ringkasan 99 asmaul husna by siti pramitha retno · pdf file page 1 ringkasan 99 asmaul...

24
www.bioearthworm.wordpress.com Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan Selain Dia Allah adalah nama untuk wujud sejati sebagai subjek sifat-sifat ketuhanan, tidak ada wujud lain kecuali Dia yang dapat mengklaim dirinya sendiri. Allah adalah nama yang paling agung di antara 99 nama-Nya karena nama ini menunjukkan esensi yang mempersatukan sifat ilahiah. Sementara nama lain hanya menunjukkan satu sifat. Allah juga merupakan nama yang paling khusus karena tidak ada yang menggunakannya selain Dia, baik secara harfiah maupun kiasan. Mengenai zat Allah, Rasulullah saw, memberikan panduan : "Berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan memikirkan (zat) Allah karena kalian tidak mungkin akan mampu memperhitungkan kadarnya". Dalam Al-Qur'an, kata Allah diulang sebanyak 2698 kali. Dalam Al-Qur'an pun Tuhan menamai diri-Nya dengan Allah. Ayat ini merujuk kepada asma Allah diantaranya terdapat dalam QS Taha, 20: 14 dan QS. Al-Ikhlas, 112:1 2. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ar-Rahman adalah nama yang berasal dari kerahiman. Ar-Rahman memiliki nama khusus sehingga hanya Allah yang dinamai dengan nama ini. Nama Ar-Rahman dekat dengan nama Allah sebagai asmaul husna (nama indah Allah) meski berasal dari kerahiman. Untuk memadukan kedua kata itu, Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Isra, 17:110 Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda : "Orang-orang yang penyayang maka Zat yang Maha rahman akan menyayangi mereka. Oleh karena itu, sayangilah sesama penghuni Bumi. Dengan demikian, yang ada di langit akan menyayangi kalian."

Upload: ngodan

Post on 01-Feb-2018

273 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 1

RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA

By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si

1. Allah, Tiada Tuhan Selain Dia

Allah adalah nama untuk wujud sejati sebagai subjek sifat-sifat ketuhanan,

tidak ada wujud lain kecuali Dia yang dapat mengklaim dirinya sendiri.

Allah adalah nama yang paling agung di antara 99 nama-Nya karena nama

ini menunjukkan esensi yang mempersatukan sifat ilahiah. Sementara

nama lain hanya menunjukkan satu sifat.

Allah juga merupakan nama yang paling khusus karena tidak ada yang

menggunakannya selain Dia, baik secara harfiah maupun kiasan.

Mengenai zat Allah, Rasulullah saw, memberikan panduan : "Berpikirlah

tentang ciptaan Allah dan jangan memikirkan (zat) Allah karena kalian

tidak mungkin akan mampu memperhitungkan kadarnya".

Dalam Al-Qur'an, kata Allah diulang sebanyak 2698 kali.

Dalam Al-Qur'an pun Tuhan menamai diri-Nya dengan Allah.

Ayat ini merujuk kepada asma Allah diantaranya terdapat dalam QS Taha,

20: 14 dan QS. Al-Ikhlas, 112:1

2. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah)

Ar-Rahman adalah nama yang berasal dari kerahiman.

Ar-Rahman memiliki nama khusus sehingga hanya Allah yang dinamai

dengan nama ini.

Nama Ar-Rahman dekat dengan nama Allah sebagai asmaul husna (nama

indah Allah) meski berasal dari kerahiman.

Untuk memadukan kedua kata itu, Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an

surah Al-Isra, 17:110

Dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda : "Orang-orang yang

penyayang maka Zat yang Maha rahman akan menyayangi mereka. Oleh

karena itu, sayangilah sesama penghuni Bumi. Dengan demikian, yang ada

di langit akan menyayangi kalian."

Page 2: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 2

3. Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih)

Ar-Rahim berasal dari kata kerahiman.

Kerahiman memerlukan objek kerahiman dan tidak ada satu objek

kerahiman kecuali orang yang membutuhkan.

Kerahiman Allah sempurna dan menyeluruh (tammah wa 'ammah).

Maksudnya : Sempurna, karena kerahiman tersebut memenuhi kebutuhan

mereka yang membutuhkan. Menyeluruh, karena meliputi pihak yang

patut menerima dan tidak patut menerima, yang mencakup dunia dan

akhirat, meliputi kebutuhan paling sederhana, dan karunia khusus atas

mereka.

Ayat Al-qur'an yang merujuk kepada makna kata Ar-Rahim ada di surah

Fussilat, 41:2.

Diriwayatkan berdasarkan hadist 'Iyadh ra' Rasulullah saw bersabda:

"Penghuni surga ada tiga golongan orang yang mempunyai kekuasaan

antara lain : Orang yang adil dan suka bersedekah, Orang yang penyayang,

lembut hati kepada sesama kerabat dekat dan sesama muslim. Orang yang

suka menjaga diri, menyuciikan diri dan mempunyai keluarga. (HR.

Shahih Muslim)

4. Al-Malik (Maha Raja)

Al-malik memiliki esensi bahwa Dia tidak membutuhkan wujud apa pun,

tetapi setiap wujud membutuhkan-Nya.

Tidak ada yang dapat melepaskan diri dari-Nya, baik secara esensi

maupun sifat, keberadaan, dan kelangsungan hidupnya.

Akan tetapi, keberadaan sesuatu adalah dari-Nya.

Sifat Al-Malik ada di surat Al-Mu'minun 23:116

Dalam suatu hadist juga disebutkan dari abu hurairah ra. bahwasanya

rasulullah bersabda, "Allah turun dari langit dunia setiap sepertiga malam.

Kemudian Dia berfirman, 'Akulah Sang Raja, Akulah Sang Raja. Bagi

siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan aku kabulkan."

Kerajaan yang sesungguhnya adalah hati dan jiwanya sendiri.

Tentaranya adalah selera, amarah dan kasih sayang.

Rakyatnya adalah pancaindera dan anggota tubuh lainnya.

Page 3: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 3

5. Al-Quddus (Maha Suci)

Al-Quddus adalah yang bebas dari setiap sifat yang dapat ditangkap indra,

imajinasi, suara hati, atau pikiran.

Yang Maha Suci adalah melebihi setiap sifat yang dianggap sempurna

oleh kebanyakan makhluk sebagai kesempurnan.

Sifat Al-Quddus ini jelas termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23 dan QS. Al

jumuah,62:1.

Untuk meneladani sifat Al-Quddus berarti membebaskan pengetahuan dan

kehendak diri kita dari segala persepsi.

Persepsi yang dimaksud adalah kesenangan hwa nafsu, amarah, seks,

makanan,pakaian, dan segala kenikmatan yang dapat dirasakan melalui

panca indera dan tubuhnya.

Dengan demikian, kita tidak menginginkan apa-apa kecuali Allah, tidak

meniru kecuali meniru sifat-sifat Allah, yang dirindukannya hanyalah

bertemu dengan Allah, dan yang membuatnya bahagia adalah dekat

dengan Allah.

6. As-Salam (Maha Sejahtera)

As-salam adalah Zat yang bebas dari kerusakan dan kecacatan, bebas dari

ketidaksempurnaan.

Kata As-salam termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23 dan hadist rasulullah :

"Sesungguhnya As-Salam itu adalah salah satu nama Allah. oleh karena

itu, sebarkanlah dikalangan kalian. (Shahih Al-Jama'i)

Setiap hamba yang hatinya bebas dari kebencian, iri hati, kebohongan dan

niat buruk, yang anggota badannya tidak tercemari dosa-dosa dan

perbuatan haram, dan yang sifat-sifatnya tidak dipengaruhi keburukan, dia

akan menjadi hamba yang datang kepada Allah dengan hati yang

sejahtera.

7. Al-Mu'min (Maha Terpercaya)

Al-Mu'min adalah yang dari-Nya datang keselamatan dan keamanan,

karena Dia memiliki sarana untuk mendapatkan keamanan dan

keselamatan serta sarana untuk menolak bahaya.

Ketakutan terbesar manusia adalah mendapatkan kemalangan abadi dan

tidak ada pelindung dirinya kecuali pernyataan beriman kepada keesaan

Allah karen Allah memandunya kepada iman tersebut.

Sifat Al-Mu'min termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23; QS. Ali Imran

3:53; QS.Al-Mu'minun 23:109); QS. Taha, 20:50.

Rasulullah bersabda : "Jika seorang beriman kepada Allah dan hari akhir,

tetangganya selamat dari perbuatan buruknya."(HR.Muslim)

Page 4: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 4

8. Al-Muhaimin (Maha Memelihara)

Al-Muhaimin bermakna Allah yang memperhatikan makhluk-makhluk-

Nya, seperti mengurusi perilaku mereka, rezeki mereka, dan saat kematian

mereka.

Dia memperhatikan mereka dengan pengetahuan-Nya, Milik-Nya, dan

perlindungan-Nya.

Kata Al-Muhaimin termaktub dalam QS.Al-Hasyr,59:23.

9. Al-Aziz (Maha Perkasa)

Al-Aziz berarti Dia yang "Paling penting" sehingga "tiada yang seperti-

Nya" dan "sulit didapati" karena langka.

Kalau ketiga makna ini tidak berpadu, istilah Al-Aziz tidak bisa

digunakan.

Al-Aziz juga harus memiliki kesempurnaan.

Yang memiliki kesempurnaan hanya satu dan mustahil ada yang seperti-

Nya, hanya Allah-lah yang memenuhi kriteria ini.

Kata Al-Aziz termaktub dalam QS. An-Naml,27:9 dan QS. Asy-

Syu'ara,26:9.

Hadist yang berkaitan dengan Al-Aziz

"Seseorang akan menjadi "utama dan mulia" di kalangan masyarakat jika

hamba-hamba Allah lain membutuhkan dirinya dalam masalah-masalah

yang paling penting bagi mereka, seperti akhirat dan kebahagiaan abadi."

10. Al-Jabbar (Maha Memaksa)

Al-Jabbar adalah yang menerapkan kehendak-Nya dengan pemaksaan

pada segala sesuatu dan kehendak wujud-wujud lain tidak dapat

mengatasi-Nya.

Pemaksa mutlak adalah Allah karena Dia dapat memaksa-Nya atau

menandingi-Nya dalam hal apa pun.

Sifat Al-Jabbar dicantumkan dalam Al-Qur'an di surah Al-Hasyr,59:23.

11. Al-Mutakabbir (Yang Memiliki Kebesaran)

Al-Mutakabbir adalah yang memandang sesuatu tidak perlu

dipertimbangkan dalam kaitannya dengan diri-Nya yang melihat

kebesaran dan kemuliaan itu hanya ada pada diri-Nya.

Hanya Allah yang boleh memiliki sifat Maha Besar.

Dari Ibnu Mas'ud ra. Bahwa rasulullah pernah bersabda "Tidak akan

pernah masuk surga orang yang didalam hatinya ada kesombongan meski

sebesar biji sawi." (Shahih muslim)

Page 5: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 5

12. Al-Khalik (Yang Maha Mencipta)

Al-Khalik adalah Dia Yang Maha Pencipta karena merencanakan apa yang

akan diciptakannya.

Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Khalik di antaranya terdapat dalam

surat QS.Al-Hasyr,59:24, QS.Ali Imran,3:191, QS. Al-Falaq,113:1-5.

13. Al-Bari'u (Yang mengadakan dari Tiada)

Al-Bari'u adalah Dia yang mewujudkan sesuai dengan rencana apa yang

telah dibuat-Nya

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Bari'u ini ada pada QS.Al-Hasyr,59:24.

14. Al-Mushawwir (Yang Maha Pembentuk)

Al-Mushawwir adalah Dia yang menyusun bentuk-bentuk segala sesuatu

yang diciptakan dengan sebaik-baiknya.

Dia adalah Dekorator yang paling indah.

Al-Mushawwir ada pada surat QS.Al-Hasyr, 59:24.

15. Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun)

Al-Ghaffar adalah Dia yang membuat nyata apa yang indah dan

menyembunyikan apa yang buruk.

Ada 3 hal yang ditutupi Allah atas manusia :

1. Menutupi bagian dalam tubuh kita yang buruk dengan keindahan

bagian luar tubuh kita.

2. Menyembunyikan pikiran dan maksud buruk kita di lubuk hati

sehingga orang lain tidak dapat mengetahui rahasia kita.

3. Menutupi dosa-dosa kita yang patut menjadi aib di hadapan umum

dengan perbuatan-perbuatan baik kita.

Sifat Al-Ghaffar ada di QS. Al-Furqan, 25:70 dan asma Al-Ghaffar ada di

QS. Sad, 38:66.

Rasulullah bersabda "Barang siapa menutupi kelemahan-kelemahan orang

mukmin maka Allah akan menutupi kelemahannya pada hari kiamat."

16. Al-Qahhar (Yang Maha Menguasai)

Al-Qahhar adalah Dia yang menghancurkan musuh-musuh yang kuat dan

menundukkan mereka dengan membunuh dan menghinakan mereka.

Sifat Al-Qahhar ada di QS. Ar-Ra'd, 13:16

Jika Manusia berkuasa berarti dia menundukkan musuh-musuhnya.

Musuh terbesar manusia adalah jiwa yang ada dalam dirinya. Barang siapa

mampu menaklukkan hawa nafsu, berarti dia berhasil menaklukan setan

dalam dirinya.

Page 6: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 6

17. Al-Wahhab (Yang Maha Memberi)

Al-Wahhab berarti Dialah yang memberi setiap makhluk-Nya apa yang

dibutuhkannya, bukan demi mendapatkan balasan atau kepentingan

tertentu, kini atau kelak.

Ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan asma Al-Wahhab terdapat dalam

QS.Ali Imran,3:8.

18. Ar-Razzak (Maha Pemberi Rezeki)

Ar-Razzak adalah Dia yang menciptakan sarana-sarana rezeki dan

menciptakan jalan untuk menikmati rezeki.

Pemberian Rezeki ada dua macam :

1. Lahiriah berupa pemeliharaan dan makanan, untuk melahirkan

kekuatan jasmani.

2. Batiniah berupa hal-hal yang diketahui dan yang dapat disingkapkan

atau diwahyukan yang diarahkan pada batin/qalbu yang berbuah

kehidupan abadi.

Ayat yang merujuk sifat Ar-Razzak ada di QS. Asy-Syura,42:12 dan

QS.Az-Zariyat,51:58.

Rasulullah bersabda : "Hamba yang beriman yang dengan bahagia

memberikan kepada dirinya apa yang diperintahkan untuk memberikan

maka dia termasuk yang bersedekah."

Manusia yang memahami esensi sifat Ar-Razzak ini hanya kepada-Nya

dia mengharapkan dan menyandarkan rezekinya.

19. Al-Fattah (Yang Maha Membuka Hati)

Al-Fattah adalah Dia dengan kekuasaan-Nya membuka apa yang tertutup,

dengan petunjuk-Nya membuat jelas apa yang tidak jelas.

Sifat Al-Fattah dijelaskan dalam QS. Al-Fatir,35-2 dan QS. As-Saba',

34:26.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda : Tidaklah seorang hamba

berkata " Tiada Tuhan kecuali Allah secara ikhlas terkecuali Allah akan

membukakan pintu-pintu langit sampai tersingkap 'Arsy-Nya selama dia

tidak melakukan dosa besar." (Shahih Al-Jami")

Page 7: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 7

20. Al-Alim (Yang Maha Mengetahui)

Al-Alim adalah Dia yang pengetahuan-Nya meliputi apa yang nyata dan

yang gaib, yang kecil dan yang besar, yang pertama dan yang terakhir,

proses dan hasilnya.

Sifat Al-'Alim ini terdapat di QS. Al-Baqarah, 2:137 dan QS. Al-A'raf,

7:200

Dari Abu sa'id ra, bahwasanya rasulullah bersabda, "Aku berlindung

kepada Allah yang Maha Mendengar dan Yang Maha Mengetahui dari

setan yang terkutuk berupa umpatannya, kesombongan, dan embusannya."

(Shahih Abu Dawud)

21. Al-Qabidh (Yang Maha Pengendali)

22. Al-Basith (Yang Maha Melapangkan)

Al-Qabidh adalah Dia yang Maha pengambil dan Al-Basith adalah Dia

yang Maha Memberikan.

Dia yang mengambil ruh dari tubuh manusia saat meninggal dunia dan

memberikan ruh kepada manusia ketika hidup.

Dia juga memberikan berupa pengingat akan rahmat Allah dan keridaan-

Nya ke dalam hati manusia.

Dia menggenggam nyawa saat kematian dan menghamparkannya saat hari

kebangkitan.

Dia yang menyempitkan dada sehingga hati terasa sesak dan

melapangkannya sehingga keresahan menjadi sirna.

Ayat yang meruujuk kepada kedua sifat ini adalah QS.Asy-Syarh, 94:1-8.

23. Al-Khafidh (Yang Maha Merendahkan)

Al-Khafidh adalah Dia yang merendahkan orang-orang kafir dengan

kutukan dan menjauhkan mereka dari-Nya.

Ayat yang merujuk pada sifat al-khafidh ada di QS. At-Tahrim,66:8

24. Ar-Rafi' (Yang Maha meninggikan)

Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan orang mukmin dengan

keselamatan.

Ayat yang merujuk pada sifat Ar-Ra'fi' diantaranya QS.Al-Mujadalah,

58:11, QS. Gafir, 40;15, QS. Al-An'am, 6:165, QS. Az-zukhruf, 43:32.

Allah memuliakan hamba-hambanya dengan medekatkan diri-Nya dengan

mereka.

Page 8: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 8

25. Al-Mu'izz (Yang Maha Memuliakan)

Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kekuasaan kepada siapa pun yang

dikehendki-Nya.

Ayat ini ada di QS. Al-Fajr,89:27-30

Kekuasaan sejati berupa bebas dari keadaan membutuhkan, kekuassan

hawa nafsu, dan aib kebodohan.

Orang yang tabir hatinya telah diangkat oleh Allah dapat menyaksikan

keindahan kehadiran-Nya. Semuanya telah dicukupkan-Nya sehingga dia

dapat bebas dari makhluk-Nya.

Orang ini ditolong dengan kekuatan dari Allah sehingga dapat mengurus

sifat-sifat jiwanya.

Orang seperti ini adalah dia yang telah diberi kekuasaan.

Orang seperti ini akan dimuliakan di akhirat oleh Allah.

26. Al-Mudzill (Yang Maha menghinakan)

Al-Mudzill adalah Dia yang mengambil kekuasaan dari siapa pun yang

dikehendaki-Nya.

Ayat yang berkaitan dengan sifat Al-Mudzill ada di QS.Al-Mulk,67:14-15.

Orang yang dihinakan Allah adalah orang yang senantiasa memperhatikan

makhluknya sampai dia membutuhkan mereka dan menjadikannya rakus

terhadap mereka sampai tidak ada lagi yang dapat memuaskannya.

27. As-Sami' (Yang Maha Mendengar)

As-Sami' adalah Dia dapat mendengar semua pembicaraan baik

tersembunyi atau nyata.

Sifat As-Sami' ada di QS. As-Syura, 42:11 dan QS. Al-Fatir, 35:22,

QS.Al-Baqarah,2:127, QS. Ali Imran, 3:38.

Hadist yang berkaitan dengan hal ini diriwayatkan oleh imam muslim.

Rasulullah bersabda : " Jika seseorang berkata, 'Allah mendengar doa

orang yang memuji-Nya, '"maka katakanlah, 'Ya Tuhan kami, hanya

milik-Mulah segala puji." (Shahih muslim)

Dua hikmah asma As-Sami'

Dapat Mengetahui bahwa Allah Maha Mendengr, kita harus menjaga lidah

kita.

Dia hanya menciptakan pendengaran agar kita mendengarkan firman Allah

dan kitab-Nya sehingga manusia dapat menerima manfaat petunjuk

menuju jalan Allah.

Page 9: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 9

28. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)

Al-Bashir adalah Dia yang maha menyaksikan segala sesuatu yang terjadi,

meskipun dibawah bumi sekalipun.

Penyematan sifat/asma Al-Bashir, diantaranya ada dalam QS. Gafir, 40:56

dan QS. At-Taubah, 9:105.

Rasulullah bersabda : "Ihsan adalah kamu menyembah Allah seolah-olah

kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Allah

melihatmu" (Shahih Al-Bukhari).

Dua hikmah mengenal sifat Al-Bashir:

1. Menyadari Dia menciptakan penglihatan agar kita memperhatikan

ayat-ayat dan keajaiban kerajaan langit dan bumi, sehingga apa yang

kita lihat akan menjadi peringatan.

2. Menyadari bahwa kita dilihat oleh Allah, didengar oleh-Nya, dan Dia

tahu sepenuhnya tentang kita.

29. Al-Hakam (Yang Memutuskan Hukum)

Al-Hakam berarti hakim yang mengadili dan menuntut balas yang

kekuasaan-Nya tidak ada yang dapat menggulingkan dan tidak ada yang

dapat mengubah ketentuan-Nya

Sifat ini dapat dipelajari di QS. An-Najm, 53:39-40, QS. Infithar,82:13-14,

QS.Ar-Rad,13:41, QS.Al-Maidah, 5:1, dan QS. Yusuf, 12:40.

30. Al-Adl (Yang Maha Adil)

Al-'Adl adalah Dia yang selalu bertindak adil, lawannya zalim dan

penindas.

Sifat Al-'Adl ada di QS. Al-An'am, 6:75.

31. Al-Lathif (Yang Maha lembut)

Al-Lathif adalah Dia yang penuh kebajikan memadukan kelembutan

tindakan dan kehalusan persepsi.

Mengenai sifat Al-Lathif ada di QS. Al-Mulk,67:14 .

Aisyah ra, bahwa rasulullah berkata kepadanya : " Agar yang Mahalembut

dan Maha Mengetahui mengabarkan kepadaku" (shahih muslim) cara

terbaik untuk berbaik hati adalah menarik orang lain untuk menerima

kebenaran dengan sifat-sifat baiknya, bersikap menyenangkan, dan

memberikan keteladanan karena hal itu lebih baik daripada seribu nasehat.

Page 10: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 10

32. Al-Khabir (Yang Maha Mengetahui)

Al-Khabir adalah Dia adalah "Yang Maha Tahu"' 'ilm (pengetahuan/ilmu)

mengenai rahasia-rahasia gaib disebut khibar (tahu). Yang memilikinya

disebut "Dia yang memiliki segalanya.

Asma Al-khibar ada di QS. Aan'am, 6:18.

Allah dapat mengetahui semua yang ada di bumi dan dilangit.

33. Al-Halim (Yang Maha Penyantun)

Al-Halim adalah Dia yang maha penyantun, yang memiliki kebijaksanaan,

mencukupkan diri, berlaku baik, serta membenci perkataan kasar.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Halim ada di QS. An-nahl, 16-61 dan

QS. Al-Baqarah, 2:263.

34. Al-adhim (Yang Maha Agung)

Al-Adhim dibagi menjadi dua yaitu :

1. Apa yang mengisi mata dan menyita perhatian.

2. Apa yang tidak mungkin tertangkap oleh mata, seperti bumi dan langit.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Adhim ada di QS. Al-Haqqah, 69:52.

Dari Abu Hurairah ra. rasulullah bersabda, " Ada dua kalimat yang mudah

bagi lidah untuk mengucapkannya tetapi ia menjadi berat dalam

timbangan kelak serta disukai oleh Zat yang maha pengasih, yaitu maha

suci Allah, maha suci Allah dengan segala puji bagi-Nya." (Shahih Al-

Bukhari).

35. Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun)

Al-Ghafur berkaitan dengan makna " Dia yang penuh dengan

pengampunan" (Al-Ghaffar), tetapi Al-ghafur maknanya lebih luas lagi.

Al-Ghafur berarti Dia pemberi ampunan yang sempurna atau Dia adalah

kesempurnaan pengampunan.

Asma Al-Ghafur termaktub dalam QS.Al-Hijr, 15:49.

Page 11: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 11

36. Asy-Syakur (Yang Menerima Syukur)

Asy-Syakur adalah Dia yang memberi pahala berlipat-lipat bagi perbuatan

baik dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas di akhirat.

Siapa pun yang menghargai kebaikannya disebut orang yang bersyukur.

Ayat yang berkaitan dengan ayat ini ada di QS. At-tagabun, 64:17.

Salah satu sifat terpuji manusia adalah manusia adalah manusia yang mau

bersyukur kepada manusia lain atas perbuatan baiknya kepada dirinya atau

dengan memberi imbalan kepada yang memberinya lebih dari yang di

berikan orang lain.

Rasulullah bersabda, "Siapa pun yang tidak berterima kasih kepada

manusia, berarti dia tidak berterima kasih kepada Allah.'

Sebaik-baik bentuk bersyukur atas rahmat Allah adalah memanfaatkan

rahmat tersebut, bukan untuk durhaka melainkan untuk menaati-Nya.

Ayat yang berkaitan dengan sifat Asy-Syakur ada di QS. An-naml, 27:19

dan QS. Al-Ahqaf, 46:15.

37. Al-'Aliyy (Yang Maha Tinggi)

Al-Aliyy adalah Dia yang di atas kedudukan-Nya, tidak ada lagi

kedudukan yang lain, dan semua kedudukan lain ada di bawah-Nya.

Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Aliyy terdapat dalam surat Al-

Baqarah, 2:255 dan QS.Lukman, 31:30

38. Al-Kabir (Yang Maha Besar)

Al-Kabir adalah Dia yang memiliki kebesaran (kibriya').

Kebesaran di sini bermakna sama dengan "kesempurnaan zat' atau

"kesempurnaan eksistensi"

Kesempurnaan eksistensi ini bisa diartikan dalam dua hal yaitu :

Dia abadi karena setiap yang ada di dunia ini sebelumnya tidak ada dan

setelah itu akan kembali menjadi tidak ada. Kebesaran Allah adalah lama

dan abadi sehingga disebut "besar" (kabir).

Eksistensi-Nya memunculkan eksistensi setiap yang ada.

Mengenai kebesaran Allah (Al-kabir) disebutkan dalam QS.Ar-Ra'd, 13:9,

QS. Al-Lukman, 31:30, dan QS. Al-Baqarah, 2:255.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwasanya dia (Rasulullah saw)

bersabda ; " Tidaklah langit dan bumi yang tujuh di hadapan Allah

terkecuali seperti sebuah biji dalam tangan kalian." (Tafsir At-Thabari)

Page 12: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 12

39. Al-Hafidh (Yang Maha Pelestari)

Al-Hafidh adalah penjaga sempurna.

Makna ini dapat diketahui dengan dua jalan yaitu:

Melestarikan Eksistensi benda-benda yang ada dan menopangnya,

lawannya memusnahkannya. Allah adalah pelestari bumi dan langit, para

malaikat dan benda-benda yang ada dengan jalan melestarikan dan

melindungi dari hal-hal yang berlawanan dengannya, seperti api dengan

air.

