presentasi kuliah ilmu pendidikan

52
KULIAH ILMU PENDIDIKAN KULIAH ILMU PENDIDIKAN Oleh : Oleh : Zainal Arifin Ahmad Zainal Arifin Ahmad JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA) JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA) FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2007 2007 FUNGSI ILMU PENDIDIKAN TUJUAN ILMU PENDIDIKAN SUBSTANSI I. PENDDKN ILMU-2 BANTU I. PENDDKN PENDIDIKAN SBG ILMU PENDIDIKAN SBG PROSES PENGERTIAN ILMU ILMU PENDIDIKAN

Upload: den-sofa

Post on 12-Jul-2015

3.074 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

KULIAH ILMU PENDIDIKANKULIAH ILMU PENDIDIKAN

Oleh :Oleh :Zainal Arifin AhmadZainal Arifin Ahmad

JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA)JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA)FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGAFAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTAYOGYAKARTA20072007

FUNGSI ILMU PENDIDIKAN

TUJUAN ILMU PENDIDIKAN

SUBSTANSI I. PENDDKNILMU-2 BANTU I. PENDDKN

PENDIDIKAN SBG ILMU

PENDIDIKAN SBG PROSES

PENGERTIAN ILMU

ILMU PENDIDIKAN

Page 2: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

MENGAPA BELAJAR ILMU PENDIDIKAN?MENGAPA BELAJAR ILMU PENDIDIKAN?

SEVIANA: Agar th SEVIANA: Agar th hakikat pendidikan hakikat pendidikan dn bs menerapkandn bs menerapkan

Afron: Utk dpt Afron: Utk dpt mengaplikasikan mengaplikasikan ilmu pendidikanilmu pendidikan

Masykur: Memberi Masykur: Memberi gambaran yg tepat gambaran yg tepat mengenai konsep mengenai konsep pendidikan.pendidikan.

Roni: Utk mndpt Roni: Utk mndpt modal awal dlm modal awal dlm mendidik.mendidik.

Krn kita calon pendidikKrn kita calon pendidik Dg belajar IP, kita Dg belajar IP, kita

akan mndptkan akan mndptkan landasan yg tepat utk landasan yg tepat utk mendidik, dn mendidik, dn mengkritisi praktik mengkritisi praktik penddkn yg salah.penddkn yg salah.

Agar dpt Agar dpt mengembangkan ilmu mengembangkan ilmu pendidikan.pendidikan.

Page 3: Presentasi kuliah ilmu pendidikan
Page 4: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

MIND MAP KAJIAN ILMU PENDIDIKANMIND MAP KAJIAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN

SYARAT ILMU

KONSEP ILMU (PENGET. ILMIAH)

STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

ILMU BANTU ILMU PENDIDIKAN

Biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu keagamaan

BEDA ILMU (PENGET. ILMIAH)

DG NON- ILMUFUNGSI

ILMU

OBYEK METODOLOGI SISTEMATIKA

ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN

1 ) metode deskriptif dan inferensial 2) studi genetik,

perkembangan, atau pertumbuhan

OBYEK MATERIA

L

OBYEK FORMAL

3). Studi kasus dan studi klinikal;

4). studi eksperimental; 5) survei; 6). metode historik dan analisis

filosofik

KONSEP-2 DALIL (PROPOSISI, HUKUM, GENERALISASI)

DEVINISI-2 ( PNDDKN, PEMBELAJARAN, BELAJAR, DSB.)

UNSUR DASAR/ KOMPONEN /FAKTOR

PENDIDIKANFUNGSI PENDIDIKAN

LEMBAGA PENDIDIKAN

MACAM/JENIS PENDIDIKAN

TEORI PRESKRIPTIF

TEORI DESKRIPTIF

TEORI DISIPLIN ILMU LAIN YG JD RUJUKAN

ILMU PENDIDIKAN

Perumusan masalah

Pengamatan dan deskripsi

Penjelasan

Ramalan dan kontrol

TUJUAN ILMU

FUNGSI ILMU PENDIDIKAN

TUJUAN ILMU PENDIDIKAN

ISI/SUBSTANSI ILMU

STATUS KEBENARAN

ILMU

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

PENDIDIKAN SBG PROSES/AKTIVITAS

TEORI

TEORI KHUSUS PENDIDIKAN

TEORI UMUM PENDIDIKAN

Page 5: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

PENDIDIKAN

SYARAT ILMU

KONSEP ILMU (PENGET. ILMIAH)

STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SEBAGAI

ILMU

ILMU BANTU ILMU

PENDIDIKAN

Filsafat, Biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, psikologi

sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu

keagamaan

BEDA ILMU DG NON-

ILMUFUNGSI

ILMU

TUJUAN ILMU

FUNGSI ILMU PENDIDIKAN

TUJUAN ILMU PENDIDIKAN

ISI/SUBSTANSI ILMU

STATUS KEBENARAN

ILMU

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN PROSES

PENDIDIKAN SEBAGAI

PROSES/AKTIVITAS/SENIENI

Page 6: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

OBYEK METODOLOGI

SISTEMATIKA

ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN

1) Metode deskriptif dan inferensial;

2) Studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan;

3) Studi kasus dan studi klinikal; 4) Studi eksperimental;5) Survei;6) Metode historik dan analisis

filosofik.

OBYEK MATERIAL

OBYEK FORMAL

Perumusan masalah

Pengamatan dan deskripsi

Penjelasan

Ramalan dan kontrol

STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN

STRUKTUR ILMU PENDIDIKANSTRUKTUR ILMU PENDIDIKAN

Page 7: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN

KONSEP-2 DALIL (PROPOSISI, HUKUM,

GENERALISASI)

DEVINISI-2/MAKNA (PNDDKN,

PEMBELAJARAN, BELAJAR, DSB.) UNSUR DASAR/

KOMPONEN /FAKTOR PENDDKN/PEMBLJRN

FUNGSI DAN TUJUAN

PENDIDIKANLEMBAGA

PENDIDIKANMACAM/JENIS PENDIDIKAN

TEORI-2 UMUM

PENDIDIKAN

TEORI-2 KHUSUS

PENDIDIKAN

TEORI DISIPLIN ILMU LAIN YG JD RUJUKAN ILMU

PENDIDIKAN

TEORI PRESKRIPTIF

TEORI PRESKRIPTIF

TEORI DESKRIPTIF

TEORI DESKRIPTIFDSB.

TEORI PENDIDIKAN

Page 8: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Pendidikan sebagai proses dapat diartikan:Pendidikan sebagai proses dapat diartikan:

Kegiatan mempengaruhi anak secara sadar, teratur dan sistematis, yang Kegiatan mempengaruhi anak secara sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab agar anak mempunyai dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab agar anak mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikansifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan..

Proses pemberian bantuan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan Proses pemberian bantuan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.

Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan yang Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan yang baik, dengan cara baik, dan dalam konteks positif. baik, dengan cara baik, dan dalam konteks positif.

upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.

