renana strategis pengadian kepada...

35
1 RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2016-2020 POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2016

Upload: truongbao

Post on 13-May-2018

234 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

1

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2016-2020

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2016

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

II. LANDASAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PPNS

III. GARIS BESAR RENSTRA PPNS

IV. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR

V. PELAKSANAAN RENSTRA PPNS

VI. PENUTUP

3

BAB. I

PENDAHULUAN

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat PPNS 2016 – 2020 merupakan

arahan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan

Pengabdian kepada Masyarakat dan penerapannya dalam jangka waktu empat tahun

mendatang dengan memperhatikan perkembangan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

(PPNS) dan lingkungan strategisnya.

Penyusunan Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat periode tahun 2016 -

2020 dilandaskan pada sejumlah kebijakan PPNS, Rencana Strategis Pengembangan PPNS,

Rencana Strategis PPNS, Rencana Akademik, keputusan senat PPNS, kebijakan-kebijakan

nasional dan daerah, serta Keputusan-keputusan Direktur PPNS.

Sejalan dengan kebijakan Desentralisasi Pengabdian kepada Masyarakat oleh

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementrian Riset dan Pendidikan

Tinggi, yang salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan keunggulan Pengabdian kepada

Masyarakat di perguruan tinggi, maka dipandang perlu untuk membuat Rencana Strategis

Pengabdian kepada Masyarakat yang memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi

khususnya pada setiap dosen Perguruan Tinggi bersangkutan untuk melaksanakan dan

mengembangkan Pengabdian kepada Masyarakatnya. Hal ini tampak dari beberapa kebijakan

yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengabdian kepada

masyarakat Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi, sebagaimana tertuang pada:

1. Pedoman Pengelolaan Desentralisasi Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan

Tinggi

2. Panduan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.

Dalam pedoman (1) disebutkan, bahwa tujuan desentralisasi Pengabdian kepada Masyarakat

adalah :

1. Mewujudkan keunggulan Pengabdian kepada Masyarakat di perguruan tinggi;

2. Meningkatkan daya saing perguruan tinggi di bidang Pengabdian kepada Masyarakat

pada tingkat nasional dan internasional.

4

3. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan Pengabdian kepada

Masyarakat yang bermutu.

4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat di perguruan

tinggi.

Selanjutnya, untuk pelaksanaan desentralisasi Pengabdian kepada Masyarakat, maka

dilakukan pembagian kewenangan bagi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,

Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi, Kewenangan Perguruan Tinggi dan Kewenangan

Kopertis.

Kewenangan DRPM :

1. Menyusun dan menetapkan norma Penelitian pada tingkat nasional dalam format

Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Perguruan Tinggi (SPMPPT)

2. Menyusun dan menetapkan Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP)

3. Menetapkan alokasi anggaran desentralisasi Penelitian

4. Menyelenggarakan hibah Penelitian kompetitif nasional, yaitu Penelitian Unggulan

Strategis Nasional, Hibah Kompetensi, Penelitian Kerja Sama Luar negeri & Publikasi

Internasional, dan Penelitian Strategis Nasional;

5. Menyusun dan menetapkan prosedur operasional standar (POS) untuk pelaksanaan

hibah Penelitian yang diselenggarakan oleh Dit. Litabmas;

6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan desentralisasi

Penelitian;

7. Melaksanakan pembinaan dan memfasilitasi peningkatan mutu Penelitian agar

mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional;

Kewenangan Perguruan Tinggi

1. Menyusun Rencana Strategis Penelitian (RIP) untuk jangka waktu 5 tahun dalam

rangka mencapai tujuan desentralisasi Penelitian.

2. Menetapkan indikator kinerja Penelitian mengacu pada IKUP yang ditetapkan oleh

DRPM.

5

3. Menyusun pedoman pengembangan dan pengelolaan Penelitian dengan mengacu pada

standar norma SPMPPT.

4. Mengembangkan secara bertahap skema Penelitian yang sesuai dengan Rencana

Strategis Penelitian (RIP).

5. Mendorong terbentuknya kelompok peneliti yang berdaya saing nasional dan

internasional.

6. Memanfaatkan sistem database Penelitian mencakup capaian kinerja Penelitian di

tingkat perguruan tinggi.

7. Melaporkan hasil kegiatan desentralisasi Penelitian kepada Dit. Litabmas.

8. Melaporkan penggunaan dana desentralisasi Penelitian kepada Dit. Litabmas.

Untuk mencapai keunggulan Pengabdian kepada Masyarakat, meningkatkan

produktivitas Pengabdian kepada Masyarakat, dan peningkatan kapasitas pengelolaan

Pengabdian kepada Masyarakat, maka Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menyusun

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat ini. Dalam rangka mendukung akselerasi

PPNS “Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan

teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya”. Terdapat lima aspek yang

mendukung penyusunan RENSTRA ini, yaitu Visi dan Misi PPNS, riwayat perkembangan

dan capaian Pengabdian kepada Masyarakat, peran Unit Kerja Pengelola Pengabdian kepada

Masyarakat, potensi yang dimiliki di bidang Pengabdian kepada Masyarakat, pengembangan

kapasitas Pengabdian kepada Masyarakat, dan analisa SWOT.

Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi adalah Pengabdian

kepada Masyarakat yang mengacu pada bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat suatu perguruan tinggi. Pengabdian kepada

Masyarakat ini harus terarah dan bersifat top-down atau bottom-up dengan dukungan dana,

sarana & prasarana Pengabdian kepada Masyarakat dari perguruan tinggi serta stake holders

yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung.

RENSTRA Pengabdian kepada Masyarakat memiliki tema unggulan yaitu,

Pengembangan Teknologi maritim dan industri pendukungnya dengan berbasis pada safety

dan rekayasa teknologi ramah lingkungan. Adapun fokus pengembangan Pengabdian kepada

6

Masyarakat. Untuk mendukung tema Pengabdian kepada Masyarakat unggulan tersebut maka

kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dikelompokkan menjadi 4 bidang yaitu:

1. Maritim dan teknologi pendukungnya

2. Green Technology

3. Safety

4. Energi Terbarukan

Dua pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan RENSTRA PPNS, yaitu bottom-up

dan top-down. Secara bottom-up:

1. Pembuatan Data base Pengabdian kepada Masyarakat yang dihasilkan oleh para

Dosen PPNS.

2. Hasil dari beberapa Pengabdian kepada Masyarakat yang di publikasikan melalui

berbagai media serta peningkatan partisipasi dosen PPNS dalam rangka

pengembangan Pengabdian sesuai 9 topik tersebut

3. Peningkatan Kompetensi strategis dari para pengabdi (Dosen) PPNS dari setiap

jurusan yang ada.

Secara top-down, RENSTRA Pengabdian kepada Masyarakat PPNS diselaraskan dengan:

1. Statuta PPNS.

2. Rencana Induk Pengembangan PPNS.

3. Rencana Strategis PPNS.

7

BAB. II

LANDASAN PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT PPNS

2.1 VISI, MISI DAN VALUES PPNS

Tanggap terhadap kebutuhan bangsa, PPNS mencanangkan visi lembaga, yaitu:

“Menjadi politeknik unggul bereputasi global”.Dalam upaya pencapaian visi tersebut,

Institusi ini menetapkan misi lembaga berorentasi pada tiga pertimbangan utama, yaitu:

profesionalism, good governance, dan sustainability, serta dijiwai dengan moral value.