Dia menjaga seseorang dengan dua pertentangan yang saling mengatasi

dengan memberi kekuatan kepada yang diatasi sehingga dia dapat

menghadapi apa yang mengatasinya.

Ayat yang merujuk pada asma Al-hafidh ada di QS. Saba', 34:21.

40. Al-Muqit (Yang Maha Pemelihara)

Al-Muqit adalah Pencipta makanan bergizi dan Dia memberikannya ke

tubuh sebagai makanan, ke hati sebagai pengetahuan.

Ayat yang menjelaskan asma Al-Muqit ada di QS. An-Nisa, 4:85.

41. Al-Hasib (Yang Maha Pembuat Perhitungan)

Al-hasib adalah Dia yang mencukupi, karena Dia yang dibutuhkan oleh

apa yang dimiliki-Nya.

Allah adalah pengukur atas setiap sesuatu dan Dia yang mencukupinya.

Hikmah dari sifat Al-Hasib bagi manusia adalah bahwa Allah saja yang

dapat memenuhi kebutuhannya dalam kaitan dengan niat dan kehendaknya

sehingga yang diinginkan hanyalah Allah.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Hasib ada di QS. Hud, 11:6 dan QS. An-

nahl, 16:18, QS. Ali Imran, 3:173)

42. Al-Jalil (Yang Penuh Keagungan)

Al-Jalil adalah Dia yang memenuhi syarat kemuliaan, kebesaran, dan

ketinggian.

Sifat-sifat kemuliaan berupa kekuasaan, pengetahuan, kekayaan, kekuatan,

kesucian, keperkasaan, dan lainnya sehingga Dia benar-benar mutlak

mulia.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Jalil ada di QS. Ar-Rahman, 55:78

Page 13: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 13

43. Al-Karim (Yang Maha Mulia)

Al-Karim adalah Dia yang memaafkan, memenuhi janji jika berjanji, dan

berlebihan jika memberi.

Dia tidak memperhatikan berapa banyak yang diberikannya atau siapa

yang diberinya.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Karim ada di QS. Al-Infitar, 82:6, QS.

Maryam, 19:65 dan QS. an-Naml, 27:40.

44. Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi)

Ar-Raqib adalah Dia yang mengetahui dan melindungi.

Ayat yang merujuk untuk asma Ar-raqib ada di QS. Al-Ahzab, 33:52.

Sifat menjaga dan memperhatikan dalam diri manusia hanya terpuji jika

yang dijaga dan diperhatikannya adalah Tuhannya dan Hatinya.

45. Al-Mujib (Yang Maha Mengabulkan)

Al-Mujib adalah Dia yang menjawab doa-doa mereka yang memohon,

dengan cara membantu mereka, seruan mereka yang menyeru-Nya dengan

menjawab-Nya, dan menjawab janji si miskin dengan apa yang

dibutuhkannya.

Dia memberi rahmat kepada pemohon.

Allah mahatahu kebutuhan mereka yang membutuhkan sebelum mereka

meminta dalam doanya.

Sifat Al-Mujib ada di QS. Surah Hud, 11:61 dan QS. Ad-Dhuha, 93:10.

46. Al-Wasi' (Yang Maha Luas)

Al-Wasi berasal dari keluasan yang dikaitkan dengan pengetahuan yang

mencakup banyak objek, kadang berkaitan pula dengan kedermawanan

dan rahmat yang tersebar luas dan sejauh mungkin.

Dia maha luas secara mutlak karena pengetahuan-Nya melebihi luasnya

lautan yang tiada bertepi.

Lautan akan kering jika dijadikan tinta untuk menuliskan pengetahuan-

Nya.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Wasi ada di QS. Al-Baqarah, 2:115, QS.

Al-A'raf,7:89 dan QS. Gafir, 40:7.

Page 14: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 14

47. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)

Al-Hakim adalah Dia yang memiliki kebijaksanaan.

Kebijaksanaan setara dengan mengetahui hal-hal tinggi melalui cara-cara

yang tertinggi.

Ayat yang merujuk sifat Al-Hakim ada di QS.Ali Imran, 3:18, dan QS. Al-

Mumtahanah, 60:5.

48. Al-Wadud (Yang Maha Mengasihi)

Al-Wadud adalah Dia yang ingin agar semua makhluk bahagia dan

sejahtera sehingga memberi mereka karunia dan memuji mereka.

Arti kata Al-Wadud dekat dengan Ar-Rahim, tetapi tindakan Ar-rahim

mensyaratkan adanya orang yang lemah untuk menerima kerahiman,

sedangkan Al-Wadud tidak memerlukan syarat seperti itu.

Al-Wadud melimpahkan karunia sejak awal karena Dia bersifat kasih

sayang.

Sifat Al-Wadud terdapat di QS. Al-Buruj,85:14, QS.Hud,11:90, dan QS.

Al-Buruj, 85:12-13.

Hamba Allah bisa menjadi penyayang jika dia menginginkan kebaikan

bagi orang lain seperti kebaikan yang diinginknnya dan lebih

mementingkan mereka daripada dirinya sendiri,

Rasulullah berkata: " Jika engkau ingin lebih diutamakan daripada mereka

yang dekat dengan Allah, rujuklah dengan mereka yang bermusuhan

denganmu, berilah mereka yang menyingkirkanmu, dan ampunilah mereka

yang berbuat buruk kepadamu." (HR Ahmad Ibn Hanbal)

49. Al-Majid (Yang Maha Mulia)

Al-Majid adalah Dia yang mulia zat-Nya, yang indah tindakan-Nya, dan

berlimpah ruah pemberian dan karunia-Nya.

Ayat yang berkaitan dengan hal ini ada di QS. Hud, 11:73.

50. Al-Baits (Yang Membangkitkan yang mati)

Al-Baits adalah Dia yang menghidupkan makhluk-makhluk pada hari

kiamat.

Sifat ini ada di QS. Al-Hajj, 22:7, QS. Al-Adiyat, 100:10, QS. Al-

Qiyamah, 75:3-4.

Page 15: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 15

51. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan)

Asy-Syahid maknanya menunjukkan pengetahuan dengan tambahan

tertentu yang khas karena Allah yang mengetahuiyang gaib dan nyata.

Sifat ini ada di QS.Saba,34:47, QS.Ibrahim,14:10,At-Talaq,65:2.

52. Al-Haqq (Yang Maha Benar)

Al-Haqq adalah Dia yang merupakan lawan kepalsuan karena segala

sesuatu akan menjadi jelas melalui lawan-lawannya.

Ayat yang berkaitan dengan sifat ini QS.Al-Qasas,28:28,QS.Al-

Mu'minun,23:116.

53. Al-Wakil (Yang Maha Pemelihara)

Al-Wakil adalah Dia yang segala persoalan dipercayakan kepada-Nya.

Allah secara mutlak yang dipasrahi segala sesuatu dan sepenuhnya mampu

menunaikannya dengan sempurna.