Inti-inti yang terkandung dalam pengertian pendidikan sbg proses/aktivitas:Inti-inti yang terkandung dalam pengertian pendidikan sbg proses/aktivitas:

Bahwa pendidikan merupakan usaha dari manusiaBahwa pendidikan merupakan usaha dari manusia Bahwa usaha itu dilakukan secara sadar, teratur, dan sistematis (terprogram)Bahwa usaha itu dilakukan secara sadar, teratur, dan sistematis (terprogram) Bahwa usaha itu dilakukan oleh orang-orang yang merasa harus bertanggung Bahwa usaha itu dilakukan oleh orang-orang yang merasa harus bertanggung

jawab (pendidik yang berkepribadian) kepada hari depan anakjawab (pendidik yang berkepribadian) kepada hari depan anak Bahwa usaha itu selalu menuju ke arah suatu tujuan tertentu yg normatif baikBahwa usaha itu selalu menuju ke arah suatu tujuan tertentu yg normatif baik Bahwa usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis dalam konteks Bahwa usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis dalam konteks

positif.positif.

A. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSESA. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES

Page 9: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

1. Pengertian Pengetahuan & Ilmu 1. Pengertian Pengetahuan & Ilmu Pengertian Pengetahuan (Pengertian Pengetahuan (knowledgeknowledge) ) ::

““Segala sesuatu yg diketahui manusia.”Segala sesuatu yg diketahui manusia.”

Pengertian ilmu (Pengertian ilmu (ScienceScience; ilmu pengetahuan; pengetahuan ilmiah, ; ilmu pengetahuan; pengetahuan ilmiah, Sains): Sains): ““Pengetahuan yang dicapai secara metodis (metode ilmiah) dan Pengetahuan yang dicapai secara metodis (metode ilmiah) dan disusun secara sistematis.”disusun secara sistematis.”

Pengetahuan non-ilmiah:Pengetahuan non-ilmiah:““Pengetahuan yang dicapai tidak melalui metode ilmiah. Misalnya: Pengetahuan yang dicapai tidak melalui metode ilmiah. Misalnya: mitos, dogma (doktrin), pengetahuan intuitif, mimpi, dsb.”mitos, dogma (doktrin), pengetahuan intuitif, mimpi, dsb.”

Jadi ilmu (pengetahuan ilmiah) merupakan bagian dari Jadi ilmu (pengetahuan ilmiah) merupakan bagian dari pengetahuan manusia. Tetapi tidak semua pengetahuan manusia pengetahuan manusia. Tetapi tidak semua pengetahuan manusia bersifat ilmiah.bersifat ilmiah.

KONSEP ILMU / PENGETAHUAN ILMIAH

KONSEP ILMU / PENGETAHUAN ILMIAH

B. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMUB. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

Page 10: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

2. Syarat-2 Ilmu 2. Syarat-2 Ilmu

Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi 3 syarat pokok:memenuhi 3 syarat pokok:

a.a. Memiliki obyek (sasaran, masalah, persoalan) Memiliki obyek (sasaran, masalah, persoalan) yang dapat dijangkau melalui metode ilmiah.yang dapat dijangkau melalui metode ilmiah.

b.b. Memiliki Memiliki metode metode yang diakui sebagai metode yang diakui sebagai metode ilmiah.ilmiah.

c.c. Disusun secara Disusun secara sistematissistematis (memiliki sistematika (memiliki sistematika yang logis, runtut, koheren).yang logis, runtut, koheren).

Page 11: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Syarat pengetahuan ilmiah lainnya:Syarat pengetahuan ilmiah lainnya:

Suatu ilmu harus mempunyai Suatu ilmu harus mempunyai dinamikadinamika. Artinya ilmu . Artinya ilmu pengetahuan harus senantiasa tumbuh dan berkembang pengetahuan harus senantiasa tumbuh dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan diri.untuk mencapai kesempurnaan diri.

Suatu ilmu harus Suatu ilmu harus praktispraktis.. Artinya, ilmu harus berguna Artinya, ilmu harus berguna atau dapat dipraktikkan untuk kehidupan sehari-hari.atau dapat dipraktikkan untuk kehidupan sehari-hari.

Suatu ilmu harus diabdikan untuk kesejahteraan umat Suatu ilmu harus diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia. (manusia. (Daien Indrakusuma, : 14-15Daien Indrakusuma, : 14-15).).

Ilmu harus berada pada tahap Ilmu harus berada pada tahap intelektualintelektual,, tidak sekadar tidak sekadar indrawi.indrawi.

Ilmu harus Ilmu harus ”pasti”,”pasti”, paling tidak jika peastian itu adalah paling tidak jika peastian itu adalah mungkin mengenai obyek yang dipertimbangkan oleh mungkin mengenai obyek yang dipertimbangkan oleh orang yang mengetahui.orang yang mengetahui.

Harus memberikan suatu kajian mendalam terhadap Harus memberikan suatu kajian mendalam terhadap kausa-kausakausa-kausa dari obyek yang sedang dibahas. (Henry dari obyek yang sedang dibahas. (Henry van Laer, :3) van Laer, :3)

Page 12: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

2.a. Obyek Ilmu2.a. Obyek Ilmu

Obyek suatu ilmu secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:Obyek Obyek suatu ilmu secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:Obyek materialmaterial dan obyek dan obyek formalformal..

Obyek material, yaitu bahan atau masalah yang menjadi sasaran Obyek material, yaitu bahan atau masalah yang menjadi sasaran pembicaraan atau penyelidikan dari suatu ilmu. Misalnya, tentang pembicaraan atau penyelidikan dari suatu ilmu. Misalnya, tentang manusia, binatang, benda-benda, dan sebagainya. manusia, binatang, benda-benda, dan sebagainya.

Obyek formal, yaitu sudut tinjauan dari penyelidikan atau pembicaraan Obyek formal, yaitu sudut tinjauan dari penyelidikan atau pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Misalnya obyek material ”manusia” dapat dikaji suatu ilmu pengetahuan. Misalnya obyek material ”manusia” dapat dikaji (dijadikan obyek formal) dari bermacam-macam sudut pandang.(dijadikan obyek formal) dari bermacam-macam sudut pandang.

Berbagai ilmu bisa memiliki obyek material sama. Tetapi obyek formalnya Berbagai ilmu bisa memiliki obyek material sama. Tetapi obyek formalnya harus berbeda antara satu ilmu dengan lainnya.harus berbeda antara satu ilmu dengan lainnya.

Contoh:Contoh:Manusia secara bersama-sama menjadi obyek material biologi, psikologi, Manusia secara bersama-sama menjadi obyek material biologi, psikologi,

sosiologi, antropologi, dsb. Tetapi manusia dari segi biologik menjadi sosiologi, antropologi, dsb. Tetapi manusia dari segi biologik menjadi obyek formal studi antropobiologi. Dari segi psikologik (kejiwaan dan obyek formal studi antropobiologi. Dari segi psikologik (kejiwaan dan perilaku) menjadi obyek studi psikologi. Dari segi interaksi sosialnya perilaku) menjadi obyek studi psikologi. Dari segi interaksi sosialnya menjadi obyek formal sosiologi. dll. menjadi obyek formal sosiologi. dll.

Page 13: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

2.b. Metode Ilmu2.b. Metode Ilmu

Metode deskriptif dan inferensial; Studi genetik, perkembangan, atau

pertumbuhan; Studi kasus dan studi klinikal; Studi eksperimental; Survei; Metode historik dan analisis filosofik.

Metode-metode yang dipergunakan dalam penyelidikan ilmiahMetode-metode yang dipergunakan dalam penyelidikan ilmiahbermacam-macam, antara lain:bermacam-macam, antara lain:

Page 14: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Metode Ilmu Metode Ilmu Lanjutan…Lanjutan…

Metodologi penelitian dan pengembangan ilmu, tidak dapat dipisahkan Metodologi penelitian dan pengembangan ilmu, tidak dapat dipisahkan dari metode pengumpulan data.dari metode pengumpulan data.

Metode-metode Metode-metode pengumpulan data pengumpulan data yang dipergunakan dalam yang dipergunakan dalam

penyelidikan ilmiah bermacam-macam, antara lain:penyelidikan ilmiah bermacam-macam, antara lain:

1.1. Metode observasi,Metode observasi, yaitu pengamatan secara teliti terhadap peristiwa- yaitu pengamatan secara teliti terhadap peristiwa-peristiwa, berulangkali, dalam jangka waktu yang cukup lama.peristiwa, berulangkali, dalam jangka waktu yang cukup lama.

2.2. Metode eksperimenMetode eksperimen,, yaitu dengan mengadakan percobaan-percobaan, yaitu dengan mengadakan percobaan-percobaan, berulangkali, sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang tetap.berulangkali, sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang tetap.

3.3. Metode angket (questionaire),Metode angket (questionaire), yaitu dengan memberikan pertanyaan- yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis untuk memperoleh jawaban. Dari jawaban pertanyaan secara tertulis untuk memperoleh jawaban. Dari jawaban yang terkumpul diambil suatu kesimpulan.yang terkumpul diambil suatu kesimpulan.

4.4. Metode wawancara (interview),Metode wawancara (interview), yaitu dengan mengajukan pertanyaan yaitu dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden untuk mendapatkan keterangan-keterangan langsung kepada responden untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan, kemudian diolah dan disimpulkan.yang diperlukan, kemudian diolah dan disimpulkan.

5.5. Metode test,Metode test, yaitu dengan memberikan test kepada seorang atau yaitu dengan memberikan test kepada seorang atau sekelompok orang untuk dikerjakan. Dari hasil test tersebut kemudian sekelompok orang untuk dikerjakan. Dari hasil test tersebut kemudian diadakan pembahasan. Test dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan, diadakan pembahasan. Test dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan, suruhan-suruhan, atau tugas-tugas.suruhan-suruhan, atau tugas-tugas.

6.6. Dan lain sebagainya.Dan lain sebagainya.

Page 15: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

2.c. Sistematika Ilmu2.c. Sistematika Ilmu Ilmu sebagai sistem dapat diartikan bahwa ilmu Ilmu sebagai sistem dapat diartikan bahwa ilmu

memiliki komponen-komponen yang berhubungan satu memiliki komponen-komponen yang berhubungan satu sama lain. Karena itu, penyusunan ilmu harus sama lain. Karena itu, penyusunan ilmu harus sistematis atau menggunakan sistematika tertentu. sistematis atau menggunakan sistematika tertentu.

Sedangkan sistematika dimaksudkan sebagai tata Sedangkan sistematika dimaksudkan sebagai tata urutan logis dalam pembahasan komponen-komponen urutan logis dalam pembahasan komponen-komponen ilmu.ilmu.

Contoh sistematika ilmu:Contoh sistematika ilmu: Perumusan masalah (Termasuk latar Perumusan masalah (Termasuk latar

belakang dan studi pendahuluan); belakang dan studi pendahuluan); Pengamatan dan deksripsi;Pengamatan dan deksripsi; Penjelasan (pembahasan);Penjelasan (pembahasan); Kesimpulan atau ramalan (hukum, teori) Kesimpulan atau ramalan (hukum, teori)

dan kontrol.dan kontrol.

Page 16: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

3. Fungsi/Peran Ilmu3. Fungsi/Peran Ilmu

Fungsi atau peran utama ilmu:Fungsi atau peran utama ilmu:

1.1. Menjelaskan scr rasional, logis, Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan didukung data dan sistematis, dan didukung data dan fakta mengapa dan bagaimana fakta mengapa dan bagaimana sesuatu hal terjadi.sesuatu hal terjadi.

2.2. Menemukan hukum-hukum, Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa, hubungan-hubungan kausa-kausa, hubungan-hubungan antar variabel.antar variabel.

3.3. Menggunakan hukum-hukum Menggunakan hukum-hukum (teori) yang dimiliki untuk (teori) yang dimiliki untuk memprediksi (meramalkan) memprediksi (meramalkan) sesuatu yang akan terjadi. (A.F. sesuatu yang akan terjadi. (A.F. Chalmers, 1993:5)Chalmers, 1993:5)

Page 17: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

4. Tujuan Ilmu Tujuan utama ilmu adalah menemukan pengetahuan

yang benar (kebenaran) sehingga dapat dipergunakan untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Ada tiga teori kebenaran:1. Teori Korespondensi, yaitu suatu pernyataan dikatakan

benar jika ada kesesuaian (korespondensi) dengan ‘fakta’.

2. Teori Koherensi, yaitu jika suatu pernyataan ada konsistensi atau ada keselarasan seluruh pernyataan-2nya.

3. Teori Pragmatis, yaitu bahwa kebenaran sesuatu terletak pada kegunaannya, kemungkinan dapat dilaksanakannya, atau konsekuensi-2 yang memuaskan.

Page 18: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

5. Status Kebenaran Ilmu5. Status Kebenaran Ilmu

Kebenaran ilmu bukan satu-satunya Kebenaran ilmu bukan satu-satunya kebenaran. Kebenarannya juga bersifat kebenaran. Kebenarannya juga bersifat subyektif (relatif), tetapi relativitasnya subyektif (relatif), tetapi relativitasnya akan bernilai semakin tinggi apabila akan bernilai semakin tinggi apabila mendapat dukungan intersubyektif. Lebih mendapat dukungan intersubyektif. Lebih dari itu, kebenaran ilmu lebih bisa dari itu, kebenaran ilmu lebih bisa dipertanggungjawabkan dibandingkan dipertanggungjawabkan dibandingkan dengan pengetahuan lainnya, terutama dengan pengetahuan lainnya, terutama pengetahuan yang bersifat mitis (mitos).pengetahuan yang bersifat mitis (mitos).

Page 19: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

6. Substansi / Isi Ilmu6. Substansi / Isi Ilmu Pengetahuan ilmiah berisi Pengetahuan ilmiah berisi konsep-konsep, konsep-konsep,

hukum-hukum dan teori-teorihukum-hukum dan teori-teori. .

- Misalnya dari Astronomi: Planit-planit - Misalnya dari Astronomi: Planit-planit bergerak menurut garis ellips mbergerak menurut garis ellips mengitari engitari suryanya. suryanya.

