sahur
DESCRIPTION
sTRANSCRIPT
MARHABAN YA RAMADHAN
SAHUR
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami
Sahur adalah makan pada akhir malam yang merupakan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam. Ketika sahur hendaklah seseorang berniat melaksanakan perintah Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam dan meniru perbuatannya sehingga sahurnya menjadi ibadah dan berniat pula agar sahur menjadikannya kuat ketika berpuasa supaya mendapat pahala karenanya. (Majalis Syahr Ramadhan, Syaikh Utsaimin hlm 77-78)
1. Hikmahnya
Dari Amr bin 'Ash Radhiallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur". (HR. Muslim)
2. Keutamaannya
a. Sahur Barokah
Dari Abdullah bin Al-Harits Rahimahullah dari seorang sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam berkata: Aku masuk menemui Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam ketika beliau makan sahur, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan padamu maka janganlah kamu tinggalkan". (HR. Imam Ahmad dan An-Nasai dengan sanad sahih)
Keberadaan sahur sebagai barokah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menjadikan seseorang semangat untuk selalu puasa karena merasa ringan, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahli Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur.
b. Allah Taala dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur
Boleh jadi barokah sahur terbesar adalah Allah Taala meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat-malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdo'a kepada Allah agar memaafkan mereka, agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur." (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah dengan sanad kuat)
3. Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam dan Zaid bin Tsabit Radhiallahu Anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al-Quran.
Anas Radhiallahu Anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiallahu Anhu : "Kami makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam, kemudian beliau shalat. Aku (Anas) bertanya: "Berapa lama jarak antara adzan (Subuh) dan sahur? Beliau (Zaid bin Tsabit) menjawab: "Kira-kira membaca lima puluh ayat Al-Qur'an." (HR. Bukhari dan Muslim)
(Majalis Syahr Ramadhan, Syaikh Utsaimin dan Shifat Shoum Nabi, Ali Hasan dan Salim Al-Hilali)...www.hatibening.com