ruang lingkup ekonomi 007
DESCRIPTION
Ruang Lingkup EkonomiTRANSCRIPT
Ruang Lingkup Ekonomi
RUANG LINGKUP EKONOMI
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Oleh sebab itu
sangatlah sukar untuk membuat definisi yang akan memberikan gambaran yang tepat mengenai
analisis-analisis yang diliputi oleh ilmu ekonomi. Inilah latar belakang kami dalam membuat
makalah ruang lingkup ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi dan metologi ekonomi2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga3. Sistem Perekonomian
1.3 Tujuan
Agar bisa mengetahuin penjelasan dari bagan yang telah di sajikan tersebut. Agar bisa
menambah pengetahuan si pembaca.
BAB IIPEMBAHASAN
Definisi Ilmu EkonomiIlmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang
selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian,
politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu
ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisible hand,
informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan
serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa
setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif
dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang
menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode
kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif
dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah Ekonomi Bagi Produsen
Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari ketidak
seimbangnya antara kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor
produksi yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas.
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi,
konsumsi dan perdagangan.
1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce),Karena sumber daya
terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa
saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa
yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini
merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam,
manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan
metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu
barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang
teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor penting
yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan
finansial, dan sikap mental.
3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan
pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak
daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi
jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun
tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa
barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang
bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan
barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang
dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-
masing .
Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa
sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah
ekonomi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan,
keluarga, perusahaan, atau negara.
Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.
Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur
produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara
pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi
dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan secara singkat diatas tentang RUANG LINGKUP EKONOMI, saya dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Ekonomi adalah semua hal yang menyangkut tentang segala kehidupan manusia (secara
individu, negara ,internasional).
Kebutuhan merupakan kegunaan yg timbul dari dalam diri seseorang/masyarakat dalam bentuk
tuntutan untuk memperoleh pemenuhan.kebutuhan manusia dapat dilihat dari berbagai
segi,untuk memperoleh pemenuhannya manusia menggunakan barang/jasa.
B. Saran
Kepada rekan-rekan pembaca, kami mengharap adanya kritik dan saran yang membangun.
Karena kami sadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Sumber
Ø http://d1maz.blogspot.com/2010/04/ilmu-ekonomi-adalah-ilmu-yang.html
Ø http://saxonies.blogspot.com/2011/03/masalah-pokok-ekonomi-dan-pengaruh.html
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM
Hukum Islam baik dalam pengertian syari’at maupun fiqih, di bagi ke dalam dua bagian besar, yaitu bidang Ibadah dan bidang Muamalah .Ibadah adalah tata cara dan upacara yang wajib dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah seperti menjalankan shalat, membayar zakat, menjalankan ibadah puasa dan haji. Tata cara dan upacara ini tetap, tidak dapat ditambah-tambah maupun dikurangi. Ketentuannya telah diatur dengan pasti oleh Allah dan dijelaskan oleh Rasul-Nya. Dengan demikian, tidak mungkin ada proses yang membawa perubahan dan perombakan secara asasi mengenai hokum, susunan, cara, dan tata cara ibadah sendiri. Yang mungkin berubah hanyalah penggunaan alat-alat modern dalam pelaksanaannya. Adapaun Muamalah dalam pengertian yang luas adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, walaupun ketaatan tersebut terbatas pada yang pokok-pokok saja. Oleh karena itu sifatnya terbuka untuk dikembangkan melalui ijtihad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu (Mohammad Daud Ali, 1999: 49).
Hukum Islam tidak membedakan dengan tajam antara hukum perdata dengan publik, seperti halnya dalam hukum Barat. Hal ini disebabkan karena menurut hokum Islam, pada hukum perdata ada segi-segi public dan pada hukum publik ada segi-segi perdatanya. Dalam hukum Islam yang disebutkan hanya bagian-bagiannya saja. Menurut H.M. Rasjidi, bagian-bagian hukum Islam adalah : 1. Munakahat, 2. Wirasah, 3. Mu’amalat dalam arti khusus, 4. Jinayat atau ‘uqubqt, 5. Al-ahkam al-sulthaniyah (khilafah), 6. Siyar, dan 7. Mukhashamat (H.M. Rasjidi, 1980 : 25-26). Sedangkan Fathi Osman mengemukakan sistematika hukum Islam sebagai berikut : 1. Al-ahkam al-ahwal syakhsiyah ( hukum perorangan ), 2. Al-ahkam al-madaniyah (hukum kebendaan), 3. Al-ahkam al-jinayah (hukum pidana), 4. Al-ahkam al-murafa’at (hokum acara perdata, pidana, dan peradilan tata usaha Negara), 5. Al-ahkam al-dusturiyah (hukum tata Negara), 6. Al-ahkam al-dauliyah (hukum Internasional),dan 7. Al-ahkam al-iqtishadiyah
wa al-maliyah (hukum ekonomi dan keuangan) (Fathi Osman, 1970 : 65-66). Baik yang dikemukakan oleh H.M.Rasjidi maupun yang dikemukakan oleh Fathi Osman, pada prinsipnya tidak ada perbedaan, hanya istilahnya saja yang berbeda.
Apabila bagian-bagian hukum Islam tersebut disusun menurut sistematika hukum Barat yang membedakan hukum public dengan hukum perdata, maka susunan hukum muamalat dalam arti luas, yang termasuk dalam hukum perdata Islam adalah : (1) Munakahat, yakni hukum yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan, perceraian serta akibat-akibatnya. (2) Wirasah, yakni yang mengatur segala masalah yang berhubungan dengan pewaris, ahli waris, harta peninggalan, dan pembagian harta warisan . Hukum warisan ini juga disebut Faraid. (3) Muamalah dalam arti khusus, yakni hukum yang mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan manusia dalam soal jual-beli, sewa menyewa, pinjam meminjam , perserikatan, dan sebagainya. Adapun yang termasuk dalam hukum publik Islam adalah : (1) Jinayat, yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman, baik dalam jarimah hudud maupun dalam jarimah ta’zir. Yang dimaksud dengan Jarimah adalah perbuatan pidana. Jarimah Hudud adalah perbuatan pidana yang telah ditentukan bentuk dan batas hukumannya dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Jarimah Ta’zir adalah perbuatan pidana yang bentuk dan batas hukumannya ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya. (2) Al-ahkam al- sulthaniyah, yakni hukum yang mengatur soal-soal yang berhubungan dengan kepala negara, pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah , tentara, pajak, dan sebagainya. (3) Siyar, yakni hukum yang mengatur urusan perang dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama dan negara lain. (4) Mukhashamat, yang mengatur peradilan , kehakiman, dan hukum acara (Mohammad Daud Ali, 1999 : 51-52). Dalam hal-hal yang sudah dikemukakan , jelas bahwa hukum Islam itu luas, bahkan luasnya hukum Islam tersebut masih dapat dikembangkan lagi sesuai dengan aspek-aspek yang berkembang dalam masyarakat yang belum dirumuskan oleh para fuqaha’ ( para yuris Islam )di masa lampau, seperti hukum bedah mayat, hukum bayi tabung, keluarga berencana, bunga bank, euthanasia, dan lain sebagainya serta berbagai aspek kehidupan lainnya yang dapat dikatagorikan sebagai hukum Islam apabila sudah dirumuskan oleh para ahli hukum Islam melalui sumber hukum Islam yang ketiga, yakni Al-ra’yu dengan menggunakan ijtihad.