sarwo fikri

45
“PERAWATAN KOREKTIF (CORRECTIVE MAINTENANCE) PADA TURBIN GAS MS5001 PLTG PT RIAU POWER” Oleh: SARWO FIKRI 0907133076

Upload: fixrie-shafiq

Post on 27-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

Page 1: Sarwo Fikri

“PERAWATAN KOREKTIF (CORRECTIVE MAINTENANCE) PADA TURBIN GAS MS5001 PLTG PT RIAU POWER”

Oleh:

SARWO FIKRI

0907133076

Page 2: Sarwo Fikri

MENU …

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. ManfaatD. Batasan Masalah

II. Teori DasarIII. MetodologiIV. PembahasanV. Kesimpulan dan Saran

Page 3: Sarwo Fikri

A

B

BAB I PENDAHULUAN

c

D

Latar Belakang

Tujuan

ManfaatBatasan Masalah

• Salah satu bentuk energi yang paling dibutuhkan manusia sekarang ini adalah energi listrik.

• PT Riau Power awal beroperasi tahun 2008 dengan mengoperasikan 1 unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) 1 x 20 MW. Selain itu untuk pengembangannya dibangun PLTGU dengan kapasitas 1 x 10 MW.

• Pada tanggal 14 januari 2014 PT Riau Power melakukan perawatan dalam kategori perawatan korektif.

Page 4: Sarwo Fikri

A

B

BAB I PENDAHULUAN

c

D

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

Batasan Masalah

• Untuk meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan, khususnya Teknik Mesin Universitas Riau dengan Industri

• Untuk memperoleh wawasan tentang dunia kerja khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Gas di PT Riau Power.

• Mengetahui cara Perawatan korektif pada turbin gas MS5001 di PLTG PT Riau Power

Page 5: Sarwo Fikri

A

B

BAB I PENDAHULUAN

c

D

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

ManfaatBatasan Masalah

• Mengaplikasi teori dan praktek di lapangan sehingga dapat menjadi bahan referensi pribadi sebagai bekal ketika telah lulus.

• Mengetahui prinsip kerja dan sistem operasi turbin gas

• Manfaat bagi perusahaan ialah dapat membina hubungan baik dengan institusi pendidikan serta dapat merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan.

Page 6: Sarwo Fikri

A

B

BAB I PENDAHULUAN

c

D

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

Waktu, TempatDan

Batasan masalah

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilaksanakan di PT Riau Power. Kerja Praktek dilaksanakan selama 2 bulan yang di mulai dari tanggal 1 Desember 2013 sampai dengan tanggal 31 Januari 2013.

Page 7: Sarwo Fikri

A

B

BAB I PENDAHULUAN

c

D

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

Waktu, TempatDan

Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Membahas bagian utama dari mesin PLTG.2. Membahas prinsip kerja mesin PLTG.3. Membahas perawatan mesin PLTG pada perawatan khususnya Perawatan Korektif.

Page 8: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKAPusat pembangkit

Jenis Pusat pembangkit

Proses pembuatan poros propeller pada

kapal

Pusat pembangkit tenaga listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan.Energi mekanis yang diperlukan untuk memutar generator diperoleh dari mesin penggerak generator yang dikenal dengan istilah prime mover.Mengingat proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator, yang selanjutnya energi mekanik ini diubah menjadi energi listrik oleh generator.

CProses pembuatan

poros propeller pada kapal

D PerawatanMRO

Page 9: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKAPusat pembangkit

Jenis Pusat pembangkit

Proses pembuatan poros propeller pada

kapal

1. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)2. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

(PLTD)3. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)4. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)5. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

(PLTN)

CProses pembuatan

poros propeller pada kapal

D PerawatanMRO

Page 10: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem interkoneksi [Dokumentasi http://electrical-consultant.blogspot.com/2008/07/sistem-tenaga-listrik.html]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Sistem InterkoneksiSeperti yang diketahui PT Riau Power merupakan penyuplai energi listrik ke PLN. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara tergabung pada sistem interkoneksi jaringan listrik dapat dilihat pada gambar berikut:

