potensiometer
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam laktat merupakan asam organik multifungsi yang potensial
diproduksi dalam skala besar.Asam laktat selain digunakan sebagai bahan
pengawet makanan juga merupakan bahan baku (feedstock) industri polimer
biodegradable, oxygenated chemicals, pengatur pertumbuhan tanaman, dan
pelarut yang ramah lingkungan.1
Sebagian besar metode analitik didasari pada sifat-sifat elektrokimia
larutan. Bila pada suatu elektrolit dicelupkan dua buah elektroda kemudian
dihubungkan dengan rangkaian listrik luar, maka arus akan mengalir melalui
larutan bila suatu baterai diletakkan pada rangkaian luar atau sistem elektrolit
dengan kedua elektrodanya sebagai suatu sel akan berperanan sebagai sumber
energi dan akan menghasilkan arus yang akan mengalir ke rangkaian luar.
Suatu eksperimen dapat diukur dengan menggunakan dua metode yaitu,
potensiometri langsung yaitu pengukuran tunggal terhadap potensial dari suatu
aktivitas ion yang diamati hal ini terutama diterapkan dalam pengukuran pH
larutan air. Titrasi langsung, ion dapat dititrasi dengan potensialnya diukur
sebagai fungsi volume titran.2
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan
potensiometer untuk menentukan titik ekuivalen derajat disosiasi asam (pKa)
asam laktat (C3H6O3) dengan alat potensiometer.
1Rintis Manfaati, ”Kinetika Dan Variabel Optimum Fermentasi Asam Laktat Dengan Media Csmpuran Tapioka Dan Limbah Cair Tahu Oleh Rhizopus Oryzae” Tesis, (Semarang: Program Megister Teknik Kimia Universitas Diponegoro, 2010), h. 81. Http://eprints.undip.ac.id/25193/1/rintis.pdf (Diakses 3 desember 2014).
2S.M. Khopkar, Basic Comcepts Of Analytical Chemistry, terj. A.Saptoraharjordjo, Konsep Dasar Kimia Analitik. (Jakarta: UI-Press, 1990), h. 357.
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Berapa konsentrasi asam laktat (C3H6O3) dengan alat potensiometer?
2. Berapa titik ekuivalen asam laktat (C3H6O3) dengan alat potensiometer?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsentrasi asam laktat (C3H6O3) dengan alat
potensiometer.
2. Untuk mengetahui berapa titik ekuivalen asam laktat (C3H6O3) dengan alat
potensiometer?
BAB II
1
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asam Karboksilat (R-COOH)
Karboksilat adalah garam yang memiliki seperti garam yang memiliki
sifat seperti garam anorganik, tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering
mudah larut dalam air. Oleh karena bentuk ionnya, karboksilat sukar larut dalam
pelarut organik. Air merupakan salah satu basa yang sangat lemah, terlalu lemah
untuk menghasilkan proton dalam jumlah besar dan kebanyakan asam karboksilat.
Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan
asam karboksilat membentuk garam yang disebut karboksilat. 3
Gambar . 2. 1. Contoh Senyawa Asam Karboksilat.
Suatu molekul asam karboksilat mengandung gugus (–OH) dan dengan
sendirinya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena adanya
ikatan hirogen, asam karboksilat yang mengandung atom karbon satu sampai
empat dapat bercampur dengan air. Asam karboksilat yang mempunyai atom
karbon lebih banyak, kebanyak larut sebagian.4
3Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik (Jakarta: Binarupa Aksara, 2010), h.454-455.
4Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik, h. 437.
3
4
Asam karboksilat juga membentuk ikatan hidrogen dengan molekul asam
karboksilat lainnya yang terjadi dua ikatan hidrogen di antara dua gugus
karboksil. Apabila larutan tidak mempunyai ikatan hidrogen, asam karboksilat
berada sebagai sepasang molekul yang bergabung disebut dimer (dua bagian).5
B. Asam Laktat (C3H6O3)
Asam laktat merupakan bahan kimia serbaguna yang digunakan sebagai
aroma, asidulan dan pengawet dalam industri makanan, obat-obatan, industri kulit
dan tekstil, untuk produksi bahan kimia dasar dan untuk polimerisasi bahan yang
mudah dirombak.6
C. Elektroda (Indikator dan Pembanding)
Elektroda indikator merupakan bagian penting dari peralatan
potensiometri karena itu elektroda indikator harus memenuhi berbagai
persyaratan. Salah satu persyaratan penting yang harus dipenuhi adalah
tanggapannya terhadap keaktifan bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi harus
sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan persamaan nernst.7
Elektroda indikator adalah elektroda yang potensialnya bergantung pada
aktifasi. Elektroda indikator sederhana biasanya akan terdiri dari batang atau
kawat yang dibersihkan dengan seksama yang terbuat dari logam, logam ini yang
akan dicelupkan dalam larutan. Beberapa kasus elektroda dapat dipisahkan
dengan menggunakan kawat platina yang telah disalut dengan lapisan tipis logam
yang tepat dengan cara pengendapan secara listrik.8
5 Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik, h. 437.