Secara nyata misi PPNS dituangkan dalam lima pokok pikiran serta tindakan, sebagai berikut:

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan Pengabdian kepada Masyarakat terapan

di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik

keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk

mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta

teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi

secaraglobal (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai

institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good

governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau

kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan

Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

Bagi PPNS, misi diperlukan untuk menjaga komitmen pencapaian visi lembaga

dengan pasti; serta menjadi semangat dan kenyamanan bagi seluruh sivitas akademik maupun

tenaga kependidikan PPNS dalam berkreasi secara penuh tanggungjawab. Misi pertama

merupakan pemberdayaan sivitas akademik untuk menghasilkan lulusan berkualitas; kedua

8

mencerminkan komitmen profesi terhadap aktivitas ekonomi masyarakat yang dikelola

dengan transparan dan akuntabel. Misi ketiga memperlihatkan komitmen profesi sebagai

jaminan kesejahteraan; dan keempat merefleksikan komitmen pengelolaan yang transparan

dan akuntabel sebagai jaminan pendidikan berkualitas serta pencapaian kesejahteraan. Misi

kelima merepresentasikan bahwa nilai moral merupakan hal yang melekat dalam setiap aspek

yang dikembangkan di PPNS.

Realistis terhadap sejarah masa lalu serta situasi masa kini dan masa depan, PPNS

memiliki komitmen mutu dalam kiprahnya. Sebagai lembaga PTN yang berorentasi pada

pendidikan vokasi, komitmen tersebut dituangkan dalam pernyataan nilai-nilai (values)

profesi, sebagai berikut:

1. Integrity

Kesungguhan menegakkan norma-norma kehidupan beragama dan bernegara dalam

menjalankan profesi serta membangun masyarakat yang berkualitas;

2. Leadership

Keberanian mengedepankan teladan kepemimpinan yang jujur, berwawasan, akuntabel,

dan progresif dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik;

3. Synergy

Kemauan membangun kerjasama dengan masyarakat luas mewujudkan peluang

pendidikan yang peduli terhadap keadilan/fairness dan kesamaan/equity;

4. Competitiveness

Kesiapan memasuki persaingan global berdasarkan kreativitas dan inovasi dalam

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kehidupan yang lebih sejahtera;

5. Quality

Kesanggupan menempatkan kualitas dalam produksi sebagai jaminan

keberlanjutan/sustainability PPNS berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan

negara.

2.2 LANDASAN KEBIJAKAN RENSTRA PPNS

Untuk penyusunan RENSTRA PPNS, semua pejabat yang mempunyai kewenangan di

PPNS telah menyediakan perangkat kebijakan yang dapat digunakan sebagai acuan,

9

pertimbangan, batasan maupun kesempatan untuk mendukung program-program strategis

PPNS ke depan. Masukan dan pertimbangan dari berbagai pihak terkait, terutama yang

menyangkut perundangan dan regulasi baru, sangat penting untuk kelengkapan penyusunan

RENSTRA. Berikut ini adalah landasan-landasan penting yang diacu untuk penyusunan

RENSTRA PPNS 2016 - 2020.

2.2.1 Landasan Kebijakan

2.2.1.1 Landasan Perundangan dan Regulasi

1. VISI INDONESIA 2045

2. Agenda Riset Nasional

2.2.1.2 Landasan Institusional

1. Rencana Strategis Pengembangan (RENIP) PPNS

2. Rencana Akademik PPNS

3. SK tentang Visi – Misi PPNS

4. Rencana Strategis (Renstra) PPNS

2.2.1.3 Landasan Operasional

1. SK tentang Pengabdian kepada Masyarakat, Pemberhentian dan Pengangkatan

pengelolah Unit Pengabdian kepada Masyarakat

2. Pedoman Pengelolaan Unit Pengabdian kepada Masyarakat

3. Pedoman Pengusulan Pengabdian kepada Masyarakat di PPNS

2.3 ANALISIS KONDISI SAAT INI

2.3.1 Riwayat Perkembangan PPNS

Nama Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dimasyarakatkan sejak tahun

tahun 1996. Sejarah mencatat, asal usul politeknik ini dimulai dari Jurusan Perkapalan pada

Program Pendidikan Ahli Teknik (PAT-ITS) pada tahun 1979; program ini berubah nama

pada tahun 1982 menjadi Program Pendidikan Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT).

Seiring dengan pengembangan pendidikan vokasi, program ini dikembangkan menjadi

politeknik, Jurusan Perkapalan FNGT berubah menjadi Politeknik Perkapalan Surabaya ITS

di tahun 1991. Tabel 2.1 memperlihatkan histori perkembangan nama lembaga politeknik ini.

10

PPNS menjadi satu-satunya politeknik yang mengembangkan program pendidikan vokasi di

bidang teknologi perkapalan di Indonesia.

Pada awal pendirian, Politeknik Perkapalan melaksanakan 4 Program Studi D-III. Saat

ini, PPNS telah mengembangkan program studi menjadi 9 bidang; mencakup 5 D-IV dan 4 D-

III. Tidak dipungkiri, penyelenggaraan program studi tersebut dikembangkan sebagai bentuk

respon terhadap kebutuhan masyarakat, selain pemberdayaan sumberdaya (fasilitas dan SDM)

di kampus PPNS. Namun demikian, pengelolaan program studi tersebut tetap dalam 3

Jurusan. Program studi dikelola langsung oleh masing-masing Ketua Jurusan dibantu dengan

seorang Sekretaris dan beberapa Kepala Laboratorium/Bengkel. Pola manajemen akademik

ditingkat jurusan ini masih dipertahankan hingga saat ini; salah satu pertimbangannya adalah

mengoptimalkan jumlah pejabat; serta biaya operasional. Di sisi lain, student body PPNS

telah meningkat menjadi sekitar 1649 orang (2011); dibandingkan 4 tahun yang lalu masih

berjumlah sekitar 480 orang (2007).

Tabel 2.1. Perjalanan PPNS 1979 1982 1986 1987 1996 2012 2014

Program

Non Gelar,

di Jurusan

Teknik

Perkapalan

ITS

Fakultas Non

Gelar Teknik

di ITS

Politeknik

Perkapalan –

ITS berdiri

dengan

bantuan

World Bank

Penerimaan

Pertama

Mahasiswa

Baru (masih

tergabung

dengan ITS)

Politeknik

Perkapalan

Negeri

Surabaya

(PPNS –

ITS)

Penerimaan

mahasiswa

baru pertama

secara

mandiri oleh

PPNS

PPNS resmi

menjadi

institusi

mandiri

Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dikelola oleh Pusat Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat (P3M). P3M mempunyai 3 unit untuk mengoptimalkan kinerja

dari P3M, yaitu : pertama, unit Unit Penelitian yang berfungsi untuk mengkoordinir dan

mengelola pelaksanaan penelitian di PPNS. Kedua adalah unit Pengabdian kepada

Masyarakat yang berfungsi mengoordinir dan mengelola kegiatan pelatihan dan sertifikasi

sesuai kebutuhan masyarakat dan erat hubungannya dengan teknologi kemaritiman dan

penunjangnya dan yang ketiga adalah Unit Pusat Unggulan Teknologi yang mempunyai

fungsi mengoordinir dan mengkonstruksi ide-ide teknologi yang akan menjadi unggulan

PPNS berbasis teknologi maritime dan penunjangnya.

11

Kegiatan rutin Unit Pengabdian kepada masyarakat antara lain :

- Diklat dan Sertifikasi Welding Inspector

- Diklat dan Sertifikasi Juru Las (Welder)

- Diklat dan Sertifikasi Ahli K3 Umum

- Diklat dan Sertifikasi Ahli K3 Listrik

- Diklat dan Sertifikasi Teknisi K3 Listrik

- Diklat dan Sertifikasi Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan

- Diklat dan Sertifikasi Operator Boiler Kelas I

- Diklat dan Sertifikasi Operator Crane

- Pelatihan Programmable Logic Controller

- Pelatihan CNC (Computer Numerik Control)

Fungsi lain dari unit pengabdian adalah mengoordinir dan mengelola pelaksanaan pengabdian

kepada masyarakat. Unit pengabdian memiliki tekad sebagai pusat unggulan dalam bidang

pelatihan dan sertifikasi yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan

teknikal, dan merangsang aktifitas penelitian pengabdian kepada masyarakat. Untuk

mengimplementasikan tekadi tersebut, unit Pengabdian menempuh langkah-langkah sebagai

berikut: :

Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan institusi negeri

maupun swasta.

Mengembangkan dan menyebarluaskan hasil pengabdian melalui berbagai media,

serta seminar baik national maupun internasioanal

Menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi berbasiskan standar internasional.

Merangsang perbaikan kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidangnya.

Mendorong karya nyata Politeknik Perkapalan agar mampu dinikmati secara langsung

oleh masyarakat umum maupun pihak industri untuk memberikan sumbangan bagi

kemajuan bangsa.

Salah satu program yang terus berjalan dan menjadi unggulan citra publik PPNS adalah

pelatihan profesi yang dilaksanakan bekerja-sama dengan Departemen Tenaga Kerja dan

12

Transmigrasi (Depnakertrans) sebagaimana tersebut diatas. Program ini telah berlangsung

sejak tahun 1996; dan dikembangkan menjadi kegiatan sertifikasi profesi bagi lulusan D-III

maupun D-IV PPNS. Sebagai konsekuensi, peningkatan kualitas program ini perlu

penjaminan; juga keberlanjutan kegiatan didalamnya. Secara organisasi, pengelolaan program

sertifikasi ini ditangani melalui P3M (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengabdian

Masyarakat); dengan pertimbangan kegiatannya merupakan bagian dari pengabdian

masyarakat.

Sejak tahun 2003, PPNS bekerjasama dengan Depnakertrans RI mendirikan Program

Studi D4 TeknikKeselamatan dan Kesehatan Kerja (TK3) yang menjadi terobosan bagi

pendirian program D4 di PPNS. Pada periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, PPNS

berhasil mendapatkan dana hibah kompetisi TPSDP yang ditujukan untuk meningkatkan

kualitas lulusan. Pada tahun tersebut, keberhasilan program TPSDP dikuti pendirian 4 (empat)

program studi baru, yaitu: D4 Teknik Desain dan Manufaktur, D4 Teknik Pengelasan, D4

Teknik Perpipaan, serta D4 Teknik Otomasi.

Fakta bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki wilayah lautan

yang sangat signifikan; sehingga sangat memerlukan tenaga-tenaga terampil di bidang

kemaritiman serta sektor pendukung terkait untuk mengolah dan melestarikan sumberdaya

alam yang disediakan. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) diarahkan berperan

aktif menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas dan mampu berperan aktif menjalankan

roda ekonomi bangsa di masa kini dan masa depan. Teknologi kemaritiman menjadi salah

satu kebutuhan bangsa Indonesia membangun masa depan yang lebih sejahtera. Untuk itu

kedepan P3M PPNS melalui unit pengabdian akan menyelenggarakan Pelatihan dan

Sertifikasi Marine Surveyor dan Diklat Welding Engineer (WE-JIS)

2.3.2 Perkembangan dan Capaian Pengabdian kepada Masyarakat & Pengabdian

Masyarakat

Pada misi pertama yang dituangkan dalam Rencana Strategis PPNS, dengan jelas

disebutkan bahwa PPNS mempunyai misi untuk melaksanakan Pengabdian kepada

Masyarakat terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta

13

teknik keselamatan & kesehatan kerja. Misi tersebut selanjutnya dijabarkan sebagai tujuan

strategis dan rancangan strategis Pengabdian kepada Masyarakat.

Tujuan Strategis :

1. Menghasilkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat nasional maupun

internasional.

2. Menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat yang produktif dan

berkesinambungan serta mendukung program PPNS.

3. Menghasilkan Pengabdian kepada Masyarakat yang berdampak pada kesejahteraan

sivitas akademika, masyarakat, bangsa, dan negara.

4. Menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk publik

5. Menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat non industri dengan

konteks yang relevan dengan kompetensi lembaga.

Rancangan Strategis

1. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat kemitraan

2. Peningkatan budaya menulis ilmiah di kalangan dosen.

3. Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat yang berorientasi pada perbaikan

mutu pembelajaran dan peningkatan tata kelola.

4. Peningkatan jumlah dana hibah Pengabdian kepada Masyarakat skala nasional.

5. Peningkatan kompetensi reviewer untuk Pengabdian kepada Masyarakat.

Sebelum diterapkannya peraturan baru yang mewajibkan dosen untuk meneliti dan

menulis karya ilmiah sebagai syarat untuk kenaikan pangkat, Pengabdian kepada Masyarakat

merupakan kegiatan yang kurang mendapatkan perhatian dari dosen PPNS. Semangat untuk

meneliti mulai berkembang semenjak adanya program kompetisi hibah Pengabdian kepada

Masyarakat pada program TPSDP. Sebagai Politeknik Perkapalan Negeri satu-satunya di

tanah air, dosen mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada

Masyarakat nasional. Hal ini dibuktikan oleh berbagai Pengabdian kepada Masyarakat di

tingkat nasional yang akhir-akhir ini dilakukan oleh dosen seperti Pengabdian kepada

Masyarakat RUT, Hibah Bersaing dan Hi-Link. Keberhasilan beberapa dosen melalui

14

Pengabdian kepada Masyarakat nasional tersebut menambah motivasi dan kepercayaan bagi

dosen lainnya untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat. Fasilitas, peralatan, software

dan referensi yang ada di PPNS sudah cukup memadai untuk menunjang pelaksanaan

Pengabdian kepada Masyarakat. Walaupun PPNS belum mempunyai hak paten, berbagai

Pengabdian kepada Masyarakat yang sudah dan sedang dilakukan memiliki potensi untuk

dipatenkan. Namun demikian, kemampuan dosen untuk menulis hasil Pengabdian kepada

Masyarakat di Jurnal terakreditasi masih sangat kurang termasuk juga dalam melakukan

penulisan draft paten. Salah satu kelemahan mendasar yang dimiliki oleh dosen adalah

kurangnya waktu yang tersedia untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat karena rata-

rata beban mengajar dosen adalah 10 SKS atau sekitar 20 jam per minggu, belum termasuk

tugas tambahan (tugas manajerial/jabatan struktural, dan/atau satuan tugas). Belum adanya

kelompok bidang keahlian juga merupakan kelemahan yang dimiliki oleh PPNS.