- Dari Psikologi: Binatang pada umumnya - Dari Psikologi: Binatang pada umumnya mempunyai suatu kebutuhan inheren mempunyai suatu kebutuhan inheren untuk melampiaskan sesuatu yang agresif.untuk melampiaskan sesuatu yang agresif.

Page 20: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Struktur Ilmu Pendidikan (Obyek, Metode, Struktur Ilmu Pendidikan (Obyek, Metode, dan Sistematika Ilmu Pendidikan)dan Sistematika Ilmu Pendidikan)

Pendidikan dpt dikategorikan sbg ilmu Pendidikan dpt dikategorikan sbg ilmu jika memenuhi 3 syarat pokok, jika memenuhi 3 syarat pokok, yaitu: memiliki obyek, metode, dan yaitu: memiliki obyek, metode, dan sistematika.sistematika.

Dari ketiga syarat tsb., pendidikan Dari ketiga syarat tsb., pendidikan telah memenuhi, yakni memiliki telah memenuhi, yakni memiliki obyek, metode, dan sistematika obyek, metode, dan sistematika sebagaimana diuraikan berikut.sebagaimana diuraikan berikut.

Page 21: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

a. Obyek Ilmu Pendidikana. Obyek Ilmu Pendidikan Obyek materialObyek material ilmu pendidikan adalah manusia (subyek didik sbg ilmu pendidikan adalah manusia (subyek didik sbg

“obyek” utama). “obyek” utama). Sedangkan Sedangkan obyek formalobyek formal studi ilmu pendidikan: upaya membantu proses studi ilmu pendidikan: upaya membantu proses

perkembangan multifaset subyek-didik ke tingkat yang normatif lebih baik.perkembangan multifaset subyek-didik ke tingkat yang normatif lebih baik. Perkembangan subyek didik tidak hanya satu faset (aspek) tetapi Perkembangan subyek didik tidak hanya satu faset (aspek) tetapi

multifaset, meliputi: Biologik-fisiologik, Psikologik, Sosiologik-ekonomik, multifaset, meliputi: Biologik-fisiologik, Psikologik, Sosiologik-ekonomik, dan Antropologik-keagamaan. (Noeng Muhadjir, 1993: 16).dan Antropologik-keagamaan. (Noeng Muhadjir, 1993: 16).

Mengingat pendidikan merupakan upaya membantu proses perkembangan Mengingat pendidikan merupakan upaya membantu proses perkembangan subyek didik, maka berbagai aspek yg terkait pengembangan subyek didik subyek didik, maka berbagai aspek yg terkait pengembangan subyek didik juga menjadi obyek ilmu pendidikan, yaitu:juga menjadi obyek ilmu pendidikan, yaitu:

1.1. PendidikPendidik2.2. Materi PendidikanMateri Pendidikan3.3. Metodologi PengajaranMetodologi Pengajaran4.4. Evaluasi PendidikanEvaluasi Pendidikan5.5. Alat-alat, dan media pendidikanAlat-alat, dan media pendidikan6.6. Sumber belajarSumber belajar7.7. Milieu/LingkunganMilieu/Lingkungan8.8. Dasar dan Tujuan PendidikanDasar dan Tujuan Pendidikan

Page 22: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

b. Metode Ilmu Pendidikanb. Metode Ilmu Pendidikan

Metode dan teknik penelitian dan pengembangan yang dapat Metode dan teknik penelitian dan pengembangan yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan mencakup enam klaster pokok, dipakai untuk ilmu pendidikan mencakup enam klaster pokok, yaitu:yaitu:1)1) metode deskriptif dan inferensial (baik yang kualitatif maupun metode deskriptif dan inferensial (baik yang kualitatif maupun

kuantitatif);kuantitatif);2)2) studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan (dengan teknik: studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan (dengan teknik:

“cross-section” dan “longitudinal”);“cross-section” dan “longitudinal”);3)3) Studi kasus dan studi klinikal;Studi kasus dan studi klinikal;4)4) studi eksperimental;studi eksperimental;5)5) survei; dansurvei; dan6)6) metode historik dan analisis filosofik. (Noeng Muhadjir, 1993:22)metode historik dan analisis filosofik. (Noeng Muhadjir, 1993:22)

Sedangkan metodologi proses berpikirnya adalah metode berfikir Sedangkan metodologi proses berpikirnya adalah metode berfikir induktio-deduktif, dan deduksio-induktif atau disebut dengan induktio-deduktif, dan deduksio-induktif atau disebut dengan istilah istilah berpikir reflektifberpikir reflektif,, di mana orang mundar-mandir antara di mana orang mundar-mandir antara induksi dan deduksi tanpa memasalahkan mulainya dari mana. induksi dan deduksi tanpa memasalahkan mulainya dari mana. (Noeng Muhadjir, 1993: 23)(Noeng Muhadjir, 1993: 23)

Page 23: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

c. Sistematika Ilmu Pendidikanc. Sistematika Ilmu Pendidikan

Alternatif sistematisasi studi ilmu pendidikan:Alternatif sistematisasi studi ilmu pendidikan:

Pertama, Pertama, bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, yaitu: yang bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, yaitu: yang memberi, yang menerima, tujuan baik, cara/jalan baik, dan memberi, yang menerima, tujuan baik, cara/jalan baik, dan konteks positif.konteks positif.

Kedua, Kedua, bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu: bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu: kurikulum, subyek didik, personifikasi pendidik, dan kokurikulum, subyek didik, personifikasi pendidik, dan konnteks teks belajar-mengajar.belajar-mengajar.

Ketiga, Ketiga, bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu: pendidikan bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu: pendidikan kreativitas, pendidikan moralitas, dan pendidikan produktivitas.kreativitas, pendidikan moralitas, dan pendidikan produktivitas.

Keempat, Keempat, bertolak dari pemaduan unsur dasar dan komponen bertolak dari pemaduan unsur dasar dan komponen pokok pendidikan, yaitu: subyek didik, personifikasi pendidik, pokok pendidikan, yaitu: subyek didik, personifikasi pendidik, tujuan normatif dan program pendidikan, dan konteks belajar-tujuan normatif dan program pendidikan, dan konteks belajar-mengajar yang mempunyai rentang dari proses belajar sampai ke mengajar yang mempunyai rentang dari proses belajar sampai ke konteks belajar dan konteks sosial. (Noeng Muhadjir, 1993: 20-konteks belajar dan konteks sosial. (Noeng Muhadjir, 1993: 20-22)22)

Kelima, Kelima, bertolak dari cara kerja penelitian, yaitu: rumusan bertolak dari cara kerja penelitian, yaitu: rumusan masalah, metode, dan kesimpulan. (masalah, metode, dan kesimpulan. (Perumusan masalah Perumusan masalah (Termasuk latar belakang dan studi pendahuluan); (Termasuk latar belakang dan studi pendahuluan); Pengamatan dan deksripsi; Penjelasan [pembahasan]; Pengamatan dan deksripsi; Penjelasan [pembahasan]; Kesimpulan atau ramalan [hukum, teori] dan kontrol).Kesimpulan atau ramalan [hukum, teori] dan kontrol).

Page 24: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

d. Pengertian Ilmu Pendidikand. Pengertian Ilmu Pendidikan

Dari uraian mengenai struktur ilmu Dari uraian mengenai struktur ilmu pendidikan di atas dapat disimpulkan pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pendidikan adalah bahwa ilmu pendidikan adalah pengetahuan ilmiah yang membahas pengetahuan ilmiah yang membahas tentang upaya membantu subyek tentang upaya membantu subyek didik berkembang menjadi lebih baik didik berkembang menjadi lebih baik dengan cara yang baik dan dalam dengan cara yang baik dan dalam konteks positifkonteks positif

Page 25: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Fungsi Ilmu PendidikanFungsi Ilmu Pendidikan

1.1. Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan didukung data dan fakta mengapa dan didukung data dan fakta mengapa dan bagaimana sesuatu hal terjadi dalam konteks bagaimana sesuatu hal terjadi dalam konteks pendidikan.pendidikan.

2.2. Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa, Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa, hubungan-hubungan antar variabel dalam hubungan-hubungan antar variabel dalam konteks pendidikan.konteks pendidikan.

3.3. Menggunakan hukum-hukum (teori) pendidikan Menggunakan hukum-hukum (teori) pendidikan untuk memprediksi (meramalkan) kondisi masa untuk memprediksi (meramalkan) kondisi masa depan aspek-aspek yang terkait dengan depan aspek-aspek yang terkait dengan masalah pendidikan.masalah pendidikan.

Page 26: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Tujuan Ilmu PendidikanTujuan Ilmu Pendidikan

Tujuan utama ilmu pendidikan adalah menemukan pengetahuan yang benar mengenai hukum-2 dan teori-2 pendidikan sehingga dapat dipergunakan untuk peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan.

Page 27: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Ilmu-ilmu Bantu Ilmu PendidikanIlmu-ilmu Bantu Ilmu Pendidikan

Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu-ilmu Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu-ilmu yang dapat menjadi rujukan bagi ilmu yang dapat menjadi rujukan bagi ilmu pendidikan, khususnya mengenai perkembangan pendidikan, khususnya mengenai perkembangan subyek didik, dan faktor-faktor pendidikan subyek didik, dan faktor-faktor pendidikan lainnya, seperti pendidik, tujuan pendidikan, dsb.lainnya, seperti pendidik, tujuan pendidikan, dsb.

Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan antara lain: Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan antara lain: filsafat, biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, filsafat, biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu psikologi sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu keagamaan. Ilmu-ilmu tersebut menjadi sumber keagamaan. Ilmu-ilmu tersebut menjadi sumber konsultasi untuk memahami proses konsultasi untuk memahami proses perkembangan subyek-didik yang multifaset agar perkembangan subyek-didik yang multifaset agar upaya membantu proses perkembangan subyek upaya membantu proses perkembangan subyek didik dapat dilakukan dengan tepat. (Noeng didik dapat dilakukan dengan tepat. (Noeng Muhadjir, 1993: 22)Muhadjir, 1993: 22)

Page 28: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Substansi Ilmu PendidikanSubstansi Ilmu Pendidikan

Ilmu Pendidikan berisi Teori Pendidikan. Dengan demikian, Ilmu Pendidikan berisi Teori Pendidikan. Dengan demikian, mempelajari ilmu pendidikan berarti mempelajari teori mempelajari ilmu pendidikan berarti mempelajari teori pendidikan.pendidikan.

Teori Pendidikan berisi:Teori Pendidikan berisi:1.1. Konsep-konsep (pengertian-2) yang terkait dengan pendidikan, Konsep-konsep (pengertian-2) yang terkait dengan pendidikan,

seperti: Pengertian pendidikan, pelatihan,belajar, mengajar, seperti: Pengertian pendidikan, pelatihan,belajar, mengajar, kurikulum, tujuan, metode, penilaian, subyek didik, pendidik, kurikulum, tujuan, metode, penilaian, subyek didik, pendidik, dsb.dsb.

2.2. Dalil-dalil (proposisi, hukum-hukum) mengenai dan terkait Dalil-dalil (proposisi, hukum-hukum) mengenai dan terkait dengan pendidikan. Misal: prestasi belajar dipengaruhi oleh dengan pendidikan. Misal: prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi.motivasi.

Kata ”Teori” diartikan sebagai sistem dalil-dalil atau sebuah Kata ”Teori” diartikan sebagai sistem dalil-dalil atau sebuah rangkaian terpadu dari dalil-dalil. rangkaian terpadu dari dalil-dalil.

Dalil (dalam perspektif teori) artinya pernyataan (Dalil (dalam perspektif teori) artinya pernyataan (statementstatement) tentang ) tentang sifat fenomenon (hal yang nampak). Namun demikian, makna sifat fenomenon (hal yang nampak). Namun demikian, makna istilah teori lebih menunjuk kepada aspek dalil. istilah teori lebih menunjuk kepada aspek dalil.

Page 29: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

BBerbagai Konsep dalam Pendidikanerbagai Konsep dalam Pendidikan

Konsep (Konsep (concept/constructconcept/construct) secara bahasa berarti pengertian. Secara ) secara bahasa berarti pengertian. Secara istilah berarti simbol (bahasa, kata) yang digunakan untuk memaknai istilah berarti simbol (bahasa, kata) yang digunakan untuk memaknai fenomena tertentu.fenomena tertentu.

Unsur konsep ada 3:Unsur konsep ada 3: SimbolSimbol MaknaMakna Fenomena/fakta/objek/peristiwa/referensi empirik.Fenomena/fakta/objek/peristiwa/referensi empirik.

Contoh konsep “Mental Juara”:Contoh konsep “Mental Juara”:Fenomena (kasus): Dalam pertandingan final sepakbola Piala Eropa antara Italia dengan Fenomena (kasus): Dalam pertandingan final sepakbola Piala Eropa antara Italia dengan

Perancis tahun 2000, Italia telah unggul 1-0 melalui gol Marco Delvecchio di awal babak Perancis tahun 2000, Italia telah unggul 1-0 melalui gol Marco Delvecchio di awal babak kedua yaitu menit ke 56. Keunggulan ini terus dinikmati Italia sampai dengan hitungan kedua yaitu menit ke 56. Keunggulan ini terus dinikmati Italia sampai dengan hitungan detik sebelum pertandingan seluruhnya berakhir dalam detik sebelum pertandingan seluruhnya berakhir dalam injury time. injury time. Pada menit ke-94 Pada menit ke-94 Silvain Wiltord melesakkan bola ke gawang Italia dan mengubah skor menjadi 1-1. David Silvain Wiltord melesakkan bola ke gawang Italia dan mengubah skor menjadi 1-1. David Rezequet mencipta kemenangan Perancis melalui gol-emasnya di menit ke-103. Perancis Rezequet mencipta kemenangan Perancis melalui gol-emasnya di menit ke-103. Perancis memenangi Piala Eropa 2000 dan sekaligus menyandingkan kemenangan itu dengan memenangi Piala Eropa 2000 dan sekaligus menyandingkan kemenangan itu dengan kemenangan lainnya dalam Piala dunia 1998.kemenangan lainnya dalam Piala dunia 1998.

Simbol: Simbol: Fenomena Perancis yang akhirnya memenangkan pertandingan dimana sebelumnya nyaris Fenomena Perancis yang akhirnya memenangkan pertandingan dimana sebelumnya nyaris

kalah dari Italia, diberi simbol dengan kata mejemuk “Mental Juara”kalah dari Italia, diberi simbol dengan kata mejemuk “Mental Juara”Makna: Makna: Makna dari ‘mental juara” adalah situasi hati yang tak pernah surut untuk berusaha.Makna dari ‘mental juara” adalah situasi hati yang tak pernah surut untuk berusaha.

C. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKANC. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKAN

Page 30: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

1. Pengertian Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Secara umum pendidikan dapat diartikan:Secara umum pendidikan dapat diartikan:

Usaha sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh Usaha sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikansesuai dengan cita-cita pendidikan

Bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak Bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.mencapai tingkat dewasa.

Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan baik dengan cara baik dalam konteks mencapai tujuan baik dengan cara baik dalam konteks positif. positif.

upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.

Page 31: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

2. Pendidikan dan Belajar2. Pendidikan dan Belajar

Pendidikan merupakan bagian dari suatu rangkaian belajar. Pendidikan merupakan bagian dari suatu rangkaian belajar. Belajar tidak terbatasi oleh konteks kelembagaan seperti Belajar tidak terbatasi oleh konteks kelembagaan seperti

sekolah. sekolah. Belajar dapat dilakukan scr mandiri (autodidak) atau dg Belajar dapat dilakukan scr mandiri (autodidak) atau dg

bantuan orang lain dan dapat berlangsung sepanjang bantuan orang lain dan dapat berlangsung sepanjang hayat.hayat.

Belajar dpt diartikan sbg proses yang menghasilkan Belajar dpt diartikan sbg proses yang menghasilkan kemampuan menampilkan tingkah laku ‘manusiawi’ yang kemampuan menampilkan tingkah laku ‘manusiawi’ yang baru atau yang berubah dari sebelumnya. Singkatnya, baru atau yang berubah dari sebelumnya. Singkatnya, belajar adalah perubahan tingkah laku.belajar adalah perubahan tingkah laku.

Sebagai rangkaian dari belajar, pendidikan tidaklah terbatas Sebagai rangkaian dari belajar, pendidikan tidaklah terbatas pada sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan tertentu. pada sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan tertentu. Karena itu, pendidikan sebagaimana belajar adalah suatu Karena itu, pendidikan sebagaimana belajar adalah suatu proses sepanjang hayat yang bisa mengambil tempat di proses sepanjang hayat yang bisa mengambil tempat di berbagai lingkungan dan konteks yang tak terbatas. berbagai lingkungan dan konteks yang tak terbatas. Bedanya dari belajar, pendidikan mengandung unsur Bedanya dari belajar, pendidikan mengandung unsur kontrol yang disengaja. Sedang belajar tidak mesti ada kontrol yang disengaja. Sedang belajar tidak mesti ada kontrol dari pihak lain.kontrol dari pihak lain.

Page 32: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

3. Pendidikan, Pengajaran, dan Pelatihan3. Pendidikan, Pengajaran, dan Pelatihan

Pendidikan berbeda dari pengajaran dan Pendidikan berbeda dari pengajaran dan pelatihan.pelatihan.

Pendidikan mengandung konotasi tidak sekadar Pendidikan mengandung konotasi tidak sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan atau menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan sebagaimana pengajaran, tetapi keterampilan sebagaimana pengajaran, tetapi dlm pendidikan ada unsur penanaman nilai-nilai dlm pendidikan ada unsur penanaman nilai-nilai luhur. Pengajaran hanyalah salah satu sarana luhur. Pengajaran hanyalah salah satu sarana pendidikan.pendidikan.

Dibandingkan dengan pelatihan, pendidikan Dibandingkan dengan pelatihan, pendidikan mengandung unsur berpikir “reflektif”, yakni mengandung unsur berpikir “reflektif”, yakni pemahaman terhadap hubungan sebab-akibat, pemahaman terhadap hubungan sebab-akibat, sedangkan pelatihan lebih diartikan sebagai sedangkan pelatihan lebih diartikan sebagai aktivitas merespon yang tdk reflektif, tetapi aktivitas merespon yang tdk reflektif, tetapi sekadar respons terhadap stimulan. Pelatihan sekadar respons terhadap stimulan. Pelatihan dapat diterapkan kepada binatang maupun dapat diterapkan kepada binatang maupun manusia. Sedangkan pendidikan tidak dapat manusia. Sedangkan pendidikan tidak dapat diterapkan kepada binatang.diterapkan kepada binatang.

Page 33: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

4. Pengajaran dan Pembelajaran4. Pengajaran dan Pembelajaran

Ada perbedaan filosofis antara pengajaran Ada perbedaan filosofis antara pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran dipandang dan pembelajaran. Pengajaran dipandang sekadar menyampaikan bahan ajar atau sekadar menyampaikan bahan ajar atau keterampilan. Sedangkan pembelajaran keterampilan. Sedangkan pembelajaran diartikan sbg upaya membuat subyek diartikan sbg upaya membuat subyek didik belajar. Pengajaran lebih didasarkan didik belajar. Pengajaran lebih didasarkan pada filosofi “pada filosofi “Teacher Centered”, Teacher Centered”, atau atau guru sebagai pusat kegiatan pendidikan, guru sebagai pusat kegiatan pendidikan, sedangkan pembelajaran lebih didasarkan sedangkan pembelajaran lebih didasarkan pada filosofi “pada filosofi “Student Centered”, Student Centered”, subyek subyek didik sebagai pusat kegiatan pendidikan.didik sebagai pusat kegiatan pendidikan.

Page 34: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

5. Unsur Dasar dan Komponen Pendidikan5. Unsur Dasar dan Komponen Pendidikan

Unsur dasar aktivitas pendidikan terdiri dari:Unsur dasar aktivitas pendidikan terdiri dari:1.1. Subyek didikSubyek didik2.2. PendidikPendidik3.3. Tujuan baikTujuan baik4.4. Cara/metode yang baikCara/metode yang baik5.5. Konteks belajar yang positif.Konteks belajar yang positif.

Komponen pokok aktivitas pendidikan:Komponen pokok aktivitas pendidikan:1.1. Kurikulum (penjabaran idealisme, cita-2, tuntutan masyarakat, Kurikulum (penjabaran idealisme, cita-2, tuntutan masyarakat,

atau kebutuhan tertentu).atau kebutuhan tertentu).2.2. Subyek didik yang aktif-kreatif.Subyek didik yang aktif-kreatif.3.3. Personifikasi pendidik (orang yang memiliki kepribadian Personifikasi pendidik (orang yang memiliki kepribadian

pendidik).pendidik).4.4. Konteks belajar (informasi, layanan, peluang, penampilan, Konteks belajar (informasi, layanan, peluang, penampilan,

dsb.).dsb.).

