revisi biografi syaikh syarofuddin

4
1 PANITIA KHOTMUL AMRITHI MADRASAH DINIYAH “MIFTAHUL HUDA” YAYASAN PONDOK PESANTREN DARUL HUDA Mayak Tonatan Ponorogo TAHUN PELAJARAN 2008/2009 M. Biografi Syaikh Syarofuddin Yahya al-’Amrithi (Mu’allif li Nadzmil ’Amrithi) Beliau bernama Yahya, bergelar Syarofuddin. Nama lengkap beliau sebagaimana terdapat dalam kitab Tuhfatul Habîb (syarah dari Mandzûmati Ghôyatit Taqrîb( dan kitab Syarhut Taisîr Nadzmut Tahrîr adalah : Seorang guru, yang sangat alim dan sholeh, menjadi kunci keutamaan, penuh dengan kesuksesan, sangat dalam pemahamannya, yaitu Syaikh Syarofuddîn Yahyâ bin Syaikh Badruddîn Mûsâ bin Romadlôn bin Umairoh, yang terkenal dengan sebutan "Syaikh al- 'Amrîthy" - suatu nisbat kepada negeri 'Amrîth; yaitu daerah yang termasuk wilayah ibukota Mesir-Kairo; sebelah timur wilayah Bilbis, dekat dari Sanikah; sebuah negeri dimana Syaikhul Islam Zakariya al-Anshori berasal. Beliau adalah sosok yang sangat piawai sekaligus menjadi icont dalam membuat nadzom. Telah begitu banyak mandzûmah (karya-karya berbentuk nadzom) yang dikarang sekaligus dipatenkan Beliau. Diantaranya : Dalam bidang Fiqh : At-Taisîr Fi Nadzmit Tahrir. yaitu nadzom dari kitab Tahrîru Tanqihil lubab karya Syaikhul Islam Zakariya al- Anshory yang selevel dengan Taqrib. Sebagaimana kitab aslinya, kitab ini berdisiplin ilmu Fiqih yang memulai pembahasannya pada Kitabut Thoharoh sampai Kitabul Hudud (babu Hukmil Aulad) . Nihâyatut Tadrîb Fi Nadzmi Ghôyatût Taqrîb : yaitu nadzom dari kitab Ghôyatût Taqrîb karya Syaikh Abi Syujâ' al-Asfihâni. Kitab yang tiada duanya ini, sangat akrab dengan para santri, bahkan menjadi kitab pokok dan pegangan wajib di seluruh pesantren salaf. Banyak sekali ulama’ yang memberikan komentar, baik berupa Syarah, Khasyiyah maupun Hamisy. Sehingga al-Mu’allif tertarik untuk menggubahnya dalam bentuk Nadzom, agar lebih ringkas, mudah diingat dan dihafal.

Upload: miftah-el-azhary

Post on 22-Jun-2015

739 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revisi biografi syaikh syarofuddin

1

PANITIA KHOTMUL AMRITHI

MADRASAH DINIYAH “MIFTAHUL HUDA”

YAYASAN PONDOK PESANTREN DARUL HUDA Mayak Tonatan Ponorogo TAHUN PELAJARAN 2008/2009 M.

Biografi

Syaikh Syarofuddin Yahya al-’Amrithi (Mu’allif li Nadzmil ’Amrithi)

Beliau bernama Yahya, bergelar Syarofuddin. Nama lengkap beliau sebagaimana

terdapat dalam kitab Tuhfatul Habîb (syarah dari Mandzûmati Ghôyatit Taqrîb( dan kitab

Syarhut Taisîr Nadzmut Tahrîr adalah :

Seorang guru, yang sangat alim dan sholeh, menjadi kunci keutamaan, penuh dengan

kesuksesan, sangat dalam pemahamannya, yaitu Syaikh Syarofuddîn Yahyâ bin Syaikh

Badruddîn Mûsâ bin Romadlôn bin Umairoh, yang terkenal dengan sebutan "Syaikh al-

'Amrîthy" - suatu nisbat kepada negeri 'Amrîth; yaitu daerah yang termasuk wilayah

ibukota Mesir-Kairo; sebelah timur wilayah Bilbis, dekat dari Sanikah; sebuah negeri

dimana Syaikhul Islam Zakariya al-Anshori berasal.

Beliau adalah sosok yang sangat piawai sekaligus menjadi icont dalam membuat

nadzom. Telah begitu banyak mandzûmah (karya-karya berbentuk nadzom) yang dikarang

sekaligus dipatenkan Beliau. Diantaranya :

Dalam bidang Fiqh :

At-Taisîr Fi Nadzmit Tahrir.

yaitu nadzom dari kitab Tahrîru Tanqihil lubab karya Syaikhul Islam Zakariya al-

Anshory yang selevel dengan Taqrib. Sebagaimana kitab aslinya, kitab ini berdisiplin

ilmu Fiqih yang memulai pembahasannya pada Kitabut Thoharoh sampai Kitabul

Hudud (babu Hukmil Aulad) .