Selama ini pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat PPNS lebih banyak pada

upaya peningkatan kemampuan dan kualitas SDM dalam pengembangan teknologi maritim

dan industri pendukungnya dengan berbasis pada safety dan rekayasa teknologi ramah

lingkungan dalam bentuk pelatihan-pelatihan keahlian. Beberapa Pengabdian kepada

Masyarakat masyarakat yang telah dilakukan PPNS diperlihatkan pada Tabel 2.2 dan Tabel

2.3.

Tabel 2.2 Beberapa Judul Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2014 di PPNS

Tabel 2.4Beberapa Judul Kegiatan Penelitian Tahun 2014 di PPNS

No Judul Pengabdian

1 Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. F1 Perkasa Banyuwangi

2 Penyuluhan Pengolahan Limbah di PT. F1 Perkasa Banyuwangi

3 Penyuluhan Konversi Energi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas di PT. F1 Perkasa Banyuwangi

4 Resolusi Hijau PPNS 2014 melalui Urban Farming Organik dan Pengolahan Air Bekas Wudlu sebagai

Sarana Pengairan Bermutu

5 Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Inovatif Berbasis Jaringan (e-learning) dan penelitian Tindakan

Kelas di SMK Pelayaran Indo Baruna Surabaya

6 Peningkatan Ketrampilan Perawatan dan Perbaikan Motor Tempel/Katinting bagi Kelompok Nelayan di

Pesisir Wonorejo

7 Pelatihan Manajemen Supervisi Pembangunan Kapal Baja di PT. Fiberglass Perkasa

8 Pembuatan Art Paper Craft dari Limbah Kertas sebagai Sumber Pendapatan Baru Rumah Tangga di

Kelurahan Tenggilis Mejoyo Surabaya

9 Penyuluhan kepada Masyarakat Pembuat Kapal di Galangan F1 Perkasa Banyuwangi dalam Memahami

Gambar Kerja Kapal

10 Workshop Pemasaran Online (Internet Marketing ) Bagi UKM Nelayan untuk Meningkatkan

Produktivitas Hasil

11 Workshop Penggunaan Perangkat Komunikasi Berbasis HF (High Frequency) sebagai Sarana Komunikasi

untuk Mendukung Sistem Keselamatan Nelayan Tradisional

12 Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Organik menjadi Pupuk Kompos dengan Menggunakan Metode

Sistem Komposter Takakura Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Menghasilkan

Nilai Ekonomis Tinggi

13 Workshop Antena Wajan untuk Akses Internet pada Kalangan Siswa dan Guru di Kab. Jombang

14 Aplikasi Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas untuk

15

Tabel 2.3 Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh PPNS berupa Pelatihan

No Jenis Pengabdian Masyarakat

1 Diklat dan Sertifikasi Welding Inspector

2 Diklat dan Sertifikasi Juru Las (Welder)

3 Diklat dan Sertifikasi Ahli K3 Umum

4 Diklat dan Sertifikasi K3 Boiler

5 Diklat dan Sertifikasi K3 Listrik

6 Diklat dan Sertifikasi Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan

7 Diklat dan Sertifikasi Teknisi K3 Listrik

8 Diklat dan Sertifikasi Operator Crane

9 Pelatihan Programmable Logic Controller

10 Pelatihan CNC (Computer Numerik Control)

2.3.3 Peran Unit Kerja Pengabdian kepada Masyarakat

Unit kerja yang mengelola Pengabdian kepada Masyarakat di PPNS adalah Unit

Pengabdian kepada Masyarakat yang berada dalam naungan P3M (Pusat Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat). P3M adalah unit pelaksanaan yang mempunyai tugas

melaksanakan, mengoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat, serta ikut membangun kompetensi sumber daya manusia

yang diperlukan. P3M melalui Unit Pengabdian kepada Masyarakat memfasilitasi dan

mendorong sivitas akademika di lingkungan PPNS untuk mengadakan Pengabdian kepada

Masyarakat, baik secara berkelompok maupun individu. Unit Pengabdian kepada Masyarakat

memiliki tugas pokok dan fungsi:

1. Sebagai unit yang melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Pengabdian kepada

Masyarakat yang dilaksanakan oleh sivitas akademika PPNS sesuai visi PPNS.

16

2. Sebagai unit yang melaksanakan dan mengoordinasikan diseminasi hasil-hasil

Pengabdian kepada Masyarakat dan pengabdian masyarakat dalam bidang sains dan

teknologi.

3. Sebagai unit yang bertugas mengembangkan kapasitas dan potensi Pengabdian kepada

Masyarakat di lingkunganPPNS untuk kesejahteraan masyarakat.

Unit Pengabdian kepada Masyarakat dikembangkan melalui mekanisme koordinasi

Bidang Akademik PPNS yang dipimpin oleh Wakil Direktur I. Gambar 2.1 menyajikan

struktur organisasi PPNS. Upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh Unit Pengabdian

kepada Masyarakat dalam rangka menjalankan peran pengelolaan Pengabdian kepada

Masyarakat secara optimal adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme dan integritas sivitas akademika,

2. Meningkatkan program Pengabdian kepada Masyarakat yang berkualitas unggul,

3. Meningkatkan kerjasama Pengabdian kepada Masyarakat dan evaluasi dengan

berbagai institusi,

17

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PPNS

18

2.3.4 Potensi dan Kompetensi SDM

SDM merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pengembangan Penelitian. PPNS

memiliki potensi SDM yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan. Tabel 2.4

menguraikan data SDM PPNS berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 2.4 Data Kuantitas SDM PPNS berdasarkan Tingkat

No. Kelompok

Tahun/Jenis Kelamin

2012 2013 2014

Laki2 Perempuan Laki2 Perempuan Laki2 Perempuan

SDM Dosen

1 S3/SP2 0 0 0 0 0 0

2 S2/SP1 33 9 43 10 45 14

3 S1/D4 41 13 30 12 30 10

Jumlah 74 22 73 22 75 23

SDM Karyawan

1 S3/SP2 0 0 0 0 0 0

2 S2/SP1 0 1 0 1 0 1

3 S1/D4 8 10 8 10 8 10

4 D3 5 5 5 3 5 3

5 SLTA/SMK 51 8 50 7 49 5

6 SLTP/MTS 9 0 9 0 8 0

7 SD 7 0 7 0 7 0

Jumlah 80 24 79 21 77 19

Sumber: BAU PPNS

19

Tabel 2.5 Distribusi Dosen diPPNS

No Nama Jurusan Jumlah Dosen

Laki-laki Perempuan S1 S2 Total

1 Teknik Bangunan Kapal 25 5 11 19 30

2 Teknik Permesinan Kapal 23 5 10 18 28

3 Teknik Kelistrikan Kapal 21 7 11 17 28

Jumlah keseluruhan 75 24 40 59 99

Sumber: BAU PPNS

PPNS berkomitmen dan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang

dimiliki. Upaya yang dilakukan antara lain pemberian dan atau mengakseskan beasiswa studi

lanjut, melakukan pelatihan-pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsi SDM, melakukan

monitoring dan evaluasi periodik, serta koordinasi rutin.

Secara komprehensif, jaminan kualitas SDM juga dapat dicermati dari keberhasilan

mahasiswa lulus (sebagai AMd atau SST) dan lolos berkompetisi dan/atau memulai karir

yang sesuai (proposional). Tidak dipungkiri, pemetaan (benchmark) alumni merupakan bahan

yang cukup representatif untuk menganalisa kualitas SDM yang dimiliki PPNS. Sangat jelas,

pengembangan manajemen PPNS pada aspek SDM ini menuntut kepedulian yang serius;

mengingat SDM sebagai aset, pelaku dalam pendidikan yang menjadi bisnis utama,

pengembang dalam kaitannya dengan keberlanjutan lembaga, serta pengelola institusi.

Karyawan merupakan aset SDM yang tidak kalah penting peran-sertanya dalam

menghasilkan lulusan berkualitas. Kompetensi yang sesuai dengan bidangnya, misal sistem

administrasi jurusan dan laboratorium di dalamnya ada tuntutan kompetensi pemakaian

computer; filing system; database; internet dan intranet, website sistem, notulensi; pelaporan

dan sebagainya. SDM pustakawan, teknisi, laboran memiliki indikator kompetensi yang

spesifik relevan dengan bidang dan tugas yang ditekuni. Semua indikator ini perlu diterapkan

untuk analisis kualitas dan penjaminan mutu SDM PPNS.

20

2.3.5 Potensi Sarana dan Prasarana

PPNS menempati area kampus di lingkungan Institut Teknologi 10 November

Surabaya (ITS). Bangunan yang definitif dipergunakan menyakup gedung Direktorat; Kantor

BAAK dan Perkuliah; Laboratorium dan Bengkel; Theater; UPT Perawatan dan Perbaikan;

Teleconference; Pusat Kegiatan Mahasiswa; Musholla; Guest House dan Music Studio.

Beberapa gedung telah direncanakan sebagai upaya mengembangakan prasarana sesuai

dengan standar yang dibutuhkan PPNS; namun sebagian besar belum terselesaikan dan/atau

dimulai pembangunannya; antara lain untuk kantor manajemen (dibutuhkan untuk

membangun citra kelembagaan bagi publik eksternal), perkuliahan (dibutuhkan karena ada

pengembangan program studi), GOR (kegiatan extra dan ko-kurikuler). Akses antar gedung

belum seluruhnya terhubung; dimasa akan datang, PPNS perlu merencanakan koridor

penghubung yang memudahkan akses dan menunjang kegiatan sivitas akademik. Tabel 2.6

memperlihatkan data rinci prasarana yang dimiliki PPNS.

Tabel 2.6 Data bangunan gedung yang dipergunakan PPNS

No Nama Gedung/Ruang Luas Keterangan

1. Ruang Administrasi/

Perkantoran

744m2 Kantor Manajemen: Direktur; PD; dan

Ka/Sek. Jurusan

2. Ruang Kuliah 2.082m2 Ruang kuliah sebanyak 31 kelas

3. Laboratorium 5.998m2 Praktikum dan riset; 32 ruang laboratorium

4. Ruang Studio 80m2 Studio gambar

5. Ruang Sekretariat

Kegiatan Kemahasiswaan

45m2 Sekretariat HiMa dan UKM

6. Ruang Serbaguna 662m2 Ruang sidang, ruang pertemuan

7. Mushola 222m2 Kapasitas 60 orang

8. Kerja Dosen 365m2 Dosen tetap; rata-rata 2,5m

2

9. Perpustakaan 263m

2 Kapasitas 50 kursi baca; dengan koleksi

buku 11.362 eksemplar.

10. Kantin 240m2

11. Ruang Percetakan 26m2

12. Toilet 349m2

Sumber: BAU PPNS

Untuk melaksanakan program, PPNS dilengkapi dengan sejumlah fasilitas

laboratorium dan bengkel, selain ruang-ruang kelas dan aula/theater. Fasilitas ini dikelola

21

jurusan-jurusan tertentu untuk melayani semua jurusan yang memerlukan sesuai tujuan

kompetensi yang hendak dicapai. Saat ini, okupansi fasilitas tersebut telah mencapi 67% dari

kapasitas waktu operasi untuk kegiatan belajar mengajar. Operasi lebih optimal masih

memungkinkan dengan memperhatikan distribusi mata kuliah dari masing-masing kurikulum,

metode belajar-mengajar, serta manajemen operasional lembaga. Tabel 2.7 memperlihatkan

berbagai fasilitas laboratorium dan bengkel yang dimiliki PPNS.

Tabel 2.7 Fasilitas Laboratorium/Bengkel/Studio di PPNS

No Jurusan/ Prodi Fasilitas Bengkel dan Laboratorium

1 Teknik Bangunan

Kapal

1. Laboratorium CAD

2. Studio Perencanaan

3. Laboratorium Non Metal

4. Laboratorium Las dan Sheet Metal

5. Laboratorium Konstruksi

6. Laboratorium Uji Bahan

2 Teknik Permesinan

Kapal

7. Bengkel Pemesinan/Perkakas

8. Laboratorium Reparasi Mesin dan Motor Bakar

9. Laboratorium Mesin Fluida

3 Teknik Kelistrikan

Kapal

10. Laboratorium Mesin Listrik

11. Laboratorium Elektronika Daya dan Penggerak

Listrik

12. Laboratorium Kontrol dan Mikroprocesor

13. laboratorium Reparasi Listrik

14. Laboratorium Fisika, Listrik Dasar dan

Instrumentasi

4 Program Studi K3 15. Laboratorium Automatic Fire Extinguisher

16. Laboratorium Kimia, Ergonomi dan K3 Sumber: BAAK, PPNS

Sistem informasi merupakan aspek yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan

kualitas manajemen secara sektoral maupun integritis. Keberadaan sistem informasi

manajemen ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dengan perancangan sistem perencanaan

programdan anggaran. Penyempurnaan sistem informasi diperlukan juga untuk pemberdayaan

aser (fisik, SDM, finansial) secara optimal

22

2.3.6 Pengembangan kapasitas Pengabdian kepada Masyarakat

Pengembangan kapasitas Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan salah satunya

dengan manajemen internal. Secara berkala dilakukan evaluasi secara komprehensif dengan

mempertimbangkan aspek kinerja unit, kontribusi terhadap kinerja dan reputasi akademik

secara keseluruhan serta efektifitas penyelenggaraan unit. Evaluasi secara menyeluruh selama

ini telah dilakukan secara periodik dengan mengoptimalkan sistem penjaminan mutu yang

dapat digunakan sebagai pengembangan yang tepat untuk masing-masing unit.

