praktikum geografi tanah

9
ACARA I PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH PENENTUAN STRUKTUR TANAH MENGGUNAKAN METODE AYAKAN KERING Dibuat oleh: Nama : Firman setia A NIM : 140722601278 Mata Kuliah : Praktikum Geografi Tanah Dosen Pengampu : Juarti, Ir., M.P.

Upload: alfarismapurwita

Post on 22-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

penting

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

ACARA I

PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

PENENTUAN STRUKTUR TANAH MENGGUNAKAN METODE AYAKAN

KERING

Dibuat oleh:

Nama : Firman setia A

NIM : 140722601278

Mata Kuliah : Praktikum Geografi Tanah

Dosen Pengampu : Juarti, Ir., M.P.

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2015

Page 2: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

ACARA 1

“PENENTUKAN STRUKTUR TANAH METODE AYAKAN KERING”

I. LATAR BELAKANG

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena

terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang

terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). Dari penggolongan menurut USDA

ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu

2-0,05 mm, debu dengan ukuran 0,05-0.002 mm dan liat dengan ukuran <0.002 mm.

Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain

seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.Tekstur tanah

menjadi penunjuk kasar halusnya tanah. Tekstur merupakan perbandingan antara butir

– butir pasir, debu dan liat (Hardjowigeno, 1992).Tekstur tanah adalah perbandingan

relatif tiga golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama

perbandingan antara fraksi – fraksi lempung, debu dan pasir (Isa D, 1997)

Yang dimaksud butiran tanah dalam pembicaraan struktur tanah tidak

hanya terbatas pada butiran tunggal penyusun tanah (pasir,debu dan liat), tetapi

juga butiran-butiran yang terbentuk dari penyatuan butir-butir tunggal tersebut

yang dikenal dengan istilah agregasi butiran tunggal. Pasir ,debu dan liat “Butiran

Primer”, sedangkan agregasi butiran primer disebut”Butiran Sekunder”.

Berdasarkan pengertian tersebut maka struktur didefinisikan sebagai “Agregasi

butiran primer” menjadi butiran sekunder yang satu sama lain dibatasi oleh suatu

bidang belah alami”. Dapat dikatakan pula bahwa struktur adalah istilah lapang yang

digunakan untuk menggambarkan agregasi tanah.

Kemantapan agregat mempengaruhi ketahanan tanah terhadap pukulan air

hujan. Makin tinggi gaya ikatan tarpartikel-partikel tanah, maka makin sulit tanah

tersebut terpengaruh oleh gaya perusak yang berasal dari pukulan air hujan atau

alian air. Jadi kemantapan agregat terhadap air dapat dipakai sebagai petunjuk

ketahanan terhadap erosi.

Salah satu cara menentukan kemantapan agrerat secara kualitatif adalah

metode “Ayakan kering”.

Page 3: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

II. TUJUAN

1.      Menjelaskan tentang struktur tanah.

2.      Menjelaskan pengaruh struktur tanah terhadap resistensi tenaga eksogen.

III. ALAT DAN BAHAN

1.        Satu set ayakan kering dan alat penggerakayakan

2.        Spatula, sendok, kuas

3.        Tibangan (ketelitian hingga 0,1 gram)

4.        Kaleng timbang

5.        Oven atau hot plate

IV. CARA KERJA

1. Persiapkan contoh tanah

2. Ambil Contoh tanah agregat utuh dari lapangan segera dikering

udarakan. Hilangkan batu dan kerikil. Pilihlah agregat yang

berdiameter 4,75mm sampai 8mm melalui pengayakan jika perlu

agregat yang terlalu besar, dipecahkan terlebih dahulu.

3. Sebelum analisis, tentukan dulu kandungan air dari contoh tanah.

4. Siapkan satu set yang disusun mulai dari yang memiliki lubang

terbesar paling atas berurutan sampai lubang paling kecil terbawah.

5. Masukkan sekitar 50gram contoh tanah dan sebar dengan hati-hati

pada ayakan yang paling atas, kemudian masukkan dalam tabung

silinder serta kaitkan dengan mesin penggerak. Hubungkan dengan

aliran listrik sekitar 5 menit dengan kecepatan 70rpm.

6. Matikan aliran listrik setelah 5menit dan turunkan susunan ayakan.

7. Pindahkan tanah yang tertinggal di masing-masing ayakan ke kaleng

timbang yang sudah diketahui beratnya dan keringkan dalam oven

pada suhu 1050C selama 24 jam atau diatas hot plate sampai kering.

8. Setelah kering timbanglah setiap contoh tanah yang diperoleh dari

masing-masing diameter.

