sdra annual report 2010
TRANSCRIPT
Daftar Isi Contents 2 - 3
Visi Misi Vision Mission 4
Sejarah Perseroan Corporate History 5
Peristiwa Penting di Tahun 2010 Significant Events in 2010 9
Perjalanan Perseroan Corporate Timeline 17
Tinjauan Perekonomian Indonesia Indonesia Economy Outlook 19
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 37
Indikator Keuangan Financial Indicator 38
Wilayah Kerja Coverage 39
Struktur Organisasi Organization Structure 40
Penghargaan Awards 42
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan
Management Responsibility for Annual Report
44
2
ContentsDaftar Isi
3Bank Saudara Annual Report 2010
Jaringan & Layanan Network And Services 65
Bisnis dan Operasional
Bisnis
Business & Operation
Business 57
Laporan Direktur Utama The President Director’s Report 50
Laporan Komisaris Utama The President Commisioner’s Report 45
International Banking 68
Sumber Daya Manusia Human Resources Development 111
Laporan Keuangan Financial Report 117
Manajemen Bank Saudara Bank Saudara Management 119
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 108
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 73
Visi Vision
MisiMemenuhi hdengan 5 (lima) pilar
arapan stakeholder dalam usaha perbankan
Menjaga kepercayaan masyarakat
Memberikan pelayanan secara personal
Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik
To fulfill the stakeholders hopes for the banking business through the 5 (five) pillars
Safeguard public trust
Provide personalized services
Improve management quality and banking operations
Preserve the banking industry through good corporate governance values
A Pioneer in financial services that continues to grow and innovate
Mission
Pelopor institusi keuangan yang menjadi bank berkinerja baik dan sehatA pioneering has now become a well and healthy bankfinancial institution performing
Pelopor jasa keuangan yang berkembang dan inovatif
4
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk pertama kali
didirikan pada tahun 1906 dengan nama Vereeniging Himpoenan
Soedara oleh para saudagar batik dan kulit di Bandung dan
sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa
keuangan secara simpan pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas
prakarsa 3 (tiga) orang kaum saudagar saat itu, H. Basoeni, H.
Damiri dan H. Bajoeri yang berkeinginan mengadakan satu
perkumpulan kaum saudagar. Dengan adanya persamaan
tujuan, H. Basoeni dan kawan-kawan mencari beberapa
saudagar lainnya, sampai terkumpul sebanyak 10 (sepuluh)
orang Saudagar.
Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga aktif berperan dalam
pergerakan nasional sebagai mitra perkumpulan Boedi Oetomo
di daerah Jawa Barat yang bergerak di bidang perekonomian.
Pada tahun 1912 Vereeniging Himpoenan Soedara mengajukan
permohonan untuk mendapat pengesahan sebagai badan hukum
yang dikabulkan dengan pengesahan Anggaran Dasar
berdasarkan Government Besluit No. 33 tanggal 4 Oktober 1913.
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk for the first time
established in 1906 under the name of Vereeniging Himpoenan
Saoedara by batik and leather merchants in Bandung and vicinity
with the primary objective to distribute the financial service
business by deposit-borrow system. Such association was
established by the initiative of 3 (three) merchants namely H.
Basoeni, H. Damiri and H. Badjoeri who intended to organize an
merchant association. Based on their common interest, H
Basoeni and his colleagues gathered other merchants until there
were 10 (ten) merchants.
In 1908, this association was also active in the national movement
as a partner with Boedi Oetomo association in West Java. 1912
Himpoenan Soedara apply to obtain the legalization as a
corporation which was granted with the legalization of Article of
Association based on Government Besluit No.33 dated 4 October
1913.
Sejarah Perseroan Corporate History
5Bank Saudara Annual Report 2010
6
On 11 November 1955 The Ministry of Finance rendered the
license to Himpunan Soedara to undertake the saving bank
business retroactively since 4 February 1955 in parallel with
the implementation of Government Regulation No. 1 Year
1955 State Gazette No. 2 regarding to Credit Affair Oversight
which stated that all entities and agencies who organized the
activities of credit distribution on their own deposit was Bank
Tabungan.
In 1967, Himpunan Soedara was required to alter their legal
entity from Association to Limited Company, in parallel with
the effectiveness of Law No. 14/Tahun 1967 regarding to
Banking Outlines along with its rules of practice which are
stated in Decree of Ministry of Finance dated 18 December
1968.
On 15 June 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara was
formally dissolved and at the same time PT Bank Tabungan
Himpunan Saudara (HS) 1906 was established.
In April 1992, PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906
was changed to PT Bank Himpunan Saudara 1906 with the
majority of shares and management ownership held by
MEDCO Group (The national private company which mainly
engages in oil and gas thermal and contractors) and in July
1993 with the effectiveness of Banking Law No. 7/ 1992 based
on Letter of Decree of Ministry of Finance No. Kep.067/
KMK.17/1993, PT Bank HS 1906 started to operate as
conventional bank which was legalized by Drs Mar'ie
Muhammad who was the Finance Minister.
In 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk changed
their call name to BANK SAUDARA with the same legal formal
and it was followed with the new of company logo. On 15
December 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
undertook an Initial Public Offering and listed in Jakarta Stock
Exchange (JSX) with the ticker SDRA in their endeavour to
improve the company's performance and to be publicly
owned.
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (BANK SAUDARA)
always improve the company's performance and service to
customers.
Pada tanggal 11 November 1955 Menteri Keuangan memberi
izin kepada Himpunan Soedara untuk melakukan usaha bank
tabungan yang berlaku surut mulai tanggal 04 Februari 1955,
seiring dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 1
Tahun 1955 Lembaran Negara No. 2, tentang Pengawasan
terhadap Urusan Kredit, yang menetapkan bahwa semua
perusahaan dan badan yang mengadakan usaha-usaha
untuk memberikan kredit atas tanggungan pribadi adalah
Bank Tabungan.
Pada tahun 1967, Himpunan Soedara diwajibkan mengubah
bentuk hukumnya dari perkumpulan menjadi Perseroan
Terbatas, seiring dengan berlakunya Undang-undang No. 14/
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan beserta
peraturan pelaksanaannya. Dalam hal ini Keputusan Menteri
Keuangan tertanggal 18 Desember 1968.
Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara
secara formal legal dibubarkan dan pada saat bersamaan itu
pula didirikan PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS)
1906.
Pada bulan April 1992 PT Bank Tabungan Himpunan Saudara
(HS) 1906 berubah menjadi PT Bank Himpunan Saudara
1906 dengan adanya penyertaan modal ser ta
manajemen/kepengurusan oleh MEDCO Group (perusahaan
swasta nasional yang bergerak dalam bidang perminyakan
dan gas bumi serta kontraktor) dan pada bulan Juli 1993
dengan berlakunya Undang-Undang Perbankan No. 7/1992
berdasarkan SK Menteri Keuangan No. Kep.067/
KM.17/1993, PT Bank HS 1906 beroperasi sebagi Bank
Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Drs. Mar'ie
Muhammad yang saat itu menjabat Menteri Keuangan RI.
Pada tahun 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
mengubah nama panggilan/call name menjadi BANK
SAUDARA dengan bentuk hukum yang sama dan diikuti
dengan perubahan logo perusahaan. Pada tanggal 15
Desember 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
melakukan penawaran umum saham perdana perseroan
kepada masyarakat (Initial Public Offering) yang efeknya
tercatat pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan kode SDRA,
dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan serta menjadi
perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh publik.
PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (BANK SAUDARA)
senantiasa berusaha meningkatkan kinerja perseroan serta
pelayanan kepada nasabah.
7
Selain meningkatkan kemampuan dan profesionalisme
sumber daya manusianya yang secara berkala dilaksanakan
pelatihan baik intern maupun ekstern, di dalam maupun luar
negeri, perseroan pun berusaha lebih mendekatkan diri
dengan masyarakat yang direalisasikan dalam bentuk
penambahan kantor di beberapa wilayah di pulau Jawa dan
melakukan peningkatan status kantor.
Guna memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk telah mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 11
Agustus 2008 yang memutuskan dan menyetujui Perubahan
seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka
penyesuaian terhadap Undang-Undang tersebut. Dalam
Anggaran Dasar Perseroan tersebut diputuskan pula untuk
m e n i n g k a t k a n M o d a l D a s a r P e r s e r o a n d a r i
Rp. 400.000.000,00 menjadi Rp. 600.000.000,00. Hal ini
menunjukan komitmen pemegang saham pengendali di
dalam meningkatkan modal disetor dan di dalam
meningkatkan kinerja perseroan yang semakin lebih baik di
masa yang akan datang.
Pada tahun 2009, perseroan melaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB,
para pemegang saham menyetujui beberapa keputusan
antara lain Penambahan Modal melalui Penawaran Umum
Terbatas (PUT-I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sejumlah 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta)
saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 100 (seratus rupiah)
per saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 75.000.000.000,00
(tujuh puluh lima milyar Rupiah) yang ditawarkan dengan
harga Rp. 140,00 (seratus empat puluh Rupiah) per saham.
Jumlah saham Bank Saudara setelah pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas (PUT-I) menjadi 2.250.000.000
(dua milyar dua ratus lima puluh juta) saham dengan jumlah
nominal Rp 225.000.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima
milyar rupiah).
Di tahun 2010 Perseroan melaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB,
para pemegang saham menyetujui beberapa keputusan
antara lain Penambahan Modal melalui program Employee
Aside from continuously improving their human resource
development capability and professionalism by organizing the
internal and external and domestic and overseas training, the
company also tried to get in touch with society by expanding
the office in several regions in Java and improving the office
status.
In order to conform with Law No. 40/ 2007 regarding to Limited
Company, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk organized
a Special General Shareholders' Meeting on 11 August
2008 which decided and approved The Amendment of all
Company's Article of Associations regarding to the
adjustment of such Law. In the new Article of Association, it
was decided to increase The Company's Authorized Capital
from Rp 400.000.000.000,00 to Rp 600.000.000.000,00.
Such amendment showed the shareholders' commitment in
increasing the paid-up capital and in improving the company's
performance in the future.
In 2009, the company carried out the Annual General
Shareholders' Meeting and Special General Shareholders'
Meeting. In the Special General Shareholders' Meeting, the
shareholders approved several decisions such as Capital
Addition through Limited Public Offering – I (PUT – I) with Pre-
emptive Rights to Shareholders' for 750,000,000 (seven
hundred fifty million) shares with nominal price of Rp 100 (one
hundred rupiahs) per share in total amount of
Rp 75,000,000,000 (seventy five billion rupiahs). The number
of shares of Bank Saudara after the execution of Limited
Public Offering – I (PUT – I) became 2,250,000,000 (two
billion and two hundred fifty million) shares with nominal
amount for Rp 225,000,000,000,00 (two hundred twenty five
billion rupiahs).
In 2010, the company carried out the Annual General
Shareholders' Meeting and Special General Shareholders’
Meeting. In the Special General Shareholders’ Meeting, the
shareholders approved several decisions such as Capital
Addition through Employee Stock Option Plan (ESOP) and
Bank Saudara Annual Report 2010
Management Stock Option Plan (ESOP) Programm up to
10% (ten percent) from the-paid up capital or 225.000.000
(two hundred twenty five million rupiahs) shares with nominal
of Rp.100,00 (one hundred rupiahs) per share or Rp.
22.500.000.000,00 (twenty two billion and five hundred million
rupiahs). ESOP and MSOP Programm will be executed in 4
stages for 2 years starting from 2010. The Shared Ownership
composition of Bank Saudara after execution ESOP and
MSOP stages 1 & 2 are as follows:
Stock Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option
Plan (MSOP) sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen)
dari keseluruhan modal disetor atau sejumlah 225.000.000
(dua ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal
sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah) atau seluruhnya
berjumlah Rp. 22.500.000.000,00 (dua puluh dua milyar lima
ratus juta rupiah). Program Employee Stock Option Plan
(ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP)
dilaksanakan dalam 4 tahap dalam jangka waktu 2 (dua)
tahun terhitung sejak tahun 2010. Adapun komposisi
kepemilikan saham Bank Saudara setelah pelaksanaan
ESOP/MSOP tahap 1 dan 2 adalah sebagai berikut :
Kepemilikan (%)(per 31 Desember 2010)
Ownership (%) (as of 31 December 2010)
11.03 % PT.Medco Intidinamika
52.92 % H. Ir.Arifin Panigoro
Public36.05 % Masyarakat -
8
JANUARI
Memorandum of Understanding (MoU)
Universitas Padjadjaran dengan Bank Saudara
Partisipasi Bank Saudara Dalam Acara
Universal Chinese Sport
Sosialisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan
Program PT Taspen (Persero)
Kick Off Meeting 2010
05/01/2010
17/01/2010
30/01/2010
Universitas Padjadjaran dan Bank Saudara mengadakan
penandatanganan kerjasama yang sekaligus peresmian
Gedung Serba Guna Balai Santika Unpad Jatinangor
Sumedang. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh
Rektor Universitas Padjadjaran dan Direktur Utama Bank
Saudara. Dalam penandatangan kerjasama ini dihadiri pula
oleh civitas akademika Unpad serta para pejabat Bank
Saudara. Melalui penandatanganan kerjasama ini
diharapkan memberikan kontribusi yang positif bagi kedua
belah pihak.
Kegiatan “Universal Chinese Sport” yang dilaksanakan di
Jakarta merupakan ajang sarana olahraga bagi komunitas
Tionghoa, acara yang pertama kali diadakan di Beijing
(China) merupakan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan yang
dibuat untuk memberikan ruang bagi para atlit-atlit etnis
Tionghoa untuk unjuk kemampuan di beberapa Negara yang
memiliki komunitas etnis Tionghoa cukup besar.
29/01/2010
Bertempat di Gallery Ciumbuleuit diadakan sosialisasi
Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan program PT Taspen
(Persero) yang dihadiri oleh seluruh pejabat Bank Saudara.
Dalam paparannya Direksi PT Taspen (Persero) menjelaskan
beberapa hal tentang pensiunan dan isu-isu yang
berkembang seputar pemberian kredit pensiunan.
Paparan kinerja perusahaan akhir tahun 2009 serta Rencana
Bisnis Bank di tahun 2010 kepada karyawan/wati serta para
pejabat eksekutif Bank Saudara yang disampaikan langsung
oleh Direktur Utama yang bertempat di Balai Pertemuan Bumi
Sangkuriang Bandung.
JANUARY
Memorandum of Understanding (MoU) of
Bank Saudara with Padjadjaran University
2010 Kick Off Meeting
05/01/2010
17/01/2010
29/01/2010
30/01/2010
Bank Saudara entered into collaboration with Padjadjaran
University and on the same time officially announced Gedung
Serba Guna Balai Santika Unpad Jatinangor Sumedang. The
signing ceremony was also attended by all the faculty
members of Unpad and Bank Saudara's authoritative officers.
Such collaboration agreement signing was expected to
contribute positive aspects for both parties.
These event was held in Jakarta was as a sport event for
The Chinese community. The event which was first held in
Beijing, China annually. This event was held to provide
opportunities for Chinese ethnic athletes in performing their
skills in several countries.
These socialization event of Joint Operation Agreement
(PKS) with PT Taspen (Persero) which was attended by all of
Bank Saudara authoritative officers was held in Galeri
Ciumbuleuit. In his speech, the Director of PT Taspen
(Persero) described several issues regarding retirees and
current issues regarding credit facilities.
A speech about entity performance at the end of 2009 and
Business Plan in 2010 which was addressed to all Bank
Saudara's staffs and officers was directly delivered by the
CEO. The meeting was held at Bumi Sangkuriang Hall of
Meeting, Bandung .
Bank Saudara Participation at Universal
Chinese Sport Event
Socialization Events of Memorandum of
Understanding (MoU) and PT Taspen (Persero) Program
Peristiwa Penting di Tahun 2010Significant Events in 2010
9Bank Saudara Annual Report 2010
10
FEBRUARY
MARCH
APRIL
th Bank Saudara 104 Years
20/02/2010
18/04/2010
23/04/2010
Participant of Saving Indonesia Movement
Launching of Bank Saudara AKSI Program
Signing Agreement Between Bank Saudara
with PT Taspen (Persero)
The National launching of saving product called
'TabunganKu' was simultaneously held in several region in
Indonesia. National and private banks and Rural Banks
participate in this event. Bank Saudara did not only take part in
product 'TabunganKu' launching and activities but also
organized Small Medium Enterprise exhibition which was
represented by the Small Medium Enterprise (SME) under
Bank Saudara supervision.
08/03/2010
Bank Saudara launched credit program called AKSI ('Apapun
Kreditnya Sukses Impiannya) to achieve the enhancement of
Bank Saudara credit growth and to attract prospective
customers. This program offered benefit for customers by
rendering them free of charge promotion for any loan product
and also offered benefit for bank its staffs incentives if they
proposed new lenders.
thIn 2010, Bank Saudara celebrated its 104 anniversary by
organizing spiritual communion at the Head Office and all its
Business Units to express their gratitude to God Almighty,
where Bank Saudara expected to be more developed and
qualified.
In order to increase its service to retirees, Bank Saudara
entered into agreement with PT Taspen (Persero). All Bank
Saudara's Business Units will be able to provide pension fund
payment from PT Taspen (Persero). Such agreement also
encompassed the payment of Social Security Saving,
Multipurpose Social Security Saving and Retiree Saving.
FEBRUARI
Partisipasi Gerakan Indonesia Menabung
MARET
Peluncuran Program AKSI Bank Saudara
APRIL
104 Tahun Bank Saudara
Penandatanganan Kerjasama (PKS) Bank
Saudara dengan PT Taspen (Persero)
20/02/2010
23/04/2010
Launching produk tabungan secara nasional yang diberi
nama “TabunganKu” dilaksanakan serentak di beberapa
wilayah di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh Bank-Bank
Swasta Nasional maupun Pemerintah serta Bank Perkreditan
Rakyat (BPR), partisipasi Bank Saudara dalam kegiatan ini
tidak hanya mengikuti kegiatan dan peluncuran produk
“TabunganKu” akan tetapi juga mengikuti kegiatan pameran
UMKM yang diwakili oleh UMKM binaan Bank Saudara.
08/03/2010
Bank Saudara meluncurkan program kredit yang dinamakan
dengan AKSI atau “Apapun Kreditnya Sukses Impiannya”
yang bertujuan agar pertumbuhan kredit Bank Saudara
semakin meningkat serta memberikan daya tarik kepada
debitur baru. Program yang memberikan keuntungan bagi
nasabah yang salah satunya bebas biaya promosi bagi
produk kredit apapun, juga memberikan keuntungan bagi
karyawan/ti Bank Saudara dengan pemberian insentif bagi
karyawan/wati yang mengajukan calon debitur baru.
18/04/2010
Bank Saudara yang telah melewati masa cukup panjang,
dimana pada tahun 2010 berusia 104 Tahun tentunya patut
disyukuri. Kegiatan penyelenggaraan syukuran dilaksanakan
di Kantor Pusat dan seluruh Bisnis Unit dengan dilakukan
acara doa bersama yang diharapkan Bank Saudara semakin
terus berkembang dan berkualitas
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
terutama pada para pensiunan, Bank Saudara mengadakan
perjanjian kerjasama (PKS) dengan PT Taspen (Persero).
Seluruh Bisnis Unit yang terdapat di Bank Saudara dapat
melayani pembayaran kepada para pensiunan yang
dibayarkan melalui PT Taspen (Persero). PKS ini pun juga
mencakup pembayaran Tabungan Hari Tua, Tabungan Hari Tua Multiguna dan Pensiunan.
11
27/04/2010
Sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan atau
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) serta
menyambut 104 Tahun Bank Saudara, bekerjasama dengan
Palang Merah Indonesia (PMI) dilaksanakan kegiatan donor
darah yang diikuti oleh karyawan/ti Bank Saudara di dua
tempat antara lain Kantor Pusat Bandung dan Cabang The
Energy Jakarta, kegiatan ini mendapat dukungan dari
beberapa pihak, diantaranya Group Medco yang
mengirimkan karyawan/ti untuk ikut partisipasi dalam
kegiatan donor darah tersebut
Pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar lingkungan
kantor Bank Saudara merupakan salah satu program CSR
sekaligus rangkaian kegiatan menyambut 104 Tahun Bank
Saudara. Kegiatan pengobatan dilakukan di beberapa
wilayah diantaranya Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor,
Semarang serta Denpasar. Kegiatan yang dilakukan
bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia (RZI) serta
dukungan dari beberapa pihak seperti PT Inti Bumi Perkasa
(IBP), KSU Mitra Saudara, PT Sentrafood, Building
Management The Energy Jakarta, Learning Center serta
Medco Foundation, pengobatan gratis bagi masyarakat ini
diberikan kepada 250-300 orang disetiap wilayah, selain
masyarakat umum sekitar kantor juga dapat dinikmati oleh
nasabah/debitur Bank Saudara
Kegiatan yang merupakan salah satu bukti kepedulian
Manajemen Bank Saudara untuk memberikan reward /
penghargaan atas hasil kerja yang dicapai pada tahun 2009
dengan memberangkatkan seluruh karyawan dan pejabat
eksekutif Bank Saudara untuk berkunjung ke Kuala Lumpur
Malaysia. Kegiatan yang merupakan outing nasional
bertemakan Learning Thru (Through) Global Experience
diikuti sekitar 720 karyawan beserta jajaran Dewan Komisaris
dan Direksi Bank Saudara. Selama 4 hari kunjungan ini
diharapkan menjadi salah satu media pembelajaran guna
mendapatkan pengetahuan baru selama kunjungan dan
sebagai wujud dari penghargaan perusahaan atas hasil kerja
keras karyawan/ti selama ini.
Kegiatan Donor Darah
Pengobatan Gratis Bagi Masyarakat
MEI
Bank Saudara Goes To Malaysia
28/04/2010
27/05/2010
27/04/2010
28/04/2010
27/05/2010
thIn the occasion of celebrating its 104 anniversary Bank
Saudara, collaborated with Indonesian Red Cross organizing
the blood donation activities which were participated by Bank
Saudara's staffs in both Bandung Head Office and The
Energy Jakarta Branch Office as the expression of its concern
to the environment and the implementation of Corporate
Social Responsibility Program. This activity had its support
from several parties such as Medco Group which sent their
staffs to participate this program.
Free medical treatment for the local community was
organized as part of Bank Saudara's CSR Program as well as th part of the 104 anniversary celebration program. Free
medical treatment was conducted in several region such as
Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Semarang and
Denpasar. The activity conducted in collaboration with Rumah
Zakat Indonesia (RZI) with supports from several parties such
as PT Inti Bumi Perkasa (IBP), KSU Mitra Saudara, PT
Sentrafood, The Energy Jakarta Building Management,
Learning Center and Medco Foundation, this event attended
by 250-300 people from local community and Bank Saudara's
customers.
A company outing to Kuala Lumpur Malaysia to was
organized reward to its employee’s for their performance in
2009. The outing had a theme of Learning Thru Global
Experience and it was attended by 720 employee’s along
with the Board of Commissioners and Directors of Bank
Saudara. The four days visit was expected to be one of the
learning media in order to obtain new knowledge during the
visit and the expression of the company’s appreciation for its
employee’s performance.
Blood Donation Activities
Free Medical
Bank Saudara Goes to Malaysia
MAY
Bank Saudara Annual Report 2010
12
JUNI
Expo Pembiayaan KUMKM
Fun Bike Cinta Kota Bank Saudara
Silaturahmi Yayasan Himpunan Saudara 1906
05/06/2010
20/06/2010
30/06/2010
Dinas Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Mikro Propinsi
Jawa Barat melalui Pemerintah Kota Cirebon serta bekerja
sama dengan Bank Indonesia Kantor Cabang Cirebon
menyelenggarakan Expo Pembiayaan KUMKM yang
bertempat di PUSDIKLATPRI Cirebon dengan mengundang
seluruh lembaga keuangan bank/non bank. Partisipasi Bank
Saudara dalam kegiatan ini dengan menampilkan produk
KUMKM Bank Saudara yang mendapatkan apresiasi dari
Walikota Cirebon.
Bank Saudara bersama dengan seluruh perusahaan di
lingkungan Medco Group, mengadakan kegiatan Sepeda
Santai yang bertemakan Fun Bike Cinta Kota di Kawasan
Semanggi Jakarta. Kegiatan yang juga merupakan salah satu
kegiatan dalam rangka memperingati 30 Tahun Medco
Energy ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang yang diantaranya
karyawan/ti serta keluarganya di lingkungan Medco Group
juga terbuka untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dibuka
oleh Komisaris Utama Medco Energy dan Direktur Utama
Bank Saudara.
Silaturahmi Bank Saudara dengan anggota Yayasan
Himpunan Saudara 1906 merupakan kegiatan dalam rangka
wujud penghargaan dan ungkapan rasa terima kasih
Manajemen Bank Saudara kepada para pemegang saham
minoritas yang bernaung di Yayasan Himpunan Saudara
1906 yang sampai saat ini menunjukan loyalitas mereka
menjadi pemegang saham secara turun temurun lebih dari 20
tahun. Dalam kegiatan ini disampaikan pula kinerja Bank
Saudara tahun 2009, Komposisi Kepemilikan Saham Publik,
Pengembangan Jaringan Kantor dan rencana pembukaan
beberapa Kantor Cabang di tahun mendatang. Kegiatan ini
dihadiri pula oleh Dewan Komisaris, Manajemen dan para
pejabat eksekutif Bank Saudara
JUNE
Micro Credit Financing Expo
Bank Saudara's 'Fun Bike Cinta Kota’
Himpunan Saudara 1906 Foundation
Gathering
05/06/2010
20/06/2010
30/06/2010
Agency for cooperative an micro economic empowerment for
the West Java Province through Cirebon Regional
Government in collaboration with Cirebon Branch Office of
Bank of Indonesia organized Micro Credit Financing Expo
located at Cirebon PUSDIKLATPRI all banking and non
banking institutions. Were invited along to this event and use
this occasion in introducing Bank Saudara's Micro Credit
products which gained appreciation from Cirebon Major.
Bank Saudara along with other Medco Group company
members organized Fun Bike with theme 'Fun Bike Cinta
Kota' at Semanggi Area, Jakarta. The event was held in the thoccasion of Medco Energy's 30 anniversary an it was
attended by more than 1000 individuals consisted of the staffs
and their family members. This event which was also open for
the local community, was officially opened by Medco Energy's
President of Commissioner and Bank Saudara's President of
Director.
Bank Saudara's gathering with Himpunan Saudara 1906
Foundation Member was an event to appreciate and to
express the gratitude to all of minority shareholders which
were also joint with of Himpunan Saudara 1906 Foundation.
They have showed their hereditary loyalty for over 20 years.
The 2009 performance report was also presented during this
event which include shares ownership composition, Office
Network Development and several branch office expansion
plan in the near future. This event was attended by all of Board
of Commissioner members and all of Bank Saudara's
executive officers.
13
JULI
Expo Pembiayaan KUMKM
Penyerahan Bantuan Kendaraan Kepada
Koperasi Kopertis
Rapat Kerja Semester I Tahun 2010
Perjanjian Kerjasama Bank Saudara dengan
Institut Pertanian Bogor (IPB)
05/07/2010
12/07/2010
23/07/2010
27/07/2010
Dinas Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Mikro Propinsi
Jawa Barat melalui Pemerintah Kota Cirebon serta bekerja
sama dengan Bank Indonesia Kantor Cabang Cirebon
menyelenggarakan Expo Pembiayaan KUMKM yang
bertempat di PUSDIKLATPRI Cirebon dengan mengundang
seluruh lembaga keuangan bank/non bank. Partisipasi Bank
Saudara dalam kegiatan ini dengan menampilkan produk
KUMKM Bank Saudara yang mendapatkan apresiasi dari
Walikota Cirebon.
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan
lembaga/instansi, Bank Saudara menyerahkan bantuan
kendaraan operasional kepada Koperasi Kopertis sebagai
bentuk penghargaan atas rencana pengembangan usaha
Koperasi Kopertis. Penyerahan kendaraan operasional
diberikan Direktur Operasi dan Bisnis Bank Saudara yang
diterima oleh Ketua Koperasi Kopertis
Bank Saudara melaksanakan kegiatan Rapat Kerja (Raker)
semester I tahun 2010 yang diikuti oleh Jajaran Dewan
Komisaris, Manajemen, Para Pejabat Eksekutif dan
Pemimpin Bisnis Unit membahas evaluasi pencapaian dan
performance perseroan sampai dengan semester I tahun
2010 serta pembahasan mengenai rencana pengembangan
jaringan kantor Bank Saudara di tahu 2010. Dalam Raker ini
dihasilkan beberapa kesimpulan/keputusan yang
diantaranya mengenai pembukaan jaringan kantor baru,
pengembangan SDM, Struktur Organisasi baru serta
penetapan tema tahun 2010 sebagai tahun Growth and
Quality
Dalam rangka bagian dari kepedulian Bank Saudara kepada
lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) salah
satunya adalah pengembangan di bidang pendidikan, Bank
Saudara mengadakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan
Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang pengembangan
pengetahuan dan pendidikan, PKS ditandatangani oleh
Rektor IPB dan Direktur Utama Bank Saudara. Dalam
kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Graha Widya Wisuda
JULY
Vehicle Support Delivery to (Private
Universities Coordinator) Kopertis Cooperative
First Semester Work meeting of 2010
Agreement between Bank Saudara and
Bogor Agricultural University (IPB)
05/07/2010
12/07/2010
23/07/2010
27/07/2010
Small Medium Enterprise Financing Expo
West Java Province of Micro Economic Empowering and
Cooperative Agency through Cirebon Regional Government
collaboration with Cirebon Branch Office of Bank of Indonesia
organized Small Medium Enterprise Financing Expo located
in Cirebon PUSDIKLATPRI which invited all banking and non
banking financial institutions. Bank Saudara's participation in
this event was to introduce Bank Saudara's Micro Credit
products which gained appreciation from Cirebon Major.
In order to enhance the collaboration with other agencies/
institutions, Bank Saudara delivered their supports of
operational vehicles to Kopertis Cooperative as an
appreciation of Kopertis Cooperative business development
plan. Such delivery was conducted by Bank Saudara's
Director of Operation and Business which was received by
Kopertis Cooperative Chairman.
The first work meeting of 2010 was attended by all members
of BOC, Management, Executive Officers, and Unit Business
heads to discuss the evaluation of the company's
achievement and performance until the first semester in 2010
and to discuss Bank Saudara office network expansion in
2010. The work meeting concluded several matters, including
new office openings, Human Resources development, new
organization structure establishment and enacted the 2010
theme of 'Growth and Quality'.
As part of the company's CSR agenda in education, Bank
Saudara entered into agreement with Bogor Agricultural
University in knowledge and education development. Such
agreement was signed by IPB's Rector and Bank Saudara's
President Director. The event was held at Graha Widya
Wisuda, IPB and it was attended by 1290 IPB graduates who
also attended the pre-graduate lecture conducted by Arifin
Panigoro as the owner of Bank Saudara and Medco Group in
Bank Saudara Annual Report 2010
IPB dihadiri oleh sekitar 1.290 calon wisudawan IPB yang
sekaligus mengikuti pembekalan pra-wisuda dari Arifin
Panigoro selaku Pemilik Bank Saudara dan Medco Group,
yang menjadi pembicara dalam acara bincang-bincang
dengan tema “Merebut Masa Depan”, dalam acara ini tampil
pula pembicara lain yaitu Anies Baswedan selaku Ketua
Yayasan Indonesia Mengajar serta dipandu oleh moderator
professional Andy F. Noya (Kick Andy) - Metro TV
Terkait dengan program Wholesale Banking Bank Saudara
JMS (Jejaring Mitra Saudara) dilakukan sosialisasi program
kepada Sri Partha Group yang terdiri dari 5 (lima) BPR antara
lain BPR Ashi, BPR Atenk, BPR Tish, BPR Pusaka dan BPR
Udiyana Putra. Bank Saudara sebagai mitra Sri Partha Group
memaparkan Linkage Program dalam hal penyaluran kredit
terkait pemberian kredit untuk para pensiunan (KUPEN),
kegiatan ini bertujuan pula untuk menjalin kerjasama terkait
Sub Agent Western Union kepada 5 (lima) BPR tersebut
Dalam rangka menjalin kerjasama dengan pengusaha, Bank
Saudara melakukan pertemuan dengan APINDO DPK
Jakarta Selatan. Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan lebih
dari 50 perusahaan yang tergabung dalam APINDO. Tujuan
dilaksanakan kegiatan ini selain menjajagi kerjasama yang
menguntungkan kedua belah pihak juga sebagai wujud
mempererat hubungan antara Bank Saudara dengan
APINDO.
Sebagai bentuk kegiatan peduli lingkungan dan program
Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Saudara
mengunjungi langsung lokasi banjir di wilayah Bandung
Selatan dan sekaligus menyerahkan sumbangan bantuan
berupa obat-obatan yang disalurkan melalui Posko Jenggala
Medco Group. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan
beban para korban bencana dan memulihkan keadaan.
AGUSTUS
Sosialisasi Program Wholesale Banking
Bank Saudara melakukan pertemuan dengan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
SEPTEMBER
Peduli Banjir Bandung Selatan
02/08/2010
04/08/2010
17/09/2010
a dialogue sessions called 'Grabbing the Future'. Also present
during the session was Anies Baswedan as Chairperson of
Yayasan Indonesia Mengajar. The session was directed by
Andy F. Noya also known as the (host of the Kick Andy show) -
Metro TV.
In relation to Bank Saudara's Wholesale Banking Program,
Mitra Saudara Network (JMS) held a socialization programm
with Sri Partha Group, which consisted of 5 rural banking,
such as BPR Ashi, BPR Atenk, BPR Tish, BPR Pusaka and
BPR Udiyana Putra. Bank Saudara who played its role as Sri
Partha Group's partner described the linkage programm in
terms of credit channeling related to loan distribution to
retirees (KUPEN)/ The purpose of the event was to entwine
the collaboration to become Western Union sub agents.
In order to strengthening the collaborations with business
community Bank Saudara organized meeting with APINDO of
South Jakarta region which was attended by 50 companies
under APINDO. The purpose of the meeting was to initiate
mutual business partnerships for both parties and to
strengthen the professional bond between Bank Saudara and
APINDO
As part of Bank Saudara's CSR activities, during the South
Bandung flood Bank Saudara dispatched medical support to
the flooded area through Medo Group Jenggala Command
Post. Such support was expected to help the casualties
recover from the condition.
AUGUST
Socialization Event of Wholesale banking
program
Meeting between Bank Saudara with
Indonesia Business Association (APINDO)
SEPTEMBER
South Bandung Flood Relief
02/08/2010
04/08/2010
17/09/2010
14
20/09/2010
25/10/2010
07/11/2010
Penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) Bank Saudara dan IKOPIN
OKTOBER
Rekrutmen dan Workshop Perbankan Bank
Saudara
NOVEMBER
Partisipasi Gerakan Siswa Menabung
Sebagai bagian dari kepedulian Bank Saudara kepada
lingkungan atau Corporate Social Responsibility di bidang
pendidikan, Bank Saudara mengadakan perjanjian
kerjasama (PKS) dengan IKOPIN dalam bidang
pengembangan pengetahuan dan pendidikan. PKS yang
ditandatangani oleh Rektor IKOPIN dan Direktur SDM Bank
Saudara bertepatan dengan pelaksanaan Orientasi
Mahasiswa Baru IKOPIN. Dalam kegiatan ini, disampaikan
pula kuliah umum dari Komisaris Utama Bank Saudara R.
Maulana Ibrahim.
Dalam rangka bagian dari kegiatan promosi Bank Saudara
serta mencari SDM yang memiliki kualitas yang lebih baik,
bersama-sama STIE Ekuitas Bandung mengadakan
Rekrutmen dan Workshop Perbankan, dimana dalam
kegiatan ini diberikan kuliah umum kepada para mahasiswa
tingkat akhir dan alumni STIE Ekuitas Bandung, selain itu
diberikan kesempatan kepada para lulusan STIE Ekuitas
Bandung untuk mengikuti test dan wawancara langsung
untuk manjadi karyawan/ti Bank Saudara
Dalam rangka partisipasi Gerakan Siswa Menabung yang
merupakan program dari Bank Indonesia yang dilaksanakan
serentak di 41 kota, dimana Bank Indonesia Bandung
mengundang 70 Bank swasta nasional maupun pemerintah
yang berada di wilayah Bank Indonesia Kantor Cabang
Bandung. Bank Saudara berpartisipasi dengan mengirimkan
10 siswa dari SD Sukaluyu yang merupakan nasabah di Bank
Saudara
20/09/2010
25/10/2010
07/11/2010
The MoU Signing between Bank Saudara and
Indonesia Institute of Cooperative Management
OCTOBER
Bank Saudara Recruitment and Workshop
NOVEMBER
Participation in the Students's Saving
Movement programme
As part of Bank Saudara's concern in education for the local
and corporate community, Bank Saudara entered an
agreement with IKOPIN in education and knowledge
development. Such agreement was signed by IKOPIN's
Rector and Bank Saudara's HR Director during IKOPIN's New
Students Orientation event. At this event, Bank Saudara's
President Commissioner R. Maulana Ibrahim gave his
general lecture.
As part of Bank Saudara's promotional activities and in search
of talented human resource, Bank Saudara organized
Banking Recruitment and Workshop in collaboration with
Ekuitas Bandung College. At this event, the students and
alumnus of Ekuitas Bandung College were presented with
general lecture as well as being given the opportunity to
attended admission test and direct interview with Bank
Saudara's representatives.
Bank Saudara participated in the Student's Saving Movement
programm which was Bank of Indonesia programm that was
conducted simultaneously in 41 cities by sending 10 students
from Sekolah Dasar (Elementary School) Sukaluyu. Bank
Indonesia Bandung branch invited 70 national public and
private banks under its territory for this event.
15Bank Saudara Annual Report 2010
16
DECEMBER
2010 Second Semester Meeting09/12/2010
Bank Saudara organized 2010 Second Semester Meeting
which was attended by all the members of Board of
Commissioners, Board of Directors, Executive Officers, and
Unit Business Heads to discuss the evaluation on entity's
achievement and performance until 2010 second semester
and to discuss Bank Saudara office network expansion, HR
Development new organization and structure, in 2011. The
work meeting also discussed about Banking Business. Plan
until 2011 and concluded and decided several matters as
follow, to open new office network, to develop HR, to
implement new organization structure with addition of new
divisions and departments in 2011.
DESEMBER
Rapat Kerja (Raker) Semester II Tahun 201009/12/2010
Bank Saudara melaksanakan kegiatan Rapat Kerja (Raker)
semester II tahun 2010 yang diikuti oleh Dewan Komisaris,
Direksi, Para Pejabat Eksekutif dan Pemimpin Bisnis Unit.
Raker semester II tahun 2010 ini membahas evaluasi
pencapaian dan performance perseroan sampai dengan
semester II tahun 2010 serta pembahasan mengenai rencana
pengembangan jaringan kantor Bank Saudara di tahun 2011.
Dalam Raker ini pun dibahas mengenai Rencana Bisnis Bank
(RBB) sampai dengan tahun 2011 selain itu dihasilkan
beberapa kesimpulan/keputusan yang diantaranya
mengenai pembukaan jaringan kantor baru, pengembangan
SDM, rencana pelaksanaan realisasi Struktur Organisasi
baru dimana terdapat penambahan beberapa Divisi dan
Departemen baru di tahun 2011
Perjalanan Perseroan Corporate Timeline
IdenBank HS 1906 menjadi Bank Saudara sekaligus menjadi Perusahaanpublik
titas Korporat berubah dari
2006
Himpoenan Soedara berdiri 10 saudagar Pasar Baru Bandung
atas prakarsa
Disahkan sebagai Badan “
Hukum berstatusVereeniging”
Menjadi Badan Hukum
Saudara 1906”
dengan nama ”PT. Bank Tabungan Himpunan
menjadi
Pemegang Saham Pengendali
Medco Group masuk
1913
1906
1975
1991
Beroperasi sebagai Bank Umum dengan nama
” PT. Bank HS 1906 ” yang diikuti perubahan logo
menjadi
1993
in Pasar Baru BandungWas established by 10 merchants
Legalized as “Vereeniging”
Operated as and changed its name to “PT Bank Himpunan Saudara 1906” followed by changed in company logo”
Commercial Bank
(Savings Bank) “PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906”
Became a Limited Liability Company
“Medco Group became Controlling Shareholder”
Changed its Corporate identity from Bank HS 1906 to Bank Saudara & becamea Public Company
17Bank Saudara Annual Report 2010
2007Perubahan susunan serta penambahan layanan menjadi salah satu Bank Kustodian
Pengurus Perseroan
Izin beroperasi menjadi Bank Devisa
2008
Changed the the Bank’s managementas well as introduction ofCustodian Banking Service
composition of
Obtained a license to operate as a Foreign Exchange Bank
2009Bank Saudara melakukan Penawaran Umum Terbatas-I (PUT-I)
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
sejumlah 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta) saham,
dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah)
Bank Saudara exercise Limited Public Offering –I (PUT –I) with
Preemptive Rights for Shareholders (HMETD) for 750000000
(seven hundred fifty thousand) shares with nominal value
for Rp 100.00 (one hundred rupiahs)
2010Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui keputusan
Penambahan Modal melalui program Employee Stock Option Plan
(ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP) sebanyak-
banyaknya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan modal disetor
atau sejumlah 225.000.000 (dua ratus dua puluh lima juta) saham
dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah) atau
seluruhnya berjumlah Rp. 22.500.000.000,00 (dua puluh dua milyar
lima ratus juta rupiah).
In Special General Shareholders’ Meeting, the shareholders
approved decisions Capital Addition through Employee Stock
Option Plan (ESOP) and Management Stock Option Plan
(MSOP) Programme maximum 10% (ten percent) from the-paid
up capital or 225.000.000 (two hundred twenty five million
rupiahs) shares with nominal for Rp.100,00 (one hundred
rupiahs) per share or Rp. 22.500.000.000,00 (twenty two billion
and five hundred million rupiahs).
18
Secara umum, perekonomian Indonesia tahun 2010 berada
dalam trend yang menguat seiring membaiknya pertumbuhan
ekonomi global, daya beli masyarakat yang masih kuat dan suku
bunga yang bertahan pada level yang terendah. Namun
demikian, tekanan harga pangan membuat inflasi tahun 2010
berada di atas sasaran pemerintah maupun Bank Indonesia.
Di tahun 2010, ekonomi Indonesia tumbuh di level 6,1% yang
menunjukkan keadaan yang lebih baik dibanding periode 2009
sebesar 4.5% dengan pangsa konsumsi yang masih terbesar
yaitu pada kisaran 55%-60% terhadap produk domestik bruto
(PDB). Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus
berlanjut memberikan pengaruh terhadap peningkatan laju
ekspor Indonesia yang lebih cepat dibanding periode
sebelumnya, namun masih lebih lambat dibandingkan sebelum
krisis global tahun 2008.
Kegiatan investasi menunjukan kinerja yang terus membaik
karena peningkatan kapasitas produksi dan menurunnya
ketidakpastian di perekonomian global. Pengaruh kebijakan
In general, the 2010 of Indonesia economy was in position of
stronger trend along with the global economic development
enhancement, the strong society purchasing power and the
interest rate that has been maintain at its lowest level.
In 2010, the Indonesia economy grew at 6.1% level which
showed better condition than 2009 which grew at 4.5% with
consumption as a biggest segment in the range of 55%-60% on
gross domestic product. The United States (US) continuing
economic recovery participated in Indonesia’s faster export
growth compared to previous period, although it was still slower
compared before 2008 global crisis
The investment activity showed a better performance due to the
production capacity increase and a decrease in economic
uncertainty’s. The relatively lose monetary policy gave and the
Tinjauan Perekonomian IndonesiaIndonesia Economy Outlook
19Bank Saudara Annual Report 2010
sustained purchasing power gave an effect on consumption
growth acceleration. The credit rate which tend to decrease
and the recovery banking liquidity condition caused the
increase of consumption financing from banking sector. The
increase of banking financing had pushed the private
consumption acceleration which in 2010 was predicted to
increase to be 4.8%. Nevertheless, the consumption portion
of economy growth decrease.
The 2010 investment growth had increased to be 9.3% which
was encouraged by the consumption and export acceleration
increase along with the recovery of investment climate and
funding sources in Indonesia. On the other hand, the
Indonesia export value kept increasing and it was predicted to
reach the level of 12%-14% which was supported by the
performance of positive global economy growth and the
recovery of commodity price in international market.
The government commitment to encourage the economy was
facing some difficulties, like the decrease of budget
absorption in 2010 compare to the previous year. Government
deficit predicted to 1,65% of PDB or lower than government
target of 2%.
The Indonesian Rupiahs exchange rate in the last quarter to
2010 was generally strengthened with decreased volatility
and was in the level of Rp 8,991 per US Dollar. The
strengthening of Rupiah exchange rate during 2010 was
supported by the on going foreign capital inflow into Indonesia
money market, the trend of the weakening of US Dollar to
global currencies and the recovery of Indonesia risk
perception. The supply of US Dollar had significantly
increased along with the recovery of Indonesia’s Balance of
Payment which was supported by the increase in export
result and foreign capital inflow for the foreign portfolios in
Indonesia money market therefore it increased the foreign
exchange reserve for approximately 90 billion US Dollar.
The inflation of consumer price index in 2010 had increased to
be 6.96% compared to 2009 index for 2.78%. Such inflation
rate was beyond the target determined by Bank of Indonesia
for 5% minus 1%. The increase of inflation acceleration was
caused by the increase of inflation pressure originated from
food price regarding to climate change and natural disasters.
Moneter yang relatif masih longgar dan terjaganya daya beli
masyarakat mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan
konsumsi. Tingkat suku bunga kredit yang yang cenderung
turun dan kondisi likuiditas perbankan yang membaik
menyebabkan sumber pembiayaan konsumsi dari perbankan
mengalami peningkatan. Peningkatan pembiayaan
perbankan telah mendorong laju konsumsi swasta yang pada
tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 4.8%. Namun
porsi konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi cenderung
mengalami penurunan.
Pertumbuhan investasi pada tahun 2010 mengalami
peningkatan menjadi 9.3% yang didorong oleh peningkatan
pada laju konsumsi dan ekspor serta membaiknya iklim
investasi dan sumber pembiayaan di Indonesia. Sementara
itu, nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan dan
diperkirakan berada pada tingkat 12%-14% yang ditopang
oleh kinerja pertumbuhan ekonomi global yang positif dan
membaiknya harga komoditas di pasar dunia.
Komitmen pemerintah untuk memberikan dorongan
tambahan pada perekonomian terkendala oleh penyerapan
anggaran di tahun 2010 lebih rendah dibandingkan tahun
sebelumnya. Defisit pemerintah diperkirakan mencapai
1.65% dari PDB atau berada di bawah target pemerintah
sebesar 2%.
Nilai tukar Rupiah pada akhir tahun 2010 secara umum
menguat dengan volatilitas yang menurun dan berada pada
tingkat Rp 8.991 per Dolar AS pada akhir tahun 2010.
Penguatan nilai tukar Rupiah selama 2010 didorong oleh
masih derasnya arus modal asing ke pasar keuangan
Indonesia, trend perlemahan Dolar AS terhadap mata uang
global dan membaiknya persepsi risiko terhadap Indonesia.
Pasokan Dolar AS mengalami peningkatan secara signifikan
seiring dengan membaiknya neraca pembayaran Indonesia
(NPI) dengan peningkatan dana hasil ekspor dan aliran modal
masuk atas portofolio asing di pasar keuangan Indonesia
sehingga meningkatkan cadangan devisa pada kisaran 90
miliar Dolar AS.
Inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada tahun 2010
meningkat menjadi 6.96% dibanding 2.78% pada tahun 2009.
Tingkat inflasi tersebut berada di atas sasaran Bank
Indonesia (BI) sebesar 5% plus minus 1%. Peningkatan laju
inflasi disebabkan oleh peningkatan tekanan inflasi yang
berasal dari harga pangan terkait dengan perubahan iklim
20
Nevertheless, the deeper inflation pressure was slightly
halted by the strengthen of Rupiah exchange rate during
2010.
During 2010 the Bank of Indonesia policy regarding to interest
rate did not change. The Bank of Indonesia interest rate was
still 6.5% along with the controllable inflation acceleration and
the trend of the Rupiah exchange rate strengthen. Such
conditions were positively responded by the money market
which was reflected from the trading activities in stock market
and the significantly increase of BEI Composite Index.
At the end of 2010, BEI Composite Index was closed at the
level of 3,703 or 46% increase compared to previous year.
The foreign investors still booked the nett buy in the stock
market for Rp 19.2 trillion during 2010. Moreover, the trading
in government notes market were also increased with total
approximate yield for 7.39%.
NATIONAL BANKING
In general, the 2010 banking condition showed the fair
performance along with the recovery of bank ability in credit
channelling. The banking credit had growth for Rp 1,736
trillion or 22.8% higher compared to 2009 which only was 6%.
From the demand side, the increase of economy activity and
the decrease of risk perception in real sector was the cause
factor of the credit growth increase. Moreover, the credit
quality could still be maintained which was reflected on NPL
ratio both gross and net at the level 3.4% and 1.2% in in
respect.
The increase of credit was still outbalanced by the growth of
third party fund (DPK), hence it encouraged loan to deposit
ratio rise in position 78.5%. In 2010, DPK had increased more
than Rp 239 trillion or had grown for 16% to be Ro 2,216
trillion. The banking profitability was considerably fair and it
was reflected from ROA for 2.8% which was supported by nett
interest margin which tended to increase to be 6.1%. The
national banking capital still had the high endurance although
it tended to decrease which was reflected in banking capital
adequacy ratio for 16.3% caused by the increase of credit
activity.
dan bencana. Namun demikian tekanan inflasi lebih dalam
sedikit tertahan oleh penguatan nilai tukar rupiah selama
tahun 2010.
Selama tahun 2010, kebijakan BI terhadap suku bunga tidak
mengalami perubahan. Suku bunga BI tetap pada tingkat
6,5% seiring terkendalinya laju inflasi dan trend penguatan
nilai tukar rupiah. Hal tersebut ditanggapi positif oleh pasar
keuangan yang tercermin dari peningkatan aktivitas
perdagangan di bursa saham dan naiknya Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan.
Di akhir tahun 2010, IHSG ditutup pada tingkat 3.703 atau
naik 46% dibanding tahun sebelumnya. Investor asing masih
mencatatkan nett beli di pasar saham sebesar Rp 19,2 triliun
selama tahun 2010. Selain itu, perdagangan di pasar surat
utang negara (SUN) juga semakin meningkat dengan yield
rata-rata secara keseluruhan sebesar 7.39%.
PERBANKAN NASIONAL
Secara umum, kondisi perbankan pada 2010 menunjukan
kinerja yang masih baik seiring membaiknya kemampuan
bank dalam menyalurkan kredit. Kredit tumbuh sebesar
menjadi Rp 1.736 triliun atau 22.8% yang berarti lebih tinggi
dibanding tahun 2009 yang hanya sebesar 6%. Dari sisi
permintaan, meningkatnya aktivitas ekonomi dan
menurunnya persepsi risiko pada sektor riil merupakan faktor
penyebab meningkatnya pertumbuhan kredit. Sementara itu,
kualitas kredit masih dapat dijaga yang tercermin pada rasio
NPL baik secara gross maupun nett stabil di level 3,4% dan
1.2%.
Meningkatnya kredit masih kurang diimbangi oleh
pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sehingga mendorong
Loan To Deposit Ratio (LDR) perbankan cenderung naik ke
posisi 78,5%. Pada tahun 2010, DPK mengalami peningkatan
lebih dari Rp 239 triliun atau tumbuh sekitar16% menjadi Rp
2.216 triliun. Profitabilitas perbankan masih cukup baik yang
tercermin dari ROA sebesar 2,48% yang ditopang oleh
pendapatan bunga bersih/ NIM yang cenderung meningkat
menjadi 6.1%. Permodalan perbankan nasional masih
memiliki daya tahan yang tinggi namun dengan
kecenderungan turun yang tercermin dari rasio permodalan
(CAR) perbankan menjadi sebesar 16.3% akibat
meningkatnya aktivitas perkreditan.
21Bank Saudara Annual Report 2010
The recovery of economy prospect in the future would affect
the banking credit channeling which was predicted to
continually increase. In 2011, the banking credit was again
predicted to accelerate at 20%-25% and DPK was
predicted to continually increase in the range of 15%-20% in
2011. The increase of DPK growth in the future is primarily
supported by the increase of society income and the decrease
of banking risk rate. Moreover, the capital component was
enough to support the risk faced by the banking sector with
capital adequacy ratio at the range of 15%-17%.
2011 ECONOMY PROSPECT
The Indonesia economy prospect in 2011 was predicted to be
better along with the recovery of global economy prospect.
The economy is predicted growing at the level of 6%-6.5%
higher compared with the 2010 growth for 5.5%-6%. The
future economy growth was still contributed by consumption,
export and investment which will be more balanced compared
to 2010. The household consumption will play the leading role
as main component to contribute the growth which is
predicted to increase at the level of 5%. The society
purchasing power will still be maintained, the economy growth
will be higher and the banking funding was predicted to
increase the private consumption.
The increase of investment activity is predicted to continue in
2011. Aside from the recovery of world economy condition,
the relatively lower interest rate will still encourage the
investment growth. The 2011 investment growth will still also
affect the foreign investors' interest to invest their money in
Indonesia. Such investment growth was affected by the fair
economy growth, bigger market and social and politic stability
along with the increase of Indonesia rating to be investment
ranking which was predicted to be faster.
From government spending side, the total of government
spending was predicted to increase for 6.74% with the budget
deficit of 1.65% in 2011. Such deficit was still enough to
encourage the economy nevertheless it was still blocked by
the weakness of the budget absorption ability and the
concentrated absorption pattern in end of year. The export
activities tended to increase by higher growth from previous
Prospek perekonomian yang membaik ke depan akan
berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang
diperkirakan terus meningkat. Pada tahun 2011 kredit
perbankan diperkirakan kembali terakselerasi sebesar 20%-
25% dan DPK diperkirakan terus meningkat pada kisaran
15% – 20% pada tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan DPK
ke depan terutama didukung oleh meningkatnya pendapatan
masyarakat dan tingkat risiko perbankan yang cenderung
turun. Sementara itu, komponen permodalan masih cukup
menopang atas risiko yang dihadapi oleh perbankan dengan
CAR berada pada kisaran 15%-17%.
PROSPEK EKONOMI 2011
Prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan
akan semakin membaik seiring membaiknya prospek
ekonomi global. Perekonomian tumbuh diperkirakan pada
kisaran 6%-6.5%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
tahun 2010 sebesar 5,5%-6%. Pertumbuhan ekonomi ke
depan masih akan disumbang dari konsumsi, ekspor dan
investasi yang lebih seimbang dibanding tahun 2010.
Konsumsi rumah tangga tetap berperan besar sebagai
komponen utama penyumbang pertumbuhan yang
diperkirakan naik pada kisaran 5%. Daya beli masyarakat
yang tetap terjaga, pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi
dan pembiayaan perbankan diperkirakan akan meningkatkan
konsumsi swasta.
Peningkatan aktivitas investasi diperkirakan masih akan
berlanjut pada tahun 2011. Selain kondisi perekonomian
dunia yang terus membaik, suku bunga yang relatif masih
rendah masih akan mendukung pertumbuhan investasi.
Pertumbuhan investasi tahun 2011 juga masih akan
dipengaruhi dari minat investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Pertumbuhan investasi tadi,
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang baik, pasar
yang besar dan stabilitas sosial dan politik serta peningkatan
rating Indonesia menjadi peringkat investasi yang
diperkirakan akan lebih cepat.
Dari sisi pengeluaran pemerintah, total belanja pemerintah
diperkirakan akan meningkat 6.74% dengan defisit anggaran
sebesar 1.65% pada tahun 2011. Defisit tersebut masih
cukup memberikan dorongan bagi perekonomian namun
masih terkendala oleh lemahnya kemampuan penyerapan
anggaran dan pola penyerapan yang terkonsentrasi pada
akhir tahun. Kegiatan ekspor akan cenderung meningkat
22
Period which was supported by the recovery of global
economy. The 2011 export growth was predicted for 13% or
remained the same as 2010 prediction due to the over
increased in 2010.
In general, the Rupiah exchange rate during 2011 was
predicted stable at the level Rp 9,000-Rp 9,300 per US Dollar
which was relatively weaker compared to 2010 movement.
Such weaker movement was caused by both domestic and
external pressure. From the external pressure, if the US
economy condition are getting recovered, the Fed will expect
the interest rate increase. From the domestic side, the
escalation of food commodity price will increase the potential
risk of inflation pressure in 2011.
The pressure on the inflation will still be controllable and will
be at the 2011 inflation target for 5% ± 1% (YoY). The pressure
of relatively high inflation in the early 2011 will be caused by
the increase of food price and the restriction of subsidized oil
consumption nevertheless such inflation tended to decrease
along with the government effort such as the decrease of food
import duty and successful harvest the previous periods. The
Bank of Indonesia rate (BI rate) was predicted to increase at
the level of 6.5%-6.7% due the strengthening of The US
economy and an expectation interest rate by increase Federal
Reserve (The Fed Fund). The acceleration increase of BI
Rate moreover was predicted to be halted by the recovery of
inflation acceleration and Rupiah exchange rate.
Indonesia’s Balance of Payment was predicted to be surplus
with the foreign exchange reserve for USD 120 billion US
Dollar supported by the recovery of current balance and
capital balance originated from foreign capital inflow mainly
on portfolio investment. Indonesia financial market liquidity
was predicted to continually recover as an effect from the
recovery of global financial market due to lose monetary
policy which was still implemented by The Fed Fund in order
to maintain the US economy growth momentum
Several of inherent risk factors which affected the weakness
of Indonesia economy in the future can be originated from
both internal and external. The internal factors can be inflation
dengan pertumbuhan lebih tinggi dari periode sebelumnya
yang ditopang oleh terus membaiknya perekonomian global.
Pertumbuhan ekspor tahun 2011 diperkirakan sebesar 13%
atau sama dengan perkiraan tahun 2010 akibat peningkatan
yang sudah terlalu tinggi di periode tahun 2010.
Secara umum nilai tukar rupiah selama tahun 2011
diperkirakan bergerak stabil pada kisaran level yang sedikit
lebih lemah menjadi sebesar Rp 9.000-Rp 9,300 per dollar AS
dibandingkan pergerakan di tahun 2010. Pergerakan rupiah
yang relatif melemah akibat tekanan baik dari eksternal
maupun domestik. Dari eksternal, semakin membaiknya
kondisi perekonomian AS akan meningkatkan ekspektasi
peningkatan suku bunga The Fed ke depan. Dari sisi
domestik, naiknya harga komoditas pangan akan
meningkatkan risiko potensial tekanan inflasi pada tahun
2011.
Tekanan terhadap inflasi diperkirakan tetap terkendali dan
berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2011 sebesar 5% ±
1% (YoY). Tekanan inflasi masih tinggi di awal tahun 2011
diakibatkan oleh meningkatnya harga pangan dan
pembatasan konsumsi BBM bersubsidi namun cenderung
mengalami penurunan seiring usaha yang dilakukan
pemerintah seperti penurunan bea masuk pangan dan panen
raya yang terjadi pada periode-periode berikutmya. Suku
bunga Bank Indonesia (BI rate) diperkirakan akan meningkat
pada kisaran 6.5%-7.5% akibat terus menguatnya ekonomi
AS dan meningkatnya ekspektasi terhadap kenaikan suku
bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed Fund). Peningkatan
laju BI rate lebih lanjut diperkirakan akan tertahan oleh
membaiknya laju inflasi dan nilai tukar rupiah.
Neraca pembayaran Indonesia diperkirakan masih
mencatatkan surplus yang besar dengan cadangan devisa
120 miliar Dolar AS ditopang oleh membaiknya neraca
berjalan dan neraca modal yang berasal dari aliran modal
asing terutama pada penempatan investasi portofolio.
Likuiditas pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih
akan terus membaik sebagai imbas dari membaiknya pasar
keuangan global akibat kebijakan moneter longgar yang
masih dijalankan Bank Sentral AS guna menjaga momentum
pertumbuhan ekonomi AS.
Beberapa faktor risiko yang masih melekat dan
mempengaruhi perlemahan ekonomi Indonesia ke depan
dapat berasal dari intern dan ekstern. Dari internal seperti
23Bank Saudara Annual Report 2010
pressure mainly triggered by food commodity price due to
climate change and natural disasters, the asset bubble value
risk, the risk of foreign capital ownership in huge amount and
the government spending absorption which was not yet
optimized. The external factors can be the uncertainty of
recovery crisis in European countries, liquidity flood in US,
debt crisis in Europe and the economy deceleration in China
due to the overheating growth.
Tekanan inflasi terutama dipicu oleh harga komoditas pangan
akibat perubahan iklim dan bencana alam, risiko atas
gelembung nilai aset (asset bubble), risiko terjadinya
pembalikan modal asing dalam jumlah besar dan daya serap
belanja pemerintah yang belum optimal. Dari eksternal
seperti faktor ketidakpastian pemulihan krisis di negara maju
khususnya Eropa, risiko banjir likuiditas di AS, krisis utang
negara-negara Eropa dan perlambatan ekonomi China akibat
pertumbuhan yang terlalu 'panas'.
MANAGEMENT GENERAL DISCUSSION AND ANALYSIS
In 2010, Bank Saudara consistently achieved operational
profit growth for Rp 465.37 billions with biggest contribution
of credit interest income of Rp 440.98 billions, while the
net profit grew for 68.16% which achieved Rp 59.94 billions
This discussion was compiled based on Bank Saudara's
financial statements for the year ended 31 December 2010
presented in accordance with general acceptance accounting
principles In Indonesia. The discussion and analysis
regarding of this business result and financial condition were
presented in the following 4 sections:
I. OVERVIEW OF FINANCIAL PERFORMANCE
This section depicted overview regarding 6 primary
financial performance and national banking financial
condition.
A. Net Interest Income Margin
Bank Saudara successfully reported net interest
income margin in 2010 which increased to
be10.24% from 7,19% in the previous year. In
2010, the foreign exchange national private
banking interest income margin was decreased to
be 5.35% from 5.64% in the previous year.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Tahun 2010 Bank Saudara konsisten menghasilkan
pertumbuhan pendapatan operasional sebesar
Rp 465,37 miliar dengan sumbangan terbesar berasal dari
pendapatan bunga kredit sebesar Rp 440,98 miliar,
sementara laba bersih tumbuh 68,16% yang mencapai
Rp 59,94 miliar.
Bahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan Bank
Saudara pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2010 yang disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di indonesia. Bahasan serta
analisa tentang hasil usaha dan kondisi keuangan ini
disajikan dalam 4 bagian sebagai berikut:
I. TINJAUAN KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN
Bagian ini memberikan tinjauan mengenai 6 kinerja dan
kondisi keuangan utama dan menyajikan kinerja dan
kondisi keuangan perbankan nasional.
A. Margin Pendapatan Bunga Bersih
Bank Saudara berhasil membukukan marjin
pendapatan bunga bersih pada tahun 2010 yang
meningkat menjadi 10,24% dari 7,19% pada tahun
sebelumnya. Pada tahun 2010, margin pendapatan
bunga bank swasta nasional devisa turun menjadi
5,35% dari 5,64% pada tahun sebelumnya.
24
25Bank Saudara Annual Report 2010 25
B. Non Performing Loan Ratio
In 2010, the non performing loan ratio of Bank Saudara
increased to be 1.76% from 1.29% in the previous
year. Such increase was primarily caused by the
increase of credit expansion, but it better than to
foreign exchange national private bank average which
increased for 2.90% in 2010.
B. Rasio Kredit Bermasalah
Pada tahun 2010, rasio kredit bermasalah/ non
performing loan (NPL) Bank Saudara mengalami
peningkatan menjadi 1,76% dari 1,29% pada tahun
sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama disebabkan
oleh peningkatan ekspansi kredit, namun masih lebih
baik dibandingkan rata-rata bank swasta nasional
devisa yang mencapai 2,90% pada tahun 2010.
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Rasio BOPO
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
0.25%
0.50%
0.75%
1.00%
1.25%
1.50%
1.75%
2.00%
2.25%
2.50%
2.75%
3.00%
3.25%
3.50%
3.75%
Rasio Kredit Bermasalah
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Bank Saudara Annual Report 2010
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Swasta Nasional Devisa
Operational Expense to Operational Income Ratio Foreign Exchange National Private Bank
Rasio Kredit Bermasalah Bank Swasta Nasional Devisa
Non Performing Loan Ratio Foreign Exchange National Private Bank
Pada tahun 2010, imbal hasil terhadap rata-rata aset
atau ROA Bank Saudara mengalami peningkatan dari
2,41% menjadi 2,78%. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya laba bersih sebesar
68% dibandingkan aset yang hanya tumbuh 35%. ROA
bank swasta nasional devisa juga meningkat menjadi
2,58% pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009
sebesar 2,20%.
In 2010, the return of assets of Bank Saudara increased
from 2.41% to be 2.78%. Such increasing was primarily
caused by the net income increase for 68% compared to
other asset which merely grew for 35%. The foreign
exchange national private banking ROA also increased
to be 2.58% in 2010 compared to 2009 for 2.20%.
\
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
0.25%
0.50%
0.75%
1.00%
1.25%
1.50%
1.75%
2.00%
2.25%
2.50%
2.75%
3.00%
3.25%
3.50%
3.75%
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA)
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
B. Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) B. Return on Asset (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) Bank Swasta Nasional Devisa
Return on Asset (ROA) Foreign Exchange National Private Bank
26
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
7.00%
8.00%
9.00%
10.00%
11.00%
12.00%
13.00%
Margin Pendapatan Bunga Bersih
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Margin Pendapatan Bunga Bersih Bank Swasta Nasional Devisa
Net Interest Income Margin Foreign Exchange National Private Bank
27
c Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Bank Saudara berhasil menjaga tingkat efesiensi yang
tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 79,3 %
pada tahun 2010 dibanding tahun 2009 sebesar
85,35%. Penurunan rasio BOPO terutama disebabkan
oleh membaiknya imbal hasil kredit dan melambatnya
pertumbuhan biaya sumber pendanaan. Pada tahun
2009, bank swasta nasional devisa mencatatkan
penurunan rasio BOPO menjadi 85,53% dari 86,27%
pada tahun 2009.
d. Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga
Kemampuan Bank Saudara dalam hal penyaluran
kredit masih sangat besar di mana rasio kredit terhadap
dana pihak ketiga/ loan deposit ratio (LDR) mengalami
peningkatan dari 94,94% pada tahun 2009 menjadI
100,2% pada tahun 2010. Sementara itu, bank swasta
nasional devisa juga mengalami kenaikan menjadi
73,1% pada tahun 2010 dari 71,14% pada tahun 2009.
c. Operational Expense to Operational Income Ratio
Bank Saudara had successfully maintained efficiency
level reflected from the increase of ratio on operational
expense to operational income to be 79.3% in 2010
compared to 2009 for 85.35%. The decrease of such ratio
was primarily caused by the improvement of credit return
and the growth declaration of funding source cost. In
2009, the foreign exchange national private banking
recorded such ratio to be 85.53% from 86.27% in 2009.
d. Loan to Deposit
Bank Saudara's ability in credit distribution was
considered significant where loan to deposit ratio had
increased from 94.94% in 2009 to 100.2% in 2010.
Meanwhile, the foreign exchange national private bank
also increased to be 73.1% in 2010 from 71.14% in
2009.
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
110.00%
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Swasta Nasional Devisa
Credit on Third Party Fund Ratio Foreign Exchange National Private Bank
27Bank Saudara Annual Report 2010
D. Capital Adequacy Ratio (CAR)
In 2010, Bank Saudara's capital adequacy ratio was
19.69% which was beyond the capital requirements
according to regulation for 8% and also was beyond
banking CAR average. With such significant CAR, Bank
Saudara could continuously expand their credit. In
general, the national banking capital adequacy ratio
was considered good with approximate CAR of 15.76%
beyond regulated capital requirements of 8%.
II. LOAN AND PLACEMENTS
The financial position as of 31 December 2010 showed
the fund utilization reflected in Bank Saudara's total asset
which increased for 35.03% to be Rp 3.24 trillion
compared to same period in 2009 for Rp 2.40 trillion.
Such asset increase was contributed by credit growth for
Rp 630 billion or 32.75% to be Rp 2.55 trillion in 2010.
D. Rasio Kecukupan Modal
Pada tahun 2010, rasio kecukupan modal (CAR) Bank
Saudara adalah sebesar 19,69% yang berada di atas
kebutuhan modal menurut regulasi sebesar 8% serta di
atas rata-rata CAR perbankan. Dengan CAR yang
cukup tinggi tersebut, Bank Saudara dapat terus
melakukan ekspansi kredit. Secara umum, kecukupan
permodalan perbankan nasional masih sangat baik
dengan CAR berada pada kisaran 15,76% jauh di atas
kebutuhan modal menurut regulasi sebesar 8%.
II. PENYALURAN DANA
Posisi keuangan per 31 Desember 2010 menunjukan
penggunaan dana yang tercermin dalam total asset
Bank Saudara meningkat 35,03% menjadi Rp 3,24
triliun dibanding periode yang sama tahun 2009
sebesar Rp 2,40 triliun. Peningkatan aset tersebut
disumbang oleh kredit yang tumbuh sebesar Rp 630
miliar atau 32,75% menjadi Rp 2,55 triliun pada tahun
2010.
2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
18.00%
20.00%
22.00%
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Bank Saudara Bank Swasta Nasional Devisa
Rasio Kecukupan Modal Bank Swasta Nasional Devisa
Capital Adequacy Ratio (CAR) Foreign Exchange National Private Bank
28
Ringkasan Neraca
–
Balance Sheet Summary
2006
2007
2008
2009
2010
(million
Rp juta)
Aset
Total
– Total Assets
1.041.190
1.463.045
1.977.150
2.403.696
3,245,762
Kas
-Cash
20,985
42,367
55,526
Giro pada Bank Indonesia
-
Current Accounts
with Bank of Indonesia 52,012
60,591
68,503
93,460
189,324
Giro & Penempatan pada Bank lain
–
Current
Account and Placement in Other Banks
733
3,280
14,847
31,191
83,882
Surat Berharga yang dimiliki
–
Marketable
Securit ies
46,451
9,927
18,186
159,601
161,957
Obligasi Pemerintah
–
Government Bond
0
9,628
17,887
9,803
73,976
Kredit yang diberikan
-
Loans
724,028
1,164,203
1,525,993
1,925,244
2,555,782
PPAP Kredit - Credit Allowance for Losses on
Earning Assets 11,21 2 18,507 -27.251 -28.524 -48,367
Penyertaan - Investments 387 387 387 387 402
Aset tetap – Property, Plant & Equipment 16,440 23,723 36,706 57,288 86,717
Aset lain -lain – Other Assets 30,272 44,031 51,014 39,508 60,448
Kewajiban & EkuitasTotal – Total Liabilities & Equity 1.041.190 1.463.045 1.977.150 2.403.696 3,245,762
Kewajiban - Liabilities 940,938 1,304,022 1,779,273 2,150,071 2,852,188
Simpanan nasabah – Customer deposits 855,956 1,240,201 1,270,025 2,027,792 2,550,806
Giro – Demand deposits 79,625 154,122 15 9,497 147,508 176,989
Tabungan
-
Saving
101,258
132,447
156,056
209,697
276,523
Deposito berjangka –
Time deposits
675,073
953,632
954,472
1,670,585
1,325,705
Kewajiban segera
–
Liability payables on
demand
3,578
7,828
8,959
6,457
81,66
Simpanan dari bank lain
–
Deposits from other
bank
20,687
22,719
257,079
81,436
252,880
Kewajiban lainnya
–
Other liabilities
14,126
22,751
29,773
15,044
31,560
Ekuitas
- Equities
149,749
181,822
198,333
253,625
393,574
Modal disetor
–
Paid -in Capital
150,000
150,000
150,000
163,795
231,637
Modal lainnya
–
Other Capital
6,453
5,671
3,799
15,495
47,156
Saldo Laba
-
Retained earnings
-7,466
24,138
46.796
69,478
114,780
Ribuan
78,95878,013
29Bank Saudara Annual Report 2010
A Cash and Demand Deposits in Bank of
Indonesia
The cash position of Rp 78.95 billion as of 31
December 2010, had slightly increased for Rp 0.94
billion or 1.20% compared to the same period in
2009 for Rp 78.01 billion. Such increase was
intended to anticipate the fulfillment of draw-down
obligation by deposit customers. Demand deposit
in Bank of Indonesia as of 31 December 2010
which increased for Rp 95.86 billion or 103% to be
Rp 184 billion from Rp 189 billion as of 31
December 2009 as an adjustments result on Bank
of Indonesia's provisions regarding to current
accounts which had to be maintained by
conventional bank for 10,5% of third party fund.
B. Demand Deposits and Placement in Other
Banks
The position of demand deposits and placement in
other banks as of 31 December 2010 had
significantly increased for Rp 52.35 billion or 168%
to be Rp 83.88 billion compared to the same period
in the previous year for Rp 31.53 billion. Such
increase was utilized to optimize the revenue of
fund increase of primarily foreign currency in the
year end.
C. Marketable Securities
The positions of marketable securities had slightly
increased for Rp 2,66 billion of 1,67% to be Rp 162
billion as of 31 December 2010 compared to the
same period in 2009 for Rp 159 billion. Such
increase was contributed by government bond
which increased to be Rp 73.98 billion as of 31
December 2010 or Rp 64.17 billion or 654% from
Rp 9,80 billion in the same period of 2009 due to the
improvement of bond yield in such year.
A. Kas Dan Giro Pada Bank Indonesia
Posisi kas sebesar Rp 78.95 miliar per 31
Desember 2010, meningkat tipis sebesar Rp 0,94
miliar atau 1.20% dibanding periode yang sama
pada tahun 2009 sebesar Rp 78,01 miliar.
Peningkatan kas tersebut bertujuan untuk
mengantisipasi pemenuhan kewajiban penarikan
oleh nasabah simpanan. Adapun posisi giro pada
BI per 31 Desember 2010 mengalami peningkatan
sebesar Rp 95,86 miliar atau 103% menjadi Rp 184
miliar dari Rp 189 miliar per 31 Desember 2009
akibat penyesuaian atas ketentuan Bank Indonesia
mengenai giro wajib minimum (GWM) yang harus
dipelihara Bank Umum sebesar 10,5% terhadap
dana pihak ketiga (DPK).
B. Giro Dan Penempatan Pada Bank Lain
Posisi giro dan penempatan pada bank lain per 31
Desember 2010 mengalami peningkatan yang
sangat signifikan sebesar Rp 52,35 miliar atau
168% menjadi Rp 83,88 miliar dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,53
miliar. Peningkatan tersebut digunakan untuk
mengoptimalkan penerimaan atas kenaikan dana
terutama valuta asing pada akhir tahun.
C. Surat Berharga
Posisi surat berharga mengalami peningkatan tipis
sebesar Rp 2,66 miliar atau 1,67% menjadi Rp 162
miliar per 31 Desember 2010 dibandingkan periode
yang sama tahun 2009 sebesar Rp 159 miliar.
Peningkatan tersebut disumbang oleh obligasi
pemerintah yang meningkat menjadi sebesar
Rp73,98 miliar per 31 Desember 2010 atau
sebesar Rp 64,17 miliar atau 654% dari Rp 9,80
miliar pada periode yang sama tahun 2009 karena
yield obligasi pemerintah membaik pada periode
tersebut.
30
D. Kredit
Kredit mengalami peningkatan sebesar Rp 630
miliar atau 32,75% menjadi sebesar Rp 2,55 triliun
per 31 Desember 2010 dibanding periode yang
sama tahun 2009 sebesar Rp 1,92 triliun.
Pertumbuhan kredit disumbang oleh peningkatan
kredit konsumen sebesar Rp 473 miliar atau
31,37% menjadi sebesar Rp 1,98 triliun per 31
Desember 2010 dibanding periode yang sama
tahun 2009 sebesar Rp 1,50 triliun. Komposisi
kredit konsumen adalah sebesar 77,51% dari total
kredit sedangkan kredit modal kerja dan investasi
masing-masing sebesar 20,82% dan 1,67%.
Kredit Berdasarkan Segmen
Modal Kerja
Konsumsi
Investasi
E. Penyertaan Saham
Bank Saudara melakukan penyertaan saham pada
PT Sarana Jabar Ventura (SJV). Adapun posisi
penyertaan sebesar Rp 401 juta per 31 Desember
2010 meningkat dibandingkan periode yang sama
tahun 2009 sebesar Rp 387 juta. Peningkatan ini
disebabkan adanya penambahan akumulasi atas
bagian laba bersih pada penyertaan Bank Saudara
di SJV.
D Loans
Loans had increased for Rp 630 billion or 32.75% to
be Rp 2.55 trillion as of 312 December 2010
compared to the same period in 2009 for Rp 1.92
trillion. The loan growth was contributed by
consumer loan increase for Rp 473 billion or
31,37% to be Rp 1.98 trillion as of 31 December
2010 compared to the same period in 2009 for Rp
1.50 trillion. The composition of consumer loan was
77.51% from loan total while the working capital
loan and investment was each of 20.82% and 1.67
respectively.
Loan by Segment
Working Capital
Consumption
Investment
E. Equity Investment in Shares
Bank Saudara conducted the investment in PT
Sarana Jabar Ventura (SJV). The investment
position was Rp 401 million as of 31 December
2010 was increased compared to the same period
in 2009 for Rp 387 million. Such increase was
caused by the accumulation of net profit portion of
Bank Saudara's investment in SJV.
2006 2007 2008 2009 2010
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
1,800,000
2,000,000
Kredit Berdasarkan Segmen
Modal Kerja Konsumsi Investasi
Periode
(Rp juta)
31Bank Saudara Annual Report 2010
F. Fixed Assets and Inventories
The increase of property, plant and equipment and
inventories was merely for Rp 29,42 billion or
51,37% to be Rp 86,72 billion as of 31 December
2010 compared to the same period of 2009 for
Rp 57,29 billion. The development of Bank
Saudara's office network during 2010 did not much
effect the increase of fixed assets and inventories in
parallel with office opening effectiveness and
efficiency.
III. FUNDING
The third party fund from customers deposits in current
accounts, saving and deposits had achieve the
significant composition of 78.59% from total fund
source. The fund source of Bank Saudara consisted of
liabilities and equities which increased for Rp 702 billion
or 32.66% and Rp 140 billion or 55.18% to be Rp 2.85
trillion and Rp 3,93 billion respectively as of 31
December 2010 compared to the same period in 2009
for Rp 2.15 trillion and Rp 253 billion, respectively.
A. Third Party Fund
During 2010, Bank Saudara successfully absorbed
public fund for Rp 523 billion or had increased for
25.79% to be Rp 2.55 trillion compared to 2009 for
Rp 2.02 trillion. The significant portion of the total
third party fund was deposits for 79.06% from the
total of third party fund. In the end of 2010 the Bank
Saudara's deposit had reached Rp 2.01 trillion or
had increased for Rp 346 billion or 20.72%
compared to the same period in 2009 for Rp 1.67
trillion.
Saving which was low cost fund component had
increased for Rp 66.82 billion or 31.86% to be Rp
276 billion as of 31 December 2010 compared to
the same period in 2009 for Rp 209 billion. The
saving component to the third party fund in 2010
was 10.84%.
F. Aset Tetap Dan Persediaan
Kenaikan aset tetap dan persediaan sebesar Rp
29,42 miliar atau 51,37% menjadi Rp 86,72 miliar
per 31 Desember 2010 dibanding periode yang
sama tahun 2009 sebesar Rp 57,29 miliar.
Pengembangan jaringan kantor Bank Saudara
selama tahun 2010 kurang mempengaruhi
peningkatan aset tetap dan inventaris seiring
berjalannya efektivitas dan efesiensi dalam
pembukaan kantor.
III. SUMBER PENDANAAN
Dana pihak ketiga (DPK) yang berasal dari simpanan
masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
menempati komposisi terbesar yaitu 78,59% dari total
sumber dana. Adapun sumber pendanaan Bank
Saudara terdiri dari kewajiban dan ekuitas yang masing-
masing meningkat sebesar Rp 702 miliar atau 32,66%
dan Rp 140 miliar atau 55.18% menjadi masing-masing
sebesar Rp 2,85 triliun dan Rp 3,93 miliar per 31
Desember 2010 dibandingkan periode yang sama tahun
2009 masing-masing sebesar Rp 2,15 triliun dan Rp 253
miliar.
A. Dana Pihak Ketiga
Selama tahun 2010 Bank Saudara berhasil
menyerap dana masyarakat sebesar Rp 523 miliar
atau meningkat sebesar 25,79% menjadi Rp 2,55
triliun dibanding tahun 2009 sebesar Rp 2,02 triliun.
Porsi terbesar dari total DPK adalah deposito
sebesar 79,06% dari total DPK. Pada akhir tahun
2010 jumlah deposito Bank Saudara mencapai Rp
2,01 triliun atau meningkat sebesar Rp 346 miliar
atau 20,72% dibanding periode yang sama tahun
2009 sebesar Rp 1,67 triliun.
Tabungan yang merupakan komponen dana
murah mengalami peningkatan sebesar Rp 66,82
miliar atau 31,86% menjadi Rp 276 miliar per 31
Desember 2010 dibanding periode yang sama
tahun 2009 sebesar Rp 209 miliar. Komposisi
tabungan terhadap DPK pada tahun 2010 tercatat
sebesar 10,84%.
32
Giro Bank Saudara yang juga merupakan
komponen dana murah lainnya mengalami
peningkatan sebesar Rp 110 miliar atau 74.83%
menjadi Rp 257 miliar dibandingkan tahun 2009
sebesar Rp 147 miliar. Adapun giro memberikan
kontribusi sebesar 10.09% terhadap DPK per 31
Desember 2010.
B. Kewajiban Segera
Transaksi yang termasuk dalam kewajiban segera
diantaranya adalah titipan transaksi perkreditan,
titipan pajak dan titipan kewajiban pembayaran
bunga simpanan. Nominal kewajiban segera pada
akhir tahun 2010 naik 26,47% menjadi Rp 8,17
miliar dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 6,46
miliar.
C. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain merupakan pos untuk
transaksi antar bank dalam rangka operasional dan
manajemen likuiditas. Pada akhir tahun 2010,
simpanan bank lain tercatat sebesar Rp 252 miliar
naik sebesar 210% dibanding tahun 2009 sebesar
Rp 81,44 miliar.
D. Kewajiban Lainnya
Kewajiban biaya bunga yang masih harus dibayar,
taksiran pajak penghasilan dan kewajiban imbal
pasca kerja merupakan kewajiban lainnya.
Kewajiban lainnya mengalami peningkatan
sebesar Rp 4,12 miliar atau 15% menjadi Rp 15,04
miliar per 31 Desember 2010 dibandingkan periode
sebelumnya sebesar Rp 10,97 miliar.
E. Ekuitas
Nilai ekuitas Bank Saudara per 31 Desember 2010
sebesar Rp 394 miliar meningkat Rp 140 miliar
atau 55,34% dibandingkan periode yang sama
tahun 2008 sebesar Rp 253 miliar. Peningkatan
ekuitas tersebut terutama berasal dari peningkatan
modal disetor yang berasal dari pelaksanaan right
issue pertama sebesar Rp 75 miliar.
Bank Saudara Deposits which were also other
component of low cost fund had increased for Rp
110 billion or 74.83% to be Rp 257 billion compared
in 2009 for Rp 147 billion. The deposits contributed
the 10.09% of third party fund as of 31 December
2010
B. Payables on Demand
Transactions categorized into payables on demand
consisted of credit transaction deposit, tax deposit
and deposit interest payment liabilities. The
amount of payables on demand in the end of 2010
had increased for 26.47% to be Rp 8.17 billion
compared in 2009 for Rp 6.46 billion.
C. Deposits from Other Banks
Deposits from other banks were the interbank
transaction item in terms of liquidity management
and operational. In the end of 2010 the deposits
from other banks was Rp 252 billion which
increased for 210% compared to 2009 which was
Rp 81.44 billion.
D. Other Liabilities
The accrued interest payable, the estimated
income tax and the post employment benefit
obligation was categorized into other liabilities.
Other liabilities had increased for Rp 4.12 billion or
15% to be Rp 15,04 billion as of 31 December 2010
compared to previous period for Rp 10,97 billion.
E. Equity
The equity of Bank Saudara as of 31 December
2010 was Rp 394 billion which had increased to be
Rp 140 billion or 55.34% compared to the same
period in 2008 which was Rp 253 billion. Such
equity increase was primarily originated by the
increase of issued capital from the right issue I
execution for Rp 75 billion.
33Bank Saudara Annual Report 2010
A. Interest Income
During 2010, Bank Saudara earned the interest income
for Rp 452 billion which had increased for Rp 109 billion
or 31,78% compared to the same period in 2009 for Rp
343 billion. The increase of interest income in 2010 was
caused by the significant credit expansion for 32,75%
with well-maintained credit quality with approximate non
performing loan ratio of 1%. This matter was reflected
from the growth credit interest income from Rp 115
billion in 2009 to be Rp 441 billion in 2010 or had
increased for 35,28%. The composition of credit interest
income to total interest income had increased from
95,04% in 2009 to be 97,35% in 2010.
The interest income from other earning (productive
assets other than credit and government bond) had
increased for Rp 5,20 billion or 50,23% to be Rp 15,35
billion in 2010 compared to 2009 for Rp 10,34 billion.
A. Pendapatan Bunga
Selama tahun 2010, Bank Saudara mencatat
pendapatan bunga sebesar Rp 452 miliar yang
meningkat sebesar Rp 109 miliar atau 31,78%
dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar
Rp 343 miliar. Kenaikan pendapatan bunga selama
tahun 2010 disebabkan oleh ekspansi kredit yang cukup
tinggi sebesar 32,75% dengan kualitas kredit yang tetap
terjaga dengan baik dimana rasio non performing loan
(NPL) masih berada pada kisaran 1%. Hal ini terlihat
dari pendapatan bunga kredit yang tumbuh dari Rp 115
miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 441 miliar pada
tahun 2010 atau meningkat sebesar 35,28%. Komposisi
pendapatan bunga kredit terhadap total pendapatan
bunga meningkat dari 95,04% pada tahun 2009 menjadi
97,35% pada tahun 2010.
Pendapatan bunga dari aset produktif lainnya (aset
produktif selain kredit dan obligasi pemerintah)
meningkat sebesar Rp 5,20 miliar atau 50,23% menjadi
Rp 15,35 miliar pada tahun 2010 dibandingkan tahun
2009 sebesar Rp 10,34 miliar.
IV. HASIL USAHA IV. BUSINESS RESULT
2006
2007
2008
2009
2010
(million
Rp juta)
Pendapatan Bunga
–
Interest income
152.899
203.177
291,833
343,024
452,514
Beban Bunga
–
Interest expense
76.589
78.630
128,121
166,219
181,216
Pendapatan Bunga Bersih
–
Net interest income
83.424
138.227
178.184
176,804
271,297
Pendapatan Operasional Lainnya
–
Other operational income
9,461
17,083
19,123
13,007
12,858
Beban Operasional Lainnya
–
Other operational expenses
66.213
95.493
128.179
131.260
177.627
Beban Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
– Credit Allowance for Losses expenses
3.902
12.450
12.977
6.396
22.619
Beban/ Pendapatan non Operasional
–
Non Operating Income (Expenses)
(384)
(278)
1.116
(1.040)
(2.340)
Laba Sebelum Pajak
–
Profit before Tax
19.174
45.859
55.772
51.15
81.604
Laba Bersih
–
Net Profit
13.092
31.604
37.658
35.645
59.940
34
B. Beban Bunga
Bank Saudara mencatatkan beban bunga sebesar Rp
181 miliar yang meningkat sebesar Rp 15,05 miliar atau
9.04% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 166 miliar,
sampai dengan akhir tahun 2010. Penyebab
melambatnya pertumbuhan beban bunga adalah
kecenderungan penurunan suku bunga simpanan dan
pertumbuhan dana murah yang cukup signifikan. Hal
tersebut menyebabkan biaya dana Bank Saudara
menurun dari 7,52% pada tahun 2009 menjadi 6,64%
pada tahun 2010.
C. Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan bunga bersih Bank Saudara per 31
Desember 2010 yang tercatat sebesar Rp 271 miliar
meningkat Rp 94,50 miliar atau 53,45% dibandingkan
periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 177 miliar.
Peningkatan pendapatan bunga sebesar 31,78% telah
menyebabkan peningkatan pada Net Interest Margin
(NIM) dari 7,19% pada tahun 2009 menjadi 10,24%
pada tahun 2010.
D. Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya turun menjadi sebesar
Rp 24,38 miliar periode 31 Desember 2010 yang sama
sebesar pendapatan fee based income mencapai
47,27% dari total pendapatan operasional lainnya pada
tahun 2010. Fee based income terdiri dari pendapatan
yang berasal dari jasa kustodian, biaya komisi dan
administrasi kredit dan simpanan yang mengalami
penurunan dari Rp 16,56 miliar pada akhir tahun 2009
menjadi 11,52 miliar pada akhir tahun 2010.
Pendapatan dari keuntungan selisih jual beli surat
berharga juga turun menjadi Rp 5,97 miliar pada akhir
tahun 2010 dibandingkan periode akhir tahun 2009
sebesar Rp 8,27 miliar.
Pendapatan Operasional Lainnya – Administrasi dan Umum
– Personalia – Promosi – Lainnya
B. Interest Expenses
Bank Saudara recorded the interest expenses for Rp
181 billion which had increased for Rp 15.05 billion or
9.04% compared to 2009 for Rp 166 billion until the end
of 2010. The cause of such deceleration of interest
expense growth was the trend of deposit interest rate
decrease and the significant increase of low cost fund.
Such matter caused the cost of fund of Bank Saudara
decreased from 7.52% in 2009 to be 6.64% in 2010.
C. The Net Interest Income
The net interest income of Bank Saudara as of 31
December 2010 which was Rp 271 billion had increased
Rp 94.49 billion or 53.44% compared to same period in
2009 for Rp 176 billion. The increase of interest income
for 28.56% had caused the increase of net interest
margin from 7.19% in 2009 to be 10.24% in 2010.
D. Other Operating Income
The other operating income was relatively stable in level
of Rp 24,38 billion with significant contribution from fee
based income which reached for 47.27% from other
total operating income. Fee based income consisted of
income derived from custodian service, commission
and credit and deposit administration expenses which
increased from Rp 16.56 billion in the end of 2009 to be
11.52% in the end of 2010. The income from securities
trading gain had increased for Rp 5.97 billion in the end
of 2010 compared to the end of 2009 which was Rp 8.27
billion.
Other Operating Income – General and Administration
HR– Promotion - Other
2006 2007 2008 2009 2010
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
50,000
55,000
60,000
65,000
70,000
75,000
80,000
Beban Operasional Lainnya
Administrasi dan Umum Personalia Promosi Lainnya
Periode
(Rp juta)
35Bank Saudara Annual Report 2010
E. Other Operating Expenses
During 2010 the other operating expenses had
increased for Rp 46.37 billion or 35.32% to be Rp 177
billion compared to 2009 for Rp 131 billion. The
significant contribution from such increase was from
employee expenses which increased for Rp 27.69
billion or 35.23% to be Rp 105 billion compared to 2009
for Rp 77 billion. Nevertheless, the operating expense
growth was relatively slower compared to the operating
income growth which could improve the efficiency
reflected from the decrease of Operational Expense to
Operational Income Ratio from 85.35% to 79.30%.
F. Allowance for Looses of Productive Assets
Expense
During 2010, Bank Saudara recorded the allowance for
looses of Productive Assets for Rp 22.61 billion which
increased compared to 2009 for Rp 6.39 billion. The
cause of such increase was the significant increase of
outstanding credit and the increase of non performing
loan loose anticipation.
E. Beban Operasional Lainnya
Selama tahun 2010 beban operasional lainnya
meningkat sebesar Rp 46,37 miliar atau 35,32%
menjadi Rp 177 miliar dibandingkan tahun 2009
sebesar Rp 131 miliar. Sumbangan terbesar
peningkatan tersebut adalah biaya umum &
administrasi yang meningkat sebesar Rp 27,69 miliar
atau 35,23% menjadi Rp 105 miliar dibandingkan tahun
2009 sebesar Rp 77 miliar. Namun demikian,
pertumbuhan beban operasional masih lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan
operasional yang dapat memperbaiki tingkat efesiensi
yang tercermin dari penurunan rasio BOPO dari 85,35%
menjadi 79,30%.
F. Beban Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
Dalam tahun 2010, Bank Saudara mencatatkan beban
penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp
22,61 miliar yang meningkat dibandingkan tahun 2009
yang tercatat sebesar Rp 6,39 miliar. Penyebab
peningkatan beban penyisihan yang cukup besar
tersebut adalah kenaikan pinjaman yang diberikan yang
cukup signifikan dan antisipasi kerugian kredit
bermasalah.
36
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
2008
2008
2008
2008
462
39
27
BALANCE SHEETS
Total Assets
Loans
Deposits From Customers
Tier-1 Capital
Equity
Net Interest income
Non Interest income
Income Before Tax
Net Income
FINANCIAL RATIOS
Return On Assets
Return On Equity
Net Interest Margin
Operating Expenses to Operat. Revenues
Loans to Deposit Ratio
Capital Adequacy Ratio With Credit Risk
STATEMENT OF INCOME
OTHERS
Total Branches
Total ATMs
1.041,20
724,03
855,96
141,03
148,99
1.463,05
1.164,20
1.240,20
162,81
179,81
1.977,15
1.525,99
1.493,14
181,00
200,53
80,43
5,34
19,17
13,09
174,80
8,03
55,30
37,66
137,10
4,53
45,69
31,60
2,20%
14,26%
9,84%
87,61%
84,57%
21,41%
3,73%
20,25%
12,37%
80,70%
93,87%
15,06%
3,00%
21,63%
10,46%
82,42%
102,20%
12,86%
Non Performing Loan - Gross
Non Performing Loan - Net
1,72%
0,90%
1,18%
0,45%
1,17%
0,56%
21,41% 14,99% 12,75%
Capital Adequacy Ratio With Credit Riskand Market Risk & Operational.
(In Billions Rupiah)
(In billion Rupiah)
Jumlah aktiva
Kredit yang diberikan
Rasio Laba Bersih terhadap Aktiva
Rasio Laba Bersih terhadap Modal
Marjin Bunga Bersih
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan Risiko Kredit
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar & Operasional.
Total Employees
2009
2.403,70
1.925,24
2.027,79
229,43
253,62
176,80
13,01
51,12
35,65
14,54 25,1121,07 23,73Laba Per Saham
2,41%
17,62%
7,19%
85,35%
94,94%
14,10%
1,29%
0,70%
13,76%
590
42
34
2009
2009
2009
Net Share Income
2010
2010
2010
2010
3.245,76
2.555,78
2.550,81
365,72
393,57
271,30
12,86
81,60
59,94
26,47
2,78%
17,45%
10,24%
79,30%
100,20%
23,00%
1,76%
0,84%
19,69%
649
77
34
37Bank Saudara Annual Report 2010
JUMLAH AKTIVATotal Assets
LABA BERSIHNet Income
KREDITCredit
SIMPANAN NASABAH
Deposits from Customers
2,403,70
13,09
31,60
37,66
35,65
724,02
1.164,20
1.525,99
1.925,24
855,96
1.240,20
1.493,14
2.027,79
Dalam miliar rupiah Dalam miliar rupiahIn Billion Rupiah In Billion Rupiah
Dalam miliar rupiah Dalam miliar rupiahIn Billion Rupiah In Billion Rupiah
Indikator KeuanganFinancial Indicator
3,245,76
59,94
2,555,78
2.550,81
38
CoverageWilayah Kerja
WILAYAH PULAU JAWA DAN BALIJAVA AND BALI REGION
Sumedang
Majalengka
BogorTangerang
Cimahi
Subang
Soreang
Garut
Kuningan
Cirebon
Indramayu
BANDUNG
JAKARTA
Tasikmalaya
Sukabumi
Serang
DENPASAR
YOGYAKARTA
SEMARANG
SURABAYA
Jawa Barat Jawa TengahJawa Timur Bali
Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang, Cimahi, Bandung, Soreang,
Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Subang, Indramayu
Cirebon, Majalengka, Kuningan, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Denpasar
39Bank Saudara Annual Report 2010
Organization StructureStruktur Organisasi
40
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
DIREKTUR UTAMA
DIVISI SATUAN KERJAAUDIT INTERN
DIREKTURKEPATUHAN & SDM
DIVISI SDMDIVISI INTERNATIONAL &
TRANSAKSIONAL BANKING
SATUAN KERJAMANAJEMEN RISIKO
& KEPATUHANTREASURY
CHIEF DEALER
DEPARTEMENINSPEKTORAT INTERNATIONAL
BANKINGDEPARTMENT
CUSTODYSERVICES
DEPARTMENT
INTERNATIONALOPERATION
DEPARTMENT
DEPARTEMENAUDIT TSI
& RESIDEN
INSPECTIONUNIT
AUDITSUPPORT
UNIT
MONEYMARKETDEALER
UNIT
TRADEFINANCE
UNIT
TREASURYOPERATION
UNIT
CORRESPONDENTBANKING
UNITFOREIGN
EXCHANGEDEALER
UNIT
FINANCIALINSTITUTION
UNIT
BOARD OF DIRECTORS
PRESIDENT DIRECTOR
INTERNAL AUDITDIVISION
DEPARTEMENREMUNERASI
DEPARTEMENPENGEMBANGAN SDM
HR DEVELOPMENTDEPARTMENTAUDIT TSI & RESIDEN
DEPARTMENT
REMUNERATIONDEPARTMENT
HR DIVISION
RISK MANAGEMENT &COMPLIANCE WORKING GROUP
INTERNATIONAL & TRANSACTIONAL BANKINGDIVISION
CUSTODYOPERATION
UNIT
CLIENT SERVICES& BUSINESS
DEVELOPMENT
OPERATIONSUPPORT
UNIT
REMITANCEUNIT
DILLSUNIT
COMPLIANCE & HR DIRECTOR
BOARD OF COMMISSIONERS
INSPECTORATDEPARTMENT
TSIAUDITUNIT
INSPECTIONUNIT
UNIT HUB.INDUSTRIAL& PINJAMAN KARYAWAN
INDUSTRIAL RELATION &EMPLOYEE LOAN UNIT
UNIT REMUNERASI
REMUNERATION UNIT
COMPLIANCEUNIT
UNITDIKLAT
TRAININGUNIT
UNITKEPEGAWAIAN
& HRIS
HRIS &EMPLOYEE UNIT
PEJABATPENGENALAN
NASABAH
UNITPENGENALAN
NASABAH
CORPORATESECRETARY
CORPORATECOMMUNICATION
CORPORATELEGAL
UNITKESEKRETARIATAN
& KEARSIPAN
KNOW YOURCUSTOMER
UNIT
ARCHIEVES &SECRETARY UNIT
KNOW YOURCUSTOMERMANAGER
RESIDENUNIT
DEPARTEMENKEPATUHAN
COMPLIANCEDEPARTMENT
RISK MANAGEMENTDEPARTMENT
DEPARTEMENMANAJEMEN RISIKO
UNITKEPATUHAN
RISKMANAGEMENT
UNIT
UNITMANAJEMEN
RISIKO
SPECIFICALLY FOR SERVICEDEPARTMENT
41Bank Saudara Annual Report 2010
DIREKTUROPERASI & KEUANGAN
DIVISI OPERASI& KEUANGAN DIVISI SISTEM DIVISI BISNIS WHOLESALE
BANKING &SYARIAH
DEPARTMENTFINANCIALCONTROL
DEPARTEMENOPERASI & LOGISTIK
DEPARTEMENPENGEMBANGAN
USAHA
LOGISTIK UNIT
OPERASI& PAJAK
UNIT
TECHNICALSUPPORT
UNIT
ANGGARAN UNIT
AKUNTANSI & LAPORAN
UNIT
HELPDESKUNIT
PRODUKPERKREDITAN
UNITPRODUK
PENDANAAN
UNIT SUPERVISI
BUSINESS & FINANCEDIRECTORS
OPERATION & FINANCEDIVISION SYSTEM DIVISION BUSINESS DIVISION
DEPARTEMENREMEDIAL
REMEDIALDEPARTMENT
BUSINESS DEVELOMENTDEPARTMENT
PRODUCT & FUNDSUPERVISION UNIT
PRODUKPENDANAAN
UNIT
PENGEMBANGANSISTEM
UNIT
OPERASIATM
UNIT
SYSTEM DEVELOPMENTUNIT
ATM OPERATIONUNIT
KANTORCABANG
BAGIAN EDP
EDP BRANCHOFFICE
OPERATION &TASK UNIT
LOGISTIC UNITBUDGETINGUNIT
ACCOUNTING & REPORT
NETWORK SYSTEMDEPARTMENT
LOGISTIC & OPERATIONDEPARTMENT
PRODUCT FUNDUNIT
Komite Audit
Komite Remunerasi & Nominasi
Komite Pemantau Risiko
Auditing Committee
Remuneration And Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
DEPARTEMEN TSI
TSI DEPARTMENT
DEPARTEMENSISTEM & JARINGAN
PENGEMBANGANAPLIKASI
UNIT
APPLICATIONDEVELOPMENT
UNIT
DEPARTEMENSUPERVISI
KREDIT & DANACREDIT & FUNDSUPERVISIONDEPARTMENT
DEPARTEMENPRODUK &
QUALITY SERVISPRODUCT &
QUALITY SERVICESDEPARTMENT
QUALITY SERVIS
UNIT PRODUK
QUALITY SERVICESPRODUCT UNIT
PEMIMPINKANTOR CABANG
BRANCH MANAGER
PEMIMPINKANTOR CABANG
TIPE ABRANCH MANAGER
TYPE A
WHOLESALEBANKING &SYARIAH
DEPARTMENT
PEMIMPINKANTOR CABANG
TIPE BBRANCH MANAGER
TYPE B
KEPALAKANTOR KAS
CASH OFFICEMANAGER
NETWORK & SYSTEMDEPARTMENT
CREDIT PRODUCTUNIT
MISUNIT
MIS UNIT
DEPARTEMENDANA
FUNDINGDEPARTMENT
REMEDIAL
UNIT
REMEDIALUNIT
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2008
2009
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2008
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2007
2008
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2007
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2006
2007
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2006
42
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja KeuanganTahun 2003
2004
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2003
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2009
2010
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2005
2006
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2005
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2009
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2004
2005
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2004
Wajib Pajak PatuhPeriode 2011 - 2012
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal PajakNomor : Kep 03/WPJ.09/BD.05/2011
Tanggal 20 Januari 2011PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
NPWP 01.148.782.4-441.000ditetapkan sebagai Wajib Pajak Patuh
Periode Januari 2011 s.d Desember 2012
FORBES MAGAZINE 2010Penghargaan sebagai Perusahaan Terbaikberskala menengah kecil bersama200 perusahaan lain di Asia Pasifik
Award Is The Best Small Medium Company Along With200 other companies in Asia Pasific
INFO BANK AWARD Predikat “SANGAT BAGUS”atas Kinerja KeuanganTahun 2002
2003
“EXCELLENT” Predicate for Financial Performance in 2002
Awards Penghargaan
43
2007 2008
Bank Saudara Annual Report 2010
2010
Laporan Tahunan 2010 ini, berikut laporan keuangan dan informasi yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Saudara 1906, Tbk dan ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan
The Annual Report of year 2010, including the Financial Report and other related information is the responsibility of the management of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk and such has been signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, whose names are shown below.
Management's Responsibility for Annual Report
DIREKSI
Board of Directors
Farid Rahman
Direktur UtamaPresident Director
Arief Budiman
DirekturDirector
Madyantoro Purbo
DirekturDirector
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
Maskan Iskandar
KomisarisCommissioner
R. Maulana Ibrahim
Komisaris UtamaPresident Commissioner
44
The President Commisioner’s ReportLaporan Komisaris Utama
Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta
Masyarakat yang terhormat,
Kami senantiasa menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Berkat-Nya
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) secara
umum mengalami perkembangan yang sangat baik. Dengan
kerja keras segenap jajaran Bank Saudara, tahun 2010 dapat
dilalui dengan hasil yang cukup memuaskan seiring mulai
meredanya dampak dari krisis ekonomi global. Kebijakan Bank
Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga di level yang
terendah mendorong percepatan ekonomi Indonesia dan
menjaga stabilitas ekonomi makro.
Di tahun 2010 kinerja perekonomian domestik terus menunjukkan
perbaikan dengan pertumbuhan sebesar 6,1% yang disumbang
konsumsi dalam porsi terbesar. Sementara itu, kinerja ekspor dan
investasi juga membaik dengan pertumbuhan yang lebih
berimbang.
Dear Shareholder, Stakeholder and Public
We are grateful to God Almighty for His blessings, upon PT Bank
Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) which had
accelerate and growth significant with the hard work from the
management team and every employee at Bank Saudara, in 2010
give tremendous success in parallel with the ease of global
economic crisis effect. The Bank of Indonesia policy to maintain
the lowest interest rate encouraged the Indonesia economy
acceleration and the macro economy stability maintenance.
In 2010 the success domestic economy performance indicated
the improvement growth of 6.1% which was mostly contributed by
consumption. Meanwhile, the export and investment performance
i m p r o v e m e n t w i t h t h e m o r e b a l a n c e d g r o w t h .
R. MAULANA IBRAHIM
Komisaris Utama
President Commissioner
45Bank Saudara Annual Report 2010
46
The inflation pressure during 2010 tend to increase for 6.96%
mainly originated from food products such rice paddies and
spice assortments. Such inflation was triggered by
disturbance in supply demand due to uncertain weather.
Nevertheless, the inflation pressure on core inflation was
relatively low and there were no government policies change
on fuel and gas.
BI rate was still maintained at the lowest level of 6.50% in
parallel with the Rupiah exchange appreciation and the width
of interest rate spread compared the Fed interest rate which
was only 0.25%. From the micro side of banking, the national
banking condition was stronger reflected by the capital
adequacy ratio (CAR) which was relatively high for
approximately 17% and the maintenance of non- performing
loan gross ratio which was below 5%. The banking industry
liquidity including the inter money market (PUAB) and the third
party fund were improved. The banking intermediary was also
improved which was reflected by the credit growth which
reached of 22.8% (YoY) until 2010. The profitability
performance was also improved with national banking
approximate net interest margin of 6%. The good corporate
governance (GCG) was an important component in banking
industry, since the risk faced by industry as highly regulated
one was also increased.
The implementation of Board of Commissioner oversights of
Bank Saudara was pro-actively enforced in order to maintain
customers' trust. The Board of Commissioners were of the
opinion that in 2010, the management had proved their best
efforts to keep contiuing the transformation phase in realizing
the Bank Saudara's vision and mission. In general, the Board
of Commissioners oversight was focused on Bank Saudara's
target achievement consisted of financial performance,
corporate governance in operational management, HR
development and future challenge which was needed to
have management's attention.
The Board of Commissioners showed their appreciation to
Bank Saudara's Board of Directors for 2010 performance
results. The performance improvement achieved was
Tekanan inf lasi selama tahun 2010 mengalami
kecenderungan meningkat menjadi sebesar 6,96% yang
terutama bersumber dari produk pangan seperti beras dan
aneka bumbu-bumbuan. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh
gangguan di sisi pasokan dan distribusi akibat cuaca yang
tidak menentu. Namun demikian, tekanan inflasi pada
kelompok inti (core inflation) tercatat masih cukup rendah dan
tidak adanya perubahan kebijakan pemerintah terhadap
harga bahan bakar minyak (BBM).
Suku bunga acuan BI rate tetap dipertahankan pada level
terendah sebesar 6,50% seiring dengan trend penguatan
nilai tukar rupiah dan masih lebarnya spread suku bunga
dibandingkan dengan suku bunga The Fed yang hanya
sebesar 0,25%. Di sisi mikro perbankan, kondisi perbankan
nasional semakin kuat yang tercermin dengan masih
tingginya rasio kecukupan modal (CAR) yang berada pada
kisaran 17% dan terjaganya rasio gross non-performing loan
(NPL) di bawah 5%. Likuiditas perbankan termasuk likuiditas
di pasar uang antar bank (PUAB) semakin membaik dan
dana pihak ketiga (DPK) terus meningkat. Intermediasi
perbankan juga semakin membaik yang tercermin dari
pertumbuhan kredit mencapai 22,8% (YoY) hingga akhir
tahun 2010. Kinerja profitabilitas juga terus mencatatkan
peningkatan dengan rasio NIM perbankan nasional berada
pada kisaran 6%. Tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
merupakan unsur penting di industri perbankan, mengingat
risiko yang dihadapi perbankan sebagai industri yang penuh
dengan regulasi juga semakin meningkat.
Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris terhadap Bank
Saudara senantiasa dilakukan secara proaktif guna menjaga
kepercayaan masyarakat. Dewan Komisaris berpendapat
bahwa dalam periode tahun 2010, manajemen telah
bersungguh-sungguh untuk terus berupaya melanjutkan
tahapan transformasi dalam mewujudkan visi dan misi Bank
Saudara. Secara umum pengawasan Dewan Komisaris
difokuskan terhadap beberapa permasalahan utama yang
terkait dengan perbaikan kinerja keuangan dan pencapaian
sasaran Bank yaitu meliputi : kinerja keuangan, tata kelola
dalam pengelolaan operasional, pengembangan SDM
dan tantangan ke depan yang perlu mendapat perhatian
manajemen.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi
Bank Saudara atas hasil kinerja selama tahun 2010.
Peningkatan kinerja yang berhasil dicapai tercermin dari
47Bank Saudara Annual Report 2010
berbagai indikator utama yaitu permodalan, laba, kualitas
aset, pengelolaan likuiditas dan tingkat efesiensi. Komponen
permodalan masih menunjukan kinerja yang membaik yang
tercermin dari rasio CAR sebesar 19,69% pada tahun 2010
naik dari 13,76% di tahun 2009 jauh di atas ketentuan Bank
Indonesia (BI) sebesar 8%. Laba bersih tumbuh signifikan
dari Rp 35,65 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 59,94 miliar di
tahun 2010 atau naik 68,16%. Penyelesaian kredit
bermasalah dilakukan dengan kaidah yang lazim dilakukan
oleh perbankan dengan tetap memperhatikan ketentuan dan
peraturan yang berlaku. Realisasi NPL gross sebesar 1,29%
pada tahun 2009 dan 1,76% pada tahun 2010 berada jauh di
bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Secara umum
Bank Saudara mampu mengantisipasi kebutuhan likuiditas
selama tahun 2010 dan bahkan mampu meningkatkan
perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), sehingga jumlah
pada akhir tahun 2010 mencapai Rp 2,55 triliun atau
mengalami kenaikan 26% dari posisi akhir tahun
sebelumnya. Tingkat efesiensi Bank terus menunjukan
kinerja yang membaik tercermin dari rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 79,30%
pada tahun 2010 turun dibanding periode yang sama tahun
2009 sebesar 85,35%.
Penerapan GCG terus dilanjutkan dengan harapan bahwa
GCG akan menjadi bagian dari budaya perusahaan dalam
seluruh pengelolaan organisasi. Aparat Dewan Komisaris
berupa Komite Pemantau Risiko, Komite Audit serta Komite
Remunerasi dan Nominasi, telah melakukan tugas masing-
masing dengan baik dan akan terus ditingkatkan fungsinya
sehingga dapat menyempurnakan tata kelola perusahaan
untuk mencapai tujuan tersebut. Implementasi GCG dan
manajemen risiko termasuk sistem pengendalian operasional
Bank, secara umum dapat dilaporkan telah dilaksanakan
dengan baik dan penyempurnaannya terus dilakukan secara
berkelanjutan.
Terkait dengan tingkat kesehatan Bank Saudara, Bank
Indonesia memberikan hasil peringkat komposit 2 dengan
predikat Baik untuk periode 31 Desember 2010. Dalam hal
kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia, Dewan Komisaris senantiasa
melakukan pemantauan dan masukan terhadap Direksi.
Manajemen SDM telah dilakukan sesuai kebijakan yang
berlaku pada Bank, yang meliputi kebijakan tentang kriteria
dan proses serta akuntabilitas untuk mendapatkan kualitas
karyawan yang diharapkan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Structure, asset quality, liquidity management and efficiency
level. The capital component still showed the improvement
performance reflected by the CAR ratio of 22.36% in 2010
which was increased from 14.16% in 2009 far beyond the
Bank of Indonesia (BI)'s requirement of 8%. The net income
significantly grew from Rp 36.65 billion in 2009 to be Rp 59,94
billion in 2010 or had increased for 68,16%. The non
performing loan settlement was undertaken with general
accepted provisions undertaken by banking while Bank
Saudara still noticed the prevailing rules and regulations. The
realization of gross NPL in 2009 was 1.29% and 1.76% in
2010 which was far below of Bank of Indonesia's provision of
5%. In general, Bank Saudara could anticipate the liquidity
demand during 2010 and even could to increase the
accumulation of third party fund, hence the amount in 2010
had reached Rp 2.55 trillion or had increased of 26% from last
position in the previous year. The efficiency level of Bank
Saudara kept showing the improved performance from
operational expense to operational revenue ratio (BOPO) for
79,30% in 2010 which had decreased 85,35% compared to
same year in the previous year.
The GCG implementation was continued with the expectation
that GCG would be part of corporate culture in organization
management. The apparatus of Board of Commissioners
namely Risk Monitoring Committee, Audit Committee and
Remuneration and Nomination Committee had properly
undertaken their own tasks and they would be more utilized to
improve the entity's GCG in order to achieve such goal. The
GCG and risk management implementation including Bank
operational control, commonly could be considered well done
with the on going improvement.
Related to Bank Saudara's soundness level, BI had awarded
them with composite 2 in terms of Good predicate for period of
31 December 2010. In terms of compliance with the prudence
requirement by BI, the Board of Commissioners always
monitored and shared the information to Board of Directors.
The HR management had been undertaken in accordance
with prevailing Bank's policies consisted of policy of criteria,
process and accountabilities to have the expected qualified
employees in determined period. The work program had been
undertake through the continuous improvement to enhance
employees' professionalism and productivities with the
48
Program kerja telah dilaksanakan dengan berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalisme dan produktivitas
karyawan melalui perbaikan terhadap proses penentuan
remunerasi dan insentif serta perbaikan jalur karir. Dewan
Komisaris telah memberikan beberapa masukan seperti
kebijakan mutasi dan promosi karyawan yang perlu dilakukan
secara konsisten dan transparan dan kebijakan karyawan
outsourcing yang harus memperhatikan ketentuan
ketenagakerjaan yang berlaku.
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada
Manajemen dan karyawan/ wati Bank Saudara atas kinerja
yang telah ditunjukan selama tahun 2010 yang dibuktikan
melalui pemberian penghargaan dari Majalah Forbes Asia
dan Infobank. Penghargaan dengan skala internasional dari
Majalah FORBES Asia diberikan kepada Bank Saudara
sebagai salah satu dari 200 perusahaan terbaik yang
berskala menengah-kecil di Asia-Pasifik. Selain itu, Majalah
infobank memberikan penghargaan berupa Golden Trophy
Award 2010 dengan predikat sangat bagus selama 5 Tahun
berturut-turut sejak 2005.
Pada tahun 2011 masih banyak tantangan yang harus
dihadapi akan tetapi dengan komitmen, kerja keras dan
optimisme akan memberikan lebih banyak peluang seiring
dengan projeksi percepatan pertumbuhan ekonomi
Indonesia dan dampak positifnya terhadap konsumen.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja Bank
Saudara tahun 2010 dan pelaksanaan program Bank
Saudara tahun 2011 maka Dewan Komisaris menyampaikan
beberapa hal yang perlu terus menerus mendapat perhatian
manajemen antara lain pelaksanaan prinsip-prinsip GCG,
efesiensi dan efektivitas pembukaan kantor baru,
pengembangan informasi teknologi, pengendalian cost of
fund, pengelolaan likuiditas dan pengembangan kredit
UMKM. Sejalan dengan visi menjadi Bank berkinerja baik dan
sehat maka pengembangan bisnis harus dilengkapi dengan
langkah-langkah strategis untuk melakukan pemantauan dan
mendorong pencapaian kinerja yang berkelanjutan serta
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip
GCG.
Dalam rangka memperluas pelayanan, Bank Saudara
membuka beberapa kantor dengan tetap melakukan evaluasi
status setiap kantor agar dapat lebih efektif, efisien dan
optimal dalam melayani masyarakat, sehingga mampu
mendukung kinerja Bank. Dewan Komisaris berpendapat
revision of remuneration and incentive determination process
and career path improvement. The Board of Commissioners
had shared several advices such as employee mutation and
promotion which had to be consistently undertaken and the
outsourcing employee policies which had to consider the
prevailing manpower regulation
The Board of Commissioners extend their acknowledgement
to Bank Saudara's Management and employees for their
2010 performance undertaken by receiving the award from
Forbes Asia magazine and Infobank magazine. The
international scale award from Forbes Asia Magazine was
awarded to Bank Saudara as one of 200 best Asia-Pacific
small medium entities. Moreover, the Infobank magazine
awarded Bank Saudara with 2010 Golden Trophy with
Excellent predicate for 5 consecutive years since 2005.
There will be more challenge to be faced with commitments,
hard works and optimism in 2011. Nevertheless they are
expected to render the Company with more opportunities in
parallel with Indonesia economy growth acceleration
projection and with positive effects to the customers. Based
on 2010 Bank Saudara's performance realization and
oversight and the 2011 Bank Saudara program
implementation, therefore the Board of Commissioners
shared several issues to be continuously highlighted by
management such as the GCG principles implementation, the
new offices opening effectivity and efficiency, the technology
information development, the cost of fund management, the
small medium and micro credit development. In parallel with
Bank Saudara's vision to be well performed and sound Bank,
the business development had to be completed with strategic
actions to monitor and to encourage the performance
continuous achievement in parallel with GCG principles.
In occasion to widened the services, Bank Saudara opened
several offices while they still evaluated every offices' status in
order to make them more effective, efficient and optimum in
serving the customers, hence the could support the Bank
performance. Board of Commissioners were of the opinion
49Bank Saudara Annual Report 2010
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk
DEWAN KOMISARIS –
R. Maulana Ibrahim
Komisaris Utama -
BOARD OF COMMISSIONER
President Commissioner
bahwa peningkatan efesiensi juga perlu didukung oleh
pengembangan teknologi informasi dan penyempurnaan
sistem serta prosedur sehingga dapat menghasilkan produk
dan jasa berbasis teknologi informasi.
Dalam rangka untuk pengendalian cost of fund, Dewan
Komisaris menyarankan kepada Direksi untuk meningkatkan
pertumbuhan dana murah seperti giro dan tabungan dari
waktu ke waktu sesuai dengan kondisi ekonomi dan likuiditas
pasar. Dalam rangka menjaga pertumbuhan kredit yang
berkelanjutan maka perlu dilakukan upaya peningkatan
penghimpunan dana antara lain melalui peningkatan
opt imal isasi sasaran nasabah baru indiv idual ,
pengembangan hubungan untuk meningkatkan
penghimpunan dana dari lembaga keuangan baik bank
maupun non bank dan penjajakan penerbitan obligasi.
Pengembangan kredit UMKM dalam jangka panjang, agar
senantiasa memperhatikan kondisi dan pangsa pasar,
segmen usaha yang dikuasai, pengendalian risiko, mencari
peluang usaha yang prospektif serta mempertahankan
debitur berkualitas yang telah ada.
Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan
apresiasi kepada Direksi dan segenap karyawan dan
karyawati Bank Saudara atas pencapaian kinerja pada tahun
2010. Kami berharap Bank Saudara akan dapat mengatasi
tantangan yang akan dihadapi pada tahun-tahun mendatang
dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian
daerah dan nasional, dengan dedikasi, semangat, kerja
keras, dan komitmen yang telah dijalankan selama ini serta
dukungan tiada henti dari pemegang saham dan para
stakeholder lainnya.
That the efficiency improvement needed to be supported by
the information technology information development and the
revision of system and procedures, therefore Bank Saudara
could generate the information technology based products
and services.
In occasion of cost of fund management, the Board of
Commissioners adviced the Board of Directors to
continuously improve the low cost of fund growth such as
demand deposits and saving in parallel with economy
condition and market liquidity. In order to maintain the
continuous credit growth therefore it was considered to
increase the fund collection by increasing the new individual
target optimation, the relationship improvement to increase
the fund collection from financial institution both in banking
and non banking sectors and the exploratory to issue bonds.
The long term small medium and micro business credit
development should be paralel with market segment,
business segment, risk control, and prospective business
opportunities and existing qualified debtors retaining.
As closing remarks, on the behalf of Board of Commissioners
we would like to extend our sincere appreciation to Board of
Directors, Managements and staffs for 2010 performance
achievement. We hope Bank Saudara will be able to
overcome the challenges faced in upcoming years in order to
support the national and regional economy development with
dedication, spirit, hard work and commitments which had
been undertaken so far and with precious uncontinuous
supports from shareholders and other stakeholders.
The President Director’s ReportLaporan Direktur Utama
50
Pemegang Saham yang terhormat,
Tahun 2010, tantangan yang masih harus dihadapi perbankan
nasional selepas kondisi ekonomi pasca krisis finansial masih
berlanjut. Persaingan perbankan dalam persaingan suku bunga
kredit, semakin agresif. Kondisi tersebut juga memicu perebutan
dana murah yang mengedepankan teknologi dan layanan yang
akan menguntungkan nasabah dalam kemudahan bertransaksi.
Pemanfaatan teknologi juga merupakan salah satu strategi
perbankan untuk meningkatkan efisiensi dalam kegiatan
operasional perbankan.
Dalam kondisi yang penuh tantangan, Bank Saudara
berkomitmen untuk melanjutkan pelaksanaan prioritas strategi
guna memastikan bahwa usaha Perseroan tetap kokoh dan
memiliki daya tahan. Prioritas tersebut meliputi upaya:
(I) meningkatkan permodalan Perseroan melalui pertumbuhan
secara organik dan non-organik;
Dear Shareholders
In 2010, the challenge which had to be faced by national banking
after economic condition post financial crisis were still continued.
The banking competition in credit interest rate were becoming
more aggressive. Such condition also triggered the low cost fund
earning by promoting the service and technology which rendered
the benefits for the customers in conducting their transactions.
The technology utilization was also the banking strategy to
enhance the efficiency in banking operational activities.
In the fierce challenging atmosphere, Bank Saudara committed to
continued the execution of strategy priority to ensure the
endurance and the strength of the Entity. Such priority
encompassed:
(I) to increase the Entity capital by organic and non-organic
growth;
Farid RahmanDirektur Utama
President Director
51
(ii) to enhance the service to customers by opening the
operational offices;
(iii) to enhance the implementation of GCG principles to
make the entity to be well-performed bank;
(iv) to be well-recognized bank in rendering their premium
service to their customers; and
(v) to accelerate the organizational growth.
The implementation of the above strategies was commenced
by issuing new shares with Preemptive Rights to
Shareholders by Right Issue-I which was recorded in January
2010. Such action resulted the increasing of net equity for Rp
108 billion, therefore it strengthen the bank liquidity and to in
increase its capital adequacy ratio. Such movement showed
the Entity's financial strength and shareholders'
commitments, aside of Bank Saudara ability to collect the
capital in economic condition post financial crisis.
In 2010, the Entity encourage the credit growth and the
society fund collection growth with taking necessary actions to
strengthen the Entity financial position in order to take
advantage of growth opportunities. Bank Saudara closed the
2010 with positive results.
Bank Saudara also enhanced the risk management
capability, revised the GCG procedures, also keep perfecting
all HR management and development aspects as part of its
endeavour to strengthen the development basis. Such
focused efforts conducted in every level in the organization
had gained results.
Bank Saudara was able to generate the net profit for Rp 59,94
billion or had achieved 68,16% compared to Rp 35.65 billion in
the previous year until the end of 2010. Such growth was
encouraged by its success to increase the net interest income
which grew for 53,44% to be Rp 271,297 from Rp 176.80
billion in 2009. The increase of this net interest income was
supported by the net interest margin of 10,24%.
The credit portfolio which grew for 32.73% from previous year
for Rp 1.925 trillion and had achieved for Rp 2.555 trillion in
the end of 2010, reflected the Bank Saudara's commitment to
keep optimizing the financial intermediary function in
(ii) meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan
melalui pembukaan kantor operasional;
(iii) meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG untuk
menjadi bank berkinerja baik;
(iv) menuju bank yang dikenal dengan kualitas pelayanan
primanya kepada nasabah; dan
(v) mempercepat pertumbuhan organisasi.
Pelaksanaan strategi tersebut diawali dengan penerbitan
saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
melalui Penawaran Umum Terbatas-I yang dibukukan pada
bulan Januari 2010 dan menghasilkan penambahan ekuitas
bersih sekitar Rp 108 Miliar, sehingga memperkokoh
likuiditas serta meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR)
Perseroan. Langkah ini menunjukkan kekuatan keuangan
maupun komitmen pemegang saham Perseroan, selain
kemampuan Bank Saudara untuk menggalang modal dalam
kondisi perekonomian pasca krisis finansial.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan memacu pertumbuhan
kredit dan pertumbuhan penghimpunan dana masyarakat
sekaligus mengambil tindakan yang diperlukan guna
memperkuat neraca keuangan Perseroan agar mampu
memanfaatkan peluang pertumbuhan. Bank Saudara
menutup tahun 2010 dengan hasil positif.
Bank Saudara juga meningkatkan kapabilitas manajemen
risiko, memperbaiki prosedur-prosedur Tata Kelola
Perusahaan, serta terus menyempurnakan berbagai aspek
pengelolaan dan pengembangan SDM sebagai bagian dari
upaya memperkokoh landasan pertumbuhan. Upaya-upaya
terfokus yang dilakukan di berbagai tingkatan organisasi
tersebut telah membuahkan hasil.
Bank Saudara mampu menghasilkan Laba Bersih sebesar
Rp 59,94 Miliar, atau meningkat 68,16% dibandingkan
Rp 35,65 Miliar pada tahun sebelumnya, hingga akhir tahun
2010. Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan
meningkatkan Pendapatan Bunga Bersih yang tumbuh
sebesar 53,44% menjadi Rp 271,297 miliar dari Rp 176,80
miliar pada tahun 2009. Peningkatan Pendapatan Bunga
Bersih ini, didukung oleh Marjin Bunga Bersih sebesar
10,24%.
Portofolio kredit yang tumbuh 32,73 % dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 1,925 Triliun dan mencapai Rp 2,555 Triliun di
akhir tahun 2010, mencerminkan komitmen Bank Saudara
untuk terus mengoptimalkan fungsi intermediari keuangan
Bank Saudara Annual Report 2010
52
Indonesia economics. With such credit growth, the Bank
Saudara's asset had reached Rp 3.264 trillion or had
achieved for 35.60% in the end of 2010.
Several of Bank Saudara's performance ratios had showed
their positive results. The Operational Cost to Operational
Revenue ratio which was one of efficiency indicator showed
positive progress from 85,35% in 2009 to 79,30% in 2010. The
Return On Assets which grew from 2.41% in the previous year
which were to be 2.78% in 2010, showed the improvement of
Bank Saudara's performance.
Aside from the improvement of ratios, several indicators
showed the performance decrease, such as the decrease of
LDR and the increase of Non Performing Loan which
relatively escalated from 1.29% in 2009 to 1.76% in 2010.
Such decrease of credit quality was caused by the
collectability rate decrease in several credit products (credit
for employee and small medium and micro entity in oil and gas
sector).
Aside from the financial achievement, 2010 was also
remarked by the progress in several areas to guarantee the
future growth continuity. In 2010, Bank Saudara
accomplished the early stage of the Entity reorientation effort
in information technology. The entity keep continuing to
develop the service network by opening new operational
offices. December 2010, Bank Saudara operated 11 branch
office, 53 supporting branch offices, 14 cash offices, 1 mobile
cash. The Bank Saudara's customers in Java and Bali were
also served with 34 Bank Saudara's ATMs and more than
20.000 ATMs in partnership network (ATM Bersama)
With great pride we share the information that in 2010 Bank
Saudara succeeded in achieving the international scale
award from FORBES Asia Magazine. Such award as the best
Small Medium Company along with 200 other Companies in
Asia Pacific based on the active level shares traded in each of
country's stock exchange and by the Company's sales/
revenues which reached 5 million USD to 1 billion USD
Dalam perekonomian Indonesia. Dengan pertumbuhan kredit
tersebut, aset Bank Saudara mencapai Rp 3,246 Triliun atau
tumbuh sebesar 35,80% di akhir 2010.
Beberapa rasio kinerja Bank Saudara mengalami
peningkatan. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) yang merupakan salah satu indikator
efisiensi menunjukkan perbaikan dari 85,35% pada tahun
2009 menjadi 79,30% pada akhir 2010. Return On Asset
(ROA) yang mengalami peningkatan dari 2,41% pada tahun
lalu menjadi 2,78% pada tahun 2010, menunjukkan
perbaikan kinerja Bank Saudara. Fundamental Keuangan
Bank Saudara terus terpelihara dengan peningkatan Capital
Adequacy Ratio (CAR), dari 13,76% pada tahun 2009
menjadi 19,69% yang melebihi persyaratan minimum Bank
Indonesia sebesar 8%.
Di samping rasio tersebut yang membaik, beberapa indikator
menunjukkan adanya penurunan kinerja, yang diantaranya
adalah LDR yang menurun dan Non Performing Loan (NPL)
yang relatif meningkat dari 1,29% pada tahun 2009 menjadi
1,76 % pada tahun 2010. Penurunan kualitas kredit tersebut
disebabkan adanya penurunan tingkat kolektibilitas di
beberapa produk kredit (Kredit Pegawai & UMKM sektor
Migas).
Di samping pencapaian finansial, tahun 2010 juga ditandai
oleh kemajuan di berbagai bidang untuk menjamin
kesinambungan pertumbuhan pada masa mendatang. Pada
tahun 2010, Bank Saudara menyelesaikan tahap awal dari
upaya reorientasi Perseroan dalam bidang teknologi
informasi. Perseroan juga terus mengembangkan jaringan
layanan dengan pembukaan kantor operasional baru. Per
akhir Desember 2010, Bank Saudara mengoperasikan 11
Kantor Cabang, 52 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Kas,
1 Kas Mobil. Nasabah Bank Saudara di seluruh pulau Jawa
dan Bali juga dilayani melalui 34 ATM Bank Saudara dan lebih
dari 20.000 ATM di jaringan mitra (ATM Bersama).
Dengan gembira, kami menyampaikan bahwa pada tahun
2010, Bank Saudara berhasil meraih penghargaan dengan
skala internasional dari Majalah FORBES Asia. Penghargaan
terhadap Bank Saudara sebagai Perusahaan Terbaik
Berskala Menengah Kecil bersama 200 perusahaan lain di
Asia Pasifik, didasarkan pada sahamnya yang aktif
diperdagangkan di bursa masing-masing negara dan
53
penjualan/ pendapatan entitasnya mencapai 5 juta Dolar AS
sampai dengan 1 miliar Dolar AS, melalui seleksi awal
terhadap 12930 entitas di wilayah itu.
Selain memperoleh penghargaan dari FORBES Asia dan
merupakan satu-satunya entitas yang mewakili dari
Indonesia sebagai entitas yang terbaik di kelasnya dari
industri perbankan Indonesia, kami bersyukur pula pada
tahun lalu kami masih memperoleh penilaian yang baik
selama 6 tahun berturut-turut serta mendapatkan predikat
Sangat bagus dari Majalah InfoBank.
Dari segi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility), Bank Saudara juga telah berkontribusi
positif pada berbagai kegiatan bantuan kemanusiaan di
wilayah bencana yang terjadi di tahun 2010, antara lain
membantu pengobatan masal bagi masyarakat yang tertimpa
musibah banjir di area Bandung Selatan, memenuhi
kebutuhan masyarakat korban pasca meletusnya Gunung
Merapi di sekitar Yogyakarta.
Pencapaian kinerja yang mengesankan di tahun 2010 ini
dimungkinkan berkat dedikasi kerja seluruh jajaran Bank
Saudara, jaringan kantor operasional di seluruh Jawa dan
Bali yang didukung oleh kapabilitas jalur distribusi yang
komprehensif, serta komitmen dan dukungan kuat dari
pemegang saham utama Bank Saudara.
Di tahun 2011, Bank Saudara akan lebih mengintensifkan dan
tetap fokus pada upaya-upaya peningkatan kinerja di seluruh
lini, walaupun kami gembira atas pencapaian-pencapaian
tersebut. Dengan tingkat NPL dan biaya operasi yang
terkendali, pendapatan yang terus tumbuh berkelanjutan,
serta likuiditas dan fundamental yang solid, kami akan terus
mempertahankan momentum untuk menjadi lebih baik lagi.
Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas aset kami,
membangun basis pendanaan murah yang kokoh, dan
melanjutkan rencana kami membangun bank yang
Edukasi perbankan terus ditingkatkan melalui program 'AYO
Ke Bank ' yang diadakan di Universitas Islam Bandung, di
mana dalam program ini dihadiri lebih dari 100 orang
mahasiswa/i. Di tahun mendatang Bank Saudara akan terus
memperluas cakupan aktivitas CSR terutama melalui
dukungan pendidikan, pemberdayaan dan keterlibatan aktif
karyawan Bank Saudara.
based from preliminary selection to 12.930 entity within the
area.
Besides the award from FORBES Asia and the only entity
which represented Indonesia as the best entity in its class and
Indonesia banking industry, we were very grateful that we still
obtained the good assessment for 6 consecutive years and
we still obtained the Excellent Bank predicate from InfoBank
Magazine.
.
In CSR Program, Bank Saudara also positively contributed to
various humanity support in disaster areas in 2010, such as
the medical treatment for flood casualties in South Bandung
and the support of Merapi volcanic post disaster's casualties
around Yogyakarta.
The banking education was continually increased through
'AYO Ke Bank ' program organized by Universitas Islam
Bandung, where all the programs were attended by more than
100 university students. In the future year, Bank Saudara
would keep continuing the activity scope of CSR especially
through the education support, empowering and active
involvement of Bank Saudara's staffs.
The 2010 performance achievement was possible because of
work dedication of all Bank Saudara's staffs, Operational
Office Network in Java and Bali supported by the
comprehensive distribution channel capabilities, also strong
commitment and support from Bank Saudara's prime
shareholders.
In 2011, Bank Saudara would more intensify and still focus on
performance increase effort in all lines, although we were
happy for these achievement. With the controllable level of
NPL and operating cost, the continued revenue growth and
the solid liquidity and foundation, we kept on maintaining the
momentum to be better.
In the future, we would continuously increase our asset,
develop the strong low cost funding and continue our plan to
develop customer oriented bank. We implement this strategy
Bank Saudara Annual Report 2010
54
to achieve the higher level of productivity and to develop the
tighter bond with our customers. We would also develop the
tighter synergy with our business partners.
Bank Saudara was optimistic that in 2011, they would render
more opportunities in paralel with the Indonesia economy
growth acceleration projection with positive effect to the
customers. Bank Saudara would always continuously
increase the performance through the focused work program
to strengthen its position in several main cities such as
Malang, Purwokerto and Solo.
The business plan had been arranged and carefully
considered and submitted to Bank of Indonesia in the end of
2010 encompassed the future challenges such as:
(i) Opening several offices in potential areas which were
in line with Bank Saudara's target market both from
credit and funding;
(ii) Establishing the 2011 as an early year of 1-2-3 growth
vision commencement, which encompassed 1 (one)
goal to 2 (two) digits of assets with minimum value of
Rp 10 trillions in 3 (three) years;
(iii) Changing the new organizational structure;
(iv) Increasing the equity to be Rp 518.7 billions with
minimum CAR to weighted average assets for
12.37%;
(v) Introducing 'Rumah Saudara' which operationally was
a supporting branch office and it would be
continuously developed in the end of 2011 to be 54
Rumah Saudara Office;
(vi) Increasing the credit development to be Rp 3.68
trillions in the end of 2011 with NPL level of 3% at
maximum gross;
(vii) Continuing the disperse of fund collection to be more
persuasive by prioritizing the customer base,
therefore the third party fund would achieve Rp 3.98
trillions in 2011; and
(viii) Issuing the securities in Bank Saudara's Seri-1 Bonds
for Rp 250 billions.
berorientasi pada nasabah. Strategi ini kami lakukan untuk
mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan
membangun relasi yang lebih erat dengan para nasabah.
Kami juga akan mengembangkan sinergi yang lebih erat
dengan para mitra usaha.
Bank Saudara optimis bahwa tahun 2011 akan memberikan
lebih banyak peluang seiring dengan proyeksi percepatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dampak positifnya
terhadap konsumen. Bank Saudara akan terus meningkatkan
kinerja melalui program kerja yang fokus, untuk memperkuat
posisinya di beberapa kota penting, antara lain Malang,
Purwokerto dan Solo.
Rencana Bisnis telah disusun dengan matang dan telah
diserahkan kepada Bank Indonesia pada akhir Desember
2010, yang meliputi tantangan ke depan antara lain:
(i) Melakukan pembukaan kantor di daerah yang
mempunyai potensi sesuai dengan target market
Bank Saudara baik dari sisi perkreditan maupun
pendanaan;
(ii) Menetapkan tahun 2011 sebagai tahun awal
pencanangan visi pertumbuhan 1-2-3, yakni 1 (satu)
tujuan menuju 2 (dua) digit aset,minimal Rp 10 Triliun
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun;
(iii) Melakukan perubahan struktur organisasi yang baru;
(iv) Meningkatkan ekuitas menjadi Rp 518.7 Miliar
dengan rasio kecukupan penyediaan modal minimum
terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (CAR)
diperkirakan sebesar 12,37%;
(v) Mengenalkan “Rumah Saudara” yang secara
operasional merupakan kantor berstatus cabang
pembantu dan akan terus kami kembangkan
jumlahnya hingga akhir tahun 2011 menjadi 54 Kantor
Rumah Saudara;
(vi) Meningkatkan pertumbuhan kredit menjadi Rp 3.68
Triliun pada akhir 2011 dengan tingkat NPL gross
maksimum 3%;
(vii) Melanjutkan sebaran penghimpunan dana yang lebih
merata dan dapat menjangkau masyarakat luas,
dengan mengutamakan perluasan customer base,
sehingga Dana Pihak Ketiga pada akhir 2011
mencapai Rp 3,98 Triliun; dan
(viii) Menerbitkan surat berharga dalam bentuk Obligasi
Bank Saudara seri-1 sebesar Rp 250 Miliar.
55
Atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada para nasabah dan mitra kerja atas
dukungan, kesetiaan dan kepercayaan yang terus diberikan
kepada Bank Saudara. Dukungan dan kepercayaan tersebut
akan terus memotivasi Bank Saudara untuk menjadi mitra
pilihan melalui penyediaan layanan serta solusi nilai tambah
yang prima.
Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh karyawan atas kerja cerdas dan komitmen mereka
dalam mengatasi berbagai tantangan di tahun 2010.
Bersama-sama, kita telah melakukan langkah awal yang
baik, dan kami berharap dapat menyampaikan hasil yang
lebih baik di tahun depan.
On behalf of the Board of Directors, we would like extend our
appreciation to all of our customers and work partners for their
invaluable continuing supports, loyalties and trusts rendered
to Bank Saudara. Such support and trust would kept
motivating Bank Saudara to be chosen partner by providing
the service and premium value added solution.
As a closing remarks, we would like to extend our sincere
gratitude to all of staffs for their smart work and commitments
in handling various challenge in 2010. Together we had taken
the good start and we hope we could share the good result
next year.
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk
DIREKSI –
Farid Rahman
Direktur Utama -
BOARD OF DIRECTORS
President Director
Bank Saudara Annual Report 2010
Widyawati
Brand Ambassador Bank Saudara
Artis - Actress
56
KOMPOSISI KREDIT BANK SAUDARABANK SAUDARA PORTFOLIO CREDIT
KUPEG (Credit for Employee)
The 2010 Outstanding KUPEG was Rp 780.82 billion had
increased for Rp 88.67 billion or 112.81% compared to 2009
position.
KUPEG (Kredit Pegawai)
Kupeg yang sudah disalurkan di akhir tahun 2010 tercatat
Rp. 780,82 Miliar mengalami kenaikan sebesar Rp. 88,67
Miliar atau 112,81 % dibandingkan tahun 2009.
Kupeg30.55%
Kupen42.73%
PYD (Valas) 8.04%
Lainnya 11.58%
UMKM 6.70%
Kuja 0.40%
57
Bisnis Dan OperasionalBusiness & Operational
BisnisBusiness
1. 2010 Target and Realization Evaluation
Credit
The information regarding to 2010 main credit portfolios
were the following below:
1. Evaluasi Target dan Realisasi Tahun 2010
Kredit
Data sasaran dan realisasi portofolio kredit utama tahun
2010 adalah sebagai berikut:
JENIS KREDITTYPES OF CREDIT
SASARANTARGET
REALISASIREALIZATION
PENCAPAIANACHIEMENT
Pinjaman yang Diberikan (PYD)Loans and Advances (Rupiah)
2,310,480 2,350,340 101.73%
Kupeg 920,478 780,818 84.83%
Kupen 931,593 1,092,024 117.22%
Kuja 8,888 10,231 115.11%
UMKMSmall Medium Enterprise
LainnyaOthers
241,587 171,254 70.89%
207,934 296,013 142.36%
152,804 205,442 134.45%
Total KreditCredit Total
2,463,284 2,555,782 103.76%
Pinjaman yang Diberikan (PYD)Loans and Advances (Foreign Exchange)
(dalam Jutaan Rp.) (in million Rupiahs)
SASARAN DAN REALISASI PENYALURAN KREDIT
TARGET AND REALIZATION OF CREDIT CHANNELING
Bank Saudara Annual Report 2010
Credit for Worker
In 2010 KUJA's growth had increased from outstanding
position of Rp 6.683 billion in 2009 to Rp 10,231 billion in 2010
or had increased around Rp 3.548 billion (153.09%) and Non
Performing Loan (NPL) position was recovered from 10.54%
in 2009 to 5.6% in 2010
Such matters were occur by the following below:
- The credit channeling for the workers was prudently
conduct regarding to past condition where the industrial
sectors also affected the debtors's ability to meet their
obligations;
- The credit rescue process was conduct both from
collection side by bank and risk mitigation by insuring
which was completed by termination benefit or by write-off.
KUJA – Kredit untuk Pekerja
Pada tahun 2010 perkembangan KUJA mengalami kenaikan
dari posisi outstanding Rp 6.683 Miliar pada tahun 2009
menjadi Rp 10.231 Miliar pada tahun 2010 atau naik sekitar
Rp 3.548 Miliar (153,09%), dan posisi Non Performing Loan
(NPL) membaik dari 10,54% pada tahun 2009 menjadi 5.60%
pada tahun 2010.
Hal tersebut antara lain disebabkan oleh:
- Penyaluran kredit untuk pekerja ini dilakukan lebih hati-hati
mengingat kejadian di masa lalu di mana kondisi sektor
industri ikut mempengaruhi kemampuan debitur untuk
melakukan kewajibannya; dan
- Proses penyelamatan kredit yang dilakukan baik itu dari
sisi penagihan yang dilakukan oleh bank dan mitigasi risiko
melalui asuransi yang dilengkapi manfaat PHK ataupun
melalui proses hapus buku.
58
Credit for Retiree
The growth of Credit for Retiree product in 2010 had achieved
for 155.90% with achievement of 117.22% from
predetermined target. Such achievement was supported with
the policy which priorited the KUPEN product as locomotive of
Bank Saudara's business in credit field in 2009 which was
continued in 2010. The targeted market of KUPEN product in
2010 was primarily the retirees whose ages at the end of loan
term was 73 at maximum which was commenced in August
2010.
Portfolio Kupen at the end of 2010 showed its domination
compared to other products (as shown on Bank Saudara 2010
credit composition). In 2011 the KUPEN product target was
set for 71 year of maximum ages on the last period of credit
and would be developed for this KUPEN product in order to
attract the prospective debtors and to enhance the product
portfolio of KUPEN.
KUPEN – Kredit untuk Pensiunan
Pertumbuhan produk Kredit Pensiunan di tahun 2010
mencapai 155.90% dengan pencapaian sebesar 117.22%
dari sasaran yang ditetapkan. Pencapaian ini ditunjang
dengan adanya kebijakan yang mengedepankan produk
KUPEN sebagai motor dari bisnis Bank Saudara di bidang
kredit di tahun 2009 berlanjut ke tahun 2010. Sasaran pasar
produk KUPEN di tahun 2010 terutama adalah pensiunan
dengan usia hingga berakhirnya masa pinjaman maksimal
adalah 73 tahun di mulai di bulan Agustus 2010.
Posisi Kupen per akhir 2010 menunjukkan dominasinya
dibandingkan dengan produk-produk lain (seperti yang
terlihat pada komposisi kredit di Bank Saudara 2010). Di
tahun 2011 sasaran produk KUPEN direncanakan
diperuntukkan untuk usia maksimal 71 tahun pada akhir masa
pinjaman dan akan dilakukan berbagai pengembangan dari
produk baku KUPEN ini agar lebih menarik bagi calon debitur
dan memperbesar nominal portofolio produk KUPEN.
Small Medium Enterprise credit facilitation to creative
industry community namely Komunitas Industry Clothing
Kreatif (KICK) was commenced in 2009 and continued in
2010. Bank Saudara documented such credit facilities for Rp
6,306,770,858.43 at Bandung and for Rp 445,193,399.79 at
Yogyakarta in the end of 2010.
In paralel with the Small Medium Enterprise (SME) portfolio
growth, Bank Saudara had conducted business penetration of
sugarcane sector in Cirebon where APTRI (Asosiasi Petani
Tebu Rakyat Indonesia) was a regulator for this sector who
determined the Rp 3 billion plafond. Bank Saudara also
financed the oil palm plantation in Central Kalimantan
(Seruyan Regency) for Rp 50 billions with commitment of
several cooperative as a distributor for farmers. Moreover,
Bank Saudara also financed to dairy cow farmers at West
Java and Central Java and financed the working capital and
investment of dairy processing industry (IPS) at Central Java
(The Indonesia Association of Cooperative – Central Java)
and at West Java (PT ISAM).
Penyaluran kredit UMKM kepada komunitas industri kreatif
yaitu Komunitas Industri Clothing Kreatif (KICK) dimulai pada
tahun 2009 yang dilanjutkan pada tahun 2010. Bank Saudara
mencatat kredit tersebut telah tersalurkan sebesar Rp.
6.306.770.858,43 di daerah kota Bandung dan sebesar Rp.
445.193.399,79 di daerah kota Yogyakarta pada akhir tahun
2010.
Seiring dengan pertumbuhan portofolio UMKM, Bank
Saudara sudah melakukan penetrasi bisnis atas pembiayaan
Sektor Tebu di wilayah Cirebon di mana sebagai pihak
regulasinya adalah APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat
Indonesia) dengan memberikan plafon sebesar Rp. 3 miliar.
Bank Saudara juga melakukan pembiayaan Sektor Kelapa
Sawit di wilayah Kalimantan Tengah (Kabupaten Seruyan)
sejumlah Rp. 50 miliar dengan komitmen atas beberapa
koperasi sebagai wadah penyalurannya kepada para petani
sebesar. Selain itu, Bank Saudara juga melakukan
pembiayaan kepada peternak susu sapi di wilayah Jawa
Barat dan Jawa Tengah juga pembiayaan atas modal kerja
dan investasi untuk industri pengolah susu (IPS) di wilayah
Jawa Tengah (Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia – GKSI
– Jateng) dan di wilayah Jawa Barat (PT ISAM).
Small Medium Enterprise
c
The development of LPG (3 Kg) business line fairly
dominated Small Medium Enterprise hanneling during 2009
until 2010. Such matter was marked by the channeling
collaboration of credit channeling to Small and Macro
Business (KPKM) and Permodalan Nasional Madani (PNM)
with plafonds of Rp 15 billions and had been realized for Rp
13.05 billions. The outstanding amount of Rp 171.25 billion
included in Bank Saudara's Small Medium and Micro
Portfolio.