Penyematan kata Al-Wakil terdapat dalam QS. Ali Imran, 3:173.

54. Al-Qawiyy (Yang Maha Kuat)

Al-Qawiyy adalah Mahakuat, karena kuat menunjukkan kuasa sempurna.

ayat yang merujuk pada sifat Al-Qawiyy ada di surat QS. Al-Zariyat,51:58

dan QS.Ar-Rum,30:54.

55. Al-Matin (Yang Maha Kukuh)

Al-Matin berarti Mahakukuh, karena kukuh menunjukkan intensifikasi

kekuatan.

Sejauh Dia memiliki kekuatan hebat berarti Dia "kukuh"

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Matin ada di QS.Gafir,40:65, QS.Al-

A'raf,7:183, QS. Al-Qalam,68:45 dan QS.Al-Zariyat,51:58.

56. Al-Waliyy (Yang Maha Melindungi)

Al-Waliyy adalah yang mencintai dan melindungi yang perlindungan-Nya

mampu menekan musuh-musuh agama dan mendukung sahabat-sahabat

agama.

Ayat yang merujuk pada asma Al-Waliyy ada dalam QS, Asy-Syura,

42:28, QS. Al-Baqarah, 2:257, QS. Muhammad, 47:11, dan QS.

Mujadalah, 58:21.

Page 16: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 16

57. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji)

Al-Hamid adalah Dia yang terpuji karena Dia memuji Diri-Nya sejak azali

dan karena hamba-hamba-Nya memuji-Nya untuk selamanya.

Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Hamid terdapat dalam QS. Al-fatir,

35:15.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah bersabda : "Barang siapa

yang duduk di suatu majelis kemudian banyak kesalahan yang

dilakukannya lalu sebelum berangkat berdiri, dia membaca, 'Maha Suci

Engkau, Ya Allah! Dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan

kecuali Engkau. Aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu.' Allah

akan mengampuni dosa dan kesalahan selama dia berada di majelis itu."

(Shahih Al-Jami'a)

58. Al-Muhshi (Yang Mengetahui Segala Sesuatu)

Al-Muhshi adalah Dia yang mengetahui satu per satu hal secara mutlak.

Dalam Pengetahuan-Nyalah batas-batas tiap-tiap objek dari kuantitas serta

dimensinya.

Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Muhsi terdapat dalam QS. Yasin,

36:12.

59. Al-Mubdi'u (Yang Maha Memulai)

60. Al-Mu'id (Yang Maha Memulihkan)

Al-Mubdi'u dan Al-Mu'id adalah Dia yang memberikan keberadaan

(mujid).

Jika penciptaan ini tidak didahului sesuatu, disebut permulaan (berkaitan

dengan Al-Mubdi'u).

Jika didahului sesuatu seperti penciptaan disebut pemulihan/perbaikan

(berkaitan dengan Al-Mu'id).

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Mubdi'u ada di QS.Yunus, 10:4, QS. An-

Naml, 27:64, QS. At-Tur, 52:35.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Mu'id ada di QS. Ar-Rum, 30:27, QS.

Yasin, 36:78-81, QS. Al-Isra, 17:99.

Page 17: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 17

61. Al-Muhyi (Yang Maha Menghidupkan)

62. Al-Mumit (Yang Maha Mematikan)

Al-Muhyi dan Al-Mumit adalah mewujudkan, tetapi objeknya hidup

disebut menghidupkan . Jika objeknya mati disebut membunuh.

Tidak ada yang menciptakan hidup dan mati kecuali Allah.

Makna Al-Muhyi selaras dengan Al-Baits (Yang membangkitkan mereka

dari mati)....asma ke 50

Ayat yang merujuk sifat Al-Muhyi ada di QS. Fussilat, 41:39, dan QS. Al-

Insan, 76:1.

Ayat yang merujuk sifat Al-Mumit ada di QS. Az-Zumar, 39;24, QS.

Yunus, 10:49, dan QS. An-Nisa,4:78.

63. Al-Hayy (Yang Maha Hidup)

Al-Hayy adalah Dia penyebab dan yang membuat suatu kehidupan.

Allah, Dialah yang kehidupannya mutlak dan sempurna.

Ayat yang merujuk sifat Al-Hayy ada di QS. Gafir, 40:65 dan QS. Al-

baqarah, 2:255.

64. Al-Qayyum (Yang Maha Mandiri)

Al-Qayyum adalah Dia yang hidup bukan karena wujud lain dan

keberadaannya tidak ditentukan oleh wujud yang lain sehingga Dia benar-

benar hidup dengan sendirinya.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Qayyum ada di QS. Al-Baqarah, 2:255;

QS. Ali Imran, 3:2.

65. Al-Wajid (Yang Maha Kaya)

Al-Wajid adalah Dia yang tidak kekurangan apa-apa, lawan dari yang

membutuhkan.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Wajid ada di QS. Ad-Dhuha, 93:6-8.

66. Al-Majid (Yang Maha Mulia)

Al-Majid sama artinya dengan Al-Majid (asma/nama ke 49)

Kemuliaan Allah membuat-Nya selalu ingin memuliakan manusia

sehingga apa yang diberikan-Nya sesuai keadilan-Nya.

Ayat yang berkaitan dengan sifat ini ada di QS. An-Nahl,16:18.

Page 18: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 18

67. Al-Wahid (Yang Maha Tunggal)

Al-Wahid adalah Dia tidak dapat dibagi dan tidak dapat disamai.

Tidak dapat dibagi artinya seperti satu substansi yang tidak memiliki

bagian, seperti satu titik yang tidak memiliki bagian-bagian lagi.

Ayat yang merujuk sifat Al-Wahid ada di QS. Az-Zumar, 39:4.

68. ASh-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan)

Ash-Shamad adalah Dia yang dituju jika dibutuhkan dan Dia yang

dimaksud dalam keinginan-keinginan kita karena kekuasaan puncak ada

pada-Nya.

Ayat yang merujuk Ash-Shamad ada di QS. Al-Ikhlas, 112:2.

69. Al-Qadir (Yang Maha Kuasa)

Al-Qadir adalah Dia memiliki kekuasaan.

Dia Maha Kuasa atau mampu menciptakan segala sesuatu karena

kekuasaan mutlak hanya milik Dia yang menciptakan setiap wujud tanpa

memerlukan bantuan dari siapa pun.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Qadir ada di QS. Ar-Rum, 30:54, dan

QS. Al-Isra, 17:99.

70. Al-Muqtadir (Yang Maha Berkuasa)

Al-Muqtadir adalah Dia berkuasa untuk menentukan kehendaknya.

Kuasa berarti kehendak.

Yang Kuasa adalah Dia yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya atau

tidak bertindak jika tidak menghendaki-Nya.

Ayat yang merujuk pada asma Al-Muqtadir ada di QS. Al-Qamar, 54:42.

71. Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan)

Al-Muqaddim adalah Dia yang mendekatkan dan siapapun yang

didekatkan-Nya maka akan dimajukan.

Ayat yang merujuk kepada sifat Al-Muqaddim ada di QS. As-Sajdah,

32:13, QS. Yunus,10:49, QS. Al-Anbiya, 21:101.

72. Al-Muakhhir (Yang Maha Mengakhirkan)

Al-Muakhir adalah Dia yang menjauhkan.

Allah berkuasa untuk memajukan atau mengangkat derajat manusia yang

dikehendaki-Nya, Allah berkehendak untuk menurunkan atau

merendahkan derajat manusia yang dikehendaki-Nya.

Page 19: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 19

73. Al-Awwal (Yang Maha Permulaan

Al-Awwal adalah Dia yang pertama karena semuanya menjadi ada berkat

Dia dan Dia tidak menjadi ada karena yang lainnya, tetapi karena Zat-nya.

Dalam pengetahuan mengenai Allah, sebagai tahap pengetahuan tertinggi

memberikan jawaban bahwa sehubungan dengan keberadaan maka

permulaan pertama adalah dari Allah.

Ayat yang merujuk sifat Al-Awwal ada di QS. Al-Hadid, 57:3.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda; "Ya Allah, sesungguhnya

Engkau yang Maha Awal, yang tidak ada sesuatu apa pun sebelum

engkau." (Shahih Muslim)

74. Al-Akhir (Yang Maha Akhir)

Al-Akhir adalah Dia adalah akhir dari tujuan perjalanan hidup.

Ayat yang merujuk sifat Al-Akhir ada di QS. Al-Hadid, 57:3.

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Engkaulah yang

Maha Akhir yang tiada sesuatu pun setelah Engkau." (Shahih Muslim)

75. Adh-Dhahir (Yang Maha Nyata)

76. Al-Bathin (Yang Maha Gaib)

Adh-Dhahir dan Al-bathin harus dipahami secara relatif.

Allah adalah Gaib jika dilihat melalui persepsi indrawi atau menggunakan

sumber-sumber imajinasi.

Allah adalah Nyata jka dilihat dengan penyimpulan menggunakan sumber-

umber akal budi.

Ayat yang merujuk kedua sifat ini ada di QS. Al-hadid, 57:3

77. Al-Waly (Yang Maha Penguasa)

Al-Waly adalah Dia yang merenanakan urusan-urusan makhluk dan

mengatur mereka, yaitu mengurus mereka dan sepenuhnya menangani

pengaturan mereka.

Kata "Penguasa" yang mencakup tugas mengatur, menguasai, atau

memerintah memberikan pengertian penataan, kuasa dan tindakan.

Al-Waly dapat dijabarkan melalui tiga hal :

Tidak ada yang menguasai segala sesuatu kecuali Allah, karena Dia adalah

yang merencanakan mereka.

Dia yang mengaplikasikan rencana dan merealisasikannya.

Dia melindungi mereka dengan melestarikan mereka.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Waly ada di QS. Ar-Ra'd, 13:11, dan QS.

Al-Mulk, 67: 3-4.

Page 20: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 20

78. Al-Muta'aly (Yang Maha Tinggi)

Al-Muta'aly' memiliki makna yang sama dengan Al-'Aliy (Yang Maha

Tinggi).... Asma Allah ke 37.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Muta'Aly ada di QS. Ar-Ra'd, 13:9, QS.

An-Nahl, 16:60, QS. Al-Mu'minun 23:91, QS. At-Taha, 20:5, QS. Az-

Zumar, 39:4.

79. Al-Barr (Yang Maha Dermawan)

Al-Barr adalah yang dermawan (muhsin), yang melimpahkan kebaikan.

Yang mutlak berlaku adalah Dia yang melahirkan segala perbuatan baik

dan kedermawanan.

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Barr ada di QS. At-Tur, 52:27-28, dan

QS. Al-baqarah,2:29.

80. At-Tawwab (Yang Maha Penerima Tobat)

Al-Tawwab adalah Allah yang menerima permintaan maaf dari hamba-

hambanya.

Ayat yang merujuk pada sifat ini ada di QS. Al-Baqarah, 2:37.

81. Al-Muntaqim (Yang Maha Penyiksa)

Al-Muntaqim adalah Dia yang menghancurkan mereka yang suka

menantang, menghukum para penjahat, dan memperkeras hukuman para

penindas.

Namun semua itu dilakukan setelah memberi mereka peringatandan

kesempatan untuk berubah.

82. Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf)

Al-'Afuww adalah Dia yang menghapuskan dosa-dosa dan mengabaikan

tindakan-tindakan durhaka.

Makna Al-'Afuww dekat dengan Al_ghafur (Yang Maha

Pengampun)...asma ke 35.

Hanya saja, pengampun mengandung arti menyembunyikan sedangkan

pemaaf mengandung arti menghapus dosa.

Rasulullah bersabda, "Ada tiga hal yang jika seseorang melakukannya

Allah akan menempatkannya dalam naungan-Nya, mencurahkan rahmat-

Nya, dan Memasukkan ke dalam surga-Nya; (1) jika diberi rezeki dia

bersyukur, (2) jika mampu membalas dia memberi maaf, (3) Jika marah

dia bisa menahan diri." (HR. Hakim)

Page 21: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 21

83. Ar-Rauf (Yang Maha Pengasih)

Ar-Ra'uf adalah Dia yang memiliki belas kasih yang merupakan

manifestasi kerahiman.

Makna Ar-Ra'uf sama dengan Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang)

Ayat yang merujuk pada sifat Ar-Ra'uf ada di QS. An-Nur,24:20, QS. Al-

Hajj,22:25.

84. Malik Al-Mulk (Raja Yang Maha Berdaulat)

Malik Al-Mulk adalah Dia yang melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya

di dalam kerajaan -Nya dengan mewujudkan, menghancurkan,

melestarikan, dan menyinarkan.

Al-Malik berarti kerajaan dan Mulk berarti berkuasa dengan kuasa yang

sempurna.

Sifat Malik Al-Mulk ada di QS. Ali Imran, 3:26, QS, Al-Baqarah,2:255.

85. Dzul Jalal wal Ikram (Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan)

Dzul Jalal wal ikram adalah Dia yang hanya milik-Nya kemuliaan dan

kesempurnaan dan hanya dari-Nya mengalir kemurahan hati aqtau karunia

mulia.

Kemuliaan adalah sifat-Nya, sedangkan kemurahan hati mengalir dari-Nya

menuju ciptaan-Nya.

Ayat mengenai asma Dzul Jalal wal Ikram ada di QS. Al-Isra,17:70, QS.

at-Tin,95:4, QS. Al-Hujurat,49:13.

86. Al-Muqsith (Yang Maha Adil)

Al-Muqsith adalah Dia yang menuntut keadilan untuk pihak yang

mendapat perlakuan buruk dari pihak yang memberikan perlakuan buruk.

