prov. kepulauan riauriau.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/pdf/...perubahan iklim...

13
PROV. KEPULAUAN RIAU MK I 2012 2012

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROV. KEPULAUAN RIAU

    MK I 2012

    2012

  • Tim Penyusun

    Pengarah : Haryono (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian)

    Penanggungjawab Program : Muhrizal Sarwani (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian)

    Penanggung jawab Kegiatan : Prihasto Setyanto (Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi)

    Inventor : Irsal Las, Haris Syahbuddin, dan Eleonora Runtunuwu

    Peneliti : Eleonora Runtunuwu, Haris Syahbuddin, Aris Pramudia, Kharmila Sari Hariyanti, Yayan Apriyana, Erni Susanti, Irsal Las, Diah Setyorini, Haryono Purwadinata, A. Kasno, Nurjaya, Ibrahim Adamy, Jojon Suryono, Suciantini, Elza Surmaini, Nani Heryani, Nurwindah Pujilestari, Yeli Sarvina, Rizatus Shofiyati, Setyono Hari Adi, Nasrullah, Wahyunto, Sidik H. Tala’ohu, Seta Rukmalasari Agustina, Elsa Rakhmi Dewi, Yayat Hidayat (Ditlin), Budi Kartiwa, Agus Guswara, Sri Hari Mulya, Rini Eksawati, Lis Rosita, Nurya Utami, Sulistyawati, M. Ramlan, Khodijah, Via Yulianti, Nur Megawati, Marda Willis,Hery Nugroho, I Waluyo, Sugito, Rahadian Mawardi, Hendi Supriyadi, Asep Wahyu, Anggi Sahru Romdon, Agung Iswadi, Diah Prita Saraswati, Ida Bagus Ariwibawa, Lia Hadiawati, Haruna, Hartin Kasim, I Ketut Suwitra, Ahyar, Musyadik, Dedi Hertanto, Sri Agustini, Dina Omayani Dewi, Sumarmiyati, Abdul Sobur, Chris Sugihono, Marlin Rumbarar, Muh. Fathul Ulum A, Ida Andriani, M. Sofyan Souri, Ignas K. Lidjang, Alexander J. Reuwpassa, Yayat Hidayat, Apresus Sinaga, dan Nicholas

    Programmer dan Database : Fadhlullah Ramadhani, Muchamad Wahyu Tri Nugroho, Adang Hamdani, dan Budi Rahayu

    Litkayasa : Ganjar Jayanto, Sumarno, Supriadi, Irawan, Muladi, Tri Nandar Wihendar, Mahpud Hasan, A.Yazid Maradji, Rasta Sujono, Asda, Adi Priyono, Slamet Effendi, Sutrisno, Purwaningsih, Eko Prasetyo, Asda, Gina Maulana, Endang Hidayat, Rahmat Hidayat, Suwandi, Koko Kusumah, Cahyana, Gatiyoga, Darsana, Suhartono, V. Kasmini, Tati Gustinah, Tuti Muliani, Santoso, Junaedi

    Nara sumber : Le Istiqlal Amien, Sri Rochayati, Dedi Nursyamsi, Sukarman, Mamat Hs, Didi Ardi Suriadikarta, Wiwik Hartatik, Kasdi Subagyono, Astu Unadi, Priatna Sasmita, Ade Ruskandar, Nuryadi (BMKG), dan Antoyo (BMKG)

    2

  • SAMBUTANMenteri Pertanian Republik Indonesia

    Menteri Pertanian

    Suswono

    Bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, penyediaan dan kecukupan pangan menjadi sangat strategis dan menentukan stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan sasaran utama pembangunan nasional. Dengan dukungan ketahanan pangan yang mantap, dampak berbagai krisis dapat dihindari, seperti krisis ekonomi 10 tahun yang lalu dan krisis pangan dua tahun yang lalu. Saat ini, di depan kita terbentang tantangan yang tidak ringan. Pertama, kita dituntut untuk dapat memproduksi padi sebanyak 70,6 juta ton, guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

    Kedua, dalam lima tahun ke depan kita dituntut pula untuk surplus beras 10 juta ton. Di sisi lain, kita dihadapkan pada kondisi iklimyang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja lebih keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancamandampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan,banjir, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatantanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantuantisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Litbang Pertanian, kemudian disempurnakanmenjadi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan kebutuhan sarana produksi. Dengan adanya KalenderTanam Terpadu untuk setiap kabupaten, petani diharapkan dapat menentukan waktu tanam terbaik dan sekaligus menetapkan varietasyang sesuai dan pemupukan yang rasional. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Litbang Pertanian yang terus berupaya menghasilkan inovasi dan memperbaruiinformasi iklim yang dikeluarkan BMKG, terkait dengan penentuan waktu tanam yang tepat. Saya berharap Kalender Tanam Terpadu inidapat disosialisasikan secara intensif kepada seluruh pengguna, khususnya penyuluh pertanian untuk segera disampaikan kepada petanidan diimplementasikan dengan baik di lapangan.

    3

  • PENGANTARKeragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan terus-menerus. Hal ini dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi kejadian anomali (penyimpangan) iklim. Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa, terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit tanaman, penurunan rendemen dan kualitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya

    Jakarta, Desember 2011Kepala,

    Haryono

    antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, termasuk pencapaian targetswasembada pangan berkelanjutan.Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran(resillience) terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahanterhadap organisme penganggu tanaman (OPT), dan pengelolaan air secara efisien.Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim,Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian(BBSDLP), Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat), Balai Penelitian Tanah (Balittanah), dan Balai Penelitian Pertanian LahanRawa (Balittra) yang didukung oleh seluruh BPTP, telah menyusun Peta dan Tabel Kalender Tanam Terpadu untuk sentra padi diIndonesia. Kalender Tanam tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktutanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan dan kabupaten, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasipenggunaan varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi hingga tingkat kecamatan. Sosialisasi penggunaan Kalender TanamTerpadu ini diyakini dapat menekan dampak perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional.Sebagai suatu inovasi yang dinamis, pada tahap awal penyusunan Kalender Tanam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahansawah irigasi, dan saat ini sedang dipersiapkan Kalender Tanam Terpadu untuk agroekosistem lahan rawa. Kepada Tim Penyusun dansemua pihak yang telah berkontribusi dalam menyusun Kalender Tanam Terpadu dan menginformasikan kepada seluruh pengguna inovsitermasuk petani, disampaikan penghargaan dan terima kasih.

    4

  • SAMBUTANKepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

    dampak dari perubahan iklim yang sudah dan akan terusterjadi. Kondisi ini semakin dirasakan, antara lain dalambentuk ancaman banjir dan kekeringan, serangan hamapenyakit, dan penurunan rendemen dan kualitas hasilpertanian.Saya menghargai upaya Badan Litbang Pertanian yang telahmemanfaatkan data prakiraan iklim Badan MeteorologiKlimatologi dan Geofisika dalam menyusun Kalender Tanam.Dokumen Kalender Tanam Terpadu ini memuat informasi poladan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim danperubahannya di setiap kecamatan dan kabupaten diIndonesia.Semoga Kalender Tanam Terpadu ini dapat digunakan sebagaidasar implementasi usahatani di lapangan dalam upayamemacu produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan

    Kepala Badan MeteorologiKlimatologi dan Geofisika

    Sri Woro B. Harijono

    Iklim merupakan sumberdaya yang sangatberharga dan memainkan peranan pentingdalam pembangunan pertanian. Ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim sertaanomali (penyimpangan) iklim merupakan

    pihak, apalagi kita dihadapkan kepada berbagai tantangan,diantaranya dampak perubahan iklim yang menyebabkanbanjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, penurunanrendemen dan kualitas produksi.Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Litbang Pertanian,yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi danGeofisika, dan institusi lainnya dalam menyusun KalenderTanam. Dengan adanya Kalender Tanam ini dapat disusunpola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklimdi setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia. Informasitersebut sangat diperlukan oleh stakeholders dan petanidalam waktu cepat.Pemanfaatan Kalender Tanam yang dipadukan denganinformasi lain seperti varietas unggul yang tepat, rekomendasipemupukan yang rasional, dan pengawalan yang intensifdalam pengendalian OPT, kami yakin target produksi tersebutdapat dicapai. Selamat dan terima kasih kepada BadanLitbang Pertanian yang telah menyusun Kalender Tanam yangmerupakan instrumen penting bagi stakeholders dan petani.

    Pada tahun 2011 subsektor tanaman pangan menargetkan produksi padi 70,60 juta ton GKG, jagung 22 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,56 juta ton. Untuk mencapai target tersebut tentu diperlukan kerja keras semua

    SAMBUTANDirektur Jenderal Tanaman Pangan

    Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

    Udhoro Kasih Anggoro

    5

  • PETUNJUK UMUM

    1. PengantarKalender Tanam Terpadu ini berisi peta dan tabel Kalender Tanam tingkat kabupaten/ kota untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan, penyuluh, dan petani dalam menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan., yang dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan pemupukan. Peta Kalender Tanam adalah peta yang menggambarkan potensi pola tanam dan waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi lahan sawah, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Peta ini disusun secara khusus untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan program ketahanan pangan pada umumnya dalam upaya menghadapi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim. Untuk mengantisipasi keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu dan sulit diprediksi, Badan Litbang Pertanian telah melakukan analisis secara faktual dan menggunakan data prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisis tersebut menghasilkan peta Kalender Tanam dengan empat kemungkinan (skenario) kondisi dan potensi iklim, yaitu : (1) kondisi eksisting yang biasa dilakukan oleh petani, (2) potensi pada tahun basah (TB), (3) potensi pada tahun normal (TN), dan (4) potensi pada tahun kering (TK).Penentuan kondisi dan potensi iklim suatu kabupaten pada tahun tertentu akan dilakukan berdasarkan data prakiraan BMKG. Kalender Tanam terpadu ini menginformasikan potensi luas areal tanam pada musim tanam terdekat apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua ( Musim Kemarau/MK-1), atau Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2) di setiap kecamatan dan kabupaten. Selain itu juga dilengkapi dengan rekomendasi penggunaan varietas, dan jumlah pupuk yang perlu disiapkan pada level kecamatan.

    2. FungsiMemberikan informasi tentang waktu tanam, luas areal tanam pada masing-masing musim di setiap kabupaten.

    3. Manfaata. Menentukan waktu tanam komoditas tanaman pangan pada setiap musim (MH, MK-1, dan MK-2) berdasarkan kondisi iklim basah (La-Nina), kering (El-Nino), dan Normal.b. Mendukung perencanaan waktu tanam, perkiraan luas tanam, dan rekomendasi kebutuhan benih dan pupuk.c. Mendukung informasi wilayah rawan OPT serta kekeringan dan banjir yang bisa mengakibatkan gagal panen dan kerugian petani.

    Kalender Tanam ini ditampilkan secara sederhana agar mudah dibaca dan dipahami oleh penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani, dan petani dalam mengatur pola dan rotasi tanam, sesuai dengan kondisi iklim.

    4. Keunggulana. Dinamis, karena penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi iklim pada setiap tahun sesuai prediksi BMKG.b. Operasional pada skala kecamatan.c. Spesifik lokasi, karena mempertimbangkan potensi sumberdaya iklim dan air setempat.d. Mudah dipahami oleh pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas.e. Mudah diperbaharui.

    5. Informasi yang bisa diperoleh dari Kalender Tanama. Informasi zona agroklimat atau kelas curah hujan tahunan.b. Potensi waktu dan luas tanam komoditas tanaman pangan.c. Luas baku sawah atau luas lahan tersedia di setiap kecamatan.d. Intensitas pertanaman di lahan sawah setiap kecamatan.e. Informasi rekomendasi kebutuhan benih, serta rekomendasi dan kebutuhan pupuk.

    6. Cara memanfaatkan informasi Kalender Tanaman a. Pilih wilayah kabupaten yang dikehendaki.b. Lihat peta atau tabel kabupaten yang dimaksud

    6

  • PENJELASAN TENTANG PETA

    1. Peta terdiri atas dua kelompok warna, yaitu kelompok warna zona waktu tanam dan kelompok warna zona agroklimat untuk setiap lokasi (spasial).2. Kelompok warna zona waktu tanam hanya terdapat pada lahan yangbiasa ditanami, sedangkan kelompok warna zona agroklimat terdapat di luar lokasi lahan.3. Sifat dan ciri masing-masing warna dapat dilihat pada legenda klasifikasi zona waktu tanam dan klasifikasi zona agroklimat.4. Legenda zona waktu tanam menampilkan informasi nomor zona (kolom-1), dan awal waktu tanam pada musim tanam kedepan (kolom-2).5. Legenda zona agroklimat menampilkan informasi indeks dan warna zona agroklimat (kolom-1), jumlah curah hujan tahunan (kolom-2), jumlah bulan basah (kolom-3), dan jumlah bulan kering (kolom-4).

    CARA MEMBACA PETA

    1. Periksa kelompok komoditas yang disarankan, sesuai yang terdapat pada pojok kanan atas. 2. Lihat warna pada suatu areal sawah di salah satu kecamatan pada peta. 3. Periksa zona waktu tanam, dengan mencocokkan warna areal lahan pada peta dengan warna pada legenda zona waktu tanam kolom-1 (kolom zona). 4. Periksa awal waktu tanam pada musim tanam ke depan, denganmelihat informasi pada kolom-2 baris yang sama.

    PENJELASAN TENTANG TABEL

    Informasi yang harus diperhatikan sebelum membaca tabel adalah provinsi dan kabupaten, serta komoditas dan musim tanam yang dikehendaki, apakah Musim Tanam I (Musim Hujan/MH, Musim Tanam Kedua ( Musim Kemarau/MK-1), dan Musim Tanam III (Musim Kemarau/MK-2).

    Tabel terdiri atas 77 kolom, yang menampilkan:a. Informasi nomor urut (kolom 1).b. Nomor indeks kecamatan (kolom 3).c. Luas lahan tersedia (kolom 4).d. Prediksi sifat musim dari BMKG (kolom 5)e. Potensi awal waktu tanam dan luas tanam untuk musim tanam ke depan (kolom 6 dan kolom 7).f. Intensitas pertanaman (kolom 8)g. VUB eksisting (kolom 9)h. VUB rekomendasi (kolom 10)i. Kebutuhan benih (kolom 11)j. Rekomendasi pupuk (kolom 12 sampai dengan kolom 44)k. Kebutuhan pupuk (kolom 45 sampai dengan 77)

    CARA MEMBACA TABEL1. Pilih salah satu kecamatan yang terdapat pada tabel.2. Periksa luas lahan tersedia di kecamatan tersebut pada kolom 4.3. Periksa hasil prediksi BMKG pada kolom 5.4. Periksa potensi awal tanam pada musim tanam terdekat, pada kolom 6. 5. Periksa potensi luas tanam pada musim tanam terdekat, pada kolom 7. 6. Periksa intensitas pertanaman pada msuim tanam terdekat, pada kolom 8.7. Periksa varietas eksisting dan rekomendasi, serta kebutuhan benih pada kolom 9 sampai dengan kolom 11.8. Periksa jenis dan rekomendasi pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 12 sampai dengan kolom 44.9. Periksa jenis dan kebutuhan pupuk selama musim tanam terdekat, pada kolom 45 sampai dengan kolom 77.

    7

  • 8

  • REKAPITULASI KALENDER TANAMPROVINSI : KEPULAUAN RIAU (21)

    KOMODITAS : PADI SAWAH

    MUSIM TANAM : MK I 2012AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH IRIGASI

    No KabupatenIndekAdm.

    Luas Baku(Ha)

    LuasPotensiTanam(Ha)

    JumlahKebutuhanBenih (Ton)

    IntensitasPotensiTanam

    (%)

    Jerami 2 ton/ha Pupuk Organik 2 ton/ha

    Pupuk Tunggal

    Tanpa bahan organik

    Urea KClSP-36 Urea SP-36 KCl KClUrea SP-36

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    2101KARIMUN1 6,1927,748 90

    2102BINTAN2

    2103NATUNA3 2,9702,989 99

    2104LINGGA4

    2105KEPULAUAN ANABAS5

    2171KOTA BATAM6

    2172TANJUNG PINANG7

    10,737Jumlah 9,162 95

    9

  • REKAPITULASI KALENDER TANAMPROVINSI : KEPULAUAN RIAU (21)

    AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH IRIGASI MUSIM TANAM : MK I 2012

    KOMODITAS : PADI SAWAH KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN I

    No KabupatenIndekAdm.

    NPK Phonska 15-15-15

    NPK saja

    NPK

    1 2 3 17

    Urea

    NPK+Jerami 2ton/ha

    NPK Urea

    NPK+PupukOrganik 2 ton/ha

    NPK Urea

    NPK Pelangi 20-10-10

    18 19 20 21 22

    NPK+PupukOrganik 2 ton/ha

    NPK

    23

    Urea

    NPK+Jerami 2ton/ha

    NPK Urea

    NPK saja

    NPK Urea

    24 25 26 27 28

    2101KARIMUN1

    2102BINTAN2

    2103NATUNA3

    2104LINGGA4

    2105KEPULAUAN ANABAS5

    2171KOTA BATAM6

    2172TANJUNG PINANG7

    Jumlah

    10

  • REKAPITULASI KALENDER TANAMPROVINSI : KEPULAUAN RIAU (21)

    AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH IRIGASI MUSIM TANAM : MK I 2012

    KOMODITAS : PADI SAWAH KEBUTUHAN PUPUK BAGIAN II

    No KabupatenIndekAdm.

    NPK Kujang 30-6-8

    NPK saja

    NPK

    1 2 3 29

    Urea

    NPK+Jerami 2ton/ha

    NPK Urea

    NPK+PupukOrganik 2 ton/ha

    NPK Urea

    NPK 15-10-10

    30 31 32 33 34

    NPK+PupukOrganik 2 ton/ha

    NPK

    35

    Urea

    NPK+Jerami 2ton/ha

    NPK Urea

    NPK saja

    NPK Urea

    36 37 38 39 40

    2101KARIMUN1

    2102BINTAN2

    2103NATUNA3

    2104LINGGA4

    2105KEPULAUAN ANABAS5

    2171KOTA BATAM6

    2172TANJUNG PINANG7

    Jumlah

    11

  • UCAPAN TERIMA KASIH

    Penyusunan Kalender Tanam Terpadu ini berkat arahan, dorongan, kebijakan dan dukungan Bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kepala BBSDLP, Kementerian Pertanian. Untuk itu Tim Penyusun mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya. Selanjutnya Kalender Tanam Terpadu ini tersusun berkat kerjasama, bantuan dan masukan berbagai pihak dan kalangan, untuk itu Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Kepala Badan Pusat Statistik,2. Kepala Puslitbangtan dan Kepala Balai Besar Penelitian Padi,3. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,4. Para Kepala Balitklimat, Balittan, Balitra dan Balingtan,5. Kepala BBP2TP dan Para Kepala BPTP Seluruh Provinsi, 6. Kepala Dinas Pertanian dan/atau Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten, dan Kepala BPSB Daerah/Provinsi , 7. Para Nara Sumber, peneliti, penyuluh dan berbagai pihak lainnya

    Terakhir disampaikan terima kasih kepada teknisi, staf program dan evaluasi, kerjasama penelitian, administrasi dan staf pendukung lainnya di lingkup BBSDLP, Balitklimat, Balittanah, dan Balittra atas segela dukungannya.

    TIM PENYUSUN

    12

  • Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

    2.Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan PertanianJl. Tentara Pelajar 12, Bogor 16114Telp 0251-8323011, 8323012 Fax 0251-8311256e-mail : [email protected] : www.bbsdlp.litbang.deptan.go.id

    3.Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiJl. Tentara Pelajar 1A, Bogor 16111PO Box 830Telp 0251-8312760, Fax 0251-8323909e-mail : [email protected], [email protected] : www.balitklimat.litbang.deptan.go.id

    4.Balai Penelitian TanahJl. Ir. H. Juanda No. 98Bogor 16123 - Jawa BaratTelp 021-7806202 Fax 021-7800644e-mail : [email protected], [email protected] : www.balittanah.litbang.deptan.go.id

    5.Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaJl. Kebun Karet, Lok TabatKotak Pos 31

    Telp: 0511 - 4772534, 4773034 Fax: 0511 - 4773034, 4783742

    e-mail : [email protected], [email protected] : www.balittra.litbang.deptan.go.id

    1.Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianJl. Ragunan 29, Pasarminggu, Jakarta 12540Kotak Pos 76 PSMTelp 021-7806202 Fax 021-7800644e-mail : [email protected] : www.litbang.deptan.go.id

    13