Dalam pengelolaan program pengembangan, Fungsionalisasi Jaminan Mutu Pendidikan

(FJMP) koordinasi masing-masing bagian memang layak dan harus dilaksanakan agar

program dapat terlaksana dengan baik. Koordinasi pengelolaan program antara pelaksana

dengan pimpinan perguruan tinggi dengan bagian-bagian lain yang ada di perguruan tinggi

dilandasi oleh semangat kebersamaan dan kesadaran oleh pelaksana program bahwa program

tersebut tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan ataupun kerjasama oleh pihak lain.

Selain adanya koordinasi dengan pihak lain dalam pelaksanaan program diharapkan

agar pelaksana program juga menyadari akan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki.

Dengan menyadari akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki maka diperlukan kerjasama

yang sinergi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi (Tim Monev) yang bertugas menjamin

pelaksanaan kegiatan program hibah kompetisi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

termasuk FJMP. Tim Monev bertugas untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan

kegiatanprogram dan apabila akan terdapat suatu penyimpangan atau akan melanggar suatu

ketentuan yang berlaku, maka Tim Monev melaporkan kepada penanggung jawab institusi

yaitu Direktur. Dan selanjutnya Direktur akan memberikan pengarahan kepada pelaksana

program dalam melaksanakan program tersebut agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan

yang berlaku sehingga penyimpangan tidak akan terjadi.

Kapasitas Pengabdian kepada Masyarakat PPNS juga ditunjang oleh jejaring

kerjasama. PPNS terus berupaya untuk membangun jejaring kerjasama dengan berbagai

instansi baik perguruan tinggi, pemerintah, maupun industri di tingkat nasional. Upaya

membangun kerjasama ini diwujudkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi

dilakukan dengan memberdayakan kerjasama yang telah dilakukan PPNS, sedangkan upaya

ekstensifikasi dilakukan melalui pembangunan kerjasama baru.

23

Kerjasama dengan industri juga senantiasa ditingkatkan dalam rangka mendekatkan

alumni dengan dunia kerja maupun meningkatkan relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia

nyata. Kerjasama dengan industri selama ini dijalin dalam berbagai bentuk seperti in campus

recruitment, job seeker workshop, magang mahasiswa dan enterprenuership workshop.Kerja

sama industri (Link & Match) antara lain dengan PT. PAL Surabaya, PT. DOK dan

Perkapalan Surabaya, PT. INKA Madiun, PT. Total Indonesie, Schlumberger, PT. Freeport

Indonesia, GTZ – Jerman, PT. Newmont Nusa Tenggara, PT. Komatsu Indonesia, PT. Tira

Austenit, TBK, PTPN XI, PT. Muara Indo Marine Batam, PT. Trakindo Utama, PT. Esabindo

Pratama, PT. Pelindo III, Depnakertrans, Ditjen Migas Dep. ESDM, American Bureau of

Shipping, PT. Klasifikasi Indonesia, TUV RHEINLAND (Jerman), PT. Unilever, PT. Astra

Motor dan PT. PANN Finance.

2.3.7 Analisa SWOT

Faktor internal dan eksternal yang direpresentasikan oleh kekuatan, kelemahan,

peluang dan hambatan yang dimiliki PPNS dalam menyusun program strategis kedepan,

mencakup antara lain:

Kekuatan

1. PPNS telah memiliki IAB yang beranggotakan industri - industri terkait terutama

industri maritim dan industri penunjangnya yang tergabung dalam IAB (Industrial

Advisory Aboard) antara lain yaitu PT. PAL Indonesia, PT. DOK Perkapalan

Surabaya, PT. DOK Kodja Bahari, BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), dll. memiliki

perhatian yang sangat baik dalam pengembangan / peningkatan proses pendidikan,

Pengabdian kepada Masyarakat maupun kerjasama dibidang lainnya.

2. Kualitas Pengabdian kepada Masyarakat di PPNS dirancang berdasarkan renstra dan

selalu dikontrol dengan sistem penjaminan mutu yang kuat.

3. Ada SDM dosen berkualitas baik di bidang kompetensinya masing masing.

4. PPNS memberikan perhatian dalam pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat

dengan mendorong kompetisi untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada

Masyarakat dari sumber eksternal.

24

5. Memiliki fasilitas laboratorium yang mendukung sebagai wadah ataupun

pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat di PPNS

Kelemahan

1. Komitmen untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai bagian tidak

terpisahkan dari proses belajar-mengajar sudah mulai tumbuh dan menguat. Namun

demikian kemampuan untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat sebagian

dosen belum merata.

2. Minat melakukan Pengabdian kepada Masyarakat diakui masih kurang jika dilihat

dengan potensi SDM yang dimiliki. Banyak dosen lebih tertarik dengan kegiatan

praktis yang lebih memberikan profit materi

3. Pengabdian kepada Masyarakat belum terarah secara sistematis, sehingga terkesan

berjalan sendiri-sendiri antar dosen dan tidak memiliki roadmap yang jelas. Hal ini

menyebabkan PPNS sulit menemukan program unggulannya.

4. Issue Pengabdian kepada Masyarakat tidak berangkat dari kebutuhan masyarakat,

Peluang

1. Meningkatnya perhatian pemerintah bagi sektor pendidikan, termasuk perguruan

tinggi khususnya dalam mengembangkan Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Minat pihak eksternal baik industri, pemerintah daerah untuk menjalin kerjasama

dengan perguruan tinggi dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat menyebabkan

minat masyarakat untuk kuliah meningkat dan iklim Pengabdian kepada Masyarakat

di PPNS juga meningkat.

3. Kesempatan peningkatan kerjasama dengan instansi pemerintah, PT, dan organisasi

lain

4. Kenaikan kepangkatan atau jabatan fungsional serta sertifikasi dosen

mempersyaratkan hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Hal ini menuntut semua

dosen meningkatkan kuantitas dan kualitas Pengabdian kepada Masyarakat

25

Penghambat

1. Kapasitas dan kualitas perguruan tinggi dalam negeri semakin merata. Hal ini

menyebabkan kompetisi mendapatkan hibah Pengabdian kepada Masyarakat semakin

ketat.

2. Meskipun perhatian pemerintah besar pada pendidikan, namun jumlah dana yang

dapat diakses Perguruan Tinggi dinilai tidak ada kepastian besaran, jenis, dan

jadwalnya. Hal ini sedikit banyak mengganggu pelaksanaan arah pengembangan

Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi.

26

BAB. III

GARIS-GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT PPNS

3.1 TUJUAN DAN SASARAN

Penyusunan Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat PPNS 2016 - 2020

dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan tantangan)

dan lingkungan internal (kekuatan dan kelemaahan) PPNS. Berdasarkan hasil evaluasi diri

dan analisis SWOT. PPNS berkomitmen untuk selalu melihat setiap peluang yang ada dan

melaksanakan dengan baik serta mengantisipasi tantangan yang dihadapi.