CProses pembuatan

poros propeller pada kapal

D PerawatanMRO

Page 11: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Prinsip Kerja

CProses pembuatan

poros propeller pada kapal

D PerawatanMRO

Page 12: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Spesifikasi Turbin Gas Di PT Riau PowerTurbin Gas yang digunakan di PT Riau Power adalah:Kapasitas : 1 X 20 MWMerek : General ElectricModel Series : MS-5001Type : Generator DriveJumlah Poros :1 Poros (Singel

Shaft )Operating Speed : 5001 rpm

CProses pembuatan

poros propeller pada kapal

D PerawatanMRO

Page 13: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

KompresorKompresor berfungsi sebagai penghisap udara dan menaikkan tekananannya dalam jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan turbin untuk keperluan pembakaran.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Data Teknis KompresorTipe : Aksial tingkat : 17Rpm max : 5100 rpmAir in Press : 14.57 PSIA

Page 14: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Ruang BakarRuang bakar atau disebut juga combustion chamber adalah tempat terjadinya pembakaran pada sistem turbin gas.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Tipe : Combustion linearJumlah : 10 ruang bakarTemperatur: 520o CJumlah nozzle : 10 buah

Page 15: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Turbin GasKomponen yang berfungsi merubah energi tekanan dan pembakaran menjadi energi mekanik yang berupa gerak putar, sehingga menghasilkan daya pada porosnya (rotor).

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Data Teknis Turbin GasTipe : Turbin Aksial Pabrikan : General ElectricDaya Terpasang : 20 MWPutaran : 5100 Rpm

Page 16: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

GeneratorGenerator adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi untuk merubah energi gerak (mekanik) menjadi energi listrik.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Data Teknis GeneratorTipe : T190-240Pabrikan : General ElectricDaya Terpasang: 20 MWPutaran : 3000 Rpm

Page 17: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Fuel System Bahan bakar pada turbin Gas PT Riau Power menggunakan bahan bakar gas alam dari PT Kalila dan bahan bakar solar dipasok oleh PLN.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Page 18: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Starting Equipmentsistem start berfungsi sebagai penggerak mula pada turbin gas sehingga rotor mampu menghasilkan putaran sendiri.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Data Teknis Motor StartMerk : Induction Motor

tipe-KDaya : 500hpPutaran : 3600rpm

Page 19: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Load GearMerupakan komponen penghubung antara turbin dan generator, yang memiliki fungsi untuk menurunkan putaran.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Page 20: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[Dokumentasi http://tirtaalam.indonetwork.co.id/1444672/coupling-indonesia.htm]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

KoplingMerupakan penyatu dari motor starter ke poros utama kompresor dan turbin, ketika putaran poros mencapai 3000 rpm maka kopling tersebut lepas.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

Page 21: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKAPusat pembangkit

Jenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

Cooling SystemCooling System (sistem pendingin ) berfungsi untuk mendinginkan kompenen-komponen mesin sehingga temperatur mesin tersebut bisa terjaga.

CKomponen Utama PLTG

Komponen Pendukung PLTG

D PerawatanMRO

• Lube Oil System

• Cooling Water System

• Cooling Air System

Page 22: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[Dokumentasi http://indonesianengineers.blogspot.com/]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

CKomponen Utama PLTG Komponen Pendukung

PLTG

D PerawatanMRO

Perawatan (Maintenance) Perawaatan dapat di definisikan sebagai semua tindakan yang memiliki tujuan untuk mempertahankan atau memulihkan suatu barang dalam keadaan dapat melakukan fungsi yang dibutuhkan sebagaimana mestinya.

Page 23: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[Dokumentasi http://indonesianengineers.blogspot.com/]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

CKomponen Utama PLTG Komponen Pendukung

PLTG

D PerawatanMRO

MRO (Maintenance, Repair and Operation) Pemeliharaan RutinPemeliharaan ini dilakukan berulang dengan interval waktu maksimum dua tahun dan dapat dilaksanakan pada saat unit operasi maupun tidak operasi serta tidak tergantung pada pengoperasian mesin. Interval waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin umumnya 100 jam operasi, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan waktu yang tidak ditentukan.Kenaikan suhu gas buang menunjukkan adanya ketidak normalan pada bagian dalam turbin seperti kebocoran, sudu kompresor yang kotor, penyimpangan pada alat kontrol dan alat ukur

Page 24: Sarwo Fikri

A

B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[Dokumentasi http://indonesianengineers.blogspot.com/]

Pusat pembangkitJenis Pusat pembangkit

Sistem InterkoneksiDeskripsi PLTG

CKomponen Utama PLTG Komponen Pendukung

PLTG

D PerawatanMRO

MRO (Maintenance, Repair and Operation) Minor Overhaul & Major Overhaul .

Page 25: Sarwo Fikri

BAB III MetodologiKegiatan KP

Metode Pengambilan data Kegiatan Kerja Praktek

Mahasiswa kerja Praktek ditempatkan pada bagian Operating.

Page 26: Sarwo Fikri

BAB III MetodologiKegiatan KP

Metode Pengambilan data

Metode Pengambilan data Metode Pengumpulan Data

1. Melakukan studi literatur dengan mempersiapkan teori-teori yang dipergunakan dalam perumusan masalah dan perhitungan matematis.

2. Melakukan tanya jawab (konsultasi) dengan dosen pembimbing dan juga pembimbing lapangan secara langsung.

3. Pengambilan data dilakukan secara langsung.

Page 27: Sarwo Fikri

BAB III MetodologiKegiatan KP

Metode Pengambilan data

Metode Pengambilan data• Metode Penulisan Laporan

Page 28: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Definisi Perawatan KorektifPerawatan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan

sehingga mencapai standar yng dapat diterima.

Page 29: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Tahapan dalam melakukan Perawatan Korektif

Page 30: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Prosedur Stop Unit

Page 31: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan BateraiDalam unit turbin baterai adalah komponen yang penting, berfungsi sebagai cadangan sumber energi listrik manakala sumber energi dari PLN terputus.

Baterai berfungsi memberikan energi pada motor rachet agar tetap beroprasi. Motor rachet berfungsi untuk memutar rotor turbin selama turbin berhenti beroprasi. Putarannya adalah 1 kali putaran rotor per 3 menit.

Page 32: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

[Dokumentasi http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/05/pemeriksaan-dan-perawatan-baterai.html]

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan Baterai1. Membersihkan terminal• Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan

kontruksi baterai.• Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada

pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus lihat Gambar

Page 33: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

(a) (b) [Dokumentasi http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/05/pemeriksaan-dan-perawatan-baterai.html]

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan Baterai1. Membersihkan terminal• Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas

atau sikat khusus. kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya lihat Gambar (a)

• Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan voltmeter lihat Gambar (b)

Page 34: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan Baterai2. Pemeriksaan dan penambahan cairan elektrolit• Selama proses pengisian maupun pengosongan

listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang

• Penambahan cairan elektrolit baterai harus hati-hati apabila terjadi tumpah maka harus cepat dibersihkan dengan cara di lap sampai kering

Page 35: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Pembersihan Cooling AirSistem ini berfungsi untuk mendinginkan air. alat yang digunakan adalah heat exchanger tipe Finned Tube.

Page 36: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Agar alat ini bisa bekerja maksimal maka perlu pembersihan secara menyeluruh pada tube-tube. Pembersihannya meliputi membuang lumut-lumut dengan skrap dan menyedot menggunakan vakum cleaner.

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Pembersihan Cooling Air

Page 37: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Cek Carbon BrushCarbon brush berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slipring. berikut ini hah-hal yang bisa menimbulkan percikan bunga api.• Kedua konduktor yang tertutup debu atau berkarat• Adanya spasi diantara kedua konduktor• Komponen pendukung konduktor seperti kabel dan baut yang

kendor.

Page 38: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Cek Carbon BrushUntuk mencegah terjadinya Kebakaran maka harus di lakukan perawatan dan pengecekan secara intensif. Perawatan di lakukan meliputi:• Jaga kebulatanSeiring usia permukaan slipring akan mengalami oval, sehingga carbon brush akan mengalami vibrasi. Cara mengatasinya dengan melakukan pengukuran dan bubut ulang. Jaga pula kedalaman dan ketajaman ulir pada slipring . • Jaga tekanan pegasPegas terlalu menekan akan terjadi friksi yang tajam di permukaan slipring ( debu karbon banyak atau permukaan termakan), terlalu rendah akan menimbulkan sparking. Ganti pegas penekan apabila sudah lemah. • Jaga clearance brushJaga clearance brush holder kurang lebih 2 mm, terlalu tinggi akan membuat carbon brush bergetar. Posisi brush holder usahakan tegak lurus terhadap permukan slip ring.

Page 39: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan IGV ( Inlet Guede Vanes )IGV berfungsi untuk mengatur volume udara yang dikompresikan sesuai dengan kebutuhan atau beban turbin.

1. Pembersihan pada ruang masuknya udara.

Pembersihan dari kotoran yang menempel pada dinding ruang tersebut. Sehingga rungan IGV menjadi bersih kerja kompresor pun bisa optimal.

2. cek apakah ada terjadi suara yang begesekan antara blade-blade dengan Chasingnya

Page 40: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Perawatan Water Cooling PumpPompa pada sistem ini berfungsi mengsirkulasi air pada sistem pendingin.

Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, maka harus dilakukan prosedur pemeliharaan standar yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum terdiri dari:

• kebocoran air • getaran dan kebisingan• Sekat• motor • poros kopling• tahanan isolasi• karet kopling• bearing• gasket

Page 41: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Prosedur Start UnitSetelah semua perawatan dilakukan maka dilakukan proses start turbin.

Page 42: Sarwo Fikri

A

B

BAB IV PEMBAHASAN

.

Perawatan Korektif

Perawatan di PLTG PT Riau

Power

Prosedur Sinkronisasi    Prosedur untuk melakukan proses Sinkronisasi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Naikkan putaran mesin dengan kontrol

governor hingga putarannya sama dengan kecepatan frekuensi sistem.

2. Periksa sistem eksitasi, kemudian masukan pemutus tenaga penguat medan (field breaker).

3. Naikan arus eksitasi, periksa tegangan generator bila tegangan generator mencapai normal, masukan sistem pengatur tegangan (AVR) ke posisi auto.

4. Masukan switch synchroscope keposisi manual.

5. Atur eksitasi agar tegangan generator sama dengan tegangan sistem.

6. Pada saat jarum synchroscope mendekati titik nol (jam 12), tekan tombol pemutus tenaga generator sehingga CB masuk pada saat jarum menunjuk titik nol. Generator telah sinkron.

7. Matikan peralatan sinkronisasi dan selektor switch

Page 43: Sarwo Fikri

A

B

BAB V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

1. Baterai harus dirawat dengan baik agar tahan lama dan performanya terjaga.

2. Pada Heat Exchanger finned tube performa tidak efisien dikarnakan Frekuensi listrik pada motor penggerak fan tidak sesuai.

3. Proses start,stop dan sinkronisasi harus sesuai prosedur yang di tetapkan oleh pabrik.

4. Syarat sinkronisasi dua sistem tegangan bolak-balik (AC) adalah Tegangan, frekuensi dan sudut fasa harus sama.

5. Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, maka harus dilakukan prosedur pemeliharaan standar yang ditetapkan.

6. Pengecekan Carbon brush dilakukan setiap hari oleh operator agar tidak terjadi loncatan api yang dapat menimbulkan kebakaran pada turbin.

7. Dengan dilakukan perawatan korektif dapat mengontrol kondisi Seluruh komponen mesin. Hal ini sangat penting sebagai bahan evaluasi serta refrensi akan dilakukannya mayor overhoul.

Page 44: Sarwo Fikri

A

B

BAB V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

1. Ketika melakukan pekerjaan lapangan hendaklah memperhatikan keadaan lingkungan kerja dan mematuhi peraturan yang diterapkan PT Riau Power.

2. Sistem perawatan selalu dijalankan sesuai prosedur yang telah dikeluarkan pabrik pembuat maupun dari perusahaan sehingga memperpanjang umur pemakaiannya.

3. Pemeliharaan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan kerusakan-kerusakan yang lebih berat.

4. pemeliharaan sebaiknya dilakukan dokumentasi, di buat seperti laporan pekerjaan sehingga dapat berguna sebagai bahan evaluasi pemeliharaan berikutnya.

5. Penggantian komponen harus sesuai dengan spesifikasinya

Page 45: Sarwo Fikri