UMKM
Perkembangan lini bisnis Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 kg
cukup mendominasi pertumbuhan penyaluran kredit UMKM
selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Hal ini
ditandai dengan adanya kerjasama penyaluran Kredit
Kepada Pengusaha Kecil dan Makro (KPKM) dari
Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan plafon sebesar
Rp. 15 Miliar dan sudah direalisasikan sebesar Rp 13,05
Miliar. Total pinjaman yang diberikan sekitar Rp 171,25 Miliar
yang termasuk dalam portofolio UMKM Bank Saudara.
59Bank Saudara Annual Report 2010
Giro - Demand Deposits
Sasaran Target
RealisasiRealization
% Pencapaian% age of Achievement
Rupiah 200.340 176.990 88%
Valas - Foreign Currencies 80.540 80.404 100%
Total Giro - Total Demand Deposits 280.880 257.394 92%
60
2. Funding
Funding in 2010 had achieved for 2.55 trillion or 98% from
determined target of Rp 2.6 trillion. The Bank Saudara's Third
Party Fund by Year on Year grew for 25.79% from the 2009
position of Rp 2.03 trillion to Rp 2.55 trillion in 2010.
The Composition of Target and Realization of 2010 Third
Party Fund will be as follows:
2. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Penghimpunan DPK pada tahun 2010 mencapai Rp 2,55
Triliun atau 98% dari sasaran sebesar Rp 2,6 Triliun. Dana
Pihak Ketiga Bank Saudara secara YoY (year on year)
berkembang sebesar 25,79% dari posisi DPK tahun 2009
sebesar Rp 2,03 Triliun menjadi Rp 2,55 Triliun pada tahun
2010.
Komposisi Sasaran dan Realisasi DPK tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
Komposisi Dana Pihak Ketiga2010
Deposito79%
Tabungan11%
Giro10%
Giro Demand Deposits
Sasaran dan Realisasi DPK 2010 - 2010 Target and Realization of Third Party Fund
2009 Sasaran 2010 Target
2010 Realisasi 20102010 Realization
% PencapaianSasaran
% age of TargetAchievement
PerumbuhanGrowth(YoY)
GiroDemand Deposits
147.509 280,879 257,394 92% 74.49%
209.697 264,229 276,523 105% 31.87%
1.670585 2,059,382 2,016,890 98% 20.73%
2.027.791 2,604,490 2,550,807 98% 25.79%
TabunganSaving
DepositoTime Deposit
Total DPKTotal Third Party Fund
(dalam Jutaan Rp. - )in million Rupiahs
61Bank Saudara Annual Report 2010
The achievement of 2010 demand deposits was 92% of the
targeted one for Rp 280.88 billion where the Rupiah demand
deposits achievement target was 88% and the foreign
currencies achievement target was 100%.
Pencapaian giro pada tahun 2010 adalah sebesar 92% dari
yang dicanangkan sebesar Rp 280,88 Miliar, di mana untuk
pencapaian sasaran giro rupiah sebesar 88% dan
pencapaian sasaran giro valas sebesar 100%.
Savings
In 2010 the saving achievement in general were beyond the
determined target. The launching of 'Sejuta Untung'
promotion program and the additional of 2 new saving
products, namely 'TabunganKu and Tabungan Pensiunan
Saudara' became the colour of Bank Saudara in encouraging
the saving target achievement.
The development of saving product during 2009 – 2010 will be
as follows:
Tabungan
Pada tahun 2010, pencapaian tabungan secara umum di atas
sasaran yang telah ditetapkan. Peluncuran program promosi
Sejuta Untung serta penambahan 2 jenis produk tabungan
baru yaitu TabunganKu dan Tabungan Pensiunan Saudara
menjadi warna tersendiri dalam mendorong pencapaian
target perolehan Tabungan.
Perkembangan produk tabungan selama 2009 - 2010 adalah
sebagai berikut:
In 2010, Bank Saudara successfully decreae the percentage
of Corporate Deposit from 2009 position of 56.49% to 2010
position of 50.20%.
Pada tahun 2010 Bank Saudara berhasil menurunkan
persentase Deposito Korporat dari posisi 56,49% di tahun
2009 menjadi 50.20% di tahun 2010.
Deposito Time Deposit
2009 2010 PertumbuhanGrowth(YoY)
Tabungan Harian 126.680 155.554 22,79%
(dalam Jutaan Rp. - )in million Rupiahs
Tabungan - Saving 209.697 276.523 31,87%
Tabungan Saudara 51.747 75.674 46,24%
0 469 -TabunganKu
Tabungan Pensiunan Saudara 0 9.597 -
Tabungan Berjangka 30.608 34.562 12,92%
% Komposisi% age of Composition
Desember 2009 December 2009
Desember 2010December 2010
Korporat - Corporate 56,49% 50.20%
Perorangan - Individual 43,51% 49.80%
Tabungan Pekerja 660 663 0,45%
Tabungan Karyawan 2 4 100,00%
2.3 Funding Program and Product
2.3.1. 'Millions of Benefit' Program
In occasion to increase retail customers with relatively
low volatility, stable and loyal, in 1 July 20101 Bank
Saudara launched 'Millions of Benefit' Program with its
tag line 'Millions Benefit with Definite Results'. This
program was held from 1 July 2010 to 31 December
2010.
The purpose of this program launching were:
1. To increase society brand awareness to Bank
Saudara;
2. To increase retail customer numbers to balance out
the significant customers domination; and
2.3 Program dan Produk Pendanaan
2.3.1. Program 'Sejuta Untung'
Dalam rangka memperbanyak nasabah retail yang
volatilitasnya relatif kecil dan stabil serta loyal, pada
tanggal 1 Juli 2010 Bank Saudara meluncurkan
program Sejuta Untung dengan tag line “Sejuta
Untungnya Pasti Hasilnya”. Program ini berlangsung
mulai tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember
2010.
Tujuan diluncurkannya program ini adalah:
1. Meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap
Bank Saudara;
2. Meningkatkan jumlah nasabah retail untuk
mengimbangi dominasi nasabah-nasabah besar
(deposan besar); dan
3. To attract the customers with competitive product and
services in market.
This program was promotional program which combined
Bank Saudara's fund product namely Saving (Saudara
Saving and Saving for Retiree), time deposits and demand
deposits into one program where this combination was
intended to ease its deliverance to society. Such combination
would save cost because it had combined both of them.
The program basic strategy:
1. Profitable;
2. Attractive;
3. Defined benefit;
4. Equal opportunities for all customers;
5. Easy to have; and
6. Efficient for Bank Saudara.
3. Meningkatkan daya tarik nasabah terhadap produk dan
layanan Bank saudara sehingga dapat bersaing dengan
produk-produk sejenis di pasaran.
Program in i merupakan program promo yang
menggabungkan produk dana Bank Saudara yaitu Tabungan
(Saudara dan Pensiunan), Tabungan Berjangka, dan
Deposito ke dalam satu program, di mana penggabungan ini
dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian kepada
masyarakat. Penggabungan produk dan layanan ini akan
lebih meringankan biaya promosi, karena telah mencakup
keduanya.
Strategi dasar program:
1. Menguntungkan;
2. Memiliki daya tarik;
3. Hasil pasti;
4. Peluang bagi semua nasabah;
5. Mudah didapat; dan
6. Efisien bagi Bank Saudara.
62
Tahap - Phases Tempat - Locations Tanggal - Dates
Tahap -
Tahap - Phase - II
Tahap - Phase - III
Tahap - Phase - IV
Tahap - Phase - V
Tahap - Phase - VI
Grandprize
Phase - I KC
KC (Branh Office of ) Wastukencana
KC (Branh Office of ) Energy
KC (Branh Office of ) Surapati Core
KC (Branh Office of ) Ampera
KC (Branh Office of ) Wastukencana
KC (Branh Office of ) Wastukencana
(Branh Office of ) Wastukencana 13 Agustus 2010
21 September 2010
25 Oktober 2010
12 November 2010
16 Desember 2010
1 Februari 2011
1 Februari 2011
Penarikan Undian Program Sejuta UntungMillions of Benefit Program
Bank Saudara Annual Report 2010 63
Produk Pendanaan
TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk WNI (Warga
Negara Indonesia) perorangan dengan persyaratan
yang mudah dan ringan yang diterbitkan secara
bersama oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung se r ta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Produk ini diluncurkan mengingat masih banyak
penduduk dewasa di Indonesia yang belum memiliki
tabungan di bank yaitu sekitar 58% (Sumber Data :
Bank Indonesia (data tahun 2007, diolah). Fitur
produk berupa setoran yang ringan dan bebas biaya
administrasi produk TabunganKu diharapkan dapat
meraih masyarakat yang selama ini masih belum
akrab dengan Bank.
Funding Product
TabunganKu
TabunganKu was saving product for Indonesian
individual citizen with easy and simple requirements
simultaneously issued by banks in Indonesia in order
to educate people to save and to increase society's
welfare.
Such product was launched regarding there were so
many grown ups in Indonesia who did not yet have
saving accounts in Banks for 58% (Source: Bank of
Indonesia – 2007 data – processed). The product
feature of simple and free administration charges of
TabunganKu product was expected to reach
prospective customers.
2.3.2 2.3.2
Tabungan Pensiunan Saudara
Bank Saudara telah resmi sebagai mitra strategis PT
Taspen (Persero) sebagai Kantor Bayar Pensiunan,
berkenaan dengan adanya Perjanjian Kerja Sama
Nasional antara Bank Saudara dengan PT Taspen
(Persero) terhitung tanggal 23 April 2010. Bank
Saudara juga meluncurkan salah satu produknya
yaitu Tabungan Pensiunan Saudara (Tapensa) pada
bulan Juli 2010 yang diperuntukan bagi nasabah-
nasabah yang telah memasuki usia pensiun.
Fitur produk Tapensa seperti bebas setoran awal,
bebas biaya administrasi dan bunga yang menarik
diharapkan dapat lebih meningkatkan citra Bank
Saudara sebagai Bank yang senant iasa
memperhatikan nasabah pensiunan.
Saudara's Retiree Saving
Bank Saudara had been officially appointed as PT
Taspen's (Persero) strategic partner as a Retiree
Cashier regarding to the National Collaboration
Agreement between Bank Saudara and PT Taspen
(Persero) since 23 April 2010. Bank Saudara also
launched one of its products namely Saudara's
Retiree Saving (Tapensa) on July 2010 which was
intended to retiree customers.
The Tapensa product feature such as free initial
payment, free administration charge and attractive
interest rate were expected to improve Bank
Saudara's image as caring Bank for retiree's
customers.
3. Remedial
During 2010 period, Remedial Department had booked its
revenue for Rp 4,143,000,000.00 (four billions one hundred
and forty three million rupiahs). Such revenue encompassed
the credit recovery result included in non performing loan
(NPL) qualification, write off, derecognition and foreclosed
asset sale with the following detail:
3. Remedial
Selama periode tahun 2010, Departemen Remedial telah
membukukan pendapatan sebesar Rp.4.143.000.000,00
(empat miliar seratus empat puluh tiga juta rupiah)
Pendapatan tersebut meliputi hasil pemulihan kredit yang
termasuk dalam kualifikasi non performing loan (NPL), hapus
buku, hapus tagih, maupun penjualan aset yang diambil alih
(AYDA), dengan perincian sebagai berikut:
64
4. Asset Sales Program
The Bank Saudara's Kupeg Assets Program Sales to Bank
CIMB-Niaga. The purposes of such program were the
following below:
• With such credit asset sales, hence Bank Saudara's CAR
would predicted increase where such CAR components
were one of salient factors for Bank soundness health in
accordance with Indonesia Banking Architecture (API);
• To improve LDR ratio figures which was illustration of bank
intermediary function;
• To improve Bank Saudara liquidity ratio where such sale
process would change credit into more liquid asset;
• To improve the credit concentration risk where Bank
Saudara could transfer its fund into other more profitable
credit type with lesser risk from such sale;
• To increase fee-based income;
• As an effort to maintain asset performance and
• To maintain business going concern in long term.
4. Program Penjualan Aset
Program Penjualan Aset Kupeg Bank Saudara ke Bank
CIMB-Niaga. Adapun tujuan dari program tersebut adalah
sebagai berikut:
• Dengan penjualan aset kredit tersebut, maka rasio
kecukupan modal Bank Saudara (CAR) diproyeksikan
naik dimana komponen CAR tersebut merupakan
salahsatu faktor yang penting bagi tingkat kesehatan Bank
sesuai Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
• Memperbaiki angka rasio LDR yang merupakan
gambaran fungsi intermediasi dari bank
• Memperbaiki tingkat likuiditas Bank Saudara dimana
dengan proses penjualan tersebut akan mengubah dari
kredit menjadi aset yang lebih likuid
• Memperbaiki risiko konsentrasi kredit di mana Bank
Saudara dapat mengalihkan dananya ke jenis kredit lain
yang lebih menguntungkan dan risikonya lebih kecil dari
hasil penjualan tersebut
• Memperbesar fee-based income
• Sebagai upaya mempertahankan kinerja aset dan
• Mempertahankan kesinambungan bisnis dalam jangka
panjang
Based on the above condition, the monitoring and the account
collection process which included the non performing loan
qualification were internally and externally kept executed.
Bank Saudara had maximized the existing HR by internally
organizing the changing of collection strategy:
• Prioritizing management of debtors who had significant
portfolios;
• Enhancing the collection technique, by establishing desk
call, issuing the subpoena from in house lawyer, or
intensify the visitation;
• Enhancing the understanding of debtors' characters; and
• Implementing the technique to face various debtors'
characters
Berdasarkan kondisi di atas, monitoring dan proses account
collection yang sudah termasuk dalam kualifikasi non-
performing loan terus dilakukan, baik secara internal maupun
eksternal.
Bank Saudara telah memaksimalkan SDM yang ada dengan
mengadakan perubahan strategi collection, diantaranya
secara internal:
• Memprioritaskan penanganan debitur yang memiliki
portofolio besar;
• Meningkatkan teknik collection, melalui pembentukan
desk call, penerbitan surat somasi dari in house lawyer,
maupun melakukan kunjungan intensif;
• Meningkatkan pemahaman karakter debitur; dan
• Implementasi teknik untuk menghadapi berbagai
karakter debitur.
Bank Saudara Annual Report 2010 69
Network And Services
Jaringan Dan Layanan
Bank Saudara Annual Report 2010 65
KANTOR PUSAT - Head OfficeJl. Buah Batu No. 58
Bandung 40262
P : (022) 7322150
F : (022) 7319626
E-mail : [email protected]
Website : www.banksaudara.com
KCP TangerangJl. Daan Mogot No. 16H, Banten 15111P : (021) 5521234F : (021) 5589911
KCP SerangJl. Sudirman No. 38C, Banten 42124P : (0254) 224142 F : (0254) 224243
KCP AtriumKomplek Atrium Senen Blok F No.20, Jl. Raya Pasar Senen, Jakarta 10410 P : (021) 3451964 F : (021) 3451954
KCP MajalengkaJl. KH. Abdul Halim No. 447, Majalengka 45411P : (0233) 8285460 F : (0233) 8285459
KCP GarutJl. Ahmad Yani No.33, Garut 44117 P : (0262) 544672 F : (0262) 544670
KCP KuninganJl. Dewi Sartika No. 4, Kuningan 45512 P : (0232) 8880938 F : (0232) 8880939
KCP Idramayu Jl. DI. Panjaitan No.103, Indramayu 45212P : (0234) 276236F : (0234) 276237
KCP CikarangRuko Metro Boulevard Kav. A Jl. Niaga Raya No. 10 Kawasan Industri Jabeka, Bekasi P : (021) 89836020 F : (021) 89835953
KCP SukabumiJl. Jenderal Sudirman No. 75G Sukabumi 43111P : (0266) 6251906 F : (0266) 6249717
KCP CianjurJl. Abdulah Bin Nuh No.15 Cianjur 43523P : (0263) 260941 F : (0263) 280712
KCP PurwakartaJl. Jenderal Sudirman No.27 Purwakarta 41114P : (0264) 8223510F : (0264) 8223446
KANTOR CABANG PEMBANTU - Sub Branch Office
KCP Buah BatuJl. Buah Batu No. 110, Bandung 40265 P : (022) 7306347F : (022) 7309488
KCP SukajadiJl. Sukajadi No. 248, Bandung 40153 P : (022) 2042248F : (022) 2041213
KCP Dalem kaumJl. Dalem Kaum No. 5, Bandung 40251 P : (022) 4211906F : (022) 4206837
KCP CimahiJl. Raya Cibabat No. 310, Cimahi 40213 P : (022) 6634656F : (022) 6634657
KCP Kopo MasKomp Ruko Mas J-9 Jl. Kopo Cirangrang, Bandung 40225 P : (022) 5436802F : (022) 5436803
KCP Soekarno HattaJl. Soekarno Hatta No.618F, Bandung 40286 P : (022) 7509905F : (022) 7509902
KCP LembangKomp. Panorama Lembang, Bandung 40319P : (022) 2784797F : (022) 2784975
KCP SubangJl. Ahmad Yani No.36 Karang Anyar, Subang 41211P : (0260) 421014F : (0260) 421015
KCP SumedangJl. Prabu Geusan Ulun No.76,Sumedang 45311 P : (0261) 206527F : (0261) 206528
KCP BulunganGd. Bumina EK Jl. Bulungan I No. 9, Jakarta 12130P : (021) 2701906 F : (021) 2701141
KCP PemudaRuko Graha Mas Blok AA No.3 Taman Berdikari Sentosa Jl. PemudaJakarta, 13220 P : (021) 47862070F : (021) 4711298
KANTOR CABANG - Branch Office
Bandung I WastukancanaJl. Wastukancana No. 79, Bandung 40116P : (022) 4209940F : (022) 4209941
Bandung II Surapati CoreJl. PHH. Mustofa No. 39 Surapati Core Blok F1, Bandung 40192P : (022) 87241326F : (022) 87241327
Jakarta The EnergyGd The Energy Lot 11 A SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190P : (021) 29951906F : (021) 29951904
Jakarta AmperaJl. Ampera Raya No. 20, Jakarta 12560P : (021) 7821756F : (021) 7821642
Bogor Pangkalan RayaJl. Pangkalan Raya No.8 Warung Jambu, Bogor 16151 P : (0251) 8377887F : (0251) 8377209
Cirebon WahidinJl. DR. Wahidin No. 51, Cirebon 45122P : (0231) 242006F : (0231) 242066
Tasikmalaya Plaza AsiaRuko Plaza Asia Blok A5-A6 Jl. HZ. Mustofa No. 326, Tasikmalaya 46126P : (0265) 2351906F : (0265) 2352206
Semarang Imam Bonjol SquareImam Bojol Square Kav 4, Jl. Imam Bonjol No. 176, Semarang 50132P : (024) 3521906F : (024) 3521900
Yogyakarta MangkubumiJl. Mangkubumi No. 45, Yogyakarta 55232 P : (0274) 549280F : (0274) 549285
Surabaya GubengKompleks Ruko 21 Jl. Raya Gubeng No.68E Surabaya 60281 P : (031) 5041906F : (031) 5047727
Denpasar Griya AlamandaRuko Griya Alamanda Blok 3-4 Jl. Cok Agung Tresna Renon, Denpasar 80235P : (0361) 263755F : (0361) 223099
66
Jaringan Dan Layanan Network And Services
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
KANTOR KAS - Cash Office
K. Kas Asia AfrikaGd. Kantor Pos Jl. Asia Afrika No. 49,Bandung 40251 P : (022) 4263558F : (022) 4263519 K. Kas SuciJl. PHH. Mustofa No. 35, Bandung 40124P : (022) 7279740 F : (022) 7276361K. Kas MartadinataJl. LL.R.E. Martadinata No. 86,Bandung 40114P : (022) 4208532F : (022) 4216994K. Kas Ujung BerungKomplek Cyber Plaza A6 Jl. AH Nasution,Bandung 40612P : (022) 7834128F : (022) 7834153K. Kas CimahiGd. Kantor Pos Jl. Gatot Subroto No.1 Cimahi 40500P : (022) 6642200 F : (022) 6652868 K. Kas SoreangJl. Raya Soreang No.412, Bandung 40900P : (022) 5896880 F : (022) 5897444 K. Kas FatmawatiGd. Kantor Pos Jl. Fatmawati No.10,Jakarta, 12430P : (021) 7693529 F : (021) 7693529K. Kas Pasar Baru Gd Pos Ibukota Lt.3 Jl. Kesenian No.2 Pasar Baru, Jakarta 10000P : (021) 3456205 F : (021) 3848033K. Kas Daan Mogot Gd Pos Daan Mogot No. 20,Jakarta 11460P : (021) 56944307 F : (021) 56944307K. Kas Cibinong Gd. Kantor Pos Jl. Tegar Beriman B4 No. 7 Cibinong 11000P : (0251) 8762643 F : (0251) 8762643K. Kas Cililitan AsabriJl. Mayjen Sutoyo No.11 Gd. Asabri (persero) Jl. CililitanJakarta Timur 13630P : (021) 80876494F : (021) 80876381K. Kas SerangRuko Belina Jl. KH. Fatah Hasan No.34B Cijawa, Serang 42117P : (0254) 222133F : (0254) 209867K. Kas CikokolRuko Tangerang City Jl. Jend. Sudirman No.1 Blok B7 Tangerang 15111P : (021) 55782423F : (021) 55782424K. Kas JatinangorJl. Raya Jatinangor KM.20,5 KKBI IKOPINJatinangor 45363P : (022) 7781587F : (022) 7781563
KCP PatrolJl. Raya Patrol Anjatan Blok Bunder No. 52Patrol 45256 P : (0234) 5613627F : (0234) 611919KCP Cibinong Jl. Raya Mayor Oking No. 158V Cibinong 16918P : (021) 87904397F : (021) 87904443KCP KarawangJl. Tuparev No. 499 Johar 41314P : (0267) 8454873/74 F : (0267) 8454875KCP BanjarJl. Letjend. Soewarto No. 92 Banjar 46321P : (0265) 740557 F : (0265) 740558KCP SingaparnaJl. Raya Timur No. 45 Singaparna 46416P : (0265) 543111/3 F : (0265) 545074 KCP LosariJl. Soekarno Hatta No.77 Losari 45192 P : (0231) 8832738/39 F : (0231)8832736KCP TabananJl. Ngurah Rai No.73 Kediri Tabanan 82121 P : (0361) 818160 F : (0361) 814281KCP CilegonKomp. Ruko Blok A No.02 Jl. Akses 16 Pasar Kranggot, Cilegon 42433 P : (0254) 374355F : (0254) 374357KCP BekasiJl. Raya Narogong KM.12,5 No.23A Bekasi 17151 Telp. Fax. P : (021) 82611045F : (021) 82605356KCP PamanukanJl. Eyang Tirtapraja No.54 Subang 41254 P : (0260) 551773F : (0260) 551774KCP PangalenganJl. Raya Pintu Pangalengan KM.1, Pangalengan 40378 P : (022) 5979222F : (022) 5959826KCP MajalayaJl. Alun-alun Utara Komp. Ruko Permata Majalaya Blok C6 Majalaya 40382P : (022) 85963799F : (022) 5959826KCP SlemanJl. Magelang KM 12,8 No.200 Sleman Sleman 55514P : (0274) 865922F : (0274) 866168KCP CiamisJl. Letjen Samuji Ruko No.35 Ciamis 46211 P : (0265) 772221F : (0265) 777860KCP RangkasbitungJl. Raden Hardiwinangun Blok A No.9 Rangkasbitung 42314P : (0252) 203612F : (0252) 203613
KCP CikampekJl. Terusan Sudirman No.6B Sudirman Center, Cikampek 41373P : (0264) 8385171 F : (0264) 8385088 KCP DepokJl. Margonda Raya No.1 Rt 001/011 Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran MasDepok 16431 P : (021) 7522091 F : (021) 7522092 KCP SalatigaRujo Wijaya Square B5 Jl. Diponegoro No.110, Salatiga 50711P : (0298) 311828 F : (0298) 312808 KCP BalarajaKomplek Ruko Balaraja Center Blok A No.2 Jl. Raya Serang Km.24Talaga Sari Tangerang 15610P : (021) 29015618 F : (021) 29015474 KCP PamulangJl. Dr. Setiabudi No.71 Kav.6 Pamulang Timur 15417P : (021) 7403205 F : (021) 7402330 KCP CiledugRuko Dian Plaza Jl. Raden Fatah No.8A Kelurahan Sudirman Selatan 15225P : (021) 7330545 F : (021) 7330706 KCP SidoarjoJl. KH. Mukmin No.11 Blok B-7, Sidoarjo 60281P : (031) 8922842 F : (031) 8922841 KCP Bantul Jl. Jenderal Sudirman No.130 Bantul 55713P : (0274) 367514 F : (0274) 368787 KCP Sumber Jl. Dewi Sartika No. 57 Sumber 45611P : (0231) 8330618 F : (0231) 8330619 KCP PadalarangJl. Raya Padalarang No.463H Padalarang 40553P : (022) 6803940/41F : (022) 6803935 KCP MagelangRuko Metro Square Blok F-25 Magelang 56172P : (0293) 326498/99 F : (0293) 326356 KCP KudusJl. Sunan Kudus No. 5A Kudus 50900P : (0291) 4249241 F : (0291) 4245702KCP MojokertoJl. Gajah Mada No. 85B Mojokerto 60319P : (0321) 383444 F : (0321) 383467 KCP Gresik Ruko KIG Jl. Tri Dharma Kav. A-14Gresik 61117P : (031) 3981758 F : (031) 3981720KCP Gianyar Jl. Bypass Dharma Giri No.99 Gianyar 80511P : (0361) 8958295 F : (0361) 8958194
67Bank Saudara Annual Report 2010
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
68
International & Transactional BankingInternational & Transactional Banking
69
International Banking
Overview
Kinerja Divisi International & Transactional menunjukkan
perkembangan yang cukup baik sejak tahun 2009, yang
didukung dari tiga unit bisnis, yaitu International Banking,
Kustodi, dan Pelayanan Khusus.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Bank Saudara telah
menjalin kerjasama dengan beberapa bank koresponden
domestik maupun internasional untuk mendukung kegiatan
transaksi kiriman uang, pembiayaan perdagangan dan
treasuri. Selain Bank Saudara juga menjalin kerjasama
dengan pihak ketiga, seperti Western Union dalam
penyediaan layanan kiriman uang secara tunai. Dengan
dukungan dan kerjasama dari bank koresponden dan pihak
ketiga yang terkait, Bank Saudara dapat menyediakan
beberapa pilihan produk dan layanan perbankan yang
terbaik untuk nasabah.
Sejak bulan Juli 2010, Bank Saudara menawarkan mata uang
lain untuk layanan kiriman uang yaitu dalam mata uang
Japanese Yen, sebagai layanan tambahan untuk kiriman
uang mata uang asing yang telah ada sebelumnya seperti
United States Dollar, Euro dan Singapore Dollar. Dengan
penambahan layanan ini diharapkan akan memberikan
manfaat yang lebih baik bagi nasabah Bank Saudara.
Dalam mengantisipasi volume transaksi yang lebih berar,
Bank Saudara telah membuka tambahan rekening nostro
USD untuk tujuan kegiatan kiriman uang maupun
pembiayaan perdagangan.
The 2010 achievements
Layanan Internasional Banking saat ini antara lain adalah
transaksi uang kertas asing (bank notes), transaksi juak-beli
valuta asing (foreign exchange), kiriman uang (remittance) &
inkaso (collections) dan pembiayaan perdagangan.
Seiring dengan membaiknya situasi perekonomian dunia
setelah terjadinya resesi global pada tahun 2008, bisnis
perdagangan internasional juga membaik dan Bank Saudara
memanfaatkan peluang untuk meningkatkan volume
transaksi internasional banking.
International Banking
Overview
The performance of the International & Transactional banking
division has greatly improved since 2009 of which have been
contributed by three business units, International banking
unit, Custody unit, and Personal Banking unit.
To improve the quality of our services, Bank Saudara has
carried out several co-operations with local as well as
international correspondent banks, which supported activities
in remittances, trade finance services and treasury. In addition
to working with correspondent banks, Bank Saudara has also
worked with third parties, such as Western Union in providing
money transfer services. With the support and cooperation
from correspondent banks and related third parties, Bank
Saudara was able to provide more choices of excellent
products and services to customers.
As of July 2010, Bank Saudara is proud to offer another
foreign currency for remittance purpose, which is the
Japanese Yen in addition to the other previously established
foreign currencies, such as United States Dollar, Euro, and
Singapore Dollar. With this new addition, Bank Saudara
hopes that it will present better opportunities as well as
benefits for our customers.
To anticipate the overwhelming demand in transactions we
also opened another USD Nostro account for remittance
purpose as well as for trade finance purpose.
The 2010 achievements
The current International Banking services provided by Bank
Saudara are bank note transactions, foreign exchange
transactions, remittances & collections, and trade finance
services.
Along with the improving world economy condition after the
global recession that took place in 2008, international trade
businesses have also improved and Bank Saudara took the
opportunity to benefit from the recovering situation by
increasing international banking transaction volume.
Bank Saudara Annual Report 2010
70
Seiring dengan membaiknya situasi perekonomian dunia
setelah terjadinya resesi global pada tahun 2008, bisnis
perdagangan internasional juga membaik dan Bank Saudara
memanfaatkan peluang untuk meningkatkan volume
transaksi internasional banking.
Seluruh kantor cabang Bank Saudara saat ini sudah dapat
menawarkan layanan transaksi Internasional Banking guna
mendukung Divisi International & Transactional Banking
secara Komprehensif. Layanan transaksi Internasional
Banking Bank Saudara menawarkan harga yang kompetitif,
nilai tukar yang kompetitif dan pelayanan yang efisien dan
profesional.
Sebagai bagian dari pengembangan layanan Internasional
Banking, transaksi pengiriman uang tunai melalui Western
Union tumbuh dengan signifikan sejak pertama kali
diperkenalkan pada September 2009. Layanan Western
Union di Bank Saudara diawali dengan 33 outlet layanan
namun pada akhir 2010 jumlah outlet telah berkembang
menjadi 225 outlet; dengan 68 outlet layanan Bank Saudara
dan 157 outlet layanan sub-sub agen, hal tersebut sesuai
dengan target Bank Saudara untuk memiliki 200 outlet
layanan pada akhir tahun 2010. Untuk selanjutnya jaringan
layanan kiriman uang Western Union akan diperluas seiring
dengan bertambahnya kantor cabang Bank Saudara dan
kerjasama sub-sub agen di seluruh wilayah Indonesia.
Pertumbuhan yang luar biasa ini menjadikan Bank Saudara
masuk dalam rangking 10 besar agen di Indonesia untuk
kriteria jumlah transaksi tertinggi di tahun 2010.
Satu layanan Bank Saudara yang akan bertambah tahun
2011 adalah layanan Direct to Bank (D2B) yang bekerjasama
dengan Western Union yang telah dicanangkan sejak akhir
tahun 2010. Pada prisipnya D2B menawarkan layanan yang
sama dengan layanan pengiriman uang tunai Western Union
yang membedakan hanya pada penerimaan uang, dimana
dengan D2B uang dapat langsung masuk ke rekening
penerima. Penerima sendiri tidak harus mempunyai rekening
di Bank Saudara karena Bank Saudara akan meneruskan
uang tersebut ke rekening penerima melalui Sistem Kliring
Nasional (SKN). Pengembangan selanjutnya atas layanan
D2B ini, Bank Saudara akan bekerjasama dengan operator
ATM Bersama sehingga mempermudah Nasabah dalam
menarik langsung uang yang diterima melalui ATM.
Along with the improving world economy condition after the
global recession that took place in 2008, international trade
businesses have also improved and Bank Saudara took the
opportunity to benefit from the recovering situation by
increasing international banking transaction volume.
All of our main branches now offer International Banking
services in support of International & Transactional Banking
Division. Our international banking services boast competitive
pricing, competitive exchange rates, efficient and
professional service.
As part of our international banking services development, the
money transfer transactions through Western Union have
grown significantly since it first went live in September 2009.
Only 33 service outlets were in operation at first but by the end
of 2010 it had grown to 225 outlets; 68 Bank Saudara outlets
and 157 sub-agents, which is in accordance to our target of
having 200 outlets by the end of 2010. Going forward,
Western Union services network will continue to expand along
with increasing number of branch offices and sub-agents
recruitment across Indonesia. This in return has presented
Bank Saudara with the extraordinary achievement of being
one of the Top 10 agents in Indonesia for the highest number
of items in transactions in 2010.
Another excellent service that Bank Saudara can start offering
in 2011 is the Direct to Bank service (D2B) in collaboration
with Western Union which was established in late 2010. D2B
offers the same service as the usual Western Union money
transfer service in principle but instead of having the money
being paid out in cash at the receiver's end, D2B allows the
received money to be transferred to the chosen receiver's
account. The receiver does not necessarily need to have an
account with Bank Saudara because the money received
would be credited directly by Bank Saudara using the Local
Clearing System (SKN) to the chosen bank account. The next
level of development, Bank Saudara will work together with
the ATM Bersama operator in order to provide our customers
the ease of directly withdrawing the received money from ATM
machines.
71
Pada bulan Desember unit Pelayanan Khusus Bank Saudara
membuka kantor baru di Gedung Energy Jakarta. Melalui
pembukaan kantor tersebut, diharapkan dapat memberikan
layanan yang lebih baik dan lengkap yang memungkinkan
Nasabah Prima mendapatkan lebih banyak variasi produk-
produk perbankan yang ditawarkan Bank Saudara, seperti
Bancassurance, Tabungan, Rekening Giro dan deposito
berjangka.
Selain layanan dari unit International Banking dan Pelayanan
Khusus, Bank Saudara juga menawarkan layanan dari unit
Kustodi, antara lain jasa penyimpanan surat-surat berharga,
jasa penyimpanan surat-surat berharga dalam mata uang
USD maupun EUR yang tercatat di Euroclear atau
Clearstream dan jasa pengurusan Corporate Action.
Opportunity and Challenge
Untuk selanjutnya, tantangan terpenting Divisi International &
Transactional Banking adalah menawarkan lebih banyak
variasi produk dan layanan yang dapat meningkatkan jumlah
nasabah Bank Saudara dan juga tetap mempertahankan tarif
yang kompetitif seiring dengan semakin ketatnya persaingan
dalam industri perbankan. Dengan suku bunga yang relatif
rendah dan kondisi Rupiah yang menguat, perbankan harus
mengatasinya dengan membatasi spread.
2011 Growth Strategy
Divisi Internasional & Transactional Banking akan terus
berupaya untuk berkembang dengan menerapkan langkah-
langkah strategis sebagai berikut:
? Tetap fokus untuk meningkatkan pendapatan fee
based dengan menawarkan lebih banyak produk
maupun layanan kepada nasabah dengan kualitas
yang lebih baik.
? Bekerjasama dengan bank-bank koresponden dan
pihak ketiga untuk memberi advis/konsultasi
khususnya dalam hal peluang untuk melakukan
cross-selling produk-produk International &
Transactional Banking.
? Bekerjasama dengan kantor-kantor cabang dan
seluruh unit bisnis dalam upaya meningkatkan
pendapatan fee based dari layanan dan produk
internasional & transaksional banking seperti
pembiayaan perdagangan, remittance & collection,
serta layanan pengiriman uang tunai dan juga
layanan kustodi.
In December Bank Saudara Personal Banking opened a new ndoffice based on the 2 floor of The Energy building in Jakarta.
This new office will represent a better and more complete line
of services offered by our Personal Banking unit and in return
will encourage our prime customers to get to know more of our
banking products, such as bancassurance and time deposits.
In addition to the International Banking unit and Personal
Banking unit services, we also have our Custody unit offering
safe keeping for marketable securities service, safe keeping
service for United States dollar and Euro currency for
marketable securities listed on Eurostream/Clearstream and
Corporate Action services.
Opportunity and Challenge
Going forward, the key challenge for the International &
Transactional Banking Division will be in offering more
products in order to increase our customer base as well as
maintaining the current competitive prices as competition
increases in this industry. With interest rates remaining low
and the Rupiah strong, banks across the industry will have to
cope with narrowing spreads.
2011 Growth Strategy
The International & Transactional Banking Division will
continue in its effort to grow by pursuing the following
strategies:
? Keep on focus to increase fee based income by
presenting more products to customers for better
quality experience.
? Working closely with correspondent banks and
related third parties to provide advice/consulting
particularly in relation to the prospective cross-
selling International & Transactional Banking
products.
? Working together with branches and all business
units to increase fee based income generated by
international & transactional banking products,
such as trade finance, remittance & collection and
money transfer services as well as custody
services.
Bank Saudara Annual Report 2010
72
2011 Future Overview
Sebagai bagian dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah,
Bank Saudara akan mengimplementasikan layanan Direct to
Bank (D2B) bekerjasama dengan Western Union. Bank
Saudara akan menjadi satu-satunya Bank di Indonesia yang
menawarkan layanan tersebut dan bekerjasama dengan
agen-agen di Singapore, Brunei Darussalam, Hong Kong dan
Malaysia. Pemilihan negara-negara tersebut dikarenakan
memiliki potensi besar dalam volume transaksi pengiriman
uang, terutama karena merupakan sumber TKI.
Unit Pelayanan Kustodi akan bekerjasama dengan beberapa
perusahaan sekuritas untuk menawarkan layanan penitipan
reksadana. Layanan ini akan memberi banyak manfaat bagi
Bank Saudara karena diharapkan akan memberi sumbangan
pendapatan yang signifikan dan juga memberi kesempatan
untuk cross-selling produk-produk perbankan Bank Saudara
lainnya.
Personal Banking Bank Saudara menawarkan pelayanan
untuk nasabah prima melalui 3 kelompok layanan sebagai
berikut :
? Produk Investasi : Deposito, reksadana dan surat-
surat berharga, yang bekerjasama dengan
perusahaan sekuritas
? Produk terkait Travel/ Perjalanan : pengurusan tiket
perjalanan, tour & travel, pengurusan imigrasi,
yang bekerjasama dengan perusahaan tour &
travel
? Produk yang berkaitan dengan Gaya Hidup :
produk-produk bermerek, fasilitas untuk kesehatan
seperti refleksiologi. Bekerjasama dengan
merchant -merchant terkait.
Bank Saudara berkomitmen untuk senantiasa memberikan
layanan terbaik untuk nasabah dan akan terus menawarkan
inovasi produk-produk prima dalam rangka memaksimalkan
kualitas produk-produk yang telah ada dan meningkatkan
jumlah nasabah Bank Saudara.
2011 Future Overview
As part of the effort to increase our customer base, Bank
Saudara will implement Direct to Bank service (D2B) in
collaboration with Western Union. Bank Saudara would be the
only bank in Indonesia to offer such service working together
with agents in Singapore, Brunei Darussalam, Hong Kong
and Malaysia. These countries are considered for their prime
potential in bringing high transaction volume, mainly due to
the exported Indonesian labor factor.
Custodian Services unit will seek to collaborate with other
securities & investment companies to offer mutual fund safe
keeping service. This particular service would give much
benefit to the company as it could generate a significant
amount of commission as well as provide opportunities in
cross-selling the service with our other banking products.
Our Personal Banking unit will offer value added service for
our prime customers which will be divided into three
categories:
? Investment products which cover time deposits,
mutual funds, and marketable securities working
together with securities & investment companies.
? Travel related products which cover ticketing, tour
& travel, and immigration formalities working
together with travel agents.
? Lifestyle products which cover branded products
merchant, restaurants and wellness centre,
working together with merchants in related
business.
Our bank is committed in offering the best services for our
customers and we will continue to innovate prime products in
order to maximize our already quality product portfolio and
increase our customer base.
73
Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
Bank Saudara selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) di semua
aspek dan lini kerja, sebagai bagian dari budaya perusahaan.
Bank Saudara mempunyai keyakinan bahwa implementasi GCG
akan mendukung pencapaian sasaran bisnis dalam jangka
panjang dan memberikan keunggulan kompetitif dalam
menghadapi persaingan. Selain itu, komitmen yang tinggi dari
Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan merupakan
modal utama Bank Saudara untuk mewujudkan organisasi yang
transparan, akuntabel, bertanggungjawab, wajar, dan
independen.
Dalam memastikan pelaksanaan GCG yang optimal, secara
berkala kebijakan tata kelola perusahaan Bank Saudara ditinjau
dan disesuaikan dengan perkembangan usaha dan ketentuan
yang berlaku di Indonesia.
Bank Saudara always put its best efforts to implement the Good
Corporate Governance (GCG) Principles in its every aspects and
work line as a part of corporate culture. Bank Saudara believes
that the GCG implementation will support the long term business
target achievement and will gain the competitive advantage in
facing business competition. Moreover, the high commitment of
its Board of Commissioners, Board of Directors and all staffs was
Bank Saudara's main capital to realize the transparent,
accountable, responsible, fair and independent organization.
In order to ensure the optimum GCG implementation, Bank
Saudara periodically reviews and adjusts its GCG policies with the
progress of the prevailing Indonesia's rules and regulations.
Bank Saudara Annual Report 2010
74
GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
General Meeting of Shareholders
The General Meeting of Shareholders (RUPS) was the
highest authority in Bank Saudara's GCG structure. Through
the annual General Meeting of Shareholders, Board of
Directors and Board of Commissioners reported and
accounted the performance of Bank Saudara to
Shareholders. The meetings also discussed the strategy,
policy, results and other important issues, including the
election and the discharging of members of Board of
Commissioners and Board of Directors. Moreover, the annual
General Meeting (RUPS) of Shareholders, Bank Saudara
could organized the The Extraordinary General Meeting of
Shareholders (RUPSLB) when it was deemed necessary.
The annual General Meeting of Shareholders organized on 21 thApril 2010 at Financial Club, Graha Niaga 27 Floor, Jalan
Jenderal Sudirman Ka. 58, Jakarta.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan otoritas
paling tinggi dalam struktur tata kelola perusahaan Bank
Saudara. Melalui RUPS Tahunan, Direksi dan Dewan
Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan
kinerja Bank Saudara kepada pemegang saham. RUPS juga
membahas strategi, kebijakan, hasil-hasil usaha dan hal-hal
penting lainnya, termasuk pemilihan dan pemberhentian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selain RUPS
Tahunan, Bank Saudara juga dapat menyelenggarakan
RUPS Luar Biasa (RUPSLB) sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
diselenggarakan pada tanggal 21 April 2010 di Financial Club
Gedung Graha Niaga Lantai 27 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 58
Jakarta, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut:
Meeting Discussion:
1. Board of Directors' Report regarding to Entity's Financial
and Business Activity along with Board of Commissioners'
Report regarding to oversight duty, for the year ended 31
December 2009;
2 The approval and establishment of Entity's Annual Report
and Financial Statement for the year ended 31 December
2009 along with Annual Work Plan and Budget for 2010
financial year;
3. The approval of Entity Profit Utilization for the year ended
31 December 2009; and
4. The appointment of Independent Auditors to conduct the
audit engagement of Entity's Financial Statements for the
year ended 31 December 2010.
Meeting Decisions:
I. Decisions of Agenda 1 and Agenda 2:
1. To approve and to establish the Board of Directors'
Report regarding to the Entity Business and
F inanc ia l Act iv i ty a long wi th Board o f
Commissioners' Report regarding to oversight duty,
for the year ended 31 December 2009;
2. To approve and to establish the Entity's Annual
Report and audited Financial Statements by
Pembahasan Rapat :
1. Laporan Direksi mengenai Kegiatan Usaha dan
Keuangan Perseroan serta Laporan Dewan Komisaris
mengenai tugas pengawasan, untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
2. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang
Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 serta
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan untuk Tahun Buku
2010
3. Persetujuan atas Penggunaan Laba Perseroan untuk
Tahun Buku yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember
2009; dan
4. Penunjukan Akuntan Publik Independen untuk
Mengaudit Buku-Buku Perseroan yang Akan Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2010.
Hasil Keputusan Rapat :
I. Keputusan Agenda 1 dan Agenda 2 :
1. Menyetujui dan mensahkan Laporan Direksi
mengenai Kegiatan Usaha dan Keuangan Perseroan
serta Laporan Dewan Komisaris mengenai tugas
pengawasan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009;
2. Menyetujui dan mensahkan Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku
75Bank Saudara Annual Report 2010
independent auditors for the year ended 31
December 2009. Related to such matters, RUPST
rendered the fully responsibility settlement and
discharge (acquit et de charge) to Board of Directors
and Board of Commissioners for the arrangement
and oversight conducted in the financial year which
was ended in 31 December 2009, as far as such
action reflected in such Annual Report and Financial
Statements and also to approve and to establish the
2010 Work Plan and Annual Budget which had beed
approved by Board of Commissioners.
Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang
telah diaudit oleh Akuntan Publik Independent.
Terkait dengan hal itu, RUPST memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tersebut
serta menyetujui dan mensahkan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan untuk tahun 2010 yang telah
disetujui oleh Dewan Komisaris.
I. Decisions of Agenda 3:
The Meeting established the utilization of Entity's Net
Profit for the year book ended in 31 December 2009 for
Rp 35,645,048,983.00 (thirty five billion six hundred and
forty five million and forty eight thousand and nine
hundred eighty three rupiahs) with details as follow:
1. 5% (five percent) of the above amount or Rp
1,782,252,449.00 (one billion seven hundred and
eighty two million and two hundred and fifty two
thousand and four hundred and forty nine rupiahs)
was allocated for Entity's Reserve;
2. 37.87% (thirty seven point eighty seven percent) or
Rp 13.500.000.000,00 (thirteen billion and five
hundred million rupiahs) or Rp 6 (six rupiahs) per
share. The Net Dividend distribution would be
executed on schedule below:
a. 8 June 2010 :
cum dividend at Regular and
Negotiation Market
b. 11 June 2010 :
cum dividend at Spot Market
c. 9 June 2010 :
ex dividend at Regular and Negotiation
Market
d. 14 June 2010 :
ex dividend at Spot Market
e. 11 June 2010 :
closing shareholders' name listing
who had the
f. 25 June 2010 :
dividend payment execution
II. Keputusan Agenda 3:
Rapat menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009, sebesar Rp 35.645.048.983,00 (tiga
puluh lima miliar enam ratus empat puluh lima juta
empat puluh delapan ribu sembilan ratus delapan puluh
tiga rupiah), dengan perincian sebagai berikut:
1. sebesa r 5% ( l ima pe r se ra tus ) a tau
Rp 1.782.252.449,00 (satu miliar tujuh ratus
delapan puluh dua juta dua ratus lima puluh dua
ribu empat ratus empat puluh sembilan rupiah),
disisihkan untuk Cadangan Perseroan;
2. sebesar 37,87% (tigapuluh tujuh koma delapan
p u l u h t u j u h p e r s e r a t u s ) a t a u R p
13.500.000.000,00 (tiga belas miliar lima ratus juta
rupiah) atau Rp 6 (enam rupiah) per saham.
Pembagian Dividen Tunai akan dilakukan sesuai
jadwal sebagai berikut:
a. Tanggal 8 Juni 2010 :
cum dividen di Pasar Reguler dan Pasar
Negosiasi
b. Tanggal 11 Juni 2010 :
cum dividen di Pasar Tunai
c. Tanggal 9 Juni 2010 :
ex dividen di Pasar Reguler dan
Pasar Negosiasi
d. Tanggal 14 Juni 2010 :
ex dividen di Pasar Tunai
e. Tanggal 11 Juni 2010 :
penutupan pencatatan nama pemegang
saham dalam Daftar Pemegang Saham
yang berhak atas dividen (recording date)
f. Tanggal 25 Juni 2010 :
pelaksanaan pembayaran dividen
76
3. 3.57.13% (fifty five point thirteen percent) or Rp
20.362.796.534,00 (twenty billion and three
hundred and sixty two million and seven hundred
and ninety six thousand and five hundred and thirty
four rupiahs) was utilized as Entity profit balance.
III. Decisions of Agenda 4
The meeting delegated the authority to Entity's Board of
Directors to appoint the Independent Auditors to
conduct the audit engagement of Entity's financial
statements for the year ended 31 December 2010 and
established the audit fees and other terms and
conditions regarding to such appointment.
3. Sebesar 57,13% (limapuluh tujuh koma tigabelas
per seratus) atau Rp 20.362.796.534,00 (dua puluh
miliar tiga ratus enam puluh dua juta tujuh ratus
sembilan puluh enam ribu lima ratus tiga puluh
empat rupiah) digunakan sebagai Laba Ditahan
Perseroan.
III. Keputusan Agenda 4:
Rapat melimpahkan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk menetapkan Akuntan Publik
Independen yang akan mengaudit buku-buku
Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan menetapkan
honorarium serta persyaratan lain penunjukannya.
Bank Saudara's RUPSLB was held on 21 April 2010 at
Financial Club, Graha Niaga, Jakarta.
The Meeting Discussion:
1. The approval of Entity's plan to take over PT Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Artha Fisabilillah;
2. The approval of Employee Stock Option Plan (ESOP)
and Management Stock Option Plan (MSOP)
implementation.
The Decisions of Meeting:
I. Decision of Agenda 2:
To approve the Entity's plan to take over the 38.150 (thirty
eight thousand and one hundred fifty) shares from,
38.650 (thirty eight thousand and six hundred fifty)
shares from PT Bank Perkreditan Rakyat Shariah Artha
Fisabilillah with take over price for Rp 500,000,000.00
(five hundred million rupiahs).
II Decision of Agenda 2:
1. To approve the issuance of trading option right for
the implementation of ESOP and MSOP with the
following conditions:
a. The ESOP and MSOP execution with trading
option amount would be issued 225,000,000
(two hundred and twenty five million) shares
maximumly which rendered 1 (one) option
right to its holders to buy 1 (one) new share at
the execution prive, therefore the shares
issued in ESOP and MSOP program would be
225,000,000 (two hundred and twenty five
million) shares maximumly with nominal value
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Bank Saudara diselenggarakan pada
tanggal 21 April 2010 bertempat di Financial
Club,Graha Niaga, Jakarta.
Pembahasan Rapat:
1. Persetujuan atas rencana Perseroan untuk
melaksanakan pengambilalihan PT Bank Perkreditan
Rakyat Syariah Artha Fisabilillah;
2. Persetujuan pelaksanaan program Employee Stock
Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option
Plan (MSOP).
Hasil Keputusan Rapat :
I Keputusan Agenda 1:
Menyetujui rencana Perseroan untuk mengambil alih
38.150 (tiga puluh delapan ribu seratus lima puluh)
saham dari 38.650 (tiga puluh delapan ribu enam ratus
lima puluh) saham dari PT Bank Perkreditan Rakyat
Syariah Artha Fisabilillah, dengan nilai pengambilalihan
sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
II. Keputusan Agenda 2:
1. Menyetujui pengeluaran hak opsi saham untuk
pelaksanaan ESOP dan MSOP, dengan syarat-
syarat antara lain sebagai berikut:
a. Pelaksanaan ESOP dan MSOP dengan
jumlah hak opsi akan diterbitkan sebanyak-
banyaknya 225.000.000 (dua ratus dua puluh
lima juta) di mana setiap 1 (satu) Hak Opsi
memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 (satu) saham baru pada Harga
Pelaksanaan, sehingga jumlah saham yang
akan dikeluarkan dalam program ESOP dan
MSOP ini sebanyak-banyaknya 225.000.000
77Bank Saudara Annual Report 2010
for Rp 100,00 (one hundred rupiahs) per
share or maximumly 10% (ten percent) from
the Entity's existing total issued and paid-in
capital.
b. The ESOP and MSOP implementation will be
excuted in 4 (four) stages in 2 (two) years
since 2010 until 2012;
(dua ratus dua puluh lima juta) saham dengan
nilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) per
saham atau sebanyak-banyaknya 10%
(sepuluh per seratus) dari keseluruhan modal
yang telah ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan saat ini;
b. Pelaksanaan ESOP dan MSOP akan
dilakukan dalam 4 (empat) tahap dalam
jangka waktu 2 (dua) tahun, dihitung sejak
tahun 2010 sampai dengan tahun 2012;
c. Harga Pe laksanaan da lam rangka
penyelenggaran ESOP dan MSOP adalah
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, termasuk ketentuan di bidang
Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di
mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
Untuk tahap pertama harga saham-saham
baru tersebut adalah Rp 140,00 (seratus
empat puluh rupiah);
d. Penentuan tanggal pelaksanaan ESOP dan
MSOP pada setiap tahap, jangka waktu
pelaksanaan, maupun tingkat golongan
karyawan yang berhak mendapatkannya
akan ditetapkan oleh suatu Komite ESOP dan
MSOP yang akan dibentuk dan ditetapkan
oleh Direksi Perseroan berdasarkan
wewenang yang diberikan dalam rapat ini;
e. Hak Opsi dalam pelaksanaan ESOP dan
MSOP tidak dapat diperdagangkan atau
dipindah tangankan;
f. Saham-saham yang diperoleh dalam rangka
pelaksanaan ESOP dan MSOP, mempunyai
kewajiban dan hak yang sama dengan
saham-saham Perseroan lainnya, dan akan
dicatatkan serta dapat diperdagangkan pada
Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan
telah dicatatkan;
g. Berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK nomor
IX.I.5, Komisaris Independen adalah anggota
Komisaris yang tidak mempunyai saham baik
c The execution price in occasion of ESOP and
MSOP implementation are pursuant to
prevailing laws and regulations in Indonesia,
including regulations in capital market and
stock exchange where the Entity's share are
listed. The first stage price of new shares
would be Rp 140,00 (one hundred and forty
rupiahs);
d. The determination of ESOP and MSOP
implementation date of every stages,
execution time frame, and eligible employee
in every level will be determined by ESOP and
MSOP Committee which will be established
and formalized by Entity's Board of Directors
based on authorization delegated in this
meeting;
e. The option right in ESOP and MSOP
execution cannot be traded or transferred;
f. The shares obtained in occasion of ESOP and
MSOP implementations had their equal
obligations and rights with other Entity's
shares, and will be listed and can be traded at
stock exchange where Entity's shares are
listed;
g. Based on regulation of Capital Market
Supervisory Board – Financial Institution no.
IX.I.5, Independent Commissioners are
78
langsung maupun tidak langsung pada
emiten atau perusahaan publik sehingga
program MSOP tidak diberikan kepada
Komisaris Independen.
2. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk membentuk Komite ESOP dan
MSOP, yang antara lain akan bertugas untuk:
a. Menentukan syarat-syarat lain dari
program ESOP dan MSOP Perseroan
yang meliputi teknis pelaksanaan
program pemilikan saham melalui
program ESOP dan MSOP, termasuk
menetapkan karyawan yang berhak,
jadwal , persyaratan, ta ta cara
pembayaran serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan maksud tersebut
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ; dan
members of Board of Commissioners who do
not have both directly and indirectly share of
issuers or public entities therefore, the MSOP
program wil l not ever rendered to
Independent Commisioners
2. Delegating and authorizing the Board of Directors
to establish the ESOP and MSOP Committee which
have duties such as:
a. Determining other terms and conditions
of Entity's ESOP and MSOP program
which encompassed the share
ownershipprogram implementation
through ESOP and MSOP program
including the determining the eligible
employees, schedules, requirements,
payment procedures and other matters
related to the above purpose according
to prevailing rules and regulations;
b. Conducting other matters related to the
achievement of the above purpose
including organizing the announcement
in newspaper regarding to ESOP
program requirements.
3. To approve the maximum issuance of 225,000,000
(two hundred and twenty five million) shares, with
its nominal of Rp 100.00 (one hundred rupiahs) for
each share or maximumly 10% (ten percent) from
total Entity's issued and paid-in capital without
rendering Preemptive Rights to Shareholders
pursuant to Regulation No. IX.D.4 Attachment to
the Decision of the Chairman of Capital Market
Supervisory Board – Financial Institution No. Kep-
429/BL/2009 dated 9-12-2009 regarding Capital
Addit ion Without Preemptive Rights to
Shareholders, with the following conditions:
a The issuance of shares in portfolio will only be
executed after the amendment of Entity's
Article of Association as established in
General Meeting of Shareholders was
reported to the Republic of Indonesia Ministry
of Law and Human Rights;
b. Melakukan hal-hal lain sehubungan
dengan pencapaian maksud tersebut di
a t a s , t e r m a s u k m e l a k u k a n
pengumuman di surat kabar atas syarat-
syarat program ESOP dan MSOP
Perseroan.
3. Menyetujui pengeluaran sebanyak-banyaknya
225.000.000 (dua ratus dua puluh lima juta) saham,
masing-masing bernilai nominal Rp 100.00 (seratus
rupiah) setiap saham atau merupakan sebanyak-
banyaknya 10% (sepuluh per seratus) dari jumlah
seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan dengan tanpa memberikan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
kepada para pemegang saham sesuai dengan
Peraturan Nomor IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM-LK Nomor : Kep-429/BL/2009 tanggal 9-
12-2009 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan persyaratan
antara lain sebagai berikut:
a. Pengeluaran saham yang masih dalam
simpanan tersebut hanya akan dilaksanakan
setelah perubahan anggaran dasar
Perseroan sebagaimana diputuskan dalam
Rapat dilaporkan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia;
79Bank Saudara Annual Report 2010
b. Such shares issuance were executed in 4
(four) stages in 2 (two) years since 2010 until
2012.
4. Authorizing the Entity's Board of Directors with
substitution rights:
a, to formally state the increase of Entity's issued
and paid-in capital into separated Notarial
Deed;
b. Pengeluaran saham tersebut dilakukan
dalam 4 (empat) tahap dalam jangka waktu 2
(dua) tahun dihitung sejak tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012.
4. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan
hak substitusi untuk:
a. menyatakan peningkatan modal ditempatkan
dan modal disetor Perseroan ke dalam suatu
akta Notaris tersendiri;
b. melaporkan serta memberitahukan mengenai
perubahan jumlah penerbitan saham baru
Perseroan tersebut kepada Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia;
c. mendaftarkan hal-hal tersebut di atas dalam
Daftar Perseroan serta mengumumkannya
dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia sebagaimana disyaratkan oleh
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas serta melakukan
hal-hal lain sehubungan dengan pencapaian
maksud tersebut di atas.
b. to report and to announce the change of
Entity's new total shares issuance to Republic
of Indonesia Ministry of Law and Human
Rights;
c. to put a list above issues into Entity's List and
to announce them into Supplement of
Republic of Indonesia State Gazette pursuant
to Law No. 40 Year 2007 'Company Law' and
conducting other matters related to the
achievement of the above purpose.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners of Bank Saudara was led by
President Commissioner and all of its members are domiciled
in Indonesia. The members of Board of Commissioners were
appointed by Bank's Shareholders to oversee the Bank's
management which were conducted by Directors. The Board
of Commissioners also monitored the effectivity of corporate
governance, rendered their advices and conducted the
special review and necessary actions to ensure the sound and
prudent Bank's management.
On December 2010 position, the composition of Board of
Commissioners consisted of President of Commisioner and 1
Commissioners. Bank Saudara will immediately propose the
candidate of additional members of Board of Commisioners to
be further approved in order to meet the Regulation of Bank of
Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 and
Circular Letter of Bank of Indonesia No. 9/12/DPNP dated 30
May 2007 regarding to GCG Implementin in Conventional
Bank.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Bank Saudara dipimpin oleh Komisaris
Utama dan seluruh anggotanya berdomisili di Indonesia.
Anggota Dewan Komisaris dipilih oleh pemegang saham
Bank untuk mengawasi pengelolaan Bank oleh Direksi.
Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan tata
kelola perusahaan, memberikan masukan dan melakukan
kajian khusus serta tindakan yang dianggap perlu untuk
memastikan pengelolaan Bank yang sehat dan berhati-hati.
Pada posisi Desember 2010, komposisi Dewan Komisaris
terdiri dari Komisaris Utama dan 1 (satu) orang Komisaris.
Bank Saudara akan segera mengajukan calon anggota
Dewan Komisaris tambahan kepada Bank Indonesia untuk
memperoleh persetujuan, untuk memenuhi Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30
Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum.
80
Dewan Komisaris Bank Saudara menjalankan tugasnya
berdasarkan pada Kebijakan dan Pedoman Dewan
Komisaris, Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Peraturan Perbankan, Undang-Undang
Pasar Modal dan Peraturan Bank Indonesia.
Sesuai dengan Kebijakan dan Pedoman Dewan Komisaris,
Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat rutin bulanan
yang dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris serta
rapat khusus yang diselenggarakan apabila terdapat hal-hal
yang menurut Dewan Komisaris perlu untuk dibahas.
Anggota Direksi dan Manajemen terkait serta Auditor Internal
dapat diundang menghadiri rapat untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai kegiatan dan
usaha Bank.
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil rapat Dewan
Komisaris dituangkan dalam risalah rapat yang
ditandatangani oleh seluruh peserta rapat dan
didokumentasikan secara baik.
* Komisaris Independen merupakan anggota Komisaris yang tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali. Tugas
utama Komisaris Independen adalah melindungi kepentingan
pemegang saham minoritas Bank.
No.No.
NamaName
1. R. Maulana Ibrahim, SE. AK, MA
2. Maskan Iskandar, SH
Jabatan daPosition and Independency
n Independensi
Komisaris UtamaPresident of Commissioner
Komisaris * )
*)- Komisaris Independen Commissioner - Independent Commissioner
* Independent Commissioner is a member of BoC who is
independent in matters of financial, management, share
ownership and/ or family with other members of Board of
Commissioners, Board of Directors and/ or Controlling
Shareholders. The main duty of Independent Commissioner is to
protect the interest of Bank's minority shareholders.
The Board of Commisioners of Bank Saudara conducted their
duties based on The Policy and Guidance of Board Of
Commissioners, The Entity's Article of Association, The
Republic Of Indonesia's Company Law, The Banking
Regulations, The Republic Of Indonesia Capital Market Law
and The Regulations of Bank of Indonesia.
According to The Policy and Guidance of The Board of
Commissioners, The BoC organized the monthly routing
meeting which was intended by the majority members of BoC
and special meeting which was organized if there were issues
deemed necessarily by the BoC to be discussed. The
members of related Directors and related Managements and
Internal Auditors could be invited to attend such meeting to
render their in-depth understanding regarding to the Bank's
activities and business.
The decision making of BoC meeting was conducted based
on discussion and concensus. The result of BoC meeting was
well documented in minutes of meeting which was signed by
all meeting participants.
Frekuensi dan Catatan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Frequency and Notes on Board of Commissioners Meeting Presence
No.
No.
1. R. Maulana Ibrahim, SE. AK, MA 12
2. Maskan Iskandar, SH 12
12
12
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
81Bank Saudara Annual Report 2010
Aside from monthly meeting, Board of Commissioners had
also organized the joint meeting between Board of
Commissioners and Board of Directors for 12 times during
2010. The meeting decision taken with consensus
agreement. Every Board of Commissioners and Board of
Directors meeting result were documented in minutes of
meeting and were signed by all of present meeting
participants and were distributed to all of members of Boards
of Commissioners and Board of Directors who were both
present and absent.
Selain rapat rutin bulanan, Dewan Komisaris juga telah
melaksanakan 12 (dua belas) kali pertemuan gabungan
Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2010.
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Setiap hasil
rapat Dewan Komisaris dan Direksi dituangkan dalam risalah
rapat yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat yang
hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, baik anggota yang hadir maupun yang
tidak hadir.
Frekuensi dan Catatan Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Frequency and Notes on Board of Commissioners and Board of Directors Meeting Presence
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
R. Maulana Ibrahim, SE. AK, MA
Farid Rahman, SE, MBA
DireksiDirectors
Ir. Arief Budiman
12
12
12
Maskan Iskandar, SH
Madyantoro Purbo, MBA
12
12
12
12
12
12
12
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
Rekomendasi Rapat Dewan Komisaris
Recommendations of The Board of Commisioners Meeting
No.No.
Rekomendasi Recommendation
1. Peninjauan kembali proses pemberian kredit The review on credit distribution process
2. Peninjauan kembali penetapan bonus karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris serta penetapan gaji dan
honorarium Direksi beserta Dewan Komisaris untuk tahun 2011The review on determination of employees’, Board of Directors’ and Board of Commissioners’ bonuses and determination of 2011
Board of Directors’ and Board of Commissioners’ salaries and honorarium
3. Meninjau dan melaporkan secara berkala perkembangan NPL dan kredit macet termasuk penyebabnya secara
spesifik Periodically monitoring and reporting the NPL and bad debts development including theirs specific root causes
4. Meninjau peluang program-program bisnis baru seperti International Bussiness (OBS/FEES), UMKMReview on new business program opportunities such as (OBS/FEES), Small Medium and Micro Enterprise
82
Rekomendasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Recommendations of Joint Meeting between Board of Commisioners and Board of Directors
No.No.
Rekomendasi Recommendation
1. Peningkatan jaringan usaha dan sasaran 1, 2, 3 The development of business network and target of 1,2,3
2. Pembahasan pelaksanaan ESOP/MSOP tahap I dan tahap II The discussion of ESOP/MSOP Phase I and Phase II implementations
3. Pengembangan Aplikasi Otomatisasi Perkantoran/UtilityThe development of Office Automation Application/ Utility
4. Rencana Information Technology Strategic Plan (ITSP)Planning of Information Technology Strategic Plan (ITSP)
5. Peninjauan kembali tentang Konsep Pengembangan UMKMReview on Small Medium and Micro Entities Development Concept
Committees on Board of Commissioners Level
Regarding to support the effectivity of their duties and
responsibilities enforcement, BoC established the
Committees on BoC level in line with the needs of the Bank
and the prevailing rules and regulations. Such committees are
as follows:
1. Audit Committee
2. Risk Monitoring Committee
3. Remuneration and Nomination Committee
The Board of Commissioners of Bank Saudara had
established the personnel and compositions of Committee
which had met the terms and conditions of independency,
working experience and competency. The membership of
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Remuneration and Nomination Committee can be seen in the
following tables:
Audit Committee
The Audit Committee was established on 6 March 2007 to
enhance the GCG implementation through the strengthen the
Board of Commissioners by supporting the Board of
Commissioners' duty and function implementation.
The audit committee consisted of 4 individuals of 1
independent commissioner and 3 independent parties which
had skills in accounting/ risk management. The entity
Committee Audit was led by Independent Commissioner. The
entity prohibited the member of Board of Directors to involve in
Audit Committee membership. The composition of entity Audit
Committee consisted of Independent Commissioner and
Independent Parties.
Komite-Komite di Tingkat Dewan Komisaris
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite-
komite di tingkat Dewan Komisaris sesuai dengan kebutuhan
Perseroan dan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku. Komite-komite tersebut adalah :
1. Komite Audit
2. Komite Pemantau Risiko
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Dewan Komisaris Bank Saudara telah menetapkan personal
dan komposisi Komite yang memenuhi ketentuan atas
independensi, pengalaman kerja dan keahliannya.
Keanggotaan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta
Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Komite Audit
Komite Audit dibentuk pada tanggal 6 Maret 2007 untuk
meningkatkan pelaksanaan GCG melalui penguatan Dewan
Komisaris dengan menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
Dewan Komisaris.
Jumlah anggota Komite Audit Perseroan adalah 4 orang
terdiri dari 1 orang Komisaris Independen dan 3 orang Pihak
Independen yang memi l ik i keahl ian d i b idang
akuntansi/manajemen risiko. Komite Audit Perseroan
diketuai oleh Komisaris Independen. Perseroan diketuai oleh
Komisaris Independen. Perseroan melarang anggota Direksi
untuk duduk dalam keanggotaan Komite Audit. Komposisi
anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari Komisaris
Independen dan Pihak Independen.
Komite Audit - Audit Committee
JabatanPosition
NamaName
IndependensiIndependency
KetuaChairperson
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
AnggotaMember
AnggotaMember
Maskan Iskandar, SH
DR. Franciskus Antonius, SE, MM, MBA
Pihak IndependenIndependent Party
Pihak IndependenIndependent Party
Suharjadi Sunarja, SE. AK
Seluruh anggota Komite Audit Perseroan memiliki integritas,
akhlak dan moral yang baik. Komite Audit Perseroan telah
memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Bapepam-LK yang
terkait dengan persyaratan, keahlian dan indepedensi
anggota Komite.
Anggota Komite Audit per 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut :
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk meningkatkan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik melalui
penguatan fungsi Dewan Komisaris. Hal tersebut dilakukan
melalui bantuan Komite Pemantau Risiko guna menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.
Sesuai aturan dari Bank Indonesia, keanggotaan Komite
Pemantau Risiko setidaknya terdiri dari 3 orang yaitu 1 orang
Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 orang
pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
Manajemen Risiko dan Akuntansi. Komite Pemantau Risiko
saat ini diketuai sementara oleh salah seorang pihak
independen yang ahli dalam bidang manajemen risiko,
karena adanya penggantian Komisaris Independen di awal
tahun 2010. Bilamana proses seleksi dan penunjukan
Komisaris Independen baru telah selesai, maka jabatan ketua
Komite Pemantau Risiko akan dipegang oleh Komisaris
Independen yang baru tersebut.
Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut :
Committee had good integrity, good attitude and good moral.
The entity Audit Committee had met the Bank of Indonesia's
and Capital Market Supervisory Board – Financial Institution's
provisions related to the requirements, skills and
independencies of the Committee's members.
The members of Audit Committee as of 31 December 2010
were the following below
Risk Monitoring Committee
Risk Monitoring Committee was established to enhance the
implementation of good corporate governance by
strengthening the function of Board of Commissioners. Such
matters were executed with Risk Monitoring Committee
assistance in order to support the Board of Commissioners
duty and function implementation.
Pursuant to the regulation of Bank of Indonesia, the Risk
Monitoring Committee membership at least consisted of 3
individuals which were 1 Independent Commissioner as a
Head of Committee and 2 Independent Parties who had skills
in Risk Management and Accounting. Recently, Risk
Monitoring Committee was temporally lead by one of the
independent parties who had expertise in risk management,
due to the changes of independent commissioner in the early
of 2010. Whereas the selection process and the appointment
of new independent commissioners were accomplished,
hence the position of Head of Risk Monitoring Committee
would be held by the new appointed Independent
Commissioner.
The members of Risk Monitoring Committee as of 31
December 2010 will be as follow:
83Bank Saudara Annual Report 2010
AnggotaMember
Gasmara Tistawinata, SE Pihak IndependenIndependent Party
Komite Pemantau Risiko - Risk Monitoring Committee
*
*
*
Posisi DR. Franciskus Antonius, SE, MM, MBA merupakan Ketua Komite Sementara sehubungan belum diperolehnya persetujuan Bank Indonesia atas pengangkatan … sebagai Komisaris Independen Bank Saudara. Posisi Ketua Komite dijabat oleh DR. Franciskus Antonius SE, MM, MBA dimulai tanggal 16 April 2010 sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010.Gasmara Tistawinata, SE menjadi anggota Komite Pemantau Risiko mulai tanggal 1 Juli 2010 sesuai dengan Keputusan Direksi No. 285/KEP-DIR/SDRA/VI/2010
DR. Franciskus Anonius, SE, MM, MBA's position was a Temporary Committee's Chairperson regarding to the Bank of Indonesia's approval which was not confirmed for the appointment of…..as a Bank Saudara's Independent Commissioner.The position of Committee Chairperson was held by DR. Franciskus Anonius, SE, MM, MBA started on 16 April 2010 in accordance with Board of Commissioners' Decision No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010.Gamara Tistawinata, SE was appointed to be Risk Monitoring Committee members started from 1 July 2010 in accordance with Board of Directors Decision No. 285/KEP-DIR/SDRA/VI/2010.
*
*
*
JabatanPosition
NamaName
IndependensiIndependency
KetuaChairperson
AnggotaMember
AnggotaMember
Pihak IndependenIndependent Party
Pihak IndependenIndependent Party
DR. Franciskus Antonius, SE, MM, MBA
Suharjadi Sunarja, SE. AK
Gasmara Tisnawinata, SE
Pihak IndependenIndependent Party
Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berjumlah 3
orang yaitu 1 orang Komisaris Independen sebagai ketua
komite, 1 orang Komisaris Utama dan 1 orang Pejabat
Eksekutif yang membawahi Human Capital.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember
2010 adalah sebagai berikut :
Remuneration and Nomination Committee
The Remuneration and Nomination committee consisted of 3
individuals of 1 independent commissioner, 1 President of
Commissioner and 1 Executive Officer who in charge of
Human Capital.
The members of Remuneration and Nomination Committee
as of 31 December 2010 were the following below:
Komite Remunerasi dan Nominasi - Remuneration and Nomination Committee
JabatanPosition
NamaName
IndependensiIndependency
KetuaChairperson
AnggotaMember
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Komisaris UtamaPresident of Commissioner
Maskan Iskandar, SH
Drajat Santosa Pejabat EksekutifExecutive Officer
Pejabat EksekutifExecutive Officer
R. Maulana Ibrahim, SE. AK, MA
Ervy Sinoranti, ST, MM
AnggotaMember
AnggotaMember
* Posisi anggota Komite Remunerasi yang dijabat oleh Drajat Santosa (almarhum) digantikan oleh Ervy Sinoranti per 21 September 2010, dikarenakan yang bersangkutan meninggal dunia. Pengangkatan ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. 008/KEP-DEKOM/SDRA/IX/2010
* The positions of Remuneration Committee held by Drajat Santosa (deceased) was replaced by Ervy Sinoranti per 21 September 2010, for Drajat Santosa passed away. Such appointment was formally noted in Board of Commissioners' Decision No. 008/KEP-DEKOM/SDRA/IX/2010.
Tugas dan tanggung jawab Komite
Sebagai pedoman kerja dan tata tertib kerja Komite, Dewan
Komisaris menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-
masing Komite melalui Keputusan Dewan Komisaris.
The Committee's Duties and Responsibilities
As a Committee's Guidance and Rules of Conduct, Board of
Commissioners established the Committees' duties and
responsibilities for each of the Committees through Board of
Commissioners decisions.
84
Komite Audit Perseroan bertugas melakukan pemantauan
dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian intern, termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan. Komite Audit bertugas untuk
memberikan pendapat profesional dan independen kepada
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris yang antara lain meliputi :
1. Membuat kajian atas dan menyetujui rencana kegiatan
tahunan SKAI.
2. Melakukan penelahaan informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi dan informasi keuangan lainnya serta
meyakinkan bahwa laporan keuangan telah sesuai
dengan standar akutansi yang berlaku.
3. Menganalisis atas ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
4. Mengevaluasi dan menganalisis rencana audit
Perseroan dan implementasinya. Memastikan bahwa
audit telah dilaksanakan dalam frekuensi dan lingkup
yang sesuai dan mengawasi tindak lanjut dari laporan-
laporan audit.
5. Menganalisis independensi dan objektivitas Akuntan
Publik serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.
6. Menganalisis kecukupan pemeriksaan yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk memastikan
semua risiko penting telah dipertimbangkan.
7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak
lanjut Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit
Intern, KAP, dan hasil pengawasan Bank Indonesia,
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris.
8. Komite wajib memberikan rekomendasi mengenai
penunjukkan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan RUPS.
9. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perseroan.
The entity's Committee Audit held its responsibilities to
monitor and to evaluate the audit plan and audit execution and
to monitor the follow up of audit findings in occasion of
assessing the internal control adequacy, including the
financial reporting process adequacy. The audit committee
enforced to express their professional and independent
opinion to Board of Commissioner regarding to the report and
matters to be informed by Board of Directors to Board of
Commissioners and to identify matters which were further
needed the Board of Commissioners considerations such as
the following below:
1. Evaluating and approving the annual SKAI activity plan;
2. Reviewing on financial information which would be
published by the Entity consisted of financial
statements, financial projections and other financial
information and to ensure that financial statements had
been in accordance with the effective accounting
standards;
3. Analyzing the Entity's compliance to rules and
regulations in capital market and other rules and
regulations related to the Entity's activities;
4. Evaluating and analyzing the Entity's audit planning and
its implementation. Also to ensure that the audit had
been conducted in proper frequency and scope and
oversight the audit report follow-up;
5. Analyzing the independent auditors independency and
objectivity and analyzing the compliance of independent
auditors with prevailing auditing standards;
6. Analyzing the audit adequacy conducted by
independent auditors to ensure that all of significant
risks had been considered;
7. Monitoring and evaluating the implementation of Board
of Directors follow-up regarding the findings of Internal
Audit Task Forces, independent auditors and Bank of
Indonesia's audit result in order to share
recommendations to Board of Commissioners;
8. The Audit Committee had the obligation to render their
recommendations regarding to the independent
auditors and accounting firm's appointment to be further
announced in General Meeting of Shareholders;
9. Reviewing and reporting to Board of Commissioners
regarding of all complaints about the entities;
85Bank Saudara Annual Report 2010
10. Maintaining the confidentiality of all Entity's information
and data documentation;
11. Generating, reviewing and revision the Guidelines and
Standard Operating Procedures of Audit Committee;
12. Organizing and authorizing the Internal Audit Task
Force to investigate all matters in their scope of
engagements;
13. Utilizing the consultant, accountant, and other third
parties' service needed by the Committee and Staffs;
14 Conducting other duties whenever Board of
Commissioners assigned them.
10. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen data dan
informasi Perseroan yang dimilikinya.
11. Membuat, mengkaji, dan memperbaharui Pedoman
dan Tata Kerja Komite Audit.
12. Menyelenggarakan maupun memberikan kewenangan
untuk melakukan investigasi dalam ruang lingkup
tugasnya.
13. Menggunakan jasa konsultan, akuntan, atau pihak
eksternal lain yang akan memberikan nasihat atau
pelaksanaan suatu investigasi dan pengumpulan
informasi yang diperlukan oleh Komite dari karyawan.
14. Melaksanakan tugas lain yang sewaktu waktu
diberikan oleh Dewan Komisaris.
The Risk Monitoring Committee held the duties to evaluate
and to ensure the harmonization between the risk
management policy and its implementation and to monitor the
duty and function enforcement of Risk Management
Committee and Risk Management Task Force. In committee's
working guidance and working rule of conduct established by
BoC, the Risk Monitoring Committee's duties and
responsibilities were as follows:
1. Share its advices to Boards of Commissioner in
arranging and perfecting the risk management policies;
2. Discussing all matters related to risk management with
Board of Directors related work unit, testing the risk
management policy implementation and discussing
them in Board of Commissioners meeting and joint
meeting of Board of Commissioners and Board of
Directors;
3. Studying and reviewing the internal rules and policies
regarding to risk management policies;
4. Evaluating the Entity's quarterly risk profile and share
the advices with Board of Commissioners regarding to
the further discussion topics with Board of Directors
The duties and responsibilities of Remuneration and
Nomination Committee are as follows:
1. Evaluating for remuneration policy.
2. Providing recommendation about structure, system
and compensat ion prac t ices member o f
Commissioners and Directors and communicate
proposed changes to Board of Commissioners.
Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi dan
memastikan keselarasan antara kebijakan manajemen risiko
dan penerapannya serta memantau pelaksanaan tugas dan
fungsi Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko. Dalam pedoman kerja dan tata tertib kerja
komite yang ditetapkan Komisaris, tugas dan tanggung jawab
Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan
manajemen risiko.
2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait
dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam
rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi.
3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan
peraturan-peraturan internal tentang kebijakan
manajemen risiko.
4. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko korporasi
dan menyampaikan masukan kepada Dewan
Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih
lanjut dengan Direksi.
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
2. Memberikan rekomendasi atas struktur, sistem dan
praktek kompensasi anggota Komisaris dan Direksi
dan menyampaikan saran perubahan kepada Dewan
Komisaris.
86
3. Providing recommendation about structure, system and
compensation practices of Executive officers and all
employee and communicate proposed changes to
Board of Commissioners.
4. Establish criteria performance assessment on each
member of Commissioners, Directors, Executive
Officers and all employees.
5. Developing and facilitating assessment process and
nomination member of Commissioners Directors,
Executive Officers and all employees.
6. Constructing and giving recommendation about
system and selection procedure or changing member of
Board of Commissioners and Directors to Board of
Commissioners.
7. Establish selection criteria and nomination procedure
for member of Commissioners, Directors, Executive
Officers and all employees.
8. Providing recommendation to Board of Commissioners
about candidate members of Board of Commissioners,
Directors and Executive Officers.
9. Providing recommendation to Board of Commissioners
about candidate independent party who will be a
member of committee.
3. Memberikan rekomendasi atas struktur, sistem dan
praktek kompensasi Pejabat Eksekutif dan pegawai
dan menyampaikan saran perubahan kepada Dewan
Komisaris.
4. Membuat kriteria penilaian kinerja masing-masing
anggota Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan.
5. Mengembangkan dan memfasilitasi proses penilaian
dan nominasi anggota Komisaris, Direksi, Pejabat
Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.
6. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem dan prosedur pemilihan atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris.
7. Membuat kriteria seleksi dan prosedur nominasi untuk
anggota Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan.
8. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif.
9. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai calon Pihak Independen yang akan menjadi
anggota Komite.
Committee's Meeting
During the undertaking of their duties in 2010, each of
Committees at Board of Commisioner level had organized
periodically routine meeting. The meeting's decision making
was undertaken based on discussions and consesus. The
meeting result and stated decisions were well documented in
minutes of meeting. Frequency and notes on presence of
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Remuneration and Nomination Committee meeting can be
seen on the tables below:
Rapat Komite
Selama menjalankan tugasnya di tahun 2010, masing-
masing Komite di tingkat Dewan Komisaris telah
mengadakan rapat rutin secara berkala. Pengambilan
keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat. Hasil rapat dan keputusan yang ditetapkan
dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara
baik. Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan
Nominasi dapat dilihat pada tabel berikut :
1. 5
2.
3.
5
5
5
5
3
DR. Franciskus Antonius, SE, MM, MBA
Suharjadi Sunarja, SE. AK
Gasmara Tisnawinata, SE
Komite Pemantau Risiko - Risk Monitoring Committee
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
Komite Audit - Audit Committee
1. 4
2.
3.
4
4
4
4
4
Maskan Iskandar, SH
DR. Franciskus Antonius, SE, MM, MBA
Suharjadi Sunarja, SE. AK
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
87Bank Saudara Annual Report 2010
4. 4 4Gasmara Tisnawinata, SE
88
1.
3.
4
4
2.
4.
4
4
4
2
4
2
Maskan Iskandar, SH
Ervy Sinoranti, ST, MM
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
Drajat Santosa
R. Maulana Ibrahim, SE. AK, MA
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi dan Nominasi telah menyampaikan laporan,
saran dan catatan atas berbagai aktifitas Bank yang perlu
mendapatkan perhatian Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya.
Program Kerja Komite
Selama tahun 2010, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko
serta Komite Remunerasi dan Nominasi telah merealisasikan
beberapa Program Kerja. Program Kerja masing-masing
Komite yang terealisasi tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Remuneration and Nomination Committee already
communicate report, recommendation and notes through
Bank various activities which need to obtain Board of
Commissioners concern in order to implement roles and
monitoring functions.
Committee's Work Program
During 2010, The Audit Committee, Risk Monitoring
Committee and Remuneration and Nomination Committee
had realized several of their own Work Program. Each of their
realized work program can be seen as follows:
Komite Audit – Audit Committe
No.
1. Peninjauan Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk tahun 2010 yang diaudit oleh KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & rekan.Review of Financial Report PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk 2010 which audited by KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Partner.
3. Management Letter Auditor Independen.Independent Auditors' Management Letter;
5. Peninjauan Laporan Divisi Satuan Kerja Intern Bank.Review of Intern Bank Work Unit Division Report.
7. Kajian atas rencana kerja Divisi Satuan Kerja Intern Bank tahun 2010. Study of 2010 Bank Internal Task Force Division Work Plan;
9. Peninjauan Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia.Review of Bank of Indonesia examination result report.
Program Kerja – Work Programme
2. Peninjauan Laporan Keuangan per Juni 2010 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk yang diaudit oleh KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & rekan.Review of Financial Report by June 2010 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk which audited by KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Partner.
4. Peninjauan Laporan Publikasi Bank.Review of Bank Publication Report.
6. Peninjauan Rencana Bisnis PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.Review of Bussiness Plan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.
8. Rencana penunjukan auditor independen. The independent auditors appointment plan;
10. Pemantauan tindak lanjut Laporan Divisi Satuan Kerja Internal Bank, Auditor Independen dan Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia. The monitoring of follow up of Bank Internal Task Force Division, the Independent Auditors' report and the Bank of Indonesia's Audit Report's.
89Bank Saudara Annual Report 2010
1. Peninjauan tingkat 'awareness' dan 'internalisasi' kebijakan dan proses manajemen risiko Bank secara reguler.Review of awareness and internalization policy level and Bank risk management process regulary .
3. Peninjauan penerapan manajemen risiko di Bank yang diselaraskan dengan strategi jangka panjang Bank.Review of risk management implementation on Bank which harmonized with Bank long term strategy.
5. Pemantauan proses 'SAC' (Self Assesment Control).Review of SAC (Self Assesment Control) process.
Komite Pemantau Risiko – Risk Monitoring Committee
No. Program Kerja – Work Programme
2. Peninjauan uraian jabatan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan.Review of Head of Risk Management and Compliance Work Unit job description.
4. Pemantauan pembangunan 'BCM' (Business Continuity Management).Review of BCM (Business Continuity Management) Construction.
6. Evaluasi independen secara internal tentang penerapan manajemen risiko di Bank.Independent evaluation internally over risk managemet implementation on Bank.
1. Penyempurnaan perumusan rencana perubahan Organisasi.Improvement formulation of organizational change plan.
3. Peninjauan atas meningkatnya turn over rate karyawan Bank di tahun 2009 yang mencapai 10,3% meningkat 3% dari tahun sebelumnya.
Review of increasing turn over rate Bank employee in 2009 which reaches 10,3% increase 3% from last year.
Kesimpulan Umum Program Kerja Komite – General Conclusion of Committee Work Program
? Hal-hal yang signifikan berkaitan dengan penyimpangan atas peraturan-peraturan dan standar yang telah ditetapkan oleh
otoritas yang berwenang yaitu Bank Indonesia dan otoritas lainnya tidak ditemukan.
Significant things which related to deviation of regulations and standards which has been appointed by competent authority
that is Bank of Indonesia and other authority not found.
? Laporan Keuangan tahun 2010 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk yang telah diaudit oleh auditor independen telah
memenuhi kepatuhan dan standar yang diberlakukan di Indonesia.
The 2010 audited financial statements of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk had been in accordance with compliance and
standards applied in Indonesia.
? Pembudayaan dan efektifitas manajemen risiko perlu dipastikan secara konsisten dan menyentuh setiap lini organisasi
sehingga persero dapat mencapai kesesuaian dengan dinamika kompleksitas bisnis walaupun proses dan struktur
pelaksanaan manajemen risiko di Bank sudah dirasa mencukupi untuk kebutuhan saat ini.
The risk management cultivation and effectivity are needed to be consistently ensured and effective to every organization line,
therefore the Entity can achieve the harmonization with business complexity and dynamic, nevertheless the risk management
implementation structure and process had been considered fair to meet the recent necessity.
Komite Remunerasi dan Nominasi – Remuneration and Nomination Committee
Program Kerja – Work ProgrammeNo.
2. Peninjauan mekanisme dan prosedur pemilihan anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.Review of mechanism and member of Board of Commissioner and/or Directors election procedure.
90
No.No.
NamaName
JabatanPosition
1. Direktur Utama - President Director
2.
3.
Direktur - Director
Direktur - Director
Farid Rahman, SE, MBA
Ir. Arief Budiman
Madyantoro Purbo, MBA
Directors
Directors held full responsibilities on enforcement of Bank's
daily management, including ensuring the implementation of
Good Corporate Governance principles in every Bank's
activities at every level in the organizations, formulating and
implementing the business policy and strategy, risk control
and management, asset maintainance and management,
human resources management, ensuring the business
achievement and objective, continuously endeavour to
enhance cost effectivity and efficiency, and reporting Bank's
overall performance to Shareholders in General
Shareholders' Meeting. In order to enhance their effectivity in
undertaking their duties and responsibilities, The Board of
Directors prepared The Policy and Guidance of Board of
Directors which were referred to the prevailing rules and
regulations.
The members of Board of Directors were appointed through
General Meeting of Shareholders on 10 May 2007 for 5 years
of service with possibilities to be reappointed. Shareholders
had the right to discharge and/ or to replace the members of
BoD. The composition of Bank's Board of Directors which had
been approved and documented in Bank of Indonesia's
oversight administration were as follows:
Direksi
Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
kepengurusan harian Bank, termasuk memastikan
terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi, merumuskan dan
melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, pengawasan
dan pengelolaan risiko, pemeliharaan dan pengelolaan aset,
pengelolaan sumber daya manusia, memastikan pencapaian
dan tujuan usaha, terus berupaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas biaya, serta melaporkan kinerja Bank secara
keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Guna meningkatkan efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Direksi
membuat Kebijakan dan Pedoman Dewan Direksi yang
mengacu pada ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Anggota Dewan Direksi diangkat melalui Rapat Umum
Pemegang Saham pada tanggal 10 Mei 2007 untuk jangka
waktu 5 tahun dengan kemungkinan diangkat kembali. Para
pemegang saham memiliki hak untuk memberhentikan
dan/atau mengganti anggota Direksi. Susunan Dewan
Direksi Bank yang telah disetujui dan dicatat dalam
administrasi pengawasan Bank Indonesia adalah sebagai
berikut :
The Board of Directors was led by President Director who did
not have relationship in matters of financial, management,
share ownership and/ or family of controlling shareholders. All
of members of Board of Directors had banking background
experiences and did not have family relationship until second
degree with other members of Board of Commissioners and/
or other members of BoD and they did not have double duties
as Commissioner, Director, or Executive Officer in other
banks, entities, and agencies.
Dewan Direksi dipimpin oleh Direktur Utama yang tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan hubungan keluarga terhadap pemegang saham
pengendali. Seluruh anggota Dewan Direksi memiliki
pengalaman di bidang perbankan dan tidak memiliki
hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi lainnya serta
tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi
atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau
lembaga lainnya.
91Bank Saudara Annual Report 2010
The Board of Directors organized monthly routine meetings
and organized special meetings if there were significant
issues to be discussed. Every strategic policies and decisions
that would be established should always be discussed
through meeting mechanism and it was undertaken based on
consensus agreement. During 2010, Board of Directors had
organized 12 meetings.
The following tables depicted the details of presence of each
members of Board of Directors in Board of Directors
meetings:
Dewan Direksi menyelenggarakan rapat rutin bulanan serta
rapat khusus yang diselenggarakan apabila terdapat hal-hal
khusus yang perlu dibahas. Setiap kebijakan dan keputusan
strategis yang akan ditetapkan selalu dibahas melalui
mekanisme rapat dan dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat. Selama tahun 2010, telah dilakukan 12 (dua belas)
kali rapat Dewan Direksi.
Tabel di bawah ini menampilkan perincian kehadiran masing-
masing anggota Dewan Direksi dalam rapat Dewan Direksi:
1. 12
2.
3.
12
12
12
12
12
Farid Rahman, SE, MBA
Ir. Arief Budiman
Madyantoro Purbo, MBA
No.No.
NamaName
Jumlah RapatNumber of Meeting
KehadiranPresence
Several Board of Director's strategic policies and decisions
based on Board of Director's meeting results during 2010
were as follows:
Beberapa kebijakan dan keputusan strategis Direksi
berdasarkan hasil rapat Dewan Direksi selama tahun 2010
adalah sebagai berikut :
No.No.
Rekomendasi Recommendation
1. Penyelenggaraan Program Sejuta Untung The organizing of 'Sejuta Untung' Program
Peninjauan kembali atas prosedur hapus buku The reviewing of write-off procedures
Peninjauan kembali atas program Koperasi Jasa Keuangan SyariahThe reviewing of 'Koperasi Jasa Keuangan Syariah' Program
Peninjauan kembali atas pemenuhan GWM dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum The reviewing of minimum reserve requirements in Rupiah and Foreign Currencies in Conventional Bank
2.
3.
4.
Penunjukan kembali dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerja auditor independenThe reappointment and re-evaluation of auditor independent's performance
5.
REMUNERATION POLICY AND OTHER FACILITIES FOR
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF
DIRECTORS
The Article of Associations of Bank Saudara stated that The
General Meeting of Shareholders would determine the
amount of salaries and/ or allowances and fees for Board of
Commissioners' members, and moreover the amount of
salaries and/ or allowances and fees for Board of Directors
could be determined by Board of Commissioners.
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Anggaran Dasar Bank Saudara menyatakan bahwa Rapat
Umum Pemegang Saham akan menentukan besar gaji
dan/atau tunjangan serta honorarium bagi anggota Dewan
Komisaris, dan selanjutnya besarnya gaji dan/atau tunjangan
serta honorarium bagi anggota Direksi dapat dilakukan oleh
Dewan Komisaris.
92
KeteranganRemarks
2010
6.35
6.35
2009
5.52
5.52
Gaji, Bonus, Tunjangan-tunjanganSalaries, Bonus, Allowances
Total
The policy of remunerations and other type facilities for
members of Board of Commissioners and Board of Directors,
encompassed the following below:
1. Remuneration in benefit in kind, including salaries and
other fixed income, such as allowances, tantiem, and
other form of remunerations; and
2. Other facilities in benefit/ benefit in kind which was other
income and salaries, such as housing allowance,
transportation allowances, health insurance, and other
facilities which both could be and could not be owned.
The remuneration scale in Rupiah for Board of
Commissioners and Board of Directors of Bank Saudara were
the following below:
Kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi :
1. Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji
dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan
(benefit), tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni
penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan
untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan
dan fasilitas lainnya yang dapat dimiliki maupun tidak
dapat dimiliki.
Besaran remunerasi dalam Rupiah bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Bank Saudara adalah sebagai berikut :
93Bank Saudara Annual Report 2010
Training for Board of Directors
In occasion to enhance the competence as member of Board
of Directors, during 2010, the member of Board of Directors
had been attending various training, conferences or seminars
program in the following below:
Pelatihan Direksi
Dalam rangka meningkatkan kompetensi sebagai anggota
Direksi secara lebih baik, selama tahun 2010 anggota Direksi
telah mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi atau
seminar sesuai dengan penjelasan dibawah ini :
Enterprise Risk Management (ERM) and The
Impact of Basel III and Reserve Requirement to
Capital Adequacy.
Proram Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen
Risiko “Making Solid Management Decisions
Regarding Credit and Operation Risk In Retail
Banking”.
Sharing Session “Pengembangan Kapabilitas
SDM Bank Saudara”.
The Certification of Risk Management Maintenance
Program 'Making Solid Management Decisions
Regarding Credit and Operation Risk in Retail Banking'.
Sharing Session 'The Bank Saudara's HR Capability
Development'
Risk Governance : Learn From Recent Financial
Disaster And Integrating Stress
Sharing Session “Pengembangan Kapabilitas
SDM Bank Saudara”.
Workshop Usaha Syariah
Sharing Session 'The Bank Saudara's HR Capability
Development'.
Workshop of Syariah Business.
Seminar
FKDKP) Angkatan IV
Proram Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen
Risiko “Measuring and Managing Liquidity Risk”
Sharing Session “Pengembangan Kapabilitas
SDM Bank Saudara”.
Workshop Usaha Syariah
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
(
Seminar of Communication Forum of Director of
Compliance (FKDKP) – Graduation IV
Sharing Session 'The Bank Saudara's HR Capability
Development'.
Workshop of Syariah Business.
The Certification of Risk Management Maintenance
Program 'Measuring and Managing Liquidity Risk'.
NamaNama
PelatihanTraining
PenyelenggaraOrganizer
LokasiLocation
BARA
Risk Frontier
Tass Consulting
Risk Frontier
Tass Consulting
Bank Saudara dan
Bank Indonesia
FKDKP
Risk Frontier
Tass Consulting
Bank Saudara dan
Bank Indonesia
China
Bali
Bandung
Hongkong
Bandung
Jakarta
Jakarta
Singapura
Bandung
Jakarta
Farid Rahman, SE, MBA
Madyantoro Purbo, MBA
Ir. Arief Budiman
94
Internal Audit Task Force (SKAI)
Internal Audit Task Force (SKAI) had their own role to provide
the assurance based on their internal audit result that the
internal control and the operational, accounting, risk
management, other banking activities had been properly
organized and had been able to guarantee the bank's and
stakeholders' interest.
SKAI held the responsibilities to independently enforce the
internal audit to all work units based on annual internal audit
plan which had been approved by Board of Commissioners
and to report the finding results to President Director and
Board of Commissioners through Audit Committee with all
their recommendations to be further followed-up.
The 2010 audit had been conducted in accordance with the
determined work plan with several time adjustments
regarding to the field condition progress, especially related to
inspection activities and/ or special engagement such as User
Acceptance Test (UAT) team's activities, Alphabits System
Core Banking development, monitoring on development of
Data Warehouse (Quality Assurance), and core banking
system development team in order to comply with the
provisions of Indonesian SFAS (PSAK) 50 (R2006)/ PSAK 55
(R2006), Review on Quarterly Report, Semester Report and
working together facilitating the data requirement for
independent auditor and Bank of Indonesia.
According to the work plan referred to Banking Internal Audit
Function Implementation Standards (SPFAIB) and Internal
Audit Charter regarding to the SKAI Divisi performance
quality assessment, in 2010 Tanubrata Sutanto Fahmi &
Rekan – Registered Public Accountants had conducted the
review engagement which commenced in early of 2010
second semester. The global final result regarding to
reviewed SKAI audit plan and audit execution consisted of
2007, 2008 and 2009 periods, basically had been referred to
SPFAIB and the prevailing rules and regulations.
In occasion to support the new office opening
expansion in 2010 and to obtain reasonable assurance
of new offices operational adequacies, the SKAI had
conducted the Quality Assurance (QA) with prevailing
minimum requirements for new off ice opening.
Satuan Kerja Audit Intern - Internal Audit Task Force
(SKAI)
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) berperan dalam
memberikan keyakinan berdasarkan hasil pemeriksaan
bahwa pengendalian internal dan pelaksanaan kegiatan
operasional, akuntansi, manajemen risiko dan kegiatan bank
lainnya telah terselenggara dengan baik dan mampu
menjamin kepentingan bank serta stakeholder
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) bertanggungjawab
melakukan pemeriksaan secara independen terhadap
seluruh unit kerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan
yang telah disetujui Dewan Komisaris dan melaporkan hasil
temuan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui
Komite Audit beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya
Kegiatan audit tahun 2010 pada dasarnya dapat berjalan
sesuai dengan yang digariskan dalam rencana kerja dengan
beberapa penyesuaian waktu sesuai dengan perkembangan
kondisi di lapangan, khususnya terkait dengan kegiatan
pemeriksaan inspeksi dan atau penugasan khusus antara
lain dalam kegiatan Tim User Acceptance Test (UAT)
pengembangan Core Banking sistem Alphabits, monitoring
pengembangan Data Warehouse (Quality Assurance), Tim
pengembangan sistem core banking agar comply terhadap
ketentuan PSAK 50/55, Review Laporan Triwulan, Laporan
Semester serta melakukan pendampingan dan memfasilitasi
keperluan data untuk pemeriksa ekstern Kantor Akuntan
Publik dan Bank Indonesia
Sesuai dengan rencana kerja yang mengacu pada Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank dan Internal Audit
Charter mengenai penilaian kualitas kinerja Divisi SKAI, pada
tahun ini telah dilakukan review oleh Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan yang berlangsung pada
awal semester II – 2010. Hasil akhir secara keseluruhan
mengenai rencana dan pelaksanaan pemeriksaan SKAI yang
direview meliputi tahun kerja 2007, 2008 dan 2009
disimpulkan pada dasarnya telah mengacu pada SPFAIB dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Dan dalam rangka mendukung ekspansi pembukaan kantor
baru di tahun 2010, serta untuk mendapatkan keyakinan yang
cukup terhadap kelayakan operasional kantor-kantor baru,
SKAI telah melakukan Quality Assurance (QA) dengan
standar sesuai ketentuan minimum (PBI) yang berlaku
mengenai persyaratan pembukaan kantor. Pada umumnya
hasil QA rata - rata telah mencapai 80% atau memenuhi
standar minimum pembukaan operasional bank (Soft
Opening) sedangkan kekurangannya ditindaklanjuti dan
dipenuhi sebelum operasional penuh (Grand Opening)
Selama tahun 2010, kegiatan audit dapat berjalan cukup baik
yang dilaksanakan dibawah Supervisi Departemen
Inspektorat dan Departemen Audit Residen & TI meliputi
sebagai berikut :
Seluruh temuan audit tahun 2010, telah mendapatkan tindak
lanjut yang memadai oleh auditee serta pihak terkait dan
secara berkala SKAI memantau progres tindakan perbaikan
yang dilakukan sesuai komitmen tindak lanjut temuan serta
melaporkannya secara periodik kepada Dewan Direksi dan
Komite Audit.
Pemeriksaan berdasarkan Risk Based Audit yang dilakukan
oleh SKAI terhadap unit kerja dan unit bisnis di Bank Saudara,
fokus pada 5 (lima) risiko yaitu risiko kredit, risiko operasional,
risiko likuiditas, risiko kepatuhan dan risiko pasar. Secara
komposit profil risiko Bank adalah low, yakni risiko inhern
tergolong low dengan sistem pengendalian risiko tergolong
acceptable.
All of 2010 audit findings had been properly followed up by the
auditees and related parties and periodically SKAI monitored
the remedial action progress conducted in accordance with
follow up commitment and periodically report them to Board of
Directors and Audit Committees.
The audit was conducted by SKAI based on risk based audit
on work units and business units of Bank Saudara, which
were focused on 5 risks namely credit risk, operational risk,
liquidity risk, compliance risk and market risk. By composite,
the Bank risk profile was low. The inherent risk was low with
the risk control system was acceptable.
95Bank Saudara Annual Report 2010
Aktivitas AuditAudit Activities
Monitoring Kantor Pusat - Monitoring of Head Office
Inspeksi Kantor Cabang (termasuk Kantor Cabang Pembantu) Inspection of Branch Office (including Supporting Branch Offices)
Sistem Kliring Nasional dan Real Time Gross Settlement National Clearing Sytem and Real Time Gross Settlement
Monitoring Kantor Cabang - Monitoring of Branch Office
Monitoring Kantor Cabang Pembantu - Monitoring of Supporting Branch Office
Quality Assurance (pembukaan kantor cabang)Quality Assurance (branch office opening)
Laporan Tingkat Kesehatan Bank - Report of Bank Soundness Level
Laporan Triwulan III - Report of Quarter III
Laporan Semesteran - Semester Report
Workshop Audit - Audit Work Shop
Counterpartkhususnya Bank Indonesia dan KAP
/ PIC untuk kegiatan pemeriksaan oleh pihak ekstern
Counterpart/ Person In-Charge for audit activities by external parties especially Bank of Indonesia and Independent Auditors
Total
RencanaPlan
2
10
2
11
52
49
12
2
2
1
3
146
RealisasiRealization
2
4*
2
11
52
49
12
2
2
1
3
140
* Catatan : Pemeriksaan berdasarkan risk based audit * Remark : The audit conducted by risk based audit
During 2010, the audit activities had been fairly running and
executed under the supervision Inspectorate Department of
Resident Audit and IT Department in the following below:
96
As a SKAI audit effectiveness indicator, the average
accomplishment/ follow up conducted by all of units/ business
units was 82%, based on audit result of follow up progress
monitoring data from all of units/ business units who had
related commitments or action plans with audit result pending
until December 2010 period. Such achievements were
caused by business units which were not yet able to meet the
lack of agreed audit finding with auditors although the
deadline was overdue.
During 2010, SKAI had issued Management Letter addressed
to management in order to share the recommendations on
prevailing policies and internal provisions. SKAI had also
issued Audit Memo in order to enhance and to encourage the
compliance of determined management policies to auditees
who were lack or absence or violating the prevailing rules.
Risk Management Task Force (SKMR)
SKMR, which was established based on Regulation of Bank
of Indonesia, was the task force who held direct
responsibilities to Director who was specially assigned and
independent to operational task force (risk-taking unit) and
task force which undertook the internal control function.
SKMR also held the responsibilities to monitor the
undertaking of risk management which had been approved
by Board of Directors and continuously reviewed the risk
management process including the new product proposals
and new activities.
In occasion of assessment process and risk monitoring,
SKMR prepared the risk profile report which was the
assessment report on inherent risk exposure of functional
activities and the report on risk control system adequacy
(control system risk). The risk profile report was monthly
prepared to be further reported to Board of Directors and
discussed in Risk Management Committee meeting.
Compliance Function
Referring to the Regulations of Bank of Indonesia regarding to
the Assignment of Compliance Director and The
Sebagai indikator efektivitas pemeriksaan SKAI, berdasarkan
data monitoring perkembangan tindak lanjut hasil
pemeriksaan dari seluruh unit kerja/ unit bisnis yang
mempunyai komitmen atau action plan terkait dengan
pending hasil pemeriksaan sampai dengan periode
Desember 2010, rata-rata penyelesaian/ tindak lanjut yang
dilakukan oleh seluruh unit kerja/ unit bisnis sebesar 82%. Hal
tersebut disebabkan unit bisnis masih belum dapat
memenuhi kekurangan/ finding audit yang telah disepakati
dengan auditor walaupun target date telah jatuh tempo.
Selama tahun 2010, SKAI dalam rangka memberikan
masukan atas kebijakan dan ketentuan intern yang berlaku
telah menerbitkan Management Letter yang ditujukan kepada
manajemen, sedangkan dalam rangka meningkatkan
kepatuhan serta mendorong ditaatinya ketentuan dan
kebijakan manajemen yang telah digariskan terhadap
Auditee yang kurang atau tidak mengindahkannya atau
menyimpang dari ketentuan yang berlaku tersebut telah
diterbitkan pula Memo Audit.
Satuan Kerja Manajemen Risiko
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, merupakan satuan
kerja yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
yang ditugaskan secara khusus dan bersifat independen
terhadap satuan kerja operasional (risk-taking unit) dan
satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern.
SKMR bertanggung jawab melakukan pemantauan
pelaksanaan manajemen risiko yang telah disetujui oleh
Direksi dan mengkaji secara berkala terhadap proses
manajemen risiko termasuk pengkajian setiap usulan produk
dan aktivitas baru.
Dalam rangka proses pengukuran dan pemantauan risiko,
SKMR membuat laporan profil risiko yang merupakan laporan
penilaian terhadap eksposur risiko yang melekat pada
aktivitas fungsional (inherent risk) serta kecukupan sistem
pengendalian risiko (risk control system). Laporan profil risiko
dibuat setiap bulan yang kemudian dilaporkan kepada Direksi
dan dibahas dalam Komite Manajemen Risiko.
Fungsi Kepatuhan
Mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum, Bank Saudara telah mengangkat seorang Direktur
Kepatuhan, yaitu Arief Budiman.
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Kepatuhan adalah
sebagai berikut :
1. menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan
Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan
lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip
kehati-hatian,
2. memantau dan menjaga agar kegiatan Bank tidak
menyimpang dari ketentuan yang berlaku,
3. memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap
seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh
Bank kepada Bank Indonesia.
Direktur Kepatuhan melakukan uji kepatuhan terhadap setiap
kebijakan, prosedur dan limit yang ditetapkan untuk
memastikan setiap kebijakan atau keputusan tidak
menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Setiap formulir pengujian rancangan
keputusan didokumentasikan dengan baik. Dalam
menjalankan tanggungjawabnya tersebut, Direktur
Kepatuhan dibantu oleh Unit Kepatuhan.
Direktur Kepatuhan melalui Unit Kerja Pengenalan Nasabah
(UKPN) secara terus menerus melakukan pemantauan
terhadap profil nasabah dan profil transaksinya serta
mengidentifikasi profil dan / atau transaksi keuangan yang
mencurigakan, terkait dengan gerakan anti pencucian uang.
Hasil pemantauan dan identifikasi tersebut dilaporkan
kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK).
Untuk mendukung penerapan dan efektifitas gerakan anti
pencucian uang tersebut, UKPN telah melakukan hal-hal
berikut :
1. Secara terus-menerus meninjau dan mengkinikan
kebijakan dan pedoman penerapan prinsip mengenai
nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
kebutuhan Bank.
2. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem
aplikasi yang terintegrasi dengan sistem core banking
untuk mengidentifikasi transaksi keuangan
mencurigakan, mendeteksi transaksi keuangan tunai
dalam jumlah tertentu serta untuk mengidentifikasi
calon nasabah yang dianggap mempunyai risiko
tinggi.
Implementation of Standard of Conventional Bank Internal
Audit Function Enforcement, Bank Saudara had appointed
Arief Budiman to be Compliance Director.
The duties and responsibilities of Compliance Director were
as follows:
1. establishing the necessary actions to ensure that Bank
had met all the regulations of Bank of Indonesia and
other related prevailing rules and regulations in order to
enforce the prudence principles,
2. monitoring dan maintaining Bank's activities to avoid the
violence of prevailing rules and regulations,
3. monitoring and maintaining Bank's compliance to all
Bank's agreements and commitments to Bank of
Indonesia.
The Compliance Director should undertake the compliance
tests for every established policies, procedures and limit, in
order to ensure that every policies and decisions complied
with the prevailing rules and regulations. Every decision
examination forms should be properly documented. In
undertaking such responsibilities, the Compliance Director
was supported by Compliance Unit.
Related to Anti Money Laundering Activity, the Compliance
Director through Know Your Customer Working Unit,
continuously monitored the customers' profile and their
transactions' profile and identified any suspicious profiles
related to customers and their transactions. The results of
such identifications were reported to Centre of Financial
Transactions Analysis and Reporting (PPATK).
In order to support the implementation and the effectivity of
such anti money laundering activity, UKPN had taken the
actions as follows:
1. Continuously monitoring and updating the policies and
guidance’s of know-your-customer principles
implementation in accordance with the prevailing rules
and regulations and Bank's need.
2. Developing and revising the application system which
was integrated with core banking for identifying the
suspicious financial transactions, detecting the cash
basis financial transaction in certain sum of money and
identifying the potential high risk customer.
97Bank Saudara Annual Report 2010
98
Secara berkala Direktur Kepatuhan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur
Utama dengan tembusan Dewan Komisaris. Selain itu setiap
semester Direktur Kepatuhan menyampaikan Laporan
Pokok-pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan
kepada Bank Indonesia.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung
antara Bank Saudara dengan lembaga/instansi terkait (Bank
Indonesia), otoritas pasar modal, komunitas pemodal serta
masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi
kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan
investor yang berkenaan dengan kinerja Bank Saudara
secara tepat waktu, akurat dan transparan, sesuai dengan
ketentuan dan perundangundangan yang berlaku bagi bank
maupun bagi perusahaan publik.
Sekretaris Perusahaan memainkan peranan penting dalam
membantu Perusahaan memenuhi peraturan pasar modal
dengan menyediakan pedoman kepada Dewan Komisaris
dan Direksi mengenai masalah-masalah seperti tata kelola
perusahaan, Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Audit Ekstern
Dalam rangka meningkatkan integritas laporan keuangan,
Laporan Keuangan Bank Saudara Untuk Tahun Buku Yang
Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 diaudit oleh
Auditor Independen (Kantor Akuntan Publik (KAP)) yang
terdaftar di Bank Indonesia serta memiliki kriteria yang
dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia. Auditor
Independen melakukan audit sesuai dengan standar
profesional akuntan publik untuk memastikan laporan
keuangan bank disusun sesuai Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 21 April 2010, Bank Saudara menunjuk Auditor
Independen yang direkomendasikan oleh Direksi dan
Komisaris, yaitu KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan yang
berkantor pusat di Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 sebagai
Pelaksana Pekerjaan Audit Umum. Penunjukan Auditor
Independen tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan Audit Umum Atas Laporan
The Compliance Director continually submitted the report of
Implementation of his duties and responsibilities to President
Director with filing the copy to BoC. Also, every semester, the
Compliance Director submitted the Outlines Report of
Compliance Director's Implementation Duties to Bank of
Indonesia.
Corporate Secretary
Corporate Secretary had its function to be liaison between
Bank Saudara with related agencies or organizations (Bank of
Indonesia), capital market authority, investor community, and
society. The Corporate Secretary held the responsibilities to
timely, accurately and transparently provide and to share the
information to society or investors related to Bank Saudara's
performance, in accordance with the prevailing rules and
regulations for banking industry and/ or public company.
Corporate Secretary represented a salient role in supporting
the Entity to meet the capital market regulations by providing
guidance to Board of Commissioners and Board of Directors
regarding to the issues such as GCG, Company's Articles of
Association and the related prevailing rules and regulations
Independent Auditor Function
In occasion to increase the financial statements integrity, the
financial statements of Bank Saudara for the year ended 31
December 2009 was audited by independent auditors
registered in Bank of Indonesia which had required criteria
established by Regulations of Bank of Indonesia. The
independent auditors conducted their audit engagement in
compliance with auditing standards to ensure that such
financial statements had been prepared in conformity with
prevailing general accepted accounting principles.
According to the result of annual general meeting of stshareholders' dated April, 21 2010, Bank Saudara had
appointed the independent auditors recommended by Board
of Directors and Board of Commissioners, namely
Independent Auditors (KAP) Tanubrata Sutanto & Partner,
which was located at Jakarta as the Executor of General Audit
Engagement. Such appointment was followed with The
Agreement of The General Audit Engagement Performance
on PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk for the Year Ended
Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Dalam Perjanjian tersebut disebutkan bahwa besarnya
honorarium Auditor Independen KAP Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan adalah sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah), PPn sebesar 10% serta out of pocket
expenses yang meliputi biaya transportasi, akomodasi dan
pencetakan laporan hasil pekerjaan sebesar kurang lebih 3%
dari honorarium.
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN
PENYEDIAAN DANA BESAR
Bank Indonesia menetapkan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) serta prosedur pengeluaran pinjaman kepada
pihak yang terkait. Selama tahun 2010, Bank Saudara tidak
pernah melanggar atau melampaui BMPK.
Bank Saudara telah menetapkan suatu kebijakan tertulis
untuk Batas Maksimum Pemberian Kredit dan pengalokasian
dana untuk pihak terkait serta penyediaan dana besar. Selain
itu, untuk meningkatkan dan mempermudah pengawasan
terhadap penyediaan dana dengan pihak terkait, Bank
Saudara menyusun dan melakukan pengkinian data secara
terus-menerus daftar rincian pihak terkait yang merupakan
r incian pihak-pihak yang mempunyai hubungan
pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun
t idak langsung, melalui hubungan kepemil ikan,
kepengurusan, dan atau keuangan.
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti selama
tahun 2010 adalah sebagai berikut :
on PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk for the Year Ended
31 December 2010
Such agreement stated the audit fee for the independent
auditors KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Partner would be
Rp. 150.000.000,00 (one hundred fifty million rupiah),
excluding 10% (ten percent) of Value Added Tax (VAT) and out
pocket expenses which included transportation costs,
accommodation cost, report printing cost would be around 3%
(three percent) from Honorarium.
LOANS TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSURE
The Bank of Indonesia established the Legal Lending Limit
(BMPK) and procedures of loan distribution to related parties.
During 2010, Bank Saudara never violated or exceed the
Legal Lending Limit.
Bank Saudara had established the formal policy for Credit
Legal Lending Limit and fund allocation for related parties and
large exposure. Moreover, to increase and to ease the
oversight of loan provision for related parties, Bank Saudara
had continuously prepared and implemented the updating
related party detailed list which was the detail of parties who
had direct or indirect controlling interest with Bank through
shares ownership, management and/ or financial relationship.
The loan for related parties and major debtors during 2009
were as follows:
Penyediaan DanaLoan Provision
Pihak Terkait (BMPK)
Debitur Inti
Jumlah - Amount
10
15
31.433
326.689
DebiturDebitur
Nominal(Jutaan Rupiah - Million Rupiahs)
99Bank Saudara Annual Report 2010
100
RENCANA STRATEGIS
Sebagai dasar bagi Manajemen dalam mencapai tujuan
usaha, setiap tahunnya Bank Saudara menyusun Rencana
Bisnis yang disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana Bisnis
Bank tersebut menggambarkan rencana kegiatan usaha
Bank jangka pendek (satu tahun) dan jangka menengah (tiga
tahun), termasuk strategi untuk merealisasikan rencana
tersebut, rencana untuk memperbaiki kinerja usaha serta
rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian sesuai dengan
target dan waktu yang ditetapkan.
Rencana bisnis disusun secara realistis dengan
memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang
mempengaruhi kelangsungan usaha Bank serta tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan
yang sehat. Dengan Rencana Bisnis yang matang
diharapkan mampu menerapkan manajemen risiko
khususnya risiko strategik secara efektif terutama pada tahap
implementasi Rencana Bisnis tersebut.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat
terjadi di dalam kegiatan usaha Bank Saudara. Secara intern,
Bank Saudara memiliki kebijakan dan pedoman yang
mengatur benturan kepentingan yang tercakup dalam
kebijakan dan pedoman penyediaan dana dengan pihak
terkait dan penyediaan dana besar serta kebijakan dan
pedoman sumber daya manusia yang mengikat setiap
pengurus dan pegawai Bank Saudara. Setiap keputusan
terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan
didokumentasikan dan dituangkan dalam notulen rapat.
Selama tahun 2010 tidak ada transaksi yang mengandung
benturan kepentingan.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP ENTITAS
Di tahun 2010 terdapat Peraturan Bank Indonesia Nomor
12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum
Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing, di
mana dalam peraturan yang baru tentang GWM itu
menyebutkan bahwa:
a. GWM Primer dalam rupiah sebesar 8% dari Dana Pihak
Ketiga (DPK) dalam rupiah.
b. GWM Sekunder dalam rupiah sebesar 2,5% dari DPK
dalam rupiah.
STRATEGIC PLAN
As a basis for Management in achieving their goals, Bank
Saudara annually prepared their Business Plan which was
approved by Board of Commissioners. Such business plan
depicted short term bank's activity plan (one year) and middle
term bank's activity plan (three years), including the strategy
to realize such plan, plan to improve business performance
and plan to meet the prudential principles which was in line
with determined target and determined time frame.
Business plan was realistically prepared by considering
external and internal factors which were affected the Bank's
going concern and still considered the prudence and sound
banking principles. With fully considered Business Plan, Bank
was expected to effectively and mainly enforce the risk
management especially strategic risk on such Business Plan
implementation stage.
TRANSACTIONS with CONFLICT OF INTEREST
The transactions with conflict of interests could occur in Bank
Saudara's business. Internally, Bank Saudara had policies
and guidance which stated the conflict of interests
encompassed in funding policies and guidance with certain
parties and significant funding and HR policies and guidance
which bound every Bank Saudara's managements and staffs.
Every decisions regarding to the transactions with conflict of
interests were documented and formalized in minutes of
meeting.
Along 2010 there is no transaction with conflict interest.
SIGNIFICANT RULES AND REGULATIONS
In 2010, there was a Regulation of Bank of Indonesia No.
12/19/PBI/2010 regarding to Conventional Banking Reserve
Requirements in Indonesian Rupiahs and Foreign
Currencies, which stated:
a. The Prime Reserve Requirement in Indonesian Rupiah
would be 8% from Third Party's Fund (DPK) in
Indonesian Rupiah
b. The Secondary Reserve Requirement in Indonesian
Rupiah would be 2.5% from DPK in Indonesian Rupiah.
101Bank Saudara Annual Report 2010
c. GWM LDR sebesar perhitungan antara Parameter
Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas
dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target
dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM
Insentif.
PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN,
ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Selama tahun 2010, pihak Bank Saudara, anggota
Direksi dan anggota dewan Komisaris tidak sedang
menghadapi perkara apapun. Ini dapat dibuktikan dengan
S u r a t K e t e r a n g a n B e b a s P e r k a r a N o m o r :
29/KET.PAN/X/2010/PN.TSM tanggal 26 Oktober 2010.
LAPORAN BERKALA DAN TRANSPARANSI INFORMASI
Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Bank Saudara
selalu memastikan bahwa informasi keuangan selalu
dipublikasikan dan dilaporkan kepada lembaga-lembaga
terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk Bank
Indonesia.
Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi,
pemodal dan stakeholder lainnya juga dapat mengakses
informasi mengenai Bank Saudara, produk dan layanan serta
kegiatan-kegiatan lainnya melalui:
1. Situs internet Bank Saudara www.banksaudara.com
a t au me la l u i su ra t e l ek t r on i k ( su re l ) ke
2. Call Center Bank Saudara yang dapat dihubungi selama
24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari per tahun.
Call Center dapat dihubungi melalui sarana:
a. Telepon : 0807-100-1906 / (021) 3451906
b. Faksimili : (021) 3854170
c. Surat elektronik : [email protected]
Bank Saudara diharapkan dapat lebih meningkatkan
kepercayaan publik dan mendukung implementasi GCG,
dengan adanya transparansi infomasi keuangan dan
informasi entitas lainnya.
c. The LDR Reserve Requirement would be calculation
between Lower Disincentive Parameter or Upper
Disincentive Parameter between Bank LDR and
Targeted LDR by considering the discrepancies
between Bank Capital Adequacy Ration (CAR) and
Incentive CAR.
LEGAL CASES OF COMPANY, MEMBERS OF BOARD OF
DIRECTORS AND MEMBERS OF BOARD OF
COMMISSIONERS
During 2010, Bank Saudara, the member of Board of
Directors and the members of Board of Commissioners were
not facing any litigation whatsoever. This could be proved by
the existence of Certif icate of Free Case No:
29/KET.PAN/X/2010/PN.TSM tanggal 26 Oktober 2010.
THE PERIODICAL REPORT AND INFORMATION
TRANSPARENCY
According to the Regulation of Bank of Indonesia No.
3/22/PBI/2001 regarding to Transparency on Banking
Financial Condition, Bank Saudara ensured that the financial
information was always published and reported to related
agencies in accordance with the prevailing rules and
regulations including rules of regulations of Bank of
Indonesia.
In order to simplify in obtaining the information, the investors
or other stakeholders can access the information of Bank
Saudara, their products and services and other activities
through:
1. Bank Saudara website at www.banksaudara.com or
email to [email protected]
2. Bank Saudara Call Centre can be reached 24 hours a
day,7 days a week and 365 days a year through:
a. Telephone : 0807-100-1906 / (021) 3451906
b. Facsimile : (021) 3854170
c. E-mail : [email protected]
Bank Saudara is expected to be able to improve public trust
and to support the enforcement of GCG, with financial
information and other information transparency.
102
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK -
BAPEPAM DAN SURAT KABAR 2010 -
PUBLIC INFORMATION DISCLOSURE
CAPITAL MARKET SUPERVISORY BOARD AND 2010 NEWSPAPERS
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
KETERANGANREMARK
MEDIAMEDIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
022/SDRA-DIR/BAPEPAM/I/2010
001/SDRA-DIR/BAPEPAMLK/I/2010
005/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/I/10
002/SDRA-CORPSEC/BAPEPAM/I/2010
007/SDRA-DIV. BISNIS/BAPEPAMLK/I/2010
023/SDRA-DIR/BAPEPAM/I/2010
048/SDRA-DIR/BAPEPAM/III/2010
034/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/II/2010
005/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/III/10
050/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/III/2010
059/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/III/2010
067/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/III/2010
Pelaksanaan Audit Penjatahan Penawaran Umum Terbatas - I
The Execution of Allotment of Right Issue - I
Informasi Utang/Pinjaman dalam Valuta Asing periode Januari - Desember 2009
The Information Regarding Loan and Liabilities in Foreign Currencies for Period January - December 2010
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
The Information Disclosure for Reserve Capital Increase
Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas - I kepada para pemegang saham Bank Saudara dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)
The Right Issue Phase I Execution in occcasion of issuing right of Pre Emptive to Shareholders
Pelaksanaan Audit Penjatahan Penawaran Umum Terbatas - IThe Execution of Audit Engagement of Right Issue - I
Penyesuaian Anggaran Dasar PerseroanThe Amandment of Entity's Article of Association
Penggantian Auditor Independen Bank Saudara
The Replacement of Bank Saudara' Independent Auditors
Penjelasan atas Kewajiban penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas I tahun 2009 oleh Bank saudara
Iklan Laporan Pengumuman pengambilalihan Hak Saham BPR Artha Fisabillah
The description on Obligation of Submission of fund utilization realization report of 2009 right issue - I by Bank Saudara
Adverti sement of Announce Report of BPR Atrha Fisabillilah Take Over
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Pengambil-alihan Hak Saham PT BPR Artha Fisabilillah
The Submission of Evidence of Announce Advertisement of PT BPR Fissabillilah Take Over
Rencana RUPST dan RUPSLB Bank SaudaraBank Saudara's Plan on Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary Meeting of General Shareholders
Perubahan tanggal Recording Date pemegang saham yang berhak menghadiri RUPST dan RUPSLB Bank Saudara dan perubahan konsep iklan
The changing of Recording Date Shareholders who attended the Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders and the changing of advertisement concept
Kelengkapan data atas piagam audit Intern perseroan
Iklan pemberitahuan kepada para pemegang saham sehubungan RUPST dan RUPSLB Bank Saudara
The Data Completeness of Entity Internal Audit Charter
The Announcement Advertisement to Shareholders regarding to Bank Saudara's Annual and Extra-ordinary General Meetings of Shareholders
27 Januari 201027 Januari 2010
06 Januari 2010 06 January 2010
11 Januari 2010 11 January 2010
19 Januari 2010 19 January 2010
28 Januari 2010 28 January 2010
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
MEDIA INDONESIA
28 Januari 2010 28 January 2010
01 Maret 2010 01 March 2010
11 Februari 2010
05 Maret 2010
11 February 2010
05 March 2010
05 March 2010 05 Maret 2010
12 March 2010 12 Maret 2010
17 March 2010 17 Maret 2010
23 March 2010
19 March 2010
23 Maret 2010
19 Maret 2010
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
103
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
KETERANGANREMARK
MEDIAMEDIA
13
14
15
16
17
18
19
20
006/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/III/10
007/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM
057/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/III/2010
064/SDRA-DIR/BAPEPAM LK/III/2010
009/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/IV/10
010/SDRA-CORP SEC/BAPEPAMLK/IV/2010
012/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/IV/2010
101/SDRA-DIR/BAPEPAMLK/IV/2010
Penyampaian bukti iklan pemberitahuan kepada para pemegang saham sehubungan RUPST dan RUPSLB Bank Saudara
Iklan Keterbukaan Informasi sehubungan dengan rencana Transaksi Afiliasi berupa pembelian Tanah dan Bangunan Jl. Diponegoro 28 & 28 A
The submission of evidence of announcement advertisement to shareholders regarding to Bank Saudara's Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders
The Transparency Advertisement regarding to the Affiliation Transaction Plan of Land and Building Acquistion at Jl Diponegori 28 and 28 A
Penyampaian Bukti Iklan Keterbukaan Informasi sehubungan dengan rencana transaksi afiliasi
The Submission of Evidence of Information Tranparency Advertisement regarding to Affiliation Transaction
Program MSOP & ESOP Bank SaudaraBank Saudara's ESOP and MSOP Program
Penyampaian Laporan keuangan Publikasi Bank Saudara
Iklan Panggilan RUPST dan RUPSLB
The Submission of Publication Financial Statements of Bank Saudara
The Invitation Advertisement of Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan kepada para Pemegang Saham sehubungan RUPST dan RUPSLB Bank Saudara
Iklan Keterbukaan Informasi sehubungan Rencana pelaksanaan program ESOP & MSOP Bank Saudara
The Submission of Evidence of Invitation Advertise-ment to Shareholders regarding to Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders
The Advertisement of Information Disclosure regarding to the Bank Saudara's ESOP and MSOP Program Implementation
Penyampaian Bukti Iklan Keterbukaan Informasi sehubungan Rencana Pelaksanaan Program ESOP & MSOP Bank Saudara
Iklan Perbaikan Keterbukaan Informasi sehubungan Rencana pelaksanaan program ESOP & MSOP Bank Saudara
The Submission of Information Tranparency Advertisement Evidence of Bank Sauadara ESOP and MSOP Program Execution Plan
The advertisement of Information Transparency Correction regarding to the execution of Bank Saudara ESOP and MSOP program execution
Penyampaian Bukti Iklan Keterbukaan Informasi sehubungan Rencana Pelaksanaan Program ESOP & MSOP Bank Saudara
The Submission of Information Tranparency Advertisement Evidence of Bank Sauadara ESOP and MSOP Program Execution Plan
Penyampaian Laporan tahunan tahun 2009 Bank Saudara
Iklan Panggilan RUPST dan RUPSLB
The submission of Bank Saudara's 2009 Financial Statements
The Invitation Advertisement of Annual and Extr-aordinary General Meeting of Shareholders
19 Maret 2010
19 Maret 2010
19 March 2010
19 March 2010
19 Maret 201019 March 2010
11 Maret 201011 March 2010
11 Maret 2010
05 April 2010
11 March 2010
05 April 2010
05 April 2010
05 April 2010
05 April 2010
05 April 2010
05 April 2010
07 April 2010
05 April 2010
07 April 2010
07 April 2010 07 April 2010
28 April 2010
05 April 2010
28 April 2010
05 April 2010
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
BAPEPAM - Capital Market Supervisory Board
BAPEPAM -
SURAT KABAR
Capital Market Supervisory Board
NEWSAPERS
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
INVESTOR DAILY
PIKIRAN RAKYAT
AND
Bank Saudara Annual Report 2010
104
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
KETERANGANREMARK
MEDIAMEDIA
21011/SDRA- CORP SEC
/BAPEPAM LK/IV/10
Penyampaian Laporan tahunan tahun 2009 Bank Saudara sehubungan dengan iklan panggilan RUPST dan RUPSLB Bank Saudara
The Submission of Bank Saudara's 2009 Annual Financial Statements regarding to the advertisement invitation of Bank Saudara General Meeting of
5 April 2010
5 April 2010
BAPEPAM Capital Market
Supervisory Board
Laporan Hasil Keputusan RUPST dan RUPSLB Bank Saudara The result report of Bank Saudara's Annual General Extraordinary General Meeting of Shareholders
22 April 2010
22 April 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
Iklan pengumuman hasil RUPST dan RUPSLBThe annoucement advertisement of Annual General
23 April 2010
23 April 2010SURAT KABARNEWSAPERS
INVESTOR DAILY
AND PIKIRAN RAKYAT
021/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/IV/2010
22
Meeting of Shareholders' and Extraordinary General Meeting of Shareholders' result.
DAN/
023/SDRA-DIR/BAPEPAM/IV/2010
Penyampaian bukti iklan pengumuman hasil RUPSTdan RUPSLBThe General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders results.
submission of advertisement evidence of Annual 23 April 2010
23 April 201023
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
24013/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/IV/2010
Penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
periode Maret 2010 - The submission of realization
report of fund utilization right issue
derived from March 2010
9 April 2010
9 April 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
25031/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM LK/VII/2010
Penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum periode Juni 2010
The submission of realization reporf of fund utilization derived from June 2010 right issue
12 Juli 201012 July 2010
BAPEPAM
164/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/VIII/2010
Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan periode 30 Juni 2010
The submission of Interim Financial Statements for period of 30 June 2010
31 Agustus 2010
31 August 2010BAPEPAM26
27031 A/SDRA -CORP
SEC/BAPEPAM LK/VIII/2010
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
The information disclosure of Prefered Shareholders of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
23 Agustus 2010
23 August 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
28157/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/VIII/2010
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sehubungan Pelaksanaan Tahap I ESOP & MSOP PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
The information disclosure of prefered Implementation of PT Bank Himpunan Saudara 1906. Tbk' s ESOP and MSOP
Phase I
13 Agustus 2010
13 August 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
29032/SDRA-CORP
SEC/BAPEPAM/X/2010
Laporan Keterbukaan Informasi Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Tertentu
Kepentingan Transaksi
The report of Information Disclosure Affiliation Transaction and Certain Transaction with Conflict of Interest
regarding to 5 Oktober 2010
October 20105
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
30174/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/X/2010
Penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum periode September 2010
The submission of realization report of fund utilization derived from right issue for period September 2010
11 Oktober 2010
11 Octaober 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
31177/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/X/2010
Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
The plan of PT Bank Himpunan Saudara Extraordinary General Meeting of Shareholders implementation
1906, Tbk's
22 Oktober 2010
22 October 2010
BAPEPAM
Capital Market Supervisory Board
105
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
KETERANGANREMARK
MEDIAMEDIA
Penyampaian Informasi, Data dan atau Dokumen
The submission of information, data or document.26 Oktober 2010
October 201026 BAPEPAMCapital Market Supervisory Board
Iklan Prospektus Penawaran Umum Terbatas II kepada Pemegang Saham
The prospectus advertivement of Right Issue II to Shareholders
29 Oktober 2010
October 201029
SURAT KABAR
NEWSAPERS
178/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/X/201032
INVESTOR DAILY DAN/ AND PIKIRAN RAKYAT
33061/SDRA-CORPSEC/BAPEPAM LK/X/2010
Penjelasan penyampaian bukti iklan prospektus penawaran umum terbatas II kepada para pemegang saham PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
The description of submission of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk's Right Issue II to Shareholders prospectus advertisement evidence.
2 November 20102 November 2010
BAPEPAMCapital Market Supervisory Board
34195/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/XI/2010
Pemberitahuan pengunduran waktu rencana RUPSLB PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk The announcement of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk's Extraordinary General Meeting of Shareholders plan postponement
22 November 2010
22 November 2010
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sehubungan Pelaksanaan Tahap II ESOP & MSOP PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
The information disclosure of prefered of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk regarding to the Phase II Implementation of PT Bank Himpunan Saudara 1906. Tbk' s ESOP and MSOP
shareholders
22 November 2010
22 November 2010
Iklan Pemberitahuan Penundaan Rencana RUPSLB - The advertisement of of Shareholders' Plan Postponement
Extraordinary General Meeting SURAT KABARNEWSAPERS
199/SDRA-DIR/BAPEPAM
LK/XI/201035
22 November 2010
22 November 2010
BAPEPAMCapital Market Supervisory Board
INVESTOR DAILY & GALAMEDIA
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Penundaan Rencana RUPSLB PT Bank Himpunan Saudara1906, Tbk
The submission of the advertisement General Meeting of Shareholders' Plan Postponement evidence
of Extraordinary 22 November 2010
22 November 2010
Iklan Panggilan RUPST dan RUPSLB The Invitation Advertisement of Extraordinary General Meeting of Shareholders
Annual and
15 November 2010
15 November 2010
36
063/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM
LK/XI/2010
SURAT KABARNEWSAPERS
INVESTOR DAILY & GALAMEDIA
37062/SDRA-CORP SEC/BAPEPAM
LK/XI/2010
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPSLB kepada para Pemegang Saham Sehubungan dengan RUPSLB PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
The submission of Advertisement Evidence of Extraordinary General Meeting of Shareholders invitation regarding to PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk's extraordinary of general meeting of shareholders.
15 November 2010
15 November 2010
BAPEPAMCapital Market Supervisory Board
Bank Saudara Annual Report 2010
106
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK - PUBLIC INFORMATION TRANPARENCY
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2010 - 2010 INDONESIA STOCK EXCHANGE
1 061/SDRA-DIR/BEI/III/2010
Penjelasan tertulis perubahan lebih dari 20% pada pos total aktiva dan/ atau total kewajiban pada laporan keuangan interim
Written explanation for more that 20% of account and/ or total liabilities account on interim financial statements
total assets
19 Maret 2010
19 March 2010
2014/SDRA-CORP SEC/PE/BEI/IV/2010
Rencana penyelenggaraan public expose Bank Saudara
Bank Saudara public expose organizing plan
09 Maret 2010
09 March 2010
3015/SDRA-CORP SEC/BEI/IV/2010
Penyampaian Materi Public Expose Bank Saudara -
Presentation of Bank Saudara Public Expose Material
4/9/2010
09 April 2010
4 022/SDRA-CORP SEC/BEI/IV/2010
Laporan Jadual Pelaksanaan Dividen Tunai
Report of Cash Dividend Execution Schedule
4/22/2010 -
22 April 2010
5 024/SDRA-CORP SEC/BEI/IV/2010
Laporan Pelaksanaan Public Expose Bank Saudara
Report of Bank Saudara Public Expose Execution
4/23/2010 -
23 April 2010
6 025/SDRA-CORP SEC/BEI/IV/2010
Penyampaian Laporan Tahunan Bank Saudara tahun 2009
(Annual Report)
The Submission of 2009 Bank Saudara Annual Report
4/28/2010 -
28 April 2010
028/SDRA-DIR/BEI/IV/2010
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Bank Saudara Periode 31 Maret 2010
TheStatements for Period 31 March 2010
Submission of Bank Saudara Interim Financial
4/30/2010
30 April 2010
7
8 103/SDRA-DIR/BEI/V/2010Penyampaian Laporan Keuangan Bank Saudara Publikasi Periode 31 Maret 2010 -
The for 31 March 2010 Publication
Submission of Bank Saudara Financial Statements
05 Mei 2010
05 May 2010
030/SDRA-CORP SEC/VII/2010
Rencana Program MSOP & ESOP PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk -
The Bank Saudara ESOP and MSOP Program Plan
06 Juli 2010
06 July 2010
9
10032/SDRA-CORP SEC/BEI/VII/2010
Permohonan Pra Pencatatan Saham Tambahan Sehubungan dengan Program ESOP & MSOP
The Request of Pre Listing of Additional Shares Regarding to ESOP and MSOP
16 Juli 2010 -
16 July 2010
11 155/SDRA-DIR/BEI/VII/2010Rencana Audit atas Laporan Keuangan Interim Perseroan
The Entity Financial Statement Audit Plan
28 Juli 2010
28 July 2010
12036/SDRA-CORP SEC/IX/2010
Penyampaian Akta No. 25 tanggal 16 Agustus 2010 PT Bank Himpuan Saudara 1906, Tbk
The Submission of Deed No. 25 of PT Bank Himpunan Saudara, 1906, Tbk, Dated 16 August 2010
24 September 2010
24 September 2010
107
NO SURATLETTER NO
NO.NO.
PERIHALREGARDING
TANGGALDATE
13 184/SDRA-DIR/BEI/X/2010Penyampaian laporan keuangan Interim PT Bank Himpuan Saudara 1906, Tbk per 30 September 2010
The Submission of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Interim Financial Statements as of 30 September 2010
29 Oktober 2010
29 October 2010
14 186/SDRA-DIR/BEI/X/2010
Penyampaian Laporan Keuangan publikasi per 30 September 2010
The Submission of 20 September 2010 Publication
Financial Statement for
29 Oktober 2010
29 October 2010
15 196/SDRA-DIR/BEI/XI/2010
Laporan Pelaksanaan Tahap II ESOP & MSOP PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk tahun 2010 -
Report of 2010 Implementation Phase II of PT Bank Himpunan Saudara
18 November 2010
18 November 2010
16 158/SDRA-DIR/BEI/VIII/2010Laporan Pelaksanaan Tahap I ESOP & MSOP
Report of Phase I Implementation of ESOP and MSOP
13 Agustus 2010
13 August 2010
17 153/SDRA-DIR/BEI/VII/2010Revisi Harga Pelaksanaan Program ESOP & MSOP
Revised on Price of ESOP and MSOP Program Execution
26 Juli 2010
26 July 2010
18 151/SDRA-DIR/BEI/VII/2010Pelaporan Periode Pelaksanaan Program ESOP dan MSOP
The report of ESOP and MSOP Program Execution Period
23 Juli 2010
23 July 2010
Bank Saudara Annual Report 2010
108
Keberadaan Bank Saudara saat ini semakin dikenal oleh
masyarakat luas, maka untuk itu komitmen Bank terhadap
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) juga semakin
lebih luas termasuk cakupan kegiatannya, oleh karena itu Bank
Saudara terus menambah rangkaian kegiatan sosial dan
bantuannya kepada masyarakat.
Bank Saudara berupaya untuk selalu berkomitmen
melaksanakan kegiatan CSR yang berkesinambungan sebagai
bentuk kepedulian entitas kepada masyarakat. Bank Saudara
merancang program CSR dengan fokus peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dukungan terhadap program sosial
masyarakat pada umumnya, dan membantu komunitas yang
terkena bencana alam, serta mendukung program yang telah
dicanangkan Bank Indonesia serta Pemerintah.
The existence of Bank Saudara became more widely well-known.
Hence, Bank Saudara's commitment on Corporate Social
Responsibility activities scope would also be wider by expanding
the series of social activities and supports to society.
Bank Saudara made serious efforts to always commit in
conducting the continuing CSR activities as an expression of its
concern to society. Bank Saudara designed the CSR program with
its focus on society welfare enhancement, supports to society
social program in common and supports disaster casualties, and
supports the program which has been determined by Bank of
Indonesia and Government.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Semoga bencana yang terjadi bisa terlewati..
..dan harapan Bank Saudara bisa selalu membantu
dalam bencana apapun, kapanpun dan dimanapun
109
Program on Society Education in Banking
Society Education Quality Enhancement
The implementation of Banking Education activity to society
was a continuing program and had been determined by Bank
of Indonesia. In 2011, Bank Saudara will implement such
program simultaneously through Ayo Ke Bank task force
(POKJA) which was task force initiated from several banks
which were united to conduct this activities. The agreed
program by POKJA was an implementation of one special
program called Card Education Day with its target was college
students in Bandung and outside Bandung or West Java. The
planned program will be executed on 2011 third quarter.
Beside the above program, Bank Saudara consistently
organized Ayo Ke Bank program called TabunganKu which
was national program initiated by government. This activity's
concept consisted of 3 elements such as Experience,
Engagement and Edutainment which is purposed to support
saving culture.
The good social life and education were salient elements in
generating qualified HR who was health both physically and
spiritually. In occasion of national development in education,
the support in this matter was one of Bank Saudara's priority in
paralel with CSR implementation to society.
This program was expected to be effective for society
especially the for the poor ones who were both in environment
where Bank Saudara existed or in the wider area. Such
activities conducted would be as follows :
a. Foster Child Program and Scholarship Program for
Elementary School Students ; and
b. Support Delivery Program for Elementary/ Intermediate
Education Means and Infrastructure
Such program delivery involved the related parties such as
Rumah Zakat Indonesia or other institution, therefore this
program could be continuous and effective for society.
Program Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan
Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Pelaksanaan kegiatan Edukasi Bank kepada masyarakat
merupakan suatu program yang berkesinambungan dan
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pada tahun 2011, Bank
Saudara akan melaksanakan program tersebut bersama-
sama melalui POKJA Ayo Ke Bank yang merupakan POKJA
yang dibentuk dari beberapa Bank yang bergabung untuk
melaksanakan kegiatan ini. Program yang disepakati oleh
POKJA adalah pelaksanaan satu program khusus yang diberi
nama Card Education Day dengan sasaran para mahasiswa
perguruan tinggi yang minimal berada di Bandung dan di luar
wilayah Bandung atau Jawa Barat. Program yang
direncanakan akan dilaksanakan pada Triwulan III Tahun
2011.
Disamping program tersebut, Bank Saudara tetap melakukan
program Ayo Ke Bank yaitu TabunganKu yang merupakan
program nasional yang akan dicanangkan pemerintah.
Konsep kegiatan ini terdiri atas 3 bagian yaitu Experience,
Engagement, dan Edutainment yang bertujuan mendukung
budaya menabung.
Pendidikan dan kehidupan sosial yang baik merupakan unsur
penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas, sehat
jasmani maupun rohani. Di dalam rangka pengembangan
nasional di bidang pendidikan, bantuan di bidang ini sektor
merupakan salah satu prioritas Bank Saudara sejalan dengan
wujud CSR terhadap masyarakat.
Program ini diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat
terutama masyarakat kurang mampu, baik yang berada di
sekitar lokasi di mana Bank Saudara berada maupun dengan
cakupan yang lebih luas. Adapun kegiatan yang akan
dilaksanakan antara lain :
a. Program Anak Asuh dan Pemberian Beasiswa bagi
pelajar Tingkat Sekolah Dasar.
b. Program Pemberian Bantuan untuk Sarana atau
Prasarana Pendidikan Tingkat Dasar/Menengah.
Program ini dilakukan dengan melibatkan pihak terkait
diantaranya Rumah Zakat Indonesia maupun instansi
lainnya, sehingga program ini akan dapat berkesinambungan
dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Bank Saudara Annual Report 2010
110
Program on Academic Community Empowering
Program on Society Social and Concern
This program was conducted by Bank Saudara as a society
development activity which was not limited to poor society, but
also was purposed in academic environment. The program
which was collaboration between Bank Saudara with this
academic environment was an expression of entity's concern
about science development and entrepreneurship generating
for academic graduates who were expected to be ready in
business.
Several programs conducted for this academic community
empowering would be as follows :
a. The Collaboration Agreement Signing with Several
Academic Environment ;
b. The Entrepreneur Training for Academic Graduates.
The CSR activity of Bank Saudara would effect other aspects
such as health, religion, and economic and social. The
Program on Bank Concern in 2011 in society social and
concern would be implemented in social activities which
would be directly effective for society, especially poor society.
Such activities would be as follows :
a. Free Medical Check Up for Community Program ;
b. Blood Donation Program ;
c. Nine Necessities for Daily Living (known as SEMBAKO)
Distribution Program ;
d. Praying Facilities Revitalization Program ;
e. Support Delivery for Natural Disaster Casualties
Program ;
f. Medical Check Up for Retirees Program.
The social program on enhancement of education quality and
social life had been running for the last 6 years, and one of
them was conducted at the same time of Bank Saudara's
anniversary or was related to certain moment for the entity.
Program Pemberdayaan Komunitas Akademis
Program Sosial dan Kepedulian Masyarakat
Program ini dilaksanakan Bank Saudara sebagai kegiatan
pengembangan masyarakat yang tidak hanya terbatas pada
masyarakat kurang mampu, akan tetapi juga di lingkungan
Akademis. Program yang merupakan kerjasama antara Bank
Saudara dengan lingkungan akademik ini merupakan suatu
wujud perhatian entitas terhadap pengembangan ilmu dan
penciptaan wirausahawan bagi para lulusan akademik yang
diharapkan akan memberikan dampak kesiapan para lulusan
akademik di dalam dunia bisnis.
Adapun beberapa program yang akan dilaksanakan untuk
pemberdayaan komunitas akademis ini diantaranya adalah :
a. Penandatanganan Kerjasama dengan Beberapa
Lingkungan Akademis
b. Pelatihan Wira Usahawan bagi Para Lulusan Akademis
Kegiatan CSR Bank Saudara akan menyentuh bidang lainnya
seperti kesehatan, keagamaan, serta ekonomi dan sosial.
Program Kepedulian Bank Saudara pada tahun 2011 dalam
bidang sosial dan kepedulian masyarakat, diwujudkan dalam
bentuk kegiatan sosial yang langsung dirasakan oleh
masyarakat khususnya kepada masyarakat yang berada
pada tingkatan ekonomi lemah. Kegiatan tersebut antara
lain:
a. Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi
Masyarakat.
b. Program Donor Darah.
c. Program Pemberian Sembako.
d. Program Revitalisasi Tempat Ibadah.
e. Program Pemberian Bantuan kepada Korban Musibah
Bencana Alam.
f. Program Pemeriksaan Kesehatan Bagi Para Pensiunan
Program sosial peningkatan kualitas pendidikan dan
kehidupan sosial tersebut telah berjalan selama 6 tahun
terakhir, dan salah satu diantaranya dilaksanakan bertepatan
dengan HUT Bank Saudara atau berhubungan dengan
sebuah moment tertentu bagi perusahaan.
111
Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development
HUMAN RESOURCES (HR)
The Program of Growth Vision '123' (“One Goal, Two Digit
Assets, in Three Years”) which was collaboratively designed
with TASS Consulting during 2010, imposed Bank Saudara to
have human resources (HR) strategy which are able to
support the vision achievement. The preliminary stage of
human resources management strategy is to develop the
infrastructure to enable all potential HR to achieve The
Growth Vision '123'. The implementation of such supporting
infrastructure is the implementation of new organizational
structure which will be gradually prevailed from 2011 to 2013.
The needs of competent HR as an achievement infrastructure
of Bank Saudara's goal, imposed HR Division to consistently
and continuously invest all the funds and forces in enhancing
the HR quality in order to shape them into reliable staffs
The endeavors n enhancing the HR quality are initiated from
prospective staff selection and recruitment by both perfecting
the selection and recruitment and actively collaborates with
several well reputated university from several region e.g
UNPAD, UNPAR, Widyatama University, UI, UNISBA, LPKIA,
UNDIP, UNS. UNSOED, UNIBRAW, UNAIR, UII, Udayana
University, UNTIRTA, etc. The recruitment process conducted
by Bank Saudara during 2010 encompassed:
1. The use of newspapers;
2. Internet media (JobStreet/ JobsDB);
3. Job Fair at various university and Job Fair Organizer
Vendor; and
4. Recruitment in Campus at various cities in Java-Bali, and
other media.
In 2010, Bank Saudara HR Division entered into
memorandum of understanding (MoU) with IKOPIN and STIE
EKUITAS as a strategic step in obtaining qualified prospective
staffs. Even, Bank Saudara collaborated with STIE EKUITAS
had conducted Recruitment in Campus through Banking
Workshop which was attended by 73 STIE EKUITAS
prospective graduates in order to share knowledge with the
participants, therefore they were able to comprehend the
banking world in general and especially Bank Saudara.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Program Visi Pertumbuhan “123” (“One Goal, Two Digit
Assets, in Three Years”) yang dirancang bersama-sama
dengan TASS Consulting selama tahun 2010, menuntut Bank
Saudara memiliki strategi sumber daya manusia (SDM) yang
dapat mendukung pencapaian visi tersebut. Tahapan awal
penerapan SDM adalah membangun infrastruktur yang dapat
menggerakkan seluruh potensi SDM agar dapat mencapai
Visi Pertumbuhan “123”. Impementasi infrastruktur
pendukung tersebut adalah penerapan struktur organisasi
baru yang akan diberlakukan bertahap mulai tahun 2011
sampai dengan 2013.
Kebutuhan SDM yang kompeten sebagai sarana pencapaian
tujuan Bank Saudara, mengharuskan Divisi SDM untuk
melakukan berbagai investasi dalam peningkatan kualitas
SDM secara konsisten dan berkesinambungan agar seluruh
SDM sumber yang berada di Bank Saudara menjadi
karyawan/ wati yang handal.
Upaya-upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan mulai saat
perekrutan dan seleksi calon karyawan dengan cara
melakukan penyempurnaan proses perekrutan dan seleksi,
maupun secara aktif bekerjasama dengan beberapa
perguruan tinggi terkemuka di berbagai wilayah seperti
UNPAD, UNPAR, Universitas Widyatama, UI, UNISBA,
LPKIA, UNDIP, UNS, UNSOED, UNBRAW, UNAIR, UII,
Universitas Udayana, UNTIRTA, dan sebagainya. Proses
perekrutan yang dilakukan oleh Bank Saudara selama tahun
2010 meliputi :
1. Penggunaan Media Surat Kabar;
2. Media Internet ( JobStreet / JobsDB);
3. Bursa Lowongan Kerja (Job Fair) di berbagai Universitas
maupun di Vendor penyelenggara Job Fair; dan
4. Recruitment In Campus di berbagai kota di Jawa – Bali,
serta berbagai media lainnya.
Pada tahun 2010, Divisi SDM Bank Saudara melakukan nota
kesepakatan (MoU) dengan IKOPIN serta STIE EKUITAS,
sebagai langkah strategis di dalam mendapatkan calon
karyawan yang berkualitas. Bahkan, Bank Saudara bersama-
sama STIE EKUITAS telah melakukan Recruitment In
Campus dalam bentuk Workshop Perbankan yang diikuti
sebanyak 73 calon wisudawan - wisudawati STIE EKUITAS,
agar mereka mendapatkan pemahaman secara lebih baik
mengenai dunia perbankan umumnya dan pengenalan Bank
Saudara khususnya.
Bank Saudara Annual Report 2010
112
Seleksi calon karyawan-karyawati di Bank Saudara, melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tes Potensi Akademik
2. Tes Pengetahuan Umum Perbankan
3. Tes Bahasa Inggris Dasar
4. Tes Psikologi
5. Tes Kesehatan, dan
6. Wawancara Akhir oleh User, dengan kemungkinan
dilakukan pre interview bagi staf marketing atau special
hire (karyawan-karyawati dengan kemampuan khusus/
memiliki pengalaman mumpuni).
Jumlah karyawan tetap Bank Saudara tahun 2010, adalah
sebanyak 649 orang, yang mengalami peningkatan sebanyak
59 orang dibandingkan tahun 2009, dengan jumlah total
rekrutmen sebanyak 249 orang (tenaga kontrak) selama
tahun 2010. Kontribusi terbanyak berasal dari penambahan
karyawan – karyawati pada 40 Kantor Cabang Pembantu
baru dan pembukaan Kantor Cabang kedua di Jakarta, yang
telah dibuka sepanjang tahun 2010.
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Keberhasilan pengelolaan SDM, bergantung pada
konsistensi dan kesinambungan suatu organisasi di dalam
menerapkan program pengembangan, pendidikan dan
pelatihan SDM itu sendiri. Komitmen Bank Saudara dalam
pengembangan, pendidikan dan pelatihan karyawan-
karyawati dapat terlihat dari penggunaan biaya pelatihan
sebesar 6% lebih, yang diperhitungkan dari biaya tenaga
kerja. Ketentuan Bank Indonesia, adalah sekurang-
kurangnya sebesar 5% dari biaya tenaga kerja.
Tahap terawal dari program pengembangan, pendidikan dan
pe la t ihan karyawan-karyawat i , ada lah dengan
mengikutsertakan seluruh karyawan – karyawati baru pada
program orientasi Induction Program Bank Saudara, yang
bertujuan agar para karyawan tersebut dapat memahami
organisasi , dari sisi Visi, Misi, budaya kerja, core bisnis, serta
karier di Bank Saudara secara utuh. Dalam Induction
Program tersebut Bank Saudara juga bekerjasama dengan
Talenta Insan Gemilang, yang merupakan vendor
pengembangan SDM, dalam hal pembekalan mengenai etos
kerja, motivasi kerja, spiritual, leadership, serta team building
( kegiatan outbond).
The selection of prospective staffs in Bank Saudara, should
be conducted in the following below:
1. Academic Potential Test;
2. Banking General Knowledge Test;
3. Basic English Test;
4. Psychological Test;
5. Health Test; and
6. Final Interview by User, with its possibility for conducting
the preliminary interview for marketing staffs or special
hire (staffs with specific ability/ specific proficiency)
The total of Bank Saudara 2010 permanent staffs were 649
individuals, which had increased for 59 individuals compared
to 2009 with total recruited outsource staffs for 249 individuals
during 2010. The most contribution staffs numbers was
originated from the additional of staffs at 40 new branch
offices and from the opening of second branch office in
Jakarta which had been opened during 2010.
EDUCATION AND TRAINING PROGRAM
The success of HR management depended on the
consistency and continuity of an organization in the HR
t ra in ing, educat ion and development program
implementation itself. Bank Saudara's commitment in staffs'
training, education and development could be traced from the
training cost occupation for 6% or more which was calculated
from labor cost. The Bank of Indonesia provision for this
subject was at least 5% or more from labor cost.
The very beginning stage of staffs training, education and
development was to bring everyone of them to take part in
Bank Saudara's Induction Program, therefore, all staffs could
fully and comprehensively understand the organization from
Vision and Mission, working culture, core business and
carries point of view in Bank Saudara. In such Induction
Program, Bank Saudara collaborated with Talenta Insan
Gemilang which was HR development vendor, especially in
subject of working ethos, spiritual, leadership, and team
building (through outbound activities).
113
The education and training which was organized by Bank
Saudara during 2010 had been encompassed various
subjects, both external and in house training which
collaboratively conducted with various parties such as Dale
Carnagie Institute, LPPI, PPM, PQM, IAIB, Audittindo, Orbit
Risk Management Group, PT Bank Central Asia, Tbk,
Learning Resources, Markplus Institute of Marketing,
Prasetyamulya, Menara Kadin Learning Center, Inti Pesan,
Bank of Indonesia, Risk Frontier, Granada Law Firm, ESQ,
etc. There were 2313 staffs which had been taken part into
155 training to increase hard skill and soft skill competition
with various competency scope e.g APU PPT, audit, taxation,
finance and accounting, HR, Syaria Banking, Micro Credit,
Funding, Leadership, IT, Account Officer, Table Manner,
ALMA, Filing, etc.
Whereas the vision of growth '123' was the objective which
had to be accomplished in the end of 2013, therefore, in
meeting the organization development as a consequences of
such mandatory vision achievement, Bank Saudara gradually
occupied various positions by forming new cadres, therefore
in 2010, Bank Saudara needed to organize the Staffs thDevelopment Program (PPK) 8 graduation in order to
smoothen the regeneration.
PPK was the education program for permanent staffs with
grade 6 (senior staffs) which would graduate on grade 7
(assistant manager)/ officer. The prospective staffs who would
join in this education should pass the selection phase
organized by HR Division which collaborated with LPPI.
thIn 2010, the PPK 8 graduation selection had been conducted
in November 2010, with 120 participants and 72 participants thwho passed the selection phase. The 8 graduation of PPK
was slightly different than the 7 previous PPK in selection
matter. In order to enhance the qualified candidate, the
selection test was divided into 2 stages, as follows:
1. Assessment Test for Supervisor; and
2. Banking General Knowledge Test.
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Bank Saudara
sepanjang tahun 2010, telah meliputi berbagai bidang, baik
yang dilakukan secara eksternal maupun in house training
yang dilakukan bersama dengan berbagai pihak, antara lain
Dale Carnegie Institute, LPPI, PPM, PQM, IAIB, Audittindo,
Orbit Risk Management Group, PT. Bank Central Asia, Tbk,
Learning Resource, Markplus Institute of Marketing,
Prasetyamulya, Menara Kadin Learning Center, Inti Pesan,
Bank Indonesia, Risk Frontier, Granada Law Firm, ESQ, dan
lain-lain. Ada 2313 karyawan-karyawati yang telah diikutkan
ke dalam 155 pelatihan untuk meningkatkan kompetensi hard
skill maupun soft skill, dengan berbagai cakupan bidang
kompetensi antara lain APU PPT, audit, perpajakan, finansial,
akuntansi, SDM, perbankan Syariah, perkreditan Mikro,
Funding, Leadership, IT, Account Officer, Table Manner,
ALMA, Filing, dan lain-lain.
Mengingat visi pertumbuhan “123” yang merupakan tujuan
yang harus dicapai pada akhir tahun 2013, maka dalam hal
pemenuhan perkembangan organisasi sebagai konsekuensi
atas tuntutan pencapaian visi tersebut, Bank Saudara
melakukan pemenuhan berbagai posisi jabatan secara
bertahap dengan pembentukan kader-kader baru, sehingga
pada tahun 2010, Bank Saudara merasa perlu untuk
mengadakan Program Pengembangan Karyawan (PPK)
angkatan 8, agar kaderisasi dapat berjalan dengan baik.
PPK merupakan program pendidikan bagi karyawan tetap
dengan grade 6 (staf senior) yang akan naik pada grade 7
(assistant manager)/ officer. Karyawan-karyawati yang akan
mengikuti pendidikan ini wajib lolos seleksi yang diadakan
oleh Divisi SDM yang bekerjasama dengan LPPI.
Pada tahun 2010 ini, seleksi PPK angkatan 8 telah dilakukan
pada bulan November 2010 yang lalu, dengan peserta
sebanyak 120 orang, dan sebanyak 72 dinyatakan lolos
seleksi. Seleksi maupun pendidikan PPK angkatan 8 ini,
memiliki perbedaan dibandingkan 7 angkatan terdahulu, yaitu
dalam hal seleksi. Agar kualitas peserta yang lolos seleksi
dapat lebih ditingkatkan, maka tes seleksi dibagi atas 2
tahapan, yaitu :
1. Assessment Test for Supervisor; dan
2. Tes Pengetahuan Umum Perbankan.
Bank Saudara Annual Report 2010
114
PPK angkatan 8 menggunakan metode baru, yaitu saat
penjurusan bidang sesuai dari hasil assessment test serta
bidang minat masing-masing peserta. Bidang penjurusan
terbagi atas 2 bidang, yaitu meliputi marketing maupun
operasional dengan harapan para calon officer pada tahapan
awal menjadi officer/ supervisor yang handal dalam spesialis
bidang masing-masing, sehingga dapat memberikan
konstribusi yang optimal bagi Bank Saudara.
KOMPOSISI KARYAWAN –KARYAWATI BANK SAUDARA
thThe 8 graduation of PPK used new method, the method of
placing the prospective officers into related field based of
assessment test and individual interest. The placement was
divided into 2 field of work which encompassed marketing and
operational with expectation that the prospective officers in
beginning phase could achieve to be reliable officer/
supervisor in their own special fields, therefore they could
maximumly contribute their skills to Bank Saudara.
THE COMPOSITION OF BANK SAUDARA'S STAFFS
UsiaAge
30 - 40 Tahun 206
Jumlah - Total 649
JumlahTotal
< 30 Tahun 320
40 - 50 Tahun 115
50 - 55 Tahun 8
PendidikanEducation
S1 491
Jumlah - Total 649
JumlahTotal
S2 23
D3 73
< D3 62
2 - 4 Tahun
< 2 Tahun
4 - 6 Tahun
6 - 8 Tahun
Masa KerjaTenure
228
163
102
70
86
JumlahTotal
> 8 Tahun
JenjangStaff Level
Non Officer 446
JumlahTotal
Non Staff 151
Officer 52
Jumlah - Total 649
115
Komposisi Berdasarkan Usia
Composition by Age
30-40 tahun
<30 tahun
40-50 tahun
50-55 tahun 8
115
206
320
0 35050 100 150 200 250 300
S1
S2
D3
<D3 62
73
491
23
0 100 200 300 400 500
Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Compisition by Education
Komposisi Berdasarkan Masa Kerja
Composition by Tenure
2 - 4 tahun
< 2 tahun
4 -6 tahun
6-8 tahun 86
70
228
102
0 20050 100 150
> 8 tahun
250
163
Komposisi Berdasarkan Jenjang
Composition by Level
Non Officer
Non staff
Officer 151
446
0 35050 100 150 200 250 300 500400 450
52
Bank Saudara Annual Report 2010
116
Financial ReportLaporan Keuangan
117Bank Saudara Annual Report 2010
118
Manajemen Bank SaudaraBank Saudara Management
119Bank Saudara Annual Report 2010
Dewan Komisaris Board of Commissioners
R. MAULANA IBRAHIM
Komisaris Utama
Lahir pada tahun 1948. Menyelesaikan pendidikan di
Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia tahun 1977
dan program Magister di Central Missouri State University,
AS. Mengawali karir di dunia perbankan di Bank Indonesia
sejak tahun 1978. Pernah menjabat Wakil Ketua BPPN
(Badan Penyehatan Perbankan Nasional) pada tahun
1998. Sejak tahun 2002 menjabat sebagai Deputi
Gubernur Bank Indonesia dan bergabung dengan PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Komisaris Utama
Perseroan sejak tahun 2007.
R. MAULANA IBRAHIM
President Commissioner
Born in 1948. Graduated from Padjadjaran University,
Bandung, Indonesia and Master Programme from Central
Missouri State University, US. Started his banking
professional career in Bank of Indonesia since 1978.
Served as Deputy Chairperson of IBRA (Indonesian
Banking Restructuring Agency/ BPPN) in 1998. Served as
Deputy Governor of Bank of Indonesia and joined PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk as Company President
Commissioner since 2007.
120
121
MASKAN ISKANDAR
Komisaris
Lahir pada tahun 1946. Menyelesaikan pendidikan di
Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia, tahun 1973.
Mengawali karir di dunia perbankan di Bank Indonesia
sejak tahun 1976. Pernah menjabat sebagai Pimpinan
Bank Indonesia Bandung periode tahun 2000-2001.
Bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
sebagai Komisaris sejak tahun 2002.
MASKAN ISKANDAR
Commissioner
Born in 1946. Graduated from Padjadjaran University,
Bandung, Indonesia, in 1973. Started his banking
professional career in Bank of Indonesia since 1976.
Served as Head of Bank of Indonesia, Bandung for period
2000-2001. Joined PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
as Commissioner since 2002.
Bank Saudara Annual Report 2010
122
Direksi Board of Directors
FARID RAHMAN Direktur Utama
Lahir tahun 1958, menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983 dan
memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San
Fransisco, USA pada tahun 1987. Pengalaman kerja mulai
tahun 1984 dirintis mulai sebagai Corporate Banking
Officer Bank Duta, Chief Executive Officer Duta
International Finance Co. Ltd (salah satu anak perusahaan
Bank Duta yang berkedudukan di Hongkong) dan
kemudian sebagai International Banking Division Head
Bank Duta Kantor Pusat. Dan pada tahun 1994 bergabung
dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai
Direktur Utama. Aktif dalam organisasi perhimpunan
Bank-Bank Umum Nasional (PERBANAS), dan saat ini
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perbanas Pusat.
FARID RAHMAN President Director
Born in 1958. Graduated from Faculty of Economy,
University of Indonesia, Jakarta, Indonesia in 1983 and
received MBA from Golden Gate University, San
Francisco, US in 1987. Started his banking professional
career in 1984 as a Corporate Officer of Bank Duta, as s
Chief Executive Officer of Duta International Finance Co.
Ltd (one of Bank Duta's subsidiary in Hongkong) and later
as International Banking Division Head of Bank Duta Head
Quarter. Joinded PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
as President Director in 1994. Active in Indonesia Bank
Association (PERBANAS) and currently commissioned as
Secretary General of Indonesian Banks Association Head
Quarter.
123
MADYANTORO PURBODirektur Operasi dan Bisnis
Lahir tahun 1958, menyelesaikan pendidikan Bachelor
Degree di New York Institute of Technology, New York USA
dan menyelesaikan MBA di Golden Gate University, San
Fransisco, USA tahun 1988. Pengalaman perbankan
mulai di Chase Manhattan Bank pada tahun 1983,
kemudian Bank Duta pada tahun 1984 menangani
Corporate Banking dan terakhir ditempatkan sebagai
Regional Manager di Jawa Barat, pada tahun 1994
bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906,
Tbk sebagai anggota Direksi.
MADYANTORO PURBOBusiness and Operation Director
Born in 1958. Graduated from New York Institute of
Technology, New York, US and MBA Programme of
Golden Gate University, San Francisco, US in 1988.
Started his banking professional career in Chase
Manhattan Bank in 1983, then in Bank Duta in 1984 in
Corporate Banking and recently stationed as Regional
Manager in West Java in 1994. Joined PT Bank Himpunan
Saudara 1906, as member of Board of Directors.
Bank Saudara Annual Report 2010
124
ARIEF BUDIMAN
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia
Lahir tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Indonesia,
Jakarta, Indonesia, tahun 1983. Memulai karir di
perbankan pada Bank Duta Divisi Corporate Banking tahun
1984. Jabatan lain yang pernah diembannya adalah
Financial Institution Department Head Bank Duta Kantor
Pusat. Pimpinan Kantor Bank Duta Cabang Surabaya dan
pimpinan salah satu cabang di Jakarta. Bergabung dengan
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai salah satu
anggota Direksi sejak tahun 1996.
ARIEF BUDIMAN
Compliance and Human Resources Director
Born in 1956. Graduated from Faculty of Technology
majoring in Mechanical Engineering, University of
Indonesia, Jakarta, Indonesia, in 1983. Started his banking
professional career in Corporate Banking of Bank Duta in
1984. Other position which had been served was Financial
Institution Department Head for Headquarter of Bank Duta.
Commissioned as Head of Bank Duta Surabaya Branch
Office and Jakarta Branch Office. Joined PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk, as one of the members of
Board of Directors in 1996.
DIVISI
AGUS SETIADJAJA
Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Intern
Lahir tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi dan Magister Sains Bidang Kajian Ilmu Akuntansi di
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung,
Indonesia. Memulai karir di perbankan di PT Bank Tabungan
Himpunan Saudara 1906 sebagai Staf Profesional pada
tahun 1990, sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Dalem
Kaum PT Bank Himpunan Saudara, Bandung 1906, Tbk
tahun 1993.
DENNY NOVISAR MAHMURADI
Kepala Divisi Bisnis
Lahir tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Teknik Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung,
Indonesia tahun 1988. Memulai karirnya di PT Branta Mulia
sebagai Industrial Engineer. Mulai menapak karir di dunia
perbankan dengan bekerja di Bank Duta sebagai Account
Officer pada akhir tahun 1988. Bergabung di Bank Saudara
sebagai Kepala Kantor Cabang Pembantu Dalem Kaum
mulai tahun 1994. Perjalanan karirnya lebih banyak
dihabiskan di bidang kredit dan pemasaran. Di tahun 2006
dipercaya oleh managemen Bank Saudara sebagai Ketua
Tim Initial Public Offering yang mengantarkan Bank Saudara
menjadi emiten di Bursa Efek Jakarta (BEJ) (Saat ini Bursa
Efek Indonesia – BEI).
DRADJAT SANTOSA (Almarhum)
Kepala Divisi Sistem
Lahir tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Indonesia. Menyelesaikan studi dalam bidang
Kajian Ilmu Informatika. Memulai karir di perbankan sebagai
Account Manager di Bank Duta pada tahun 1989, Corporate
dan Business Unit Head Bank Duta Cabang Hotel
Indonesia pada tahun 1990. Bergabung dan memulai karir di
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Kepala
Urusan Audit Intern tahun 1992.
DIVISIONS
AGUS SETIADJAJA
Head of Internal Audit Task Force Division
Born in 1956. Graduated from Faculty of Economy and Master
of Science Majoring in Accounting Study in Post Graduate
School of Padjadjaran University, Bandung, Indonesia.
Started his banking professional in PT Bank Tabungan
Himpunan Saudara 1906 as professional staff in 1990, as
Head of Dalem Kaum Sub Branch Office, PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk in 1993.
DENNY NOVISAR MAHMURADI
Head of Business Division
Born in 1963. Graduated from Faculty of Technology majoring
in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology,
Indonesia in 1988. Started his career in PT Branta Mulia as
Industrial Engineer. Started his banking professional career
as Account Officer in Bank Duta in the end of 1988. Joint Bank
Saudara as Head of Dalem Kaum Sub Branch Office from
1994. Most of his careers were spent in credit card and
marketing. In 2006, he was trusted by management of Bank
Saudara as Initial Public Offering Team Leader who brought
Bank Saudara as emitten in Jakarta Stock Exchange
(JSX)(Now Indonesia Stock Exchange – IDX).
DRADJAT SANTOSA (Almarhum - Deceased)
Head of System Division
Born in 1960. Graduated from Faculty of Economy, majoring
in Accounting University of Gadjah Mada, Yogyakarta,
Indonesia. Accomplished his study of Information Science
Study. Started his banking professional career as Account
Manager of Bank Duta in 1989, Corporate and Business Unit
Head of Bank Duta's Hotel of Indonesia Branch Office in 1990.
Joint PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk as Head of
Internal Audit Affair in 1992. He passed away in August 2010.
125Bank Saudara Annual Report 2010
126
HARDONO BUDI PRASETYA
Lahir tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda
dari STIESIA Surabaya jurusan Managemen Keuangan dan
Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia.
Pengalaman perbankan dimulai sebagai Corporate Banking
Account Manager di Bank Duta Pemuda Surabaya tahun
1989. Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk sebagai manajer pemasaran pada tahun
1995. Menjabat Pemimpin Cabang Jakarta sejak tahun
2000, dan pada tahun 2007 dipercaya sebagai Kepala Divisi
Operasi dan Keuangan.
SADHANA PRIATMADJA
Lahir tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia, Jakarta,
Indonesia, pada tahun 1987. Mengawali pekerjaan di bidang
perbankan pada sebagai Export Section Head Bank Duta dan
pernah bergabung dengan beberapa bank nasional lainnya
seperti PT Bank Nasional, PT Bank Nusa Nasional (BNN) dan
terakhir di PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk dengan
jabatan sebagai Kepala Divisi Trade Finance and Financial
Institutions. Mulai bergabung dengan PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk sebagai
sejak tahun 2007.
PEJABAT EKSEKUTIF
BAMBANG WISAKSONO
Lahir tahun 1957. Mantan dosen Universitas Islam Bandung
(UNISBA), Bandung, Indonesia ini meraih gelar Sarjana
Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Mengawali karirnya diperbankan sebagai Staf Credit Support
di Bank Danamon pada tahun 1989, dan beberapa kali
menjadi Head of Credit Support di beberapa Kantor Cabang
Bank Danamon. Bergabung dan memulai karir di PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk pada tahun 1995 sebagai
Kepala Departemen Credit Support. Menjabat Pemimpin
Cabang Bandung sejak tahun 2001, dan pada tahun 2007
dipercaya sebagai Corporate Secretary.
Kepala Divisi Operasi dan Keuangan
Kepala Divisi International and Transactional Banking
Corporate Secretary
Kepala Divisi International and
Transactional Banking
HARDONO BUDI PRASETYA
Head of Finance and Operation Division
Born in 1961. Graduated from Bachelor Degree of STIESIA
Surabaya majoring in finance management and Faculty of
Law, Airlangga University, Surabaya, Indonesia. Started his
banking professional career as Corporate Banking Account
Manager of Bank Duta Pemuda Surabaya in 1989. Joint PT
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk as Marketing Manager in
1995. Served as Head of Jakarta Branch Office in 2000 and
served as Head of Operation and Finance Division in 2007.
SADHANA PRIATMADJA
Head of International and Transactional Banking Division
Born in 1962. Graduated from Faculty of Economy majoring in
Accounting University of Indonesia, Jakarta, Indonesia in
1987. Started his banking professional career as Export
Section Head of Bank Duta and used to join in several national
banks, such as PT Bank Nasional, PT Bank Nusa Nasional
(BNN) and PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk serving as
Head of Trade Finance and Financial Institutions Division.
Joint PT Bank Himpunan Saudara 1906 as Head of
International and Transactional Banking since 2007.
EXECUTIVE OFFICERS
BAMBANG WISAKSONO
Corporate Secretary
Born in 1957. Former lecture of Bandung Islamic University
(UNISBA), Bandung, Indonesia, graduated from Faculty of
Law Parahyangan Catholic University (UNPAR). Started his
banking professional career as Credit Support Staff of Bank
Danamon in 1989, and Head of Credit Support for several
times in several Bank Danamon's Branch Office. Joined PT
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk in 1995 as Head of
Credit Support Department. Served as Head of Bandung
Branch Office of Bank Saudara in 2001 and served as Bank
Saudara's Corporate Secretary in 2007.
127
BAMBANG SUTIDJO
Lahir tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Institut
Teknologi Bandung jurusan Matematika, Bandung,
Indonesia. Memulai karier di Perbankan sebagai staf Audit
Internal di Bank NISP pada tahun 1989, kemudian sebagai
staf akuntansi sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996 –
1998 ditempatkan Research and Development Department
serta sebagai Koordinator Satuan Kerja Audit Intern Wilayah
III pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2003. Bergabung
dan memulai karir di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
sebagai Risk Manager pada tahun 2003.
YUSUF
Lahir tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda
AKU Bank Semarang jurusan Keuangan dan Perbankan
tahun 1987 dan lulus di Pendidikan Lanjutan Kader
Perbankan (PLKP) Institut Bankir Indonesia jurusan
Keuangan Perbankan pada tahun 1992. Berkarier di
Perbankan sebagai Dealer Money Market di Bank Tata sejak
tahun 1996. Menjabat sebagai Treasury Risk Management
Dealer di Bank Nusa Nasional selama tahun 1997-2000.
Bergabung di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
sebagai Chief Dealer pada tahun 2001.
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Chief Dealer
BAMBANG SUTIDJO
Head of Risk Management Task Force
Born in 1961. Graduated from Bandung Institute of
Technology, Bandung, Indonesia, majoring in Mathematic
Science. Started his banking professional career as internal
audit staff in Bank NISP in 1989, then as an accounting staff
until 1996. During 1996-1998, stationed in Research and
Development Department and as Region III Internal Audit
Task Force Coordinator from 1998 to 2003. Joint PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk as Risk Manager in 2003.
YUSUF
Chief Dealer
Born in 1964. Graduated as bachelor from AKU Bank
Semarang, Indonesia, Majoring in Finance and Banking in
1987 and graduated from Advanced Training of Banking
Cadre (PLKP) Indonesian Institute of Bankers (IBI) majoring
in Banking Finance in 1992. Having banking professional
career as Money Market Dealer at Bank Tata in 1996. Served
as Treasury Risk Management Dealer at Bank Nusa Nasional
during 1997-2000. Joined PT Bank Himpunan Saudara 1906,
Tbk as Chief Dealer in 2001.
Bank Saudara Annual Report 2010
128
PEMIMPIN CABANG
AGOES BOEDIMAN
Lahir di Bandung tahun 1967, menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Manajemen STIE YPKP Jurusan Perbankan pada
tahun 1993. Pengalaman kerja dimulai tahun 1996 di PT
Bank Mashil Utama, Tbk sebagai Staff Operasional.
Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan Saudara
1906, Tbk pada tahun 1999 sebagai Account Officer, dan
pada tahun 2010 dipercaya sebagai Pemimpin Cabang
Cirebon.
ARINTO HARTOYO
Lahir tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor Indonesia, jurusan
Agronomi, pada tahun 1995. Pengalaman kerja dimulai
sebagai Account Officer di PT Bank Nusa Internasional tahun
1996. Bergabung dan memulai karir di sebagai Account
Officer PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pada tahun
2000. Dipercaya sebagai Wakil Pemimpin Bidang
Pemasaran Kantor Cabang Jakarta pada tahun 2004.
DENDY PRIYANTO ARYONO
Lahir tahun 1973. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung,
Indonesia, jurusan Manajemen Komunikasi pada tahun 1996
serta Program Magister Universitas Katolik Parahyangan
Bandung, Indonesia jurusan Akuntansi Manajemen pada
tahun 2004. Bergabung dan memulai karir di PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Account Officer pada
tahun 1997, dan dipercaya sebagai Pemimpin Kantor
Cabang Pembantu Cimahi pada tahun 2006.
Pemimpin Cabang Cirebon
Pemimpin Cabang Surabaya
Pemimpin Cabang Semarang
BRANCH MANAGER
AGOES BOEDIMAN
Head of Cirebon Branch Office
Born in Bandung 1967. Graduated from Faculty of
Management STIE YPKP majoring in Banking in 1993.
Started his professional career as Operational Staff at PT
Bank Mashil Utama, Tbk in 1996. Joined and started his
professional career at PT Bank Himpunan Saudara 1906,
Tbk in 1999 as Account Officer and in 2010 was trusted as
Head of Cirebon Branch Office.
ARINTO HARTOYO
Head of Surabaya Branch Office
Born in 1971. Graduated from Faculty of Agriculture Bogor
Institute of Agriculture majoring in agronomy in 1995. Stared
his banking professional career as account officer of PT Bank
Nusa International in 1996. Joined PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk as an account officer in 2000. Served as
Deputy Head of Marketing Division of Jakarta Branch Office
in 2004.
DENDY PRIYANTO ARYONO
Head of Semarang Branch Office
Born in 1973. Graduated for Faculty of Communication
Science,majoring in Communication Management
Padjadjaran University, Bandung, Indonesia in 1996 and
Master Programme of Parahyangan Catholic University,
Bandung, Indonesia, majoring in Management Accounting in
2004. Joined PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk as an
Account Officer in 1997 and served as Head of Cimahi Sub
Branch Office in 2006.
129
GOY GUNAWAN
Lahir tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan sarjana di
Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Trisakti,
Jakarta, Indonesia, pada tahun 1992 serta program Magister
Universitas Budi Luhur, Jakarta Jurusan Manajemen
Pemasaran. Memulai berkarir di bidang perbankan sebagai
Commercial Banking Staff PT Bank Yama Jakarta tahun
1993 dan sebagai Koordinator Operasi PT Bank Yama
Jakarta pada tahun 1997. Mulai bergabung dengan PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Senior Account
Officer Kantor Cabang Jakarta sejak tahun 1997. Dipercaya
sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Pemuda pada tahun
2004 dan Pemimpin Cabang Pembantu Tangerang pada
tahun 2007.
HARI ARMANSYAH
Lahir tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan di STIE
Swadaya Jurusan Manajemen pada tahun 1994. Mengawali
pekerjaan di bidang perbankan sebagai Staf Tabungan
PT Bank Bukopin Pusat tahun 1990. Mulai bergabung
dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai
Manager Operasi Kantor Cabang Jakarta pada tahun 1996.
Dipercaya sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Bulungan
Jakarta pada tahun 2003.
IDA BAGUS GEDE ARSANA
Lahir tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan sarjana di
Institut Pertanian Bogor, Indonesia Jurusan Pertanian/
Agribisnis pada tahun 1991 serta program Magister di
Universitas Pendidikan Nasional jurusan Pemasaran pada
tahun 2004. Mengawali pekerjaan di bidang perbankan
sebagai Marketing Officer PT Bank CIC Tebet Jakarta tahun
1992. Pernah berkarir di beberapa bank nasional seperti PT
Bank NISP, PT Bank Century serta terakhir PT Bank
Internasional Indonesia (BII) sebagai Pemimpin Cabang
Pembantu pada tahun 2007. Mulai bergabung dengan PT
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Pemimpin
Cabang Denpasar pada tahun 2008.
Pemimpin Cabang Bandung Surapati Core
Pemimpin Cabang Yogyakarta
Pemimpin Cabang Denpasar
GOY GUNAWAN
Head of Bandung Surapati Core Branch Office
Born in 1970. Graduated from Faculty of Economy Majoring in
Management Trisakti University, Jakarta, Indonesia in 1992
and Master Programme of Budi Luhur University, Jakarta,
Indonesia, majoring in Marketing Management. Started his
banking professional career as Commercial Banking Staff of
PT Bank Yama, Jakarta in 1993 and as Operation
Coordinator of PT Bank Yama, Jakarta in 1997. Joined PT
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk as Senoir Account
Officer at Jakarta Branch Office in 1997. Served as Head of
Pemuda Support Branch Office in 2004 and Head of
Tangerang Branch Office in 2007.
HARI ARMANSYAH
Head of Yogyakarta Branch Office
Born in 1968. Graduated from STIE Swadaya majoring in
Management in 1994. Started his banking professional
career as Saving Staff of PT Bank Bukopin in 1990. Joined PT
Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk as Jakarta Branch Office
Operation Manager in 1996. Served as Head of Bulungan
Sub Branch Office in 2003.
IDA BAGUS GEDE ARSANA
Head of Denpasar Branch Office
Born in 1968. Graduated from Bogor Institute of Agricultre,
majoring in Agriculture/ Agrobusiness, Indonesia in 1991 and
Master Programme of Pendidikan Nasional University
majoring in Marketing in 2004. Started his banking
professional career as Marketing Officer of PT Bank CIC
Tebet, Jakarta, in 1992. Used to join with several national
banks such as PT Bank NISP, PT Bank Century and recently
PT Bank Internasional Indonesia (BII) as Head of Sub Branch
Office in 2007. Joined PT Himpunan Bank Saudara 1906, as
Head of Denpasar Branch Office in 2008.
Bank Saudara Annual Report 2010
130
INDRIANTI SUKARMADIJAYA
Lahir di Sukabumi tahun 1971, menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan pada tahun
1997. Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk pada tahun 1998 sebagai Account Officer,
sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Buah Batu pada tahun
2008 dan pada tahun 2010 dipercaya sebagai Pemimpin
Cabang Bogor.
PRIMA NUGROHO
Lahir tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Krisnadwipayana Jurusan Manajemen pada tahun 1988.
Mengawali pekerjaan di bidang perbankan sebagai Account
Officer PT Bank Overseas Express (Bank Utama) tahun
1989. Pernah berkarir di beberapa bank nasional seperti PT
Bank Putera Multikarsa, serta terakhir di Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Koordinator Pelaporan
pada tahun 2000. Mulai bergabung dengan PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai Ketua Tim
Restrukturisasi Kredit pada tahun 2000. Dipercaya sebagai
Pemimpin Cabang Pembantu Pemuda Jakarta pada tahun
2007.
SETIAWAN
Lahir tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan jurusan
Manajemen Bandung, Indonesia pada tahun 1986.
Pengalaman kerja perbankan dimulai sebagai Account
Officer di Bank Duta tahun 1989. Bergabung dan memulai
karir di PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai
Account Officer pada tahun 1998. Dipercaya sebagai
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Kopo pada tahun 2000.
Pemimpin Cabang Bogor
Pemimpin Cabang Jakarta Ampera
Pemimpin Cabang Bandung Wastukancana
INDRIANTI SUKARMADIJAYA
Head of Bogor Branch Office
Born at Sukabumi in 1971. Graduated from Faculty of
Economy majoring in Economic Science in Development
Study in 1997. Joined and started her professional career at
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk in 1998 at Account
Officer and trusted to be Head of Buah Batu Sub Branch
Office in 2008 and in 2010 was appointed to be Head of Bogor
Branch Office.
PRIMA NUGROHO
Head of Jakarta Ampera Branch Office
Born in 1964. Graduated from Krisnadwipayana University
majoring in Management in 2988. Started his banking
professional career as an Account Office of PT Bank
Overseas Express (Bank Utama) in 1989. Used to join in
several national banks such as PT Bank Putera Multikarsa.
Used to join with Indonesian Banking Restructuring Agency
(IBRA/ BPPN – Badan Penyehatan Perbankan Nasional) as
Reporting Coordinator in 2000. Joined PT Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk as Credit Restructuring Team Leader in
2000. Served as Head of Pemuda Sub Branch Office, Jakarta
in 2007.
SETIAWAN
Head of Bandung Wastukancana Branch Office
Born in 1962. Graduated from Faculty of Economy majoring in
Management Parahyangan Catholic University, Bandung,
Indonesia, in 1996. Started his banking professional career
as an Account Officer of Bank Duta in 1989. Joined PT Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk as an Account Officer in 1998.
Served as Head of Kopo Sub Branch Office in 2000.
131
TOMMY ROZA
Lahir tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Islam Nusantara Jurusan Manajemen pada tahun 1999.
Mengawali pekerjaan di bidang perbankan sebagai Back
Office Staff PT Bank NISP Bandung tahun 1990. Mulai
bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
sebagai Kepala Unit Giro Kantor Operasional Bandung pada
tahun 1993. Dipercaya sebagai Pemimpin Cabang
Pembantu Martadinata Bandung pada tahun 2001.
VICKY FITRIADI
Lahir tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan di Fakulas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional
Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia pada tahun
1991. Pengalaman kerja dimulai sebagai Management
Trainne di PT Bank Danamon Indonesia tahun 1992.
Bergabung dan memulai karir di PT Bank Himpunan Saudara
1906, Tbk sebagai Account Officer pada tahun 1994.
Dipercaya sebagai Pemimpin Kantor Cabang Pembantu
Cimahi pada tahun 2000.
Pemimpin Cabang Tasikmalaya
Pemimpin Cabang Jakarta The Energy
TOMMY ROZA
Head of Tasikmalaya Branch Office
Born in 1968. Graduated from Islam Nusantara University
majoring in Management in 1999. Started his banking
professional career as Back Office Staff of PT Bank NISP
Bandung, in 1990. Joined PT Bank Himpunan Saudara 1906,
Tbk as Head of Demand Deposits Unit of Bandung
Operational Office in 2003. Served as Head of Martadinata
Sub Branch Office, Bandung in 2001.
VICKY FITRIADI
Head of Jakarta The Energy Branch Office
Born in 1968. Graduated from Faculty of Social and Political
Science majoring in International Studies Padjadjaran
University, Bandung, Indonesia, in 1991. Started his banking
professional career as Management Trainee of PT Bank
Danamon Indonesia in 1992. Joined PT Himpunan Bank
Saudara 1906, Tbk as an Account Officer in 1994. Served as
Head of Cimahi Sub Branch Office in 2000.
Bank Saudara Annual Report 2010
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
L A P O R A N K E U A N G A N F I N A N C I A L S T A T E M E N T S
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 / 31 DECEMBER 2010 AND 2009
D A N / A N D
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk L A P O R A N K E U A N G A N FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 AND 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
D A F T A R I S I C O N T E N T S Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Ekshibit / Exhibit N e r a c a A Balance Sheets Laporan Laba Rugi B Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas C Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas D Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan E Notes to the financial statements
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A Exhibit A
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk N E R A C A BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ A S E T 2 0 1 0 Notes 2 0 0 9 A S S E T S K a s 78.958.605.535 2d,3 78.013.799.008 C a s h Giro pada Bank Indonesia 189.324.660.984 2e,c,4 93.460.498.541 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil dan Rp 341.293.739 pada tahun 2010 dan 2009
Current accounts with other banks – net of allowance for impairment losses of
Rp Nil and Rp 341.293.739 in 2010 and 2009 Pihak ketiga 83.882.109.017 2e,c,5 31.190.954.083 Third parties
Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2010 dan 2009
2f,i,6
Placements with Bank Indonesiaand other banks – net of allowance for
impairment losses of Rp Nil in 2010 and 2009
Pihak ketiga 103.700.885.733 62.458.361.093 Third parties Efek-efek 2g,7 Marketable securities
Sertifikat Bank Indonesia – bersih Certificates of Bank Indonesia – net Dimiliki hingga jatuh tempo 78.491.478.303 149.498.527.422 Held-to-maturity
Obligasi Bonds Tersedia untuk dijual Available for sale
Obligasi pemerintah 73.976.159.700 9.803.650.000 Government bonds Obligasi non-pemerintah 9.190.200.000 - Non-government bonds
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Pihak ketiga 299.348.183 299.348.183 Third parties
Jumlah efek-efek 161.957.186.186 159.601.525.605 Total marketable securities Cadangan kerugian penurunan nilai - 2k ( 299.350.000) Allowance for impairment losses
Jumlah efek-efek – bersih 161.957.186.186 159.302.175.605 Total marketable securities – net Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual
kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 21.600.000 pada tahun 2009
Securities purchased under resale agreement -net of allowance for impairment
losses of Rp 21,600,000 in 2009
Pihak ketiga - 2g,h,8 2.138.400.000 Third parties
Kredit yang diberikan 2i,9,38c LoansPihak terkait 318.912.116.773 300.654.793.228 Related parties Pihak ketiga 2.236.869.689.546 1.624.589.439.137 Third parties Jumlah kredit yang diberikan 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Total loans Cadangan kerugian penurunan nilai ( 48.367.044.763) 2k ( 28.524.627.503) Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan – bersih 2.507.414.761.556 1.896.719.604.862 Total loans – net
Penyertaan saham 2h,j,10 Investments in shares
Pihak terkait 401.828.500 387.437.000 Related parties Cadangan kerugian penurunan nilai - 2k ( 3.874.370) Allowance for impairment losses Jumlah penyertaan saham-bersih 401.828.500 383.562.630 Total investments in shares – net
Aset tetap 2m,11 Fixed assets
Biaya perolehan 86.717.366.859 57.288.945.472 Acquisition costs Akumulasi penyusutan ( 26.268.637.320) ( 19.004.339.601) Accumulated depreciation Nilai buku 60.448.729.539 38.284.605.871 Net book value
Aset yang diambil alih 1.225.244.337 1.225.244.337 Foreclosed assets Aset pajak tangguhan 3.892.002.887 2u,20c 2.009.914.752 Deferred tax assets Aset lain-lain 54.556.778.626 2o,13,38a 38.508.577.860 Other assets
JUMLAH ASET 3.245.762.792.900 2.403.695.698.642 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to the financial statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A/2 Exhibit A/2
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk N E R A C A BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2 0 1 0 Notes 2 0 0 9 LIABILITIES AND EQUITY Kewajiban segera 8.166.006.949 2p,14 6.457.400.492 Obligations due immediately Simpanan nasabah 2q,15,38d Deposits from customers
Pihak terkait 464.222.623.749 391.005.015.809 Related parties Pihak ketiga 2.086.583.524.904 1.636.786.728.531 Third parties
Jumlah simpanan nasabah 2.550.806.148.653 2.027.791.744.340 Total deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks
Pihak ketiga 252.880.106.627 16 81.435.655.543 Third parties Pinjaman diterima Borrowings
Pihak ketiga 8.776.013.106 17 6.142.500.000 Third parties Kewajiban kepada Bank Indonesia - 18 801.378.534 Fund borrowings from Bank Indonesia Utang pajak 6.884.537.609 20b 8.429.315.658 Taxes payable Kewajiban lain-lain 15.044.695.486 19 10.973.474.715 Other liabilities
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja 9.630.793.168 2r,21 8.039.659.009 Estimated obligations for
employee benefits JUMLAH KEWAJIBAN 2.852.188.301.598 2.150.071.128.291 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital
Modal dasar 6.000.000.000 lembar saham biasa, ditempatkan dan disetor penuh 2.316.373.000 (2009: 1.637.956.000) lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham. 231.637.300.000 23 163.795.600.000
Authorized capital 6,000,000,000 ordinary shares, issued
and fully paid 2,316,373,000 (2009: 1,637,956,000) ordinary shares with par
value Rp 100 per share Tambahan modal disetor – bersih 46.723.353.063 24 15.494.635.470 Additional paid-in capital – net Cadangan umum 7.245.129.501 25 5.462.877.052 General reserve
Kerugian yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual ( 6.812.212.800 ) 27 ( 606.350.000 )
Unrealized loss from the change in fair value of marketable securities
available for sale
Saldo laba 114.780.921.538 69.477.807.829 Retained earnings JUMLAH EKUITAS 393.574.491.302 253.624.570.351 TOTAL EQUITY JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.245.762.792.900 2.403.695.698.642 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to the financial statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit B Exhibit B
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2 0 1 0 Notes 2 0 0 9 Pendapatan bunga 440.988.768.280 2i,s,30,38c 326.463.28.731 Interest incomePendapatan provisi dan komisi 11.525.365.245 2t,31 16.560.550.219 Fees and commissions income Jumlah 452.514.133.525 343.023.808.950 Total Beban bunga ( 181.216.605.600 )
2i,s,v,32
( 166.218.970.880
)
Interest expenses
Pendapatan bunga – bersih 271.297.527.925 176.804.838.070 Interest income – net Pendapatan operasional lainnya 12.858.499.698 33 13.007.446.829 Other operating income Beban penyisihan kerugian aset
produktif ( 22.619.517.916 )
34 ( 6.395.860.899
)
Allowance for impairment losses on earning assets
Beban operasional lainnya Other operating expenses Umum dan administrasi ( 105.616.193.143 ) 35 ( 77.929.914.251 ) General and administrative Tenaga kerja ( 72.011.244.303 ) 36 ( 53.330.163.882 ) Personnel Jumlah beban operasional lainnya ( 177.627.437.446 ) ( 131.260.078.133 ) Total other operating expenses Laba operasional 83.909.072.261 52.156.345.867 Operating income Pendapatan (beban) non
operasional – bersih ( 2.304.949.568)
37 ( 1.041.043.329
)
Non–operating income (expense) – net
Laba sebelum pajak penghasilan 81.604.122.693 51.115.302.538 Income before tax Pajak penghasilan 20d Income tax expense Kini ( 23.545.362.780 ) ( 15.423.392.722 ) CurrentTangguhan 1.882.088.136 ( 46.860.833 ) Deferred Beban pajak penghasilan - bersih ( 21.663.274.644 ) ( 15.470.253.555 ) Income tax expense – net Laba bersih tahun berjalan 59.940.848.049 35.645.048.983 Net income Laba bersih per saham 2z,29 Earning per share
- Dasar 26,47 23,73 Basic - - Dilusian 26,32 22,79 Diluted -
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to the financial statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit C Exhibit C
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian yang belum
direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Cadangan Unrealized loss Tambahan kompensasi from change Saldo laba -
modal disetor - berbasis in fair value of tidak ditentukan Modal Bersih/ Saham/ Cadangan marketable penggunaannya/ saham/ Additional Share based umum/ securities Retained Catatan/ Share paid-in payment General available for earnings Jumlah/ Notes capital capital - net reserve reserve sale - unappropriated Total
Saldo per 31 Desember 2008 150.000.000.000 6.453.099.446 - 3.579.998.594 ( 2.722.600.000 ) 43.215.637.304 200.526.135.344 Balance as of 31 December 2008 Penerbitan saham melalui Penawaran Umum
Terbatas I 24 13.795.600.000
9.041.536.024 -
- - - 22.837.136.024
Issuance of shares through the Bank’s Pre-emptive’s Rights Issue I
Keuntungan yang belum direalisasi atas nilai wajar Unrealized gain from the change in fair
efek-efek yang tersedia untuk dijual 2e – – - – 2.116.250.000 – 2.116.250.000 value of securities available for sale- net Pembentukan cadangan 25 – – - 1.882.878.458 – ( 1.882.878.458 ) – Allocation for general reserve Pembagian dividen 24,26 – – - – – ( 7.500.000.000 )( 7.500.000.000 ) Distribution of dividends Laba bersih tahun berjalan – – - – – 35.645.048.983 35.645.048.983 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2009 163.795.600.000 15.494.635.470 - 5.462.877.052 ( 606.350.000 ) 69.477.807.829 253.624.570.351 Balance as of 31 December 2009 Pengaruh penerapan awal 48 – – - – – 644.518.109 644.518.109 Effect of first adoption Penerbitan saham melalui Penawaran Umum
Terbatas I 24 61.204.400.000
19.683.114.993 -
- - - 80.887.514.993
Issuance of shares through the Bank’s Pre-emptive’s Rights Issue I
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Execution of shares options from Karyawan dan Manajemen Berbasis Saham employee and Management Stock Option (ESOP/MSOP) 2r,28 6.637.300.000 9.756.831.000 - – – – 16.394.131.000 Plan (ESOP/MSOP)
Compensatioon cost of oyee and Beban Kompensasi Opsi karyawan dan Manajemen management stock option program
Berbasis Saham (ESOP/MSOP) 2r,28 - - 1.778.771.600 - - - 1.778.771.600 (ESOP/MSOP)ns exercised Kerugian yang belum direalisasi atas nilai wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual
2e,27
– –
-
– ( 6.205.862.800 )
– 6.205.862.800 )
Unrealized loss from the change in fair value of securities available for sale- net
Pembentukan cadangan 25 – – 1.782.252.449 – ( 1.782.252.449 ) – Allocation for general reserve Pembagian dividen 24,26 – – - – – ( 13.500.000.000 )( 13.500.000.000 ) Distribution of dividends Pembalikan beban kompensasi karyawan dan Reversal compensation costs employee
manajemen berbasis saham (ESOP/MSOP) and management stock option program setelah eksekusi 2r,28 1.778.771.600 ( 1.778.771.600 ) – – – – (ESOP/MSOP) after fuilly exercised
Laba bersih tahun berjalan – – – – 59.940.848.049 59.940.848.049 Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2010`` 231.637.300.000 46.723.353.063 - 7.245.129.501 ( 6.812.212.800 ) 114.780.921.538 393.574.491.302 Balance as of 31 December 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to the financial statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D Exhibit D
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 0 2 0 0 9*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan bunga, provisi dan komisi 438.659.626.899 340.130.413.114 Interest, fees and commissions receivedPenerimaan dari transaksi operasional lainnya 12.839.828.341 13.007.446.829 Other operating income receivedPembayaran bunga ( 179.808.431.522) ( 168.016.220.794) Interest paidPenerimaan kembali kredit 1.770.784.030 3.253.299.350 Loan recoveriesPembayaran beban operasional ( 149.281.126.215) ( 121.858.819.788) Operational expenses paidPembayaran untuk transaksi non operasional –
bersih ( 36.877.948.154) ( 1.109.222.118) Non – operating transactions paid – netPembayaran pajak penghasilan badan ( 21.250.407.000) ( 12.490.701.420) Payments of corporate income tax Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Changes in operating assets and liabilities:Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assetsPenempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain ( 41.541.638 ) 150.091.638.907 Placements with Bank Indonesia and
other banks Kredit yang diberikan ( 630.537.573.954) ( 399.250.245.131) LoansAset lain-lain ( 16.404.944.181) ( 4.523.050.655) Other assets Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi : Decrease (increase) in operating liabilities Kewajiban kepada Bank Indonesia ( 801.378.534) ( 4.100.001) Fund borrowings from Bank IndonesiaSimpanan nasabah Deposits from customers
Giro 109.884.640.479 ( 16.829.569.480) Demand deposits Tabungan 66.825.607726 53.810.570.427 Savings deposits Deposito berjangka 346.304.156.100 497.673.143.445 Time deposits
Simpanan dari bank lain 171.444.451.083 ( 176.184.589.293) Deposits from other banksUtang pajak ( 6.471.305.658) ( 804.205.948) Taxes payableKewajiban lain-lain ( 735.384.233) 3.127.559.198 Other liabilities Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 64.018.956.299 160.023.346.642 Net cash provided by operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPembelian dan panjualan efek-efek tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo - net ( 7.768.330.555) ( 105.850.910.515)
Purchase and sale of marketable securitiesavailable-for sale and held-to-maturity-net
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali ( 3.000.000.000) ( 2.160.000.000)
Sequrities purchased under resale agreement
Pembelian aset tetap ( 26.558.045.572) ( 7.904.918.004) Acquisition of fixed assetsPenjualan aset tetap - - Proceeds from sale of fixed assets Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
( 37.326.376.127) ( 113.755.828.519) Net cash used in investing activities *) Disajikan kembali untuk tahun 2009 (Catatan 49)
*) As restated for the year 2009(Note 49)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D/2 Exhibit D/2
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 0 2 0 0 9*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPinjaman yang diterima 2.633.513.106 6.142.500.000 BorrowingsPenerbitan saham 67.841.700.000 13.795.600.000 Issurance of shares Tambahan modal disetor 34.238.591.000 5.518.240.000 Additional paid-in capital Biaya emisi saham ( 432.038.008) ( 843.310.976) Share issuance cost Pembayaran dividen ( 13.402.072.232) ( 7.500.000.000) Dividends paid Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan 90.879.693.866 17.113.029.024 Net cash provided by (used in)
financing activities Kenaikan bersih kas dan setara kas 117.572.274.038 240.358.318.755
Net increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun 416.760.540.147 176.402.221.392
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun 534.332.814.185 416.760.540.147
Cash and cash equivalents at the end of the year
Kas dan setara kas terdiri dari : Cash and cash equivalents consist of : K a s 78.958.605.535 78.013.799.008 C a s h Giro pada Bank Indonesia 189.324.660.984 93.460.498.541 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 83.857.183.630 31.190.954.083 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 103.700.885.733 62.458.361.093 Placement with Bank Indonesia Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual
kembali - 2.138.400.000
Sequrities purchased under resale agreement Sertifikat Bank Indonesia 78.491.478.303 149.498.527.422 Certificates of Bank Indonesia 534.332.814.185 416.760.540.147 *) Disajikan kembali untuk tahun 2009 (Catatan 49)
*) As restated for the year 2009(Note 49)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to the financial statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E Exhibit E
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M 1. G E N E R A L
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan akta notaris Noezar, SH, Notaris di Bandung No. 30 tanggal 15 Juni 1974. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/224/3 tanggal 30 Juni 1975 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung No. 132/1975 tanggal 17 Juli 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 448 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1975. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H, Master of Laws Notaris di Bandung, No. 15 tanggal 25 November 2010 antara lain mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan telah dilaksanakannya program Employee Stock Option Plan (ESOP) dan Management Stock Option Plan (MSOP) tahap II dengan mengeluarkan sejumlah 44.660.000 saham sehingga dari modal dasar Rp 600.000.000.000 (6.000.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor seluruhnya sebesar Rp 231.637.300.000. Akta perubahan ini telah mendapat pesetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-32072 tanggal 15 Desember 2010.
Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha sebagai Bank Umum. Bank memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No.Kep-067/KM.17/1993 tanggal 7 April 1993. Pada tahun 2010, Bank telah mendapatkan izin pembukaan kantor cabang dan cabang pembantu sebagai berikut: berdasarkan Surat Keputusan Bank IndonesiaNo. 13/1/APBU/CN tanggal 03 Januari 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Losari; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/5/APBU/Bd/Rahasia tanggal 10 Maret 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Dalem Kaum, Lembang, dan Garut; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No.12/8/DS/Cn tanggal 22 Maret 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Majalengka, Kuningan, dan Indramayu; berdasarkan Surat Keputusan Bank IndonesiaNo. 12/188/DPID/Prz tanggal 22 Maret 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Cikarang; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/10/APBU/Bd/Rahasia tanggal 5 April 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Sukabumi; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/91/DPIP/Prz/Sm tanggal 15 July 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Salatiga; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/105/APBU/Bd tanggal 10 Agustus 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Cianjur, Purwakarta, dan Cikampek; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/207/APBU/Bd tanggal 06 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor
a. Bank Establishment and General information PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (“Bank”) was established based on Notarial deed of Noezar, SH, Notarial in Bandung No. 30 dated 15 June 1974. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. Y.A.5/224/3 dated 30 June 1975 and was registered in Bandung District Court No. 132/1975 dated 17 July 1975 and was published in Supplementary No. 448 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated 29 August 1975. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest amendment of which was covered by Notarial deed No. 15 dated 25 November 2010 of Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H, Master of Laws, Notary in Bandung, concerning the amendment of the Bank’s Article of Association article 4 (2), related to the Employee Stock Option Plan (ESOP) and Management Stock Option Plan (MSOP) program second phases by issuing 44,660,000 shares therefore from Bank’s share capital amounted to Rp 600,000,000,000 (6,000,000,000 shares) have been issued and fully paid share capital amounted to Rp 231,637,300,000. The amended Article of Association was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. AHU-AH.01.10-32072 dated 15 December 2010. The main activity of the Bank is commercial banking. The bank obtained its license as commercial bank based on the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Kep-067/KM.17/1993 dated 7 April 1993. In 2010, the Bank obtained its license to open branches and sub branches as follows: based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 13/1/APBU/CN dated 03 January 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Losari; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/5/APBU/Bd/Rahasia dated 10 March 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Dalem Kaum, Lembang, dan Garut; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/8/DS/Cn dated 22 March 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Majalengka, Kuningan, dan Indramayu; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/188/DPID/Prz dated 22 March 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Cikarang; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/10/APBU/Bd/Rahasia dated 5 April 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Sukabumi; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/91/DPIP/Prz/Sm dated 15 July 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Salatiga; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/105/APBU/Bd dated 10 Augustus 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Cianjur, Purwakarta, and Cikampek; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/207/APBU/Bd dated 06 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Padalarang; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/21/APBU/Cn dated 10 December 2010, the Bank obtained its license to open sub
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 Exhibit E/2
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 AND 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank (Lanjutan) a. Establishment and General information (Continued) Cabang Pembantu Padalarang; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/21/APBU/Cn tanggal 10 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Patrol – Indramayu; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/38/DPIP/Prz/Dpr tanggal 14 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Gianyar; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/24/DPIP/Prz/Sm tanggal 15 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Sleman; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/5/DS/Tsm tanggal 21 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Singaparna dan Banjar; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/6/DS/Tsm tanggal 21 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Pembantu Ciamis; berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 12/212/DPIP/prz/Sm tanggal 31 Desember 2010, Bank telah memperoleh izin untuk membuka Kantor Cabang Kudus.
branches in Patrol – Indramayu; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/38/DPIP/Prz/Dpr dated 14 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Gianyar; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/24/DPIP/Prz/Sm dated 15 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Sleman; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/5/DS/Tsm dated 21 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Singaparna and Banjar; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/6/DS/Tsm dated 21 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Ciamis; based on the Bank Indonesia Decision Letter No. 12/212/DPIP/prz/Sm dated 31 December 2010, the Bank obtained its license to open sub branches in Kudus.
Kantor Pusat Bank berkedudukan di Jalan Buah Batu No. 58, Bandung 40262. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank mempunyai kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM sebagai berikut :
Bank’s head-office Bank is located at Jl.Buah Batu No. 58, Bandung 40262. As of 31 December 2010 and 2009, the Bank has branches, sub branches, cash offices and ATMs located in the head office, branches, sub-branches and cash offices, are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Kantor Cabang 11 10 Branches Kantor Cabang Pembantu 52 13 Sub Branches Kantor Kas 14 19 Cash Offices Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 34 34 Automatic Teller Machines (ATM) Kas Mobil 1 1 Mobile Cash
Bank telah melakukan kegiatan operasional usaha jasa kustodian mulai tanggal 8 Oktober 2007, berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM”) No. KEP-01/BL/Kstd/2007 tanggal 12 September 2007. Bank telah melakukan kegiatan operasional usaha sebagai bank devisa mulai tanggal 14 April 2008, berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 10/2/KEP.DpG/2008 tanggal 22 Februari 2008.
The Bank started its custodian services on 8 October 2007 based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM”) Decision Letter No: KEP-01/BL/Kstd/ 2007 dated 12 September 2007. The Bank started its foreign exchange operation on 14 April 2008 based on the Deputy Governor of Bank Indonesia Decision Letter No.10/2/KEP.DpG/2008 dated 22 February 2008.
b. Penawaran Umum Saham Bank b. Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 4 Desember 2006, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) melalui surat No. S-3065/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 1.500.000.000 saham Bank dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran saham sebesar Rp 115 per saham. Pada tanggal 15 Desember 2006 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-1192/BEJ-PSJ/12-2006 tanggal 12 Desember 2006. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-10522/BL/2009 tanggal 8 Desember 2009, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 750.000.000 saham baru dengan nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran Rp 140 setiap saham (lihat Catatan 23).
On 4 December 2006, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency(“BAPEPAM-LK”) through the letter No. S-3065/BL/2006 for the Bank’s initial public offering on 1,500,000,000 shares at par value of Rp 100 per share and the offering price for shares was Rp 115 per share. On 15 December 2006, the shares were registered at Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) based on the Board of Directors’ of Jakarta Stock Exchange letterNo. S-1192/BEJ-PSJ/12-2006 dated 12 December 2006. Based on effective notification from the BAPEPAM-LKNo. S-10522/BL/2009 dated 8 December 2009, the Bank conducted Limited Public Offering I (Rights Issue I) involving 750,000,000 new shares at par value per share of Rp 100 and at an offering price of Rp 140 per share (see Note 23).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 Exhibit E/3
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIiAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) b. Public Offering of the Bank’s Shares (Continued)
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s Initial and Limited Public Offerings are as follows:
Jumlah saham/
Number of shares
Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana pada tahun 2006 1.500.000.000 Shares from Initial Public Offering in 2006
Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2009 750.000.000
Shares from Limited Public Offering with Pre- emptive Rights Issue I in 2009
Saham yang berasal dari konversi: ESOP dan MSOP I tahun 2010 ESOP dan MSOP II tahun 2010
21.713.00044.660.000
Shares from convertion of: ESOP and MSOP I in 2010
ESOP and MSOP II in 2010
2.316.373.000
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan Karyawan c. Board of Commissioners, Board of Directors, Committee
and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2010 and 2009, the composition of the Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee are as follows:
2 0 1 0 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Rd. Maulana Ibrahim President Commissioner
Komisaris Maskan Iskandar Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Farid Rahman President Director Direktur Madyantoro Purbo Directors Arief Budiman
Komite Audit Audit Committee Ketua Maskan Iskandar Chairman Anggota Suharjadi Sunarja Members Franciskus Antonius Gasmara Tisnawinata*)
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua Franciskus Antonius **) Chairman Anggota Suharjadi Sunarja Members Franciskus Antonius
Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Ketua Maskan Iskandar Chairman Anggota Rd. Maulana Ibrahim Members Ervy Sinoranti***)
2 0 0 9 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Rd. Maulana Ibrahim President Commissioner
Komisaris Maskan Iskandar Commissioners Uce Karna Suganda****)
Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Farid Rahman President Director Direktur Madyantoro Purbo Directors Arief Budiman
Komite Audit Audit Committee Ketua Maskan Iskandar Chairman Anggota Suharjadi Sunarja Members Nanny Dewi
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua Uce karna Suganda****) Chairman Anggota Suharjadi Sunarja Members Nanny Dewi
Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Ketua Maskan Iskandar Chairman Anggota Rd. Maulana Ibrahim Members Dandung Patria *****)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 Exhibit E/4
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan Karyawan (Lanjutan)
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Committee and Employees (Continued)
*) **) ***) ****) *****)
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 285/KEP-DIR/SDRA/VI/2010 tanggal 25 Juni 2010, Gasmara Tisnawinata diangkat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko Pemenuhan Komisaris Independen sedang dalam proses oleh manajemen. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 tanggal 16 April 2010, Franciskus Antonius diangkat sebagai Ketua Sementara merangkap anggota Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Surat Keputusan DewanKomisaris No. 008/KEP-DEKOM/SDRA/IX/2010 tanggal 21 September 2010 telah menetapkan Ervi Sinoranti sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Mengundurkan diri efektif per 1 November 2009 Mengundurkan diri efektif per 26 Desember 2009
*) **) ***) ****) *****)
Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 285/KEP-DIR/SDRA/VI/2010 dated 25 June 2010, Gasmara Tisnawinata was appointed as members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee Independent commissioners’ recruitment is being processed by management. Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 dated 16 April 2010, Franciskus Antonius was appointed as Temporary Chairman of Risk Monitoring Committee and the member of the committee as well. Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 008/KEP-DEKOM/SDRA/IX/2010 dated 21 September 2010, Ervi Sinoranti was appointed as members of Remuneration and Nomination Commitee Effective resigned on 1 November 2009 Effective resigned on 26 December 2009
Sampai dengan tanggal neraca, manajemen masih melakukan proses perekrutan untuk mengajukan komisaris independenmemenuhi persyaratan jumlah minimal Dewan Komisaris sesuai peraturan Bank Indonesia.
Up to balance sheet date, management was still processing recruitment to appoint independent commissioner to fulfill minimum numbers of Board of Commisioners according to Bank Indonesia regulation.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2009 ditentukan berdasarkan akta Notaris Stephanie Wilamarta, SH, No. 17 tanggal 8 Desember 2009.
The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors on 31 December 2009 was determined based on Notarial deed of Stephanie Wilamarta, SH, No. 17 dated 8 December 2009.
Susunan Komite Audit telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 005A/KEP-DEKOM/SDRA/X/2009 tanggal 1 Oktober 2009.
The composition of the Audit Committee was approved based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 005A/KEP-DEKOM/SDRA/X/2009 dated 1 October 2009.
Susunan Komite Pemantau Risiko telah disahkan berdasarkanSurat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 tanggal 16 April 2010.
The composition of the Risk Monitoring Committee was approved based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 dated 16 April 2010.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 003/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 tanggal 1 April 2010.
The composition of Remuneration and Nomination Committee was approved based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 003/KEPDEKOM/ SDRA/IV/2010 dated 1 April 2010.
Efektif 26 Desember 2009, Dandung Patria mengundurkan diri.Penggantinya Drajat Santosa, ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 003/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 tanggal 1 April 2010. Pada tanggal 9 Agustus 2010, Drajat Santosa meninggal dunia. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 008/KEP-DEKOM/SDRA/IX/2010 tanggal 21 September 2010 telah menetapkan Ervi Sinoranti sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Effective 26 December 2009, Dandung Patria resigned. and His successor Drajat Santosa, was approved based on the Board Commisioners’ Decision No. 003/KEP-DEKOM/SDRA/ IV/2010 dated 1 April 2010. On 9 August 2010, Drajat Santosa passed away. Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 008/KEP-DEKOM/ SDRA/IX/2010 dated 21 September 2010, Ervi Sinoranti was appointed as members of Remuneration and Nomination Commitee
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.290.052.223 danRp 1.343.636.501. Sedangkan jumah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp 5.060.162.909 dan Rp 4.177.054.452.
The total salaries and allowances paid to the Board of Commissioners for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 1.290.052.223 and Rp 1,343,636,501respectively.While the total salaries and allowance paid to the board of Directors for the years ended 31 December 2010 and2009 amounted to Rp 5.060.162.909 and Rp 4.177.054.452, respectively.
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 649 dan 590 orang (tidak diaudit).
The number of employees as of 31 December 2010 and 2009 were 649 and 590 employees, respectively (unaudited).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 Exhibit E/5
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan secara konsisten oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini.
A summary of significant accounting policies consistently adopted by the Bank which affected the determination of its financial position and results of its operation, is presented below.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis for preparation of Financial Statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan, Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”.
The financial statements have been prepared inconformity with accounting principles generally acceptedin Indonesia: Financial Accounting Standards include The Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008 and Capital Market and Financial Institution Supervisory Board regulations (Bapepam-LK) role No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 and Circular Letter No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 regarding the “Guidelines of Financial Statement Presentations and Disclosures for Issuers or Public Companies in General Mining, Oil and Gas and Banking Industry”.
Laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, PAPI 2001 dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK.
The financial statements for year ended 31 December 2010 and 2009 were prepared in accordance with the Statement of Financial Acccounting Standards (“SFAS”) No. 31 (Revised 2000) regarding “Accounting for Banking Industry” issued by the Indonesian Institute of Accountants, PAPI 2001 and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Guidance for Financial Statements Presentation” issued by Bapepam-LK.
Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan tersedia untuk dijual.
The financial statements have been prepared under the historical cost conversion, except for financial assets classified as financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and available for sale.
Laporan keuangan juga telah disusun berdasarkan basis akrual.
The financial statements are also prepared based on the accrual basis.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas kedalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup Kas, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Penempatan pada Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank Lain. Oleh karena itu, untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (Catatan 49).
The Statements of Cash Flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of opertaing, investing and financing activities. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current account with Bank Indonesia, current account with other Banks, placements with Bank Indonesia, Certificates of Bank Indonesia and securities purchased under resale agreement that mature within three months from the date of acqusition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. Prior to 1 January 2010, cash and cash equivalents only consisted of cash, current accounts with Bank Indonesia and current account with other Banks. Accordingly, for comparative purposes, statements of cash flows for year ended 31 December 2009 has been restated (Note 49).
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Bank.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and reporting currency of the Bank.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 Exhibit E/6
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) a. Basis for preparation of Financial Statements (Continued)
Penggunaan pertimbangan, taksiran dan asumsi Use of judgements, estimates and assumptions Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut. Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode/tahun dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the application of accounting poilicies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period/year in which the estimates is revised and in any future period affected.
Beberapa estimasi yang signifikan yang digunakan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk adalah sebagai berikut:
Several significant use of judgement and estimates by PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk are as follows:
Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments Jika nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan yang tercatat dalam neraca tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif.
Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such discounted future cash flows analysis by using effective interest rate.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan
Allowance for impairment losses on loans
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, dijelaskan pada Catatan 2k. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk melakukan review atas kredit yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan timing arus kas dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2k. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk reviews its loans at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak debitur dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh bagian risiko kredit.
The Specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to caims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimates of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty’s financial situation and the net realizeable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the credit risk unit.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 Exhibit E/7
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) a. Basis for preparation of Financial Statements (Continued)
Selain membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit, berdasarkan laporan action plan yang dilaporkan ke Bank Indonesia, Bank mengikuti masa transisi untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai kolektif sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 8 Desember 2009 dan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Beside the individual assessment, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk estimates the collective impairment allowance for its loan portfolio based on action plan report which has been submitted to Bank Indonesia, the Bank follow the transition period for allowance for impairment losses calculation, agreewith Bank Indonesia Circular Letter Supplement No. 11/3/DPNP dated 8 December 2009 and Technical Bulletin No. 4 regarding Transitional Stipulation of SFAS 50 (revised 2006) initial application and SFAS 55 (revised 2006) which has been submitted by Indonesian Institute of Accountant.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgements made in applying the Bank accounting policies, include:
1. Penilaian instrumen keuangan kebijakan akuntansi
Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.C.iii Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: - Harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen
keuangan yang sejenis. - Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat
diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi dipasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
Nilai wajar dari aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diperdagangkan dipasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan dari perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, Credit Spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dan teknik penilaian adalah penentuan niali wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan dipasar dalam suatu transaksi yang wajar.
1. Valuation of financial instruments the Bank accounting policy on fair value measurement is discussed in Note 2.C.iii The Bank measure fair value using the following hierarchy of methods: - Quoted market price in an active maket for an
identical instrument. - Valuation techniques bassed on observable
inputs. This category includes instruments valued using quoted market price in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than actie; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
Fair values of financial asset and financial liabilities that are in active markets are bassed on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flows models and comparison to similar instruments for which market observableprice exist. Assumptions and inputs used in vauation techniques include risk-free and benchmark interest rate, Credit Spread and other premi used in estimating discount rate, bond prices, foreign currency exchange rate and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflect the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 Exhibit E/8
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) a. Basis for preparation of Financial Statements (Continued)
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan timing dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Deferred tax assets are recognised for the recoverable taxable income for the future from temporary difference. Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pensiun Pensions Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain lain.
Pension programs are determined based on actuarial valuation. The actuaria valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others.
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi b. Change in Accounting Policies
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam periode ini adalah konsisten dengan periode sebelumnya kecuali sehubungan dengan kebijakan yang dipengaruhi oleh penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: “Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran”. Kedua standar ini diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 48). Kas dan setara kas dalam laporan arus kas mengalami perubahan sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31 dan untuk perlakuan dan penyajian, lihat Catatan 2a. Cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) kecuali atas penurunan nilai secara kolektif atas kredit yang diberikan (Lihat Catatan 2i). Sebelumnya cadangan kerugian untuk laporan keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun berdasarkan PSAK 31.
The accounting policies adopted are consistent with those used in the previous financial period except in respect of the policies affected by implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These two standards are prospectively implemented since 1 January 2010 in accordance the transitional provisions of the standards. Therefore there is no restatement to the comparative information in relation to impact on the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 48). Cash and cash equivalents in statements of cash flows was changed due to the withdrawal of SFAS 31 and for the treatment and presentation, please see Note 2a. The impairment allowance for the financial assets in the financial statement for the year ended 31 December 2010 and prepared based on SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) except for collective impairment for loans (see Note 2i). The previous allowance for impairment losses for the financial assets in the financial statements for the year ended 31 December 2009 is prepared based on SFAS 31.
c. Aset dan Kewajiban Keuangan
c. Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, kredit yang diberikan dan penyertaan saham.
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with other banks, marketable securities, securities purchased under resale agreement, loans and investments in shares.
Kewajiban keuangan bank terdiri dari simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima dan kewajiban kepada Bank Indonesia
The Bank’s finanacial liabilities consist of deposits from customers, deposits from other banks, borrowings and fund borrowings from Bank Indonesia.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 Exhibit E/9
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
As allowed under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, Bank apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until 31 December 2011.