Rasulullah bersabda, " Takutlah kepada Allah dan berdamailah di antara

dirimu sendiri karena Allah akan membuat damai di antara orang yang

beriman pada hari kiamat." (Kitab Al Hakam An Nysaburi, al-Mustdrak).

Sifat yang merujuk sifat Al-Muqsith ada di QS. Ali Imran,3:18.

87. Al-Jami' (Yang Maha Mengumpulkan)

Al-Jami' adalah Dia yang memadukan hal-hal yang sama, hal-hal yang

berbeda, dan hal-hal yang berlawanan.

Ayat yang merujuk sifat Al-jami'i ada di QS. Yasin,36:12.

Page 22: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 22

88. Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya)

Al-Ghaniyy adalah Dia tidak ada kaitannya dengan yang lain (baik dalam

keberadaan maupun dalam sifat-sifat keberadaannya).

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Ghaniyy ada di QS. Al-Hajj,22:64 dan

QS. Muhammad, 47:38.

89. Al-Mughniy (Yang Maha Mencukupi)

Al-Mughniy adalah Dia yang dengan kekayaan-Nya mampu mencukupi

segala kebutuhan tanpa membutuhkan pihak lain yang mencukupinya.

Ayat yang merujuk sifat Al-Mughniy ada di QS. Ar-Rahman, 55: 29-30,

QS. Al-fajr,89:15-17, QS. Al-Baqarah,2:273.

Rasulullah bersabda, "Yang dinamakan kaya bukanlah dengan banyak

harta benda, melainkan kekayaan (yang sebenarnya) adalah kekayaan

jiwa."

90. Al-Mani' (Yang Maha Pelindung)

Al-Mani' adalah Dia yang melawan kehancuran dan kemerosotan dalam

urusan keagamaan dan duniawi dengan menciptakan sebab-sebab untuk

melindungi.

Hal ini berkaitan erat dengan sifat Allah "Al-Hafidz" (Yang Maha

Pelestari)---asma ke 39.

Rasulullah bersabda,"Siapa pun di antara kamu melihat suatu

kemungkaran, hendaklah cegah dengan tangan. Jika tidak sanggup cegah

dengan lisan. Jika tidak sanggup cegahlah dengan hati dan hati ini adalah

selemah-lemahnya iman." (HR. Al-Bukhari)

91. Adh-Dharu (Yang Maha Penghukum)

92. An-Nafi' (Yang Maha Memberi Manfaat)

Adh-Dharu dan An-Nafi' adalah Dia yang mendatangkan kebaikan dan

keburukan, manfaat dan mudharat, baik bertindak melalui malaikat,

manusia, benda-benda mati, maupun melalui hal lainnya.

Allah berfirman, " Aku ingin murka melihat kemaksiatan yang dilakukan

oleh makhluk-Ku. Namun, Aku melihat orang tua-orang tua yang rukuk

dan sujud, anak-anak yang menyusu kepada ibunya, dan binatang-binatang

yang mencari makanan, maka berhentilah kemarahan-Ku.

Ayat yang merujuk pada sifat Adh-Dharu diantaranya QS. Al-An'am, 6:17

dan QS. Yasin, 36:23 dan ayat yang merujuk pada sifat An-nafi' ada di QS.

Al-Mu'minun, 23:21; QS. Ali Imran, 3: 190-191, QS. Asy-Syarh, 94:5-6,

dan QS. Al-A'raf,7:188.

Page 23: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 23

93. An-Nur (Yang Maha Bercahaya)

An-Nur adalah yang tampak, segala sesuatu menjadi kelihatan oleh-Nya.

An-Nur adalah cahaya

Ayat yang merujuk pada sifat An-Nur ada di QS. Al-Baqarah, 2: 257; QS.

Al-Maidah, 5: 16; QS. An-Nur, 24:25

94. Al-Hadiy (Yang Maha Memberi Petunjuk)

Al-Hadiy adalah Dia yang memandu hamba-hamba terpilih-Nya untuk

mengetahui zat-Nya

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Hadiy ada di QS. Al-A'la, 87:1-3, QS.

Taha, 20:50

95. Al-Badi' (Yang Maha Mencipta)

Al-Badi' adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu pertama kali

sehingga tidak ada yang dapat menyerupai ciptaan-Nya, baik dalam

zatnya, sifatnya, tindakannya, dan dalam apa pun yang dianggap sebagai

sifat karena Dia-lah pencipta mutlak asli dan orisinal, Dialah pencipta

untuk selamanya.

Ayat yang merujuk sifat Al-Badi' di antara QS.Al-Baqarah, 2:117.

Rasulullah bersabda: "Barang siapa mempelopori suatu amal kebaikan, dia

akan mendapat pahalanya, ditambah pahala orang-orang yang ikut

melaksanakan kebaikan itu setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka

sedikit pun." (HR. Muslim, HR. At-Tirmidzi, dan Ahmad)

96. Al-Baqiy (Yang Maha Kekal)

Al-Baqiy adalah wujud yang keberadaannya pasti ada (niscaya) sejak dari

semula atau 'Azali (qadim) dan akan terus ada atau abadi

Ayat yang merujuk pada sifat Al-Baqiy ada di QS. Al-Qasas,28:88; QS.

Al-Anbiya, 21:30.

97. Al-Warits (Yang Maha Mewarisi)

Al-Warits adalah Dia yang menjadi tempat kembali sesuatu setelah

pemiliknya tiada.

Dialah yang abadi setelah sirnanya ciptaan dan segala sesuatu kembali

kepada-Nya sebagai hasil akhir mereka.

Ayat yang merujuk sifat Al-Warits ada di QS. Al-Hijr, 15:23, QS. Al-

Maryam, 19:40; QS. Al-Qasas, 25:58.

Page 24: RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno  · PDF file  Page 1 RINGKASAN 99 ASMAUL HUSNA By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si 1. Allah, Tiada Tuhan

www.bioearthworm.wordpress.com Page 24

98. Ar-Rasyid (Yang Maha Pandai)

Ar-Rasyid adalah Dia yang segala rencana-Nya disusun untuk mencapai

tujuan-tujuan-Nya, menurut cara yang dikehendaki-Nya tanpa arah,

bimbingan, arah dari siapa pun.

Ayat yang merujuk sifat Ar-Rasyid ada di QS. Al-Baqarah, 2:216, QS. Al-

Baqarah, 2: 284.

99. Ash-Shabur (Yang Maha Sabar)

Ash-Shabur adalah Dia yang tidak terburu-buru bertindak sebelum

waktunya, tetapi memutuskan segala persoalan menurut rencana dan tidak

menundanya.

Ayat yang merujuk sifat Ash-Shabur ada di QS. Al-Anfal, 8:46.

Daftar Pustaka

Miracle the Reference, Syamil Qur’an