seizing opportunities. growth & value. · pt matahari department store tbk. (mds) adalah...
TRANSCRIPT
SEIZING OPPORTUNITIES.DELIVERING
GROWTH &VALUE.
PT Multipolar Tbk.Laporan Tahunan 2013
1 Penjelasan Tema
2 Sekilas Multipolar
3 Misi dan Visi
4 Ikhtisar Bisnis
6 Jejak Langkah Perusahaan
8 Peristiwa Penting 2013
10 Ikhtisar Keuangan
12 Ikhtisar Saham
14 Komposisi Pemegang Saham
16 Laporan Dewan Komisaris
20 Laporan Direksi
26283644
Analisa dan Tinjauan Manajemen• TinjauanOperasional• TinjauanKeuangan• TinjauanPendukung - Sumber Daya Manusia
46 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
50 Tata Kelola Perusahaan
62 Laporan Komite Audit
63 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Multipolar Tbk.
656668707273
75
Data Perusahaan• ProfilDewanKomisaris• ProfilDireksi• StrukturPerusahaan• StrukturOrganisasi• LembagadanProfesiPenunjang
Laporan Keuangan
Daftar Isi
Tahun 2013 ditandai dengan beberapa
tonggak penting bagi PT Multipolar Tbk.
Dengan mengacu pada rencana bisnis
dan kebijakan strategis, kami melakukan
serangkaian aksi korporasi yang
memberikan terobosan-terobosan pada
struktur keuangan Perseroan. Kami
senantiasa mencari peluang-peluang baru
untuk meningkatkan investasi kami dan
untuk mendorong peningkatan kapabilitas
Perseroan di masa mendatang.
SEIZING OPPORTUNITIES.DELIVERING GROWTH & VALUE.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk. 1
2 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sekilas Multipolar
PT Multipolar Tbk. (Perseroan), yang berdiri sejak tahun 1975
sebagai perusahaan ritel elektronik, saat ini telah berkembang
menjadi perusahaan investasi strategis dengan cakupan bisnis di
seluruh Indonesia serta China. Perseroan adalah induk dari anak-
anak perusahaan yang merupakan pemimpin bisnis terkemuka di
Indonesia dalam berbagai bidang usaha. Bidang usaha Perseroan
saat ini meliputi usaha ritel, teknologi, multimedia & telekomunikasi
(TMT) dan usaha-usaha lain. Bertahun-tahun menjalankan
perusahaan dengan budaya yang ketat dan sistem pengelolaan
yang terpadu, kini Perseroan menjadi sebuah perusahaan besar
dan terkemuka yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu
bidang usaha tetapi juga dalam berbagai lini bisnis yang dikelola.
Dalam bidang usaha ritel, anak perusahaan Perseroan,
PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), dikenal sebagai perusahaan
ritel dengan jaringan gerai hypermarket terbesar di Indonesia.
MPPA merupakan pelopor konsep toko serba ada di Indonesia.
Pada akhir tahun 2012, MPPA melakukan perampingan bisnis non-
inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi
lebih efisien dan lebih maju di masa datang.
PT Matahari Department Store Tbk. (MDS) adalah entitas anak
Perseroan yang merupakan jaringan department store dengan
jaringan gerai serta pangsa pasar terbesar di Indonesia. MDS
menawarkan konsep department store modern dengan gerai yang
luas dan nyaman dan menyediakan beragam produk busana
terbaru, aksesoris, produk kecantikan dan produk
rumah tangga. Jumlah toko MDS terus bertambah
seiring dengan ekspansi yang dilakukan secara
cepat dan berkesinambungan. Pada akhir
2013, MDS memiliki jaringan department
store sebanyak 125 gerai di 61 kota meliputi
ruang toko total sekitar 807.663 meter
persegi.
PT Matahari Graha Fantasi, salah
satu anak perusahaan Perseroan,
mengoperasikan Timezone, sebuah pusat
hiburan keluarga yang telah memiliki 90
gerai di lebih dari 50 kota di Indonesia
dengan pilihan mesin-mesin permainan
terbaru.
Anak perusahaan Perseroan yang lain, PT Gratia Prima Indonesia,
mengoperasikan 32 toko buku Books and Beyond di seluruh
Indonesia. Books and Beyond menawarkan buku-buku berbahasa
Inggris, majalah, alat tulis, dan lainnya dalam atmosfer yang
modern dan nyaman sesuai gaya hidup konsumen saat ini, seiring
meningkatnya minat baca di kalangan masyarakat Indonesia.
Dalam bidang TMT, anak perusahaan Perseroan PT Multipolar
Technology Tbk. (MLPT) yang merupakan penyedia solusi
TI terkemuka di Indonesia, berkat usaha keras dan kejelian
mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi, berhasil
mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi
perusahaan penyedia solusi TI yang dipercaya semua kalangan di
Indonesia.
Demikian juga PT Visionet Internasional (VisioNet) yang pada tahun
2006 mulai berfokus pada Layanan EDC operation dalam waktu
singkat telah menguasai pasar layanan EDC dengan 110 titik
layanan yang tersebar di 107 kota di seluruh Indonesia pada akhir
2013 dan didukung oleh lebih dari 1.100 personil pada akhir 2013.
Pada tahun 1994 Perseroan juga melebarkan usaha dengan
melakukan investasi strategis dalam bidang multimedia pada
PT First Media Tbk. (First Media). First Media mengoperasikan
jaringan pita lebar kabel dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial)
terbesar di Indonesia. First Media mengintegrasikan layanan TV
kabel, jaringan internet pita lebar serta data communication melalui
kabel serat optik.
Anak perusahaan Perseroan, PT Indonesia Media Televisi, telah
meluncurkan layanan televisi satelit berbayar di triwulan 4 tahun
2013 dengan merek dagang BigTV. Dengan cakupan siaran ke
seluruh Indonesia, pada akhir tahun 2013 BigTV telah berhasil
meraih hampir 80.000 pelanggan.
Dalam bidang usaha lainnya, melalui anak perusahaan Perseroan
yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (MMI) yang merupakan
perusahaan manajemen data dan pengarsipan modern terkemuka
di Indonesia. MMI terus mengembangkan diri dengan
melebarkan usahanya dalam bidang manajemen
data komputer, penyimpanan surat
berharga, alih media, manajemen
slip EDC, serta manajemen fasilitas dan
penyediaan perangkat lunak dan keras.
2 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
3
Meraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.
Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.
MISI VISI
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk. 3
4 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Bisnis
PT Matahari Putra Prima Tbk.Matahari Putra Prima mengoperasikan Hypermart, jaringan hypermarket terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan jumlah gerai yang agresif setiap tahunnya. Sampai akhir tahun 2013 MPPA telah mengoperasikan 99 gerai Hypermart di 63 kota di Indonesia dan akan terus bertambah sedikitnya 20 gerai per tahun pada 2014 dan 2015. Selain itu, MPPA juga mempunyai jaringan supermarket Foodmart dan gerai farmasi Boston Health & Beauty.
PT Matahari Department Store Tbk.Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal dan internasional yang dikembangkan selama 55 tahun, Matahari Department Store memberikan pilihan produk fashion terbaru bagi kelas menengah Indonesia. Konsep gerai yang modern dan nyaman, menjadikan Matahari Department Store sebagai destinasi belanja di Indonesia.
99 63Gerai Kota
di
Pendapatan
1,7
PT First Media Tbk.First Media telah berkembang menjadi perusahaan multimedia terintegrasi dengan produk layanan internet pita lebar (FastNet), TV berlangganan (HomeCable), data dan komunikasi korporasi (DataComm), rumah produksi (First Media Production) dan penyedia informasi penyiaran berita (BeritaSatu) dengan pendapatan tahun 2013 mencapai Rp 1,7 triliun dan laba tahun berjalan Rp 20 miliar.
52,9
PT Multipolar Technology Tbk. Kinerja Multipolar Technology di tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar akan solusi teknologi informasi yang komprehensif dan terintegrasi. Multipolar Technology mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 1,51 triliun dan laba bersih sebesar Rp 52,9 miliar atau peningkatan 85,4% dibandingkan tahun 2012. Multipolar Technology melakukan penawaran saham perdana di tahun 2013 dan menjadi perusahaan terdaftar di bursa sejak 8 Juli 2013.
Laba Bersih
Kapitalisasi Pasar
32,1
Rp
Rp
Rp
Triliun Miliar
Triliun
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
5
888% PT Multipolar Tbk.Dengan portofolio bisnis yang solid dan terdiversifikasi, model usaha yang telah terbukti serta kerja sama yang baik dengan mitra bisnis di setiap entitas anaknya, didukung dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,7 triliun yang merupakan peningkatan sebesar 16,05% dari tahun 2012 dengan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 888,04% dibandingkan tahun 2012.
Peningkatan Laba Bersih
6 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jejak Langkah Perusahaan
1989-1996 •PerusahaanTIpertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta
•PenawaranUmumSaham Terbatas I
1975 Berdirinya Multipolar sebagai penyalur produk elektronik
2001-2004 •Penyedialayanan total solusi TI
•Memperolehsertifikasi ISO 9001 - 2000
1997 •PerusahaanTIpertama yang memperoleh sertifikasi ISO 9001: 1994
•Mengakuisisi PT Matahari Putra Prima Tbk.
•PenawaranUmumSaham Terbatas II
1982 Pionir komputerisasi di industri keuangan dan perbankan
1986 Mitra usaha pertama IBM di Indonesia
2005 Memperkuat modal melalui Penawaran UmumSaham Terbatas III
6 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
7
2013• MenjalinkemitraandenganTemasekHoldingsPteLtd
di MPPA
• PerubahankepemilikantidaklangsungdiMDSmenjadi
kepemilikan langsung sebesar 20,5%
• PTMultipolarTechnologyTbk.tercatatdiBEImelalui
IPO
• MenjalinkemitraandenganMitsui&Co.LtddiIMTV
• MenerbitkanobligasiUS$200.000.000dan
memperoleh rating B+ dari Fitch dan S&P
2006 •Perusahaanholding terbesar untuk bisnis ritel
•PenawaranUmumSahamTerbatas IV
2009 Dibentuknya PT Multipolar Technology untuk memperkuat bisnis TI
2011 Pembukaan gerai pertama Hipermart di China
2012 Mengakuisisi aset dan saham MPPA di PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama
2008 Memperoleh penghargaan Asia Pacific Outstanding Enterpreneurship Award
2010 •DivestasiPTMatahari Department Store (MDS) dengan nilai total transaksi Rp 7,2 triliun
•AkuisisiRobbinzDepartment Store China
•PenawaranUmumSaham Terbatas V
•Penggabungannilainominal saham
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
7
8 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Peristiwa Penting 2013
31 Januari 2013
Penerbitan Exchangeable Rights
PerseroandanPrimeStarInvestmentPte.Ltd(PSI),menandatanganiperjanjianExchangeableRightsdengan
AndersonInvestmentsPte.Ltd,entitasanakyangsecaratidaklangsungdimilikisepenuhnyaolehTemasekHoldings
(Private)Limited.PSImenerbitkanERtanpabungasebesarUS$300.000.000yangdapatditukarkandengan26,1%
saham atau sejumlah 1.402.947.000 saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).
8 Maret 2013
Reorganisasi PT Matahari Departement Store Tbk. (MDS)
PTMatahariPacific(MP),MeadowAsiaCompanyLimited(MAC)danAsiaColorCompanyLimited(ACC)
menandatangani Perjanjian Reorganisasi yang menyepakati hal-hal berikut:
• ACCsetujuuntukmenjualdanPerseroansetujuuntukmembeli726.561.500sahamMDSdengannilaisebesar
Rp 883.499.000.000 melalui penerbitan wesel tagih.
• MACmembelidan/ataumenebusdariMPseluruhsahambiasadansahampreferenMACyangdimilikiolehMP,
dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh MP dengan nilai sebesar
Rp 883.499.000.000.
25 Maret 2013
Private Placement PT Matahari Department Store Tbk. (MDS)
Perseroan melakukan divestasi saham dari 24,9% menjadi 20,48%. Divestasi dilakukan dengan menjual
129.032.000 saham MDS yang mempunyai nilai keseluruhan Rp 1.399.997.000.000, dan memberikan keuntungan
penjualan sebesar Rp 1.242.725.000.000.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
9
27 Mei 2013
Akuisisi Saham Bank Nobu
PT Prima Cakrawala Sentosa (PCS), entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan, pada awalnya
melakukan penyertaan saham pada Bank Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Pada 27 Mei 2013, PCS
menambah kepemilikannya di Bank Nobu sehingga total saham menjadi 20,95%.
25 Juli 2013
Penerbitan Obligasi US Dollar
PacificEmeraldPte.Ltd.,entitasanakyangdimilikisepenuhnyaolehPerseroan,menerbitkanobligasisenior dengan
nilainominalsebesarUS$200.000.000dantingkatbungatetapsebesar9,75%pertahunsertaterdaftarpadaBursa
Efek Singapura (SGX). Obligasi berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada 25 Juli 2018 dengan pembayaran
bunga dilakukan setiap 6 bulan. Obligasi ini dijamin oleh Perseroan dan beberapa entitas anak Perseroan, dan telah
memperoleh peringkat B+ dari Standard & Poor’s dan Fitch.
Mei-September 2013
Restrukturisasi Utang
Perseroan melunasi fasilitas utang jangka pendek dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 416.000.000.000 pada
1 Agustus 2013 dan Rp 875.000.000.000 pada 12 September 2013. Perseroan juga melunasi utang jangka pendek
dari Bank BNI sebesar Rp 50.000.000.000 pada 27 Mei 2013 dan Rp 400.000.000.000 pada 1 Agustus 2013.
10 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Uraian 2013 2012 2011
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Penjualan Bersih 14.671.670 12.642.770 10.332.842
Laba Kotor 2.650.807 2.248.895 1.798.193
Laba Bersih Tahun Berjalan 1.645.910 166.583 96.038
Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk 1.415.091 28.636 20.318
- Kepentingan non-pengendali 230.819 137.947 75.720
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.623.148 255.939 153.135
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk 1.392.329 117.992 77.415
- Kepentingan non-pengendali 230.819 137.947 75.720
Jumlah rata-rata Saham yang ditempatkan dan disetor (ribuan lembar) 9.555.356 7.727.543 7.727.543
Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) 148 4 3
Posisi Keuangan Konsolidasian
Jumlah Aset 20.255.269 14.088.183 14.314.707
Jumlah Liabilitas 11.278.142 7.035.110 6.165.969
Jumlah Ekuitas 8.977.127 7.053.073 8.148.738
RASIO KEUANGAN
Uraian 2013 2012 2011
Laba Bersih terhadap Total Aset (%) 6,99% 0,20% 0,14%
Laba Bersih terhadap Ekuitas (%) 15,76% 0,41% 0,25%
Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih 9,65% 0,23% 0,20%
Rasio Lancar (x) 1,54 1,49 1,48
Liabilitas terhadap Ekuitas (x) 1,26 1,00 0,76
Liabilitas terhadap Aset (x) 0,56 0,50 0,43
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
11
PENJUALAN BERSIH(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
10.332.842
12.642.770
14.671.670
LABA BRUTO(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
1.798.193
2.248.895
2.650.807
JUMLAH ASET(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
14.314.707
14.088.183
20.255.269
JUMLAH ASET LANCAR(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
5.992.864
6.961.406
12.055.961
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
96.038
166.583
1.645.910
LABA (RUGI) USAHA(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
5.378
253.326
1.766.195
12 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
KINERJA SAHAM
Keterangan 2011 2012 2013
Laba Bersih per Saham (Rp) 3 4 148
Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 7.727.542.968 7.727.543.468 10.064.747.323
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 7.727.542.935 7.727.543.301 9.555.355.594
Nilai Buku per Saham 1.055 913 892
Harga Saham Per Triwulan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
2013
Tertinggi (Rp) 730 820 660 420
Terendah (Rp) 200 485 315 350
Akhir (Rp) 570 580 350 360
Volume (Saham) 8.489.841.000 6.150.836.000 3.485.968.000 1.552.736.500
2012
Tertinggi (Rp) 170 155 255 265
Terendah (Rp) 132 111 121 180
Akhir (Rp) 139 121 220 205
Volume (Saham) 164.588.500 411.698.000 1.360.182.500 1.177.368.500
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN
Tanggal Pembayaran Periode Tanggal RUPST Dividen Jumlah Saham yang Beredar Jumlah Dividen yang dibayarkan
04-Jul-07 Jul 06-Jul 07 23-Mei-07 1 6.785.159.000 6.785.159.000
05-Mei-08 Jul 07-Jul 08 19-Mar-08 1 6.785.159.000 6.785.159.000
28-Jun-10 Jul 08-Jul 09 14-Mei-10 2,15 7.727.542.830 16.614.217.085
24-Mar-11 Jul 09-Jul 10 14-Feb-11 10 7.727.542.830 77.275.428.300
07-Jun-12 Jul 11-Jul 12 27-Apr-12 1 7.727.542.968 7.742.542.968
04-Jun-13 Jul 12-Jul 13 24-Apr-13 1 10.064.747.323 10.064.747.323
Ikhtisar Saham
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
13
RIWAYATPENCATATANSAHAMDIBURSAEFEKINDONESIA
Asal Saham Tanggal
Pencatatan
TambahanJumlah Saham
(Lembar)
Jumlah Saham Beredar Setelah
Transaksi
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)
Penawaran Umum Perdana 6-Nov-89 3.428.000 3.428.000 1.000
Company Listing 16-Jul-90 8.000.000 11.428.000 1.000
Saham Bonus (1:2) 9-Nov-92 22.856.000 34.284.000 1.000
Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @Rp 1.000) 12-Jul-96 102.852.000 137.136.000 1.000
Stock Split 1-Apr-97 137.136.000 274.272.000 500
Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500) 14-Jul-97 1.508.496.000 1.782.768.000 500
Penawaran Umum Terbatas 27-Jul-00 89.000.000 1.871.768.000 500
Penawaran Umum dengan HMETD III (4:5 @ Rp 125) 24-Jun-052.339.710.000Saham Kelas B
1.871.768.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 150
2.339.710.000Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125) 8-Des-062.573.681.000Saham Kelas B
1.871.768.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 150
4.913.391.000Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
Penggabungan Saham (Reverse Stock) (4:1) 12-Apr-10
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125) 14-Apr-106.031.252.940Saham Kelas C
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.252.940Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
Pelaksanaan Waran14-Des-10 s/d
12-Apr-132.337.204.493Saham Kelas C
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
8.368.457.433Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
14 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TABELKOMPOSISIPEMEGANGSAHAM>5%
Pemegang Saham 2011 % 2012 % 2013 %
Cyport Limited 2.082.264.644 26,95 2.082.264.644 26,95 2.714.279.928 26,97
Grandhill Asia Limited 390.069.444 5,05 390.069.444 5,05 508.464.505 5,05
HSBC-Fund Services ASMAsia Recovery (Master) Fund
415.941.619 5,38 444.684.119 5,75 - -
Lainnya/Publik 4.839.267.261 62,62 4.810.525.261 62,25 6.842.002.890 67,98
TOTAL 7.727.542.968 100,00 7.727.543.468 100,00 10.064.747.323 100,00
STRUKTURPEMEGANGSAHAM
Komposisi Pemegang Saham
Cyport Limited
Grandhill AsiaLimited
PT Multipolar Tbk. (MLPL)
Publik
100%
5,05%26,97% 67,98%
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
15
BAGAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
IDENTITASMULTIPOLAR
Nama Perusahaan PT Multipolar Tbk.
Alamat Kantor PusatBeritaSatuPlaza(d/hCitraGraha)Lantai7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta 12950
Kantor OperasionalMenaraMatahariLantai20-21Jl. Bulevar Palem Raya No. 7LippoKarawaci1100,Tangerang15811-BantenTelepon : +6221 546-8888Faksimili : +6221 547-5673Website : www.multipolar-group.comEmail : [email protected]
KegiatanUsaha Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,industri informatika, perdagangan umum termasukperdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel(eceran),jasapengembangandanpengelolaanproperti/real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko.Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk darientitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan,ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.
Tanggal Pendirian 4 Desember 1975
Akta Pendirian Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuatdihadapanAdlanYulizar,SarjanaHukum,notarisdiJakarta yang disahkan Menteri Kehakiman RepublikIndonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telahdiumumkan dalam Berita Negara Republik IndonesiaNo. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.
Modal Dasar & Modal Disetor Modal Dasar : 3.742.500.000.000,-Modal Disetor : 2.386.903.688.300,-
Jumlah Karyawan Perseroandan Anak Perusahaan - Non Tbk.
1.004 orang
Grandhill Asia Limited
Lainnya / Publik
Cyport Limited
67,98%
26,97%
5,05%
16 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan yang ada di sepanjang tahun 2013 dengan baik, berkat kinerja manajemen yang solid dalam menerapkan strategi yang tepat untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Theo L. SambuagaPresiden Komisaris
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
17
Para pemegang saham yang terhormat,
Secara umum, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja
yang cukup baik, meskipun terjadi penurunan pertumbuhan
ekonomi di semester kedua tahun 2013. Kinerja yang cukup
baik tersebut ditunjukkan dengan peningkatan Produk Dometik
Bruto (PDB) sebesar 5,78% di akhir tahun 2013, yang berasal
dari konsumsi masyarakat bahkan di tengah kenaikan tingkat
pengangguran dan turunnya pendapatan per kapita nasional.
Selain itu, investasi yang mengalir dari luar negeri dan dalam
negeri juga menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia.
Faktor ekonomi global masih memberikan dampak
ketidakstabilan terhadap ekonomi domestik di sepanjang
tahun 2013. Penurunan pasar komoditas dan penundaan
pengurangan stimulus yang dilakukan Bank Sentral Amerika
menyebabkan tekanan pada nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
AS serta meningkatkan laju inflasi di tahun 2013.
Berbagai perubahan juga terjadi di dunia bisnis dalam negeri,
seperti kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) yang
berkontribusi terhadap kenaikan ongkos produksi. Semua faktor
di atas juga secara langsung memberikan pengaruh terhadap
pengelolaan dan pertumbuhan kinerja usaha pada umumnya.
Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan yang ada di
sepanjang tahun 2013 dengan baik, berkat kinerja manajemen
yang solid dalam menerapkan strategi yang tepat untuk
pertumbuhan berkelanjutan. Maka, Dewan Komisaris menilai
bahwa Direksi telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan
sangat baik di sepanjang tahun 2013.
Dewan Komisaris sangat menghargai upaya Direksi dan
manajemen dalam memperkuat posisi keuangan Perseroan,
yang dibuktikan dengan peningkatan kinerja keuangan
dibanding pencapaian tahun sebelumnya.
AKSI KORPORASI DAN KINERJA 2013
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan beberapa kegiatan
ekspansi di bisnis Telekomunikasi Multimedia & Teknologi (TMT)
serta ritel sehingga mampu memberikan pertumbuhan yang
berkelanjutan. Pengembangan bisnis di sektor ritel ditunjukkan
oleh kemampuan anak perusahaan Perseroan dalam
menangkap pangsa pasar yang lebih besar.
Di tengah volatilitas pasar obligasi, Perseroan juga berhasil
melakukan aksi korporasi di tahun 2013 melalui penerbitan
obligasi global senilai US$ 200 juta. Atas penerbitan obligasi
tersebut, Standard & Poor’s (S&P) dan Fitch memberikan
peringkat B+.
Di bidang operasional dan keuangan, Perseroan berhasil
mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di tahun 2013.
Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 14,7 triliun, meningkat 16,05% dari tahun 2012 dengan
pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun, melonjak
888% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Pencapaian
ini tentunya membawa dampak positif bagi perkembangan
Perseroan di masa mendatang, terutama menegaskan bahwa
arah dan strategi Perseroan telah sesuai dengan harapan para
pemegang saham.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dewan Komisaris senantiasa mendukung penerapan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance - GCG) di setiap lini Perseroan dan anak
perusahaan. Kami yakin bahwa implementasi GCG mampu
mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan, selain
meningkatkan nilai Perseroan bagi para pemangku kepentingan.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris senantiasa menjalankan
fungsi pengawasan serta memberikan arahan atas strategi dan
kebijakan Direksi dalam menjalankan bisnis Perseroan. Secara
rutin, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi
untuk membahas perkembangan kinerja Perseroan. Kami
juga selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk bersama
Direksi dan manajemen dalam menerapkan GCG di lingkungan
Perseroan.
18 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen
Jeffrey Koes WonsonoKomisaris
Theo L. SambuagaPresiden Komisaris
Jonathan L. ParapakKomisaris Independen
Gouw Vi VenKomisaris
Laporan Dewan Komisaris
Dalam melakukan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit yang berperan untuk melakukan penelaahan
atas laporan keuangan, serta pengawasan atas berbagai
prosedur dan kebijakan untuk memastikan bahwa Perseroan
telah menaati peraturan yang terkait dengan kegiatan usahanya.
Sebagai warga korporasi yang baik, kami senantiasa
berkomitmen untuk menjalankan program tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR). Untuk itu, Dewan Komisaris sangat
mendukung peran serta Perseroan dan anak perusahaan di
berbagai kegiatan CSR Perseroan. Kami yakin, kegiatan CSR
yang kami lakukan membawa manfaat bagi masyarakat yang
membutuhkan.
PROSPEK USAHA
Tahun 2014 akan menjadi tahun tantangan bagi dunia bisnis
di Indonesia. Kondisi ekonomi global yang masih dalam tahap
pemulihan, serta ekonomi Indonesia yang diprediksikan masih
terpengaruh oleh kondisi global tersebut akan memberi tekanan
bagi berbagai sektor industri di Indonesia. Kami juga berharap
pemilu di tahun 2014 akan berlangsung dengan aman dan lancar.
Namun demikian, dengan landasan portofolio bisnis yang
kokoh, Dewan Komisaris yakin bahwa Perseroan akan mampu
menghadapi tantangan yang ada serta siap berkompetisi di
setiap sektor industri di mana kami berusaha. Dewan Komisaris
berharap Direksi dan jajaran manajemen mampu memberikan
peningkatan kinerja dan pertumbuhan yang berkelanjutan di
tahun mendatang. Melalui ekspansi dalam bisnis-bisnis yang
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
19
telah ada serta investasi pada bisnis-bisnis baru yang prospektif,
Dewan Komisaris yakin Perseroan mampu mempertahankan
kepemimpinannya dan meraih peluang-peluang bisnis baru yang
memberikan pertumbuhan serta nilai lebih bagi para pemegang
saham.
Dari segi finansial, Dewan Komisaris berharap pengelolaan aktiva
dan pasiva Perseroan dapat terus ditingkatkan sehingga potensi
dari setiap unit usaha dapat diwujudkan secara maksimal.
Dalam rangka meraih tujuan ke depan, Dewan Komisaris
menyampaikan beberapa arahan strategis kepada Direksi
sebagai pedoman pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun
mendatang, yaitu:
1. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis dan
entitas anak perusahaan
2. Mengevaluasi secara cermat dan melakukan investasi pada
peluang-peluang usaha baru yang prospektif
3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko
4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM melalui
pendidikan dan pelatihan baik formal maupun non-formal.
5. Mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung
operasional Perseroan.
6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab di bidang
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan, di tahun
2013 dilakukan penambahan anggota Dewan Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang
diselenggarakan tanggal 24 April 2013 telah menyetujui
pengangkatan Ibu Gouw Vi Ven sebagai anggota baru di jajaran
Dewan Komisaris.
Dengan penambahan anggota Dewan Komisaris, fungsi
pengawasan Perseroan dapat lebih ditingkatkan lagi.
APRESIASI
Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku
kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang terus
diberikan. Penghargaan tertinggi juga saya tujukan kepada
Direksi, jajaran manajemen, dan seluruh karyawan atas kerja
keras dan dedikasi mereka sehingga Perseroan dapat terus
memberikan pertumbuhan berkelanjutan.
Jakarta, 20 Maret 2014
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris
20 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai perusahaan investasi terkemuka, Perseroan menerapkan strategi secara cermat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, termasuk mengantisipasi berbagai peluang usaha dan investasi baru serta bekerjasama dengan investor strategis. Atas penerapan strategi tersebut, Perseroan berhasil meraih kinerja yang mengesankan di tahun 2013.
Eddy H. HandokoPresiden Direktur
Laporan Direksi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
21
Pemegang saham yang terhormat,
Ekonomi makro Indonesia di sepanjang tahun 2013 mengalami
kondisi yang fluktuatif. Produk Domestik Bruto (PDB) pada
triwulan pertama dan kedua tahun 2013 menunjukkan
perkembangan yang positif dengan pertumbuhan sebesar
6,02% dan 5,81%. Namun, PDB mengalami penurunan pada
triwulan ketiga dan kempat tahun 2013 sebesar 5,78%. Selain
itu pendapatan perkapita Indonesia di tahun 2013 mencapai
US$ 3.499, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar US$ 3.542. Penurunan ini terjadi
akibat adanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap
Dolar Amerika.
Namun demikian, ketidakstabilan ekonomi tersebut tidak
memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan
pencapaian kinerja Perseroan. Secara keseluruhan, pada tahun
2013 Perseroan berhasil melampaui target yang dicanangkan.
Pencapaian tersebut dapat terealisasi didorong oleh peningkatan
daya beli dan konsumsi masyarakat, khususnya pertumbuhan
segmen menengah ke atas di sektor ritel serta permintaan
korporasi yang meningkat akan solusi perangkat keras, lunak
dan layanan TI. Selain itu, pemerintah berhasil meredam
laju impor sehingga pasar domestik mampu berkembang
untuk mengurangi ketergantungan terhadap perdagangan
internasional yang mencapai kurang dari 30% di tahun 2013.
Sebagai perusahaan investasi terkemuka, Perseroan
menghadapi berbagai tantangan yang terjadi. Dengan
menerapkan strategi secara cermat, yang telah disusun
sesuai persetujuan dan arahan Dewan Komisaris, Perseroan
mengarahkan dan mengawasi perkembangan di setiap lini bisnis
entitas anak perusahaan, mengantisipasi berbagai peluang
usaha dan investasi baru, serta mencari dan menciptakan
peluang untuk bekerja sama dengan investor strategis. Atas
penerapan strategi tersebut, Perseroan berhasil meraih kinerja
yang mengesankan di tahun 2013.
KINERJA TAHUN 2013
Sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di
dunia, masyarakat Indonesia memiliki daya beli dan konsumsi
yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi
pasar yang menarik bagi pengembangan bisnis, di mana tingkat
persaingan usaha begitu tinggi, baik dari dalam maupun luar
negeri.
Bagi kami, tahun 2013 adalah tahun perubahan dan tantangan.
Akibat tingkat persaingan usaha yang tinggi dan banyaknya
pemain baru di industri ritel maupun TMT, pelanggan semakin
sulit terpuaskan. Kondisi ini memicu Perseroan untuk terus
melakukan inovasi dan ekspansi bisnis sehingga dapat
memberikan layanan terbaik dan nilai tambah bagi seluruh
stakeholders.
Pertumbuhan Perseroan ditandai dari perolehan pendapatan
yang meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada
31 Desember 2013, Perseroan membukukan pendapatan
bersih sebesar Rp 14,7 triliun, meningkat 16,05% dari tahun
2012 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun
atau melonjak 888% dibandingkan tahun lalu. Keberhasilan
Perseroan di tahun 2013 juga terlihat dengan adanya
peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan
jaringan infrastruktur dan sistem teknologi informasi, serta
penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan.
Di bidang makanan segar dan supermarket modern,
MPPA menunjukkan pertumbuhan yang signifikan melalui kinerja
Hypermart dan Foodmart. Sampai dengan akhir tahun 2013,
telah terdapat 99 gerai Hypermart, 29 gerai Foodmart, dan
94 gerai BHB yang tersebar di lebih dari 60 kota di Indonesia.
MPPA mencatat pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun di tahun
2013, meningkat 11,14% dibandingkan tahun 2012. Laba
bersih MPPA meningkat tajam sebesar Rp 445 miliar, meningkat
85,78% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya sebesar
Rp 239 miliar.
22 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Keberhasilan ini dicapai berkat strategi efisiensi yang dilakukan
pada seluruh kegiatan operasional, serta disiplin yang ketat
dalam pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian, program
pemasaran yang terpadu, serta pemanfaatan aset yang
maksimal.
Di bidang ritel fesyen, MDS juga menunjukkan kinerja yang
memuaskan pada tahun 2013. Sampai dengan akhir tahun
2013, MDS memiliki 125 toko yang tersebar di seluruh
Indonesia. MDS mencatat pendapatan sebesar Rp 12,7
triliun di tahun 2013 dengan laba bersih sebesar Rp 1,2
triliun. Keberhasilan MDS di tahun 2013 adalah berkat
pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan serta kemampuan
memperkenalkan layanan dan produk yang inovatif.
Di bidang TMT, MLPT - menunjukkan pertumbuhan yang sangat
menggembirakan di tahun 2013, sejalan dengan meningkatnya
permintaan pasar akan solusi teknologi informasi antara lain dari
sektor perbankan, telekomunikasi, dan ritel. MLPT mencatat
pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2013, meningkat
12,5% dibandingkan tahun 2012. Laba bersih MLPT meningkat
85,4% menjadi Rp 52,8 miliar dibandingkan dengan laba tahun
2012 yang hanya sebesar Rp 28,5 miliar. Kontribusi pendapatan
MLPT masih didominasi oleh penjualan perangkat keras, diikuti
jasa pemeliharaan dan implementasi yang dilakukan oleh tenaga
ahli MLPT yang berpengalaman.
Sementara itu, VisioNet sebagai perusahaan alih daya IT
managed services, menawarkan layanan secara terpadu kepada
pelanggan dengan jangkauan nasional, melalui lebih dari 110 titik
layanan dan lebih dari 1.100 sumber daya manusia di seluruh
Indonesia dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk
tiga bidang utamanya, yaitu Electronic Draft Capture Operation
and Maintenance Services, Desktop Server Network Operation
and Maintenance Services, dan Information Technology
Operation and Maintenance Services. Selain itu, VisioNet juga
memperoleh sertifikasi ISO 27001:2005 yang merupakan
standardisasi di bidang pembangunan, implementasi, eksekusi,
pengawasan, pengkajian, maintenance dan peningkatan
Information Security Management System (ISMS) yang juga
merupakan cakupan risiko usaha di perusahaan. Perseroan
percaya bahwa jasa IT managed services akan memainkan
peranan yang penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan
tumbuhnya permintaan pelanggan untuk mempercayakan
fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet.
PT First Media Tbk. (First Media) mencatat pendapatan
sebesar Rp 1,7 triliun di tahun 2013, meningkat dibandingkan
tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 1,3 triliun. First Media
membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 20 miliar,
meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
Rp 10,5 miliar. Saat ini, First Media telah berkembang dengan
membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet (layanan jaringan
kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran
TV berlangganan), DataComm (layanan data dan komunikasi
korporasi), First Media Production (rumah produksi), dan
BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi,
dan website).
Untuk memperluas pangsa pasar dalam bidang televisi
berbayar, IMTV, pada kwartal 4 tahun 2013 telah meluncurkan
layanan televisi satelit dengan merek dagang BigTV dengan
menawarkan 117 saluran termasuk 24 saluran High Definition.
Melihat perkembangan jumlah pelanggan sejauh ini serta potensi
pasar Indonesia yang besar, kami yakin IMTV akan memberikan
kontribusi yang signifikan kepada Perseroan.
Di bidang jasa pengarsipan modern, PT Multifiling Mitra
Indonesia Tbk. (MMI) menunjukkan perkembangan yang
memuaskan di tahun 2013. MMI hadir untuk menjawab
kebutuhan perusahaan untuk mendelegasikan fungsi-fungsi
pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang
mempunyai spesialisasi dalam bidangnya. Sampai dengan akhir
tahun 2013, MMI didukung oleh 10 gudang di kota-kota besar
yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki sertifikasi
ISO 9001:2008.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
23
Reynold P. OngDirektur
Eddy H. HandokoPresiden Direktur
Bunjamin Jonatan MailoolWakil Presiden Direktur
Richard H. SetiadiDirektur
Lina Haryanti LatifDirektur
Harijono SuwarnoDirektur
Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat
oleh MMI meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/
efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada
para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan
best customer services dalam bidang manajemen data
dan pengarsipan modern. Pendapatan usaha yang berhasil
dibukukan MMI di tahun 2013 adalah sebesar Rp 60,2 miliar,
meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar. Laba bersih
tahun 2013 sebesar Rp 12,1 miliar, meningkat dari tahun
2012 sebesar Rp 11,0 miliar. Pertumbuhan pendapatan MMI
yang terus meningkat merupakan hasil strategi efisiensi dan
pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh MMI di
sepanjang tahun 2013.
Pada akhir tahun 2013, Robbinz Department Store yang
memiliki 5 gerai di 5 kota di China telah memberikan kontribusi
penjualan sebesar ekuivalen Rp 1,9 triliun, naik 32% dari
penjualan di tahun 2012 sebesar Rp 1,4 triliun. Di samping itu,
Hypermart dengan 3 gerainya memberikan kontribusi penjualan
sebesar ekuivalen Rp 120 miliar, naik 100% dari Rp 60 miliar di
tahun 2012.
24 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PROSPEK USAHA
Pertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke
tahun merupakan indikator perkembangan Perseroan di masa
mendatang. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek
usaha anak-anak perusahaan Perseroan ke depan dapat
dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan
kondisi internal Perseroan, di mana keduanya menunjukkan
perkembangan yang positif.
Pada tahun 2014, Perseroan mencanangkan pertumbuhan yang
semakin tinggi seiring permintaan pasar yang terus meningkat
dengan memperkuat pilar-pilar bisnis serta terus mencari
peluang investasi baru.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sebagai perusahaan yang sehat baik dalam kondisi
keuangannya maupun dalam pengelolaan usahanya, Perseroan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi, dan kewajaran yang merupakan
aspek utama dari praktik tata kelola perusahaan yang baik
(GCG).
Kepatuhan merupakan salah satu aspek penting
pengimplementasian GCG di Perseroan. Dengan memenuhi
aspek kepatuhan dalam pengelolaan usahanya, Perseroan
dapat meningkatkan citra, kinerja, serta nilai perusahaan
bagi stakeholders dan dapat menjamin kelangsungan hidup
Perseroan. Selain itu, GCG dipercaya dapat meningkatkan
efisiensi dalam pengelolaan perusahaan serta mendorong
terciptanya pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai
moral yang tinggi dan prinsip pengelolaan perusahaan yang
profesional.
PENGEMBANGAN SDM
Untuk menyelaraskan kompetensi dan kemampuan karyawan,
Perseroan menginvestasikan dana pengembangan SDM
melalui seminar, pelatihan dan sertifikasi baik di dalam
maupun luar negeri. Selain itu, sepanjang 2013 perusahaan
telah merekrut sumber daya baik yang berpengalaman
maupun lulusan berprestasi yang mumpuni. Perseroan juga
memberikan beasiswa bagi karyawan berprestasi hingga ke
jenjang pendidikan S2. Sebagai strategi untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi dalam kelompok, berpikir kreatif dan
kritis, serta guna meningkatkan semangat kerja sama antar tim,
Perseroan secara rutin mengadakan kegiatan team building.
FOKUS KEGIATAN CSR
Pada tahun 2013, Perseroan memfokuskan kegiatan CSR
nya pada korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah
Karo, Sumatera Utara. Perseroan bekerjasama dengan anak
perusahaannya, MPPA, memberikan bantuan pada para korban
erupsi Gunung Sinabung sebagai wujud tanggung jawab serta
kepedulian sosial. Sejak bulan September 2013, Gunung
Sinabung ditetapkan pada status ’siaga’ sehingga rakyat di
sekitarnya harus pindah ke pengungsian. Jumlah pengungsi
yang mencapai ribuan jiwa terus bertambah sejak Gunung
Sinabung dinyatakan berstatus ’awas’ pada akhir November
yang lalu. Pada tanggal 5 Desember 2013 Perseroan dan
Hypermart, yang merupakan salah satu bisnis anak perusahaan
Perseroan, menyerahkan bantuan secara langsung berupa
makanan, minuman, obat-obatan, perlengkapan sanitasi, serta
selimut, kepada Ketua Posko Tanggap Darurat untuk membantu
para korban yang saat itu jumlahnya sudah melebihi
18.000 orang.
Laporan Direksi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
25
PERUBAHAN DIREKSI
Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 24 April
2013, pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan
Direksi Perseroan. Kami menyambut hadirnya Bapak Bunjamin
J. Mailool sebagai Wakil Presiden Direktur, Ibu Lina H. Latif
dan Bapak Richard H. Setiadi sebagai Direktur Perseroan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Antonius
Agus Susanto atas dedikasi dan sumbangsih beliau selama
menjalankan tugasnya sebagai Direktur Perseroan. Bapak Agus
Susanto mendapat penugasan baru di tempat lain.
PENUTUP
Kami percaya bahwa pertumbuhan dan kemajuan Perseroan
merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran manajemen dan
karyawan serta yang tak kalah pentingnya dukungan yang
sangat besar dari semua pihak. Atas nama Direksi, kami
mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham,
Dewan Komisaris, mitra usaha, segenap pelanggan dan mitra
kerja atas kepercayaan dan kontribusi yang maksimal bagi
perkembangan dan pertumbuhan Perseroan hingga saat ini.
Semoga ke depan Perseroan semakin terus berkembang dan
memberikan manfaat bagi seluruh elemen bangsa Indonesia.
Jakarta, 20 Maret 2014
Eddy H. Handoko
Presiden Direktur
Pendapatan Perseroan dari segmen ritel mencapai Rp 12,9 triliun dibanding Rp 11,3 triliun di tahun 2012, sementara pendapatan dari segmen Teknologi, Multimedia & Telekomunikasi (TMT) mencapai Rp 1,4 triliun dibanding Rp 1,3 triliun di tahun 2012. Demikian juga pendapatan dari segmen lainnya juga meningkat menjadi Rp 361,8 miliar dari Rp 95,0 miliar di tahun 2012.
Analisa danTinjauanManajemen
28 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas
anak perusahaan sebagai pilar-pilar usaha Perseroan. Saat
ini Perseroan ditopang oleh tiga segmen usaha yaitu segmen
usaha ritel Telekomunikasi, Multimedia dan Teknologi (TMT),
dan segmen usaha lainnya. Masing-masing entitas tersebut
merupakan pemimpin pasar di bidangnya.
RITEL
PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Diawali dengan sebuah gerai busana anak di Pasar Baru
yang berdiri pada tahun 1958, MPPA kemudian mempelopori
konsep toko serba ada modern di Indonesia pada tahun 1972.
Pemahaman terhadap perkembangan pasar, strategi usaha
yang tepat, layanan terbaik serta produk-produk yang inovatif
merupakan kunci keunggulan MPPA untuk berkompetisi di
tengah pasar bisnis ritel modern yang semakin ketat saat ini. Di
tahun 1995, MPPA mengembangkan jaringan bisnisnya lebih
jauh dengan memulai bisnis supermarket.
Di tahun 2002, MPPA melakukan restrukturisasi dan reorganisasi
dengan memisahkan kedua bisnis utamanya, Matahari
Department Store (MDS) dan Matahari Food Division (MFD)
menjadi dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004,
MPPA melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis
supermarketnya dan meluncurkan konsep hypermarket terbaru
dengan merek Hypermart di pertengahan tahun 2004. Selain itu
MPPA juga mengembangkan supermarket Foodmart dan gerai
kesehatan dan kecantikan Boston Health & Beauty.
Saat ini Perseroan memiliki 50,2% saham pada MPPA yang
telah bertransformasi menjadi peritel FMCG (Fast Moving
Consumer Goods) dengan jaringan gerai hypermarket terbesar
di Indonesia. Bisnis inti MPPA di pasar ritel Indonesia terbagi
atas jaringan hypermarket Hypermart, supermarket Foodmart
dan Boston Health & Beauty.
Secara keseluruhan kinerja gerai MPPA telah menunjukkan
tingkat profitabilitas yang baik. MPPA senantiasa melakukan
perencanaan yang baik sebelum membuka gerai-gerainya.
Penentuan lokasi gerai merupakan hal yang menjadi perhatian
Perseroan. Sebagian besar gerai MPPA merupakan penyewa
utama (anchor tenant) di lokasi-lokasi strategis baik di dalam mal
maupun berdiri sendiri. Dengan jaringan yang luas dan tersebar
di lebih dari 63 kota di Indonesia, pengelolaan gerai memerlukan
sistem operasional dan logistik yang direncanakan dengan baik.
Guna mendukung operasional Perseroan di skala nasional,
MPPA mengoperasikan Pusat Distribusi di Balaraja, Cibitung dan
Surabaya. Jaringan logistik terpadu dan efisien diperlukan untuk
menjamin efektifitas pemindahan produk dari Pusat Distribusi
ke gerai tujuan. MPPA juga memberikan kesempatan kepada
masing-masing gerai untuk bekerja sama dengan usaha kecil
Tinjauan Operasional
Anak-anak usaha PT Multipolar Tbk. dalam tiga
segmen usaha yaitu segmen ritel, segmen TMT
& segmen lainnya merupakan pemimpin pasar di
bidangnya masing-masing di Indonesia. Sampai
akhir tahun 2013, MPPA telah membuka 99 gerai
Hypermart. Sementara, Visionet terus berkembang
dengan memiliki lebih dari 110 service point di
lebih dari 100 kota di Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
29
konsumen. Pertumbuhan Hypermart terlihat dari dibukanya 48
gerai Hypermart dalam 3 tahun terakhir, yang 19 diantaranya
dilakukan pada tahun 2013. Hypermart merupakan konsep ritel
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan jaringan terbesar
di Indonesia, dengan 99 gerai di 63 kota di 23 propinsi Indonesia
pada akhir 2013.
dan menengah lokal sebagai pemasok dengan standar kualitas
yang telah ditentukan oleh MPPA. Pemberdayaan pemasok
lokal merupakan usaha MPPA untuk terus memberikan nilai dan
kualitas terbaik bagi konsumennya.
Dukungan Teknologi Informasi (TI) memungkinkan semua
karyawan yang bekerja di jaringan logistik, divisi pembelian, dan
divisi pemasaran, serta pengelolaan gerai dan perencanaan
kantor pusat untuk menyelaraskan informasi kunci yang
diperlukan untuk pembuatan keputusan penting di seluruh
organisasi.
Di tahun 2013, MPPA membukukan penjualan kotor sebesar
Rp 12,6 triliun, meningkat 11,14% dibanding penjualan kotor
tahun 2012 sebesar Rp 11,3 triliun.
Hypermart
Hypermart menawarkan konsep belanja modern di bawah
satu atap bagi konsumennya. Dengan menyediakan lebih
dari 60.000 produk berkualitas serta harga dan pelayanan
yang terbaik menjadikan Hypermart semakin menjadi pilihan
30 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Foodmart
Pada tahun 2013, Foodmart melakukan reformasi beberapa
gerai menjadi supermarket premium dengan merek Foodmart
Gourmet. Sesuai dengan survei pasar yang telah dilakukan
sebelumnya, Foodmart Gourmet lebih konsentrasi pada produk
makanan siap saji berkualitas tinggi, makanan internasional serta
menyediakan pilihan produk segar yang lebih banyak. Selama
tahun 2013, terdapat 3 gerai Foodmart yang bertransformasi
menjadi Foodmart Gourmet dan 1 gerai Foodmart Gourmet
baru. Keberhasilan Foodmart Gourmet merupakan indikasi
keberhasilan MPPA untuk membaca kebutuhan pasar serta
berkembang sesuai permintaan konsumen.
Boston Health & Beauty
Boston Health & Beauty (BHB) beroperasi sebagai pelengkap
gerai Hypermart dan Foodmart. Gerai BHB memberikan
suasana belanja yang nyaman dan staf yang berpengetahuan
luas. Terdapat 94 gerai BHB yang menyediakan berbagai
macam produk perawatan kesehatan yang dijual bebas,
peralatan kesehatan rumah tangga dan obat-obatan dengan
resep. Dengan desain baru pada beberapa toko, dan dorongan
untuk memperluas lini produk, penjualan BHB berkembang
dengan pesat. Dengan dibukanya 17 toko baru di tahun 2013
dan diperkirakan 20 toko yang akan dibuka di tahun 2014,
butik kesehatan ini semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh
Indonesia.
PT Matahari Department Store Tbk. (MDS)
Perseroan memiliki 20,5% saham PT Matahari Department Store
Tbk. (MDS), yang merupakan sebuah perusahaan ritel modern
yang bergerak di industri ritel fesyen. MDS tercatat sebagai
department store terbesar di Indonesia.
Jumlah toko MDS terus bertambah seiring dengan ekspansi
yang dilakukan secara cepat dan berkesinambungan. Pada
akhir 2013, MDS memiliki jaringan department store yang paling
luas di Indonesia dengan 125 toko meliputi ruang toko total
sekitar 807.663 m2 di 61 kota. Kunci keberhasilan MDS adalah
pemahaman terhadap kebutuhan pasar, strategi usaha yang
tepat, serta kemampuan memperkenalkan layanan dan produk
inovatif.
Dengan luas gerai MDS berkisar antara 500 – 9.000 m2, MDS
menawarkan konsep berbelanja yang nyaman serta pilihan
produk fashion dan aksesoris terbaru, produk kecantikan
dan produk rumah tangga yang dapat memenuhi kebutuhan
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
31
konsumen segmen kelas menengah. Saat ini, gerai MDS
terbesar terdapat di Pluit Village dengan luas lebih dari
21.000 m2. Pendapatan MDS pada 2013 mencapai
Rp 12,7 triliun dan dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun
yang merupakan peningkatan masing-masing sebesar
Rp 1,8 triliun dan Rp 379,3 miliar jika dibandingkan dengan
tahun 2012. Aset perusahaan juga meningkat sebesar
Rp 7,1 miliar dari Rp 2,9 triliun pada tahun 2012.
Dengan pemasaran dan promosi yang agresif, budaya
perusahaan yang berorientasi kepada konsumen, upaya terus-
menerus untuk lebih efisien dari segi biaya dan operasional,
serta dukungan lebih dari 9.000 karyawan di seluruh Indonesia,
Matahari berkomitmen mempertahankan posisinya sebagai
pemimpi dalam industri yang sangat kompetitif ini.
PT Matahari Graha Fantasi
Perseroan memiliki 50,01% saham di PT Matahari Graha Fantasi
(MGF) yang mengoperasikan Timezone, salah satu pusat
hiburan keluarga terkemuka di Indonesia. Timezone mempunyai
jaringan yang luas, saat ini terdapat 90 gerai Timezone yang
tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia dengan total luas area
58.474 m2.
Timezone terus berekspansi dengan memperluas jaringan
gerainya di di pusat-pusat ritel di seluruh Indonesia dan
menyediakan lebih banyak pilihan mesin-mesin permainan
terbaru. Timezone telah memiliki basis pelanggan yang setia dan
merek Timezone telah dianugerahi penghargaan “TOP Brand”
untuk kategori “Kids” sebanyak 5 kali berturut-turut dan “Teens”
sebanyak 3 kali berturut-turut.
32 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Operasional
Robbinz Department Store
Dalam segmen ritel, selain pasar Indonesia Perseroan juga
memberikan perhatian kepada pasar China. Pasar China
menawarkan potensi yang besar dan diharapkan dapat
mengungguli pasar Amerika dan Eropa. Multipolar mendapatkan
efek positif dari tingginya pertumbuhan kelas menengah China
yang menyebabkan peningkatan daya beli, dan secara aktif
mengubah perilaku konsumen. Dengan selera dan preferensi
konsumen China yang memiliki kesamaan dengan konsumen
Indonesia, pasar China menjanjikan hasil yang baik di masa
depan. Sebagai langkah awal untuk menangkap peluang
melalui pertumbuhan non-organik, Perseroan mengakuisisi
Robbinz, sebuah department store yang telah dikenal di China
dan memiliki reputasi yang baik dengan 3 department store
di Tianjin, Chengdu dan Yangzhou. Melalui akuisisi Robbinz,
diharapkan terjadi diversifikasi portofolio secara geografis serta
membuka akses ke pasar internasional dan peluang kemitraan,
jaringan pemasok, dan memiliki jalur untuk mendistribusikan
produk dari dan ke Indonesia. Visi Perseroan menjadi landasan
yang kokoh saat memutuskan untuk mengakuisisi Robbinz
Department Store. Akuisisi ini merupakan strategi yang efektif
dan efisien untuk memasuki pasar China yang merupakan basis
konsumen setia Robbinz yang mempunyai merek dagang dan
citra yang baik.
Hipermart
Selain Robbinz Department Store, Perseroan juga masuk ke
bisnis hypermarket di China. Hipermart membuka dua gerai
pertamanya pada Desember 2011 di Tianjin dan Suzhou
dengan konsep yang sama seperti Hypermart di Indonesia.
Sejak itu, Hipermart telah membuka gerai lainnya di Changzhou.
Hipermart memiliki area penjualan ritel antara 2.500 m2
sampai 4.500 m2. Perseroan mengoperasikan hypermarket
yang mempunyai konsep terpadu, dengan gerai yang cukup
luas untuk memamerkan berbagai produk namun tepat untuk
kenyamanan berbelanja. Hipermart menawarkan berbagai jenis
makanan segar dan standar pelaksanaan yang dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari serta mengutamakan kualitas. Hipermart
berkolaborasi dengan Robbinz untuk mengadakan promosi
silang yang unik yang tidak ditawarkan oleh kompetitor.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
33
TEKNOLOGI, MULTIMEDIA DAN TELEKOMUNIKASI (TMT)
PT Multipolar Technology Tbk.
Setelah PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) melakukan
IPO pada bulan Juli 2013, Perseroan memiliki 80% saham
MLPT yang bergerak di bidang Teknologi Informasi (TI). MLPT
menyediakan layanan TI end-to-end untuk pelanggan korporasi
Indonesia dengan fokus pada sektor keuangan, telekomunikasi
& industri sumber daya alam.
MLPT yang bergerak di bidang Sistem Integrasi Teknologi
Informasi secara substansi telah ada sebelumnya di Perseroan
sejak tahun 1975 yang dijalankan oleh IT Business Group. MLPT
merupakan penyedia layanan TI terkemuka di Indonesia dengan
area kerja yang mencakup seluruh Indonesia. MLPT juga
merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global
seperti Cisco, Microsoft, Oracle dan NCR, dan merupakan
mitra bisnis terbesar IBM untuk sektor perbankan. MLPT telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras,
perangkat lunak dan jasa profesional. Pada tahun 2010, MLPT
menjadi perusahaan tersendiri dengan nama dan logo yang
berbeda dan fokus bisnis pada bidang layanan konsultasi
integrasi dan pengelolaan sistem teknologi informasi.
Bidang usaha MLPT mencakup: Produk piranti keras dan piranti
pendukungnya; Piranti lunak dan layanan implementasinya;
Layanan Konsultasi TI serta Layanan IT Managed Services.
• PirantiKeras&Pendukungnya
Untuk produk piranti keras dan pendukungnya, Perseroan
menyediakan layanan instalasi dan maintenance ATM,
server, storage, dan piranti jaringan bagi pelanggannya.
Perseroan merupakan mitra terpercaya dari perusahaan
teknologi informasi kelas dunia antara lain NCR, IBM,
Cisco, Acer, Lenovo, HP dan F5. Kemitraan ini merupakan
jaminan bahwa produk yang ditawarkan terus mengikuti
perkembangan teknologi terkini.
• PirantiLunakdanImplementasinya
Piranti lunak merupakan produk TI yang berkaitan dengan
aplikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu
berbagai aktivitas bisnisnya, baik untuk menjalankan
bisnis utama, maupun untuk melakukan analisa serta
aplikasi pendukung bisnis lainnya. Dengan pengalaman
pengembangan aplikasi piranti lunak selama lebih dari
35 tahun, MLPT menawarkan layanan yang sangat
komprehensif, termasuk implementasi piranti lunak dan
lisensi yang terkait dengan piranti keras. Melalui kemitraan
dengan penyedia solusi dengan reputasi global seperti
Oracle, Microsoft, Vision Solutions, VMware, Symantec,
Infinitt, Ramco Systems, Trend Micro dan Qumu, MLPT
memberikan jaminan terhadap para pelanggan untuk
mendapatkan solusi yang paling tepat dengan bisnis
mereka.
Pada sektor perbankan, MLPT memberikan layanan aplikasi
Core Banking, yang dilengkapi dengan layanan elektronik
perbankan agar dapat memberikan layanan 24 jam dalam 7
hari. Sementara, untuk sektor lainnya, MLPT menyediakan
aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP), aplikasi
seperti Data Warehouse dan Business Intelligence. Sebagai
pelengkap, MLPT juga menawarkan solusi pendukung
lainnya antara lain aplikasi Electronic Delivery Channel
seperti ATM dan Electronic Data Capture (EDC) switching
system dari IST/Switch, Internet Banking, Mobile Banking
dan Sistem Pelaporan Bank Indonesia.
MLPT terus mengembangkan portofolio aplikasi, seperti
solusi High Availability dari Vision Solutions untuk menjaga
ketersediaan sistem saat terjadi bencana atau kegagalan
sistem, aplikasi layanan pelanggan atau Customer
Relationship Management (CRM), aplikasi pengelolaan
34 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
proyek secara lengkap atau Enterprise Project Management,
serta kemampuan pengembangan aplikasi Service Oriented
Architecture (SOA) yang diperlukan bagi pengembangan
Enterprise Service Business guna menghubungkan aplikasi
utama dengan aplikasi lainnya.
• LayananKonsultasiTI
MLPT memberikan layanan menyeluruh untuk konsultasi
TI dari perencanaan strategi TI hingga pelaksanaan proses
transformasi, guna membantu pelanggannya untuk
mengadopsi praktik-praktik bisnis terbaik dan tata kelola
TI dalam pengoperasian bisnisnya. Contohnya adalah
penyusunan IT Master Plan, Enterprise Architecture,
pengkajian dan pembenahan tata kelola TI, dan sebagainya.
Suksesnya layanan konsultasi TI Perseroan didukung oleh
jaringan pelanggan yang luas dengan hubungan yang telah
terjalin lama, tim konsultan yang kompeten, profesional
dan berpengalaman, serta imbal jasa yang lebih kompetitif
dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang umumnya
merupakan perusahaan multinasional.
• LayananITManaged Services
PT Visionet Internasional (VisioNet) merupakan entitas anak
dari Perseroan dengan spesialisasi penyedia jasa alih daya
TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai respon
Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di Indonesia
makin besar. VisioNet menawarkan layanan alih daya TI
secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan
nasional, melalui lebih dari 110 titik layanan dan lebih dari
1.100 sumber daya manusia di seluruh Indonesia dan telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk tiga bidang
utamanya, yaitu Electronic Draft Capture Operation and
Maintenance Services, Desktop Server Network Operation
and Maintenance Services, dan Information Technology
Operation and Maintenance Services.
Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan
VisioNet, pada bulan Februari 2012, VisioNet kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan
standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi,
eksekusi, pengawasan, pengkajian, maintenance dan
peningkatan Information Security Management System
(ISMS) di dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus
bisnis VisioNet adalah untuk membantu dan mendukung
pelanggan dalam mengelola operasi TI mereka secara
efisien, memastikan kinerja yang optimal, andal dan efektif,
yang memberikan pelanggan kenyamanan sehingga dapat
fokus pada bisnis inti mereka.
Sebagai salah satu penunjang utama pertumbuhan bisnis
Perseroan, MLPT tidak lupa untuk memperkuat kompetensi
SDM dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal
termasuk menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang
tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT juga
terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan
menjadi tren di kemudian hari seperti Data Center Virtualization
untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center
yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan
operasional, serta siap mendukung teknologi Virtual Desktop
Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic
Banking, Video Surveillance dan Next Generation Network
juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM MLPT telah
mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah
sukses dari implementasi proyek tersebut membuktikan MLPT
terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi
pelanggannya.
PT First Media Tbk.
Perseroan memiliki investasi tidak langsung sebesar 33,7%
pada PT First Media Tbk. (First Media) sebagai jawaban atas
kebutuhan pasar internet Indonesia yang menuntut layanan
internet berkecepatan tinggi dalam mengakses kebutuhannya.
First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai
Triple Play dengan cakupan layanan Jabodetabek, Surabaya,
Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya.
First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet
pita lebar dan layanan penyiaran TV berbayar dengan kabel yang
terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil menjadi
perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para
pengguna internet karena mampu menyediakan bandwidth hingga
10 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi
berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan
aktivitas komunikasi dan transaksi, yang berguna untuk
bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan membangun gaya hidup modern yang
produktif. Di sisi layanan jaringan siaran televisi berbayar, First Media
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
35
lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan
layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On
Demand (VOD), Personal Video Recorder (PVR), Multimedia Home
Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming yang dapat
dinikmati melalui desktop dan laptop.
Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media
mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber- Coaxial
(HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki
ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Digitalisasi
memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk
ditransmisikan melalui kabel, sehingga meningkatkan kapasitas
kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi,
hingga mampu mentransmisi 100 saluran televisi secara
serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan
demi kelancaran aplikasi beberapa industri.
First Media terus melakukan pengembangan baik dalam
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maupun perluasan
jaringan layanan. Saat ini, First Media telah berkembang dengan
membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet (layanan jaringan
kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran
TV berlangganan). DataComm (layanan data dan komunikasi
korporasi), First Media Production (rumah produksi), dan
BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi).
Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat
gandakan pendapatan perusahaan dan mampu memposisikan
nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan
penyedia layanan jaringan internet dan televisi berbayar.
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
Perseroan secara tidak langsung memiliki 66% penyertaan
dalam PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (MMI), yang merupakan
perintis di bidang layanan alih daya dalam bidang pengelolaan
dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan
dunia bisnis dan kebutuhan para pelanggan, MMI senantiasa
mengembangkan usaha yang dikelola hingga kini dikenal
sebagai pelopor perusahaan manajemen kearsipan paling kuat
di Indonesia.
Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang
Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat
besarnya peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI
membuka kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen
Elektronik pada tahun 1996.
Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang
berpedoman pada kepuasan pelanggan dengan dukungan
teknologi terkini merupakan kunci MMI dalam mempertahankan
dan mengembangkan kegiatan usahanya. Kini, MMI telah
meningkatkan layanan-layanan yang diberikannya kepada
para pelanggan meliputi Manajemem Arsip, Manajemen
Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media,
Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan
Perangkat Lunak/Keras.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan
untuk mendelegasikan fungsi-fungsi pengarsipan dan
manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai
spesialisasi dalam bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan
tersebut dengan dukungan 10 gudang modern dan sertifikasi
ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang
dipegang kuat oleh MMI meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan
on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan terbaik
kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan
dengan best customer services dalam bidang manajemen data
dan pengarsipan modern.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
35
36 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
TINJAUAN UMUM
Perekonomian Indonesia disepanjang tahun 2013 masih terus
berkembang walaupun mengalami banyak tekanan. Gejolak nilai
tukar Rupiah di akhir tahun 2013, tingkat inflasi yang meninggi
serta bencana alam yang terus menimpa Indonesia di berbagai
penjuru nusantara telah mengakibatkan penurunan tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,2% di tahun 2012
menjadi 5,8% di tahun 2013.
Meskipun demikian, tingginya pertumbuhan kelas menengah
Indonesia yang berada pada usia produktif, berdampak pada
peningkatan daya beli masyarakat dan pada akhirnya dapat
menjadi pendorong pertumbuhan pasar ritel Indonesia yang
saat ini penjualan ritelnya masih merupakan yang terendah jika
dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia tenggara.
TINJAUAN OPERASIONAL
Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kinerja keuangan
di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan
terkini, guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang
dikelola baik dalam segmen ritel, TMT dan lainnya.
Pencapaian tahun 2013 dari sisi pendapatan segmen ritel
mencapai Rp 12,9 triliun dibandingkan tahun 2012 sebesar
Rp 11,3 triliun di tahun 2012, sementara disegmen TMT
meningkat menjadi Rp 1,4 triliun di tahun 2013 dari Rp 1,3 triliun
di tahun 2012. Demikian juga pendapatan dari segmen lainnya
juga meningkat menjadi Rp 361,8 miliar di tahun 2013 dari
Rp 95,0 miliar di tahun 2012.
PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN TRANSFORMASI
PERUSAHAAN
Perkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin
meningkat karena dorongan berbagai faktor positif seperti
perbaikan iklim investasi dan birokrasi, serta meningkatnya
pendapatan masyarakat telah dimanfaatkan dengan baik
oleh Perseroan dan entitas anak nya. Berbagai usaha untuk
meningkatkan rencana pengembangan bisnis, bisnis inti,
kompetensi, dan perluasan target pasar terus dikembangkan.
Pada 31 Januari 2013, Perseroan dan entitas anak, Prime
Star Investment Pte Ltd (“PSI”), menandatangani Perjanjian
Exchangeable Rights (“ER”) dengan Anderson Investments
Pte. Ltd (“Anderson”), perusahaan yang secara tidak langsung
dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited
(“Temasek”), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar
US$ 300.000.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham
(atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT Matahari Putra Prima
Tbk., entitas anak Perseroan, kepada Anderson. Perampungan
transaksi dan investasi Temasek menandai tonggak penting bagi
Perseroan.
Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan
kinerja keuangan di seluruh lini bisnisnya
dengan dukungan teknologi modern dan
terkini, guna memperkokoh posisinya dalam
setiap lini bisnis yang dikelola baik dalam
segmen ritel, TMT dan lainnya.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
37
Selain itu, di tahun ini Perseroan juga menerbitkan obligasi senior
sebesar US$ 200.000.000 dengan tenor 5 tahun dan tingkat
suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Penerbitan obligasi
ini mencapai kelebihan permintaan hampir 2 kali lipat dari
sekitar 56 investor berkualitas tinggi di seluruh Asia dan Eropa.
Permintaan yang kuat dari para investor obligasi internasional
yang berkualitas tinggi terhadap penawaran perdana Obligasi
Senior US Dollar ini jelas menunjukkan tingkat kepercayaan dan
rekam jejak yang sangat baik dari Perseroan.
TINJAUAN PER SEGMEN USAHA
1. Kapasitas dan Perkembangan
• Segmen Ritel
Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak
Perseroan, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk.
(“MPPA”), terus melakukan ekspansi usaha dengan
membuka gerai-gerai baru bisnis utamanya, Hypermart
dan Foodmart. Ini dilakukan untuk memaksimalkan
keunggulan kompetitif MPPA dalam industri ritel di
Indonesia. Sampai akhir tahun 2013, MPPA telah memiliki
99 gerai Hypermart dan mengantisipasi pembukaan
sedikitnya 20 tambahan gerai per tahun untuk tahun
2014 dan 2015.
Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui
Robbinz Department Store dan Hipermart juga
terus mengalami peningkatan penjualan yang
menggembirakan. Pada akhir tahun 2013, terdapat 5
gerai Robbinz Department Store dan 3 gerai Hipermart
di 6 kota di China. Dengan tren pertumbuhan ekonomi
yang terus meningkat serta ditunjang pasar China
yang enam kali lebih besar dari Indonesia, Perseroan
menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel
internasional yang lebih besar dan modern.
• Segmen TMT
Pada tahun 2013, PT Multipolar Technology Tbk.
(“MLPT”) dan PT VisioNet International (“VisioNet”),
bersama-sama terus dipercaya oleh pemasok teknologi
global seperti IBM, Cisco, Microsoft, Oracle dan
NCR untuk menyediakan layanan dan solusi yang
komprehensif dan terintegrasi untuk perusahaan-
perusahaan yang mencari jasa TI yang terpercaya
di Indonesia. Tahun ini MLPT juga telah melakukan
penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia dan
menjadi perusahaan terdaftar di bursa sejak 8 Juli 2013.
• Segmen Lainnya
Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang
pengarsipan modern yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia
Tbk., serta di bidang properti ritel yaitu
PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama
terus menunjukkan perkembangan signifikan di tahun
2013 ini.
2. Pendapatan dan Profitabilitas
• Segmen Ritel
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen ritel pada tahun 2013
adalah sebesar Rp 12,9 triliun. Jumlah ini meningkat
sebesar 14,39% dari penjualan bersih tahun 2012
sebesar Rp 11,3 triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen
ritel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 10,4 triliun.
Jumlah ini meningkat sebesar 13,36% dari Beban
Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar
Rp 9,1 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen ritel pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp 2,5 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar
18,83% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 2,1
triliun.
• Segmen TMT
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen TMT pada tahun 2013
adalah sebesar Rp 1,4 triliun. Jumlah ini meningkat
sebesar 10,94% dari penjualan bersih tahun 2011
sebesar Rp 1,3 triliun.
38 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen
TMT pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1,4 triliun.
Jumlah ini meningkat sebesar 15,01% dari Beban
Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar
Rp 1,2 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp 59,7 miliar. Jumlah ini menurun sebesar
38,50% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 97,0
miliar.
• Segmen Lainnya
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2013
adalah sebesar Rp 361,8 miliar. Jumlah ini meningkat
sebesar 280,97% dari penjualan bersih tahun 2012
sebesar Rp 95,0 Miliar.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen
lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 303,2
miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 308,40% dari
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012
sebesar Rp 74,2 miliar.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2013
adalah sebesar Rp 58,6 miliar. Jumlah ini meningkat
sebesar 182,71% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar
Rp 20,7 Miliar.
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN
Kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2013 sangat
membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja keuangan
Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar
Rp 20,3 triliun dengan komposisi aset lancar sebesar Rp 12,1 triliun
dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,2 triliun. Total aset tersebut naik
sebesar 43,77% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2012
sebesar Rp 14,1 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar
Rp 7,0 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun.
Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan dari penerimaan
dana atas penerbitan Exchangeable Rights oleh entitas anak
Perseroan sebesar US$ 300 juta yang selanjutnya digunakan untuk
membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk. dan dari penerimaan
dana hasil penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store
Tbk. yang dimiliki Perseroan.
Liabilitas
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar
Rp 11,3 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar
Rp 7,9 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,4 triliun.
Jumlah liabilitas pada tahun 2013 meningkat sebesar 60,31%
dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun yang
terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan
liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,3 triliun. Peningkatan
Liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh penerbitan
Exchangeable Rights oleh entitas anak Perseroan.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp 9,0 triliun.
Jumlah ini naik sebesar 27,28% dibandingkan dengan tahun
2012 yaitu sebesar Rp 7,1 triliun. Peningkatan Ekuitas Perseroan
terutama karena Perseroan membukukan saldo laba tahun 2013
dan adanya eksekusi waran seri II menjadi saham Perseroan.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
39
Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Keterangan 2013 2012
Aset Lancar 12.055.961 6.961.406
Aset Tidak Lancar 8.199.308 7.126.777
Jumlah Aset 20.255.269 14.088.183
Lialibilitas Jangka Pendek 7.851.291 4.671.652
Lialibilitas Jangka Panjang 3.426.221 2.363.458
Total Lialibilitas 11.278.142 7.035.110
Total Ekuitas 8.977.127 7.053.073
Total Lialibilitas dan Ekuitas 20.255.269 14.088.183
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Penjualan Bersih
Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun
2013 sebesar Rp 14,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar
16,05% dari penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp 12,6
triliun. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan
penjualan dari segmen usaha eceran dan distribusi Perseroan.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun
2013 adalah sebesar Rp 12,0 triliun. Beban ini meningkat
sebesar 15,65% dibandingkan dengan beban pokok penjualan
barang dan jasa tahun 2012 yaitu sebesar Rp 10,4 triliun.
Kenaikan beban pokok ini sejalan dengan peningkatan penjualan
dari segmen usaha ritel dan distribusi Perseroan.
Laba Bruto
Jumlah laba bruto Perseroan pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp 2,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,87%
dibandingkan dengan laba bruto tahun 2012 sebesar Rp 2,2
triliun. Kenaikan laba bruto tahun ini dipicu oleh adanya kenaikan
margin laba bruto Perseroan menjadi 18,1% di tahun 2013
dibanding 17,8% di tahun 2012.
Laba Usaha
Laba usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp 1.766,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 597,20%
dibandingkan dengan laba usaha tahun 2012 yaitu sebesar
Rp 253,3 miliar. Peningkatan laba usaha Perseroan tahun ini
terutama disebabkan adanya laba yang didapat Perseroan dari
penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk.
Laba Bersih
Laba bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp 1.645,9 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 888,04%
dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 yaitu sebesar
Rp 166,6 miliar. Peningkatan laba bersih tahun ini sejalan
dengan peningkatan laba usaha Perseroan atas penjualan 4,4%
saham PT Matahari Department Store Tbk.
Jumlah Laba Komprehensif
Jumlah laba komprehensif Perseroan pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp 1.623,1 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar
534,19% dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif tahun
2012 yaitu sebesar Rp 255,9 miliar.
TabelRingkasanLaporanLabaRugiKomprehensifKonsolidasianPerseroanpadatanggal31Desember2013dan 2012
Keterangan 2013 2012
Penjualan Bersih 14.671.670 12.642.770
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa (12,020,863) (10.393.875)
Laba Bruto 2.650.807 2.248.895
Laba Usaha 1.766.195 253.326
Laba Bersih 1.645.910 166.583
Laba Komprehensif 1.632.148 255.939
40 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
LAPORAN ARUS KAS
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi
selama tahun 2013 sebesar Rp 972,3 miliar, naik sebesar
56,87% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2012 yaitu
sebesar Rp 619,8 miliar. Kenaikan ini terutama karena adanya
kenaikan penerimaan kas dari penjualan, yang diimbangi
dengan kenaikan kas yang dibayarkan kepada pemasok dan
pembayaran kepada karyawan.
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Selama tahun 2013, penerimaan kas neto dari aktivitas investasi
adalah sebesar Rp 415,4 miliar, turun sebesar 69,72% dari
tahun 2012 sebesar Rp 1.372,1 miliar. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh ekspansi Perseroan antara lain penambahan
gerai hypermart di tahun 2013.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan pada tahun
2013 tercatat sebesar Rp 160,7 miliar, turun sebesar 86,56%
dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1,196,0 miliar. Pengeluaran
kas untuk aktivitas pendanaan di tahun 2013 terutama untuk
pembayaran pinjaman, pembayaran dividen tunai kepada
kepentingan non-pengendali, dan pembayaran bunga, yang
diimbangi dengan penerimaan dari pinjaman, penerbitan waran
dan penerimaan dari obligasi yang diterbitkan Perseroan.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2013
sebesar Rp 2,9 triliun, naik 40,97% dari tahun 2012 yaitu
sebesar Rp 2,0 triliun.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2013
sebesar Rp 4,3 triliun, meningkat sebesar 49,60% dari tahun
2012 yaitu sebesar Rp 2,9 triliun.
TabelRingkasanLaporanArusKasKonsolidasianpadaTahun2013dan2012
Keterangan 2013 2012
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 972.267 619.786
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi 415.449 1.372.126
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (160.702) (1.195.987)
Kenaikan Neto Arus Kas dan Setara Kas 1.227.014 795.925
Kas dan Setara Kas awal tahun 2.875.259 2.039.663
Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas 199.188 39.671
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 4.301.461 2.875.259
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT
KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Perseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif,
sehingga tidak ada keraguan dalam membayar seluruh
kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan
Arus Kas Konsolidasian Perseroan.
Untuk kolektibilitas piutang, segmen ritel tidak mengandung
risiko karena seluruh penjualan tersebut dilaksanakan secara
tunai. Sedangkan di segmen TMT dan segmen lainnya, risiko
tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan
kebijakan Perseroan dan pengendalian internal yang baik.
STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS
STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS
Perseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Pada tahun
2013, modal Perseroan telah bertambah sehubungan dengan
waran seri II Perseroan yang sebagian besar telah dieksekusi
oleh pemegang saham Perseroan menjadi penyertaan saham di
dalam Perseroan.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Pada tanggal 7 Maret 2014, Perseroan menerbitkan tambahan
obligasi senior dengan nilai sebesar US$ 30,000,000 dengan
tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun yang merupakan
satu rangkaian dengan obligasi yang diterbitkan Perseroan pada
tanggal 25 Juli 2018.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas
anak di tahun mendatang, Perseroan terus mengupayakan
pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan
operasional. Penerapan sistem manajemen yang hati-hati
diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi berbagai
tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk
menopang profitabilitas Perseroan dan entitas anak. Organisasi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
41
internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar dapat
mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat
mempengaruhi upaya Perseroan dan entitas anak dalam meraih
target dan tujuan yang hendak dicapai.
RENCANA JANGKA PANJANG
Perseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh
unit bisnis usaha yang telah ada dan yang akan ada agar
dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini
agar seluruh pemangku kepentingan Perseroan dapat turut
memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan
yang diraih oleh Perseroan.
ASPEK PEMASARAN
Perseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari
setiap lini bisnis yang didukung oleh kondisi perekonomian
nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi
internal Perseroan sendiri.
Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan MPPA terus
memberikan dampak positif bagi perkembangan pemasaran
usaha MPPA. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China
yang menunjukan perkembangan positif dengan semakin
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Robbinz
Department Store dan Hipermart.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT
ke depan akan tetap berfokus kepada pelayanan kepada
pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Perseroan
senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan
selain dari portofolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam
upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif
melakukan program pemasaran dan promosi yang agresif,
antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct
mail ke target pelanggan. Ke depan, MLPT akan fokus untuk
meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan
tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware
infrastructure.
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu
MMI melakukan pengembangan pemasaran antara lain dengan:
• PengelolaanSDMyanghandal,muda,dankreatif;
• Optimalisasiprogramtransformasi,prosespembelajaran,
pemahaman tugas dan jabatan SDM perseroan dengan
kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
• Mengembangkanprodukdanjasasetiaplinibisnissehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas
tinggi; dan
• Mengembangkaninfrastrukturuntukmelayaniberbagai
kebutuhan pelanggan dalam bidang pengarsipan.
Komitmen Kepada Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh
entitas anak Perseroan dan terus ditingkatkan dalam upaya
menjadi pilihan bagi pelanggan. Hal ini mendorong anak-anak
perusahaan Perseroan secara terus menerus melakukan
peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan pelanggan.
URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH
DIVIDEN
Pada tahun 2013, Perseroan membagikan dividen final untuk
tahun buku 2012 sejumlah Rp 10.065 juta (Rp 1 per saham),
sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 April 2013.
Pada tahun 2012, Perseroan membagikan dividen final untuk
tahun buku 2011 sejumlah Rp 7.727 juta (Rp 1 per saham),
sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 April 2012.
Dalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum
ditentukan peruntukannya, maka manajemen akan melakukan
perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja,
investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi
dividen bagi pemegang saham akan dimintakan persetujuannya
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PELAKSANAAN
WARAN SERI II
Bersasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas V
Perseroan, perolehan dana hasil pelaksanaan Waran Seri
II seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja
Perseroan.
42 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Pelaksanaan Waran Seri II (Dalam Rp)
No.Jenis Efek
Tanggal Penerbitan
Total Efek yang
Diterbitkan
Efek yang Telah DikonversiJumlah Efek yang Tidak
Dikonversikan
Rencana Penggunaan
Dana Menurut
Prospektus
Realisasi Penggunaan
Dana Menurut Prospektus
Sisa Dana Hasil Konversi
Jumlah Nilai (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 Waran Seri II
14 April 2010 2.345.487.020 2.337.204.493 584.301.123.250 8.282.527 seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan
115.040.982.358 469.260.140.892
Total 2.345.487.020 2.337.204.493 584.301.123.250 8.282.527 - 115.040.982.358 469.260.140.892
Catatan Sisa dana hasil konversi saham disimpan dalam bentuk deposito:a. Deposito pada Bank Windu Kentjana dan BPR Akasia dengan tingkat bunga deposito berkisar antara 8% - 9,85% untuk jangka waktu 1 bulanb. Rekening giro - Rp dengan tingkat bunga 4% - 4,75%c. Rekening giro - US$ dengan tingkat bunga 0,75% - 3,3%
• Padatanggal25Maret2013,Perseroanmenandatangani
Underwriting Agreement, dengan PT Matahari Department
Store Tbk. (“MDS”), Asia Color Company Ltd, dan para
penjamin (underwriters) dimana Perseroan menerima
bantuan dari MDS dalam rangka keikutsertaan Perseroan
dalam pelaksanaan private placement untuk penjualan
sebagian saham MDS yang dimiliki oleh Perseroan.
Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini
melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham
tertanggal 27 Maret 2013.
• Padatanggal25Juli2013,PacificEmeraldPte.Ltd.,
entitas anak, menerbitkan obligasi (Senior Notes) dengan
nilai nominal sebesar US$ 200 juta dan tingkat bunga tetap
sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek
Singapura. Bersamaan dengan transaksi penerbitan Obligasi
tersebut, juga dilakukan transaksi pengambilan saham oleh
Pacific Emerald dalam Pacific Sapphire berdasarkan Class A
Preference Shares Subscription Agreement dan pemberian
pinjaman dari Pacific Emerald kepada Pacific Sapphire dan
pemberian pinjaman dari Pacific Sapphire kepada Perseroan
dalam kerangka penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi.
Transaksi pengambilan saham dan pemberian pinjaman
merupakan transaksi afiliasi yang hanya wajib dilaporkan
kepada OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.
IX.E.1 dan telah dilaporkan Perseroan kepada OJK.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI,
EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU
RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL
Pada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian
Reorganisasi dengan Meadow Asia Company Limited dan
Asia Color Company Limited berkaitan dengan reorganisasi
kepemilikan saham PT Matahari Department Store (“MDS”)
yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan menjadi dimiliki
langsung oleh Perseroan. Kemudian pada tanggal 25 Maret
2013, Perseroan menjual 129.032.000 saham MDS dengan
nilai keseluruhan sebesar Rp 1.399.997 juta, dan mencatat
keuntungan penjualan investasi sebesar Rp 1.243.210 juta.
Pada tanggal 25 Juli 2013, Perseroan menerbitkan obligasi
senior dengan nilai sebesar US$ 200 juta yang dikenakan tingkat
bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Obligasi tersebut akan
jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. Dana hasil penerbitan
obligasi ini terutama dipergunakan untuk melunasi utang bank
Perseroan kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT Bank
CIMB Niaga Tbk.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG
MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (AFILIASI)
Pada tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan. Transaksi afiliasi yang
dilaporkan Perseroan baik melalui Keterbukaan Informasi di surat
kabar maupun surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sepanjang tahun 2013:
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
43
• Padatanggal5Desember2013,PTMultipolarMultimedia
Prima, entitas anak Perseroan, melakukan pengambilalihan
saham PT Tecnoves International sebanyak 57.800 lembar
saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.145 juta.
Perseroan telah melaporkan transaksi afiliasi ini kepada
OJK, melalui surat Perseroan tertanggal 6 Desember 2013,
dengan nomor surat CSS.206-2013.
• Padatanggal9Desember2013,PTMultipolarTbk.
melakukan penjualan 8 unit ruko kepada PT Multipolar
Technology Tbk. dengan nilai transaksi sebesar Rp 21.350
juta. Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini
melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham
tertanggal 11 Desember 2013.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN BARU YANG
BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN
Dalam tahun 2013, tidak terdapat peraturan perundang-
undangan atau ketentuan yang memberi dampak signifikan
terhadap laporan keuangan Perseroan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang
berlaku untuk Perseroan di 2013.
Penerapan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”), Penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan
(PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan
konsolidasian Perseroan adalah sebagai berikut:
• PSAK38(Revisi2012):KombinasiBisnisEntitas
Sepengendali
• PenyesuaianatasPSAKNo.60(Revisi2010):
Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober 2012)
• PPSAKNo.10:PencabutanPSAK51AkuntansiKuasi-
Reorganisasi
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan
keuangan konsolidasian Perseroan adalah PSAK 38 (Revisi
2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Sesuai dengan
PSAK ini, Perseroan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai
transaksi restrukturisasi pada tanggal penerapan PSAK ini ke
akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian Perseroan.
PSAK yang telah diterbitkan tapi belum efektif
Beberapa interpretasi standar baru berikut ini akan berlaku
sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian
Perseroan:
• ISAKNo.27:PengalihanAsetdaripelanggan
• ISAKNo.28:PengakhiranLiabilitasKeuangandengan
Instrumen Ekuitas
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah
menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian
yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1
Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut
tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai
berikut:
• PSAK65“Laporankeuangankonsolidasian”
• PSAK66“Pengaturanbersama”
• PSAK67“Pengungkapankepentingandalarnentitaslain”
• PSAK68“Pengukurannilaiwajar”
• PSAK1(Revisi2013)“Penyajianlaporankeuangan”
• PSAK4(Revisi2013)“Laporankeuangantersendiri”
• PSAK15(Revisi2013)“Investasipadaentitasasosiasidan
ventura bersama”
• PSAK24(Revisi2013)“Irnbalankerja”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian,
Perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari
interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
44 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tinjauan Pendukung
Perseroan terus melakukan peningkatan
kemampuan sumber daya, cakupan produk,
dan cakupan layanan serta penambahan
sumber daya manusia baru yang bertujuan
untuk mempersiapkan Perseroan dalam
memanfaatkan potensi ekonomi Indonesia
yang sangat besar.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
45
Perseroan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset dan
ujung tombak terpenting dari Perseroan. SDM yang handal dan
berkualitas dapat membantu upaya Perseroan mewujudkan
visinya untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka yang
memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders
dan menyentuh kehidupan masyarakat luas. Perseroan
didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten,
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Sebagai
aset perusahaan, karyawan harus mampu menjunjung tinggi
budaya perusahaan, yaitu: Integritas, Kepemimpinan dan
Kewirausahaan.
Perseroan terus melakukan peningkatan kemampuan
sumber daya, cakupan produk, dan cakupan layanan serta
penambahan sumber daya manusia baru yang bertujuan
untuk mempersiapkan Perseroan dalam memanfaatkan
potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar. Perseroan telah
membangun sebuah sistem pengelolaan SDM terpadu berbasis
kompetensi. Sistem ini mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM, sistem
rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian
kinerja, jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi.
Secara berkala, Perseroan mengadakan pelatihan internal
dan eksternal bagi karyawan-karyawannya. Pelatihan
diselenggarakan oleh Kantor Pusat maupun anak perusahaan di
bidang TI dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan
eksternal baik dalam maupun luar negeri. Program-program
pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan,
keahlian, motivasi, sikap, produktivitas dan kemajuan karir para
karyawannya. Kondisi karyawan yang prima diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan kinerja sehingga menciptakan daya
saing dalam Perseroan.
Pada tahun 2013, pengelolaan SDM telah dijalankan secara
efektif. Baik langsung oleh Kantor Pusat maupun melalui anak
perusahaan dalam bisnis TI, Perseroan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
• MelakukanperekrutanSDMbaikyangberpengalaman
maupun lulusan berprestasi melalui program University
Graduate Development Program dan SMK Graduate
Program yang diberi pendidikan khusus. Khusus untuk para
peserta SMK Graduate Program mereka diberi pendidikan
lanjutan selama setahun di Universitas Pelita Harapan.
Semua itu dilakukan agar mereka bisa menjadi tenaga kerja
siap pakai di industri.
• MenginvestasikandanapengembanganSDMmelalui
seminar, pelatihan maupun sertifikasi baik di dalam maupun
luar negeri
• Memberikanbeasiswabagikaryawanberprestasihinggake
jenjang pendidikan S2
• Mengadakankegiatanteambuildingsebagaistrategiuntuk
meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kelompok,
berpikir kreatif dan kritis, serta guna meningkatkan
semangat kerja sama antar tim
Di luar itu semua, perusahaan juga mempunyai program
Leadership Development yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan para manajer dalam mengelola sumber daya
manusia kami.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender
2011
12 13 12 13 12 13
2012 2013
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Karyawan Outsourcing
1.011920
0
84
0
20
SLTA, SLTP dan lainnya
12 13 12 13 12 13 12 13
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda/Diploma
917
115
294
134
193
> 55 tahun
46 s/d 55 tahun
12 13 12 13 12 13 12 13
s/d 30 tahun
31 s/d 45 tahun
388404
155
1826
162
462
12 13 12 13
Laki-Laki
Perempuan
406389
615625
12 13 12 13 12 13 12 13
Direktur
Manager
Supervisor
Staf lainnya
2631
154
144
636805
193
46
714559
420
Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasional yang dijalankannya dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar usahanya. Oleh sebab itu, Perseroan selalu memikirkan dan mempersiapkan program CSR yang berbasis kebutuhan masyarakat. Kegiatan CSR yang dilaksanakan Perseroan mencerminkan tanggung jawab moral terhadap para pemangku kepentingan, yang akan tetap dilakukan dengan atau tanpa adanya aturan hukum.
TanggungJawab SosialPerusahaan
48 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai sebuah perusahaan investasi strategis yang
berkembang pesat, Perseroan berkomitmen untuk
melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility - CSR) secara berkelanjutan.
Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasional yang
dijalankannya memberikan dampak ekonomi, sosial dan
lingkungan bagi masyarakat di sekitar usahanya. Oleh sebab
itu, Perseroan selalu memikirkan dan mempersiapkan program-
program yang berbasis kebutuhan masyarakat. Kegiatan CSR
yang dilaksanakan Perseroan mencerminkan tanggung jawab
moral perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, yang
akan tetap dijunjung dengan atau tanpa adanya aturan hukum.
Perseroan menyadari bahwa kesinambungan usaha (business
sustainability) serta peningkatan nilai perusahaan sangat
didukung oleh investasi non-finansial yang salah satunya adalah
kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang
kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program CSR,
diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang
konstruktif dan responsif antara para pemangku kepentingan,
Perseroan, dan masyarakat sekitar sehingga menghasilkan
peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku kepentingan
serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.
KEGIATAN CSR TAHUN 2013
Tahun 2013, Perseroan memfokuskan kegiatan CSR-nya
pada korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah
Karo, Sumatera Utara. Gunung Sinabung dinyatakan berada
pada status ‘siaga’ sejak September 2013 dan menjadi status
‘awas’ pada November 2013. Pada tanggal 5 Desember
2013 Perseroan dan Hypermart, yang merupakan salah satu
bisnis anak perusahaan Perseroan, menyerahkan bantuan
secara langsung berupa makanan, minuman, obat-obatan,
perlengkapan sanitasi, serta selimut kepada Ketua Posko
Tanggap Darurat untuk membantu para pengungsi yang saat itu
jumlahnya sudah melebihi 18.000 ribu orang.
Selain itu, pada 3 September 2013, Perseroan dan anak
perusahaan Perseroan yaitu PT Visionet Internasional dan
PT Multipolar Technology Tbk. beserta para karyawannya
menyerahkan donasi untuk Program Dukung @ksi Rp 10.000
YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) melalui Lippo
Insurance. Program ini mempunyai tujuan agar setiap anak
Indonesia yang menderita kanker masih dapat memperoleh
pengobatan dan perawatan yang optimal, termasuk kesempatan
belajar dan bermain selama masa perawatan di rumah sakit.
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan
program tanggung jawab sosial perusahaan
secara berkelanjutan.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
49
Perseroan beserta anak perusahaannya secara rutin
mengadakan program donor darah untuk karyawan dan
masyarakat umum. Selama tahun 2013, program donor darah
dilaksanakan sebanyak lima kali pada bulan Februari, Mei, Juni,
Oktober dan Desember.
Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan
menjalankan program cinta lingkungan di dalam internal
perusahaan. Program ini berupa penempatan tempat sampah
berdasarkan jenis sampah di setiap sudut kantor, regulasi untuk
mematikan listrik yang tidak terpakai dan penghematan kertas
yang dilakukan secara ketat dengan sosialisasi di setiap jajaran
karyawan.
Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi
kepada rumah-rumah ibadah baik yang ada di dalam maupun di
luar lingkungan perusahaan.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan dan merupakan perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi dan efektifitas serta tanggung jawab sosial Perseroan. Pemahaman inilah yang mendasari komitmen PT Multipolar Tbk. untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.
Tata Kelola Perusahaan
52 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance (GCG)
adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan
perusahaan agar sesuai dengan harapan stakeholders.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan
pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan dan
merupakan perangkat standar yang bertujuan memperbaiki
citra, efisiensi dan efektifitas serta tanggung jawab sosial
Perseroan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perseroan
untuk senantiasa menegakkan penerapan GCG dalam setiap
jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.
KERANGKA PENERAPAN ASAS GCG
Keberadaan suatu sistem yang didukung integritas dan
komitmen tinggi dari seluruh pihak yang terlibat merupakan
suatu prasyarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin
memperoleh manfaat jangka panjang dari penerapan GCG. Oleh
karenanya, setiap perusahaan harus memiliki pedoman perilaku
sebagai acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan
dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis sehingga menjadi
bagian dari budaya perusahaan.
Untuk meningkatkan penerapan GCG, Perseroan secara
bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat
pendukung GCG. Selain visi dan misi Perseroan yang telah
ditetapkan pada awal berdirinya, Perseroan memiliki Pedoman
Perilaku, Peraturan Perusahaan, serta berbagai Standar
Operating Procedure. Semua ini merupakan kesatuan sistem
yang menunjang tercapainya keberhasilan penerapan GCG di
Perseroan.
Seluruh unsur Perseroan dilibatkan dalam pelaksanaan GCG
mulai dari tahap persiapan, internalisasi, implementasi hingga
evaluasi.
PENERAPAN ASAS GCG
Pelaksanaan semua kegiatan telah sesuai dengan prinsip
dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian,
pertanggungjawaban dan kewajaran.
• Transparency: Keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan dalam pemberian informasi
material secara relevan mengenai perusahaan kepada
pemegang saham.
• Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
Perseroan terlaksana secara efektif.
• Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan
korporasi dan peraturan perundang-undangan pemerintah
yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan
dan tekanan dari pihak lain.
Etika Perusahaan yang berlaku di Perseroan dituangkan
dalam Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct)
yang menjadi pedoman perilaku seluruh unsur dalam
Perseroan, baik pemangku kepentingan, pemegang
saham, jajaran manajemen maupun karyawan.
Pelaksanaan Etika Perusahaan yang berkesinambungan
diharapkan dapat membentuk budaya perusahaan yang
mengandung nilai-nilai perusahaan.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
53
PEMEGANG SAHAM
Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan. Pemegang
Saham mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut:
• Hak-hakPemegangSaham
- Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan
hak suaranya
- Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala
informasi yang menyangkut Perseroan baik yang dimuat
dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
- Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat
waktu dan teratur
• WewenangPemegangSaham
- Mengangkat dan memberhentikan Direksi
- Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
- Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme
yang ada
- Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang
diterima dari Komisaris
- Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan)
dan Rencana Kerja
- Menetapkan remunerasi Direksi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang
kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS
selaras dengan hak dan wewenang Pemegang Saham, yaitu
antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui
laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan memiliki dua
macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB). Tahun 2013 Perseroan menyelenggarakan 1 (satu)
kali RUPST pada tanggal 24 April 2013 bertempat di Hotel
Aryaduta, Jl. Prapatan 44-48 Jakarta Pusat, telah memutuskan
hal-hal sebagai berikut:
1. a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, mengenai
laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas
• Independency: Pengelolaan Perseroan secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-
undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat.
• Fairness: Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-
hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan
Perseroan.
ASSESSMENT GCG
Perseroan berkomitmen untuk terus menerapkan GCG pada
aspek-aspek etika bisnis, pengendalian internal, manajemen
risiko, serta pelaporan keuangan. Sebagai bentuk komitmen
usaha ini, Perseroan sedang menyusun berbagai kebijakan dan
melakukan penyempurnaan sistem GCG yang diterapkan di
Perseroan dan mempersiapkan assessment GCG.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam
perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
• MemantauefektivitasimplementasiGCGyangditerapkan
perusahaan dan bila perlu melakukan penyesuaian.
• MemberikanpendapatdansaranataspelaksanaanGCGdi
dalam perusahaan
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya
dalam menerapkan GCG karena memandang implementasi
GCG bukan sekedar kewajiban namun keniscayaan dalam
menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur
tata kelola perusahaan Perseroan terdiri dari:
• OrganUtama: Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi
• Organ Pendukung: Sekretaris Perusahaan, Internal Audit,
Komite Audit, dan Auditor Eksternal
Seluruh Organ Perusahaan tersebut telah memiliki panduan
tugas dan fungsi masing-masing dalam mendukung mekanisme
GCG.
54 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai
keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata Usaha
Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012;
b. Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan
Laba Rugi Perseroan yang dimuat dalam Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian
sebagaimana ternyata dari laporannya No. R/154.AGA/
grc.1/2013 tertanggal 7 Maret 2013;
c. Memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de
charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi
atas pelaksanaan tugas pengurusan dan kepada
Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan
yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan-
tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
2. Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
sebagai berikut:
a. Untuk Dana Cadangan menyisihkan sebesar
Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah);
b. Menetapkan pembagian dividen seluruhnya sejumlah
Rp 10.064.747.323,- (sepuluh miliar enam puluh
empat juta tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus
dua puluh tiga rupiah) yang akan dibagikan kepada
10.064.747.323 (sepuluh miliar enam puluh empat juta
tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus dua puluh
tiga) saham yang merupakan seluruh saham telah
dikeluarkan Perseroan dalam bentuk dividen tunai atau
sebesar Rp 1,- (satu rupiah) per saham, sesuai dengan
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal
21 Mei 2013 pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat
dengan memperhatikan Peraturan PT Bursa Efek
Indonesia untuk perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia. Dengan catatan bahwa untuk saham
Perseroan yang berada dalam penitipan kolektif, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada
tanggal 16 Mei 2013.
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada
tanggal 17 Mei 2013.
- Cum dividen di pasar tunai pada tanggal 21 Mei
2013.
- Ex dividen di pasar tunai pada tanggal 22 Mei 2013.
Pembayaran dividen dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A. Untuk pemegang saham yang sahamnya telah
terdaftar dalam penitipan kolektif di PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), pembayaran dividen
akan dilakukan melalui pemegang rekening pada
KSEI.
B. Untuk pemegang saham yang sahamnya belum
terdaftar dalam penitipan kolektif di KSEI,
pembayaran dividen akan dilakukan dengan cara
pemegang saham dapat mengambil cek deviden
tunai ke alamat Biro Administrasi Efek Indonesia,
PT Sharestar Indonesia, BeritaSatu Plasa, Lt. 7,
Jl. Jend. Gatot Subroto Kaveling 35-36, Jakarta
12950.
C. Untuk pembagian dividen dikenakan pajak dividen
sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku yang
wajib ditahan oleh Perseroan.
D. Pembayaran dividen dilakukan paling lambat
tanggal 4 Juni 2013 dan memberikan wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan
pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan
tindakan yang diperlukan.
c. Menetapkan bahwa sisa laba bersih sejumlah
Rp 18.271.252.677,- (delapan belas miliar dua ratus
tujuh puluh satu juta dua ratus lima puluh dua ribu enam
ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dicatat sebagai laba
ditahan Perseroan.
3. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang akan
mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan ketentuan
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor
Akuntan Publik yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi
yang baik, serta memberi wewenang sepenuhnya kepada
Direksi untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-
persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor
Akuntan Publik tersebut.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
55
Direksi tersebut termasuk tetapi tidak terbatas untuk
mendaftarkan susunan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tersebut dalam Daftar Perusahaan dan
untuk mengajukan serta menandatangani semua
permohonan dan atau dokumen lainnya yang
diperlukan tanpa ada yang dikecualikan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
DEWAN KOMISARIS
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Anggota Dewan Komisaris Perseroan secara keseluruhan telah
memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Dewan
Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota, yaitu: 1 (satu) Presiden
Komisaris, 2 (dua) Komisaris Independen dan 2 (dua) Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris diseleksi dan diangkat melalui
mekanisme RUPS, dengan periode jabatan masing-masing
1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan
RUPS. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir apabila
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang
bertanggung jawab sebagai pengawas atas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan
Perseroan. Dewan Komisaris juga memberikan masukan kepada
Direksi dengan itikad yang baik dan kehati-hatian. Dewan
Komisaris bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan
aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh
Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan
dalam bentuk pembahasan temuan audit dan pemantauan atas
tindak lanjut hasil temuan audit tersebut.
Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa
menjaga prinsip-prinsip independensi dengan tidak melibatkan
diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan
menajerial sehari-hari dari Direksi.
4. a. Menetapkan dan mengangkat anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk menentukan
Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung
sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
untuk tahun buku 2013 pada Tahun 2014, sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Bapak Theo L. Sambuaga
Komisaris Independen : Bapak Jonathan L Parapak
Komisaris Independen : Bapak DR. Isnandar Rachmat
Ali, SE, MM
Komisaris : Bapak Jeffrey Koes Wonsono
Komisaris : Ibu Viven G. Sitiabudi
Direksi
Presiden Direktur : Bapak Eddy H. Handoko
Wakil Presiden Direktur : Bapak Bunjamin J. Mailool
Direktur : Bapak Harijono Suwarno
Direktur : Ibu Lina H. Latif
Direktur : Bapak Richard H. Setiadi
Direktur Tidak Terafiliasi: Bapak Reynold Pena Ong
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk merancang, menetapkan dan
memberlakukan sistem remunerasi termasuk
honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan atau
remunerasi lainnya bagi anggota Direksi Perseroan
dengan landasan perumusan berdasarkan
orientasi performance, market competitiveness dan
penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk
memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan.
c. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan sistem remunerasi
termasuk gaji atau honorarium dan tunjangan atau
remunerasi lainnya bagi Anggota Dewan Komisaris
dengan landasan perumusan berdasarkan
orientasi performance, market competitiveness dan
penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk
memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan.
d. Memberikan wewenang dan kuasa dengan
hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk
melakukan segala tindakan sehubungan dengan
pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan
56 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pada tahun 2013, Dewan Komisaris Perseroan telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai
berikut:
• MembahasdanmemberipengesahanRencanaKerjadan
Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013.
• Memberisaran-sarankepadaDireksidalammelaksanakan
RKAP 2013.
• MembahasdanmemberipersetujuanRencanaJangka
Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2013-2015.
• MelaksanakanpembahasanataslaporanKomiteAudit.
Dewan Komisaris juga mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam implementasi GCG di Perseroan, yaitu:
• MemantauefektivitasimplementasiGCGyangditerapkan
perusahaan dan bila perlu melakukan penyesuaian.
• MemberikanpendapatdansaranataspelaksanaanGCGdi
dalam perusahaan.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memberikan kuasa
dan wewenang kepada Dewan Komisaris menetapkan sistem
remunerasi yang berlaku di Perseroan termasuk termasuk gaji atau
honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi anggota
Dewan Komisaris.
Besaran remunerasi ditetapkan berdasarkan orientasi performance,
market competitiveness dan penyelarasan kapasitas finansial
Persoan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui
serangkaian rapat yang dijadikan sarana pengawasan kepada
Direksi Perusahaan. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah
melaksanakan 4 (empat) kali rapat Internal. Selain itu, Dewan
Komisaris juga mengadakan pertemuan-pertemuan lainnya dengan
Direksi atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
DIREKSI
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Direksi Perseroan merupakan Organ Perseroan yang
bertanggung jawab penuh terhadap pengurusan Peseroan untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan,
baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
Direksi Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu 1 (satu)
Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, dan 4 (empat)
Direktur. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi
diseleksi dan diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan
masing-masing anggota selama 1 (satu) tahun dan dapat
diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota
Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi
persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan
Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi harus melakukan pengambilan keputusan terhadap
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara
cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan
laporan hasil pelaksanaan Internal Audit kepada Dewan Komisaris
dan melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan audit.
Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi
dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi
yang telah ditetapkan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi
Rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat Direksi
merupakan sarana efektif pengambilan keputusan. Tahun 2013
Direksi telah melaksanakan rapat internal sebanyak
12 (dua belas) kali, di samping pertemuan-pertemuan
lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
Kebijakan Remunerasi Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memberikan kuasa
dan wewenang kepada Dewan Komisaris menetapkan sistem
remunerasi yang berlaku di Perseroan termasuk termasuk gaji atau
honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi Direksi.
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan kinerja,
besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas
dan tanggung jawab,disesuaikan dengan tingkat remunerasi
eksekutif pada industri sejenis serta penyelarasan kapasitas
finansial Persoan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang
diperlukan.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
57
KOMITE AUDIT
Komite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh
Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas-tugasnya.
Komite Audit berfungsi untuk mendorong diterapkannya tata
kelola perusahaan yang baik, membentuk struktur pengendalian
internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan
pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan,
kemandirian dan objektivitas auditor eksternal.
Tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah
disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari paling
sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk ketuanya, dan dipimpin
oleh seorang Komisaris Independen. Susunan Komite Audit
Perseroan tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Nomor
CSS.064-2012 adalah:
Ketua : Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Anggota : - Ridwan Masui
- A.D. Sonny Soedjadi
Profil Komite Audit
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM (Ketua)
• RiwayatJabatandanPengalamanKerja
Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai
karirnya dengan memegang berbagai jabatan penting di
beberapa perusahan industrial. Pada tahun 1980-1989, beliau
menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy
Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai
Vice President Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun
2001. Selain berpengalaman di dunia bisnis, beliau juga aktif
di dunia pendidikan diantaranya sebagai dosen di Universitas
Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
• RiwayatPendidikan
Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD)
di bidang Education Management dari Universitas Negeri
Jakarta.
Ridwan Masui (Anggota)
• RiwayatJabatandanPengalamanKerja
Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam
perbankan Indonesia. Beliau bergabung dengan Perseroan
di tahun 2012 sebagai anggota Komite Audit. Beliau pernah
menjabat beberapa posisi penting di Bank Indonesia dalam
kurun waktu 1988-2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat
II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank
Eksekutif Bank Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas
Bank Eksekutif Bank Indonesia, Surabaya (1996-1998),
Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank Indonesia,
Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia,
Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior
Bank Indonesia, Bandung (2000-2001), Koordinator
Bidang Moneter, Sistim Pembayaran & Manajemen Intern
Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur Direktorat
Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004),
Staf Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia
(2004). Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di
PT Matahari Putra Prima Tbk. (2006-2008 dan 2010-2012),
di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama
International (2007-2010), dan di BCA Syariah (2010-
Sekarang).
• RiwayatPendidikan
Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal
sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi STIE Swadaya
Jakarta.
A.D. Sonny Soedjadi (Anggota)
• RiwayatJabatandanPengalamanKerja
Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite
Audit Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau
memulai karir pada tahun 1972 di Carnation Travel Service.
Pada tahun 1974, beliau menjabat sebagai Accounting
Manager di Kartini Utama Ltd (ship equipment) hingga
tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai
Accounting Manager di Central Java Cold Storage (Cenjaco)
pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA)
di Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive
Development Program di Bank Niaga pada tahun 1980-
1981, Assistant Chief Auditor Lippo group di Lippo Bank
pada tahun 1981-1985 dan Credit Division Head pada
tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya adalah sebagai
Deputy Manager and Branch Manager dari tahun 1986-
1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates,
Bank Finance Management, dari tahun 1992 hingga
sekarang. Pada tahun 1999 beliau menjabat sebagai
Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House
of Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm)
hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau menjabat
58 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan
Studi Hukum Jakarta hingga tahun 2007. Sejak tahun 2007,
beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law
Firm hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia
bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya
sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law
di Prasetya Mulya Business School dari tahun 2007 hingga
sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Hukum Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga
sekarang.