(i) Aset keuangan
(i) Financial Assets
Sejak 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dan (D) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Starting 1 January 2010, The Bank classifies its financial assets in the following categories of (A) financial assets at fair value through profit and loss, (B) loans and receivables, (C) held-to-maturity financial assets and (D) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
(A) Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated at fair value through profit and loss upon initial recognition. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Financial instruments included in this category are recognized initially at fair value; transaction costs are taken directly to the income statement. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the income statement and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “interest income”.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 Exhibit E/10
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)
(A) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (Lanjutan)
(A) Financial assets at fair value through profit or loss (Continued)
Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:
Penetapan sebagai opsi nilai wajar
mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul, atau
Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, atau
Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
Untuk mengurangi ketidak - konsistenan pengukuran dan pengakuan, opsi nilai wajar digunakan untuk pinjaman yang diberikan dan piutang tertentu yang di-lindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, pinjaman yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
The Bank designates certain financial assets upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option). This designation cannot subsequently be changed. According to SFAS 55, the fair value option is only applied when the following conditions are met:
The application of the fair value option
reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise, or
The financial assets are part of a
portfolio of financial instruments which is risk managed and reported to senior management on a fair value basis, or
The financial assets consist of debt host and an embedded derivative that must be separated.
To reduce accounting mismatch, the fair value option is applied to certain loans and receivables that are hedged with credit derivatives or interest rate swaps but for which the hedge accounting conditions are not fulfilled. The loans would have been otherwise accounted for at amortised cost, whereas the derivatives are measured at fair value through profit or loss. Fair value changes relating to financial assets designated at fair value through profit or loss are recognized in “net gains on changes in fair value of financial instruments”.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 Exhibit E/11
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)
(B) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(B) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat, kecuali: a. yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual
dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b. yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
c. dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Bank does not intend to sell immediately or in the near future, other than:
a. those that the Bank intends to sell
immediately or in short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates at fair value through profit or loss;
b. those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or
c. those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga’. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the income statement and is reported as ‘Interest income’. In the case of impairment, the impairment loss is reported as deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the income statement as ‘Allowance for Impairment Losses’.
(C) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(C) Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b. Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturitywhich Bank has a positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
b. Those that the Bank designates as
available for sale; and c. Those that meet the definition of loans
and receivables.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 Exhibit E/12
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTI SAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial Assets (Continued)
(C) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(Lanjutan)
(C) Held-to-maturity financial assets (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai ‘Pendapatan bunga’. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai’.
These are initially recognized at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using an effective interest rate method. Interest income on held-to-maturity investments is included in the income statement and reported as ‘Interest income’. In case of an impairment, the impairment loss reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognized in the income statement as ‘Allowance for impairment losses’.
(D) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(D) Available-for-sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are non-derivative financial assets that are designatedto be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assts are initial recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. If available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognized in the statement of changes in equity is recognized in the income statement. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognized in the income statement.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 Exhibit E/13
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(ii) Kewajiban keuangan
(ii) Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortised cost. Financial liabilities are derecognized when extinguished.
(A) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(A) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
This category comprises two sub-categories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the income statement and are reported as “Gains/ (losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses in financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/ (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation can not be changed subsequently. According to SFAS 55, the fair value option is applied, as the debt securities consists of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognized in “Gains/ (losses) from changes in fair value of financial instruments”.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 Exhibit E/14
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(ii) Kewajiban keuangan (Lanjutan) (ii) Financial liabilities (Continued)
(B) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi (B) Financial liabilities at amortised cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost. After initial recognition, Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method.
(iii) Pengakuan
(iii) Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan kewajiban keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, seluruh biaya transaksi yang tidak material dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Prior to 1 January 2010, all transaction costs were not material charged to the statement of income as incurred.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 Exhibit E/15
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(iv) Pengukuran nilai wajar
(iv) Fair value Measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Termasuk di dalamnya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal pelaporan neraca. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industry, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal neraca. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability is settled between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transactions on the date of measurement. The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date. This is includes IDMA’s (Interdealer Market Association) quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters on the balance sheet date. A financial instruments is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readly and regulary available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer or there are few recent transactions. For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other calcuation techniques, using inputs (for example, LIBOR yield curve, FX rates, volatilities and counterparty spreads) existing at the dates of the balance sheet. The Bank uses widely recognized valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity, such as options or interest rate and currency swaps. For these financial instruments inputs into models are generally market-observable.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 Exhibit E/16
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(iv) Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) (iv) Fair value measurement(Continued)
Untuk intrumen yang lebih kompleks, entitas menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industry. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar, over-the-counter, unlisted debt securities (termasuk surat hutang dengan derivatif melekat) dan instrumen hutang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Bank menggunakan credit risk spread sendiri di dalam menentukan nilai wajar dari kewajiban derivatif dan kewajiban lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, entitas mengakui keuntungan atas kewajiban tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat kewajiban. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, entitas mengakui kerugian atas kewajiban tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat kewajiban. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek. Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut diatas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrument keuangan yang diukur berdaarkan nilai wajar dalam neraca. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah direview dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan pasar terkini.
Nilai wajar atas pinjaman yang diberikan dan piutang, serta kewajiban kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya.
For more complex instruments, the Bank uses internally developed models, which are usually based in valuation methods and techniques generally recognized as standard within the industry. Valuation models are used primarily to value derivatives transacted in the over-the-counter market, unlisted debt securities (including those with embedded derivatives) and other debt instruments for which markets were or have become illiquid. Some of the inputs to these models may not be market observable and are therefore estimated based on assumptions.
The Bank uses its own credit risk spreads in determining the current value for its derivative liabilities and all other liabilities for which it has elected the fair value option. When the Bank’s credit spreads widen, the Bank recognizes gain on these liabilities because the value of the liabilities has decreased. When the Bank’s credit spreads narrow, the Bank recognizes a loss on these liabilities because the value of the liabilities has increased. For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities. The output a model is always an estimate or approximation of the value that cannot be determined with certainty, and valuation techniques employed may not fully reflect all factors relevant to the positions. Valuations are therefore adjusted, where appropriate, to allow for additional factors including model risks, liquidity risk and counterparty credit risk. Based on the established fair value model governance policies, and related controls and procedures applied, management believes that these valuation adjustments are necessary and appropriate to fairly state the values of financial instruments carried at fair value in the statement of financial position. Price data and parameter used in the measurement procedures applied are generally reviewed carefully and adjusted, if necessary – particularly in view of the current market developments. The fair value for loans and receivables as well as liabilities to banks and customers are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity and costs.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 Exhibit E/17
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(iv) Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) (iv) Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar dari kewajiban kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan sesuai dengan nilai tercatatnya. Sejak tanggal 1 Januari 2010, aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; kewajiban keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan kewajiban dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar tersebut sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, aset dan kewajiban keuangan maupun long dan short position diukur pada nilai tengah dari harga pasar (mid price).
The fair values of contigent liabilities and irrevocable loan commitments correspond to their carrying amounts. Starting 1 January 2010, financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measeured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk mid-market price are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate. Prior to 1 January 2010, financial assets and liabilities as well as long and short position were measured at mid price.
(v) Saling hapus (v) Offsetting Aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the balance sheet when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
(vi) Penghentian pengakuan (vi) Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui di neraca, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansi semua risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari neraca. Pada saat aset dijual ke pihak ketiga dengan pertukaran tingkat pengembalian secara bersamaan dari aset yang ditransfer, transaksi dianggap sebagai transaksi keuangan yang dijamin serupa dengan transaksi dengan janji akan dibeli kembali.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability. The bank enter into transactions whereby they transfer assets recognized on its balance sheets, but retains all risks and rewards of the transferred assets or a portion of them. If all or substantially all risks and rewards are retained, the the transferred assets are not derecognized from the balance sheets. When assets are sold to a third party with a concurrent total rate of return swap on the transferred assets, the transaction is accounted for as a secured financing transaction similar to repurchase transaction.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 Exhibit E/18
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
(vi) Penghentian pengakuan (v) Derecognition
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset atau kewajiban diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau imbalan tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (kewajiban). Bank menghapusbukukan saldo kredit dan efek hutang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih.Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/ penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan.
In certain transactions, the Bank retain right to service a transferred financial asset for a fee. The transferred asset is derecognized in its entirety if it meets the derecognition criteria. An asset or liability is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses (asset)or is less than adequate for performing the servicing (liability). The Bank writes off a loan and investment debt security balance, and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the loan or security is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrower's/issuer's financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
(vii) Pengukuran biaya perolehan diamortisasi (vii) Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 Exhibit E/19
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
d. Kas dan Setara Kas
d. Cash and Cash Equivalents
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaanya. Sebelum 1 Januari 2010, kas di Bank dinyatakan sebesar saldo penempatan di bank. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, kas di bank disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other bank and other short term highly liquid with original maturity less than 3 (three) months from the date of acquisition, as long as the are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. Prior to 1 January 2010, cash in banks are stated at placement balance in banks. Starting 1 January 2010, at the initial measurement, cash in banks are stated at fair value plus transaction costs that are directly atributable.
e. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other
Banks
Sejak tanggal 1 Januari 2010, setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif di neraca. Penerapan awal: Sebesar nilai giro pada Bank Indonesia dan Bank lain dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Starting 1 January 2010, current account with Bank Indonesia and other banks were carried at amortised cost using effective interest method on the balance sheet. Initial recognition: Stated at the outstanding balance of Current Accounts with Bank Indonesia and other Banks plus or less direct attributable transaction costs. Prior to 1 January 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance, while current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for impairment losses.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer dan GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010.
On 4 October 2010, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No. 12/19/PBI/2010 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Reserves is 8% of TPF in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2,5% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the differences between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 1% from TPF in foreign currencies. The PBI was effective from 1 November 2010.
f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
f. Placement with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas simpanan Bank Indonesia, Fine Tune Operation dan lain-lain.
Placements with Bank Indonesia and other bank are placement in Bank Indonesia facilities, Fine Tune Operation and others.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 Exhibit E/20
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan)
g. Placement with Bank Indonesia and Other Banks (Continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus direct attributable transaction costs and incremental cost for acquisition mentioned financial assets and subsequently measured at their amortised cost using the effective interest rate method.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010 penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Prior to 1 January 2010 placements with other banks are stated at outstanding balance less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balances less unearned interest income.
g. Efek-efek g. Marketable Securities Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi Pemerintah dan korporasi yang diperdagangkan di pasar uang dan di bursa efek. Efek-efek diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI) and Government and corporate bonds traded in the money market and at the stock exchange. Marketable securities is classified as either trading, available-for-sale and held-to-maturity.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar di neraca pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Marketable securities which is classified as trading securities are initially recognized and subsequently measured at fair value in the balance sheet with transaction costs taken directly to the statement of income. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recognized in the current year statement of income. Upon sale of trading securities portfolio, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss in the year when the securities were sold.Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition.
(ii) Tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (ii) Available-for sale and held to maturity
Sejak tanggal 1 Januari 2010, efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing sebagai tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek hutang dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Starting 1 January 2010, marketable securities classified as available for sale and held to maturity are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification as either available for sale or held to maturity. After initial recognition, marketable securities classified as available for sale are carried at their fair value. Interest income is recognized in the statements of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available for sale debt securities and Goverment Bonds are recognized in the statements of income.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 Exhibit E/21
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
g. Efek-efek (Lanjutan) g. Marketable Securities (Continued)
(ii) Tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Lanjutan)
(ii) Available-for sale and held to maturity (Continued)
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempoyang belum mendekati tanggal jatuh tempo tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Other fair value changes are recognized directly in equity until investment is sold or impaired, where upon the cummulative gains and losses previously recognized in the statements of income based on a weighted average method. Marketable securities classified as held to maturity are carried at amortized cost using effective interest method. Any sale of reclassification of a more than insignificant amount of held to maturity marketable securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held to maturity marketable securities as available for sale and prevent the Bank from classifying marketable securities as held to maturity for the current and the following two financial years.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pengukuran efek-efek yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi masing-masing. Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar pada tanggal neraca dan disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari selisih antara nilai wajar dan harga perolehan efek-efek yang tersedia untuk dijual dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi saat efek-efek tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dengan denominasi mata uang asing yang berasal dari selisih kurs dicatat di dalam laporan laba rugi periode/tahun berjalan.
Prior to 1 January 2010, the initial and subsequent measurement of marketable securities classified as available for sale and held to maturity depend on their respective classification. Marketable securities classified as available for sale are stated at fair value at the balance sheet date and presented net of allowance for impairment losses. Unrealised gains or losses resulting from the differences between the fair value and acquisition cost of available for sale marketable securities, are presented as an equity component and will be recognized in the statements of income when the marketable securities are sold. Unrealised gains or losses from marketable securities denominated in foreign currencies arising from foreign exchange differences are recorded in the statements of income for the period/year.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajar efek-efek berdasarkan model yang dikembangkan secara internal dan estimasi terbaik jika harga pasar yang dapat diandalkan tidak tersedia. Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, dan khusus untuk efek-efek disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Amortisasi premi/diskonto untuk efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki higga jatuh tempo dilakukan sejak tanggal perolehan sampai dengan tanggal jatuh tempo berdasarkan metode tingkat bunga efektif.
Fair values are determined on the basis of quoted market prices. Management will determine the fair value of marketable securities based upon internal models and best estimates, if a reliable market value is not available. Marketable securities classified as held to maturity are presented in the balance sheets at acquisistion cost, after amortisation of premiums or discounts and presented net of allowance for impairment losses. Amortisation of premium/discount for available for sale and held to maturity marketable securities is calculated from the acquisition date until the maturity date using the effective interest method.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 Exhibit E/22
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
g. Efek-efek (Lanjutan) g. Marketable Securities (Continued)
(iii) Tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Lanjutan)
(iii) Available-for sale and held to maturity (Continued)
Penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi periode/tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek dihitung berdasarkan metode rata-rata tertimbang harga pembelian untuk efek-efek dalam kelompok untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.
The decline in fair value below the acquisition cost (including amortisation of premium and discount), which is determined to be other than temporary, is recorded as a permanent decline in the value of investment and charged to the statement of income for the period/year. Realised gains and losses from selling of marketable securities are calculated based on a weighted average purchase price for marketable securities classified as trading and available for sale.
h. Efek yang Dibeli dengan Janji untuk Dijual Kembali h. Securities Purchased under Resale Agreement Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai aset dalam neraca sebesar harga penjualan kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif (sebelum tanggal 1 Januari 2010 dengan metode garis lurus) sebagai pendapatan bunga selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as an asset in the balance sheet at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale pri ce. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortised using the effective interest method (prior to 1 January 2010 using straight-line method) as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities purchased under resale agreement are classified as loans and receivables.
i. Kredit yang Diberikan i. L o a n s
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk : a) cerukan (overdraft), yaitu saldo negatif pada rekening
giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari;
b) pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang;
c) pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain.
Loans is a supply of money or claims which can be likened with that based on approval or agreement of lending and borrowing between Bank and other party what obliges the side of lender to pay the debt over a period with interest, included; a) overdraft, that is a negative balance on customer
current accounts which cannot be paid end of day; b) claims expropriation in order to factoring activities; c) claims expropriation or purchase from other party.
Kredit yang diberikan merupakan aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat catatan 2C untuk kebijakan akuntansi atas kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are financial assets classified as loans and receivable. See note 2C for the accounting policy of loans and receivables.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh asset keuangan tersebut setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, loans are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs and incremental cost for acquisition such financial statement subsquently measured at their amortized cost using the effective interest method.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 Exhibit E/23
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) i. L o a n s (Continued)
Penurunan nilai atas kredit yang diberikan Dalam mengidentifikasi adanya penurunan nilai dari kredit, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk mendasarkan pada peristiwa dan bukti obyektif (trigger event) yang akan mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari kredit yang diberikan yang dapat diestimasi secara memadai.
Impairment of loans PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk identified any impairment on its loan based on events and objective evidence (trigger event) that will impact to the estimated future cash flows of the loans that can be reliably estimated.
Dalam menentukan penurunan nilai, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk mengelompokan kredit diberikan menjadi 2 (dua) pendekatan yaitu individual assessment dan collective assessment. Penurunan nilai secara invidual dilakukan atas kredit yang signifikan dan terdapat bukti objektif adanya penurunan nilai, sedangkan untuk kredit yang tidak signifikan dinilai secara kolektif (collective) berdasarkan surat edaran BI No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008”.
In evaluating of impairment of the loan, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk had classified its loans into 2 (two) groups of approach, individual assessment and collective assessment. Individual assessment is for loan with significant balance that has an objective evidence of impairment, while for insignificant loan will be assessed collectively based on BI circular letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009 regarding “Adjustment of Indonesian Bank Accounting Guidelines (PAPI) 2008”.
Individual assessment Evaluasi secara individual didasarkan pada:
Individual assessment Individual assessment is evaluated based on:
Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali didasarkan pada identifikasi nilai kini arus kas masa datang dan arus kas masa datang dari pengambilalihan agunan. Dalam melakukan evaluasi penilaian secara individual harus didukung dengan bukti-bukti objektif yang memadai.
Estimated recoverable amount Estimated recoverable amount is based on the identified present value of estimated future cash flows and future cash flows from reposes collateral. The evaluation of the individual assessment should be supported by reliable objective evidences.
Metode yang digunakan dalam penilaian individual adalah:
Method used in the individual assessment:
Discounted cash flow Estimasi arus kas masa datang (mencakup pembayaran pokok dan bunga) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang ditetapkan oleh manajemen untuk kredit bersuku bunga tetap dan kredit bersuku bunga mengambang.
Discounted cash flows Estimated future cash flows (included principal and interest payments) discounted by using effective interest rate which determined by the management for fixed rates loan and floating rate loan.
Fair value of collateral Dalam menentukan jumlah kredit yang dapat diperoleh kembali, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk memperhitungkan diskonto arus kas masa datang dari market value jaminan penilai eksternal independen atau penilai internal.
Fair value of collateral To determine recoverable value of loans, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk uses discounted future cash flows from external or internal appraisal of collateral’s market value.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 Exhibit E/24
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) i. L o a n s (Continued)
Collective Assessment Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia” dan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008”, bagi Bank yang belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas Kredit secara kolektif sesuai persyaratan dalam PSAK 55 dan PAPI, maka pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Acuan pada ketentuan Bank Indonesia dilakukan dengan pertimbangan bahwa penyusunan ketentuan tersebut telah didasarkan pada analisis kondisi perbankan di Indonesia mengenai estimasi besarnya kebutuhan pencadangan yang didasarkan pada probability of default dan kerugian historis.
Collective Assessment Based on Bank Indonesia’s Circular Letter No 11/33/DPNP dated 8 December 2009 regarding “Amendment to Circular Letter No. 11/4/DPNP dated 27 January 2009 regarding Implementation of Indonesian Bank Accounting Guidelines” and Appendix of Bank Indonesia’s Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009 regarding “Adjustment of Indonesian Bank Accounting Guidelines (PAPI) 2008”, for banks that have not been able to make reasonable estimates and do not have sufficient historical loss data to determine the amount of impairment losses for loans that are collectively evaluated in accordance with the requirements of SFAS 55 (revised 2006) and PAPI, the Provision for Impairment Losses (CKPN) is calculated using the estimates based on the applicable Bank Indonesia regulation regarding “Assets Quality Ratings for Commercial Banks”. Reference to Bank Indonesia’s regulation is conducted by the consideration that the preparation of these provisions have been on analysis of the Indonesian banking condition about the estimated size of the reserve required which is based on the probability of default and historical losses.
Pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka : 1) Mengakui sebagai “kerugian penurunan nilai kredit”
pada laporan laba rugi dan sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” pada neraca;
2) Membatalkan pendapatan bunga yang telah diakui dan
belum diterima pembayarannya dengan melakukan jurnal balik untuk pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya (jika bukti obyektif penurunan kredit diperoleh pada periode berjalan atau setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan – adjusting subsequent event); atau
At the time when objective evidence of impairment of amortised cost loan had been identified thus; 1) Recognized as “losses on loan impairment” in profit
& loss statement and recognized as “allowance for impairment losses” in balance sheet;
2) Cancellation of the recognized accrued interest
income with reversing journal entries for accrued interest income (if objective evidence of impairment on financial assets received at the current period or adjusting subsequent event); or
3) Membatalkan tagihan bunga dan mengakui kerugian
penurunan nilai pada periode berjalan (jika penurunan nilai terjadi pada periode berjalan dan bank masih memiliki saldo tagihan bunga yang pendapatannya telah diakui pada periode sebelumnya).
3) Reserve the interest receivable and recognize losses
on impairment in current period (if an impairment on financial assets is occurred in current period and bank still had interest receivable balance which recognized at the prior period).
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pokok kredit yang diberikan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Prior to 1 January 2010, loans are stated at Principal amount outstanding net of allowance for impairment losses and unearned interest income.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 Exhibit E/25
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) i. L o a n s (Continued)
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/ atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyarataan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Loan restructuring Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/ or a combination of both. Losses on loan restructurings in respect of modification of terms of the loans are recognized only if the present value of the total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan.
For loan restructurings which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or financial instruments received, deducted by estimated expenses to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying amount of loans.
Pinjaman yang diberikan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif atau individual dan syarat serta ketentuannya telah direstrukturisasi tidak lagi diklasifikasikan sebagai menunggak, tetapi diperlakukan sebagai pinjaman baru. Di tahun-tahun selanjutnya, aset diklasifikasikan dan disajikan sebagai menunggak jika direstrukturisasi kembali.
Loans that are either subject to collective impairment assessment or individually significant and whose terms have been renegotiated are no longer considered to be past due but are treated as new loans. In subsequent years, the asset is considered to be past due and disclosed only if renegotiated again.
j. Penyertaan Saham j. Investments in Shares
Sejak tanggal 1 Januari 2010, investasi dalam saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebesar biaya perolehan setelah pengakuan awalnya karena terdiri dari efek ekuitas tanpa harga kuotasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, penyertaan pada perusahaan dimana Bank mempunyai persentase hak suara kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya.
Starting 1 January 2010, investment in shares classified as available for sale financial asset is carried at cost after its initial recognition as it consists of unquoted equity securities whose fair value cannot be reliably measured. Investments in shares with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost (cost method). The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current year statement of income. Prior to 1 January 2010, investment where the Bank has an ownership interest less than 20% are recorded based on the cost method.
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai k. Allowance for Impairment Losses
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilal wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Starting 1 January 2010, at each balance sheet date the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 Exhibit E/26
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan) k. Allowance for Impairment Losses (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified.Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics.
Semua penempatan dan giro pada bank-bank lain dievaluasi penurunan nilainya secara individual.
All placements and demand deposits with other banks are assessed for specific impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, "Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia". Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
In assessing collective impairment, the Bank applies Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/4/DPNP dated 27 January 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry". The Bank Indonesia Circular Letter contains the amendment to PAPI 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks.
Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum, sebagai berikut:
In accordance with the Appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, the allowance for collective impairment losses of loans refers to the general allowance and specific allowance in accordance with the Bank Indonesia regulations regarding the assessment of commercial banks' asset quality, as follows:
1. 1% atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia;
2. 5% atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus;
3. 15% atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4. 50% atas kredit dengan kualitas diragukan; 5. 100% atas kredit dengan kualitas macet.
1. 1% on loans classified as current, except for the loan portion secured with cash collateral based on Bank Indonesia regulations;
2. 5% on loans classified as special mention; 3. 15% on loans classifed as substandard; 4. 50% on loans classified as doubtful; 5. 100% on loans classified as loss.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 Exhibit E/27
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan) k. Allowance for Impairment Losses (Continued)
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi).
Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank Indonesia regulations. The calculation of allowance for impairment losses is based on carrying amount (amortized cost).
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial aset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral,whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statement of income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of income.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on available-for-sale marketable securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statement of income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statement of income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statement of income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the statement of income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 Exhibit E/28
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan) k. Allowance for Impairment Losses (Continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Bank membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif serta taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif (dicatat sebagai estima kerugian atas komitmen dan kontijensi) berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan Peraturan BI tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum .
Prior to 1 January 2010, the Bank provided an allowance for impairment losses from productive assets and estimated losses from off balance sheet transactions (recorded as estimated loss on commitment and contigencies) based on the evaluation of collectibility of each individual asset and off balance sheet transactions with credit risk in accordance with BI regulation on Assets Quality Rating for Commercial Banks..
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Earning assets include current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, government bonds, loans and commitments and contingencies arising from off-balance sheets transactions which carry credit risk.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi, letter of credit dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Commitments and contingencies of off-balance sheet transactions include bank guarantees, letters of credit and unused loans facility.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
The allowance for possible losses on earning assets have been determined using BI criteria in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by BI regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and BI regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and BI regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009 that classify earning assets into five categories with the minimum percentage of allowance for possible losses as follows :
Klasifikasi Persentase minimum
penyisihan kerugian/ Classification
Minimum percentage of allowance for possible losses
Lancar 1 % Current Dalam perhatian khusus 5 % Special mention Kurang lancar 15 % Substandard Diragukan 50 % Doubtful M a c e t 100 % L o s s
Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, di mana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.
The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies categorized as current, where the rates are applied directly to the outstanding balance of earning assets and commitments and contingencies.
Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Earning assets classified as current and special mention, in accordance with Bank Indonesia regulations, are considered performing. Non performing earning assets consist of assets classified as substandard, doubtful and loss.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 Exhibit E/29
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan) k. Allowance for Impairment Losses (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000; agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009, for the earning assets with the balance equal or more than Rp 5,000,000,000, the collateral value can be counted as deduction of allowance for possible losses if the valuation of collateral was done not more than 24 months and appraised by independent appraisers.
Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Allowances for possible losses on commitments and contingencies arising from off-balance sheets transactions are presented in the liability section of the balance sheets.
Aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif yang bersangkutan dalam tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
The earning assets and commitment and contingent transactions written-off are charged to the allowance for possible losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of earning assets previously written-off is recorded as an addition to allowance for possible losses on earning assets during the year of recovery. If the recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as interest income.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” starting from 20 January 2006 which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009, the Bank is also required to make a special allowance for possible losses on non-earning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:
This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:
Klasifikasi Batas waktu/ Period Classification Lancar Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Current Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/
More than 1 year up to 3 years Substandard
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years
Doubtful
M a c e t Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years L o s s
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 Exhibit E/30
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. I KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan) k. Allowance for Impairment Losses (Continued)
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut:
The classification for interbranch accounts and suspense accounts are as follows:
Klasifikasi Batas waktu/ Period Classification Lancar Sampai dengan 180 hari/ Up to 180 days Current M a c e t Lebih dari 180 hari/ More than 180 days L o s s
l. Transaksi dengan Pihak Terkait
l. Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak terkait, sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (PSAK No. 7) tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, dan sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006, mengenai “Perubahan atas Peraturan BI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”.
Pihak-pihak terkait adalah : 1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu
atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)
2) Perusahaan asosiasi
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank)
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substantial
dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
The Bank enter into some transactions with related party which are defined as related parties in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard No. 7 (SFAS No. 7) regarding “Related Party Disclosures”, and accordance with Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 regarding “Changes of Bank Indonesia regulation No. 7/3/PBI/2005 regarding Legal Lending Limit for Commercial Bank”. The related parties are as follow : 1) Companies that directly or indirectly through one
or more intermediaries control, or are controlled by, or are under common control with the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellows subsidiaries)
2) Associated companies
3) Individuals owning directly or indirectly, an
interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank, and close members of the family of any such individuals (close member of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank)
4) Key management personnel who have the authority
and responsibility for planning, directing and controlling the Bank’s activities, including commissioners, directors and manager of the Bank and close members of their families; and
5) Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly by any person described in item (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes Companies owned by commissioners, directors or major shareholders of the Bank and companies which have a common key member management as the Bank.
Semua transaksi dengan pihak terkait, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal yang sama dengan pihak tidak terkait diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not transacted on normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the financial statements.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31 Exhibit E/31
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
m. Aset Tetap m. Fixed Assets
Efektif 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih metode biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Bank telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Effective 1 January 2008, Bank applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset” which supersedes SFAS 16 (1994), “Fixed Asset” and Other Assets, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity shall choose between the cost model or revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. The Company has chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Depreciation is computed using the straight line method over the estimated useful lives of related assets, as follows :
Bangunan 20 tahun/years BuildingsInventaris kantor 4-8 tahun/years Office furniture
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to the statements of income and betterments which meet the criteria in SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and therelated accumulated depreciation are removed from the accounts amd any resulting gain or loss is credited or charged to operations of the current year.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai tercatat aset ditelaah apakah terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, acquisitions of land are stated at cost and are not amortization. All incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisition of landrights are deferred and amortized over the term of related landrights. In accordance with SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, the carrying values of assets are reviewed for any impairment and possible writedown to fair value whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s operation. The accumulated costs of construction of buildings are capiltalized as construction in progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment account when the asset is ready to use. Depreciation is charged from such date.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32 Exhibit E/32
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
n. Aset yang Diambil Alih n. Foreclosed Assets
Aset yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset yang
Diambil Alih”.
Aset yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih
atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana
yang lebih kecil. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar
aset yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya
untuk menjual aset tersebut. Selisih lebih saldo kredit di
atas nilai realisasi bersih dari aset yang diambil alih
dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian.
Foreclosed assets are presented in the “Foreclosed Assets” account. Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for possible losses.
Selisih antara nilai aset yang diambil alih dan hasil
penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian
pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss in the period when the property is sold.
Manajemen mengevaluasi nilai aset yang diambil alih
secara berkala. Penyisihan kerugian aset yang diambil alih
dibentuk atas penurunan nilai aset yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for impairment losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan aset
yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi tahun
berjalan pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the current year of statetement of income as incurred.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah
pengambil alihan aset dikapitalisasi dalam akun aset yang
diambil alih tersebut.
Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized to the foreclosed assets.
o. Aset Lain-Lain o. Other Assets
Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian aset. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Other assets represent assets that cannot be classified under the above accounts. Other assets are stated at carry amount, which cost less amortization, decline in value and allowance for possible losses. Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
p. Kewajiban Segera p. Obligations Due Immediately
Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
Obligations due immediately are recorded at the time of the obligation occrued or receipt of transfer order from customers or other banks. Obligations due immediately are stated at the obligations amount.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 Exhibit E/33
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
q. Simpanan Nasabah dan Bank Lain q. Deposits from Customers and Other Banks
Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money; deposito berjangka dan sertifikat deposito. Sejak tanggal 1 Januari 2010, Simpanan nasabah dan Simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain, dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah dan bank lain.
Deposits from customers consist of current accounts, saving accounts and time deposits.
Deposits from other banks represents liabilities to local and overseas banks, in the form of demand deposits, interbank call money, time deposits and certificates of deposits. Starting 1 January 2010, deposits from customers and deposits from other banks are intially measured at fair value plus directly attributable transaction costs and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method. Prior to 1 January 2010, deposits from customers and deposits from other banks are stated at the amounts payable to the account holders an other banks.
r. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja r. Estimated Obligations for Employee Benefits
Bank menghitung Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates defined employee benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 and SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).
In accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) “Employee Benefits”, the calculation is determined using the Projected Unit-Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net accumulated unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit on that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Kewajiban imbalan pasti yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kompensasi karyawan/manajemen Berbasis Saham Bank memberikan opsi saham kepada para manajemen dan karyawan yang berhak. Beban kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian opsi berdasarkan nilai wajar dari opsi saham yang diberikan yang dihitung dengan menggunakan metode penentuan harga opsi binomial dan kombinasi metode Black & Scholes dengan Up-and-In Call Option, dan diakui dalam laporan laba rugi selama masa bakti karyawan hingga opsi saham tersebut menjadi hak karyawan (vesting period).
The liability for employee benefits recognized in the balance sheet is the present value of the de f i ned bene fi t obl i gat i ons as adj us ted fo r unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service costs. Employee/management Stock Option The Bank provides stock options to key management and eligible employees. Compensation cost is measured at grant date based on the fair value of the stock options using Binomial and a combination of Black & Scholes and Up-and-In Call Option pricing models, and is recognised in the statement of income over the resting period.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34 Exhibit E/34
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF S IGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s. Pendapatan dan beban bunga s. Interest Income and Expenses
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau, jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2.c.3) dan seluruh imbalan/provisi dan betuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi meliputi: Bunga atas aset keuangan dan kewajiban keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif;
Bunga atas aset keuangan untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Bunga atas semua aset yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan pedagangan Bank.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai kredit non-performing). Kredit non-performing pada tahun 2009, terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai non-performing). Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual. Amortisasi diskonto dan premi dicatat sebagai penyesuaian atas bunga. Pengakuan pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan (kredit) konsumen dihentikan pada saat kredit dan pembiayaan konsumen tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit, dan yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
Starting 1 January 2010, interest income and expense are recognized in the consolidated statements of income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payment and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank and Subsidiaries estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2.c.3) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Interest income and expenses presented in the statement of income include: Interest on financial assets and liabilities at
amortized cost calculated on an effective interest basis;
Interest on available-for-sale financial assets calculated on an effective interest basis.
Interest on all trading assets. Interest income on all
trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations.
Loans which their principal and interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to the timely collection, are generally classified as impaired loans (2009, as non-performing loans). Non performing loans in 2009 consist of loans classified as substandard, doubtful and loss. Interest accrued but not yet collected is reversed when loans is classified as impaired loans (2009, as non-performing). Prior to 1 January 2010, interest income and expense are recognized on an accrual basis. Amortised discounts and premiums are reflected as an adjustment to interest. The recognition of interest income on loans receivables is discontinued when the loans are classified as non-performing (substandard, doubtful and loss). Interest income from non-performing loans is reported as contigent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35 Exhibit E/35
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga s. Recognition of Interest Income and Expenses
Seluruh penerimaan kas atas kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi periode/tahun berjalan.
All cash receipts from loans classified as doubtful or loss, are applied as a reduction to the principal first. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the statement of income for the period/year.
t. Pendapatan Provisi dan Komisi
t. Fees and Commission Income
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang signifikan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif aset keuangan atau kewajiban keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang diperoleh atas beragam jasa yang diberikan kepada nasabah umumnya diakui pada saat penyelesaian transaksi. Untuk jasa yang diberikan selama periode waktu tertentu atau periode risiko kredit yang diterima, provisi dan komisi diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama periode waktu terkait. Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
Starting 1 January 2010, significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on financial asset or liability are included in the measurement of the effective interest rate. Fees and commissions earned from a range of servicesrendered to customers are normally recognized upon a completion of a transaction. For services provided over a period of time or credit risk undertaken, fees and commissions are amortised using effective interest rate over the relevant period. Other fees and commission expenses related mainly to inter-bank transaction fees which are expensed as the service are received. Prior to 1 January 2010, fees and commissions which are directly related to lending activities and relates to a specific period are deferred and amortized using the straight-line method over the period. Unamortized fees and commissions relating to loans settled before maturity are recognized at the settlement date. Fees and commissions which are not directly related to lending activities is recognized as revenues on transaction date.
u. Beban Emisi Saham
u. Share Issuance Costs
Beban emisi saham disajikan dalam kelompok ekuitas sebagai pengurang tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Share issuance costs are presented in equity and deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
v. Penjabaran Mata Uang Asing
v. Foreign Currency Translation
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
The financial statements are presented in Rupiah. Transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange at the date of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using Reuters prevailing middle rates at 16.00 Western Indonesian Time on those dates. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of income.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 Exhibit E/36
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
v. Penjabaran Mata Uang Asing
v. Foreign Currency Translation
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Pada 31 Desember 2010, kurs mata uang utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
The financial statements are presented in Rupiah. Transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rates of exchange at the date of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using Reuters prevailing middle rates at 16.00 Western Indonesian Time on those dates. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of income. As of 31 DEcember 2010, the major foreign currency rates used for translation into Rupiah are as follows:
2 0 1 0 2 0 0 9
Dolar Amerika Serikat 9.010,00 9.395,00 United States Dollar Dolar Singapura 7.025,89 6.704,50 Singapore Dollar E u r o 12.017,99 13.542,42 E u r o Yen 110,75 - Yen
w. Perpajakan
w. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun di mana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan.
Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. The accounting treatment is in conformity with SFAS No 46 “Accounting for Income Tax”. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward balance of unused tax losses, to the extent that it is probable that future taxable income will be sufficient to be applied against the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rate (and tax laws) that are effective or substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined.
Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan dalam neraca. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the balance sheet. The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable profits. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37 Exhibit E/37
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
x. Pelaporan Segmen
x. Segment Reporting
Bank menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) mengenai “Pelaporan Segmen” dalam penyajian informasi segmennya. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis sesuai dengan pelaporan internal Bank.
The Bank applies SFAS No 5 (Revised 2000) “Segment Reporting” in the presentation of its segment information. The Bank reports segment information based on business segments and geographical segments in accordance to the Bank’s internal reporting.
y. Penggunaan Estimasi
y. Use of Estimates
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Bank untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan atas aset, kewajiban, komitmen dan kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles, requires the management of the Bank to make estimates and assumptions, that affects the assets, liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
z. Laba Per Saham
z. Earning per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode/tahun berjalan.
Basic earning per share is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the periode/year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
aa. Dividen
aa. Dividend
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan Bank pada periode/tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank.
Dividend distribution to the bank’s Shareholders is recognised as a liability in the Bank financial statements in the priod/year in which the dividends are approved by the Bank’s shareholders.
3. K A S 3. CASH ON HAND
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 78.169.112.600 77.540.917.150 Rupiah Mata uang asing Foreign currency
Dolar Amerika Serikat 661.153.800 464.357.270 United States Dollar Euro 100.770.847 3.724.166 Euro Dolar Singapura 22.806.038 4.800.422 Singapore Dollar Yen Jepang 4.762.250 - Yen Japan
78.958.605.535 78.013.799.008
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 Exhibit E/38
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. K A S (Lanjutan) 3. C A S H (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo dalam mata uang Rupiah yang berada pada ATM (Automatic Teller Machine) masing-masing berjumlah Rp 3.696.450.000 dan Rp 3.854.800.000. Kas ATM, cash in save, dan cash in transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Jasindo (bukan Perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 107.975.400.000 and USD 40.000 Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
As of 31 December 2010 and 2009, the Rupiah balance in ATMs (Automatic Teller Machine) amounting to Rp 3,696,450,000 and Rp 3,854,800,000 respectively. Cash in ATMs, cash in save and cash in transit are insured for burglary risks with PT Jasindo Insurance (non-affiliated Company) with blanket policies amounting to Rp 107,975,400,000 and USD 40,000 The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 184.819.660.984 91.346.623.541 RupiahDolar Amerika Serikat 4.505.000.000 2.113.875.000 United States Dollar J u m l a h 189.324.660.984 93.460.498.541 T o t a l
Persentase Giro Wajib Minimum terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah:
As of 31 December 2010 and 2009, the Statutory Reserves to Third Party Fund (TPF) in Rupiah and United States Dollars are:
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah Rupiah- Giro Wajib Minimum Utama 8,03% 5,04% Primary Statutory Reserves - - Giro Wajib Minimum Sekunder 3,61% 8,82% Secondary Statutory Reserves -
Dolar Amerika Serikat 1,33% 4,80% United Stated Dollar
Giro Wajib Minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan selanjutnya diubah dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 8,00% dan 2,50% (2009: 5,00% dan nihil) dan Dolar Amerika Serikat sebesar 1% pada tahun 2010 dan 2009.
Bank’s Minimum Statutory Reserves is comply with BI regulation No. 10/19/PBI/2008 dated 14 Oktober 2008 which has been amended with BI regulation No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008 and the latest amendment with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 concerning Minimum Statutory Reserves of Commercial Banks with BI in Rupiah of Primary and Secondary Minimum Statutory Reserves is 5.00% and 2.50% (2009: 5.00% and nil) and United States Dollar is 1% for year 2010 and 2009.
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2010 yang wajib dipenuhi Bank dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar Rp 184.207.652.917 dan Rp 7.564.891.537 (2009: Rp90.632.163.000 dan Rp 45.316.081.500) dan dalam Dolar Amerika Serikat sebesar US$ 377.134 (2009: US$ 46.910). Saldo giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 184.819.660.984 dan Rp 91.346.623.541 dan dalam Dolar Amerika Serikat masing-masing sebesar US$ 500.000 dan US$ 225.000.
As of 31 December 2010 the required Minimum Primary and Secondary Statutory Reserves in Rupiah amounted to Rp 184,207,652,917 and Rp 57,564,891,537 (2009: Rp 90,632,163,000 and Rp 45,316,081,500) respectively and in US Dollar amounted to US$ 455,234 (2009: US$ 46,910). Current accounts in Rupiah with Bank Indonesia on 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 184,819,660,984 and Rp 91,346,623,541 and in US Dollar amounted to US$ 500,000 and US$ 225,000, respectively.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 Exhibit E/39
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a. Berdasarkan mata uang a. By currency
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
4.715.498.656
972.093.787
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 2.062.373.172 648.713.017 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk)
37.776.914
3.940.849
PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Niaga Tbk and
PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.100.000 1.001.982 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk - 594.045 PT Bank Mega Tbk
6.816.748.742 1.626.343.680
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Wells Fargo Bank (dahulu Wachovia Bank NY)
-
17.358.059.290
Wells Fargo Bank (formerly Wachovia Bank NY)
Citibank NA 76.244.433.984 4.587.087.893 Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk 545.730.925 705.543.643 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk)
17.958.191
18.260.686
PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly PT Bank Niaga Tbk and
PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.357.925 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
76.824.481.025 22.668.951.512 Euro Euro
Deutsche Bank 202.097.164 7.116.158.324 Deutsche Bank Dolar Singapura Singapore Dollar
UOB Bank 37.581.556 120.794.306 UOB Bank Yen Jepang Japan Yen
Sumitomo Mitsui Banking Corporation 1.200.530 - Sumitomo Mitsui Banking Corporation 83.882.109.017 31.532.247.822 Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai
- ( 341.293.739
)
Less:Allowance for impairment losses
Jumlah 83.882.109.017 31.190.954.083 Total
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan giro pada pihak ketiga.
All current accounts with other banks as of 31 December 2010 and 2009 are current accounts with third parties.
b. Berdasarkan kolektibilitas b. By Collectibility
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan lancar.
Based on management review and evaluation as of 31 December 2010 and 2009 collectibility for all current accounts with other banks are classified as current.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40 Exhibit E/40
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Continued)
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rate 2 0 1 0 2 0 0 9 % %
Rupiah 0,7 1,00 RupiahMata uang asing 0,25 0,25 Foreign currency
d. Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut :
d. The movements in allowance for possible losses on current accounts with other banks are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 341.293.739 1.357.679.117 Balance at beginning of year
Penyesuaian saldo sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) ( 341.293.739) -
Adjustment to opening balance relating to implementation of SFAS 55 (Revised 2006)
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan - ( 1.016.385.378) Provision (recovery) during the year
Saldo akhir tahun - 341.293.739 Balance at end of year
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Management of the Bank believes that the allowance for possible losses on current accounts with other banks is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with the Bank Indonesia regulations.
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 6. PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS 2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah RupiahFasilitas Bank Indonesia 44.000.000.000 62.500.000.000 Facility of Bank IndonesiaFine Tune Operation 60.000.000.000 - Fine Tune Operation Jumlah 104.000.000.000 62.500.000.000 Total Dikurangi : Diskonto ( 299.114.267 )( 41.638.907) Less : Unamortized interest
Bersih 103.700.885.733 62.458.361.093 Net
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 Exhibit E/41
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
(Lanjutan) 6. PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
(Continued)
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Management of the Bank believes that the allowance for possible losses on placements with Bank Indonesia and other banks is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with the Bank Indonesia regulations.
2 0 1 0 2 0 0 9
Penempatan pada Bank Indonesia 6,43% 8,00% Placements with Bank Indonesia
Kolektibilitas atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dikelompokkan lancer dengan sisa umur sampai dengan jatoh tempo kurang dari 1 bulan.
Placements with Bank Indonesia and another Banks are classified as current with remaining periode to maturity is less than 1 month.
7. EFEK-EFEK 7. MARKETABLE SECURITIES
Bank memiliki efek-efek dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (Held To Maturity) dan tersedia untuk dijual (Available for sale). Transaksi efek-efek dilakukan dengan pihak ketiga dengan penjelasan sebagai berikut :
The Bank’s marketable securities consist of Held To Maturity and Available for Sale securities. Marketable securities transactions were with third parties are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Dimilliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Sertifikat Bank Indonesia 80.000.000.000 150.000.000.000 Certificates of Bank Indonesia Dikurangi : Diskonto ( 1.508.521.697)( 501.472.578) Less : unamortized interest
Sub-jumlah 78.491.478.303 149.498.527.422 Sub-total
Tersedia untuk dijual : Available for sale : Obligasi Pemerintah 73.976.159.700 9.803.650.000 Government Bonds Obligasi Non – Pemerintah 9.190.200.000 Non-Government Bonds
Dimiliki hingga jatuh tempo : Held-to-maturity : Obligasi Non – Pemerintah Non-Government Bonds
Pihak ketiga 299.348.183 299.348.183 Third parties 83.465.707.883 10.102.998.183 Dikurangi :
Cadangan Kerugian penurunan nilai
- ( 299.350.000) Less :
Allowance for impairment losses
Sub-jumlah 83.465.707.883 9.803.648.183 Sub-total
161.957.186.186 159.302.175.605
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42 Exhibit E/42
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
Obligasi Pemerintah 2 0 1 0 Government Bonds Seri/ Lembaga
pemeringkat/ Peringkat
/ Jumlah/
Amount Kupon/
Coupon Jatuh
tempo/
Penerbit Serial Rating agency
Rating*) Rp % Due date Issued by
Rupiah RupiahRepublik Indonesia ORI 007 Moody’s
Investor Service
Ba2 5.119.000 7.950 15 Aug 2013/ 15 Aug 2013
Republic of Indonesia
Republik Indonesia FR 0052 Moody’s Investor Service
Ba2 33.307.008.000 10.500 15 Aug 2030/ 15 Aug 2030
Republic of Indonesia
Republik Indonesia FR 0054 Moody’s Investor Service
Ba2 30.826.013.700 9.500 15 July 2031/ 15 July 2031
Republic of Indonesia
Dolar Amerika Serikat United States DollarRepublik Indonesia Republic of
Indonesia 2037
Moody’s Investor Service
Ba2 9.838.019.000 6.625 17 Feb 2037/ 17 Feb 2037
Republic of Indonesia
73.976.159.700
Obligasi Non Pemerintah Non-Government Bonds Pihak ketiga Third parties Rupiah RupiahPT Jasa Marga (Persero) Jorr I Th 2003 Pefindo idAA 153.382.105 Floating SBI 3 bulan/
3 months SBI floating 19 Nop 2013/
19 Nov 2013 PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) Jorr II 2005 Trache A
Pefindo idAA 43.789.824 5 th I fixed 12,50 berikutnya 15,25/ 12.50
for the first 5 years, 15.25 thereafter
5 Jan 2016/ 5 Jan 2016
PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) Jorr II 2005 Trache B
Pefindo idAA 43.789.823 5 th I fixed 11,50 berikutnya 15,25/ 11.50
for the first 5 years, 15.25 thereafter
5 Jan 2018/ 5 Jan 2018
PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) Jorr II 2005 Trache C
Pefindo idAA 58.386.431 5 th I fixed 13,50 berikutnya 15,50/ 13.50
for the first 5 years, 13.50 thereafter
5 Jan 2021/ 5 Jan 2021
PT Jasa Marga (Persero)
Dolar Amerika Serikat United States DollarPT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Majapahit
Holding BV 2037
Moody’s Investor Service
idAA- 9.190.200.000 7,875 25 Jun 2037/ 25 Jun 2037
PT Perusahaan ListrikNegara (Persero)
Jumlah — Bersih 9.489.548.183 Total — Net
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43 Exhibit E/43
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
Obligasi Pemerintah 2 0 0 9 Government Bonds Seri/ Lembaga
pemeringkat/
Peringkat/
Jumlah/ Amount
Kupon/ Coupon
Jatuh tempo/
Penerbit Serial Rating agency
Rating*) Rp % Due date Issued by
Republik Indonesia FR 0043 Fitch BB+ 9.803.650.000 10.25 15 Juli 2022/ Republic of Indonesia 15 July 2022 Obligasi Non Pemerintah Non-Government Bonds Pihak ketiga Third parties PT Jasa Marga (Persero)
Jorr I Th 2003
Pefindo idAA 153.382.105 Floating SBI 3 bulan/ 3 months SBI floating
19 Nop 2013/
19 Nov 2013
PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero)
Jorr II 2005 Trache A
Pefindo idAA 43.789.824 5 th I fixed 12,50 berikutnya 15,25/ 12.50
for the first 5 years, 15.25 thereafter
5 Jan 2016/ 5 Jan 2016
PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero)
Jorr II 2005 Trache B
Pefindo idAA 43.789.823 5 th I fixed 11,50 berikutnya 15,25/ 11.50
for the first 5 years, 15.25 thereafter
5 Jan 2018/ 5 Jan 2018
PT Jasa Marga (Persero)
PT Jasa Marga (Persero)
Jorr II 2005 Trache C
Pefindo idAA 58.386.431 5 th I fixed 13,50 berikutnya 15,50/ 13.50
for the first 5 years, 13.50 thereafter
5 Jan 2021/ 5 Jan 2021
PT Jasa Marga (Persero)
Jumlah — Bersih 299.348.183 Total — Net
*) Informasi peringkat diberikan oleh lembaga pemeringkat
yang diakui oleh Bank Indonesia yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fitch Ratings dan Moody’s Investor Service.
*) Rating information is obtained from rating agency acknowledged by Bank Indonesia, PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fitch Ratings and Moody’s Investor Service.
a. Berdasarkan yang menerbitkan a. Based on issuer
2 0 1 0 2 0 0 9
Pemerintah Government
Sertifikat Bank Indonesia 80.000.000.000 150.000.000.000 Certificates of Bank Indonesia Dikurangi : Diskonto ( 1.508.521.697)( 501.472.578) Less : unamortized interest
Sub-jumlah 78.491.478.303 149.498.527.422 Sub-total Obligasi 73.976.159.700 9.803.650.000 Bonds
Sub-jumlah 152.467.638.003 159.302.177.422 Sub-total
Non-pemerintah Corporate
Obligasi 9.489.548.183 299.348.183 Bonds 161.957.186.186 159.601.525.605
Dikurangi : Cadangan Kerugian penurunan nilai
( - )( 299.350.000)
Less : Allowance for impairment losses
161.957.186.186 159.302.175.605
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 Exhibit E/44
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas b. Based on collectability
2 0 1 0 2 0 0 9
Lancar 161.957.186.186 159.302.177.422 CurrentMacet - 299.348.183 L o s s 161.957.186.186 159.601.525.605 Dikurangi :
Cadangan Kerugian penurunan nilai
- ( 299.350.000
)
Less : Allowance for impairment losses
161.957.186.186 159.302.175.605
c. Berdasarkan jatuh tempo c. Based on maturity
2 0 1 0 2 0 0 9
Kurang dari 1 tahun 80.000.000.000 150.000.000.000 Less than 1 yearDikurangi: Diskonto ( 1.508.521.697)( 501.472.578) Less : unamortized interest 78.491.478.303 149.498.527.422 Lebih dari 1 tahun 83.465.707.883 10.102.998.183 More than 1 year 161.957.186.186 159.601.525.605 Dikurangi :
Cadangan Kerugian penurunan nilai ( -
)( 299.350.000
)
Less : Allowance for impairment losses
161.957.186.186 159.302.175.605
d. Penyisihan kerugian e. Allowance for Impairment losses
Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :
The movements in the allowance for impairment losses on marketable securities are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 299.350.000 34.527.303 Balance at beginning of the year Cadangan kerugian penurunan nilai
(lihat Catatan 32) ( 299.350.000) 264.822.697
Allowance for impairment losses (see Note 32)
Saldo akhir tahun - 299.350.000 Balance at end of the year
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas obligasi non-pemerintah yang diterbitkan oleh PT Jasa Marga (Persero) memiliki indikasi penurunan nilai namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 December 2010. Sedangkan seluruh obligasi lainnya digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya efek-efek serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Based on the result of observation and evaluation conducted by the Bank’s management, all non-government bonds issued by PT Jasa Marga (Persero) have indication of impairment but there is no loss on impairment on 31 December 2010. While all other bonds are classified as current on 31 December 2010 and 2009. Bank’s Management believes that the allowance for impairment losses on marketable securities is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with Bank Indonesia regulations.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45 Exhibit E/45
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
e. Tingkat suku bunga rata-rata e. Average interest rate 2 0 1 0 2 0 0 9
Sertifikat Bank Indonesia 6,17 7,80 Certificates of Bank IndonesiaObligasi Pemerintah 10,00 10,00 Government BondsObligasi Non-Pemerintah 10,79 11,00 Corporate Bonds
f. Informasi penting lainnya sehubungan dengan efek-
efek f. Other significant information relating to marketable
securities
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2010, Bank telah menjual obligasi pemerintah dan non- pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah nilai tercatat Rp 730.188.378.331 dan harga jual Rp 735.301.775.750, sedangkan efek-efek dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan jumlah nilai tercatat USD 16.390.750 dan harga jual USD 16.481.250. Keuntungan penjualan efek-efek secara keseluruhan sebesar Rp 5.968.347.668 telah diakui dalam laporan laba rugi.
During the year ended 31 December 2010, the Bank has sold Corporate and Government bonds in Rupiah with a total carrying amount of Rp 730,188,378,331 and the total selling price amounted to Rp 735,301,775,750, while marketable securities in United States Dollar with a total carrying amount of USD 16,390,750 and the total selling price of these marketable securities was USD 16,481,250. The whole gain on sale of marketable securities amounting to Rp 5,968,347,668 was recognized in the statements of income.
8. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI UNTUK DIJUAL
KEMBALI 8. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENT
2 0 1 0 2 0 0 9
Obligasi - 2.160.000.000 B o n dDikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai ( -
)( 21.600.000 )
Less: Allowance for impairment losses
Saldo akhir tahun - 2.138.400.000 Balance at end of the year
Pada tanggal 14 Oktober 2009, Bank telah melakukan perjanjian pembelian dan penjualan kembali (Perjanjian Repo) dengan PT Recapital Advisors, nilai nominal obligasi yang digunakan dalam Perjanjian Repo adalah sebesar Rp 3.000.000.000, dengan perincian sebagai berikut:
As of 14 October 2009, the Bank has entered into purchase and resale agreement (Repo Agreement) with PT Recapital Advisors, the nominal value of bonds in the agreement is Rp 3,000,000,000, with the following detail:
Nama obligasi : TPJ I tahun 2008 seri C Type of bonds : TPJ I year 2008 serial C Jatuh tempo obligasi : 14 Januari 2010 Bond’s maturity date : 14 January 2010 Suku bunga : 13,25% Interest : 13.25% Tenor kupon : 92 hari Tenor coupon : 92 days Jatuh tempo repo : 14 Januari 2010 Repo’s maturity date : 14 January 2010 Nominal obligasi : Rp 3.000.000.000 Nominal value of bonds : Rp 3,000,000,000
Pada tanggal jatuh tempo, 14 Januari 2010, efek di atas telah dijual kembali kepada PT Recapital Advisors. Jumlah yang diterima dari transaksi ini adalah Rp 2.262.120.000.
On the maturity date, 14 January 2010, the above marketable securities have been resold to PT Recapital Advisors. The amount received from this transaction is Rp 2,262,120,000.
Seluruh transaksi surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali dilakukan dengan pihak ketiga.
All marketable securities purchased under resale agreement are with third parties.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46 Exhibit E/46
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS
a. Berdasarkan jenis kredit a. Based on type of loans 2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah Rupiah Pinjaman rekening Koran 19.290.797.653 13.730.878.945 Current account Kredit modal kerja : Working capital loans:
Reguler umum 78.625.707.992 43.444.941.548 General regular Installment umum 223.621.540.335 142.169.019.106 General installment Deposito instan 5.346.805.485 - Instant deposits
Kredit investasi : *) Investment loans : *)Investasi umum 41.806.130.087 27.912.826.137 General investment Deposito instan 893.851.976 985.488.943 Instant deposits
Kredit kepada Bank Loan to Banks Bank perkreditan rakyat 5.245.186.054 - Bank perkreditan rakyat
Kredit konsumsi : Consumers loans : Kredit umum pensiunan 1.092.024.173.528 700.502.480.339 Retired general loans Kredit umum pegawai **) 780.817.563.366 692.145.180.237 Officer general loans **) KPR diatas tipe 70 66.282.066.967 70.969.237.334 Housing loans above type 70 Konsumtif umum 10.300.811.859 7.688.527.807 General consumers Kredit pekerja***) 10.230.834.526 6.683.100.040 Labor loans ***) Pinjaman karyawan ****) 6.781.412.656 20.489.547.315 Employee loans ****) Kredit pemilikan kendaraan 4.025.029.749 7.741.997.539 Car ownership loans Konsumtif regular 3.801.647.664 1.778.000.000 Regular consumers Reguler tunjangan hari tua 661.363.511 51.504.457 Regular pension plan KPR s/d tipe 70 584.794.241 691.844.922 Housing loans up to type 70 Konsumtif ruko dan rukan - 359.657.696 Shop and office ownership loan
2.350.339.717.649
1.737.344.232.365
Dolar Amerika Serikat United States DollarReguler umum 189.634.034.660 187.900.000.000 General regular Pinjaman rekening koran 15.808.054.010 -
2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai ( 48.367.044.763
) ( 28.524.627.503
)
Less : Allowance for impairment loses
2.507.414.761.556 1.896.719.604.862
*) Kredit Investasi *) Investment Loans
Adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan menumbuh kembangkan sektor UMKM.
These are loans granted for the purpose for increasing and developing UMKM sector.
**) Kredit Umum Pegawai **) Officer General Loans
Adalah kredit yang diberikan kepada pegawai instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Tujuan pemberian kredit adalah untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya.
These are loans granted to governmental officials as well as officials in private companies. The purpose of the loan is to finance various primary needs such as expenses for education, health, nuptials and other various needs.
***) Kredit Pekerja ***) Labor Loans
Adalah kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan kredit kepada pekerja industri (khususnya sektor garmen, otomotif, farmasi dan makanan) untuk berbagai keperluan (multiguna) khususnya yang bersifat primer.
These are loans granted to assist the financial needs of those in industrial sectors (especially in garment, automotive, pharmacy and in food industry sectors) and for various needs particularly primary needs.
****) Pinjaman Karyawan ****) Employee Loans
Adalah pinjaman yang diberikan kepada karyawan tetap Bank dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terhitung sejak pengajuan pinjaman. Pinjaman diberikan untuk membiayai kebutuhan yang sifatnya primer seperti pembelian rumah, kendaraan, biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya.
These are loans granted for Bank’s employees who have been working for at least one year before the loan application is submitted. Loans are given to finance primary needs, such as property, vehicle, education fees, health, nuptials and other various needs.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47 Exhibit E/47
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
b. Berdasarkan pihak terkait b. Based on related parties 2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak terkait 318.912.116.773 300.654.793.228 Related partiesPihak ketiga 2.236.869.689.546 1.624.589.439.137 Third parties Jumlah 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Total Dikurangi: Penyisihan kerugian Less: Allowance for possible lossesPihak terkait ( 375.725.731 )( 3.018.879.449 ) Related partiesPihak ketiga ( 47.991.319.032 )( 25.505.748.054 ) Third parties Jumlah cadangan kerugian penurunan
nilai ( 48.367.044.763
)( 28.524.627.503 )
Total allowance for impairment losses
Jumlah bersih 2.507.414.761.556 1.896.719.604.862 Net total Persentase terkait dari jumlah kredit yang
diberikan
12,46%
15,62% Percentage of related parties
from total loans
Kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut diberikan kepada pejabat eksekutif, karyawan bank dan karyawan dari perusahaan terkait. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terhitung sejak pengajuan kredit. Kredit diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya. Jangka waktu kredit maksimal selama 15 tahun dibayar kembali melalui pemotongan gaji. Kredit yang diberikan kepada pihak terkait dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.Pada tanggal 31 Desember 2010, kolektibilitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait adalah lancar seluruhnya sebesar Rp 318.912.116.773. Kredit yang diberikan kepada pihak terkait, seluruhnya berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009. Kredit yang diberikan kepada karyawan bank termasuk pengurus dibebani bunga 6,75% per tahun untuk tahun 2010dan 2009 dengan jangka waktu pelunasan maksimal selama 15 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
The loans to related parties are granted to executive officer, bank employees and employees from affiliated companies. For the loans to be granted the Bank employees should have been working for at least 1 (one) year before the application of the loan. The loan is granted to finance various primary needs such as expenses for education, health, nuptials and other various needs. The maximum period of loan is 15 years and repayable through monthly salary deduction. Related party loans are granted based on term and condition similar to those of loans granted to third parties. As of 31 December 2010, collectibility of loans granted to related parties are current amounting to Rp 300,346,505,307 and special mention amounting to Rp 308,287,921. All loans granted to related parties are classified as current as of 31 December 2009. Interest on loans granted to Bank’s employees is 6.75% per annum for 2010 and 2009 with maximum payment period of 15 years and repayable through monthly salary deduction.
c. Berdasarkan klasifikasi Bank Indonesia c . Based on credit collectibility
Kolektibilitas kredit yang diberikan sebelum penyisihan kerugian adalah sebagai berikut :
Details of loan collectibility before allowance for possible losses are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Lancar 2.464.847.404.540 1.881.349.877.292 Current Dalam perhatian khusus 45.777.506.448 19.058.000.800 Special mention Kurang lancar 10.788.863.164 2.293.758.484 Substandard Diragukan 9.587.816.830 7.849.541.181 Doubtful Macet 24.780.215.337 14.693.054.608 Loss
2.555.781.806.319 1.925.244.232.365
Manajemen Bank akan mengupayakan pemulihan kondisi pinjaman non-performing agar membaik pada akhir tahun 2010. Upaya ini akan dilakukan melalui berbagai cara antara lain melalui pola restrukturisasi, pola penagihan bekerjasama dengan pihak key person dari instansi tempat debitur bekerja dan melalui kolektor profesional.
Bank will make efforts to recover the condition of non—performing loans by the end of the year 2010. These efforts will be done through various procedures, for example through loan restructuring, collecting procedures by cooperating with key person of the places where the debtors work, and employ the service of professional collecting agency.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48 Exhibit E/48
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
d. Berdasarkan kredit bermasalah d. Non performing loans
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
Detail of non-performing loans as of 31 December 2010 and 2009 (substandard, doubtful and loss) according to economic sector are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 Pertanian, perburuan dan sarana
pertanian
3.703.840.214
3.371.285.754 Agriculture, hunting and agriculture
facilities Jasa-jasa sosial / masyarakat 8.002.641.707 2.216.574.299 Social services Jasa-jasa dunia usaha - 6.164.572.674 Business services Industri pengolahan 3.778.192.652 158.883.685 Processing industry Perdagangan, restoran dan hotel 111.082.319 83.933.663 Trading, restaurant and hotel Konstruksi 46.682.201 125.410.494 Construction Pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi
15.981.789
7.463.214 Transportation, warehousing and
communications Lain-lain 29.498.474.449 12.708.230.490 Others
45.156.895.331 24.836.354.273
Dari jumlah kredit bermasalah tersebut, kredit dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 14.269.834.888 dan Rp 5.755.733.294. Kenaikan kredit bermasalah dari 31 Desember 2009 ke 31 Desember 2010 sebesar 39,22%. Sedangkan kenaikan NPL gross untuk periode yang sama sebesar 1,76% (lihat Catatan 9g).
As of 31 December 2010 and 2009 loans in the process of settlement amounted to Rp 14,269,834,888 and Rp 5,755,733,294 respectively. The increase in non-performing loans from 31 December 2009 to 31 December 2010 was 39.22%. Whereas the increase of NPL gross for the same periods was 1.76% (see Note 9g).
Langkah-langkah Bank untuk menekan kredit bermasalah dilakukan dengan cara : Lebih fokus dan selektif dalam hal penentuan
segmen dan bisnis usaha yang akan dibiayai kredit.
Meningkatkan fungsi pengawasan dan penelaahan di seluruh aparat perkreditan baik yang dilakukan sebelum dan sesudah realisasi kredit.
Secara berkala melakukan pertemuan yang dihadiri oleh manajemen Bank dan kantor pengaju kredit untuk membahas perkembangan kredit dan mengupayakan agar seluruh kredit tetap dalam kualitas performing loan.
Steps taken by the Bank to reduce non-performing loans are as follows : More focus and be selective in determining segment
and business sectors to be given loans. To improve the supervisory function and the
observation of the loan department to be done before and after the realization of loan.
To arrange meeting to be attended by the Bank
management and the company that has applied for loan to discuss the loan development and to ensure that all loans remain as performing loans.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 Exhibit E/49
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
e. Kredit yang diberikan yang direstrukturisasi e. Restructured loans
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit direstrukturisasi adalah sebagai berikut :
Detai l of restructured loans as of 31 December 2010 and 2009 as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Perpanjangan jangka waktu 5.801.266.463 102.219.129 Extension of terms Penurunan tingkat suku bunga 1.140.213.726 1.684.407.401 Decreased interest rate Pengurangan tunggakan kredit - 133.510.476 Decrease non-performing loan Pengurangan tunggakan bunga kredit
55.792.606
-
Decrease interest non-performing loan Penambahan fasilitas kredit 5.279.348.732 4.385.961 Credit facility addition Penambahan fasilitas kredit,
perpanjangan jangka waktu dan penurunan tingkat suku bunga
251.655.536
-
Credit facility addition, Extension of terms and decreased
interest rate Perpanjangan jangka waktu dan
penurunan tingkat suku bunga
2.267.763.512
- Extension of terms and decreased
interest rate Perpanjangan jangka waktu,
penurunan tingkat suku bunga dan pengurangan tunggakan bunga kredit
6.444.750.131
2.449.818.102
Extension of terms, decreased interest
rate and reduced overdue interest 21.240.790.706 4.374.341.069 Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai ( 2.317.916.942
)( 1.489.874.842
)
Le s s : Allowance for impairment losses
18.922.873.764 2.884.466.227
Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebanyak 42 debitur dengan total kredit sebesar Rp 21.240.790.706. Kondisi kredit pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: kolektibilitas lancar sebesar Rp 12.073.053.407, kolektibilitas dalam perhatian khusus sebesar Rp 2.028.510.346, kolektibilitas kurang lancar sebesar Rp 3.388.628.651 dan kolektibilitas diragukan sebesar Rp 3.750.598.302 Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebanyak 34 debitur dengan total kredit sebesar Rp 4.374.341.069. Kondisi kredit pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: kolektibilitas lancar sebesar Rp 88.036.155, kolektibilitas dalam perhatian khusus sebesar Rp 23.758.320, kolektibilitas kurang lancar sebesar Rp 1.838.476.378 dan kolektibilitas diragukan sebesar Rp 2.424.070.216.
As of 31 December 2010 restructured loans involving 50 debtors amounted to Rp 21,240,790,706. As of 31 December 2010, restructured loans are classified as follows: current Rp 12,073,053,407, special mention Rp 2,028,510,346, substandard Rp 3,388,628,651, and doubtful Rp 3,750,598,302. As of 31 December 2009 restructured loans involving 34 debtors amounted to Rp 4,374,341,069. As of 31 December 2009, restructured loans are classified as follows: current Rp 88,036,155, special mention Rp 23,758,320, substandard Rp 1,838,476,378, and doubtful Rp 2,424,070,216.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50 Exhibit E/50
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
f. Rasio kredit usaha kecil dan menengah terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
f. Ratio of loans granted to small and medium enterprises to total loans as of 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Kredit untuk usaha kecil dan menengah 171.253.987.291 88.632.138.408 Loans for small and medium enterpriseKredit lainnya 2.384.527.819.028 1.836.612.093.957 Other loans Total kredit 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Total loans
Persentase kredit usaha kecil dan
menengah terhadap total kredit
6.70%
4.60% Percentage of small and medium
enterprise loans to total loans
g. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
g. Non Performing Loans (NPL) ratio on 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2010 2009 % %
NPL Gross 1,76 1,29 Gross NPL NPL Neto 0,84 0,70 Net NPL
NPL Gross pada 31 Desember 2010 dan 2009 masih di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
As of 31 December 2010 and 2009 the gross NPL were below 5%, which is the maximum NPL allowed by Bank Indonesia.
h. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 100,20 % dan 94,94%.
h. Loan to Deposit ratio as of 31 December 2010 and 2009 are equal to 100.20% and 94.94% respectively.
i. Berdasarkan sektor ekonomi i. Based on economic sector
2 0 1 0 2 0 0 9
Jasa-jasa dunia usaha 199.443.578.525 342.664.547.361 Business servicesJasa-jasa sosial / masyarakat 253.894.142.071 57.743.525.956 Social servicesPertanian, perburuan dan sarana
perburuan
30.327.539.066
16.752.672.309 Agriculture, hunting and
agriculture improvements Pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi
1.531.108.202
14.065.094.230 Transportation, warehouse and
communication Perdagangan, restoran dan hotel 10.422.789.387 10.850.094.211 Trading, restaurant and HotelPertambangan 6.035.429.918 5.947.409.281 MiningIndustri pengolahan 73.872.426.223 5.941.964.151 Processing industryKonstruksi 3.240.666.817 4.171.227.018 ConstructionListrik, gas dan air - 275.224.326 Electricity, gas and waterLain-lain*) 1.977.014.126.110 1.466.832.473.522 Others *) 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Penyisihan kerugian ( 48.367.044.763)( 28.524.627.503) Allowance for possible losses Bersih 2.507.414.761.556 1.896.719.604.862 Net
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 Exhibit E/51
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
i. Berdasarkan sektor ekonomi (Lanjutan) i. Based on economic sector (Continued)
Kolektibilitas dan penyisihan penghapusan kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2010:
Collectibility and allowance for possible losses based on economic sector as of 31 December 2010 as follows :
Sektor Ekonomi Kolektibilitas Penyisihan Economic Sector
DPK/ Kurang kerugian/ Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Allowance for Current mention substandard Doubtful Loss Total possible losses
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian
26.553.792.862 69.905.990 54.344.760 15.771.922 3.633.723.532 30.327.539.066 1.158.040.750
Agriculture, huntingand agriculture
improvement Pertambangan 75.429.918 5.960.000.000 - - - 6.035.429.918 7.511.012 MiningIndustri pengolahan 69.815.577.630 278.655.941 - - 3.778.192.652 73.872.426.223 3.715.523.028 Processing industry Listrik, gas dan air
- - - - - - -
Electricity, gas andwater
Konstruksi 3.193.984.616 - - - 46.682.201 3.240.666.817 32.307.907 ConstructionPerdagangan, restoran dan hotel
10.180.308.521 131.398.547 111.082.319 - - 10.422.789.387 147.545.860
Trading, restaurantand hotel
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi
1.464.246.025 50.880.388 - - 15.981.789 1.531.108.202 17.307.067
Transportation,warehouse and communication
Jasa-jasa dunia usaha 199.443.578.525 - - - - 199.443.578.525 103.376.572 Business servicesJasa-jasa sosial / masyarakat
238.418.615.608 7.472.884.756 4.250.888.474 782.986.788 2.968.766.445 253.894.142.071 4.093.887.535 Social services
Lain-lain *) 1.915.701.870.835 31.813.780.826 6.372.547.611 8.789.058.120 14.336.868.718 1.977.014.126.110 39.091.545.032 Others *) 2.464.847.404.540 45.777.506.448 10.788.863.164 9.587.816.830 24.780.215.337 2.555.781.806.319 48.367.044.763
Penyisihan kerugian
( 48.367.044.763 )
Allowance forpossible losses
Bersih 2.507.414.761.556 Net
Kolektibilitas dan penyisihan penghapusan kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2009:
Collectibility and allowance for possible losses based on economic sector as of 31 December 2009 as follows :
Sektor Ekonomi Kolektibilitas Penyisihan Economic Sector
DPK/ Kurang kerugian/ Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Allowance for Current Mention substandard Doubtful Loss Total possible losses
Pertanian, perburuan dan sarana pertanian
13.266.398.358 114.988.196 42.253.764 151.450.669 3.177.581.322 16.752.672.309 948.987.248
Agriculture, huntingand agriculture
improvement Pertambangan 5.947.409.281 - - - - 5.947.409.281 - MiningIndustri pengolahan 5.548.929.197 234.151.270 72.879.454 10.921.703 75.082.527 5.941.964.151 80.102.509 Processing industry Listrik, gas dan air
275.224.326 - - - - 275.224.326 2.752.243
Electricity, gas andwater
Konstruksi 4.045.816.524 - - 59.637.494 65.773.000 4.171.227.018 70.276.912 ConstructionPerdagangan, restoran dan hotel
10.693.589.041 72.571.506 8.522.619 - 75.411.045 10.850.094.211 157.045.916
Trading, restaurantand hotel
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi
14.057.631.016 - - - 7.463.214 14.065.094.230 148.039.524
Transportation,warehouse and communication
Jasa-jasa dunia usaha 336.098.258.689 401.715.999 - 4.774.724.896 1.389.847.777 342.664.547.361 2.993.891.940 Business servicesJasa-jasa sosial / masyarakat
55.470.156.877 56.794.779 - 187.648.414 2.028.925.886 57.743.525.956 606.124.594 Social services
Lain-lain *) 1.435.946.463.981 18.177.779.050 2.170.102.648 2.665.158.007 7.872.969.836 1.466.832.473.522 23.517.406.617 Others *) 1.881.349.877.290 19.058.000.800 2.293.758.485 7.849.541.183 14.693.054.607 1.925.244.232.365 28.524.627.503
Penyisihan kerugian
( 28.524.627.503 )
Allowance forpossible losses
Bersih 1.896.719.604.862 Net
*) Terdiri dari Kredit Umum Pegawai, Kredit Umum Pensiunan, Kredit
Pemilikan Kendaraan, Pinjaman Karyawan, Kredit Pekerja, dan Kredit Konsumtif Lainnya.
*) Consist of employees general loans, retired general loans, car loans, employee loans, labor loans, and other consumer loans.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 Exhibit E/52
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
j. Berdasarkan jangka waktu j. Based on periods
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya.
Terms of loans are classified based on the period stated in the loan agreements and the remaining period until maturity.
Berdasarkan periode perjanjian kredit : Based on loan agreements period :
2 0 1 0 2 0 0 9
Sampai dengan 1 bulan 1.131.886.244 187.900.000.000 Up to 1 month 1 s.d 3 bulan 381.796.032 3.000.000 1 month to 3 months 3 s.d 6 bulan 17.975.620.522 1.657.156.880 3 months to 6 months 6 s.d 12 bulan 129.210.424.880 17.417.200.252 6 months to 12 months Lebih dari 12 bulan 2.407.082.078.641 1.718.266.875.233 More than 12 months Jumlah 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Total Penyisihan kerugian ( 48.367.044.763)( 28.524.627.503) Allowance for possible losses Bersih 2.507.414.761.556 1.896.719.604.862 Net
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo : Based on the remaining period until maturity :
2 0 1 0 2 0 0 9
Sampai dengan 1 bulan 129.378.714.254 191.850.484.548 Up to 1 month 1 s.d 3 bulan 119.015.425.010 10.919.741.594 1 month to 3 months 3 s.d 6 bulan 57.237.289.004 25.643.260.568 3 months to 6 months 6 s.d 12 bulan 65.406.263.197 61.293.344.298 6 months to 12 months Lebih dari 12 bulan 2.184.744.114.854 1.635.537.401.357 More than 12 months Jumlah 2.555.781.806.319 1.925.244.232.365 Total Penyisihan kerugian ( 48.367.044.763)( 28.524.627.503) Allowance for possible losses Bersih 2.507.414.761.556 1.896.719.604.862 Net
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 Exhibit E/53
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
k. Suku bunga kredit yang diberikan k. Interest rate of loans
Suku bunga rata-rata per tahun sebagai berikut : Average interest rates per annum are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 % %
Pinjaman rekening Koran 18,43 12,98 Demand deposits loans Kredit modal kerja 23,30 17,90 Working capital loan Kredit investasi 15,26 18,13 Investment loan Kredit konsumsi 20,22 22,33 Consumer loan
Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 25.205.516.189 dan Rp 21.309.349.487.
Loans are collaterized by savings deposits, registered mortgages or power of attorney to mortgage or sell pledged assets and other guarantees acceptable to the Bank. As of 31 December 2010 and 2009 loans where interests are no longer recognized amounted to Rp 25,205,516,189and Rp 9,274,850,497 respectively.
l. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit diberikan l. Changes in the allowance for impairment losses
Perubahan penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
The movements in the allowance for possible losses are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 28.524.627.501 27.251.429.156 Balance at beginning of yearPenyisihan selama tahun berjalan 22.370.712.049 7.259.419.325 Provision during the yearPenerimaan kembali kredit yang telah
dihapusbukukan
2.959.927.353
3.253.299.350 Recovery of loans previously
written-off Penghapusan selama tahun berjalan ( 5.485.222.140 )( 9.239.520.328) Written-off during the year Saldo akhir tahun 48.367.044.763 28.524.627.503 Balance at end of year
Peningkatan jumlah penyisihan kerugian piutang merupakan konsekuensi atas kebijakan Bank adalah sebagai berikut : Pengembangan usaha sesuai Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan (RKAT) dan ekspansi kredit yang dilakukan oleh Bank.
Bertambahnya unit bisnis baik itu cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas.
Pengembangan produk kredit bank sehingga produknya lebih menarik dan kompetitif.
The increase of allowance for possible losses is the result of the following Bank policies :
Development of the Bank activity in line with the
plan and annual budget (RKAT) and loan expansion made by the Bank.
Increase in business units i n branches, sub branches and cash offices.
Development of loan products that are more attractive and competitive.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 Exhibit E/54
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
l. Penyisihan kerugian kredit yang diberikan (Lanjutan) l. Changes in the allowance for possible losses (Continued)
Bank mengupayakan ketertagihan kredit yang telah dihapusbukukan dengan melakukan beberapa cara antara lain : Penagihan kepada debitur yang masih cukup
potensial dan masih memiliki kemampuan untuk membayar.
Penagihan kepada debitur yang sudah tidak potensial tetapi masih memungkinkan untuk melakukan pembayaran dengan mempertimbangkan bukti jaminan yang masih dikuasai oleh Bank.
Steps taken by the Bank to collect loans which have been written-off are as follows : Collection from debtors who still have potential ability
to pay.
Collection from debtors who may not have potential ability to pay but could still pay considering that the loan guarantee is still with the Bank.
Penyisihan kerugian kredit dibentuk berdasarkan hasil penelaahan manajemen Bank terhadap kualitas masing-masing akun kredit pada akhir tahun. Dalam menentukan keseluruhan penyisihan, bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia sebagai acuan. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Dalam menangani kredit bermasalah, Bank menerapkan kebijakan penagihan, restrukturisasi kredit berupa modifikasi persyaratan kredit dan perpanjangan jatuh tempo.Tidak ada kerugian yang timbul dari restruktutisasi kredit tersebut dan atas kredit yang telah direstrukturisasi ini, Bank tidak memiliki komitmen untuk memberikan tambahan kredit.
The allowance for possible losses is provided based on the Bank management’s evaluation of the quality of each loan by the end of the year. In determining the total allowance for possible losses, the Bank referred to the regulation of the Bank Indonesia. The management of the Bank believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in line with Bank Indonesia regulations. In handling non-performing loans, the Bank applies collection policy, loan restructuring and litigation. Loan restructuring was in the form of modification of loan requirements and extension of due dates. There were no losses recognized from the loan restructuring. Further, the Bank did not have any commitment to grant additional loans.
m. Batas Maksimum Pemberian Kredit m. Legal Lending Limit Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah mematuhi peraturan BMPK untuk pihak terkait dan pihak ketiga.
In compliance with the Bank Indonesia regulation on Legal Lending Limit (LLL), as stipulated in the Bank Indonesia regulation No. 8/3/PBI/2006 dated 5 October 2006. As of 31 December 2010 and 2009, the Bank has complied with legal lending limit for related parties and third parties.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55 Exhibit E/55
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS (Continued)
m. Batas Maksimum Pemberian Kredit (Lanjutan) m. Legal Lending Limit (Continued)
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Legal Lending Limit (LLL) as of 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Modal Bank 387.661.923.555 245.557.933.073 Bank capital BMPK pihak ketiga (20% dari modal)
77.532.384.711
49.111.586.615
LLL for third parties (20% from capital)
BMPK pihak terkait (10% dari modal)
38.766.192.356
24.555.793.307
LLL from related parties (10% from capital)
Kredit kepada pihak terkait 31.433.680.582 *) 19.425.147.880 *) Loans granted to related partiesPelampauan terhadap BMPK Nihil Nihil Over LLL
*) Setelah dikurangi dengan kredit kepada pihak terkait
yang dijamin dengan agunan tunai. *) Net of loans granted to related parties that are
guaranteed by cash collaterals. 10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES
2 0 1 0 2 0 0 9
PT Sarana Jabar Ventura 401.828.500 387.437.000 PT Sarana Jabar VenturaDikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai ( -
)( 3.874.370
)
Less: Allowance for impairment losses
401.828.500 383.562.630
Bank memiliki penyertaan dalam bentuk saham pada PT Sarana Jabar Ventura sejak tanggal 28 Oktober 1993, perusahaan yang bergerak dalam bidang modal ventura dengan pemilikan sebesar 6,59%. Manfaat yang diperoleh Bank adalah mendapatkan cross selling berupa sumber dana yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” pasal 28 huruf (a) penyertaan modal yang dinilai berdasarkan metode biaya (cost method) diklasifikasikan lancar, apabila perusahaan tempat Bank melakukan penyertaan modal (investee) memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian kumulatif berdasarkan laporan keuangan tahun buku terakhir yang telah diaudit. Berdasarkan laporan keuangan PT Sarana Jabar Ventura 31 Desember 2010 (unaudited) dan 2009 (audited) menyatakan laba bersih sebesar Rp 1.231.414.094 dan Rp 1.505.911.573.
The Bank’s investment in the form of stocks at PT Sarana Jabar Ventura was purchased on 28 October 1993. The Bank’s ownership is 6.59%. The Bank obtains benefits by getting cross selling in the form of funds consisted of demand deposits, savings and time deposit. In accordance with Bank Indonesia regulation No 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” article 28 letter (a), investments in stocks valued at cost method are classified as current if investee earns gain and has no cummulative losses based on the latest audited financial statements. Based on 31 December 2010 (unaudited) and 2009 (audited) financial statements of PT Sarana Jabar Ventura reported a net income of Rp 1,231,414,094 and Rp 1,505,911,573.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 Exhibit E/56
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES (Continued)
Perubahan penyisihan kerugian penyertaan adalah sebagai berikut : The movements in the allowance for possible losses on investments are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal 3.874.370 3.874.370 Beginning balanceDibebankan ke saldo laba ditahan ( 3.874.370) - Charged to retained earningsCadangan kerugian (pemulihan) tahun berjalan
-
- Allowance (recovery) for
impairment losses Saldo akhir - 3.874.370 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penyertaan pada PT Sarana Jabar Ventura digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penyertaan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak dapat ditariknya kembali penyertaan tersebut serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Based on the management’s observation and evaluation, the collectibility of the investments is classified as current. The management also believes that the allowance for possible losses on investments is adequate to cover possible losses and is in line with the Bank Indonesia regulations.
11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS
2 0 1 0 2 0 0 9 Biaya perolehan : Acquisition cost :Kepemilikan langsung 86.717.366.859 57.288.945.472 Direct ownershipAkumulasi penyusutan : Accumulated depreciation:Kepemilikan langsung ( 26.268.637.320)( 19.004.339.601) Direct ownership Nilai buku 60.448.729.539 38.284.605.871 Net book value
Kepemilikan langsung: Direct acquisition:
2 0 1 0 Aset tetap Rumah Inventaris dalam Tanah/ Gedung/ instansi/ kantor/ proses/ Jumlah/ Land Building Staff Office Construction Total House furniture and in progress fixtures
Jumlah tercatat bruto : Gross carrying amount : Saldo 1 Januari 2009 10.306.395.000 16.045.174.661 269.639.170 30.667.736.637 - 57.288.945.468 Balance 1 January 2009 Penambahan 21.711.588.000 2.331.307.818 - 5.417.343.555 305.125.000 29.765.364.373 Additions Pelepasan - - - ( 31.817.982)( 305.125.000 )( 336.942.982 ) Disposals Reklasifikasi - - - - - - Reclassifications Saldo 31 Desember 2010 32.017.983.000 18.376.482.479 269.639.170 36.053.262.210 - 86.717.366.859 Balance 31 December 2010 Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2009 - 3.064.455.534 174.262.227 15.765.621.841 - 19.004.339.602 Balance 1 January 2009 Penambahan - 1.703.331.342 12.615.271 5.579.852.515 - 7.295.799.128 Additions Pelepasan - - - ( 31.501.410) - ( 31.501.410 ) Disposals Saldo 31 Desember 2010 - 4.767.786.876 186.877.498 21.313.972.946 - 26.268.637.320 Balance 31 December 2010 Jumlah tercatat 31 Desember 2010
32.017.983.000 13.608.695.603 82.761.672 14.739.289.264 - 60.448.729.539
Carrying amount 31 December 2010
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57 Exhibit E/57
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. FIXED ASSETS (Continued)
Kepemilikan langsung: Direct acquisition:
2 0 0 9 Inventaris Aset tetap Rumah kantor/ dalam instansi/ Office proses/ Tanah/ Gedung/ Staff furniture and Construction Jumlah/ Land Building House fixtures in progress Total
Jumlah tercatat bruto : Gross carrying amount : Saldo 1 Januari 2009 10.306.395.000 15.249.044.494 269.639.170 23.350.080.338 459.122.250 49.634.281.252 Balance 1 January 2009 Penambahan - 283.873.631 - 7.387.488.336 233.556.037 7.904.918.004 Additions Pelepasan - - - ( 211.812.034)( 38.441.750 )( 250.253.784 ) Disposals Reklasifikasi - 512.256.537 - 141.980.000 ( 654.236.537 ) - Reclassifications Saldo 31 Desember 2009 10.306.395.000 16.045.174.662 269.639.170 30.667.736.640 - 57.288.945.472 Balance 31 December 2009 Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2009 - 2.208.447.432 161.646.956 10.946.591.642 - 13.316.686.030 Balance 1 January 2009 Penambahan - 856.008.102 12.615.271 5.008.328.556 - 5.876.951.929 Additions Pelepasan - - ( 189.298.358) - ( 189.298.358 ) Disposals Saldo 31 Desember 2009 - 3.064.455.534 174.262.227 15.765.621.840 - 19.004.339.601 Balance 31 December 2009 Jumlah tercatat 31 Desember 2009
10.306.395.000 12.980.719.128 95.376.943 14.902.114.800 - 38.284.605.871
Carrying amount 31 December 2009
Beban penyusutan seluruhnya dialokasikan pada beban umum dan administrasi (lihat Catatan 35). Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 7 tahun sampai dengan 30 tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah didapatkan secara legal dan didukung oleh bukti kepemilikan yang sah. Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Jasindo (bukan perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan sebesar masing-masing Rp 47.371.639.799 dan Rp 29.207.990.351 untuk tahun 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
Depreciation expenses were allocated to general and administrative expenses (see Note 35). Landrights are held under renewable “Sertifikat Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles. The remaining terms of the rights ranged from 7 to 30 years and can be extended. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, because all land were obtained legally and supported by valid ownership evidences. Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by f ire and other risks with PT Asuransi Jasindo (non-affiliated company) with the insurance coverage of Rp 47,371,639,799 and Rp 29,207,990,351 for the year 2010 and 2009 respecti vely. The management of the Bank believes that the amount is adequate to cover possible losses from such risks.
12. ASET YANG DIAMBIL ALIH 12. FORECLOSED ASSETS
2 0 1 0 2 0 0 9
Aset yang diambil alih 2.450.488.675 2.450.488.675 Foreclosed assets Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai aset yang diambil alih
( 1.225.244.338
)( 1.225.244.338
)
Less: Allowance for impairment losses on foreclosed assets
1.225.244.337 1.225.244.337
Berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, khususnya AYDA, Bank diwajibkan untuk melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank melakukan upaya penyelesaian sebagai berikut:
a. Bekerja sama dengan agent property, b. Diselesaikan melalui jalur pengadilan, c. Ditawarkan kepada pembeli potensial.
Based on BI regulation No. 7/2/PBI/2005 regarding the Assesment of Asset Quality of General Bank and in particular on the foreclosed assets, the Bank is required to have an action plan for settlement of its foreclosed assets. Accordingly, in respect of significant foreclosed assets included above, Bank had an action plan for settlement as follows: a. Cooperate with property agent, b. Settled through jurisdiction process, c. Offer to potential buyer.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 Exhibit E/58
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET YANG DIAMBIL ALIH (Lanjutan) 12. FORECLOSED ASSETS (Continued)
Perubahan penyisihan kerugian aset yang diambil alih adalah sebagai berikut :
The movements in allowance for impairment losses on foreclosed assets are as follows :
\ 2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal 1.225.244.338 428.676.552 Beginning balancePenyisihan (pemulihan) tahun berjalan - 814.665.951 Provision (recovery) during the yearPenghapusan selama tahun berjalan ( - )( 18.098.165) Written-off during the year
Saldo akhir 1.225.244.338 1.225.244.338 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas aset yang diambil alih adalah sebagai berikut :
Based on the review and evaluation conducted by the Bank management, the collectibility of foreclosed assets is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Lancar - - CurrentDiragukan 2.450.488.675 2.450.488.675 Doubtful Saldo akhir 2.450.488.675 2.450.488.675 Ending balance
Manajemen Bank berpendapat jumlah penyisihan kerugian atas aset yang diambil alih cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya aset tersebut serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
The management of the Bank believes that the allowance for possible losses of foreclosed assets is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with Bank Indonesia regulations.
13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS
2 0 1 0 2 0 0 9
Pendapatan bunga yang akan diterima 29.853.111.122 20.617.034.763 Accrued interest income Biaya dibayar di muka 17.415.325.236 8.664.724.122 Prepayments Piutang kepada pemesan saham
(lihat Catatan 24)
-
4.366.607.000 Receivable to share subscribers
(see Note 24) Biaya yang ditangguhkan - 1.157.100.318 Deferred expenses Uang muka *) 3.856.150.631 1.043.372.225 Advance *) Lainnya 3.432.191.637 2.659.739.432 Others
54.556.778.626 38.508.577.860
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, piutang kepada pemesan saham sebesar Rp 4.366.607.000 berasal dari modal saham yang dipesan dalam penawaran umum terbatas yang belum disetor. Piutang tersebut telah dibayar pada tanggal 4 Januari 2010.
Up to 31 December 2010, subscription receivables amounting to Rp 4,366,607,000 from share capital subscribed in Limited Public Offering have not paid-in yet. Subscription receivables have been paid on 4 January 2010.
*) Saldo uang muka 31 Desember 2010 terdiri dari uang muka
biaya umum Rp 2.884.078.719, uang muka proyek pembukaan kantor Rp 743.489.560, dan uang muka biaya personalia Rp 228.582.352.
*) Advance balance as of 31 December 2010 consists of down payment for general expenses amounting to Rp 2,884,078,719, down payment for the opening of new offices amounting to Rp 743,489,560 and down payment for personnel expenses amounting to Rp 228,582,352.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 Exhibit E/59
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. KEWAJIBAN SEGERA 14. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY
2 0 1 0 2 0 0 9 Rupiah Rupiah Bunga Interest
Deposito berjangka 6.299.026.102 4.862.956.022 Time deposits Deposito on call 6.271.382 79.397.123 Deposits on call Rekening Koran 471.625.960 540.459.830 Demand deposits Tabungan 341.887.507 256.913.608 Savings Taska 246.114.281 306.029.948 Taska savings
Hutang dividen 97.927.768 67.023.050 Dividend payableLainnya 442.170.559 - Others 7.905.023.559 6.112.779.581 Valuta asing Foreign currency Bunga Interest
Rekening Koran - 12.824.928 Current accounts Deposito berjangka 260.983.390 331.795.983 Time deposits
260.983.390 344.620.911 Jumlah kewajiban segera 8.166.006.949 6.457.400.492 Total obligations due immediately
15. SIMPANAN NASABAH 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2 0 1 0 2 0 0 9 Rupiah: Rupiah:Giro 176.989.412.442 132.172.026.592 Demand deposits Tabungan: Savings :
Tabungan harian 155.553.701.083 126.679.687.632 Daily savings Tabungan saudara 75.674.109.045 51.747.078.522 Saudara savings Tabungan berjangka 34.561.641.761 30.607.916.940 Berjangka savings Tabungan pensiun Saudara 9.597.396.913 - Tabungan pekerja 662.453.135 660.434.784 Labor savings Tabunganku 469.293.554 - Tabungan karyawan 4.489.617 2.359.493 Employee savings
276.523.085.108 209.697.477.371Simpanan berjangka: Time deposits :
Deposito berjangka 1 bulan 188.934.511.004 469.695.343.662 1 month Deposito berjangka 3 bulan 492.913.630.049 304.576.462.292 3 months Deposito berjangka 6 bulan 291.359.594.395 253.688.285.353 6 months Deposito berjangka 12 bulan 282.647.280.305 361.869.771.151 12 months Deposito berjangka 24 bulan 34.494.880.000 23.576.500.000 24 months Deposito on call 35.356.091.510 60.225.000.000 Deposits on call
1.325.705.987.263 1.473.631.362.458 1.779.218.484.813 1.815.500.866.421Valuta asing: Foreign currency:
Giro 80.404.092.036 15.336.837.406 Demand deposits Deposito berjangka 1 bulan 674.911.511.804 196.930.553.013 Time deposits 1 month Deposito berjangka 6 bulan 16.218.000.000 - Time deposits 6 months Deposito berjangka 12 bulan 54.060.000 23.487.500 Time deposits 12 months
771.587.663.840 212.290.877.919
Jumlah simpanan nasabah 2.550.806.148.653 2.027.791.744.340 Total deposits from customers
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60 Exhibit E/60
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
Simpanan berdasarkan pihak terkait dan pihak ketiga : Deposits from related parties and third parties are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Giro : Demand deposits : Rupiah : Rupiah :
Pihak terkait 30.273.848.164 36.537.922.416 Related parties Pihak ketiga 146.715.564.277 95.634.104.176 Third parties
Valuta asing: Foreign currency :
Pihak terkait 65.723.642.499 12.395.783.481 Related parties Pihak ketiga 14.680.449.537 2.941.053.925 Third parties
257.393.504.477 147.508.863.998 Tabungan : Saving :
Pihak terkait 3.924.047.758 2.964.847.719 Related parties Pihak ketiga 272.599.037.351 206.732.629.652 Third parties
276.523.085.109 209.697.477.371 Simpanan berjangka : Time deposits : Rupiah : Rupiah :
Pihak terkait 149.751.742.631 151.090.631.050 Related parties Pihak ketiga 1.175.954.244.632 1.322.540.731.408 Third parties
Valuta asing: Foreign currency :
Pihak terkait 214.549.342.697 188.015.831.143 Related parties Pihak ketiga 476.634.229.107 8.938.209.370 Third parties
2.016.889.559.067 1.670.585.402.971
2.550.806.148.653 2.027.791.744.340
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61 Exhibit E/61
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
Simpanan berjangka Klasifikasi simpanan berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Time deposits Classification of time deposits by remaining periods until maturity dates is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah : Rupiah : Sampai dengan 1 bulan 224.290.602.514 653.572.612.512 Up to 1 month 1 s.d 3 bulan 492.913.630.049 529.003.207.942 1 month to 3 months 3 s.d 6 bulan 291.359.594.399 230.352.107.220 3 months to 6 months 6 s.d 12 bulan 282.647.280.305 59.353.434.784 6 months to 12 months Lebih dari12 bulan 34.494.880.000 1.350.000.000 More than 12 months Jumlah 1.325.705.987.263 1.473.631.362.458 Total Valuta asing : Foreign currency : Sampai dengan 1 bulan 674.911.511.804 196.930.553.013 Up to 1 month 3 s.d 6 bulan 16.218.000.000 - 3 months to 6 months 6 s.d 12 bulan 54.060.000 23.487.500 6 months to 12 months Jumlah 691.183.571.804 196.954.040.513 Total 2 0 1 0 2 0 0 9 Suku bunga rata-rata per tahun sebagai berikut :
% % Average interest rates per annum is as follows :
Rupiah Rupiah Giro 2,61 3,40 Demand deposits Tabungan *) 3,965 2,60 Savings *) Simpanan berjangka **) 7,73 9,41 Time deposits **) Valuta asing Foreign currency Giro 0,00 1,43 Demand deposits Simpanan berjangka 0,61 2,29 Time deposits
Suku bunga yang diberikan kepada pihak terkait dilaksanakan sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku untuk pihak ketiga. Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 322.089.054.010 dan Rp 299.241.000.000
Interest given to related parties were the same rates asthe interest given to the third parties.
As of 31 December 2010 and 2009 time deposits pledged as loan collaterals amounted to Rp 322,089,054,010 andRp 299,241,000,000 respectively.
*) Tabungan berjangka
Tabungan berjangka adalah tabungan yang memberikan suku bunga yang tinggi, setoran minimum bulanan yang sangat ringan, adanya hadiah langsung serta nasabah langsung mendapat perlindungan asuransi jiwa. Tabungan berjangka dapat dicairkan pada saat jatuh tempo mulai 6 bulan sampai dengan 60 bulan.
**) Simpanan berjangka
Simpanan berjangka adalah simpanan yang dirancang dengan berbagai keistimewaan diantaranya pemberian suku bunga tinggi yang kompetitif sampai dengan maksimum penjaminan, layanan pick up service (jasa pengambilan uang tunai yang akan disetor oleh nasabah) untuk nasabah dengan nominal tertentu, dan jangka waktu simpanan bervariatif yaitu 3, 6, 12 dan 24 bulan.
*) Time savings deposits Time savings deposits are savings with high interest rates, low monthly deposits, direct gifts and automatic life insurance coverage for the customers. Time savings deposits can be withdrawn at maturity date, time savings deposits’ terms are 6 months up to 60 months.
**) Time deposits
Time deposits are deposits designed with various features, among others are highly competitive interest rate up to maximum guarantee, pick up service (picking up cash for the purpose to deposit with Bank) for clients with certain amount of deposits and various time periods, i.e. 3, 6, 12 and 24 months.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/62 Exhibit E/62
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2 0 1 0 2 0 0 9 Rupiah Rupiah
Giro bank lain 3.087.109.290 5.290.110.816 Demand deposits from other banks Tabungan saudara 2.419.226.837 365.466.444 Saudara savings Deposito jangka waktu 1 bulan 54.910.333.143 41.684.847.240 Time deposits up to 1 monthDeposito jangka waktu 3 bulan 95.125.605.416 9.950.000.000 Time deposits up to 3 monthsDeposito jangka waktu 6 bulan 27.850.000.000 21.100.000.000 Time deposits up to 6 monthsDeposito jangka waktu 12 bulan 1.785.000.000 2.685.000.000 Time deposits up to 12 monthsCall money antar bank 67.000.000.000 - Interbank call moneyAkrualisasi bunga deposito berjangka 686.066.963 353.179.148 Accrued interest on time depositsAkrualisasi bunga rekening giro 12.366.534 6.591.799 Accrued interest of current accountAkrualisasi bunga tabungan 4.398.444 460.096 Accrued interest of saving account
252.880.106.627 81.435.655.543
Suku bunga rata-rata per tahun sebagai berikut :
Average interest rate per annum are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 % % G i r o 5,33 4,00 Demand depositsTabungan 1,50 1,75 SavingsDeposito berjangka 9,78 11,00 Time depositsCall money 6,04 7,50 Call money
17. PINJAMAN DITERIMA 17. BORROWINGS
2 0 1 0 2 0 0 9
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
8.776.013.106 6.142.500.000
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Kredit yang diterima dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) merupakan penyediaan Kredit kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro (KPKM) tahun 2009 untuk membiayai pembelian tabung gas elpiji 3 kg kepada kelompok pangkalan pengusaha gas elpiji (investasi terkait modal kerja) yang berada di wilayah Purwakarta, Subang, Karawang, Garut, Ciamis, Banjar, Cianjur, Sukabumi dan Bandung, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Loans received from PT Permodalan Nasional Madani (Persero) is loan that will be distributed to Small and Micro Enterprises in 2009 to finance purchase of 3 kg Liquid Petroleum Gas (LPG) containers to a group of LPG entrepreneurs (investment loan related to working capital) in Purwakarta, Subang, Karawang, Garut, Ciamis, Banjar, Cianjur, Sukabumi and Bandung, with requirements as follows:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 Exhibit E/63
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN DITERIMA (Lanjutan) 17. BORROWINGS (Continued)
Perjanjian persetujuan kredit/ : No. 038/KPKM-BankUmum/SPPK/0909 tanggal 9 September 2009
Agreement of acceptance of credit : No. 038/KPKM-BankUmum/SPPK/0909 dated 9 September 2009
Plafon kredit/ : Rp 15.000.000.000 untuk kredit investasi terkait modal
kerja Maximum loans : Rp 15,000,000,000 for investment loan related to working
capital Suku bunga yang dikenakan oleh PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)/ : 7% per tahun
Interest rate charged by PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
: 7% per annum
Suku bunga yang dikenakan kepada nasabah/ : 14% per tahun (termasuk imbalan 1% per tahun apabila
disalurkan melalui kelompok) Interest rate imposed to customers : 14% per annum (include 1% incentive per annum if
distributed through group) Jangka waktu kredit ke PT Permodalan Nasional Madani
(Persero)/ : Maksimum 36 bulan
Periods of credit to PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
: Maximum 36 months
18. KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA 18. FUND BORROWINGS FROM BANK INDONESIA
2 0 1 0 2 0 0 9
Kredit likuiditas - 801.378.534 Liquidity loans
Kredit likuiditas yang diterima dari Bank Indonesia untuk selanjutnya akan disalurkan sebagai Kredit Pembiayaan Usaha Kecil Mikro dengan ketentuan sebagai berikut :
Liquidity loans received from Bank Indonesia will be distributed as microfinance loans with requirements as follows :
Perjanjian persetujuan kredit / : No 31/605/UK/PmK2/Bd tanggal 29 Maret 1999 Agreement of acceptance of credit : No 31/605/UK/PmK2/Bd dated 29 March 1999 Plafon kredit/ : Rp 7.000.000.000 (Rp 2.500.000.000 untuk modal kerja dan
Rp 4.500.000.000 untuk kredit investasi) Maximum loans : Rp 7,000,000,000 (Rp 2,500,000,000 for working capital
and Rp 4,500,000,000 for investment loan) Suku bunga yang dikenakan oleh bank Indonesia/ : 13% per tahun Interest rate charged by Bank Indonesia : 13% per annum
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/64 Exhibit E/64
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA (Lanjutan) 18. FUND BORROWINGS FROM BANK INDONESIA (Continued)
Suku bunga yang dikenakan kepada nasabah/ : 16 % per tahun Interest rate imposed to customers : 16% per annum Jangka waktu kredit ke Bank Indonesia/ : Kredit investasi 6 tahun dan kredit modal kerja 2 tahun Periods of credit to Bank Indonesia : 6 years for investment loans and 2 years for working
capital loans
Persyaratan dan ketentuan penyaluran kredit kepada nasabah/
: a. Usaha produktif yang terdiri dari usaha kecil dan usaha
mikro. b. Jumlah maksimum kredit likuiditas kepada nasabah
sebesar Rp 25,000,000 untuk kredit investasi, sedangkan untuk kredit investasi dan modal kerja yang terkait investasinya sebesar Rp 30,000,000.
c. Uang muka 10% dari plafond KPKM.
d. Pembayaran bunga dan pengembalian KPKM :
Atas pembayaran angsuran bunga dan pelunasan KPKM yang diterima dari debitur, perseroan wajib mengembalikan KLBI tersebut kepada Bank Indonesia
Dalam hal debitur tidak dapat melunasi KPKM pada saat jatuh tempo, maka debitur tersebut harus mengajukan surat pernyataan penundaan pembayaran beserta alasannya kepada Bank Indonesia selambat lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum kredit jatuh tempo
Bank wajib meneruskan surat pernyataan penundaan pembayaran tersebut kepada Bank Indonesia selambat lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum KLBI jatuh tempo.
Loans’ clauses and conditions : a. Productive business consisted of small business and micro
business
b. Maximum liquidity loan to customers amounting to Rp 25,000,000 for investment loan, while for investment loan and for working capital related to investment the amount is equal to Rp 30,000,000.
c. Cash advance 10% from the maximum credit
d. Payment of interest and repayment of credit: For installment payment of interest and the
principal amount received from debtor, the Bank is obliged to repay to Bank Indonesia.
In case the debtor is unable to repay, at maturity date, the debtor must submit a statement of postponement, with the reasons for inability to repay to the Bank Indonesia at the latest within 7 (seven) working days before the loan is due.
The Bank is obliged to pass on such statement to the Bank Indonesia at the latest within 3 days before the loan is due.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/65 Exhibit E/65
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES
2 0 1 0 2 0 0 9 Rupiah RupiahTitipan transaksi perkreditan 5.450.891.890 4.459.290.189 Credited transaction depositTitipan transaksi operasional 1.065.737.568 778.099.528 Operational transaction depositProvisi/komisi diterima di muka 613.537.362 481.167.598 Prepaid fees and commissionsTransfer masuk ATM bersama 490.904.448 165.735.449 Joint ATM depositSetoran jaminan 459.082.159 489.533.076 Guarantee deposit fund
Estimasi kerugian komitmen kontijensi
40.548.398 10.265.980 Allowance for possible losses on
commitment and contingencies Titipan transfer 35.883.334 41.072.037 Transfer depositSewa diterima di muka - 108.845.456 Advance on rentTitipan hutang lainnya **) 6.888.110.327 4.439.465.402 Other payable deposits **)
15.044.695.486 10.973.474.715
**) Titipan hutang lainnya pada 31 Desember 2010 terdiri dari
bonus yang masih harus dibayar sebesar Rp 5.937.218.384 dan titipan hutang lainnya Rp 950.891.943.
**) As of 31 December 2010, other payable deposits consist of accrued bonus amounting to Rp 5,937,218,384 and other payables amounting to Rp 950,891,943.
20. PERPAJAKAN 20. TAXATION
a. Taksiran pajak penghasilan badan a. Corporate income tax
2 0 1 0 2 0 0 9
Laba sebelum pajak penghasilan 81.604.122.693 51.115.302.538 Income before taxPerbedaan waktu : Timing differences :
Penyisihan imbalan kerja 1.591.134.159 694.031.918 Allowance for employee benefits Bonus yang masih harus dibayar 5.937.218.384 - Accrued bonus
Perbedaan tetap : Permanent differences :Beban yang tidak diperkenankan 5.048.975.882 3.274.210.979 Non-deductible expenses
Laba fiskal 94.181.451.118 55.083.545.435 Taxable income Taksiran pajak penghasilan badan Corporate income tax
25% 23.545.362.780 - 25% 28% - 15.423.392.722 28%
23.545.362.780 15.423.392.722
b. Utang pajak b. Taxes payable
2 0 1 0 2 0 0 9
Taksiran pajak penghasilan badan 23.545.362.780 15.423.392.722 Corporate income taxDikurangi : Less :Pajak dibayar dimuka ( 19.292.397.000 )( 10.920.097.020) Prepaid taxes Pajak penghasilan pasal 29 4.252.965.780 4.503.295.702 Income tax article 29 payable Utang pajak lainnya : Other taxes payable :PPh pasal 4 ayat 2 1.884.435.893 1.314.216.966 Income tax article 4 (2)PPh pasal 21 248.738.156 587.145.317 Income tax article 21PPh pasal 23 478.839.187 570.118.689 Income tax article 23PPh pasal 25 - 1.449.872.000 Income tax article 25PPN 19.558.593 4.666.984 Value added tax Jumlah utang pajak 6.884.537.609 8.429.315.658 Total taxes payable
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/66 Exhibit E/66
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued)
c. Pajak tangguhan c. Deferred tax
Perhitungan jumlah aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
The calculation of deferred tax assets and liabilities is as follows :
2 0 1 0 Dikreditkan ke
laporan laba
2009
rugi/ Credited to
statements of income
2010
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Kewajiban imbalan kerja 2.009.914.752
397.783.540 2.407.698.292
Obligations for employee benefits
Bonus yang masih harus dibayar - 1.484.304.596 1.484.304.596 Accrued bonus Jumlah 2.009.914.752 1.882.088.136 3.892.002.888 Total
2 0 0 9 Pengaruh
penerapan UU No. 36/ 2008/
Dikreditkan ke laporan laba
2008
Effect from application of
Law No. 36/2008
rugi/ Credited to
statements of income
2009
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Kewajiban imbalan kerja 2.056.775.585
(
220.368.812
) 173.507.979 2.009.914.752
Obligations for employee benefits
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before taxes is as follow :
2 0 1 0 2 0 0 9
Laba sebelum pajak 81.604.122.693 51.115.302.538 Income before tax Pajak penghasilan 2010: 25%
(2009: 28%)
20.401.030.673
14.312.284.711 Income tax 2010: 25%
(2009: 28%) Penurunan tarif pajak - 20.820.958 Reduction in rate Beban yang tidak diperkenankan 1.262.243.971 916.779.074 Non-deductible expenses Pengaruh penerapan UU No. 36/2008 - 220.368.812 Effect from application of law No. 36/ 2008 21.663.274.644 15.470.253.555
d. Penghasilan (beban) pajak d. Tax income (expense)
2 0 1 0 2 0 0 9
Pajak penghasilan badan ( 23.545.362.780)( 15.423.392.722) Corporate income taxPenghasilan (beban) pajak tangguhan 1.882.088.136 ( 46.860.833) Deferred tax-income (expense)
( 21.663.274.644 )( 15.470.253.555)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 Exhibit E/67
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA 21. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE BENEFITS
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja dibentuk sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Pada tahun 2006, Bank menerapkan PSAK No 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja“ yang dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria dalam laporannya masing-masing pada tanggal 19 Januari 2011 dan 28 Januari 2010. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :
Estimated obligations for employee benefits are calculated based on the Manpower Law No 13 year 2003 dated 25 March 2003. In 2006, the Bank applied SFAS No. 24 (Revision 2004) "Employee Benefits” PT Padma Radya Aktuaria in its report dated 19 January 2011 and28 January 2010, respectively. Estimated obligations for employee benefits as of 31 December 2010 and 2009 was calculated by used the following assumptions :
2 0 1 0 2 0 0 9 Tingkat diskonto 12% per tahun/
per annum 10,5% per tahun/
per annum Discount rate
Tingkat proyeksi kenaikan gaji 8% per tahun/ per annum
8% per tahun/ per annum
Salary increment rate
Tingkat mortalita 100% TMI2 100% TMI2 Mortality rateTingkat cacat / sakit berkepanjangan
5% TMI2
5% TMI2 Disability rateTingkat pengunduran diri
1% per tahun
3% per tahun sampai usia 30 lalu menurun
linier dan menjadi 0% pada usia 55/ 3% p.a until age 30 then decrease linearly to 0% at
age 55
Resignation rate
Proporsi pengambilan pensiun dini N / A N / A Proportion of retirement retrievalProporsi pengambilan pensiun normal
100%
100% Proportion of normal retirement
Retrieval Tingkat PHK karena alasan lain Nihil/
Nil Nihil/
Nil Resignation rate because of
other reason Usia pensiun normal 55 tahun/year 55 tahun/year Normal retirement
Di samping itu, Bank telah mengikuti program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya melalui kontribusi bulanan yang mana imbalan yang dihitung adalah kekurangan akumulasi iuran dan hasil pengembangan, Program pensiun ini dikelola oleh DPLK Manulife.
The Bank has a defined contribution pension plan that covers all permanent employees through monthly contribution of which the calculated benefits is the difference between the accumulated contribution and the result of investments. This pension plan is managed by DPLK Manulife.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 Exhibit E/68
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
(Lanjutan) 21. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE
BENEFITS (Continued)
Kewajiban yang diakui di neraca sebagai berikut: The liabilities recognized in the balance sheet consist of the following :
2 0 1 0 2 0 0 9
Tidak didanai 7.028.099.958 5.535.926.079 Non-fundedProgram pension 2.602.693.210 2.503.732.930 Pension plan 9.630.793.168 8.039.659.009
Dibebankan ke laporan laba rugi
terdiri dari : Charges to the statements of income
consist of the following : Tidak didanai 2.225.315.376 1.604.306.008 Non-fundedProgram pension 4.098.960.281 3.562.914.696 Pension plan
6.324.275.657 5.167.220.704
Tidak didanai Jumlah yang diakui dalam neraca
adalah sebagai berikut:
Non-funded Total non-funded amount recognized in
the balance sheets is as follows :
Kewajiban aktuaria 7.028.099.958 5.535.926.079 Actuarial liabilities
Jumlah yang diakui dalam laporan
laba rugi adalah sebagai berikut :
Total non-funded amount recognized in the statements of income consists of
the following :
Beban jasa kini 1.095.997.751 947.852.228 Current service cost Beban bunga 549.238.352 570.704.841 Interest expense Amortisasi (keuntungan) kerugian
aktuaria yang belum diakui
580.079.273
85.748.939 Amortization of unrecognized actuarial
losses (gain)
2.225.315.376 1.604.306.008
Mutasi saldo kewajiban yang diakui di
neraca adalah sebagai berikut :
Movements in the obligations recognized in the balance sheets consist of the
following : Saldo awal tahun 5.535.926.079 6.022.842.207 Balance at beginning of yearBeban tahun berjalan 2.225.315.376 1.604.306.008 Expense for the yearKoreksi skema manfaat - ( 1.239.529.863 Benefit scheme correctionImbalan yang dibayar selama tahun
berjalan ( 733.141.497
)( 851.692.273 )
Payment of benefits during the year
Saldo akhir tahun 7.028.099.958 5.535.926.079 Balance at end of year
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 Exhibit E/69
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
(Lanjutan) 21. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE
BENEFITS (Continued)
2 0 1 0 2 0 0 9
Program pensiun : Jumlah yang diakui dalam neraca adalah
sebagai berikut :
Pension plan :Total pension plan recognized in the
balance sheets consists of the following :
Kewajiban aktuaria 26.580.168.456 20.871.062.399 Actuarial liabilitiesNilai wajar aset program ( 12.465.999.460)( 8.920.190.493) Fair value for plan assets
14.114.168.996 11.950.871.906
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui ( 4.174.811.003
)( 4.921.568.392
)
Unrecognized actuarial gain (losses)
Kewajiban jasa lalu yang akan diakui di masa depan ( 7.336.664.783)( 4.525.570.584
)
Past service liabilities which will be recognized in the future
2.602.693.210 2.503.732.930
Jumlah yang diakui dalam laporan laba
rugi adalah sebagai berikut:
Total pension plan recognized in the statements of income consists of the
following : Beban jasa kini 2.179.729.169 1.830.399.528 Current service costBeban bunga 2.065.660.732 1.873.269.056 Interest expenseHasil aset program yang diharapkan ( 673.813.324)( 595.489.352) Expected return on plan assetsAmortisasi biaya jasa lalu 350.759.581 350.759.581 Amortization of past service costAmortisasi (keuntungan) kerugian
aktuaria yang belum diakui
176.624.121
103.975.883 Amortization of unrecognized actuarial
losses (gain) 4.098.960.279 3.562.914.696
Mutasi saldo kewajiban yang diakui di
neraca adalah sebagai berikut : Movements in the obligations
recognized in the balance sheets consist of the following :
Saldo awal tahun 2.503.732.930 1.322.784.884 Balance at beginning of yearBeban tahun berjalan 4.098.960.281 3.562.914.696 Expense for current yearKontribusi ( 4.000.000.000)( 2.100.000.000) ContributionImbalan yang dibayar bank - ( 281.966.650) Payment of benefits Saldo akhir tahun 2.602.693.210 2.503.732.930 Balance at end of year
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 Exhibit E/70
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI 22. ESTIMATED LOSS ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Transaksi komitmen dan kontijensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank, yang memiliki risiko kredit adalah :
Commitments and contingencies transactions in the normal course of bank activities that have credit risks are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah: Rupiah:Bank garansi yang diterbitkan 20.433.749.726 14.962.760.996 Bank guarantees issued Titipan setoran kliring 385.666.640 2.395.548.706 Funds for clearing 20.819.416.366 17.358.309.702 Valuta asing: Foreign currency: Bank garansi yang diterbitkan 8.440.153.540 5.335.502.706 Bank guarantees issued Jumlah kerugian komitmen dan
kontijensi
29.259.569.906
22.693.812.408 Total estimated losses on
commitments and contingencies
Kualitas transaksi komitmen dan kontijensi yang memiliki risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan lancar.
Commitments and contingencies transactions having credit risks as of 31 December 2010 and 2009 are classified as current.
Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi adalah sebagai berikut :
Movements in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 10.265.980 5.527.676 Balance at beginning of year Beban (pemulihan) estimasi kerugian
selama tahun berjalan
30.282.417
4.738.304
Provision (recovery) during the year Saldo akhir tahun 40.548.397 10.265.980 Balance at end of year
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontijensi cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya transaksi komitmen dan kontijensi.
The management of the Bank believes that the amount of estimated losses provided is adequate to cover possible losses relating to commitments and contingencies.
23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL
Berdasarkan akta Notaris Meiyane Halimatussyadiah, SH., No. 5 tanggal 26 April 2006, Bank meningkatkan modal dasarnya dari Rp 250.000.000.000 (250.000.000 saham) menjadi Rp 400.000.000.000 (4.000.000.000 saham) dan mengubah ni lai nominal setiap saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 100. Selanjutnya, Bank telah menjual saham kepada publik sebanyak 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Berdasarkan akta Notaris Meiyane Halimatussyadiah, SH, No.4 tanggal 20 Desember 2006, modal disetor meningkat sebesar Rp50.000.000.000 (500.000.000 saham).
Based on Notarial deed of Meiyane Halimatussyadiah, SH., No. 5 dated 26 April 2006, the Bank increased its authorized capital from Rp 250,000,000,000 (250,000,000 shares) to Rp 400,000,000,000 (4,000,000,000 shares) and changed the par value from Rp 1,000 per share to Rp 100 per share. Further, the Bank sold to the public 500,000,000 shares with par value of Rp 100 per share.
Based on Notarial deed of Meiyane Halimatussyadiah, SH, No. 4 dated 20 December 2006, paid-in capital was increased by Rp 50,000,000,000 (500,000,000 shares).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/71 Exhibit E/71
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan akta notaris Stephanie Wilamarta, SH., No 14 tanggal 11 Agustus 2008. Bank meningkatkan modal dasarnya dari Rp 400.000.000.000 menjadi sebesar Rp 600.000.000.000. Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :
Based on notarial deed of Stephanie Wilamarta, SH., No. 14 dated 11 August 2008, the Bank increased its s h a r e c a p i t a l f r o m R p 4 0 0 , 0 0 0 , 0 0 0 , 0 0 0 t o Rp 600,000,000,000. Based on registered by Biro Administrasi Efek, Bank shareholders composition as of 31 December 2010 and 2009 as follows :
2 0 1 0
Pemegang saham Lemba r Persentase Shareholders saham/
Number of shares
kepemilikan/ Percentage of
ownership
Jumlah/ Amount
Bukan pengurus Bank Non Bank’s managementArifin Panigoro 1.225.830.675 52,92 122.583.067.500 Arifin PanigoroPT Medco Intidinamika 255.537.000 11,03 25.553.700.000 PT Medco IntidinamikaMasyarakat
(masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
817.801.365 35,30 81.780.136.500
Public(each representing less than
5% ownership)
Pengurus Bank Bank’s managementFarid Rahman 6.822.770 0,29 682.277.000 Farid RahmanMadyantoro Purbo 2.521.540 0,11 252.154.000 Madyantoro PurboArief Budiman 2.507.500 0,10 250.750.000 Arief BudimanAgus Setiadjaja 1.289.150 0,06 128.915.000 Agus SetiadjajaDenny Novisar Mahmuradi 1.288.500 0,06 128.850.000 Denny Novisar MahmuradiHardono Budi Prasetya 1.288.500 0,06 128.850.000 Hardono Budi PrasetyaSadhana Priatmadja 859.000 0,04 85.900.000 Sadhana PriatmadjaR. Maulana Ibrahim 627.000 0,03 62.700.000 R. Maulana Ibrahim
2.316.373.000 100,00 231.637.300.000
2 0 0 9
Pemegang saham Lemba r Persentase Shareholders saham/
Number of shares
kepemilikan/ Percentage of
ownership
Jumlah/ Amount
Bukan pengurus Bank Non Bank’s managementArifin Panigoro 817.220.450 49,89 81.722.045.000 Arifin PanigoroPT Medco Intidinamika 170.358.000 10,40 17.035.800.000 PT Medco IntidinamikaMasyarakat
(masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
648.891.820 39,60 64.889.182.000
Public(each representing less than
5% ownership)
Pengurus Bank Bank’s managementFarid Rahman 1.475.070 0,09 147.507.000 Farid RahmanMadyantoro Purbo 10.010 <0,01 1.001.000 Madyantoro PurboAgus Setiadjaja 650 <0,01 65.000 Agus Setiadjaja
1.637.956.000 100,00 163.795.600.000
Pada Tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan surat KSEI No. KSEI-19146/JKS/1209 tanggal 23 Desember 2009, No. KSEI-19229/JKS/1209 tanggal 28 Desember 2009, No. KSEI-19317/JKS/1209 tanggal 29 Desember 2009.
As of 31 December 2009 is based on KSEI letter No. KSEI-19146/JKS/1209 dated 23 December 2009, No.KSEI-19229/ JKS/1209 dated 28 December 2009, No. KSEI-19317/JKS/1209 dated 29 December 2009.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/72 Exhibit E/72
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL-NET
Saldo tambahan modal disetor - bersih per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
Balance of additional paid-in capital - net as of 31 December 2010 and 2009 consist of:
2 0 1 0 2 0 0 9
Agio saham 51.358.627.600 15.331.265.000 Premium on stockModal saham yang dipesan - 4.366.607.000 Subscribed share capitalBiaya emisi saham ( 4.635.274.537 )( 4.203.236.530) Share issuance cost
46.723.353.063 15.494.635.470
Agio Saham Akun ini merupakan kelebihan harga penjualan saham di atas nilai nominal pada saat Penawaran Umum Perdana pada tahun 2006 berjumlah Rp 9.813.025.000 dan pada saat Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2009 berjumlah Rp 30.000.000.000 dan pada saat ESOP/MSOP pada tahun 2010 berjumlah Rp 11.545.602.600.
Premium on Stock This account represents the excess of the sales price of stocks over the par value at the time of Initial Public Offering in 2006 amounting to Rp 9,813,025,000 and at the time of Right Issue I in 2009 amounting to Rp 30,000,000,000 and at the time of ESOP/MSOP in 2010 amounting Rp 11,545,602,600.
Modal Saham Yang Dipesan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 8 Desember 2009, yang dinyatakan dalam akta Notaris Stephanie Wilamarta, SH No. 17 tanggal 8 Desember 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui:
a. Penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 750.000.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 75.000.000.000.
b. Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Bank.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No. S-10522/BL/2009 tanggal 8 Desember 2009, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 750.000.000 saham baru dengan nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran Rp 140 setiap saham. Jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I tersebut adalah sejumlah Rp 105 miliar. Sebagai akibat Penawaran Umum Terbatas I tersebut, jumlah saham Bank yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 2.250.000.000 saham. Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 750.000.000 saham tersebut di atas dengan Surat No. S-06495/BEI.PPJ/12-2009 tanggal 11 Desember 2009. Pada tanggal 11 Januari 2010, seluruh modal saham yang dipesan sebesar Rp 4.366.607.000 telah diterima oleh Bank dan direklasifikasi ke akun modal saham dan agio saham. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum yang antara lain menetapkan bahwa saham bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%, maka dari hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I dengan HMETD, terdapat penambahan jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 7.500.000 saham atas nama Arifin Panigoro, sehingga total saham yang tidak dicatatkan adalah 22.500.000 saham. Saham Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya berjumlah 2.227.500.000 saham.
Subscribed Share Capital Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 8 December 2009, the minutes of which are covered by Notarial deed No. 17 dated 8 December 2009 of Notary Stephanie Wilamarta, SH., the Bank’s shareholders have approved: a. Addition of capital with pre-emptive rights by issuing
750,000,000 new shares with total par value amounting Rp 75,000,000,000.
b. The changes of Articles 4 Verse 2 of the Bank’s Article of
Association. Based on notice of effective letter from the BAPEPAM No. S-10522/BL/2009 dated 8 December 2009, the Bank conducted Limited Public Offering I (Rights Issue I) involving 750,000,000 new shares at par value per share of Rp 100 and at an offering price of Rp 140 per share. The amount of fund received from this Limited Public Offering I amounted to Rp 105 billion. As a result of this Limited Public Offering I, the total number of issued and fully paid shares of the Bank increased to 2,250,000,000 shares. The Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia has approved the listing of the above mentioned 750,000,000 new shares with the Letter No. S-06495/BEI.PPJ/12-2009 dated 11 December 2009. On 11 January 2010, all share capital subscribed amounted to Rp 4,366,607,000 was received and are reclassified to share capital account and premium on stock. According to Government Regulation No. 29 year 1999 concerning Acquisition of Public Bank Shares, among others ascertain that Bank’s share is allowed to be listed on Stock Exchange at the maximum 99%, therefore from Limited Public Offering I with pre-emptive rights, there are 7,500,000 additional shares on behalf of Arifin Panigoro that are not listed, thus Bank’s shares that are not listed totaled 22,500,000 shares. Bank’s shares which are listed in the Indonesia Stock Exchange totaled 2,227,500,000 shares.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/73 Exhibit E/73
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH (Lanjutan) 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL-NET (Continued)
Modal Saham Yang Dipesan (Lanjutan) Subscribed Share Capital (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai hasil pelaksanaan ESOP/MSOP, terdapat penambahan jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 663.730 saham atas nama Arifin Panigoro, sehingga total saham yang tidak dicatatkan adalah 23.163.730 saham. Saham Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya berjumlah 2.293.209.270.
As of 31 December 2010 the result from ESOP/MSOP, there are 663,730 additional shares on behalf of Arifin Panigoro not listed, those Bank shares that are not listed amounted 23,163,730 shares. Bank shares wich are listed in the Indonesian Stock Exchange amounted 2,293,209,270.
Periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD adalah mulai tanggal 23 Desember 2009 sampai dengan 4 Januari 2010, rincian transaksi adalah sebagai berikut:
a. Sampai dengan tanggal neraca 31 Desember 2009 sejumlah 137.956.000 lembar saham telah dipesan dan telah dibayar tunai serta dibukukan sebagai Modal Saham sejumlah Rp 13.795.600.000 (lihat Catatan 23) dan Agio Saham sejumlah Rp 5.518.240.000 (lihat Catatan 24);
b. Sampai dengan tanggal neraca 31 Desember 2009 sejumlah 31.190.050 lembar saham telah dipesan namun belum dilunasi sejumlah Rp 4.366.607.000 dan dicatat sebagai Piutang Kepada Pemesan Saham (lihat Catatan 13) dan Modal Saham Yang Dipesan (lihat Catatan 24). Sampai dengan tanggal 11 Januari 2010 modal saham yang dipesan ini telah dilunasi; dan
c. Sisa sebanyak 580.853.950 lembar saham dipesan dan dibayar tunai setelah tanggal neraca 31 Desember 2009.
Setelah Penawaran Umum Terbatas I tersebut di atas, berdasarkan akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta No. 1 tanggal 1 Februari 2010, pemilikan saham Bank adalah sebagai berikut :
Trading period of pre-emptive right certificate is started from 23 December 2009 up to 4 January 2010, detail of the transactions are as follow:
a. Up to balance sheet date 31 December 2009 the total of
137,956,000 shares have been subscribed and fully paid-in and recorded as Share Capital amounting to Rp 13,795,600,000 (see Note 23) and Premium On Stock amounting to Rp 5,518,240,000 (see Note 24);
b. Up to balance sheet date 31 Desember 2009 the total of 31,190,050 shares have been subscribed but not paid-in yet amounting to Rp 4,366,607,000 and recorded as Receivable to Shares Subscribers (see Note 13) and Subscribed Share Capital (see Note 24). Up to 11 January 2010 this subscribed share capital has been fully paid-in; and
c. The remainder the total of 580,853,950 shares are
subscribed and fully paid-in after balance sheet date 31 December 2009.
After the Limited Public Offering I (Rights Issue I), based on deed of Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta No. 1 dated 1 February 2010, the Bank’s shares ownership is as follows :
Pemegang saham Lemba r saham/
Persentase kepemilikan/
Jumlah /
Shareholders
Number of shares
Percentage of ownership
Amount
Bukan pengurus Bank Non Bank’s managementArifin Panigoro 1.225.830.675 54,48 122.583.067.500 Arifin PanigoroPT Medco Intidinamika 255.537.000 11,36 25.553.700.000 PT Medco IntidinamikaMasyarakat
(masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
766.379.895 34,04 76.637.989.500
Public(each representing less than
5% ownership) Pengurus Bank Bank’s managementFarid Rahman 2.241.770 0,10 224.177.000 Farid RahmanMadyantoro Purbo 10.010 <0,01 1.001.000 Madyantoro PurboAgus Setiadjaja 650 <0,01 65.000 Agus Setiadjaja
2.250.000.000 100,00 225.000.000.000
Biaya Emisi Saham Akun ini merupakan jumlah biaya emisi saham pada saat Penawaran Umum Perdana pada tahun 2006 berjumlah Rp 3.359.925.554 dan pada saat Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2009 berjumlah Rp 1.087.043.833 dan pada saat ESOP/MSOP pada tahun 2010 berjumlah Rp 188.305.150
Share Issuance Cost This account represents total of share issuance cost at the time of Initial Public Offering in 2006 amounting to Rp 3,359,925,554 and at the time of Right Issue I in 2009 amounting to Rp 1,087,043,833 and at the time of ESOP/MSOP in 2010 amounting Rp 188,305,150
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/74 Exhibit E/74
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. CADANGAN UMUM 25. GENERAL RESERVE
Cadangan ini dibuat untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No 1/1995 mengenai Perseroan Terbatas yang telah diubah dengan UU No. 40/ 2007 yang diberlakukan sejak 16 Agustus 2007. Undang-Undang tersebut mengatur perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Pada tahun 2010, Bank membentuk dana cadangan umum sebesar Rp 1.782.252.449 (lihat Catatan 26), sehingga saldo per 31 Desember 2010 menjadi Rp 7.245.129.501 (2009: Rp 5.462.877.052).
In accordance with Law No 1/1995 “Limited Liability Company” as amended by Law No 40/2007 which was effective from 16 August 2007. Limited liability Companies in Indonesia are required to set up a reserve of at least 20% of the paid-up capital. The Law does not stipulate for how long the above reserve requirement has to be fulfilled. In 2010, the Bank set up an additional general reserves amounting to Rp 1,782,252,449 (see Note 26), increasing the balance of general reserveas of 31 December 2010 to Rp 7,245,129,501 (2009:Rp 5,462,877,052)
26. DIVIDEN TUNAI 26. CASH DIVIDEND
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 21 April 2010, yang dinyatakan dalam akta Notaris Stephanie Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta No 20 tanggal 21 April 2010, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 13.500.000.000 atau sebesar Rp 6 per saham dan menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp 1.782.252.449 (lihat Catatan 25) untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 1 April 2009, yang dinyatakan dalam akta Notaris Stephanie Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta No 1 tanggal 1 April 2009, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 7.500.000.000 atau sebesar Rp 5 per saham dan menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp 1.882.878.458 (lihat Catatan 25) untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007.
Based on the Annual Shareholders General Meeting (RUPS) held on 21 April 2010, the minutes of which are covered by Notarial deed No. 20 dated 21 April 2010 of Notary Stephanie Wilamarta, SH., in Jakarta, the Shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp 13,500,000,000 or Rp 6 per share and to add to general reserve the amount of Rp 1,782,252,449 (see Note 25) in order to comply to Limited Liability Law No 40/2007. Based on the Annual Shareholders General Meeting (RUPS) held on 1 April 2009, the minutes of which are covered by Notarial deed No. 1 dated 1 April 2009 of Notary Stephanie Wilamarta, SH., in Jakarta, the Shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp 7,500,000,000 or Rp 5 per share and to add to general reserve the amount o f Rp 1,882,878,458 (see Note 25) in order to comply to Limited Liability Law No 40/2007.
27. KERUGIAN YANG BELUM DIREALISASI ATAS
PERUBAHAN NILAI WAJAR EFEK-EFEK YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
27. UNREALIZED LOSS FROM THE CHANGE IN FAIR VALUE OF SECURITIES AVAILABLE FOR SALE
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.812.212.800 dan Rp 606.350.000 adalah selisih yang berasal dari perbedaan antara nilai tercatat dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan keuangan. Harga pasar dan harga perolehan efek-efek tersebut masing-masing sebesar Rp 83.166.359.700 dan Rp 89.978.572.500 (2010) dan Rp 9.803.650.000 dan Rp 10.410.000.000 (2009).(catatan 7)
Unrealized loss from the change in fair value of securities available for sale as of 31 December 2010 and 2009amounted to Rp 6,812,212,800 and Rp 606,350,000 are derived from the difference between the recorded value and the fair value on the date of financial reporting. The market price and acquisition costs are Rp 83,166,359,700 and Rp 89,978,572,500 (2010) and Rp 9,803,650,000 andRp 10,410,000,000 (2009).(notes 7)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/75 Exhibit E/75
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PROGRAM OPSI KARYAWAN BERBASIS SAHAM DAN
PROGRAM OPSI MANAGEMEN 28. EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM AND MANAGEMENT
OPTION PROGRAM
Program opsi karyawan berbasis saham (ESOP) dan program opsi manajemen (MSOP)
Employee stock option program (ESOP) and Management Options Program (MSOP)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010, pemegang saham menyetujui untuk memberikan hak opsi kepada Direksi dan karyawan Bank yang memenuhi persyaratan untuk membeli saham baru sejumlah 225.000.000 lembar saham. Harga eksekusi yang ditetapkan adalah Rp 247.
At the Extraordinary Shareholders’ General Meeting No. 21 held on 21 April 2010, the shareholders agreed to grant option to purchase 225,000,000 new shares to the eligible Bank’s Directors and Employees. The exercise price set was Rp 247.
Karyawan yang memenuhi kriteria tertentu yang mendapatkan opsi program kompensasi ini antara lain adalah: - Dewan Komisaris kecuali Komisaris Independen,
Direksi dan karyawan tetap yang bekerja pada Bank dengan masa kerja minimal 3 (tiga) tahun atau maksimal masa kerja sejak tanggal 31 Desember 2007.
The certain requirement should be fulfill by the employee for got these compensation program is as follow: - Board of commissioner except Independent
Commissioner, Director and permanant employee who have been working for 3 (tiga) years or maximum have been worked since 31 December 2007.
Periode eksekusi dibagi menjadi 4 (empat) bagian sebagai berikut:
The exercise period is divided into four parts as follow:
Persentase dari
total alokasi opsi / Percentage from total allocated
options
Tanggal / Date
Lock-up periode / Lock-up period
Periode eksekusi I
10%
30 Juli 2010–30 Agustus 2010 / 30 July 2010–30 August 2010
- I exercise period
Periode eksekusi II
20%
29 Oktober 2010–29 November 2010 / 29 October 2010 –
29 November 2010
2 bulan/month II exercise period Periode eksekusi III
30%
01 Agustus 2011–01 September 2011 / 01 August 2011 –
01 September 2011
4 bulan/month III exercise period Periode eksekusi IV
40%
01 November 2011–01 Desember 2011 / 01 November 2011 –
01 December 2011
6 bulan/month IV exercise period
Catatan: a. Opsi saham yang tidak diserap di setiap periode eksekusi
akan dialokasikan secara total pada tahap selanjutnya. b. Opsi saham tersebut tidak dapat diperdagangkan. Opsi
saham yang telah dilaksanakan menjadi saham hanya dapat diperjual-belikan atau dialihkan kepada pihak lain setelah berakhirnya masa periode lock-up setiap tahapan tersebut.
c. Opsi saham yang masih outstanding karena gugurnya opsi atau tidak dilaksanakan oleh pemegang opsi, maka opsi saham yang masih outstanding tersebut akan ditawarkan kepada pemegang opsi lainnya.
d. Alokasi setiap tahapan yang tidak dieksekusi akan ditambahkan ke tahapan berikutnya.
Notes: a. The share options that have not executed will be
allocated in total to the next execution period. b. The mentioned share options can not be sold. Share
options only could be given to other party when lock-up period ending for each execution period.
c. Outstanding share options caused by forfeitet options or not executed by the employee/management, will be offer to other employee.
d. The share option that have not executed will be added to the next execution period.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/76 Exhibit E/76
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PROGRAM OPSI KARYAWAN BERBASIS SAHAM DAN
PROGRAM OPSI MANAJEMEN (Lanjutan)
28. EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM AND MANAGEMENT OPTION PROGRAM (Continued)
Berikut ini adalah mutasi jumlah opsi saham yang beredar:
Below is the movement of the share options outstanding:
31 Desember/December 2 0 1 0 2 0 0 9 Saldo awal - - Beginning balanced Diberikan 225.000.000 - Granted Eksekusi 66.373.000 - Exercised Saldo akhir 158.627.000
-
Ending balance
Saham baru yang dibagikan diambil dari saham dalam portepel dan bukan merupakan saham yang telah diterbitkan atau dibeli kembali.
Under the plan, new shares are granted from the authorised capital and not from issued or repurchased capital stock.
Nilai wajar opsi ditentukan dengan menggunakan metode binomial. Dibawah ini adalah asumsi-asumsi rata-rata yang digunakan dalam menilai opsi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010:
The fair value of the options is estimated using the binomial method. Below are the average assumptions used for value the options for the year ended 31 December 2010:
31 Desember/December 2 0 1 0 2 0 0 9 Tingkat pengembalian dividen 0.00% n/a Dividend yieldKetidakstabilan harga yang diharapkan 12.00% n/a Expected volatilitySuku bunga bebas risiko yang diharapkan 7.00% n/a Expected risk-free interest ratePeriode opsi yang diharapkan (tahun) 2 n/a Expected period of the options (years)
Beban kompensasi yang diakui dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.788.771.600 (2009: Rp Nihil) dan telah dikreditkan ke akun cadangan kompensasi berbasis saham.
The compensation expenses charged to the statement of income for the year ended 31 December 2010 was Rp 1,788,771,600 (2009: Rp Nil) and has been credited to account share-based payment compensation reserve.
Selama tahun 2010, sebagai akibat eksekusi ESOP dan MSOP oleh karyawan dan manajemen sebesar Rp 16.394.131.000 telah dikreditkan ke akun-akun modal disetor dan tambahan modal disetor.
As a result of employees and management exercising options under the ESOP and MSOP during 2010, Rp 16,394,131,000 was credited to share capital and additional paid in capital.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/77 Exhibit E/77
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. LABA PER SAHAM –DASAR DAN DILUSIAN 29. EARNING PER SHARE – BASIC AND DILUTIVE
Laba per saham dasar Basic earning per share Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham – dasar :
Calculation of basic earning per share is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 Laba bersih tahun berjalan : Net income : Laba bersih tahun berjalan untuk
perhitungan laba per saham – dasar
59.940.848.049 35.645.048.983
Net income for the current yearfor the calculation of
basic earning per share Jumlah saham : Total shares : Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
perhitungan laba per saham – dasar *)
2.264.072.252 1.501.967.768 Weighted average number of ordinary
shares outstanding *) Laba bersih per lembar saham - dasar 26,47 23,73 Earning per share (in full amount) - basic
*) Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dihitung
berdasarkan jumlah saham biasa yang beredar pada posisi tiap akhir bulan sesuai dengan data dari Biro Administrasi Efek.
*) The weighted average number of ordinary shares on issue is calculated based on the number of ordinary shares on issue at end month based on the data from Biro Administrasi Efek.
Laba per saham dilusian Diluted earning per share Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki potensi saham yang bersifat dilutif dari Penawaran Umum Terbatas I.
As at 31 December 2010, Bank has dilutive potential share due to issurance of shares through the Bank’s Pre-emptive’s Rights Issue I.
2 0 1 0 2 0 0 9 Laba bersih tahun berjalan : Net income : Laba bersih tahun berjalan untuk
perhitungan laba per saham-dilusian
59.940.848.049 35.645.048.983
Net income for the current year for the calculation of
dilutive earning per share Jumlah saham : Total shares : Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
perhitungan laba per saham – dilusian
2.277.739.726 1.563.780.822
Weighted average number ofordinary shares outstanding
for the calculation of dilutive earning per share
Laba per saham dilusian 26,32 22,79 Diluted earning per share
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/78 Exhibit E/78
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN BUNGA 30. INTEREST INCOME
2 0 1 0 2 0 0 9 Bunga Sertifikat Bank Indonesia 12.267.726.532 6.141.074.085 Certificates of Bank Indonesia Bunga pada bank lain : Placements with other banks :
Call money 3.026.440.001 4.156.279.774 Call money Jasa giro 246.178.539 47.759.312 Demand deposits Lainnya 1.002.500 - Others
3.273.621.040 4.204.039.086
Bunga efek-efek: Marketable securities:
Obligasi pemerintah 15.540.000 888.957.910 Government bonds Obligasi non-pemerintah 4.375.018.174 5.309.913.777 Non-government bonds
4.390.558.174 6.198.871.687
Bunga dari kredit yang diberikan : Loans :
Kredit Rekening Koran : Current Account Loans : Pinjaman rekening Koran 1.978.080.171 1.236.359.330 Current account
Kredit Modal Kerja : Working Capital Loans :
Installment umum 32.042.877.654 19.040.412.485 General installment Reguler umum 19.152.482.883 6.398.485.040 General regular Deposito instan 214.469.795 4.914.236 Instant deposits Lainnya 209.056.773 24.257.984 Others
51.618.887.105 25.468.069.745
Kredit Investasi : Investment Loans : Investasi umum 4.718.913.615 3.574.364.259 General investment Deposito instan 86.983.554 16.717.956 Instant deposits
4.805.897.169 3.591.082.215
Kredit Konsumsi : Consumer Loans : Kredit umum pensiunan 208.036.136.847 130.918.833.193 Retired general loans Kredit umum pegawai 139.726.957.751 134.430.359.789 Officer general loans KPR di atas tipe 70 7.008.166.129 8.406.576.647 Housing loans above type 70 Kredit pekerja 2.497.448.761 2.056.489.080 Labor loans Konsumsi umum 1.386.758.016 904.381.642 General consumers Pinjaman karyawan 2.812.667.121 1.196.017.889 Employee loans Kredit pemilikan kendaraan 727.217.901 1.309.773.405 Car ownership loans Konsumtif regular 376.017.411 201.791.140 Regular consumers KPR s/d tipe 70 100.314.044 122.324.735 Housing loans up to type 70 Reguler tunjangan hari tua 6.577.273 11.705.417 Regular pension plan Konsumtif ruko dan rukan ( 24.263.165 ) 65.509.646 Shops and office ownership loans
362.653.998.089 279.623.762.583
Jumlah Pendapatan Bunga 440.988.768.280 326.463.258.731 Total Interest Income
Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 16.537.784.761 dan Rp 14.013.412.324.
Total interest income derived from related parties in years 2010 and 2009 were Rp 16,537,784,761 and Rp 14,013,412,324, respectively.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/79 Exhibit E/79
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 31. FEES AND COMMISSIONS INCOME
2 0 1 0 2 0 0 9
Kustodian 2.556.504.387 1.013.687.320 CustodyKredit Konsumsi 2.667.772.834 12.587.489.508 Consumer LoansKredit Modal Kerja 400.557.225 1.821.930.373 Working Capital LoansKredit Rekening Koran 71.534.717 83.358.147 Current Account LoansKredit Investasi 19.465.000 49.540.277 Investment LoansLainnya 5.809.531.082 1.004.544.594 Others
11.525.365.245 16.560.550.219
32. BEBAN BUNGA 32. INTEREST EXPENSES 2 0 1 0 2 0 0 9
Bank Indonesia: Bank Indonesia : Sertifikat Bank Indonesia - 2.609.751 Certificates of Bank Indonesia Simpanan dari bank lain : Deposits from other banks : Interbank call money 326.790.832 5.119.845.427 Interbank call money Deposito berjangka 15.476.564.065 5.557.827.247 Time deposits Imbal jasa penempatan deposito 298.349.795 234.449.999 Service fees on deposits Giro bank lain 158.963.186 79.905.724 Demand deposits Bunga tabungan 2.940.856 - 16.263.608.734 10.992.028.397 Nasabah non-bank : Customers non-bank : Deposito berjangka Time deposits
Pihak terkait 12.170.736.762 10.369.915.886 Related parties Pihak ketiga 137.776.540.003 124.484.284.887 Third parties
Deposito on call – pihak ketiga Deposits on call – third parties Pihak terkait 393.499.124 - Related parties Pihak ketiga 1.420.394.038 7.390.093.910 Third parties
Rekening Koran Curent account Pihak terkait 1.916.436.518 2.539.688.405 Related parties Pihak ketiga 3.724.382.421 4.181.865.129 Third parties
Tabungan Savings Pihak terkait 470.897.880 44.181.799 Related parties Pihak ketiga 3.143.224.520 2.878.936.290 Third parties
Tabungan berjangka Time savings Pihak terkait 17.498.636 26.426.671 Related parties Pihak ketiga 2.891.586.279 2.190.141.517 Third parties
Imbalan jasa tabungan – pihak ketiga 411.364.647 1.012.378.794 Service fees on savings – third parties Pinjaman yang diterima – pihak ketiga 598.993.410 106.419.444 Loan – third parties
164.935.554.238 155.224.332.732
Jumlah Beban Bunga 181.216.605.600 166.218.970.880 Total Interest Expenses
Jumlah beban bunga yang dibayarkan kepada pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing Rp14.969.068.920 dan Rp 12.980.212.761.
Total interest expense paid to related parties in years 2010 and 2009 amounted to Rp 14,969,068,920 and Rp 12,980,212,761 respectively.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/80 Exhibit E/80
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 33. OTHER OPERATING INCOME 2 0 1 0 2 0 0 9
Laba penjualan efek-efek 5.968.347.668 8.267.995.953 Gain on sale of marketable securitiesJasa layanan 4.809.578.770 3.353.888.711 Service feesOperasi internasional 256.314.877 252.152.653 International operationTransaksi kredit 153.938.884 15.554.470 Credit transactionsLainnya 1.670.319.499 1.117.855.042 Others
12.858.499.698 13.007.446.829
34. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN ASET PRODUKTIF 34. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON EARNING
ASSETS
2 0 1 0 2 0 0 9
Penyisihan kredit yang diberikan 22.370.712.049 7.259.419.325 Allowance for impairment losses on loans (Pemulihan) penyisihan giro
pada bank lain
-
( 1.016.385.378
)
(Reversal of allowance) allowance for impairment losses on current accounts
with other banks (Pemulihan) penyisihan penempatan
pada bank lain
-
( 953.000.000
)
(Reversal of allowance) allowance forimpairment losses on placements
with other banks Estimasi kerugian komitmen dan
kontijensi
187.661.617
4.738.304
Estimated losses on commitments and contingencies
Pemulihan penyisihan penghapusan penyertaan
-
-
Reversal of allowance for impairment losses on investments
Penyisihan surat berharga
61.144.250
264.822.697
Allowance for impairment losses on marketable securities
Penyisihan surat berharga yang dibeli
dengan janji untuk dijual kembali
-
21.600.000
Allowance for impairment losses on securities purchased under
resale agreement Penyisihan (pemulihan) penghapusan
agunan yang diambil alih
-
814.665.951 Allowance (reversal of allowance) for
impairment losses on foreclosed assets
22.619.517.916 6.395.860.899
35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 35. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2 0 1 0 2 0 0 9 Beban barang dan jasa 34.520.105.474 28.241.226.384 Goods and services expensesBeban komisi dan provisi 17.015.643.402 10.338.123.127 Commission and provision expensesBeban promosi 14.615.280.663 9.235.355.918 Promotion expensesBeban sewa 11.940.487.710 10.283.643.838 Rent expensesBeban penyusutan aset tetap
(Catatan 11)
6.547.826.872
5.876.951.929 Depreciation expenses
(Note 11) Beban asuransi 5.820.177.984 5.021.280.064 Insurance expensesBeban pemeliharaan dan perbaikan 5.503.611.881 4.142.071.218 Repair and maintenance expensesBeban penerimaan karyawan 1.911.574.796 1.222.744.146 Employees’ acceptance expensesBeban amortisasi 1.281.334.197 1.209.626.284 Amortization expensesBeban Safekeeping KSEI 335.403.109 50.499.263 Safekeeping KSEI expensesBeban transaksi treasury 232.462.843 242.131.045 Treasury transactions expensesBeban kredit 195.799.981 125.327.953 Loans expensesBeban pajak 98.857.635 85.215.491 Tax expensesBeban penelitian dan pengembangan 53.874.550 - Research and Development expenseBeban kustodian lainnya 37.413.748 29.938.398 Other custodian expensesBeban transaksi handling KSEI 5.038.000 4.928.000 KSEI’s handling transaction expensesBeban lainnya 5.501.300.298 1.820.851.193 Others expenses
105.616.193.143 77.929.914.251
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/81 Exhibit E/81
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. BEBAN TENAGA KERJA 36. PERSONNEL EXPENSES
2 0 1 0 2 0 0 9
Gaji dan upah 32.725.495.753 27.482.650.760 Salaries and wagesTunjangan lainnya 19.967.312.981 10.977.052.111 Other fringe benefitsPenyisihan imbalan kerja (Catatan 20) 1.591.134.159 5.167.220.704 Allowance for employee benefits (Note 20)Tunjangan pajak 4.596.892.120 3.680.284.512 Tax allowancePendidikan dan pelatihan 4.313.951.490 2.889.250.962 Training and educationJasa produksi / bonus 5.883.618.384 2.313.704.833 BonusHonor Komisaris 1.144.067.816 820.000.000 Remuneration for the Board of CommissionersLainnya 1.788.771.600 - Others
72.011.244.303 53.330.163.882
37. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL 37. NON OPERATING INCOME (EXPENSES)
2 0 1 0 2 0 0 9
(Rugi) laba selisih kurs ( 1.280.683.422 )( 518.673.089) (Loss) gain on foreign exchange rate Pendapatan non operasional lainnya 130.026.359 326.911.205 Other non-operating income Pendapatan sewa 108.845.456 100.178.789 Rent income Denda ( 49.255.657 )( 29.250.002) Penalties Pendapatan dividen 35.241.912 - Dividend income Pendapatan (beban) lainnya - bersih ( 1.249.124.216 )( 920.210.232) Other income (expenses) – net
( 2.304.949.568 )( 1.041.043.329)
38. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK TERKAIT 38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Bank melakukan transaksi usaha dengan pihak terkait, transaksi tersebut meliputi :
In the normal course of business, the Bank entered into transactions with its related parties. The transactions cover :
a. Bank melakukan perjanjian sewa bangunan dan sewa
kendaraan dengan pihak terkait. Saldo sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :
a. Bank entered into agreements with related parties for the rental of buildings and vehicles. Balances of prepaid rent as of 31 December 2010 and 2009 are as follows :
Sifat pihak terkait
2010
2009 Kind of related
parties
PT Medco Intidinamika – sewa bangunan
Pemegang saham
3.434.699.347
55.640.000
Stockholder
PT Medco Intidinamika – Rent of buildings
KSU Mitra Saudara – sewa kendaraan
Direksi sebagai anggota KSU Mitra
Saudara
5.295.525.000
1.915.323.000
BOD as members of KSU Mitra Saudara
KSU Mitra Saudara –
Rent of cars
Yani Yuhani Panigoro Keluarga pihak
terkait
100.000.000
- Family of related
party
Yani Yuhani Panigoro
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/82 Exhibit E/82
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK TERKAIT (Lanjutan) 38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
b. Gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.350.215.132 dan Rp 6.144.530.692.
c. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
persentase kredit yang diberikan kepada pihak terkait terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah masing-masing sebesar 15,62% dan 8,83%. Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 16.537.784.761 dan Rp 14.013.412.324.
d. Penempatan dana dari pihak terkait dalam bentuk
simpanan :
• Giro Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase rekening giro dari pihak terkait terhadap jumlah rekening giro masing-masing sebesar 37,30% dan 18,03%. Beban bunga giro yang dibayarkan kepada pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 1.916.436.518 dan Rp2.539.688.405.
• Tabungan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase rekening tabungan dari pihak terkait terhadap jumlah rekening tabungan masing-masing sebesar 1,41% dan 1,02%. Beban bunga tabungan yang dibayarkan kepada pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 488.396.516 dan Rp 70.608.470.
• Simpanan berjangka Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 persentase simpanan berjangka dari pihak terkait terhadap jumlah simpanan berjangka adalah sebesar 18,06% dan 28,76%. Beban bunga simpanan berjangka yang dibayarkan kepada pihak terkait pada tahun 2010 dan 2009 masing–masing adalah Rp 12.564.235.886 dan Rp10.369.915.886.
b. Salaries and other compensations paid to the Board of Commissioners and Board of Directors during the years 2010 and 2009 amounted to Rp 6,350,215,132 and Rp 6,144,530,692 respectively.
c. As of 31 December 2010 and 2009, percentages of loans
granted to related parties to total loans are 15.62% and 8.83% respectively. Interest income from related parties for years 2010 and 2009 are Rp 16,537,784,761 and Rp 14,013,412,324 respectively.
d. Placements of fund from related parties in the form of
deposits :
• Demand deposits As of 31 December 2010 and 2009, percentages of current account from related parties to total current account are 37.30% and 18.03% respectively. Interest expenses paid to related parties for years 2010 and 2009 are Rp 1,916,436,518 and Rp 2,539,688,405 respectively.
• Savings As of 31 December 2010 and 2009, percentages of savings account from related parties to total savings account are 1.41% and 1.02% respectively. Interest expenses paid to related parties for years 2010 and 2009 are Rp 488,396,516 and Rp 70,608,470 respectively.
• Time deposits As of 31 December 2010 and 2009, percentages of time deposits from related parties to total time deposits are 18.06% and 28.76% respectively. Interest expenses paid to related parties for years 2010 and 2009 are Rp 12,564,235,886 and Rp 10,369,915,886 respectively.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/83 Exhibit E/83
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. TAGIHAN SERTA KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI 39. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES RECEIVABLES AND
LIABILITIES
2 0 1 0 2 0 0 9 KOMITMEN : COMMITMENTS : Kewajiban komitmen : Commitments liabilities : Kredit yang belum ditarik ( 33.245.867.695 )( 78.164.147.685 ) Unused loan facilities granted KONTIJENSI : CONTINGENCIES:Tagihan kontijensi : Contingent receivables : Pendapatan bunga yang akan diterima
8.516.167.824
4.984.723.398
Interest receivables on non- performing assets
Kredit yang dihapusbukukan 26.304.104.260 21.335.205.285 Loans written-offBank garansi yang diterima 20.511.021.027 776.322.265 Bank guarantees received Jumlah tagihan kontijensi 55.331.293.111 27.096.250.948 Total contingent receivables Kewajiban kontijensi : Contingent liabilities:Bank garansi yang diterbitkan 28.873.903.266 20.298.263.702 Bank guarantees issuedTitipan setoran kliring 385.666.640 2.395.548.706 Funds for clearing Jumlah kewajiban kontijensi 29.259.569.906 22.693.812.408 Total contingent liabilities Jumlah kewajiban kontijensi bersih 26.071.723.205 4.402.438.540 Net contingent liabilitie Jumlah kewajiban komitmen dan
kontijensi - bersih ( 7.174.144.490)( 73.761.709.145 ) Total commitment and contingency
Liabilities – net
40. JASA KUSTODIAN 40. CUSTODIAL SERVICES
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Mo dal da n Lemb ag a Keua ngan (BAPEP A M-LK) No. KEP- 01/BL/Kstd/2007 tanggal 12 September 2007, Bank telah memperoleh izin untuk memberikan jasa kustodian dan telah melakukan kegiatan operasionalnya mulai tanggal 8 Oktober 2007. Bank memberikan jasa-jasa kustodian sebagai berikut: a. Pengadministrasian surat-surat berharga,
meliputi kegiatan : 1. Menyimpan dan mengadministrasikan saham-
saham. 2. Melakukan penyelesaian (settlement) transaksi
jual beli saham yang telah dilakukan nasabah, meliputi menerima saham yang dibeli atau menerima pembayaran atas surat-surat berharga yang dijual.
b. Pengadministrasian dana, meliputi kegiatan : 1. Mengadministrasikan dana yang digunakan
untuk melakukan transaksi jual beli saham. 2. Melakukan pembayaran atas saham yang dibeli
oleh nasabah. 3. Menerima pembayaran atas saham yang dijual
oleh nasabah.
Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK) Decision Letter No. KEP01/BL/Kstd/2007 dated 12 September 2007, the Bank obtained an approval to offer custodial services and has done its operational starting 8 October 2007.
Bank offers custodial services as follows : a. Administration of securities, such as :
1. Safekeeping and administration of stock. 2. Settlement of stock transactions, including
receipt of stock purchased or payment of stock sold.
b. Administration of funds, such as : 1. Administer fund for stock transactions 2. Payment of stock purchased by customer 3. Receive payment for stock sold by customer
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/84 Exhibit E/84
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. JASA KUSTODIAN (Lanjutan) 40. CUSTODIAL SERVICES (Continued)
c. Pengurusan hak (corporate action), meliputi kegiatan mengurus dan menerima hak-hak nasabah atas saham yang dititipkan, antara lain dividen, kupon bunga, right issue, bonus, dan lain-lain.
d. Perwalian (proxy), meliputi kegiatan atas kuasa nasabah menghadiri dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Obligasi, sesuai dengan amanah nasabah, serta melaporkan hal-hal yang diputuskan dalam rapat tersebut.
e. Lap ora n dan i n form as i , me l ip ut i keg iat an memberikan informasi tentang posisi dan mutasi saham, serta informasi lain mengenai saham, antara lain kurs, corporate action dari emiten, dan lain-lain.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank memiliki nasabah kustodian masing-masing sebanyak 50 dan 52.
c. Corporate action consists of management and acceptance of the customer’s right, on behalf of the customer, such as rights include dividend, interest coupon, right issue, bonus and others.
d. Proxy consists of activities on powers of customer to attend and vote in the General Meeting of Shareholders or General Meeting of Bondholders, depending on the customer’s willingness and also report decision on that meeting.
e. Report and information consist of activities to inform
the position and movements of stock, and other information about stock, such as foreign currencies exchange, corporate action and others.
On 31 December 2010 and 2009, the Bank has 50 and 52 custodial customers, respectively.
41. PELAPORAN SEGMEN 41. SEGMENT REPORTING
2 0 1 0 Bandung Jakarta Bogor Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/ Others Elimination Total PENDAPATAN : REVENUE :Pendapatan bunga, provisi
dan komisi
230.793.406.789 116.425.964.583 25.830.920.728 79.463.841.425 - 452.514.133.525 Interest, fees and
commisions income Pendapatan lainnya 121.488.698.659 43.645.526.296 820.078.514 11.561.438.656( 164.657.242.427) 12.858.499.698 Other revenue 352.282.105.448 160.071.490.879 26.650.999.243 91.025.280.081( 164.657.242.427) 465.372.451.223
HASIL : INCOME :Hasil segmen 135.137.726.667 70.987.412.773 4.388.192.410 38.052.982.838( 164.657.242.427) 83.909.072.261 Segment income Laba sebelum pajak 148.338.598.046 57.568.314.326 16.732.203.376 23.622.249.372( 164.657.242.427) 81.604.122.693 Income before tax Laba bersih 12.131.319.034 31.855.190.447 4.892.017.451 11.026.321.117 - 59.940.848.049 Net income INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONASET: ASSETS : Giro pada Bank Indonesia
4.505.000.000 184.819.660.984 - - - 189.324.660.984
Current accounts withBank Indonesia
Giro pada bank lain
83.699.324.316 - 107.594.602 75.190.099 - 83.882.109.017
Current accounts withother bank
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya – bersih
103.700.885.733 - - - - 103.700.885.733
Placements with BankIndonesia and other
banks – net Efek-efek 161.957.186.186 - - - - 161.957.186.186 Marketable securitiesEfek-efek yang dibeli dengan
janji untuk dijual kembali
- - - - - - Securities purchased with
resale agreement Kredit yang diberikan – bersih 1.023.335.850.580 821.720.037.189 186.471.149.323 475.887.724.464 - 2.507.414.761.556 Loans – netPenyertaan saham – bersih 401.828.500 - - - - 401.828.500 Investments in shares– netAset tetap – bersih 51.439.291.861 3.045.083.757 432.746.309 5.531.607.613 - 60.448.729.539 Fixed assets-netAset lainnya 91.390.992.120 130.427.547.796 3.892.176.298 141.853.870.968( 228.931.955.797) 217.591.236.920 Other assets Jumlah asset 1.520.430.359.296 1.140.012.329.726 190.903.666.532 623.348.393.144( 228.931.955.797) 3.245.762.792.900 Total assets KEWAJIBAN: LIABILITIES : Simpanan nasabah 1.034.979.712.986 1.101.029.857.444 63.269.806.757 351.526.771.456 - 2.550.806.148.643 Deposits from customers Kewajiban lainnya 141.475.680.612 7.127.281.835 122.741.842.323 258.969.303.982( 228.931.955.797) 301.382.152.955 Other liabilities Jumlah kewajiban 1.176.455.393.598 1.108.157.139.279 186.011.649.080 610.496.075.438( 228.931.955.797) 2.852.188.301.598 Total liabilities Pengeluaran modal 23.679.905.211 1.091.828.655 348.037.836 1.438.273.871 - 26.558.045.572 Capital expenditures Penyusutan 4.072.639.078 829.859.003 247.819.966 1.397.508.824 - 6.547.826.871 Depreciation
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/85 Exhibit E/85
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 41. PELAPORAN SEGMEN (Lanjutan) 41. SEGMENT REPORTING (Continued)
2 0 0 9 Bandung Jakarta Bogor Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/ Others Elimination Total PENDAPATAN : REVENUE :Pendapatan bunga, provisi
dan komisi
187.559.455.356 90.437.253.759 26.201.731.616 38.825.368.219 - 343.023.808.950 Interest, fees and
commisions income Pendapatan lainnya 102.004.559.434 44.603.143.039 111.209.597 9.237.853.830 ( 142.949.319.071) 13.007.446.829 Other revenue 289.564.014.790 135.040.396.798 26.312.941.213 48.063.222.049 ( 142.949.319.071) 356.031.255.779
HASIL : INCOME :Hasil segmen 118.481.796.454 66.031.020.376 5.459.052.419 5.133.795.689 ( 142.949.319.071) 52.156.345.867 Segment income Laba sebelum pajak 128.244.807.428 44.090.966.146 18.376.774.178 3.352.073.857 ( 142.949.319.071) 51.115.302.538 Income before tax Laba bersih 10.532.514.261 23.402.766.484 5.438.785.408 ( 3.729.017.170) - 35.645.048.983 Net income INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONASET: ASSETS : Giro pada Bank Indonesia
2.113.875.000 91.346.623.541 - - - 93.460.498.541
Current accounts withBank Indonesia
Giro pada bank lain
1.565.468.348 29.611.318.149 14.167.586 - - 31.190.954.083
Current accounts withother bank
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya – bersih
62.458.361.093 - - - - 62.458.361.093
Placements with BankIndonesia and other
banks – net Efek-efek 159.302.175.605 - - - - 159.302.175.605 Marketable securitiesEfek-efek yang dibeli dengan
janji untuk dijual kembali
2.138.400.000 - - - - 2.138.400.000 Securities purchased with
resale agreement Kredit yang diberikan – bersih 846.029.969.782 677.227.130.679 115.316.886.205 258.145.618.196 - 1.896.719.604.862 Loans – netPenyertaan saham – bersih 383.562.630 - - - - 383.562.630 Investments in shares– netAset tetap – bersih 32.216.187.152 2.736.569.149 268.034.742 3.063.814.828 - 38.284.605.871 Fixed assets-netAset lainnya 78.962.062.501 171.033.092.782 2.136.111.818 107.056.981.004 ( 239.430.712.148) 119.757.535.957 Other assets Jumlah asset 1.185.170.062.111 971.954.734.300 117.735.200.351 368.266.414.028 ( 239.430.712.148) 2.403.695.698.642 Total assets KEWAJIBAN: LIABILITIES : Simpanan nasabah 808.777.861.753 913.005.247.701 46.528.247.868 259.480.387.018 - 2.027.791.744.340 Deposits from customers Kewajiban lainnya 177.419.151.039 5.965.767.559 65.776.032.125 112.549.145.376 ( 239.430.712.148) 122.279.383.951 Other liabilities Jumlah kewajiban 986.197.012.792 918.971.015.260 112.304.279.993 372.029.532.394 ( 239.430.712.148) 2.150.071.128.291 Total liabilities Pengeluaran modal 5.536.128.874 1.852.341.044 34.975.000 481.473.086 - 7.904.918.004 Capital expenditures Penyusutan 3.663.830.980 641.024.065 263.702.340 1.308.394.544 - 5.876.951.929 Depreciation
Segmen sekunder Secondary segment
2 0 1 0
Kantor Pusat dan Treasury/ Unit Bisnis/ Eliminasi/ Jumlah/ Head Office and Treasury Business Units Elimination Total Pendapatan bunga bersih 95.869.37.313 175.427.790.612 - 271.297.527.925 Interest income Laba operasional ( 46.360.858.903) 280.688.178.235 ( 164.657.242.427 ) 69.670.076.905 Operating income Laba sebelum pajak ( 48.269.154.271) 296.319.290.991 ( 164.657.242.427 ) 83.392.894.293 Income before tax Laba bersih ( 69.268.231.662) 130.997.851.311 - 61.729.619.649 Net income Jumlah asset 434.533.415.284 3.040.161.333.413 ( 228.931.955.797 ) 3.245.762.792.900 Total assets Jumlah kewajiban 171.956.772.410 2.909.163.484.716 ( 228.931.955.797 ) 2.852.188.301.598 Total liabilities
2 0 0 9
Kantor Pusat dan Treasury/ Unit Bisnis/ Eliminasi/ Jumlah/ Head Office and Treasury Business Units Elimination Total Pendapatan bunga bersih 6.817.729.274 336.206.079.676 - 343.023.808.950 Interest income Laba operasional 17.796.583.718 177.309.081.220 ( 142.949.319.071 ) 52.156.345.867 Operating income Laba sebelum pajak ( 77.191.504.766) 78.980.401.553 ( 142.949.319.071 ) 51.115.302.537 Income before tax Laba bersih ( 43.335.352.570) 78.980.401.553 - 35.645.048.983 Net income Jumlah asset 307.431.579.579 2.335.694.831.211 ( 239.430.712.148 ) 2.403.695.698.642 Total assets Jumlah kewajiban 136.073.730.643 2.253.428.109.796 ( 239.430.712.148 ) 2.150.071.128.291 Total liabilities
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/86 Exhibit E/86
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 42. “LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN” GUARANTEE ON
LIABIILITIES PAYMENT OF COMMERCIAL BANK
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposit on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontijensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis lain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, saving deposits, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guatantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.
Berdasarkan Peraturan LPS No.1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan simpanan dari bank lain.
Based on LPS Regulation No. 1 dated 9 March 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposits and deposits from other banks.
Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp 100.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.703.622.667 dan Rp 3.942.570.192.
On 22 September 2004, the President of the Republic of Indonesia approved Law no. 24 regarding “Deposit Insurance Agency” (LPS). Based on the Law, LPS guarantees customer deposits up to Rp 100,000,000 and LPS involves actively maintaining the banking system stability according to its authority. The Law is effective on 22 September 2005 and since then it has officially operated. On 13 October 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 year 2008 regarding the amount of guarantee on deposits guaranteed by LPS. Based on the such Regulation, the guaranteed customer’s deposit amount in a bank, which previously according to Law No. 24 year 2004 amounted to maximumRp 100,000,000, was amended to maximum of Rp 2,000,000,000. As of 31 December 2010 and 2009, the Bank was a participant of that guarantee program. Guarantee premium expense paid as of 2010 and 2009 are Rp 2,703,622,667 and Rp 3,942,570,192 respectively.
43. POSISI DEVISA NETO 43. NET OPEN POSITION
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% atas modal Tier I dan Tier II. Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan dari nilai absolut atas selisih aktiva dan pasiva di neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih tagihan dan kewajiban dalam bentuk komitmen dan kontijensi. Berikut adalah Posisi Devisa Neto per mata uang dan posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (ekuivalen Rupiah) adalah sebagai berikut:
In accordance with Bank Indonesia regulation, the Bank is required to maintain net open position for a maximum of 20% of capital Tier I and Tier II. The aggregate net open position is the total amount of the absolute values of the net difference between assets and liabilities denominated in each foreign currency plus the net difference of receivables and payables of commitments and contingencies. Net Open Position by currency and assets and liabilities position denominated in foreign currency as of 31 December 2010 and 2009, based on Bank Indonesia regulation (Rupiah equivalent) are as follows :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/87 Exhibit E/87
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan) 43. NET OPEN POSITION (Continued)
Posisi Devisa Neto: Net Open Position:
2 0 1 0
MATA UANG ASET/ ASSETS KEWAJIBAN/ LIABILITIES BERSIH – ABSOLUT/ ABSOLUTE - NET CURRENCY
Mata Uang
Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
Mata Uang Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
Mata Uang Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
NERACA Euro- Eropa 25.021 302.868.010 - - 25.021 302.868.010 Euro-EuropeJapan – Yen 53.840 5.962.780 - - 53.840 5.962.780 Dolar - Amerika Serikat 34.085.749 307.112.599.751 34.189.416 308.046.636.718 ( 103.666 )( 934.036.967) Dollar – United StatesDolar – Singapura 8.595 60.387.595 - - 8.595 60.387.595 Dollar – Singapore 307.481.818.136 308.046.636.718 ( 564.818.582) REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETDolar - Amerika Serikat 711.844 6.413.709.935 1.023.881 9.225.169.612 ( 312.038 )( 2.811.459.677) Dollar – United States Jumlah Posisi Devisa
Neto Absolut
( 3.376.278.259) Total Net Foreign Exchange
Position- Absolute Jumlah Modal 385.253.259.623 Total Share Capital
Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca)
0,15%
Ratio Net Foreign Exchange Position
(Balance Sheet) Rasio Posisi Devisa
Neto (Neraca dan rekening administratif)
0,88%
Ratio Net ForeignExchange Position
(Balance Sheet and Off-Balance Sheet)
2 0 0 9
MATA UANG ASET/ ASSETS KEWAJIBAN/ LIABILITIES BERSIH – ABSOLUT/ ABSOLUTE - NET CURRENCY
Mata Uang
Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
Mata Uang Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
Mata Uang Original/ Original Currency
Ekuivalen/ Equivalent
(Rp)
NERACA Euro- Eropa 525.746,69 7.119.882.490 5.255,00 71.165.417 520.491,69 7.048.717.073 Euro-EuropeDolar - Amerika Serikat 22.733.966,75 213.585.617.616 22.781.942,59 214.036.350.633 47.975,84 450.733.017 Dollar – United StatesDolar – Singapura 18.732,90 125.594.728 181,00 1.213.515 18.551,90 124.381.214 Dollar – Singapore 220.831.094.834 214.108.729.565 7.623.831.304 REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETDolar - Amerika Serikat 50.000,00 469.750.000 567.908,75 5.335.502.706 517.908,75 4.865.752.706 Dollar – United States Jumlah Posisi Devisa
Neto Absolut
12.489.584.010 Total Net Foreign Exchange
Position- Absolute Jumlah Modal 226.223.479.533 Total Share Capital
Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca)
3,37%
Ratio Net Foreign Exchange Position
(Balance Sheet) Rasio Posisi Devisa
Neto (Neraca dan rekening administratif)
5,52%
Ratio Net ForeignExchange Position
(Balance Sheet and Off-Balance Sheet)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/88 Exhibit E/88
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan) 43. NET OPEN POSITION (Continued)
Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing per 31 Desember 2010 dan 2009:
Assets and liabilities denominated in foreign currency asof 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2 0 1 0
Mata Uang Asing/
Ekuivalen Dalam/
Original Currency
Equivalent in Rp
Aset: Assets : Kas JPY 43.000 4.762.250 Cash EUR 8.385 100.770.846 USD 73.380 661.153.800 SGD 3.246 22.806.039 Penempatan pada Bank Indonesia USD 500.000 4.505.000.000 Current accounts with Bank Indonesia Penempatan pada bank lain JPY 10.840 1.200.530 Current accounts with other bank EUR 16.816 202.094.520 USD 8.526.580 76.824.485.800 SGD 5.349 37.581.486 Kredit yang diberikan USD 22.802.873 205.453.885.730 Loans Rupa-rupa aset USD 71.017 639.863.170 Other assets Surat berharga USD 2.111.900 19.028.219.000 Jumlah asset 307.481.823.171 Total assets Kewajiban: Liabilities: Simpanan nasabah: Deposits from customers:
Giro USD 8.923.873 80.404.095.730 Current account Simpanan berjangka USD 25.113.479 226.272.445.790 Time deposits
Kewajiban lainnya USD 147.223 1.326.479.230 Other liabilities PPAP USD 4.842 43.626.420 Jumlah kewajiban 308.046.647.170 Total Liabilities Aset-bersih (564.823.999) Assets-net Rekening administrative Off - Balance Sheet Tagihan kontijensi: Contingent receivables: Bank garansi yang diterima USD 711.844 6.413.714.440 Bank guarantees received Kewajiban kontijensi: Contingent liabilities: Garansi yang diterbitkan USD 1.023.881 9.225.167.810 Bank guarantees issued
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/89 Exhibit E/89
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan) 43. NET OPEN POSITION (Continued)
2 0 0 9 Mata Uang
Asing/ Ekuivalen
Dalam/
Original Currency
Equivalent in Rp
Aset: Assets : Kas EUR 275,00 3.724.166 Cash USD 49.426,00 464.357.270 SGD 716,00 4.800.422 Penempatan pada Bank Indonesia USD 225.000,00 2.113.875.000 Current accounts with Bank Indonesia Penempatan pada bank lain EUR 525.471,69 7.116.158.324 Current accounts with other bank USD 2.412.874,03 22.668.951.512 SGD 18.016,90 120.794.306 Kredit yang diberikan USD 20.000.000,00 187.900.000.000 Loans Rupa-rupa aset USD 46.666,72 438.433.834 Other assets Jumlah asset 220.831.094.834 Total assets Kewajiban: Liabilities: Simpanan nasabah: Deposits from customers:
Giro USD 1.632.446,77 15.336.837.404 Current account Simpanan berjangka USD 20.963.708,41 196.954.040.512 Time deposits
Kewajiban lainnya USD 185.787,41 1.745.472.717 Other liabilities EUR 5.255,00 71.165.417 SGD 181,00 1.213.515 Jumlah kewajiban 214.108.729.565 Total Liabilities Aset-bersih 6.722.365.269 Assets-net Rekening administrative Off - Balance Sheet Tagihan kontijensi: Contingent receivables: Bank garansi yang diterima USD 50.000,00 469.750.000 Bank guarantees received Kewajiban kontijensi: Contingent liabilities: Garansi yang diterbitkan USD 567.908,75 5.335.502.706 Bank guarantees issued
44. MANAJEMEN RISIKO 44. RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.
In compliance with the Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 as for “Risk Management for Commercial Banks”.
Organisasi Manajemen Risiko Sebagai salah satu bentuk pengawasan aktif penerapan manajemen risiko, Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 010/KEP-DEKOM/SDRA/VI/07 tanggal 21 Juni 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009 perubahan susunan Komite Pemantau Risiko belum mendapatkan pengesahan dari Dewan Komisaris.
Organization of Risk Management The Board of Commissioners established Monitoring Risk Committee as per decree No. 010/KEPDEKOM/SDRA/VI/07 dated 21 June 2007. As of 31 December 2009 the change of composition of Risk Monitoring Committee has not been approved by the Board of Commissioners.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/90 Exhibit E/90
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT (Continued)
Organisasi Manajemen Risiko (Lanjutan)
Organization of Risk Management (Continued)
Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen. Sedangkan dalam rangka pengawasan akti f dari Direksi, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi No. 084/KEP-DIR/RISK.MAN/VI/04 tanggal 21 Juni 2004. Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugas menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan limit risiko dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko melakukan rapat rutin setiap bulan dimana hasil dari rapat tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko pada Bank.
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern. Struktur organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta risiko yang melekat pada Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Monitoring Risk Committee was established to assist the Board of Commissioners in implementing their duty relating to policy and risk management strategy prepared by the management. While for the active control, the Board of Directors established a Risk Management Committee as per decree of the Board of Directors No. 084/KEP-DIR/RISK.MAN/VI/04 dated 21 June 2004. Risk Management Committee members consist of Directors and Executive Officers of the Bank who have the responsibility to assist the Board of Directors in implementing their duty to prepare policy and risk management strategy, determine risk limit and evaluate risk management implementation. Risk Management Committee routinely carries out meeting each month, the result of such meeting is reported by the Board of Directors to the Board of Commissioners for further evaluation of the application of risk management in the Bank. The Bank has formed Risk Management Unit that is independent from operational unit and internal control unit. The organization structure of risk management is adjusted depending on the bank size, complexity and bank inherent risk. Risk Management Unit is directly responsible to Compliance Director.
Untuk meningkatkan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank telah menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To strengthen active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Bank has clearly specified the authority and responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors in relation to the application of risk management, in accordance with the prevailing law and regulation.
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Dalam rangka pelaksanaan penerapan manajemen risiko s er ta untuk mem ber i ka n ar ah an t e r tu l i s dal am menjalankan operasional bank, Bank membuat kebijakan dan prosedur serta menentukan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank.
Policy, Procedure and Determination of Limit In order to implement risk management and written guidance in implementing the Bank operation, the Bank makes policy and procedure and determines limit of risk tolerance which relates to the limit of potential loss which can be absorbed by the equity of the Bank and observation facilities on the development of the Bank’s risk exposure.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/91 Exhibit E/91
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT (Continued)
Profil Risiko Profil risiko dibuat setiap bulan yang dilaporkan dan dibahas pada Komite Manajemen Risiko dan setiap triwulan dilaporkan kepada Bank Indonesia. Penilaian profil risiko merupakan kombinasi dari risikorisiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko. Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank. Aktivitas fungsional bank tersebut adalah Perkreditan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Pelayanan, Pendanaan, Teknologi Sistem Informasi/Sistem Informasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
Risk Profile Each month risk profile is made, reported and studied by Risk Management Committee and quarterly reported to Bank Indonesia. Valuation of risk profile is a combination of inherent risks and risk control system. The Bank’s valuation of risk profile consists of 8 types of risks : credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, law risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk of the functional activities of the Bank which potential losses had been around by the Bank. Functional activities of the Bank are Loan, Treasury and Investment, Operational and Se rv i ces , Fun d, I nfo rmat i on Tec hno logy System/Management Information System and Human Resources.
Risiko Likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Risiko likuiditas juga timbul dari situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual aset karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut.
Liquidity risk is the potential for losses as a result of the Bank’s inability to accommodate withdrawals, fund asset growth and otherwise meet contractual obligations through generally unconstrained access to funding at reasonable market rates. Liquidity risk also arises from situations in which the Bank cannot unload its financial assets because nobody in the market wants to trade that asset.
Dalam rangka pengelolaan risiko likuiditas PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk telah menerapkan beberapa langkah adalah sebagai berikut : 1 . Menetapkan kebijakan dan pedoman manajemen
risiko likuiditas. 2 . Menetapkan limit persediaan tunai bagi setiap unit
bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah. 3. Menambah line money market dengan beberapa
counterparty baik bank pemerintah, bank swasta ataupun bank asing.
4. Menetapkan posis i secondary reserves yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko likuiditas.
5 . Mematuhi ketentuan giro wajib minimum. 6. Melakukan analisa atas kebiasaan nasabah deposito
yang merupakan konsentrasi terbesar produk DPK di Bank.
7. Melakukan pengukuran sress test terhadap kebiasaan nasabah deposito berdasarkan skenario untuk mengetahui sejauh mana kemampuan likuiditas Bank
8. Membuat contingency funding plan.
To manage liquidity risk, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk has implemented the following :
1. Specifies policies and guidelines for liquidity risk
management. 2. Specifies limit of cash for every business unit for the
agenda of fulfilling requirement of client. 3. Adds line money market with a few counter party
either state owned bank, private bank and/or foreign bank.
4. Specifies position of secondary reserves required to anticipate liquidity risk.
5. Obeys rule of minimum statutory reserve 6. Analyzes time deposits customers’ behavior which is
the biggest third party fund in the Bank. 7. Measures stress test to time deposits customers’
behavior based on scenario to assess Bank’s liquidity.
8. Makes contingency funding plan.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/92 Exhibit E/92
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity risk (Continued)
Berikut ini adalah jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo:
The following table shows assets and liabilities of the Bank into relevant maturity groupings as of 31 December 2010 and 2009based on the remaining period to the contractual maturity date:
2 0 1 0
Sampai dengan
> 1 bulan s.d
> 3 bulan s.d
> 6 bulan s.d
Lain – lain/ 1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others Up to > 1 month - 3 months - 6 months - > 12 months Amount 1 month 3 months 6 months 12 months
Aset Assets Kas - 78.958.605.535 - - - - 78.958.605.535 Cash Giro pada Bank
Indonesia
- 189.324.660.984 - - - - 189.324.660.984Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank lain
- - - - 83.882.109.017 - 83.882.109.017
Current accounts with other banks
Penyisihan kerugian aset produktif
- - - - - -
-
Allowance for possible losses on earning assets
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
- 103.700.885.733 - - - - 103.700.885.733
Placements with Bank Indonesia and
other banks - net Efek-efek - 161.957.186.186 - - - - 161.957.186.186 Marketable securities Penyisihan kerugian aset produktif
- - - - - -
-
Allowance for possible losses on earning assets
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- - - - - - - Securities purchased
with resale agreement Penyisihan kerugian aset produktif
- - - - - -
-
Allowance for possible losses on earning assets
Kredit yang diberikan
- 9.163.412.760 38.117.905.577 51.860.791.771 75.425.071.836 2.381.214.624.375 2.555.781.806.319
Loans
Penyisihan kerugian aset produktif
( 48.367.044.763) - - - - -
( 48.367.044.763)
Allowance for impairment losses on
earning assets Penyertaan saham - - - - - 401.828.500 401.828.500 Investments in shares Penyisihan kerugian aset produktif
-
- - - - -
-
Allowance for possible losses on earning assets
Aset tetap - bersih 60.448.729.539 - - - - - 60.448.729.539 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 3.892.002.887 - - - - - 3.892.002.887 Deferred tax assets Aset lain-lain 55.782.022.963 - - - - - 55.782.022.963 Other assets Jumlah aset 71.755.710.626 543.104.751.198 38.117.905.577 51.860.791.771 159.307.180.853 2.381.616.452.875 3.245.762.792.900 Total assets
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/93 Exhibit E/93
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity risk (Continued)
Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d Lain – lain/ 1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others Up to > 1 month - 3 months - 6 months - > 12 months Amount 1 month 3 months 6 months 12 months
Kewajiban Liabilities Kewajiban segera
- 8.166.006.949 - - - - 8.166.006.949
Obligations due immediately
Simpanan nasabah
- 904.435.223.754 630.208.124.282 238.938.808.803 100.212.872.939 677.011.118.875 2.550.806.148.653
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
- 73.209.168.067 54.910.333.143 95.125.605.417 27.850.000.000 1.785.000.000 252.880.106.627
Deposits from other banks
Kewajiban kepada Bank Indonesia
- - - - - - -
Fund borrowings fromBank Indonesia
Pinjaman diterima 8.776.013.106 - - - - - 8.776.013.106 Borrowings Utang pajak 6.884.537.609 - - - - - 6.884.537.609 Taxes payable Kewajiban lain-lain 15.044.695.486 - - - - - 15.044.695.486 Other liabilities Kewajiban diestimasi
atas imbalan kerja
9.630.793.168 - - - - - 9.630.793.168 Obligations for
employee benefits Jumlah kewajiban 40.336.039.369 985.810.398.770 685.118.457.425 334.064.414.220 128.062.872.939 678.796.118.875 2.852.188.301.598 Total liabilities Selisih 31.419.671.257 ( 442.705.647.572 )( 647.000.551.848 )( 282.203.622.449 ) 31.244.307.914 1.702.820.334.000 393.574.491.302 Variance
2 0 0 9
Sampai dengan
> 1 bulan s.d
> 3 bulan s.d
> 6 bulan s.d
Lain – lain/ 1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others Up to > 1 month - 3 months - 6 months - > 12 months Amount 1 month 3 months 6 months 12 months
Aset Assets Kas - 78.013.799.008 - - - - 78.013.799.008 Cash Giro pada Bank
Indonesia
- 93.460.498.541 - - - - 93.460.498.541Current accounts with
Bank Indonesia Giro pada bank lain
- 31.532.247.822 - - - - 31.532.247.822
Current accounts with other banks
Penyisihan kerugian aset produktif
( 341.293.739
) - - - - -
( 341.293.739)
Allowance for possible losses on earning assets
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
- 62.458.361.093 - - - - 62.458.361.093
Placements with Bank Indonesia and
other banks - net Efek-efek - 149.498.527.422 9.803.650.000 - - 299.348.183 159.601.525.605 Marketable securities Penyisihan kerugian aset produktif
( 299.350.000
) - - - - -
( 299.350.000)
Allowance for possible losses on earning assets
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- 2.160.000.000 - - - - 2.160.000.000Securities purchased
with resale agreement Penyisihan kerugian aset produktif
( 21.600.000
) - - - - -
( 21.600.000)
Allowance for possible losses on earning assets
Kredit yang diberikan
- 191.850.484.548 10.919.741.594 25.643.260.568 61.293.344.298 1.635.537.401.357 1.925.244.232.365
Loans
Penyisihan kerugian aset produktif
( 28.524.627.503
) - - - - -
( 28.524.627.503)
Allowance for possible losses on earning assets
Penyertaan saham - - - - - 387.437.000 387.437.000 Investments in shares Penyisihan kerugian aset produktif
( 3.874.370) - - - - -
( 3.874.370)
Allowance for possible losses on earning assets
Aset tetap - bersih 38.284.605.871 - - - - - 38.284.605.871 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 2.009.914.752 - - - - - 2.053.664.752 Deferred tax assets Aset lain-lain 35.367.215.197 4.366.607.000 - - - - 39.733.822.197 Other assets Jumlah aset 46.470.990.208 613.340.525.434 20.723.391.594 25.643.260.568 61.293.344.298 1.636.224.186.540 2.403.695.698.642 Total assets
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/94 Exhibit E/94
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity risk (Continued)
Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d Lain – lain/ 1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others Up to > 1 month - 3 months - 6 months - > 12 months Amount 1 month 3 months 6 months 12 months
Kewajiban Liabilities Kewajiban segera
- 6.457.400.492 - - - - 6.457.400.492
Obligations due immediately
Simpanan nasabah
- 857.736.165.523 542.098.207.941 248.102.594.719 88.597.434.784 291.257.341.373 2.027.791.744.340
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
- 44.395.078.283 16.600.000.000 11.485.000.000 3.300.000.000 5.655.577.260 81.435.655.543
Deposits from other banks
Kewajiban kepada Bank Indonesia
- - - 100.000.000 100.000.000 601.378.534 801.378.534
Fund borrowings fromBank Indonesia
Pinjaman diterima - - - - - 6.142.500.000 6.142.500.000 Borrowings Utang pajak 8.429.315.658 - - - - - 8.429.315.658 Taxes payable Kewajiban lain-lain 10.973.474.715 - - - - - 10.973.474.715 Other liabilities Kewajiban diestimasi
atas imbalan kerja
8.039.659.009 - - - - - 8.039.659.009 Obligations for
employee benefits Jumlah kewajiban 27.442.449.382 908.588.644.298 558.698.207.941 259.687.594.719 91.997.434.784 303.656.797.167 2.150.071.128.291 Total liabilities Selisih 19.028.540.826 ( 295.248.118.864)( 537.974.816.347)( 234.044.334.151)( 30.704.090.486) 1.332.567.389.373 253.668.320.351 Variance
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi disebabkan oleh kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana) serta treasury dan investasi. Dalam rangka pengelolaan risiko kredit pada aktivitas perkreditan, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan kriteria pemberian kredit yang tertuang dalam
Kebijakan Perkreditan Bank. 2. Menetapkan limit eksposur kepada nasabah dan pihak
terkait yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. 3. Menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles
pada setiap pengajuan kredit. 4. Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutus kredit
(Komite Kredit). 5. Menentukan besaran agunan kredit dalam rangka mitigasi risiko
kredit. 6. Menggunakan asuransi bagi debitur untuk mengcover kredit pada
saat debitur meninggal. 7. Menetapkan target penyelesaian kredit bermasalah untuk
meningkatkan eksposur asset recovery.
Credit risk is a risk caused by failure of counter party in fulfilling its obligation to the Bank. Credit risk can arise from various functional activities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury and investment. To manage credit risk, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk has implemented the following policies :
1. Specifies vesting criteria of loan written in the Bank’s Loan Policy.
2. Specifies exposure l imit to customer and related parties written in Legal Lending Limit Policy.
3. Specifies dual of control for the agenda of four eyes principles in each loan application.
4. Specifies limit and authority for every loan granted (Loan Committee).
5. Determines the amount of collateral to mitigate credit risk.
6. Secures insurance for debtor to cover the loan in the event of debtor’s death.
7. Specifies target of non-performing loans settlement to increase asset exposure recovery.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/95 Exhibit E/95
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan) Credit Risk (Continued)
Selain itu untuk pengelolaan risiko kredit pada aktivitas treasury, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
In addition to the above policies to manage credit risk, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk has implemented the following :
1. Menetapkan kriteria pembelian surat berharga yang
tertuang dalam Kebijakan Surat Berharga. 2. Menetapkan limit eksposur kepada counterparty
yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. 3. Menetapkan l imit dan kewenangan untuk setiap
pemutus pembelian surat berharga.
1. Specifies purchase criteria of commercial paper written in Commercial Paper Policy.
2. Specifies exposure limit to counter party written in Legal Lending Limit Policy.
3. Specifies limit and authority for every commercial
paper purchases.
Tingkat Non-Performing Loan (NPL) gross pada 31 Desember 2010 adalah sebesar 1,76% berada di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, sedangkan Penyisihan Pencadangan Aset Produktif (PPAP) yang dibentuk Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yaitu di atas 100%. Untuk mengantisipasi implementasi dari Basel II, Bank memben tuk Tim Mo n i tor i ng Basel I I untuk mempersiapkan implementasi manajemen risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach.
Level of gross Non-Performing-Loan (NPL) as of 31 December 2010 is equal to 1.76%. This is below the 5% maximum NPL allowed by Bank Indonesia. Allowance for possible losses on earning assets (PPAP) provided by the Bank is in conformity with Bank Indonesia regulation. The Bank’s allowance for possible losses on earnings assets is above 100% of the minimum required allowance. The Bank established Monitoring Team Basel II which is responsible for the preparation of implementation of risk management of credit by using Standardized Approach.
Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian bagi Bank karen a a dan ya per ubah an yang t idak menguntungkan dalam tingkat bunga dan ni lai tukar valas di pasar uang dimana Bank beroperasi. Risiko pasar adalah melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun di trading book. Dalam rangka pengelolaan risiko pasar, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan limit eksposur surat berharga yang
termasuk kategori trading book. 2. Menetapkan Posisi Devisa Neto maksimum yang
dapat dikelola oleh Bank. 3. Menetapkan intra day limit untuk transaksi valuta
asing. 4. Menetapkan limit cut loss untuk menghindari
kerugian yang lebih besar atas surat berharga yang dimiliki ataupun transaksi valuta asing.
5. Melakukan valuasi secara berkala dan konsisten (marked to market) atas setiap surat berharga yang termasuk kategori trading book.
Market Risk Market risk is the potential for losses to the Bank resulting from adverse changes in market factors such as interest and foreign exchange rates in the financial markets in which the Bank operates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and/or activities, in the banking book and in the trading book. To manage market risk, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk implemented the following policies : 1. Specifies commercial paper exposure limit which
includes category trading book. 2. Specifies maximum Net Open Position which can be
managed by Bank. 3. Specifies intra-day limit for arbitrage transaction.
4. Specifies limit cut loss to avoid significant loss from
commercial paper and/or arbitrage transaction.
5. Periodic and consistent evaluation (marked to market) of every commercial paper which includes trading book category.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/96 Exhibit E/96
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar (Lanjutan) Market Risk (Continued) Sesuai PBI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), Bank wajib melaporkan posisi yang diperhitungkan dalam Risiko Pasar secara bulanan dengan format yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia secara on-line dan mengacu kepada ketentuan tentang Laporan Berkala Bank Umum. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), masing-masing sebesar 13,96% dan 12,75%.
Based on PBI No. 5/12/PBI/2003 “Commercial Banks Obligation to Provide Minimum Capital Adequacy with the calculation of the Market Risk”, the Bank is obliged to report its position on a monthly basis, taking into consideration the market risk, using the format which has been specified by Bank Indonesia on-line and in reference to the regulation on Periodic Report of Commercial Banks. As at 31 December 2010 and 2009 the Bank’s Capital Adequacy Ratio with consideration for market risk are 13.96% and 12.75%
Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Operational Risk Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, systems and external events. In the operational risk management, each business unit is responsible for the risk relating to daily operational activity by referring to policy and procedure, control and routine supervisory. In addition, operational risk management also covers matters related to product development, system, human resources and principle of "know your customer" as preventive aspect to the possibility of unexpected matters.
Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dievaluasi dan ditetapkan adalah sebagai berikut :
Policies and procedures which have been evaluated and specified are as follows :
1. Kebijakan dan Prosedur pada aktivitas Bank Devisa. 1. Policy and Procedure for Foreign Exchange Bank
activities. 2. Kebijakan dan Prosedur aktivitas SKN dan RTGS. 2. Policy and Procedure for SKN and RTGS activities. 3. Kebijakan dan Pedoman Benturan Kepentingan. 3. Policy and Guidance for Conflict of Interest. 4. Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Rupa-rupa Aset 4. Accounting Policy for Fixed Assets and Other Assets. 5. Limit RTGS dan SSSS. 5. RTGS and SSSS Limit. 6. Limit Transaksi Operasional. 6. Operational Transaction Limit. 7. Limit Pencatatan Aset Tetap dan Rupa-rupa Aset. 7. Recording of Property and Equipment and Other
Assets.
Untuk mengantisipasi implementasi dari Basel II, Tim Monitoring Basel II mempersiapkan implementasi manajemen risiko operasional dengan menggunakan Basic Indicator.
To anticipate the implementation of Basel II, Monitoring Team Basel II prepares management implementation of operational risk by using Basic Indicator.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/97 Exhibit E/97
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 44. RISK MANAGEMENT (Continued)
Sertifikasi Manajemen Risiko Selain itu dalam rangka meningkatkan kualifikasi SDM dalam penerapan manajemen risiko, Komisaris, seluruh Direksi dan pejabat eksekutif Bank telah mengikuti sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan oleh lembaga independen di luar Bank Indonesia yaitu Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR). Secara bertahap persyaratan sertifikasi manajemen risiko yang diwajibkan oleh Bank akan dilakukan hingga tahun 2010.
Certification Risk Management In order to strengthen the qualification of human resources responsible for applying risk management, the Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers of the Bank take a risk management certification course carried out by Certification Risk Management Council (BMSR), an independent institute outside Bank Indonesia. The risk management certification will be fully completed by year 2010.
45. PERJANJIAN PENTING 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS
1. Pada tanggal 20 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Pos Indonesia (Persero) tentang sewa menyewa lahan di kantor pos Majalengka, untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, 11 (sebelas) bulan, 29 (dua puluh sembilan) hari, terhitung sejak tanggal 20 Januari 2006 sampai dengan tanggal 18 Januari 2011. Harga sewa sebesar Rp 49.500.000.
1. On 20 January 2006, the Bank entered into an agreement with PT Pos Indonesia (Persero) to rent a land in Majalengka post office, for the period of 4 (four) years, 11 (eleven) months, 29 (twenty nine) days, commencing from 20 January 2006 up to 18 January 2011. The rent amounted to Rp 49,500,000.
2. Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha sebagai berikut :
a. Pada tanggal 24 Maret 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Bandung tentang jasa layanan uang tunai. Atas perjanjian ini dilakukan perubahan pada tanggal 14 Maret 2008 dan berlaku sejak 24 Maret 2008 sampai dengan 24 Maret 2009 dan diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
b. Pada tanggal 28 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Surabaya tentang jasa layanan uang tunai. Atas perjanjian ini dilakukan perubahan pada tanggal 27 Pebruari 2009 dan berlaku sejak tanggal 27 Pebruari 2009 sampai dengan 27 Pebruari 2010 dan diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
2. The Bank entered into cooperation agreements with PT Kelola Jasa Artha as follows :
a. On 24 March 2006, the Bank entered into a
cooperation agreement with PT Kelola Jasa Artha Bandung branch for cash service. Addendum was made on 14 March 2008 and is valid from 24 March 2008 until 24 March 2009. It will be automatically renewed unless written request is made at the end of the agreement.
b. On 28 February 2008, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Kelola Jasa Artha Surabaya branch for cash service. Addendum was made on 27 February 2009 and is valid from 27 February 2009 until 27 February 2010. It will be automatically renewed unless written request is made at the end of the agreement.
c. Pada tanggal 17 Juli 2007, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Jakarta tentang jasa layanan distribusi warkat kliring dan dokumen. Perjanjian ini berlaku sejak 14 Agustus 2007 sampai dengan 14 Agustus 2008 dan diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
d. Pada tanggal 25 Juni 2007, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerja sama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Jakarta tentang jasa layanan uangtunai. Atas perjanjian ini dilakukan perubahan pada tanggal 8 Juni 2009 dan berlaku sejak tanggal 8 Juni 2009 sampai dengan 8 Juni 2012.
c. On 17 July 2007, the Bank renewed the agreement with PT Kelola Jasa Artha Jakarta branch for clearing script distribution service which is valid from 14 August 2007 until 14 August 2008. It will be automatically renewed unless written request is made at the end of the agreement.
d. On 25 June 2007, the Bank renewed the agreement with PT Kelola Jasa Artha Jakarta branch about cash service. Addendum was made on 8 June 2009 and is valid from 8 June 2009 until 8 June 2012.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/98 Exhibit E/98
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
3. Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank mengadakan perjanjian
kerjasama asuransi dengan PT Sarana Lindung Upaya. Jangka waktu perjanjian selama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditandatangani. Jumlah uang pertanggungan (JUP) sama dengan plafond kredit debitur Bank. Pada tanggal 23 Juni 2010 perjanjian ini dilakukan perubahan dan berlaku sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan 10 Juni 2012, dengan jumlah uang pertanggungan menjadi sebesar sisa kewajiban pokok tidak termasuk bunga dan tunggakan.
3. On 10 June 2005, the Bank entered into an insurance cooperation agreement with PT Sarana Lindung Upaya. The agreement period is 1 (one) year commencing from the date the agreement was signed. The insurance coverage (JUP) is equal to loan limit of Bank’s debtors. On 23 June 2010, an addendum was made and is valid from10 June 2010 until 10 June 2012, with insurance coverage equal to the balance of obligation of the principal amount excluding unpaid interest.
4. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Sigma Cipta Caraka, sebagai berikut :
a. Pada tanggal 2 September 2004, Bank telah mengadakan perjanjian Lisensi Program Aplikasi ATM yang berlaku sejak perjanjian ditandatangani sampai masa yang tidak terbatas. Nilai kontrak sebesar Rp 1.050.000.000 dan biaya pemeliharaan sebesar US$ 19.242 per tahun.
b. Pada tanggal 30 Januari 2007, Bank mengadakan perjanjian Lisensi Program Aplikasi Corporate Internet Banking yang berlaku sejak perjanjian ditandatangani sampai masa yang tidak terbatas. Nilai kontrak sebesar Rp 1.000.000.000 dan biaya pemeliharaan sebesar US$ 15.000 untuk tahun pertama, US$ 12.500 untuk tahun kedua, US$ 10.000 untuk tahun ketiga dan selanjutnya.
4. The Bank entered into agreements with PT Sigma Cipta Caraka, as follows :
a. On 2 September 2004, the Bank entered into an
agreement for ATM’s license application program. The agreement is for an indefinite period commencing from the date the agreement was signed. Contract value was equal to Rp 1,050,000,000 and maintenance expenses were equal to US$ 19,242 per year.
b. On 30 January 2007, the Bank entered into an agreement for corporate internet banking license application. The agreement is for an indefinite period commencing from the date the agreement was signed. Contract value was equal to Rp 1,000,000,000 and maintenance expenses were equal to US$ 15,000 for the first year, US$ 12,500 for the second year, and US$ 10,000 for the third year and thereafter.
5. Pada tanggal 3 September 2004, Bank telah
mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Berlangganan Jasa Jaringan ATM-Bersama untuk jangka waktu selama 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak ditandatangani Berita Acara Operasional pemasangan terminal ATM-Bersama, Biaya keanggotaan sebesar Rp 125.000.000 dan biaya tetap sebesar Rp 20.500.000 per bulan, dan apabila tidak ada pemberitahuan pengakhiran maka masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan demikian seterusnya.
6. Pada tanggal 23 April 2010, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama dengan PT TASPEN (Persero) tentang Pembayaran Tabungan Hari Tua, Tabungan Hari Tua Multiguna dan Pensiun melalui Rekening, yang berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun mulai tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan tanggal 30 April 2012.
5. On 3 September 2004, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Artajasa Electronic on the subscription of payment of ATM-Bersama for the period of 36 months commencing from the time the operational notification on the installation of terminal ATM-Bersama was signed. The membership fee is equal to Rp 125,000,000 and fixed cost is equal toRp 20,500,000 per month, and if there is no notification of winding up of the subscription period, it will be automatically extended for the period of 12 months and thereafter.
6. On 23 April 2010, the Bank entered into a cooperation agreement with PT TASPEN (Persero) for Old Age Savings, Old Age Savings “Multiguna” and Pension payments through account, which shall be in effect for the period of 2 (two) years from 1 May 2010 until 30 April 2012.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/99 Exhibit E/99
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
7. Pada tanggal 13 Mei 2009 Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwasraya mengenai asuransi jiwa kredit kumpulan bagi debitur PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Jangka waktu perjanjian selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 13 Mei 2009 dan akan berakhir tanggal 14 Mei 2011.
8. Pada tanggal 2 September 2009, Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan CV Arkananta Nityasamengenai pemeliharaan peralatan Automated Teller Machine (ATM) Diebold 1064ix dan IBM 4783 untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung sejak penandatanganan perjanjian. Atas perjanjian ini dilakukan perubahan pada tanggal 19 Oktober 2010dan berlaku sejak tanggal 1 September 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
7. On 13 May 2009, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Asuransi Jiwasraya for loan life insurance for debtors of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. The period of the agreement is 2 (two) years commencing from 13 May 2009 and will end on 14 May 2011.
8. On 2 September 2009, the Bank entered into a
cooperation agreement with CV Arkananta Nityasa for the maintenance of Automated Teller Machine (ATM) Diebold 1064ix and IBM 4783 eq uipm ent fo r t he pe r i od o f 1 (on e ) ye ar commencing from the date the agreement was signed. Addendum was made on 19 October 2010 and is valid from1 September 2010 until 31 December 2010.
9. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan
PT Medco Intidinamika, sebagai berikut :
a. Pada tanggal 19 Februari 2003, Bank mengadakan perjanjian kerjasama sewa menyewa bangunan seluas 467,75 m2 yang berlaku sejak 1 Maret 2003 sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2013. Nilai sewa sebesar Rp 50.000 per meter persegi per bulan.
b. Pada tanggal 1 Maret 2010, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama sewa menyewa bangunan seluas 347,75 m2 yang berlaku sejak 1 Maret 2010 sampai dengan 28 Februari 2011. Nilai sewa sebesarRp 80.000 per meter persegi per bulan.
10. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan
Koperasi Serba Usaha (KSU) Mitra Saudara, sebagai berikut :
a. Pada tanggal 5 Juni 2006, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 5 Juni 2006 sampai dengan tanggal 5 Juni 2011. Harga sewa sebesar Rp 5.670.103 per bulan.
b. Pada tanggal 26 Juni 2006, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 26 Juni 2006 sampai dengan tanggal 26 Juni 2011. Harga sewa sebesar Rp 5.670.103 per bulan.
c. Pada tanggal 10 Maret 2008, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 10 Maret 2008 sampai dengan tanggal 10 Maret 2013. Harga sewa sebesar Rp 9.800.000 per bulan.
9. The Bank entered into an agreement with PT Medco Intidinamika, as follows:
a. On 19 February 2003, the Bank entered into a
cooperation agreement to lease a building with a total of 467.75 m2. The lease period was from 1 March 2003 until 28 February 2013. Rental cost is equal to Rp 50,000 per square meter per month.
b. On 1 March 2010, the Bank entered into a
cooperation agreement to lease a building with a total of 347.75 m2. The lease period was from 1 March 2010 until 28 February 2011. Rental cost is equal to Rp 80,000 per square meter per month.
10. The Bank entered into an agreement with Koperasi
Serba Usaha (KSU) Mitra Saudara, as follows :
a. On 5 June 2006, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 5 June 2006 until 5 June 2011. The price of rent is equal to Rp 5,670,103 per month.
b. On 26 June 2006, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 26 June 2006 until 26 June 2011. The price of rent equal to Rp 5,670,103 per month.
c. On 10 March 2008, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 10 March 2008 until 10 March 2013. The price of rent equal to Rp 9,800,000 per month.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/100 Exhibit E/100
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Pada tanggal 19 Juni 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 4 (empat) unit kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 19 Juni 2006 sampai dengan tanggal 19 Juni 2011. Harga sewa sebesar Rp 2.061.856 per bulan.
d. On 19 June 2006, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 4 (four) motor vehicles (motorcycles) for the period of 60 months, commencing from 19 June 2006 until 19 June 2011. The price of rent equal to Rp 2,061,856 per month.
e. Pada tanggal 13 Nopember 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 13 Nopember 2006 sampai dengan tanggal 13 Nopember 2011. Harga sewa sebesar Rp 3.600.000 per bulan.
e. On 13 November 2006, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 13 November 2006 up to 13 November 2011. The price of rent equal to Rp 3,600,000 per month.
f. Pada tanggal 1 Maret 2007, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2012. Harga sewa sebesar Rp 7.300.000 per bulan.
g. Pada tanggal 16 April 2007, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 3 (tiga) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 16 April 2007 sampai dengan tanggal 16 April 2012. Harga sewa sebesar Rp 12.000.000 per bulan.
h. Pada tanggal 2 Juli 2007, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 5 (lima) unit kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan tanggal 2 Juli 2012. Harga sewa sebesar Rp 2.000.000 per bulan.
i. Pada tanggal 2 Juli 2007, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 2 (dua) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan tanggal 2 Juli 2012. Harga sewa sebesar Rp 9.900.000 per bulan.
j. Pada tanggal 16 Juli 2007, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 2 (dua) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 16 Juli 2007 sampai dengan tanggal 16 Juli 2012. Harga sewa sebesar Rp 14.650.000 per bulan.
f. On 1 March 2007, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 1 March 2007 up to 1 March 2012. The price of rent equal to Rp 7,300,000 per month.
g. On 16 April 2007, the Bank made cooperation agreement for the rental of 3 (three) motor vehicles (cars) for the period of 60 months, commencing from 16 April 2007 up to 16 April 2012. The price of rent is equal to Rp 12,000,000 per month.
h. On 2 July 2007, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 5 (five) motor vehicles (motorcycles) for the period of 60 months, commencing from 2 July 2007 up to 2 July 2012. The price of rent equal to Rp 2,000,000 per month.
i. On 2 July 2007, the Bank made cooperation
agreement for the rental of 2 (two) motor vehicles (cars) for the period of 60 months, commencing from 2 July 2007 up to 2 July 2012. The price of rent is equal to Rp 9,900,000 per month.
j. On 16 July 2007, the Bank made cooperation
agreement for the rental of 2 (two) motor vehicles (cars) for the period of 60 months, commencing from 16 July 2007 up to 16 July 2012. The price of rent is equal to Rp 14,650,000 per month.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/101 Exhibit E/101
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
k. Pada tanggal 13 Nopember 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang sewa kendaraan bermotor sebanyak 1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) untuk jangka waktu 60 bulan, terhitung sejak tanggal 13 Nopember 2006 sampai dengan tanggal 13 Nopember 2011. Harga sewa sebesar Rp 3.600.000 per bulan.
k. On 13 November 2006, the Bank entered into a cooperation agreement for the rental of 1 (one) motor vehicle (car) for the period of 60 months, commencing from 13 November 2006 up to 13 November 2011. The price of rent equal to Rp 3,600,000 per month.
11. Pada tanggal 1 Januari 2008, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang outsourcing (alih daya) dan pengelolaan tenaga kerja dengan PT Inti Bumi Perkasa untuk jangka waktu 12 bulan, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu sampai dengan31 Desember 2009 dan telah diperpanjang untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2011.
12. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan
PT Finnet Indonesia, sebagai berikut:
a. Pada tanggal 5 Maret 2008, Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang jasa perangkat lunak yang berlaku untuk periode tiga tahun dari tanggal instalasi.
b. Pada tanggal 14 Juni 2010, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama tentang layanan penerimaan pembayaran tagihan elektronis dengan sistem host to host. Perjanjian ini berlaku untuk periode tiga tahun.
13. Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank mengadakan
perjanjian kerjasama dengan PT Jaring Synergi Mandiri tentang Pengelolaan Layanan Call Center Bank Saudara. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 3 Agustus 2009. Imbalan jasa yang diberikan Bank sehubungan dengan perjanjian ini adalah sebesar Rp 24.035.000.
14. Pada tanggal 25 Mei 2010, Bank mengadakan perjanjian
dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk cabang Bandung mengenai jual beli piutang Dengan plafon maksimum Rp 150.000.000.000 dengan suku bunga 13,75% per tahun. Jangka waktu kredit maksimum 5 tahun dan kolektibilitas kredit lancar dalam 1 tahun terakhir.
15. Pada tanggal 7 Juni 2010, Bank mengadakan perjanjian
dengan TASS Consulting mengenai jasa konsultasi tentang implementasi organisasi dan pengelolaan sumber daya manusia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 7 bulan sejak tanggal 7 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
11. On 1 January 2008, the Bank entered into an agreement with PT Inti Bumi Perkasa to outsource human resource management for 12 months, from1 January 2008 until 31 December 2008. This agreement has been extended for the period until 31 December 2009 and is now extended for the period until 31 December 2011.
12. Bank has entered into agreements with PT Finnet
Indonesia, as follows:
a. On 5 March 2008, the Bank entered into an agreement for software service that is valid for the period of 3 (three) years from installation date.
b. On 14 June 2010, the Bank entered into an
agreement for payment receiving service with host to host system. This agreement is valid for three years.
13. On 3 August 2009, the Bank entered into an agreement with PT Jaring Synergi Mandiri for Bank Saudara Call Center management service that is valid for the period of 2 years from 3 August 2009. Contract value is Rp 24,035,000.
14. On 25 May 2010, Bank entered into an agreement with
PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bandung on assets sales With maximum plafond amounted to Rp 150,000,000,000 with interest rate of credit is 15 years and credit collectibility is current for the past 1 year.
15. On 7 June 2010, Bank entered into an agreement
with TASS Consulting for consultation service on organization implementation and human resources management. This agreement is valid for the period of 7 months from 7 June 2010 to 31 December 2010.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/102 Exhibit E/102
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46. INFORMASI LAINNYA 46. OTHER INFORMATION
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Berikut ini rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2005 adalah sebagai berikut:
Capital Adequacy Ratio (CAR) as of 31 December 2010and 2009 is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/12/PBI/2005 as follows:
2 0 1 0 2 0 0 9
Modal Inti : Core Capital : Modal disetor 228.213.084.466 163.795.600.000 Paid- Up Capital Cadangan tambahan modal Additional Paid-in-Capital
Agio saham 46.723.353.062 11.128.028.469 Premium on stock Cadangan Umum 7.245.129.501 5.462.877.052 General Reserve Saldo laba tahun lalu 54.840.076.374 31.822.844.092 Retained Earnings
Dampak pengakuan asset pajak tangguhan
( 2.009.914.752
) -
Changes in deffred tax asset recognition
Laba tahun berjalan 30.911.468.093 17.216.174.491 Net income for the year Jumlah Modal Inti 365.923.196.744 229.425.524.104 Total Core Capital
Modal Pelengkap (maksimum 100% dari
Modal Inti): Supplementary Capital
(maximum 100% from Core Capital): General reserve of allowance Cadangan umum penyisihan
penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
22.140.555.311
16.519.845.969
for possible losses on earning assets (maximum 1.25% from
Weighted Assets)
Jumlah Modal Inti dan Pelengkap 388.063.752.055 245.945.370.073 Total Core Capital & Supplementary Capital Modal pengurang: Less :Penyertaan pada anak perusahaan ( 401.828.500)( 387.437.000) Investments in shares of stocks Jumlah modal 387.661.923.555 245.557.933.073 Total capital
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) Kredit
1.685.177.553.712
1.741.543.593.834
Risk Weighted Assets (ATMR) CreditAktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) Pasar
69.126.847.250
17.152.547.456 Risk Weighted Assets (ATMR) Market
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional
214.283.020.644
-
Risk Weighted Assets (ATMR) Operational
Rasio KPMM Bank untuk Risiko Kredit 23,00% 14,10% Capital Adequacy Ratio ( Credit Risk)Rasio KPMM Bank untuk Risiko Kredit dan
Pasar
22,10%
13,96% Capital Adequacy Ratio ( Credit Risk and
Market Risk)Rasio KPMM Bank untuk Risiko Pasar,
Operasional dan Kredit
19,69%
13,76% Capital Adequacy Ratio (with Credit
Risk, Operational Risk and Market Risk) Rasio KPMM yang diwajibkan 8,00% 8,00% Minimum Capital Adequacy Ratio required
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/103 Exhibit E/103
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46. INFORMASI LAINNYA (Lanjutan) 46. OTHER INFORMATION (Continued)
b. Rasio aset tetap terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 26,10% dan 23,33%.
c. Rasio Rentabilitas
1. Rasio Return on Total Assets (ROA) pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 2,78% dan 2,41%.
2. Rasio Return on Equity (ROE) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 17,45% dan 17,62%.
3. Rasio Net Interest Margin (NIM) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 10,24% dan 7,19%.
4. Rasio BOPO pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 79,30% dan 85,35%.
d. Rasio Likuiditas
a. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 100,20% dan 94,94%.
b. Posisi rasio Non Performing Asset (NPA) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 1,58% dan 1,05%.
b. Fixed assets to capital ratio as of 31 December 2010 and 2009 are 26.10% and 23.33%, respectively.
c. Rentability Ratio
1. Return on Total Assets (ROA) ratio as of 31 December 2010 and 2009 are 2.78% and 2.41% respectively.
2. Return on Equity (ROE) ratio as of 31 December 2010 and 2009 are 17.45% and 17.26% respectively.
3. Net Interest Margin (NIM) ratio as of 31 December 2010 and 2009 are 10.24% and 7.19% respectively.
4. BOPO ratio as of 31 December 2010 and 2009 are 79 . 3 0 % an d 85. 35 % respectively.
d. Rasio Likuiditas
a. Loan Deposit Ratio as of 31 December 2010 and
2009 are 100.20% and 94.94%, respectively. b. Non Performing Assets (NPA) ratio as of
31 December 2010 and 2009 are 1,58% and 1, 05% respectively.
47. STANDAR AKUNTANSI BARU 47. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the followings accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
- PSAK No. 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, - PSAK No. 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas, - PSAK No. 3 (revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim - PSAK No. 5 (revisi 2009) – Segmen Operasi, - PSAK No. 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi, - PSAK No. 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode
Pelaporan, - PSAK No. 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Nilai Tukar
Valuta Asing, - PSAK No. 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama, - PSAK No. 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, - PSAK No. 19 (Revisi 2010) - Aset Tidak Berwujud, - PSAK No. 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, - PSAK No. 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, - PSAK No. 48 (revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, - PSAK No. 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan
Aset Kontinjensi, - PSAK No. 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, - ISAK No. 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan
Khusus, - ISAK No. 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi,
Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, - ISAK No. 10 – Program Loyalitas Pelanggan, - ISAK No. 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik,
- ISAK No. 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-
moneter oleh Venturer
- SFAS No. 1 (revised 2009) – Presentation of Financial Statements, - SFAS No. 2 (revised 2009) – Statements of Cashflows, - SFAS No. 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting, - SFAS No. 5 (revised 2009) – Operating Segments, - SFAS No. 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures, - SFAS No. 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period,
- SFAS No. 10 (Revised 2010) – The Effect of Changes in Foreign
Exchange Rates - SFAS No. 12 (revised 2009) – Interest in Joint Ventures, - SFAS No. 15 (revised 2009) – Investment in Associates, - SFAS No. 19 (Revised 2010) – Intangible Assets, - SFAS No. 23 (Revised 2010) – Revenue, - SFAS No. 25 (revised 2009) – Accounting policies, changes in
Accounting Estimates and Errors, - SFAS No. 48 (revised 2009)- Impairment of Assets, - SFAS No. 57 (revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets, - SFAS No. 58 (revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations, - Interpretation of SFAS No. 7 (revised 2009) – Consolidation of
Special Purpose Entities, - Interpretation of SFAS No. 9 – Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, - Interpretation of SFAS No. 10 – Customer Loyalty Program, - Interpretation of SFAS No. 11 – Distribution of Non-Cash Assets to
Owners, - Interpretation of SFAS No. 12 – Jointly Controlleed Entities Non-
monetary Contributions by Ventures.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their financial statements.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/104 Exhibit E/104
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN
PSAK 55 (REVISI 2006)
48. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF SFAS 50 (REVISED 2006) AND SFAS 55 (REVISED 2006)
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas dasar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman di bawah ini:
Bank implement prospectively the SFAS 50 (Revised 2006) and FAS 55 (Revised 2006) on 1 January 2010 in accordance with the transitional provisions of those standards. Transitional Provisions Upon First Time Implementation od SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) which is performed based on “Buletin Teknis” No. 4 issued by the Indonesian Institute of Accountant, provides additional guidances below:
Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan Majemuk Instrumen keuangakn majemuk yang ada pada tanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antara komponen kewajiban dan komponen ekuitas berdasarkan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Pemisahan tersebut ditentukan berdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hal lainnya dari instrumen keuangan tersebut pada tanggal 1 Januari 2010. Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu, Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2010.
Effective Interest Rate The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 Januar 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented upp to the maturity of the financial instruments. Derecognition Financial instruments that have been derecognized prior to 1 January 2010 should not be reassessed subsequently to determine whether they would meet the derecognition criteria under SFAS 55 (Revised 2006) Compound Financial Instruments Compund financial instruments that have existed as at 1 January 2010 should be bifurcated into debt and equity components in accordance with paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006) requirements. The bifurcation should be based on the nature, condition and requirements relating to those financial instruments as at 1 January 2010. Classification of Financial Intruments as Debt or Equity Bank should reassess its financial instruments existing as at 1 January 2010, to determine whether they should be classified as a debt or equity instrument in accordance with the requirements in paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006). Impairment of Financial Instruments As at 1 January 2010, Bank should determine any possible impairment of financial instruments based on conditions existing at that date. Any difference between the impairment resulting from implementation of SFAS 55 (Revised 2006) and the impairment calculated based on previous applicable accounting principles is recognized in retained earnings at 1 January 2010.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/105 Exhibit E/105
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN
PSAK 55 (REVISI 2006) (Lanjutan) 48. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF SFAS 50
(REVISED 2006) AND SFAS 55 (REVISED 2006) (Continued)
Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 644.518.109 telah dikreditkan ke saldo laba awal per 1 Januari 2010. Rincian penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk masing-masing akun aset keuangan adalah sebagai berikut:
As a result of the initial and prospective implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1 January 2010, the Bank has recalculated the Allowance for Impairment of all financial assets in accordance with transitional provisions, The difference between the balances of such allowance as at 31 December 2009 and the required allowance calculated based on SFAS 55 (Revised 2006) for all financial assets as at 1 January 2010 totalled Rp 644,518,109 was credited to the opening balance of retained earnings. Details of adjustment of such allowance for each financial assets are as follows:
Jumlah/ Amount
Giro pada bank lain 341.293.739 Current account with other banks Efek-efek 299.350.000 Marketable securities Penyertaan saham 3.874.370 Investment in shares
644.518.109
49. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS 49. RESTATEMENT OF STATEMENT OF CASH FLOWS
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan dalam catatan 2a. Oleh karenanya, laporan arus kas komparatif untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
Effective 1 January 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2a. Accordingly, the comparative statements of cash flows for the years ended 31 December 2009 has been restated.
2 0 0 9 Dilaporkan
sebelumnya / Setelah disajikan
kembali /
As previously reported
As restated
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi
160.023.346.642
228.602.607.735 Net cash flow provided by operating
activities Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas investasi
( 113.755.828.519
) 785.181.996 Net cash flow provided by (used for)
investing activities Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
pendanaan
14.953.029.024
10.970.529.024 Net cash flow provided by financing
activities Kenaikan bersih kas dan setara kas 61.220.547.147 240.358.318.755 Net increase in cash and cash equivalentsKas dan setara kas pada awal
periode
141.444.704.485
176.402.221.392 Cash and cash equivalent at beginning
of period Kas dan setara kas pada akhir periode 202.665.251.632 416.760.540.147 Cash and cash equivalent at end of period
50. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
50. PREPARATION AND COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal14 Februari 2011.
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed on 14 February 2011.