Nihâyatut Tadrîb Fi Nadzmi Ghôyatût Taqrîb :

yaitu nadzom dari kitab Ghôyatût Taqrîb karya Syaikh Abi Syujâ' al-Asfihâni. Kitab

yang tiada duanya ini, sangat akrab dengan para santri, bahkan menjadi kitab pokok dan

pegangan wajib di seluruh pesantren salaf. Banyak sekali ulama’ yang memberikan

komentar, baik berupa Syarah, Khasyiyah maupun Hamisy. Sehingga al-Mu’allif tertarik

untuk menggubahnya dalam bentuk Nadzom, agar lebih ringkas, mudah diingat dan

dihafal.

Page 2: Revisi biografi syaikh syarofuddin

2

Dalam bidang Ushul Fiqh :

Tas’hîlut Turuqôt Fi Nadzmil Waroqot : yaitu nadzom dari kitab al-Waroqôt karya al-Juwaini Imâmul Haromain, sebuah

kompilasi kecil yang monumental tentang pokok-pokok Fiqih. Sebagaimana Kitab

aslinya, kitab Tas’hîlut Turuqôt Fi Nadzmil Waroqot berisikan 20 pembahasan yang

dimulai dari Faslun fil kalam sampai Faslun Fil Ijtihadi. Kitab ini selesai dikarang

pada tahun H.

Dalam bidang Nahwu :

Al-'Imrîthi li Nadzmil Ajurumiyyah :

Yaitu nadzom dari kitab al-Jurûmiyah karya syaikh Abu Daud as-Sonhâji, sebuah

Kurasan tipis dan kecil yang sangat monumental dan populer, baik di negeri arab

maupun ’ajam. Kitab ini dinadzomkan atas permintaan teman-teman al-Mu’allif yang

memiliki anggapan kuat bahwa al-Mu’allif adalah orang yang benar-benar Ahli dalam

bidang ini. Dalam menadzomkan, al-Mu’allif sangat teliti, baik ketika proses edit

maupun revisi. Bahkan beliau menambahi keterangan-keterangan secukupnya terhadap

apa yang tidak tercantum pada kitab aslinya, sehingga nadzom ini terkesan sebagai

sebuah Syarah.

Nadzom-nadzom karya beliau sangat indah gaya bahasanya; ringan ungkapannya;

sederhana redaksinya; dan sangat jelas maksudnya.

Kebanyakan karya-karya beliau adalah berupa nadzom. Karena ungkapan yang

berbentuk nadzom (puitis) itu lebih mudah, lebih enak dan lebih cepat untuk dihafal dari

pada ungkapan berbentuk natsar (prosa), khususnya nadzom yang berBahar Rojaz, yaitu

suatu bahar yang terdiri dari potongan-potongan kata /Taqthi’ berupa pengulangan dari

wazan Mustaf’ilun ) ( sebanyak enam kali.

Motifasi Syaikh Syarofuddin dalam menadzomkan suatu kitab tidak lepas dari peran

dan kredibilitas beliau di kalangan teman-teman sepergaulannya, maupun popularitas beliau

di masyarakat. Hal itu terungkap secara eksplisit dalam bait-baitnya :

Dan hampir keseluruhan kitab-kitab yang dinadzomkan beliau adalah kitab-kitab

kecil yang simpel dan padat isinya; monumental, populer dan telah terbukti

kemanfaatannya. Yaitu kitab-kitab yang punya urgensitas tinggi bagi umat manusia; semisal

al-Jurûmiyah lis syaikh Abi Daud as-Sonhâji., al-Waroqôt li Imâmil Haromain, Ghôyatût

Taqrîb lis Syaikh Abi Syujâ' al- Asfihâni, At-Tahrîr li Syaikhil Islam Zakariya al-

Anshôry, dan sebagainya.

Page 3: Revisi biografi syaikh syarofuddin

3

Hal itu dapat diketahui dari ungkapan-ungkapan beliau dalam beberapa Muqoddimah

nadzomnya. Diantaranya di dalam al-Imrithi :

Dan di dalam Muqoddimah Tas’hîlut Turuqôt :

Di samping itu, beliau adalah sosok pribadi yang sangat Tawadlu', rendah hati, dan

tidak suka menonjolkan kelebihan. Merasa hanya sebagai makhluk yamg lemah, beliau

selalu mengakui segala kekurangannya, baik di mata manusia terlebih di hadapan

Penciptanya. Hal ini dapat dijumpai lewat ikrar beliau dalam bait-bait nadlomnya :

(Aku adalah) Seorang fakir,

yang sangat membutuhkan Rahmat Tuhan-nya,

yang lemah, gegabah, dan kerdil dihadapan Pencipta-nya.

Sikap seperti ini merupakan ciri-ciri ’Arifin, yaitu orang-orang yang sudah mencapai

tingkat Ma’rifat, Mengenal Allah.

Diantara nadzom-nadzom Monumental beliau yang sekaligus dijadikan motto dalam

kehidupan sehari-hari, terutama oleh para santri dan Tullabul Ilmi adalah :

Hanya dengan kadar keyakinannya,

Seorang pemuda akan ditinggikan derajatnya.

Dan barang siapa yang tidak punya kemantapan,

Maka dia tidak akan bisa mendapatkan kemanfaatan.

al-Qudsy, 27-06-2009

Page 4: Revisi biografi syaikh syarofuddin

4