• RiwayatPendidikan
Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda
Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc) dari Universitas
Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada
tahun 1982 dan Sarjana Ekonomi jurusan Perusahaan pada
Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B)
pada tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan
gelar Master of Business Administration dari Nitro Institute
Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus
dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute of Business Law
and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan
Program Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama
Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.
Independensi Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen
yang berasal dari luar Perseroan dan tidak terkait dengan
Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
Tugas Komite Audit
Tugas Komite Audit meliputi:
• MembantuDewanKomisarisuntukmemastikanefektivitas
pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor
• Menilaipelaksanaankegiatansertahasilaudityang
dilaksanakan oleh internal auditor maupun eksternal auditor
• Memberikanrekomendasimengenaipenyempurnaansistem
pengendalian manajemen serta pelaksanaannya
• Mengevaluasipelaksanaankegiatansertahasilaudityang
dilakukan oleh internal audit.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit Perseroan telah melakukan
rapat sebanyak 4 (empat) kali.
INTERNAL AUDIT
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
perusahaan melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas sistem manajemen
risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Perseroan telah membentuk unit Internal Audit berdasarkan
Peraturan Bapepam-LK No.IX.1.7 tentang Pembentukan dan
Pedoman Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008, Tanggal 28 November 2008.
Perseroan juga telah menginformasikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) perihal Kepala Audit Internal PT Multipolar Tbk.
sesuai dengan surat No. CSS.122-2013, tertanggal 10 Mei 2013.
Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan
kegiatan:
• Mengelolapengembangankebijakandanstandaraudit
sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
• Menyusunrencanaauditoperasionaldankeuanganserta
audit lain.
• Mengelolaaktivitassecarakeseluruhanberdasarkan
rencana audit korporat.
• MemberikanrekomendasiauditkepadaPresidenDirektur
dan pihak terkait lainnya.
• Membangunnetworkingdancounterpartingdenganauditor
eksternal dan pihak terkait lainnya.
Profil Kepala Unit Internal Audit
Julius Kasidi SE QIA
• RiwayatJabatandanPengalamanKerja
Bapak Julius Kasidi SE QIA mengawali karir sebagai Auditor
di KAP BDO RB Tanubrata pada tahun 1996. Pada 1996-
2005 Beliau kemudian bekerja sebagai Auditor pada
PT Pepsi Cola Indobeverages dan PT Astra CMG Hidup.
Sejak Mei 2005 Beliau menjabat sebagai Manager Internal
Audit di PT Multi Modern Group, Central Cipta Murdaya,
Saphir Group, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. dan
PT Aero System Indonesia. Beliau diangkat ssebagai Kepala
unit Internal Audit PT Multipolar Tbk. sejak Januari 2013.
• RiwayatPendidikan
Bapak Julius Kasidi SE, QIA memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi dari Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1996.
Beliau juga memiliki sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA).
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
59
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan Keuangan
Perseroan tahun buku 2013 adalah KAP Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas
sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan organ
Perseroan dan pemangku kepentingan yang berpedoman
kepada peraturan Bapepam-LK No. IX.1.4, Peraturan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A butir III.1.8 dan Lampiran II
Keputusan Direksi PT BEI No. Kep-305/BEJ/07-2004 butir C.15.
Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang
Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan
anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan
bahan-bahan yang digunakan dalam rapat-rapat. Sekretaris
Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan
administrasi notulen RUPS. Kepatuhan kepada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris
Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan
dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.
Profil Sekretaris Perusahaan
Chrysologus R.N. Sinulingga,
• RiwayatJabatandanPengalamanKerja
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir
sebagai management trainee dan Credit Auditor di PT Bank
Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian
bekerja sebagai Research Analyst dan Manager Corporate
Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998.
Pada tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris
Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk. hingga tahun 2005.
Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk.
dan diangkat sebagai
Sekretaris Perusahaan
Perseroan sejak tahun
2005 hingga sekarang.
• RiwayatPendidikan
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
pada tahun 1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh
gelar Master of Business Administration dari The
University of Dallas, Irving, Texas, USA. Beliau kemudian
melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita Harapan,
Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada
tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus
melanjutkan pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali
memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17
Agustus 1945.
BUDAYA PERSEROAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG,
Perseroan menerapkan budaya yang ketat dengan berlandaskan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Integrity (Integritas)
Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan
bahwa pelayanan terbaik kepada stakeholders hanya dapat
tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan.
• Leadership (Kepemimpinan)
Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang
mengutamakan keteladanan dalam mengelola sumber daya
perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders
• Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga
Perseroan untuk menciptakan berbagai inovasi yang
mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan
kepada seluruh stakeholders.
ETIKA PERUSAHAAN
Etika Perusahaan yang berlaku di Perseroan dituangkan
dalam Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) yang menjadi
pedoman perilaku seluruh unsur dalam Perseroan, baik
pemangku kepentingan, pemegang saham, jajaran manajemen
maupun karyawan. Pelaksanaan Etika Perusahaan yang
berkesinambungan diharapkan dapat membentuk budaya
Perusahaan yang mengandung nilai-nilai Perusahaan. Perseroan
juga menerapkan beberapa prinsip yang terkait dengan etika
penerapan GCG, etika bisnis, dan budaya Perseroan.
60 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
• EtikaPenerapanGCG
Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan
Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi pedoman dasar
Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilai-nilai yang
dipegang teguh oleh semua warga Perseroan.
• EtikaBisnis
Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan
korupsi atau melakukan perbuatan yang mendorong
terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar insan
Perseroan menyampaikan laporan jika mengetahui adanya
tindakan korupsi atau adanya tindakan yang berpotensi
pada terjadinya korupsi.
PENYEBARAN DAN PENEGAKAN KODE ETIK PERUSAHAAN
Untuk memastikan seluruh karyawan mengerti dan menghargai
etika dalam melaksanakan tugas dan usaha di Perseroan,
maka pada awal tahun Perseroan mewajibkan karyawan untuk
menandatangani dokumen pernyataan Code of Conduct.
Sosialisasi Code of Conduct ini diberikan kepada seluruh
jajaran manajemen dan karyawan agar karyawan mengerti dan
menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan menjalankan
usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat
dan integritas warga Perseroan selalu terjaga dan dapat terus
ditingkatkan.
WHISTLE BLOWING SYSTEM
Kebijakan Whistle Blowing System merupakan upaya
peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Kebijakan disusun untuk mencegah dan mendeteksi secara
cepat pelanggaran yang mungkin terjadi dalam lingkungan
Perseroan. Yang disebut Pelanggaran yang meliputi
penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan
perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, anggaran
dasar perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan dengan pihak
luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dapat
merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan yang
dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan.
Kebijakan ini memfasilitasi semua pihak baik pimpinan,
karyawan, maupun pihak luar yang terkait dengan perusahaan
untuk melakukan pelaporan pelanggaran. Pelaporan ditujukan
kepada pimpinan perusahaan atau kelembagaan lain yang
dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Saat
ini Perseroan masih terus melakukan penyempurnaan Whistle
Blowing System agar menjadi lebih lengkap dan professional.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal yang
merupakan proses kebijakan atau prosedur yang dijalankan
dewan komisaris, direksi, dan seluruh karyawan yang dirancang
untuk memberikan keyakinan memadai mengenai
• Efektivitasdanefisiensioperasional
• Keandalanpelaporankeuangan
• Asetdansegalakemampuanbisnisperusahaanyangselalu
terjaga
• Kepatuhanterhadaphukumdanperaturanyangberlaku
Perseroan juga telah menetapkan serangkaian langkah strategis
untuk membangun, mengimplementasikan dan mengevaluasi
Sistem Pengendalian Interen Perseroan.
Komponen pengendalian internal yang diterapkan dalam
Perseroan meliputi:
1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor
lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis,
dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen
dan gaya operasi termasuk melakukan review dan
perbaikan/penambahan terhadap kebijakan dan prosedur
operasional Perseroan, cara manajemen memberikan
otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan
mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang
diberikan oleh Board.
2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang
ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan
mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai
aktivitas dimana organisasi beroperasi.
3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan
oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan
dapat tercapai. Hal ini termasuk penerapan Checklist Internal
Kontrol setiap bulan yang dilakukan oleh setiap unit/bagian
operasional dari Perseroan.
4. Informasi dan komunikasi (information and communication).
Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh
dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan,
mengelola, dan mengendalikan operasinya.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
61
5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu
dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kerja sistem
sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan
yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi
dari keduanya.
MANAJEMEN RISIKO
Perseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko
komprehensif yang merupakan bagian integral dari proses
perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara
cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi
dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang
merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat.
Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek
strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Indikator dan
parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan
kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen.
Pendekatan manajemen risiko yang diambil untuk menjaga
kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke
atas (bottom-up). Rencana penanganan risiko telah dibuat pada
saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut dilakukan oleh
setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai
potensi risko. Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan
melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada asuransi, risk reduce
yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko
dan risk retain yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan
bahwa manfaat dan peluang yang diambil lebih besar.
PERKARA PENTING
Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara perdata,
pidana, perpajakan, perburuhan, tata usaha negara, ataupun
perkara yang terdaftar/tercatat dalam Badan Arbitrase Nasional
Indonesia dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia. Juga
tidak terlibat dalam perkara kepailitan pada Pengadilan Niaga
tempat Perseroan berkedudukan.
AKSES INFORMASI
Perseroan senantiasa mengimplementasikan konsep
keterbukaan kepada seluruh pemangku kepentingan dan
masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai
media nasional dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai
dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini merupakan
bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan
mendorong keterbukaan (transparancy).
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah mempublikasikan
kepada publik terkait siaran pers yang berisi berbagai kinerja
Perseroan antara lain perkembangan terbaru bidang usaha
Perseroan, informasi terkini tentang kemajuan Perseroan hingga
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh publikasi
kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui
website Perseroan, www.multipolar-group.com.
KOMUNIKASI PERUSAHAAN
Komunikasi Perusahaan merupakan sarana atau metode yang
digunakan oleh Perseroan untuk melakukan komunikasi dengan
seluruh pemangku kepentingannya. Perseroan membagi
pengelolaan Komunikasi Pemasarannya menjadi 2 (dua) bagian,
yaitu Hubungan Investor dan Hubungan Masyarakat.
Hubungan Investor mempunyai tugas untuk mengelola
kepentingan dan informasi yang dibutuhkan oleh investor
Perseroan. Hubungan Investor harus memastikan bahwa
informasi yang diterima oleh investor adalah akurat, tepat
waktu dan disertai dengan penjelasan mengenai aksi korporasi
dan kinerja Perusahaan. Eksekutif Hubungan Investor harus
mempunyai pengetahuan di bidang keuangan, pemasaran,
kepatuhan, dan memahami tujuan Perusahaan.
Hubungan Masyarakat (Public Relation) bertugas untuk
mengelola hubungan terhadap konsumen/publik. Hubungan
masyarakat yang direncanakan dan dilakukan dengan baik
diharapkan dapat meningkatkan citra positif Perseroan. Eksekutif
Public Relations Perseroan harus memiliki pengetahuan dalam
mengkomunikasikan informasi Perseroan untuk masyarakat luas.
Tabel Kegiatan yang Dilakukan Hubungan Investor di Tahun 2013
Keterangan Jumlah
Pertemuan Analis (Jakarta, Singapura, Hong Kong, London)
37 rapat dengan 78 analis
Siaran Pers 5 kali
Konferensi Pers 1 kali
Paparan Publik Tahunan 1 kali
Korespondensi 72 kali
62 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jakarta, 20 Maret 2014
Yth.
Komisaris
PT Multipolar Tbk.
Jakarta
Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek
Indonesia No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk.
(“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan
Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan.
Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode April 2013 sampai dengan Maret 2014 yaitu Komite
Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain
dibahas mengenai:
1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada
31 Desember 2013.
2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik.
3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan.
4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan
kesimpulan kami sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan
kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris.
2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan
konsolidasi PT Multipolar Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 berdasarkan wewenang
yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 24 April 2013.
3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun
buku yang berakhir 31 Desember 2013 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan.
Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami.
Hormat Kami,
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Ketua
A. Sonny Soedjadi
Anggota
Ridwan Masui
Anggota
Laporan Komite Audit
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
63
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Multipolar Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Multipolar Tbk.
tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 20 Maret 2014
Theo L. SambuagaPresiden Komisaris
Eddy H. HandokoPresiden Direktur
Dewan Komisaris
Direksi
Jonathan L. ParapakKomisaris Independen
Bunjamin Jonatan MailoolWakil Presiden Direktur
Harijono SuwarnoDirektur
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen
Jeffrey Koes WonsonoKomisaris
Lina Haryanti LatifDirektur
Reynold P. OngDirektur
Gouw Vi VenKomisaris
Richard H. SetiadiDirektur
64 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
65
DataPerusahaan
66 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia. Reputasi Bapak Theo membuat beliau diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga tahun 1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang. Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011.
Riwayat PendidikanBapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS), John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris Independen hingga sekarang, setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen di PT Lippo Karawaci Tbk. Di luar perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Riwayat PendidikanGelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania, Australia dengan jurusan Science Engineering. Beliau mendapatkan gelar Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan diantaranya sebagai Vice President Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
Riwayat PendidikanBapak Isnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen
Profil Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
67
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Karir Bapak Jeffrey K. Wonsono dimulai pada bank-bank joint venture multinasional seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga tahun 2011.
Riwayat PendidikanBapak Jeffrey K. Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari Golden Gate University, USA.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Ibu Gouw Vi Ven memiliki berbagai pengalaman di bidang manajemen, perencanaan korporasi dan pemasaran. Beliau mempelopori berdirinya PT Lippo Life Insurance dan menjabat sebagai Presiden Direktur sampai tahun 1995. Ibu Gouw Vi Ven pernah menjabat sebagai CEO dari perwakilan Legal dan General Australia di Indonesia dan Wakil Presiden Direktur Allianz Life Indonesia. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan CEO Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd. Ibu Gouw Vi Ven diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2013.
Riwayat PendidikanIbu Gouw Vi Ven meraih gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer dan Statistik dari University of New South Wales, Australia.
Jeffrey Koes WonsonoKomisaris
Gouw Vi Ven Komisaris
68 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Direksi
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Bunjamin Jonatan MailoolWakil Presiden Direktur
Lina Haryanti Latif Direktur
Riwayat Jabatan dan Pengalaman KerjaBapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo Tbk. pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk. pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada perusahaan ritel dan properti, Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk. pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011.
Riwayat PendidikanBapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman KerjaBapak Bunjamin J. Mailool memulai karir profesionalnya di Citibank NA, Jakarta pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President – Risk Management Treasury Head. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai CEO PT Bukit Sentul Tbk. pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. Saat ini juga beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk. dan PT Matahari Department Store Tbk. Bapak Bunjamin J. Mailool diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan pada tahun 2013.
Riwayat PendidikanBapak Bunjamin J. Mailool meraih gelar MBA dari Oklahoma University, Amerika Serikat.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman KerjaIbu Lina H. Latif mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Direksi pada tahun 2013. Beliau memulai karir sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio & Utomo Co pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1984 dan bergabung dengan Grup Lippo di tahun 1985. Beliau telah menjabat beberapa posisi penting dalam Grup seperti Assistant Vice President Grup Lippo pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1986; Direktur PT Lippo Pacific Finance dan PT Lippo Merchants Finance pada tahun 1989 sampai dengan 1993 dan PT Lippo Karawaci Tbk. pada tahun 1993 sampai dengan 1998. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Presiden Direktur PT Lippo Securities pada tahun 1998 sampai dengan 1999. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Matahari Putra Prima Tbk.
Riwayat PendidikanIbu Lina H. Latif adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
69
Richard H. Setiadi Direktur
Harijono Suwarno Direktur
Reynold P. Ong Direktur
Riwayat Jabatan dan Pengalaman KerjaBapak Richard H. Setiadi W.P. diangkat menjadi Direksi pada tahun 2013. Beliau memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen di tahun 1994 dan melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Great Giant Pineapple Company dan Asia Pulp & Paper Co.
Riwayat PendidikanBapak Richard H. Setiadi W.P. merupakan lulusan dari Universitas Atmajaya, Yogyakarta jurusan Akuntansi.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman KerjaBapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Telenet dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk. hingga sekarang.
Riwayat PendidikanBapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993, beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun 2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008.
Riwayat PendidikanBapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina.
70 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Perusahaan
Operator Department Store
Matahari
Ritel
PT Reksa Puspita Karya
Sistem intergrasi dan konsultasi TI
TMT
PT Multipolar Technology Tbk.
Layanan Televisi berbayar dan internet kabel
pita lebar
TMT
PT First Media Tbk.
Layanan Televisi satelit berbayar
TMT
PT Indonesia Media Televisi
PT Nadya Putra Investama
PT Matahari Dept. Store Tbk.
Ritel FMCG dengan merek Hypermart,
Foodmart & Boston
Ritel
PT Matahari Putra Prima Tbk.
Layanan alih daya TI
TMT
PT Visionet International
Layanan data center
TMT
PT Graha Teknologi Nusantara
PT Multipolar Multimedia Prima
Toko buku Books & Beyond
Ritel
PT Gratia Prima Indonesia
Pusat hiburan keluarga Timezone
Ritel
PT MatahariGraha Fantasi
PT Mitra Prima Kreasi
PT Mentari Sinar Persada
PT Prima Mentari Persada
PT Nadya Prima Indonesia
PT Panca Megah Utama
PT Prima Gerbang Persada
Property &management
PT Surya Asri Lestari
99,0%
65,0%
99,0%
33,7%
80,0%99,9%20,5%50,2%
99,0%
99,0%
99,0%
99,9%
99,0%
99,0%
99,0%
99,0%
50,01%
80,0%99,9%
51,0%
Artomoro Prima Internasional
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
71
Bank
Lainnya
PT Bank Nationalnobu Tbk.
Pengelolaan dan penyimpanan arsip
Lainnya
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
PT Prima Karya Sejati
PT Prima CakrawalaSentosa
PT Surya CiptaInvestama
PT General Artha Sejati
PT Kharisma Artha Sejati
RitelChina
PT Surya Artha Sejati
PT Cahaya Artha Sejati
Prime Star Investment Pte. Ltd.
Pacific Emerald Pte. Ltd. (Issuer)
Pacific Sapphire Pte. Ltd.
100%
100%
99,0% 99,9%
20,95%
50,2%
65,9%
99,9%
99,9%
99,9%
Manajemen properti
Lainnya
PT Matahari Pacific
99,9%
Layanan telekomunikasi dalam gedung
TMT
PT Prima Wira Utama
99,9%
Layanan transportasi udara
Lainnya
PT Air Pasifik Utama
99,9%
Gadget shop
Lainnya
PT Nusantara Multiprima
49,0%
Layanan Televisi berbayar dan internet kabel
pita lebar
TMT
LinkNet
66,0%
Coffee shop
Lainnya
PT Momo Trimultiprima
40,0%
Operator satelit
TMT
PT Tecnoves International
85,0% 99,9%
100%
PT Multipolar Tbk.
Konsolidasi Non-Konsolidasi
72 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur Corporate HR
Direktur Corporate Communication
Direktur Corporate Services
CFO Direktur China Operations
Corp. Secretary & Resources Management
Public Relation
Corporate Legal
Litigation
HR Operation Corp HQ
Finance & Accounting
Budget
HR Opr. Business Units
Talent Management
Policy & Compliance
Social Affairs & Industrial Relation
General Affairs
Compliance
Special Project
Finance & Banking Relation
Accounting
Property Accounts
Consolidation & Reporting
Struktur Organisasi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
73
Lembaga dan Profesi Penunjang
DATA AKUNTAN INDEPENDEN
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
RSM AAJ Associates
Plaza Asia lantai 10
Jl Jend Sudirman Kav 59 Jakarta 12109 – Indonesia
T +62 21 5140 1340 F +62 21 5140 1350
www.rsm.aajassociates.com
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza (d/h Gedung Citra Graha) Lt. 7
Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36
Jakarta 12950
Telp : +62 21 527 7966 Fax : +62 21 527 7967
74 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan
75
PT MULTIPOLAR Tbk.DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan KonsolidasianTahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2013 dan 2012
76 Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Pendahuluan Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) Catatan 2013 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2d,2u, 2z,3,7,30,35 4.301.461 2.875.259 Piutang usaha 2d,2f,2u,4,30,35 - Pihak ketiga 224.138 155.800 - Pihak berelasi 2z,7 124.912 75.654 Aset keuangan lancar lainnya 2d,2u,2z,5, 7,19,30,35 3.865.810 1.187.714 Persediaan 2g,6 2.925.163 2.064.262 Pajak dibayar di muka 18 235.585 270.459 Biaya dibayar di muka 2h,2i,2m,2z,7,12 218.041 181.288 Aset lancar lainnya 2u,30 160.851 150.970
Jumlah Aset Lancar 12.055.961 6.961.406
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha 2d,2f,2u,2z,7,30 51.099 49.026 Aset keuangan tidak lancar lainnya 2d,2f,35 160.733 43.474 Investasi pada entitas asosiasi 2e,2z,7,8 1.866.102 606.472 Investasi jangka panjang lainnya 2e,2z,7,8,35 1.005 927.584 Properti investasi 2j,9 103.096 107.913 Aset tetap 2k,2l, 2m,2z,7,10 3.019.244 2.593.069 Uang muka dan jaminan sewa 2m,2z,7,11,32 1.410.092 1.694.071 Sewa dibayar di muka jangka panjang 2h,2i,2m,2z,7,12 589.090 462.307 Aset tak berwujud 2n,2o,13 193.331 177.331 Aset pajak tangguhan 2v,18 380.324 262.104 Aset tidak lancar lainnya 2d,2s,2u,30,32,35 425.192 203.426
Jumlah Aset Tidak Lancar 8.199.308 7.126.777
JUMLAH ASET 20.255.269 14.088.183
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) Catatan 2013 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2u,14,30,32,35 117.062 503.849 Utang usaha 2d,2u,15,30,35 - Pihak ketiga 2.672.217 1.905.621 - Pihak berelasi 2z,7 5.014 2.401 Beban akrual 2d,2u,16,30,35 924.650 670.918 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2u,17,30,35 483.267 330.148 Utang pajak 2d,18,35 97.626 113.871 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2w,29,35 180.293 265.541 Exchangeable rights 2d,19 2.840.900 - Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2u,20,30,32,35 70.141 626.456 Utang obligasi 2d,2p,21,35 51.939 - Utang sukuk 2d,2q,21,35 135.898 - Liabilitas jangka pendek lainnya 2l,2u,2z,7,30,35 272.914 252.847
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 7.851.921 4.671.652
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2z,7 307 3.305 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2u,20,30,32,35 68.380 1.493.054 Utang obligasi 2d,2p,21,35 2.394.726 51.747 Utang sukuk 2d,2q,21,35 - 135.493 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2w,29,35 248.771 183.961 Liabilitas pajak tangguhan 2v,18 6.422 5.175 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2l,2u,30,35 707.615 490.723
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.426.221 2.363.458
Jumlah Liabilitas 11.278.142 7.035.110
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) Catatan 2013 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2u,14,30,32,35 117.062 503.849 Utang usaha 2d,2u,15,30,35 - Pihak ketiga 2.672.217 1.905.621 - Pihak berelasi 2z,7 5.014 2.401 Beban akrual 2d,2u,16,30,35 924.650 670.918 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2u,17,30,35 483.267 330.148 Utang pajak 2d,18,35 97.626 113.871 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2w,29,35 180.293 265.541 Exchangeable rights 2d,19 2.840.900 - Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2u,20,30,32,35 70.141 626.456 Utang obligasi 2d,2p,21,35 51.939 - Utang sukuk 2d,2q,21,35 135.898 - Liabilitas jangka pendek lainnya 2l,2u,2z,7,30,35 272.914 252.847
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 7.851.921 4.671.652
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2z,7 307 3.305 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2u,20,30,32,35 68.380 1.493.054 Utang obligasi 2d,2p,21,35 2.394.726 51.747 Utang sukuk 2d,2q,21,35 - 135.493 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2w,29,35 248.771 183.961 Liabilitas pajak tangguhan 2v,18 6.422 5.175 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2l,2u,30,35 707.615 490.723
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.426.221 2.363.458
Jumlah Liabilitas 11.278.142 7.035.110
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) Catatan 2013 2012
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 10.064.747.323 saham pada tanggal 31 Desember 2013 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 8.368.457.433 saham kelas C 7.727.543.468 saham pada tanggal 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C 22 2.386.904 2.153.183 Tambahan modal disetor 2r,23 123.485 162.391 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 2b,24 113.907 (385.946) Pendapatan komprehensif lainnya 2b,2d,5 194.826 217.588 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 31 1.500 1.200 Belum ditentukan penggunaannya 4.232.442 2.827.716
Jumlah 7.053.064 4.976.132 Kepentingan non-pengendali 1.924.063 2.076.941
Jumlah Ekuitas 8.977.127 7.053.073
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 20.255.269 14.088.183
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan 2013 2012*)
PENJUALAN BERSIH 2t,2z,7,25,33 14.671.670 12.642.770
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA 2g,2k,2t,10,26 (12.020.863) (10.393.875)
LABA BRUTO 2.650.807 2.248.895
Beban usaha 2i,2k,2t, (2.565.606 ) (2.342.669) 2z,7,10,27,38 Pendapatan lainnya 2s,2t,2u,11,12,28 1.879.893 575.099 Beban lainnya 2t (198.899) (227.999)
LABA USAHA 1.766.195 253.326
Penghasilan keuangan 2d,2t,2z,7,33 131.764 269.030 Biaya keuangan 2t,33 (319.849) (302.776) Bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi 2e,8,33 187.104 (34.274)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.765.214 185.306
Beban Pajak Penghasilan 2v,18,33,38 (119.304) (18.723)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.645.910 166.583
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2b 8.063 (27.094) Laba (rugi) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2d,5 (30.825) 116.450
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 1.623.148 255.939
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 1.415.091 28.636 Kepentingan Non-Pengendali 230.819 137.947
1.645.910 166.583
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 1.392.329 117.992 Kepentingan Non-Pengendali 230.819 137.947
1.623.148 255.939
LABA PER SAHAM DASAR 2y 148 4
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 38
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan 2013 2012*)
PENJUALAN BERSIH 2t,2z,7,25,33 14.671.670 12.642.770
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA 2g,2k,2t,10,26 (12.020.863) (10.393.875)
LABA BRUTO 2.650.807 2.248.895
Beban usaha 2i,2k,2t, (2.565.606 ) (2.342.669) 2z,7,10,27,38 Pendapatan lainnya 2s,2t,2u,11,12,28 1.879.893 575.099 Beban lainnya 2t (198.899) (227.999)
LABA USAHA 1.766.195 253.326
Penghasilan keuangan 2d,2t,2z,7,33 131.764 269.030 Biaya keuangan 2t,33 (319.849) (302.776) Bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi 2e,8,33 187.104 (34.274)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.765.214 185.306
Beban Pajak Penghasilan 2v,18,33,38 (119.304) (18.723)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.645.910 166.583
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2b 8.063 (27.094) Laba (rugi) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2d,5 (30.825) 116.450
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 1.623.148 255.939
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 1.415.091 28.636 Kepentingan Non-Pengendali 230.819 137.947
1.645.910 166.583
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 1.392.329 117.992 Kepentingan Non-Pengendali 230.819 137.947
1.623.148 255.939
LABA PER SAHAM DASAR 2y 148 4
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 38
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
terla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ta
k te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
5
PT M
ULT
IPO
LAR
Tbk
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
AN
Ta
hun
Yang
Ber
akhi
r Pad
a Ta
ngga
l-tan
ggal
31
Des
embe
r 201
3 da
n 20
12
(Dis
ajik
an d
alam
juta
an ru
piah
Indo
nesi
a)
Ekui
tas
yang
dap
at d
iatr
ibus
ikan
kep
ada
pem
ilik
Entit
as In
duk
Pend
apat
an k
ompr
ehen
sif l
ainn
ya
Sa
ldo
Laba
Selis
ih tr
ansa
ksi
peru
baha
n ek
uita
s
Lab
a (r
ugi)
yang
bel
um
Se
lisih
kur
s
entit
as a
nak/
di
real
isas
i dar
i
pe
njab
aran
Te
lah
B
elum
M
odal
Ta
mba
han
entit
as
efek
ters
edia
la
pora
n
dite
ntuk
an
di
tent
ukan
K
epen
tinga
n
Ju
mla
h
Cat
atan
sa
ham
m
odal
dis
etor
asos
iasi
un
tuk
diju
al
keua
ngan
pen
ggun
aann
ya
p
engg
unaa
nnya
Jum
lah
non-
peng
enda
li
ekui
tas
Sald
o, 1
Jan
uari
2012
2.15
3.18
3
162.