Page 4: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

V. PEMBAHASAN

HasilPraktikum

Perhitungan : DMR = ∑ [{Øi*Mpi) / (∑Mp)]

Keterangan :   Øi        = diameter rata- rata   

Mpi     = massa tanah pada ayakan         ∑Mp   = total

massa tanah

Tabel 3.1 Kriteria tingkat kemantapan agregat

DMR % DMR mm Klas

> 200 >2.00 Sangat stabil sekali

80 - 200 0,80 – 200 Sangat stabil

66 – 80 0,66 – 0,80 Stabil

50 – 66 0,50 – 0,66 Agak stabil

40 – 50 0,40 – 0,50 Kurang stabil

< 40 < 0,40 Tidak stabil

Hasil perhitungan :

Øi Mpi Øi*Mpi

2,0 2,7 5,4

1,0 5,1 5,1

0,5 7,6 3,8

0,25 8,7 1,74

0,106 10,1 1,071

0,053 6,1 0,355

0,038 2,7 0,286

0 0,6 0

∑Mp   = 47 ∑ = 17 ,752

Page 5: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

DMR = ∑ [{Øi*Mpi) / (∑Mp)]

= 17,752/ 47

= 0,378 mm

Kriteria tingkat kemantapan agregat : tidak stabil

VI. Pembahasan

Pada praktikum pertama ini kita menjelaskan mengenai bagian struktur

tanah agregat dan tanah biasa yang telah dilaksanakan pada praktikum kali ini,

proses yang dilakukan membedakan ukuran-ukuran tanah yang dilakukan di

praktikum geografi tanah ini sebelum melakukan pembedaan ukuran tanah

pertamakali yang dilakukan ialah mencari tanah yang tidak terjamak oleh manusia

kemudian di teruskan ke proses penganginan tanah terus kemudian baru kita

membedakan ukuran tanah atau memisakan tanah yang agregat dan tanah biasa.

Metode yang akan digunakan dalam praktikum kai ini menggunakan cara

yang mekanis dengan mengaplikasikan ayakan modern dalam melakukan proses

pemilihan dan pelahhan unsur agregat dan biasa yang sesuai dengan karakteristik

tanah yang di ayak. Ayakan ini memberikan gambaran bahwa dalam praktikum

geografi tanah sangat diperlukan kedetailan tiap-tiap unsur kandungan tanah yang

ada.

Dalam hal ini tentunya akan mendapatkan hasil perolehan berupa tanah

yang telah terpisah yang berukuran besar maupun berukuran kecil sesuai dengan

kadar ayakan yang tersedia. Sehingga tampaklah tanah yang memiliki 8 jenis tipe

ukuran tanah yang berbeda. Dengan perbedaan tanah iini tentunya juga ikut

perbedaan unsure yang terkandung didalam tanah itu.

Pilahhan dari hasil ayakan yang berbeda akan menghasilkan butiran tanah

yang memiliki ukuran yang fariatif. Kedetailan unsur-unsur tanah dapat

ditentukan dengan melihat keadaan tanah secara tampak sehingga bentuk fisik

tanah terlihat unsur dari tanah tersebut. Dengan pengayakan mekanis dapat

membedakan antara tanah murni dengan tanah campuran unsur yang berada pada

tanah itu, unsur-unsur tanah ini biasanya berupa pasir, batu, kerikil, dan lain-lain.

Pengayakan yang optimal dengan cara mekanik dapat menjadikan pemilahan

Page 6: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

tanah yang memiliki unsur yang tergolong campuran tanah dapat terpisah dari

tanah yang sesunggunya.

Setela melakukan pengayakan kemudian dilakukan perhitungan sehingga

dapat mengetahui bagaimana karakteristik yang terkandung didalam tanah ini.

Kemudian dilihat dengan table penentuan sehingga dapat melihat tanag yang

terkandung dalam jenis-jenis apa saja.

kelebihan dalam pemilahan tanah agregat yang menggunakan alat modern

terdapat pada mempermudah pekerjaan dalam mengayak tanah. Dengan ayakan

manual tentunya akan mengalami perpanjangan waktu karena proses yang

dilakukan dikerjakan secara manual. Proses pengayakan yang cepat sehingga

dapat mempercepat hasiil laporan yang dapat segera dilaporkan.

Kelemahan pada alat ini yaitu tentunya dengan kemajuan zaman semakin

tinggi nilai biaya yang dibutuhkan dalam proses praktikum akan membengkak

apabila dalam penggunaan alat yang tidak sederhana. Namun kersediaan menjadi

biaya yang digunakan dapat di minimalisir.

VII. KESIMPULAN

Dengan melakukan pemilahan tanah kita tau ukuran tanah yang besar dan

tanah yang kecil. Dengan pengayakan secara modern dapat ditentukan

penggunaan alat semakin sehingga dapat menentukan unsur-unsur agregat suatu

tanah dengan detail dan benar. Semua tanah yang ada di bumi memiliki

karakteristik yang berbeda dengan unsur yang berbeda pula. Tingkat kemantapan

tanah tergantung dari unsur yang berada di sekitarnya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Tutialawiyahromdony.blogspot.com/2011/04/penetapan-kemantapan-agregat-

tanah.html

Mila-wahib.blogspot.com

Page 7: PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH