Kwek! Kwek! Kwek!

Petok! Petok! Petok!

Ciap! Ciap! Ciap!

Kwek! Kwek! Kwek!

Page 19: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

16 17

Kwek!Ciap!Kwek!Ciap!

Lucunya mereka..

Kwek! Kwek! Kwek!

Petok! Petok! Petok!

Ciap! Ciap! Ciap!

Kwek! Kwek! Kwek!

Page 20: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

18 19

Petok! Petok! Petok!

Jangan ke situ!Kalian bisa tenggelam!

Petok! Petok! Petok!

Aku akan menolong kalian!

Page 21: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

18 19

Petok! Petok! Petok!

Jangan ke situ!Kalian bisa tenggelam!

Petok! Petok! Petok!

Aku akan menolong kalian!

Page 22: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

20 21

Petok!Ah!

Petok! Petok! Petok!

Tolong aku!

Page 23: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

20 21

Petok!Ah!

Petok! Petok! Petok!

Tolong aku!

Page 24: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

22 23

Kwek! Kwek! Kwek!

Lihat, Ata!Mereka bisa berenang.Mereka anak bebek.

Petok! Petok! Petok!

Terima kasih, Beti.Maafkan aku,

sudah mengambil telurmu.

Page 25: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

22 23

Kwek! Kwek! Kwek!

Lihat, Ata!Mereka bisa berenang.Mereka anak bebek.

Petok! Petok! Petok!

Terima kasih, Beti.Maafkan aku,

sudah mengambil telurmu.

Page 26: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

24

Kita bisa mengasuhnya bersama-sama.

Syafrida Nasution, S.Pd.AUD, merupakan seorang pendidik di salah satu Taman Kanak-Kanak Negeri di Kabupaten Asahan Sumatera Utara, tepatnya di TK. Negeri Pembina Air Joman. Saat ini tinggal di Kota Tanjungbalai, sedikit keluar kota dari tempat ia mengajar. Menurutnya, itulah salah satu bentuk pengabdian. Ia pun merasa bangga menjadi guru taman kanak- kanak.

Syafrida NasutionAsahan

Page 27: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

24

Kita bisa mengasuhnya bersama-sama.

Syafrida Nasution, S.Pd.AUD, merupakan seorang pendidik di salah satu Taman Kanak-Kanak Negeri di Kabupaten Asahan Sumatera Utara, tepatnya di TK. Negeri Pembina Air Joman. Saat ini tinggal di Kota Tanjungbalai, sedikit keluar kota dari tempat ia mengajar. Menurutnya, itulah salah satu bentuk pengabdian. Ia pun merasa bangga menjadi guru taman kanak- kanak.

Syafrida NasutionAsahan

Page 28: Si Empunya Telur4 5 Kwek! Kwek! Kwek! Itu temanku, Ata. Pasti Ata senang. Dia selalu ingin punya telur banyak. Namun, biasanya paling ban-yak enam saja. Lihat telurku. Lihat telurku

Syafrida Nasution

Kisah tentang seekor bebek putih dan ayam hutan yang kandangnya berdekatan. Ata, si ayam hutan, hanya bisa bertelur enam butir saja.

Sementara Betih, si bebek putih, bisa bertelur sampai sembilan. Ata ingin sekali seperti Betih. Memiliki telur yang banyaaak …!

Meski iri, Ata dan Betih berteman baik. Mereka sering mencari makan bersama. Sampai suatu hari, kandang mereka disenggol anak-anak pesepeda.

Telur mereka sekarang bercampur.

Ya ampun, yang mana telurnya Ata dan mana telurnya Betih, ya? Mereka harus memisahkannya segera,

karena telur-telur itu sudah mulai menetas! Bisakah Ata dan Betih menyelesaikan kekacauan ini?