391
(50.
029
)
76
.415
51
.817
90
0
2.80
7.10
7
5.
201.
784
2.
946.
954
8.
148.
738
Kep
utus
an R
apat
Um
um P
emeg
ang
Sah
am
Ta
huna
n ta
ngga
l 27
Apr
il 20
12:
31
Dek
lara
si d
ivid
en tu
nai
-
-
-
-
-
-
(7
.727
)
(7.7
27)
-
(7.7
27)
Pem
bent
ukan
cad
anga
n um
um
-
-
-
-
-
30
0
(300
)
-
-
- P
erub
ahan
kep
entin
gan
non-
peng
enda
li
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.3
43.8
77 )
(1
.343
.877
) S
elis
ih tr
ansa
ksi p
erub
ahan
eku
itas
entit
as
an
ak/e
ntita
s as
osia
si
24
-
-
(3
35.9
17 )
-
-
-
-
(3
35.9
17)
335.
917
-
Jum
lah
pend
apat
an k
ompr
ehen
sif t
ahun
berja
lan
2b,2
d,5
-
-
-
116.
450
(27.
094)
-
28
.636
117.
992
13
7.94
7
255.
939
Sald
o, 3
1 D
esem
ber 2
012
2.
153.
183
16
2.39
1
(3
85.9
46)
19
2.86
5
24.7
23
1.20
0
2.82
7.71
6
4.
976.
132
2.
076.
941
7.
053.
073
Pen
erbi
tan
saha
m b
aru
mel
alui
war
an
22
233.
721
350.
581
-
-
-
-
-
584.
302
-
58
4.30
2
Kep
utus
an R
apat
Um
um P
emeg
ang
Sah
am
Ta
huna
n ta
ngga
l 24
Apr
il 20
13:
31
Dek
lara
si d
ivid
en tu
nai
-
-
-
-
-
-
(10.
065
)
(10.
065)
-
(1
0.06
5 )
P
embe
ntuk
an c
adan
gan
umum
-
-
-
-
-
30
0
(300
)
- -
-
Per
ubah
an k
epen
tinga
n no
n-pe
ngen
dali
-
-
-
-
-
-
-
-
(412
.712
)
(412
.712
)
Rek
lasi
fikas
i sel
isih
tran
saks
i per
ubah
an
ek
uita
s en
titas
ana
k/en
titas
aso
sias
i
ke ta
mba
han
mod
al d
iset
or
2a
-
(3
89.4
87)
38
9.48
7
-
-
-
-
-
-
-
Sel
isih
tran
saks
i per
ubah
an e
kuita
s
entit
as a
nak/
entit
as a
sosi
asi
-
-
110.
366
-
-
-
-
110.
366
29
.015
139.
381
Ju
mla
h pe
ndap
atan
kom
preh
ensi
f tah
un
be
rjala
n
2b
,2d,
5
-
-
-
(3
0.82
5 )
8.06
3
-
1.41
5.09
1
1.
392.
329
23
0.81
9
1.
623.
148
Sald
o, 3
1 D
esem
ber 2
013
2.
386.
904
12
3.48
5
11
3.90
7
16
2.04
0
32.7
86
1.50
0
4.23
2.44
2
7.
053.
064
1.
924.
063
8.
977.
127
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) Catatan 2013 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan 14.296.418 12.538.288 Pembayaran kas kepada pemasok (11.615.574) (10.376.676) Pembayaran untuk beban penjualan (700.349) (724.508) Pembayaran kepada karyawan (1.089.147) (846.544) Pembayaran pajak penghasilan (120.827) (79.499) Penerimaan kas dari pendapatan sewa 389.640 408.250 Pembayaran untuk beban sewa (732.854) (679.259) Pendapatan lainnya 940.949 1.121.132 Beban lainnya (395.989) (741.398)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 972.267 619.786
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan dividen 207.031 8.900 Pengurangan aset keuangan lancar lainnya 214.039 930.885 Hasil penjualan investasi pada entitas asosiasi 1.399.997 - Penambahan investasi entitas asosiasi (307.735) - Hasil penjualan aset tetap 4.351 97.352 Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (105.427) (13.410) Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya (253.108) 994.518 Hasil penjualan properti investasi 22.550 45.000 Penambahan properti investasi (6.412) (470) Hasil dari penerbitan exchangeable right 2.840.900 - Pembelian saham untuk exchangeable right (2.840.900) - Penambahan aset tetap (691.713) (669.749) Penambahan uang muka dan jaminan sewa (858.327) (280.866) Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa 790.203 304.637 Penambahan investasi jangka panjang lainnya - (46.671) Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya - 2.000
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi 415.449 1.372.126
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan waran 584.302 - Penerimaan dari penerbitan obligasi - bersih 2.009.387 - Penerimaan dari pinjaman 1.752.919 1.717.904 Pendapatan bunga yang diterima 141.187 236.147 Pembayaran pinjaman (4.122.165) (1.283.056) Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali (506.728) (20.471) Pembayaran beban bunga (216.387) (297.988) Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi (4.071) 3.680 Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan (10.065) (7.728) Penerimaan modal dari kepentingan non-pengendali 210.919 - Pembayaran pengurangan modal kepada kepentingan non-pengendali - (1.204.475) Pembayaran utang obligasi dan sukuk - (340.000)
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (160.702) (1.195.987)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 1.227.014 795.925 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 2.875.259 2.039.663 Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 199.188 39.671
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 4.301.461 2.875.259
Informasi tambahan yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 34.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) Catatan 2013 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan 14.296.418 12.538.288 Pembayaran kas kepada pemasok (11.615.574) (10.376.676) Pembayaran untuk beban penjualan (700.349) (724.508) Pembayaran kepada karyawan (1.089.147) (846.544) Pembayaran pajak penghasilan (120.827) (79.499) Penerimaan kas dari pendapatan sewa 389.640 408.250 Pembayaran untuk beban sewa (732.854) (679.259) Pendapatan lainnya 940.949 1.121.132 Beban lainnya (395.989) (741.398)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 972.267 619.786
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan dividen 207.031 8.900 Pengurangan aset keuangan lancar lainnya 214.039 930.885 Hasil penjualan investasi pada entitas asosiasi 1.399.997 - Penambahan investasi entitas asosiasi (307.735) - Hasil penjualan aset tetap 4.351 97.352 Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (105.427) (13.410) Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya (253.108) 994.518 Hasil penjualan properti investasi 22.550 45.000 Penambahan properti investasi (6.412) (470) Hasil dari penerbitan exchangeable right 2.840.900 - Pembelian saham untuk exchangeable right (2.840.900) - Penambahan aset tetap (691.713) (669.749) Penambahan uang muka dan jaminan sewa (858.327) (280.866) Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa 790.203 304.637 Penambahan investasi jangka panjang lainnya - (46.671) Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya - 2.000
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi 415.449 1.372.126
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan waran 584.302 - Penerimaan dari penerbitan obligasi - bersih 2.009.387 - Penerimaan dari pinjaman 1.752.919 1.717.904 Pendapatan bunga yang diterima 141.187 236.147 Pembayaran pinjaman (4.122.165) (1.283.056) Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali (506.728) (20.471) Pembayaran beban bunga (216.387) (297.988) Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi (4.071) 3.680 Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan (10.065) (7.728) Penerimaan modal dari kepentingan non-pengendali 210.919 - Pembayaran pengurangan modal kepada kepentingan non-pengendali - (1.204.475) Pembayaran utang obligasi dan sukuk - (340.000)
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (160.702) (1.195.987)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 1.227.014 795.925 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 2.875.259 2.039.663 Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 199.188 39.671
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 4.301.461 2.875.259
Informasi tambahan yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 34.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 2 tanggal 2 Mei 2013 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU.AH.01.10-17887 tanggal 8 Mei 2013.
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan
umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam toko.
Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di
Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan
menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”).
Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis
dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000.
Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III
kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005.
Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang
saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
8
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22).
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas
anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Persentase Pemilikan Jumlah Aset
Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2013 2012 2013 2012
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”) Tangerang, Banten Penjualan eceran 1986 50,23 50,23 6.579.518 8.225.206
PT Matahari Pacific (“PT MP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2010 100,00 100,00 679.779 1.525.342
PT Serang gemilang (“PT SG”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 108.021 112.795
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 107.668 72.250
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 92.384 116.221
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 74.517 66.062
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 80.957 83.084
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 68.202 81.460
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
1998 100,00 100,00 2.414.937 1.425.126
PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 1.306.324 424.280
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2009 100,00 100,00 239.687 290.540
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2011 100,00 100,00 1.026.347 84.784
Tristar Capital Limited (“Tristar”) Labuan, Malaysia Investasi 2007 100,00 100,00 405.543 375.337
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 296.836 264.916
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”)
Jakarta Pusat hiburan keluarga
1995 50,01 50,01 277.388 208.773
PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 78.583 78.361
PTGratia Prima Indonesia (”PT GPI”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2008 100,00 100,00 50.137 47.415
PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 242.340 241.866
PT Surya Asri Lestari (“PT SAL”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2012 100,00 100,00 221.921 235.606
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
8
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22).
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas
anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Persentase Pemilikan Jumlah Aset
Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2013 2012 2013 2012
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”) Tangerang, Banten Penjualan eceran 1986 50,23 50,23 6.579.518 8.225.206
PT Matahari Pacific (“PT MP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2010 100,00 100,00 679.779 1.525.342
PT Serang gemilang (“PT SG”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 108.021 112.795
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 107.668 72.250
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 92.384 116.221
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 74.517 66.062
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 80.957 83.084
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) Tangerang, Banten Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 68.202 81.460
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
1998 100,00 100,00 2.414.937 1.425.126
PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 1.306.324 424.280
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2009 100,00 100,00 239.687 290.540
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2011 100,00 100,00 1.026.347 84.784
Tristar Capital Limited (“Tristar”) Labuan, Malaysia Investasi 2007 100,00 100,00 405.543 375.337
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 296.836 264.916
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”)
Jakarta Pusat hiburan keluarga
1995 50,01 50,01 277.388 208.773
PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 78.583 78.361
PTGratia Prima Indonesia (”PT GPI”)
Tangerang, Banten Perdagangan umum
2008 100,00 100,00 50.137 47.415
PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 242.340 241.866
PT Surya Asri Lestari (“PT SAL”) Tangerang, Banten Perdagangan umum
2012 100,00 100,00 221.921 235.606
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
9
1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan Jumlah Aset
Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2013 2012 2013 2012
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 100,00 100,00 1.233.316 842.097
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“) Jakarta Perdagangan 2008 100,00 100,00 537.587 574.568
PT Multipolar Technology Tbk (“PT MT“) Jakarta Perdagangan 2009 80,00 100,00 1.246.488 1.004.246
PT Visionet Internasional (“PT VI“) Jakarta Perdagangan 2002 100,00 100,00 358.739 315.640
PT Graha Teknologi Nusantara
(“PT GTN“)
Jakarta Jasa dan perdagangan umum
- 80,00 - 76.335 -
PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“) Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 50,20 50,20 188.668 179.306
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
(“PT MMI“)
Cikarang, Bekasi Manajemen arsip 1993 65,99 65,99 155.643 147.961
PT General Artha Sejati (“PT GAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 100,00 100,00 244.127 131.460
PT Air Pasifik Utama (“PT APU“) Tangerang, Banten Pengangkutan udara
1997 99,93 99,93 71.274 76.797
PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“) Jakarta Jasa dan Perdagangan umum
- 100,00 100,00 382.788 175.554
Prime Star Investment Pte.Ltd. Singapura Investasi 2013 100,00 - 2.976.993 -
PT Multipolar Multimedia Prima (“PT MMP”) Jakarta Jasa dan Perdagangan umum
2013 100,00 - 238.384 -
PT Tecnoves International (“PT TI“) Jakarta Satelit Jaringan Telekomunikasi (Transponder)
2012 85,00 85,00 88.069 33.138
PT Indonesia Media Televisi (“PTIMTV”) Jakarta Jasa dan Perdagangan umum
2012 65,00 60,00 171.548 37.768
PT Prima Cakrawala Sentosa Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2011 100,00 100,00 353.450 44.997
Pacific Emerald Pte.Ltd. Singapura Investasi 2013 100,00 - 2.490.341 -
Pacific Sapphire Pte.Ltd. Singapura Investasi 2013 100,00 - 2.369.629 -
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP,
telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari masing-masing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT TI sebesar 85%. Kemudian, pada bulan
Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT IMTV sebesar 60%. Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masing-
masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona
Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak (Catatan 32e).
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar 99%
kepada PT MT. Pada bulan April 2013 dan Desember 2013, PT MT menjual seluruh kepemilikannya atas PT IMTV
dan PT TI masing-masing sebesar 60% dan 85% kepada PT MMP.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
10
1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 24 April 2013 dan 27 April 2012 yang telah diaktanotariskan masing-masing dengan akta No. 1 tanggal 2 Mei 2013 dan akta No. 3 tanggal 2 Mei 2012 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut:
2013 2012
Presiden Komisaris Theo L. Sambuaga Theo L. Sambuaga Komisaris Independen Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Isnandar Rachmat Ali Komisaris Jeffrey Koes Wonsono Jeffrey Koes Wonsono Viven G. Sitiabudi - Presiden Direktur Eddy Harsono Handoko Eddy Harsono Handoko Wakil Presiden Direktur Bunjamin J. Mailool - Direktur Harijono Suwarno Harijono Suwarno Lina H. Latif Antonius Agus Susanto Richard H. Setiadi Reynold Pena Ong Direktur tak terafiliasi Reynold Pena Ong -
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua Isnandar Rachmat Ali Anggota A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga.
Perusahaan memiliki sekitar 16.402 dan 15.365 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 21 Februari 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
10
1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 24 April 2013 dan 27 April 2012 yang telah diaktanotariskan masing-masing dengan akta No. 1 tanggal 2 Mei 2013 dan akta No. 3 tanggal 2 Mei 2012 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut:
2013 2012
Presiden Komisaris Theo L. Sambuaga Theo L. Sambuaga Komisaris Independen Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Isnandar Rachmat Ali Komisaris Jeffrey Koes Wonsono Jeffrey Koes Wonsono Viven G. Sitiabudi - Presiden Direktur Eddy Harsono Handoko Eddy Harsono Handoko Wakil Presiden Direktur Bunjamin J. Mailool - Direktur Harijono Suwarno Harijono Suwarno Lina H. Latif Antonius Agus Susanto Richard H. Setiadi Reynold Pena Ong Direktur tak terafiliasi Reynold Pena Ong -
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua Isnandar Rachmat Ali Anggota A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga.
Perusahaan memiliki sekitar 16.402 dan 15.365 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 21 Februari 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penerapan Standar Akuntansi Terkini Penerapan atas Pernyataan (“PSAK”), Penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: - PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali - Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010): Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober
2012) - PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi - Reorganisasi Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Dalam PSAK ini, transaksi sepengendali yang dilakukan untuk mereorganisasi entitas di bawah grup usaha yang sama, tidak mengubah kepemilikan secara subtansial ekonomis, maka transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi grup usaha secara keseluruhan atau entitas usaha di dalam grup usaha tersebut. Oleh karena itu, transaksi tersebut dicatat sebesar nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai transaksi dan nilai buku dari transaksi sepengendali diakui pada ekuitas dan disajikan pada akun tambahan modal disetor. Pengeluaran seberhubungan dengan kombinasi bisnis diakui sebagai beban pada saat terjadi. Sesuai dengan PSAK ini, Perusahaan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi pada tanggal penerapan PSAK ini ke akun tambahan modal disetor.
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal di mana pengendalian Perusahaan berakhir.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar pembayaran dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar
mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil usaha dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”.
c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar pembayaran dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar
mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil usaha dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”.
c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang
ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha dan aset keuangan tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, exchangeable rights, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
e. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya
disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan
Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, exchangeable rights, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
e. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya
disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan
Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Investasi (lanjutan)
2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan
pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan.
f. Piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi
bersih (net realizable value).
Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan.
Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i. Sewa
Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan
metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Properti Investasi
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Metode Tahun Tarif
Bangunan Garis lurus 20 - Prasarana dan renovasi bangunan Garis lurus 2 - 20 - Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Garis lurus 3 - 5 - Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda - 15% dan 25% Mesin Garis lurus 3 - 5 - Alat-alat transportasi Garis lurus 2 - 5 - Peralatan untuk disewakan Garis lurus 2 - 5 - Aset sewa pembiayaan Garis lurus 5 -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi
manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya
perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Properti Investasi
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Metode Tahun Tarif
Bangunan Garis lurus 20 - Prasarana dan renovasi bangunan Garis lurus 2 - 20 - Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Garis lurus 3 - 5 - Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda - 15% dan 25% Mesin Garis lurus 3 - 5 - Alat-alat transportasi Garis lurus 2 - 5 - Peralatan untuk disewakan Garis lurus 2 - 5 - Aset sewa pembiayaan Garis lurus 5 -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi
manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya
perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset
Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional selama periode sewa.
m. Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
Untuk menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas
terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.
Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n. Aset Tak berwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan
suara, program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.
o. Goodwill
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) dibukukan pada “Aset tak berwujud”. Goodwill dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak.
p. Beban Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.
q. Utang Sukuk
Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah.
r. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan dalam laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi" dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif di mana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.
s. Instrumen Keuangan Derivatif
Perusahaan menandatangani kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan dinilai efektif, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pada saat instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka akumulasi keuntungan atau kerugian di ekuitas, diakui pada laba rugi.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n. Aset Tak berwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan
suara, program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.
o. Goodwill
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) dibukukan pada “Aset tak berwujud”. Goodwill dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak.
p. Beban Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.
q. Utang Sukuk
Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah.
r. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan dalam laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi" dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif di mana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.
s. Instrumen Keuangan Derivatif
Perusahaan menandatangani kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan dinilai efektif, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pada saat instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka akumulasi keuntungan atau kerugian di ekuitas, diakui pada laba rugi.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan
pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi beban terkait sebesar jumlah terutang kepada pemilik (consignor).
Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.
Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang
atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.
Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek di
mana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain
mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan: a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam suatu mata uang asing dijabarkan
dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan dengan
menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang
merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
2013 2012
USD1 Rp12.189 Rp9.670 SGD1 Rp 9.628 Rp7.907 RMB1 Rp 1.999 Rp1.537
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang telah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset
direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika,
Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. w. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
Imbalan Pensiun
Perusahaan dan entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset
direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika,
Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. w. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
Imbalan Pensiun
Perusahaan dan entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
w. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan Pensiun (lanjutan)
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program
imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
x. Pelaporan Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengidentifikasi eceran dan distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi. Aktivitas usaha di luar eceran dan distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 33.
y. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak seluruh saham biasa yang berpotensi dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama periode tersebut di bursa efek.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.415.091 dan Rp28.636. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 9.555.355.594 saham dan 7.727.543.301 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
z. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang
tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan
pelapor
(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
z. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.
(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana,
(2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
aa. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
z. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.
(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana,
(2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
aa. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
23
aa. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting (lanjutan)
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja. Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan pelanggan, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, deviden dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
24
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2013 2012
Kas: Rupiah 27.621 23.942 Mata uang asing 4.600 3.233
Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 738.430 591.520 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 425.964 804.223 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 142.690 25.203 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 129.720 130.190 PT Bank Mandiri Tbk 117.828 72.492 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 183 117.344 PT Bank DBS Indonesia 95 100.615 Bank of China Limited (“BoC”) 4 100.361 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 104.380 70.144 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) (Catatan 7) 237.317 28.728 Mata uang asing Pihak ketiga: CIMB 1.320.524 65.795 BoC 276.197 269.553 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 87.605 389 Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura - 340.378 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 112.977 67.232 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 99.999 - PT Bank Mega Syariah 50.000 - Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp30.000 39.717 49.133 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) 12.000 12.893 Mata uang asing Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 243.768 - PT Bank Mayapada Internasional Tbk 121.890 - Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 7.952 1.891
Jumlah 4.301.461 2.875.259
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2013 2012
Rupiah 5,00% - 11,25% 4,00% - 7,50% USD 0,75% - 3,25% 0,50% - 1,75%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
24
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2013 2012
Kas: Rupiah 27.621 23.942 Mata uang asing 4.600 3.233
Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 738.430 591.520 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 425.964 804.223 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 142.690 25.203 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 129.720 130.190 PT Bank Mandiri Tbk 117.828 72.492 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 183 117.344 PT Bank DBS Indonesia 95 100.615 Bank of China Limited (“BoC”) 4 100.361 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 104.380 70.144 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) (Catatan 7) 237.317 28.728 Mata uang asing Pihak ketiga: CIMB 1.320.524 65.795 BoC 276.197 269.553 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 87.605 389 Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura - 340.378 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 112.977 67.232 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 99.999 - PT Bank Mega Syariah 50.000 - Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp30.000 39.717 49.133 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) 12.000 12.893 Mata uang asing Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk 243.768 - PT Bank Mayapada Internasional Tbk 121.890 - Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 7.952 1.891
Jumlah 4.301.461 2.875.259
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2013 2012
Rupiah 5,00% - 11,25% 4,00% - 7,50% USD 0,75% - 3,25% 0,50% - 1,75%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
25
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 2013 2012
Penjualan teknologi informasi dan lainnya 328.613 198.467 Penjualan eceran dan distribusi 33.866 43.338
Jumlah 362.479 241.805 Penyisihan penurunan nilai piutang (13.429 ) (10.351)
Bersih 349.050 231.454
Piutang usaha terdiri dari: 2013 2012
Pihak ketiga 234.756 163.367 Penyisihan penurunan nilai piutang (10.618 ) (7.567)
Bersih 224.138 155.800
Pihak berelasi 127.723 78.438 Penyisihan penurunan nilai piutang (2.811 ) (2.784 )
Bersih (Catatan 7) 124.912 75.654
Jumlah 349.050 231.454
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut: 2013 2012
Kurang dari 31 hari 221.037 74.066 31 - 60 hari 44.801 26.264 61 - 90 hari 39.764 77.105 Lebih dari 90 hari 56.877 64.370
Jumlah 362.479 241.805 Penyisihan penurunan nilai piutang (13.429 ) (10.351)
Bersih 349.050 231.454
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2013 2012
Saldo awal tahun 10.351 9.886 Penyisihan selama tahun berjalan 3.078 465
Saldo akhir tahun 13.429 10.351
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20).
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
26
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 2013 2012
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola Pihak ketiga 62.980 262.980 Pihak berelasi (Catatan 7) - 46.500 Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7) 32.250 32.250
Sub - jumlah 95.230 341.730
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7) 311.675 342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham Pihak berelasi (Catatan 7) 131.213 144.103 Pihak ketiga 88 28 Reksadana 3.885 11.611
Sub - jumlah 135.186 155.742
Pinjaman yang diberikan dan piutang Saham untuk exchangeable rights (Catatan 19) 2.840.900 - Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) 85.354 8.457 Pihak ketiga 346.280 334.935 Deposito berjangka 12.024 2.026 Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD47 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD279 pada tanggal 31 Desember 2012 39.161 2.324
Sub - jumlah 3.323.719 347.742
Jumlah 3.865.810 1.187.714
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 25 Oktober 2013, PT MPP melakukan pencairan atas dana investasi yang dikelola oleh PT GAP Capital sebesar Rp200.000. Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan menerima pencairan atas investasi ini.
Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.
Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar (Rp30.825) dan Rp116.450 dicatat sebagai bagian dari ekuitas, sedangkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar (Rp12.890) dan Rp48.923 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
26
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 2013 2012
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola Pihak ketiga 62.980 262.980 Pihak berelasi (Catatan 7) - 46.500 Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7) 32.250 32.250
Sub - jumlah 95.230 341.730
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7) 311.675 342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham Pihak berelasi (Catatan 7) 131.213 144.103 Pihak ketiga 88 28 Reksadana 3.885 11.611
Sub - jumlah 135.186 155.742
Pinjaman yang diberikan dan piutang Saham untuk exchangeable rights (Catatan 19) 2.840.900 - Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) 85.354 8.457 Pihak ketiga 346.280 334.935 Deposito berjangka 12.024 2.026 Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD47 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD279 pada tanggal 31 Desember 2012 39.161 2.324
Sub - jumlah 3.323.719 347.742
Jumlah 3.865.810 1.187.714
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 25 Oktober 2013, PT MPP melakukan pencairan atas dana investasi yang dikelola oleh PT GAP Capital sebesar Rp200.000. Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan menerima pencairan atas investasi ini.
Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.
Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar (Rp30.825) dan Rp116.450 dicatat sebagai bagian dari ekuitas, sedangkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar (Rp12.890) dan Rp48.923 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
27
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7% sampai 16% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan antara 7% sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perusahaan (Catatan 14). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2013 2012
Eceran dan distribusi 2.349.086 1.730.003 Teknologi informatika dan lainnya 576.077 334.259
Jumlah 2.925.163 2.064.262
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp119.081, USD203.942 dan RMB137.372 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20).
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 8. Saldo Pihak Berelasi Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi):
2013 2012
Kas dan setara kas (Catatan 3) PT Bank Nationalnobu Tbk 249.317 41.621
Persentase dari jumlah aset 1,23 0,29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
28
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan)
2013 2012
Piutang usaha (Catatan 4) PT Link Net 61.272 33.383 PT First Media Tbk 49.757 39.300 PT Siloam International Hospitals Tbk 5.195 524 PT Matahari Department Store Tbk *) 3.604 - PT Lippo Karawaci Tbk 1.812 2.349 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.272 98
Jumlah 124.912 75.654
Persentase dari jumlah aset 0,61 0,54
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola PT Ciptadana Securities - 46.500
Wesel tagih PT Ciptadana Capital 32.250 32.250
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk 311.675 342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk 131.043 144.003 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 170 100
Sub - jumlah 131.213 144.103
Pinjaman yang diberikan dan piutang Lain-lain PT Menara Bhumimegah 83.056 - PT Matahari Department Store Tbk *) 2.060 - PT Amanda Cipta Utama - 7.862 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 238 595
Sub - jumlah 85.354 8.457
Jumlah 560.492 573.810 Persentase dari jumlah aset 2,78 4,07
Biaya dibayar di muka PT Mandiri Cipta Gemilang 9.088 8.800 PT Direct Power 2.756 3.526 PT Villa Permata Cibodas 2.300 2.300 PT Menara Bhumimegah - 3.686 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 1.395 759
Jumlah 15.539 19.071
Persentase dari jumlah aset 0,08 0,14
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
28
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan)
2013 2012
Piutang usaha (Catatan 4) PT Link Net 61.272 33.383 PT First Media Tbk 49.757 39.300 PT Siloam International Hospitals Tbk 5.195 524 PT Matahari Department Store Tbk *) 3.604 - PT Lippo Karawaci Tbk 1.812 2.349 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.272 98
Jumlah 124.912 75.654
Persentase dari jumlah aset 0,61 0,54
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola PT Ciptadana Securities - 46.500
Wesel tagih PT Ciptadana Capital 32.250 32.250
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk 311.675 342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk 131.043 144.003 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 170 100
Sub - jumlah 131.213 144.103
Pinjaman yang diberikan dan piutang Lain-lain PT Menara Bhumimegah 83.056 - PT Matahari Department Store Tbk *) 2.060 - PT Amanda Cipta Utama - 7.862 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 238 595
Sub - jumlah 85.354 8.457
Jumlah 560.492 573.810 Persentase dari jumlah aset 2,78 4,07
Biaya dibayar di muka PT Mandiri Cipta Gemilang 9.088 8.800 PT Direct Power 2.756 3.526 PT Villa Permata Cibodas 2.300 2.300 PT Menara Bhumimegah - 3.686 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 1.395 759
Jumlah 15.539 19.071
Persentase dari jumlah aset 0,08 0,14
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
29
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):
2013 2012
Piutang pihak berelasi non-usaha PT First Media Tbk 33.776 32.732 PT Bintang Sidoraya 15.206 14.320 PT Karya Dinamika Investama 1.600 1.600 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 517 374
Jumlah 51.099 49.026
Persentase dari jumlah aset 0,25 0,35
Hasil penjualan aset tetap PT Link Net - 2.209
Persentase dari jumlah aset - 0,02
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 11) PT Mandiri Cipta Gemilang 324.260 324.260
Persentase dari jumlah aset 1,60 2,30
Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 12) PT Direct Power 50.988 68.762 PT Villa Permata Cibodas 36.992 39.292 PT Mandiri Cipta Gemilang 27.704 37.000 PT Menara Bhumimegah - 76.623
Jumlah 115.684 221.677
Persentase dari jumlah aset 0,57 1,57
Utang usaha PT Link Net 3.950 1.470 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 1.064 931
Jumlah 5.014 2.401
Persentase dari jumlah liabilitas 0,04 0,03
Liabilitas jangka pendek lainnya PT First Media Tbk 17.453 22.571 PT Matahari Department Store Tbk *) 7.484 - PT Link Net 4.494 28 PT Siloam International Hospital Tbk 2.714 792 PT Lippo Karawaci Tbk 1.239 952 PT Elektra Setya Ekatama 1.018 - Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 1.328 367
Jumlah 35.730 24.710
Persentase dari jumlah liabilitas 0,18 0,35
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
30
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):
2013 2012
Utang pihak berelasi non-usaha Avel Pty. Limited, Australia - 3.016 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 307 289
Jumlah 307 3.305
Persentase dari jumlah liabilitas 0,01 0,05
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):
2013 2012
Penjualan bersih (Catatan 25) PT Matahari Department Store Tbk *) 128.995 - PT Link Net 125.471 107.921 PT Siloam International Hospitals Tbk 30.803 20.227 PT First Media Tbk 26.993 35.747 PT Lippo Karawaci Tbk 19.168 11.031 Yayasan Universitas Pelita Harapan 2.954 34 Yayasan Pendidikan Pelita Harapan 1.728 532 PT Almaron Perkasa 1.543 1.568
PT Mandiri Cipta Gemilang 1.500 1.500 PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel 1.209 - PT Lippo Cikarang Tbk 1.135 351 PT Jakarta Globe Media - 46 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 9.466 2.568
Jumlah 350.965 181.525
Persentase dari penjualan bersih 2,39 1,44
Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang (2.272) (9.791) PT Direct Power (689) (3.505) PT Menara Bhumimegah - (3.754) PT Villa Permata Cibodas - (2.300) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (823) (720)
Jumlah (3.784) (20.070)
Persentase dari beban sewa - bersih 0,72 4,85
Pendapatan Sewa PT Matahari Department Store Tbk *) 16.913 -. PT Lippo Karawaci Tbk - 2.913
Total 16.913 2.913
Persentase dari pendapatan sewa 8,00 0,95
Beban Lain-lain Avel Pty, Limited, Australia (10.985) (10.040) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (35) (17)
Jumlah (11.020) (10.057)
Persentase dari beban lain-lain 3,92 4,30
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
30
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):
2013 2012
Utang pihak berelasi non-usaha Avel Pty. Limited, Australia - 3.016 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 307 289
Jumlah 307 3.305
Persentase dari jumlah liabilitas 0,01 0,05
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):
2013 2012
Penjualan bersih (Catatan 25) PT Matahari Department Store Tbk *) 128.995 - PT Link Net 125.471 107.921 PT Siloam International Hospitals Tbk 30.803 20.227 PT First Media Tbk 26.993 35.747 PT Lippo Karawaci Tbk 19.168 11.031 Yayasan Universitas Pelita Harapan 2.954 34 Yayasan Pendidikan Pelita Harapan 1.728 532 PT Almaron Perkasa 1.543 1.568
PT Mandiri Cipta Gemilang 1.500 1.500 PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel 1.209 - PT Lippo Cikarang Tbk 1.135 351 PT Jakarta Globe Media - 46 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 9.466 2.568
Jumlah 350.965 181.525
Persentase dari penjualan bersih 2,39 1,44
Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang (2.272) (9.791) PT Direct Power (689) (3.505) PT Menara Bhumimegah - (3.754) PT Villa Permata Cibodas - (2.300) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (823) (720)
Jumlah (3.784) (20.070)
Persentase dari beban sewa - bersih 0,72 4,85
Pendapatan Sewa PT Matahari Department Store Tbk *) 16.913 -. PT Lippo Karawaci Tbk - 2.913
Total 16.913 2.913
Persentase dari pendapatan sewa 8,00 0,95
Beban Lain-lain Avel Pty, Limited, Australia (10.985) (10.040) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (35) (17)
Jumlah (11.020) (10.057)
Persentase dari beban lain-lain 3,92 4,30
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
31
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan)
2013 2012
Beban Umum dan Administrasi Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek) (63.070) (49.331)
Persentase dari beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan 7,11 6,85
Beban konsultan PT Ciptadana Asset Management - (6.560)
Persentase dari beban konsultan - 6,52
Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk (3.097) (4.380)
Persentase dari beban asuransi 7,06 12,11
Beban lain-lain Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (297) (1.515)
Persentase dari beban lain-lain 0,34 1,68
Penghasilan keuangan PT Ciptadana Capital 8.527 17.942 PT Ciptadana Securities 3.831 27.997 PT Ciptadana Asset Management - 65.391 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 930 510
Jumlah 13.288 111.840
Persentase dari penghasilan keuangan 10,08 41,57
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
1. PT Bank Nationalnobu Tbk Entitas asosiasi dari PT PCS Kas dan setara kas
2. PT Matahari Department Store Tbk Entitas asosiasi Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa.
3. PT First Media Tbk
Entitas asosiasi dari PT RPK
Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
4. PT Link Net Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk
Piutang usaha, hasil penjualan aset tetap, utang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
32
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan): No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
5. PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa
6. PT Siloam International Hospitals Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Piutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
7. Yayasan Universitas Pelita Harapan
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
8. PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
9. PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
10. PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
11. PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa
12. PT Menara Bhumimegah Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya, biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
13. PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
14. PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
15. PT Bintang Sidoraya
Entitas asosiasi dari PT Taraprima Reksabuana
Piutang pihak berelasi non-usaha
16. PT Karya Dinamika Investama Entitas asosiasi dari PT NPI Piutang pihak berelasi non-usaha
17. Avel Pty. Limited, Australia Afiliasi Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya
18. Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan dan kesejahteraan karyawan
19. PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasi –asuransi
20. PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban konsultan dan penghasilan keuangan
21. PT Elektra Setya Ekatama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Liabilitas jangka pendek lainnya
22. Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
23. PT Almaron Perkasa Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
24. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
25. PT Lippo Cikarang Tbk Afiliasi Penjualan - bersih
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
32
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan): No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
5. PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa
6. PT Siloam International Hospitals Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Piutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
7. Yayasan Universitas Pelita Harapan
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
8. PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
9. PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
10. PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
11. PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa
12. PT Menara Bhumimegah Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya, biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
13. PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
14. PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
15. PT Bintang Sidoraya
Entitas asosiasi dari PT Taraprima Reksabuana
Piutang pihak berelasi non-usaha
16. PT Karya Dinamika Investama Entitas asosiasi dari PT NPI Piutang pihak berelasi non-usaha
17. Avel Pty. Limited, Australia Afiliasi Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya
18. Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan dan kesejahteraan karyawan
19. PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasi –asuransi
20. PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban konsultan dan penghasilan keuangan
21. PT Elektra Setya Ekatama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Liabilitas jangka pendek lainnya
22. Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
23. PT Almaron Perkasa Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
24. PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
25. PT Lippo Cikarang Tbk Afiliasi Penjualan - bersih
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
33
8. INVESTASI Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari:
Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang Nilai Penyertaan tidak dibagikan
Persentase Kepemilikan 2013 2012 2013 2012
PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”) 20,48 949.772 - 223.712 - PT First Media Tbk (“PT FM”) 33,77 537.533 574.502 (116.045) (79.076) PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) 20,95 353.369 - 2.903 - PT Matahari Leisure (“PT MLe”) 50,00 17.758 24.168 16.321 22.731 PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) 24,00 2.380 2.380 (18.581) (18.581) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) 50,00 2.082 2.082 (918) (918) PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) 49,00 1.808 2.940 (1.132) - PT MOMO Trimultiprima (“PT MOMO”) 40,00 1.000 - - - PT Karya Dinamika Investama (“PT KDI”) 36,36 400 400 - -
Jumlah 1.866.102 606.472 106.260 (75.844)
PT MDS Pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaan, PT MP, Meadows Asia Company Limited ("MAC") dan Asia
Color Company Limited ("ACC") menandatangani Perjanjian Reorganisasi ("PR"). Berdasarkan PR, disepakati bahwa: (i) ACC setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 726.561.500 saham PT MDS
dengan nilai sebesar Rp883.499 melalui penerbitan wesel tagih. (ii) MAC membeli dan/atau menebus dari PT MP seluruh saham biasa dan saham preferen MAC yang
dimiliki oleh PT MP, dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh PT MP dengan nilai sebesar Rp883.499.
Kewajiban Perusahaan atas pembelian saham PT MDS dikompensasikan dengan penerimaan PT MP
dari penebusan saham MAC dan pembatalan waran MAC. Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan menjual 129.032.000 saham PT MDS dengan nilai
keseluruhan sebesar Rp1.399.997, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp1.243.210.
PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan
perdagangan umum.
Nobu PT Prima Cakrawala Sentosa (“PT PCS”), Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu, yang bergerak dalam bidang usaha perbankan.
PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur
mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2013. PT NTP dan PT MOMO Penyertaan saham pada PT NTP dan PT MOMO diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak.
PT NTP dan PT MOMO bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam
bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
34
8. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) PT KDI Penyertaan saham pada PT KDI diperoleh melalui PT NPI. PT KDI belum beroperasi secara komersial. Di samping itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi
(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.
Investasi pada entitas asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh Perusahaan (Catatan 14).
Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari:
2013 2012
Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen - 711.252 Saham biasa - 171.596
Sub - jumlah - 882.848
PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) 1.000 1.000 PT Bank Nationalnobu Tbk - pihak berelasi - 43.731 Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih 5 5
Jumlah 1.005 927.584
MAC PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting), kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktu-waktu menebus saham preferennya. MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Pada tanggal 8 Maret 2013, MAC menebus saham preferensi dan biasa. PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML, yang bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
34
8. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) PT KDI Penyertaan saham pada PT KDI diperoleh melalui PT NPI. PT KDI belum beroperasi secara komersial. Di samping itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi
(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.
Investasi pada entitas asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh Perusahaan (Catatan 14).
Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari:
2013 2012
Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen - 711.252 Saham biasa - 171.596
Sub - jumlah - 882.848
PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) 1.000 1.000 PT Bank Nationalnobu Tbk - pihak berelasi - 43.731 Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih 5 5
Jumlah 1.005 927.584
MAC PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting), kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktu-waktu menebus saham preferennya. MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Pada tanggal 8 Maret 2013, MAC menebus saham preferensi dan biasa. PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML, yang bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
35
9. PROPERTI INVESTASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pelepasan Saldo akhir
31 Desember 2013 Biaya Perolehan Tanah 106.893 6.412 - 11.174 102.131 Bangunan 1.128 - - - 1.128
Total 108.021 - - - 103.259
Akumulasi Penyusutan Bangunan 108 55 - - 163
Net book value 107.913 103.096 Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pelepasan Saldo akhir
31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah 128.639 8.401 - 30.147 106.893 Bangunan 37.112 578 (36.562 ) - 1.128
Jumlah 165.751 8.979 (36.562 ) 30.147 108.021
Akumulasi Penyusutan Bangunan 20.733 1.713 (22.338 ) - 108
Nilai Tercatat 145.018 107.913
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp114.230.
10. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2013 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Nilai Tercatat Tanah 245.942 14.726 - - 260.668 Bangunan 1.135.828 23.470 25.079 1.022 1.183.355 Prasarana dan renovasi bangunan 799.164 81.228 264.270 34.830 1.109.832 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 141.457 292.972 198.967 22.780 610.616 Peralatan dan instalasi 1.683.323 15.675 14.745 2.105 1.711.638 Mesin 396.551 38.918 17.296 23.773 428.992 Alat-alat transportasi 70.023 6.143 1.148 3.346 73.968 Peralatan untuk disewakan 458.601 78.217 31.643 3.991 564.470
Sub-jumlah 4.930.889 551.349 553.148 91.847 5.943.539 Aset sewa pembiayaan 61.260 8.306 - - 69.566 Aset dalam penyelesaian 19.059 132.058 (136.783) 1.851 12.483
Jumlah 5.011.208 691.713 416.365 93.698 6.025.588
Akumulasi Penyusutan Bangunan 407.087 55.667 16 4 462.766 Prasarana dan renovasi bangunan 345.362 110.627 88.629 33.742 510.876 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 84.871 181.013 1.989 18.226 249.647 Peralatan dan instalasi 853.611 29.945 2.942 1.451 885.047 Mesin 326.534 34.434 133 23.768 337.333 Alat-alat transportasi 62.033 4.447 138 3.304 63.314 Peralatan untuk disewakan 250.374 87.479 (24) 2.687 335.142 s
Sub - jumlah 2.329.872 503.612 93.823 83.182 2.844.125
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
36
10. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2013 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Aset sewa pembiayaan 9.984 803 - - 10.787
Jumlah 2.339.856 504.415 93.823 83.182 2.854.912
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Prasarana dan renovasi bangunan - 71.611 - - 71.611 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor - 1.538 - - 1.538 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626
Jumlah 78.283 73.149 - - 151.432
Bersih 2.593.069 3.019.244
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Nilai Tercatat Tanah 196.969 48.588 385 - 245.942 Bangunan 1.158.769 38.416 56.104 117.461 1.135.828 Prasarana dan renovasi bangunan 623.911 63.444 153.567 41.758 799.164 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 137.636 28.896 2.163 27.238 141.457 Peralatan dan instalasi 1.390.423 262.465 94.120 63.685 1.683.323 Mesin 356.929 19.254 30.938 10.570 396.551 Alat-alat transportasi 59.453 6.138 6.766 2.334 70.023 Peralatan untuk disewakan 374.088 88.931 20.659 25.077 458.601
Sub-jumlah 4.298.178 556.132 364.702 288.123 4.930.889 Aset sewa pembiayaan 60.710 550 - - 61.260 Aset dalam penyelesaian 26.333 113.067 (120.341) - 19.059
Jumlah 4.385.221 669.749 244.361 288.123 5.011.208
Akumulasi Penyusutan Bangunan 383.126 58.659 - 34.698 407.087 Prasarana dan renovasi bangunan 274.757 92.817 12.906 35.118 345.362 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 96.260 14.973 441 26.803 84.871 Peralatan dan instalasi 729.624 161.382 3.524 40.919 853.611 Mesin 309.642 27.196 30 10.334 326.534 Alat-alat transportasi 54.221 3.874 6.268 2.330 62.033 Peralatan untuk disewakan 194.334 76.406 (219) 20.147 250.374
Sub - jumlah 2.041.964 435.307 22.950 170.349 2.329.872 Aset sewa pembiayaan 2.242 7.742 - - 9.984
Jumlah 2.044.206 443.049 22.950 170.349 2.339.856
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
36
10. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2013 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Aset sewa pembiayaan 9.984 803 - - 10.787
Jumlah 2.339.856 504.415 93.823 83.182 2.854.912
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Prasarana dan renovasi bangunan - 71.611 - - 71.611 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor - 1.538 - - 1.538 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626
Jumlah 78.283 73.149 - - 151.432
Bersih 2.593.069 3.019.244
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Nilai Tercatat Tanah 196.969 48.588 385 - 245.942 Bangunan 1.158.769 38.416 56.104 117.461 1.135.828 Prasarana dan renovasi bangunan 623.911 63.444 153.567 41.758 799.164 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 137.636 28.896 2.163 27.238 141.457 Peralatan dan instalasi 1.390.423 262.465 94.120 63.685 1.683.323 Mesin 356.929 19.254 30.938 10.570 396.551 Alat-alat transportasi 59.453 6.138 6.766 2.334 70.023 Peralatan untuk disewakan 374.088 88.931 20.659 25.077 458.601
Sub-jumlah 4.298.178 556.132 364.702 288.123 4.930.889 Aset sewa pembiayaan 60.710 550 - - 61.260 Aset dalam penyelesaian 26.333 113.067 (120.341) - 19.059
Jumlah 4.385.221 669.749 244.361 288.123 5.011.208
Akumulasi Penyusutan Bangunan 383.126 58.659 - 34.698 407.087 Prasarana dan renovasi bangunan 274.757 92.817 12.906 35.118 345.362 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 96.260 14.973 441 26.803 84.871 Peralatan dan instalasi 729.624 161.382 3.524 40.919 853.611 Mesin 309.642 27.196 30 10.334 326.534 Alat-alat transportasi 54.221 3.874 6.268 2.330 62.033 Peralatan untuk disewakan 194.334 76.406 (219) 20.147 250.374
Sub - jumlah 2.041.964 435.307 22.950 170.349 2.329.872 Aset sewa pembiayaan 2.242 7.742 - - 9.984
Jumlah 2.044.206 443.049 22.950 170.349 2.339.856
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
37
10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Saldo 31 Desember 2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626
Jumlah 78.283 - - - 78.283
Bersih 2.262.732 2.593.069
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut:
2013 2012
Harga jual 4.351 97.352 Nilai buku bersih (10.516) (117.774)
Rugi (6.165) (20.422)
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan sebagai berikut:
2013 2012
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) 232.631 294.864 Beban pokok penjualan barang dan jasa 196.400 90.461 Beban penjualan 75.384 57.724
Jumlah 504.415 443.049
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak.
Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp232.613, USD486.807 dan RMB454.242 pada tanggal 31 Desember 2013 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.471.079. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
38
11. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA
Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
Pada tahun 2013 dan 2012, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan
beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp67.210 dan Rp56.672 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp324.260 (Catatan 7).
12. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Muara Bungo Jambi, Mal Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013; dan untuk lokasi toko-toko PT MPP di Pejaten Village, Kemang Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012.
Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun. Sepanjang tahun 2013 dan 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non-inti, PT MPP telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 dan Rp118.517 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp115.684 dan Rp221.677 (Catatan 7).
13. ASET TAK BERWUJUD Akun ini terdiri dari: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo akhir
31 Desember 2013 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 66.291 22.927 4.310 179 93.349 Akumulasi amortisasi (21.186 ) (9.370 ) (802 ) (179) (31.179)
Nilai buku 45.105 13.557 3.508 - 62.170 Goodwill 132.226 - - - 132.226
Jumlah 177.331 - - - 194.396 Penurunan nilai -
Piranti lunak komputer - 1.065 - - 1.065
Bersih 177.331 193.331
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
38
11. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA
Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
Pada tahun 2013 dan 2012, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan
beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp67.210 dan Rp56.672 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp324.260 (Catatan 7).
12. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Muara Bungo Jambi, Mal Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013; dan untuk lokasi toko-toko PT MPP di Pejaten Village, Kemang Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012.
Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun. Sepanjang tahun 2013 dan 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non-inti, PT MPP telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 dan Rp118.517 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp115.684 dan Rp221.677 (Catatan 7).
13. ASET TAK BERWUJUD Akun ini terdiri dari: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo akhir
31 Desember 2013 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 66.291 22.927 4.310 179 93.349 Akumulasi amortisasi (21.186 ) (9.370 ) (802 ) (179) (31.179)
Nilai buku 45.105 13.557 3.508 - 62.170 Goodwill 132.226 - - - 132.226
Jumlah 177.331 - - - 194.396 Penurunan nilai -
Piranti lunak komputer - 1.065 - - 1.065
Bersih 177.331 193.331
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
39
13. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo akhir
31 Desember 2012 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 61.382 4.909 - - 66.291 Akumulasi amortisasi (15.746 ) (5.440 ) - - (21.186)
Nilai buku 45.636 (531) - - 45.105 Goodwill 130.581 1.645 - - 132.226
Jumlah 176.217 177.331
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp9.370 and Rp5.440 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari: 2013 2012
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) – RMB54.720 pada tanggal 31 December 2013 109.386 - PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) 4.612 1.256 PT Bank Permata Tbk (“Permata”) – USD251 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD61 pada tanggal 31 Desember 2012 3.064 593 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) - 450.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) - 52.000
Jumlah 117.062 503.849
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut:
- CIMB, berupa fasilitas kredit Tranche A untuk Transaksi Khusus atas Pembiayaan Akuisisi dengan jumlah maksimum sebesar Rp416.000, yang ditarik pada tanggal 28 Maret 2013 dan tersedia sampai dengan tanggal 2 Agustus 2013. Pada tanggal 1 Agustus 2013, Perusahaan melunasi pinjaman tersebut.
- BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp450.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Pada tanggal 27 Mei 2013 dan 1 Agustus 2013, Perusahaan melunasi fasilitas ini masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp400.000. Sampai dengan tanggal pelaporan ini dibuat, Perusahaan masih dalam proses perpanjangan fasilitas ini.
- Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melunasi pinjaman kredit modal kerja. Kemudian, pada tanggal 26 November 2013, hanya fasilitas bank garansi yang diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Nopember 2014.
PT MT memperoleh fasilitas pembiayaan persediaan dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD7.500 yang tersedia sampai dengan 18 Mei 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan aset tetap.
PT VSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Sampai dengan tanggal pelaporan ini dibuat, PT VSI masih dalam proses perpanjangan fasilitas ini. Robbinz Department Stores (Tianjin) Limited, entitas anak PT KAS, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari HSBC dengan jumlah maksimum setara dengan USD19.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 15 Mei 2014.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
40
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,1% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan berkisar antara 11% sampai 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 8 dan 10).
15. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
2013 2012
Beli putus 2.142.219 1.555.495 Konsinyasi 535.012 352.527
Jumlah 2.677.231 1.908.022
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
16. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 2013 2012
Pemeliharaan dan Jasa 355.272 272.069 Bunga 131.551 32.503 Pemasaran dan perlengkapan 112.962 87.105 Sewa 69.076 40.764 Listrik dan energi 64.278 55.545 Konsultan 16.074 56.655 Lain-lain 175.437 126.277
Jumlah 924.650 670.918
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2013 2012
Tagihan pajak penghasilan: - 2013 4.544 - - 2012 29.549 65.489 - 2011 - 40.837
34.093 106.326
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
40
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,1% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan berkisar antara 11% sampai 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 8 dan 10).
15. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
2013 2012
Beli putus 2.142.219 1.555.495 Konsinyasi 535.012 352.527
Jumlah 2.677.231 1.908.022
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
16. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 2013 2012
Pemeliharaan dan Jasa 355.272 272.069 Bunga 131.551 32.503 Pemasaran dan perlengkapan 112.962 87.105 Sewa 69.076 40.764 Listrik dan energi 64.278 55.545 Konsultan 16.074 56.655 Lain-lain 175.437 126.277
Jumlah 924.650 670.918
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2013 2012
Tagihan pajak penghasilan: - 2013 4.544 - - 2012 29.549 65.489 - 2011 - 40.837
34.093 106.326
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
41
18. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Pajak dibayar di muka (lanjutan)
2013 2012
Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - bersih 171.608 148.869 - Lain-lain 29.884 15.264
201.492 164.133
Jumlah 235.585 270.459
b. Utang Pajak 2013 2012
Pajak penghasilan badan: Entitas anak 18.297 22.880
Pajak lainnya: - Pasal 21 26.377 12.593 - Pasal 23 11.047 8.424 - Pasal 25 58 - - Pasal 26 1.400 2.752 - Pasal 4 (2) 256 667 Lain-lain 5.505 4.500 Pajak Pertambahan Nilai - bersih 34.686 62.055
79.329 90.991
Jumlah 97.626 113.871
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan 2013 2012
Perusahaan - Kini (3.217 ) - - Tangguhan 60.465 15.063
57.248 15.063
Entitas anak - Kini (198.719 ) (61.380 ) - Tangguhan 22.167 27.594
(176.552 ) (33.786 )
Jumlah (119.304 ) (18.723 )
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 1.765.214 185.306 Laba bersih entitas anak sebelum pajak penghasilan (693.639) (123.491) Bagian atas (laba) rugi bersih entitas asosiasi (187.104) 34.274
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 884.471 96.089 Perbedaan temporer:
- Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal 50 (7.517) - Penyisihan imbalan karyawan 4.333 765 - Lain-lain 156 15.029
Perbedaan tetap:
- Lain-lain (1.155.156) (55.185)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
42
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
2013 2012
Taksiran (rugi) laba fiskal (266.146) 49.181 Akumulasi rugi fiskal - bersih - (83.417)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi (266.146) (34.236)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan (3.217) -
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan 1.786 12.378
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 1.765.214 185.306
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) (441.303) (46.326) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final 301.383 67.148 Koreksi rugi fiskal (8.559) (51.400) Lain-lain 29.175 11.855
Beban pajak penghasilan (119.304) (18.723)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2012 konsolidasian 2013
Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal 8.560 57.977 66.537 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak (1.052) 13 (1.039) Penyisihan imbalan kerja 1.090 2.436 3.526 Penyisihan - persediaan dan piutang 6.467 39 6.506
Jumlah 15.065 60.465 75.530
Entitas Anak 247.039 57.755 304.794
Jumlah 262.104 118.220 380.324
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 5.175 1.247 6.422
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
42
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
2013 2012
Taksiran (rugi) laba fiskal (266.146) 49.181 Akumulasi rugi fiskal - bersih - (83.417)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi (266.146) (34.236)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan (3.217) -
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan 1.786 12.378
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 1.765.214 185.306
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) (441.303) (46.326) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final 301.383 67.148 Koreksi rugi fiskal (8.559) (51.400) Lain-lain 29.175 11.855
Beban pajak penghasilan (119.304) (18.723)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2012 konsolidasian 2013
Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal 8.560 57.977 66.537 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak (1.052) 13 (1.039) Penyisihan imbalan kerja 1.090 2.436 3.526 Penyisihan - persediaan dan piutang 6.467 39 6.506
Jumlah 15.065 60.465 75.530
Entitas Anak 247.039 57.755 304.794
Jumlah 262.104 118.220 380.324
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 5.175 1.247 6.422
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
43
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2011 konsolidasian 2012
Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal 39.513 (30.953) 8.560 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak 827 (1.879) (1.052) Penyisihan imbalan kerja 1.798 (708) 1.090 Penyisihan - persediaan dan piutang 2.710 3.757 6.467 Lain-lain (44.848) 44.848 -
Jumlah - 15.065 15.065
Entitas Anak 339.505 (92.466) 247.039
Jumlah 339.505 (77.401) 262.104
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 9.239 (4.064) 5.175
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, liabilitas pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya adalah sebesar Rp34.341.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
e. Surat Ketetapan Pajak
Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21 beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010. Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaan menerima SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp102.224, dan klaim lebih bayar Perusahaan disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak sebesar Rp13.755. Di samping itu, berdasarkan SKPKB, Perusahaan terhutang tambahan pajak penghasilan Pasal 23 dan 21 dan Pajak Pertambahan Nilai, termasuk dendanya, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp50. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp13.705 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2011.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
44
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
f. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
19. EXCHANGEABLE RIGHTS
Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI") menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd ("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson.
Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain: a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari
Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut: • Tahun keempat; • Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right
Perusahaan atau Drag Right dari Temasek; • Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau • Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%.
b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada Temasek.
c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai. d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan
saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan PT MPP.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan ER.
Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat sebagai "Saham untuk Exchangeable Rights" pada akun Aset Keuangan Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 5).
Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
44
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
f. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
19. EXCHANGEABLE RIGHTS
Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI") menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd ("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson.
Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain: a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari
Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut: • Tahun keempat; • Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right
Perusahaan atau Drag Right dari Temasek; • Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau • Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%.
b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada Temasek.
c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai. d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan
saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan PT MPP.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan ER.
Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat sebagai "Saham untuk Exchangeable Rights" pada akun Aset Keuangan Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 5).
Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
45
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut:
2013 2012
PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD781 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD752 pada tanggal 31 Desember 2012 77.343 90.684 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”),
USD2.581 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 31.465 45.049
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 20.000 430.000 PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) 9.713 13.635 PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”) - 500.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) - 360.000 Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 pada tanggal 31 Desember 2012 - 290.100
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) - 250.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) - 135.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) - 5.042
Sub - jumlah 138.521 2.119.510 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (70.141 ) (626.456 )
Bagian Jangka Panjang 68.380 1.493.054
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: - BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang
tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014. Pada tanggal 24 Juli 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
- Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2015. Pada tanggal 1 dan 26 Februari 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
- CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2014. Pada tanggal 18 Januari 2013 dan 5 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
- BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2014 (Catatan 37a). Pada tanggal 28 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
- BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014. Pada tanggal 26 Februari 2013 dan 7 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
- HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau ekuivalen dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2015 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2014. Pada tanggal 1 Februari 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2014. Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut sebesar Rp120.000. Kemudian, pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Tranche B untuk Transaksi Khusus atas Pembiayaan Pinjaman Pemegang Saham dengan jumlah maksimum sebesar Rp875.000. Fasilitas ini tersedia selama 4 tahun dengan jadwal pembayaran tertentu. Pada tanggal 28 Juni 2013, 28 Agustus 2013 dan 12 September 2013, Perusahaan melunasi pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp84.000, Rp550.000 dan Rp241.000.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
46
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT memperoleh fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.
Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 13% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 6,1% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 10).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut: 2013 2012
Obligasi Emerald Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap Nilai nominal 2.437.800 - Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (43.074) -
Bersih 2.394.726 -
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”) Nilai nominal 52.000 52.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (61) (253 )
Bersih 51.939 51.747
Jumlah 2.446.665 51.747
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (51.939) -
Bagian jangka panjang - bersih 2.394.726 51.747
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) Nilai nominal 136.000 136.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (102) (507 )
Bersih 135.898 135.493 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (135.898 ) -
Jumlah - bersih - 135.493
Obligasi Emerald Tahun 2013 Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak, menerbitkan obligasi (senior notes) dengan nilai nominal sebesar USD200.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan (Catatan 14 dan 20).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
46
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT memperoleh fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.
Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 13% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 6,1% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 10).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut: 2013 2012
Obligasi Emerald Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap Nilai nominal 2.437.800 - Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (43.074) -
Bersih 2.394.726 -
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”) Nilai nominal 52.000 52.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (61) (253 )
Bersih 51.939 51.747
Jumlah 2.446.665 51.747
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (51.939) -
Bagian jangka panjang - bersih 2.394.726 51.747
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) Nilai nominal 136.000 136.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (102) (507 )
Bersih 135.898 135.493 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (135.898 ) -
Jumlah - bersih - 135.493
Obligasi Emerald Tahun 2013 Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak, menerbitkan obligasi (senior notes) dengan nilai nominal sebesar USD200.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan (Catatan 14 dan 20).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
47
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi Emerald Tahun 2013 (lanjutan)
Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu Perusahaan, dan telah
memperoleh peringkat B+ masing-masing dari Standard & Poor’s and Fitch. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular, yang mana per tanggal 31 Desember 2013 semua persyaratan tersebut terpenuhi. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.734.
Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari
dengan rincian sebagai berikut: Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per
lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012.
Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;
Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan
Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran. Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2013, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.
Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp192 dan Rp580, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp405 dan Rp724.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
48
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (lanjutan) Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal PT MPP (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang akan digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
22. MODAL SAHAM
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,227 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,230 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 3,193 642.687
Sub-jumlah 467.942.000 4,650 935.884
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
48
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (lanjutan) Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal PT MPP (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang akan digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
22. MODAL SAHAM
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,227 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,230 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 3,193 642.687
Sub-jumlah 467.942.000 4,650 935.884
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
49
22. MODAL SAHAM (lanjutan) Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 3,315 166.818 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,621 31.250 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,000 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 832.166.363 8,268 416.084
Sub-jumlah 1.228.347.890 12,204 614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 2.257.197.445 22,427 225.720 Grandhill Asia Limited 422.839.505 4,201 42.284 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 5.688.420.483 56,518 568.842
Sub-jumlah 8.368.457.433 83,146 836.846
Jumlah 10.064.747.323 100,000 2.386.904
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,598 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,299 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 4,158 642.687
Sub-jumlah 467.942.000 6,055 935.884
Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 4,318 166.818 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 112.924.000 1,461 56.462 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,809 31.250 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,001 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 719.242.363 9,307 359.622
Sub-jumlah 1.228.347.890 15,896 614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 1.625.182.161 21,031 162.518 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 331.760.119 4,293 33.176 Grandhill Asia Limited 304.444.444 3,940 30.444 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 3.769.866.854 48,785 376.987
Sub-jumlah 6.031.253.578 78,049 603.125
Jumlah 7.727.543.468 100,000 2.153.183
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
50
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.020 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b).
Sampai dengan tanggal 12 April 2013, sebanyak 2.337.204.493 Waran Seri II telah dikonversi menjadi saham.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012
Agio saham atas: - Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran seri II 350.581 - - Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD 150.781 150.781 - Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD 32.613 32.613 - Penerbitan saham di luar PUT 33.375 33.375 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (389.487) - Pengumuman dividen saham (22.856) (22.856 ) Beban emisi saham (31.522) (31.522 )
Bersih 123.485 162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK/ENTITAS ASOSIASI
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, entitas anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited, peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, entitas asosiasi (Catatan 8), penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP.
Pada tahun 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali direklasifikasi ke akun Tambahan Modal Disetor (Catatan 2r dan 23).
25. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2013 2012
Eceran dan distribusi 12.894.276 11.271.858 Teknologi informasi 1.415.591 1.275.942 Administrasi saham dan jasa lainnya 361.803 94.970
Jumlah 14.671.670 12.642.770
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:
2013 2012
Pihak berelasi (Catatan 7) 350.965 181.525 Pihak ketiga 14.320.705 12.461.245
Jumlah 14.671.670 12.642.770
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
50
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.020 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b).
Sampai dengan tanggal 12 April 2013, sebanyak 2.337.204.493 Waran Seri II telah dikonversi menjadi saham.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012
Agio saham atas: - Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran seri II 350.581 - - Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD 150.781 150.781 - Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD 32.613 32.613 - Penerbitan saham di luar PUT 33.375 33.375 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (389.487) - Pengumuman dividen saham (22.856) (22.856 ) Beban emisi saham (31.522) (31.522 )
Bersih 123.485 162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK/ENTITAS ASOSIASI
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, entitas anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited, peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, entitas asosiasi (Catatan 8), penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP.
Pada tahun 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali direklasifikasi ke akun Tambahan Modal Disetor (Catatan 2r dan 23).
25. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2013 2012
Eceran dan distribusi 12.894.276 11.271.858 Teknologi informasi 1.415.591 1.275.942 Administrasi saham dan jasa lainnya 361.803 94.970
Jumlah 14.671.670 12.642.770
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:
2013 2012
Pihak berelasi (Catatan 7) 350.965 181.525 Pihak ketiga 14.320.705 12.461.245
Jumlah 14.671.670 12.642.770
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
51
25. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
2013 2012
Eceran dan distribusi 10.361.734 9.140.692 Teknologi informasi 1.355.935 1.178.944 Administrasi saham dan jasa lainnya 303.194 74.239
Jumlah 12.020.863 10.393.875
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
27. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2013 2012
Beban penjualan Sewa - bersih 526.965 383.170 Lain-lain 281.096 233.654
Sub-jumlah 808.061 616.824
Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan 812.816 720.294 Listrik dan energi 306.189 245.518 Penyusutan (Catatan 10) 232.631 294.864 Kesejahteraan karyawan (Catatan 29) 74.624 68.258 Perjalanan dinas 65.253 54.154 Beban konsultan 57.505 100.629 Pajak dan ijin 51.672 62.728 Asuransi 43.841 36.161 Komunikasi 25.437 22.059 Lain-lain 87.577 121.180
Sub-jumlah 1.757.545 1.725.845
Jumlah 2.565.606 2.342.669
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA
Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:
2013 2012
Keuntungan dari penjualan investasi entitas asosiasi (Catatan 8) 1.243.210 - Pendapatan dividen 236.699 3.900 Pengembalian dan pengalihan sewa 197.180 406.609 Selisih kurs 143.286 62.531 Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan - 48.211 Lain-lain 59.518 53.848
Jumlah 1.879.893 575.099
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
52
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA (lanjutan)
2013 2012
Penurunan nilai (73.149) (21.468) Kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan (13.082) - Pajak (3.649) (107.676) Lain-lain (109.019) (98.855)
Jumlah (198.899) (227.999)
29. IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari:
2013 2012
Akrual imbalan kerja 162.804 229.770 Kewajiban imbalan kerja 266.260 219.732
429.064 449.502 Bagian jangka pendek (180.293) (265.541)
Bagian jangka panjang 248.771 183.961
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp1.356 dan Rp890.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang. Oleh karena itu, Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.
Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2013 2012
Biaya jasa kini 46.188 36.864 Biaya bunga 16.829 16.076 Kerugian aktuaria - bersih 6.249 6.265 Biaya jasa masa lalu 1.086 2.143
Bersih 70.352 61.348 Beban kompensasi 4.272 6.910
Jumlah 74.624 68.258
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto tahunan : 8,6% - 9,25% pada tahun 2013 dan 5,8% - 6,8% pada tahun 2012 Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% - 10% Tabel kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat kematian Tingkat pensiun : 100% pada usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri : 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun Usia pensiun normal : 55 tahun
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
52
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA (lanjutan)
2013 2012
Penurunan nilai (73.149) (21.468) Kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan (13.082) - Pajak (3.649) (107.676) Lain-lain (109.019) (98.855)
Jumlah (198.899) (227.999)
29. IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari:
2013 2012
Akrual imbalan kerja 162.804 229.770 Kewajiban imbalan kerja 266.260 219.732
429.064 449.502 Bagian jangka pendek (180.293) (265.541)
Bagian jangka panjang 248.771 183.961
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp1.356 dan Rp890.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang. Oleh karena itu, Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.
Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2013 2012
Biaya jasa kini 46.188 36.864 Biaya bunga 16.829 16.076 Kerugian aktuaria - bersih 6.249 6.265 Biaya jasa masa lalu 1.086 2.143
Bersih 70.352 61.348 Beban kompensasi 4.272 6.910
Jumlah 74.624 68.258
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto tahunan : 8,6% - 9,25% pada tahun 2013 dan 5,8% - 6,8% pada tahun 2012 Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% - 10% Tabel kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat kematian Tingkat pensiun : 100% pada usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri : 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun Usia pensiun normal : 55 tahun
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
53
29. IMBALAN KERJA (lanjutan)
Perubahan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Saldo awal 219.732 170.938 Penambahan 74.624 68.258 Mutasi (2.115) (4.342) Pembayaran (25.981) (15.122)
Bersih 266.260 219.732 Dikurangi bagian jangka pendek (17.489) (35.771)
Bagian Jangka Panjang 248.771 183.961
Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Des 2013 31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2010 31 Des 2009
Nilai kini liabilitas imbalan program 214.926 260.480 202.854 166.994 127.586
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program 35.222 (5.882) 2.918 (7.536) 9.991
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Valuta Ekuivalen Valuta Ekuivalen Asing Rupiah Asing Rupiah
Aset Kas dan setara kas USD 148.308 1.807.726 33.552 324.448 SGD 728 7.009 23.874 188.867 Euro 15 252 21 267 HKD 268 421 180 224 JPY 1.067 124 1.182 13.089 RMB 2 4 - - Piutang usaha USD 15.162 184.810 12.506 120.936 Aset keuangan lancar lainnya USD 154 1.877 282 2.723 SGD - - 10 80 Aset lancar lainnya USD 5.057 61.640 3.371 32.600 SGD 10 96 - - Piutang pihak berelasi non-usaha USD 2.771 33.776 3.633 35.130 Aset tidak lancar lainnya USD 9.756 118.916 792 7.661 Jumlah Aset 2.216.651 726.025 Liabilitas Utang bank jangka pendek USD 251 3.059 61 593 Utang usaha USD 10.753 131.068 11.878 114.862 Beban akrual USD 20.758 253.019 - - HKD 344 541 227 283 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya USD 3 37 16 153 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 1.585 19.319 4.402 42.562
Liabilitas jangka pendek lainnya USD 791 9.641 7.925 76.634 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 1.777 21.660 31.009 299.861 Utang obligasi USD 200.000 2.437.800 - - Liabilitas jangka panjang lainnya USD 3.664 44.660 3.781 36.559
Jumlah Liabilitas 2.920.804 571.507
Aset (liabilitas) bersih (704.153 ) 154.518
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
54
31. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
a. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
24 April 2013, yang telah diaktakannotariskan dengan akta No. 21 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp10.065 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2013 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp 300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2013.
b. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012.
32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN
a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,
Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Perjanjian ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003.
c. PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia,
antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 27 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp3.038.510, RMB61.127 dan USD15.467 (Catatan 14 dan 20).
e. Perusahaan dan PT MPP mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP.
Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
54
31. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
a. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
24 April 2013, yang telah diaktakannotariskan dengan akta No. 21 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp10.065 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2013 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp 300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2013.
b. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012.
32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN
a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,
Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Perjanjian ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003.
c. PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia,
antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 27 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp3.038.510, RMB61.127 dan USD15.467 (Catatan 14 dan 20).
e. Perusahaan dan PT MPP mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP.
Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
55
32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut: Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian
pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2012.
Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Pada tanggal 28 Maret 2013, Promissory Note ini telah dilunasi oleh Perusahaan.
f. Perjanjian Lindung Nilai atas Hutang Obligasi Berdenominasi Dolar AS
Pada tanggal 2 September 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian Cancellable Call
Spread Option dengan BNP Paribas, cabang Singapura, sebesar USD50.000 untuk spread antara Rp10.500 (dalam angka penuh) dan Rp12.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 1,95%. Beban premi dibayar setiap semester mulai tanggal 23 Januari 2014. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2018. Nilai wajar fasilitas lindung nilai ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp31.491 dan dicatat pada Aset Tidak Lancar Lainnya.
Pada tanggal 2 September 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Cancellable Swap
Deliverable in US Dollar dengan Nomura International Plc, cabang Singapura, sebesar USD25.000 untuk spread antara Rp10.500 (dalam angka penuh) dan Rp12.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 2,02%. Beban premi dibayar setiap tanggal 25 Januari dan 25 Juli. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. Nilai wajar fasilitas lindung nilai ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.220 dan dicatat pada Aset Tidak Lancar Lainnya.
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan
utama usaha Perusahaan yaitu eceran dan distribusi dan teknologi informasi. Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut
digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “Lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di bidang retail malls, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya.
Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi
menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
56
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah
31 Desember 2013 Hasil Operasi Penjualan bersih 12.894.276 1.415.591 361.803 14.671.670 Penghasilan keuangan 55.056 57.520 19.188 131.764 Biaya keuangan (88.590) (122.209) (109.050) (319.849) Penyusutan dan amortisasi (331.297) (92.544) (90.327) (514.168) Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi - 225.094 (37.990) 187.104 Manfaat (beban) pajak penghasilan (106.424) 65.886 (78.766) (119.304) Laba bersih tahun berjalan 254.654 1.292.176 99.080 1.645.910
Segment Information Investasi dalam entitas asosiasi - 949.772 916.330 1.866.102 Pengeluaran modal 585.463 191.486 79.009 855.958 Aset segmen dilaporkan 8.330.215 4.612.475 7.312.579 20.255.269 Liabilitas segmen dilaporkan 4.739.008 881.660 5.657.474 11.278.142
31 Desember 2012 Hasil Operasi Penjualan bersih 11.271.858 1.275.942 94.970 12.642.770 Penghasilan keuangan 170.373 95.583 3.074 269.030 Biaya keuangan (223.549) (74.671) (4.556) (302.776) Penyusutan dan amortisasi (343.289) (85.339) (22.194) (450.822) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (34.274) (34.274) Manfaat (beban) pajak penghasilan (31.198) 13.126 (651) (18.723) Laba (rugi) bersih tahun berjalan 91.348 112.521 (37.286) 166.583
31 Desember 2012 Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi - - 606.472 606.472 Pengeluaran modal 582.385 124.469 143.818 850.672 Aset segmen dilaporkan 7.910.977 2.202.683 3.974.523 14.088.183 Liabilitas segmen dilaporkan 5.174.752 1.394.981 465.377 7.035.110
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
2013 2012
Indonesia 14.154.399 12.285.102 Luar Indonesia 517.271 357.668
Jumlah 14.671.670 12.642.770
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
2013 2012
Indonesia 7.171.790 6.377.566 Luar Indonesia 596.095 438.081
Jumlah segmen aset tidak lancar* 7.767.885 6.815.647
*) tidak termasuk piutang pihak berelasi non-usaha dan aset pajak tangguhan
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
56
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah
31 Desember 2013 Hasil Operasi Penjualan bersih 12.894.276 1.415.591 361.803 14.671.670 Penghasilan keuangan 55.056 57.520 19.188 131.764 Biaya keuangan (88.590) (122.209) (109.050) (319.849) Penyusutan dan amortisasi (331.297) (92.544) (90.327) (514.168) Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi - 225.094 (37.990) 187.104 Manfaat (beban) pajak penghasilan (106.424) 65.886 (78.766) (119.304) Laba bersih tahun berjalan 254.654 1.292.176 99.080 1.645.910
Segment Information Investasi dalam entitas asosiasi - 949.772 916.330 1.866.102 Pengeluaran modal 585.463 191.486 79.009 855.958 Aset segmen dilaporkan 8.330.215 4.612.475 7.312.579 20.255.269 Liabilitas segmen dilaporkan 4.739.008 881.660 5.657.474 11.278.142
31 Desember 2012 Hasil Operasi Penjualan bersih 11.271.858 1.275.942 94.970 12.642.770 Penghasilan keuangan 170.373 95.583 3.074 269.030 Biaya keuangan (223.549) (74.671) (4.556) (302.776) Penyusutan dan amortisasi (343.289) (85.339) (22.194) (450.822) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (34.274) (34.274) Manfaat (beban) pajak penghasilan (31.198) 13.126 (651) (18.723) Laba (rugi) bersih tahun berjalan 91.348 112.521 (37.286) 166.583
31 Desember 2012 Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi - - 606.472 606.472 Pengeluaran modal 582.385 124.469 143.818 850.672 Aset segmen dilaporkan 7.910.977 2.202.683 3.974.523 14.088.183 Liabilitas segmen dilaporkan 5.174.752 1.394.981 465.377 7.035.110
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
2013 2012
Indonesia 14.154.399 12.285.102 Luar Indonesia 517.271 357.668
Jumlah 14.671.670 12.642.770
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
2013 2012
Indonesia 7.171.790 6.377.566 Luar Indonesia 596.095 438.081
Jumlah segmen aset tidak lancar* 7.767.885 6.815.647
*) tidak termasuk piutang pihak berelasi non-usaha dan aset pajak tangguhan
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
57
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: 2013 2012
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap 215.168 198.857 Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka 411.994 26.711 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya - 31.000 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana suatu pihak dengan instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:
2013 2012
Kas dan setara kas 4.301.461 2.875.259 Piutang usaha 349.050 231.454 Aset keuangan lancar lainnya, tidak termasuk saham untuk exchangeable rights 1.024.910 1.187.714 Aset keuangan tidak lancar lainnya 160.733 43.474 Investasi jangka panjang lainnya 1.005 927.584 Aset tidak lancar lainnya 425.192 203.426
Jumlah 6.262.351 5.468.911
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Di samping itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
(ii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Nilai Arus Kas Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1 tahun
2013
Utang usaha 2.677.231 2.677.231 2.677.231 - Utang pajak dan beban akrual 1.022.276 1.022.276 1.022.276 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 180.293 180.293 180.293 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 483.267 483.267 483.267 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 255.583 255.583 187.203 68.380 Utang obligasi 2.446.665 2.489.800 52.000 2.437.800 Utang sukuk 135.898 136.000 136.000 - Liabilitas lainnya 545.342 545.342 9.715 535.627
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
58
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(ii) Risiko Likuiditas (lanjutan) Nilai Arus Kas Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1 tahun
2012
Utang usaha 1.908.022 1.908.022 1.908.022 - Utang pajak dan beban akrual 784.789 784.789 784.789 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 265.541 265.541 265.541 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 330.148 330.148 330.148 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.623.359 2.623.359 1.130.305 1.493.054 Utang obligasi 51.747 52.000 - 52.000 Utang sukuk 135.493 136.000 - 136.000 Liabilitas lainnya 390.914 390.914 5.554 385.360
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang cukup agar memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
(iii) Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan sebesar Rp(29.785) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai
tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku
bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
58
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(ii) Risiko Likuiditas (lanjutan) Nilai Arus Kas Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1 tahun
2012
Utang usaha 1.908.022 1.908.022 1.908.022 - Utang pajak dan beban akrual 784.789 784.789 784.789 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 265.541 265.541 265.541 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 330.148 330.148 330.148 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.623.359 2.623.359 1.130.305 1.493.054 Utang obligasi 51.747 52.000 - 52.000 Utang sukuk 135.493 136.000 - 136.000 Liabilitas lainnya 390.914 390.914 5.554 385.360
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang cukup agar memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
(iii) Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan sebesar Rp(29.785) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai
tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku
bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
59
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(iv) Risiko Suku Bunga Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pasar naik/turun
sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan naik/turun sebesar Rp5.983, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang setelah dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 5,
14 dan 20.
(v) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi
Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan: Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1. Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi dalam dolar AS dan Rupiah yang mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar USD 202.402 dan Rp 189.435 pada tanggal 31 Desember 2013 dan utang obligasi Rupiah yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp 213.487 pada tanggal 31 Desember 2012. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.
36. PENGELOLAAN PERMODALAN
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
60
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 14 Januari 2014, PT MPP memperpanjang fasilitas pinjaman dari BoC sebesar USD30.000 sampai dengan tanggal 14 Januari 2016 (Catatan 20).
b. Pada tanggal 4 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian USD/IDR Call Spread Cancellable dengan Deutsche Bank AG, cabang Singapura, sebesar USD35.000 untuk spread antara Rp11.500 (dalam angka penuh) dan Rp13.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 2,38%. Beban premi dibayar setiap tanggal 25 Januari dan 25 Juli. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018.
38. AKUN REKLASIFIKASI
Untuk konsistensi dengan penyajian dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mereklasifikasi akun-akun sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2012
Beban usaha (2.372.894) 30.225 (2.342.669 ) Manfaat (beban) pajak penghasilan 11.502 (30.225) (18.723 )
39. STANDAR AKUNTANSI BARU YANG BELUM BERLAKU PADA TAHUN 2013 Beberapa interpretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:
- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (Revisi 2013) “Irnbalan kerja”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
PT Multipolar Tbk.Kantor OperasionalMenara Matahari Lantai 20-21Jl. Palem Raya Boulevard 7Lippo Karawaci 1100Tangerang 15811Indonesia
Tel : (62 21) 55 777 000Fax : (62 21) 547 5232
www.multipolar-group.com
2013Laporan Tahunan
SE
IZIN
G O
PP
OR
TU
NIT
IES
. DE
LIVE
RIN
G G
RO
WT
H &
VALU
E.
Laporan Tahunan 2013