Page 35: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

6. Komponen Pembelajaran6. Komponen Pembelajaran

Komponen-komponen pembelajaran, secara Komponen-komponen pembelajaran, secara umum meliputi: umum meliputi:

1.1. tujuan pembelajaran;tujuan pembelajaran;2.2. materi pelajaran; materi pelajaran; 3.3. metode pembelajaran; metode pembelajaran; 4.4. sumber belajar; sumber belajar; 5.5. media untuk belajar; media untuk belajar; 6.6. manajemen interaksi belajar-mengajar; manajemen interaksi belajar-mengajar; 7.7. evaluasi hasil belajar; evaluasi hasil belajar; 8.8. anak yang belajar; dan anak yang belajar; dan 9.9. guru kompeten yang mengajar. guru kompeten yang mengajar.

(Roestiyah N.K., (Roestiyah N.K., Masalah Pengajaran ...Masalah Pengajaran ..., hlm. , hlm. 39).39).

Page 36: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi falsafah atau Macam Pendidikan dari segi falsafah atau pandangan hidup:pandangan hidup:

1.1. Pendidikan NasionalisPendidikan Nasionalis2.2. Pendidikan KolonialisPendidikan Kolonialis3.3. Pendidikan KomunisPendidikan Komunis4.4. Pendidikan LiberalPendidikan Liberal5.5. Pendidikan IslamPendidikan Islam6.6. Pendidikan KatholikPendidikan Katholik7.7. Dsb.Dsb.

77. . Macam-2 PendidikanMacam-2 Pendidikan

Page 37: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi Macam Pendidikan dari segi aspek pendidikan:aspek pendidikan:

1.1. Pendidikan Akhlak/budi pekerti (nilai)Pendidikan Akhlak/budi pekerti (nilai)2.2. Pendidikan KecerdasanPendidikan Kecerdasan3.3. Pendidikan Keindahan/Estetika (nilai)Pendidikan Keindahan/Estetika (nilai)4.4. Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan5.5. Pendidikan Jasmani,Pendidikan Jasmani,6.6. Pendidikan Multikultural.Pendidikan Multikultural.7.7. Pendidikan DemokrasiPendidikan Demokrasi8.8. Pendidikan PluralismePendidikan Pluralisme9.9. Dsb.Dsb.

Page 38: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi Macam Pendidikan dari segi tingkatan-tingkatannya:tingkatan-tingkatannya:

1.1. Pendidikan Pra-sekolahPendidikan Pra-sekolah2.2. Pendidikan DasarPendidikan Dasar3.3. Pendidikan MenengahPendidikan Menengah4.4. Pendidikan TinggiPendidikan Tinggi

Page 39: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi Macam Pendidikan dari segi umur:umur:

1.1. Pendidikan PrenatalPendidikan Prenatal2.2. Pendidikan BayiPendidikan Bayi3.3. Pendidikan AnakPendidikan Anak4.4. Pendidikan PemudaPendidikan Pemuda5.5. Pendidikan Orang dewasaPendidikan Orang dewasa

Page 40: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi tempat Macam Pendidikan dari segi tempat pendidikan:pendidikan:

Pendidikan di rumahPendidikan di rumahPendidikan sekolah/madrasah/pontrenPendidikan sekolah/madrasah/pontrenPendidikan di masyarakatPendidikan di masyarakat

Macam Pendidikan dari segi isi Macam Pendidikan dari segi isi pendidikan:pendidikan:

Pendidikan UmumPendidikan Umum Pendidikan KejuruanPendidikan Kejuruan

Page 41: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Macam Pendidikan dari segi sifat Macam Pendidikan dari segi sifat atau keadaan anak yang dididik:atau keadaan anak yang dididik:

1.1. Pendidikan BiasaPendidikan Biasa2.2. Pendidikan Luar BiasaPendidikan Luar Biasa

Macam Pendidikan dari segi sifat Macam Pendidikan dari segi sifat pelaksanaan:pelaksanaan:

1.1. Pendidikan FormalPendidikan Formal2.2. Pendidikan Non-FormalPendidikan Non-Formal3.3. Pendidikan InformalPendidikan Informal

Page 42: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Pembicaraan mengenai lembaga pendidikan berkaitan dengan Pembicaraan mengenai lembaga pendidikan berkaitan dengan siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Macam-macam lembaga pendidikan a.l:Macam-macam lembaga pendidikan a.l:

1.1. Orang tua (keluarga)Orang tua (keluarga)2.2. Yayasan-yayasanYayasan-yayasan3.3. Lembaga keagamaanLembaga keagamaan4.4. NegaraNegara5.5. Dsb.Dsb.

Sedangkan berkaitan dengan tempat/lingkungan pendidikan Sedangkan berkaitan dengan tempat/lingkungan pendidikan dikenal ada istilah Tri Pusat Pendidikan, yaitu:dikenal ada istilah Tri Pusat Pendidikan, yaitu:

1.1. Lingkungan KeluargaLingkungan Keluarga2.2. Lingkungan SekolahLingkungan Sekolah3.3. Lingkungan Masyarakat (lingkungan masyarakat memiliki Lingkungan Masyarakat (lingkungan masyarakat memiliki

pengertian sangat luas seluas perkembangan masyarakat)pengertian sangat luas seluas perkembangan masyarakat)

88. . Lembaga PendidikanLembaga Pendidikan

Page 43: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

BERBAGAI TEORI (DALIL) DALAM PENDIDIKANBERBAGAI TEORI (DALIL) DALAM PENDIDIKAN

Teori pendidikan adalah suatu pandangan atau serangkaian Teori pendidikan adalah suatu pandangan atau serangkaian pendapat ihwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk pendapat ihwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep.sebuah sistem konsep.

Dari segi keluasan, teori pendidikan dibedakan menjadi dua:Dari segi keluasan, teori pendidikan dibedakan menjadi dua: Teori-teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yg berisi Teori-teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yg berisi

pandangan tentang keseluruhan hal-ihwal pendidikanpandangan tentang keseluruhan hal-ihwal pendidikan.. Teori-2 khusus pendidikan, yaitu teori-2 yg berisi pandangan Teori-2 khusus pendidikan, yaitu teori-2 yg berisi pandangan

tentang sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendidikan.tentang sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendidikan.

Dari segi tujuan penyajiannya, teori-2 pendidikan, baik umum Dari segi tujuan penyajiannya, teori-2 pendidikan, baik umum maupun khusus, dibedakan maupun khusus, dibedakan menjadimenjadi dua kelompok: dua kelompok:

Teori umum/khusus preskriptif, yaitu teori-teori pendidikan Teori umum/khusus preskriptif, yaitu teori-teori pendidikan yg menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan yg menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan dilakukan.dilakukan.

Teori umum/khusus deskriptif, yaitu teori-2 yg bertujuan Teori umum/khusus deskriptif, yaitu teori-2 yg bertujuan menggambarkan bagaimana keadaan hal-ihwal pendidikan menggambarkan bagaimana keadaan hal-ihwal pendidikan dilakukan.dilakukan.