6Suprihatin dan Dyah Suci Perwitasari, “Pembuatan Asam Laktat dari Limbah Kubis”, Jurnal Teknik Kimia. Http://eprins.upmjatim.ac.id/3060/1/f-2.pdf (Diakses 26 November 2014), h. 1.
7Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia (Jakarta: UI-Press, 1995), h. 373.8J. Basset, Vogels’s Textbook of Quantitative Inorganik Analysis Including Elementary
Instrumental Analysis, terj. A. HadyanaP. Dan L. Setiono, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik (Jakarta: Kedokteran EGC, 2013), h. 671.
5
Elektroda indikator untuk pengukuran potensiometri terdiri atas dua jenis
yaitu elektroda indikator logam dan elektroda indikator selaput. Elektroda
indikator selaput disebut juga sebagai elektroda selektif ion atau elektroda khas
ion.9
Elektroda hidrogen baku merupakan elektroda pembanding yang utama.
Harga potensial elektroda ini dianggap nol, akan tetapi elektroda ini mempunyai
banyak kelemahan yang menyebabkannya tidak mudah dipakai dalam
pemeriksaan kimia yang sesungguhnya. Kelemahan itu antara lain, potensial
elektrodanya mudah diganggu oleh beberapa senyawa misalnya oksidator,
reduktor, koloid, ion sulfida dan sebagainya.10
D. Potensiometer
Prinsip kerja potensiometer berdasarkan perubahan potensial elektroda
yang berada dalam larutan yang dianalisis karena adanya penambahan volume
titran. Elektroda yang digunakan dalam analisis menggunakan potensiometer ini
adalah elektrode kerja berupa elektrode Platina (Pt) dan elektrode pembanding.
Dalam kegiatan ini alat potensiometer yang digunakan sudah dilengkapi dengan
elektrode kombinasi Platina yang merupakan gabungan dari ke dua macam
elektrode Pt dan pembanding.11
9Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h. 373.10Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h. 379.11Torowati dan Banawa Sri Galuh, “Penentuan Nilai Limit Deteksi dan Kuantisasi Alat
Titrasi Potensiometer untuk Analisis Uranium”, ISSN 1979-2409. Http://1371-2535-1-SM.pdf (Diakses 26 November 2014), h. 11.
6
Gambar II. 1. Alat Potensiometer T-90 Merk Tolendo.12
Keterangan gambar:
1. Elektrode kombinasi 6. Monitor manual
2. Buret tempat larutan titran 7. CPU
3. Pengaduk gantung 8. Printer
4. Meja sampel 9. Monitor komputer
5. Botol tempat titran
E. Titrasi Potensiometri
Potensiometri adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari ilmu
pengukuran potensial dari sutau elektrode. Pengukuran potensial elektroda banyak
digunakan dalam ilmu kimia dan kefarmasian terutama untuk pengukuran pH dan
titrasi potensiometri.
Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri.
Reaksinya harus meliputi penambahan atau pengurangan beberapa ion yang sesuai
dengan jenis elektrodanya. Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah kecil
volume titran secara berturut-turut atau secara kontinu dengan perangkat
automatik.13
Setiap titrasi (titrasi asam-basa, titrasi kompleksometri, titrasi
pengendapan ataupun titrasi redoks) dapat diikuti secara potensiometri dengan
12Torowati dan Banawa Sri Galuh, “Penentuan Nilai Limit Deteksi dan Kuantisasi Alat Titrasi Potensiometer untuk Analisis Uranium”, ISSN 1979-2409, h. 12.13 S.M. Khopkar, Basic Comcepts Of Analytical Chemistry, terj. A.Saptoraharjordjo, Konsep Dasar Kimia Analitik, h. 354.
7
bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Kurva titrasi
yang diperoleh dengan menggambarkan grafik potensial terhadap volume penitar
yang ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan.
Grafik dapat diperkirakan titik akhirnya. Cara potensiometri ini bermanfaat bila
tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi.14
Harga potensial yang diukur dapat diubah sedemikian rupa sehingga dapat
ditampilkan sebagai pH. Sedangkan kurva kalibrasi yang diperoleh dalam
percobaan seringkali berupa dengan kurva teoritis, terutama untuk asam basa.
Apabila elektroda yang dipakai dengan tepat, maka kurva-kurva titrasi yang
didapatkan untuk jenis titrasi lainnya juga akan serupa dengan kurva teoritis.15
Pengukuran pH menggunakan potensiometer memerlukan sebuah sel
galvani yang tersusun dari sebuah elektroda indikator (peka terhadap ion
hidrogen) dan sebuah elektroda pembanding. Potensial sel ini sebanding dengan
pH larutan.16
Misalkan sebuah sel yang terdiri dari dua buah elektroda hidrogen, satu
sebagai elektroda indikator dan satu lagi sebagai elektroda pembanding. Elektroda
indikator itu dicelupkan ke dalam larutan yang tidak diketahui pH nya.17
BAB III
METODE PERCOBAAN
14Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h. 385.15Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h. 38516Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h.38117Rivai dan Harrizul, Asas Pemeriksaan Kimia, h. 381-382
8
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jumat/ 28 November 2014
Pukul : 13.00 -17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Kimia Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu rangkaian alat
potensiometer cobra 3 chem unit, pipet volume 25 mL, pipet skala 10 mL,
gelas ukur 100 mL, gelas kimia 250 mL, erlenmeyer 250 mL, bulp, dan labu
semprot.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aquabides
(H2O), aluminium foil, asam laktat (C3H6O3) dan natrium hidroksida (NaOH)
0,1M.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu
1. Memipet 60 mL aquabides (H2O) ke dalam erlenmeyer 250 mL
2. Menambahkan 20 mL larutan asam laktat (C3H6O3) dan menutup larutan
yang telah dicampurkan.
3. Larutan siap di uji dengan alat potensiometer.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN8
9
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel PengamatanTabel. IV. 1. Pengukuran Waktu dan Perubahan pH
No. Waktu (detik)
Perubahan pH(pH Value)
1. 10 0,902. 20 0,903. 30 0,904. 40 0,895. 50 0,896. 60 0,897. 70 0,898. 80 0,889. 90 0,88
10. 100 0,8811. 110 0,8812. 120 0,8713. 130 0,8714. 140 0,8715. 150 0,8716. 160 0,8717. 170 0,8718. 180 0,8719. 190 0,8720. 200 0,8721. 210 0,8722. 220 0,8723. 230 0,8724. 240 0,8725. 250 0,8726. 260 0,8727. 270 0,8728. 280 0,8729. 290 0,8730. 300 0,8731. 310 0,8732. 320 0,8733. 330 0,8734. 340 0,8735. 350 0,8736. 360 0,8837. 370 0,8838. 380 0,8839. 390 0,8840. 400 0,88
10
2. Reaksi
Asam laktat direaksikan dengan natrium hidroksida menghasilkan garam
dan air.
CH3CHOHCOOH + NaOH → CH3CHOHCOONa + H2O
3. Grafik
0 2 4 6 8 10 120.8550.86
0.8650.87
0.8750.88
0.8850.89
0.8950.9
0.905
Series2
Volume (mL)
pH
Grafik. IV. 1. Hubungan antara pH terhadap Volume.
B. Pembahasan
Prinsip kerja potensiometer berdasarkan perubahan potensial elektroda
yang berada dalam larutan yang dianalisis karena adanya penambahan volume
titran. Elektroda yang digunakan dalam analisis menggunakan potensiometer ini
adalah elektrode kerja berupa elektrode Platina (Pt) dan elektrode pembanding.
9
11
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan aquabides (H2O) dan asam
asam laktat (C3H6O3) berfungsi sebagai analit, lalu ditutup menggunakan
aluminium foil. Preparasi ini dilakukan di dalam lemari asam karena diketahui
bahwa asam yang digunakan mempunyai sifat yang mudah menguap dan berbau
tajam.
Setelah beberapa saat kemudian asam laktat (C3H6O3) yang telah disiapkan
diuji menggunakan alat potensiometer. Pengujiannya menggunakan tiga elektroda
yaitu elektroda kerja, elektroda indikator dan elektroda pembanding. Larutan
NaOH berfungsi sebagai penitar dalam titrasi. Melakukan pengadukan
menggunakan stirrer dengan kecepatan yang sedang. Mengatur elektroda
sedemikian rupa hingga pH pada monitor stabil. Melakukan proses titrasi dengan
selang waktu 10 detik dan volume NaOH yaitu 0,25. Melihat grafik pada monitor
hubungan antara volume NaOH dan pH.
Berdasarkan grafik jika dihubungkan dengan asam lemah yang digunakan
yang berfungsi sebagai larutan analit yang konsentrasinya belum diketahui dan
basa kuat sebagai penitar yang konsentarsinya telah diketahui diperoleh grafik
yang tidak sesuai karena semakin bertambahnya pH volumenya semakin
berkurang yang seharusnya volume bertambah dengan meningkatnya pH, dilihat
dari pH awalnya yaitu 0,90 sedangkan secara teoritis pH asam lemah berada
diantara pH 1 sampai 4 dan pH untuk basa kuat yaitu berada pada pH 11 sampai
pH 14. Nilai pKa dari asam laktat (C3H6O3) yaitu 0,90, sedangkan titik ekuivalen
pada tabel yaitu 0,87 pada volume 4 mL. Konsentrasi asam laktat (C3H6O3) yaitu
4,7619 10-3, pH pada titik ekuivalen yaitu 8,5 dan untuk pH pada titrasi akhir yaitu
11,95.
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi asam laktat (C3H6O3) didapatka sebesar 4,7619 10-3.
2. Titik ekuivalen didapatkan sebesar 0,87.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya
menggunakan asam format (CH2O2) sebagai perbandingan dengan asam laktat
(C3H6O3).
13
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. Vogels’s Textbook of Quantitative Inorganik Analysis Including Elementary Instrumental Analysis, terj. A. HadyanaP. Dan L. Setiono. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Kedokteran EGC, 2013.
Fessenden ,Ralph J. dan Joan S. Fessenden. Fundamentals of Organik Chemistry. terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally. Dasar-Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: Binarupa Aksara, 2010.
Khopkar,S.M. Basic Comcepts Of Analytical Chemistry, terj. A.Saptoraharjordjo, Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press, 1990.
Rintis Manfaati. ”Kinetika Dan Variabel Optimum Fermentasi Asam Laktat Dengan Media Csmpuran Tapioka Dan Limbah Cair Tahu Oleh Rhizopus Oryzae” Tesis, (Semarang: Program Megister Teknik Kimia Universitas Diponegoro, 2010). Http://eprints.undip.ac.id/25193/1/rintis.pdf (Diakses 3 Desember 2014).
Rivai dan Harrizul. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI-Press, 1995.Suprihatin dan Dyah Suci Perwitasari. “Pembuatan Asam Laktat dari Limbah
Kubis”. Jurnal Teknik Kimia. Http://eprins.upmjatim.ac.id/3060/1/f-2.pdf (Diakses 26 November 2014), h. 1.
Torowati dan Banawa Sri Galuh. “Penentuan Nilai Limit Deteksi dan Kuantisasi Alat Titrasi Potensiometer untuk Analisis Uranium”. ISSN 1979-2409. Http://1371-2535-1-SM.pdf (Diakses 26 November 2014).
12
14
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Diketahui:
Larutan penitar : Natrium hidroksida (NaOH) 0,1 M
pH awal : 0,87
No. Volume : 0,25 mL
Durasi : 10,0 mL/menit
Waktu : 6 menit 40 detik
VNaOH : 4,00 mL
Ditanya:
a. Berapa konsentrasi asam laktat (C3H6O3)?
b. Berapa titik ekuivalen asam laktat (C3H6O3)?
Penyelesaian:
Analisis data:
a. Konsentrasi asam laktat mula-mula
MgrekNaOH = Mgrek C3H6O3
MNaOH x VNaOH = MC3H6O3 x VC3H6O3
0,1 M x 4, 00 mL = M C3H6O3 x 20 mL
15
MC3H6O3 = 0,1 M x 4, 00 ML 20 mL
MC3H6O3 = 0,02 M
b. pH mula-mula asam laktat
pH = -log √ Ka. M
pH = -log √10−4 x 210−2
pH = -log 8.10-6
pH = 6 – log 8
pH = 6 - 0,9
pH = 5,1
c. pH titik ekuivalen
nC3H6O3 = V x M
nC3H6O3 = 4,00 mL x 0,1 M
nC3H6O3 = 0,4 mmol
[C3H6O3]¿ 0,4 mmol
84 mL¿
¿
[C3H6O3]= 4,7619 10-3
pH = 12¿¿ pKw +
12¿¿ pKa – Pc
pH = 1
2¿¿ 14 +
12¿¿ (-log Ka) -
12¿¿ (-log 0,4 M)
pH = 1
2¿¿ 14 +
12¿¿ (3,3979) -
12¿¿ 0,3979
pH = 7 + 1,69895 – 0,19895
pH = 8,5
d. pH pada titik titrasi
mol gram asam = 0,4 mmol
mol basa = MNaOH x VNaOH
mol basa = 0,1 M x 20 mL
mol basa = 2 mmol
Mol sisa basa pada pencampuran = 2 mmol – 0,4 mmol
16
= 0,8 mmol/90 mL
pOH = -log [OH-]
pOH = -log 0,0088
pOH = 2,05
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 2,05
pH = 11,95
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Potensiometer” yang disusun oleh:
Nama : RiskayantiNim : 60500112028Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima.
Samata, Desember 2014
Koordinator Asisten Asisten
Asrijal, S.Si. Ona Istiqama Iswan
17
NIM: 60500110032
Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab
Sappewali., S.Pd., M.Si.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Cara Uji Timbal (Pb) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)-nyala” yang disusun oleh:
Nama : RiskayantiNim : 60500112028Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima.
Samata, November 2014