Memperhatikan analisis situasi internal dan eksternal maka visi bidang pengabdian

PPNS pada 2016-2020 diwujudkan melalui pencapaian sasaran berikut.

1. Secara berkelanjutan (dalam siklus peningkatan mutu menerus)

meningkatkankapasitas dan kualitas sistem, sumber daya dan tata kelola PPNS dan

menjaminkeefektifan dan efisiensi internal organisasi PPNS dalam menghadapi

perubahan danpengembangan PPNS sebagai Politeknik bereputasi Global.

2. Memastikan bahwa kepemimpinan, inovasi, kewirausahawanan (enterpreneurship)

merupakan karakter dari lulusan PPNS.

3. Bertambahnya jumlah dan frekuensi dosen PPNS yang mempresentasikan hasil

pengabdiannyadalam forum ilmiah bermutu baik dalam level lokal, nasional, regional

maupun internasional.

4. Meningkatnya jumlah pengabdian yang berdampak pada peningkatan peran serta

masyarakat dalam proses pembangunan.

5. Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian, kerjasama dengan pemerintah daerah,

dengan lembaga swadaya masyarakat dalam pengabdian serta meningkatkan angka

partisipasi dosen yangterlibat dalam kegiatan pengabdian

6. Meningkatnya jumlah dana yang diserap untuk kegiatan pengabdian.

7. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan dosen PPNS dalam melaksanakan

kegiatan pengabdian dan mempublikasikan ke khalayak dalam sebuah karya ilmiah.

27

8. Meningkatkan peran aktif institusi dan mewujudkan jaringan kolaborasi yang

melibatkan perguruan tinggi, industri dan pemerintah dalam proses pengabdian.

9. Meningkatkan kualitas pelatihan dan sertifikasi baik skala nasional maupun skala

internasional .

3.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Strategis Pengabdian yang disusun merupakan hasil penurunan dari visi

PPNS, dimana PPNS akan memposisikandiri sebagai Politeknik bereputasi global dalam

melaksanakan dan menerapkanteknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya dalam

penerapannya pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat .

3.2.1 Peta Strategi Pengembangan

Peta strategi pengembangan yang akan dilaksanakan agar sasaran-sasaranyang telah

ditetapkan dapat dicapai, secara sederhana digambarkan dalam Gambar 3.1 dalam bentuk

Input-Proses-Output.

Gambar 3.1 Diagram Strategi Pengembangan

Publikasi & Inovasi (Kualitas, Kuantitas dan Pengakuan)

Sarana &

Prasarana

SDM

Program

SUMBER DAYA UNTUK

BELAJAR & TUMBUH

PROSES DAN TATA KELOLAH OUTPUT YANG DITERIMA

(LUARAN)

Workshop, Seminar dan Diskusi

Topik Pengabdian Unggulan

Dukungan Dana, Fasilitas dan Administrasi

Data dan Informasi Manajemen

Standart Penjaminan Mutu Penelitian

28

3.2.2 Formulasi Strategi Pengembangan

Strategi Pengembangan yang akan dijalankan didasarkan pada butir-butir yang

dikelompokkan padakomponen Proses dalam Gambar 3.1, dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Workshop, Seminar dan Diskusi

Untuk meningkatkan kualitas pengabdian, maka strategi yang akan ditempuh antara

lain adalah mengikutsertakan kegiatan pengabdian dalam berbagai lokakarya atau seminar

sebagai sarana untuk menyampaikan hasil kegiatan pengabdian. Secara rutin, diselenggarakan

diskusi ilmiah antar dosen dengan bidang keahlian yang berbeda sebagai ajang untuk berbagi

informasi dan hasil pengabdian.

2. Pusat Pengabdian Unggulan

Pusat Pengabdian unggulan dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam menjalankan

topik pengabdian pada masyarakat. Dengan keberagaman minat dan keahlian para dosen

maka diharapkan kegiatan pengabdian mengarah pada topik unggulan yang dijadikan

dijadikan pilar untuk menjalankan kegiatan pengabdian. Pusat Pengabdian Unggulan

dimaksudkan untuk menjadi wadah pengabdi yang berkolaborasi secara lintas ilmu(multi

disiplin) dan atau kerjasamapengabdiandengan mitra dari institusi lain (pemerintah daerah,

LSM maupun Perguruan tinggi lainnya baik dalam maupun luar). PPNS memberikan

dukungan dan fasilitas yang diperlukan agar roda Pusat Pengabdian Unggulan dapat

dijalankandalam bentuk: penyediaan ruangan serta fasilitas pertemuan, penyediaan dukungan

administrasi, dan lainya.Untuk menjaga keberlangsungan Pusat pengabdian Unggulan ini

makaditerapkan sistem penjaminan mutu terhadap Pusat Pengabdian Unggulan.

3. Dukungan Dana, Fasilitas dan Administrasi

Berbagai bentuk dukungan yang disiapkan antara lain:Dana kegiatan pengabdian, serta

dana untuk mempublikasikan kegiatan baik dimedia cetak, kegiatan seminar, lokakarya dan

29

sebagainya. Penyediaan fasilitas laboratorium dan perpustakaan dimana pengabdian yang

dilakukan terkait dengan fasilitas laboratorium serta dukungan administrasi.

4. Data & Information Management

Data personil Pengabdian Masyarakat dan hasilnya dikelola dengan memanfaatkan

teknologi informasi (informationmanagement system) agar publik dapat mengakses dan

memanfaatkannya. Media dan teknologi terkiniakan dimanfaatkan untuk mengelola dan

mempublikasikan data-data tersebut melalui jaringaninternet, e-journal maupun media

lainnya.

5. Standar Penjaminan Mutu Pengabdian

Standar Penjaminan Mutu Penelitian yang kredibel akan dibangun agar tata kelola

penelitian yang baik dapatdiwujudkan. Pembangunan sistem ini antara lain akan dilakukan

dalam bentuk:Pembuatan dan pemberlakukan Standard Operating Procedure (SOP) yang

relevanberdasarkan standar ISO. Penyiapan sumber daya manusia yang diperlukan untuk

menjalankan SOP tersebut, diantaranya pelatihan dan perekrutan reviewer proposal dan

laporan hasil pengabdian.

30

31

BAB. IV

SASARAN, PROGRAM STRATEGIS

DAN INDIKATOR KINERJA

Berdasarkan garis besar Rencana Strategis Pengabdian sebagaimana tertulis pada bab

3 maka sasaran, program strategis dan indikator kinerja akan dijabarkan secara

detil.Kebijakan arah pengabdian Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya bersifat multidisiplin

yang memiliki tema unggulan pengabdian, yaitu, “Peningkatankemampuan dan kualitas

SDM dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan industri pendukungnya dengan

berbasis pada; safety dan rekayasa teknologi ramah lingkungan”. Adapun fokus

pengabdian untuk mendukung tema pengabdian unggulan tersebut dikelompokkan menjadi 4

bidang dengan 10 topik pengabdian kepada masyarakat. Gambar di bawah ini

memperlihatkan kerangka pikir (framework) Penjabaran Rencana Strategis Pengabdian di

PPNS

.

Infrasruktur Pengabdian

a. Peningkatan kemampuan dan kualitas SDM b. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

c. Komersialisasi Produk

d. Energy Baru dan Terbarukan

e. Potensi Ekonomi pulau terpencil

f. Pengolahan produk

g. Teknologi pengelolaan ikan tangkapan

h. Pendekatan social-budaya masyarakat pesisir untuk percepatan

difusi teknologi

i. Strategi Pemodalan dan Pemasaran

j. Safety engineering yang mendukung tema

Peningkatan kemampuan dan kualitas SDM dalam Pengembangan

Teknologi Maritim, dan industri pendukungnya dengan berbasis pada; safety dan rekayasa teknologi ramah lingkungan

Tema Unggulan

PPNS

Unit Pelaksana dan

Pengelola

Penjamin Kualitas

Pengabdian

Sistem Informasi

Pengelolaan

Kebijakan Pengelolaan Institutional Review

Board

1. Maritim dan Teknologi Pendukungnya

2. Green Technology

3. Safety

4. Energy Terbarukan

4 Bidang Pengmas

10 Topik

Pengmas

32

Gambar 4.1 Kerangka Pikir (Framework) Fokus Pengabdian di PPNS

Semua jurusan dan Program Studi yang ada di PPNS saling bersinergi untuk

membangun pola pengabdian yang menyeluruh, sehingga dihasilkan output yang benar-benar

bermanfaat bagi masyarakat. Tema pengabdian kepada masyarakat disinergikan sesuai 4

bidang dengan 10 pengabdian kepada masyarakat tersebut. Selain itu, dalam pelaksanaannya

pengabdian kepada masyarakat dapat melakukan kerjasama dengan instansi di luar PPNS

seperti pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan atau institusi perguruan tinggi lainnya.

Hasil pengabdian kepada masyarakat dapat dipublikasikan media cetak, media visual atau

media jurnal dan atau seminar.

Tema Pengabdian unggulan PPNS

Peningkatan kemampuan dan kualitas SDM dalam Pengembangan Teknologi Maritim, dan

industri pendukungnya dengan berbasis pada; safety dan rekayasa teknologi ramah

lingkungan.

Tema unggulan tersebut terbagi menjadi 4 bidang yaitu :

1. Maritim dan Teknologi pendukungnya

2. Green Technology

3. Safety

4. Energy Terbarukan

Selanjutnya dari 4 bidang tersebut dirinci menjadi 9 topik:

a. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

b. Komersialisasi Produk

c. Energy Baru dan Terbarukan

d. Potensi Ekonomi pulau terpencil

e. Pengolahan produk

f. Teknologi pengelolaan ikan tangkapan

g. Pendekatan social-budaya masyarakat pesisir untuk percepatan difusi teknologi

h. Strategi Pemodalan dan Pemasaran

i. Safety engineering yang mendukung tema

33

Dari 10 topik pengbdian masyarakat tersebut selanjutkan dijabarkan dalam beberapa

program strategis sebagai berikut :

- Pelatihan dan Sertifikasi Welding Engineer (WE)

- Pelatihan dan Sertifikasi Welding Inspector (WI)

- Pelatihan dan Sertifikasi Welder

- Pelatihan dan Sertifikasi Marine Surveyor

- Pelatihan dan Sertifikasi CNC

- Pelatihan dan Sertifikasi PLC

- Pelatihan dan sertifikasi Audit Energi

- Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Umum

- Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Listrik

- Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi K3 Listrik

- Pelatihan dan Sertifikasi Operator Boiler

- Pelatihan dan Sertifikasi Ahli Penggulangan Kebakaran

- Penyuluhan dan Sosialisasi dan Green Tecknology

- Program Ipteks bagi Masyarakat

- Program Ipteks bagi Kewirausahaan

- Program Ipteks Produk Ekspor

- Program Ipteks bagi Inovasi dan Kreativita Kampus

- Program Ipteks bagi Wilayah

- Program Ipteks bagi Wilayah PT – PEMDA – CSR

- Program Hi - Link

- Penyuluhan dan Sosialisasi Green Tecknology (Air, Angin, Matahari, Panas

bumi, Gelombang, OTEC)

- Penyuluhan dan Sosialisasi Green Tecknology (Air, Angin, Matahari, Panas

bumi, Gelombang, OTEC)

34

Untuk mengukur keberhasilan pengabdian di PPNS, digunakan beberapa indikator

kinerja seperti pada Tabel 4.1 Indikator capaian ini merupakan kumpulan capaian yang

berasal dari seluruh komponen pelaku penelitian yang berasal dari Jurusan dan Program Studi

di PPNS.

Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama Pengabdian

No Jenis Luaran

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Jumlah Dana Jumlah Dana Jumlah Dana

1 Kegiatan Pelatihan dan sertifikasi Profesi

Lokal 4 199 4 199.15 4 244.6

2 Kegiatan Pelatihan dan sertifikasi Profesi

Nasional 10 551.68 13 1681.03 14 1904.55

3 Kegiatan Pelatihan dan sertifikasi Profesi

Internasional - - - - - -

4 PengMas dana DIPA Institusi 3 90 7 155 9 90

5 PengMas dana Ristek Dikti - 3 122

6 Jumlah Dana Pengabdian 17 840.68 24 2117.18 25 2239.15

7 *Angka Partisipasi Dosen dalam

Pengabdian 80% 90% 94%

*Jumlah dosen yang terlibat dalam pengabdian dibagi total dosen tetap perguruan tinggi

35

BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat PPNS tahun 2016 - 2020 ini

diharapkan mampu menghasilkan pengabdian yang merakyat, berkualitas sesuai dengan fokus

pengabdian unggulan PPNS.Rencana Strategis Pengabdian ini memberikan panduan bagi para

pengabdi untuk terus-menerus mengembangkandan memperbarui road map dan pelaksanaan

pengabdian untuk memunculkan keunggulan.

Munculnya keunggulan, kepakaran ini diharapkan akan meningkatkan kepedulian, dan

kemampuan para pengabdi di PPNS untuk selalu berkompetisi meraih kesempatan-

kesempatan mengabdi yang lebihluas, antara lain kompetisi untuk mendapatkan lebih banyak

dana pengabdian. Selain itu, output-output pengabdian yang baik diskenariokan akan

berlanjut danberdampak langsung pada makin berkualitas topik pengabdian. Hasil-hasil

pengabdiandapat diwujudkan dalam bentuk model/prototype/teknologi tepat guna secara

langsung juga akan mendatangkan manfaat ke masyarakatluas melalui program pengabdian

kepada masyarakat, menyebabkan pengabdian masyarakat yangdilakukan dosen sangat

relevan dan bermutu.

Akhir kata, tim penyusun Rencana Strategis Pengabdian ini mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya untuk dukunganyang telah diberikan oleh Pimpinan Politeknik

Perekapalan Negeri Surabaya, PimpinanJurusan serta rekan-rekan para pengabdi yang

memungkinkan penyusunan Rencana Strategis Pengabdian dapatdiselesaikan dengan baik.