Page 44: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

KLASIFIKASI TEORI-TEORI PENDIDIKANKLASIFIKASI TEORI-TEORI PENDIDIKAN

Teori-2 Pendidikan

Teori-2 Umum Pendidikan

Teori-2 Khusus

Pendidikan

Teori-2 Umum Preskriptif

Teori-2 Umum Deskriptif

Teori-2 Khusus Preskriptif

Teori-2 Khusus Deskriptif

Page 45: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

BEBERAPA TEORI UMUM PENDIDIKANBEBERAPA TEORI UMUM PENDIDIKAN

Filsafat Teori-teori PendidikanFilsafat Teori-teori Pendidikan

Idealisme Idealisme

EsensialismeEsensialisme

RealismeRealisme

BehaviorismeBehaviorisme

PositivismePositivisme

Neoskolastisme PerenialismeNeoskolastisme Perenialisme

Rekonstruksionisme Futurisme Rekonstruksionisme Futurisme

Pragmatisme Progresivisme Pragmatisme Progresivisme

Humanisme Humanisme

EksistensialismeEksistensialisme

DeschoolingDeschooling

Page 46: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARANTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Menurut C. Asri Budiningsih (2005:12-17), masalah Menurut C. Asri Budiningsih (2005:12-17), masalah pembelajaran dapat dibedakan dalam dua perspektif teori, pembelajaran dapat dibedakan dalam dua perspektif teori, yaitu teori preskriptif dan teori deskriptif. Teori preskriptif yaitu teori preskriptif dan teori deskriptif. Teori preskriptif berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan guru, berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan guru, sedang teori deskriptif berkaitan dengan proses belajar sedang teori deskriptif berkaitan dengan proses belajar yang dilakukan atau yang terjadi pada siswa. Dengan kata yang dilakukan atau yang terjadi pada siswa. Dengan kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar, sedangkan proses-proses psikologis dalam diri si belajar, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si belajar dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar. Atau, teori belajar mengungkapkan hubungan belajar. Atau, teori belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada dalam diri si belajar.antara fenomena yang ada dalam diri si belajar.

Page 47: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

HAKIKAT/PENGERTIAN HAKIKAT/PENGERTIAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARANTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Teori BelajarTeori Belajar *Teori belajar membicarakan hal-hal yang menyangkut cara organisme *Teori belajar membicarakan hal-hal yang menyangkut cara organisme

belajar. belajar. *Belajar scr umum diartikan sbg perubahan tingkah laku, baik dalam *Belajar scr umum diartikan sbg perubahan tingkah laku, baik dalam

pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. * Pertanyaan pokok teori belajar: Bagaimana pada organisme terjadi * Pertanyaan pokok teori belajar: Bagaimana pada organisme terjadi

proses belajar atau perubahan tingkah laku?proses belajar atau perubahan tingkah laku?

Teori PembelajaranTeori Pembelajaran*Teori Pembelajaran membicarakan cara bagaimana seseorang *Teori Pembelajaran membicarakan cara bagaimana seseorang mempengaruhi organisme belajar.mempengaruhi organisme belajar.

* Pertanyaan pokok teori pembelajaran: apa yang harus dilakukan guru * Pertanyaan pokok teori pembelajaran: apa yang harus dilakukan guru untuk mempengaruhi individu agar terjadi proses belajar atau untuk mempengaruhi individu agar terjadi proses belajar atau perubahan tingkah laku?perubahan tingkah laku?Teori pembelajaran hendaklah menjawab tiga pertanyaan:Teori pembelajaran hendaklah menjawab tiga pertanyaan:

• bagaimana guru berlakubagaimana guru berlaku• mengapa ia berlaku demikianmengapa ia berlaku demikian• apa hasil atau efek tingkahlaku itu. apa hasil atau efek tingkahlaku itu.

Sumber:Sumber:Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodik Khusus Metodik Khusus

Pengajaran Agama Islam Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985), hlm. 3-4, 13-14. Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985), hlm. 3-4, 13-14.

Page 48: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Relevansi Teori Belajar bagi Relevansi Teori Belajar bagi Teori PembelajaranTeori Pembelajaran

Teori belajar mendasari teori Teori belajar mendasari teori pembelajaran.pembelajaran.

Teori belajar memberi masukan atau Teori belajar memberi masukan atau informasi bagi pendidik/pengajar tentang informasi bagi pendidik/pengajar tentang bagaimana secara obyektif dalam diri bagaimana secara obyektif dalam diri individu terjadi proses belajar. Informasi individu terjadi proses belajar. Informasi itu berguna sebagai dasar menentukan itu berguna sebagai dasar menentukan cara paling tepat dalam mengajar atau cara paling tepat dalam mengajar atau mempengaruhi individu agar belajar mempengaruhi individu agar belajar (berubah tingkah laku).(berubah tingkah laku).

Page 49: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

MACAM-2 TEORI BELAJARMACAM-2 TEORI BELAJAR

Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif Teori Belajar KonstruktivistikTeori Belajar Konstruktivistik Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik Teori Belajar SibernetikTeori Belajar Sibernetik Teori Belajar Revolusi-sosio-kulturalTeori Belajar Revolusi-sosio-kultural Teori Kecerdasan Ganda (Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Multiple

IntelligenceIntelligence))

Page 50: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIKTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pengertian Belajar menurut teori Behavioristik:Pengertian Belajar menurut teori Behavioristik:

* Belajar adl perubahan tk lk sbg akibat dari adanya interaksi * Belajar adl perubahan tk lk sbg akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.antara stimulus dan respon.* Stimulus (rangsangan) adl apa saja yg diberikan guru kpd siswa.* Stimulus (rangsangan) adl apa saja yg diberikan guru kpd siswa.* Respons adl reaksi atau tanggapan siswa thd stimulus yg * Respons adl reaksi atau tanggapan siswa thd stimulus yg diberikan guru.diberikan guru.

Jadi, mnrt teori ini suatu organisme akan berubah tk lknya (terjadi Jadi, mnrt teori ini suatu organisme akan berubah tk lknya (terjadi proses belajar) jika ada interaksi antara stimulus dan respons.proses belajar) jika ada interaksi antara stimulus dan respons.

Implikasi bg teori pembelajaran: agar terjadi proses belajar maka Implikasi bg teori pembelajaran: agar terjadi proses belajar maka guru harus memberikan stimulus yang membuat siswa memberikan guru harus memberikan stimulus yang membuat siswa memberikan respons.respons.

Tokoh2: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner.Tokoh2: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner.

Kelemahan: Kelemahan: *teori ini masih sederhana, tdk mampu menjlskn situasi belajar yg *teori ini masih sederhana, tdk mampu menjlskn situasi belajar yg kompleks, seperti kondisi emosi siswa tidak mendapat perhatian.kompleks, seperti kondisi emosi siswa tidak mendapat perhatian.*Teori ini tdk selalu sesuai dg kenyataan. Misalnya: tidak setiap *Teori ini tdk selalu sesuai dg kenyataan. Misalnya: tidak setiap stimulus akan mendapatkan respons.stimulus akan mendapatkan respons.

Page 51: Presentasi kuliah ilmu pendidikan
Page 52: Presentasi kuliah ilmu pendidikan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH